PENANGGUNG JAWAB Bambang Soedaryono PEMIMPIN REDAKSI Anita Roosmalina Matusin WAKIL PEMRED Robert Kristaung REDAKSI Sobarsa Hermi Agustina Suparyati SEKRETARIS REDAKSI Agus Handayani SEKRETARIAT Mia Purwanti Ariska Febriani Slamet DESAIN LAYOUT Novhel SIRKULASI Shidkon KONTRIBUTOR Debbie Aryani Tribudhi (MICE) Erliana Banjarnahor (D3 ASP) Nur Widiastuti (Perpus FEUsakti) Farhan Adrianto Gita Novia Riani Alamat Redaksi LPFE Usakti (Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi) Ruang LPFE-Usakti Lt. 2 Gd. S (Hendriawan Sie) No.Tlp/Fax : 021 569 69066 E-mail :
[email protected] Jl. Kyai Tapa Grogol, Jak-Bar ISSN : 0852 -288X
DAFTAR ISI .................................................
1
SURAT PEMBACA .......................................
2
SALAM DARI REDAKSI .................................
3
OPINI .........................................................
4
SAMBUTAN DEKAN.....................................
6
BERITA FAKULTAS .......................................
7
ARTIKEL .....................................................
43
SENI DAN BUDAYA .....................................
46
RUBRIK ENTERPRENEUR .............................
48
RESENSI BUKU............................................
51
Untuk Meningkatkan Mutu dan Berita Redaksi siap menerima kritik, saran dan masukan guna menambah informasi bagi perkembangan NewsLetter FE Usakti
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
1
Kepada Yth. Redaksi Bersama surat ini saya Mahasiswi Semester V Universitas Trisakti ingin menyampaikan pendapat tentang Newsletter FE USAKTI. Dari keseluruhan edisi yang di terbitkan di Fakultas Ekonomi sejauh ini, Saya ingin menilai bahwa dari segi Isi dan Visi dari Newsletter tersebut masih harus ditingkatkan lagi. Hal itu terlihat dalam rubrik yang isinya lebih dominan tulisan daripada gambar. Selain itu, di Newsletter tersebut juga lebih banyak artikel daripada berita. Terkadang, rubrik juga tidak sesuai dengan judul atau temanya. Foto di beberapa tulisan tidak sesuai dengan prinsip jurnalistik. Terlalu banyak berita fakultas yang isinya hanya artikel, tidak ada pendapat. Apabila mengutip naskah/isi dari buku, internet atau sejenisnya tidak mencantumkan sumber. Dan yang terakhir, isi dari berita tidak sesuai dengan prinsip jurnalistik (mendapat beberapa pendapat dari berbagai sumber).Sedangkan, dari segi Visi/Misi dari Newsletter lebih banyak topik yang hanya dikonsumsi untuk dosen daripada mahasiswa. Di sisi lain, tidak ada tulisan yang melibatkan mahasiswa di dalamnya. Saya ingin rubrik majalah dikembangkan(diperbanyak). Tulisan dan gambar proporsinya sama atau dikurangi tulisannya. Berita yang ditulis sebaiknya yang lagi jadi trending topik. Dibuatkan rubrik khusus untuk mahasiswa. Berita di muat berasal dari berbagai pihak (lebih dari satu sudut pandang). Di rubrik budaya sebaiknya dicantumkan tempat-tempat budaya yang menarik untuk dikunjungi bukan hanya budaya yang terlupa(red : tari atau cerita). Selain itu, dapat pula dicantumkan profil mahasiswa atau dosen berprestasi di Newsletter edisi berikutnya. Demikian saran dari saya, semoga Bapak/Ibu berkenan untuk mempertimbangkan hal tersebut. Sekian dan terimakasih.
07 Agustus 2015 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti
Jawaban Surat Redaksi Terimakasih atas masukan anda, dan akan kami perhatikan untuk terbitan selanjutnya
2
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
SALAM DARI REDAKSI
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Newsletter edisi No 2 Tahun 2015 memasuki fase pembaruan dengan bertambahnya dua tenaga yang merupakan mahasiswa magang FE. Ariska adalah mahasiswa semester 5 Prodi S1 Akuntansi dan Mia merupakan mahasiswa semester 3 Prodi D3 Mice. Kontribusi nyata kedua mahasiswa magang ini terlihat secara kuantitas dari sisi jumlah berita (News) yang mencapai lebih dari 50% isi Newsletter. Pada penerbitan sebelumnya, isi Newsletter didominasi oleh berita foto dan artikel. Pada penerbitan edisi no.2 aspek berita dari kegiatan kampus sudah mulai bertambah. Mudahmudahan kebijakan redaksi yang mengutamakan aspek berita dari kegiatan kampus mengalami peningkatan dari sisi kualitas pula pada edisi berikutnya. Perlu kami sampaikan bahwa media komunikasi Fakultase Ekonomi saat ini tidak hanya melalui Newsletter, tetapi dapat melalui Medsos (Media Sosial) dengan akun FE Usakti di Twitter (@fetrisakti) dan Google+(Universitas Trisakti - Fakultas Ekonomi Kampus A/F), sehingga segala informasi yang perlu diketahui oleh sivitas akademika dapat langsung diketahui. Selain penggunaan media sosial, mekanisme kerja Tim Newsletter juga mengalami perubahan, bilamana sebelumnya berita-berita fakultas hanya dapat diketahui apabila Newsletter telah terbit, maka saat ini berita fakultas dapat diikuti melalui situs resmi fakultas (www.fe.trisakti.ac.id), seperti berita tentang Visitasi Program Studi Ekonomi Pembangunan, Manajemen, Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, profil dosen, profil mahasiswa, dan Pertemuan Orang Tua Mahasiswa/i Baru. Selain rubrik artikel yang diisi oleh dosen, pada edisi ini juga dimuat rubrik opini yang ditulis oleh Mahasiswa Fakultas Ekonomi Usakti. Rubrik lain yang menjadi minat pembaca setia Newsletter tetap dipertahankan seperti Resensi Buku, dan sebagainya. Akhir kata, mohon dukungan doa dari seluruh pembaca agar NewsLetter tetap hadir dengan frekuensi penerbitan yang teratur, berkualitas dan memenuhi harapan pembaca NewsLetter. Salam Redaksi. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
3
Mahasiswa : Mahasiswa Cerdas dan Selaras
Cerdas, sebuah predikat yang disandangkan bagi mereka yang mampu memperoleh nilai-nilai bagus di setiap mata kuliah. Sebuah predikat yang diberikan bagi mereka yang memiliki IPK tinggi. Ketika mahasiswa dihadapkan pada pertanyaan bagaimana atau seperti apa mahasiswa yang cerdas. Maka jawabannya persis seperti kalimat di awal paragraf. Mereka yang fokus pada kegiatan akademisnya menyatakan, mahasiswa yang seperti itulah yang cerdas, menyelesaikan tugas tepat waktu, memperoleh nilai-nilai tinggi. Mahasiswa yang aktif berorganisasi melabeli mahasiswa fokus akademik tersebut sebagai mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulangkuliah pulang), kuper (kurang pergaulan), ansos (anti sosial), serta tidak punya koneksi. Sedangkan mereka yang fokus akademik melabeli mahasiswa organisatoris sebagai mahasiswa yang malas, IPK rendah, lulusnya lebih lama.
memiliki pengalaman organisasi lebih adaptif untuk bekerjasama (team work). Mengapa? Mereka yang berorganisasi sudah terbiasa ditempa dengan sejumlah masalah yang menuntut mereka berpikir sebagai sebuah tim, menuntut mereka berpikir kreatif, serta yang tak kalah penting mereka terlatih untuk mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin.
Inilah yang terjadi selama ini pada mereka dengan pola pikir yang sempit. Ada kesalahan persepsi dari kedua sisi tersebut. Seharusnya organisasi dan akademis bukanlah menjadi sebuah pilihan. Organisasi dan akademis harus berjalan beriringan. Dunia kerja menanti mereka yang memiliki IPK tinggi. Tapi sebagai mahasiswa jangan semata-mata fokus hanya untuk memperoleh IPK setinggi-tingginya. Ingat IPK itu hanya gerbang awal pada tahap verifikasi. Selain itu dunia kerja pun menanti mereka yang memiliki pengalaman organisasi, jangan pernah lupakan hal ini! Pertanyaannya untuk Apa? Mereka yang
Tidak perlu khawatir kesibukkan berorganisasi akan mengganggu IPK. Bukankah dari sini kamu akan belajar time management (mengelola waktu) dengan baik. Mereka yang mampu menjalankan organisasi dan akademis secara selaras, mahasiswa seperti inilah yang ditunggu-tunggu dunia kerja, mereka dinilai lebih siap. Jangan khawatir, bukankah sudah banyak contoh kaka tingkat kita yang memiliki prestasi akademis & organisasi yang gemilang. Jadi tunggu apalagi jadilah mahasiswa yang cerdas secara akademis dan organisasi, jadilah mahasiswa yang cerdas dan selaras.(Ardhy)
4
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
Segenap Pimpinan dan Redaksi NewsLetter Fakultas Ekonomi Usakti Mengucapkan :
SELAMAT KEPADA WISUDAWAN/I FE USAKTI TAHUN 2014/2015 Selamat atas berhasilnya Dr. Luki Adiati Pratomo. Program S3 Service Management; Promotor dan Co promotor 06 September 2015 Selamat atas berhasilnya Dr. Sarfilianty Anggiani Sidang Terbuka, Program S3, Service Management, 10 September 2015. Selamat atas berhasilnya Dr. Dita Oki Berliyanti Sidang Terbuka, Program S3, Service Management, 16 September 2015. Selamat atas berhasilnya Dr. Justine, Sidang Terbuka Program S3, Service Management. 17 September 2016.
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
5
Sambutan Dekan Assalamu’alaikum Wr. Wb Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (d/h Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) genjar mensosialisasikan tentang KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) sejak tahun 2011 untuk lembaga pendidikan tinggi yang ditarget dapat dilaksanakan pada tahun 2016. KKNI terdiri dari 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari Kualifikasi 1 sebagai kualifikasi terendah dan Kualifikasi – 9 sebagai kualifikasi tertinggi KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. FE Usakti bila mengacu pada KKNI dalam mengelola program studi mulai dari jenjang 5 (Diploma 3) hingga jenjang 9 (Doktoral), yang saat ini terdiri dari 3 program studi D3 (ASTP, Perpajakan, dan MICE), 1 program studi D4 (Manajemen Keuangan), 3 program studi S1, 3 program studi S2, 1 program profesi (PPAk) dan 1 program studi S3. Sehingga tidak kurang dari 13 program studi yang menjadi tanggung jawab Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Dengan adanya KKNI maka bagi program studi dalam mengelola proses belajar mengajar tentu harus mengikuti kebijakan pemerintah tersebut. Apalagi untuk jenjang S2 dan S3 memiliki sejumlah konsentrasi dengan jumlah mahasiswa yang signifikan. Otomatis menjadi tantangan yang harus mampu dilaksanakan oleh seluruh jajaran yang ada pada lingkup Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti baik dari tenaga struktural, tenaga dosen dan penunjang. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti seperti melakukan studi banding pada beberapa PTN yang telah lebih dulu memulai melaksanakan KKNI, melakukan pelatihan Pekerti, meningkatkan kemampuan bahasa Inggris Dosen (program TOEFL), penyesuaian silabi dengan format RPP, dan masih banyak lagi kerja keras yang telah dilakukan oleh seluruh jajaran yang ada pada Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Selamat membaca dan kami ucapkan selamat datang bagi mahasiswa baru T.A. 2015-2016 dalam keluarga besar Fakultas Ekonomi Trisakti
Wassalamu’alaikum Wr. Wb Selamat bekerja.. 6
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
BERITA FAKULTAS Testimoni Mahasiswa Ekonomi Pembangunan : Putri Daryanni Karo-karo, Mahasiswi Ekonomi Pembangunan FE Usakti, Angkatan 2013 Konsentrasi yang dipelajari di Ekonomi Pemabangunan ini, yaitu ekonomi moneter dan perbankan, ekonomi internasional, ekonomi industry dan bisnis, ekonomi keuangan dan syariah.
Prospek kerja disini lebih luas karena di prodi EP mempelajari segala bidang dasar ekonomi mulai dari manajemen, akuntansi, dan perbankan syariah. Lulusan dari EP juga dapat menjadi ahli ekonomi yang dapat menemukan solusi masalah ekonomi (membuat keputusan) dengan menganalisa data dari masalah yang ada. Contohnya : BI, BUMN, Kementrian, dan Perusahaan Swasta lainnya. Yang pasti, lulusan prodi EP dapat bekerja di bidang manapun
karena berdasar pada teori S1 yang mempelajari segala aspek ekonomi. Kuliah disini seru, karena materi yang diajar (makro, mikro) sesuai dengan kebutuhan yang dijalankan sehari-hari. Di sisi lain, Kakak tingkat disini pun mengarahkan segala sesuatu yang belum di dapat di waktu SMA, seperti pertemuan tiap minggu untuk membahas isu-isu ekonomi yang terjadi berikut solusinya. Harapannya mahasiswa baru yang masuk prodi EP tambah banyak peminatnya setiap tahun.
Testimoni Untuk menentukan Kondisi Ekonomi Nasional ditentukan oleh Perencana Ekonomi yang baik melalui Staff Ahli Ekonomi yang handal, Perusahaan yang sustainable ditentukan dengan Uji Kelayakan Perusahaan yang baik, Sektor Industri yang kuat tentunya ditompang oleh para pengusaha handal yang mampu menguasai perekonomian secara mikro dan berwawasan global. Semua keilmuan tersebut dapat saya pelajari di Jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Trisakti. Sebagai lulusan dari Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Tahun 2013, saya merasa telah banyak belajar mengenai Ekonomi dan menilai bahwa Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Trisakti merupakan tempat yang berkualitas untuk mengembangkan pengetahuan dan pengembangan diri dalam membentuk pribadi yang siap di dunia
kerja. Selain fasilitas yang memadai, proses pengajaran yang dilakukan secara dua arah mendorong mahasiswa/i untuk berani berdiskusi dan menganalisa pekonomian secara global. Banyak pilihan konsentrasi penjurusan pada Program Studi Ekonomi Pembangunan ini seperti Ekonomi Moneter, Ekonomi Industri, Ekonomi Syariah, Ekonomi Internasional dan Ekonomi Pekotaan dan Wilayah. Tentunya hal tersebut sulit ditemukan di Universitas Swasta lainnya. Mardiansyah, Alumnus Ekonomi Pembangunan (2009) -Reseacher Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis CenterBerminat dengan jurusan ini?Kuliah di FE Universitas Trisakti aja yang sudah terjamin kualitasnya.
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
7
BERITA FAKULTAS
Official account atau yang sering kita sebut akun resmi jejaring sosial FE USAKTI sangat membantu masyarakat untuk mengenal lebih dalam tentang Fakultas Ekonomi Univesitas Trisakti. Masyarakat luas atau khususnya mahasiswa, dan calon mahasiswa baru dapat dengan segera mengetahui kegiatan dan info terbaru seputar FE USAKTI dengan adanya official account FE USAKTI. Seperti yang telah didefinisikan oleh ( Boyd & Ellison 2007) tentang Istilah jejaring sosial yaitu sebagai sebuah layanan berbasis web yang memungkinkan tiap individu yang menggunakannya dapat melakukan hal-hal seperti mengkonstruksikan profil seseorang kepada publik dalam rangkaian sistem yang terikat, mengkoordinasikan berbagai informasi dengan orang-orang yang menjadi teman dalam koneksi, dan melihat daftar koneksi dari orang-orang yang menjadi koneksi. Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti mencoba lebih dekat dengan masyarakat luas, dengan membangun profil dan berbagi informasi seputar berita fakultas. FE USAKTI memiliki beragam jenis media sosial diantaranya adalah facebook, gmail dan yang barubaru ini dibuatkan account officialnya adalah Google+, “ada dua sisi mendasar, pertama sisi subjektif ialah dengan adanya rekomendasi dari alumni jurusan manajemen yang bekerja di Google dan objektifnya adalah ketika kita search FE USAKTI di desktop maka akan muncul profil FE USAKTI yang termuat dalam Google+, akhirnya Fakultas Ekonomi mecoba untuk membuat account official Google+”, ungkap Robert Kristaung selaku Chair Person LPFE USakti dengan wajah tersenyum. Akun resmi Google+ FE USAKTI memuat berbagai informasi seputar seluruh kegiatan fakultas, berita penting untuk mahasiswa/i, info detail mengenai buku dan jurnal, juga informasi umum lainnya yang memberi manfaat dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat luas. Berikut manfaat unggul yang dimiliki Google+ : Google+ menambahkan kredibilitas anda dan blog anda; Dapat mempublis dan mengindeks artikel; SERP Blog akan meningkat dengan Google+; Google menjelaskan fitur tombol yang dimiliki Google+ lebih simple, aman dan tidak akan menjadi social spam seperti yang banyak ditemui di laman jejaring sosial lainnya; So, what you’re waiting for? Create your account, NOW!
8
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
BERITA FAKULTAS
VISITASI PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN, AKUNTANSI DAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI Program studi Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti telah diakreditasi sebanyak 3 kal, yaitu tahun 1999, tahun 2004, dan tahun 2009, dimana hasil yang diperole dari ketiga progtam studi, yaitu Program Studi Ekonomi Pembangunan, Program Studi Manajemen, dan Program Studi Akuntansi selaslu memperoleh nilai akreditasi “A”. Tahun 2015, Program Studi di lingkup Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti dilakukan Reakreditasi kemali oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Program Studi yang pertama divisitasi adalah Program Studi Ekonomi Pembangunan pada tanggal 26 Juni 2015, dengan Tim Asesor Prof. Dr. Munawar (Universitas Brawijaya, Malang) dan Dr. Imam Mudin (Universitas Mumammadyah, Yogyakarta). Program Studi kedua yang divisitasi adalah Program Studi Manajeen oada tangga 31 Juli 2015, dengan Tim Asesor Prof. Dr. Ir. Sudarso Kaderi Wiryono, DEA (Dekan School of Business, ITB) dan Lena Ellitan, Ph.D (Universitas Kristen Wijaya Mandala, Surabaya ). Selanjutnya Program Studi yang divisitasi adalah Program Studi Akuntansi, pada tanggal 29 Agustus 2015 dengan Tim Asesor Selamet Haryono, Dr, M.Si, Akt, SE (Universitas Islam Negeri, Yogyakarta) dan Intiyas Utami, Dr, M.Si, Akt, SE (Universitas Satya Wacana, Salatiga). Tujuan diadakannya visitasi, utuk mengklarifikasi apakah penilaian yang dilaporkan di Borang setiap Program Studi sesuai dengan kondisi di lapangan. Adapun komponen-komponen yang dinilai adalah sebagai berikut: Komponen penilaian akreditasai pada tahun ini ada 7 hal yang dinialai diantarnya yaitu: 1. Visi Misi Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaian; 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Penglolaan dan Penjaminan Mutu; 3. Mahasiswa dan Lulusan; 4. Sumber Daya Manusia; 5. Kurikulum Pembelajaran dan Suasana Akademik; 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, Serta Sistem Informasi; 7. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama.
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
9
BERITA FAKULTAS
Photo : Tim Assesor dan Para Pejabat FE Usakti Photo : Tim Assesor dan Para Pejabat FE Usakti
Photo : Visitasi Photo : Visitasi
Hasil dari Re akreditasi yang telah di lakukan pada tiga Program Studi di lingkup Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Program Studi Ekonomi Pembangunan sudah diumumkan nilainya pada bulan Juli 2015 diumumkan dengan SK Nomor : 773/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2015. Dengan nilai akreditasi “A”. Sedangkan Program Studi Manajemen dan Program Studi Akuntansi. Sampai awal Oktober 2015 ini, nilai akreditasinya belum keluar. Diharapkan Program Studi Manajemen tetap dapat mempertahankan nilai akreditasi “A”, sehingga alumni Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti dapat diterima oleh masyarakat dan bisa bekerja sesuai dengan tuntutan pengguna jsa serta memiliki akhlak yang baik, pungkas Dr. H. Bahtiar Usman, SE, MM selaku ketua Program Studi Manajemen. Sedangkan Deni Darmawati, SE, Ak, M.Si selaku sekretaris Program Studi Akuntansi menambahkan, “Tujuan dan harapan dari diadakannya visitasi tentu saja adalah, meyakinkan bahwa kualitas penyelenggaraan program studi sudah sesuai dengan standard Badan Akreditasi Nasional serta sesuai dengan kualitas yang diharapkan oleh Dikti” sambil tersenyum. (MP).
10
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
BERITA FAKULTAS Surat untuk Kawanku
K
awan… pada hari ini aku telah merasa senang dan sekaligus sedih karena menengok keadaaan Negeriku. Aku senang Negeri ini telah berusia genap 70 tahun dan masih kuat mempertahankan kedaulatan negaranya. Namun kesedihanku adalah sekarang Negeri kita dijajah oleh bangsanya sendiri.
Jika kita menghitung-hitung, Reformasi baru berusia 17 tahun masih tergolong belia untuk memberantas para perampas uang negara yang kebanyakan usianya lebih tua daripada usia Reformasi. Untuk masalah pemberantasan korupsi, Indonesia cukup baik meskipun efeknya masih belum bisa dirasakan secara nyata. Masalah lain ialah banyaknya acara di televisi yang tidak memiliki unsur pendidikan sama sekali, aku menyakini bahwa tujuan mereka jelas adalah menghibur masyarakat. Namun caranya salah, sebut saja acara televisi di salah satu stasiun swasta ternama, mereka menayangkan cerita yang isinya tentang cinta padahal ditujukan kepada remaja. Kawan… Apakah pantas, jika generasi remaja kita diajarkan tentang cinta-cintaan ? bukan diberikan edukasi mengenai semangat belajar. Ini jelas berefek merusak moral, lebih fokus untuk mencari pacar dibandingkan meningkatkan prestasi. Akibatnya muncul istilah “Cabe-Cabean” sebuah istilah yang harusnya membuat kita sedih, karena “Cabe-Cabean” memiliki konotasi yang sangat negatif dan dilekatkan pada remaja. Sebagian orang akan langsung mengatakan “harus ada bimbingan orang tua ketika menonton acara-acara seperti itu”, namun kehadiran orang tua terkadang hanya akan membuat anak-anak semakin tertekan. Karena pada dasarnya anak-anak perlu sebuah hiburan yang menyenangkan dan alangkah baiknya jika itu juga menjadi sebuah tuntunan yang layak untuk di tonton. Dan sebagian lagi mengatakan “Hapus saja acara televisi tersebut yang tidak mengandung unsur pendidikan”. Hal ini juga mempunyai sisi negatif yang tidak memberikan win win solution, mereka para pemimpin produksi pertelevisian akan sangat keberatan karena justru acara televise seperti inilah yang memiliki share yang cukup tinggi. Jadi pertanyaannya sekarang apa yang bisa kita lakukan ? di satu sisi para orang tua yang masih peduli dengan masa depan anak-anak mereka tidak menginginkan acara televisi yang tidak mengandung unsur pendidikan tersebut, namun di satu sisi yang lain para pemimpin produksi dalam dunia pertelevisian mempertahankannya karena masih banyak pemirsa setia yang bersedia menonton acara ini. Kasus di atas sangatlah menarik untuk dibahas karena bersinggungan dengan masa depan bangsa kita. Kawan… dengan sisa idealisme yang aku punya tentunya kamu akan tahu bahwa aku akan memilih untuk menghapus acara tersebut, dan menggantikannya dengan acara-acara yang lebih bersifat pendidikan. Dengan alasan, televisi adalah media hiburan yang paling sering di lihat oleh anak-anak. Bahkan bisa dikatakan bagi anak berusia 10 tahun, televisi adalah dunia mereka. Jadi akan sangat bijak jika kita mengganti tanyangan-tanyangan yang ada di televise dengan tayangan yang lebih mendidik agar moral anak-anak generasi dibawah kita masih bisa terselamatkan. Bukan hanya tayangannya saja yang perlu diubah tapi juga dalam hal ini peran dari kedua orang tua dirumah juga perlu diubah. Mulai dari menetapkan memantau dan bersama menonton acara televisi yang di sukai oleh anaknya sehingga bisa memberikan arahan pelajaran apa yang bisa diambil dari acara tersebut, sampai menetapkan jadwal kapan anaknya boleh menonton televisi dan kapan waktunya untuk belajar. Tantangan juga diberikan kepada para pelaku industri pertelevisian untuk dapat mengemas tanyangan berisi edukasi tersebut agar tampak menarik. Kawan… diakhir suratku aku hanya bisa berkata Kemerdekaan Negara Republik Indonesia kini genap memasuki usia yang ke-70. Dalam usia setengah abad lebih ini, jika negara kita berwujud manusia maka Ia dalam kondisi tua dan sangat rapuh. Mulai bergelut dengan banyak penyakit dan mulai pasrah akan kondisinya. Namun dibalik semua kekurangan yang menerpa, manusia mempunyai otak yang masih terus bekerja walaupun lamban, punya hati yang masih berdetak walaupun dengan nada sendunya, dan masih punya semangat walaupun tinggal tetesan terakhir. Dan aku berharap kita sebagai orang-orang yang beruntung bisa belajar hingga tingkat Universitas mampu untuk sama-sama bergotong royong, membenahi bangsa ini dalam hal pendidikan. Salam Mahasiswa ! (M. Zackaria Azzaki/Alumni D3 Akuntansi Sektor Publik)
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
11
BERITA FAKULTAS
HUT RI ke 70 adalah Gerakan Nasional “Ayo Kerja” Pada 70 tahun Indonesia Merdeka. Perayaan hari ulang tahun kemerdekaan RI 17 Agustus 2015, sudah 70 tahun sejak Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. Indonesia kini menjadi negara yang telah merdeka dan negara yang berkembang sej ak pr ok lam asi k em er dek aan Republik I ndonesia 1 7 Agust u s 19 45 y ang lalu. Mungkin sebagian dari kita belum tahu banyak terkait logo dan tema HUT RI ke 70 tahun 2015 ini, di masa pemerintahan Presiden Jokowi, yg katanya legowo, Logo 70 Tahun Indonesia Merdeka kali ini mempunyai logo yang terbilang menurut saya unik, sederhana dan berbeda dari logo-logo tahun sebelumnya. (Dikutip melalui hlm setkab.go.id), Makna Logo HUT RI ke 70 yaitu:
K
emerdekaan adalah kebebasan yang seluas-luasnya bagi kita semua untuk berani menggantungkan cita-cita setinggi langit untuk kejayaan Indonesia. Kemerdekaan adalah kesempatan bagi kita untuk membuat semua harapan itu bisa menjadi kenyataan. Semua harapan kita tentang Indonesia itu hanya bisa dicapai dengan kerja. Sekali lagi dengan kerja. Hanya melalui kerja, sebuah bangsa akan meraih kemakmuran dan kejayaannya. Hanya melalui kerja, bangsa Indonesia akan bisa membangun jiwa dan sekaligus membangun raganya untuk kejayaan indonesia raya. Hanya melalui kerja, Republik Indonesia akan dapat berdiri kokoh untuk selama lamanya dan mampu mewujudkan semua cita-cita mulia yang terkamktub dalam pembukaan UUD 1945.
K
erja yang saya maksud bukanlah bukan semata mata kerja biasa. Kerja dilakukan dengan keinsafan akan kekuatan dari persatuan Indonesia. Kerja yang dilakukan dengan gotong royong. Gotong royong dari seluruh anak bangsa tanpa kecuali. Gotong royong bukan hanya urusan rakyat, tapi para pemimpinlah yang pertama dan terutama harus mampu memberikan contoh bergotong royong dalam kerja. Karena kita yakin bahwa tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia hari ini dan arah nasional, regional dan global memerlukan upaya bersama yang menyiptakan seluruh rakyat Indonesia dan Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote.
12
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
BERITA FAKULTAS
G A
otong royong dalam kerja seharusnya menjadi jiwa gerakan perayaan 70 tahun kemerdekaan RI sehingga perayaan kemerdekaan itu benar-benar menjadi perayaan rakyat. Bangkit dalam kehidupannya sehari-hari.
yo kerja bukanlah slogan semata, melainkan sebuah pergerakan. Pergerakan apa?. Pergerakan seperti halnya yang pernah dibayangkan oleh Bung Karno, bapak bangsa dan proklamator kemerdekaan. Bahwa pergerakan kita janganlah pergerakan yang keci-kecilan. Pergerakan kita haruslah pada hakikatnya suatu pergerakan yang ingin mengubah sama sekali sifat-sifat kita. Suatu pergerakan yang ingin menjebol kesakitankesakitan sampai ke sumber-sumbernya, sampai ke akar-akarnya.
Saya memiliki kesamaan yang sama dengan Bung Karno bahwa pergerakan yang ingin kita ban gun adalah pergerakan menj ebol mentalitas bangsa yang masih berada dalam ketidakadilan, ketidakmerdekaan, ketertindasan keadilan serta membangun sebuah mentalitas baru sebagai bangsa yang merdeka seratus persen. Makna mendasar yang paling dasar dari kemerdekaan dan makna terdalam dari sebuah perubahan mental, dari sebuah revolusi mental yang ada dilingkungan kita sendiri ingat itu!!.
(FB_DsnFE_Sarfilianty Efie Anggiani) 16 Agustus 2015 MERDEKA ....jadilah patriot yg mampu memerdekakan bangsa dari ketidak adilan kehidupan... karena MERDEKA adalah hak segala bangsa M.E.R.D.E.K.A adalah hak segala bangsa. Memang Bangsa ini sudah merdeka, Namun bangsa ini perlu merdeka sesungguhnya, Merdeka dalam rumahnya sendri INDONESIA
Ayo kerja, sesungguhnya ada perwujudan dari praktisi dari gerakan revolusi berfikir, revolusi pola pikir, revolusi karakter dan revolusi mental. Revolusi mental juga bukan hanya untuk rakyat, namun harus menjangkau dan mengikat para penyelenggara negara, Para pendidik, kaum intelektual, dll, yang memiliki tanggung jawab, memiliki moral maupun ahlak yg baik bekerja jujur, untuk bekerja tanpa pamrih, untuk bekerja melayani rakyat secara menyeluruh untuk Indoenesia Merdeka. (Nvl.smbr-setkab.go.id)
Merdeka dari jajahan bangsa nya sendiri dari perbudakan serta pemerasan keringat, Merdeka dari mental mental egois untuk kepentingan pribadi dan kelompok yang menindas mereka yang lemah, Mariiiiii kita bangun mental dan jiwa patriot untuk memerdekakan hak bangsa ini.... Membangun bangsa INDONESIA yang adil dan makmur. (S.A -70 tahun negaraku INDONESIA)
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
13
BERITA FAKULTAS
Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti yang ke-70 70 tahun berlalu, warga negara Indonesia meneriakkan kata MERDEKA, MERDEKA, dan MERDEKA ! Sebelum memasuki era kemerdekaan, kita mengulas sedikit masa penjajahan terdahulu. PENJAJAHAN. Berawal dari pecahnya “Perang Asia Timur Raya” , Amerika menyatakan perang kepada Jepang karena serbuan tentara Jepang di Pusat Pertahanan Amerika Serikat “Pearl Harbour” pada tgl 8 Desember 1941. Tentara Jepang dengan Angkatan Laut dan Angkatan Udaranya semakin agresif beraksi mendarat di wilayah Indocina, Filipina, Malaysia dan Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda bersekutu menyatakan perang dengan Jepang. Jepang mendarat ke Indonesia dengan tujuan melumpuhkan pasukan Belanda.
Parade Busana Daerah Usakti, di Gd. M Lt. dasar, Kampus A, Universitas Trisakti (17/08)
KEKALAHAN JEPANG DAN KEMERDEKAAN INDONESIA Pasukan Jepang mulai melemah, kekalahan demi kekalahan terus diperolehnya. Serangan Jepang dapat dihentikan oleh tentara Amerika dengan dua pertempuran, antara lain pada bulan Mei 1942 di pertempuran Laut Koral dan Juni 1942 di Pertempuran Midway. Jepang semakin tak berkutik oleh amukan Amerika. Pada tgl 6 Agustus 1945 AS, menjatuhkan Bom Atom pertamanya di Hiroshima . Namun, pasukan Amerika belum puas juga sehingga tiga hari kemudian, tanggal 9 Agustus Bom Atom kedua mendarat kembali di kota Nagasaki. Dua pusat kota pemerintahan Jepang menjadi hancur rata dengan tanah. Di saat waktu yang bersamaan, akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tgl 14 Agustus 1945. Penyerahan kalah itu dilakukan di kapal Missouri pada tanggal 2 September 1945 oleh Kaisar Hirohito(Jepang) dan Jendral Douglas Mc Arthur(Sekutu) Berita kekalahan Jepang terhadap Sekutu tidak dapat disembunyikan, dengan perjanjian Post dan Jepang menyerahkan kekuasaannya kepada Sekutu. Sehingga, pada saat itu di Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia dengan memproklamasikan KEMERDEKAAN INDONESIA. (Sumber:Kompasiana.com) Berikut adalah sepintas sejarah negara Indonesia dalam mendapatkan kemerdekaannya 70 tahun yang lalu. IYA, karena pada saat ini Indonesia sudah memperingati hari kemerdekaan yang ke-70. Namun,
14
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
BERITA FAKULTAS apakah kemerdekaan itu sudah didapatkan sepenuhnya? Berikut, kita bahas apa arti sesungguhnya dari kemerdekaan itu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat kita temukan bahwa arti kata merdeka adalah: 1) bebas dari perhambaan, penjajahan, dsb, berdiri sendiri; 2) tidak terkena atau lepas dari tuntutan; 3) tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu. Sedangkan kemerdekaan adalah keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi); kebebasan. Sedangkan, makna kemerdekaan menurut beberapa pihak penting di Indonesia adalah sebagai berikut: @Pak_JK: ”Dirgahayu Republik Indonesia ke-70 ! Semoga bangsa ini semakin maju, aman dan damai selalu. Jayalah Indonesia !! #RI70" @aniesbaswedan: ”Republik ini dirintis oleh anak2 muda terdidik yang miskin sinisme & kaya optimisme #ID17RI70" “Teruslah ... Teruslah mengecewakan. Biarkan Republik ini makin sering mengecewakan kaum pesimis ... :) #ID17RI70” “Kini dlm hitungan menit, Merah Putih sampai di puncak. Puluhan thn lamanya bg Perintis Kemerdekaan utk naikkan Merah Putih.” “Republik ini didirikan oleh orang2 yg cintanya pd Indonesia melebihi cintanya pd diri sendiri ….” “Republik ini didirikan oleh orang2 yg mencintai Indonesia secara tanpa syarat .... #RI70” “Mau menyumbang utk Indonesia??? Tak ada yg tak bisa kita KEMBALIKAN utk Indonesia. #RI70” @hanifdhakiri: ”Merdeka itu berhenti. Berhenti mngeluh, brhenti mencaci, brhenti pesimis, brhenti salahkan org lain! Saatnya kerja & berlomba jd teladan.” “Merdeka itu saling. Saling asah, saling asih, saling asuh. #DirgahayuRI70 #DirgahayuIndonesia” @pramononoanung: ”Bekerja dgn cerdas dan sungguh2, tdk mencuri dgn mengunakan jabatan, dan menjaga kemajemukan dgn tulus #DirgahayuRI70" @lukmansaifuddin: ”… Tuhan kami, Lindungilah Indonesia Bahagiakanlah Indonesia Karena Indonesia adalah kehormatan kami..” (Sumber : Kompasiana) Lain hal, dengan pendapat Dr. Bambang Soedaryono, AK, MBA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, “Merdeka adalah hak-hak asasi manusia yang pokok bebas dari penjajahan. Hak-hak yang dapat membuat seseorang bebas untuk maju dan berkembang menjadi lebih baik”. Sedangkan, pendapat dari Debby Wulandari, Mahasiswi Akuntansi Kelas Unggulan FE Usakti, Angkatan 2012, “Merdeka adalah bebas melakukan sesuatu. Bebas disini adalah bebas yang bertanggung jawab, bebas yang ada batasannya”. Dan, menurut Dian Yuliantika, Mahasiswi Ekonomi Pembangunan, Angkatan 2013, “Kemerdekaan adalah dimana kita sebagai individu, bebas mengungkapkan ekspresi jiwa kita baik dalam bertindak maupun berbicara”. (Sumber : okezone.com)
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
15
BERITA FAKULTAS Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari berbagai makna kemerdekaan di atas bahwa Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Hal itu disebabkan oleh banyaknya hal yang masih perlu di perbaiki di Indonesia sampai saat ini. Semua dapat digambarkan dengan kondisi Indonesia yang semakin memburuk, terutama dalam bidang ekonomi dan politik, contohnya nilai mata uang rupiah semakin menurun terhadap dolar akibat devaluasi yuan akhir-akhir ini, harga bahan pokok yang melonjak tinggi, konsumsi Indonesia yang masih bergantung dengan impor ± 80%, dan IHSG yang menurun sehingga mengakibatkan investor asing menarik kembali sahamnya. Dalam bidang pendidikan pun, Indonesia masih kalah bersaing dengan negara-negara lain, baik dari segi mental dan teknologi yang tersedia. Walaupun demikian, sebagai warga negara Indonesia yang baik kita harus terus tetap memperingati hari yang spesial untuk negara kita ini. Banyak berbagai cara yang biasa kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan tersebut, diantaranya memasang bendera di rumah-rumah dan lingkungan sekitar, mengadakan perlombaan, dan pelaksanaan upacara baik di tingkat sekolah, perguruan tinggi, kelurahan, kecamatan, provinsi, maupun negara. “Cara mahasiswa mengisi kemerdekaan adalah dengan berusaha menjadi mahasiswa yang berprestasi”, Ungkap Debby.
Dalam memperingati hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus kemarin, Universitas Trisakti juga mengadakan perlombaan parade pakaian adat daerah dan melaksanakan upacara bendera. Dekan FE Usakti, menuturkan, “FE Usakti dalam memperingati hari kemerdekaan dari tahun ke tahun dengan cara mengikuti kegiatan lomba yang diadakan oleh universitas. Perlombaan ini dikhususkan untuk karyawan”. FE Usakti dengan semangat yang ke-70 ini juga tetap terus meningkatkan kontribusi dalam bidang pendidikan dengan menghasilkan lulusan yang terbaik bagi kemajuan nusa dan bangsa. Pelaksanaan Upacara Bendera di Universitas Trisakti, Setelah 70 tahun merdeka, banyak warga negara Indonesia yang masih menaruh harapan agar Indonesia bisa menjadi lebih baik. “Harapan dengan adanya kemerdekaan ini, Indonesia bisa menjadi bangsa yang lebih baik lagi ke depannya!Amiin”, Ujar Dewi Suci Febriani, Mahasiswi prodi manajemen, angkatan 2013. Di sisi lain, pendapat dari Dekan FE dalam mengatasi masalah Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan, “Spirit atau semangat perjuangan mahasiswa/I Indonesia, seharusnya lebih ditingkatkan kembali. Mengingat semangat mahasiswa/I Indonesia sekarang sangat jauh berbeda dengan masa penjajahan dahulu. Selain itu, saya juga mengharapkan agar Indonesia terus berkembang menjadi yang lebih baik”. Dalam Kondisi siklus ekonomi Indonesia yang naik turun ini dapat diatasi dengan baik oleh pemerintah jika diatasi dengan cara yang tepat. “Dengan diketuai Menteri Keuangan dan beranggotakan
16
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
BERITA FAKULTAS Gubernur BI dan Ketua OJK mereka mempunyai tanggung jawab untuk melakukan persiapan ataupun tindakan untuk mengantisipasi krisis,” tutur Ketua Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Sigit Pramono saat dihubungi Okezone.(AF) Berikut Makna Kemerdekaan Menurut Dosen, Karyawan dan Mahasiswa FE Usakti :
Dekan FE Usakti Makna Kemerdekaan menurut, Dr. Bambang Soedaryono, AK, MBA : Merdeka adalah hak asasi manusia yang pokok bebas dari penjajahan. Hak-hak yang dapat membuat seseorang bebas untuk maju dan berkembang menjadi lebih baik.
Karyawan FE Usakti Arti Semangat Kemerdekaan menurut Tuti Kurniawati, A. Md : Semangat untuk Bekerja, Berkarya, dan Berkeluarga. Intinya, semangat untuk terus berusaha menjadi yang terbaik bagi diri sendiri.
Mahasiswa FE Usakti Makna Kemerdekaan menurut Debby Wulandari : Merdeka adalah bebas melakukan sesuatu. Bebas disini adalah bebas yang bertanggung jawab, bebas yang ada batasannya.
Makna Kemerdekaan menurut Dewi Suci Febriani : Merdeka itu ketika seluruh warga negaranya sudah merasa tercukupi segala kebutuhan hidupnya, seperti sandang, pangan, dan papan). Merdeka !
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
17
BERITA FAKULTAS Sebagai Alat Masa Transisi Bagi Remaja Program Pengenalan Studi Mahasiswa Baru Awal masa perkuliahan dibutuhkan pembelajaran agar para mahasiswa baru dapat menjadi orang yang lebih berbobot. Maka dari itu, setiap universitas mengadakan masa orientasi, tak terkecuali Universitas Trisakti. FE Usakti, 21-22 Agustus 2015 kemarin, mengadakan kembali PPSMB tahun 2015 di Kampus F, Cempaka putih, Jakarta Pusat. PPSMB (Program Pengenalan Mahasiswa Baru) atau biasa dikenal dengan kata OSPEK (Masa Orientasi Masa Pendidikan) merupakan program yang dilakukan oleh perguruan tinggi bagi mahasiswa baru sebagai salah satu alat pengarahan masa transisi pada remaja dari pelajar ke mahasiswa. Panitia acara PPSMB ini terdiri dari Ormawa FE, yaitu BEM, Himpunan Jurusan dan dibantu oleh dosen. PPSMB Universitas Trisakti terdiri dari berbagai kegiatan, diantaranya pengenalan FE Usakti itu sendiri (Tata tertib, Struktur Organisasi, Kurikulum, dan sebagainya), menonton film tragedi 1998, pengenalan ORMAWA dan UKM yang ada di Usakti, Pengarahan Narkoba dan Narkotika dari Divisi Mahasiswa Anti Narkoba, Hiburan, dan masih banyak lagi. Dalam program ini, mahasiswa baru diarahkan agar dapat merubah pola pikir dan prilaku dari remaja menuju dewasa. Dengan PPSMB ini juga diharapkan dapat melatih mahasiswa berkomunikasi. Di situasi perkuliahan, mahasiswa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Hal itu termasuk ke dalam proses pembelajaran maupun kedisiplinan. Dimana, dalam proses pembelajaran yang dilakukan disini, mahasiswa sudah harus aktif mencari ilmu sendiri bukan lagi hanya mendapatkan materi dari dosen. Menurut Dr. Bambang Soedaryono, Ak, MBA, “PPSMB diadakan oleh perguruan tinggi bertujuan untuk
18
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
BERITA FAKULTAS mengarahkan perubahan prilaku pada mahasiswa baru. Program yang dilakukan disini bukan dengan kekerasan fisik. Namun, dengan mengarahkan kepada hal-hal yang positif. Sebaiknya, apabila kekerasan dilakukan untuk melatih mental atau kedisiplinan harus disesuaikan dengan mata kuliah yang membutuhkan fisik yang kuat”. Acara ini ditutup dengan pemakaian almamater oleh panitia, sebagai tanda peresmian mahasiswa baru Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.(AF)
Doc. Fe_Usakti
Doc. Fe_Usakti
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
19
BERITA FAKULTAS
D
Penutupan Tahun Akademik Tahun 2014/2015 dan Halal Bi Halal 1436 H Silaturahmi 2015 : Menjalin Rasa Kekeluargaan antar Dosen dan Karyawan alam rangka menyambut penutupan tahun akademik 2014/2015 dan hari raya Idul Fitri 1436H, Fakultas Ekonomi USAKTI kembali mengadakan kegiatan rutinnya setiap tahun, yaitu silaturahmi antar dosen dan karyawan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2015,
pukul 12.30-16.00 WIB kemarin. Di tahun-tahun sebelumnya acara ini diselenggarakan di luar kampus, tetapi untuk tahun 2015 acara ini diselenggarakan di Gedung Hendriawan Sie Lt. 8. Ketua panitia acara ini adalah Murtanto, SE, Ak, MSi dan Dra. Hj. Lucy Warsindah, MM. “Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri dan sebagai kegiatan positif yang diadakan di Fakultas Ekonomi. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan dalam rangka menjalin rasa kekeluargaan dan menghantarkan kinerja Fakultas Ekonomi menjadi lebih baik lagi ke depan”, ujar Murtanto, SE, Ak, MSi selaku ketua panitia dan Wakil Dekan II. Kegiatan ini diselenggarakan oleh panitia kecil yang telah terbentuk sebelumnya dari seluruh prodi di Fakultas Ekonomi, baik S1, S2 dan S3. Persiapan untuk menyelenggarakan kegiatan ini relatif singkat. Rangkaian acaranya terdiri dari Pembukaan, Sambutan dari Dekan dan Ketua panitia, Jamuan makan siang, Ceramah, Silaturahmi, Games, Hiburan, dan Door Prize FE.
20
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
BERITA FAKULTAS
Acara ini berlangsung sangat meriah karena disertai games, hiburan, dan doorprize. Games dalam acara ini bertujuan untuk menghangatkan acara. Selain games, acara ini disertai pula dengan hiburan yang menghadirkan Fitri dari Bintang Pantura dan menampilkan tari tradisional dari USB USAKTI. Doorprize yang disediakan dalam acara ini lebih dari 50 buah dan diafiliasi oleh unit-unit yang ada di lingkup FE USAKTI, seperti MAKSI, PPA, TRIEBI, KI, FETEC, ME, Manajemen Jasa, S3 Akuntansi, dan sebagainya. Hiburan lain yang tersedia juga terdapat dari karyawan Fakultas Ekonomi sendiri, seperti LALAPUS (Lawak, Lagu, Puisi, Sulap) dan sumbang lagu dari rekan-rekan dosen dan FETEC. Acara ini ditutup dengan pembagian doorprize yang diberikan kepada Pak Edi selaku keamanan di Kampus F dan Doc. TIm LALAPUS FE
Ibu Dian dari D3 MICE, yang mana masingmasing dari mereka mendapatkan uang tunai sebesar Rp 1.000.000 dan Rp 1.500.000. Harapan yang disampaikan oleh ketua panitia adalah dengan adanya acara Halal Bi Halal 1436 H atau lebih dikenal silaturahmi antar dosen dan karyawan ini dapat terus memupuk keakraban, soft skill, dan menjadi kegiatan positif yang rutin diselenggarakan setiap tahun di Fakultas Ekonomi.(AF)
Doc. KasidaFEUsakti
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
21
BERITA FAKULTAS
Pertemuan Orang Tua Mahasiswa/Mahasiswi Baru Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti mengadakan pertemuan dengan orang tua mahasiswa baru tahun akademik 2015/2016 Sabtu, 15 Agustus 2015 di Gedung S, Hendriawan Sie Lt. 8. Acara tersebut dibuat untuk menjalin silahturahmi antara pimpinan fakultas dengan orang tua mahasiswa. Untuk menghargai kepercayaan orang tua karena telah menitipkan putra-putri mereka di Universitas Trisakti maka dari perlu dilakukannya komunikasi langsung. Substansinya adalah Universitas Trisakti berbeda dengan perguruan tinggi swasta yang lain. “Artinya kita komunikasikan dari awal semua hal yang berkaitan dengan aturan akademik, aturan keuangan, aturan kemahasiswaan, sampai dengan prestasi yang diraih, kalau bahasa yang gampang kan “tak kenal maka tak sayang”, berkenalan artinya saling berkenalan, saling bersilaturahmi, saling menginformasikan hal-hal satu sama lain”, ujar ketua panitia pertemuan orang tua
22
mahasiswa/i Muhamad Yudhi Lutfi, SE. MM. Tujuan dari mengadakan pertemuan orang tua adalah mengenalkan seluruh aspek yang ada di dalam kampus, walaupun kemungkinan kedalamannya tidak bisa dijelaskan seutuhnya, hanya etalasenya saja. Kedalaman ini harus dijalankan oleh proses, dibaca melalui buku petunjuk teknis, kemudian dipraktekkan pada saat proses itu berjalan. Maka dari itu, pengenalan diawal itu penting agar saling terjalinnya kepercayaan. Acara pertama adalah sambutan dari Dekan yang menyampaikan informasi bersifat strategis tentang visi yang ingin dicapai oleh Fakultas Ekonomi dan keberhasilan apa yang sudah dilakukan atau yang diraih. Selain itu beliau mengutarakan apa yang dilakukan pada putra-putri orang tua mahasiswa/ i, sesuai dengan kepercayaan yang telah diberikan. Lalu diisi penjelasan dari para wakil dekan, penjelasan tentang hal-hal yang berkaitan teknis dan kegiatan opersional penyelenggaraan pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan terdiri
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
BERITA FAKULTAS
dari 3 pilar, yaitu kegiatan yang bersifat akademik, non akademik dan penunjang, yang akademik berarti berkaitan dengan kurikulum, aturan-aturan akademik, proses kegiatan perkuliahan, mulai dari kurikulum, KRS, KHS, kemudian nilai, kemudian bagaimana penyelesaian ke tugas akhir, kemudian sampai dengan skripsi. Adapun kegiatan non akademik, itu bidang kemahasiswaan, menyampaikan informasi tentang kegiatan soft skill yang harus dimiliki oleh mahasiswa, kegiatan ekstrakulikuler yang bisa diikuti oleh mahasiswa. Penunjang ada 2 yaitu pertama kaitannya dengan keuangan dan sarana prasarana, kedua adalah hubungan kerjasama, untuk menjalankan kegiatan cakupannya di dalam dan di luar. Wakil Dekan III bidang kemahasiswaan menambahkan di tengah sesi, sebetulnya pihak kemahasiswaan memiliki 4 tugas bidang kemahasiswaan. Pertama bidang kemahasiswaan itu melakukan pembinaan sikap prilaku dan disiplin mahasiswa, yang kedua melakukan pembinaan ekstrakulikuler, yang ketiga melakukan pembinaan prestasi mahasiswa pemberian
penghargaan bagi mahasiswa berprestasi tadi, kemudian memberikan kegiatan kerohanian berupa kesejahteraan kegiatan kerohanian, kemudian kegiatan santunan bila ada yang menghadapi musibah, yang ke empat pembinaan hubungan dengan alumni. Kemudian para pimpinan fakultas menyampaikan testimoni dari para alumni yang sudah berhasil. Adapun alumni tersebut adalah alumni angkatan tahun 2002 jurusan manajemen yang bekerja di OJK (Otoritas Jasa Keuangan, sebelumnya dia bekerja di Bank Indonesia, berkaitan dengan sertifikasi, proses proyek-proyek tambang. Susunan acara yang dihadiri oleh total 560 orang tua mahasiswa/i baru dari 2 sesi pertemuan, diakhiri dengan sesi tanya jawab, seputar konsentrasi orang tua menanyakan bagaimana proses akademik, keuangan dan proses kelulusan. (M.P.)
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
23
BERITA FAKULTAS S1 EkonomiPembangunan :
TELAGA di PADANG PASIR Masih asing dengan jurusan Ilmu Ekonomi atau Ekonomi Pembangunan? Bagi kalian para pelajar yang baru lulus dan masih bingung sama jurusan yang diambil. Kuliah di Ekonomi Pembangunan FE USAKTI aja. Berikut penjelasannya lengkapnya, Di simak, ya !
P
rogram studi Ekonomi Pembangunan adalah program studi yang ada di FakultasEkonomi selain jurusan Akuntansi dan Manajemen yang sudah eksis di kalangan masyarakat luas. Program Studi Ekonomi Pembangunan ini hanya terdapat di Perguruan Tinggi Negeri dan beberapa
Universitas Swasta. Di beberapa universitas lain jurusan ini lebih dikenal dengan Program Studi Ilmu Ekonomi, misalnya di Universitas Indonesia. Sedangkan di Universitas Swasta yang mampu mengembangkan jurusan ini adalah Universitas Atmajaya dan Universitas Trisakti. Banyak pemimpin negara yang sukses dengan latar belakang ini, contohnya Wakil Presiden, Boedionodan mantan Mentri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.Tapi faktanya saat ini, Ilmu Ekonomi atau Ekonomi Pembangunan sangat sedikit peminatnya bahkan mungkin di tiap universitas belum ada jurusan ini atau ada tapi telah ditutup karena sedikitnya peminat. Hal ini juga sesuai dengan pendapatDr. Syafri, MS, “Peminat Program Studi Ekonomi Pembangunan ini memang sedikit, khususnya di FE USAKTI rata-rata setiap angkatan hanya membuka 2-3 kelas saja. Jumlah mahasiswanya di awal berdiri(1985/ 86) sebanyak 67 mahasiswa dan di tahun ini(2014/15) sebanyak 48 mahasiswa, meskipun jumlah mahasiswa tertinggi pernah mencapai 361 mahasiswa, yaitu pada tahun(1994/95)”. Di Indonesia sebagai negara berkembang, tentu memerlukan perencanaan untuk kedepannya agar dapat menjadi atau sama rata dengan posisi negara maju, khususnya dalam lingkup wilayah ASEAN. Selain itu, Indonesia juga memerlukan para pemikir yang mampu memperbaiki berbagai masalah ekonomi yang ada di Indonesia saat ini. Bagai Telaga di Padang Pasir, Program studi Ekonomi Pembangunan ini merupakan jawaban dari sebagian masalah yang adakarena di Program Studi ini memiliki beberapa konsentrasi yang pada intinya adalah perencanaan. Sebagai perbandingan, dalam ruang Fakultas Ekonomi, Program studi manajemen dikhususkan untuk orang-orang yang memiliki pemikiran untuk menyiapkan atau mengatur para pekerja dibawahnya agar perusahaan mereka dapat berjalan dengan baik atau menciptakan lapangan usaha untuk mengurangi pengangguran. Sedangkan, Program studi akuntansi dikhususkan untuk orang-orang yang yang akan membantu manajer dan pihak-pihak terkait dalam membuat keputusan lain (keuangan) untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Oleh karena itu, Program studi Ekonomi Pembangunan ini sangat diperlukan untuk membangun negara Indonesia, karena kebanyakan orang-orang Indonesia tidak mau berpikir untuk membuka usaha hanya ingin praktis menjadi pekerja.Memang, hal itu merupakan kenyataan. Dengan adanya
24
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
BERITA FAKULTAS Ekonomi Pembangunan ini kita dapat merencanakan bagaimana membangkitkan ekonomi ke depan, terutama bagi negara berkembang, apalagi pasar global sudah berada di depan mata. Prospek Lulusan Kerja di S1Ekonomi Pembangunan ini tidak kalah saing dengan dua jurusan lainnya.Lulusan program studi ini memiliki prospek yang sangat cerah baik di sektor publik maupun privat. Lapangan pekerjaan S1 Ekonomi Pembangunandapat bekerja di Bank Indonesia, Kementrian, BAPENNAS, PPATK, BNN, BEI, OJK, LIPI, PEMDA, Pejabat-pejabat di industri keuangan ataupun perusahaan, baik Milik Negara maupun Swasta. Selain itu, Lulusan S1 Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan juga berpeluang untuk berkarir di beragam wilayah kerja, seperti birokrasi di bidang perencanaan, konsultan dan perbankan.
Doc. Kegiatan Asistensi Makro
“Dr. Syafri, MS mengatakan dengan bangga,”Rentang waktu para mahasiswa/ I yang lulus untuk mendapat pekerjaan itu selambat-lambatnya 6 bulan. Tapi, ratarata para mahasiswa/I USAKTI dapat mendapatkan pekerjaan dalam rentang waktu 3-6 bulan.Dari survei yang dilakukanpada tahun 2013 dari 40
responden lulusan EP untuk lulusan yang rentang waktunya kurang dari 3 bulan prosentasenya sebesar 15 %. Sedangkan, sebanyak 82,5 % mendapatkan pekerjaan (06) bulan”. Dengan demikian, Program Studi Ekonomi Pembangunan di USAKTI ini juga kualitasnya tidak kalah saing dengan universitas lain”.
MALAM KEAKRAPAN DENGAN MAHASISWA ANGKATAN 2013, DI PANTAI ANYER, Kegiatan yang ada di Ekonomi Pembangunan ini pun beragam, mulai dari kegiatan di tingkat Jurusan, seperti HIMPUNAN, tingkat Fakultas, seperti BEM, Parlemen, dan tingkat Universitas, seperti Presma, Kongres, dan UKM. Selain itu, terdapat pula kegiatan yang diadakan oleh prodi atau mahasiswa S1 Ilmu Ekonomi itu sendiri, seperti Malam Keakraban(Makrab), Silaturahim, Ikatan Alumni, dan kegiatan perkumpulan lain. Tidak hanya itu, Program studi Ekonomi Pembangunan ini pun memiliki prestasi yang dapat bersaing dengan jurusan maupun universitas lain, seperti Lomba kejuaran dalam bidang Non Akademik, seperti Kejuaraan Hoki dan Taekwondo dalam tingkat Internasional. Di dalam bidang Akademik juga terdapat berbagai prestasi, seperti Student Exchange ke Korea dan India, Kompetisi debat, Seminar internasional, Kompetisi statistik terapan,
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
25
BERITA FAKULTAS TEBFC, Lomba Karya Tulis Ilmiah Bahkan Abang dan None Jakarta Favorit 2011, Safira Amanda dari EP USAKTI, dan prestasi membanggakan lainnya. V isitasi Untuk prodi Ekonomi PembangunanUSAKTI, 26 Juni 2105 lalu kembali dilaksanakan. Sebelumnya kegiatan ini direncanakan berlangsung selama tiga hari, namun karena kondisi waktu yang tidak memungkinkan pihak assessor memadatkan kegiatan ini menjadi satu hari penuh.Tim penilai dari visitasi ini bernama Prof. Dr. Munawar dari Unibraw Malang dan Dr. Imam Mudin dari UMS Solo.Tujuan visitasi ini dilaksanakan untuk menilai apakah hasil penulisan dari borang sesuai dengan keadaan lapangan. Tim penilai optimis atas hasil yang nanti didapatkan karena hanya ada beberapa yang harus di revisi, seperti Partisipasi alumni yang kecil, jumlah kegiatan dosen penyaji kurang memenuhi, pustakawan, dan jurnal, buku, dan proceeding. Harapan Dini Hariyanti, SE, ME, selaku sekretaris prodi Ekonomi Pembangunan menjelaskan, “Saya berharap akreditasi ini tetap bertahan pada akreditasi A. Dikarenakan, saat ini pertimbangan utama orangtua mahasiswa baru untuk memilih universitas terdapat pada akreditasi. Selain itu, dengan akreditasi A pula prodi Ekonomi PembangunanUSAKTI ini dapat menjadi contoh bagi prodi dan fakultas di universitas lain”. Menurut Dr. Syafri, MS, selaku Ketua Program StudiEkonomi PembangunanFakultas Ekonomi Universitas Trisakti menuturkan, “Penyebab kurangnya minat mahasiswa/I di Program Studi Ekonomi Pembangunan ini disebabkan oleh berbagai hal, yang pertama lapangan pekerjaan lulusan prodi Akuntansi dan Manajemen yang lebih luas secara relatif dibanding dengan prodi EP.Kedua, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang prospek program studi ini, Selain itu, disebabkan pula oleh Turnover(perputaran karyawan) di pemerintah untuk lulusan Ekonomi Pembangunan ini relatif lama, tidak sesering perusahaan Swasta.Dan yang terakhir, Meningkatnya persiangan dalam penerimaan mahasiswa baru, baik dalam lingkup eksternal dan internal Fakultas Ekonomi USAKTI”. Langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini, Dr. Syafri, MS mengungkapkan rencananya dengan tegas, “Planning saya ke depan untuk mengatasai ini, lebih pada peningkatan promosi. Yang mana, Penyampaian informasi tentang Lapangan pekerjaan lulusan EP kepada calon mahasiswa EP disertai dengan testimoni dari alumni, mungkin dapat membantu meningkatkan animo calon mahasiswa untuk masuk program EP. Disamping itu, jika dimungkinkan prodi melakukan promosi (dengan berkoordinasi dengan tim promosi Fakultas untuk menghindari tumpang tindih promosi ke SLTA yang sama) mungkin akan lebih efektif mengingat waktu lebih banyak, karena hanya satu prodi yang dipromosikan”.Selain itu, dalam sisi akademik saya juga akan mencoba memberlakukan kurikulum baru yang memungkinkan lulusan dapat siap bekerja pada sektor publik dan swasta. Diperlukan juga peningkatan publikasi penelitian di jurnal nasional dan internasional.Dan yang paling utama,kemampuan mahasiswa perlu ditingkatkan tidak hanya dari sisi akademis, tetapi juga dari sisi kemampuan berorganisasi dan kepekaan sosial terhadap lingkungan. Oleh sebab itu, kita (prodi, wadek III dan dosen) perlu melakukan sinergi bersama mengarahkan mahasiswa untuk mencapai hal tersebut di atas”.(AF)
26
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
BERITA FAKULTAS
SEMINAR WORKSHOP S3 AKUNTANSI
KUPAS TUNTAS METODE STATISTIK MULTIVARIATE S3 AKUNTANSI DENGAN MUDAH
Program Doktoral Akuntansi Fakultas Ekonomi Trisakti kembali mengadakan Workshop pada Sabtu, 1 Agustus 2015 kemarin, yang bertempat di Gd. Hendriawan Sie Lt. 8 R.802. Acara workshop yang diselenggarakan pada pukul 08.00 s.d 16.00 WIB ini dihadiri oleh 47 peserta. Dimana, Sasaran dari workshop ini adalah mahasiswa/I S3 Akuntansi FE USAKTI. Dalam workshop kali ini Fakultas Ekonomi Trisakti mengangkat tema “Metode Penelitian Statistik Multivariate untuk Penelitian Akuntansi” dengan Pembicara Dr. Willy Abdillah, MSc, Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bengkulu. Seluruh peserta sangat antusias mengikutI jalannya acara. Hal ini didukung oleh pendapat DR. Hj. Etty M. Nasser, Ak, MM dengan mimik wajah senang, “Para peserta sangat antusia smengikuti workshop ini, dibuktikan dengan aktifnya para peserta dalam mengajukan pertanyaan kepada pembicara”. Kegiatan ini rutin dilaksanakan dalam kurun waktu satu semester dua kali guna memperdalam materi yang diperoleh di matakuliah S3 Analisa Kuantitatif. DR. Hj. Etty M. Nasser, Ak, MM, selaku PanitiadanSekretaris Program Doktoral Akuntansi mengungkapkan, “Alasan diadakannya kegiatan ini sebagai program studi yang mengelola pendidikan wajib menyelanggarakan kegiatan akademik yang bermanfaat bagi Civitas Academica”. Penekananma teriworkshop ini terdapat pada pengujian metode PLS dan SEM dengan menggunakan variabe lmoderating atau intervening. Dengan adanya kegiatanini DR. Hj. Etty M. Nasser, Ak, MM menuturkan tujuannya dengan penuh harap, agar dapat menambah wawasan pada mahasiswadalam bidang metedologi penelitian. Di sisi lain, workshop ini juga bertujuan agar mahasiswa bisa memahami filosofi dan batasan-batasan penggunaan alat statistik yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan.(Ariska)
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
27
BERITA FAKULTAS
SEMINAR
SEMINAR INTERN EDUKASI LITERASI KEUANGAN BERSAMA PT. BTMU-BRI FINANCE Program Studi S1 Akuntansi bekerjasama dengan PT. BTMU-BRI Finance mengadakan seminar intern akuntansi, pada tanggal 12 Agustus 2015 di lantai 8 Ruang 801, gedung Hendriawan Sie Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Materi di isi oleh Hendrikus selaku Vice Presiden Director PT. BTMU-BRI Finance, yang di damping oleh senior manager Darsi Usman, Karin bertugas di departemen kepatuhan dan dua asisten yaitu saudara Gading dan Mario yang juga mahasiswa S2 Universitas Trisakti. PT. BTMU-BRI Finance merupakan perusahaan yang berfokus dalam pemberian fasilitas sewa guna usaha (leasing) untuk pembiayaan barang modal dalam berbagai industri. Pelakuusaha leasing ini diminta oleh OJK untuk mengedukasi masyarakat akan adanya lembaga keuangan.,”Ini adalah bentuk pemenuhan kwajiban kami terhadap tugas atau permintaan dari OJK, OJK memiliki visi untuk mengedukasi masyarakat mengenai lembaga keuangan. Karena OJK itu mungkin terbatas juga personilnya, jadi meminta kita para pelakunya untuk turun kemasyarakat mengedukasi literasi keuangan” ujar Bapak Hendrikus. Seminar internal akuntansi ini mengangkat tema “Edukasi Literasi Keuangan” yang membahas tentang pengenalan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), membahas Industri Keuangann Non Bank (IKNB) dan Perusahaan Pembiayaan. Berikut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sector jasa keuangan: 1. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel, 2. Mampumewujudkan system keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan 3. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. “Acara ini dihadiri oleh 250 mahasiswa/i dari ketigajurusan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti diadakan di level jurusan”, ujar Deni Darmamati SE., Ak.,MSi selaku ketua panitia dalam seminar “Edukasi Literasi Keuangan. Acara ditutup dengan pemberian plakat kepada Hendrickuss elaku Vice President Director PT. BTMU-BRI Finance.
28
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
SEMINAR
BERITA FAKULTAS
PERAN PENTING DOSEN WALI PERLU DITINGKATKAN “Peran dosen wali sangat dibutuhkan mahasiswa. Oleh karena itu, tugasnya bukan hanya sekadar menandatangani Kartu Rencana Studi (KRS). Namun, dosen wali juga harus memberikan bimbingan, terutama terkait dengan pemberian motivasi melalui kegiatan konseling. Sistem KRS online saat ini menyebabkan dosen wali dan mahasiswa banyak kehilangan momen tersebut”.
Demikian uraian dari Dra. Meithy Intan RL selaku pembicara dari Tim Universitas Negeri Jakarta, pada sesi pertama dalam kegiatan seminar dan pelatihan dosen wali FE USAKTI. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari selasa, 14 April 2015 di Gd. S Lt. 8 lalu. Selain itu, Dra. Meithy Intan RL juga berpendapat bahwa dosen wali harus memahami permasalahan yang dihadapi mahasiswa, khususnya yang bersifat preventif, kuratif, dan pengembangan. Hal ini bisa diketahui melalui interaksi langsung dengan mahasiswa yang bersangkutan. “Dengan begitu prestasi mahasiswa dapat terus dipertahankan dan dapat lulus tepat waktu”, Ungkapnya. Pada sesi kedua, Tim UNJ memberikan pelatihan kepada dosen wali tentang etika dalam menghadapi mahasiswa yang dipandu oleh Dr. Retty dan Dra. Michiko Mamesah, M.Psi. Pada sesi ini, para peserta diajak untuk melakukan simulasi kegiatan konseling dengan berperan sebagai mahasiswa, orang tua mahasiswa, dan dosen wali untuk memecahkan masalah akademik dan non akademik yang dihadapi mahasiswa. Dra. Retty menjelaskan pula bahwa tugas dosen wali harus mampu mengkondisikan kegiatan perwalian yang berlangsung, agar dapat menciptakan suasana bebas tanpa tekanan. Berikut pendapatnya, “Suasana yang nyaman akan membuat mahasiswa bisa leluasa mengutarakan pendapatnya”. Seminar dan Pelatihan dosen wali ini diikuti oleh 60 dosen wali dari 3 prodi yang ada di FE USAKTI, yaitu Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi Pembangunan. Dr. Etty M Nasser, Akt, MM selaku Wadek I FE USAKTI bidang akademik menjelaskan bahwa kegiatan seminar dan pelatihan dosen wali kali ini adalah tahap pertama. Hal itu disebabkan karena dosen wali harus mengikuti seminar dan pelatihan ini kembali untuk meningkatkan kinerjanyan sebagai dosen wali. Seminar dan pelatihan dosen wali tahap II ini akan kembali diselenggarakan pada Jumat, 12 Juni 2015.(AG)
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
29
BERITA FAKULTAS
HARGA TERJANGKAU, HASIL MEMUKAU
Akuntansi sektor publik terdiri atas akuntansi pemerintahan, akuntansi rumah sakit, akuntansi lembaga pendidikan, dan akuntansi organisasi nirlaba lain yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan semata-mata.Perkembangan akuntansi pemerintahan secara pesat dipengaruhi oleh era reformasi yang pada akhirnya menghasilkan tiga paket undang-undang di bidang keuangan negara UU No.17 th 2003 tentang Keuangan Negara, UU No.1 th 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU No.15 th 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara. Dengan adanya ketiga UU tersebut maka dibutuhkanlah tenaga ahli dibidang keuangan sektor publik yaitu orang-orang tamatan DIII untuk mengisi di level menengah guna mengelola serta membuat laporan keuangan negara, karena apapun kegiatan yang menggunakan keuangan negara harus dipertanggung jawabkan sehingga kebutuhan atas sektor publik pun meningkat. Universitas Trisakti membuka program vokasi diploma III Akuntansi Sektor Publik yang pada tahun 2010 dimana mahasiswamahasiswanya akan mempelajari akuntansi sektor publik dan akuntansi sektor privat/swasta. Kurikulum dibentuk sedemikan rupa agar lulusan tidak hanya bisabekerja di lingkungan pemerintah saja, namun bisa berkarir di lingkungan swasta juga. Lowongan pekerjaan di sektor pemerintahan tidak dibuka secara serutin jika dibandingkan dengan sektor swasta, kurikulum dibuat sedemikian rupa agar para lulusan dapat juga bekerja di sektor privat jika belum ada kesempatan untuk bekerja ke dalam sektor publik. Ada berbagai peluang atau tempat bekerja alumni untuk program studi Akuntansi Sektor Publik ini, diantaranya adalah staf Akuntansi di Lembaga-lembaga pemerintah pusat dan daerah,
30
pegawai BUMN/ BUMD, staf Akuntansi di lembaga Swadaya Masyarakat, Partai Politik, Rumah Sakit, Organisasi, Sektor Publik lainnya, staf Auditor di Bawasda (daerah), Inspektorat Jendral, BPKP, BPK, staf Auditor di Kantor Akuntan Publik, staf Perbankan dan lembaga keungan, di berbagai sektor publik dan privat lainnya. Total beban mata kuliah di program DIII Akuntansi Sektor Publik Universitas Trisakti sebanyak 113 SKS dengan muatan 60% praktik dan 40% teori, dapat diselesaikan minimal 2,5 tahun, investasi pendidikan pada semester I hanya sekitar5 jutaan dan Rp. 3.550.000,- untuk semester selanjutnya, untuk menyelesaikan program D3 ASP ini tidak lebih dari20 jutaan. Biaya perkuliahan sangat terjangkau dengan kualitas lulusan D3 ASP yang baik. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? “Karena kita tidak berorientasi kepada keuntungan.
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
BERITA FAKULTAS
Arisan Prodi Manajemen Kembali di Gelar
K
egiatan arisan prodi Manajemen pada hari Jumat , 14 Agustus 2015 dilaksanakan kembali di Gedung Hendriawan Sie Lt. 8 R.802. Arisan ini diadakan setiap empat bulan sekali, pada hari Jumat pukul 10.00 s.d selesai. Acara dihadiri oleh dosen prodi manajemen sebanyak 60 orang. Kegiatan arisan ini tidak diwajibkan bagi para dosen prodi manajemen, hanya berdasarkan keinginan saja. Rangkaian acara terdiri dari sambutan, jamuan makan, doorprize, dan di tutup dengan penarikan uang arisan. Doorprize diadakan setiap kegiatan dilaksanakan dan hanya diberikan kepada lima orang yang beruntung. Seharusnya, arisan ini diadakan dua bulan sekali, tetapi menjadi empat bulan sekali karena dana yang ada untuk di tabung.
Arisan ini sudah dilaksanakan selama tiga belas tahun. Pertama kali didirikan oleh Dra. Hj. Anita Roosmalina M, MM. Selama berdiri, arisan ini sudah berganti periode selama empat kali. Pergantian periode terjadi setiap tiga tahun sekali dengan cara pemilihan. Periode saat ini diketuai oleh Prof. Farah Margaretha, ME, Ph.D. Arisan yang dilaksanakan oleh prodi manajemen memiliki sistem berbeda dari arisan yang biasa, yang mana di sistem ini seluruh dosen yang berpartisipasi dalam kegiatan berhak mengikuti jalan-jalan. Sistem ini hampir sama dengan sistem tabungan, bukan kocokan. Di periode sebelumnyah hasil dari, kegiatan ini sudah berkunjung ke daerah Indonesia dan Luar negeri, seperti Beijing dan Hongkong. Rencana untuk berikutnya, Turki, eropa. Kegiatan arisan di dukung oleh fakultas. Arisan diadakan bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan menjalin keakraban antardosen. Berikut pendapat dari Prof. Farah Margaretha, ME, Ph.D selaku Ketua Panitia dengan wajah berseri, “Arisan ini dibentuk agar dapat menjalin silaturahmi antardosen. Selain itu, di acara ini mereka juga dapat menghangatkan keakraban satu sama lain, dimana pada waktu biasanya mereka jarang berkumpul karena kesibukan masing-masing”. (AF)
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
31
BERITA FAKULTAS
Profil Mahasiswa : Berprestasi Dengan Kelas Unggulan Universitas Trisakti
P
rogram Kelas Unggulan adalah program pendidikan yang diselenggarakan dalam upaya mempersiapkan mahasiswa dan lulusan yang lebih mampu bersaing dalam kancah global melalui pendidikan yang bertaraf internasional. Program Kelas Unggulan ini dalam penyelenggaraannya dimulai pada semester III dalam kelas-kelas yang diikuti oleh mahasiswa terbaik seangkatannya dengan IPK minimal 3,00. Jumlah mahasiswa dalam setiap kelas tidak lebih dari 30 orang, dengan metode pembelajaran aktif (Student Centered Learning) meliputi Problem Based Learning (PBL) dan General Active Learning yang mencakup kuliah interaktif, diskusi dan pemecahan kasus. Perkuliahan di Program Kelas Unggulan ini dirancang untuk dapat diselesaikan oleh mahasiswa dalam waktu 7 (tujuh) semester. (Sumber:www.kelasunggulan-feusakti.com)
program kelas unggulan ini pun dipersiapkan, agar dapat bersaing dengan kampus-kampus lain di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang diraih oleh mahasiswa/ I-nya. Prestasinya pun bukan hanya di bidang akademik, bidang non-akademik pun pernah didapatkannya.
Kebayang bukan, bagaimana sistem perkuliahan yang dibuat sedemikian rupa ini?
FE Usakti menampilkan profil mahasiswa berprestasi di kelas unggulan ini, agar dapat menambah kepercayaan anda, berikut gambaran profilnya
Namun, FE Usakti dalam merancang program ini, tidak hanya membuatnya berkualitas di lingkungan internal kampus saja, mahasiswa/I
32
Program kelas unggulan ini dibekali penuh dengan kemampuan komunikasi, baik dalam bentuk hard skill (akademik) maupun soft skill (kepemimpinan). Contoh bentuk soft skill di program kelas unggulan ini, antara lain event TEBFC (Trisakti Economics & Business Fair & Competition) dan Outbound training. Event TEBFC ini kegiatan rutin yang terdiri dari: Seminar nasional, Kompetisi di bidang manajemen (business plan), Kompetisi di bidang akuntansi, Kompetisi di bidang ekonomi, dan kegiatan have fun lainnya.
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
1. Trisakti University/ 2012 – present Faculty of Economic, Accounting, GPA : 3,62 DEBBY WULANDARI, Born the 3th of January 1995
“
Motivasi saya dalam berprestasi adalah orang tua. Saya punya rasa ingin tahu yang tinggi, optimis, berkomitmen, dan bertanggung jawab.Oleh karenaitu, saya terpilih menjadi koordinator asisten dosen. Cara saya membagi waktu, dengan menetapkan jadwal karena saya tipekal orang terorganisir.
“
PROFILE MAHASISWA
BERITA FAKULTAS
Moto hidup : PINTAR adalah 90 % KERJA KERAS, 10 % INSPIRASI.
EXPERIENCES
o 5th winner of “Trisakti Economics & Business Fair & Competition 2014” Kelas o Coordinator of Assistant Lecturer for Unggulan Fakultas Ekonomi Universitas Advance Accounting July 2015 – present Trisakti. o Assistant Lecturer/ August 2014 – present o Lab. Basic Accounting, Financial Accounting, o Semifinalist “UB Accounting Fair 2014” Students Association Department of Intermediate, Advance Accounting. Accounting Faculty of Economics and o Excellent Class Student/ September 2013 – Business, University of Brawijaya. present o 11th Finalist “PERBANAS Accounting o Student in major of Accounting and A Competition 2014” Association of problem based learning program, module Accounting Studies Program Institute assignment developed by the Faculty of Banks Association. Economics, UniversitasTrisakti.
EXPERIENCES
o o o o o o
o o o o o OPPIE JUNIA PURNAMA SARI Born the 24th of Juny in 1994 o o
Assistant Lecturer/ August 2014 – present Excellent Class Student/ September 2013 – present Organizational Experience BPHMJ Accounting Trisakti University staff members PPPM BEM staff members SBO cabinet SABI LKMM-TM FE Trisakti University 2014 Chairman of Commission V of the Faculty of Economics, University of Trisakti 2014-2015 History Committees Event coordinator BPHMJ open joint-Accounting 2012 Accounting event coordinator Teaching 2014 Familiarity Night event members BPHMJ-Accounting Committee TribluesBEM FE, University of Trisakti LKMM consumption-TM Coordinator, Faculty of Economics 2015 Class officers PPSMB 2014 Event coordinator TEBFC 2015
2. Trisakti University/ 2012 – present Faculty of Economic, Accounting, GPA : 3,7
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
33
PROFILE DOSEN
BERITA FAKULTAS
Dosen Serdos Catur Rahayu Martiningtias, SE, MM, kelahiran Mei 1969 ibu kota ini merupakan salah satu dosen tetap Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti yang berkonsentrasi dalam bidang manajemen keuangan. Dosen ini lulusan S1 Manajemen Universitas Trisakti. Dikarenakan, kegemarannya dalam mengajar, Ia termasuk dalam asisten dosen saat itu. Setelah lulus, Ia langsung ditetapkan menjadi dosen di USakti dan mendapatkan beasiswa S2 di Universitas Trisakti. Ia sempat vakum dua tahun mengikuti suami Tugas ke Jawa Timur. Selain di USakti, pernah menjadi karyawan Syahid Noel Mitra Sejati.
CATUR RAHAYU MARTININGTIAS, SE, MM, Jakarta, 23 Mei 1969
Catur Rahayu Martiningtias, SE, MM saat ini membuat komunitas atau group dalam aplikasi Whatsapp. Komunitas ini dibuat khusus bagi dosen yang ingin mengikuti sertifikat dosen. Dalam Group ini, Ia mengurus seluruh administrasi yang diperlukan untuk mengikuti serdos sehingga anggota yang tergabung dalam komunitas hanya tinggal mengikuti tesnya saja. Tidak hanya itu, Ia juga membantu mendorong semangat kepada seluruh dosen yang ada di USakti untuk mengikuti serdos ini. Sampai saat ini, tiga puluh anggota sudah tergabung dalam komunitas ini. Dari tiga puluh orang tersebut, sebanyak lima-enam belas atau setengah dari anggota dinyatakan lulus. Sungguh, membuahkan hasil ! Awal mula ia membuat komunitas ini karena saat Serdos diadakan Usakti hanya mendapat kuota lima orang, dan lima orang tersebut belum bisa dinyatakan lulus sebab belum memiliki pengalaman yang cukup. Di tahun berikutnya, mereka mencoba mengikutinya kembali. Namun di saat itu, ternyata kesempatan kuotanya bertambah banyak. Sehingga, saya berpikir akan berbagi pengalaman ini dengan dosen lain yang belum memiliki sertifikat, agar dapat tertarik mengikutinya. Catur Rahayu Martiningtias, SE, MM menuturkan
34
alasannya membuat komunitas. “Alasan saya karena senang membimbing dan memimpin orang. Mungkin leadership di diri saya ini begitu kuat”, tuturnya. Dengan demikian, sampai saat ini, ia akrab disapa dosen SERDOS oleh seluruh d diosen USAKTI. Tujuan adanya sertifikasi ini, Catur Rahayu Martiningtias, SE, MM mengungkapkan dengan semangat, “Sertifikasi ini bagus diadakan karena sebelum mengikutinya harus ada syarat yang diperlukan, seperti penelitian. Sebagian dosen biasanya malas untuk meneliti sehingga dengan serdos ini dapat membangkitkan semangatnya kembali. Selain itu, serdos juga diperlukan untuk mengisi acara seminar atau mengajar di tempat lain. Ditambah pula, serdos ini sebagai syarat untuk naik pangkat atau menjadi susunan pengurus/pejabat kampus”. Sertifikasi dosen ini diadakan oleh BAN-PT dan bekerja sama dengan PLTI dalam melakukan tes. Serdos ini hanya dapat diikuti oleh universitas yang aktif di seluruh Indonesia. Harapan Ia ke depan adalah seluruh dosen di USakti ini bisa lebih banyak lagi yang mendapatkan Serdos dan kegiatan ini tentunya ke depan bisa lebih berkembang lagi.
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
PROFILE DOSEN
BERITA FAKULTAS Lahir di Bantul 22 Januari 1969 lulus kuliah pada tahun 1992 Gajah Mada angkatan 87. Selama berkuliah di Gajah Mada, menjadi asisten di beberapa perguruan tinggi. Memulai karir di Universitas Trisakti pada tahun 1993 sebagai Dosen jurusan IESP (Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan), awal mengajar S1 beliau mengajar Ekonomi Dasar Mikro dan Makro namun kini dikonsentrasikan untuk mengajar Perencanaan Ekonomi dan Ekonomi Regional. Pada tahun 2012 selain mengajar, Ibu Sumiarti bersama dengan Ibu Dorina dosen prodi studi Manajemen diminta oleh Ibu Etty untuk membantu di Komite Pengabdian Kepada Masyarakat, satu komite yang mengemban tugas untuk menyambungkan atau menjembatani antara pihak perguruan tinggi dengan masyarakat di sekitar lingkungan kampus. Setiap civitas akademika memiliki Tridharma Bhakti Universitas Trisakti yaitu Pendidikan dan pengajaran, Penelitian dan Pelayanan kepada Masyarakat. Bentuk pengabdian kepada masyarakat yang idealnya adalah ikut mendampingi masyarakat yang membutuhkan knowladge, ilmu dari perguruan tinggi yang dapat diterapkan oleh mereka untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan adalah mencari juga menghubungkan pihak Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti dengan masyarakat sasaran, membantu sekolah untuk kaum miskin duafa, menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga pemberdayaan masyarakat yang mengadakan training, selain itu juga menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah lingkup kecamatan kelurahan sasarannya adalah masyarakat atau ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga). Bentuknya adalah melakukan
pelatihan, penyuluhan serta menyiapkan fasilitas dan tenaga ahli. Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan adanya perubahan sikap masyarakat yang tadinya tidak tahu koperasi menjadi tahu, membangun semangat masyarakat berwirausaha. Ada satu kegiatan yang membuat Ibu Sumiarti merasakan sesuatu yang membanggakan bagi beliau kegiatan yang dilaksanakan di sekolah kewirausahaan, “satu prestasi adalah ketika saya mengadiri undangan wisuda angkatan ke-16 sekolah yang statusnya diploma 1 tersebut sebagai bentuk silaturahmi dengan sekolah binaan, mereka benar-benar menghargai kedatangan kami, menghargai jerih payah yang telah dirintis selama ini, meskipun belum seutuhnya ideal” ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Kemudian sekolah lainnya wilayah binaan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti yaitu yayasan pendidikan pesantren di daerah Ciangsana Bogor. Pesantren tersebut diperuntukkan bagi anak-anak kurang beruntung yang kesulitan dalam membayar uang sekolah. Sudah tahun ke-3 bentuk pengabian yang dilakukan sama seperti pelatihan dan penyuluhan, namun Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti mendapat bantuan dana, melakukan kerja sama dengan yayasan Chasanah BRI Syariah memberikan pembekalan keterampilan dan kewirausahaan. “Ketika anak-anak di sana kami beri pelatihan, mereka yang tidak tahu dunia luar sangat menyambutnya dengan suka cita, mereka membutuhkan kita untuk mengenalkan dunia luar. Di tahun pertama kami menyediakan fasilitas computer mereka seperti melihat hal yang baru” ungkap Sumiarti dengan rasa terenyuh. Pengabdian bisa dilaksanakan di manapun dan kapanpun namun dibutuhkan hati yang ikhlas karena hal itu tidak selalu mudah, maka ketika keikhlasan itu ada akan timbul rasa yang membahagiakan mana kala kita membantu sesama. Sumiarti adalah sosok cerminan dosen yang merasa terpanggil hatinya untuk membantu masyarakat selain karena tugas. Selagi kita bisa membantu masyarakat, kenapa tidak? Ungkapnya diakhir pembicaraan beliau berharap, “saya ingin mengajak seluruh komponen di Fakultas Ekonomi ini untuk membantu sepenuh hati, sehingga pengabdian yang telah dilaksanakan kepada masyarakat ini bisa berkesinambungan, tepat sasaran, dan bisa berkontribusi rill kepada masyarakat yang membutuhkan dan impian yang ingin saya lakukan dalam waktu dekat ini adalah melakukan kerja sama dengan alumni di daerah tangerang sanggar pinggir rel kereta tanah tinggi, menarik teman dosen dan mahasiswa untuk segera terjun kelapangan”. (M.P.)
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
35
“
Tuti Kurniawati, A. Md, kelahiran tahun 1975 daerah ibu kota ini adalah seorang karyawan di Universitas Trisakti. Ia adalah lulusan SMAN 82 Jakarta tahun 1993 Setelah satu tahun lulus dan mengikuti kursus, ia di terima sebagai staf di bagian dimaslum. Satu bulan bekerja di pindah di bagian komputer. Pada tahun 1997/1998 di pindah ke kampus F, Cempaka Putih, Jakarta Pusat ke bagian ujian. Kemudian, tahun 2007 dipindahkan kembali ke kampus A di bagian staf personalia yang saat ini di kenal staf Administrasi Sumber Daya Manusia sampai sekarang. Di bagian ini, ia menangani perekrutan untuk dosen, karyawan, dan asistensi dosen bagi mahasiswa. Seorang karyawan Usakti untuk dapat naik pangkat diperlukan waktu empat tahun umumnya. Tuti Kurniawati, A. Md sudah bekerja selama 21 tahun di FE Usakti ini. “Alasan saya menetap di sini karena fleksibilitas waktunya yang tinggi, mengingat saya saat ini sebagai ibu rumah tangga yang harus pandai mengatur waktu selain untuk bekerja juga untuk mengurus keluarga di rumah”, Ujarnya. Selain waktu, alasan ia untuk tetap bertahan di FE Usakti ini juga karena lingkungan kerja yang mendukung, seperti kenyamanan dalam bekerja baik dari rekan-rekannya maupun suasananya. Di Usakti ini, para karyawan yang berprestasi berhak mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya. Di samping itu, semakin banyaknya karyawan yang dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, kualitas Usakti pun semakin meningkat dalam penilaian borang akreditasi nanti. Tak terkecuali dengan dirinya, ia juga berhasil mendapat beasiswa untuk
36
Berusaha Memberikan yang Terbaik, Hasilkan Mengikuti
“
PROFILE KARYAWAN
BERITA FAKULTAS
melanjutkan ke D3 MICE Usakti. Di tahun 2011 kemarin, ia berhasil lulus dengan IPK 3,86 dan mendapatkan predikat cumlaude. Sungguh, berprestasi ! Menurutnya, ia dapat mendapatkan IPK sebesar itu karena materi yang diberikan saat kuliah, sudah ia dapatkan terlebih dahulu di lapangan saat bekerja. Selain itu, ia juga menerapkan metode belajar dengan cara aktif bertanya pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Bukan hanya prestasi dalam akademik, Tuti Kurniawati, A. Md pun mendapatkan penghargaan sebagai karyawan teladan pada tahun 2009 lalu. Di sisi lain, Ia pun aktif mengikuti kegiatan yang ada di kampus, seperti Qasidahan, band karyawan, dan sempat aktif juga di kegiatan voli putri tingkat karyawan FE. Saat ini ia telah memiliki dua orang anak yang berusia 7 dan 13 tahun. Ia sangat berkesan menjadi karyawan di FE Usakti, bukan hanya dari segi intensif saja tetapi juga dari budaya di lingkungan kerjanya. Harapannya ke depan FE Usakti semakin banyak lagi mahasiswa yang mendaftar. Ia tidak pernah berharap untuk mencapai suatu target tertentu, yang terpenting selalu melakukan yang terbaik pada USakti ini.(AF) Sangat patut menjadi teladan bukan?
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
BERITA FAKULTAS CHARACTER LEADERSHIP INTELEGENT (OUTBOUND) KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI 2015 PASADENA CIPAYUNG BOGOR Bertempat di Bumi Perkemahan Pasadena Cipayung Bogor selama dua hari yaitu, Sabtu dan Minggu 12-13 September 2015, Seluruh karyawan fakultas ekonomi menggelar pendidikan dasar Character Leadership Intelegent ke disiplinan yang dikemas dalam program “Outbound dan Pelatihan Leadership “ bagi seluruh karyawan fakultas ekonomi agar menjadi pemimpinpemimpin di masa depan yang lebih baik, ungkap wadek II.
Menurut Ketua Matahati Consulting ibu Tutut Handayani, Visinya agar seluruh karyawan fakultas menjadi partner strategis dalam implementasi Human Capital yang terbaik di Universitas Trisakti. - Guna Mendorong pengembangan kader potensial yang berbasis kompetensi, - Mendorong pengembangan organisasi untuk mencapai kinerja terbaik., - Membangun komunitas yang berkarakter dan mempunyai kompetensi mendasarkan pada Basic Philosophy.
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
37
BERITA FAKULTAS
Mengambil instruktur dari TNI Garuda 8, kegiatan outbound berkesan serius namun tetap mengena di hati para karyawan, berbagai teknik baris berbaris, kedisiplinan dan pembentukan mental diajarkan oleh para instruktur dari TNI yang dikomando langsung oleh bapak-bapak Marinir dari kamp.Cilandak yaitu Pak Damanik. Tetapi Kendala yang dihadapi pada teman-teman khususnya saya, hari pertama pelaksanaan pelatihan dengan latihan Dasar Militer dan kemampuan baris berbaris, dan guling-gulingan maupun merayap membuat kita semua kaget karena, apa yang ada dipikiran kita jauh dari yang kami harapkan, dengan adanya pelatihan tersebut banyak teman-teman yang jatuh pingsan dan muntah-muntah karena memang kaget dan shock dengan pelatihan yang sangat mendadak. Pelatih dari Marinir Pitoyo.. (nama lengkap), mengatakan program outbound ini bertujuan untuk meningkatkan kecintaan karyawan terhadap bangsa dan negara, “Beberapa point penting seperti Empat Pilar Kebangsaan, Teamwork, Etika bermasyarakat, Peraturan kedisiplian, Anti Narkoba, dan Character building… Hari kedua Alhamdulillah dengan adanya negosiasi dengan pimpinan fakultas dan panitia outbound tidak adanya lagi pelatihan Militer diganti dan dikemas dalam game interaktif yang terselip dalam acara sarasehan, diskusi, praktek lapangan dan renungan Subuh,” paparnya didampingi oleh Ustad Kun kun, dan para Konseling. Petikan yang saya ambil sebagai point “yaitu agar Para karyawan muda fakultas ekonomi untuk, kedepannya memegang peran dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, oleh sebab itu kedisiplinan, mental yang kuat dan Etika yang baik akan menghantar mereka menjadi insan yang berkualitas, dengan panduan proses pendidikan karakter building dan bela negara di acara outbound ini tetap dalam koridor kewajaran serta tak ada hukuman secara fisik sama sekali,” yang jelas. (“jangan mengikuti kejelekan orang lain”) Outbound ini disambut baik oleh para karyawan untuk mengungkapkan harapannya, “Ada yang senang dengan kegiatan team work, dan ada yang benci dan kesal dengan adanya pelatihan militer, dan ada yang pulang dengan kekesalan yang tidak membawa dompet dan Hp-nya… ( itulah sepenggal cerita outbound untuk karyawan fakultas ekonomi universitas trisakti).. Laporan selesai…Komandan…. Menurut saya : Program outbound ini sudah berjalan, dari berbagi segi ada perubahan signifikan dari perilaku positif yang baik secara mental, kedisiplinan, sopan santun terhadap orang tua, teman maupun sesama karyawan, serta penampilan yang lebih tertata. Saya harapkan kedepan program seperti ini akan terus berjalan dengan adanya management dan pihak terkait yang akan mengikuti pelatihan adanya keterbukaan agar kita yang sudah tua tidak menjadi beban. Dalam acara penutupan kegiatan ini, ditutup oleh Drs. Murtanto, Ak, M.Si, dihadapan ratusan karyawan FE. Menurutnya Pelatihan softskill bagi dosen dan karyawan, sehingga diharapakan dapat membangun tim dan membangun karakter kepemimpinan… Laporan Selesai (nvhl_lpfe)
38
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
BERITA FAKULTAS
SEBA SERBI
Belum lama demam batu cincin mereda atau yang sering disebut dengan bacin, kini demam GoJek ramai dibicarakan. Sepanjang 2014 permintaan pembuatan cincin untuk mengikat batu akik sangat tinggi, namun memasuki 2015 berangsur mengalami penurunan dan pada dua bulan terakhir ini tergolong sepi. “Gak berasa trendnya, saya baru mulai bisnis bacin ini beberapa bulan lalu” ujar Slamet seorang pengikir batu cincin. GoJek Indonesia didirikan pada 2011 sebagai social entrepreneurship inovatif untuk mendorong perubahan sektor transportasi informal agar dapat beroperasi secara profesional. Sudah hampir 5 tahun beroperasi namun baru-baru saja ini ramai dibicarkan baik masyarakat khususnya warga DKI Jakarta, karena mudahnya mengakses dan terjangkaunya kocek yang dikeluarkan untuk naik GoJek. Manajemen GoJek menerapkan sistem bagi hasil dengan sekitar 1000 pengemudi ojek yang saat ini berada di bawah naungan GoJek dan tersebar di Jabodetabek. Pembagiannya adalah, 80% penghasilan untuk pengemudi ojek dan 20%-nya untuk GoJek. GoJek juga memberikan reward tambahan pemasukkan kepada driver sebesarRp. 50.000,-untuk driver yang telah mengantar penumpang sebanyak 10 kali. Ridho, salah seorang pengendara ojek yang bergabung dengan GoJek mengakui pendapatannya dari menarik ojek menjadi lebih baik, “paling dikit narik perhari itu dapet seratus ribu, kalo lagi rajin banget seratus lima puluh sampe dua ratus ribu mah dapet ,asal udah dapet sekitar segitu saya udah istirahat di rumah” ujarnya saat ditemui di depan Universitas Trisakti Grogol – Petamburan. Selain meningkat pendapatannya, Ia menambahkan bahwa kerjanya lebih flexible bisa menentukan jam kerja sendiri. Ketika ditanya berapa banyak dapat penumpang mahasiswa Universitas Trisakti “banyak bisa 3 sampe 4 penumpang saya jemput di sini” ujarnya sambil tersenyum lebar. Bagi mahasiswa/i Universitas Trisakti yang tidak membawa kendaraan pribadi, GoJek sangat membantu mobilitasnya sehari-hari. Mengingat macetnya jalan ibukota, dirasa terlalu lama jika harus naik kendaraan roda 4 maupun angkutan umum lainnya. Tujuh dari Sepuluh mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti mengaku tidak mau menyia-nyiakan aplikasi yang memberi keuntungan dan kemudahan untuk pulang–pergi ke kampus. Dian Permata, N. Annisa Novianti, dan Ridzka Aulia adalah pelanggan setia GoJek, “GoJek, Alwayslah pulang pergi kampus, selain cepet, murah, seringnya dapet geratisan +nya lagi kadang abang ya gantengganteng” ujar Dian, Nisa dan Ridzka sambil tertawa saat ditanya seberapa sering menggunakan GoJek. (Mia/lpfe)
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
39
BERITA FAKULTAS
MAKIN MENJAMUR, AKANKAH SUBUR ATAU HANYA TREND SESAAT? Dari Go-Jek, Grambike, BluJek, Getjek, Ojesy, Ladyjek, dan masih banyak lagi yang lainnya dan sepertinya akan terus bertambah, misal bulan November akan nyusul namanya Topjek. Aku sendiri sih memang bukan pengguna ojek maniak karena gak slalu naik ojek baik lagi tinggal di Jakarta atau daerah perkotaan , tapi heran aja sih kenapa begitu Gojek booming yang lain bermunculan? Kalo baca-baca berita gitu kok ya pelamarnya sampai puluhan ribu yang ngantri? Kenapa? apakah mungkin tergiur dengan gajinya yang sampai jutaan rupiah itu ya, atau mungkin karena kerjanya yang gampang cuma nganter-nganter aja gitu doang. Ya kalo dipikir-pikir memang sepertinya persyaratannya lebih mudah ketimbang pekerjaan yang lainnya, syarat pokoknya bisa naik motor dan punya sim gitu kan? Nah, terus kalo ojek makin menjamur bus kotanya atau angkotnya gimana tuh, apa gak sepi penumpang? Kalo di desa sekitarku sih angkutan umum sudah mati karena kebanyakan orang sudah punya motor jadi angkot dan semacamnya kini sudah gak ada lagi yang beroperasi. Terus yang bikin penasaran lagi adalah kedepannya ojek online itu akan subur atau hanya trend sesaat ya? jangan-jangan kayak batu akik nih, tapi ya masak iya kayak batu akik. Kalo udah banyak saingan gitu sih tinggal lihat aja mana yang akan terus bertahan, karena nantinya pasti ada yang laku ada yang tidak gitu kan? yang gak laku mungkin lama-lama hilang dari peredaran. Tapi kan beberapa dari ojek online itu ada yang dimodali investor hingga bermilyar-milyar bahkan ada yang bertilyun-tilyun. Apakah yang modalnya besar yang akan terus bertahan? entahlah… Kelangsungan hidup ojek online juga tergantung selera penumpang, selama penumpang masih marasa aman dan nyaman dengan ojek ya tentu pasaran masih kenceng. Jika suatu saat ada masalah yang bikin penumpang merasa gak aman dan gak nyaman atau ada angkutan yang lebih menarik ya tentu pesona ojek tak akan semoncer sekarang karena penumpang akan move on. Jadi ya menurut ketak-ketik sih semua akan ada masanya, boleh dibilang saat ini ojek online sedang ngetrendngetrednya. (d*k_pojok)
40
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
BERITA FAKULTAS
TAMU ISTIMEWA UNIVERSITAS TRISAKTI
(Doc.Detik)
D
ies Natalis Universitas Trisakti yang ke-50 tahun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, tepat di tanggal 15 Oktober 2015 Universitas Trisakti kedatangan tamu istimewa yaitu Wakil Presiden Republik Indonesia Hj. Muhammad Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK. Dalam kesempatan kali ini, JK didaulat oleh pihak Fakultas Ekonomi Universitas untuk memberikan kuliah umum di Gelanggang Mahasiswa Universitas Trisakti. Lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Universitas Trisakti menjadi awal pembuka acara pada pukul 10.00 WIB dalam suasana khidmat, yang dilanjutkan dengan persembahan tari Pagelu dari Toraja dibawakan oleh mahasiswa Universitas Trisakti. Rangkaian acara kedua dibuka dengan pembacaan laporan dekan Fakultas Ekonomi Universitas Triakti, Dr. Bambang Sudaryono. Acara selanjutnya diteruskan dengan Sambutan Rektor Universitas Trisakti, Prof. Dr Thoby Mutis yang diwakili oleh Wakil Rektor VI Ir. Hj. Asri Nugrahanti, MS, Ph.D. Sambutan berisi sejarah, serta makna dari nama Universitas Trisakti, dan pada akhir sesi beliau menyampaikan harapan dari rektor agar Universitas Trisakti dapat segera menjadi Perguruan Tinggi Negeri. Rangkaian acara keempat pemberian plakat kepada Bapak Wakil Presiden RI oleh Universitas Trisakti. Sesi akhir diisi dengan pemberian kuliah umum yang bertemakan “Bisnis Dan Kebijakan -Publik, Entrepreneurship dan Inovasi Dalam Membangun Kemandirian Ekonomi”. Sebelumnya, yayasan dan pihak Kampus Trisakti memperebutkan pengelolaan universitas itu. Dari sengketa tersebut, Mahkamah Agung memenangkan Yayasan Trisakti sebagai badan pengelola dan badan penyelenggara Universitas Trisakti. Namun putusan MA sulit dieksekusi lantaran pihak kampus selalu melakukan aksi protes. Kalla mengatakan pemerintah sepakat untuk menyelesaikan hal tersebut. Menurut JK, harus ada kesamaantujuan bahwa lembaga pendidikan harus mengutamakan pembinaan terhadap generasi muda. Ia berjanji, masukan Universitas Trisakti akan segera diakomodasi. Sesungguhnya, rencana ini mengemuka sejak 2011. “Akan kita akomodasi dan diselesaikan segera,” kata JK (sumber kutipan Tempo.co, 15 Oktober 2015). JK menitikberatkan materi pada Inovasi Dalam Membangun Kemandirian Ekonomi, mahasiswa dididik bukan hanya untuk menjadi seorang profesional semata untuk membangun negerinya menjadi sejahterah “mulailah dari hal keci, buat inovasi-inovasi untuk kemajuan bangsa, hal kecil seperti inovasi teknologi satukan ojek dengan IT, inovasi sosialis buat event organizer, buat weding organizer, jadilah entrepreneur yang menjadikan inovasi tersebut menjadi kenyataan meskipun dengan segala resiko yang ada” ungkap JK dengan penuh semangat . (MP)
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
41
BERITA FAKULTAS
WISUDA TERBAIK
Wisuda Sarjana & Diploma Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti dengan jumlah wisudawan/wisudawati yang Lulus pada wisuda kali ini sebanyak 683 orang, yaitu Sl Program Studi: Ekonomi Pembangunan 5 orang, Manajemen 164 orang, Akuntansi 320 orang dan D-IV 25 Orang. Untuk Wisuda-DIII Perpajakan 149 orang, D-III Keuangan&Perbankan Syariah 3 orang dan D-III MICE 17 orang. Dari masing-masing program studi terdapat Lulusan terbaik 1, 2 dan 3. Program Sarjana S-1 FE Usakti Nama Peringkat Nim IPK Prodi Ekonomi Pembangunan Prodi Manajemen Dara zsafitri 1 022111077 3.54 Rineka Engelina Syani 2 022111004 3.52 Inovani Azhar 3 022112021 3.52 Prodi Akuntansi Tania Ananda Mahdani 1 023113004 3.97 Kartika Dewi 2 023112021 3.83 Asih Puji Lestyaningrum 3 023112025 3.66 Program D-IV Keuangan Nama M. Erwin Simanjutak M. Andi Fauzi Ruri Oscar Hutagalung Program D-III Akuntansi Perpajakan Nama William Fernandes Sulis Setyarini Raras Adelia
Peringkat 1 2 3
Nim 025111001 025110057 025110076
IPK 3.601 3.336 3.303
Peringkat 1 2 3
Nim 02412301 02412302 02412255
IPK 3.55 3.54 3.50
Peringkat 1 2 3
Nim 026120005 026120003 026120001
IPK 3.67 3.44 3.34
Program D-III MICE Nama Desra Qoirun Nisyaa Chandar Ruswidyawan Atika Sekar Sari
Dual Degree Program (SE-BA) FE Usakti – The University of Northampton, Unitet Kingdom : Tania Ananda Mahdani, SE, BSc 022113004 Dual Degree Program (SE-BSc) FE Usakti – Kelly School of Business IUPUI,Indianapolis-USA : Hadied Safarayuza, SE, BSc 023103010 Lulusan Program Sarjana Ekonomi Program Internasional FE Usakti Department of Management Nama Nim Nicky Giftano Mugonarendro, SE 022113011 Muhammad Dady Ramadhan, SE 022113010 Dwi Saka Indra Atmaja, SE 022113009 Department of Accounting Nama Nim Triadana Perkasa, SE 023113001
3.97 3.40 IPK 3.35 3,26 2,90 IPK 3.08
Program Kelas Unggulan Manajemen Nama Orlando Christina Baharat
Nim 022111186
IPK 3.35
Nama Adityatama
Nim 023110080
IPK 3.19
Akuntansi
42
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
ARTIKEL
: SUATU KEBUTUHAN Dr. HERMI, M.Si.,Ak (Ketua Program D3 ASP FE USAKTI)
Ketika masa pensiun tiba tanpa disadari penghasilan yang rutin diterima setiap bulan akan berkurang. Namun pada tahap ini, masih banyak orang yang masih mempunyai tanggung jawab untuk membiayai sekolah atau kuliah anak-anak sampai selesai. Selain itu masih ada beban untuk membantu anak-anak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan mengantarkan mereka ke pelaminan pernikahan. Tentu saja pada tahap ini masih juga membutuhkan biaya yang besar untuk memenuhi keperluan dan kebutuhan tersebut. Tahap selanjutnya menjalani masa pensiun atau hari tua yang merupakan suatu periode dimana seseorang harus menjalani hari tuanya (pensiun) ketika mencapai usia pensiun sekitar umur 56 tahun. Jika Anda diberikan umur yang panjang sampai 75 tahun atau lebih maka masih bisa menikmati hari tua tersebut selama lebih kurang 20 tahun. Fakta menunjukkan bahwa biaya kesehatan antara lain pengobatan, biaya dokter, biaya rumah sakit, harga obat dan lain-lain semakin hari semakin meningkat. Idealnya dari hasil kerja selama ini dapat digunakan untuk mempertahan gaya hidup (life style) seperti sebelum pensiun. Selalu diingat bahwa hidup kita tidak boleh bergantung pada orang lain, anak, mantu, saudara, teman kerja, tempat kerja, lembaga pensiun setelah pensiun. Dari sisa umur yang ada saat ini, semoga kita dapat bermanfaat dan membahagiakan keluarga inti, keluarga besar (relative family), anak, cucu, dan orang dekat dengan kita serta lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu maka “Carilah kebahagiaan dan bahagiakan orang-orang disekitar Anda, Hiduplah dengan semangat dan semangati hidup Anda”. Kalau Anda tidak bahagia dan bersemangat, bagaimana bisa membahagiakan dan menyemangati orang lain. Ternyata kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan, tapi justru kebahagiaan itu adalah kunci kesuksesan sehingga perlu berbahagia terlebih dulu maka kesuksesan akan menyusul. Jadi kebahagiaan itulah yang akan menghasilkan kesuksesan. Bukan kesuksesan menghasilkan kebahagiaan. Tahap akhir siklus kehidupan insan manusia yaitu kematian, sesuatu yang pasti terjadi tetapi tidak dapat diprediksi oleh siapapun dan kapan waktu terjadinya penuh dengan misteri yang dapat membuat kita merasa ngeri dan nyeri. Setiap insan pasti mengalami kematian tersebut dan tak satu orangpun bisa menunda dan menghindarinya. Dari pengalaman kerja puluhan tahun dan bisnis Anda tersebut seharusnya dapat memotivasi, menginspirasi dan membagi (sharing) pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat kepada sesama, membantu orang lain untuk sukses, membantu orang lain meraih impian dan cita-cita. Dari hasil bisnis Anda seharusnya juga dapat disisihkan untuk
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
43
ARTIKEL memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak sehingga kelak mereka menjadi anak yang berakhlak mulia, beribadah sosial, menunaikan ibadah haji, meg-haji-kan keluarga dan orang lain, memberikan bantuan kepada rumah ibadah, menolong dan beramal lainnya untuk orang lain. Bisnis dapat dijadikan sebagai lahan amal ibadah yang menjadi berguna dan bermanfaat dikemudian hari bagi Anda. Jadikanlah ilmu Anda menjadi dasar beramal dan beramallah yang didasari oleh ilmu. Tentunya Anda ingin lebih banyak beramal, lebih banyak menolong sesama, lebih banyak beribadah, memberikan pendidikan yang terbaik untuk keturunan Anda sehingga mereka mempunyai akhlak yang mulia, menjadi orang yang lebih bermanfaat dan menjadi khalifah dimuka bumi ini. Yang dimaksud dengan khalifah ialah bahwa manusia diciptakan untuk menjadi penguasa yang mengatur semua yang ada di bumi seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, hutan, air, sungai, gunung, laut, perikanan dan seyogyanya manusia harus mampu memanfaatkan segala apa yang ada di bumi untuk kemaslahatan. Jadi Khalifah itu sebagai wakil (pengganti), pemimpin, pemakmur. Dalam konteks ini manusia adalah wakil Allah SWT yang memiliki kewajiban moral untuk melaksanakan segala kehendak Allah SWT di muka bumi ini agar bumi tetap dalam kondisi terpelihara dan makmur. Allah SWT secara jelas dan tegas melarang manusia merusak keteraturan alam. Allah akan membalas perbuatan yang merusak dengan kerusakan dan bencana juga, seperti pemanasan global, angin puting beliung, banjir, longsor atau bencana yang lainnya. Alam itu tidak pernah merusak dirinya sendiri, bila ada kerusakan alam lebih disebabkan oleh adanya kekuatan-kekuatan di luar kemampuan manusia yang dapat menghilangkan keseimbangan dan keteraturan sehingga menghasilkan ketidakseimbangan. Sifat manusia sebagai ciptaan Allah juga memiliki sifat-sifat kelemahan yang dapat menjadi sebab kelalaian manusia. Memang dalam diri manusia terdapat dua sifat yang bertentangan: kesempurnaan dan kelemahan atau kebaikan dan kekurangan. Kedua unsur tersebut selalu berperang dan bertentangan dalam diri manusia. Bila unsur kesempurnaan mendominasi atau menguasainya, maka manusia hidup di atas jalan Ketuhanan dan memperoleh kebahagiaan, namun sebaliknya bila kekurangan atau kelemahan mendominasi dapat mengakibatkan manusia terjebak pada bencana dan melupakan perintah dan larangan Allah SWT. Kouzen dan Posner dalam bukunya A leader’s legacy mengatakan bahwa leadership is about leaving a lasting legacy, misalnya Bill Gate meninggalkan Microsoft dan Gate & Melinda Foundation. Muhammad Yunus meninggalkan Greemen Banknya. Di Indonesia ada Soekarno dan Hatta telah meninggalkan warisannya berupa Kemerdekaan Indonesia. Biasanya seorang pemimpin yang hebat itu bisa juga sebagai guru yang hebat. Seorang pemimpin meninggalkan warisan yang bermanfaat sepanjang masa. Tentu saja seorang pemimpin itu harus melayani dan berkorban dengan ikhlas dan tulus untuk orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya agar mendapat inspirasi dan motivasi, berubah, berkembang dan bertumbuh menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Kalau selama ini hanya mencapai bagus (good) maka ke depan harus diubah bisa menjadi excellent, begitu juga dari sebelumnya hanya biasa saja harus diubah bisa menjadi luar biasa. Jadi harus dapat membuat perubahan menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat lagi. Pada hakekatnya seorang peminpin itu itu merupakan ajang untuk memberikan pelayanan, pengabdian, dan dedikasi dengan tulus dan ikhlas kepada orang lain. Leaving legacy merupakan kebutuhan yang juga diperlukan setelah kebutuhan lainnya contoh kebutuhan fisik untuk mencari nafkah maupun uang (to live); kebutuhan untuk sosial emosional, bergaul dan bersosialisasi (to love), dan kebutuhan mental untuk mengatasi tantangan dan terus belajar dan
44
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
ARTIKEL pengembangan diri (to learn). Kebutuhan leaving a legacy adalah suatu kebutuhan seorang pekerja atau profesional untuk meninggalkan warisan yang baik dan bermanfaat di tempat kerja untuk organisasi dan orang-orangnya. Leaving a legacy dapat menggerakkan dan menggairah orang untuk bekerja baik dan bekerja lebih baik lagi. Kita bekerja untuk memberi dan membantu kepada orang lain agar dapat memenuhi keperluan mereka (problem solution). Kalau kita berbisnis tentunya menyediakan barang/ jasa untuk memenuhi harapan dan meningkatkan kualitas hidup orang lain sehingga mereka menjadi lebih baik, lebih produktif, lebih sukses, lebih bahagia, lebih maju, lebih puas dan seterusnya. Setiap suatu yang dikerjakan dan dilakukan harus dimaknai dan diniatkan dalam konteks membantu dan mempermudah orang lain untuk mencapai dan meraih kesuksesan dan kehebatan mereka. Pepatah telah mengatakan gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan nama bukan utang lho. Anda akan dikenang sebagai apa dan siapa ketika tidak lagi bekerja bahkan telah meninggalkan dunia ini selamanya. Apakah Anda sebagai orang yang patut diteladani, dicontoh, ditiru atau diluar itu semua. Tentu saja bila Anda ingin meninggalkan nama baik maka perlu melakukan refleksi diri, menyusun rencana-rencana dan menerapkannya. Selain itu terus melakukan hal-hal yang baik dan memperbaiki hal-hal yang perlu dikoreksi. Menurut Setiabudi dan Maruta dalam buku Pensiun Gaul mengemukakan bahwa karakteristik orang yang meninggalkan warisan (legacy) yang baik adalah sebagai berikut: a.
Hidup dekat dengan Tuhan yang selalu memegang teguh pada etika bisnis dan etika profesi dalam bertindak dan menjalankan profesi mereka.
b.
Mempunyai integritas, dapat dipercayai, selalu menepati janji dan memegang teguh rahasia pribadi dan jabatan. Integritas merupakan perpaduan apa yang dikatakan selalu sama dengan yang diucapkan dan dilakukan. Jadi antara heart, hand dan head (3 H) berpadu dan bersatu secara konsisten dan harmoni.
c.
Mempunyai tujuan hidup yang jelas sehingga mempunyai rasa percaya (PD) diri tinggi.
d.
Memiliki rasa kepedulian yang selalu membina hubungan baik, memperhatikan, mendukung dan membantu orang lain.
e.
Memiliki sikap yang bisa diajarkan (teachable), rendah hati dan selalu patuh. Mereka ini selalu mempunyai keinginan untuk belajar untuk dirinya maupun untuk kehidupan yang lebih luas lagi.
f.
Mempunyai keunggulan (excellence) dalan pekerjaan. Keunggulan berarti melakukan yang terbaik apa yang dapat dilakukan. Keunggulan ini bukanlah kesempurnaan (perfection). Ada beberapa langkah untuk mencapai keunggulan antara lain berpikir jauh ke depan, memberikan atau menambah nilai (value) atas barang (jasa) yang dihasilkan dan melakukan sesuatu dengan penuh kesungguhan dan ketulusan hati. Orang yang baik secara terus menerus memperbaiki dirinya untuk menjadi lebih baik lagi. ( Hermi/artikel/newletter).
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
45
SENI & BUDAYA
LEPAS MATI Derap langkah tegap bersemangat Ada jalinan dengan dunia kesibukan Dalam arus modernisasi
Suasana
Hati Lepaslah....lepaslah
Jangan ada benci ataupun dengki Apalagi yang namanya sakit hati
Tenang, senang habis dimakan
Lepas bagai burung yang terbang bebas.
Enggan beranjak pada kearifan lokal Buah karya hati yang paling terang Terlupakan semakin dalam
Denyut Jantungmu dengarlah dengarlah. Terselip kisah yang belum terbaca Di akhir kisahnya pastilah tahu
Kepintaran segala macam aksesoris diri
Semuanya lepas bebas tak terkurung lagi
dari produk buah omongan kelebihan berbangga pada galeri emosi dan ego kenapa tiada pernah mau mencoba menyentuh ?? anggap saja semua yang ada bisa sebaliknya sensitif pada manfaat
telah lama hilang
Entah darimana asalnya mulai terbuka Bisa saja semuanya jadi tertutup Duri yang menusuk kadang tanpa sengaja Cobalah teliti arif dan bijaksana Lepas bagai burung yang terbang bebas
Mati obor semakin panjang ceritanya ............. By.Agushan
By.Agushan
46
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
SENI & BUDAYA
Potensi Pariwisata :
Pesona Garut yang Tersembunyi
I
ndonesia merupakan negara yang memiliki potensi wisata menarik dan unik. Negara Indonesia ialah negara yang terdiri dari ribuan pulau dan dikelilingi oleh dua Samudera besar, yaitu Hindia dan Pasifik. Dengan geografis yang seperti ini, para wisatawan lokal maupun asing menjadikan Indonesia menjadi salah satu destinasi wisata terbaik bagi mereka. Dari banyaknya tempat wisata yang terkenal seperti Bali, Yogyakarta, Jakarta, Lombok, NTB, dan daerah lainnya. Banyak wisatawan lokal maupun asing yang masih belum mengetahui tempat wisata menarik di daerah Garut, Jawa barat ini. Salah satu pemandangan alam yang menarik di daerah Garut untuk dijadikan objek wisata tersebut adalah Pantai Ranca Buaya. Pantai ini terletak di desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Pantai Ranca Buaya memiliki batu-batu karang besar dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia sehingga memiliki ombak yang besar. Selain batu karang yang besar, di pantai ini juga terdapat tebing batuan yang cukup tinggi. Objek yang lebih istimewa dari pantai Ranca Buaya ini adalah adanya curug (air terjun) yang langsung menghadap ke pantai. Para wisatawan pun dapat bersenang-senang dengan mencari ikan-ikan kecil dibebatuan karang yang terbawa oleh ombak. Banyak pula jenis hewan laut yang dapat ditemui di sekitar curug. Namun sayang, dikarenakan pantai ini merupakan tipe pantai berbatu karang dan termasuk ke dalam pantai selatan sehingga tidak diperkenankan untuk berenang. Pantai ini kurang promosi sehingga kurang terkenal. Padahal, di Pantai ini potensi wisatanya sangat besar. Pantai Ranca Buaya sendiri merupakan pantai pelabuhan sehingga pengunjung bisa mendapatkan ikan hasil tangkapan langsung dari nelayan ataupun warung sekitar pantai. Fasilitas yang tersedia di pantai ini, antara lain lesehan khas daerah pantai yang cukup banyak, penginapan dan villa untuk singgah, terdapat saung wisata yang disewakan, dan fasilitas lainnya. Akses menuju pantai Ranca buaya pun tergolong mudah karena bisa menggunakan beberapa alternatif jalan, seperti Jalur Garut-Pameungpeuk-Ranca buaya, Jalur Bandung-Pengalengan-Ranca buaya, dan Jalur BandungCiwidey-Cidaun-Ranca buaya (Sumber: Wikipedia). Selama perjalanan, para wisatawan disugguhkan dengan pemandangan yang indah. Tempat wisata ini sangat cocok untuk merefresh diri dari padatnya ibu kota. (AF)
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
47
MENUMBUHKAN JIWA ENTREPRENEUR UMAT ISLAM
Sobarsa, ME, Ph.D (Ketua Inkubator Bisnis Fak.Ekonomi, Ketua Pengembangan Pusat Inkubator Bisnis Usakti)
Pendahuluan Berdaganglah kalian, sebab lebih dari sepuluh pintu kehidupan, sembilan diantarnya dibuka dengan cara berdagang (hadist) Kebodohan dan kemiskinan umat Islam merupakan hasil dari amalan yang keliru dan sekaligus pemahaman yang keliru terhadap ajaran Islam (Azizy).
Islam lahir di gurun pasir yang gersang, dibawa oleh seorang yang awalnya anak yatim piatu dan miskin, kehilangan kasih sayang dari kedua orang tua yang dicintainya. Ayahnya meninggal pada saat ia berumur dua tahun, dan ditinggal ibunya saat ia berumur 6 tahun. Beruntung kakeknya yang penuh kasih sayang masih ada dan ia tinggal bersamanya. Namun, kemudian, kakeknya yang mengasihinya itu juga dipanggil Illahi. Muhammad yang masih kecil, tinggal sendirian, ditinggal kedua orang tua yang dicintainya dan kakeknya yang mengasihinya. Kemudian pamannya yang sederhana mengasuhnya untuk membesarkannya. Untuk membantu pamannya dan hidupnya, Muhammad bekerja sebagai gembala kambing dan mendapat upah ala kadarnya. Alam gurun pasir yang gersang itu, dan masa kecil yang menyedihkan itu, dihadapinya dan dijalaninya dengan tabah sehingga membentuknya menjadi manusia yang sabar dalam menghadapi berbagai masalah hidupnya. Demikian juga dengan pengalamannya mengembala kambing telah menjadikan Muhammad seorang yang berkomitmen dan tekun dalam melakukan pekerjaan. Nampaknya, pengalaman pahit itu telah menjadikan pelajaran yang sangat berharga bagi Muhammad kecil sehingga tumbuh menjadi seorang entrepreneur muda. Pada umur 12 tahun ia sudah menjadi pedagang internasional, pergi berdagang ke Negeri Syam, kemudian ke Syria, Yordania, dan Lebanon.
48
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
Muhammad telah tumbuh menjadi seorang entrepreneur sejati dan menjadi orang kaya pada saat masih belia. Ketika Muhammad menikahi Siti Khadijah (menurut riwayat), ia memberikan maskawin 20 ekor unta dan 12 ons emas, dan pernah membagikan 1500 ekor unta kepada beberapa orang Quraisy setelah perang Hunain (Najamuddin, 2012). Ia tampil sebagai contoh keberhasilan dalam berbagai hal. Islam yang diajarkannya, bukan hanya perintah untuk melaksanakan shalat, puasa, dan hajji saja (dalam artian ritual), tapi juga mengajarkan dan mendorong bagaimana umatnya menjadi entrepreneur, dan cara hidup dalam kehidupan ini. Disini, di Indonesia, Islam merupakan agama yang dianut oleh sebagian besar bangsa yang berpenduduk 250 juta jiwa (2015). Diperkirakan 90% atau 225 juta dari penduduk Indonesia adalah kaum muslimin. Allah memberikan Nusantara ini, tempat bagi kaum muslimin terbesar di dunia, bukan secara kebetulan, tetapi mungkin memang sudah merupakan rencanaNya. Nusantara ini diciptakan Allah suatu wilayah yang subur. Apa yang tidak ada di negeri ini? Gas yang tidak kelihatan, minyak bumi yang cair hitam, intan yang sangat keras, berbagai jenis ikan, alam yang indah, dan binatang langka, semua ada di negeri ini. Tentunya untuk bekal kaum muslimin Indonesia agar menjadi kaya dan agar dihargai oleh bangsa lainnya. Namun, nampaknya kaum muslimin Indonesia terjebak dalam pertikaian politik yang tidak menguntungkan. Perbedaan paham sedikit saja bisa menimbulkan gejolak yang besar dan penyelesaiannya memakan waktu yang lama. Misalnya perbedaan dalam tata cara sholat, atau perbedaan dalam menentukan hari syawal, atau perbedaan paham (khilafiyah) lainnya seringkali menimbulkan gejolak yang berkepanjangan. Keadaan ini berbeda dengan penganut agama lain seperti Kristen misalnya, yang walaupun perbedaan paham diantara penganutnya lebih banyak, tetapi gejolak antar penganut sangat sedikit. Islam sangat mendorong umatnya untuk maju, memiliki prestasi yang unggul, dan melakukan kompetisi yang sehat. Banyak ajaran Islam yang tertera dalam al Qur’an, mendorong agar umat Islam memperhatikan ekonomi (azizy, 2005), diantaranya surat al Qashash (Qs 28:77) “carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat; dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniamu. Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Jangan kamu berbuat kerusakan di bumi”. Firman itu menunjukkan makna yang dalam sekali, bahwa Islam memberikan bobot yang sama besar antara masalah dunia dan akhirat, agar umat Islam menyeimbangkan perhatian terhadap masalah keduniaan dan keakhiratan. Entrepreneur diajarkan dalam sistem ekonomi kapitalis sejak tahun 1800 an, karena diyakini hanya entrepreneurlah yang menjadi mesin penggerak ekonomi suatu bangsa (Audretsch 2003; Romer, 1994). Menurut konsep kapitalis, masyarakat harus dibebaskan untuk menguasai sumber produksi, menentukan produk yang akan mereka buat, menentukan cara (teknologi) yang akan mereka gunakan, dan menentukan harga yang mereka inginkan. Dengan cara seperti itu masyarakat akan termotivasi untuk melakukan usaha-usaha yang mendorong terciptanya berbagai penemuan baru dalam teknologi, produk-produk baru dengan cara-cara yang efisien. Mereka yang melakukan upaya-upaya perbaikan dan inovasi itu disebut entrepreneur. Namun kebebasan dalam perlombaan itu ternyata menimbulkan keserakahan dalam menguasai sumber daya alam, sehingga menimbulkan
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
49
ketidak adilan dan kerusakan lingkungan. Akibat lanjutan menimbulkan kesengsaraan pada sebagian besar anggota masyarakat dengan terciptanya kelas buruh dan majikan. 14 abad yang lalu Islam muncul, jauh sebelum cendekiawan barat dengan kapitalismenya (yang mendorong masyarakat barat untuk menjadi makmur). Islam telah mendorong agar umatnya menjadi pedagang (entrepreneur) untuk meningkatkan harkat dan martabatnya. Dorongan Islam menjadi entrepreneur itu disertai dengan nilai-nilai yang jauh lebih luhur dibanding dengan konsep kapitalis. Dalam konsep Islam, pencapaian kemakmuran di dunia tidak boleh merusak lingkungan (alam dan masyarakat sekitarnya), bahkan lebih jauh lagi, jangan mengabaikan masalah keakhiratan. Kapitalisme mendorong anggota masyarakat menjadi entrepreneur agar menjadi kaya, semata-mata untuk kehidupan duniawi saja. Namun, bersamaan dengan dorongan menjadi kaya, orang ketakutan menjadi miskin. Ketakutan seperti itu mendorong individu-individu untuk berlomba menguasai sumber daya alam dan menekan pihak buruh, bahkan mesin-mesin perang diciptakan untuk menguaai sumberdaya alam. Tidak heran dalam sejarah perkembangan negara-negara Eropa kemajuan negaranya ditandai dengan timbulnya perbudakan dan penjajahan atas negara-negara lain. Para pemikir barat (kapitalisme) memandang kehidupan hanya sebatas duniawi. Bahwa kemakmuran harus diwujudkan karena sesuatu yang baik, yang dikehendaki, sedangkan kemiskinan adalah sesuatu yang buruk yang tidak dikehendaki. Berbeda dengan kapitalisme, Islam mengajarkan umatnya untuk mencapai nilai-nilai bukan hanya nilai keduniawian saja tapi juga nilai keakhiratan. Nilai tertinggi yang harus dicapai oleh umat Islam adalah nilai ke akhiratan, karena dunia merupakan rangkaian kehidupan yang harus dialami manusia untuk mencapai kehidupan hakikinya di akhirat. Karena itu kerja apapun termasuk mencari kekayaan, harus mendapatkan ridho Ilahi karena dianggap sebagai ibadah. Nilai tertinggi itu akan diperoleh manakala seseorang melakukannya secara ikhlas (beribadah) untuk mendapatkan Ridho Illahi. Islam tidak melarang umatnya menjadi kaya raya, malah dianjurkan, hanya saja kekayaan itu harus dipandang sebagai titipan, yang suatu saat akan diambil kembali manakala tidak bertindak amanah. Dengan demikian, Islam mendorong umatnya untuk menjadi entrepreneur sejati, menjadi kaya. Namun semua kekayaan itu hanya titipan, untuk lebih mendekatkan kepada Illahi, untuk beribadah. “Tidak semata-mata Aku jadikan manusia dan jin, kecuali untuk beribadah kepadaKu. Untuk bertakwa kepada Illahi dan sekaligus untuk memperbaiki masyarakat dan lingkungan. Karena itu, seyogiyanyalah setiap orang Islam harus: (1) Melakukan pekerjaan dengan cara terbaiknya, tidak asal-asalan; (2) Berusaha untuk menghasilkan produk yang sempurna; (3) Terus menerus melakukan perbaikan pada desain produk dan proses untuk menghasilkan kesempurnaan perbuatan; (4) Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan (ramah dan cepat); (5) Bertindak efisien karena pemborosan adalah berlebih lebihan. Perilaku usaha sebagai ibadah ternyata masih jauh, karena adanya “Kesalahan mengamalkan ajaran islam terutama sekali disebabkan oleh kesalah pahaman dalam penapsiran terhadap ajaran Islam (azizy). -------- > BERSAMBUNG (Next)
50
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
RESENSI BUKU
MEMBENTUK POLA PIKIR MENJADI ENTERPRENEUR Resensi Buku
Judul Buku
B
: Membentuk Pola Pikir Menjadi Enterpreneur
Pengarang
: Sobarsa
Penerbit
: LPFE Universitas Trisakti
Kota Terbit
: Jakarta
Tahun Terbit
: 2015
Edisi
: ke-1
Deskripsi Fisik: xii, 192 hlm, 20 x 24 cm ISBN
: 978-979-3634-26-5
uku “Membentuk Pola Pikir Menjadi Enterpreneur” ditulis oleh Sobarsa yang merupakan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Adalah Sobarsa yang berkat perjuangan kerasnya berhasil menempuh jalur pendidikan ke Akademi Industri atas beasiswa dari Pemerintah Jerman Barat dan bekerja di perusahaan Jepang. Di sela-sela kerjanya beliau melanjutkan kuliah di Universitas Trisakti Jurusan Manajemen. Setelah menjadi dosen, beliau melanjutkan S2 di Universitas Indonesia Jurusan Manajemen Keuangan dan S3-nya di Inggris atas beasiswa Universitas Trisakti. Selain menjadi dosen, Sobarsa juga menjadi konsultan dalam bidang manajemen dan pernah bergabung dengan Pacific Consultant International (PCI), dan pernah menjadi Tenaga Ahli Menteri Perindustrian non-departement dalam bidang perencanaan. Buku “praktis” ini saya dapatkan dari penerbitnya langsung yaitu Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Buku bertema kewirausahaan ini ditulis dengan tujuan untuk menciptakan jiwa-jiwa dari kalangan terdidik seperti mahasiswa sebagai civitas akademika yang memang selain mendapatkan matakuliah entrepreneur dari pengajarnya juga kelak diharapkan mampu mengplikasikannya di kehidupan nyata sebagai tantangan dalam persaingan global. Menurut penulis, dengan memiliki jiwa entrepreneur akan menciptakan nilai tambah yang mana banyak melibatkan
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015
51
RESENSI BUKU faktor-faktor yang merupakan kajian dari berbagai disiplin ilmu, bukan hanya sumberdaya alamnya, akan tetapi juga manusia, modal, teknologi, hukum, politik, budaya dan disiplin ilmu lainnya. Oleh karenanya, jiwa entrepreneur merupakan kristalisasi dari berbagai disiplin ilmu. Di dalam buku ini terdapat hal yang lebih penting dari sekadar uang ketika kita mulai berbisnis atau memulai menjalankan usaha. Apa yang harus dipersiapkan? Yang dipersiapkan adalah pola pikir menjadi entrepreneur yang mampu mendesain, yang berani mengolah sumberdaya alam untuk menciptakan nilai tambah, yang mau bekerja keras dan maindiri, dan tentunya ditambah dengan berani bersaing untuk menjadi yang lebih baik. Ada beberapa langkah dari buku ini untuk menjadi entrepreneur yang sukses yang terjabarkan dalam bab-bab yang terdapat pada buku ini. Pembahasan mengenai topik ini adalah sebagai berikut: 1. Membangun mindset entrepreneur 2. Mengembangkan potensi diri 3. Memahami kegiatan usaha 4. Memahami lingkungan bisnis 5. Memahami lingkungan industri 6. Menentukan produk usaha 7. Mengendalikan kualitas produksi 8. Menentukan segmen pasar 9. Membangun daya saing 10. Menentukan harga jual 11. Memprakirakan permintaan produk, dan 12. Analisa investasi Menurut saya sebagai peresensi buku ini sangat bagus untuk dibaca dan ditelaah. Hanya sedikit ada yang kurang yaitu aspek inovasi (contoh-contoh perusahaan yang inovatif) dan CSR (Corporate Social Responsibility) belum tercantum di buku ini, walaupun di dalam bab 5 memahami lingkungan
52
industri sudah disinggung tentang proses penciptaan produk dan lingkungan industri. Menjadi seorang entrepreneur yang sukses memerlukan proses dan karakter yang inovatif. Kreativitas adalah sebuah elemen penting dalam jati diri seorang entrepreneur. Tanpanya, inovasi tidak akan bisa dihasilkan. Alangkah baiknya juga jika penulis juga menjabarkan sedikit tentang faktor eksternal yang akan mempengaruhi lingkungan tumbuh-kembangnya peusahaan, salah satunya CSR. CSR memusatkan diri pada hubungan antara bisnis dan masyarakat dan bagaimana perilaku perusahaan pada stakeholder kunci seperti karyawan, pelanggan, investor, supplier, komunitas dan grup tertentu. Keunggulan buku ini adalah sebagian disertai gambar yang menarik dan berwarna, tabel, dan diagram dan pada setiap babnya diberikan rangkuman sederhana yang menjadi point penting di dalam memahami per topik bahasan bisnis yang dijalani. Bahasanya yang mengalir dan mudah dipahami karena memang sesuai dengan kondisi real yang dialami penulis berdasarkan pengalaman pribadi ditambah berbagai pengetahuan yang beliau penulis sebagai pengajar. Kekurangannya : kurangnya tabel-tabel rincian tugas apa yang harus kita kerjakan, bukan hanya sekadar point. Mungkin jika ada tabel tugas untuk pembaca yang ingin melakukan perbaikan di bisnisnya, akan lebih bagus lagi. Jadi, bisa menggunakan tabel yang ada di buku untuk mengevaluasi strategi bisnis yang dijalankan. Ketika ide sudah ada, kita tinggal mengeksekusinya menjadi mimpi gede dengan rasa pede. bagi pemula tidak mudah. Apalagi jika tidak ada turunan pedagang, maka akan melihat siapa sebagai role modelnya? Kita pun lebih mudah menjadi ahli di bisnis jika apa yang kita kerjakan adalah apa yang kita kuasai. Diresensi oleh Nur Widiastuti
NewsLetter No.2 Vol.16, 2015