Nationand Character Building MelaluiPemahaman wawasanKebangsaan
Penulis adalah StafDirektorat Politik, l(omunikasi,dan lnformasi Bappenas.Tulisan inidisusun darihasil diskusi reguler politik, Direktorat l(omunikasi, danInformasi Bappenas_ reo
Pendahuluan Banyakkalanganyang melihat perkembanganpolitik, sosial,ekonomi dan budayadi Indonesiasudahsangatmemprihatinkan.Bahkan,kekuatiran itu menjadi semakinnyata ketika menjelajah pada apa yang dialami oleh setiap warganegara,yakni mem,rd"irry" wawasankebangsaan.Apa yang lebih menyedihkanlagi adalahbilamanakita kehilangan wawasantentangmakna hakekatbangsadan kebangsaan yang akanmendorongterjadinya dis-orientasidan perpecahan. Pandangandi atassungguhwajar dan tidak mengada-ada.IGisisyang dialami oleh Indonesiaini menjadi sangatmulti dimensionalyang salingmengait.IGiri, .konomi yang tidak kunjung henti berdampakpadakrisissosialdan politik, y"n! p"d" perkembang"rrnyl justru menyulitkanupayapemulihanekonomi. Konflik horizontaldan vertikalyanglerjadi dalam kehidupansosialmerupakansalahsatu akibat dari semuakrisisyang t.rj"di, y"ng tentu akan melahirkan ancamandis-integrasibangsa.Apalagi bila melihat L"h*" b.rrgrl Indonesiamerupakanbangsayang plural sepertiberagamnyasuku, budayadaerah, "g"ri", dan berbagaiaspekpolitik lainnya,sertakondisi geografisnegarakepulauany"ng t.rl.b"r. Semuaini mengandungpotensi konflik (latentsosialconflict) yang dapatmerugikan dan mengganggupersatuandan kesatuanbangsa. Dewasaini, dampakkrisismulti-dimensionalini telah memperlihatkantanda-tanda awal munculnya krisis kepercayaandiri (self-confidence) dan r"r" hor*", diri (self-esteem) sebagaibangsa.Krisis kepercayaansebagaibangsadapat berupa keraguan ierh"d"p kemampuandiri sebagaibangsauntuk mengatasipersoalan-p..ro"l"r,-.nd"r", y".rg,..,rrmenerusdatang,seolah-olah tidak adahabis-habisnya menderaIndonesia.Aspirasipolitik untuk merdekadi berbagaidaerah,misalnya,adalahsalahsatu manifestasi*ui,rj k.iri, kepercayaan diri sebagaisatu bangsa,satu,,nAtion,,.
I B
-
P.r.r."n"an PembangunanNo. 32l Juli - Seprember2003
Apabila krisis politik dan krisis ekonomi sudah sampaipada krisis kepercayaandiri, maka eksistensiIndonesiasebagaibangsa(nation) sedangdipertaruhkan.Maka, sekarang ini adalahsaatyang tepat untuk melakukanreevaluasiterhadapprosesterbentuknya"nayang kita tion and characterbuilding"kita selamaini, karenabolehjadi persoalan-persoalan awal konsep menerapkan dan dalam menghayati berawal dari kesalahan saar ini hadapi "kebangsaan"yang menjadi fondasi ke-Indonesia-an.Kesalahaninilah yang dapat menjerumuskanIndonesia,sepertiyang ditakutkan Sukarno,"menjadi bangsahuli dan kuli Bahkan, mungkin yang lebih buruk lagi dari kekuatiran Sukarno, di antara bangsa-bangsa." "menjadi bangsapengemisdan pengemisdi antara bangsa-bangsa".l Di samping itu, timbul pertanyaan mengapa akhir-akhir ini wawasankebangsaan menjadi banyak dipersoalkan.Apabila kita coba mendalaminya, menangkap berbagai ungkapan masyarakat,terutama dari kalangan cendekiawandan pemuka masyarakat, memang mungkin ada hal yang menjadi keprihatinan. Pertama, ada kesan seakan-akan semangatkebangsaantelah menjadi dangkal atau tererositerutama di kalangangenerasi muda-seringkalidisebut bahwa sifat materialistikmengubahidealismey^ng merupakan denganmelihat jiwa kebangsaan. Kedua,adakekuatiranancamandisintegrasikebangsaan, gejalayangterjadi di berbagainegara,terutama yang amat mencekam adalahperpecahan di Yugoslavia,di bekas Uni Soviet, dan juga di negara-negaralainnya seperti di Afrika, dimana paham kebangsaanmerosot menjadi paham kesukuanatau keagamaan.Ketiga, ada keprihatinan tentang adanya upaya untuk melarutkan pandangan hidup bangsake dalam pola pikir yang asinguntuk bangsaini.
Aktual ll. Konteks ParafoundingfathersmemproklamasikankemerdekaanIndonesiadengantujuan umum adalah mengubah sistem feodalistik dan sistem kolonialis menjadi sistem modern dan sistem demokrasi.2) Kemerdekaanmenurut Sukarno adalah "jembatan emas" menuju cita-citademokrasi,sedangkanpembentukan"nAtionand characterbuildin!'dilakukan di dalamprosesnya.Kalau padasuatusaatSukarnomenyatakanbahwa,"revolusibelum selesai," -"k" Jd"- konteks" n)ilon and characterbuilding" pernyataandemikian dapatdimengeiti. futinya, balk" nation" maupun " cltd.ractef'yangdikehendaki sebagaibangsamerdekabelum mencapai standar yang dibutuhkan. Maka dalam hubungan "nution and characterbuildingj' sepertiyang diuraikan di atas, beberapahal berikut terkandung di dalam gagasan awalnya: atau menurut istilah PresidenSoekarnoadalah Pertama,Kemandirian (self-reliance), "Berdikari" (berdiri di ataskaki sendiri).Dalam konteks aktual saatini, kemandirian diharapkanterwujud dalam percayaakankemampuanmanusiadan penyelenggaraan Republik Indonesiadalam mengatasikrisis-krisisyang dihadapinya. r)
2)
pemberi pinjaman Hubungan Indonesiadenganorganisasidonor (lMF, CGi, lVorld Bank, ADB) dan negara-negara (AS, Jepang,EU), sudah mendekati hubungan antara " pengemis-pemberi sedekah."Sikap dan perilaku demikian ini yang sangarbertentangandengangagasmdasarberdirinyaIndonesiayang merdekadan berdaulat.Sikapketergantungan rerus-menerusatas banruan asing ( foreign assistance)sangat bertentangan dengan konsep awal "nation and character building". Anhar Gonggongdalam "Diskusi Terbatas,""Perspektif Sejarahatas Demokrasi Indonesia," 1l September2002, di Bappenas,oleh Direktorat Politik, Komunikri dan Informsi.
' Perencanaan PembangunanNo. 32l Juli - Septembe, ZOOZ
19
Kedua,Demokrasi (democracy), ataukedaulatanrakyatsebagaiganri sisremkolonialis.Masyarakat demokratisyang ingin dicapai adalahsebagaipenggantidari masyarakatwarisanyang feodalistik. Masyarakatdi mana setiapariggotaikut sertadalam prosespolitik dan pengambilankeputusan yang berkaitanlangsungdengankepentingannyauntuk mencapaikesejahteraan dan kemakmuran. Ketiga, PersatuanNasional (national unit). Dalam konteks aktual dewasaini diwujudkan dengan, kebutuhan untuk melakukanrekonsiliasinasionalantar berbagaikelompok yang pernah b.rtik"i ataupun terhadapkelompok yang telah mengalamidiskriminasiselamaini. Keempat, Martabat Internasional (bargainingposition). Indonesia tidak perlu mengorbankan martabat dan kedaulatannyasebagaibangsayang merdekauntuk mendapatkanprestise,pengakuan dan wibawa di dunia internasional. Sikap menentang hegemoni suatu bangsaarasbangsalainnya adalah sikap yang mendasariide dasar " nation and characterbuilding." Bung Karno menenrang segalabentuk "penghisapan suatu bangsaterhadap bangsalain," serta menentang segalabentuk "neokolonialisme"dan "neoimperialisme."Indonesiaharus berani mengatakan"tidak" terhadap tekanan-tekananpolitik yang tidak sesuaidengan"kepentingannasional"dan "rasakeadilan"sebagai bangsamerdeka.
lll. Wawasan Kebangsaan sebagai bagiandari'nation andchorocter building' Setiaporang tentu memiliki rasakebangsaandan memiliki wawasankebangsaandalam perasaan atau pikiran, paling tidak di dalam hati nuraninya. Dalam realitas,rasakebangsaaniru ,.p.rti sesuaru yang dapat dirasakantetapi sulit dipahami. Namun ada geraranarau resonansidan pikiran ketika rasa kebangsaan tersentuh.Rasakebangsaan bisatimbul dan terpendamsecaraberbedadari orangper orang dengan naluri kejuangannyamasing-masing,tetapi bisa juga timbul dalam kelompok y".rgGrpor.rrrl dasyatluar biasakekuatannya. Rasakebangsanaanadalahkesadaranberbangsa,yakni rasayang lahir secaraalamiahkarena adanya kebersamaan sosialyang tumbuh dari kebudayaan,sejarah,dan aspirasiperjuanganmasalamparr,,.r," kebersamaandalam menghadapitantangansejarahmasakini. Dinamisasi rasakebangs""nini dalam mencapaicita-cita bangsaberkembangmenjadi wawasankebangsaan,yakni pikiran-pikiran yang bersifat nasionaldimana suatubangsamemiliki cita-citakehidupandan tujuan nasionalyangjelas.Berdasarkan rasadan paham kebangsaan itu, timbul semangatkebangsaanatau semangatpatriotisme. \Tawasankebangsaan mengandungpula tuntutan suatubangsauntuk mewujudkanjati diri, serta mengembangkanperilaku sebagaibangsayang meyakini nilai-nilai budayanya,y^nglahir dan tumbuh sebagaipenjelmaankepribadiannya. Rasakebangsaan bukan monopoli suatubangsa,tetapiia merupakanperekatyang mempersatukan dan memberi dasarkeberadaan(raisond'entre)bangsa-bangsa di dunia. D.ng"n demikian ,."r" k.b"ngr""r, bukanlahsesuatuyang unik yanghanyaada dalam diri bangsakita karenahal yang samajuga dialami bangsa-bangsa lain. BagaimanaPun konsepkebangsaan itu dinamis adanya.Dalam kedinamisannya,anrar-pandangan kebangsaandari suatu bangsadengan bangsalainnya saling berinteraksid"., ,^ii.rg -.-p.rrg".,rhi. Denganbenturanbudayadan kemudianbermetamorfosa dalamcampuranbudayad"n ,int.r"nla, maka derajatkebangsaan suatubangsamenjadi dinamis dan tumbuh kuat dan kemudian terkristalisasi dalam paham kebangsaan.3 Pandanganmengenai wawasankebangsaanini dijelaskan secarageneric oleh Ginandjar Kartasasmita dalam makalahnyayang berjudul ,. PembangunanNasional dan rVawasanKebangsasn" y"ng disapaikan pada SarasehanNasional lVawasan Kebangsaandi Jakarra, 9 Mei 1994.
2 0 - PerencanaanPembangunanNo. 32l Juli - Sepcember2003
berkembangdari waktu ke waktu, dan berbedadalam satulingkungan masyarakat Pahamkebangsaan terlihat betapabanyakpahamyangmelandaskan denganlingkunganlainnya.Dalam sejarahbangsa-bangsa (Nazisme)d.iJerman, diri pada kebangsaan. Ada pendekatanrasatau etnik sepertiNasional-sosialisme atasdasaragamasepertidipecahnyaIndia dengan Pakistan,atas dasarras dan agamaseperti Israelatasdasar d geografi atau paham Yahudi, dan konsepMelayu-Islamdi Malaysia,atasdasarideologi atau atas geopolitik, sepertiyang dikemukakanBung Karno padapidato I Juni 1945.4 "seoranganak kecil pun, jikalau ia melihat peta dunia, ia dapat menunjukkan bahwakepulauan Indonesiamerupakansatukesatuan.Padapeta itu dapatditunjukkan.satukesatuangerombolanpulaupulau diantara2 lautan yang besar;Lautan Pasifikdan Lautan Hindia, dan di antara2 benua, yaitu BenuaAsia dan benuaAumalia.Seoranganakkecil dapatmengatakan,bahwapulau-pulauJawa,Sumatera, Borneo, Selebes,Halmahera,kepulauaSunda Kecil, Maluku, dan lainlain pulau kecil di antarunya, adalahsatukesatuan." Terhadappernyataanitu, Bung Hatta tidak sepenuhnyasependapat,terutamamengenaipendekatan geopolitik itu :5 "Teori geopolitik sangatmenarik, tetapi kebenarannyasangatterbatas.Kalau diterapkankepada Indonesia,maka Filipina harus dimasukkanke daerahIndonesiadan Irian Barat dilepaskan;demikian juga seluruhKalimantan harusmasuk Indonesia.Filipina tidak sajaserangkaidengankepulauankita." Menurut Hatta memangsulit memperolehkriteriayang tepatapayangmenentukanbangsa.Bangsa bukanlah didasarkanpada kesamaanasal,persamaanbahasa,dan persamaanagama.Menurut Hatta "bangsaditentukan oleh sebuahkeinsyafansebagaisuatu persekutuanyang tersusunjadi satu, yaitu keinsyafanyang terbit karena percayaatas persamaannasib dan tujuan. Keinsyafanyang bertambah besaroleh karenasama seperuntungan,malang yang sama diderita, mujur yang samadidapat, oleh bersama,pendeknyaoleh karenaperingatankepadariwayatbersama karenajasabersama,kesengsaraan yang tertanamdalam hati dan otak."6 Pengertiantentang rasadan wawasankebangsaantersebutdi atassebenarnyamerupakanpandangan generikyang menjelaskanbahwarasadan wawasanlahir dengansendirinyadi tengahruang dan waktu seseorang dilahirkan.Tidak salahbila pandangangenerikitu mengemukakanpentingnyamenumbuhkan dilahirkan dan sebagainya. semangatkejuangan,rasakebanggaanatasbumi dan tanahair dimana seseorang \Tawasankebangsaanmerupakan jiwa, cita-cita, atau falsafahhidup yang tidak lahir dengan sendirinya.Ia sesungguhnyamerupakan hasil konstruksi dari realitassosialdan politik (sociallyand politicallyconstructed).7 Pidato Bung Karno atau perhatian Hatta mengenaiwawasankebangsaanadalah bagianpenting dari konstruksi elit politik terhadapbangunan citra (image)bangsaIndonesia.Apa pun perbedaanpandanganelit tersebut,persepsiitu telahmembentuk kerangkaberpikir masyarakattentang wawasankebangsaan. Mengadopsi pemikiran Talcott Parsons8mengenai teori sistem, wawasankebangsaandapat dipandangsebagaisuatufalsafahhidup yang beradapada tataransub-sistembudaya Dalam tataranini 'wa1' of life atau merupakan kerangka/petapengetahuanyang wawasankebangsaandipandang sebagai untuk menghadapi mendorongterwujudnyatingkah laku dan digunakansebagaiacuanbagi seseorang tumbuh sesuaipengalaman dan menginterpretasilingkungannya.Jelaslah,bahwawawasankebangsaan ") t)
diterj.oleh:Hasan Basari/ Bernhard Dahm, Hasan Basari.- Jakarta: LP3ES, 1987. Judul asli : Suharnodan perjuangarz hemerdekaan, Sukarnoand the strugglefor Indonesian Mohammad Hatta; beberapapohoh pihiran, disunting oleh Sri-Edi Swcono dan FauzieRid.ial / Sri-Edi Swasono,FauzieRidjal.-Jakarta : UI-Press,1992. Loc cit. BennedictAnderson,ImaginedCommuniry : reflectionson rhe Origin and Spreadof Nationalism,London: Verso,I99 1 Parsons, Talcott.Toward a GeneralTheory ofaction. New York : Harper & Roq 1951.
Perencanaan PembangunanNo. 32l Juli - September2003 -
2 1
yangdialamioleh seseorang, dan pengalamanmerupakanakumulasidari prosestataransistemlainnya, sosial,sub-sistem ekonomi,dan sub-sistem yakni sub-sistem politik. 'Pada kohesi tataransub-sistem sosialberlangsung suatuprosesinteraksisosialyangmenghasilkan sosialyang kuat, hubunganantar individu, antarkelompok dalam masyarakatyang harmonis.Integrasi dalam sistemsosialyang terjadi akan sangatmewarnaidan mempengaruhibagaimanasistembudaya (ideologi/ falsafah/pandanngan hidup) dapat bekerjadengansemestinya. Sub-sistemekonomi dan sub-sistempolitik mempunyai kaitan yang sangaterat. Ada yang mengatakanbahwa paham kebangsaanIndonesiatidak menempatkanbangsakita di atasbangsalain, tetapi menghargaiharkat dan martabatkemanusiaansertahak dan kewajibanmanusia.Pahamkebangsaan berakar pada asaskedaulatan yang berada di tangan rakyat. Oleh karena itu paham kebangsaan adalahpaham demokrasiyang memiliki cita-cita keadilan sosial,bersumberpada rasa sesungguhnya bagi seluruhrakyat. keadilandan menghendakikesejahteraan Namun demikian sangatdipahami bahwa pembangunanekonomi bukan semata-mataproses ekonomi,tetapisuatupenjelamaandari prosesperubahanpolitik dan sosial.Oleh karenaitu keberhasilan pembangunandi bidang ekonomi tidak dapat lepasdari keberhasilanpembangunandi bidang politik. Padamasakini kita menyaksikanbetapapembangunanekonomi hanyadapatterjadisecarabekelanjutan di ataslandasandemokrasi. Betapabangsayang menganutsistempolitik totaliter,denganatau tanpa dan tidak sanggup ideologi,atau dilandasioleh ideologi apapun,tidak bisa mewujudkankesejahteraan memeliharamomentum kemajuanyang telahdicapai.Sejarahmembuktikankeikutsertaanrallyatdalam secaraberkelanjutan. pengambilankeputusanmerupakanprasyaratbagi peningkatankesejahteraan Di sisi lain, ada pula yang mengatakanprosesdemokratisasitidak akan berlangsungdengan sendirinyatanpafaktor-faktoryang menkondisikannya.Dalam hal ini tingkat kesejahteraan masyarakat secaramenyeluruhakanmenentukankualitasdemokrasi.Masyarakatyang belum terpenuhikebutuhan hidupnya yang paling mendasarakan sulit dibayangkandapat ikut mempengaruhisecaraaktif proses perumusankebijaksanaan padatingkat manapun, faktor ekonomisangatmenentukan.Dengandemikian, tingkat partisipasipolitik rakyat sangaterat kaitannya dengan tingkat kemajuan ekonominya.Jalan menuju demokrasiadalahpembangunanekonomi, sepertijuga jalan menuju pembangunanekonomi adalahdemolgasi. Ekonomi yang kuat yang antaralain tercermin pada tingkat pendapatanper kapita dan tingkat pertumbuhanyang tinggi belum menjamin terwujudnyademokrasiyangsehatapabilastruktur ekonomi pincang dan sumber-sumberdayahanya terakumulasipada sebagiansangatkecil anggotamasyarakat. Dengan demikian, upaya-upaya pemerataanpembangunanyang sekarangdiberikan perhatiankhusus harusdipandangpula sebagai langkahstrategisdalamrangkapengejawantahan dari wawasankebangsaan. Dapat dipahami bila wawasankebangsaanhanya tumbuh dan dapat diwu.judkandenganenergi yang diberikan oleh sub sistemlainnya.Sub-sistempolitik akan memberikanenergikepadabekerjanya sub-sistemekonomi, untuk kemudian memberikan energi bagi sub-sistemsosiaidan pada akhirnya kepadasub-sistembudaya.Sebaliknya,apabila sub-sistembudaya telah bekerja dengan baik karena energi yang diberikan oleh sub-sistemlainnya, maka sub-sistembudaya ini akan berfungsi sebagai pengendali(control)atauyangmengaturdan memeliharakestabilanbekerjanyasub-sistemsosial.Begitu seterusnya, sub-sistem sosialakanmemberikontrol terhadapsub-sistem ekonomi,dan sub-sistem ekonomi akan bekerjasebagaipengaturbekerjanyasub-sistempolitik. Hubungan timbal balik antarasub-sistemtersebutdi atasoleh Parsonsdisebutsebagaicybernetic relationship. Dalam gambardi atasSub-sistemPolitik merupakanprasayaratatau prakondisi bagi terciptanya atau bekerjasub-sistemekonomi. Padasub-sistempolitik, pencapaintujuan dilaksanakanmelalui demokrasiyang mengedepankan keseimbangan hak dan kewajibanwarganegara,menghargaiperbedaan
22
-
Prrrn ^n an PcmbansunanNo. 32l Iuli - Seprember 2003
POLA PIKIR PEMAHAMAN WAWASAN KEBANGSAAN
Sistem Budaya (ideologi, falsafah) Latent Paftern Maintenance
0
fr
SistemSosial (harmoni,/keselarasan) Integration
Pemberdayaan Ekonomi
q
SistemEkonomi (distribusi/pemerataan Adaptation
tontrol I Civic Education
d
A
il
d
+
fr.n.rsi
SistemPolitik (demokrasi) GoalAttainment
4
Ketahanan sosial IntegrasiSosial Keselarasan Sosial
PeningkatanPendapatan
0 KeseimbanganHak dan Kewajiban WN Menghargai Perbedaan
dan sebagainya.Di kalanganilmu politik, tujuh kriteria Robert Dahle,juga banyak dikenal, yaitu (1) pengawasanataskebijaksanaanpemerintah dilakukan secarakonstitusional oleh wakil-wakil yang dipilih, (2) wakil-wakil ralcyatitu dipilih dalam pemilihan yang dilakukan secarajurdil dan tanpa paksaan,(3) semuaorang dewasaberhak memilih, (4) semuaorang dewasajuga berhak dipilih, (J) setiapwarga negaraberhak menyatakanpendapat mengenai masalah-masalahpolitik tanpa ancarnanhukuman, (6) setiapwarganegaraberhak memperolehsumber-sumberinformasi alternatif; yang memang ada dan dilindungi oleh hukum, dan (7) setiapwarga negaraberhak membenruk perkumpulan atau organisasi yang relatif independen,termasukpartai politik dan kelompok kepentingan. Tentu sajaterdapatbanyakukuran lain, tetapi sebagaisuatuukuran minimal kriteria Dahl tersebut mungkin cukup memadaiuntuk melihat pengejawantahandemokrasidi Indonesia.Secararingkaskriteria demokrasimungkin dapat dijelaskansebagaiberikut:r0 "Kebebasanhukum untuk merumuskandan mendukung alternatif-alternatifpolitik denganhak yang sesuaiuntuk bebasberserikat,bebasberbicara,dan kebebasan-kebebasan dasarlain bagisetiap orang;persainganyang bebasdan antikekerasandi antaraparapemimpin dengankeabsahanperiodik e) r0
)
Robert A. Dahl, Dillemasof PluralistDemocracy:Autonomy vs Control, YaleUniversityPress,1982, hal i 0 - 1I . Juan J. Linz dan Ajfred Stepan,Mendefinisikandan Membangun Demokrasi,dalam Menjauhi DemokrasiKaum Pemnajah,Ikrar Nusa Bhakti dan Riza Sihbudi (ed.),Bandung: Mizan, 2001.
PerencanaanPembangunanNo. 32l Juli - Scptembe, ,OOl -
23
ffi $
UPACARABENDEM. Sistem politik Indonesia dewasa ini sedang mengalami proses demokratisasi yang membawa berbagai konsekuensi tidak hanya terhadap dinamika kehidupan politik nrional,
melainkan .juga terhadap dinamika sistem-sistem lain yang menunjang penyelenggaran
kehidupan
kenegaraan.
bagi merekauntuk memegangpemerintahan;dimasukkannyaseluruhjabatanpolitik yang efekdf di dalam Prosesdemokrasi;dan hak untuk berperansertabagi semuaanggotamasyarakat,apapun pilihan Politik mereka.Secaraprakds itu berarti kebebasanuntuk mendirikan partai politik d"rt menyelenggarakan pemilihan umum yang bebasdan jujura dalam jangka waktu rerrenru ranpa menyingkirkanjabatanpolitis efektif apapun dari akuntabilitaspemilihan yang dilakuk"n ,.."r* langsungmaupun tidak langsung." Ada pandanganyang mengatakanbahwa demokrasi di Indonsesiatelah hancur lebur seiak diterapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentans PemerintahanDesa. Penerapanaruran tersebutjustru mematikan pranata-pranatatradisionalyang sudah adayangsesungguhnya merupakan wahanademokrasibagi masyarakatnya. Hilangnyakonsepnagaridi SumateraB"r"i"t"u otoritasadatdi dalam masyarakatdi wilayah lainnya merupakanawal dari 'kematian'demokrasi.rr Terlepasdari pandangandi atas,sebagaimana dipahami,sisrempolitik Indonesiadewasaini sedang mengalamiProsesdemokradsasiyang membawaberbagaikonsekuensitidak hanyaterhadapdinamiki kehidupan politik nasional, melainkan juga terhadap dinamika sistem-sistemlain yang menunjang penyelenggaraan kehidupan kenegaraan. Dalam suatu negara yang berdasarkankonstitusi sebagaidasar hukum, maka anrara sistem pemerintahannegara,sistem politik dan sistemperekonomiansaling berkaitandan merupakan satu keterkaitantentangpandanganhidup dan falsafahdasarnegara. Berlangsungnyamekanisme dan budaya demokrasipada sub sistem politik akan memberikan dampak secaralangsungbagaimanasub sistemekonomi berjalan.Bekerjanyasub sisremekonomi ini secarasignifikanakan memberikan dampak padapeningkaranpendapatan.
' | )
Pandtngtn ini disampaikan oleh Dr. Anhar Gonggong dalam Diskusi renrang Perspektif Sejarah Atas Demokrasi di Indonesia yang diselenggarakan di Bappenas pada tanggal 1 I September 2002.
2 4 - PerencanaanPembangunanNo. 32l Juli - September2003
Bagan Lingkaran Setanl2
Sebaburama dari kemiskinan adalahtingkat pendapatanyang rendah dan menyebabkanterjadinya lingkaran setan. Pendaparyang rendah bukan hanya mempengaruhi tingkat tabungan yang rendah, tetapi juga mempengaruhitingkat pendidikan, kesehatanyang rendahsehinggaproduktivitas sumberdaya juga menjadi rendah. Padagilirannya semuanyaitu akan membawa akibat pada rendahnyarendapatan masyarakat. Peningkatanproduktivitas dan investasimerupakandua hal penting bagi peningkatankesejahteraan masyarakat.Peningkatanproduktivitas tergantungdari tingkat kesehatandan grzisertatingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki masyarakat. Semua itu hanya dapat dicapai apabila masyarakat mempunyai cukup pendapatan. Dengan tingkat pendapatan yang meningkat, masyarakatdapat memLelanjakan makanan yang bergizi yang pada akhirnya akan mempengaruhi produktivitas kerja masyarakat yang dapatmempengaruhipula tingkat pendapatan.Untuk lebih meningkatkankesejahteraan tabungan yang tingkat diperlukan secara nasional diperluLan investasiyang cukup memadai sehingga .rrk.rp untuk meningkatkan pendapatan per kapita. Itulah mengapa perlu terus menerus diupayakan .rn,.rt meningkatkan pendapatan,karena pendapatanyang tinggi akan memotong lingkaran setan tersebut. Dengan demikian dapat dipahami bahwa pembangunanseharusnyadiartikan lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan materi tetapi lebih merupakanprosesmultidimensi yang meliputi perubahan organisasidan orientasi dari seluruh sistem sosial,politik, dan ekonomi. Untuk meningkatkan masyarakat,bukan hanya untuk menciptakanpeningkatanproduksi nasionalriil, tetapi kesejahteraan juga harusada perubahanpada kelembagaan,struktur administrasi,perubahansikap dan kebiasaan.
dan pembiayaanpembangunm,Edisi. ke-3.Jakarta: UI Press,1996' Kunarjo, Perencanaan
- 2 J PerencanaanPembangunanNo. 32l Juli - September2003
A Ec. Growth. : Ec. Empowerment.x
ConflictMgt Institutions(politik) LatentSosialConflicts(sosial)
Di dalam kehidupan ekonomi nasional,sistemekonomi Indonesiaberdasarkanpula padademokrasi, yakni yang disebut sebagaidemokrasi ekonomi. Pengertiandemokrasi .konorni sesungguhnya mencerminkankelanjutan hakikat dari cara pandang integralistik dalam pemerintahannegarayang berdasarkanpada demokrasi kemakmuran masyarakatyang diutamakan, bukan kemakmurar or^ngseorang.l3 Dengan demikian, demokrasiekonomi merupakan suatu bentuk penajamandari pesanpolitik kemerdekaanbangsaIndonesia.Dimensi politik ini harus dipahami secarahati-hati ,rn,,rl tetap dapat menghormati dan tidak mengabaikan hak-hak rakyat sebagaimanakedaulatan rallyat menjali d"sar bagi pendirian Republik Indonesiaini.'a Sebagaimana telah dikemukakan di atas,sub-sistempolitik dan sus-sistemekonomi merupakan bagi bekerjanya sub-sistemsosial,yang menjamin hubungan-hubungan sosial di dalam Prasyarat masyarakatmenjadi lebih selaras.Dengan demikian kualitas hubungan sosialini akan memperkecil atau bahkanmeniadakankemungkinanterjadinyakonflik sosial. SecararingkasPersamaandi atasdapat dijelaskanbahwa pertambahanyang dapat dicapai pada pertumbuhan ekonomi sesungguhnya sangattergantungpadaupayapemberdayaan.ko""-i dan inteiaksi antaraPeranankelembagaanuntuk mengatasikonflik sosialyang terjadi. Peranankelembagaandapat dijelaskanantaralain denganeksistensibirolaasiyang bersih,bebasKKN, pranatahuk,r- y"rrgt.rwibawa denganpenegakanhukum yang konsistendan sebagainya.Sementaraitu, latenr ,ori"l .orrflik dapat dijelaskanantaralain dengan besarnyaketidak-merataan(inequati4) yangterjadi di dalam *"ry"r"k"r. Di sampingitu pluralitassepertiberagamnyasuku, budayadaerah,agama,dan berbagaiaspekpolitik lainnya, sertakondisi geografisnegarakepulauanyang tersebar,juga m.rr'rp^k"n bagian'dari latent sosial conflict.
lV. Perlunya Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Belajardari pengalamanprosessosialisasi P4yangdilakukanmelaluipendekatanpenararankiranya \Wawar*nK.b"ngraan. Berbagai perlu ditinjau kembali apakahpendekatanitu efektif bagi upayasosialisasi pendekatanlain secarateknis bisadilakukan dengancarayang lebih menggugahdan pariisipatif -Debate "rrri'r" lain denganFocusedGroupDiscussion(FGD), Out Bound Orientation (OBO)-, Public Simulation/ Exercise,atau melalui cara-carayang lazim dikenal sepertilokakaryaatau seminar yangsifatnyalebih dua arah.
13 ) '{ )
Sri-EdiSwasono,DemolcasiEkonomi:Komitmen dan Pembengunan Indonesia,PidaroPengukuhanGuru BesarTerapdalamIImu Ekonomi pada Fakultmekonomi UniversirasIndonesiadi Jakartapada tanggal13 Juli 19SS. Loc.cit.
2 6 - Perencanaan Pembangunan No. 32l Juli- Seprember 2001
Di samping itu, upaya sosialisasijuga dapat dilakukan dengan memanfaatkankekuatan media pendidikanbaik massatermasukkreatif ide dari professionaldi bidangnya,dan melalui saluran-saluran formal maupun informal, sertadiseminasimelalui pamflet, liflet, brosur dan sebagainya. Dari segisubstansi,sosialisasi dilaksanakantidak secaralangsungmembahasdan mendiskusikan pahamwawasankebangsaan,tetapi lebih kepadaisu-isuyang muncul terkait denganprosesdemokatisasi, pemberdayaanekonomi rakyat, keselarasansosial dan sebagainyayang pada akhirnya bermuara pada itu sendiri. kesepahaman mengenaiwawasakebangsaan
V. Penutup Dapat dimengerti bahwa dalam membangun sebuahwawasanpembangunanini diperlukan suatu "platform", yakni yang dibangun adalah raLTat, bangsa,dan negara.Dalam upaya itu, pembangunan ekonomi merupakanpendukung atau'deriual dari pembangunanyang berorientasipadaralryat,bangsa, dan negara.
Daftar Pustaka Anderson, Bennedict,Imagined Communirv: reflectionson the Oriein and Spreadof Nationalism, London: Verso,1991. : LP3ES, 1987.Judul asli : Sukarnoand the struggle Basari,Hasani BernhardDahm, Sakarnodanpetjuangankemerdehaan,Jakarta for Indonesia Dahl, RobertA ., Dillemasof Pluralist Democraqt:AutonomltusContol,Yale Universiry Press,1982 Durkheim, emile (et.al.),Essayon Philosophyand Sociology,Harper Books, 1964. Gonggong,Anhar dalam "Diskusi Terbatas,""PerspehtifSejarahatasDemohrasiIndonesia,"1I September2002, di Bappenas,oleh Direktorat Politik, Komunikasi dan Informasi. Huntington, SamuelP, Democracyt Third \Wave,dalamJournal of Democrary,Spring 1991. Nasional \fawasan Kartasasmita,Ginandjar. " PembangunanNasionaldan WawasanKebangsan" Makalah disampaikanpadaSarasehan Kebangsaandi Jakarta,9 Mei 1994. dan PembiayaanPernbangunan, Kunarjo, Perencanaan Edisi. ke-3. Jakarta: UI Press,1996. Linz, JuanJ. dan Alfred Stepan,Mendefnisihandan MembangunDemohrasi,dalam "Menjauhi DemohrasiKaum Pemnajah",Ikrar Nusa Bhakti dan Riza Sihbudi (ed.),Bandung: Mizan,200l Parsons,Talcott. Tirward a GeneralTheory of action. New York : Harper & Row, 195I . Sudarsono,Juwono, (Ed.), PembangunanPolitik dan PerubahanPolitik, Jakarta:Gramedia, 1981 pokokpihiran, Jakarta: UI-Press,1992. Swasono,Sri-Edi dan FauzieRidjal. MohammadHatta; beberapa Swasono,Sri-Edi, DernokrasiEhonomi:Kornitmendan Pembengunan Indonesia,Pidato PengukuhanGuru BesarTetap dalam IImu Ekonomi padaFakultasekonomi UniversitasIndonesiadi Jakartapadatanggal I 3 Juli I 988.
Perencanaan PembangunanNo. 32l Juli - Scptembe, IOOZ -
27