PENGARUH KUALITAS LABA DAN IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KINERJA BISNIS BERDASARKAN BALANCED SCORECARD (BSC) (Studi Kasus Pada PT.TIMAH Tbk (PERSERO) Pangkalpinang Periode 2008-2012)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh:
NAMA: MEILITA ANDRIYANI NIM : 302 09 11 064
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PRASYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2013
Pengaruh Kualitas Laba Dan Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Kinerja Bisnis Berdasarkan Balanced Scorecard (Bsc) (Studi kasus Pada PT.Timah Tbk Pangkalpinang (Persero) Periode 2008-2012) EFFECT OF QUALITY OF INCOME AND Implementation Of Corporate Social Responsibility (CSR) Based Of Business Performance Balanced Scorecard (BSC) (Case Study PT.Timah Tbk (PERSERO) Pangkalpinang 2008-2012 MEILITA ANDRIYANI Universitas Bangka Belitung
ABSTRACT In the face of an increasingly complex business environment such as now, there needs to be a measurement method that can assess business accurately and thoroughly. High rates of return obtained by the company do not guarantee good performance of the business, unless the company is able to manage a profit well and enchage its quality. Not only that, Corporate Rocial responsibility (CSR) which used to be seen only as a corporate responsibility has emerged as a comprehensive business strategy for a company if implemented well and sustainably. It is also a proof that the profit a good quality. The method used in this study is Balanced Scorecard. The purpose of using the Balanced Scorecard is to measure the company frpm four perspectives, which are one financial perspective and three non-perspectives:cutumer, internal business processes, and learning and growth. Researchers conducted measurements on PT.Timah Tbk using the data from 2008-2012 to analyze the effect of profit quality and the implementation of CSR on business performance in terms of PT.Timah Tbk Balanced Scorecard. From the results it show that, partially and simulataneously, the implementation of CSR and profit quality have significant effects business performance and pose an influence of 97,9 % Keywords : Quality of Profit, Implementasi Of Balanced Scorecard
CSR, Business Performance,
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Penelitian
Laporan keuangan merupakan salah satu informasi kuantitatif yang dibuat oleh perusahaan. Salah satu laporan keuangan yang sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah laba. Laba merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja operasional perusahaan. Investor dan kreditor menggunakan laba untuk mengevaluasi kinerja manajemen, memperkirakan earnings power, dan untuk memprediksi laba dimasa yang akan datang (Siallagan dan Machfoedz, 2006). Kualitas laba juga menunjukan kemampuan perusahaan dalam mengelolah laba yang didapat secara efektif dan efisen. Rendahnya kualitas laba akan dapat membuat kesalahan dalam pembuatan keputusan para pemakainya seperti investor dan kreditor, sehingga nilai perusahaan akan berkurang (Siallagan dan Machfoedz, 2006). Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap daerah operasionalnya. Dewasa ini, keberadaan CSR tidak hanya dipandang sebagai komitmen serta bersifat sukarela oleh perusahaan. Namun, keberadaan CSR telah menjadi salah satu strategi perusahaan dalam meningkatkan laba. Hal inilah yang menjadikan CSR pusat perhatian bagi perusahaan yang sedang pada proses menempuh kejayaan maupun yang sedang mempertahankan kejayaannya. Dari pemaparan diatas dapat kita simpulkan bahwa kualitas laba dan implementasi CSR mampu memberikan sumbangsi yang baik terhadap kinerja bisnis perusahaan yang diukur berdasarkan alat ukur Blanced ScoreCard (BSC) , melalui empat perspektif, yaitu satu perspektif finansial dan tiga Perspektif non finansial yaitu, perspektif pelanggan, proses internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada PT.Timah Tbk (Persero) 1.2 RumusanMasalah 1. Bagaimana kualitas laba, implementasi CSR dan kinerja bisnis PT. Timah Tbk (Persero) ditinjau dari BSC ? 2. Bagaimana pengaruh kualitas laba terhadap kinerja bisnis di PT.Timah Tbk (Persero) ? 3. Bagaimana pengaruh implementasi CSR terhadap kinerja bisnis di PT.Timah Tbk (Persero) ? 4. Apakah kualitas laba dan implementasi CSR berpengaruh terhadap kinerja bisnis PT.Timah Tbk (Persero) ?
1.3 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas maka batasan masalah pada penelitian ini adalah mengenai pengaruh kualitas laba dan implementasi Corporate Social Responsibility
terhadap kinerja bisnis perusahaan berdasarkan Balanced Scorecard, dimana didalamnya terdapat empat perspektif, yaitu perspektif finansial. persfektik pelanggan, perspektif proses internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada PT.Timah Tbk (Persero) dengan masa periode 2008 sampai 2012. Populasi yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini adalah tenaga kerja PT.Timah Tbk dengan satuan kerja CSR, satuan kerja akutansi, satuan kerja pemasaran, satuan kerja P2SDM serta penerima bantuan CSR PT.Timah Tbk semester II tahun 2012. 1.4 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah diatas bahwa dapat disimpulkan tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk dapat mendeskripsikan kualitas laba, implementasi CSR, dan kinerja bisnis di PT.Timah Tbk (Persero) ditinjau dari Balanced Scorecard 2. Untuk dapat mendeskripsikan pengaruh kualitas laba terhadap kinerja bisnis di PT.Timah Tbk (Persero) 3. Untuk dapat mendeskripsikan pengaruh CSR terhadap kinerja bisnis di PT.Timah Tbk (Persero) 4. Untuk dapat mendeskripsikan kualitas laba dan implementasi CSR berpengaruh terhadap kinerja bisnis LANDASAN TEORI 2.1
PENDAHULUAN 2.1.1 Konsepsi Laba Laba merupakan sesuatu hal yang memegang peranan yang sangat penting didalam suatu perusahaan dan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian. Laba adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang menyebabkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal (IAI,2007). 2.1.2
Kualitas Laba Kualitas laba, menurut Schipper dan Vincent (2003) dalam Sutopo (2009), menunjukkan tingkat kedekatan laba yang dilaporkan dengan Hicksian income, (yang merupakan laba ekonomik) yaitu jumlah yang dapat dikonsumsi dalam satu periode dengan menjaga agar kemampuan perusahaan pada awal dan akhir periode tetap sama. Menurut Schipper dan Vincent, kualitas laba akuntansi ditunjukkan oleh ”kedekatan atau korelasi antara laba akuntansi dan laba ekonomik” (Suwardjono, 2005). Dalam literature penelitian akuntansi, terdapat berbagai pengertian kualitas laba dalam perspektif kebermanfaatan pada pengambilan keputusan (decision usefulness). Schipper dan Vincent (2003) dalam Sutopo (2009) mengelompokkan
konstruk kualitas laba dan pengukurannya berdasarkan cara menentukan kualitas laba, yaitu berdasarkan, sifat runtun-waktu dari laba, karakteristik kualitatif dalam rerangka konseptual, hubungan laba-kas-akrual, dan keputusan implementasi. 2.1.3
a. b. c. d.
2.1.4
Empat Kelompok Penentuan Kualitas Laba Berdasarkan Sifat Runtun-Waktu Laba Kualitas Laba Didasarkan Pada Hubungan Laba-kas-Akrual Kualitas Laba Dapat Didasarkan Pada Konsep Kualitatif Rerangka Konseptual (Financial Accounting Standards Board (FASB) 1978). Kualitas Laba Dapat Didasarkan Pada Konsep Kualitatif Rerangka Konseptual (Financial Accounting Standards Board (FASB) 1978). Konsepsi Corporate Social Responsibility (CSR)
Menurut Komisi Kertas Hijau (2001), CSR adalah sebuah konsep dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan mereka secara sukarela. Antara lain, definisi ini membantu untuk menekankan bahwa sebuah aspek penting dari CSR adalah bagaimana perusahaan berinteraksi dengan stakeholder internal dan eksternal mereka (karyawan, pelanggan, tetangga, organisasi nonpemerintah, otoritas publik, dll). 2.1.5
Jenis-Jenis Corporate Social Responsibility (CSR)
1. 2. 3. 4. 5.
Promosi kegiatan sosial (Cause Promotions) Pemasaran Terkait Kegiatan Sosial (Cause Related Marketing) Pemasaran Kemasyarakatan Korporat (Corporate Societal Marketing) Kegiatan Filatropi Perusahaan (Corporate Philanthropy) Praktik Bisnis yang Memiliki Tanggung Jawab Sosial (Socially Responsible Business Practice) 2.1.6 Keuntungan Melakukan Program Corporate Social Responsibility 1. Mempertahankan dan Mendongkrak Reputasi dan Image Perusahaan. 2. Layak Mendapatkan Social Licence to Operate 3. Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan 4. Melebarkan Akses Sumber Daya 5. Membentangkan Akses Menuju Market
2.1.6 Konsepsi Kinerja Bisnis
Pengukuran kinerja bisnis merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi perusahaan. Pengukuran tersebut antara lain dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan dan juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun sistem imbalan dalam perusahaan. Balanced scorecard memberikan suatu frame work yaitu suatu bahan untuk mengkomunikasikan misi dan strategi, kemudian menginformasikan kepada seluruh pegawai tentang apa yang menjadi penentu sukses saat ini dan masa yang akan datang. Pengukuran kinerja bisnis dengan pendekatan balanced scorecard pada perusahaan diharapkan dapat menjadi pemicu peningkatan kinerja bisnis. (Erna Rizky yoland, 2011). 2.1.7 Jenis-jenis Perspektif a. Perspektif Finansial Didalam unit bisnis, finansial merupakan perhatian utama suatu perusahaan yang dikaitkan dengan strategi korporasi, dalam BSC juga merupakan tujuan dan ukuran di semua Perspektif scorecard. Tujuan dan ukuran finansial harus memainkan peran ganda, menentukan kinerja finansial yang diharapkan dari strategi, dan menajdi sasaran akhir tujuan dan ukuran Perspektif scorecard lainnya, dimana tahapan tujuan finansial ini dibagi dalam tiga tahapan yaitu, bertumbuh (growth) bertahan (sustain) dan menuai (harvest) (Kaplan dan Norton,2000) b. Perspektif Pelanggan Segmen pasar merupakan sumber yang akan menjadi komponen sumber tujuan finansial suatu perusahaan. Di dalam Perspektif pelanggan memungkinkan suatu perusahaan menyelaraskan berbagai ukuran pelanggan baik kepuasan, loyalitas, retensi, akuisisi, dan profitabilitas. c. Perspektif Proses Internal Dalam BSC ukuran perspektif proses bisnis internal diturunkan dari strategi eksplisit yang ditujukan untuk memenuhi harapan para pemegang saham dan pelanggan sasaran. Setiap unit bisnis memiliki rangkaian proses tertentu untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan memberikan hasil finansial yang baik. Kaplan dan Norton 1996, membagi proses ini menjadi tiga proses bisnis utama, yaitu: Inovasi Operasi Layanan purna jual d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Proses belajar dan perkembangan organisasi bersumber dari tiga prinsip : people, system, organizational procedur. Perspektif keuangan, pelanggan, dan sasaran dari proses bisnis internal, dapat mengungkapkan kesenjangan (gap) yang
2.2
No 1.
2.
3.
besar antara kemampuan yang ada dari orang (people), system dan procedur dengan apa yang dibutuhkan untuk mencapai suatu kinerja yang handal. PENELITIAN TERDAHULU Sebagai pertimbangan dalam penelitian ini maka akan dicantumkan beberapa penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang pernah penulis baca diantaranya : Nama Judul Hasil Henri Servaes The Impact of Dalam Penelitian ini ada empat poin dan Corporate Social yang dapat ditarik, yang pertama Ane Tamayo Responsibility on kegiatan CSR dapat meningkatkan (2012) Firm Value: The nilai perusahaan untuk perusahaan http://mansci.jou Role of Customer dengan kesadaran masyarakat yang rnal.informs.org/ Awareness tinggi, Kedua, untuk perusahaan content/59/5/104 dengan kesadaran masyarakat yang 5.abstract rendah, dampak dari kegiatan CSR terhadap nilai perusahaan yang baik tidak signifikan atau negatif. Ketiga, iklan memiliki dampak negatif pada hubungan CSR-nilai jika ada ketidakkonsistenan antara upaya CSR perusahaan dan reputasi perusahaan secara keseluruhan. Keempat, setelah termasuk perusahaan efek tetap tidak ada hubungan langsung antara CSR dan nilai perusahaan Fendi Permana Analisis Perbedaan Tidak terdapat perbedaan kualitas Widjaja Rovila Kualitas Laba Dan laba sebelum dan sesudah adanya El Maghviroh Nilai Perusahaan komite audit pada bankbank go (2011) Sebelum Dan public di Indonesia dan tidak Sumber: Sesudah Adanya terdapat perbedaan nilai perusahaan http://digilib.me Komite Pada Bank- sebelum dan sesudah adanya komite rcubuana.ac.id/ Bank Go Public audit pada bankbank go public di manager/file_art diIndonesia Indonesia. ikel_abstrak/Isi_ abstraksi_47079 2449913.pdf Ramachandran The Impact of Hubungan satu-ke-satu yang kuat Azhagaiah dan Capital Structure antara variabel struktur modal dan Candasamy on Profitability Profitabilitas variabel, Return on Gavoury with Assets (roa) dan Return on Capital (2011) SpecialReference to Employed (ROCE) dan Struktur it Industry in India modal memiliki pengaruh signifikan sumber: www. terhadap Profitabilitas, dan capital struktur peningkatan penggunaan dana utang of di struktur modal cenderung untuk
profitability.com 4
Reni Hariyani (2010) sumber: http://fe.budiluh ur.ac.id/wpcontent/uploads/ 2011/05/Pengar uhImplementasiCorporateSocialResponsibilityTerhadapPerbedaanProfitabilitasPerusahaanReniHariyani.pdf
meminimalkan laba bersih Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
Dari statistik deskriptif didapatkan bahwa profitabilitas PT Unilever Indonesia Tbk sesudah CSR lebih profitable dibandingkan dengan sebelum CSR. Hal ini berarti bahwa sesudah PT Unilever Indonesia Tbk melakukan implementasi CSR lebih mampu dalam memanfaatkan seluruh kekayaannya untuk. menghasilkan laba dibandingkan dengan sebelum melakukan implementasi CSR
Khusnul Pengaruh CSR Fauziyah (2008) terhadap Sumber: kesejahteraan http://skripsi.um masyarakat di PT. m.ac.id/files/dis Ledo Lestari. k1/279/jiptumm pp-gdl-s1-2008khusnulfau13924PENDAHULN.pdf Sumber : diolah oleh peneliti (2013)
CSR sebagai variabel independen dan kesejahteraan masyarakat sebagai variabel dependen dan menggunakan analisis regresi linier sederhana maka hasil penelitian menunjukkan bahwa CSR memberikan pengaruh yang positif terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar PT. Ledo Lestari.
5
METODE PENELITIAN 3.1
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian yang dianalisis. Teori dalam penilitian kuantitatif menjadi faktor yang sangat penting dalam proses penelitian. 3.2
Metode Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini merupakan data ordinal dimana data yang memiliki atribut atau urutan. Angka yang diberikan mengandung tingkatan yang digunakan untuk mengurutkan objek yang paling rendah sampai yang paling tinggi atau sebalik nya dan data skunder yang didapat dari dokumentasi perusahaan. 3.3 Instrumen penelitian Dalam penelitian ini instrument penelitian yang digunakan adalah Skala Likert yang mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel
3.4Analisis data 3.4.1
Uji Validitas
Instrumen penelitian yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data tersebut valid. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut 3.4.2
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabilitas jika jawaban seseorang terhadap pernyataan menghasilkan jawaban yang sama dari waktu ke waktu. 3.4.3 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai data yang diperoleh yang dapat dilihat melalui rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali,2012). 3.4.4 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari suatu model regresi. Sebelum melakukan analisis regresi dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik yang digunakan antara lain uji Multikolonieritas, uji Heteroskedastisitas dan uji Normalitas. 3.4.5
Metode Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas laba dan Comporate Social Responsibility Sedangkan variabel terikatnya adalah Kinerja Bisnis. Metode analisis ini menggunakan program SPSS (Statistic Product and Service Solution). Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana : Y = Kinerja Bisnis a = Konstanta b1, b2, = Koefisien regresi X1 = Variabel Kualitas laba X2 = Variabel Corporate Social Responsibility e = Standart error Penelitian ini mempunyai beberapa pengujian, antara lain: 1) Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauhkemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Jika R2 semakin besar (mendekati satu) maka pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Sedangkan, jika R2 kecil maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sangat kecil (Ghozali, 2012). 2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Menurut Ghozali (2012) uji signifikansi simultan digunakan untukmenunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan model regresi linear berganda menunjukkan adanya pengaruh antara kualitas laba dan implementasi CSR terhadap kinerja bisnis. Ringkasan dari variabel dalam pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel IV. 75 Ringkasan Hasil Pengujian Variabel Kualitas Laba Implementasi CSR
Nilai t hitung 37,252 2,115
Keterangan Nilai t hitung kualitas laba > Implementasi CSR
Sumber: Data Primer Diolah Peneliti (2013)
Dari perbandingan pada tabel IV.75 diatas dapat diketahui bahwa nilai thitung variabel kualitas laba lebih besar dari pada nilai thitung variabel implementasi CSR. Hal ini berarti variabel kualitas laba lebih banyak berpengaruh terhadap kinerja bisnis PT.Timah Tbk. Pembahasan analisis secara deskriptif masing-masing variabel tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
4.1 Pengaruh Kualitas Laba terhadap Kinerja Bisnis PT.Timah
Dari hasil pengujian hipotesis 1 dapat diketahui bahwa kualitas laba berpengaruh secara signifikan positif terhadap kinerja bisnis PT.Timah Tbk. Hal ini menunjukkan semakin tinggi kualitas laba yang dimiliki PT.Timah Tbk, maka kinerja bisnis PT.Timah juga akan semakin meningkat atau sebaliknya, semakin rendah kinerja bisnis PT.Timah Tbk, maka akan semakin rendah pula kinerja bisnis PT.Timah Tbk. Untuk itu, dalam memperkuat kinerja bisnisnya, PT.Timah Tbk lebih mampu untuk meningkatkan kualitas laba atas laba yang dimiliki PT.Timah Tbk Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan kualitas laba dengan kinerja bisnis PT.Timah Tbk sangat erat, ini berarti untuk mempengaruhi kinerja bisnis dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas laba. 4.2 Pangaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Bisnis PT.Timah Tbk Dari hasil pengujian hipotesis 2 dapat diketahui bahwa Implementasi CSR berpengaruh secara signifikan positif terhadap kinerja bisnis PT.Timah Tbk. Hal ini berarti semakin baik implementasi CSR yang dilakukan PT. Timah Tbk maka akan semakin baik pula kinerja bisnis PT.Timah Tbk atau sebaliknya, semakin buruk implementasi CSR yang dilakukan PT. Timah Tbk maka akan semakin rendah pula kinerja bisnis PT.Timah Tbk. Dengan demikian implementasi CSR yang dilakukan PT.Timah Tbk menjadi salah satu faktor yang penting dalam mempertahankan atau meningkatkan kinerja bisnis PT.Timah. Secara teoritis implementasi CSR yang 4.3 Pengaruh Kualitas Laba dan Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Bisnis Kualitas laba dan Corporate Social Responsibility perusahaan merupakan suatu intregitas yang sangat kuat dimana CSR mampu menjadi jembatan perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan dan CSR memberi bukti nyata bahwa perusahaan mampu menggunkan laba secara baik. Kedua hal ini sangat perngaruh terhadap kinerja bisnis perusahaan mengingat peran CSR yang mampu menjadi pusat perhatian perusahaan sebagai strategi perushaan untuk pencapai laba perusahaan serta kualitas laba dapat menggambarkan keberhasilan suatu perusahaan dalam penggunaan labanya. Kedua hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kinerja bisnis suatu perusahaan. 4.4 Kinerja Bisnis PT.Timah Tbk ditinjau dari Balanced ScoreCard Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah merubah pola persaingan perusahaan dari industrial competition menjadi information competition telah mengubah acuan yang dipakai untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen pengukuran dan
pengendalian secara cepat dan komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajemen tentang kinerja bisnis. Pengukuran kinerja tersebut memandang unit bisnis dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan,proses bisnis dalam perusahaan serta proses pembelajaran dan pertumbuhan. 4.4.1 Perspektif Keuangan Balanced Scorecard menggunakan perspektif keuangan karena penilaian kinerja bisnis merupakan ikhtisar dari konsekuensi ekonomis yang telah dilakukan. Penilaian kinerja keuangan dapat dijadikan indikator apakah strategi perusahaan, implementasi dan keputusannya sudah memberikan perbaikan yang pengukuran keseluruhannya melalui prosentase rata-rata pertumbuhan, pertumbuhan serta penuaian Net Profi Margin. Gross Profit Margin serta Return On Investmen di PT Timah Tbk. Tabel IV.77 Net Profit Margin, Gross Profit Margin dan Return On Investment PT.Timah Tbk Tahun 2008-2013 Ket 2008 2009 2010 2011 2012 Net Profit Margin 15% 4% 11% 10% 6% Gross Profit Margin 30% 15% 23% 23% 17% Return On Investment 23% 6% 16% 14% 7% Sumber Data Skunder, Diolah Peneliti, 2013 Dari tabel diatas bahwa terlihat jelas PT.Timah Tbk berusaha untuk mempertahankan serta meningkatkan NPM, GPM, serta ROI yang dimiliki PT.Timah Tbk walaupun pada tahun tertentu PT.Timah mengalami penurunan terhadap NPM. GPM serta ROI nya, hal tersebut juga dapat diloihat pada gambar IV.6 dibawah ini mengenai pertumbuhan NPM, GPM dan ROI pada PT.Timah Tbk dari tahun 2008 sampai dengan 2012 4.1.2 Perspektif Pelanggan Suatu produk atau jasa dikatakan mempunyai nilai bagi pelanggannya jika manfaat yang diterimanya relatif lebih tinggi daripada pengorbanan yang dikeluarkan oleh pelanggan tersebut untuk mendapatkan produk atau jasa itu. a. Pangsa Pasar Mengukur pangsa pasar dapat segera dilakukan bila kelompok pelanggan sasaran atau segmen pasar sudah ditentukan. Ukuran pangsa pasar keseluruhan yang didasarkan atas hubungan bisnis dengan perusahaan -perusahaan ini ditentukan jumlah bisnis keseluruhan yang telah di berikan oleh perusahaan-perusahaan ini di dalam periode tertentu. PT.Timah sendiri sudah mampu menguasai pangsa pasar pada produknya yaitu timah. Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian deskriptif variabel sebesar 3,9 yang menunjukan bahwa PT.Timah Tbk mampu menguasai pangsa pasar nya. b. Kemampuan meraih konsumen baru.
Secara umum perusahaan yang ingin menumbuhkan bisnis menetapkan sebuah tujuan berupa peningkatan basis pelanggan dalam segmen sasaran. Akuisisi pelanggan dapat diukur dengan banyaknya jumlah pelanggan baru atau jumlah penjualan kepada pelanggan baru di segmen yang ada. Begitu pula dengan PT.Timah Tbk mempunyai kemampuan untuk menarik pelanggan baru dalam persaing industrinya yang dibuktikan dari hasil uji deskriftif pada tabel IV.38 dengan hasil rata-rata 4,2 yang bearti dapat disimpulkan PT.Timah Tbk mampu menarik pelanggan baru dan mmpertahankannya dalam industrinya. c. Tingkat Kepuasan konsumen Retensi dan akuisisi pelanggan ditentukan oleh usaha perusahaan untuk dapat memuaskan berbagai kebutuhan pelanggan. Ukuran kepuasan pelanggan memberikan umpan balik mengenai seberapa baik perusahaan melakukan bisnis. Jika pelanggan menilai pengalaman pembeliannya sebagai pengalaman yang memuaskan barulah perusahaan dapat mengharapkan para pelanggan melakukan pembelian ulang. Hal tersebut lah yang dilakukan oleh PT.Timah, yaitu terus berupaya untuk memuaskan para pelanggan mereka dan hasil uji deskriptif pada angka 3,9 pada tabel IV.39 menunjukan bahwa PT.Timah Tbk mempunyai kemampuan untuk memuaskan para pelanggan d. Tingkat Profitabilitas pelanggan Ukuran profitabilitas pelanggan dapat mengungkapkan pelanggan sasaran tertentu yang tidak memberikan keuntungan. Karena melalui hal ini lah perusahaan mampu atau tidak meningkatkan laba dari pelanggan. PT.Timah sediri mampu meningkatkan laba yang diperoleh melalui pelanggan yang ditujukan pada hasil uji deskriptif dengan hasil pengujian rata-rata 3,9 pada tabel 40. e. Memenuhi Kebutuhan Pelanggan Pelanggan merupakan asset perusahaan yang bearti. Memnuhi kebutuhan pelanggan merupakan tanggung jwab perusahaan sekaligus upaya perushaan dalam memperthankan pelanggannya. Dalam perjalanan nya sampai saat ini PT.timah mampu memenuhi kebutuhan pelanggan nya dengan hasil rata-rata uji deskriptif yaitu 3,8 pada tabel IV.41
4.4.3 Perspektif Proses Internal Bisnis Dalam perspektif proses internal bisnis, perusahaan harus mengidentifikasikan proses internal yang penting dimana perusahaan harus melakukannya dengan sebaik baiknya, karena proses internal tersebut memiliki nilai-nilai yang diinginkan pelanggan dan akan memberikan pengembalian yang diharapkan oleh pemegang saham. Proses operasi
merupakan gelombang pendek penciptaan nilai di dalam perusahaan. Dimulai dengan diterimanya pesanan pelanggan dan diakhiri dengan penyampaian produk dan jasa kepada pelanggan. Proses ini menitik beratkan kepada penyampaian produk dan jasa kepada pelanggan yang ada secara efisien, konsisten dan tepat. PT.Timah sendiri jika dilihat dari hasil uji deskriptif pada tabel IV.42 sudah berjalan dengan efektif. 4.4.4 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan melihat 3 faktor utama, yaitu orang, sistem, dan prosedur organisasi yang berperan dalam pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Hasil pengukuran ke 3 perspektif sebelumnya biasanya akan menunjukkan kesenjangan yang besar antara kemampuan orang, sistem dan prosedur yang ada saat ini dengan yang dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang handal. Untuk memperkecil kesenjangan ini perusahaan harus melakukan investasi kedalam 3 faktor tersebut untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan jangka panjang. Untuk melihat bagaimana pertumbuhan serta pembelajaran pada PT.Timah dalam menjalankan kinerja bisnisnya pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dilihat pada beberapa item yang diuji pada uji deskriptif yang tertera pada tabel di bawah ini: Tabel IV.75 Hasil Uji Deskriptif Persfektif Pertumbuhan Dan Pembelajaran Item Hasil Uji 1. Penepatan karyawan 1. 3,8 2. Pelaksaan tugas yang sesuai 2. 3,9 3. Kepuasan kerja karyawan 3. 3,9 4. Investasi jangka panjang 4. 3,9 karyawan 5. 3,8 5. Produktuvitas karyawan 6. 3.9 6. Pemberian pelatihan strategi 7. 3,8 baru 8. 3,9 7. Pelatihan ulang secara berulang 9. 3,9 8. Hak pemeberian saran 9. Peningkatan kinerja karyawan Sumber : Diolah Peneliti, 2013
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan
Berdasarkan data yang telah ditemukan dalam penelitian di lapangan dan setelah diolah dengan menggunakan SPSS tentang pengaruh kualitas laba dan implementasi CSR terhadap kinerja bisnis yaitu dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Bagaimana kualitas laba, implementasi CSR dan kinerja bisnis pada PT.Timah Tbk a. Kualitas laba, pada PT.Timah Tbk berdistribusi dengan baik berdasarkan hasil rata-rata nilai pada tiap veriabel yang didominasi jawaban setuju atas pernyataan pengaruh positif pada tiap item dalam indicator yang berarti laba PT.Timah Tbk berkualitas. b. Implementasi CSR, pada PT.Timah Tbk berdistribusi dengan baik berdasarkan hasil rata-rata nilai pada tiap veriabel yang didominasi jawaban setuju atas pernyataan pengaruh positif pada tiap item dalam indikator yang berarti PT.Timah Tbk sudah mengimplementasikan CSR nya dengan baik. c. Kinerja bisnis, pada PT.Timah Tbk berdistribusi dengan baik berdasarkan hasil rata-rata nilai pada tiap veriabel yang didominasi jawaban setuju atas pernyataan pengaruh positif pada tiap item dalam indikator yang berarti kinerja bisnis PT.Timah Tbk sudah berjalan dengan baik 2. Bagaimana pengaruh kualitas laba terhadap kinerja bisnis PT.Timah Tbk Kualitas laba berpengaruh secara parsial terhadap kinerja bisnis PT.Timah Tbk, hal ini ditunjukkan dari hasil analisis uji t dengan hasil analisis pada variabel kualitas laba bahwa thitung > ttabel (thitung 37,252> ttabel2,007) dan nilai p = 0,000 < 0,05. 3. Bagaimana pengatuh implementasi CSR terhadap kinarja bisnis pada PT.Timah Tbk Implementasi CSR berpengaruh secara parsial terhadap kinerja bisnis PT.Timah Tbk, hal ini ditunjukkan dari hasil analisis uji t dengan hasil analisis pada variabel implementasi CSR thitung > ttabel (thitung 2,115 > ttabel 2,007) dan nilai p = 0,000< 0,39 4. Bagaimana kualitas laba dan implementasi CSR terhadap kinerja bisnis PT.Timah Tbk Kualitas laba dan implementasi CSR berpengaruh secara simultan terhadap kinerja bisnis PT.Timah Tbk, ini ditunjukkan dari hasil analisis uji F dengan hasil analisis pada variabel kualitas laba dan implementasi CSR Fhitung > Ftabel (Fhitung 1250,438> Ftabel 3,18 dan nilai p = 0,000 < 0,05 5. Hasil perbandingan deskriptif implementasi CSR antara karyawan PT.Timah Tbk dan penerima CSR PT.Timah Tbk tidak mempunyai perbedaan yang signifikan dan setuju bahwa pelaksanaan CSR PT.Timah sudah dilakukan dengan baik.
5.2 Saran Dari hasil penelitian, analisis data, pembahasan dan simpulan yang telah diambil, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Bagi Penelitian Selanjutnya Diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan referensi untuk memungkinkan penelitian selanjutnya, baik yang bersifat melanjutkan penelitian yang sama maupun untuk melengkapi penelitian dimasa yang akan datang mengenai pengaruh kualitas laba dan implementasi CSR, dikarenakan kedua variabel independen terhadap kinerja kinerja bisnis PT.Timah Tbk ini hanya sebesar 97,9% sedangkan sisanya 2,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model regresi, maka bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah atau menggunakan variabel-variabel independen lainnya yang potensial agar memberikan kontribusi terhadap kinerja bisnis PT.Timah Tbk 2, Bagi Perusahan Diharapkan dapat bermanfaat di dalam mendukung visi dan misi perusahaan di dalam membuat rencana serta menentukan arah dan strategi pembangunan perusahaan di masa yang akan datang. Selain itu juga, diharapkankualitas laba did an implkematasi CSR pada PT.Timah Tbk dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi, karena dilihat dari hasil penelitian terhadap tanggapan responden dari setiap indikator pada pernyataan kuesioner penelitian ini sudah cukup baik.