PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN INSTANT ASSESMENT DALAM PENGEMBANGAN PENGALAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI MTs. NAHDLATUL FATA PETEKEYAN TAHUNAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Bidang Pendidikan Islam
Disusun Oleh: NAMA
: MIFTAHUR ROHMAN
NIM
: 131310001359
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ (UNISNU) JEPARA
2015
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING Hal
: Naskah Skripsi An. Saudara : MIFTAHUR ROHMAN (NIM. 131310001359)
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi Saudara: Nama
: MIFTAHUR ROHMAN
NIM
: 131310001359
Judul
: ”PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN INSTANT ASSESMENT DALAM PENGEMBANGAN PENGALAMAN PELAJARAN
BELAJAR SISWA PADA MATA AL-QUR’AN
NAHDLATUL FATA
HADITS
DI
MTs.
PETEKEYAN TAHUNAN
JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015”. Dengan ini saya mohon kiranya skripsi Saudara tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Demikian harap menjadi maklum. Terima kasih atas segenap partisipasi. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Jepara, 17 Agustus 2015 Pembimbing,
Drs. ABDUL ROZAQ, M. Ag.
ii
MOTTO {١١ : }اﻟﻤﺠﺎ دﻟﺔ ”Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al Mujadalah: 11 ).1.
{ ٥ -١ : } اﻟﻌﻠﻖ 1. 2. 3. 4. 5.
bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al Alaq: 1-5).2
Maksudnya : Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis dan baca.
1
Departemen Agama RI., Al Quran dan Terjemah, (Jakarta: PT. Sygma Examedia Arkanleema, 2009), hlm. 543. 2 Ibid, hlm. 597.
iv
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap alhamdulillah dan memunculkan paras kegembiraan dan hati yang bersuka ria dengan penuh rasa syukur yang dipanjatkan kepada ilahi Rabbi Allah SWT. Keberhasilan dan kesuksesan yang sempurna ini tak dapat dicapai tanpa perjuangan dan usaha sendiri dan bantuan orang lain. Sehingga penulis dengan tulus mempersembahkan karya ilmiah ini kepada: Kedua orang tuaku, yang teramat dihormati dan dicintai yang telah memberikan doa sehingga skripsi ini bisa selesai. Adikku tersayang. Para kiyai dan Semua guru Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Fata yang dengan keikhlasannya selalu membimbingku hingga menjadi seperti sekarang ini. Para pendidik dan pembimbingku di kampus hijau yang memberikan arahan serta bantuan dalam menyalurkan ilmunya guna menyelesaikan studi dan tugas akhir ini.
Ya Allah….. Kugemakan lantunan syukur pada-Mu, Engkau telah memberiku orangorang yang mencintaiku, mengasihiku dan menyayangiku dengan setulus hati, sebening cinta dan kesucian do’a. Dengan penuh keikhlasan Qalbu dan kasih suci, kepada kalianlahku persembahkan….
v
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan oleh orang lain. Demikian pula skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan.
Jepara, 17 Agustus 2015 Deklarator,
MIFTAHUR ROHMAN NIM. 131310001359
vi
ABSTRAK Miftahur Rohman, (NIM: 131310001359) angkatan 2011 dengan Judul Skripsi, “Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment dalam Pengembangan Pengalaman Belajar Siswa pada Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015”. Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara. Pembimbing: Drs. Abdul Rozaq, M. Ag. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan pembelajaran Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan teknik pembelajaran instant assesment. Adapun jenis penelitian ini termasuk field reseach dan menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Analisis data menggunakan, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian yang diperoleh Persiapan penerapan teknik pembelajaran instant assessment yaitu menyusun program, merumuskan tujuan program yang akan dilaksanakan, merencanakan program pembelajaran, dan menyusun instrument. Tahapan atau langkah-langkah pelaksanaan teknik pembelajaran instant assesment teraplikasi dengan metode ceramah selama 10-15 menit, kemudian pelaksanaan teknik pembelajaran instant assesment dengan langkah-langkah membuat kartu responden A, B, C, D untuk pilihan ganda dan B/S untuk soal essay, membacakan pertanyaan dan peserta didik menjawab dengan cara mengangkat kartu responden. Selanjutnya guru menyuruh salah satu peserta didik memberikan alasan jawabannya. Materi yang bisa dikembangkan dengan menggunakan teknik pembelajaran instant assesment yaitu : semua materi bisa diterapkan menggunakan teknik pembelajaran instant assesment. Peneliti fokus pada satu mata pelajaran yakni Al-Qur’an Hadits. Faktor pendukung dan faktor penghambat yang dialami dalam pelaksanaan teknik pembelajaran instant assesment yaitu faktor pendukungnya antara lain adalah faktor internal yaitu siswa (minat, bakat, intelegensi, motivasi) Sedangkan faktor eksternalnya yaitu: guru, lingkungan (lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat), sarana prasarana dan faktor pendekatan belajar. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu faktor intern yaitu: siswa. Sedangkan faktor eksternalnya yaitu guru, lingkungan dan sarana prasarana. Kata Kunci : Teknik Instant Assesment, Pengalaman Belajar, dan Pelajaran Al-Qur’an Hadits.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul ”Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment dalam Pengembangan Pengalaman Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi dan memenuhi syarat guna mencapai derajat Sarjana disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (satu) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Nahdlatul Ulama’ Jepara (UNISNU). Dalam penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terealisasikan.Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H. Muhtarom H.M, selaku Rektor UNISNU Jepara. 2. Bapak Drs. H. Akhirin, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara yang telah merestui pembahasan skripsi ini. 3. Bapak Drs. Abdul Rozaq, M. Ag., Selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
viii
4. Bapak Drs. H. Mahalli, M. Pd., selaku Penguji I yang telah memberikan arahan tentang penulisan skripsi ini. 5. Bapak Drs. Achmad Slamet, M. SI., selaku Penguji II yang telah selalu senantiasa memberikan arahan dan motivasi. 6. Kepala Perpustakaan Kabupaten Jepara dan Universitas Islam Nahdlatul Ulama’ Jepara (UNISNU) yang telah memberikan izin dan layanan perpustakaan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Bapak H. Subekhan, S. Ag., selaku kepala Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara yang telah memberikan izin dan membantu penelitian dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Guru serta Staf-stafnya di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara, yang telah membantu penelitian dalam penyusunan skripsi ini. 6. Serta Peserta Didik Siwa-siswi Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara. 7. Para Dosen atau Staf Pengajar di Lingkungan Kampus UNISNU Jepara yang membekali berbagai pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 7. Bapak, Ibu dan Adikku tercinta beserta seluruh keluargaku yang tak bosanbosannya memberikan dukungan baik moril maupun materiil. 8. Sahabat-sahabatku tercinta dan terbaikku yang selalu menghibur kala berduka dan memberi warna dunia ceria dalam menuntut ilmu.
ix
9. Teman-teman seperjuanganku di UNISNU Jepara khususnya Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/ PAI kelas D angkatan 2011 yang telah memberikan semangat dalam mencari ilmu saat suka maupun duka. 10. Teman-teman PPL di MTs. Miftahul Huda Dongos serta para staf Guru dan kiyai. 11. Teman-teman KKN ke-24 Desa Bakalan (Rohman, Fenta, Abid, Luqman, Silvi, Dede, Riyan, Ani, Bu Koirul, Bu Ina, Ali Ridlo) dan juga tak lupa seluruh warga desa Bakalan tercinta. 12. Bagi calon pendangpingku yang selalu mendukung dan mensuport dalam pembuatan skripsi. 13. Almamater UNISNU Jepara. 14. Dan semua ikhwah dan sahabatku dimanapun berada yang senantiasa mendukung dan memberikan inspirasi bagi saya. 15. Dan seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan baik fisik maupun psikis, sejak mulai dari pelaksanaan hingga selesai penyusunan skripsi ini. Atas segala jasa dan jerih payah serta bantuan yang telah diberikan, penulis hanya mampu membalas dengan memanjatkan do’a kehadirat Allah SWT semoga mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat ganda. Amin. Akhirnya, peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh mencapai kesempurnaan dalam arti sebenarnya. Karena itu, kritik konstruktif dari siapapun diharapkan menjadi semacam suara yang dapat menyapa tulisan ini sebagai bahan pertimbangan dalam proses kreatif berikutnya.
x
Namun demikian, sekecil apapun makna yang terjelma dalam tulisan ini juga diharapkan ada manfaatnya. Jazakumullohu Khoirol Jaza’
Jepara, 17 Agustus 2015 Penulis,
Miftahur Rohman NIM. 131310001359
xi
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Judul ........................................................................................
i
Halaman Persetujuan Pembimbing.......................................................
ii
Halaman Pengesahan..............................................................................
iii
Halaman Motto .......................................................................................
iv
Halaman Persembahan...........................................................................
v
Halaman Pernyataan ..............................................................................
vi
Abstrak.....................................................................................................
vii
Kata Pengantar .......................................................................................
viii
Daftar Isi............................................................................. .....................
xii
BAB I
BAB II
:
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah...........................................
1
B.
Penegasan Istilah......................................................
6
C.
Rumusan Masalah ...................................................
8
D.
Tujuan Penelitian ....................................................
9
E.
Manfaat Penelitian ..................................................
10
F.
Metodologi Penelitian ..............................................
11
LANDASAN TEORI A. Teknik Pembelajaran Instant Assesment ............................
xii
18
1. Pengertian Teknik Pembelajaran Instant Assesment ....
18
2. Tujuan Teknik Pembelajaran Instant Assesment ..........
19
3. Langkah-Langkah
Teknik
Pembelajaran
Instant
Assesment untuk Mewujudkan Pengalaman Belajar ....
20
4. Hubungan Teknik Pembelajaran Instant Assesment dalam Mewujudkan Mutu Pembelajaran .....................
21
B. Pengalaman Belajar Siswa..................................................
23
1.
Pengertian Pengalaman Belajar...................................
23
2.
Ruang Lingkup Pengalaman Belajar...........................
26
3.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengalaman Belajar .........................................................................
4.
28
Peran Guru dalam Pengembangan Pengalaman Belajar .........................................................................
33
C. Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits ........................................
35
1.
Pengertian Al-Qurán dan Hadits .................................
35
2.
Fungsi Al-Qurán dan Hadits .......................................
37
3.
Menerapkan Al-Qur’an dan Hadits sebagai Pedoman Hidup Umat Islam .......................................................
BAB III KAJIAN OBYEK PENELITIAN A. Data Umum MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara, meliputi :
xiii
38
1.
Tinjauan Historis MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara............................................................
2.
Identitas MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara...........................................................................
3.
45
Visi, Misi, dan Tujuan MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara ..........................................
5.
43
Letak Geografis MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara............................................................
4.
42
45
Keadaan Guru, Karyawan dan Peserta Didik MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara .................
46
B. Data Khusus MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara, meliputi : 1.
Data
Tentang
Persiapan
Penerapan
Teknik
Pembelajaran Instant Assesment pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara............................................................ 2.
57
Data Tentang Tahapan Pelaksanaan Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara ..........................................
3.
Data
Tentang
Materi
Apa
Saja
yang
Bisa
Dikembangkan dengan Adanya Penerapan Teknik
xiv
60
Pembelajaran Instant Assesment di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara .................................. 4.
Data
Tentang
Penghambat
Faktor
Pendukung
dan
70
Faktor
yang Dialami dalam Pelaksanaan
Teknik Pembelajaran Instant Assesment di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara .................
76
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskriptif Tentang Persiapan Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment Pada Mata Pelajaran AlQur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara ................................................................. B. Analisis
Deskriptif
Tentang Tahapan
80
Pelaksanaan
Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment Pada Mata Pelajaran Qur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara ................................................
81
C. Analisis Deskriptif Tentang Materi Apa Saja Yang Bisa Dikembangkan dengan Adanya Penerapan Teknik Pembelajaran Instan Assesment di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara ................................................ D. Analisis Tentang Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assessment dalam Pengembangan Pengalaman Belajar Siswa pada
xv
86
Mata Pelajaran Qur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara. ...............................................
BAB V
87
PENUTUP A. Kesimpulan .....................................................................
93
B. Saran-saran......................................................................
94
C. Penutup............................................................................
95
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran; Daftar Riwayat Hidup 2. Lampiran; Daftar Pedoman Wawancara 3. Lampiran; Data Objek Penelitian 4. Lampiran; Daftar Surat-Surat Penelitian 5. Lampiran; Piagam OSPEK 6. Lampiran; Piagam PPL 7. Lampiran; Piagam KKL 8. Lampiran; Piagam KKN 9. Lampiran; Piagam Komprehensif 10. Lampiran; Daftar Bimbingan Skripsi
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci kemajuan dan peradaban suatu bangsa, semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat atau bangsa, maka akan di ikuti dengan semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu masyarakat atau bangsa tersebut yang kemudian dapat melahirkan peradaban bernilai tinggi yang dibangun diatas fondasi ilmu pengetahuan pendidikan. Pendidikan senantiasa menjawab kebutuhan masyarakat dan tantangan yang muncul dikalangan masyarakat, sebagai konsekuensi dari suatu perubahan.1 Beberapa pengertian pendidikan diantaranya, pendidikan dari segi bahasa, kata pendidikan berasal dari kata “didik” yang mendapat awalan pedan akhiran -an sehingga pengertian pendidikan adalah Proses pengubahan sikap dan tata laku orang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, perbuatan. Ditinjau dari segi terminologi, banyak batasan dan pandangan yang dikemukakan para ahli untuk merumuskan pengertian pendidikan, namun belum juga menemukan formulasi yang tepat dan mencakup semua aspek, walaupun begitu pendidikan
1
Hujair Sananki, Paradigma Pendidikan Islam, Membangun Masyarakat Modern, (Yogyakarta: Safarina Insani Press, 2003), hlm. 3.
1
2
berjalan terus tanpa menantikan keseragaman dalam arti pendidikan itu sendiri.2 Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan dengan melalui ajaran agama islam yang berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam yang diyakininya secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam sebagai pandangan hidup demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.3 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar
mengembangkan
dan
proses
potensi
pembelajaran
dirinya
untuk
agar
memiliki
siswa
secara
kekuatan
aktif
spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1.4 Keterampilan diperlukan suatu pengembangan pengalaman yang harus dikuasai oleh siswa. Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Pendidikan meningkatkan keahlian teoritis, konseptual, dan moral siswa. Latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan. Agar pendidikan dapat berjalan sesuai harapan yang diinginkan, 2
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984), hlm. 325. 3 Zakiah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 86. 4 Himpunan Perundang-undangan Republik Indonesia, SISDIKNAS, (Bandung: Margahayu Permai, 2010), hlm. 3.
3
sebagai pendidik diharapkan mampu menumbuhkan pengalaman yang berarti melalui pemikiran kognitif siswa, afektif siswa maupun psikomorik siswa agar siswa dapat menangkap suatu pembelajaran dengan mudah dan dapat dirasakan sebagai pengalaman yang nyata. Sebuah kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling berkaitan yaitu kurikulum, guru atau pendidik, pembelajaran dan siswa. Semua komponen bertujuan untuk kepentingan bersama demi tercapainya tujuan pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus mampu menggunakan berbagai teknik pembelajaran agar siswa dapat melakukan kegiatan belajar. Hal ini dilatarbelakangi bahwa siswa bukan hanya sebagai obyek tetapi juga merupakan subyek dalam pembelajaran. Siswa harus disiapkan sejak awal, jenis teknik atau metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik. Di dalam proses belajar mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek belajar, dituntut adanya profil kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan tata nilai serta sifat sifat pribadi, agar proses itu dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.5 Dalam mencapai tujuan kegiatan pembelajaran dalam pendidikan dibutuhkan peran seorang guru yang profesional agar materi pelajaran yang disampaikan diserap siswa. Adapun langkah-langkah yang dapat diambil oleh seseorang agar dapat mencapai tujuan kegiatan pembelajaran salah satunya adalah penggunaan teknik atau metode. Teknik adalah suatu cara yang ada 5
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 19-20.
4
didalam proses penyampaian materi pengajaran yang meliputi kemampuan mengorganisasi kegiatan dan cara mengajar.6 Salah satu teknik pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran yaitu teknik instant assesment, teknik instant asesment merupakan cara penilaian cepat yang dilakukan oleh guru guna mengetahui sejauh mana siswa memahami dan menyerap materi yang telah disampaikan. Proses belajar mengajar tidak selamanya berjalan dengan lancar, kadang menemui hambatan-hambatan dan kendala yang dihadapi, salah satu kendala yang dihadapi yaitu penyampaian materi dan penggunaan metode yang digunakan guru, maka dari itu Kedudukan teknik atau metode di harapkan mampu mencapai tujuan pembelajaran, bahkan teknik atau metode juga berfungsi sebagai seni dalam ilmu pengetahuan atau materi pelajaran kepada siswa yang dianggap lebih signifikan dibanding dengan materi sendiri. Dalam hal ini, maka harus ada perubahan dalam metode belajar, proses dalam pembelajaran akan berhasil jika menggunakan metode yang bervariasi, Agar tidak terjadi kebosanan dan kejenuhan yang dialami siswa, sebagai seorang pendidik harus menggunakan Teknik pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Khususnya pada Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits. Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi seorang pendidik, dalam pendidikan yang mana dalam proses belajar mengajar seorang pendidik dituntut untuk mampu mamahamkan apa yang telah disampaikan dan
6
Zainal Asril, Micro teaching, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 4.
5
membentuk siswa yang berkompeten dan berkualiatas untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan. Demi tercapainya sebuah tujuan bersama, diperlukan adanya kerjasama antara pendidik dan siswa tersebut. Selain itu juga menciptakan interaksi Sosial yang positif guna memperbaiki hubungan sosial dalam kelas.7 Adapun dalam penelitian kali ini, peneliti mengambil obyek penelitian di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan yang merupakan salah satu Madrasah Tsanawiyah yang ada di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara yang memiliki latar belakang siswanya yang berbeda dan kecerdasan yang berbedabeda pula. Setiap siswa mempunyai karakter sendiri-sendiri, sehingga perlu adanya
motivasi
dalam
pembelajaran
dengan
menggunakan
Teknik
pembelajaran yang lebih menarik yang memungkinkan siswa tertarik terhadap mata pelajaran Al-Qurán Hadits, sehingga mampu menumbuhkan pengalaman Belajar. Dalam kaitannya hal tersebut, teknik yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran PAI di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara, khususnya pelajaran Al-Qurán Hadits di kelas VII dan VIII adalah teknik Pembelajaran instant assesment.8 Teknik instant assesment merupakan teknik (cara) yang bisa membangkitkan kegembiraan, tidak menakutkan, dan bisa digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. Teknik ini bisa digunakan untuk melihat tingkat kemampuan siswa disamping itu juga untuk membentuk
7 8
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hlm. 212. Hasil Observasi Peneliti, Pada Hari Sabtu, tanggal 08 Maret 2014.
6
kerjasama tim. menjelaskan latar belakang, pengalaman, sikap, harapan dan perhatian mereka secara cepat.9 Berawal dari sinilah, maka peneliti akan mengadakan penelitian guna menyusun skripsi dengan judul “Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment dalam Pengembangan Pengalaman Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015”.
B. Penegasan Istilah Agar kajian ini dapat dipahami secara tepat dan benar, serta untuk menghindari kesalahpahaman, maka penulis memandang perlu untuk menjelaskan kata-kata yang esensial pada judul skripsi ini, yaitu: 1. Teknik Pembelajaran Instant Assesment Pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap.10 Proses belajar mengajar tentunya tidak lepas dari sebuah materi dan penggunaan metode, dan teknik pembelajaran guna memperoleh tujuan pembelajaran sesuai yang diharapkan. Salah satu teknik pembelajaran
aktif yang dapat
digunakan dalam proses belajar mengajar adalah teknik instant assesment. Teknik tersebut digunakan guru dalam pembelajaran tujuanya untuk 9
Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Nuansa Aksara Grafika, 2004), hlm. 22. 10 Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Depdikbud bekerjasama dengan PT. Rineka cipta, 1999), hlm.15.
7
mengetahui dengan cepat sejauh mana siswa memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. 2. Pengalaman Belajar Siswa Pengalaman belajar dapat diartikan
berbagai macam kegiatan
yang dialami dan dijalani oleh siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai berbagai kompetensi sebagai bentuk rumusan dari tujuan pembelajaran.11 Pengalaman belajar (learning experience) merupakan sejumlah aktivitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. 3. Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits adalah merupakan cabang dari Pendidikan Agama Islam yang setiap manusia akan membutuhkan pegangan hidup yang akan menuntunnya pada jalan yang lurus. Al-Qurán dan Hadits akan menjadikan perjalanan hidup manusia terarah, tentunya dengan mengikuti ajaran yang terkandung di dalamnya.12 Al-Qurán Hadits dalam arti lain juga merupakan sebutan yang diberikan pada salah satu subyek pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa muslim dalam penyelesaian pendidikan pada tingkat tertentu. 4. MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara MTs. Nahdlatul Fata merupakan lembaga pendidikan Islam lanjutan tingkat pertama (SLTP) di bawah naungan Kementerian Agama 11
Novan Ardy Wiyani, Desain Pembelajaran Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 147. 12 Mohammad Abul Hafidz, dkk., Al-Qur’an Hadits VII Cet.I, (Jakarta: Kementerian Agama, 2014), hlm. 3.
8
yang berada di desa Petekeyan Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara merupakan lembaga pendidikan yang dijadikan lokasi penelitian oleh penulis. Dengan demikian dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa judul Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment dalam Pengembangan Pengalaman Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara adalah suatu penelitian untuk mengetahui Teknik tersebut digunakan guru dalam pembelajaran tujuanya untuk mengetahui dengan cepat sejauh mana siswa memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru pada Madrasah Tsanawiyah (MTs) dengan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebagai upaya dalam memudahkan pemahaman pembelajaran siswa, sehingga berdaya guna untuk menunjang dalam keberhasilan proses belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) khususnya di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara.
C. Rumusan Masalah Dengan berpijak pada judul dan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana persiapan penerapan teknik pembelajaran instant assesment dalam pengembangan pengalaman belajar siswa pada mata pelajaran AlQurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara?
9
2. Apa saja tahapan pelaksanaan penerapan teknik pembelajaran instant assesment dalam pengembangan pengalaman belajar siswa pada Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara? 3. Materi apa saja yang bisa dikembangkan dengan adanya penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment pada Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara? 4. Faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan Teknik Pembelajaran Instant Assesment di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara?
D. Tujuan Penelitian Agar diperoleh hasil yang baik dalam penelitian, maka peneliti merumuskan tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana tentang Persiapan Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment dalam Pengembangan Pengalaman Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara. 2. Untuk mengetahui apa saja tentang tahapan pelaksanaan Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment dalam Pengembangan Pengalaman Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara.
10
3. Untuk mengetahui materi apa saja yang bisa dikembangkan dengan adanya penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment pada Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara. 4. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan Teknik Pembelajaran Instant Assesment di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara.
E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut. 1. Manfaat teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan secara teoritis, khususnya tentang proses belajar mengajar pada mata pelajaran Al-Qurán Hadits di lembaga formal maupun non formal serta memperkaya khasanah pengetahuan dalam proses belajar mengajar. Dalam ilmu pendidikan Islam teoritis, diutarakan hal-hal yang bersifat normatif, yakni yang menunjuk kepada standar nilai Islam. 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat praktis bagi guru, siswa dan peneliti. a. Sekolah Penelitian ini diharapakan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, sebagai usaha untuk lebih
meningkatkan teknik
11
pembelajaran instant assesment pada mata Pelajaran Al-Qurán Hadits sehingga tercapai tujuan pembelajaran sesuai yang diharapkan. b. Guru Penelitian ini diharapkan dapat memacu kreativitas dan memberikan alternative guru dalam mengoptimalkan penggunaan teknik
pembelajaran
instant
assesment
dalam
pengembangan
pengalaman belajar siswa. c. Siswa Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baru untuk mengembangkan pengalaman belajar siswa, dan meningkatkan hasil belajar siswa. d. Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai teknik pembelajaran instant assesment dan mampu menjadikan kita sebagai seorang calon guru yang profesional.
F. Metodologi Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, metodologi penelitian yang digunakan ialah sebagai berikut: 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu data yang
12
dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar bukan angka-angka.13 Menurut Bagda dan Taylor (sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J. Moleong), metode kualitatif adalah metode penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistic atau bentuk hitungan lainnya.14 Penulis menggunakan metode kualitatif disebabkan lebih mudah mengadakan penyesuaian dengan kenyataan yang bermakna ganda, disamping itu lebih mudah menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan subyek penelitian dan juga, memiliki kepekaan dan daya penyesuaian diri dengan banyak pengaruh yang timbul dari pola-pola nilai yang dihadapi.15 Jadi di penelitian ini sangat memungkinkan adanya perubahan-perubahan konsep sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan. Bentuk pendekatan penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomena yang merupakan turunan dari filosofi fenomenologi. Objek ilmu tidak terbatas pada yang empiris, malainkan mencakup fenomena seperti persepsi, pemikiran. Metode kualitatif ini dapat digunakan untuk mengungkapkan dan memahami sesuatu dibalik fenomena yang sedikitpun belum diketahui. Disamping itu juga metode ini dapat juga digunakan untuk mendapatkan wawasan tentang sesuatu yang baru sedikit diketahui.16 13
Sudarwan Denim, Menjadi peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi, Presentasi dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Penelitian Pemula Bidang Ilmu Sosial, Pendidikan dan Humaniora, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002), Cet. I, hlm.51. 14 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitan Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. XVII, hlm. 3. 15 S Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), Cet. 1, hlm. 41. 16 Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. 3, hlm. 5.
13
Sifat pendekatan penelitian kualitatif adalah terbuka, dalam hal ini bermakna bahwa peneliti memberikan kepada subjek untuk menjawab pertanyaan yang diajukan menurut kerangka berfikir mereka sendiri, bukan berdasarkan patokan-patokan jawaban yang telah dibuat peneliti. Untuk itu, dalam penelitian ini kecenderungan penulis menggunakan jenis dan pendekatan penelitian yang berupa penelitian kualitatif deskriptif terhadap MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara, dalam hal Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment dalam Pengembangan Pengalaman Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara, karena lebih mudah mengadakan penyesuaian dengan kenyataan yang nantinya berubah-ubah. 2. Sumber Data Adapun sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah: a. Sumber Data Primer Sumber data primer yaitu sumber yang memberikan data langsung dalam penelitian ini. Adapun yang dimaksud sebagai sumber data primer penelitian ini yaitu para praktisi pendidikan yang ada di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara. yang meliputi : Kepala Sekolah, tenaga pendidikan dan kependidikan. b. Sumber Data Sekunder Sumber
data
sekunder
merupakan
sumber
data
yang
mendukung dan menunjang dalam penelitian ini. Adapun sebagai data penunjang, penulis mengambil dari buku-buku yang berhubungan
14
dengan penelitian ini, mengumpulkan dokumentasi serta penulis mengadakan
wawancara
langsung
dengan
orang-orang
yang
berkompeten pada penelitian ini yang ada di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara, misalnya guru, siswa, dan sebagainya. 3. Metode Pengumpulan Data Untuk mempermudah memperoleh data di lapangan, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu: a. Metode Interview Merupakan alat informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. 17 Metode wawancara menghendaki komunikasi langsung antara penyelidikan subjek atau responden. Berdasarkan strukturnya, pada penelitian kualitatif ada 2 (dua) jenis wawancara yaitu: 1) Wawancara relatif tertutup, wawancara format ini difokuskan pada topik khusus atau umum, panduan dibuat rinci, namun nara sumber tetap terbuka dalam berfikir. 2) Wawancara terbuka, peneliti memberi kebebasan diri kepada nara sumber untuk berbicara secara luas dan mendalam, pada wawancara ini, subjek peneliti lebih kuat pengaruhnya dalam menentukan isi wawancara.18 Metode ini digunakan untuk menggali data tentang profil sekolah, keadaan umum sekolah dan problematika dan solusi 17 18
S Margono, Op.Cit., hlm. 165. Sudarwan Danim, Op.Cit, hlm. 132.
15
pembelajaran
Al-Qurán
Hadits.
Adapun
sumber
informasinya
diperoleh dari : 1) Kepala sekolah MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara untuk mendapatkan informasi umum tentang MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara. 2) Waka
kurikulum
untuk
mendapatkan
informasi
tentang
pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaan kurikulum PAI di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara. 3) Guru Mata pelajaran Al-Qurán Hadits untuk mendapatkan informasi tentang penerapan teknik pembelajaran instant assesment dalam pengembangan pengalaman belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara. 4) Pihak-pihak lain yang berkaitan dengan perolehan data dalam penulisan skripsi ini. b. Metode Observasi (Pengamatan) Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. Metode ini penulis digunakan untuk memperoleh data tentang situasi dan kondisi umum pembelajaran mata pelajaran Al-Qurán Hadits. Metode ini juga digunakan
untuk mengetahui pengelolaan MTs. Nahdlatul Fata
Petekeyan Tahunan Jepara secara keseluruhan, letak geografis serta
16
untuk mengembangkan data-data yang terkait dengan lembaga pendidikan yang bersangkutan. c. Metode Dokumentasi Metode Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, legger, agenda dan sebagainya.19 Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang keadaan dan situasi umum MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara serta untuk mengetahui pembelajaran mata pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara serta data-data lain yang bersifat dokumen. 4. Metode Analisis Data Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi wawancara dan lainnya guna meningkatkan pemahaman penelitian tentang kasus yang diteliti dan menjadikannya sebagai teman bagi orang lain. Sedangkan demi meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna.20 Pola analisis penelitian ini menggunakan pola pikir induktif yaitu mengangkat dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang bersifat khusus tersebut dipelajari dan dianalisis sehingga bisa dibuat suatu kesimpulan dan generalisasi yang bersifat umum. 19
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 274. 20 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996), hlm. 104.
17
Sedangkan teknik yang digunakan untuk pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain adalah teknik triangulasi. Teknik triangulasi berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alasan yang berbeda dalam penelitian kualitatif hal itu dapat dicapai dengan beberapa jalan. diantaranya: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dan hasil wawancara. 2. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. 3. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknis pengumpulan data dan 4. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.21 Analisis data yang digunakan penelitian ini yaitu analisis nonstatistik yaitu menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisis data yang diwujudkan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk laporan dan uraian deskriptif tentang MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara.22
21 22
Lexy J. Moleong, Op.Cit., hlm. 330-331. Ibid, hlm. 103.
18
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teknik Pembelajaran Instant Assesment 1. Pengertian Teknik Pembelajaran Instant Assesment Sebelum penulis membahas mengenai teknik Instant Assesment, terlebih dahulu penulis mengupas kata dari teknik, teknik adalah keterampilan. Dalam keterampilan pembelajaran juga mencakup kegiatan perencanaan yang dikembangkan guru, struktur dan fokus pembelajaran, serta pengelolaan pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
teknik
adalah
cara
yang
dilakukan
seseorang
dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.1 Sehingga metode yang diimplementasikan dapat berjalan secara efektif dan efisien. 2 Sedangkan Instant Assesment berasal dari dua kata, yaitu : instant yang berarti sesuatu yang langsung dapat digunakan atau cepat dilakukan. 3 dan assesment yang berarti suatu penilaian. Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk menentukan pencapaian kompetensi siswa terhadap suatu mata pelajaran.4 Instant assesment (Penilaian cepat) adalah teknik (cara) yang bisa membangkitkan kegembiraan, tidak menakutkan, dan bisa digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik. Strategi ini bisa digunakan untuk 1
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 24. Muhammad Rohman, Sofan Amri, Strategi & Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran, Cet. I, (Jakarta: Prestasi Pustaka Raya, 2013), hlm. 28. 3 Alwi Hasan, Kamus Umum Bahasa Indonesia ,( Jakarta: Balai Pustaka, 2008), hlm. 436. 4 Abdul Majid, Op.Cit, hlm. 335. 2
18
19
meminta siswa menjelaskan latar belakang, pengalaman, sikap, harapan dan perhatian mereka secara cepat.5 Instant Assesment merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah
informasi
tersebut
untuk
menilai
proses
belajar
dan
perkembangan belajar siswa. Strategi atau teknik ini dilandasi teori John Dewey, Yakni prinsip Belajar sambil berbuat. Prinsip ini berdasarkan asumsi bahwa para siswa dapat memperoleh lebih banyak pengalaman dengan cara keterlibatan secara aktif dan personal, dibandingkan dengan bila mereka hanya melihat materi / Konsep.6 Jadi, bisa di simpulkan bahwa teknik instant assesment adalah cara penilaian cepat yang dilakukan guru di dalam kelas pada proses pembelajaran guna mengetahui sejauh mana peserta didik memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode yang diterapkan. 2. Tujuan Teknik Pembelajaran Instant Assesment Dalam konteks pelaksanaan pendidikan, teknik instant assessment memiliki tujuan, adapun tujuan instant assesment adalah sebagai berikut: a) Menambah rasa percaya diri dan kemampuan belajar melalui belajar aktif. b) Untuk menciptakan interaksi Sosial yang positif guna memperbaiki hubungan sosial dalam kelas. 5
Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Insan Madani), hlm. 20. Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara. 2013), hlm. 212.
6
20
c) mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar. d) memonitor kemajuan siswa. e) menentukan jenjang kemampuan siswa f) menentukan efektivitas pembelajaran.7 3. Langkah-Langkah Teknik Pembelajaran Instant Assesment untuk Mewujudkan Pengalaman Belajar. Penerapan teknik penilaian cepat
(Instant Assesment) dalam
pembelajaran dapat di laksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Buatlah sekumpulan kartu“ Responden“ Untuk masing-masing siswa. Kartu ini bisa berisi A,B, C atau D untuk pertanyaan pilihan ganda, B atau S untuk pertanyaan Benar atau Salah. (Jika dalam membuat kartu menghabiskan banyak waktu, mintalah setiap siswa membuat kartunya masing-masing dengan segera). b. Kembangkan sejumlah pertanyaan yang meminta siswa untuk meminta siswa merespon dengan salah satu jawaban dari kartu mereka. Berikut contoh masing masing bentuk kartu Responden. c. Baca pertanyaan pertama dan mintalah mereka menjawab dengan memegang kartu pilihan mereka. d. Minta respons siswa dengan cepat. Panggilah beberapa siswa untuk berbagi alasan untuk Sebagai ganti penggunaan kartu, perintahkan siswa untuk berdiri ketika pilihan mereka diumumkan.
7
Hisyam Zaini, dkk.,Op.Cit, hlm. 20.
21
e. Lanjutkan dengan pertanyaan tersisa.8 4. Hubungan
Teknik
Pembelajaran
Instant
Assesment
dalam
Mewujudkan Mutu Pembelajaran. Hubungan Guru dengan peserta didik didalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan. Bagaimana bentuknya bahan pelajaran yang diberikan, bagaimana sempurnanya metode atau teknik yang digunakan.9 Salah satu teknik pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif adalah teknik pembelajaran instant assessment, dimana teknik pembelajaran instant assessment merupakan suatu teknik pembelajaran yang memberikan penilaian cepat belajar siswa dan memungkinkan instruktur mengambil langkah langkah perbaikan di periode kelas yang sama. Instant Assesment didasarkan pada tujuan pembelajaran secara utuh dan memiliki kepastian kriteria keberhasilan, baik kriteria dari keberhasilan proses
belajar yang dilakukan siswa ataupun kriteria
keberhasilan dari kegiatan mengajar yang dilakukan oleh pendidik, serta keberhasilan
program
pembelajaran
secara
keseluruhan.
Untuk
memperoleh hasil asesment yang maksimal yang dapat menggambarkan proses dan hasil yang sesungguhnya, asesment dilakukan sepanjang kegiatan pengajaran ditujukan untuk memotivasi dan
8
mengembangkan
Melvin L Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Cet. VIII, (Bandung: Nusa Media & Nuansa Cendekia, 2013), hlm. 94. 9 Sardiman, Op. Cit, hlm. 145.
22
kegiatan belajar anak,
kemampuan mengajar
guru
dan
untuk
kepentingan penyempurnaan program pengajaran.10 Mutu pembelajaran akan banyak bergantung kepada kesiapan guru dalam menyampaikan suatu materi, materi menempati urutan pertama, kemudian kedua penggunaan metode atau teknik pembelajaran dan Perhatian siswa, perhatian siswa dalam proses pembelajaran sangat penting, karena dengan perhatian siswa terhadap materi pelajaran akan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Apabila perhatian siswa berkurang, apalagi kalau tidak memerhatikan sama sekali, maka akan sulit untuk mengerti dan memahami apa yang disampaikan oleh guru.11 Perhatian siswa akan tertuju pada pembelajaran tergantung bagaimana guru dalam menyampaikan suatu materi pelajaran menggunakan berbagai macam variasi metode atau teknik pembelajaran. Sedangkan Instan Assesment merupakan sarana yang digunakan sebagai alat untuk melihat dan menganalisis apakah siswa telah mencapai hasil belajar yang diharapkan serta untuk mengetahui apakah proses pembelajaran telah sesuai dengan tujuan atau masih memerlukan pengembangan dan perbaikan. Dalam rangka mewujudkan mutu pembelajaran, pertama akan dilihat kemajuan belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, kedua mengetahui
10
efektifitas
metode
pembelajaran,
ketiga
mengetahui
Jamal Ma’mur Asmani, 7 Tips Aplikasi PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, (Yogyakarta: DIVA Press, 2012), hlm. 28. 11 Abdul Majid, Op.Cit, hlm. 263.
23
kedudukan siswa dalam kelompoknya dan keempat, memperoleh masukan atau umpan balik bagi guru dan siswa dalam rangka perbaikan.
B. Pengalaman Belajar Siswa 1.
Pengertian Pengalaman Belajar Pengalaman Belajar berasal dari dua kata yaitu pengalaman dan Belajar. Pengalaman berasal dari kata kerja “mengalami”. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia kata “mengalami”, diartikan sebagai merasai, menjalani serta menanggung suatu peristiwa. Sementara itu, pengalaman diartikan sebagai suatu kejadian , peristiwa maupun kegiatan yang pernah dialami, dijalani, dirasai, dan ditanggung dalam suatu kegiatan . 12 Sebagaimana yang dikutip oleh Oemar Hamalik menyatakan bahwa : Experiencing means living through actual situations and recting vigorously to the learner. Experiencing includes whatever one does or undergoes which results in changed behavior, in changed values, meanings, attitudes, or skill. Pengalaman adalah sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan, bersifat pendidikan, yang merupakan satu kesatuan disekitar tujuan murid, pengalaman bersifat kontinu dan interaktif, membantu integrasi pribadi murid.13 Dari beberapa pernyataan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pengalaman adalah sesuatu yang dialami seseorang dalam kegiatan dan pengalaman diperoleh seseorang berkat interaksi antara 12
Alwi Hasan, Op.Cit, hlm. 26. Oemar Hamalik,Op.Cit, hlm. 29.
13
24
individu dengan lingkungan. Pengalaman sendiri terbagi menjadi dua, yaitu : a. Pengalaman
langsung
partisipasi
sesungguhnya,
berbuat,
dan
sebagainya. b. Pengalaman Pengganti, yang meliputi : 1) Melalui observasi langsung 2) Melalui gambar 3) Melalui grafis 4) Melalui kata-kata 5) Melalui simbol-simbol.14 Adapun pengertian belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Pengalaman belajar (learning experience) merupakan sejumlah aktivitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.15 Adapun Pengalaman belajar menurut para ahli adalah sebagai berikut: 1) Pengalaman belajar terdapat 8 tipe pengalaman belajar yaitu : a) Belajar signal b) Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan c) Pengalaman belajar membentuk rangkaian (chaining) 14
Ibid, hlm. 29-30. Novan Ardy Wiyani, Op.Cit. hlm. 147.
15
25
d) Belajar asosiasi verbal e) Belajar membedakan atau diskriminasi f) Belajar konsep g) Belajar aturan atau hukum h) Belajar problem solving Kegiatan yang dialami dan dijalani oleh peserta didik dalam proses pembelajaran tersebut pada dasarnya merupakan perwujudan atau pengaplikasian dari rancangan pengalaman belajar yang dibuat oleh guru. Oleh karena itu, kualitas kegiatan yang dialami dan dijalani oleh peserta didik tersebut sangat ditentukan oleh kualitas guru dalam merancang pengalaman belajar peserta didik.16 Dalam permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi Guru disebutkan bahwa kemampuan merancang pengalaman belajar peserta didik merupakan perwujudan dari profesional guru. Rancangan pengalaman belajar yang disusun oleh guru dalam tataran pengaplikasian terwujud dalam kegiatan belajar. Kegiatan tersebut haruslah memotivasi peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan secara optimal. Selain itu, kegiatan belajar tersebut juga diharapkan dapat mengembangkan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Itulah sebabnya sebagai seorang desainer
16
Novan Ardy Wiyani. Op.Cit. hlm. 147.
26
pembelajaran guru dituntut untuk dapat merancang pengalaman belajar sedemikian rupa agar peserta didik dapat mencapai berbagai kompetensi yang telah ditetapkan. Dalam menentukan jenis pengalaman belajar tersebut guru menjadikan kompetensi yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran sebagai acuannya. Mudahnya, kompetensi sebagai rumusan dari tujuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan dalam merancang pengalaman belajar. Itulah yang dimaksud sebagai pengalaman belajar berbasis pencapaian kompetensi.17 Pengalaman belajar penting bagi perubahan perilaku siswa dan bagi perkembangan kepribadiannya. Fokus pembahasan dititik beratkan pada berbagai metode, alat, dan prinsip belajar untuk memberikan kesempatan yang lebih luas kepeda siswa guna memperoleh pengalaman belajar secara individual sesuai dengan perbedaan prinsip individual.18 Dari uraian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pengalaman belajar adalah merupakan suatu proses kegiatan pembelajaran yang dialami oleh peserta didik guna mencapai berbagai macam kompetensi dan merupakan suatu bagian dari bentuk tujuan pembelajaran. 2.
Ruang Lingkup Pengalaman Belajar Pengalaman Belajar yang didapatkan oleh peserta didik dalam kegiatan belajar sangatlah menentukan tingkat pencapaian keberhasilan 17
Ibid, hlm. 148. Oemar Hamalik, Psikologi Belajar & Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Al gensido, 2009), hlm. 161. 18
27
belajar peserta didik. Berbagai pengalaman belajar yang dapat diberikan kepada peserta didik antara lain sebagai berikut: a. Pengalaman Belajar Mental Dalam Pengalaman Belajar Mental ini, kegiatan belajar yang dirancang dan diimplementasikan oleh guru berhubungan dengan aspek berpikir, mengungkapkan perasaan, mengambil inisiatif, dan mengimplementasikan nilai-nilai. Pengalaman belajar mental dapat dilakukan melalui kegiatan belajar , seperti membaca buku , mendengarkan ceramah , mendengarkan berita dan radio , serta melakukan kegiatan perenungan. b. Pengalaman Belajar Fisik Dalam Pengalaman Belajar Fisik ini, kegiatan pembelajaran yang dirancang dan diimplementasikan oleh guru berhubungan dengan kegiatan fisik atau panca indra dalam menggali sumber sumber informasi sebagai sumber materi pembelajaran . pengalaman belajar fisik dapat dilakukan melalui kegiatan observasi lapangan, eksperimen dilaboratorium, penelitian, kunjungan belajar , karya wisata , pembuatan buku harian , serta berbagai kegiatan praktis lainya yang berhubungan dengan aktivitas fisik.19 c. Pengalaman Belajar Sosial Pengalaman Belajar Sosial merupakan Pengalaman Belajar yang berhubungan dengan kegiatan peserta didik dalam menjalin hubungan
19
Novan Ardi Wiyani, Op.Cit. hlm. 148.
28
dengan orang lain seperti guru, peserta didik lainnya, dan sumber materi pembelajaran berupa orang atau narasumber. Pengalaman Belajar sosial ini dapat dilakukan melalui kegiatan Belajar seperti melakukan wawancara dengan para tokoh, bermain peran, dan berdiskusi. pengalaman belajar sosial ini akan menjadi sangat efektif jika setiap peserta didik diberi kesempatan untuk berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung antara yang satu dengan yang lainnya seperti dengan cara mengajukan pertanyaan, memberikan jawaban, memberikan komentar, memberikan contoh suatu perbuatan atau mendemonstrasikan sesuatu.20 3.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengalaman Belajar Berhasil atau tidaknya seseorang dalam meraih suatu pengalaman belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pengalaman belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinya serta pendekatan Belajar yang dilakukan oleh guru. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Pengalaman belajar ada tiga macam, yaitu : a. Faktor internal (faktor bawaan) Faktor internal adalah segala sesuatu yang dibawa anak sejak lahir baik yang bersifat kejiwaan maupun yang bersifat ketubuhan. Dengan kata lain bahwa faktor internal adalah segala sesuatu yang timbul dari
20
Ibid, hlm.149.
29
dalam individu sendiri yang termasuk di dalam ciri-ciri atau sifat dasar yang diwaris dari orang tuanya. Faktor ini meliputi: 1) Intelegensi Intelegensi pada umumnya dapatdiartikan sebagai kemapuan psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau penyesuaian diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.21 Adapun intelegensi menurut para ahli adalah sebagai berikut: a) Menurut L.M Terman Intelligence: “ the ability to think in terms of abstract ideas”. (intelegensi adalah kemampuan berpikir dalam arti memikir b) Menurut Boring Intelligence is what the test. This is narrow definition. (intelegensi adalah apa yang ditest oleh test intelegensi, ini adalah definisi ringkas) c) Menurut Alfred Binet Intelligence;”comprehension
,
criticism,
contained
intelligence
words”.(intelegensi mengontrol,
dan
is
adalah mengritik,
invention,
direction in
memahami, intelegensi
these
memuat
1) Sikap
Muzdalifah, Psikologi Pendidikan, Cet. I (Kudus: STAIN Kudus, 2008), hlm. 242. Mustaqim, Op.Cit. hlm.103-104.
22
four
berpendapat,
perkataan tersebut).22
21
and
empat
30
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecendrungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif, terutama kepada anda dan mata pelajaran yang anda sajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya sikap negatif siswa terhadap anda dan mata pelajaran, apalagi diiringi kebencian kepada anda atau kepada mata pelajaran, maka siswa tersebut dapat mengalami kesulitan dalam belajar. 23 2) Bakat Secara umum, bakat potensial
yang
(aptitude) adalah kemampuan
dimiliki
seseorang
untuk
mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang .Dengan demikian, setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing – masing.Jadi secara global bakat itu merupakan intelegensi.24 Sedangkan Bakat Menurut prof. Dr. Soegarda Poerbakawatja adalah benih dari suatu sifat yang baru akan
23
Muzdalifah, Op.Cit. hlm. 246. Ibid. hlm. 246.
24
31
tampak
nyata
jika
ia
mendapat
kesempatan
atau
kemungkinan untuk berkembang.25 Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa bakat adalah sesuatu yang akan timbul dan tampak pada diri seseorang ketika dia berkesempatan mengembangkan bakatnya tersebut. 3) Minat Secara sederhana, minat (interes) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut (Robet : 1988), minat tidak termasuk istilah popular dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Namun, minat ini dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari.26 4) Motivasi Motivasi adalah keadaan internal organism baik manusia atau
hewan
yang
mendorongnya
untuk
berbuat
sesuatu.Dalam pengertian ini, motivasi ini berarti pemasuk untuk bertingkah laku secara terarah.Dalam perkembangan selanjutnya, motivasi dibagi menjadi 2 macam yaitu:
25
Mustaqim,Op.Cit. hlm. 140. Muzdalifah, Op.Cit. hlm. 247.
26
32
a) Motivasi
intrinsik;
perasaan
menyenangi
materi
kebutuhannya terhadap materi tersebut. b) Motivasi ekstrinsik; hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.27 b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah suatu yang ada diluar manusia baik yang hidup maupun mati atau segala sesuatu yang berada diluar manusia. Adapun yang termasuk dalam faktor ini diantaranya adalah: 1) Faktor Guru Guru adalah komponen yang sangat menententukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. tanpa adanya guru bagaimana pun bagus idealnya suatu strategi jika tanpa adanya guru, strategi tersebut tidak dapat diimplikasikan, karena guru merupakan suatu pekerjaan profesional. 2) Faktor Sarana Pra Sarana Sarana adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar. Seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi,serta alat-alat dan media pembelajaran. adapun yang dimaksud prasarana adalah fasilitas yang tidak langsung menunjang jalanya proses pendidikan/pengajaran. 27
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995), hlm. 138.
33
3) Faktor iklim sosial psikologis Maksudnya keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. iklim sosial ini dapat terjadi secara internal/eksternal. 28 4) Faktor Pendekatan Belajar Faktor Pendekatan Belajar yaitu ; jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi pelajaran.29 4.
Peran Guru dalam pengembangan Pengalaman Belajar Wina Sanjaya mengungkapkan bahwa setidaknya ada tujuh peran yang dapat dilakukan oleh guru dalam pengembangan pengalaman belajar peserta didiknya. Ketujuh peran tersebut yaitu sebagai berikut. a. Mengemukakan berbagai alternatif kompetensi yang hendak dicapai sebelum
kegiatan
pembelajaran
dimulai.
Dengan
demikian,
kompetensi semata-mata tidak ditentukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, tetapi juga guru dan peserta didik ikut menentukannya sesuai dengan kebutuhan peserta didik. b. Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran. Hal itu dapat dilakukan dengan cara guru membuat outline course learning kemudian menjelaskannya kepada peserta didik, agar peserta didik paham betul dengan apa yang hendak dilakukanya selama proses 28
Muhammad Rohman, Sofan Amri, Strategi & Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran, Cet. I, (Jakarta: Prestasi Pustaka Raya, 2013), hlm. 4-7. 29 Muzdalifah, Op.Cit, hlm. 242.
34
pembelajaran. Upaya ini dapat memotivasi peserta didik untuk belajar lebih aktif dan kreatif. c. Menyusun tugas-tugas belajar bersama peserta didiknya. Artinya tugas-tugas apa saja yang sebaiknya dikerjakan oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi tidak hanya ditentukan oleh guru, tetapi keterlibatan peserta didik juga diperlukan untuk menentukannya. Hal itu penting dilakukan
untuk menumbuhkembangkan karakter
tanggung jawab peserta didik. Lazimnya jika peserta didik terlibat dalam penentuan jenis tugas serta batas akhir penyelesaian atau pengumpulanya, peserta didik akan lebih bertanggung jawab untuk menyelesaikanya. d. Menunjukkan dimana informasi atau materi pembelajaran dapat diperoleh para peserta didik. Hal itu dilakukan agar guru tidak menempatkan diri sebagai sumber informasi satu-satunya. Tetapi berperan sebagai petunjuk dan fasilitator dalam memanfaatkan sumber belajar. e. Memberikan bantuan dan pelayanan kepada peserta didik yang memerlukannya. Guru hendaknya menyadari jika peserta didiknya memiliki kemampuan yang sangat heterogen. Itulah sebabnya guru perlu memerlukan kontrol kepada peserta didiknya dan melayani setiap peserta didiknya khususnya peserta didik yang dianggap lambat dalam belajar.
35
f. Memberikan motivasi kepada peserta didiknya termasuk salah satunya memberikan pertanyaan dan pembimbingan. Dalam konteks pengalaman belajar, pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada peserta didik bukan hanya berfungsi untuk menguji ketercapaian kompetensi peserta didik, melainkan pula dapat mendorong peserta didik untuk belajar lebih giat lagi. Guru juga dapat menggunakan berbagai pertanyaan untuk membimbing peserta didiknya dalam berpikir kritis dan kreatif. Itulah sebab mengapa harus mempunyai keterampilan bertanya dalam proses pembelajaran. g. Mengklarifikasi hasil belajar peserta didik serta membantu peserta didik dalam menarik suatu kesimpulan. Dalam proses pembelajaran peserta didik dituntut untuk berperan secara aktif saat pembahasan materi
pembelajaran,
tak
jarang
mereka
saling
berdebat
mempertahankan pendapat maupun temuannya, perdebatan tersebut bukanlah hal yang buruk, melainkan suatu modal yang dapat memunculkan sikap kritis dan kreatif pada diri peserta didik.30
C. Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits 1.
Pengertian Al-Qur’an dan Hadits Al-Qur’an dan hadits merupakan dua peninggalan terbesar Nabi Muhammad saw. bagi umat Islam. Jika mau berpegang pada keduanya, kita tidak akan tersesat selama-lamanya. Apakah Al-Qur’an dan Hadits itu? 30
Novan Ardi Wiyani, Op.Cit, hlm. 162-164.
36
Menurut bahasa arab berasal dari kata “qara’a-yaqrau-qur’anan” yang berarti bacaan. Dalam kaidah bahasa arab, tanda ism (kata benda) ada dua, yaitu tanwin dan al. Apabila sudah memakai tanwin, al harus dihilangkan. Demikian juga sebaliknya, kata “qur’anan” setelah diberi al menjadi Al-Qurán. Kata ini sudah menjadi ism ma’rifat (sudah menunjuk secara jelas), yaitu bacaan itu. Menurut istilah, Al-Qurán adalah kalam Allah SWT. Yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya.31 Sebagai kitab suci terakhir yang paling sempurna yang menjadi pedoman hidup untuk menuju kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. Selain Al-Qurán kita juga berpedoman pada Hadits Rasulullah SAW. Al-Qurán dan Hadits, keduanya merupakan petunjuk menuju jalan yang lurus. Dalam Al-Qurán Surat Yasin ayat 2-5 dijelaskan sebagai berikut.
{ ٥ –٢ : } ﯾﺲ Artinya: “Demi Al-Qurán yang penuh hikmah. Sesungguhnya kamu salah seorang diri rasul-rasul. (yang berbeda) di atas jalan yang lurus. (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang ”. (Q.S. Yasin : 2-5).32
31
T. Ibrahim, Darsono, Pemahaman Al-Qurán dan Hadits, (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2002), hlm. 2. 32 Fattah, Buku Pendamping Al-Qur’an Hadits, (Jakarta: Pembuka Wacana, 2014), hlm. 4.
37
2.
Fungsi Al-Qur’an dan Hadits Al-Qur’an sebagai kitab Allah SWT. menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam, baik yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan Allah SWT., hubungan manusia dengan sesamanya, dan hubungan manusia dengan alam. Fungsi Al-Qur’an secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Sebagai sumber hukum Islam yang utama b. Sebagai konfirmasi dan informasi terhadap hal-hal yang tidak dapat diketahui oleh akal c. Petunjuk hidup manusia ke jalan yang lurus tentang berbagai hal walaupun
petunjuk
tersebut
terkadang
bersifat
umum
yang
menghendaki penjabaran dan perincian. d. Sebagai pengontrol dan pengoreksi terhadap ajaran-ajaran masa lalu, yaitu Injil, Zabur, dan Taurat. Adapun fungsi Hadits secara umum adalah sebagai sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur’an dan Hadits mempunyai peranan yang sangat penting terhadap keberadaan Al-Qur’an, karena sebagai ayat AlQur’an memang merupakan ayat-ayat yang membutuhkan penjelasan dan perincian, oleh karena itu hadits memiliki peran yaitu: a. Mengukuhkan hukum yang sudah ada dalam Al-Qur’an b. Memerinci ayat Al-Qur’an yang global
38
c. Menetapkan hukum yang belum terdapat dalam Al-Qur’an d. Membatasi keumuman ayat Al-Qur’an.33 3.
Menerapkan Al-Qur’an dan Hadits sebagai Pedoman Hidup Umat Islam. Iman kepada Al-Qur’an dan Hadits (Rasul) harus dapat dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Keimanan tersebut tidak berarti tanpa adanya pembuktian dalam sikap hidup sehari-hariberikut ini beberapa penerapan ajaran Al-Qur’an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari. a. Dalam Kehidupan Pribadi Sebagai seorang pelajar muslim, penerapan ajaran
Al-Qur’an dan
Hadits dalam kehidupan antara lain: 1) Meningkatkan ketekunan dalam mempelajari Al-Qur’an dan Hadits 2) Mempelajari ayat-ayat kauniyah (alam semesta) dalam rangka meningkatkan keimanan 3) Memanfaatkan waktu luang untuk menguasai suatu bidang keterampilan untuk bekal menghadapi masa yang akan dating 4) Memiliki semangat keilmuan yang tinggi untuk kepentingan dunia dan akhirat 5) Memperbanyak bergaul dengan teman-teman yang saleh. b. Dalam Kehidupan Keluarga
33
Mohammad Abul Hafidz, dkk., Op.Cit, hlm. 6-7.
39
1) Sebagai seorang ayah, penerapan Al-Qur’an dan Hadits dalam kehidupan antara lain: a) Berusaha mengarahkan diri dan seluruh anggota keluarga agar ucapan, perbuatan, dan sikap hidupnya sesuai dengan AlQur’an dan Hadits b) Berusaha memperoleh nafkah yang halal dalam mencukupi kebutuhan keluarga c) Member contoh perilaku yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits d) Memupuk semangat dan ketekunan kepada seluruh anggota keluarga dalam menjalankan syariat Islam e) Membiasakan
bermusyawarah
dalam
keluarga
untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. 2) Sebagai seorang ibu, penerapan Al-Qur’an dan Hadits dalam kehidupan antara lain: a) Senantiasa menaati perintah dan saran-saran suami sebagai pemimpin rumah tangga selama dalam kebenaran b) Memberi dukungan kepada suami dalam upaya membentuk keluarga yang islami c) Mendidik anak-anak sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits d) Menjaga harta suami dengan membelanjakannya sesuai keperluan dan tidak berlebih-lebihan
40
e) Menjaga kehormatan suami, baik ketika suami ada di rumah maupun tidak. 3) Sebagai seorang anak, penerapan Al-Qur’an dan Hadits dalam kehidupan antara lain: a) Menaati anjuran dan bimbingan dari kedua orang tuanya b) Menjaga amanah yang diberikan oleh kedua orang tuanya c) Menjaga nama baik kedua orang tuanya dengan membiasakan berperilaku terpuji d) Mendoakan
kedua
orang
tua
agar
senantiasa
diberi
perlindungan oleh Allah SWT. e) Mengamalkan ilmu-ilmu yang sudah diperoleh. c. Dalam Kehidupan Bermasyarakat Sebagai anggota masyarakat, dalam menerapkan ajaran Al-Qur’an dan Hadits, antara lain: 1) Ikut berperan aktif dalam kehidupan masyarakat selama tidak melanggar norma-norma agama 2) Menjaga diri dari perilaku yang dapat menimbulkan keresehan di masyarakat, baik dari ucapan, perbuatan, maupun tingkah laku 3) Menjaga kerukunan dan gemar menolong 4) Rela berkorban demi terwujudnya kehidupan masyarakat yang harmonis 5) Gemar bermusyawarah dalam menghadapi permasalahan dalam masyarakat
41
d. Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Sebagai warga Negara yang baik, dalam menerapkan ajaran Al-Qur’an dan Hadits, antara lain: 1) Ikut berperan aktif dalam membangun bangsa dan Negara menuju bangsa yang aman dan sejahtera dalam ridla Allah SWT. 2) Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan 3) Ikut berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan dan keutuhan bangsa dan Negara 4) Melaksanakan kewajiban sebagai warga Negara seperti membayar pajak 5) Mendukung
program-program
pemerintah
selama
tidak
bertentangan dengan Al-Qurán dan Hadits 6) Ikut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara.34
34
T. Ibrahim, Darsono, Op.Cit, hlm. 12-14.
BAB III KAJIAN OBYEK PENELITIAN
A. Data Umum MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara, meliputi : 1. Tinjauan Historis MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Fata yang biasa disebut dengan MTs. NAFA merupakan lembaga pendidikan Islam setingkat dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di bawah naungan Departemen Agama yang berada di desa Petekeyan Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara merupakan lembaga pendidikan yang dijadikan lokasi penelitian oleh penulis. MTs. Nahdlatul Fata berdiri secara resmi sejak tahun 1997, tepatnya sejak mendapatkan izin operasional dari Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, tertanggal 9 Mei 1997, sejak itulah MTs. NAFA mulai mengabdi dan Alhamdulillah mendapat respon yang positif dari masyarakat sekitarnya. Dengan pengabdian yang loyalitas yang tinggi dari berbagai pihak baik Pemerintah Desa (PEMDES), tokohtokoh masyarakat, Dewan Guru, Tata Usaha, MTs. NAFA, dengan usaha yang maksimal MTs. NAFA berhasil mensejajarkan statusnya dengan MTs lain, yakni dengan diterimanya status “TERAKREDITASI B +” oleh Kanwil Depag Propinsi Jawa Tengah, tertanggal 29 April 2005 dengan nomor
Kw.11.4/4/PP.03.2/624.20.43/2005
dan
sekarang
telah
TERAKREDITASI A oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/ Madrasah
42
43
(BAN-S/M) Propinsi Jawa Tengah, tertanggal 16 November 2013 dengan Nomor 101/ BAN-SM/ XI/ 2013. Pada tahun pelajaran 2014/2015 ini, siswa MTs NAFA Petekeyan berjumlah 302 siswa, dengan diampu tenaga guru sebanyak 24 orang, 2 Tata Usaha, 1 orang Bimbingan Konseling (BK), 1 orang tukang kebun dan dilengkapi dengan sarana-prasarana yang representatif. MTs. NAFA pada tahun pelajaran ini sudah memadukan kurikulumnya, antara kurikulum modern dengan kurikulum salaf, yang sekarang ditengahtengah kompleks MTs. NAFA sudah dibangun Pondok Pesantren berlantai dua, hal ini diharapkan dapat mencetak lulusannya menjadi generasi muslim yang kafi. MTs. NAFA sangat mengedepankan kedisiplinan yang tinggi dan sangat konsen/peduli terhadap kegiatan belajar-mengajar baik kegiatan intra maupun ekstra kurikuler. Hal ini dibuktikan dengan sederet prestasi yang diraihnya dengan sangat membanggakan. 2. Identitas MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Adapun identitas MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara adalah: a. Nama Madrasah
: MTs. Nahdlatul Fata
b. Alamat Surat
: Jalan Janggelan Gang MTs. No. 04 Petekeyan Kode Pos 59423.
c. Desa
: Petekeyan Kec. Tahunan Kab. Jepara.
d. Telepon
: (0291) 4295115.
44
e. Facsimile
:-
f. E-mail
:
[email protected]
g. Nama Kepala MTs.
: H. Subekhan, S. Ag.
h. TMT Kepala Madrasah : 2013 s.d sekarang i. Telepon / HP
: 081 326 736 984
j. Status Akreditasi
: Terakreditasi A Nilai : 87
k. Nomor Piagam Akreditasi
: 101/ BAN-SM/ XI/ 2013
l. Nomor Statistik Madrasah
: 1212 332 00069
m. Nomor Statistik Bangunan
: 004.271.570.632.601
n. Tahun berdiri MTs.
: 1997
Identitas Yayasan a. Yayasan Penyelenggara
: YAPI Nahdlatul Fata
b. Nama Ketua Yayasan Sekarang : H. Ahmad Suhadi c. Tahun Berdiri Yayasan
: 1988
d. Akte Notaris
: Muhammad Dahlan Kosim, S.H.
e. Nomor,Tanggal, Bulan, Tahun : 14/15/2/1988 f. Satuan Pendidikan yang dimiliki Yayasan: 1) RA NAFA 2) TPQ NAFA I, II, III 3) MI NAFA 4) MADDIN NAFA 5) MTS. NAFA 6) PONPES
45
7) MA. NU NAFA
3.
Letak Geografis MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang ada di Kecamatan Tahunan yang berlokasi di Jalan Janggelan Gang MTs. Nafa no. 05 Petekeyan sekitar 5 km dari pusat kota Kabupaten dan berada diatas tanah seluas 2.500 m2 dengan batas sebagaiberikut:1 a. Sebelah Utara dibatasi Desa Mantingan Tahunan Jepara. b. Sebelah Timur dibatasi Desa Sukodono Tahunan Jepara. c. Sebelah Barat dibatasi Desa Mangunan Tahunan Jepara. d. Sebelah Selatan dibatasi Desa Rau Kedung Jepara.
4.
Visi, Misi, Dan Tujuan MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Berdirinya sebuah lembaga pendidikan tidak akan terlepas dari Visi, Misi dan tujuan. Adapun visi dan misi pendidikan di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara, yaitu: Visi
:
Unggul dalam Mutu Mulia dalam Budi Misi 1.
:
Mencetak generasi Muslim yang beriman, taqwa, berbudi mulia dan berpaham Ahli Sunnah Wal Jama’ah.
1
Data Bersumber dari Dokumen Tenaga It MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara, Pada Hari Rabu, Tanggal 16 Juli 2014.
46
2.
Mencetak generasi Muslim yang cerdas, terampil, mandiri, dan bersahaja.
3.
Menciptakan situasi kondusif yang mendukung tercapainya Visi MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara. Pendidikan di MTs. Nahdlatul Fata mempunyai tujuan yang
dirumuskan dan merupakan target yang diharapkan bisa terwujud. Tujuan yang dirumuskan adalah berupa visi dan misi pendidikan adanya lembaga pendidikan tersebut. 5.
Keadaan Guru, Kariyawan dan peserta didik MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Dalam
proses
pembelajaran
banyak
faktor
yang
dapat
mempengaruhi atau dapat menentukan keberhasilan diantaranya yaitu faktor guru dan siswa. Untuk dapat mengetahui bagaimana keadaan guru dan siswa MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara, maka dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:2 a. Keadaan Guru dan Karyawan JENIS
1
2
3
4
5
6
6
7
1.
Kepala Madrasah
1
1
1
1
1
GTY
2
2010/2011 2011/20122012/20132013/20142014/2015
KET.
No
Data Dokumentasi Profil MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Tahun 2014/2015.
47
2. Guru Umum
15
15
15
15
15
GTY
3. GPA Islam
12
12
12
12
12
GTY
4. Guru Penjaskes
1
1
1
1
1
GTY
Guru Bhs. Inggris
2
2
2
2
2
GTY
6. Penjaga Sekolah
1
1
1
1
1
GTY
7. Penjaga malam
1
1
1
1
1
GTY
8. TU
2
2
2
2
2
GTY
5.
9.
Tenaga Perpustakaan
1
1
1
1
1
GTY
10.
Pembina Pramuka
1
1
1
1
1
GTY
11. Pembina Tari
1
1
1
1
1
GTY
Pembina Karawitan
-
-
-
-
-
GTY
Jumlah
27
27
27
27
27
27
12.
48
b. Keadaan Siswa MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan pada periode tahun pelajaran 2012/2013 sampai tahun pelajaran 2014/2015 mempunyai peserta didik yaitu: 2012/2013 Kelas L
P
Jml
VII
46
38
84
VIII
51
33
IX
41
44
2013/2014 Jml
L
P
3
54
64 118
84
2
45
53
85
3
43
39
Jumlah 138 115 253
8
Total
kls
2014/2015 Jml
Jml
L
P
Jml
3
50
42
92
3
98
3
57
60 117
3
82
3
41
52
93
3
142 156 298
9
148 154 302
9
253
Jml
kls
298
kls
302
Adapun data siswa tahun pelajaran 2014/2015 sesuai dengan kelompok belajar dari masing-masing kelas adalah sebagai berikut: Kelas : VII A Jenis Kel.
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
L
JEPARA
9/04/2002
1381 ALVINATUL MUNAWAROH
P
JEPARA
6/08/2001
3
1382
L
JEPARA
10/05/2002
4
1383 DEWI SAFITRI
P
JEPARA
15/11/2001
5
1384
L
JEPARA
1/01/2002
6
1385 ELENA FITRIANI
P
JEPARA
24/12/2001
7
1386
P
JEPARA
9/09/2000
NO
NIS
1
1380
2
NAMA LENGKAP ACHMAD ULIN NUHA AMIR SYAMSUDIN DIMAS ADTYA EVA MILAYASARI
49
8
1387 GILANG RAHMATIKA
L
JEPARA
01/05/2001
9
1388
P
JEPARA
23/10/2001
10
1389 M. ALIDALHAR
L
DEMAK
19/05/2001
11
1390
P
JEPARA
6/09/2002
12
1391 MUHAMMAD AFI NUR AFIAN
L
JEPARA
23/11/2001
13
1392
L
JEPARA
12/08/2002
14
1393 MUHAMMAD AINUN NAJIB
L
JEPARA
29/07/2002
15
1394
L
JEPARA
5/04/2001
16
1395 MUHAMMAD MUSTAGHFIRIN
L
JEPARA
21/12/2001
17
1396
P
JEPARA
22/03/2002
18
1397 NAZA MAULANA
L
JEPARA
29/09/2001
19
1398
P
KUDUS
03/04/2003
20
1399 PUTRI AMELIANA SAFITRI
P
JEPARA
24/05/2002
21
1400
P
JEPARA
21/04/2000
22
1401 REZA RIZKY ARDIANSYAH
L
JEPARA
31/10/2002
23
1402
L
JEPARA
10/04/2002
24
1403 RIFKY NUR FAIZ
L
JEPARA
25/12/2001
25
1404
RIZKA ANDRIYANI
P
JEPARA
13/12/2001
26
1405 SILFA ROHMIANA
P
JEPARA
9/10/2001
27
1406
L
JEPARA
30/12/2002
28
1407 TEGUH ANDRIYANSAH
L
JEPARA
19/09/2002
29
1408
P
JEPARA
23/04/2003
30
1409 VINA AMELIA
P
JEPARA
14/06/2002
31
1410
P
JEPARA
2/08/2002
LAILATUL HANDAYANI MILA ZUKRUFUL FIRDAUS MUHAMMAD AGUS SUSANTO MUHAMMAD MUALIMIN NANING KHABIBAH NURUL ISMAWATI RAFIKA SANTI RIDLO ARIYANTO
SYAHRUL ARIFIN VANES AFIYANTI YASIRLI AMRIYA
Kelas : VII B NO
NIS
1
1411
2
NAMA LENGKAP
Jenis Tempat Kelamin Lahir
Tanggal Lahir
L
JEPARA
1412 AHMAD ALDIKA PRATAMA
L
JEPARA
5/04/2002
3
1413
L
JEPARA
30/03/2000
4
1414 AHMAD SYAIFUL
L
JEPARA
19/05/2000
5
1415
AMANDA SURYANI
P
KUDUS
15/02/2003
6
1416 DELLA LEVI MEISYA
P
JEPARA
6/05/2002
7
1417
L
JEPARA
17/09/2001
8
1418 HESTI NOVITA
P
JEPARA
31/01/2002
9
1419
L
JEPARA
7/08/2000
10
1420 IRFAN NURIL ADIYONO
L
JEPARA
6/09/2001
11
1421
P
JEPARA
7/12/2001
ADE EKA SURYANDIKA AHMAD ROBI ROHIM
ERIK SAJIWO ILHAM SUBEKTI ISNA NOR LAYLA
8/03/2003
50
12
1422 KHOFIFATUR ROHMANIAH
P
JEPARA
24/01/2002
13
1423
P
JEPARA
29/12/2001
14
1424 LISA AULIA
P
JEPARA
10/08/2002
15
1425
L
JEPARA
28/06/2002
16
1426 M. FIKHIH AJI PANESTU ANWAR
L
JEPARA
15/11/2001
17
1427
L
JEPARA
28/09/2002
18
1428 MISBAKHUS SURUR
L
JEPARA
5/06/2002
19
1429
L
JEPARA
10/12/2000
20
1430 MUHAMMAD SHOLIKUL
L
JEPARA
30/07/2002
21
1431
L
JEPARA
17/07/2001
22
1432 NURRIKA AMALIA
P
JEPARA
4/05/2001
23
1433
P
JEPARA
6/07/2001
24
1434 PUTRI RISTA KUMALA DEWI
P
JEPARA
13/03/2002
25
1435
PUTRI ZALIANTI LAILANY
P
JEPARA
18/07/2002
26
1436 REZA LAILATUL FITRIYAH
P
JEPARA
28/05/2003
27
1437
RIFQI FEBRIYANTO
L
JEPARA
05/02/2002
28
1438 SEVIYANA PRATIWI
P
JEPARA
15/09/2002
29
1439
P
JEPARA
28/04/2003
30
1440 TAUFIKURROHMAT
L
JEPARA
14/07/2002
31
1441
L
JEPARA
15/09/2002
LINA ULUL AFIDAH M. DARUS SHOWAB M. RAFI ADISATYA MUHAMMAD SARONI MUHAMMAD SYAKIRIN NURUL REVA YULIANTI
SITI MUAWANAH YOGA ARDIYANSYAH
Kelas : VII C NO
NIS
1
1442 1443 1444 1445 1446 1447 1448 1449 1450 1451 1452 1453 1454 1455 1456
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
NAMA LENGKAP
Jenis Tempat Kelamin Lahir
Tanggal Lahir
AHMAD MUSTAGHFIRIN
L
JEPARA
25/07/2002
DEWI SAFITRI
P
JEPARA
25/12/2002
DEWI SEPTINA ANDRIYANI
P
JEPARA
13/09/2001
INDAH SULISTIYANA
P
JEPARA
14/11/2001
ISNA SAYYIDATUL MUASSYAROH
P
JEPARA
23/12/2001
ISNUN NAJIB
L
JEPARA
14/12/2001
KHAMIDATUN NISAK M. UMARAL FARUQ
P
JEPARA
1/12/2000
L
JEPARA
12/10/2001
MIFTAKHUL HUDA
L
JEPARA
15/09/2002
MUHAMAD AMIRUDIN
L
JEPARA
12/07/2001
MUHAMMAD ARIYANTO
L
JEPARA
4/10/2001
MUHAMMAD BAGAS AVIYANTO
L
JEPARA
21/05/2002
MUHAMMAD SHOLEKHUDIN
L
JEPARA
5/01/2002
MUHAMMAD ULIN NUHA
L
JEPARA
29/10/2002
MUNAWAR KHOLIL
L
JEPARA
21/01/2002
51
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1457 1458 1459 1460 1461 1462 1463 1464 1465 1466 1467 1468 1469 1470 1471
NADILA ROSANTI
L
JEPARA
13/07/2002
NANENG CHUMAIROH
L
JEPARA
24/01/2003
NIKMATUL MAGHFIROH
P
JEPARA
14/09/2001
NISA' UZZULFA
P
JEPARA
9/07/2002
NIZMATURROHMANIAH
P
JEPARA
19/05/2002
NUR AKHMAD IKHWANUL MUMININ
P
JEPARA
25/11/2000
RIKA SOFIANA
P
JEPARA
28/01/2002
SALMA LAILI ZAHROH
L
JEPARA
16/05/2002
SITI NUR RAHMAWATI
P
JEPARA
4/01/2002
TAHMID SYUKRI
P
JEPARA
10/08/2001
UDAIMATUNNUR
P
DEMAK
5/05/2003
VERA BRILLYANI PUTRI
L
JEPARA
6/08/2001
ZULFIKAR MAULANA RAHMAN
P
JEPARA
24/11/2001
ZAHWA RIZQI NOOR AULIA ANA NADHIFAH
P P
JEPARA JEPARA
29/03/2002 21/06/2002
Kelas : VIII A NO
NIS
1
1255 1256 1257 1258 1259 1260 1261 1262 1263 1264 1265 1266 1267 1268 1269 1270 1271 1272 1273 1275
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Jenis Kelamin
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
ADETYAS WIBOWO
L
AHMAD MUSONIFIN
L
AHMAD SABIQ MUIZZUDIN
L
ALVI WAHYUDIN
L
DAVID INDRIYANTO
L
DHEA ARVI ARIYANTI
P
DIAN ARDIYANSAH
L
DWI PRAYOGA
L
EKO PRASETIYO
L
FANNY SAMIQ DIAUDDIN WIFQI
L
FITRI WULANDARI
P
FITRIANIS SHOLIHAH
P
FUJI ASTUTIK
P
IRANI PUTRI DAMAYANTI
P
IYAN MAHMUD
L
LIA AMALIA
P
Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara
26/8/2000 8/02/2001 22/3/2001 29/10/2000 1/11/2001 1/12/2001 2/07/2002 21/3/2001 29/9/2000 24/4/1999 22/12/2000 12/04/2000 28/2/2001 22/12/2000 22/9/2001 5/03/2002 13/7/2000 22/10/1999 11/09/2001 12/06/2000
NAMA LENGKAP
LULUK NADIFAH
P
M. NURUL IBAD
L
MEGA ERLINA
P
MUHAMAD ROIS
L
52
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1276 1277 1278 1279 1280 1281 1282 1283 1284 1285 1288 1289 1290 1291 1292 1293 1294 1295 1295
MUHAMMAD ANTON
L
MUHAMMAD LUKMANUL ARIF
L
MUKHAMAD SHOLIKIN
L
NIA UZLIFATUN NI'MAH
P
NUR JAMA'AH
L
NURUL HIDAYAH
P
RIYANA NORMA LITASARI
P
ROHMANIAH
P
SELA LOLA AMELIA
P
SILVA MILADIA
P
SYAMSUL MA'ARIF
L
SYIFA FAUZIAH
P
SYUKRON
L
ULIL ALBAB
L
USWATUN KHASANAH
P
VELA SUFA
P
VIA FITRIANA PUTRI
P
YUNITA RAHMANI PUTRI
P
WAWA MONALISA
P
Jepara Demak Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara
6/11/2000 4/11/2001 16/11/1999 26/9/2000 23/8/1999 8/08/2002 20/9/2000 22/10/1998 13/11/2001 1/05/2001 6/12/2000 30/8/2000 22/4/2000 22/2/2001 26/5/2000 29/11/2001 6/03/2001 19/6/2001 18/05/2001
Kelas : VIII B NO
NIS
1
1379 1296 1297 1298 1299 1300 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310
2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
NAMA LENGKAP ADE FERI KURNIAWAN
Jenis Kelamin L
AGUS SANTOSO
L
AHMAD DAVID SUSANTO
L
AHMAD NURUL AFIF
L
AHMAD TAUFIQ HIDAYAT
L
ANDRIANI LESTARI
P
ANNA SAFITRI
P
ARIKA IZZA MAILANI
P
BAGUS LINANGKUNG
L
DEBBY FANY RIYAN ANGGARA
L
EDI RAHMAWAN
L
EKO PRASETYO
L
ERWIN ARDIANSYAH
L
FARIKHATUL JANNAH
P
FATHUR ROZI
L
HESTI MAHENDRA
L
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Demak Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara
26/2/2001 13/04/2000 6/05/2001 2/04/2001 20/10/2000 13/12/2000 21/3/2000 5/11/2001 8/05/2001 7/07/2000 12/10/2000 25/12/2001 21/1/2001 8/03/2001 17/08/2001 31/10/2001
53
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
27 28
29 30
31 32
33 34
35 36
37 38
39
1311 1312 1313 1314 1315 1316 1317 1318 1378 1319 1320 1321 1322 1323 1324 1325 1326 1327 1328 1329 1330 1331 1332
INTAN PUTRIANI
P
LAILA HIMMATUL ALIYAH
P
LIA AZALINA
P
LUSYYANA SAFITRI
P
M. TAUFIQ ASYARI
L
MILA WAHYU PUSPITA SARI
P
MISBAHUL ULUM
L
MUFLIKHATUN KHASANAH
P
MUHAMAD AL QODIR
L
MUHAMMAD KHUNEN
L
MUHAMMAD NUR FAIZIN
L
MUHAMMAD RUDY FACHRUDIN
L
NAELA EKA SAPUTRI RATNA D.
P
NILNA SYAFI'
P
NUR KHIKMATUL FADLILAH
P
NUR NAYLUN NISFA
P
NURUL MUSHTOFA
L
RIF'AN NUR HAKIM
L
RIKA LISTIANI
P
SELA WIJI WULANSARI
P
SITI MUTMAINAH
P
SYIFA FAUZIYAH
P
TANZILA AL UNSHA
P
Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Demak Demak Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara
8/12/2001 7/09/2001 9/05/2001 18/12/2000 17/4/2002 17/3/2001 21/9/2000 16/5/2001 16/9/2000 23/3/2000 1/08/2000 19/12/2000 17/10/2001 19/11/2001 12/10/2001 26/4/2001 18/1/2001 28/4/2001 21/11/2002 17/5/2001 17/6/2000 30/8/2000 30/8/2001
Kelas : VIII C NO
NIS
1
1336 1377 1338 1339 1340 1341 1342 1343 1344 1345 1346 1347
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jenis Kelamin
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
ADI RIYAN SAPUTRA
L
AHMAD FAHRUR ROZI
L
AHMAD HILMI MISBAHUL ANAM
L
ALFINA PUSPITA DAMAYANTI
P
ALVIN EKA ADI SAPUTRA
L
ANGGUN LIA ANGGATHA
P
ANGGUN NILA SARI
P
DINAR NIASARI
P
ELYA
P
ENI ZULI ASTUTI
P
FADIA ARTI CAHYANI
P
FERI NUR IRAWAN
L
Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara
27/1/2002 5/03/2000 14/11/2001 26/7/2001 16/10/2000 12/06/2001 13/2/2001 5/07/2002 5/08/2000 2/04/2001 2/09/2000 12/12/2000
NAMA LENGKAP
54
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1348 1349 1350 1351 1352 1375 1354 1355 1356 1357 1358 1359 1360 1361 1362 1363 1364 1365 1366 1367 1374 1373 1368 1369 1370 1371 1372
Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Kudus Jepara Demak Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Demak Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara Jepara
3/02/2001 22/12/2000 18/3/2001 23/10/2001 13/7/2000 31/07/2001 31/7/2001 21/12/2000 11/11/2000 14/5/2001 22/9/2001 24/3/2000 22/10/2000 9/05/2001 13/3/2001 17/6/2000 7/08/2000 21/6/2001 1/10/2001 7/10/2001 26/6/2000 28/4/2001 22/5/2002 3/03/2001 13/8/2001 15/8/1999 2/05/2001
Jenis Kelamin
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
FIKRIL HAKIM
L
FITRI WULANDARI
L
ISNUN MUKHOIRIYAH
P
LAILI FITRIA ANGGRAINI
P
LULUK NAFISAH
P
M. ILHAM BAIHAQI
L
MELINDA ARIYANI
P
MUHAMMAD BAHARUDIN YUSUF
L
MUHAMMAD BAKHTIYARUDIN
L
MUHAMMAD JAMALUDIN
L
MUHAMMAD JAWAHIR AHSAN
L
MUHAMMAD KASMANI
L
MUHAMMAD KHOIRUL HUDA
L
MUHAMMAD ZAWAWI
L
NAZILATUL FATWA
P
NIKMATUL LISTIYANI
P
NUR AHMAD SOFI'I
L
NUR AINI
P
PRAYOGA NUR DIAN PANGESTU
L
PUJI EKO PRASETYO
L
RIAN NUR KURNIAWAN
L
RIF'AN NUR KHAKIM
L
SHOFIATUN
P
SISKA AYUNI
P
TIARA SHIFFANY
P
USWATUN KHASANAH
P
VITA ROSALIA
P
Kelas : IX A NO
NIS
NAMA LENGKAP
1
1141
Ahmad Sholikul
L
Jepara
22/12/2000
2
1142
Anggita Abimanyu
L
Kudus
13/03/2000
3
1143
Anis Zunita Badriyah
P
Jepara
25/07/1999
4
1144
Asrorul Rohim
L
Jepara
24/08/2000
5
1147
Eny Susanti
P
Jepara
6
1148
Eri Baktian
L
Jepara
27/12/2000 15/08/1999
7
1149
Evi Zuli Rohmawati
P
Jepara
11/08/2000
8
1151
Iffatul Inats Lamtiro
P
Jepara
21/07/2000
55
9
1152
Ira Ihwatun Nikmah
P
Jepara
10
1153
Lukman Hakim
L
11
1154
M. Khoirul Imam
L
Jepara Jepara
12
1155
M. Zyidan Thalaba
L
Jepara
13
1156
Muhammad Edi Kurniawan
L
Jepara
14
1157
Muhammad Rizqi
L
Jepara
15
1158
Nadia Agustin
P
Jepara
L
Jepara
16
1159
Naufal Roziq Ashar
10/07/2000 16/02/1999 8/03/2000 29/09/1999 25/05/2000 22/10/1999 11/08/2000 27/11/1999
17
1160
Nur Aliyah
P
Jepara
18
1161
Nur Faizah
P
Jepara
19
1162
Nur Rohmad
L
Jepara
20
1164
Qorri' aina
P
Jepara
21
1165
Rengga Wardana
L
22
1167
Rino Ranto Adi Tiawan
L
Jepara Jepara
23
1168
Riza Bella Amelia
P
Jepara
L
Jepara
16/07/2000 8/07/1998
8/02/1999 17/04/2000 21/11/1999 3/09/1999 15/05/2000 10/07/1999
24
1169
Rohim Aula
25
1170
Rona H. Wijaya
L
Tegal
11/12/2000
26
1171
Septia Nur Avinda
P
Jepara
2/09/1999
27
1172
Syifa Nur Aini
P
Jepara
2/11/1999
28
1173
Tantri Eka Lestari
P
1174
Uswatun Khasanah
P
Jepara Jepara
13/06/2000
29 30
1175
Vitrie Maulana Kristanti
P
Jepara
31
1176
Wahyu Fersi Yanto
L
Kendal
4/03/1999 4/09/2000 22/10/1999
Kelas : IX B Jenis Kelamin
Tempat Lahir
Agus Efendi
L
Jepara
14 Juni 1999
1178
Ahmad Dimas S.
L
Jepara
3/10/2000
3
1179
Ahmad Faisal R.
L
Jepara
4
1180
Ahsanul Fatahillah
L
Jepara
9/08/1998 18 Mei 2000
5
1181
Erdin Dian Maulana
L
Jepara
14 Juni 2000
6
1182
Faisal Abda'u
L
Jepara
25/11/1999
7
1183
Hendi Kurniawan
L
Jepara
20 Nov. 1999
8
1184
M. Arif Khoiruddin
L
Jepara
15 Juni 1998
9
1185
M. Nur Arifin
L
Jepara
7 Juni 2000
10
1186
Muhamad Lukman Hakim
L
Jepara
30 Nov. 1999
11
1187
Muhammad Rokimin
L
Jepara
13 Juli 1998
12
1188
Muhammad Sholikin
L
Jepara
2 Maret 1999
NO
NIS
1
1177
2
NAMA LENGKAP
Tanggal Lahir
56
13
1189
Nur Faizin
L
Jepara
15 Mei 2000
14
1193
15
1195
Wahyu Rizaldy
L
Jepara
31 Jan. 2000
Endah Novita Dyan A.
P
16
Jepara
1196
Eva Riyanti
P
Jepara
2 Agust. 2000 22 Juni 1999
17
1198
Febriyanti A. R.
P
Jepara
2 Feb. 2001
18
1199
Fidl Nailus Sa'adah
P
Jepara
19
1200
Fitri Handayani
P
Jepara
23 Juli 2000 11 Juli 2000
20
1201
Hafidhothur Rofi'ah
P
Jepara
7 Agust. 1999
21
1202
Ira Damayanti
P
Jepara
20 Nov. 2000
22
1203
Ismawati Nandhiroh
P
Jepara
9 Juni 2000
23
1204
Istikharoh
P
Jepara
18 Sep. 1999
24
1205
Khofifah Zahro
P
Jepara
7 Juli 2000
25
1206
Kholifah
P
Jepara
20 April 2000
26
1207
Lilik Retno Sari
P
Jepara
17 Juni 2000
27
1208
Septika Putri
P
Jepara
28
1209
Siska Ariyani
P
Jepara
4 Sep. 2000 27 Juli 2000
29
1210
Siti Muyasaroh
P
Jepara
1 April 2000
30
1211
Sri Indah Darmaningrum
P
Jepara
18 Jan. 2001
31
1212
Wahyu Rizaldy
L
Jepara
12 Jun. 2000
Jenis Kelamin
Tempat Lahir
Kelas : IX C NO
NIS
NAMA LENGKAP
Tanggal Lahir
1
1213
Adi Saputro
L
jepara
1/08/1999
2
1214
Ahmad Fahrus Ali
L
jepara
3
1215
Alfiluthfiyah
P
jepara
21 Feb. 2000 11 Feb. 2000
4
1216
Alvin Maulana
L
jepara
19 Juni 2000
5
1217
Ananda Dhurrotul W.
P
jepara
6
1218
Andi Hermawan Susanto
L
jepara
20 Juni 2000 20 Nov. 1999
7
1219
Anggie Anggreeni
P
jepara
21 Juni 2000
8
1220
Badrus Salas
L
jepara
13 April 2000
9
1221
Candra Adhi Wijayanto
L
jepara
20 Maret 2000
10
1222
Diah Fitriyani
P
jepara
20 Jan. 2000
11
1223
Ela Rustianah
P
jepara
9 Maret 1999
12
1224
Ifa Hanin Nabila
P
jepara
13
1225
Indah Lestari
P
jepara
12 Agust. 2000 14 Des. 2000
14
1226
Indah Puji Sholikatun
P
jepara
21 Nov. 2000
15
1227
Iza Kholilah
P
jepara
20 Juli 1999
16
1228
Kelvin Nandika
L
jepara
11 April 2000
57
17
1229
Khoirun Nawa
L
Demak
1 Agust 2000
18
1230
Malikhatur Rizki Amalia
P
semarang
19
1232
Muhammad Ahmadun
L
jepara
30 Juni 1999
20
1234
Muhammad Nur Faiz
L
jepara
2 Sep. 1999
21
1236
Nailatul Wafiroh
P
jepara
11 Nov. 1999
22
1237
Nasikatul Hana
P
jepara
23 Feb. 2000
23
1239
Rafika Hanik F. A.
P
jepara
9 Jan. 2000
24
1240
Rima Kumara Sakti
P
jepara
3 April 2001
25
1241
Roni Setiawan
L
jepara
27 Des. 1998
26
1242
Siska Meylani
P
jepara
11 Juni 2000
27
1243
Tatik Rohmi
P
jepara
13 Sep. 2000
28
1247
jepara
29
1244
Ustadzah Nurul Ummah Wahyuniatul Mahmudah
P P
jepara
11/01/1999 9 Des. 1999
30
1245
Wulan Aprilina Prasetyani
P
jepara
22 April 2000
20/03/2000
B. Data Khusus MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara, meliputi: 1.
Data Tentang Persiapan Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment pada Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Menurut data yang didapat peneliti saat terjun ke lapangan, ada beberapa persiapan yang dilakukan guru MTs. Nahdlatul Fata sebelum menerapkan teknik instant assessment pada mata pelajaran mata pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara. Wawancara dengan bapak Anshori selaku guru mata pelajaran AlQurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2015 : “ bagaimana persiapan yang bapak lakukan sebelum menerapkan teknik instant assessment pada mata pelajaran AlQurán Hadits?
58
Sebagaimana yang diutarakan bapak Anshori, selaku guru mata pelajaran AL-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara: “Persiapannya banyak mas, ada beberapa tahap yang saya lakukan sebelum melaksanakan pembelajaran dengan teknik instant assesment, diantaranya : menyusun program, merumuskan tujuan program
yang
akan
dilaksanakan,
merencanakan
program
pembelajaran, dan menyusun instrument”.3 Persiapan-persiapan itu dilakukan oleh guru mata pelajaran AlQurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Beberapa Informasi tentang persiapan penerapan teknik instan asessment. Menurut bapak Anshori, selaku guru mata pelajaran Al-Qurán Hadits, beliau berpendapat bahwa: “Proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik
apabila
menggunakan teknik yang tepat dan dilakukan dengan persiapan yang matang .
4
Persiapan tersebut merupakan suatu hal yang
penting yang dapat memperlancar suatu proses pembelajaran khususnya dalam materi Al-Qurán Hadits sendiri.
Persiapan-
persiapan inilah yang nantinya akan dilakukan oleh siswa dan guru. 3
Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori, Selaku Guru Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015. 4 Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori, Selaku Guru Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015.
59
Beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh siswa dan guru dalam penerapan teknik instant assesment ini, diantaranya: guru dan siswa mempersiapkan kelengkapan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.5 Selain melakukan persiapan-persiapan tersebut Seperti yang telah dituturkan oleh bapak Anshori, selaku guru mata pelajaran Al-Qurán Hadits. Dalam menerapkan teknik instant assessment ada instrument sebagai pedomannya.6 Instrumen ini merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi. Instrument tersebut dibuat sebagai pedoman persiapan yang nantinya akan dilakukan siswa. Seperti kelengkapan alat tulis, kartu jawaban dan kesiapan dalam menjawab pertanyaan dari guru. Sedangkan guru menyiapkan beberapa instrumen sebagai pedoman diantarannya beberapa soal pilihan ganda A,B,C dan D dan juga soal benar dan salah (B/S) yang nantinya akan dijadikan alternatif jawaban oleh siswa.” Dari hasil informasi tersebut peneliti memperoleh sebuah gambaran. Jika dalam penerapan teknik instant assesment tersebut banyak siswa yang mampu merespon pelajaran dengan cepat dan tetap berarti tujuan pembelajaran tercapai. Sebaliknya jika data yang diperoleh menunjukkan sedikit siswa yang merespon berarti teknik tersebut belum
5
Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori, Selaku Guru Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015. 6 Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori, Selaku Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015.
60
tercapai dan dengan demikian, perlu dilakukan perbaikan baik dalam teknik pembelajaran, penyampaian materi dan lain-lain.
2.
Data
Tentang
Tahapan
Pelaksanaan
Penerapan
Teknik
Pembelajaran Instant Assesment Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Penggunaan teknik
yang tepat dan sesuai dalam proses
pembelajaran akan mempermudah guru dalam kegiatan pembelajaran yang akan disamkan kepada siswa. Seperti halnya teknik yang telah diterapkan di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan ini, yaitu menggunakan teknik pembelajaran instant assesment. Perihal mengenai teknik instant assesment tersebut, Realitas tersebut terjadi dalam pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits yang ada di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan. Wawancara dengan bapak Anshori selaku guru mata pelajaran AlQurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2015 : bagaimana implementasi teknik instant assesment pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan? Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Anshori, selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, beliau mengatakan bahwa: “Dalam melaksanakan pembelajaran terdapat beberapa tahap mas diantaranya: Tahap Pembukaan, Tahap Pembahasan, dan Tahap Penutup”.7
7
Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori, Selaku Guru Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015.
61
Dari data yang didapat peneliti, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa penerapan teknik pembelajaran instant assesment pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits terdapat beberapa tahap diantaranya : 1) Tahap pembukaan Pada tahap pembukaan guru mengucapkan salam,
menanyakan
kehadiran peserta didik ( kehadiran peserta didik dalam pembelajaran merupakan alat ukur kemampuan guru dalam mengajar), mereview dengan singkat serta mengaitkan pembelajaran yang hendak dilakukan peserta didik, memberikan kesempatan kepada peserta didik tentang materi pelajaran sebelumnya yang belum dikuasai, setelah guru yakin tentang materi sebelumnya sudah dikuasai peserta didik barulah guru memulai menyampaikan kompetensi atau pelajaran selanjutnya.8 2) Tahap pembahasan/pelaksanaan Pada tahap ini seorang guru merumuskan tujuan pembelajaran, menuliskan pokok bahasan materi, memberikan contoh konkret, menggunakan alat bantu dan menyimpulkan hasil pembahasan. 9 Wawancara dengan bapak Anshori selaku guru Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepata pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2015: Dalam Proses Pembelajaran mata pelajaran Al-Qurán Hadits, Metode apa yang bapak gunakan untuk menjelaskan Materi? Berapa alokasi waktunya? 8
Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori, Selaku Guru Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015. 9 Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori, Selaku Guru Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015.
62
Hasil wawancara dengan bapak Anshori selaku guru mata pelajaran Al-Qurán Hadits: “Dalam menjelaskan materi, terlebih dahulu metode yang saya gunakan adalah metode ceramah mas karena Metode ceramah merupakan metode memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah peserta didik pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Dalam pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran AlQurán Hadits dengan menggunakan metode ceramah biasanya kurang lebih sekitar 10-15 menit mas.10 Kemudian agar tidak terjadi kebosanan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran mata pelajaran Al-Qurán Hadits, selanjutnya bapak Anshori selaku guru mata pelajaran AlQurán Hadits memvariasikan metode dalam pembelajaran yang
dilaksanakannya,
dalam
hal
itu
bapak
Anshori
menggunakan teknik instant assesment”. Dari data yang didapat peneliti saat penelitian, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran mata pelajaran Al-Qurán Hadits yang dilaksanakan di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan adalah terlebih dahulu guru menjelaskan materi dengan menggunakan 10
Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori, Selaku Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits, Pada Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015.
63
metode ceramah selama kurang lebih 10-15 menit, setelah itu agar pembelajaran tidak membosankan dan menyenangkan. selanjutnya guru
mata
pelajaran
Al-Qurán
Hadits
menggunakan
teknik
pembelajaran instant assesment. Wawancara dengan bapak Anshori selaku guru mata pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2015: Apa yang bapak ketahui tentang teknik instant assesment? Hasil wawancara dengan bapak Anshori selaku guru mata pelajaran Al-Qurán Hadits: “teknik Instant Assessment bukan suatu strategi yang menakutkan bagi siswa mas, melainkan merupakan strategi untuk mengetahui latar belakang siswa, pengalaman, sikap, harapan dan perhatian siswa dalam belajar secara cepat sehingga dapat mengetahui kemampuan siswa dalam belajar dan meningkatkan kepedulian siswa terhadap belajar, instant assesment
digunakan
guru
untuk
mengetahui
tingkat
pemahaman materi yang diserap peserta didik.”11 Selanjutnya menurut bapak Subekhan selaku Kepala Madrasah beliau mengungkapkan, bahwa :
11
Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori, Selaku Guru Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015.
64
“teknik pembelajaran instant assesment merupakan strategi penilaian cepat yang dilakukan guru dalam pembelajaran yang berbentuk tanya jawab yang sangat menyenangkan Mas”.12 Dari kedua data yang diperoleh peneliti saat penelitian, dapat disimpulkan bahwa teknik instant assesment merupakan teknik penilaian cepat yang digunakan guru untuk menilai tingkat kemampuan peserta didik dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan. Dalam pelaksanaan pembelajaran, sebuah metode pastinya memiliki suatu langkah-langkah dalam pelaksanaanya. Begitu juga dengan teknik instant assesment terdapat beberapa langkah dalam pelaksanaanya. Wawancara dengan bapak Anshori selaku guru mata pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2015: bagaimana langkah-langkah pelaksanaan teknik instant assessment? Hasil wawancara kepada bapak Anshori selaku guru mata pelajaran Al-Qurán Hadits Pelaksaaan teknik instant assesment dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:13 a.
Butalah potongan-potongan kertas, masing- masing di tulis huruf A, B atau C untuk menjawab pertanyaan pilihan ganda. Atau
12
Hasil Wawancara dengan Bapak Subekhan, Selaku Kepala Madrasah, Pada Hari Selasa Tanggal 09 Juni 2015. 13 Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori, Selaku Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015.
65
kertas dengan tulisan huruf B atau S untuk menjawab soal benar salah, atau kertas dengan tulisan angka 1, 2, 3, 4, atau 5 untuk pertanyaan dengan jawaban rangking, seperti skala likert. b.
Guru membacakan pertanyaan pertama.
c.
Kemudian Siswa menjawab pertanyaan dengan cara mengangkat kartu responden yang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh guru.
d.
Dengan cepat hitunglah jawaban mereka.
e.
Dengan pertanyaan yang sudah dijawab oleh peserta didik, kemudian guru meminta salah satu peserta didik untuk memberikan alasan jawabanya.
f.
Lanjutkan dengan pertanyaan tersisa yang belum di berikan. Dalam kaitannya hal tersebut, selanjutnya posisi guru dalam
melaksanakan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan teknik instant assesment pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan. Wawancara dengan bapak Anshori selaku guru mata pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2015: apa peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Al-Qurán Hadits dengan menggunakan teknik instant assessment? Hasil wawancara dengan bapak Anshori selaku guru mata pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata, beliau mengatakan bahwa:
66
“Guru berperan sebagai fasilitator, motivator dan pembimbing dalam berlangsungnya pembelajaran dengan teknik instant assesment.14 Perihal peran guru dalam pembelajaran materi dengan teknik instant assesment, selanjutnya mengenai respon dari peserta didik ketika dalam proses pembelajaran mata pelajaran AlQurán Hadits menggunakan teknik instant assesment.” Wawancara dengan bapak Anshori, selaku guru mata pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2015: Bagaimana respon siswa ketika mengikuti pembelajaran menggunakan teknik instant assesment? Hasil wawancara dengan bapak Anshori selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan, beliau mengatakan bahwa: “Dalam kaitannya dengan pembelajaran menggunakan teknik instant assesment, disini Respon siswa sangat senang, serta berantusias untuk mengikuti pelajaran”.15 Hal tersebut diperkuat oleh peserta didik, diantaranya: Wawancara dengan muhammad Rafi siswa kelas VII, pada hari Kamis tanggal 28 Mei 2015: apakah kamu suka mata pelajaran Al-Qurán Hadits? apakah kamu merasa lebih faham atau tidak faham 14
Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori, Selaku Guru Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015. 15 Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori, Selaku Guru Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015.
67
dengan materi mata pelajaran Al-Qurán Hadits yang disampaikan oleh guru?
apakah
guru
mata pelajaran
Al-Qurán Hadits
selalu
mendorongmu untuk selalu belajar? Hal tersebut dapat diutarakan oleh peserta didik diantaranya disampaikan oleh muhammad Rafi siswa kelas VII mengatakan : “Saya sangat menyukai mata pelajaran Al-Qurán Hadits ketika disampaikan oleh pak Anshori, Saya merasa lebih mudah faham mas dan setelah mata pelajaran selesai, pak guru selalu menyuruh kami selalu belajar”.16 Sedangkan Menurut Tiara Shiffany,selaku siswa kelas VIII, dia mengatakan bahwa : “Saya suka dengan pelajaran mata pelajaran Al-Qurán Hadits Mas. Pelaksanaannya sangat menyenangkan dan tidak menakutkan mas, Saya merasa lebih cepat faham mas, pak guru selalu menyuruh dan mendorong kami agar selalu belajar”.17 Wawancara dengan siswa lain dengan Muhammad Zawawi selaku siswa kelas VIII dia mengatakan bahwa : ”Saya sangat senang Mas, karena suasana kelas menjadi tidak jenuh dan Saya merasa lebih mudah faham Mas, karena sifatnya tanya jawab dan menyenangkan. setelah pelajaran 16
Hasil Wawancara dengan Muhammad Rafi Siswa Kelas VII, Pada Hari Kamis Tanggal 28 Mei 2015. 17 Hasil Wawancara dengan Tiara Shiffany Siswa Kelas VIII, Pada Hari Kamis,Tanggal 28 Mei 2015.
68
selesai, pak guru selalu menyuruh dan mendorong untuk selalu belajar”.18 Wawancara dengan siswa lain dengan Indah Sulistianah selaku siswa kelas VII dia mengatakan bahwa : “Saya sangat menyukai mata pelajaran Al-Qurán Hadits, Saya sangat senang Mas, karena suasana kelas menjadi tidak menegangkan. Dan Saya merasa lebih mudah faham Mas, karena sifatnya tanya jawab dan menyenangkan. Setelah pelajaran selesai, pak guru juga selalu menyuruh dan mendorong untuk selalu belajar”.19 Dari beberapa data yang didapat peneliti saat penelitian, dapat disimpulkan bahwa dalam mengikuti mata pelajaran Al-Qurán Hadits siswa sangat senang dan berantusias serta lebih faham memahami materi. 3) Tahap penutup Tahap Penutup, Dalam hal tersebut seorang guru memberi suatu motivasi dengan beberapa kata-kata agar peserta didik tetap bersemangat dalam belajar, khususnya pada mata pelajaran AlQurán Hadits, sesudah itu kemudian menutup pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah dan kemudian salam.
18
Hasil Wawancara dengan Muhammad Zawawi selaku Siswa Kelas VIII, Pada Hari Kamis Tanggal 28 Mei 2015. 19 Hasil Wawancara dengan Indah Sulistianah selaku Siswa Kelas VII, Pada Hari Kamis Tanggal 28 Mei 2015.
69
Dalam
menggunakan
sebuah
metode,
pastinya
ada
kelebihan maupun kelemahan masing-masing. Begitu juga dengan teknik pembelajaran instant assesment. Wawancara dengan bapak Anshori, selaku guru mata pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2015: apa saja kelebihan maupun kekurangan yang bapak hadapi dalam melaksanakan pembelajaran mata pelajaran AlQurán Hadits dengan teknik instant assessment? Hasil wawancara seperti yang diutarakan oleh bapak Anshori selaku guru mata pelajaran Al-Qurán Hadits, kelebihan maupun kelemahannya adalah sebagai berikut :20 “Kelebihan teknik instant assesment, diantaranya Mas, sebagai berikut: dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik, karena ada unsur permainan Siswa sangat senang mengikuti pembelajaran mata pelajaran Al-Qurán Hadits serta
bersemangat dan berantusias, Dapat Menumbuhkan
kepercayaan diri siswa, meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Sedangkan Kelemahan teknik instant assesment adalah Menyita banyak waktu, Kelas menjadi rame dan kurang terkondisikan, apabila dari siswa yang tingkat intelegensinya
20
Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori, Selaku Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015.
70
kurang mungkin akan kesulitan untuk mengikuti teknik pembelajaran tersebut.21 Perihal diterapkannya teknik pembelajaran instant assesment, pastinya memiliki sebuah tujuan yang menjadi prioritas utama”. Mengenai hal itu, Wawancara dengan bapak Anshori selaku guru mata pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2015: Apa tujuan bapak menggunakan teknik instant assesment? Hasil wawancara dengan bapak Anshori selaku guru mata pelajaran Al-Qurán Hadits mengatakan bahwa : “Pertama, teknik instant assessment digunakan bertujuan untuk mengecek penguasaan materi siswa. Kedua, untuk merangsang siswa dalam berfikir. Ketiga, untuk melatih murid untuk berbicara secara sistematis berdasarkan pemikirannya”.22
3.
Data Tentang Materi Apa Saja Yang Bisa Dikembangkan dengan Adanya Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Pelaksanaan proses pembelajaran menjadi sesuatu yang sangat penting dalam upaya mewujudkan kualitas lulusan atau out put pendidikan, artinya melalui proses pembelajaran akan mampu melahirkan 21
Hasil Wawancara dengan Bapak Subekhan, Selaku Kepala Madrasah, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015. 22 Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori, Selaku Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015.
71
kualitas lulusan atau out put pendidikan, untuk mewujudkan kualitas pendidikan sesuai out put yang diharapkan, materi merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi out put pendidikan sehingga dapat menciptakan kualitas lulusan yang baik. Mengenai hal itu, Wawancara dengan Bapak Anshori selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2015: apa saja materi yang bisa diterapkan dan dikembangkan menggunakan teknik instant assessment Pak? Dalam kaitanya hal tersebut, hasil wawancara dengan Bapak Anshori selaku guru
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, “beliau
menjelaskan mengenai materi yang bisa diterapkan dengan menggunakan teknik instant assesment adalah sebagai berikut” “Mengenai materi, sebetulnya bisa dikembangkan dan diterapkan menggunakan teknik instant assesment semua, dalam hal ini materi yang saya buat sampel adalah materi kelas VII dan VIII. Diantaranya untuk materi kelas VII materinya adalah tentang AlQur’an Hadits dan Mencintai Al-Qur’an dan Hadits : a. Pengertian Al Qur’an dan Hadits Secara etimologi, kata Al-Qurán berasal dari bahasa Arab
–
-
yang berarti membaca. Kata
sebagai
bentuk isim masdar berarti bacaan, kemudian dirubah dalam bentuk isim ma’rifat (menunjukkan kekhususan) dengan diberi Al ( )الmenjadi
. Sehingga Al-Qur’an menurut bahasa
72
artinya bacaan atau yang dibaca. Kata Al-Qur’an diterangkan dalam beberapa ayat, antara lain dalam surat Al-Qiyamah ayat 17-18:
(١٨ – ١٧ : )اﻟﻘﯿﺎ ﻣﮫ Artinya : “Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaan itu ” (QS. Al-Qiyamah: 17-18) b. Pengertian Hadits Menurut bahasa Hadits artinya baru, dekat, berita. Sedangkan menurut istilah hadits adalah :
اﻗﻮال اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ واﻓﻌﺎﻟﮫ واﺣﻮاﻟﮫ Artinya : “Segala ucapan, perbuatan dan keadaan Nabi Muhammad SAW.” Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hadits adalah segala ucapan, perbuatan, keadaan, sifat dan ketetapan (takrir) Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan uraian di atas, hadits dibagi menjadi tiga yaitu: 1) Hadits Qauli 2) Hadits Fi’li 3) Hadits Taqriri23 c. Pengertian Mencintai Al-Qur’an dan Hadits 23
Azzah Nur Laila, dkk., Al-Qur’an Hadits 7, (Jepara: LP. Ma’arif, 2015), hlm. 8
73
Mencintai berarti merasa senang terhadap yang dicintai dan akan diwujudkan dalam perbuatan yang nyata. Ada pepatah yang mengatakan tak kenal maka tak saying, tak saying maka tak cinta, hal inipun berlaku pada Al-Qur’an. Supaya kita mencintai Al-Qur’an hendaknya kita mengenal dengan cara selalu membaca, mempelajari dan memahami isinya kemudian diwujudkan dalam perbuatan nyata sehari-hari. Orang yang mencintai Al-Qur’an dan hadits akan selalu mengutamakan keduanya di atas segala-galanya. Dalam surat Ali Imron ayat 31 yakni:
ﻗﻞ ان ﻛﻨﺘﻢ ﺗﺤﺒﻮن ﷲ ﻓﺎﺗﺒﻌﻮﻧﻰ ﯾﺤﺒﺒﻜﻢ ﷲ وﯾﻐﻔﺮﻟﻜﻢ ذﻧﻮﺑﻜﻢ وﷲ ﻏﻔﻮررﺣﯿﯿﻢ (٣١ : )اﻟﻰ ﻋﻤﺮان Artinya: “Katakanlah (Muhammad) jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imron : 31). 24 Sedangkan Untuk materi kelas VIII adalah: Penerapan hukum tajwid, dan Ketentuan rezeki dari Allah SWT. a. Penerapan Hukum Tajwid hukum bacaan qalqalah, menurut bahasa berarti pantulan, memantul, bergerak dan getaran. Sedangkan menurut istilah qalqalah ialah melafadzkan huruf-huruf tertentu dalam satu kalimat dengan suara memantul dari makhrajnya karena huruf tersebut berharakat sukun atau berharakat fathah, dhammah 24
Ibid, hlm. 21.
74
atau kasrah yang dibaca sukun karena berhenti. Huruf qalqalah ada lima yaitu ( د, ج, ب, ط,) ق. qalqalah ada dua, qalqalah sugra dan Kubra. 1) Apabila ada huruf qalqalah berada di tengah lafadz, hukum bacaannya disebut qalqalah sugra. 2) Apabila ada huruf qalqalah berada di akhir lafadz, hokum bacaannya disebut qalqalah kubra.25 b. Ketentuan Rezeki dari Allah SWT. 1) Pengertian Rezeki Rezeki
adalah
segala
sesuatu
yang
dipakai
untuk
memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Allah) rezeki juga bisa berarti penghidupan, tiap-tiap yang bermanfaat, segala yang berdaya guna bagi makhluk. Rezeki Allah berarti anugerah, karunia atau setiap yang berdaya guna bagi kehidupan makhluk yang berasal dari Allah SWT. hal ini seuai dengan firman Allah dalam surat Ar-Rum ayat 40 yang berbunyi :
(٤٠ : ) اﻟﺮوم 25
Badiatul Hidayah, Al-Qur’an Hadits 8, (Jepara, LP. Ma’arif, 2014) hlm. 3.
75
Artinya: “Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. Ar-Rum :40) 2) Macam-macam Rezeki Allah Diantara rezeki Allah yang telah kita nikmati, antara lain : a) Pemberian hidup dan menikmati kehidupan b) Udara (oksigen) yang kita hirup dengan geratis c) Bentuk tubuh yang sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain d) Aneka macam makanan dan minuman e) Kesehatan jasmani dan rohani f) Akal pikiran dan perasaan sehingga dapat mengangkat derajat kita di atas makhluk lain g) Agama Islam sebagai petunjuk hidup manusia di dunia.26 Dari data yang didapat peneliti bisa disimpulkan bahwa semua materi bisa dilaksanakan dan dikembangkan dengan menggunakan teknik instant assesment karena faktor usia. Materi tersebut terkonsep dalam beberapa aspek yang terkandung dalam materi Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits, diantaranya aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
26
Ibid, hlm. 14.
76
Perihal
adanya
materi
yang
dikembangkan,
selanjutnya
dukungan dari fihak Madrasah agar dalam mengembangkan materi dapat berjalan dengan baik. Wawancara dengan bapak Subekhan pada hari Rabu, tanggal 10 Juni 2015: Bagaimana dukungan dari pihak Madrasah untuk menunjang guru dalam melakukan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan teknik instant assesment? Hasil wawancara dengan bapak Subekhan, beliau mengatakan bahwa : “Dukungan dari fihak Madrasah adalah berupa support kepada guru-guru dalam menerapkan setiap metodologi yang dianggap cocok untuk mencapai target pembelajaran. Di samping itu, madrasah member fasilitas, sarana-prasarana yang dibutuhkan oleh guru dalam menggunakan model pembelajaran aktif berupa internet, buku-buku referensi, kelas yang nyaman dan kondusif.”. 27
4.
Data Tentang Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat yang Dialami dalam Pelaksanaan Teknik Pembelajaran Instant Assesment di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Dalam pelaksanaan pembelajaran, faktor pendukung dan faktor penghambat merupakan hal yang sudah terbiasa dalam pendidikan.
27
Hasil Wawancara dengan Bapak Subekhan, Selaku Kepala Madrasah, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015.
77
Wawancara dengan bapak Anshori selaku guru mata pelajaran AlQur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyanpada hari sabtu tanggal 09 Agustus 2014 : faktor apa saja yang mendukung dan menghambat yang Bapak alami dalam pelaksanaan pembelajaran dengan teknik instant assessment? Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori selaku guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits beliau mengatakan bahwa: “Mengenai faktor pendukungnya Mas, diantaranya : berasal dari faktor
internal
dan
eksternal.
faktor
internalnya
adalah
siswa.“Disini minat siswa dan antusias dalam mengikuti pembelajaran Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits sangat baik”. Adapun Faktor eksternalnya adalah: Guru, disini guru harus selalu profesional, diantaranya menguasai materi atau bahan ajar yang akan disampaikan, karena keprofesionalan guru dapat menentukan dan mewujudkan tujuan pembelajaran. Sarana prasarana, adanya sarana prasarana yang mendukung dari Madrasah dan segala kebutuhan pembelajaran yang diharapkan juga akan terpenuhi. Lingkungan yang nyaman merupakan salah satu faktor pendukung dalam pembelajaran. Jam pagi, Dengan pembelajaran diwaktu pagi hari siswa masih berantusias dan bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar”. “Sedangkan Faktor penghambatnya Mas, diantaranya juga berasal dari faktor internal dan eksternal. faktor internalnya adalah siswa.
78
Siswa, dalam suatu kelas pasti tingkat intelegensi yang sangat berbeda, karena dilihat dari sisi latar belakang sosial dan ekonomi, dan juga tingkat intelegensi, apabila peserta didik yang tingkat
intelegensinya rendah tentu akan kesulitan dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran”. “Adapun Faktor eksternalnya adalah: Guru, Disini guru yang kurang menguasai materi atau bahan ajar. Jam siang, karena sudah terlalu capek belajar dari pagi jadi antusias peserta didik untuk mengikuti pembelajaran jadi berkurang. Lingkungan, merupakan daya dukung dalam pembelajaran, apabila lingkungan belajar
tidak
mendukung,
secara
tidak
langsung proses
pembelajaran menjadi tidak stabil. Sarana prasarana, Sarana prasarana merupakan bagian penting dari proses pembelajaran sehingga dapat menjadikan terciptanya tujuan pembelajaran”.28 Sedangkan hasil wawancara dengan bapak Subekhan selaku Kepala
Madrasah
di
MTs.
Nahdlatul
Fata
Petekeyan,
beliau
mengungkapkan tentang faktor pendukung dan faktor penghambat teknik pembelajaran instant assesment adalah sebagai berikut: “Dukungan dari fihak Madrasah adalah berupa support kepada guru-guru dalam menerapkan setiap metodologi yang dianggap cocok untuk mencapai target pembelajaran. Di samping itu, madrasah member fasilitas, sarana-prasarana yang dibutuhkan 28
Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori, Selaku Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits, Pada Hari Sabtu Tanggal 10 Juni 2015.
79
oleh guru dalam menggunakan model pembelajaran aktif berupa internet,
buku-buku
referensi,
kelas
yang
nyaman
dan
kondusif.”.29 Dari data yang didapat peneliti dari kedua nara sumber tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa implementasi teknik pembelajaran instant assesment terdapat faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat. Faktor yang mendukung diantaranya berasal dari peserta didik (faktor internal) dan faktor eksternalnya yaitu guru, lingkungan dan sarana
prasarana.
Sedangkan
mengenai
faktor
penghambatnya
diantaranya berasal dari faktor internal (peserta didik), dan faktor eksternalnya yaitu guru, lingkungan sarana prsarana dan efisiensi waktu.
29
Hasil Wawancara dengan Bapak Subekhan, Selaku Kepala Madrasah, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015.
80
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Analisis Deskriptif Tentang Persiapan Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara. Dalam konteks pembelajaran, persiapan merupakan suatu hal yang ada dan harus dilakukan sebelum proses pembelajaran berlangsung, Salah satu proses yang menjadikan kegiatan pembelajaran bisa berjalan dengan lancar, efektif dan efisien adalah dilakukannya sebuah persiapan-persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Persiapan menjadi langkah awal sebuah kegiatan. Persiapan pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang dilakukan. Dengan demikian, persiapan merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, terutama berkaitan dengan pembentukan kompetensi. Sebelum melaksanakan penerapan teknik pembelajaran instant assessment, terlebih dahulu harus jelas kompetensi dasar yang akan dikuasai peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu. Aspek-aspek tersebut merupakan unsur utama yang secara minimal harus ada dalam setiap persiapan sebelum
80
81
menerapakan metode
sebagai pedoman guru dalam melaksanakan
pembelajaran dan membentuk kompetensi peserta didik. Dalam kaitannya dengan hal itu beberapa persiapan yang dilakukan guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits sebelum melaksanakan pembelajaran dengan teknik Instant Assesment adalah sebagai berikut : menyusun program, merumuskan tujuan program yang akan dilaksanakan, merencanakan program pembelajaran, dan menyusun instrument. Teknik instant assesment merupakan sebagai salah satu cara yang digunakan guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara untuk mengembangkan pengalaman belajar. Dalam mengumpulkan data guru menggunakan instrument sebagai pedoman untuk mengumpulkan data dengan hasil yang baik yang ada dalam instrument seperti kelengkapan alat tulis, kartu jawaban dan kesiapan dalam menjawab pertanyaan dari guru. Sedangkan guru menyiapkan beberapa instrumen sebagai pedoman diantaranya beberapa soal pilihan ganda A, B, C dan D dan juga soal benar dan salah (B/S) yang nantinya akan dijadikan alternatif jawaban oleh siswa.
B. Analisis Deskriptif Tentang Tahapan Pelaksanaan Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Pembelajaran atau proses belajar mengajar merupakan suatu prosesinterelasi peserta didik dan guru dengan berbagai komponen (tujuan, isi/materi,metode, media dan penilaian / evaluasi) untuk mencapai tujuan.
82
Komponen tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan sehingga membentuk suatu sistem pembelajaran.1 Keberhasilan penerapan strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran. Begitu halnya dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits sehingga dibutuhkan variasi penggunaan teknik maupun metode dalam proses pembelajaran. Sebuah teknik
yang efektif dan efisien agar dapat
mempermudah proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu dengan menggunakan teknik pembelajaran instant assesment. Dalam kaitanya dengan pendidikan, langkah atau tahapan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara meliputi pembukaan, pembahasan, dan penutup. Pada tahap pembukaan ini guru mengucapkan salam, menanyakan kehadiran peserta didik (kehadiran peserta didik dalam pembelajaran merupakan alat ukur kemampuan guru dalam mengajar), mereview dengan singkat serta mengaitkan pembelajaran yang hendak dilakukan peserta didik, memberikan kesempatan kepada peserta didik tentang materi pelajaran sebelumnya yang belum dikuasai, setelah guru yakin tentang materi sebelumnya
sudah
dikuasai
peserta
didik
barulah
menyampaikan kompetensi atau pelajaran selanjutnya.
1
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Op.Cit, hlm.77
guru
memulai
83
Selanjutnya tahap pembahasan, Pada tahap ini seorang guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menuliskan pokok bahasan materi, memberikan contoh konkret, menggunakan alat bantu dan menyimpulkan hasil pembahasan. Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara menggunakan teknik instant assesment. Namun sebelum pelaksanaan menggunakan teknik tersebut. Terlebih dahulu materi dijelaskan oleh guru selama kurang lebih 10-15 menit. Kemudian agar pembelajaran menjadi menarik dan tidak monotan, langkah selanjutnya guru menggunakan Teknik instant assesment. Teknik instant assesment (Penilaian cepat) adalah teknik (cara) yang bisa membangkitkan kegembiraan, tidak menakutkan, dan bisa digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik. Strategi ini bisa digunakan untuk meminta siswa menjelaskan latar belakang, pengalaman, sikap, harapan dan perhatian mereka secara cepat.2 Dalam pelaksanaan pembelajaran sebuah metode pastinya memiliki suatu langkah-langkah dalam pelaksanaanya. Adapun Pelaksaaan Penerapan teknik penilaian cepat
(Instant assesment) dalam pembelajaran dapat di
laksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Membuat sekumpulan kartu “ Responden “ Untuk masing-masing siswa. Kartu ini bisa berisi A, B, C atau D untuk pertanyaan pilihan ganda, B atau S untuk pertanyaan Benar atau Salah. (Jika dalam membuat kartu menghabiskan banyak waktu, mintalah setiap siswa membuat kartunya masing-masing dengan segera).
2
Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif,Insan Madani, Yogyakarta,hlm. 20.
84
2. Mengembangkan sejumlah pertanyaan yang meminta siswa untuk meminta siswa merespon dengan salah satu jawaban dari kartu mereka. 3. Membaca pertanyaan pertama dan meminta mereka menjawab dengan memegang kartu pilihan mereka. 4. Minta respons siswa dengan cepat. Panggilah beberapa siswa
untuk
berbagi alasan untuk Sebagai ganti penggunaan kartu, perintahkan siswa untuk berdiri ketika pilihan mereka diumumkan. 5. Melanjutkan dengan pertanyaan tersisa.3 Teknik pembelajaran instant assesment yang dilaksanakan di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara sangatlah efektif, hal ini diutarakan dari salah satu siswa MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara mengatakan sangat menyukai pelajaran PAI, dan sangat berantusias mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik instant assesment, karena dalam hal tersebut siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran. Langkah selanjutnya Tahap penutup, Dalam hal tersebut seorang guru memberi suatu motivasi dengan beberapa kata-kata agar peserta didik tetap bersemangat dalam belajar, setelah itu kemudian menutup pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah dan kemudian salam. Dalam sebuah metode pastinya terdapat suatu kelebihan maupun kelemahan. Begitu juga dengan teknik instan assesment. Adapun kelebihanya meliputi : Siswa sangat senang mengikuti pembelajaran serta bersemangat dan berantusias. Siswa berperan aktif dan dapat menumbuhkan kepercayaan diri. 3
Melvin L Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Nusa Media & Nuansa Cendekia,Cetakan VIII , Bandung, 2013. hlm .94
85
Sedangkan Kelemahan teknik instant assesment adalah ketika dalam proses pembelajaran berlangsung siswa sulit untuk dikondisikan dan suasana kelas pun menjadi rame, sangat membutuhkan waktu yang sangat lama, dan apabila dari siswa yang tingkat intelegensinya kurang mungkin akan kesulitan untuk mengikuti teknik pembelajaran tersebut. Sedangkan Dalam konteks pendidikan, Tujuan diterapkanya teknik pembelajaran instant assesment yaitu: a. Untuk Menambah rasa percaya diri dan kemampuan belajar melalui belajar aktif. b. Untuk menciptakan interaksi Sosial yang positif guna memperbaiki hubungan sosial dalam kelas. c. Untuk mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar d. Untuk memonitor kemajuan siswa e. Untuk menentukan jenjang kemampuan siswa f. Untuk menentukan efektivitas pembelajaran.4 Teknik pembelajaran instant assesment yang diterapkan di MTs. Nahdlatul Fata sangat efektif, hal ini diutarakan dari salah satu siswa mengatakan sangat menyukai pelajaran Al-Qurán Hadits, dan sangat berantusias mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik instant assesment, karena dalam hal tersebut siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran.
Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif ,Insan Madani, Yogyakarta, 2008.hlm.
4
20.
86
C. Analisis Deskriptif Tentang Materi Apa Saja Yang Bisa Dikembangkan dengan Adanya Penerapan Teknik Pembelajaran Instan Assesment di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Materi pembelajaran merupakan pokok yang harus dipelajari oleh siswa sebagai sarana kemampuan dasar, materi pelajaran perlu dirinci dan kemudian diurutkan untuk dapat memudahkan proses pembelajaran. Materi dapat diperoleh dari berbagai macam sumber. Materi atau sumber adalah salah satu bahan bagi anak didik, bahan yang disebut sebagai sumber belajar adalah sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan pengajaran atau sesuatu yang diberikan siswa saat proses pembelajaran. Sehingga melalui proses pembelajaran siswa diantarkan kepada tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran adalah bahan pelajaran dalam proses pembelajaran yang merupakan pokok bahasan yaitu suatu konsep yang berisikan bahan isi atau inti pelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian materi pembelajaran adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kemampuan dasar. Mengenai hal tersebut, sebenarnya berbicara mengenai materi dan instant assesment, keduanya sama-sama mempunyai tujuan yang sama yaitu mewujudkan mutu pembelajaran. berarti semua materi PAI dapat diterapkan, khususnya materi Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan teknik instant assesment. Namun kaitannya dalam hal itu, teknik instant assesment yang diterapkan di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara adalah kelas
87
VII dan VIII, adapun Materi mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas VII dan VIII semester satu yang bisa diterapkan menggunakan teknik instant assesment adalah: Untuk Materi Kelas VII, Materinya adalah : a) Bab I Materi tentang Al Qur’an dan Hadits b) Bab II Materi tentang Mencintai Al-Qur’an dan Hadits Untuk materi kelas VIII, materinya adalah : a) Bab I materi tentang Penerapan Hukum Tajwid b) Bab II materi tentang Ketentuan Rezeki dari Allah SWT. Kaitanya dalam hal tersebut, dalam mengembangkan materi harus ada dukungan dari fihak Madrasah agar pembelajaran dapat berjalan sesuai yang diharapkan, diantaranya : 1)
Sarpras.
2)
Kebijakan sekolah.
3)
Kurikulum.
4)
Metode.
5)
Media.
D. Analisis Tentang Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assessment dalam Pengembangan Pengalaman Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara.
88
Dalam proses pembelajaran, pasti terdapat beberapa faktor yang dialami oleh seorang guru, diantaranya adalah faktor pendukung dan faktor penghambat. 1. Faktor Pendukung Faktor pendukung merupakan suatu komponen yang mendukung dan mendorong proses pembelajaran. Adapun faktor yang mendukung dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut : a. Faktor internal (faktor bawaan) Faktor internal adalah segala sesuatu yang dibawa anak sejak lahir baik yang bersifat kejiwaan maupun yang bersifat ketubuhan. Dengan kata lain bahwa faktor internal adalah segala sesuatu yang timbul dari dalam individu sendiri yang termasuk di dalam ciri-ciri atau sifat dasar yang diwaris dari orang tuanya. Faktor ini meliputi: 1) Intelegensi Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemapuan psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau penyesuaian diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.5 2) Sikap Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecendrungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif, terutama
5
Muzdalifah, Psikologi Pendidikan Cetakan I, (Kudus : STAIN Kudus, 2008), hlm. 242.
89
kepada anda dan mata pelajaran yang anda sajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya sikap negatif siswa terhadap anda dan mata pelajaran, apalagi diiringi kebencian kepada anda atau kepada mata pelajaran, maka siswa tersebut dapat mengalami kesulitan dalam belajar.6 3) Bakat Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi secara global bakat itu merupakan intelegensi..7 4) Minat Secara sederhana, minat (interes) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut (Robet :1988), minat tidak termasuk istilah popular dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada factor-faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Namun, minat ini dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari.8 5) Motivasi
6
Muzdalifah, Op.Cit. hlm. 246. Ibid. hlm. 246. 8 Muzdalifah, Op.Cit. hlm. 247. 7
90
Motivasi adalah keadaan internal organism baik manusia atau hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.9 b. Faktor Eksternal (faktor lingkungan) Faktor eksternal adalah suatu yang ada di luar manusia baik yang hidup maupun mati atau segala sesuatu yang berada di luar manusia. Adapun yang termasuk dalam faktor ini diantaranya adalah: 1. Guru 2. Lingkungan Keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak didik dalam menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tuanya atau anggota
keluarga
lainya.
Didalam
keluarga,
inilah
tempat
meletakkan dasar-dasar kepribadian anak didik pada usia yang masih muda, karena pada usia ini anak lebih peka terhadap pengaruh dari pendidikannya. Dalam ajaran Islam, telah dinyatakan bahwa setiap anak yang lahir dalam keadaan fitrah, tergantung kedua orang tuanya, yang akan mengubahnya menjadi seorang Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Jadi, jelaslah bahwa orang tua memegang peranan penting dalam membentuk akhlak anak. Orang tua sebagai figur yang dicontoh baik dalam hal tindakan, cara berbicara, cara berpakaian, segala gerak-
9
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995), hlm. 138.
91
gerik dan tingkah lakunyaselau diperhatikan dan menjadi dasar nilainilai pada diri anak. 3. Lingkungan Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang mempunyai program yang sistemik dalam melaksanakan bimbingan, pengajaran atau latihan kepada anak (peserta didik) agar mereka berkembang sesuai dengan potensinya. Anak memperoleh pendidikan formal di Madrasah
berupa
pembentukan
nilai-nilai,
pengetahuan,
keterampilan, dan sikap terhadap bidang studi/ mata pelajaran. Akibat bersosialisasi dengan pendidikan formal terbentuklah kepribadiannya untuk tekun dan rajin belajar disertai keinginan untuk meraih cita-cita akademis yang setinggi-tingginya begitu juga sebaliknya. 4. Lingkungan Masyarakat Yang dimaksud lingkungan masyarakat ini, adalah situasi atau interaksi
sosial
dan
kultural.
Apabila
anggota
masyarakat
menampakkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai agama, maka anak pun cenderung berakhlak baik begitu sebaliknya. Anak tak akan bisa lepas dari kehidupan sosial karena dia merupakan lapangan pendidikan yang ketiga bagi anak, seorang anak tidak akan bisa lepas dari kehidupan sosial karena ia merupakan unsur pembangunan dari lingkungan sosial tersebut. 5. Faktor Pendekatan Belajar
92
6. Faktor Pendekatan Belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi pelajaran.10 2. Faktor Penghambat Adapun faktor yang menghambat pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, diantaranya adalah sebagai berikut: a.
Faktor internal Berasal dari dalam diri siswa, apabila pada proses pembelajaran pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits siswa kurang berantusias mengikuti pembelajaran.
b.
Faktor eksternal. 1) Guru Disini biasanya guru kurang menguasai materi pelajaran dan juga guru kesulitan dalam menentukan waktu. 2) Lingkungan Apabila lingkungan kurang mendukung dan tidak layak untuk ditempati, maka proses pembelajaran pun tidak sepenuhnya berjalan dengan baik. 3) Sarana Prasarana Sarana dan prasarana juga merupakan faktor yang sangat dominan dalam pembelajaran, apabila sarana prasarana dalam suatu lembaga pendidikan tidak terpenuhi, maka secara otomatis pembelajaran juga tidak dapat berjalan secara maksimal.
10
Muzdalifah, Op,Cit, hlm. 242.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah penulis menguraikan pembahasan tentang skripsi yang berjudul ”Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment dalam Pengembangan Pengalaman Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara”, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Persiapan penerapan teknik pembelajaran instant assesment pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara yaitu : menyusun program, merumuskan tujuan program yang akan dilaksanakan, merencanakan program pembelajaran, dan menyusun instrument. 2. Tahapan
atau
langkah-langkah
pelaksanaan
penerapan
teknik
pembelajaran instant assesment adalah teraplikasi dengan metode ceramah selama kurang lebih 10-15 menit, agar tidak monoton kemudian selanjutnya pembelajaran dilanjutkan dengan menggunakan teknik instant assesment, Pelaksanaan teknik instan assesment diawali membuat kartu responden A, B, C, dan D untuk pilihan ganda dan B/S untuk soal essay. guru membacakan pertanyaan dan peserta didik menjawab dengan cara mengangkat kartu responden. Selanjutnya guru menyuruh salah satu peserta didik memberikan alasan jawabannya.
93
94
3. Materi yang bisa dikembangkan dengan menggunakan teknik instant assesment yaitu : Semua materi PAI bisa di laksanakan dan dikembangkan dengan menggunakan teknik instant assesment dengan alasan faktor usia. Dan materi tersebut terkonsep dalam beberapa aspek yang terkandung dalam materi PAI, diantaranya aspek Al-Qur’an, aspek Aqidah Akhlak, aspek Ibadah , aspek Tarikh atau Sejarah Islam. 4. Faktor pendukung dan faktor penghambat yang dialami dalam pelaksanaan teknik instant assesment. faktor pendukungnya antara lain adalah faktor internal yaitu
siswa (minat, bakat, intelegensi, motivasi) Sedangkan
faktor eksternalnya yaitu: guru, lingkungan (lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat), sarana prasarana dan faktor pendekatan belajar. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain adalah: faktor internal yaitu: siswa. Sedangkan faktor eksternalnya yaitu guru, lingkungan dan sarana prasarana.
B. Saran-saran Dari penelitian yang penulis laksanakan, maka penulis mempunyai beberapa saran yang sekiranya dapat meningkatkan dan memiliki dampak positif dalam pembelajaran. 1. Bagi kepala Sekolah Hendaknya selalu mendukung dan memfasilitasi setiap kebutuhan yang menyangkut pendidikan disekolah. 2. Bagi guru.
95
Harus
kreatif dan lebih banyak menguasai serta memahami metode
pembelajaran, agar dalam setiap pembelajaran yang dilaksankan dapat berjalan dengan baik. 3. Bagi peserta didik Siswa
hendaknya
mengikuti
proses
pembelajaran
dengan
baik,
menanamkan rasa cinta terhadap semua mata pelajaran, dan menghargai guru yang sedang mengajar. 4. Bagi peneliti Teknik pembelajaran instant assesment bisa dibuat pelajaran dan bekal kelak ketika menjadi seorang pendidik.
C. Pentutup Alhamdulillah wasyukrulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT atas taufiq serta pertolonganNya. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah dinanti syafa’atNya. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Teknik Pembelajaran Instant Assesment dalam Pengembangan Pengalaman Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara”. Kesempurnaan dan kepuasan merupakan awal sebuah kemunduran dan kehancuran. Kepuasan merupakan pintu awal tertutupnya sebuah kesempurnaan, meskipun tiada yang sempurna kecuali Allah SWT. Oleh karenanya penulis menyadari, bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
96
sempurna, karena keterbatasan wacana dan pengalaman penulis. Namun tulisan yang sederhana ini semoga dapat menjadi bahan renungan bagi kita semua dalam menerapkan sebuah metode pembelajaran dan mengembangkan dunia pendidikan Islam menuju tingkat yang lebih baik dan semoga dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca yang budiman, Amin.
Daftar Pustaka Amri, Sofan., Rohman, Muhammad., Strategi & Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran, Cet. I, Jakarta: Prestasi Pustaka Raya, 2013. Arikunto, Suharsimi., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010. Asmani, Ma’mur, Jamal., 7 Tips Aplikasi PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, Yogyakarta: DIVA Press, 2012. Asril, Zainal., Micro teaching, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012. Daradjat, Zakiah, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Data Bersumber Dari Dokumen Tenaga It MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara, Pada Hari Rabu, Tanggal 16 Juli 2014. Data Dokumentasi Profil MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Tahun 2014/2015. Denim, Sudarwan., Menjadi peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi, Presentasi dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Penelitian Pemula Bidang Ilmu Sosial, Pendidikan dan Humaniora Cet. I, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002. Fattah., Buku Pendamping Al-Qur’an Hadits, Jakarta: Pembuka Wacana, 2014. Hafidz, Abul, Mohammad, dkk., Al-Qur’an Hadits VII Cet.I, Jakarta: Kementerian Agama, 2014. Hamalik, Oemar., Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. 2013. Hamalik, Oemar., Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008. Hamalik, Oemar., Psikologi Belajar & Mengajar, Bandung: Sinar Baru Al gensido, 2009. Hasan, Alwi., Kamus Umum Bahasa Indonesia ,Jakarta: Balai Pustaka, 2008. Hasil Observasi Peneliti, Pada Hari Sabtu, tanggal 08 Maret 2014. Hasil Wawancara dengan Bapak Anshori, Selaku Guru Mata Pelajaran Al-Qurán Hadits, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015.
Hasil Wawancara dengan Bapak Subekhan, Selaku Kepala Madrasah, Pada Hari Selasa Tanggal 09 Juni 2015. Hasil Wawancara dengan Bapak Subekhan, Selaku Kepala Madrasah, Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2015. Hasil Wawancara dengan Indah Sulistianah selaku Siswa Kelas VII, Pada Hari Kamis Tanggal 28 Mei 2015. Hasil Wawancara dengan Muhammad Rafi Siswa Kelas VII, Pada Hari Kamis Tanggal 28 Mei 2015. Hasil Wawancara dengan Muhammad Zawawi selaku Siswa Kelas VIII, Pada Hari Kamis Tanggal 28 Mei 2015. Hasil Wawancara dengan Tiara Shiffany Siswa Kelas VIII, Pada Hari Kamis,Tanggal 28 Mei 2015. Himpunan Perundang-undangan Republik Indonesia, SISDIKNAS, Bandung: Margahayu Permai, 2010. Ibrahim, Darsono, T., Pemahaman Al-Qurán dan Hadits, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2002. Majid, Abdul., Strategi Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013. Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997. Moleong, J, Lexy., Metodologi Penelitan Kualitatif Cet. XVII, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002. Mudjiono, Dimyati., Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Depdikbud bekerjasama dengan PT. Rineka cipta, 1999. Muhadjir, Noeng., Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996. Muzdalifah, Psikologi Pendidikan Cetakan I, Kudus : STAIN Kudus, 2008. Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1984. Sananki, Hujair., Paradigma Pendidikan Islam, Membangun Masyarakat Modern, Yogyakarta: Safarina Insani Press, 2003.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011. Silberman, L., Melvin, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Cet. VIII, Bandung: Nusa Media & Nuansa Cendekia, 2013. Strauss, Anselm, Corbin, Juliet., Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. Syah, Muhibbin., Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995. Wiyani, Ardy, Novan, Desain Pembelajaran Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013. Zaini, Hisyam, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Insan Madani, 2003. Zaini, Hisyam, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Nuansa Aksara Grafika, 2004.
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Miftahur Rohman
NIM
: 131310001359
Tempat,Tgl. Lahir
: Jepara, 25 September 1987
Agama
: Islam
Jurusan/Prodi
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/ PAI
Alamat
: Desa Petekeyan RT. 19 RW. 04 Tahunan.
Pendidikan: 1. MI. Nahdlatul Fata Petekeyan Angkatan 1995-2001 2. MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Angkatan 2001-2004 3. MA. Sultan Hadlirin Angkatan 2004-2007 4. Mahasiswa UNISNU Jepara jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan PAI angkatan 2011. Demikian daftar riwayat pendidikan penulis ini dibuat sebenarbenarnya untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Jepara, 17 Agustus 2015 Penulis,
MIFTAHUR ROHMAN NIM. 131310001359
TRANSKIP WAWANCARA Wawancara dengan Kepala MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Hari, Tanggal
: Selasa, 09 Juni 2015
Pukul
: 09.00 - 10.00 WIB
Nama Narasumber
: Bapak H. Subekhan, S. Ag.
Tempat Wawancara
: Ruang Tamu kantor MTs. Nafa Petekeyan
Wawancara. 1 Peneliti
: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Informan
; Waalaikum salam Warahmatullahi Wabarokatuh.
Peneliti
: Begini Pak, saya dari mahasiswa UNISNU Jepara mau mengadakan penelitian disni.
Informan
: Ya Mas, saya persilahkan.
Peneliti
: Apa
yang
bapak
ketahui
tentang
teknik
pembelajaran instant assesment ? Informan
: “Teknik pembelajaran Instant Assesment merupakan strategi penilaian cepat yang dilakukan guru dalam pembelajaran yang berbentuk tanya jawab yang sangat menyenangkan Mas.
Peneliti
: Bagaimana dukungan dari pihak Madrasah untuk menunjang guru dalam melakukan pembelajaran mata pelajaran Al-Quran Hadits dengan teknik Instant Assesment?
Informan
: Dukungan dari fihak Madrasah adalah berupa support kepada guru-guru dalam menerapkan setiap metodologi yang dianggap cocok untuk mencapai target pembelajaran. Di samping itu, madrasah member fasilitas, sarana-prasarana yang dibutuhkan oleh guru dalam menggunakan model pembelajaran aktif berupa internet, buku-buku referensi, kelas
yang nyaman dan kondusif. Peneliti
: Bagaimana kemampuan guru mata pelajaran AlQuran Hadits dalam mengadakan pembelajaran dikelas pak ?
Informan
: Menurut pengamatan saya, guru Al Quran-Hadits di MTs. Nahdlatul Fata cukup profesional, dapat memanaj kelas dengan baik, menguasai materi, dan cakap dalam menerapkan metodologi pembelajaran, tak terkecuali instant assesment indikasinya adalah dalam kegiatan supervisi kepada Madrasah terhadap guru yang bersangkutan tidak ditemukan kendala yang berarti. Di samping itu, antusiasme siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar mata pelajaran Al Quran-Hadits cukup tinggi.
Peneliti
: Menurut Bapak, apa faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat yang dihadapi guru mata pelajaran Al-Quran Hadits dalam pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Al-Quran Hadits dengan menggunakan teknik instant assesment ?
Informan
:
Faktor pendukung yang dihadapi guru mata pelajaran Al Quran-Hadits dalam penerapan teknik instant assessment ada dua: Pertama, factor internal, yaitu factor dari dalam guru yang bersangkutan itu sendiri berupa semangat dan kemampuan untuk menggunakan berbagai teknik pembelajaran tak terkecuali teknik instant assesment. Kedua, faktor eksternal berupa sarana-prasarana pembelajaran, antusiasme
siswa,
iklim
pembelajaran
yang
kondusif
yang
memungkinkan
terlaksananya
berbagai teknik pembelajaran, dan juga tersedianya aneka sumber belajar. Sedangkan
faktor
assesment,
saya
penghambat kira
terletak
teknik
instant
pada
materi
pembelajaran Al Quran-Hadit itu sendiri yang belum tentu semua cocok menggunakan teknik instant assessment. Oleh karena itu guru harus pandai-pandai memilah mana materi yang cocok menggunakan teknik instant assesment dan mana yang cocok untuk lainnya. Di samping itu, guru harus ekstra mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan seputar materi ajar agar tujuan pembelajaran juga tercapai. Peneliti
: Apa saran Bapak kepada guru Mata Pelajaran Al Quran-Hadits terkait teknik instant assesment ini?
Informan
: Menurut saya, sebagai alternatif pembelajaran aktif, guru dapat menggunakan teknik instant assesment ini untuk materi yang mungkin cocok dengan metode ini. Tentunya guru harus cermat merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini dengan matang sehingga out put yang dihasilkan dapat maksimal.
Peneliti
: Kiranya itu dulu Pak pertanyaan yang dapat saya berikan, terima kasih atas waktu yang Bapak luangkan
buat
saya.
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh. Informan
: Ya
sama-sama
Mas.
warahmatullahi wabarakatuh.
Wa’alaikum
salam
Instrumen Peneliti Peneliti
Kepala Madrasah,
Miftahur Rohman
H. Subekhan, S. Ag.
TRANSKIP WAWANCARA Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Al-Quran Hadits MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Hari, Tanggal
: Rabu, 10 Juni 2015
Pukul
: 09.30 – 10.30 WIB
Nama Narasumber
: Bapak Anshori, S. Ag.
Tempat Wawancara
: Ruang Guru MTs. Nafa Petekeyan
Peneliti
: Assalamualaikum Pak
Informan
: Waalaikum salam Mas
Peneliti
: Begini Pak, saya dari mahasiswa UNISNU Jepara mau menanyakan tentang teknik pembelajaran mata pelajaran Al-Quran Hadits yang Bapak gunakan.
Informan
: Ya Mas, saya persilahkan dan apa yang bisa ditanyakan.
Peneliti
: Persiapan apa saja yang bapak lakukan sebelum melaksanakan pembelajaran
mata
pelajaran
Al-Quran
Hadits
dengan
menggunakan teknik instant assesment? Informan
: menyusun program, merumuskan tujuan program yang akan dilaksanakan,
merencanakan
program
pembelajaran,
dan
menyusun instrument. Peneliti
: Bagaimana implementasi teknik pembelajaran instant assesment dalam pengembangan pengalaman belajar siswa pada mata pelajaran Al-Quran Hadits di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan?
Informan
: Dalam Proses pembelajaran mata pelajaran Al-Quran Hadits tersebut meliputi : tahap pembukaan, pembahasan, maupun penutup Mas. 1. Tahap Pembukaan Pada tahap ini guru mengucapkan salam,
menanyakan
kehadiran peserta didik (kehadiran peserta didik dalam pembelajaran merupakan alat ukur kemampuan guru dalam mengajar),
mereview
pembelajaran
yang
dengan hendak
singkat dilakukan
serta
mengaitkan
peserta
didik,
memberikan kesempatan kepada peserta didik tentang materi pelajaran sebelumnya yang belum dikuasai, setelah guru yakin tentang materi sebelumnya sudah dikuasai peserta didik barulah guru memulai menyampaikan kompetensi atau pelajaran selanjutnya. 2. Tahap inti atau tahap pembahasan Pada tahap ini seorang guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menuliskan pokok bahasan materi, memberikan contoh konkret, menggunakan alat bantu dan menyimpulkan hasil pembahasan. 3. Penutup Dalam hal tersebut seorang guru memberi suatu motivasi dengan beberapa kata-kata agar peserta didik tetap bersemangat dalam belajar, khususnya pada mata pelajaran Al-Quran Hadits, sesudah
itu
kemudian
menutup
pembelajaran
dengan
mengucapkan hamdalah dan kemudian salam. Peneliti
: Dalam proses pembelajaran mata pelajaran Al-Quran Hadits, Metode apa yang bapak gunakan untuk menjelaskan Materi pelajaran Al-Quran Hadits di MTs. Nahdlatul Fata? berapa alokasi waktunya.
Informan
: Dalam menjelaskan materi pelajaran Al-Quran Hadits metode yang saya gunakan adalah metode ceramah Mas. metode memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan inforMasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Dalam pelaksanaan pembelajaran pelajaran Al-Quran Hadits dengan menggunakan metode ceramah biasanya kurang lebih sekitar 10-15 menit Mas.
Peneliti
: Apa yang Bapak ketahui tentang teknik pembelajaran instant assesment?
informan
: Strategi Active LYarning tipe Instant Assessment bukan suatu strategi
yang menakutkan bagi siswa melainkan merupakan strategi untuk mengetahui latar belakang siswa, pengalaman,sikap, harapan dan perhatian siswa dalam belajar secara cepat sehingga dapat mengetahui kemampuan siswa dalam belajar dan meningkatkan kepedulian siswa terhadap belajar, pembelajaran instant assesment digunakan guru
untuk mengetahui tingkat pemahaman materi yang diserap peserta didik, disebut penilaian cepat karena sistem tanya jawab Mas, jadi dengan cara anak menjawab pertanyaan dari guru, secara langsung guru akan tau mana anak yang benar jawabnya dan mana anak yang salah jawab, dari jawaban tersebut bisa tahu sejauh mana materi yang diserap oleh peserta didik. Peneliti
: Apa saja langkah atau tahapan-tahapan teknik pembelajaran instant assesment ?
informan
: Langkah penerapan teknik pembelajaran instant assesment diantaranya Mas a) Buatlah potongan-potongan kertas, Masing- Masing di tulis huruf A, B atau C untuk menjawab pertanyaan pilihan ganda. Atau kertas dengan tulisan huruf B atau S untuk menjawab soal benar salah, atau kertas dengan tulisan angka 1, 2, 3, 4, atau 5 untuk pertanyaan dengan jawaban rangking, seperti skala likert. b) Guru membacakan pertanyaan pertama. c) Kemudian mengangkat
Siswa
menjawab
pertanyaan
kartu
responden
yang
sudah
dengan
cara
dipersiapkan
sebelumnya oleh guru. d) Dengan cepat hitunglah jawaban mereka. e) Dengan pertanyaan yang sudah dijawab oleh peserta didik, kemudian guru meminta salah satu peserta didik untuk memberikan alasan jawabanya. f) Lanjutkan dengan pertanyaan tersisa yang belum di berikan. Peneliti
: Apa tujuan bapak menggunakan teknik pembelajaran instant assesment?
informan
: “Pertama teknik instant assessment digunakan bertujuan untuk mengecek penguasaan materi siswa, kedua untuk merangsang siswa dalam berfikir, ketiga untuk melatih murid untuk berbicara secara sistematis berdasarkan pemikiran orisinil.
Peneliti
: Apa peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Quran Hadits dengan menggunakan teknik pebelajaran instant assesment?
informan
: Guru berperan sebagai fasilitator, motivator dan pembimbing dalam berlangsungnya pembelajaran.
Peneliti
: Bagaimana
respon
siswa
ketika
mengikuti
pembelajaran
menggunakan teknik instant assesment? informan
: Dalam kaitanya dengan pembelajaran menggunakan teknik instant assesment, disini Respon siswa sangat senang, serta berantusias untuk mengikuti pelajaran.
Peneliti
: Apa saja kelebihan maupun kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Quran Hadits dengan menggunakan teknik instant assesment?
informan
: Kelebihan teknik pembelajaran instant assesment a)
Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik.
b)
Karena ada unsur permainan Siswa sangat senang mengikuti pembelajaran Al-Quran Hadits serta bersemangat dan berantusias.
c)
Dapat Menumbuhkan kepercayaan diri siswa meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
d)
Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kelemahan teknik pembelajaran instant assesment a) Menyita banyak waktu b) Kelas menjadi rame dan kurang terkondisikan c) Apabila dari siswa yang tingkat intelegensinya kurang mungkin akan kesulitan untuk mengikuti teknik pembelajaran tersebut.
Peneliti
: Apa saja materi yang bisa diterapkan menggunakan teknik pembelajaran instant assesment Pak?
informan
: Semua materi bisa dikembangkan ketika teknik pembelajaran instant assesment digunakan, akan tetapi tergantung bagaimana pandai-pandainya seorang guru mendesain suatu materi sehingga dapat dikembangkan dengan teknik tersebut, materi yang bisa diterapkan diantaranya: Untuk materi kelas VII semester satu, materinya meliputi : 1. Materi tentang Al Qur’an surat al-Fatihah, an-Nas, al-Falaq dan al-Ikhlas. 2. Materi tentang menghayati keesaan Allah. 3. Materi tentang terbiasa beribadah dan berdo’a. Membaca dan menghafal surat al-Fatihah, an-Nas, al-Falaq dan al-Ikhlas dengan fasih dan tartil. Untuk materi kelas VIII semester satu, materinya meliputi : 1. Menerapkan hukum tajwid. 2.
Al-Qur’an surat ar-Rum ayat 40
3. tentang Ketentuan rezeki dari Allah SWT. 4. Al-Qur’an surat Al-Kausar dan AL-Maún tentang kepedulian sosial, dan tolong-menolong serta mencinyai anak yatim Peneliti
: Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam proses pembelajaran dengan menggunakan teknik pembelajaran instant assesment pada mata pelajaran Al-Quran Hadits?
informan
: Faktor yang mendukung diantaranya: 1) guru, disini guru dituntut untuk selalu profesional, diantaranya menguasai materi atau bahan ajar yang akan disampaikan, karena keprofesionalian guru dapat menentukan dan mewujudkan tujuan pembelajaran. 2) Siswa, disini siswa berperan aktif didalam kelas dan dapat menjadikan kepercayaan
diri
siswa
bertambah
sehingga
yakin
akan
kemampuan yang dimiliki. 3) Sarana-prasarana, adanya sarana prasarana yang mendukung dari sekolahan dapat menjadikan
pembelajaran dikelas menjadi nyaman dan segala kebutuhan pembelajaran yang diharapkan juga akan terpenuhi. 4) Jam pagi, jika pembelajaran di jam pagi siswa Masih bersemangat
dan
berantusias
mengikuti
pembelajaran.
5)
Lingkungan, Lingkungan yang nyaman merupakan salah satu faktor pendukung dalam pembelajaran. Sedangakan faktor penghambat yang dialami meliputi: 1) Guru , disini guru yang kurang menguasai materi dan bahan ajar merupakan salah satu faktor penghambat dalam pembelajaran. 2) Siswa, dalam suatu kelas pasti tingkat intelegensi siswa sangat berbeda, apabila siswa yang tingkat intelegensinya rendah tentu akan kesulitan dalam mengikuti pembelajaran. 3) Jam siang, antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran jadi berkurang.4) Lingkungan,
Lingkungan
merupakan
daya
dukung
dalam
pembelajaran, apabila lingkungan belajar tidak mendukung, secara tidak langsung proses pembelajaran menjadi tidak stabil. 5) Sarana prasarana, Sarana prasarana merupakan bagian penting dari proses pembelajaran sehingga dapat menjadikan terciptanya tujuan pembelajaran. Peneliti
: Mungkin cukup itu dulu pertanyaan yang dapat saya berikan Pak. Terima kasih atas waktunya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
informan
Ya sama-sama Mas. Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.
Instrumen Peneliti Peneliti
Miftahur Rohman
Guru Mapel Al-Quran H.,
Anshori, S. Ag.
TRANSKIP WAWANCARA
Wawancara dengan peserta didik kelas VII MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Hari, Tanggal
: Kamis, 28 Mei 2015
Pukul
: 08.00 - 08.15 WIB
Nama Narasumber
: Muhammad Rafi
Tempat Wawancara
: Ruang Kelas MTs. Nafa Petekeyan
Peneliti
: Assalamualaikum Dik
Informan
; Waalaikum salam Mas.
Peneliti
: Bisa minta waktunya sebentar Dik.
Informan
: Ya Mas.
Peneliti
: Kamu nanti tinggal jawab pertanyaan yang saya berikan Dik.
Informan
: Ya Mas.
Peneliti
: Apakah kamu suka pelajaran pendidikan agama Islam Dik.
Informan
: Suka Mas.
Peneliti
: Bagaimana perasaan kamu dengan pembelajaran Al-Quran Hadits yang diajarkan guru dengan teknik pembelajaran instant assesment Dik?
Informan
: Saya sangat menyukai pelajaran Al-Quran Hadits ketika disampaikan oleh Pak Anshori.
Peneliti
: Apakah kamu merasa lebih faham atau tidak faham dengan materi yang disampaikan guru dengan teknik instant assesment ?
informan
: Saya merasa lebih mudah faham Mas.
Peneliti
: Apakah guru pelajaran Al-Quran Hadits selalu mendorong kamu untuk selalu belajar Dik?
Informan
: Ya Mas, setelah pelajaran selesai, pak guru selalu menyuruh kami selalu belajar,
Peneliti
: Cukup itu dulu pertanyaan dari saya Dik.
Informan
: Ya Mas.
Peneliti
: Terima kasih atas waktunya, wassalamualaikum
Informan
: Ya Mas, waalaikum salam
Instrumen2n22nnnniti Peneliti
Peserta didik kelas VII
Miftahur Rohman
Muhammad Rafi
TRANSKIP WAWANCARA
Wawancara dengan peserta didik kelas VII MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Hari, Tanggal
: Kamis, 28 Mei 2015
Pukul
: 08.20 - 08.35 WIB
Nama Narasumber
: Indah Sulistianah
Tempat Wawancara
: Ruang Kelas MTs. Nafa Petekeyan
Peneliti
: Assalamualaikum Dik
Informan
; Waalaikum salam Mas.
Peneliti
: Bisa minta waktunya sebentar Dik.
Informan
: Ya Mas, silahkan.
Peneliti
: Kamu nanti tinggal jawab pertanyaan yang saya berikan Dik.
Informan
: Ya Mas.
Peneliti
: Apakah kamu suka pelajaran Al-Quran Hadits Dik.
Informan
: Saya suka dengan pelajaran Al-Quran Hadits Mas.
Peneliti
: Bagaimana Dik pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran Al-Quran Hadits?
Informan
: Pelaksaanya sangat menyenangkan dan tidak menakutkan Mas
Peneliti
: Bagaimana perasaan Kamu dengan pembelajaran Al-Quran Hadits yang diajarkan guru dengan teknik pembelajaran instant assesment Dik?
informan
: Saya sangat senang Mas, karena suasana kelas menjadi tidak jenuh.
Peneliti
: Apakah kamu merasa lebih faham atau tidak faham dengan materi yang disampaikan guru dengan teknik pembelajaran instant assesment yang digunakan guru Al-Quran Hadits?
Informan
: Saya merasa lebih cepat faham Mas
Peneliti
: Apakah guru Al-Quran Hadits selalu mendorong kamu untuk selalu belajar Dik?
Informan
: Ya Mas, pak guru selalu menyuruh dan mendorong kami agar selalu belajar,
Peneliti
: Cukup itu dulu pertanyaan dari saya Dik,
Informan
: Ya Mas.
Peneliti
: Terima kasih atas waktunya, wassalamualaikum
informan
: Ya Mas, waalaikum salam
Instrumen2n22nnnniti Peneliti
Miftahur Rohman
Peserta didik kelas VII
Indah Sulistianah
TRANSKIP WAWANCARA
Wawancara dengan peserta didik kelas VIII MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Hari, Tanggal
: Kamis, 28 Mei 2015
Pukul
: 08.40 - 08.55 WIB
Nama Narasumber
: Muhammad Zawawi
Tempat Wawancara
: Ruang Kelas MTs. Nafa Petekeyan
Peneliti
: Assalamualaikum Dik
Informan
; Waalaikum salam Mas.
Peneliti
: Bisa minta waktunya sebentar Dik.
Informan
: Ya Mas, silahkan.
Peneliti
: Kamu nanti tinggal jawab pertanyaan yang saya berikan Dik.
Informan
: Ya Mas.
Peneliti
: Apakah kamu suka pelajaran pendidikan agama Islam Dik.
Informan
: Ya Mas, saya suka dengan pelajaran Al-Quran Hadits.
Peneliti
: Bagaimana perasaan Kamu dengan pembelajaran Al-Quran Hadits yang diajarkan guru dengan teknik instant assesment Dik?
Informan
: Saya sangat senang Mas, karena suasana kelas menjadi tidak jenuh.
Peneliti
: Apakah Kamu merasa lebih faham atau tidak faham dengan materi yang disampaikan guru dengan teknik pembelajaran instant assesment yang digunakan guru Al-Quran Hadits?
informan
: Saya merasa lebih mudah faham Mas, karena sifatnya tanya jawab dan menyenangkan.
Peneliti
: Apakah guru mata pelajaran Al-Quran Hadits selalu mendorong kamu untuk selalu belajar Dik?
Informan
: Ya Mas, setelah pelajaran selesai, pak guru selalu menyuruh dan mendorong untuk selalu belajar,
Peneliti
: Cukup itu dulu pertanyaan dari saya Dik,
Informan
: Ya Mas.
Peneliti
: Terima kasih atas waktunya, wassalamualaikum
Informan
: Ya Mas, waalaikum salam
Instrumen2n22nnnniti Peneliti
Miftahur Rohman
Peserta didik kelas VIII
Muhammad Zawawi
TRANSKIP WAWANCARA
Wawancara dengan peserta didik kelas VIII MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Hari, Tanggal
: Kamis, 28 Mei 2015
Pukul
: 09.20 - 09.35 WIB
Nama Narasumber
: Tiara Shiffany
Tempat Wawancara
: Ruang Kelas MTs. Nafa Petekeyan
Wawancara. 2 Peneliti
: Assalamualaikum Dik
Informan
; Waalaikum salam Mas.
Peneliti
: Bisa minta waktunya sebentar Dik.
Informan
: Ya Mas, silahkan.
Peneliti
: Kamu nanti tinggal jawab pertanyaan yang saya berikan Dik.
Informan
: Ya Mas.
Peneliti
: Apakah kamu suka pelajaran Al-Quran Hadits Dik.
Informan
: Saya sangat menyukai pelajaran Al-Quran Hadits.
Peneliti
: Bagaimana perasaan kamu dengan pembelajaran Al-Quran Hadits yang diajarkan guru dengan teknik instant assesmentDik?
Informan
: Saya sangat senang Mas, karena suasana kelas menjadi tidak menegangkan
Peneliti
: Apakah kamu merasa lebih faham atau tidak faham dengan materi
yang
disampaikan
guru
dengan
teknik
instant
assesmentyang digunakan guru mata pelajaran Al-Quran Hadits? informan
: Saya merasa lebih mudah faham Mas, karena sifatnya tanya jawab dan menyenangkan.
Peneliti
: Apakah guru pendidikan agama Islam selalu mendorong kamu untuk selalu belajar Dik?
Informan
: Ya Mas, setelah pelajaran selesai, pak guru selalu menyuruh dan mendorong untuk selalu belajar,
Peneliti
: Cukup itu dulu pertanyaan dari saya Dik,
Informan
: Ya Mas.
Peneliti
: Terimakasih atas waktunya, wassalamualaikum
Informan
: Ya Mas, waalaikum salam
Instrumen2n22nnnniti Peneliti
Miftahur Rohman
Peserta didik kelas VIII
Tiara Shiffany
DOKUMENTASİ PENELITIAN DI MTs. NAHDLATUL FATA PETEKEYAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Wawancara dengan Bapak H. Subekhan, S. Ag. (Kepala Madrasah) di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan
Wawancara dengan Bapak Anshori, S. Ag. (Guru Mapel Al Quran-Hadits) di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan
Wawancara dengan peserta Didik MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan
Wawancara dengan peserta Didik MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan
Pelaksanaan Teknik Pembelajaran Instant Assessment di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan
Pelaksanaan Teknik Pembelajaran Instant Assessment di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan