PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS ASET, PERMODALAN, EFISIENSI OPERASI, DAN RENTABILITAS TERHADAP RETURN ON ASSET PADA BANK KELOMPOK BUKU 4 PERIODE 1 JANUARI 2013-31 MARET 2016
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
NAMA NIM
: LUTFI HAKIM : 302 12 11 053
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2016
PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS ASET, PERMODALAN, EFISIENSI OPERASI, DAN RENTABILITAS TERHADAP RETURN ON ASSET PADA BANK KELOMPOK BUKU 4 PERIODE 1 JANUARI 2013-31 MARET 2016 Lutfi Hakim Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas Bangka Belitung Email:
[email protected] Abstract This research is based on phenomenon shows that the bank’s return on assets BUKU 4 groups tend to decline. The purpose this reseach is to determine and analyze the effect of liquidity, asset quality, financial capital, operating efficiency, and profitability of the bank’s return on assets in the group of BUKU 4 on 1st January 2013-31st March 2016, either it is partially or simulataneous. This research was done by using the documentation to obtain the data on the publication of bank’s financial reports and the group of BUKU 4 Indonesian Banking Statistic FSA. This research is a descriptive quantitative research with a number of 52 samples, while the sampling technique used the saturation sampling techniques. In this research, the independent variables consisted of loan to deposit ratio, non performing loan gross, capital adequacy ratio, operating expenses to operating revenue, and net interest margin. On the other hand, the dependent variable was the return on assets. Testing instrument had used the software SPSS 22. The method of Data analysis applied the descriptive stattistical analysis, classical assumption test, and the multiple linier regression which include t-test, F-test, and R2.The result showed that rank of LDR was health, Gross NPL was very healthy, CAR was very healthy, BOPO was very healthy, NIM was very healthy, and ROA was very healthy. The X1 independent variables obtained, tvalue (0,984) < ttable (2,012), X2 variables tvalue (-0,145)< ttable (2,012), X3 variables tvalue (0,357) < ttable (2,012), X4 variables tvalue (-16,847) < ttable (2,012), X5tvalue (13,964) > ttable (2,012). Then the LDR was partial effect on ROA, Gross NPL was partial effect on ROA, CAR was partial effect of ROA, BOPO was partial effect on ROA, and NIM was partial effect on ROA. F-test result showed that Fvalue (230, 239) > Ftable (2,42), while the significance was 0,000 < alpha at a significance level of 0,05. Therefore, Ho is rejected and Ha is accepted, which means that the independent variables joinntly or simultaneously affected the dependent variable significant. The result of coefficient of determination test (R2) indicated adjusted R square 0,957 or 95,7%, which means ROA variable variation could be explained by LDR,Gross NPL, CAR, BOPO, and NIM variable, the remaining 4,3% could be explained by other variables outside of the research. Keyword : LDR, NPL Gross, CAR, BOPO, NIM, and ROA
1
mewakili rasio permodalan, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) mewakili rasio efisiensi operasi, dan Net Interest Margin (NIM) mewakili rasio rentabilitas. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Bank Berdasarkan Modal Inti Bank mendefinisikan bank kelompok BUKU 4 (Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha 4) sebagai bank dengan modal inti di atas Rp 30.000.000.000.000,00 (tiga puluh triliun rupiah). Bank yang masuk kelompok BUKU 4 per 1 Januari 2013 sampai 31 Maret 2016 adalah sebagai berikut: 1. PT Bank Negara Indonesia (PERSERO),Tbk. 2. PT Bank Central Asia,Tbk. 3. PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO),Tbk. 4. PT Bank Mandiri (PERSERO),Tbk. Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, total aset bank kelompok BUKU 1, 2, 3, dan 4 per 31 Desember 2015 adalah Rp 6.132,583 triliun. Sedangkan total aset bank kelompok BUKU 4 adalah Rp 2.728,358 triliun atau 37,15% dari total aset bank kelompok BUKU 1, 2, 3, dan 4. Hal ini menunjukan bahwa bank kelompok BUKU 4 mempunyai market share yang besar dari total 118 bank umum yang ada di Indonesia.
Pendahuluan Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai market share terbesar di Indonesia. Berdasarkan Laporan Penunjukan Entitas Utama dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) anggota konglomerasi keuangan per 30 Juni 2015, terdapat 62 group konglomerasi keuangan yang terdiri dari 255 LJK di industri jasa keuangan Indonesia. Total aset dari 62 konglomerasi keuangan tersebut sebesar Rp 5.123 triliun. Dengan prosentase total aset 62 konglomerasi keuangan tersebut terhadap total aset industri perbankan mencapai 91,2%. Perusahaan induk dari konglomerasi keuangan tersebut mayoritas adalah perbankan. Salah satu indikator kinerja keuangan perbankan adalah Return On Asset. Return On Asset (ROA) adalah rasio yang mengukur pengembalian atas aset. Return On Asset (ROA) membandingkan antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total aset. Pengukuran rasio ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba dalam periode tertentu (Ikatan Bankir Indonesia, 2013: 178). Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.03/2016 tentang Penilain Tingkat Kesehatan Bank Umum, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilain Tingkat Kesehatan Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum dapat disimpulkan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) mewakili rasio likuiditas, Non Performing Loan Gross (NPL Gross) mewakili rasio kualitas aset, Capital Adequacy Ratio (CAR)
2
Secara umum Return On Asset (ROA) bank kelompok BUKU 4 dalam keadaan baik karena masih lebih tinggi dari rata-rata Bank Umum Konvensional. Namun fenomena yang terjadi Return On Asset (ROA) cenderung mengalami penurunan. Tahun 2013 Return On Asset (ROA) bank kelompok BUKU 4 sebesar 3,96%, turun sebesar 4 bps menjadi 3,92% pada tahun 2014. Sedangkan pada tahun 2015 Return On Asset (ROA) bank kelompok BUKU 4 turun sebesar 48 bps menjadi 3,44% dibandingkan tahun 2014 sebesar 3,92%. Return On Asset (ROA) yang turun cukup signifikan di tahun 2015 diduga disebabkan oleh meningkatnya Loan to Deposit Ratio (LDR) dari 82,08% pada tahun 2014 menjadi 85,71% pada tahun 2015, meningkatnya Non Performing Loan Gross (NPL Gross) dari 1,48% pada tahun 2014 menjadi 1,97% pada tahun 2015, meningkatnya Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dari 65,65% pada tahun 2014 menjadi 69,09% pada tahun 2015 dan menurunnya Net Interest Margin (NIM) dari 6,79% pada tahun 2014 menjadi 6,78% pada tahun 2015. Sebagaimana pemaparan diatas, kelima variabel tersebut merupakan variabel yang diduga memiliki peran penting dalam mempengaruhi Return On Asset pada Bank Kelompok BUKU 4. Tetapi untuk mengetahui apakah ada hubungan antara Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan Gross, Capital Adequacy Ratio, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Net Interest Margin terhadap Return On Asset tentunya dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumber daya perusahaan untuk mencari dana, mengolah dana dengan tujuan untuk mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan. 2.2 Nilai Waktu Uang Nilai Akan Datang (NAD/future value-FV), adalah nilai akan datang dari sejumlah atau serangkaian jumlah uang saat sekarang yang dihitung dengan membungakan nilai sekarang tersebut dengan tingkat bunga yang diharapkan selama periode tertentu. Sedangkan Nilai Sekarang (NS/present value-PV), adalah nilai sekarang dari sejumlah atau serangkaian jumlah uang di masa akan datang yang dihitung melaui pendiskontoan nilai di masa akan datang tersebut dengan tingkat bunga yang diharapkan selama periode tertentu (Sundjaja et. al, 2010: 3). 2.3 Bank Kelompok BUKU 4 Bank kelompok BUKU 4 (Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha 4) didefinisikan sebagai bank dengan modal inti di atas Rp 30.000.000.000.000,00 (tiga puluh triliun rupiah). Secara singkat bank kelompok BUKU 4 adalah bank yang dapat melakukan seluruh kegiatan usaha perbankan baik dalam rupiah maupun valuta asing dan penyertaan modal pada lembaga keuangan di Indonesia dan/atau seluruh wilayah di luar negeri dengan jumlah yang lebih besar dari bank kelompok BUKU 1, 2, dan 3 serta dapat melakukan pembukaan jaringan kantor pada seluruh wilayah luar negeri. Bank yang masuk kelompok BUKU 4 per 1 Januari 2013 sampai 31 Maret 2016 adalah sebagai berikut: 1. PT Bank Negara Indonesia (PERSERO), Tbk. 2. PT Bank Central Asia, Tbk. 3. PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO), Tbk.
Landasan Teori 2.1 Definisi Manajemen Keuangan Fahmi (2013: 2) mendefinisikan manajemen keuangan sebagai penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis
3
4. PT Bank Mandiri (PERSERO), Tbk.
2.7 Capital Adequacy Ratio (CAR) Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri di samping memperoleh danadana dari sumber-sumber selain bank. Selain itu Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang harus dipenuhi oleh bank, yaitu minimum 8% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
2.4 Return On Asset (ROA) Return On Asset (ROA) adalah rasio yang mengukur pengembalian atas aset. Pengukuran rasio ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba dalam periode tertentu. Return On Asset (ROA) membandingkan antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total aset. Selain itu Return On Asset (ROA) dapat digunakan untuk memperhitungkan kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan. Secara umum Return On Asset (ROA) dikatakan baik apabila >1,5% (LPIP Triwulanan III 2015 OJK, 2015: 27).
2.8 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Untuk bank yang efisiensinya diatas rata-rata, laba merupakan ganjaran atas efisiensi tersebut. BOPO adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi operasional perbankan karena membandingkan antara total biaya operasional dengan total pendapatan operasional (Ikatan Bankir Indonesia, 2013: 179).
2.5 Loan to Deposit Ratio (LDR) Rasio ini membandingkan antara kredit yang diberikan dalam rupiah atau valuta asing dengan dana pihak ketiga. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain, sedangkan dana pihak ketiga mencakup giro, tabungan dan deposito dalam rupiah dan valuta asing serta tidak termasuk dana antarbank (Ikatan Bankir Indonesia, 2013: 180).
2.9 Net Interest Margin (NIM) Net Interest Margin (NIM) di Indonesia termasuk yang tertinggi dibandingkan negara-negara lain, termasuk negara-negara Asia dan negara berkembang lainnya. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga dan disetahunkan (Ikatan Bankir Indonesia, 2013: 179).
2.6 Non Performing Loan Gross (NPL Gross) Rasio Non Performing Loan Gross (NPL Gross) menunjukan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar. Hal ini menunjukan bahwa bank tersebut tidak profesional dalam pengelolaan kreditnya, sekaligus memberikan indikasi bahwa tingkat risiko atas pemberian kredit pada bank tersebut cukup tinggi.
2.10 Kerangka Berpikir Sugiyono, (2014 : 128) mengatakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting.
4
Metodelogi Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan kuantitatif. Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melaui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum (Sugiyono, 2014: 29). Sementara itu, metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme yang digunakan untuk meneliti suatu populasi atau sampel tertentu, teknik pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian, analisis data yang bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2014: 35).
2.11 Hipotesis H1 :Tingkat LDR diduga sehat, NPL Gross diduga sangat sehat, CAR diduga sangat sehat, BOPO diduga sangat sehat, NIM diduga sangat sehat,dan ROA diduga sangat sehat pada bank kelompok BUKU 4 periode 1 Januari 2013-31 Maret 2016. H2 : LDR diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada bank kelompok BUKU 4 periode 1 Januari 2013- 31 Maret 2016. H3 : NPL Gross diduga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada bank kelompok BUKU 4 periode 1 Januari 2013- 31 Maret 2016. H4 : CAR diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada bank kelompok BUKU 4 periode 1 Januari 2013- 31 Maret 2016. H5 : BOPO diduga berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA pada bank kelompok BUKU 4 periode 1 Januari 2013- 31 Maret 2016. H6 : NIM diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada bank kelompok BUKU 4 periode 1 Januari 2013- 31 Maret 2016. H7 : LDR, NPL Gross, CAR, BOPO, dan NIM diduga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA pada bank kelompok BUKU 4 periode 1 Januari 2013- 31 Maret 2016.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono, 2014: 148). Total populasi
dalam penelitian ini adalah 52 laporan keuangan dan rasio keuangan bank kelompok BUKU 4 periode 1 Januari 2013 sampai 31 Maret 2016. 3.2.2 Sampel Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2014: 154). Jenis nonprobability sampling yang
5
digunakan adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Total sampel dalam penelitian ini adalah 52 laporan keuangan (interim/bank only) dan rasio keungan bank kelompok BUKU 4 periode 1 Januari 2013 sampai 31 Maret 2016.
3.4.1.2 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam model regresi, yakni dengan melihat nilai Tolerance dan lawannya yakni Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya (Ghozali, 2013: 106).
3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (secondary data),dimana data penelitian ini diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder adalah informasi tangan kedua yang sudah dikumpulkan oleh beberapa orang (organisasi) untuk tujuan tertentu dan tersedia untuk berbagai penelitian (Riadi, 2015: 30).
3.4.1.3 Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pangamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 139).
3.4 Teknik Analisis Data Teknik analisis data akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 22 for windows. 3.4.1 Uji Asumsi Klasik 3.4.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mengetahui ada tidaknya normalitas dalam model regresi, dapat dilakukan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. uji normalitas dengan statistik yang digunakan dalam penelitian ini uji Kolmogorov-Smirnov (KS test), yaitu dengan melihat angka profitabilitas signifikan dimana data dapat disimpulkan berdistribusi normal jika angka signifikansinya lebih besar dari 0,05. (Ghozali, 2013: 34).
3.4.1.4 Uji Autokorelasi Danang Sunyoto (2011: 134), persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokolerasi, jika terjadi autokolerasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokolerasi baru timbul jika ada kolerasi secara linier antara kesalahan penggangu periode t (berada) dengan kesalahan pengganggu periode t1 (sebelumnya). 3.4.3 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis linier digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan varibel bebas ( Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan Gross, Capital Adequacy Ratio, Biaya
6
Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Net Interest Margin) terhadap variabel terikat (Return On Asset).
sebesar 1,75%, CAR sebesar 17,57%, BOPO sebesar 66,77%, NIM sebesar 6,69%, dan ROA sebesar 3,64% pada bank kelompok BUKU 4 periode 1 Januari 2013-31 Maret 2016.Berdasarkan data diatas
3.4.5 Pengujian Hipotesis 3.4.5.1 Uji t Uji t disebut juga uji parsial, yang digunakan untuk menguji apakah suatu variabel independen secara parsial berpengaruh atau tidak terhadap variabel dependen. Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan sebaliknya. Taraf nyata yang digunakan sebesar 5%.
maka H1 yang menyatakan bahwa tingkat LDR diduga sehat, NPL Gross diduga sangat sehat, CAR diduga sangat sehat, BOPO diduga sangat sehat, NIM diduga sangat sehat,dan ROA diduga sangat sehat pada bank kelompok BUKU 4 periode 1 Januari 2013-31 Maret 2016 diterima.
3.4.5.2 Uji F Uji F disebut juga uji simultan. Uji F digunakan untuk menguji besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel, jika F hitung > F tabel maka hipotesis alternatif diterima (model layak digunakan), demikian sebaliknya. Taraf nyata yang digunakan sebesar 5%.
4.2 Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan regresi linier berganda yang diperoleh dari hasil analisis adalah: Y = 6,395 + 0,008X1 – 0,008X2 + 0,006X3 – 0,093X4 + 0,405X5 + e Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut: 1. Konstanta = 6,395 Jika variabel LDR (X1), NPL Gross (X2), CAR (X3), BOPO (X4), dan NIM (X5) nilainya = 0, maka ROA (Y) nilainya = 6,395. 2. Koefisien LDR (X1) = 0,008 Jika variabel LDR (X1) mengalami peningkatan sebesar 1 (satu) point sementara NPL Gross (X2), CAR (X3), BOPO (X4), dan NIM (X5) nilainya ROA (Y) akan meningkat sebesar 0,008 point. 3. Koefisien NPL Gross (X2) = -0,008 Jika variabel NPL Gross (X2) mengalami peningkatan sebesar 1 (satu) point sementara LDR (X1), CAR (X3), BOPO (X4), dan NIM (X5) nilainya tetap, maka ROA (Y) akan menurun sebesar -0,008 point. 4. Koefisien CAR (X3) = 0,006 Jika variabel CAR (X3) mengalami peningkatan sebesar 1 (satu) point sementara LDR (X1), NPL Gross (X2), BOPO (X4), dan NIM (X5) nilainya tetap, maka ROA (Y) akan meningkat sebesar 0,006 point. 5. Koefisien BOPO (X4) = -0,093
3.5.6 Koefisien Determinasi Analisis determinansi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukan seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikit pun prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya R2 sama dengan 1, maka prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna. Pembahasan 4.1 Rekapitulasi Variabel Penelitian
Hasil rekapitulasi perhitungan secara deskriptif menunjukan tingkat LDR sebesar 83,29%, NPL Gross 7
Jika variabel BOPO (X4), mengalami peningkatan sebesar 1 (satu) point sementara LDR (X1), NPL Gross (X2), CAR (X3), dan NIM (X5) nilainya tetap, maka ROA (Y) akan menurun sebesar 0,093 point. 6. Koefisien NIM (X5) = 0,405 Jika variabel NIM (X5) mengalami peningkatan sebesar 1 (satu) point sementara LDR (X1), NPL Gross (X2), CAR (X3), dan BOPO (X4) nilainya tetap, maka ROA (Y) akan meningkat sebesar 0,405 point. 7. Error (e) Menerangkan variabel gangguan (kesalahan). Berikut ini hasil pengujian secara parsial masingmasing variabel.
e) Kesimpulan LDR (X1) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA (Y) pada bank kelompok BUKU 4. 3. H0: NPL Gross diduga berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. H3: NPL Gross diduga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. a) Nilai t hitung = -0,145 menunjukan bahwa semakin besar NPL Gross (X2) maka akan menurunkan ROA (Y) pada bank kelompok BUKU 4. b) Untuk nilai t tabel, dimana level of significance (alpha) = 0.05 (5%) dan derajat kebebasan (df) = (n-k) atau (52-6) maka diketahui nilai t tabel sebesar 2,012. c) Nilai t hitung < t tabel (-0,145 < 2,012) berarti H3 ditolak d) Nilai sign = 0,886 > dari level of significance 0,05 berarti tidak signifikan. e) Kesimpulan NPL Gross (X2) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA (Y) pada bank kelompok BUKU 4. 4. H0: CAR diduga berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA H4: CAR diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA a) Nilai t hitung = 0,357 menunjukan bahwa semakin besar CAR (X3) maka akan meningkatkan ROA (Y) pada bank kelompok BUKU 4. b) Untuk nilai t tabel, dimana level of significance (alpha) = 0.05 (5%) dan derajat kebebasan (df) = (n-k) atau (52-6) maka diketahui nilai t tabel sebesar 2,012. c) Nilai t hitung < t tabel (0,351 < 2,012) berarti H4 ditolak. d) Nilai sign = 0,722 > dari level of significance 0,05 berarti tidak signifikan. e) Kesimpulan CAR (X3) berpengaruh positif dan tidak
4.3 Pengujian Hipotesis 4.3.1 Uji t Berikut ini hasil pengujian secara parsial masing-masing variabel. 1. Nilai konstansta (constant) sebesar 6,395 dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 8,978 (8,978 > 2.012) dan nilai signifikansi lebih kecil atau sama dengan 0.05 yang berarti signifikan untuk memprediksi nilai ROA (Y). 2. H0: LDR diduga berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA H2: LDR diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA a) Nilai t hitung = 0,984 menunjukan bahwa semakin besar LDR (X1) maka akan meningkatkan ROA (Y) pada bank kelompok BUKU 4. b) Untuk nilai t tabel, dimana level of significance (alpha) = 0.05 (5%) dan derajat kebebasan (df) = (n-k) atau (52-6) maka diketahui nilai t tabel sebesar 2,012. c) Nilai t hitung < t tabel (0,984 < 2,012) berarti H2 ditolak. d) Nilai sign = 0,330 > level of significance 0,05 berarti tidak signifikan.
8
signifikan terhadap ROA (Y) pada bank kelompok BUKU 4. 5. H0: BOPO diduga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. H5: BOPO diduga berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. a) Nilai t hitung = -16,847 menunjukan bahwa semakin besar BOPO (X4) maka akan menurunkan ROA (Y) pada bank kelompok BUKU 4. b) Untuk nilai t tabel, dimana level of significance (alpha) = 0.05 (5%) dan derajat kebebasan (df) = (n-k) atau (52-6) maka diketahui nilai t tabel sebesar 2,012. c) Nilai t hitung < t tabel (-16,847 < 2,012) berarti H5 ditolak. d) Nilai sign = 0,000 < dari level of significance 0,05 berarti signifikan. e) Kesimpulan BOPO (X4) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA (Y) pada bank kelompok BUKU 4. 6. H0: NIM diduga berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA. H6: NIM diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. a) Nilai t hitung = 13,964 menunjukan bahwa semakin besar NIM (X5) maka akan meningkatkan ROA (Y) pada bank kelompok BUKU 4. b) Untuk nilai t tabel, dimana level of significance (alpha) = 0.05 (5%) dan derajat kebebasan (df) = (n-k) atau (52-6) maka diketahui nilai t tabel sebesar 2,012. c) Nilai t hitung > t tabel (13,964 > 2,012) berarti H6 diterima. d) Nilai sign = 0,000 < dari level of significance 0,05 berarti signifikan. e) Kesimpulan NIM (X5) berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA (Y) pada bank kelompok BUKU 4.
4.3.2 Uji F F hitung sebesar 230,329 serta nilai probabilitas 0,000. Hasil perhitungan F hitung tersebut akan dibandingkan dengan Ftabel untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama (simultan). H0 = LDR (X1), NPL Gross (X2), CAR (X3), BOPO (X4), dan NIM (X5) diduga tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap ROA (Y). H7 = LDR (X1), NPL Gross (X2), CAR (X3), BOPO (X4), dan NIM (X5) diduga berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap ROA (Y). a) Nilai F hitung = 230,329 menunjukan bahwa semakin besar LDR (X1), NPL Gross (X2), CAR (X3), BOPO (X4), dan NIM (X5) maka akan meningkatkan ROA (Y) pada bank kelompok BUKU 4. b) Untuk nilai F tabel, dimana level of significance (alpha) = 0.05 (5%) maka diketahui nilai F tabel sebesar 2,42. c) Nilai F hitung > F tabel (230,329 > 2,42) berarti H7 diterima. d) Nilai sign = 0,000 < dari level of significance 0,05 berarti signifikan e) Kesimpulan: LDR (X1), NPL Gross (X2), CAR (X3), BOPO (X4), dan NIM (X5) berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap ROA (Y) pada bank kelompok BUKU 4. 4.4 Koefisien Determinasi Dari tabel tersebut, diketahui bahwa koefisien determinasi Adjusted R2 sebesar 0,957. Artinya seluruh variabel independen ( Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan Gross, Capital Adequacy Ratio, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Net Interest Margin) mampu menjelaskan variasi dari variabel
9
dependen (Return On Asset) sebesar 95,7%. Sedangkan sisanya sebesar 4,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam model regresi.
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA. 5. Hasil perhitungan secara parsial menunjukan variabel BOPO mempunyai t hitung sebesar -16,847 < t tabel sebesar 2,012 dengan nilai sign 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa BOPO secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. 6. Hasil perhitungan secara parsial menunjukan variabel NIM mempunyai t hitung sebesar 13,964 > t tabel sebesar 2,012 dengan nilai sign 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa NIM secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. 7. Hasil perhitungan secara simultan menunjukan F hitung sebesar 230,329 > F tabel sebesar 2,42 dengan nilai sign 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa LDR, NPL Gross, CAR, BOPO, dan NIM secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Penutup 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil perhitungan secara deskriptif menunjukan tingkat LDR sebesar 83,29% adalah sehat, NPL Gross sebesar 1,75% adalah sangat sehat, CAR sebesar 17,57% adalah sangat sehat, BOPO sebesar 66,77% adalah sangat sehat, NIM sebesar 6,69% adalah sangat sehat, dan ROA sebesar 3,64% adalah sangat sehat pada bank kelompok BUKU 4 periode 1 Januari 2013-31 Maret 2016. 2. Hasil perhitungan secara parsial menunjukan variabel LDR mempunyai t hitung sebesar 0,984 < t tabel sebesar 2,012 dengan nilai sign 0,330 > 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa LDR secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA. 3. Hasil perhitungan secara parsial menunjukan variabel NPL Gross mempunyai t hitung sebesar -0,145 < t tabel sebesar 2,012 dengan nilai sign 0,886 > 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa NPL Gross secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. 4. Hasil perhitungan secara parsial menunjukan variabel CAR mempunyai t hitung sebesar 0,351 < t tabel sebesar 2,012 dengan nilai sign 0,722 > 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat simpulkan bahwa CAR secara parsial
5.2 Saran 1. Saran untuk penelitian ke depan adalah sebagai berikut : a. Menambah variabel independen lain yang dapat mempengaruhi ROA sebuah perbankan seperti GWM, AL/DPK, AL/NCD, CASA Ratio, dan FBI Ratio serta faktor eksternal seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah. b. Menggunakan metode analisis lain agar memberikan hasil yang lebih baik seperti Path Analysis, PLS dan SEM serta menggunakan program statistik lain seperti AMOS, LISREL dan EViews. c. Memperluas cakupan penelitian misalnya seluruh bank
10
Gremi, Eliona.(2013). “Internal Factor Affecting Albanian Banking Profitability”. Academic Journal of Interdiscriplinary Studies. Italy. Vol. 2, No. 9, 2015. Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Hasibuan, Malayu S.P. (2009). DasarDasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Harahap, Sofyan Syafri. (2013). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Ikatan Bankir Indonesia. (2013). Memahami Bisnis Bank. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Ikatan Bankir Indonesia (2014). Mengelola Bank Komersil. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kadira, Gerald et. al. (2015). “Determinants and Effect of Commercial Bank Profitability in Zimbabwe (2009-2013)”. European Journal of Business and Management. Vol. 7, No. 30, 2015. Kasmir. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Laporan Keuangan Perbankan. Laporan Profil Industri Perbankan. Latan, Hengky dan Selva Temalagi. (2013). Analisis Multivariate: Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program SPSS 20.0. Bandung: Alfabeta. Latifah, Nurul Maulidiya et al. ”Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Return On Asset (Studi Kasus pada BUSN Devisa Go Public di BEI Periode 2009-2010. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. Semarang Vol. 1, No. 1, 2012.
kelompok BUKU atau seluruh bank kelompok BPRKU serta periode penelitian yang lebih lama. 2. Saran untuk manajemen bank
kelompok BUKU sebagai berikut:
4
adalah
a. Manajemen bank kelompok BUKU 4 sebaiknya meningkatkan efisiensi operasi karena dalam penelitian ini menunjukan bahwa rasio BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. b. Manajemen bank kelompok BUKU 4 sebaiknya meningkatkan rentabilitas karena dalam penelitian ini menunjukan bahwa variabel NIM memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Daftar Pustaka Arimi, Milatina dan M. Kholiq Mahfud (2012). “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan (Studi Bank Umum yang listed di Bursa Efek Indonesia Tahun 20072010). Diponogoro Journal of Management. Semarang. Vol. 1, No. 2, 2012. Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. (2013). “Fundamentals of Financial Management: DasarDasar Manajemen Keuangan Buku 1 Edisi 10”. Jakarta: Salemba Empat. Chandra, Ronny. (2013). “Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Operating Eficiency, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Return On Asset pada Bank BUMN di Indonesia’’. Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi. Banda Aceh. Vol. 6, No. 1, 2013. Fahmi, Irham. (2012). Pengantar Manajemen Keuangan: Teori dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta.
11
Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilain Kualitas Aset Bank Umum. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Bank Berdasarkan Modal Inti Bank. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Bank Berdasarkan Modal Inti Bank. Pranata, Dani et. al. (2014). “ Pengaruh Total Asset Turn Over, Non Performing Loan, dan Net Profit Margin Terhadap Return On Asset (Studi pada Bank Swasta Devisa yang Terdaftar di Bank Indonesia tahun 2010-2012)”. Jurnal Administrasi Bisnis. Malang. Vol. 11, No. 1, 2014. Riadi, Edi. (2015). Metode Statistika Parametrik dan Non Parametrik. Tanggerang: PT Mustika Ratu. Silalahi, Ulber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama. Sipayung, Friska. (2009). Balanced Scorecard: Pengukuran Kinerja Perusahaan dan Sistem Manajemen Strategis. Jurnal Manajemen Bisnis. Vol. 2, No. 1, Januari 2009, Hal 7-14. Statistik Perbankan Indonesia.
Sugiyono. (2014). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono.(2014). Metode Penelitian Manajemen.Alfabeta : Bandung. Sundjaja, Ridwan S. et. al. (2010). Manajemen Keuangan 2 Edisi 6. Bandung: Lentera Lintas Media. Sunyoto, Danang. (2011). Metodologi Penelitian Ekonomi (Alat Statistik & Analisis Output Komputer). Jakarta : CAPS. Supardi. (2014). Aplikasi Statistika dalam Penenelitian Edisi Revisi: Konsep Statistika yang lebih Komprehensif. Jakarta: Change Publication. Suryani, Anti et. al. (2016). “Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Biaya Operasional per Pendapatan Operasional, Loan to Deposit Ratio, Net Interest Margin, dan Non Performing Loan Terhadap Return On Assets (Studi pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014). Diponogoro Journal of Management. Vol. 33, No. 1, April 2016. Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan.
12