MY TEACHER MY HERO 2016 MEDIA WAYANG JARI BERBANTUAN YOUCAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS I SD INPRES GALANGAN KAPAL IV MAKASSAR TEMA KELUARGAKU
Oleh YUSRAN, S.Pd
19841012 201410 1 002 5344 7626 6320 0013 SD INPRES GALANGAN KAPAL IV JL BUTTA BUTTA CADDI NO 08 MAKASSAR
BIODATA MY TEACHER MY HERO 2016 1. Nama Lengkap 2. Tempat / Tanggal Lahir 3. Jenis Kelamin 4. NIP 5. Jabatan 6. Pangkat / Golongan 7. Unit Kerja 8. NUPTK 9. DAPODIK 10. Alamat Unit Kerja 11. Alamat Rumah 12. Nomor Telepon/ HP 13. Alamat Email 14. Pendidikan Terakhir a. Perguruan Tinggi b. Fakultas / Jurusan c. Tahun Tamat 15. Mata Pelajaran yang diampuh 16. Pengalaman Mengajar
: Yusran, S.Pd : Ujung Pandang,12 Oktober 1984 : Laki - Laki : 19841012 201410 1 002 : Guru Kelas : CPNS/IIb : SD. Inpres Galangan Kapal IV : 5344 7626 6320 0013 : : Jln. Butta – Butta Caddi NO.8 : Jln. Butta – Butta Caddi VI No. 35 : 085 242 331 889 :
[email protected]
: UNISMUH MAKASSAR : FKIP / S1 PGSD : 2010 : Guru Kelas V : Mengajar pada SD Inp Galangan Kapal IV Sejak tahun 2005 sampai sekarang 17. Prestasi / Penghargaan yang pernah diraih : a. Tingkat Sekolah : Juara I Lomba GUPRES Tahun 2014 b. Tingkat Kab / Kota : Juara II Lomba Mengajar Tahun 2013 : Juara I Lomba Dongeng Tahun 2013 c. Tingkat Provinsi : Juara I Lomba Bercerita Tahun 2012 ( Sebagai Guru Pembimbing ) Juara III Lomba Bercerita Tahun 2013 ( Sebagai Guru Pembimbing ) d. Tingkat Nasional : Juara II Lomba Bercerita Tahun 2012 ( Sebagai Guru Pembimbing ) Juara II Lomba KPCI 2014 Tahun 2014 Kategori Dongeng ( sebagai Guru Pembimbing ) 18. Pengalaman Penelitian : • Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pesawat Sederhan dengan Penggunaan Metode Eksperimen sederhana pada siswa kelas V SD Inp Galangan Kapal IV Makassar.
•
•
Penerapan Metode Berdongeng untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menyimak Ceriita Rakyat pada Siswa Kelas V SD Inpres Galangan Kapal IV Makassar. Penggunaan Media Papan Bernyanyi (Penyanyi) untuk Meningkatkan Pengenalan Ragam Lagu Daerah Nusaantara Pada Siswa kelas V SD Inpres Galangan Kapal IV Makassar.
Yang Membuat
Yusran, S.Pd
PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini mengesahkan karya Inovasi Pembelajaran Berjudul : “Media Wayang Jari Berbantuan YouCam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I SD Inpres Galangan Kapal IV Makassar Tema Keluargaku”
Adalah karya Pembelajaran yang dibuat oleh Yusran, S.Pd
Makassar, 27 April 2016
Yang Mengesahkan Kepala SD. Inpres Galangan Kapal IV
Dra. Hj. Andi Rosida NIP. 19590624 197811 2 001
Kepala UPTD Pendidikan Dan Kebudayaan Kec.Tallo
Muh. Nur. Syamsuddin, SH.,M.Pd NIP. 19601207 199103 1 006
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Tujuan Pendidikan Nasional pada dasarnya sejalan dengan tujuan Pembangunan
Nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 yaitu : Pendidikan Nasional yang berlandaskan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan YME, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan serta cinta pada tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang mampu membangun dirinya sendiri dan bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. (Bagian Umum Undang-Undang No. 20 Tahun 2003)
Secara kuantitatif kita dapat mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia telah mengalami kemajuan. Indikator keberhasilan pendidikan ini dapat dilihat pada kemampuan baca tulis masyarakat yang mencapai 67,24%. Hal ini sebagai akibat dari program pemerataan pendidikan, terutama melalui SD yang dibangun pada rezim orde baru. Namun demikian, keberhasilan dari segi kualitatif pendidikan di Indonesia belum berhasil membangun karakter bangsa yang cerdas dan kreatif, apalagi yang unggul.(Hamzah,2007:6) Untuk memecahkan problem tersebut pemerintah melakukan berbagai upaya secara konseptual dan konsepsional. Upaya-upaya tersebut antara lain adalah
menyempurnakan sarana dan prasarana pendidikan serta peningkatan kualitas dan kualifikasi guru di lapangan. Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting apalagi bagi suatu bangsa yang sedang membangun. Usman (Jaelani, 2006 : 1) mengemukakan bahwa “semakin akurat suatu guru melaksanakan fungsinya semakin terjamin, tercipta dan terbinanya kesiapan dan keandalan seseorang sebagai manusia pembangun”. Dengan kata lain potret dan wajah suatu bangsa di masa depan tercermin dari para guru masa kini. Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan. Seorang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara professional, misalnya; (1) Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi. (2) Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berfikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.(Hamzah,2007:15,16) Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu menjadi tuntunan guru adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Hal itu merupakan persoalan yang cukup sulit dirasakan oleh seorang guru. Persoalan itu dkarenakan anak didik tidak hanya sebagai makhluk sosial dengan segala keunikannya tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan. Dalam proses pembelajaran kondisi seperti ini dapat diatasi jika guru memiliki kemampuan untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif. (Nurjannah, 2006 : 2).
Secara ideal kemampuan guru yang efektif dalam proses pembelajaran kelas rendah terutama di kelas I (satu) adalah kemampuan menggunakan media pembelajaran agar dapat meningkatkan minat peserta didik dalam proses belajar mengajar dan peserta didik akan lebih cepat dan mudah memahami dan mengerti terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Namun dalam kenyataan bahwa murid sekolah dasar selama ini dalam berbagai tipenya ditemukan diantara mereka yang sering bosan menerima pelajaran untuk itu kami tertarik mengangkat judul “Pengguanaan Media Wayang Jari berbantuan YouCam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I SD Inpres Galangan Kapal IV Makassar tema Keluargaku”. Penggunaan media Wayang Jari dalam pembelajaran mempunyai kelebihan. Diantaranya peserta didik akan lebih cepat memahami dan mengerti terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan media Wayang Jari dapat meningkatkan minat peserta didik dalam proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah Dalam melakukan penelitian masalah merupakan hal yang sangat penting karena masalah mengarah ke suatu penelitian ini, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut, “Bagaimanakah penggunaan Media Wayang Jari berbantuan WebCam tema Keluargaku dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SD Inpres Galangan Kapal IV Makassar?”
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan hasil belajar siswa, serta mudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran melalui penggunaan Media Wayang Jari dalam Pembelajaran.
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dengan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan sumbangan kepada Guru khususnya Guru yang bertugas di lapangan dalam memahami dan menerapkan Media wayang jari tersebut; 2. Sebagai Bahan pengembangan pembelajaran tematik; 3. Memberikan informasi aktual tentang berhasil tidaknya pembelajaran tematik tema keluarga dengan Media Jayang Jari; 4. Siswa lebih mudah memahami pelajaran dengan menggunakan media Wayang jari 5. Wayang jari dapat digunakan disemua tema pelajaran.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep/Teori Yang Melandasi Karya Inovasi 1. Pengertian Media pembelajaran Terkait dengan pembelajaran, Media adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan kepada si penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran perasaan dan perhatian pesrta didik untuk tereapainya tujuan pendidikan. Heinich, Molenda. dan Rassell (1993) mendefinisikan media sebagai alat saluran komunikasi Beberapa pengertian metode dari pandangan para ahli: •
Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar.
•
Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta serta merangsang siswa untuk belajar.
•
Hamidjojo (1993) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan ide,gagasan, dan pendapat. Sehingga dapat dituju oleh oleh sipenerima yang dituju.
•
Asosiasi Pendidkan Nasional (Nasional education association/NEA) memiliki pengertian yang berbeda yakni media itu adalah bentuk-bentuk media komunikasi baik tercetak maupunaudio visual serta peralatannya.
•
Umar Humalik pakar pendidikan Bahasa Indonesia menyatakan media adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interesi antara guru dan anak didik dalam proses belajar mengajar, untuk mencapai tujuan instruksional.
Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu tang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari pengirim informasi (guru) kepenerima pesan (siswa) untuk berfikir dan memperhatikan proses pembelajaran agar proses pelajaran dapat terjadi. Macam-macam Media Pembelajaran Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun mengalami perkembangan melalui pemanfaatn teknologi tersebut, Azhar Arsyad (2010) mengklasifikasikan media atas empat kelompok: A. Media hasil teknologi cetak. B. Media hasil teknologi audio Visual. C. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer. D. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Klasifikasi media pembelajaran menurut Seels dan Glasgow membagi media dalam dua kelompok besar yaitu : Media tradisional dan media teknologi mutakhir : a. Pilihan media tradisional 1) Vusual diam yang di proyeksikan 2) Visual yang tidak di proyeksikan yaitu gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info-bulu. 3) Audio yaitu rekaman piringan, pita kaset, reel, cartridge. 4) Penyajan multimedia yaitu slide plus suara. 5) Visual dinamis yang diproyeksikan yaitu film, televisi, video. 6) Media cetak yaitu buku teks, modul, teks terprogram, majalah ilmiah, lembaran lepas. 7) Pemainan yaitu teka-teki simulasi, permainan papan.
8) Media realia yaitu model, Specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka). b. Pilihan media teknologi mutakhir. 1) Media berbasis telekomunikasi yaitu telekonferen, kuliah jaraak jauh. 2) Media
berbasis
mikroprosesor,yaitu
komputer
dan
permainan
Komputer, system tutor intelejen, interaktif, hypermedia, compact (video) disc • Media wayang jari Wayang Jari adalah wayang mini yang disematkan di jari. Wayang Jari ini digunakan sebagai tokoh dalam cerita. Cara memainkannya hanya dengan menggerakan jari-jemari sambil bercerita sehinggah wayang seolah-olah hidup dengan mengikuti alur cerita yang telah disiapkan oleh guru. Selain menjadi media untuk melakonkan cerita. Pada umumnya anak-anak sangat menyukai cerita, itu terlihat dari keseriusan mereka dalam mengikuti alur cerita dan keaktifan siswa untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam pembelajaran tematik. Pembelajaran IPS menggunakan Wayang Jari dapat digunakan oleh para guru sebagai alternatif dalam pembelajaran karna dapat meningkatkan hasil belajar siswa. B. Pengalaman Yang Melandasi Pemecahan Masalah Seorang guru dikatakan professional salah satu cirinya adalah ia pandai dalam mengelolah kelas atau pandai dalam mengajar tidak membosankan, ia pandai dalam membuka kelas, pandai menyampaikan materi, pandai menutup pelajaran, anak-anak suka belajar bersamanya. Anak-anak kelas rendah diharuskan menggunakan pembelajaran tema yaitu pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan mata pelajaran
dan memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik, karena anak pada usia ini berada pada rentangan usia dini yang masih melihat segala sesuatu sebagi suatu keutuhan sehingga pembelajarannya masih bergantung pada objek-objek kongkrit. Inilah yang melandasi peneliti di dalam menciptakan sebuah media pembelajaran. Pengalaman penulis sebagai seorang guru harus terus menciptakan pembelajaran yang menyenangkan mudah dilakukan meninggalkan dunia mereka. Awalnya peneliti di dalam melakukan proses pembelajaran menjelaskan sebuah materi sering bernyanyi dan hanya mengandalkan kemampuan bernyanyi sambil bercerita dengan memperlihatkan sebuah gambar poster tersebut tidak dapat mengespresikan kegiatan yang terjadi seperti : bernyanyi, berlari, bermain, dan sebagainya. Kemudian
peneliti
meggunting
gambar-gambar
tersebut,
lalu
dibuat
sedemikian rupa sehingga gambar-gambar tersebut dapat disematkan di jari peneliti, lalu digunakan dalam proses pembelajaran sambil peneliti bercerita dan berinteraktif bersama peserta didik dan peneliti memberi nama idenya Wayang Jari. Siswa sangat antusias ketika pembelajaran berlangsung dan hasil belajar yang diinginkan tercapai dengan baik. Peneliti terus megembangkan idenya dengan mencari dan menciptakan berbagai karakter tokoh yang disenangi anak-anak.
Pembuatan Media wayang Jari
Persiapan di kelas
BAB III KARYA INOVASI PEMBELAJARAN
A. Ide Dasar Peneliti sangat senang bernyanyi bersama di dalam kelas dan lagu yang paling peneliti senangi adalah lagu “Mana Jempol”. Mana jempol Di sini Di sini Halo apa kabar Sembunyi sembunyi Ketika menyanyikan lagu ini ada gerakan yang mengiringi lagu ini. Gerakan dalam lagu ini sangat menyenangkan karna seolah-olah jari bercerita kepada jari yang lain sambil digerak-gerakkan, inilah bagian lagu yang anak-anak senangi. Peneliti terus mengkreatifkan jari-jarinya dengan karakter-karakter yang berbeda di pada jarinya anak-anak sangat menyukainya ini dibuktikan dengan keantusiasan anak-anak menyimak dan mendengarkan cerita sampai habis dan siswa lebih mengerti materi yang dijelaskan. Ide dasar karya inovasi ini adalah permainan jari pada lagu “Mana jempol” yang kemudian guru mengkreatifkannya dengan menggunakan Wayang Jari. B. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan untuk membuat wayang jari adalah sebagai berikut: •
Kertas karton atau kertas jilid
•
Gambar-gambar tokoh dari Internet
•
Dus bekas
•
Gunting
•
Lem kertas
Wayang jari terbuat dari bahan sederhana dan bekas
C. Proses Pembuatan Proses pembuatan Wayang Jari tidak membutuhkan banyak waktu dan tanpa biaya. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat 1 Wayang Jari hanya kurang lebih 2 menit. Gambar tokoh yang ingin dimainkan dalam cerita cukup dicari di internet, kemudian di cetak menggunakan printer lalu digunting dan di lekatkan pada kertas bekas yang dibentuk telah kerucut kemudian dipotong dan dirangkai seukuran jari tangan.
D. Penggunaan Untuk Pembelajaran Pada pembelajaran kelas rendah, motode bermain adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang (Sanjaya, 2006 : 161). Bermain Wayang Jari adalah suatu bentuk permainan pendididkan (educational games) yang dipakai untuk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai, dengan tujuan untuk menghayati perasaan, sudut pandang dan cara berfikir. Wayang Jari saat diperankan (tanpa naskah) dan bersifat afektif dengan strategi pemecahan masalah dengan kata lain cerita dengan Wayang Tangan adalah suatu usaha memperjelas suatu masalah atau memecahkannya dengan meragakan yang tak dipersiapkan terlebih dahulu. Berikut pengguanaan wayang Jari pada proses belajar mengajar Persiapan a. Tentukan masalah; b. Buat persiapan peran; c. Bangun suasana; d. Pilihlah tokohnya; e. Jelaskan dan berikan pemanasan; Memainkan f. Memainkan Wayang Jari menggunakan proyektor dan Web Cam; g. Bernyannyi bersama; h. Melibatkan penonton (siswa) dalam cerita; i. Menganalisis diskusi; j. Mengevaluasi.
Meskipun tidak ada cukup waktu untuk menggali setiap detail ini, tetapi penting untuk diperhatikan bahwa semua berfokus pada pengalaman belajar dan tujuannya.
Media wayang jari secara live menggunakan proyektor dan Yo
E. Analisis Hasil Aplikasi dalam Pelajaran Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media Wayang Jari sesuai dengan apa yang diajarkan, di mana siswa lebih aktif mengerjakan tugas/LKS secera berkelompok dan menyelesaikan pekerjaan rumah atau tugas dikumpul tepat waktu, meminta bimbingan guru dan yang paling memberikan
kontribusi yang besar dalam pembelajaran adalah kurangnya siswa yang melakukan kegiatan lain. Pada pertemuan terakhir diadakan ujian. Mereka menunjukkan hasil dalam ujian yang lebih baik dari ujian sebelumnya. Hal ini terlihat pada saat soal-soal dibagikan, mereka terlihat cukup tenang dan mengerjakannya dengan penuh semangat. Secara umum dapat dikemukakan bahwa perhatian dan keaktifan siswa memperlihatkan peningkatan setelah dilakukan perbaikan. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran meningkat yang ditandai dengan perhatian siswa pada saat pembahasan materi pelajaran, aktif dalam mengerjakan soal latihan pengembangan, kurangnya siswa melakukan kegiatan lain saat pembelajaran berlangsung, kerjasama dalam mengerjakan LKS dan mengumpulkan tugas tepat waktu. Hal ini memberikan dampak yang positif dalam peningkatan hasil belajar. Berdasarkan data hasil evaluasi dengan menggunakan media Wayang Jari pada tema Keluarga dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil belaja dIkelas I SD Inpres Galangan Kapal I Makassar meningkat. Ketika tidak menggunakan media hasilnya masih rendah dan setelah menggunakan media Wayang Jari siswa berada pada rata-rata tinggi. 2. Dari segi keaktifan siswa dalam pelajaran terjadi banyak perubahan pada siswa. Yaitu: keaktifan bertanya, memperhatikan materi, dan kemampuan menjawab pertanyaan.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menggunakan media Wayang Jari, maka dapat disimpulkan: 1. Penerapan media Wayang Jari dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar tema keluargaku siswa kelas I SD karma dari hasil analisis data kita lihat tes kemampuan awal diperoleh skor rata-rata 57 berada dalam kategori rendah, dan setelah manggunakan madia Wayang Jari dipeoleh skor rata-rata 75,88 berada dalam kategori tinggi. 2. Terjadi
peningkatan
kualitas
pembelajaran
ditandai
dengan
meningkatnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sesuai dengan hasil observasi selama tindakan kelas berlangsung.
B. Saran Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan beberapa saran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, anatara lain: 1. Agar proses pembelajaran itu menyenangkan bagi siswa dan mudah untuk dipahami, maka perlu diperbanyak melakukan demonstrasi dan memunculkan benda-benda serta pengalaman bagi siswa yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
2. Kepada
wali
kelas
khususnya
guru
SD
untuk
berani
mencoba
mengimplementasikan pembelajaran dengan menggunakan media Wayang Jari untuk meningkatkan hasil belajar. 3. Media Wayang Jari tidak membutuhkan banyak biaya dalam membuatnya tetapi membutuhkan guru kreatif untuk menggunakannya.