PENGARUH TAYANGAN MY TRIP MY ADVATURE DI TRANS TV TERHADAP MINAT MELAKUKAN PERJALANAN WISATA ALAM DI INDONESIA BAGI KALANGAN REMAJA (Survei Pada Siswa SMA NEGERI 24 Jakarta Pusat )
Vicky Nur Darmawan e-mail :
[email protected] Dosen Pembimbing : Dr. Umaimah Wahid, M.SI e-mail :
[email protected] Telp : 08111880567 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur ABSTRACT Impressions My Trip My Adventure is one of the television program from private television station in Indonesia. Programs own impressions of the production is an adventure. This study aims to determine how much influence My Trip My Adventure impressions of teenage interest to travel in Indonesia. The focus of this research is the impressions of My Trip My Adventure and its influence on the interest of high school teenagers Negri 24 Jakarta to take a natural tour in Indonesia. The paradigm used positivism, This type of research is explanative with Quantitative approach that aims to connect or find the cause between two variables. While the method used is survey method using questionnaire, The theory used in this research is Uses and Gratificatoin. Sampling using Proportionate Stratified Random Sampling technique, the population in this research is students from SMA 24 Central Jakarta which as many as 506 students. To calculate the number of samples from existing population data used Slovin formula with error rate of 10% so as to get as many as 83 students. The results of this study indicate that Ho is accepted which means there is the influence of My Trip My Adventure impressions on the interest of teenagers to do nature tour in Indonesia this result is based on the value of R squere and the coefficient of determination of 0.247 or 24.7%. So it can be concluded that the influence variable impressions My Trip My Advanture in Trans Tv on student interest to travel nature tour in Indonesia for students 24 Central Jakarta 24.7% and the remaining 75.3% is another variable not examined in this study.
Key word : Travel,Iinterest,Uses and Gratification, Tayangan My Trip My Advanture
1
PENDAHULUAN Semaraknya acara televisi yang disiarkan bagi masyarakat ditandai dengan munculnya televisi-televisi swasta Indonesia. Hal ini sesuai dengan langkah yang di lakukan oleh pemerintah Indonesia yang memberi izin pendirian stasuin televisi yang murni komersial dan dimiliki swasta. Stasiun-stasiun televisi itu seerti RCTI, SCTV, MNC, GLOBAL TV, ANTV, INDOSIAR, TRANS CORPORATION, METRO TV, TV ONE, NET TV, KOMPAS TV dan lainlainya. Dari sekian stasiun televisi itu semua berlomba-lomba untuk menarik perhatian penonton tersebut.
memajukan program music, INDOSIAR dengan program pencarian bakatnya, serta TV ONE dan METRO TV yang mefokuskan program-program yang tayang dengan acara-acra berita. Kelebihan dari Trans TV ini sebagian besar program yang ditayangkan merupakan garapan sendiri (in-house production) yang terbukti mampu menarik perhatian pemirsa. Hal tersebut dapat diliat ketika Trans Tv mempersembahkan tayangan-tayangan garapan sendiri dan mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat serta mampu menyaingi tayangan dari stasiunstasiun televisi swasta lainya. Keberhasilan tersebut dilihat dari banyaknya program garapan mereka yang masih eksis di dunia pertelevisian, dan banyak menghibur masyarakat. Salah satu program garapan sendiri yang sudah kurang lebih empat tahun berdiri dan masih eksis di dunia pertelevisian khususnya di Trans Tv adalah My Trip My Advanture.
Seorang pakar komunikasi khususnya dalam Komunikasi Massa, George Gerbner mamandang televisi sebagai kekuatan dominan dalam membentuk masyarakat modern. Gerbner meyakini kekuatan televisi berasal dari simbolsimbol yang ditampilkan dalam drama kehidupan setiap harinya. Bahkan Gerbner mengilustrasikan orang-orang yang menonton televisi saat ini sama, ketika mereka mendengar Khotbah-khotbah keaagamaan.
Salah satu cara tepat untuk menghilangkan rasa jenuh atas semua kegiatan sehari-hari yang kita jalani adalah dengan bepergian ketempat yang terbuka, mengekplorasi wisata alam di Indonesia, berbaur dengan alam semesta yang sebenarnya tidak perlu mengeluarkan uang cukup besar. Fenomena tersebut yang mendasari banyaknya tayangantayangan perjalanan di televisi. Selain Trans Tv yang menayangan “My Trip My Advature” ada juga tayangan “ Weekend Yuk” yang disiarkan oleh Kompas TV, di “Weekend List” di Net TV dan lain sebagainya.
Televisi merupakan media massa yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sekarang ini, yaitu dengan banyaknya stasiun televisi swasta yang mengudara setiap harinya. Diantaranya adalah Trans TV. Trans TV adalah salah satu stasiun televisi yang memposisikan diri Tabel 1 Nama Stasiun Jumlah Followers No Tayangan TV Instagram My Trip My Trans 2,7jt 1 Advature Tv Para Petualang Trans 7 47.100 2 Cantik Weekend NET TV 25.100 3 List Indonesia NET TV 9.243 4 Bagus Weekend Kompas 2.267 5 Yuk TV Sumber : www.instagram.com
Diantara banyaknya tayangan perjalanan dan petualangan yang ada di televisi tayangan “My Trip My Advature” lebih banyak menarik perhatian pemirsa. Hal tersebut dapat di lihat dari respon masyarakat melalui akun media social mereka terutama Instagram, karena media social itulah yang peneliti amati serta eksistensi tayangan tersebut yang sudah berjalan empat tahun belakangan ini menambah bukti bahwa tayangan ini disukai masyarakat luas. Berikut tabel data dari followers beberapa tayangan serupa; Ada beberapa kelebihan tayangan My Trip My Advanture dari tayangan-tayangan lainya diantaranya yaitu My Trip My Advanture di pandu dengan pembawa acara yang sesuai dengan tema
Sebagai televisi gaya hidup atau life sytle. Selain itu ada beberapa stasiun televisi seperti SCTV dengan maju dalam sinetronya, RCTI yang lebih 2
tayangan, selain para pembawa acara pakar dibidangnya, mereka masih terbilang muda dan terkenal sebagai selebriti tanah air seperti Nadine Chandrawinata, Dion Wiyoko, Vicky Nitinegoro dan Deni Sumargo. Segmentasi acara ini juga mencakup semua umur sehingga siapa saja pecinta alam Indonesia bisa menonton acara My Trip My Advanture.
menantang seperti berpetualang. Peneliti memilih siswa SMA 24 Negeri Jakarta Pusat karena di sekolah ini memiliki ekstrakulikuler yang bertemakan petualangan yaitu Eksispal 24 ( Eksistensi pecinta alam ) SMA 24. Eksispal yang sudah berdiri sejak 23 Maret 1978 menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa SMA 24 untuk melakukan petualangan.
Beberapa pengalaman dari hasil pengamatan serta wawancara saya dengan beberapa remaja, dapat disimpulkan bahwa pada remaja sangat berminat melakukan kegiatan berlibur serta melakukan perjalanan wisata alam Indonesia untuk sekedar melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Adanya tayangan My Trip My Advanture bisa digunakan sebagai rekomendasi tempat-tempat wisata di Indonesia yang ingin kita kunjungi.
TINJAUAN PUSTAKA Media massa adalah media yang memiliki jumlah audience banyak dan beragam dalam hal: usia, jenis kelamin, pendidikan, ekonomi dan geografis. (Hadirman, 2006: 74) Menurut cangara (2005:122). Media massa adalah alat yang di gunakan dalam penyamaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televise. Media massa menimbulkan keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari koruptor.
Oleh karna itu peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tayangan My Trip My Advanture di Trans Tv terhadap minat melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia bagi kalangan remaja, khususnya pada siswa SMA NEGERI 24 JAKARTA PUSAT. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uses and Gratifications ( Teori kegunaan dan Kepuasan)
Peran Media Massa Di kutip dari Prof. Dr. H.M Burhan Bungin, S.Sos. M.Si. (2007:85). Sosiologi Komunikasi, Media Massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigm utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya media massa berperan:
Alasan peneliti memilih tayangan My Trip My Advanture adalah karna tayangan ini memiliki kelebihan keunggulan dalam menyajikan kebutuhan penonton untuk memberikan panduan berwisata sehingga tayanganya dapat memberikan gambaran luas kepada penonton akan potensi-potensi wisata lokal yang di miliki Indonesia. Selain sebagai sarana informasi tayangan ini juga mengandung edukasi bagi khalayak seperti dengan cara menyerukan audien untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan dengan slogan “nyampah sembarangan gak sih” dan corat-coret sembarangan itu norak”.
1. Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu peranya sebagai media edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas, terbuka pikiranya, dan menjadi masyarakat yang maju 2. Media massa menjadi media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan informasi yang terbuka, jujur dan benar di sampaikan media massa kepada masyarakat, maka masyarakat akan menjadi masyarkat dengan informasi, masyarakat yang terbuka dengan informasi, sebaliknya pada masyarakat akan menjadi masyarakat informative, masyarakay yang
Alasan memilih remaja karena pada masa remaja masa ini di sebut juga masa perubahan, baik perubahan fisik, perubahan sikap, serta perubahan perilaku. Masa remaja sebagai sebagai generasi muda yang mudah terpengaruh oleh halhal yang sedang tren, serta sedang giat-giatnya mencoba hal-hal baru, pengalaman yang 3
dapat menyampaikan informasi degan jujur kepada media massa. 3. Media massa sebagai hiburan, sebagai agent of change, media massa juga mejadi institusi budaya, yaitu institusi yang setiap saat menjadi corong kedudayaan, katalisator perkembangan budaya. Sebagai agent of change yang di maksud adalah juga mendorong agar perkembangan budaya itu bermanfaat bagi manusia bermoral dan masyarakat sakinah, dengan demikian media massajuga berperan untuk mencegah berkembanganya budaya-budaya yang jusru merusak peradaban manusia dan masyarakatnya.
Pendekatan Uses and Gratification Theory Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G. Blumer dan Micheal Gurevitch, uses and gratification meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan social, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pememuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barang kali termasuk juga yang kita inginkan (Katz, Blumer, Gurevitch, 1974: 20). Mereka juga merumuskan asumsi-asumsi dasar dari teori ini: 1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari pengunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. 2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif, untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak. 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhanya. Kebutuhan yang dipenuhi hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas; bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan. 4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak; artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi tertentu. 5. Penilaian tentang arti cultural dari media massa harus ditanguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayaknya. (Blumer dan Katz, 1974:22).
MINAT Minat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:435) berarti perhatian, kesukaan dan kecenderungan hati. Menurut Hilgard dalam Slamento (1995:57) minat adalah suatu kesenderungan ada perhatian untuk melakukan beberapa aktifitas yang berarti dengan tujuan mencapai sesuatu yang lebih baik. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan ketertarikan individu terhadap sesuatu, yang bertujuan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Pakar Komunukasi Wilbur Schramm (Slamento, 1995:66) menguraikan taraf pertumbuhan minat sebagai berikut: 1. Timbulnya minat, minat yaitu adanya sesuatu yang di minati, adanya harapan yang menyenangkan dan bermanfaat. 2. Timbulnya perhatian yaitu berati bahwa dalam benak atau tingkah lakunya mencari ketenangan tentang pesan atua informasi yang di teimanya itu menarik. 3. Timbulnya keiinginan, adanya keinginan agara pesan atau informasi itu bermanfaat dan ingin memilikinya. 4. Keinginan kemudian disusul dengan pertimbangan mengenai manfaat baik tidaknya bila mana menerima pesan atau informasi tersebut dan melaksanakanya. 5. Taraf akhir, penerimaan pesan atau informasi dan manfaatnya dalam menimbulkan hasil.
Sementara Schramm dan Poter dalam bukunya Men, Women, Message and Media (1982) pernah memberikan formula untuk menjelaskan bekerjanya teori Uses and Gratification. 4
bersifat eksplanatif asosiatif. Jenis survey ini digunakan bila peneliti ingin mengetahui mengapa suatu atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang mempengaruhi terjadinya suatu kondisi. Peneliti dituntut membuat hipotesis sebagai asumsi awal untuk menjelaskan antar variabel yang diteliti.
Janji Imbalan Probabilitas Gambar 2.2 Bagan Teori Uses and Seleksi Upaya yang di Perlukan Imbalan disini berarti imbalan yang saat itu juga diterima (segera) atau imbalan yang tertunda. Imbalan itu memenuhi kebutuhan khalayak. Upaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut sangat bergantung pada tersedianya media dan memudahkan memanfaatkanya. Bila membagi janji imbalan dengan upaya yang diperlukan, maka akan memperoleh probabilitas seleksi dari media massa tertentu (Nurudin, 2007;182)
PARADIGMA Paradigma dalam hal ini diartikan sebagai cara pandang seseorang dalam menafsirkan objek sosial atau realitas sosial yang terjadi. Maka alasan peneliti memilih paradigma positivisme karena paradigma ini berupaya mengungkapan realitas dan mencari nilai-nilai yang mendasari pernyataan sebab-akibat dengan melalukan pengukuran yang akurat dan juga menguji hipotesis melalui analisis statistik. Artinya peneliti ingin mengungkapkan hubungan antara dua variable yaitu antara program My Trip My Advanture di Trans Tv .Terhadap minat melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia bagi siswa SMA NEGERI 24 JAKARTA PUSAT, dan mencari nilai-nilai seberapa besar hubungan kedua variable tersebut.
METODELOGI PENELITAN Peneliti dalam penelitian ini menggunakan paradigma positivisme karena paradigma ini digunakan untuk melihat adanya suatu hubungan sebab-akibat, yaitu antara pengaruh Program My Trip My Advanture di Trans Tv Terhadap minat melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia bagi siswa SMA NEGERI 24 JAKARTA PUSAT.
Berdasarkan definisi diatas, peneliti dalam penelitian ini menggunakan paradigma positivisme karena paradigma ini digunakan untuk melihat adanya suatu hubungan sebab-akibat, yaitu antara pengaruh Program My Trip My Advanture di Trans Tv Terhadap minat melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia bagi siswa SMA NEGERI 24 JAKARTA PUSAT.
Penelitan kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, menunjukan hubungan antara variabel dan mengembangkan konsep baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun sosial.Pendekatan yang mementingkan adanya variabel-variabel sebagai objek penelitian dan variabel-variabel itu harus didefinisikan dalam bentuk operasional variabel masing-masing dan pemahaman dari luar.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA PREMIER Kuesioner yang diajukan berisikan daftar pernyataan yang mengukur variabel-variabel, hubungan diantara variabel yang ada, atau juga pengalaman atau opini responde. Masing-masing sampel tersebut diberi kuesioner denga isi pernyataan yang sama satu sama lain.
Pendekatan kuantitatif sangat sesuai digunakan dalam penelitian ini, karena peneliti ingin mendeskripsikan secara statistik hubungan antara dua variabel yaitu pengaruh antara program My Trip My Advanture di Trans Tv Terhadap Minat melakukan Perjalanan wisata alam di Indonesia bagi siswa SMA NEGERI 24 JAKRATA PUSAT.
Kuesioner adalah daftar penyataan yang harus di isi oleh responden disebut juga angket.Kuesioner biasa dikirim melalui pos atau mendatangi secara langsung kepada responden.Bisa di isi saat periset dating sehingga pengisiannya didampingi periset, bahkan peneliti bisa bertindak sebagai pembawa pertanyaan dan responden tinggal menjawab berdasarkan
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian melalui pendekatan kuantitatif dengan signifikasi penelitian 0,05 (ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian). Penelitian kuantitatif dengan model survey yang 5
jawaban yang disediakan.Kuesioner dapat di isi sendiri oleh responden tanpa bantuan kehadiran periset. (Kriyantono,2006:97)
3.13 sebelumnya yang diberikan oleh sugiyono maka hubungan koefisien korelasi antara Pengaruh Program My Trip My Advanture terhadap minat melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia tergolong dalam tingkatan hubungan sedang, artinya Ho diterima, bahwa terdapat sifat hubungan pada pengaruh Program My Trip My Advanture terhadap minat siswa untuk melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia Khususnya Siswa SMA Negri 24 Jakarta Pusat.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Pengisian kuesioner dilakukan sepenuhnya oleh responden yaitu penilaian atas kuesioner, melakukan wawancara dengan responden yang menjadi sampel dalam penelitian.
Dari tabel 4.92 Model summary di atas juga menunjukan nilai R square atau koefisien determinasi sebesar 0,247 yang bila dipersentasikan menjadi 24,7% nilai ini tergolong Hipotesis Nol (Ho1) dan dapat disimpulkan bahwa variabel pengaruh Program My Trip My Advanture terhadap minat siswa untuk melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia bagi Siswa SMA Negeri 24 Jakarta Pusat sebesar 24,7% dan sisanya 75,3% merupakan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang berisikan daftar pertanyaan mengenai indikator-indikator penelitian yang telah dijadikan dalam definisi operasional. TEKNIK PENGUMPULAN DATA SEKUNDER Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data ini juga dapat diperoleh dari data primer penelitian terdahulu yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya sehingga menjadi informatif bagi pihak lain. (Kriyantono, 2010 : 42)
Tabel 2 Nilai Mean Variabel X Pengaruh Program MTMA di Trans TV NO Pernyataan Mean Kesimpulan Variabel X X1 Host MTMA 3.42 Baik popular X2 Gaya bicara 3.69 Baik host program MTMA menarik X3 Host 3.33 Baik menyelikan pesan moral di setiap episodenya X4 Durasi program 3.25 Baik MTMA di Trans Tv selama 90 menit (termasuk iklan) dirasa cukup X5 Durasi Baik
Data sekunder yang diperoleh peneliti yaitu seperti literatur, buku, sumber online, jurnal, ataupun dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel diatas, analisis korelasi dari data output SPSS ver.20 tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien korelasi antara pengaruh Program My Trip My Advanture terhadap minat melakukan perjalanan adalah 0,497, menunjukan hubungan korelasi yang dinyatakan dalam alfa sebesar 0,5 (taraf dari signifikan 5%) dan 0,000 sig.(2-tailed), bahwa 0,5 > 0,000 nilai r-tabel lebih besar dari sig(2-tailed) maka yang terjadi bahwa hipotesis diatas Ho1 ditolak sehingga hipotesis alternative (Ha1) diterima, artinya signifikan atau terdapat pengaruh. Dari hasil uji regresi diatas, diketahui bahwa nilai R adalah 0,497. Berdasarkan tabel
6
X6
X7
X8
X9
X10
X11
program MTMA di Trans Tv cukup memberikan informasi yang di butuhkan siswa Teknik pengambilan gambar beragam menjadi daya tarik menonton Gaya bahasa dan pembawaan host yang menarik dan mudah di mengerti Setelah menonton program MTMA mempengar uhi topic pembicaraan dengan teman dan keluarga Program MTMA selalu mengangkat tema alam yang ada di Indonesia Tempat wisata alam yang dikunjungi MTMA bervariasi Selalu mengikuti alur yang disajikan program MTMA
3.67
X12
X13
3.89
Baik
X14
3.65
Baik X15
3.43
Baik
X16
X17 3.69
Baik
4.08
Sangat Baik
3.72
Baik
Menonton program MTMA selalu menjadi hiburan tersendiri Tidak pernah mengganti Chanel / TV lain saat program MTMA ditayangkan Jam tayang program MTMA sudah dirasa tepat untuk ditinton Selalu menunggu tempat mana yang dikunjungi MTMA disetiap episodenya Host MTMA muda dan energik serta dapat menginspiras i kehidupan. Program MTMA punya jalan cerita yang menarik dan penyampaia n yang berbeda dari jenis program sendiri TOTAL MEAN
3.61
Baik
3.35
Baik
3.28
Baik
3.58
Baik
3.45
Baik
3.55
Baik
57.35
Sumber : Data Hasil SPSS ver. 20 Pada tabel 4.87 dari 17 pernyataan menghasilkan total nilai rata-rata atau mean sbesar 57,35. Apabila dirata-ratakan untuk ke-17 7
pernyataan tersebut diperoleh niai rata-rata sebesar 3,3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh Program MTMA di Trans Tv berada pada penilaian baik. Untuk dapat mengetahui skor jawaban responden tertinggi dan terendah dapat dilihat dalam tabel dan gambar grafis sebagai berikut:
Y2
400 350 300 250 200 150 100 50 0
Y3
X1 X3 X5 X7 X9 X11 X13 X15 X17
melakukan perjalanan cukup tinggi Setelah menonton acara MTMA Perhatian untuk melakukan perjalanan cukup tinggi Pertimbangan mengenai baik buruknya untuk melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia TOTAL MEAN
Baik 3.63
Sangat Baik 4.04
11,53
Sumber : Data Hasil SPSS ver. 20 Sumber : Data Hasil SPSS ver. 20 Pada Tabel diatas dari 3 pernyataan menghasilkan total nilai rata-rata mean sebesar 3,8. Apabila dirata-ratakan untuk ke-3 pernyataan tersebut diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,8. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Minat melakukan perjalanan wisata alam di Indonesi berada pada Penilaian Baik. Untuk dapat mengetahui skor jawaban responden terendah dan tertinggi dapat dilihat dalam tabel dan gambar grafis sebagai berikut:
Total Skor Variabel Pengaruh Program MTMA di Trans Tv Dari tabel dan gambar diatas terlihat bahwa skor tertinggi berada pada pernyataan X10 yaitu “Tempat wisata alam yang dikunjungi MTMA bervariasi” yang bernilai 339. Artinya terdapat pengaruh Program MTMA di Trans Tv terhadap remaja khususnya siswa SMA Negeri 24 dikarnakan tempat wisata alam yang dikunjungi oleh tim MTMA bervariasi. Sedangkan skor terendah pada variabel ini ada pada pernyataan X4 yaitu “Durasi program MTMA di Trans Tv selama 90 menit (termasuk iklan) dirasa cukup” dengan nilai 270, hal ini perlu menjadi perhatian bahwa bagi pihak Trans Tv khususnya tim MTMA bahwa remaja kurang atau tidak setuju bahwa acara MTMA hanya berdurasi 90 (termasuk iklan). Tabel 3 Nilai Mean Variabel Y (Minat Melakukan perjalanan Wisata Alam di Indonesia) NO Y1
Pernyataan Mean Variabel Y Setelah menonton acara 3.86 MTMA keinginan untuk
Tabel 4 Total Skor Variabel Minat melakukan Perjalanan NO Pernyataan Skor Keterangan Variabel Y Setelah menonton acara MTMA keinginan Y1 320 untuk melakukan perjalanan cukup tinggi Setelah menonton Y2 301 Terendah acara MTMA Perhatian
Kesimpulan
Baik
8
Y3
untuk melakukan perjalanan cukup tinggi Pertimbangan mengenai baik buruknya untuk melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia
minat remaja khususnya siswa SMA Negeri 24 Jakarta Pusat untuk melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia. SIMPULAN
335
Berdasarkan tabel analisis korelasi dari data output SPSS ver.20 tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien korelasi antara pengaruh Program My Trip My Advanture terhadap minat melakukan perjalanan adalah 0,000. Peneliti menggunakan taraf signifikan sebesar 5% menjadi 0.05. Artinya korelasi antara kedua variabel memiliki pengaruh, dapat dilihat dari jumlah angka sig.(2-tailed) sebesar 0.000 dan alpha sebesar 0.05 (taraf signifikansi dari 5%) sehingga 0.05 > 0.000. kesimpulanya Ha diterima dapat dikatakan signifikan yang artinya terdapat pengaruh antara Tayangan My Trip My Advanture terhadap minat untuk melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia Khususnya siswa SMA Negeri 24 Jakarta Pusat.
Tertinggi
Sumber : Data Hasil SPSS ver. 20 340 320 300 280 Y1
Y2
Y3
Sumber : Data Hasil SPSS ver. 20
Dari hasil uji regresi diatas, diketahui bahwa nilai R adalah 0,497. Berdasarkan tabel 3.13 sebelumnya yang diberikan oleh sugiyono maka hubungan koefisien korelasi antara Pengaruh Program My Trip My Advanture terhadap minat melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia tergolong dalam tingkatan hubungan sedang, artinya Ho diterima, bahwa tidak terdapat sifat hubungan yang kuat antara pengaruh Program My Trip My Advanture terhadap minat siswa untuk melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia Khususnya Siswa SMA Negeri 24 Jakarta Pusat.
Total Skor Variabel Minat Melakukan Perjalanan Dari tabel dan gambar diatas terlihat bahwa skor tertinggi berada pada pernyataan Y3 yaitu, “Pertimbangan mengenai baik buruknya untuk melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia” yang bernilai 335. Artinya Pertimbangan baik buruknya melakukan perjalanan cukup mempengaruhi minat dari remaja untuk melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia. Sedangkan skor terendah ada pada pernyataan Y2 yaitu “Setelah menonton acara MTMA Perhatian untuk melakukan perjalanan cukup tinggi”. Hal ini perlu menjadi perhatian bahwa pernyataan “Setelah menonton acara MTMA Perhatian untuk melakukan perjalanan cukup tinggi” tidak ada pengaruh yang membuat remaja khususnya siswa SMA Negeri 24 untuk melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Tayangan My Trip My Advanture di Trans Tv cukup mempengaruhi minat remaja khususnya siswa SMA Negri 24 Jakarta Pusat, dan dari hasil yang telah diteliti oleh peneliti bahwa pengaruh Tayangan My Trip My Advanture di Trans Tv memiliki hubungan yang sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Tayangan My Trip My Advanture di Trans Tv mampu mempengaruhi
Dari tabel Model summary di atas juga menunjukan nilai R square atau koefisien determinasi sebesar 0,247 yang bila dipersentasikan menjadi 24,7% nilai ini tergolong Hipotesis Nol (Ho) dan dapat disimpulkan bahwa variabel pengaruh Program My Trip My Advanture terhadap minat siswa untuk melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia bagi Siswa SMA Negeri 24 Jakarta Pusat sebesar 24,7% dan sisanya 75,3% merupakan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari tabel summary menunjukan nilai R square determinasi sebesar 0,247 9
di atas juga atau koefisien yang bila
dipersentasikan menjadi 24,7% nilai ini tergolong Hipotesis Nol (Ho) dan dapat disimpulkan bahwa variabel pengaruh Program My Trip My Advanture terhadap minat siswa untuk melakukan perjalanan wisata alam di Indonesia bagi Siswa SMA Negeri 24 Jakarta Pusat sebesar 24,7% dan sisanya 75,3% merupakan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
perhatian yang kurang dari remaja tentang minat melakukan perjalanan wisata di Indonesia setelah menonton acara My Trip My Advanture menujunjukan kurang maksimalnya acara ini sehingga tidak menjadi daya tarik yang kuat bagi remaja untuk melakukan perjalanan wisata alam. Oleh karena itu saya sebagai peneliti menyarankan agar tim dari My Trip My Advanture terutama bagi tim produksi untuk membuat inovasi untuk menarik perhatian dari khalayak khususnya remaja untuk melakukan perjalanan wisata alam setelah menonton tayangan My Trip My Advanture.
Saran a. Kepada pihak produksi tayangan My Trip My Adventure diharapkan bisa lebih maksimal melakukan produksi tayanganya. Konten tayangan dikembangkan menjadi lebih baik dan menarik sehingga dapat lebih menarik minat menonton serta melakukan perjalanan wisata kepada khalayak khususnya remaja yang menonton tayangan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Ardiano, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa “Suatu Pengantar”, Bandung: PT Simbiosa Rekamata Media, 2005 Bungin, Bungin. 2007. Sosiologi Komunikasi. PT Remaja Grafindo
b. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat membahas lebih banyak dan merinci mengenai tayangan televisi khususnya yang berpengaruh pada minat perjalanan wisata khalayaknya, sehingga dapat menjabarkan lebih dalam mengenai faktor penyebab dan faktor lain yang menimbulkan minat melakukan perjalanan wisata alam khalayak khususnya remaja.
Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Denis, Mc Quail. 1987. Mass Communication Theory (Teori Komunikasi Massa). Erlangga Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta Djuarsa Sendjaja M.A,Dr. Sasa.1999. Teori Komunikasi Modul 1-9. Jakarta:UT Effendy, Onong Uchjana. 2000. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti Kriyantono, Rachmat.2006.Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta: Kencana Prenada Media Group Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009 Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Raja Grafindo Rakhmat, Jalaludin. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Vera, Nawiroh, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta: Renata Pratama Media, 2008.
c. Jika pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif diharapkan bagi peneliti selanjutnya menggunakan metode penelitian kualitatif agar data yang diperoleh lebih banyak dan merinci, sehingga dapat mengungkap fenomena baru dari berbagai faktor yang mempengaruhi minat melakukan perjalanan wisata alam khalayak khususnya remaja. d. Berdasarkan hasil penelitian yang diambil dari skor terendah pada variabel X menunjukan, yaitu tentang durasi acara selama 90 menit (termasuk ilkan) yang dianggap kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan informasi khalayak untuk memahami lebih jauh segala setuatu yang berkaitan dengan acara tersebut. Oleh karna itu saya sebagai peneliti menyarakan kepada tim produksi My Trip My Advanture agar durasi dalam acara ini ditambah. e. Berdasarkan hasil penelitian yang diambil dari skor terendah pada variabel Y menunjukan, 10
Wahyudi, JB , Media Komunikasi Massa Televisi, Bandung: Alumni, 2000 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2009 Yoeti, Oka A. 1982. Pengantar Pariwisata. Bandung Angkasa Zoebazary, Ilham. 2010. Kamus Istilah Televisi dan Film. Gramedia Pustaka Utama Sumber Tugas Akhir Antonius, 2013. Pengaruh Tayangan “Wisata Kuliner” di Trans Tv Terhadap Minat Khalayak Untuk Berwisata Kuliner (Studi ada Ibu-ibu Rumah Tangga di Perumahan Alfa Indah), Laporan Skripsi Strata Satu (S-1) Universitas Mercu Buana. Syahreza, 2014. Pengaruh Program “Mama dan Aa” di Indosiar terhadap pengetahuan Khalayak, ), Laporan Skripsi Strata Satu (S-1) Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama Roky Tri Hartono, 2016. Pengaruh Program My Trip My Advanture Terhada Tingkat Kebutuhan Informasi Makopala Universitas Budi Luhur. Laporan Skripsi Strata Satu (S-1) Universitas Budi Luhur Sumber Online http://www.instagram.com (diakses pada 07 Maret 2017 09.30 WIB) http://www.mtmaindonesia.com (diakses pada 07 Maret 2017 10.00 WIB) http://digilib.unila.ac.id (diakses pada 20 Maret 2017 15.30 WIB)
11