TINDAK TUTUR MEMERINTAH OLEH YAKUZA DALAM DRAMA TELEVISI JEPANG “MY BOSS MY HERO” 1
Silfitriani1, Diana Kartika2, Syahrial2 Mahasiswa Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] 2
Dosen Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Univesitas Bung Hatta
Abstract At this research, author analize ask speak act strategy committed by yakuza from Japanese televition drama “My Boss My Hero” as data source. The methods used in this research is descriptive methods and theories that authors use to analyze is a theory in direct and undirect speak by Wijana and also connect dependencies with theory of the relationship between speaker an opponents spelled out Roger Brown an Albert Gilman also Scollon and Scollon. Base on analysis results, author classify the yakuza’s ask speak act into two categories from yakuza to yakuza and yakuza to citizent in power and solidarity. From the results of research that the author discover of the Japanese drama “My Boss My Hero”, the speak act strategy said the most widely used yakuza to fellow yakuza is a direct literal speech act strategy said the speech is a literal verbalized said the ruling was taken with the intention of speech and the same meaning for the purpose of . This strategy is usually used by yakuza to fellow yakuza who has a higher power level to a lower authority has also close ties between speakers with hearer when performing a command. Furthermore, on a speak act ruling from yakuza said to the people in this drama, yakuza more appropriate uses speak act rules strategy in direct literal speech act strategy. The reigning phrase spoken courteously and use the phrase commonly used Japanese people in General. Yakuza is keeping the way he speak words despite fellow yakuza. The level of their career can be known at the time of speech is the rule speech commanding. Key words: pragmatic, directive, power and solidarity. Pendahuluan
sekelompok orang yang tergabung di dalam kelompok yang disebut kabuki mono.
Yakuza merupakan suatu organisasi atau
sekumpulan
orang-orang
Pada tahun 1612, kabuki mono ini mulai
yang
melakukan
memiliki caranya sendiri dalam bersikap
hal-hal
yang
mengganggu
ketertiban umum. Kehadiran mereka dapat
dan bertutur kata. Cara bersikap dan
dengan mudah dikenali melalui gaya
bertutur kata ini sangat menarik untuk
rambut dan gaya berpakaian mereka yang
diteliti karena cara bersikap dan bertutur
tidak biasa, serta perilaku mereka yang
golongan tersebut berbeda dari orang
menyimpang. Orang-orang yang tergabung
Jepang umumnya.
dalam
kabuki
mono
ini
terdiri atas
Menurut David Kaplan & Alec Dubro,
gerombolan penjahat legendaris Jepang
(dalam Destin Nurafiati Riswanti, FIB UI,
pada masa pertengahan, serta para samurai
2009: 1-2), yakuza ini berawal dari
eksentrik yang dikenal dengan sebutan 1
hatamoto yakko ( 旗本奴 ) atau ada juga
2. Joko Prasetyo (2009) dalam tesisnya
yang menyebutnya sebagai pelayan shogun
dengan judul “Cara Pengungkapan
(将軍) . Mereka menggunakan bahasa
Permintaan Tidak Langsung dalam
slang serta nama-nama yang terdengar
Bahasa Jepang yang Terefleksi pada
hebat untuk menamakan kelompok mereka.
Manga-ditinjau dari Sisi Ilokusi”. Penelitiannya menyimpulkan bahwa
Di antara sekian banyak tindak tutur
bentuk-bentuk
atau
model
serta
yang menyatakan maksud dan tujuan dari
penggunaan ungkapan permintaan
penutur kepada mitra tuturnya, ada tindak
tidak langsung yang terdapat dalam
tutur yang bersifat memerintah seseorang
Manga. Selain itu, penelitian ini juga
untuk melakukan sesuatu. Dalam drama
membandingkan bentuk atau model
“My Boss My Hero” ini, banyak terdapat
ungkapan
tindak tutur memerintah yang dilakukan
terdapat dalam Manga dengan model
oleh yakuza dalam berbagai kondisi yang
ungkapan
ada di dalam drama tersebut.
terdapat dalam buku ajar bahasa jepang
Ada dua hasil penelitian sebelumnya
tidak
tidak
langsung
langsung
dalam
yang
yang
sosiolinguistik
khususnya pragmatik.
yang berhubungan dengan penelitian ini sebagai bahan perbandingan bagi peneliti,
Dari dua kutipan tinjauan pustaka
yang dapat dikemukakan sebagai berikut. 1. Sri Madona (2007) menulis skripsi
diatas,
berjudul “Tindak Tutur Perintah
penelitian
yang
penulis
buat
berbeda dengan kedua penelitian di atas.
dalam Film SUKRBAN DEKA : Kajian
Pragmatik”.
penelitian
skripsi
bagaimana
bentuk
Masalah
Karena penulis meneliti bentuk tindak tutur
adalah
memerintah yang di tuturkan oleh yakuza
ini tindak
tutur
kepada sesama yakuza dan dari yakuza
perintah pada film Sukeban Deka dalam kajian pragmatik. Temuan
kepada masyarakat biasa yang dikaitkan
penelitian dalam skripsi ini ialah
dengan
penulis
mengklasifikasi
bentuk
strategi
kelangsungan
dan
ketidaklangsungan ujaran serta hubungan
tindak tutur perintah ke dalam dua kategori, yakni tindak tutur perintah
antara penutur dan petutur dalam drama
langsung dan tindak tutur perintah
“My Boss My Hero”.
tidak langsung.
2
Tujuan
penelitian
ini
ialah
Observasi
nonpartisipan,
menurut
(2005:161-162),
merupakan
mendeskripsikan tindak tutur memerintah
Margono
dalam bahasa Jepang di antara sesama
suatu proses pengamatan observer tanpa
yakuza dan dari yakuza kepada masyarakat
ikut
biasa dalam drama Jepang “My Boss My
diobservasi
Hero”.
berkedudukan sebagai pengamat.
kehidupan dan
Metode yang digunakan dalam
secara
yang terpisah
dapat dikemukakan sebagai berikut.
penelitian ini ialah metode deskriptif.
1. Mentranskripsi tuturan dari drama televisi Jepang
Menurut J.W Creswell (2004) dalam blogg media.kompasiana.com, metode deskriptif
Penulis melakukan transkripsi atau
ialah metode penelitian yang berusaha
menulis
menggambarkan dan mengintepretasikan
tuturan
memerintah
objek apa adanya. Tujuannya adalah untuk
yang
Penulis
dan karakteristik objek yang diteliti secara
melakukan
dikemukakan
pada
data
telah ditranskripsikan.
drama televisi Jepang berjudul “My Boss
3. Mengklasifikasi data
My Hero”. Data pokok penelitian ini ialah
Setelah diperoleh hasil dari proses
tindak tutur memerintah yang terdapat Jepang
tersebut. Jumlah tindak tutur memerintah
identifikasi
data,
mengklasifikasi
data
penulis tuturan
ke
dalam jenis tindak tutur memerintah
yang ditemukan dalam seluruh percakapan
yang dilakukan oleh yakuza kepada
yang ada dalam drama televisi Jepang
yakuza dan dari yakuza kepada
berjudul “My Boss My Hero” ialah 81 data
masyarakat
tindak tutur memerintah.
hubungan data
Wijana
tuturan tindak tutur memerintah yang
Sumber data penelitian ini adalah
pengumpulan
identifikasi
berdasarkan jenis tindak tutur yang
tepat.
televisi
direalisasikan
2. Mengidentifikasi data
tujuan menggambarkan fakta secara jelas
drama
tutur
Hero”.
objek, atau subjek apa adanya dengan
dialog
tindak
dalam drama Jepang “My Boss My
menggambarkan secara sistematis fakta,
Teknik
orang
Adapun tahap analisis data penelitian
Metedologi
dalam
dalam
biasa antara
petuturnya.
yang
4. Menyimpulkan
digunakan ialah observasi nonpartisipan. 3
berdasarkan penutur
dan
Setelah melakukan analisis, penulis
Pada situasi kekuasaan lebih tinggi (+P)
memperoleh maksud dari tindak tutur
dan solidaritas akrab (+S), ditemukan 25
memerintah yang ada dalam drama
data dengan 1 strategi, yaitu :
Jepang “My Boss My Hero”.
Strategi
Hasil dan Pembahasan
tindak
tutur
memerintah
langsung literal (Direct Literal Speech Act).
Data tindak tutur memerintah yang 2. Situasi (-P) dan (+S)
penulis temukan dalam drama Jepang “My Boss My Hero” sebanyak 81 data. Data
Pada situasi kekuasaan rendah (-P) dan
tersebut diklasifikasi menjadi dua kategori
solidaritas akrab (+S), ditemukan 23 data
yaitu tindak tutur memerintah dari yakuza
dengan 2 strategi, yaitu :
kepada sesama yakuza dan dari yakuza kepada
masyarakat
kelangsungan
berdasarkan
Strategi tindak tutur memerintah
ketidaklangsungan
langsung literal (Direct Literal
biasa
dan
Speech Act) sebanyak 18 data.
ujaran serta dilihat dari hubungan power dan solidarity antara penutur dan petutur.
Strategi tindak tutur memerintah
1. Tindak Tutur Memerintah dari Yakuza
tidak
kepada Yakuza
Literal Speech Act) sebanyak 5 data.
data
berdasarkan
tindak pada
tutur
memerintah
kelangsungan
Pada situasi kekuasaan kuat (+P)
dan
dan solidaritas lemah (-S) ditemukan 6
ketidaklangsungan ujaran serta dilihat dari
data dengan 2 strategi, yaitu :
hubungan power dan solidarity antara
Strategi tindak tutur memerintah
penutur dan petutur. 1. Situasi
Kekuasaan
langsung literal (Direct Literal (+P)
Speech Act) sebanyak 5 data.
dan
Strategi tindak tutur memerintah
Solidaritas (+S). 2. Situasi
Kekuasaan
(-P)
tidak
dan
Kekuasaan
(+P)
Kekuasaan
literal (Indirect
dan 4. Situasi (-P) dan (-S)
Solidaritas (-S) . 4. Situasi
langsung
Literal Speech Act) hanya 1 data.
Solidaritas (+S). 3. Situasi
literal (Indirect
3. Situasi (+P) dan (-S)
Pada kategori ini penulis menemukan 57
langsung
(-P)
Pada situasi kekuasaan rendah (-P)
dan
dan solidaritas lemah (-S), ditemukan 3
Solidaritas (-S).
data dengan 2 strategi, yaitu : 1. Situasi (+P) dan (+S) 4
Strategi tindak tutur memerintah
memerintah Kazuya untuk memberikannya
langsung literal (Direct Literal
rokok dan puding.
Speech Act) sebanyak 2 data. Strategi tindak tutur memerintah tidak
langsung
literal (Indirect
Analisis : Pada data [8] terjadi interaksi
Literal Speech Act) hanya 1 data.
antara Makio sebagai penutur kepada Kazuya
Data [8]: Percakapan antara Makio
sebagai
petutur.
Kejadian
berlangsung di dalam mobil ketika Makio
(Penutur +P) kepada Kazuya (Petutur -P)
berlari memasuki mobil sepulang sekolah
+S.
pada sore hari. Makio menuturkan ヤニ!
Dikutip dari episode 1 waktu
ヤニヤニ、ヤニ!Yani! Yani yani, yani!,
00.26.19 – 00.26.39.
yang artinya ‘rokok! Rokok! Rokok!’, 真喜男
和哉
真喜男
:ヤニ!ヤニヤニ、ヤニ! Yani! Yani yani, yani! Rokok! Rokok! Rokok!
serta 和 哉 プ リ ン ! Kazu purin!, yang
: ヤニです。 Yanidesu. Ini dia, rokok.
menggunakan
: うめぇ! Ume ~e! Nikmatnya.
diutarakan dengan maksud tuturan dan
artinya ‘Kazu puding!’ Tuturan tersebut merupakan tindak tutur memerintah yang
langsung
literal.
merupakan
makna
strategi
tuturan
yang
tindak
Tuturan
tutur tersebut
memerintah
sama
dengan
yang
maksud
pengutaraannya. Hubungan penutur dan petutur pada percakapan di atas adalah
真喜男
: 和哉 プリン! Kazu purin! Kazu puding!
hubungan antara atasan dan bawahan. Makio memiliki tingkat kekuasaan (+P) lebih tinggi daripada Kazuya petuturnya.
和哉
: どうぞ! Dōzo! Silakan!
Keduanya memiliki keakraban yang dekat (+S) karena kedua pelaku interaksi tersebut berada dalam satu lingkungan organisasi
Situasi : Pada
data
[8]
yang sama.
berlangsung
percakapan antara Makio dan Kazuya. Pada
percakapan
tersebut
2. Tindak Tutur Memerintah dari Yakuza
Makio
kepada Masyarakat Biasa
5
Pada menemukan memerintah kelangsungan
kategori 24
ini
data
penulis
tindak
berdasarkan dan
tutur
3. Situasi Kekuasaan (+P) dan Solidaritas
pada
(-S)
ketidaklangsungan
ujaran serta dilihat dari hubungan power
Pada situasi kekuasaan kuat (+P)
dan solidarity antara penutur dan petutur.
dan solidaritas lemah (-S) ditemukan 2 data dengan satu strategi, yaitu :
1. Situasi
Kekuasaan
(+P)
dan Strategi tindak tutur memerintah
Solidaritas (+S). 2. Situasi
Kekuasaan
(-P)
dan
langsung literal (Direct Literal
Solidaritas (+S). 3. Situasi
Speech Act).
Kekuasaan
(+P)
dan Data [5]: Percakapan terjadi di kelas oleh
Solidaritas (-S).
Makio (Penutur -P) kepada Guru
1. Situasi (+P) dan (+S)
(Petutur +P) dan teman-teman Pada situasi kekuasaan lebih tinggi
(+S).
(+P) dan solidaritas akrab (+S), ditemukan
Dikutip dari episode 1waktu 00.19.01 -
18 data dengan 2 strategi, yaitu :
00.19.22.
Strategi tindak tutur memerintah
真喜男
langsung literal (Direct Literal Speech Act) sebanyak 14 data. Strategi tindak tutur memerintah tidak
langsung
literal (Indirect
Literal Speech Act) sebanyak 4 data. 2. Situasi Kekuasaan (-P) dan Solidaritas (+S) Pada situasi kekuasaan rendah (-P) dan solidaritas akrab (+S), ditemukan 4 data dengan satu strategi, yaitu : Strategi tindak tutur memerintah langsung literal (Direct Literal Speech Act).
6
: 銃声音!? Jūsei-on! ? Suara tembakan! ? 伏せろーー! Fusero--! Menunduk! クマダ一家の野郎、俺 の居場所に気づきやが ったな! Kumada ikka no yarō, ore no ibasho ni kidzuki ya gatta na! Keluarga Kumada, jadi kamu menemukan di mana aku! 伏せろ!いいから伏せ ろ! Fusero! Īkara fusero!
ろー! Omae mo fusero ̄ ! yang artinya
Menunduk! Menunduk saja!
‘kamu
menunduk!’
Kata
tersebut
dituturkan oleh Makio kepada gurunya
南
百合子先生: ちょっと、榊君! Chotto, Sakaki-kun! Sebentar, Sakaki! 真喜男 : お前も伏せろー! Omae mo fusero ̄ ! Kamu menunduk.
agar gurunya yang mencoba menyela perintahnya juga menunduk seperti yang lainnya. Dalam
hal
ini
penutur
menggunakan tindak tutur langsung literal
Situasi:
dalam Pada data [5], percakapan terjadi
menyampaikan maksud tuturan
memerintah sesuai dengan maksud secara
antara murid (Makio) dengan guru dan
jelas untuk diikuti oleh petuturnya.
teman-temannya di kelas. Pada saat itu
Hubungan
guru akan memulai kelasnya setelah
antara
penutur
dan
petutur adalah hubungan antara murid,
memperkenalkan Makio kepada teman-
guru, dan teman-teman sekelas. Di sini
temannya.
penutur memiliki kekuasaan (-P) lebih Analasis:
rendah
dari
guru,
namun
memiliki
kekuasaan (P) yang sama dengan teman-
Pada percakapan ini Sakaki Makio
temannya. Jarak sosial (+S) antara penutur
sebagai penutur dan guru Minami Yuriko
dan petutur bisa dikategorikan akrab atau
dan teman-teman sebagi petutur yang
dekat karena Minami Yuriko sensei adalah
terjadi di dalam kelas pada pagi hari ketika
guru bidang studi matematika dan juga
guru akan memulai pelajarannya. Dalam
sebagai wali kelas 3-A. Teman-teman
percakapan ini terjadi tuturan memerintah,
adalah teman sekelas dari penutur.
yaitu 伏 せ ろ ー ー ! Fusero--!, yang artinya ‘menunduk’. Tuturan memerintah
Kesimpulan
tersebut diucapkan agar teman-temannya
Strategi
menunduk dan berlindung karena Makio
yang
paling
banyak
mendengar suara tembakan dari luar kelas.
ditemukan dalam
Lalu, 伏 せ ろ ! い い か ら 伏 せ ろ !
adalah
Fusero! Īkara fusero!, yang artinya
memerintah langsung literal (Direct
‘menunduk! menunduk saja!’ Makio
Literal
mencoba mempertegas ucapannya agar
ditemukan 70 data.
semua mengikuti perintahnya. お前も伏せ 7
strategi
Speech
berbagai situasi tindak
Act).
Data
tutur
yang
Strategi yang paling sedikit ditemukan adalah
strategi
tindak
Avrianti, Indah. 2011. Seksisme Kesantunan dalam Bahasa Komplain. “Skripsi”. Semarang. Universitas AKI.
tutur
memerintah tidak langsung literal
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
(Indirect Literal Speech Act) sebanyak 11 data. Oleh
karena
itu,
orang
Fennie. 2008. “Analisis Fungsi Perbedaan Penggunaan Modalitas Nakerebanaranai, Beki dan Hazu dalam Komik Chibi Maruko Chan dan Detektif Conan”. Undergraduate thesis, BINUS.
Jepang
khususnya yakuza tidak akan menuturkan tindak tutur memerintah kepada orang yang tidak ia kenal dengan maksud dan tujuan yang tidak jelas. Yakuza sangat menjaga
cara
bertutur
katanya
Hurafiati, Ristianti, Destin. 2009. “Bahasa Yakuza”. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.
agar
identitasnya sebagai yakuza tidak diketahui oleh orang yang bukan yakuza.
Kartika, Diana. 2010. Kesantunan Tindak Tutur Memohon dalam Bahasa Indonesia oleh Mahasiswa Jepang. Padang: Lembaga Kajian Aset Budaya Indonseia.
Ucapan Terima Kasih 1. Ibu Dr. Diana Kartika, sebagai Ketua Jurusan Sastra Asia Timur dan selaku pembimbing I.
Leech,
2. Bapak Syahrial, S.S., M.Hum., selaku pembimbing II.
Geoffrey.1993. Prinsip-prinsip Pragmatik, terjemahan M. D. D. Oka. Jakarta: Universitas Indonesia.
Madona, Sri. 2007. “Tindak Tutur Perintah dalam Film SUKRBAN DEKA : Kajian Pragmatik”. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta.
3. Bapak Drs. Anwar Nasihin, M.Hum., sebagai dosen penguji. 4. Ibu Nurr Sumie Ali, S.Pd., selaku pembimbing ronbun.
Margono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta.
5. Bapak Oslan Amril, S.S, M.Si., sebagai Sekretaris Jurusan Sastra Asia Timur dan selaku dosen pembimbing akademik.
Nurhasanah, Gita. 2010. “Tindak Tutur Mengeluh dalam Bahasa Jepang”. Depok: FIB UI.
6. Teristimewa untuk ayahanda dan ibunda tercinta dan adik-adikku serta seluruh keluarga besar Alm. Syamsul Bachri Imam Basa tersayang.
Prasetyo, Joko. 2009. “Cara Pengungkapan Permintaan Tidak Langsung dalam Bahasa Jepang yang Terefleksi pada Manga-ditinjau dari Sisi Ilokusi”. Tesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
7. Teman-teman Sastra Jepang 09. Daftar Pustaka
8
Wijana, Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offset. http://awan80.blogspot.com/2008/07/tinda k-tutur.html http://media.kompasiana.com/buku/2012/0 6/07/penelitian-manajemen-media-massa468914.html http://mengqolbikanbahasa.blogspot.com/2 011/12/normal-0-false-false-false-en-us-xnone.html http://yswan.staff.uns.ac.id/2009/04/08/pra gmatik/
9
10