MUSEUM TAMAN PURBAKALA CIPARI SEBAGAI OBJEK WISATA PENDIDIKAN DI KELURAHAN CIPARI KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN KUNINGAN Archaeological Park Museum Attraction Cipari Travel As Education in Sub Cipari Cigugur District of Kuningan Regency Dr. Siti Fadjarajani, Dra., M.T.1 (
[email protected]) Resti Dwisyaura2 (
[email protected]) Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah bahwa di Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan terdapat objek wisata yaitu Museum Taman Purbakala Cipari yang merupakan tempat penyimpanan benda Cagar Budaya yang ditemukan pada akhir Zaman Neolitikum sampai awal Zaman Perunggu. Namun yang datang untuk mengunjungi Museum Taman Purbakala Cipari kebanyakan adalah rombongan dari sekolah dan pelajar. Masyarakat tidak banyak tahu dengan keberadaan museum tersebut. Maka dari itu penulis mencoba mendeskripsikan dalam penelitian ini mengenai fungsi dan pemanfaatan dari Museum Taman Purbakala Cipari. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah fungsi keberadaan Museum Taman Purbkala Cipari dan bagaimana pemanfaatan dari Museum Taman Purbakala Cipari itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi dari Museum Taman Purbakala Cipari dan Pemanfaatan Museum Taman Purbakala Cipari sebagai Objek Wisata Pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan tektik pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara, dokumentasi, serta studi pustaka. Adapun informan penelitian ini adalah pengelola Museum Taman Purbakala Cipari, Kepala Kelurahan Cipari, pengunjung Museum Taman Purbakala Cipari dan warga Kelurahan Cipari. Berdasarkan hasil penelitian Museum Taman Purbakala Cipari memiliki 3 fungsi yaitu untuk penyelamatan, perawatan dan pengamanan Cagar Budaya, menyebarkan informasi mengenai Cagar Budaya kepada masyarakat, dan menumbuhkan rasa tanggungjawab. Penyelamatan, perawatan dan pengamanan Cagar Budaya, maka generasi sekarang maupun generasi pada masa yang akan dapat mengetahui perubahan-perubahan kebudayaan yang terjadi pada suatu wilayah tersebut dan mendapatkan ilmu pengetahuan dari benda hasil kebudayaan berupa seni. Menyebarkan informasi mengenai Cagar Budaya kepada masyarakat, diharapkan informasi mengenai fungsi dan kegunaan Cagar Budaya yang ada di musuem tersebut. Menumbuhkan rasa tanggungjawab, diharapkan pengunjung dapat bertanggungjawab dengan tidak mencoret, merusak ataupun menghilangkan Cagar Budaya yang dimiliki Museum Taman Purbakala Cipari. Kata Kunci : Museum Taman Purbakala Cipari, Objek Wisata Pendidikan.
1
ABSTRACT The background of this research is that in Sub District of Cigugur Cipari Kuningan District Attraction there is the Museum Archaeological Park Cipari which is a storage place Cultural Heritage objects found at the end of the Neolithic Age to the early Bronze Age. But who comes to visit the Archaeological Park Museum Cipari most is a group of schools and students. Society is not a lot know the existence of the museum. Thus the authors tried to describe in this study concerning the function and utilization of the Archaeological Park Museum Cipari. Issues examined in this study is a function of the existence of the Archaeological Park Museum Cipari and how the utilization of the Archaeological Park Museum Cipari itself. The purpose of this study is to determine the function of Museum and Archaeological Park Cipari Utilization the Archaeological Park Museum Attractions Cipari as Education. The method used in this research is descriptive qualitative method with tektik collecting data through observation, interviews, documentation, as well as literature. The informants of this research is the manager of the Archaeological Park Museum Cipari, Head of Sub Cipari, visitors Museum and Archaeological Park Cipari Cipari Village residents. Based on the research results Museums Archaeological Park Cipari has three functions, namely to the rescue, care and safeguarding of Cultural, information on the Cultural Heritage to society, and foster a sense of responsibility. Rescue, care and protection of Heritage, the present generation and generations in the future will be able to know the cultural changes that occurred in the region and gain a knowledge of objects of culture in the form of art. Disseminate information on the Cultural Heritage to the public, information on expected functionality and usability of Cultural Property in the musuem. Fostering a sense of responsibility, it is expected that visitors can not write off any responsibility, destroy or eliminate owned Heritage Museum Archaeological Park Cipari.
Keywords: Museum Archaeological Park Cipari, Attractions Education.
2
A. Latar Belakang Kuningan adalah salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat. Kuningan memiliki berbagai objek wisata yang dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat sekitar dan masyarakat pendatang. Misalkan saja Taman Bungkirit, Kolam Renang Cibulan, Waduk Darma, Palutungan dengan keindahan air terjunnya, dan museum sebagai salah satu objek wisata yang memberikan sarana edukatif dan rekreasi bagi pengunjungnya. Museum belum menjadi tempat tujuan utama masyarakat dan pelajar di Kuningan. Padahal museum adalah tempat yang dapat memberikan sarana hiburan (rekreatif) dan pendidikan (edukasi) bagi pengunjungnya. Museum selain dijadikan sebagai tempat disimpannya barang-barang bersejarah, dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana atau media pendidikan bagi generasi-generasi penerus maupun peneliti. Wisata di Kabupaten Kuningan yang berpotensi yaitu Museum Taman Purbakala Cipari. Museum ini merupakan peninggalan megalitik di yang terletak di Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Berada pada ketinggian 661 meter dari permukaan laut (mdpl), situs ini tepat berada di kaki Gunung Ciremai dan berjarak sekitar empat kilometer dari Kota Kuningan Jawa Barat. Situs kepubakalaan Cipari ini ditemukan pada tahun 1972 dengan identifikasi sebuah Peti Kubur Batu yang merupakan salah satu ciri dari pengalaman hidup manusia dari masa prasejarah. Museum Taman Purbakala Cipari yang didalamnya menyimpan berbagai macam jenis barang-barang peninggalan pada masa megalitikum. Dengan potensi tersebut menjadikan Museum Taman Purbakala Cipari layak untuk dikembangkan sebagai wisata pendidikan bagi masyarakat dan khususnya bagi pelajar. Meskipun Museum Taman Purbakala Cipari ini terdapat perbedaan dari museum lain yaitu museum ini lebih terlihat seperti taman dan lebih menarik karena berada diluar ruangan, tetapi masih sedikit wisatawan yang berkunjung bahkan sebagian besar belum mengetahui objek wisata Museum Taman Purbakala Cipari ini. Selain sebagai pariwisata, Museum ini pun dapat dijadikan wisata pendidikan. Dengan demikian di Museum Taman Purbakala Cipari ini dapat dijadikan sebagai sarana pada proses belajar mengajar yang dilakukan di lapangan secara langsung. Potensi wisata Museum Taman Purbakala Cipari perlu ditingkatkan agar dapat menarik wisatawan baik lokal, wisatawan asing maupun pelajar sampai peneliti agar dapat berkunjung ke wisata ini. Dari latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Museum Taman Purbakala Cipari Sebagai Objek Wisata Pendidikan di Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan permasalahan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
3
1. 2.
Bagaimanakah Fungsi Museum Taman Purbakala Cipari di Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan? Bagaimanakah Pemanfaatan Museum Taman Purbakala Cipari sebagai objek wisata pendidikan di Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan?
C. Kajian Teori 1. Pengertian Objek Wisata Menurut Yoeti (2010:20) sesuatu itu dapat disebut objek wisata, bila objek itu memiliki sifat atau karakter yang monumental. Artinya, keberadaan atau kehidupan objek itu memiliki periode waktu yang relatif lama dan umumnya dikenal orang banyak. 2. Geografi Pariwisata Menurut Ahman Sya (2005:1) geografi pariwisata adalah cabang ilmu geografi regional yang mengkaji suatu wilayah atau region di permukaan bumi secara komprehensif, baik aspek fisis geografinya maupun manusianya. Region itu sendiri berarti wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang dapat dibedakan dengan region atau wilayah permukaan bumi yang lain. 3. Pariwisata Menurut Yoeti (1996:113) bahwa pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat yang lain dan dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah “tour’. Pariwisata merupakan kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga memberikan pengaruh terhadap masyarakat setempat (Ismayanti, 2010:193). Sedangkan berdasarkan Undang-undang RI Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan pasal 1 ayat 3 menyebutkan bahwa pariwisata adalah: “Berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerindah daerah”. a. Jenis Pariwisata Menurut Ahman Sya (2005:73) Ada beberapa jenis pariwisata yang dibedakan menurut motif tujuan perjalanan, beberapa diantaranya adalah: 1) Pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure tourism), Jenis ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibut, mendapat kedamaian, ketenangan dan lain sebagainya. Perjalanan yang dilakukan untuk menikmati tempat-tempat atau alam lingkungan yang jelas berbeda antar satu dengan yang lainnya. 2) Pariwisata untuk rekreasi (recreation tourism), Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki pemanfaatan hari-hari liburnya untuk istirahat, memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, ingin menyegarkan keletihan dan kelemahannya. Biasanya mereka suka tinggal lama di tempat yang dianggap benar-benar menjamin tujuan rekreasiya.
4
4.
3) Pariwisata untuk kebudayaan (cultural tourism), jenis ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi, seperti keinginan untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset, mempelajari adat istiadat, kelembagaan, cara hidup suatu masyarakat, mengunjungi monumen bersejarah, peninggalan masa lalu/sekarang, pusat keagamaan, pusat kesenian dan lain-lain. 4) Pariwisata untuk olahraga (sport tourism), jenis ini dapat dibagi dalam dua kategori: a) Big sport events, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar seperrti olimpiade, kejuaraan dunia dan lain-lain yang menarik perhatian tidak hanya pada olahragawannya sendiri, tetapi juga ribuan penonton atau penggemarnya. b) Sporting tourism of the practitioners, yaitu pariwisata olah raga bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktikan sendiri, seperti pendakian gunung, naik kuda, berburu, memancing dan lain-lain. b. Pengunjung (wisatawan) Menurut Ahman Sya (2005:75) mengemukakan pengunjung merupakan faktor penentu bagi perkembangan suatu daerah wisata, karena merekalah yang merupakan aset utama melakukan aktivitas. Semakin banyak wisatawan yang berkunjung, semakin baiklah prospek pengembangannya dan sebaliknya. Apabila pengunjung sedikit maka lambatlah perkembangannya atau bahkan akan mati sama sekali. Jadi perkembangan satu daerah wisata, ditentukan oleh banyaknya pengunjung. c. Faktor-faktor Perkembangan Objek Wisata Ahman Sya (2005:66) mengemukakan bahwa perkembangan suatu objek wisata dipengaruhi oeh faktor-faktor diantaranya: 1) Lokasi. Penetapan kawasan yang akan menjadi lokasi wisata harus berdasarkan beberapa kriteria, antara lain keindahan alamnya, keunikan berupa fenomena alam, flora dan fauna, budaya dan sebagainya. 2) Sarana dan Prasarana. Dalam upaya pengembangan suatu daerah yang akan dijadikan objek wisata, kedudukan sarana dan prasarana merupakan faktor yang amat penting, karena kepariwisataan pada dasarnya menyangkut pergerakan manusia dengan segala keinginannya, sarana yang diperlukan dalam kepariwisataan meliputi: a) Sarana poko (main tourism supra structures) yang terdiri dari biro perjalanan, angkutan, akomodasi, dan lain-lain, b) Sarana perlengkapan (supplementing tourism suprastructures), dan c) Sarana penunjang (supporting tourism suprastures). Museum Menurut ICOM (1974) dalam Arianda (2015:158), museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap dalam memberikan pelayanan
5
terhadap masyarakat dan perkembangannya, tidak mencuri keuntungan, terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, menghubungkan, dan memamerkan untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan, kesenangan, bendabenda pembuktian manusia dan lingkungannya. a. Fungsi Museum Menurut Yoeti (2006:14) museum berfungsi untuk: 1) Melindungi dan menjaga kelestarian benda-benda bukti material hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya. 2) Mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi mengenai bendabenda tersebut kepada masyarakat melalui publikasi, bimbingan edukatif kultural dan pameran. b. Peran Museum 1) Pusat Budaya, dan karenanya program-program budaya (pertunjukan seni budaya, seminar, dsb.) perlu terus dikembangkan/ 2) Pusat informasi, sehingga keberadaan perpustakaan dan penyebaran informasi melalui publikasi dan terbitan-terbitan lainnya, semakin terasa penting. 3) Sentra pengembangan sosial-ekonomi lingkungan sekitarnya, terutama bila tingkat kunjungan dapat terus dikembangkan. c. Manfaat Museum Menurut Suratmin, (2014:3) Sebuah lembaga tumbuh dan berkembang dalam masyarakat jika dirasakan ada manfaatnya. Dalam hal museum manfaat itu dapat dirangkum dalam pengertian berikut, yaitu: Edukatif, Inovatif, Rekreatif dan Imajinatif. Semua manfaat itu didasarkan bahwa museum memang merupakan sumber informasi terhadap publik pengunjungnya.Untuk lebih jelasnya berikut ini dikemukakan uraian secara sekilas tentang beberapa manfaat dari kunjung museum tersebut. 1) Edukatif 2) Inovatif 3) Rekreatif 4) Imajinatif 5.
6.
Objek Wisata Pendidikan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Pasal 3, bahwa Kepariwisataan berfungsi memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, dan intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan perjalanan serta meningkatkan pendapatan negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Situs Sebagai Sumber Belajar a. Arkeologi b. Prehistori c. Etnologi d. Descriptive Integration
6
D. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimanakah Fungsi Museum Taman Purbakala Cipari di Desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan? a. Bagaimanakah sejarah berdirinya Museum Taman Purbakala Cipari? b. Apasajakah benda-benda cagar budaya yang ada di Museum Taman Purbakala Cipari? c. Bagaimakah cara merawat benda-benda cagar budaya tersebut? d. Bagaimanakah fungsi dari Museum Taman Perbakala Cipari? 2. Bagaimanakah pemanfaatan Museum Taman Purbakala Cipari sebagai objek wisata pendidikan di Desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan? a. Bangunan apa sajakah yang ada di Museum Taman Purbakala Cipari? b. Siapakah sajakah yang mengelola Museum Taman Purbakala Cipari? c. Apakah terdapat pengaruh pada masyarakat sekitar? d. Bagaimana pemanfaatan Museum Site Taman Purbakala Cipari dalam dunia pendidikan? E. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono, (2013:1) mengemukakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperrimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. F. Fokus Penelitian 1. Fungsi Museum Taman Purbakala Cipari di Desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan: a. Penyelamatan, Perawaatan dan Pengamanan Cagar Budaya b. Menyebarkan Informasi Mengenai Cagar Budaya Kepada Masyarakat c. Menumbuhkan Rasa Tanggungjawab 2. Pemanfaatan Museum Taman Purbakala Cipari sebagai objek wisata pendidikan di Desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan: a. Museum Sebagai Sumber Belajar b. Referensi Bagi Peneliti G. Taknik Pengumpulan Data 1. Observasi (Pengamatan) 2. Teknik Wawancara 3. Studi Literatur 4. Studi Dokumentasi H. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian
7
Objek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini merupakan informan yang akan memberikan informasi selama proses penelitian. Dalam hal ini ada pemilihan informan berdasarkan informan-informan terpilih yang bersifat mengetahui dan paham secara mendalam tentang Objek Wisata Museum Taman Purbakala Cipari. Adapun informan-informan tersebut sebagai berikut: 1) Kepala Museum Taman Purbakala Cipari. 2) Pemandu wisata di Museum Taman Purbakala Cipari yang notabene mengetahui tentang sejarah Museum. 3) Pengunjung umum Objek Wisata Museum Taman Purbakala Cipari yang sedang berkunjung. 4) Kepala Kelurahan Regol Wetan. 5) Sebagian warga Kelurahan Cipari Desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. 6) Pengunjung dari pihak sekolah yaitu siswa dan guru dari sekolah yang mengunjungi Museum ini. I. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Dilaksanakan mulai bulan September 2015 hingga selesai. J. Pembahasan 1. Fungsi Objek Wisata Museum Taman Purbakala Cipari a. Penyelamatan, Perawaatan dan Pengamanan Cagar Budaya Penyelamatan, perawatan dan perlindungan Cagar Budaya dapat kita lihat di Museum Taman Purbakala Cipari. Di museum tersebut terdapat Cagar Budaya hasil dari kebudayaan pada Zaman Megalitikum. Dengan mengunjungi Museum Taman Pubakala Cipari, kita secara tidak langsung ikut menjaga dan merawat Cagar Budaya yang ada di dalamnya. b. Menyebarkan Informasi Mengenai Cagar Budaya Kepada Masyarakat Museum Taman Purbakala Cipari termasuk ke dalam situs,maka dengan masyarakat mengunjungi Museum Taman Pubakala Cipari diharapkan mendapatkan informasi mengenai fungsi dan kegunaan Cagar Budaya yang ada di musuem tersebut. c. Menumbuhkan Rasa Tanggungjawab Dengan mengunjungi Musuem Taman Purbakala Cipari yang menyimpan peninggalan kebudayaan pada Zaman Megalitikum, pengunjung ataupun masyarakat diharapkan dapat menghargai peninggalan kebudayaan tersebut, serta bertanggungjawab saat sedang mengunjungi museum dengan tidak mencoret, merusak ataupun
8
menghilangkan Cagar Budaya yang dimiliki Museum Taman Purbakala Cipari.
Gambar 1 Foto Citra Satelit Museum Taman Purbakala Cipari
Gambar 2 Gerbang Museum Taman Purbakala Cipari
Gambar 4 Peti Kubur Batu 1
Gambar 3 Bangunan Museum
Gambar 5 Peti Kubur Batu 2
Gambar 6 Altar Batu
Gambar 8 Batu Temu Gelang 1
Gambar 7 Dolmen 9
Gambar 4.9 Batu Temu Gelang 2
Gambar 4.10 Menhir
Gambar 11 Batu Dakon 2. Pemanfaatan Museum Taman Purbakala Cipari sebagai Objek Wisata Pendidikan a. Museum Sebagai Sumber Belajar Dengan melakukan kegiatan pembelajaran yang dilakukan diluar ruangan dan berinteraksi langsung dengan objek, peserta didik akan lebih banyak melakukan sesuatu dan tertarik pada apa yang mereka lihat, dengar dan rasakan. Seperti halnya di Museum Taman Purbakala Cipari terdapat Cagar Budaya yang menyimpan benda-benda peninggalan kebudayaan Zaman Megalitikum. Maka masyarakat khususnya siswa dapat melihat benda-benda tersebut dan tergugah untuk bertanya pada pengelola tantang apa yang dilihatnya. Secara tidak langsung pengunjung atau siswa tersebut melakukan kegiatan belajar dengan panca inderanya. b. Referensi Bagi Peneliti Pada umumnya penelitian dilakukan pada sektor pengembangan Cagar Budaya, pemetaan Museum Taman Purbakala Cipari, penggalian percobaan di wilayah Museum taman Purbakala Cipari serta penyebaran Cagar Budaya di Kabupaten Kuningan termasuk Museum Taman Purbakala Cipari di dalamnya.
10
K. Analisis Geografi 1. Analisis 5W1H Analisis Geografi merupakan analisis yang mencakup segala hal yang berkenaan dengan objek penelitian dengan menggunakan pertanyaan penelitian yang mencakup 5W1H. a. Where, Museum Taman Purbakala Cipar terletak di Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. b. What, Museum Taman Purbakala Cipari merupakan tempat penyimpanan Benda Cagar Budaya yaitu pada Zaman Neolitik akhir sampai awal pengenalan bahan perunggu yang berkisar pada tahun 1000 sampai 500 tahun sebelum masehi. c. When, pada tahun 1971 ditemukan indikasi batuan yang mirip dengan batuan yang dipamerkan di Gedung Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur. Tahun 1972 dilakukan penggalian percobaan dengan tujuan penyelamatan. Tahun 1975 kegiatan penggalian total, tahun 1976 pembangunan Museum Taman Purbakala Cipari, dan pada tanggal 23 Februari 1978 Museum Taman Purbakala Cipari diresmikan. d. Who, batuan yang memiliki ciri kepurbakalaan pertama kali ditemukan oleh Bapak Wijaya, diteliti oleh Bapak P. Djatikusumah, dibawah pimpinan Teguh Asmar M.A penelitian/ekskavasi dilakukan, dan oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kuningan, Prof. Dr. Syarif Tahyeb Museum Taman Purbakala Cipari diresmikan. e. Why, Museum Taman Purbakala Cipari didirikan dengan tujuan untuk melindungi dan melestarikan Cagar Budaya serta untuk memperlihatkan bahwa sebelumnya terdapat kehidupan di wilayah Kelurahan Cipari dengan kebudayaan yang berbeda. f. How, pada awalnya lahan yang menjadi Museum Taman Purbakala Cipari ini merupakan lahan kebun milik 8 orang warga yang kemudian Bapak Wijaya menemukan batuan yang memiliki ciri kepurbakalaan, dilakukannya penelitian sampai lahan tersebut beralih fungsi sebagai Museum Taman Purbakala Cipari. 2. Analisis Kebudayaan Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia (Koentjaraningrat, 2009:144). Budaya dapat terbentuk dari unsurunsur kebudayaan yang saling berkaitan. Unsur-unsur tersebut antara lain sebagai berikut: a. Bahasa Ada 2 bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kelurahan Cipari yaitu menggunakan bahasa sunda dan pengelola di Museum Taman Purbakala Cipari menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. b. Sistem Pengetahuan Museum Taman Purbakala Cipari memiliki pengelola yang tingkat pendidikan cukup baik, yaitu pada umumnya pada jenjang perguruan tinggi dan ada juga yang tingkat Sekolah Menengah Atas.
11
c.
d.
e.
f.
g.
Organisasi Sosial Museum Taman Purbakala Cipari dibawah naungan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kuningan dan BPCB Banten. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi Di Kelurahan Cipari masyarakatnya dapat dikatan sudah mengikuti zaman, yaitu sudah menggunakan teknologi dengan baik. Di Museum Taman Purbakala Cipari Sendiri sudah cukup memenuhi kebutuhan di dalamnya, yaitu seperti dapur, mushola, alat pembersih dan lainnya. Sedangkan untuk koleksi Cagar Budaya yang ada di museum merupakan artefak yang ditemukan pada Zaman Megalitikum yang pada saat itu dipergunakan untuk peralatan rumah tangga, perhiasan, dan benda untuk upacara penyembahan kepada roh nenek moyang. Sistem Mata Pencaharian Hidup Masyarakat di Kelurahan Cipari rata-rata bermata pencaharian sebagai petani dan peternak sapi, serta buruh tani. Sedangkan berdasarkan penemuan Artefak yang sekarang disimpan di Museum Taman Purbakala Cipari, pada zaman itu masyarakatnya sudah mengenal bercocok tanam dan bertempat tinggal yang sudah menetap. Sistem Religi Sistem religi atau keagamaan di Kelurahan Cipari cukup beragam, yaitu dengan adanya agama islam, kristen, katolik dan kepercayaan terhadap tuhan YME. Selain itu berdasarkan hasil penemuan Cagar Budaya di Museum Taman Purbakala Cipari diketahui dari umur batuan tersebut bahwa sistem kepercayaan pada zaman itu adalah kepercayaan terhadap roh nenek moyang yang mendiami tempat-tempat tinggi seperti bukit dan lainnya. Kesenian Di Kelurahan Cipari terdapat kesenian berupa tari yaitu jaipong dangdut. Namun kesenian tersebut sudah jarang terlihat dan dipamerkan kembali.
L. Simpulan Dan Saran 1. Simpulan a. Fungsi Museum Taman Purbakala Cipari Sebagai objek Wisata Pendidikan di Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan disimpulkan sebagai berikut: 1) Penyelamatan, Perawaatan dan Pengamanan Cagar Budaya. 2) Menyebarkan Informasi Mengenai Cagar Budaya Kepada Masyarakat. 3) pengunjung ataupun masyarakat dapat menghargai peninggalan kebudayaan tersebut, serta bertanggungjawab saat sedang mengunjungi museum dengan tidak mencoret, merusak ataupun menghilangkan Cagar Budaya yang dimiliki Museum Taman Purbakala Cipari.
12
b. Pemanfaatan Museum Taman Purbakala Cipari sebagai objek wisata pendidikan di Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan adalah sebagai berikut: 1) Museum Sebagai Sumber Belajar 2) Referensi Bagi Peneliti 2. Saran a. Bagi Pengelola Museum taman Purbakala Cipari Diharapkan lebih meningkatkan dan mengembangkan Museum Taman Purbakala Cipari sebagai objek wisata yang menarik untuk dikunjungi dengan lebih giat mempromosikan atau memunculkan kekhasan sehingga masyarkat lebih tertarik untuk mengunjungi Museum taman Purbakala Cipari. b. Bagi Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat di Kabupaten Kuningan Hendaknya meninjau kebutuhan yang diperlukan oleh Museum Taman Purbakala Cipari seperti perbaikan gedung museum yang mulai rapuh serta menggalakkan wisata budaya lokal khususnya Museum Taman Purbakala Cipari agar lebih ramai dikunjungi pengunjung. c. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian mengenai hal-hal yang belum dapat diteliti pada penelitian ini sebagai pengembangan Museum Taman Purbakala Cipari ke arah yang lebih baik lagi. M. Daftar Pustaka Ahman Sya. 2005. Geografi Pariwisata Kabupaten Kuningan. Garut: Gadjah Poleng. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Pusat Arkeologi Nasional. 2012. Peradaban Megalitik di Kawasan Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Januari. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Yoeti, A Oka. 2006. Pariwisata Budaya. Jakarta: Pradnya Paramita.
13