Revitalisasi Pengembangan Obyek Wisata Air Panas Cipari Kabupaten Cilacap merupakan salah satu daerah yang memiliki keanegaraman hayati yang tinggi berupa sumber daya alam yang berlimpah, baik di daratan, udara maupun di perairan. Semua potensi tersebut
mempunyai
peranan
penting
bagi
pengembangan
kepariwisataan, khususnya wisata alam. Potensi Obyek wisata alam yang dimiliki Kabupaten Cilacap, antara lain berupa
keanekaragaman
tradisional,
keindahan
hayati,
bentang
keunikan alam,
dan
gejala
keaslian alam,
budaya
peninggalan
sejarah/budaya yang secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat. Keseluruhan potensi obyek wisata alam ini merupakan sumber daya ekonomi yang bernilai tinggi dan sekaligus merupakan media pendidikan dan pelestarian lingkungan. Pengembangan Obyek wisata alam obyek wisata alam sangat erat kaitannya dengan peningkatan produktifitas sumber daya hutan dalam konteks pembangunan ekonomi, sehingga selalu dihadapkan pada kondisi interaksi berbagai kepentingan yang melibatkan aspek kawasan hutan, pemerintah daerah, aspek masyarakat, dan pihak swasta di dalam suatu sistem tata ruang wilayah. Salah satu obyek wisata alam adalah obyek wisata air panas Cipari. Melihat perkembangannya dari tahun ke tahun sudah mengalami banyak peningkatan baik secara fisik maupun non fisik. Pengembangan sarana dan prasaran fisik telah banyak dikembangkan antara lain ruas jalan masuk lokasi sudah hotmix mulus, kolam renang dan fasilitas lain yang menunjang. Sumber daya manusia juga sudah banyak pembenahan
sehingga memberikan pelayanan kepada pengunjung agar merasa aman dan nyaman dalam berekreasi. Namun masih ada beberapa kendala pengembangan obyek wisata alam
berkaitan
erat
dengan:
(a)
Instrumen
kebijaksanaan dalam
pemanfaatan dan pengembangan fungsi kawasan untuk mendukung potensi obyek wisata alam; (b) Efektifitas fungsi dan peran obyek wisata alam ditinjau dari aspek koordinasi instansi terkait; (c) Kapasitas institusi dan kemampuan SDM dalam pengelolaan obyek wisata alam di kawasan hutan; dan (d) Mekanisme peran serta masyarakat dalam pengembangan pariwisata alam. Revitalisasi
pengembangan
obyek
wisata
alam
meliputi
pengembangan :
Aspek Perencanaan Pembangunan obyek wisata alam yang antara lain mencakup sistem perencanaan kawasan, penataan ruang (tata ruang wilayah), standarisasi, identifikasi potensi, koordinasi lintas sektoral, pendanaan, dan sistem informasi obyek wisata alam.
Aspek
Kelembagaan
meliputi
pemanfaatan dan peningkatan
kapasitas institusi, sebagai mekanisme yang dapat mengatur berbagai kepentingan, secara operasional merupakan organisasi dengan SDM dan peraturan yang sesuai dan memiliki efisiensi tinggi.
Aspek Sarana dan Prasarana yang memiliki dua sisi kepentingan, yaitu (1) alat memenuhi kebutuhan pariwisata alam, (2) sebagai pengendalian dalam rangka memelihara keseimbangan lingkungan, pembangunan sarana dan prasarana dapat meningkatkan daya dukung sehingga upaya pemanfaatan dapat dilakukan secara optimal.
Aspek
Pengelolaan,
yaitu
dengan
mengembangkan
profesionalisme dan pola pengelolaan obyek wisata alam yang siap mendukung kegiatan pariwisata alam dan mampu memanfaatkan potensi obyek wisata alam secara lestari.
Aspek Pengusahaan yang memberi kesempatan dan mengatur pemanfaatan obyek wisata alam untuk tujuan pariwisata yang bersifat komersial kepada pihak ketiga dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Aspek Pemasaran dengan mempergunakan teknologi tinggi dan bekerja sama dengan berbagai pihak baik dalam negeri maupun luar negeri.
Aspek Peran Serta Masyarakat melalui kesempatan-kesempatan usaha
sehingga
ikut
membantu
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat.
Aspek Penelitian dan Pengembangan yang meliputi aspek fisik lingkungan, dan sosial ekonomi dari obyek wisata alam. Diharapkan nantinya mampu menyediakan informasi bagi pengembangan dan pembangunan kawasan, kebijaksanaan dan arahan pemanfaatan obyek wisata alam.
Dalam rangka menemukenali dan mengembangkan obyek wisata alam perlu segera dilaksanakan inventarisasi terhadap potensi nasional obyek wisata alam secara bertahap sesuai prioritas dengan memperhatikan nilai keunggulan
saing
dan
keunggulan
banding,
kekhasan
obyek,
kebijaksanaan pengembangan serta ketersediaan dana dan tenaga. Potensi daerah obyek wisata alam yang sudah ditemukenali segera diinformasikan dan dipromosikan kepada calon penanam modal. Dalam rangka optimalisasi fungsi obyek wisata alam perlu diupayakan pengembangan pendidikan konservasi melalui pengembangan sistem interprestasi obyek wisata alam dan kerjasama dengan instansi terkait termasuk
lembaga-lembaga
pendidikan,
penelitian,
penerangan
masyarakat, dan lain-lain. Perlu dikembangkan sistem kemitraan dengan pihak swasta, lembaga swadaya masyarakat yang ada, dalam rangka mendukung optimalisasi pengembangan obyek wisata alam.
Pengembangan
obyek
wisata
alam
merupakan
sub-sistem
dari
pengembangan pariwisata daerah dan pengembangan wilayah pada umumnya
yang
secara langsung maupun tidak langsung memberi
manfaat lebih bagi masyarakat setempat. Peranan pemerintah daerah dalam pengembangan obyek wisata ini melaksanakan koordinasi, perencanaan, pelaksanaan serta monitoring pengembangan obyek wisata alam.
BIODATA Nama
: Kamto
Alamat
: Jalan Ahmad Yani 68 Cipari Cilacap
Pekerjaan
: Guru SMP Negeri 2 Bantarsari
Judul Artikel
: Revitalisasi Pengembangan Obyek Wisata Air Panas Cipari