KETERSEDIAAN SARANA WISATA OBYEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS GUCI DI KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Universitas Negeri Semarang
Oleh Mei Rizki Hafsani NIM. 3250405011
JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada : Hari
:
Tanggal
: Menyetujui
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Satyanta Parman, M. T. NIP. 196112021990021001
Rahma Hayati, S. Si, M. Si. NIP.197206241998032003
Mengetahui Ketua Jurusan Geografi
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. NIP.196209041989011001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada : Hari
:
Tanggal
: Penguji Utama
Drs. Much. Arifien, M. Si. NIP. 195508261983031003
Penguji I
Penguji II
Drs. Satyanta Parman, M. T. NIP. 196112021990021001
Rahma Hayati, S. Si, M. Si. NIP.197206241998032003
Mengetahui Dekan
Drs. Subagyo, M. Pd. NIP.195108081980031003
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang,
Januari 2010
Mei Rizki Hafsani NIM. 3250405011
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO ...Ilmu itu menunjukkan yang halal dan haram, serta menara lampu jalan menuju ke surga...
(HR. Ibnu Abdil Barr)
“Jika orang lain bisa, kenapa aku tidak (dengan berdoa dan berusaha)” (Mei Rizki Hafsani)
PERSEMBAHAN Untuk kedua orang tuaku yang selalu memberi dukungan, motivasi dan kasih sayang kepadaku. Untuk kakakku Setio dan adikku Ova yang selalu memberi semangat dan dukungan. Untuk keluarga besar Bani WasdjaSaenah dan Mukidi yang senantiasa memberi semangat dan dukungan. Untuk Kaka, terimakasih cinta. Teman-teman Geografi Murni 2005. Teman-teman Vanda Kos. Almamaterku UNNES.
v
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “KETERSEDIAAN SARANA WISATA OBYEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS GUCI DI KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat tersusun. Oleh karena itu penulis sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. Subagyo, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. 3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si., Ketua Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. 4. Drs. Satyanta Parman, M.T., Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam menyusun skripsi ini. 5. Rahma Hayati, S.Si, M.Si., Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam menyusun skripsi ini. 6. Drs. Much. Arifien, M.Si., Penguji Utama yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam menyusun skripsi ini. 7. Seluruh Birokrat Pemerintah Kabupaten Tegal yang telah banyak membantu dalam menyusun skripsi ini.
vi
8. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga segala kebaikan Bapak/Ibu dan rekan-rekan semua mendapat balasan dari Allah SWT. Akhirnya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kebaikan dalam penyusunan berikutnya. Akhir kata harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.
Semarang, Januari 2010
Penulis
vii
SARI Hafsani, Mei Rizki. 2010. Ketersediaan Sarana Wisata Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci Di Kecamatan Bumijaja Kabupaten Tegal. Skripsi. Jurusan Geografi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. 89 hal. Kata Kunci : Ketersediaan, Sarana Wisata, Obyek Wisata. Kabupaten Tegal merupakan salah satu daerah di Propinsi Jawa Tengah yang memiliki luas wilayah 87.879 Ha atau 878,79 Km2 dengan jumlah penduduk 1.495.944 jiwa dan kepadatan penduduk sebesar 1.702 jiwa per km2. Kabupaten Tegal memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan yaitu obyek wisata Pemandian Air panas Guci, obyek wisata ini terletak di kaki Gunung Slamet bagian utara yang memiliki luas 210 ha. Obyek wisata Pemandian Air Panas Guci merupakan obyek wisata alam yang memiliki keistimewaan airnya yang panas dan jernih. Dengan bertambahnya jumlah pengunjung yang berwisata di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci, maka perlu adanya pengelolaan obyek dan daya tarik wisata (ODTW). Pengelolaan yang harus dilaksanakan terutama pada pengembangan sarana fasilitas pendukung wisata. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1). Bagaimana ketersediaan sarana wisata obyek wisata Pemandian Air Panas Guci di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal?, (2). Bagaimana kondisi sarana wisata yang tersedia di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal?. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah: (1). Untuk mengetahui ketersediaan sarana wisata yang ada di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, (2). Untuk mengetahui bagaimana kondisi sarana wisata yang tersedia di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Lokasi penelitian berada di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Obyek penelitian adalah ketersediaan sarana fasilitas pendukung pariwisata. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Pemandian Air Panas Guci. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik insidental sampling dan sampel yang diambil sebanyak 60 responden. Dalam penelitian ini variabel yang dikaji adalah sarana fasilitas pendukung pariwisata meliputi: (1). Akomodasi, (2). Transportasi, (3). Rumah makan, (4). Atraksi, (5). Hiburan, (6). Toko cinderamata, (7). MCK, (8). Tempat parkir dan (9). Tempat ibadah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: (1). Metode Pengamatan Langsung, (2). Metode Angket, (3). Metode wawancara, (4). Metode Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu metode deskriptif persentase. Dari hasil penelitian, obyek wisata Pemandian Air Panas Guci merupakan obyek wisata rekreatif yang memanfaatkan potensi alam yang berupa pemandian air panas alami sebagai obyek sentralnya dengan ditunjang hutan wisata, pemandangan pegunungan yang indah. Hasil penelitian menunjukan ketersediaan dan kondisi sarana fasilitas pendukung obyek wisata Pemandian Air Panas Guci tergolong baik, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden dan pengamatan
viii
secara langsung. Berdasarkan data yang diperoleh akomodasi yang tersedia diantaranya hotel dan villa, ada beberapa atraksi yang tersedia dan yang menjadi andalan yaitu pemandian air panas terbuka (pancuran 13 dan pancuran 7) yang dapat menarik minat wisatan untuk datang ke obyek wisata Pemandian Air Panas Guci. Untuk sarana fasilitas transportasi, rumah makan, toko cinderamata, MCK, tempat parkir, tempat ibadah dan hiburan juga telah disediakan oleh pengelola obyek wisata dan dalam kondisi baik. Saran yang dapat diberikan adalah (1). Hendaknya pihak pengelola dapat meningkatkan kualitas sarana fasilitas pendukung, (2). Mengadakan promosi dan publikasi wisata secara intensif, terpadu dan berkelanjutan baik melalui media cetak maupun elektronik dalam rangka pemberian informasi kepada masyarakat luas mengenai potensi wisata yang ada.
ix
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ..........................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN...........................................................
iii
PERNYATAAN ..................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................
v
PRAKATA ..........................................................................................
vi
SARI ................................................................................................... viii DAFTAR ISI .......................................................................................
x
DAFTAR TABEL ............................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xvii
BAB I. PENDAHULUAN A
Latar Belakang....................................................................
1
B. Permasalahan..................................................................... .
6
C. Tujuan Penelitian ............................................................... .
6
D. Manfaat Penelitian ..............................................................
6
E. Penegasan Istilah ................................................................
7
F. Sistematika Penulisan Skripsi .............................................
7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pariwisata........................................................... 10 B. Bentuk dan Jenis Pariwisata .............................................. . 11 C. Wisatawan ......................................................................... . 15 D. Obyek dan Daya Tarik Wisata ............................................ 15 E. Sapta Pesona ....................................................................... 17 E. Sarana dan Prasarana Obyek Wisata .................................... 20 F. Fasilitas dan Pengembangan Obyek Wisata ......................... 22
x
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian ................................................................. 25 B. Populasi ............................................................................... 25 C. Sampel ................................................................................ 25 D. Variabel Penelitian .............................................................. 26 E. Metode Pengumpulan Data .................................................. 26 F. Metode Analisis Data ........................................................... 27 G. Diagram Alir Penelitian ....................................................... 30
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Daerah Penelitian a. Letak Astronomis .................................................... 31 b. Letak Administrasi .................................................. 31 c. Penggunaan Lahan .................................................. 33 d. Iklim ....................................................................... 34 e. Topografi ................................................................ 35 f. Kondisi Geologi ...................................................... 36 g. Kependudukan ........................................................ 37 h. Perekonomian ......................................................... 38 2. Deskripsi Hasil Penelitian a. Guci Dalam Sejarah ................................................ 39 b. Gambaran Umum Obyek Wisata Pemandian Air Panas Guci .............................................................. 40 c. Profil Wisatawan..................................................... 43 d. Karakteristik Sarana Fasilitas Obyek Wisata Pemandian Air Panas Guci ...................................... 47 B. Pembahasan ....................................................................... 79
xi
BAB V. PENUTUP A. Simpulan ........................................................................... 86 B. Saran ................................................................................. 86 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 88
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Pedoman Observasi ............................................................ 90 2. Kisi-kisi Angket ................................................................. 93 3. Angket Penelitian ............................................................... 95 4. Pedoman Wawancara.......................................................... 101 5. Tabulasi Jawaban Responden ............................................. 102 6. Deskripsi Persentase Per Aspek .......................................... 108 7. Foto Hasil Penelitian .......................................................... 114 8. Surat Penelitian .................................................................. 119
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.
Banyaknya Pengunjung ............................................................
3
2.
Jenjang Kriteria Hasil Penelitian ............................................... 29
3.
Luas Penggunaan Lahan ........................................................... 34
4.
Banyaknya Hari hujan, Curah Hujan dan Intensitas Hujan ........ 35
5.
Ketinggian Dari Permukaan Laut.............................................. 36
6.
Kepadatan Penduduk ................................................................ 37
7.
Sarana Perekonomian ............................................................... 38
8.
Karakteristik Responden Menurut Asal wisatawan ................... 43
9.
Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ..................... 44
10.
Karakteristik Responden Menurut Kelompok Umur ................. 45
11. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan .............. 46 12. Karakteristik Responden Menurut Jenis Pekerjaan..................... 46 13. Sarana Akomodasi..................................................................... 49 14. Kualitas Akomodasi .................................................................. 50 15. Ketersediaan Akomodasi ........................................................... 50 16. Kondisi Akomodasi ................................................................... 51 17. Sarana Transportasi ................................................................... 52 18. Kondisi Jalan Menuju Obyek Wisata ......................................... 53 19. Ketersediaan Sarana Transportasi .............................................. 53 20. Biaya Perjalanan Menuju Obyek Wisata .................................... 54 21. Rute Perjalanan Menuju Obyek Wisata ..................................... 55 22. Sarana Rumah Makan ............................................................... 56 23. Kondisi Rumah Makan .............................................................. 57 24. Ketersediaan Menu Makanan .................................................... 57 25. Sarana Atraksi ........................................................................... 60 26. Keadaan Alam Obyek Wisata .................................................... 61 27. Ketertarikan Wisatawan Terhadap Obyek Wisata ...................... 61 28. Ketertarikan Wisatawan Terhadap Pemandian Air Panas ........... 62
xiii
29. Kesejukan Udara ....................................................................... 62 30. Kebersihan Obyek Wisata ......................................................... 63 31. Kondisi Keamanan Obyek Wisata ............................................. 63 32. Kondisi Kolam Renang Obyek Wisata ...................................... 64 33. Sarana Hiburan.......................................................................... 66 34. Kondisi Fasilitas Hiburan .......................................................... 66 35. Sarana Toko Cinderamata.......................................................... 69 36. Kondisi Toko Cinderamata ........................................................ 69 37. Ketersediaan Jumlah Barang Yang Didagangkan Toko Cinderamata ............................................................................. 70 38. Sarana MCK ............................................................................. 71 39. Kondisi MCK ............................................................................ 72 40. Ketersediaan MCK .................................................................... 73 41. Sarana Tempat Parkir ................................................................ 75 42. Kondisi Tempat Parkir .............................................................. 75 43. Luas Tempat Parkir ................................................................... 76 44. Sarana Tempat Ibadah ............................................................... 77 45. Ketersediaan Sarana Ibadah Di Obyek Wisata Pemandiaan Air Panas Guci ............................................................................... 78 46. Ketersediaan Air di tempat Ibadah............................................. 78
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.
Diagram Alir Penelitian ......................................................
30
2.
Peta Administrasi Kecamatan Bumijawa ............................
32
3.
Peta Lokasi Obyek Wisata Pemandian Air Panas Guci .......
42
4.
Foto Bangunan Hotel ..........................................................
48
5.
Foto Bangunan Villa...........................................................
48
6.
Foto Bangunan Pondok Wisata ...........................................
48
7.
Foto Bumi Perkemahan Guci ..............................................
49
8.
Diagram Sarana Akomodasi ...............................................
49
10.
Foto Kondisi Jalan Menuju Obyek Wisata Guci .................
52
11.
Diagaram Sarana Fasilitas Transportasi ..............................
53
12.
Foto Salah Satu Rumah Makan Yang Tersedia ...................
56
13.
Diagram Sarana Fasilitas Rumah Makan ............................
56
14.
Foto Pemandangan Alam Obyek Wisata Guci ....................
59
15.
Foto Salah Satu Pancuran ...................................................
59
16.
Foto Bukit Perkasa .............................................................
59
17.
Diagram Sarana Fasilitas Atraksi ........................................
60
18.
Foto Kesenian Kuda Lumping ............................................
65
19.
Foto Panggung Hiburan ......................................................
65
20.
Foto Acara Tradisional Ruwat Bumi...................................
65
21.
Diagram sarana Fasilitas Hiburan .......................................
66
22
Foto Area Toko Cinderamata..............................................
68
23
Foto Pasar Di Area Obyek Wisata PAP Guci. .....................
68
24.
Diagram Ketersediaan dan Kondisi Toko Cideramata ..........
69
25.
Foto Salah Satu MCK di Area Obyek Wisata ......................
71
26.
Diagram Ketersediaan dan Kondisi MCK/Sanitasi...............
72
27.
Foto Area Parkir Pasar.........................................................
74
28.
Foto Area Parkir Atas ..........................................................
74
29.
Foto Area Parkir Bawah ......................................................
74
xv
30.
Diagram Ketersediaan dan Kondisi Tempat Parkir ..............
75
31.
Foto Salah Satu Tempat Ibadah di Area Obyek Wisata ........
77
32.
Diagram Ketersediaan dan Kondisi Tempat Ibadah .............
78
33.
Diagram Persentase Sarana Fasilitas Pendukung..................
82
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
Pedoman Observasi .............................................................. 90
2.
Kisi-kisi Angket ................................................................... 93
3.
Angket Penelitian ................................................................. 95
4.
Pedoman Wawancara ........................................................... 101
5.
Tabulasi Jawaban Responden ............................................... 102
6.
Deskripsi Persentase Per Aspek............................................ 108
7.
Foto Hasil Penelitian ............................................................ 114
8.
Surat Penelitian .................................................................... 119
xvii
1
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Sektor pariwisata dewasa ini telah berkembang pesat dan menjadi fenomena yang sangat global dengan melibatkan jutaan manusia, baik dikalangan masyarakat, industri pariwisata maupun kalangan pemerintah. Perkembangan dunia pariwisata telah mengalami berbagai perubahan pola, bentuk dan sifat kegiatan, dorongan orang untuk melakukan perjalanan, cara berpikir, maupun sifat perkembangan itu sendiri (Suwantoro,1997: iii). Sektor pariwisata sebagai bagian dari kegiatan perekonomian telah menjadi andalan potensial dan prioritas pengembangan bagi sejumlah negara. Terlebih bagi negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki potensi alam, keanekaragaman flora dan fauna, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang merupakan sumber daya dan modal yang besar dalam usaha pengembangan dan peningkatan kepariwisataan
(http://www.manggaraibarat.com/index.php?option=com_
content&task =view&id=17&Itemid=1). Pariwisata juga merupakan salah satu sektor andalan Propinsi Jawa Tengah. Daerah ini memiliki obyek wisata yang beragam, baik wisata alam, budaya, maupun sejarah. Lokasi daerah Jawa Tengah cukup strategis karena terletak di tengah-tengah pusat kegiatan ekonomi di Pulau Jawa. Peran pemerintah pusat dan daerah sangat membantu pengembangan potensi pariwisata di Jawa Tengah ini (http://www.indonesia.go.id/id/index.php?
1
2
option =com_content&task=view&id=3011&Itemid=1579). Mengacu pada Kabupaten Tegal Dalam Angka Tahun 2009. Kabupaten Tegal merupakan salah satu daerah di Propinsi Jawa Tengah yang memiliki luas wilayah 87.879 Ha atau 878,79 Km2. Dengan jumlah penduduk pada tahun 2008, 1.495.944 jiwa dan kepadatan penduduk sebesar 1.702 jiwa per km2 yang memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan, baik yang sudah dikelola maupun yang masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut. Potensi wisata yang ada di Kabupaten Tegal antara lain: obyek wisata Pemandian Bumijawa,
obyek
wisata
Tirta
Air Panas Guci di Kecamatan
Waduk
Cacaban
di
Kecamatan
Kedungbanteng, obyek wisata Pantai Purwahamba Indah di Kecamatan Suradadi, dan obyek budaya makam (BAPPEDA, 2007: IV-33). Obyek wisata yang potensial dan dapat menyumbang pendapatan yang besar bagi daerah yaitu obyek wisata Pemandian Air Panas Guci. Obyek wisata Pemandian Air Panas Guci adalah obyek wisata yang memiliki luas 210 ha, terletak di kaki Gunung Slamet bagian utara dengan ketinggian kurang lebih 1.500 meter. Berjarak ± 33 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Tegal dan berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan Pekalongan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Wisata_Guci). Obyek wisata Pemandian Air Panas Guci merupakan obyek wisata alam dengan hawa yang sejuk dan pemandangan alam yang indah, dengan keistimewaan airnya yang panas dan jernih, tidak berbau, dan tidak berwarna. Guci memiliki 25 pancuran air panas dengan suhu yang berbeda.
3
Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tegal tahun 2003-2007 menunjukkan bahwa jumlah pengunjung di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci mengalami peningkatan jumlah pengunjung. Banyaknya jumlah pengunjung di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 1.1. Jumlah pengunjung di Obyek wisata Pemandian Air Panas Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal tahun 2003-2007 Kenaikan No Tahun Jumlah Jumlah % 1.
2003
180.751
2.
2004
197.488
16.737
9,26
3.
2005
209.278
11.790
5,97
4.
2006
233.652
24.374
11,65
5.
2007
238.474
4.822
2,06
14430,75
7,23
Rata-rata
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tegal 2008 Dengan bertambahnya jumlah pengunjung yang berwisata di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci, maka perlu adanya pengelolaan obyek dan daya tarik wisata (ODWT). Pengelolaan yang harus dilaksanakan terutama pada pengembangan sarana fasilitas wisata. Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan wisata maupun obyek wisata tertentu harus di sesuaikan dengan kebutuhan wisatawan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Lebih dari itu selera pasarpun dapat menentukan tuntutan sarana yang dimaksud. Tidak semua
4
obyek wisata memerlukan sarana yang sama atau lengkap. Pengadaan sarana tersebut disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan. Sarana wisata secara kuantitatif menunjukkan pada jumlah sarana wisata yang harus disediakan, dan sarana kualitatif yang menunjukkan pada mutu pelayanan yang diberikan dan dicerminkan pada kepuasan wisatawan yang memperoleh pelayanan (Suwantoro, 1997: 22). Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan manusia yang mutlak dibutuhkn oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan dan lain sebagainya. Untuk kesiapan obyek-obyek wisata yang kan dikunjungi oleh wisatawan di daerah tujuan wisata, prasarana wisata tersebut perlu dibangun dengan disesuaikan dengan lokasi dan kondisi obyek wisata yang
bersangkutan.
Pembangunan
prasarana
wisata
yang
mempertimbangkan kondisi dan lokasi akan meningkatkan aksesilbilitas suatu obyek wisata yang pada gilirannya akan dapat meningklatkan daya tarik obyek wisata itu sendiri (Suwantoro, 1997: 21). Berdasarkan uraian di atas mengenai pengertian sarana dan prasarana wisata, maka kebutuhan pasar dan kebutuhan para wisatawan dalam
pemenuhan
sarana
dan prasarana
wisata
hendaknya
lebih
diperhatikan, karena tingkat kunjungan wisatawan pada suatu obyek wisata secara tidak langsung dipengaruhi oleh kelengkapan sarana wisata yang tersedia.
5
Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, sarana wisata yang ada di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci antara lain sarana fasilitas penginapan, wisata hutan (wana wisata), kolam renang air panas, lapangan tenis, kios, dan rumah makan. Tetapi sarana wisata tersebut belum dikembangkan secara maksimal, penyebabnya adalah kurang optimalnya pengelolaan, cenderung berdiri sendiri-sendiri dan kurangnya pelibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata sehingga dinilai kurang kompetitif, terbatasnya kemampuan pengelolaan dikarenakan kurangnya kerjasama antara pihak pemerintah dan swasta. Hal ini terlihat dari pengadaan pemugaran obyek wisata. Pemugaran obyek wisata PAP Guci terakhir dilaksanakan pada tahun 2001 dan baru dilaksanakan pemugaran obyek kembali pada tahun 2009. Dan kurangnya kesadaran wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Pemandian air Panas Guci dalam menjaga sarana wisata yang tersedia. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang kondisi sarana fasilitas obyek wisata Pemandian Air Panas Guci dalam pemenuhan kebutuhan wisatawan dengan judul ” Ketersediaan Sarana Wisata Obyek Wisata Pemandian Air Panas Guci Di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal”.
6
B.
Permasalahan Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimana ketersediaan sarana wisata obyek wisata Pemandian Air Panas Guci di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal? 2) Bagaimana kondisi sarana wisata yang tersedia di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal?
C.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui ketersediaan sarana wisata yang ada di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. 2) Untuk mengetahui bagaimana kondisi sarana wisata yang tersedia di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
D.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain : 1. Dapat
membantu
Dinas
Pariwisata
Kabupaten
Tegal
dengan
mempromosikan obyek wisata pemandian air panas Guci sebagai daerah tujuan wisata yang potensial. 2. Dapat memperkenalkan obyek wisata Pemandian Air Panas Guci kepada seluruh masyarakat, sehingga tertarik untuk mengunjunginya.
7
3. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat khususnya masyarakat setempat sehingga mereka terdorong untuk berpartisipasi dalam pengelolaan obyek wisata pemandian air panas Guci.
E.
Penegasan Istilah 1) Ketersediaan Ketersediaan adalah (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat digunakan atau dioperasikan dalam waktu yang telah ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995). 2) Sarana wisata Sarana obyek wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya (Suwantoro, 1997: 22). 3) Obyek wisata Obyek wisata merupakan tempat atau daerah yang menarik wisatawan untuk tinggal dan menikmati segala sesuatu yang tidak dapat diperoleh di tempat asalnya ataupun tempat-tempt lain.(Santoso, 2004: 6). Obyek wisata yang dimaksud disini adalah obyek wisata pemandian air panas Guci Kabupaten Tegal.
F.
Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan skripsi ini terdiri atas tiga bagian, yaitu Bagian Awal, Bagian Pokok dan Bagian Akhir. Secara sistematis disajikan sebagai berikut:
8
1) Bagian Awal Skripsi Bagian ini terdiri atas judul skripsi, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataann, motto dan persembahan, kata pengantar, sari, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. 2) Bagian Pokok Skripsi Bagian ini terdiri atas lima bab, yaitu: BAB I
Pendahuluan Pendahuluan berisi alasan pemilihan judul, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II Tinjauan Pustaka Landasan teori dan hipotesis yang memuat kajian pustaka dari berbagai sumber yang relevan. BAB III Metodologi Penelitian Pada bab ini berisi berisi tentang lokasi penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, variabel penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan diagram alir penelitian. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian dan pembahasan meliputi latar belakang daerah penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
9
BAB V Penutup Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang dikemukakan berdasarkan kesimpulan penelitian. 3) Bagian Akhir Skripsi Bagian ini terdiri atas daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan biografi penulis.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pariwisata Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar. Istilah pariwisata berhubungan erat denagn pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga atau kesehatan, keagamaan dan keperluan usaha yang lainnya (Suwantoro, 1997: 3). Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal di tempat yang mereka tuju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka (Marpaung, 2002: 13).
10
11
Definisi yang lebih teknis pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perseorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara sendiri atau negara lain, kegiatan tersebut dengan menggunakan kemudahan jasa, dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat agar mewujudkan keinginan wisatawan. Perjalanan wisata atau pariwisata merupakan bagian dari perjalanan (travel) dalam arti umum yang dapat meliputi perjalanan ke tempat kerja, untuk berbelanja/berdagang, untuk menghadiri konferensi, serta perjalanan migrasi (perpindahan)
sementara ataupun menetap.
Pariwisata
juga
merupakan bagian dari kegiatan rekreasi, tetapi dengan melibatakan jarak yang cukup jauh dari tempat tinggal hingga perlu menginap, sedang tujuannya dapat lebih luas dengan mencakup menikmati dan memperkarya kehidupan lewat penambahan pengetahuan tetang tempat lain yang mengandung warisan budaya/sejarah, pemandangan alam yang indah/lain, mengenal adat kehidupan masyarakat/bangsa lain dsb (Santoso, 2004: 3).
B. Bentuk dan Jenis Pariwisata Berdasarkan lingkup geografisnya, pariwisata dapat dibedakan antara yang sifatnya pariwisata domestik, pariwisata regional (yang mencakup tempat-tempat di beberapa negara yang berdekatan dan membentuk kawasan pariwisata tersendiri seperti Eropa Barat, Timur Tengah), serta pariwisata internasional yang meliputi: gerak wisatawan dari suatu negara ke negara lain di dunia. Dari sisi lain pandang terhadap orang yang melakukan perjalanan wisata dapat juga dibedakan antara wisatawan domestik (wisatawan
12
nusantara) dan wisatawan manca negara (yang datang dari negara lain). (Santoso, 2004: 11) Menurut Suwantoro (1997: 14) membedakan wisata berdasarkan jumlahnya menjadi: a.
Wisata Perorangan Yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh satu orang atau sepasang suami-istri.
b.
Wisata Keluarga Yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombangan keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatab satu sama lain.
c.
Wisata Rombongan Yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakuakn bersama-sama dengan dipimpin oleh seorang yang bertanggung jawab atas keselamatan dan kebutuhan seluruh anggotanya. Berdasarkan maksud dan tujuannya, wisata dapat dibedakan menjadi:
a.
Wisata Liburan Yaitu suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan dan diikuti oleh anggotanya guna berlibur, bersenang-senang dan menghibur diri.
b.
Wisata Pengenalan Yaitu suatu perjalanan anjangsana yang dimaksudkan guna mengenal lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyai kaitan dengan pekerjaannya.
13
c.
Wisata Pendidikan Yaitu suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan mengenai bidang kerja yang dikunjunginya.
d.
Wisata Pengetahuan Yaitu perjalanan wisata yang tujuan pokoknya adalah untuk memperoleh pengetahuan
atau
penyelidikan
terhadap
sesuatu
bidang
ilmu
pengetahuan. e.
Wisata Keagamaan Yaitu perjalanan wisata yang dimaksudkan guna melakukan ibadah keagamaan.
f.
Wisata Kunjungan Khusus Yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakuakan dengan suatu maksud khusus.
g.
Wisata Program Khusus Yaitu suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk mengisi kekosongan khusus.
h.
Wisata Perburuan Yaitu suatu kunjungan wisata yang dimaksudkan untuk menyelenggakan perburuan binatang yang diijinkan oleh penguasa setempat sebagai hiburan semata-mata.
14
Dilihat dari segi kepengaturannya, wisata dapat dibedakan menjadi: a.
Wisata berencana Yaitu suatu perjalanan wisata yang jauh hari telah diatur segala sesuatunya, baik transportasi, akomodasi maupun obyek-obyek yang akan dikunjungi.
b.
Wisata paket Yaitu suatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh suatu biro perjalanan atau perusahaan transport yang bekerja sama, dimana harga paket wisata tersebut telah mencakup biaya perjalanan, hotel ataupun fasilitas lainnya yang memberikan kenyamanan bagi wisatawan.
c.
Wisata terpimpin Yaitu suatu paket perjalanan wisata yang dijual oleh biro perjalanan dengan dipimpin oleh seorang pemandu wisata dan merupakan perjalanan wisata yang diselenggarakan secara rutin, dalam jangka waktu yang telah ditetapkan dan rute perjalanan tertentu pula.
d.
Wisata khusus Yaitu suatu perjalanan wisata yang disusun secara khusus guna memenuhi permintaan wisatawan sesuai dengan kepentingannya.
e.
Wisata tambahan Yaitu suatu perjalanan wisata tambahan diluar pengaturan yang telah disusun
dan
diperjanjikan
permintaan wisatawan.
pelaksanaanya,
yang
dilakukan
atas
15
C. Wisatawan Menurut Direktorat Jendral Pariwisata (1994: 12), wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Oleh pakar pariwisata dan organisasi internasional untuk kepentingan tertentu, pengertian wisatawan ini diberi persyaratan seperti: 1) Perjalanan dilakukan secara sukarela; 2) Perjalanan ke tempat lain di luar wilayah tempat tinggalnya; 3) Bersifat sementara, menginap tidak satu malam; 4) Tidak untuk mencari nafkah; 5) Tujuannya semata-mata untuk liburan, kunjungan usaha, olah raga dan lain sebagainya. Menurut WTO (World Tourism Organization) dalam Marpaung (2002: 36) mendefinisikan wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal di suatu negara tanpa memandang kewarganegaraanya, berkunjung ke suatu tempat pada negara yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam yang tujuan perjalanannya dapat diklasifikasikan pada salah satu hal berikut ini: 1. Memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi, liburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan dan olah raga. 2. Bisnis atau mengunjungi kaum keluarga.
D. Obyek dan Daya Tarik Wisata Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan/atau aktivitas dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah/tempat tertentu. Daya tarik yang
16
tidak atau belum dikembangkan semata-mata hanya merupakan sumber daya potensial dan belum dapat disebut sebagai daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis pengembangan tertentu. Obyek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik wisata di suatu areal/daerah tertenti, kepariwisataan sulit dikembangkan. Pariwisata biasanya akan dapat berkembang atau dikembangkan, jika di suatu daerah terdapat lebih dari satu jenis obyek dan daya tarik wisata. (Marpaung, 2002: 78). Menurut Marpaung (2002: 85) ciri-ciri daya tarik wisata yaitu: 1. Dapat memberikan privasi bagi pengunjung, 2. Bebas dari keramaian lalu lintas, 3. Pengembangan kawasan dan daerah sekitar yang tradisional, 4. Tersedianya jalan setapak yang memadai, 5. Relatif dekat dengan masyarakat sekitar, 6. Perlindungan terhadap bentang alam dan lingkungannya. Menurut Direktorat Jendral Pariwisata (1994: 9) obyek dan daya tarik wisata ialah yang menjadi sasaran perjalanan wisata yang meliputi: 1) Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna, seperti: pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis, serta binatang-binatang langka. 2) Karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata argo (pertanian), wisata tirta (air), wisata petualangan, taman rekreasi dan tempat hiburan.
17
3) Sasaran wisata minat khusus, seperti: berburu, mendaki gunung, gua, industri dan kerajinan, tempat-tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat-tempat ziarah dan lain-lain. Menurut Suwantoro ( 1997: 19) daya tarik wisata disebut juga obyek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong hadirnya wisatawan suatu daerah tujuan wisata.
Pengusahaan obyek
dan daya
tarik wisata
dikelompokkan ke dalam: 1. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata alam; 2. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata budaya; 3. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata minat khusus. Berdasarkan hal tersebut di atas kawasan Pemandian Air Panas Guci merupakan obyek wisata yang daya tariknya bersumber pada keindahan dan kekayaan alam.
E. Sapta Pesona Sapta Pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau wilayah di negara kita. Sapta Pesona terdiri dari tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan. Kita harus menciptakan suasana indah dan mempesona, dimana saja dan kapan saja. Khususnya ditempattempat yang banyak dikunjungi wisatawan dan pada waktu melayani wisatawan. Dengan kondisi dan suasana yang menarik dan nyaman, wisatawan akan betah tinggal lebih lama, merasa puas atas kunjungannya dan memberikan kenangan yang indah dalam hidupnya.
18
1. Aman Wisatawan akan senang berkunjung ke suatu tempat apabila merasa aman, tenteram, tidak takut, terlindung dan bebas dari: a. Tindak kejahatan, kekerasan, ancaman, seperti kecopetan, pemerasan, penodongan, penipuan, dan lain sebagainya. b. Terserang penyakit menular dan penyakit berbahaya lainnya. c. Kecelakaan yang disebabkan oleh alat perlengkapan dan fasilitas yang kurang baik seperti kendaraan, peralatan makan dan minum, lift, alat perlengkapan rekreasi atai olahraga. d. Gangguan oleh masyarakat, antara lain berupa pemaksaan oleh pedagang asongan, ucapan atau tindakan yang tidak bersahabat. 2. Tertib Kondisi yang tertib merupakan sesuatu yang sangat didambakan oleh setiap orang termasuk wisatawan. Kondisi tersebut tercermin dari suasana yang teratur, rapi dan lancar serta menunjukkan disiplin yang tinggi dalam semua segi kehidupan masyarakat. 3. Bersih Bersih merupakan suatu keadaan/kondisi lingkungan yang menampilkan suasana bebas dari kotoran, sampah, limbah, penyakit, dan pencemaran. Wisatawan akan merasa betah dan nyaman bila berada di tempat-tempat yang bersih dan sehat.
19
4. Sejuk Lingkungan yang serba hijau, segar, rapi memberi suasana atau keadaan sejuk, nyaman dan tenteram. Kesejukan yang dikehendaki tidak saja harus berada di luar ruangan atau bangunan, akan tetapi juga di dalam ruangan, misalnya ruangan kerja/belajar, ruangan makan, ruangan tidur dan lain sebagainya. 5. Indah Keadaan atau suasana yang menampilkan lingkungan yang menarik dan sedap dipandang. Indah dapat dilihat dari segi, seperti tata warna, tata letak, tata ruang bentuk ataupun gaya dan gerak yang serasi dan selaras, sehingga memberi kesan yang enak dan cantik untuk dilihat. 6. Ramah Tamah Ramah tamah merupakan suatu sikap dan perilaku seseorang yang menunjukkan keakraban, sopan, suka membantu, suka tersenyum dan menarik hati. Ramah tamah tidaklah berarti kita harus kehilangan kepribadian kita ataupun tidak tegas dalam menentukan sesuatu keputusan atau sikap. Ramah, merupakan watak dan budaya bangsa Indonesia pada umumnya, yang selalu menghormati tamunya dan dapat menjadi tuan rumah yang baik. Sikap ramah tamah ini merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan, oleh karena itu harus kita pelihara terus. 7. Kenangan Kenangan adalah kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan dan perasaan seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya.
20
Kenangan dapat berupa yang indah dan menyenangkan, akan tetapi dapat pula yang tidak menyenangkan. Kenangan yang ingin diwujudkan dalam ingatan dan perasaan wisatawan dari pengalaman berpariwisata di Indonesia, dengan sendirinya adalah yang indah dan menyenangkan (Direktorat Jendral Pariwisata, 1994: 22)
F. Sarana Dan Prasarana Obyek Wisata Menurut Suwantoro (1997: 22) sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan wisata maupun obyek wisata tertentu harus di sesuaikan dengan kebutuhan wisatawan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Lebih dari itu selera pasarpun dapat menentukan tuntutan sarana yang dimaksud. Tidak semua obyek wisata memerlukan sarana yang sama atau lengkap. Pengadaan sarana tersebut disesuaiakan dengan kebutuhan wisatawan. Sarana wisata secara kuantitatif menunjukkan pada jumlah sarana wisata yang harus disediakan, dan sarana kualitatif yang menunjukkan pada mutu pelayanan yang diberikan dan dicerminkan pada kepuasan wisatawan yang memperoleh pelayanan. Sarana wisata dapat dibagi dalam tiga unsur pokok, yaitu: 1. Sarana pokok kepariwisataan a.
Biro perjalanan umum dan agen perjalanan;
b.
Transportasi baik darat, laut meupun udara;
c.
Restoran
21
d.
Obyek wisata, antara lain: keindahan alam, iklim, pemandangan, flora dan fauna yang aneh, hutan dan sumber kesehatan seperti sumber air panas belerang, monumen, candi, dan lain sebagainya.
e.
Atraksi wisata Ciptaan manusia seperti kesenian, festival, pesta ritual, upacara perkawinan tradisional, khitanan, dan lain sebgainya.
2. Sarana pelengkap kepariwisataan a.
Fasilitas rekreasi dan olah raga, seperti golf, tennis, pemandian, kuda tunggangan, dan lain sebagainya.
b.
Prasarana umum, seperti jalan raya, jembatan, listrik, telekomunikasi, air bersih, dan lain sebagainya.
3. Sarana penunjang kepariwisataan a.
Nightclub;
b.
Casino;
c.
Souvenir shop. Prasarana wisata adalah sumber daya alam atau sumber daya buatan
manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan wisata, seperti jalan raya, listrik, air bersih, telekomunikasi, terminal, jembatan, dan lain sebagainya. Untuk kesiapan obyek-obyek wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan di daerah tujuan wisata, prasarana wisata tersebut perlu dibangun dengan disesuaikan dengan lokasi dan kondisi obyek wisata yang bersangkutan.
22
Pembangunan prasarana wisata mempertimbangkan kondisi dan lokasi akan meningkatkan aksesibilitas suatu obyek wisata yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan daya tarik obyek wisata itu sendiri. Di samping berbagai kebutuhan yang telah disebutkan di atas, kebutuhan wisatawan yang lain juga perlu disediakan di daerah tujuan wisata, seperti bank, apotik, rumah sakit, pom bensin, pusat-pusat perbelanjaan, dan lain sebagainya.
G. Fasilitas dan Pengembangan Obyek Wisata Unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna menunjang pengembangan-pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pengembanganya meliputi lima unsur: 1. Daya Tarik wisata, 2. Prasarana wisata, 3. Sarana wisata, 4. infrastruktur, 5. Masyarakat/lingkungan (Suwantoro, 2001: 18). Menurut
Santoso
(2004:
35)
unsur-unsur
pengadaan
dalam
pengembangan obyek wisata, yaitu unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam mengolah suatu perencanaan pengembangan kepariwisataan. Unsurunsur pengadaan dalam pengembangan obyek wisata antara lain: 1. Atraksi Atraksi atau daya tarik dapat menyebabkan wisatawan datang, yang kedatangannya dimungkinkan oleh adanya transportasi, akomodasi dan hal-hal lain yang memudahkan berlangsungnya perjalanan wisata. Atraksi atau daya tarik dapat timbul dari keadaan alam (keindahan panorama, flora dan fauna, sifat khas perairan laut, danau), obyek buatan manusia
23
(museum, katedral, masjid kuno, makam kuno, dsb), ataupun unsur-unsur dan peristiwa budaya (kesenian, adat istiadat, makanan, dsb). 2. Transportasi Perkembangan transportasi berpengaruh atas arus wisatawan dan juga perkenbangan akomodasi. Di samping itu, perkembangangan teknologi transportasi juga berpengaruh atas fleksibilitas arah perjalanan, jika angkutan dengan kereta api bersifat lilier, tidak banyak cabang atau kelokannya, kendaraan mobil arah perjalanan dapat menjadi bervariasi. Demikian pula dengan angkutan pesawat yang dapat melintasi berbagai rintangan alam dan waktu yang lebih singkat. 3. Akomodasi Tempat menginap dapat dibedakan antara yang dibangun untuk keperluan umum (hotel, motel, tempat pondokan, tempat berkemah waktu liburan) dan yang diadakan khusus perorangan untuk menginap keluarga, kenalan atau anggota perkumpulan tertentu/terbatas. 4. Fasilitas Pelayanan Penyediaan fasilitas dan pelayanan makin berkembang dan bervariasi sesuai dengan arus wisatawan. Perkembangan pertokoan dan jasa pelayanan pada tempat wisata dimulai dengan adanya pelayanan jasa, kebutuhan sehari-hari, jasa perdaganagan, jasa untuk kenyamanan, jasa menyangkut keamanan, dan jasa penjualan barang mewah.
24
5. Infrastruktur Infrastruktur yang memadai diperlukan untuk mendukung jasa pelayanan dan fasilitas pendukung. Pembangunan infrastruktur secara tidak langsung juga memberi manfaat (dapat digunakan) bagi penduduk setempat di samping mendukung pengembangan pariwisata. Hal ini menyangkut, tidak saja pembangunan infrastruktur transportasi (jalan, pelabuhan, jalan kereta api) tetapi juga penyediaan saluran air minum, penerangan listrik, dan saluran pembuangan limbah.
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Obyek Penelitian Penelitian tentang ketersediaan sarana wisata ini mengambil lokasi di Pemandian Air Panas Guci yang terletak di Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah.
B. Populasi Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif dan kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 2005: 6). Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan obyek wisata Pemandian Air Panas Guci pada bulan Oktober 2009. Wisatawan terdiri dari wisatawan lokal, regional, dan nasional.
C. Sampel Pengambilan sampel pengunjung dilakukan dengan teknik insidental sampling yaitu siapa saja yang kebetulan dijumpai di tempet tertentu, di warung-warung, di kafetaria, di lapangan, di kolam renang, di air terjun, dan sebagainya. Pengambilan sampel ini dilakukan pada hari Selasa, Sabtu dan Minggu. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian 60 responden. Pertimbangan yang diambil peneliti untuk penentuan hari dalam pengambilan
25
26
sampel adalah terkait dengan puncak kunjungan wisatawan yang terjadi pada hari Sabtu dan Minggu, sedangkan kunjungan terendah terjadi pada hari Selasa.
D. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sarana fasilitas yang berada di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci berupa ketersediaan dan kondisi sarana fasilitas pendukung di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci. Sarana fasilitas pendukung yang dimaksud adalah: 1)
Sarana fasilitas akomodasi;
2)
Sarana fasilitas transportasi;
3)
Sarana fasilitas makan dan minum (Rumah Makan);
4)
Sarana fasilitas atraksi;
5)
Sarana fasilitas hiburan;
6)
Sarana fasilitas cinderamata (Toko souvenir);
7)
Sarana fasilitas MCK;
8)
Sarana fasilitas tempat parkir;
9)
Sarana fasilitas tempat ibadah.
E. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Metode Pengamatan Langsung Metode ini bertujuan untuk mengamati secara langsung obyek wisata Pemandian Air Panas Guci, metode ini ditujukan untuk
27
mengamati sarana dan fasilitas obyek wisata Pemandian Air Panas Guci yang meliputi ketersediaan dan kondisi sarana dan fasilitas obyek wisata Pemandian Air Panas Guci. 2.
Metode Angket Metode ini digunakan untuk memperoleh data dari responden melalui pertanyaan-pertanyaan secara tertulis, dengan tujuan untuk mendapatkan data tentang tanggapan sosiopsikologis wisatawan yang berkunjung dan pengelolaan obyek wisata Pemandian Air Panas Guci.
3.
Metode Wawancara Metode ini dilakukan dengan wawancara secara langsung kepada pengelola obyek wisata Pemandian Air Panas Guci dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan. Metode ini digunakan untuk memperoleh gambaran nyata, sekaligus sebagai pembanding hasil angket.
4.
Metode Dokumentasi Metode ini digunakan untuk memperoleh data pendukung dengan cara mengumpulkan data yang berupa informasi yang berasal dari dokumen dari instansi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
F. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah metode teknis analisis deskriptif presentase. Adapun langkah-langkah analisis data adalah sebagai berikut:
28
1. Mengambil angket yang telah diisi oleh responden dan memeriksa kelengkapannya; 2. Mengkuantitatifkan jawaban pada setiap item soal dengan memberikan tingkatan masing-masing alternative jawaban sebagai berikut: a. Jawaban a, diberi skor 4 b. Jawaban b, diberi skor 3 c. Jawaban c, diberi skor 2 d. Jawaban d, diberi skor 1 3. Menghitung frekuensi untuk tiap-tiap jawaban yang ada pada masingmasing variabel atau sub variabel. 4. Dari hasil perhitungan rumus, akan dihasilkan angka dalam bentuk persentase. Adapun rumus yang digunakan untuk analisis Deskriptif Persentase adalah:
DP
n x100% N
(Arikunto, 2006: 239)
Dimana: DP = Deskripsi Presentase n = Jumlah skor jawaban yang diperoleh N = Jumlah jawaban maksimal 5. Analisis data penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga digunakan analisis persentase. Hasil analisis disajikan dengan kalimat bersifat kualitatif. Langkah-langkah perhitungan: a. Menetapkan skor tertinggi yaitu: 100
29
b. Menetapkan skor terendah yaitu: 25 c. Menetapkan persentase tertinggi yaitu: 100% d. Menetapkan persentase terendah yaitu: 25% e. Menetapkan rentang persentase: 100% - 25% = 75% f. Menetapkan interval kelas: 75% : 4 = 18,75% g. Menetapkan jenjang kriteria. Dalam penelitian ini ditetapkan untuk jenjang kriteria yaitu: sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik. h. Dari data diatas, kemudian dibuat tabel interval kelas dan kategori sebagai berikut: Tabel 3.1. Jenjang kriteria Hasil Penelian No Interval (%) Kriteria 1. 81,25 - 100,00 Sangat Baik 2.
62,50 - 81,25
Baik
3.
43,75 - 62,50
Sedang
4.
25,00 - 43,75
Kurang Baik
Sumber: Data Primer Penelitian 2009 Dengan melakukan proses analisis tersebut, maka data yang diperoleh akan memberikan gambaran secara deskriptif tentang aspek-aspek yang menjadi penelitian, yang kemudian akan memberikan jawaban atas masalah yang sedang diteliti sehingga data tersebut dapat dianalisis ke dalam uraian dasar yaitu berupa suatu kesimpulan dan saran.
30
DIAGRAM ALIR PENELITIAN JUDUL Analisis Ketersediaan Sarana Fasiltas Pendukung Obyek Wisata Pemandian Air Panas Guci Di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal PERMASALAHAN - Bagaimana ketersediaan sarana fasilitas pendukung obyek wisata Pemandian Air Panas Guci di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal? - Bagaiman kondisi sarana fasilitas pendukung yang tersedia di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal?
POPULASI Wisatawan yang berkunjung dan pengelola obyek wisata Pemandian air Panas Guci
SAMPEL Wisatawan diambil 60 orang dan Kepala pengelola UPTD obyek wisata Pemandian Air Panas Guci
VARIABEL Ketersediaan dan kondisi sarana fasilitas pendukung obyek wisata, yaitu: 1. sarana fasiltas akomodasi 2. sarana fasiltas transportasi 3. sarana fasiltas rumah makan 4. sarana fasiltas atraksi 5. sarana fasiltas hiburan 6. sarana fasiltas cideramata 7. sarana fasiltas MCK 8. sarana fasiltas tempat parkir 9. sarana fasiltas tempat ibadah
METODE PENELITIAN
MEMBUAT INSTRUMEN
LAPANGAN
PENGUMPULAN DATA
OBSERVASI
DOKUMENTASI
ANGKET
OLAH DATA ANALISIS DATA PEMBAHASAN HASIL AKHIR
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
WAWANCARA
31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dideskripsikan tentang aspek yang berkaitan dengan hasil penelitian di lapangan, aspek utama yang dibahas adalah hasil penelitian, meliputi kondisi umum daerah penelitian dan deskripsi hasil penelitian.
A. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Umum Daerah Penelitian a. Letak Astronomis Kecamatan Bumijawa merupakan salah satu daerah kecamatan di Kabupaten Tegal. Berdasarkan peta lokasi penelitian skala 1 : 100.000 Kecamatan Bumijawa terletak pada 706’50” LS – 7014’30” LS dan 10903’00” BT – 109012’22” BT termasuk daerah iklim tropis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1. berikut ini:
b. Letak Administrasi Kecamatan Bumijawa mempunyai batas-batas sebagai berikut:
Sebalah Utara
: Kecamatan Balapulang.
Sebalah Timur
: Kecamatan Bojong.
Sebelah Selatan
: Kabupaten Banyumas.
Sebalah Barat
: Kecamatan Margasari, Kabupaten Brebes.
31
32
Gambar 4.1. Peta Admistrasi Kecamatan Bumijawa
33
c. Penggunaan Lahan Luas wilayah Kecamatan Bumijawa adalah 8.854,70 hektar yang berupa lahan sawah dan bukan lahan sawah. Menurut data yang diambil dari BPS kecamatan Bumijawa Dalam Angka Tahun 2007, luas lahan sawah 2.278,00 hektar, dengan luas penggunaan lahan pengairan teknis seluas 60.00 hektar, pengairan ½ teknis seluas 162,10 hektar, pengairan sederhana seluas 706,10 hektar, pengairan desa/non PU seluas 710,90 hektar, dan tadah hujan seluas 638,90 hektar. Sedangkan luas penggunaan lahan bukan lahan sawah adalah 6.576,70 hektar,
dengan
bangunan/pekarangan
seluas
1.261,15
hektar,
tegalan/kebun seluas 2.225,45 hektar, hutan rakyat seluas 103,70 hektar, hutan negara seluas 2.421,00 hektar, dan lain-lain seluas 5.66,30 hektar. Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan lahan yang ada di Kecamatan Bumijawa dapat dilhat pada tabel 4.1 berikut ini:
34
Tabel 4.1. Luas Penggunaan Lahan Menurut Desa di Kecamatan Bumijawa Tahun 2007 (ha) Luas Lahan Luas Lahan No. Desa Jumlah Sawah Bukan Sawah 1. Cempaka 144,80 214,40 359,20 2. Cintamanik 200,20 257,60 457,80 3. Dukuh Benda 165,60 342,30 507,90 4. Sigedong 0,00 1.059,10 1.059,10 5. Guci 0,70 588,30 589,00 6. Batumirah 0,00 607,20 607,20 7. Begawat 101,30 269,30 370,60 8. Gunung Agung 231,50 314,60 546,10 9. Jejeg 186,90 62,30 249,20 10. Muncang Larang 83,20 270,00 353,20 11. Bumijawa 120,40 913,70 1.034,10 12. Traju 104,10 214,10 318,20 13. Pegerkasih 106,90 57,90 164,80 14. Carul 68,50 205,20 273,70 15. Cawitali 159,70 397,00 556,70 16. Sumbaga 162,60 233,50 396,10 17. Soka Tengah 197,40 417,00 614,40 18. Soka sari 244,20 153,20 397,40 Jumlah 2.278,00 6.576,70 8.854,70 Sumber: Kecamatan Bumijawa Dalam Angka Tahun 2007
d. Iklim Kecamatan Bumijawa salah satu kecamatan di Kabupaten Tegal beriklim tropis dengan dua musim bergantian sepangjang tahun, yaitu musim penghujan dan kemarau, dengan suhu sekitar 200 C. Keadaan iklim Kecamatan Bumijawa, tidak jauh berbeda dengan keadaan iklim Kabupaten Tegal yaitu dengan curah hujan rata-rata yaitu 140 mm, hari hujan yaitu 131 hari dan intensitas hujan rata-rata sebesar 11,13 mm/hari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
35
Tabel 4.2. Banyaknya Hari Hujan dan Curah Hujan Di Kabupaten Tegal Tahun 2008 Curah Hujan Intesitas Hujan Hari Hujan No Bulan Rata-rata Rata-rata (hari) (mm) (mm/hari) 1. Januari 19 252,00 13,26 2.
Februari
21
234,00
11,14
3.
Maret
14
261,00
18,64
4.
April
13
240,00
18,46
5.
Mei
4
25,00
6,25
6.
Juni
4
76,00
19,00
7.
Juli
2
23,00
11,50
8.
Agustus
8
54,00
3,00
9.
September
2
1,00
0,5
10.
Oktober
12
91,00
7,58
11.
Nopember
11
83,00
7,54
12.
Desember
21
345,00
16,43
131
140,00
11,13
Jumlah
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Balai Wilayah II Stasiun Metereologi Klas III Tegal
e. Topografi Mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2007 dari segi topografi, wilayah Kecamatan Bumijawa memiliki kemiringan lereng di atas 40%. Bila ditinjau dari ketinggian terhadap permukaan laut, Kecamatan Bumijawa memiliki ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (dpl).
36
Tabel 4.3. Ketinggian Dari Permukaan Laut Menurut Desa Di Kecamatan Bumijawa Tahun 2007 (meter) No. Desa <100 100-499 500-1000 >1000 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Cempaka 580 Cintamanik 662 Dukuh Benda Sigedong Guci Batumirah Begawat 710 Gunung Agung 586 Jejeg 590 Muncang Larang 700 Bumijawa 800 Traju 702 Pagerkasih 512 Carul 550 Cawitali 372 Sumbaga 770 Soka Tengah 587 Soka Sari 750 Jumlah 372 8499 Sumber: Kecamatan Bumijawa Dalam Angka Tahun 2007
1100 1225 1170 1150 4645
f. Kondisi Geologi Berdasarkan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Tegal tahun 2007, susunan stratigrafi daerah Kecamatan Bumijawa dari muda ke tua adalah sebagai berikut: 1. Hasil Gunung Api Lava (Qvl) Aliran lava andestik berongga-rongga berasal dari Gunung Slamet. 2. Hasil Gunung Api Tak Teruraikan (Qvu) Breksi, lava, lapih dan tufa dari Gunung Slamet. 3. Formasi Kumbang (Tmk) Breksi, lava andesit, tufa dan dibeberapa tempat juga terdapat breksi batu apung dan tufa pasiran.
37
4. Formasi Rambatan (Tmr) Serpihan napal dan batu pasir gampingan. g. Kependudukan Untuk mengetahui jumlah penduduk maupun kepadatan penduduk di Kecamatan Bumijawa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.4. Kepadatan Penduduk Menurut Desa Di Kecamatan Bumijawa Tahun 2007 Kepadatan Luas No. Desa L P L+P Penduduk 2 (Km ) per Km2 1. Cempaka 3,12 2924 2972 5896 1889.74 2. Cintamanik 4,58 3086 3127 6253 1365.28 3. Dukuh Benda 5,08 4454 4483 8937 1759.25 4. Sigedong 3,60 3243 3255 6498 1805.00 5. Guci 2,49 1792 1723 3515 1411.65 6. Batumirah 2,60 1933 1948 3881 1492.69 7. Begawat 3,71 2295 2289 4584 1235.58 8. Gunung Agung 4,60 2892 2946 5838 1269.13 9. Jejeg 2,50 3021 2894 5915 2366.00 10. Mancang Larang 3,53 2718 2669 5387 1526.06 11. Bumijawa 6,04 5863 5972 11835 1959.44 12. Traju 3,18 1810 1834 3644 1145.91 13. Pagerkasih 1,65 1051 986 2037 1234.55 14. Carul 1,24 548 563 1111 895.97 15. Cawitali 3,57 1755 1724 3479 974.51 16. Sumbaga 3,96 2472 2469 4941 1247.73 17. Soka Tengah 3,94 2468 2379 4847 1230.20 18. Soka Sari 3,97 2527 2549 5076 1278.59 Jumlah 63,36 46852 46782 93674 1478.44 Sumber: Kecamatan Bumijawa Dalam Angka Tahun 2007 Dari tabel 4.4 dapat diketahui mengenai jumlah penduduk maupun kepadatan penduduk di Kecamatan Bumijawa pada tahun 2007. jumlah penduduk Kecamatan Bumijawa pada tahun 2007 mencapai 93674 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 46852 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 46782 jiwa
dengan kepadatan
38
penduduk sebanyak 1478.44 jiwa per Km2. Sedangkan jumlah penduduk Desa Guci sebanyak 3515 jiwa dengan kepadatan penduduk sebanyak 1411.65 jiwa per Km2. h. Perekonomian Pariwisata tidak lepas dari kegiatan ekonomi sehingga membutuhkan sarana dan prasarana perekonomian. Untuk mengetahui sarana perekonomian apa saja yang terdapat di Kecamatan Bumijawa dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 4.5. Sarana Perekonomian Di Kecamatan Bumijawa Tahun 2009 No. Jenis Sarana Perekonomian Jumlah 1. Pasar a. Pasar Tradisional 3 b. Pasar Swalayan 2 2.
Koperasi a. KUD b. Non KUD Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka 2007-2008
1 17
Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui mengenai sarana perekonomian di Kecamatan Bumijawa yaitu pasar yang berjumlah 5 unit dengan rincian pasar tradisional sebanyak 3 unit dan pasar swalayan sebanyak 2 unit. Sedangkan koperasi yang ada di Kecamatan Bumijawa berjumlah 18 unit dengan rincian KUD (Koperasi Unit Desa) sebanyak 1 unit dan Non KUD sebanyak 17 unit.
39
2. Deskripsi Hasil Penelitian a. Guci Dalam Sejarah Cerita tentang Guci berawal dari sebuah pedukuhan yang bernama Kaputihan. Kaputihan berarti yang belum tercemar atau masih suci, yang berarti daerah Kaputihan belum tercemar oleh agama dan
peradaban
lain.
Istilah
Kaputihan
pertama
kali
yang
memperkenalkan adalah Beliau yang dikenal dengan Kyai Ageng Klitik (Kyai Klitik) yang nama sesunggungnya adalah Raden Mas Arya Wiryo cucu Raden Patah bangsawan dari Keraton Mataram Ngayogjokarto Hadiningrat asal dari Demak. Setelah Beliau Kyai Klitik menetap dan tinggal cukup lama di Lereng Gunung Slamet (kampung Kaputihan) maka banyak warga berdatangan dari tempat lain sehingga kampung Kaputihan menjadi ramai. Suatu ketika datanglah Syeh Elang Sutajaya utusan Sunan Gunungjati (Syeh Syarief Hidayatulloh) dari Pesantren Gunung jati Cirebon untuk syiar Islam. Dan kebetulan di kampung Kaputihan sedang terjadi pageblug (bencana alam, penyakit merajalela, tanaman diserang hama,dsb), sehingga Beliau Elang Sutajaya memohon petunjuk kepada Allah SWT dengan semedi kemudian Allah SWT memberi
petunjuk,
supaya
masyarakat
kampung
Kaputijan
meningkatkan iman dan taqwanya kepada Allah SWT dengan menggelar tasyakuran, memperbanyak sedekah dan yang terkena
40
wabah penyakit khususnya gatal-gatal agar meminum air dari kendi (Guci) yang sudah di do’akan oleh Sunan Gunungjati. Dalam kesempatan itu pula Sunan Gunungjati berkenan mendo’akan sumber air panas di kamung Kaputihan agar bisa dipergunakan untuk menyembuhkan segala penyakit. Semenjak itu karena kendi (Guci) berisi air yang sudah dido’akan Sunan Gunungjati ditinggal di kampung Kaputihan dan selalu dijadikan sarana pengobatan. Maka sejak itu masyarakat sekitar menyebut Guci-guci. Sehingga Kyai Klitik selaku kepala Dukuh Kaputihan merubahnya menjadi Desa Guci dan Beliau sebagai Lurah pertamanya. Guci peninggalan Elang Sutajaya itu sekarang berada di Musium Nasional. b. Gambaran Umum Obyek Wisata Pemandian Air Panas (PAP) Guci Obyek wisata Pemandian Air Panas (PAP) Guci merupakan salah satu obyek wisata andalan di Kabupaten Tegal dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Obyek wisata Pemandian Air Panas Guci ini dikelola oleh Pemerintah daerah dengan penjabaran fungsi di bawah naungan Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Tegal. Obyek wisata Pemandian Air Panas Guci terletak di kaki Gunung Slamet bagian utara tepatnya di Desa Guci Kecamatan Bumijawa. Jarak Obyek Wisata Guci dari Kota Slawi ± 30 km, memiliki ketinggian sekitar 1.500 meter dari permukaan air laut (dpl)
41
dan udara yang sejuk dengan suhu sekitar 20 0 Celcius (Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, 2008). Obyek wisata Pemandian Air Panas Guci adalah obyek wisata rekreatif yang memanfaatkan potensi alam yang berupa pemandian air panas alami sebagai obyek sentralnya dengan ditunjang hutan wisata, pemandangan pegunungan yang indah. Sarana fasilitas pendukung yang ada di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci meliputi: sarana fasilitas akomodasi, transportasi, makan dan minum (restoran), atraksi, hiburan, toko cinderamata, MCK, tempat parkir, dan tempat ibadah. Untuk mengetahui tata ruang obyek wisata PAP Guci dapat dilihat pada gambar 4.2. berikut ini:
42
Gambar 4.2. Denah Lokasi Obyek Wisata PAP Guci
43
c. Profil Wisatawan Dari penelitian yang dilakukan bulan Oktober tahun 2009 di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci dapat diperoleh data-data mengenai Ketersediaan Sarana Wisata Obyek Wisata Pemandian Air panas Guci Di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Peneliti mengambil 60 responden, responden dalam penelitian ini adalah wisatawan obyek wisata Pemandian Air Panas Guci pada bulan Oktober 2009. Karakteristik responden pada penelitian ini berdasarkan pada asal responden, jenis kelamin, umur responden, pendidikan dan jenis pekerjaan responden. 1) Asal Responden Berdasarkan data yang diperoleh, asal responden diperoleh dari wisatawan nasional, wisatawan regional, dan wisatawan lokal. Wiatawan yang paling banyak datang ke obyek wisata Pemandian Air Panas Guci yaitu wisatawan lokal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.6. Karakteristik Responden Menurut Asal Wisatawan No. Asal Wisatawan Frekuensi Prosentase (%) 1. Nasional 5 8,33 2. Regional 25 41,67 3. Lokal 30 50,00 Jumlah 60 100,00 Sumber: Data Primer, 2009 Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui karakteristik responden menurut asal wisatawan. Asal responden yang termasuk wisatawan nasional yang berjumlah 5 orang (8,33%), wisatawan regional
44
berjumlah 25 orang (41,67%), dan wisatawan lokal yang berjumlah 30 orang (50%). 2) Jenis Kelamin Responden Berdasarkan data yang diperoleh, jenis kelamin responden yang datang di obyek wisata Pemandian air Panas Guci adalah laki-laki dan perempuan. Sebagian besar wisatawan ini mempunyai jenis kelamin perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.7. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%) 1. Laki-laki 27 45 2. perempuan 33 55 Jumlah 60 100 Sumber: Data Primer, 2009 Dari tabel 4.7 di atas karakteristik responden dari wisatawan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 27 orang (45%) dan perempuan berjumlah 33 orang (55%). 3) Umur Responden Berdasarkan data yang diperoleh, umur responden dibagi ke dalam kelompok umur. Kelompok umur 11-15 tahun, 16-20 tahun, 21-25 tahun, 26-30 tahun, 31-35 tahun, 36-40 tahun, 41-45 tahun, 46-50 tahun, 51-55 tahun, dan 56-60 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
45
Tabel 4.8. Karakteristik Responden Menurut Kelompok Umur Kelompok Umur No. Frekuensi Prosentase (%) (tahun) 1. 11-15 8 13,33 2. 16-20 8 13,33 3. 21-25 17 28,33 4. 26-30 10 16,67 5. 31-35 1 1,67 6. 36-40 2 3,33 7. 41-45 4 6,67 8. 46-50 7 11,67 9. 51-55 2 3,33 10. 56-60 1 1,67 Jumlah 60 100,00 Sumber: Data Primer, 2009 Dari tabel 4.8 dapat diketahui responden dengan umur 11-15 berjumlah 8 orang (13,33%), umur 16-20 berjumlah 8 orang (13,33%), umur 21-25 berjumlah 17 orang (28,33%), umur 26-30 berjumlah 10 orang (16,67%), umur 31-35 berjumlah 1 orang (1,67%), umur 36-40 berjumlah 2 orang (3,33%), umur 41-45 berjumlah 4 orang (6,67%), umur 46-50 berjumlah 7 orang (11,67%), umur 51-55 berjumlah 2 orang (3,33%), dan umur 56-60 berjumlah 1 orang (1,67%). Responden dengan jumlah yang besar yaitu pada kelompok umur 21-25 tahun (28,33%). 4) Tingkat Pendidikan Responden Berdasarkan data yang diperoleh, pendidikan responden dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Responden paling banyak adalah dari pendidikan perguruan tinggi . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
46
Tabel No. 1. 2. 3. 4.
4.9.
Karakteristik Pendidikan Pendidikan
SD SMP SMA Perguruan Tinggi Jumlah Sumber: Data Primer, 2009
Responden Frekuensi 2 10 23 25 60
Menurut
Tingkat
Prosentase (%) 3,33 16,67 38,33 41,67 100,00
Dari tabel 4.9 dapat diketahui responden dengan pendidikan SD berjumlah 2 orang (3,33%), SMP berjumlah 10 orang (16,67%), SMA berjumlah 23 orang (38,33%), dan perguruan tinggi berjumlah 25 orang (41,67%). 5) Jenis Pekerjaan Responden Berdasarkan data yang diperoleh, jenis pekerjaan responden bervariasi seperti PNS, bidan, swasta, ibu rumah tangga, mahasiswa, pelajar, dan karyawan. Responden yang memiliki jumlah besar menurut jenis pekerjaan yaitu mahasiswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.10. Karakteristik Responden Menurut Jenis Pekerjaan No. Jenis Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%) 1. PNS 11 18,33 2. Bidan 1 1,67 3. Swasta 7 11,67 4. Karyawan 8 13,33 5. Ibu Rumah Tangga 5 8,33 6. Mahasiswa 15 25,00 7. Pelajar 13 21,67 Jumlah 60 100,00 Sumber: Data Promer, 2009 Dari tabel 4.10 dapat diketahui responden yang mempunyai jenis pekerjaan PNS berjumlah 11 orang (18,33%), bidan berjumlah 1
47
orang (1,67%), swasta berjumlah 7 orang (11,67%), Karyawan berjumlah 8 orang (13,33%), ibu rumah tangga berjumlah (8,33), mahasiswa berjumlah 15 orang (25,00%), dan pelajar berjumlah 13 orang (21,67%). d. Karakteristik Sarana Wisata Obyek Wisata Pemandian Air Panas Guci Karakteristik sarana wisata obyek wisata Pemandian Air Panas Guci dapat dilihat dari data observasi, wawancara dengan pengelola dan hasil angket pengunjung obyek wisata berikut ini: 1) Akomodasi Akomodasi bagi wisatawan yang ingin menikmati obyek wisata Pemandian Air Panas Guci lebih lama telah tersedia seperti hotel, villa, pondok wisata dan bumi perkemahan. Untuk hotel berjumlah 8 tempat yaitu hotel Duta Wisata, hotel Mega Indah, hotel Brahma Lestari, hotel Bukit Indah, hotel Permata Hijau, hotel Guci Mas, hotel Guci Kencana, dan hotel Janoko. Untuk villa berjumlah 14 tempat diantaranya villa Gajah Mada dan villa Mutiara. Pondok wisata adalah rumah penduduk sekitar obyek wisata Pemandian air Panas Guci yang disewakan untuk pengunjung. Sedangkan untuk bumi perkemahan pengelola telah menyediakan area khusus. Untuk lebih jelasnya mengenai tempat
48
akomodasi yang ada dapat dilihat pada gambar 4.3 sampai pada gambar 4.6 berikut:
Gambar 4.3. Bangunan Hotel
Gambar 4.4. Bangunan Villa
Gambar 4.5. Bangunan Pondok Wisata
49
Gambar 4.6. Bumi Perkemahan Guci Berdasarkan distribusi jawaban persepsi responden, sarana akomodasi di obyek wisata PAP Guci tergolong baik, dapat dilihat pada tabel 4.11 jawaban responden mengenai sarana akomodasi. Dari 60 responden yang menyatakan sangat baik 9 orang (15%), yang menyatakan baik 39 orang (65%), yang menyatakan sedang 12 orang (20%), dan yang menyatakan kurang baik tidak ada atau 0%. Tabel 4.11. Sarana Akomodasi No. Kategori Frekuensi 1. Sangat Baik 9 2. Baik 39 3. Sedang 12 4. Kurang Baik 0 Jumlah 60 Sumber: Data Primer, 2009.
Gambar 4.7. Diagram Sarana Akomodasi
Prosentase (%) 15.00 65.00 20.00 0.00 100.00
50
Akomodasi merupakan salah satu sarana obyek wisata, oleh karena itu kualitas akomodasi merupakan aspek penting dalam pengadaan akomodasi hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.12. Kualitas Akomodasi No. Kategori Frekuensi 1. Sangat Baik 8 2. Baik 39 3. Cukup Baik 13 4. Kurang Baik 0 Jumlah 60 Sumber: Data Primer, 2009.
Prosentase (%) 13,33 65,00 21,67 0,00 100.00
Berdasarkan tabel 4.12 kualitas akomodasi obyek wisata PAP Guci termasuk baik, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat baik 8 orang (13,33%), yang menyatakan baik 39 orang (65,00%), yang menyatakan cukup baik 13 orang (21,67%), dan tidak ada yang menyatakan kurang baik atau 0%. Adapun mengenai ketersediaan akomodasi di obyek wisata PAP Guci dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.13 Ketersediaan akomodasi No. Kategori Frekuensi 1. Sangat Terpenuhi 9 2. Terpenuhi 37 3. Cukup Terpenuhi 14 4. Kurang Terpenuhi 0 Jumlah 60 Sumber: Data Primer, 2009.
Prosentase (%) 15,00 61,67 23,33 0,00 100.00
Berdasarkan tabel 4.13 Ketersediaan akomodasi obyek wisata PAP Guci termasuk terpenuhi, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat terpenuhi 9 orang
51
(15,00%), yang menyatakan terpenuhi 37 orang (61,67%), yang menyatakan cukup terpenuhi 14 orang (23,33%), dan tidak ada yang menyatakan kurang terpenuhi atau 0%. Kondisi akomodasi di obyek wisata PAP Guci dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.14 Kondisi Akomodasi No. Kategori Frekuensi 1. Sangat Baik 5 2. Baik 44 3. Cukup Baik 11 4. Kurang Baik 0 Jumlah 60 Sumber: Data Primer, 2009.
Prosentase (%) 8,33 73,33 18,33 0,00 100.00
Berdasarkan tabel 4.14 kondisi akomodasi obyek wisata PAP Guci termasuk baik, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat baik 5 orang (8,33%), yang menyatakan baik 44 orang (73,33%), yang menyatakan cukup baik 11 orang (18,33%), dan tidak ada yang menyatakan kurang baik atau 0%.
2) Transportasi Untuk dapat mencapai obyek wisata Pemandian Air Panas Guci wisatawan bisa menggunakan sarana transportasi yang tersedia berupa angkutan darat, ada beberapa pilihan yang dapat digunakan seperti angkutan umum (mini bus, angkutan kota, mobil pick up) dan juga kendaraan pribadi (sepeda motor, mobil). Kondisi jalan utama menuju obyek wisata Pemandian Air Panas Guci baik dengan aspal sehingga memberikan kenyamanan bagi
52
para wisatawan yang akan menuju ke obyek wisata Pemandian Air Panas Guci dan memungkinkan bila terjadi peningkatan jumlah wisatawan tidak terjadi kemacetan. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi jalan dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut:
Gambar 4.8. Kondisi Jalan Menuju Obyek Wisata Guci Berdasarkan distribusi jawaban persepsi responden sarana transportasi di obyek wisata Guci tergolong baik, dapat dilihat pada tabel 4.15 jawaban responden mengenai ketersedian dan kondisi sarana transportasi. Dari 60 responden yang menyatakan sangat baik 6 orang (10%), yang menyatakan baik 28 orang (46,67%), yang menyatakan sedang 22 orang (36,67%), dan yang menyatakan kurang baik 4 orang atau 6,67%. Tabel 4.15. Sarana Transportasi No. Kategori Frekuensi 1. Sangat Baik 5 2. Baik 29 3. Sedang 22 4. Kurang Baik 4 Jumlah 60 Sumber: Data Primer, 2009
Prosentase (%) 8,33 48,33 36,67 6,67 100,00
53
Gambar 4.9. Diagram Sarana Transportasi Kondisi jalan menuju obyek wisata PAP Guci merupakan salah satu aspek pemenuhan sarana transportasi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.16. Kondisi Jalan Menuju Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Baik 27 45,00 2. Baik 32 53,33 3. Cukup Baik 1 1,67 4. Kurang Baik 0 0,00 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009. Berdasarkan tabel 4.16 kondisi jalan menuju obyek wisata PAP Guci termasuk baik, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat baik 8 orang (45,00%), yang menyatakan baik 32 orang (53,33%), yang menyatakan cukup baik 1 orang (1,67%), dan tidak ada yang menyatakan kurang baik atau 0%. Adapun mengenai ketersediaan sarana transportasi obyek wisata PAP Guci dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.17 Ketersediaan Sarana Transportasi No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat terpenuhi 15 25,00 2. Terpenuhi 38 63,33 3. Cukup Terpenuhi 7 11,67 4. Kurang Terpenuhi 0 0,00 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009.
54
Berdasarkan tabel 4.17 ketersediaan akomodasi obyek wisata PAP Guci termasuk terpenuhi, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat terpenuhi 15 orang (25,00%), yang menyatakan terpenuhi 38 orang (63,33%), yang menyatakan cukup terpenuhi 7 orang (11,67%), dan tidak ada yang menyatakan kurang terpenuhi atau 0%. Untuk mengetahui biaya perjalanan menuju obyek wisata PAP Guci dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.18 Biaya Perjalanan Menuju Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Murah 10 16,67 2. Murah 46 76,67 3. Cukup Murah 4 6,67 4. Mahal 0 0,00 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009. Berdasarkan tabel 4.18 biaya perjalanan menuju obyek wisata PAP Guci termasuk murah, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat murah 10 orang (16,67%), yang menyatakan murah 38 orang (76,67%), yang menyatakan cukup murah 4 orang (6,67%), dan tidak ada yang menyatakan mahal atau 0%. Sedangkan untuk mengetahui rute perjalanan menuju obyek wisata PAP Guci dapat dilihat pada tabel berikut ini:
55
Tabel 4.19 Rute Perjalanan Menuju Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Mudah 7 11,67 2. Mudah 14 23,33 3. Cukup Mudah 19 31,67 4. Sulit 20 33,33 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009. Berdasarkan tabel 4.19 rute perjalanan menuju obyek wisata PAP Guci termasuk sulit, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat mudah 7 orang (11,67%), yang menyatakan mudah 14 orang (23,33%), yang menyatakan cukup mudah 19 orang (31,67%), dan yang menyatakan sulit 20 orang (33,33%).
3) Rumah Makan Untuk melepaskan lapar dan dahaga bagi wisatawan, pihak pengelola bekerja sama dengan masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pariwisata juga menyediakan rumah makan yang tersebar di sekitar obyek wisata Pemandian Air Panas Guci. Ada beberapa rumah makan yang tersedia diantaranya RM. Idris, RM. Sate Imron, RM Puspatiara, RM. Mekarsari, Cafe Guci Garden, dan RM. Pondok Pinus. Untuk lebih jelasnya mengenai rumah makan yang ada dapat dilihat pada gambar 4.10 berikut:
56
Gambar 4.10. Salah Satu Rumah Makan Yang Tersedia (Puspatiara) Berdasarkan distribusi jawaban persepsi pengunjung sarana rumah makan di obyek wisata Guci tergolong baik, dapat dilihat pada tabel 4.20 jawaban responden mengenai ketersedian dan kondisi sarana rumah makan. Dari 60 responden yang menyatakan sangat baik 16 orang (26,67%), yang menyatakan baik 23 orang (38,33%), yang menyatakan sedang 19 orang (31,67%), dan yang menyatakan kurang baik 2 orang atau 3,33%. Tabel 4.20. Sarana Rumah Makan No. Kategori Frekuensi 1. Sangat Baik 2. Baik 3. Sedang 4. Kurang Baik Jumlah Sumber: Data Primer, 2009
16 23 19 2 60
Gambar 4.11. Diagram Sarana Rumah Makan
Prosentase (%) 26,67 38,33 31,67 3,33 100,00
57
Untuk mengetahui mengenai kondisi rumah makan yang ada di obyek wisata PAP Guci dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.21. Kondisi Rumah Makan No. Kategori Frekuensi 1. Permanen 9 2. Semi Permanen 46 3. Belum Permanen 4 4. Tidak Permanen 1 Jumlah 60 Sumber: Data Primer, 2009.
Prosentase (%) 15,00 76,67 6,67 1,67 100.00
Berdasarkan tabel 4.21 kondisi rumah makan di obyek wisata PAP Guci termasuk semi permanen, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan permanen 9 orang (15,00%), yang menyatakan semi permanen 46 orang (76,67%), yang menyatakan belum permanen 4 orang (6,67%), dan yang menyatakan tidak permanen 1 orang (1,67%). Sedangkan
untuk
mengetahui
ketersediaan
menu
makanan yang disajikan, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.22. Ketersediaan Menu Makanan No. Kategori Frekuensi 1. Sangat Bervariasi 9 2. Bervariasi 14 3. Cukup Bervariasi 32 4. Kurang Bervariasi 5 Jumlah 60 Sumber: Data Primer, 2009.
Prosentase (%) 15,00 23,33 53,33 8,33 100.00
Berdasarkan tabel 4.22 ketersediaan menu makanan di rumah makan obyek wisata PAP Guci termasuk cukup bervariasi, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat bervariasi 9 orang (15,00%), yang menyatakan bervariasi 14
58
orang (23,33%), yang menyatakan cukup bervariasi 32 orang (53,33%), dan yang menyatakan kurang bervariasi 5 orang (8,33%).
4) Atraksi Beberapa bentuk atraksi yang dapat dinikmati oleh wisatawan adalah pemandangan pegunungan yang indah dengan udara yang sejuk, pemandian air panas terbuka (pancuran 13, pancuran 7, pancuran 5, kolam renang), pemandian air panas tertutup yang berjumlah 20 kamar tertutup, wisata alam (out bond, wana wisata, pendakian bukit perkasa), kuda wisata yang sudah terlatih berjumlah 43 ekor, arena bermain anak, agro wisata (kebun stawbery, kebun wortel, kebun kubis), air terjun (air terjun jedor, sruwiti, sigeong, pengantin, kembar, awu, capit urang), dan adanya beberapa mata air seperti mata air vagina, sengong, konyal, kasepuhan, pengasihan, dan teyeng. Kebersihan tempat wisata dan keamanan juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan. Untuk lebih jelasnya mengenai atraksi yang ada, dapat dilihat pada gambar 4.12 sampai pada gambar 4.14 berikut:
59
Gambar 4.12. Pemandangan Alam Obyek Wisata Guci
Gambar 4.13. Salah Satu Pancuran
Gambar 4.14. Bukit Perkasa
60
Berdasarkan distribusi jawaban persepsi pengunjung sarana atraksi di obyek wisata Guci tergolong sangat baik, dapat dilihat pada tabel 4.23 jawaban responden mengenai ketersedian dan kondisi sarana atraksi. Dari 60 responden yang menyatakan sangat baik 36 orang (60%), yang menyatakan baik 18 orang (30%), yang menyatakan sedang 6 orang (10%), dan yang menyatakan kurang baik tidak ada atau 0%. Tabel 4.23. Sarana Atraksi No. Kategori 1. Sangat Baik 2. Baik 3. Sedang 4. Kurang Baik Jumlah Sumber: Data Primer, 2009
Frekuensi 36 18 6 0 60
Prosentase (%) 60,00 30,00 10,00 0,00 100,00
Gambar 4.15. Diagram Sarana Atraksi
Keadaaan alam obyek wisata PAP Guci merupakan salah satu atraksi/daya tarik untuk menarik minat wisatawan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
61
Tabel 4.24. Keadaan Alam Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Menarik 37 61,67 2. Menarik 19 31,67 3. Cukup Menarik 4 6,67 4. Kurang Menarik 0 0,00 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009. Berdasarkan tabel 4.24 keadaan alam obyek wisata PAP Guci termasuk sangat menarik, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat menarik 37 orang (61,67%), yang menyatakan menarik 19 orang (31,67%), yang menyatakan cukup menarik 4 orang (6,67%), dan tidak ada menyatakan kurang menarik atau 0%. Untuk mengetahui mengenai ketertarikan wisatawan terhadap obyek wisata PAP Guci, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.25. Ketertarikan Wisatawan Terhadap Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Tertarik 25 41,67 2. Tertarik 29 48,33 3. Cukup Tertarik 6 10,00 4. Kurang Tertarik 0 0,00 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009. Berdasarkan tabel 4.25 ketertarikan wisatawan terhadap obyek wisata PAP Guci termasuk tertarik, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat tertarik 25 orang (41,67%), yang menyatakan tertarik 29 orang (48,33%), yang menyatakan cukup mtertarik 6 orang (10,00%), dan tidak ada menyatakan kurang tertarik atau 0%.
62
Adapun mengenai ketertarikan wisatawan terhadap pemandian air panas yang ada di obyek wisata PAP Guci, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.26. Ketertarikan Wisatawan Terhadap Pemandian Air Panas Yang Ada Di Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Tertarik 21 35,00 2. Tertarik 36 60,00 3. Cukup Tertarik 3 5,00 4. Kurang Tertarik 0 0,00 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009. Berdasarkan tabel 4.26 ketertarikan wisaatawan terhadap pemandian air panas yang ada di obyek wisata PAP Guci termasuk tertarik, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat tertarik 21 orang (35,00%), yang menyatakan tertarik 21 orang (60,00%), yang menyatakan cukup tertarik 3 orang (5,00%), dan tidak ada menyatakan kurang tertarik atau 0%. Untuk mengetahui kesejukan udara di obyek wisata PAP Guci menurut wisatawan, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.27. Kesejukan Udara Di Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Sejuk 48 80,00 2. Sejuk 11 18,33 3. Cukup Sejuk 1 1,67 4. Kurang Sejuk 0 0,00 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009. Berdasarkan tabel 4.27 kesejukan udara di obyek wisata PAP Guci termasuk sangat sejuk, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat sejuk 48 orang
63
(80,00%), yang menyatakan sejuk 11 orang (18,33%), yang menyatakan cukup sejuk 1 orang (1,67%), dan tidak ada menyatakan kurang sejuk atau 0%. Kebersihan obyek wisata juga menjadi atraksi/daya tarik bagi wisatawan, untuk mengetahui mengenai kebersihan obyek wisata PAP Guci dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.28. Kebersihan Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Bersih 3 6,67 2. Bersih 43 71,67 3. Cukup Bersih 14 23,33 4. Kurang Bersih 0 0,00 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009. Berdasarkan tabel 4.28 kebersihan obyek wisata PAP Guci termasuk bersih, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat bersih 4 orang (6,67%), yang menyatakan bersih 43 orang (71,67%), yang menyatakan cukup bersih 14 orang (23,33%), dan tidak ada menyatakan kurang bersih atau 0%. Untuk mengetahui kondisi keamanan di obyek wisata PAP Guci, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.29. Kondisi Keamanan Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Aman 2 3,33 2. Aman 43 71,67 3. Cukup Aman 14 23,33 4. Kurang Aman 1 1,67 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009.
64
Berdasarkan tabel 4.29 kondisi keamanan obyek wisata PAP Guci termasuk aman, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat aman 2 orang (3,33%), yang menyatakan aman 43 orang (71,67%), yang menyatakan cukup aman 14 orang (23,33%), dan yang menyatakan kurang aman 1 orang atau 1,67%. Sedangkan untuk mengetahui kondisi kolam renang yang ada di obyek wisata PAP Guci, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.30. Kondisi Kolam Renang Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Baik 4 6,67 2. Baik 36 60,00 3. Cukup Baik 18 30,00 4. Kurang Baik 2 3,33 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009. Berdasarkan tabel 4.30 kondisi kolam renang obyek wisata PAP Guci termasuk baik, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat baik 4 orang (6,67%), yang menyatakan baik 36 orang (60,00%), yang menyatakan cukup baik 18 orang (30,00%), dan yang menyatakan kurang baik 2 orang atau 3,33%.
5) Hiburan Hiburan yang ada di obyek wisata Pemandian air Panas Guci berupa kesenian masyarakat daerah sekitar obyek wisata seperti kesenian kuda lumping, dan acara tradisional Ruwat Bumi.
65
Ada pula parade musik yang di adakan pada waktu-waktu tertentu. Untuk lebih jelasnya mengenai hiburan yang ada dapat dilihat pada gambar 4.6 sampai pada gambar 4.18 berikut:
Gambar 4.16. Kesenian Kuda Lumping
Gambar 4.17. Panggung Hiburan
Gambar 4.18. Acara Tradisional Ruwat Bumi
66
Berdasarkan distribusi jawaban persepsi pengunjung sarana hiburan di obyek wisata Guci tergolong baik, dapat dilihat pada tabel 4.31 jawaban responden mengenai ketersedian dan kondisi sarana hiburan. Dari 60 responden yang menyatakan sangat baik 3 orang (5%), yang menyatakan baik 44 orang (73,33%), yang menyatakan sedang 10 orang (16,67%), dan yang menyatakan kurang baik 3 orang atau 5%. Tabel 4.31. Sarana Hiburan No. Kategori 1. Sangat Baik 2. Baik 3. Sedang 4. Kurang Baik Jumlah Sumber: Data Primer, 2009
Frekuensi 3 44 10 3 60
Prosentase (%) 5,00 73,33 16,67 5,00 100,00
Gambar 4.19. Diagram Sarana Hiburan Sarana hiburan di obyek wisata PAP Guci dapat menarik minat wisatawan untuk itu kondisi fasilitas hiburan penting adanya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.32. Kondisi Fasilitas Hiburan Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Baik 3 5,00 2. Baik 44 73,33 3. Cukup Baik 10 16,67 4. Kurang Baik 3 5,00 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009.
67
Berdasarkan tabel 4.32 kondisi fasilitas hiburan obyek wisata PAP Guci termasuk baik, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat baik 3 orang (5,00%), yang menyatakan baik 44 orang (73,33%), yang menyatakan cukup baik 10 orang (16,67%), dan yang menyatakan kurang baik 3 orang atau 5,00%.
6) Toko Cinderamata Pihak pengelola bekerjasama dengan masyarakat bukan hanya pada penyediaan rumah makan, toko-toko cinderamata juga disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh cinderamata khas obyek wisata Pemandian Air Panas Guci khususnya dan cinderamata khas Kabupaten tegal pada umumya. Cideramata dapat diperoleh di pasar area obyek wisata berjumlah 1 bangunan, kios berjumlah 33 bangunan, dan los pasar berjumlah 10 bangunan. Di tempat-tempat yang menyediakan cinderamata wisatawan dapat membeli sayur-sayuran, buah-buahan, manisan pepaya dan manisan cermai, pakaian, boneka, aneka macam pernak-pernik, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya mengenai toko cindermata yang ada dapat dilihat pada gambar 4.20 dan gambar 4.21 berikut:
68
Gambar 4.20. Area Toko Cinderamata
Gambar 4.21. Pasar di Area Obyek Wisata PAP Guci
Berdasarkan distribusi jawaban perspsi pengunjung sarana toko cinderamata
di obyek wisata Guci tergolong baik, dapat
dilihat pada tabel 4.33 jawaban responden mengenai ketersedian dan kondisi sarana toko cinderamata. Dari 60 responden yang menyatakan sangat baik 10 orang (16,67%), yang menyatakan baik 15 orang (25%), yang menyatakan sedang 25 orang (41,67%), dan yang menyatakan kurang baik 10 orang atau 16,67%.
69
Tabel 4.33. Sarana Toko Cinderamata No. Kategori Frekuensi 1. Sangat Baik 2. Baik 3. Sedang 4. Kurang Baik Jumlah Sumber: Data Primer, 2009
10 15 25 10 60
Prosentase (%) 16,67 25,00 41,67 16,67 100,00
Gambar 4.22. Diagram Sarana Toko Cinderamata Kondisi tempat perbelanjaan/toko cinderamata yang ada di obyek wisata PAP Guci dapat dilihat pada tabel mbnerikut ini: Tabel 4.34. Kondisi Toko Cinderamata Guci No. Kategori Frekuensi 1. Sangat Baik 2. Baik 3. Cukup Baik 4. Kurang Baik Jumlah Sumber: Data Primer, 2009.
di Obyek Wisata PAP
1 26 19 14 60
Prosentase (%) 1,67 43,33 31,67 23,33 100.00
Berdasarkan tabel 4.34 kondisi toko cinderamata di obyek wisata PAP Guci termasuk baik, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat baik 1 orang (1,67%), yang menyatakan baik 26 orang (43,33%), yang menyatakan cukup baik 19 orang (31,67%), dan yang menyatakan kurang baik 14 orang atau 23,33%. Sedangkan untuk ketersediaan jumlah barang yang didagangkan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
70
Tabel 4.35. Ketersediaan Jumlah Barang Yang Didagangan Toko Cinderamata Di Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Bervariasi 11 18,33 2. Bervariasi 32 53,33 3. Cukup bervariasi 14 23,33 4. Kurang Bervariasi 3 5,00 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009. Berdasarkan tabel 4.35
ketersediaan barang
yang
didagangkan toko cinderamata di obyek wisata PAP Guci termasuk bervariasi, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat bervariasi 11 orang (18,33%), menyatakan bervariasi 32 orang (53,33%), menyatakan cukup bervariasi 14 orang (23,33%), dan yang menyatakan kurang bervariasi 3 orang atau 5,00%.
7) MCK Untuk fasilitas MCK/sanitasi yang merupakan kebutuhan vital bagi wisatawan, pihak pengelola telah menyediakan di area obyek wisata. Fasilitas MCK/sanitasi yang tersedia ada 5 tempat kamar mandi/WC umum. Untuk lebih jelasnya mengenai fasilitas MCK/sanitasi dapat dilihat pada gambar 4.23 berikut:
71
Gambar 4.23. Salah Satu Sanitasi/MCK di Area Obyek Wisata PAP Guci Berdasarkan ditribusi jawaban persepsi pengunjung sarana MCK/Sanitasi di obyek wisata Guci tergolong baik, dapat dilihat pada tabel 4.36 jawaban responden mengenai ketersedian dan kondisi sarana MCK/Sanitasi. Dari 60 responden yang menyatakan sangat baik 19 orang (31,67%), yang menyatakan baik 21 orang (35%), yang menyatakan sedang 18 orang (30%), dan yang menyatakan kurang baik 2 orang atau 3,33%. Tabel 4.36. Sarana MCK/Sanitasi No. Kategori Frekuensi 1. Sangat Baik 2. Baik 3. Sedang 4. Kurang Baik Jumlah Sumber: Data Primer, 2009
19 21 18 2 60
Prosentase (%) 31,67 35,00 30,00 3,33 100,00
72
Gambar 4.24. Diagram Sarana MCK/Sanitasi Untuk mengetahui kondisi MCK/sanitasi yang ada di obyek wisata PAP Guci dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.37. Kondisi MCK/Sanitasi Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Baik 0 0,00 2. Baik 42 70,00 3. Cukup Baik 16 26,67 4. Kurang Baik 2 3,33 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009. Berdasarkan tabel 4.37 kondisi MCK/sanitasi yang ada di obyek wisata PAP Guci termasuk baik, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat baik tidak ada (0,00%), yang menyatakan baik 42 orang (70,00%), yang menyatakan cukup baik 16 orang (26,67%), dan yang menyatakan kurang baik 2 orang atau 3,33%. Sedangkan untuk mengetahui ketersediaan MCK/sanitasi yang ada di obyek wisata PAP Guci dapat dilihat pada tabel berikut ini:
73
Tabel 4.38. Ketersediaan MCK/Sanitasi Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Memadai 20 33,33 2. Memadai 25 41,67 3. Cukup Memadai 13 21,67 4. Kurang Memadai 2 3,33 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009. Berdasarkan tabel 4.38 ketersediaan MCK/sanitasi yang ada di obyek wisata PAP Guci termasuk memadai, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat memadai 20 orang (33,33%), yang menyatakan mamadai 25 orang (41,67%), yang menyatakan cukup memadai 13 orang (21,67%), dan yang menyatakan kurang memadai 2 orang atau 3,33%.
8) Tempat Parkir Area parkir di obyek wisata PAP Guci bagi kendaraan wisatawan baik kendaraan roda 2 maupun roda 4, pihak pengelola menyediakan 3 tempat parkir. Parkir pasar khusus digunakan untuk kendaraan besar, terminal atas khusus digunakan untuk kendaraan truk, mini bus, mobil, motor dan terminal bawah khusus digunakan untuk kendaraan kecil seperti sepeda motor. Untuk lebih jelasnya mengenai area parkir dapat dilihat pada gambar 4.25 sampai dengan gambar 4.27 berikut:
74
Gambar 4.25. Area Parkir Pasar
Gambar 4.26. Area Parkir Atas
Gambar 4.27. Area Parkir Bawah
Berdasarkan distribusi jawaban persepsi pengunjung sarana tempat parkir di obyek wisata Guci tergolong baik, dapat
75
dilihat pada tabel 4.39 jawaban responden mengenai ketersedian dan kondisi sarana tempat parkir. Dari 60 responden yang menyatakan sangat baik 17 orang (28,33%), yang menyatakan baik 24 orang (40%), yang menyatakan sedang 14 orang (23,33%), dan yang menyatakan kurang baik 5 orang atau 8,33%. Tabel 4.39. Sarana Tempat Parkir No. Kategori Frekuensi 1. Sangat Baik 2. Baik 3. Sedang 4. Kurang Baik Jumlah Sumber: Data Primer, 2009
17 24 14 5 60
Prosentase (%) 28,33 40,00 23,33 8,33 100,00
Gambar 4.28. Diagram Sarana Tempat Parkir Untuk mengetahui kondisi tempat parkir yang ada di obyek wisata PAP Guci dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.40. Kondisi Tempat Parkir Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Baik 7 11,67 2. Baik 37 61,67 3. Cukup Baik 11 18,33 4. Kurang Baik 5 8,33 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009. Berdasarkan tabel 4.40 kondisi yempat parkir obyek wisata PAP Guci termasuk baik, hal ini dapat diketahui dari
76
jawaban responden yang menyatakan sangat baik 7 orang (11,67%), yang menyatakan baik 37 orang (61,67%), yang menyatakan cukup baik 11 orang (18,33%), dan yang menyatakan kurang baik 5 orang atau 8,33%. Adapun mengenai luas tempat parkir yang disediakan, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.41. Luas Tempat Parkir Yang Disediakan Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Luas 13 21.67 2. Luas 31 51.67 3. Cukup Luas 15 25.00 4. Kurang Luas 1 1.67 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009. Berdasarkan tabel 4.41
luas tempat parkir
yang
disediakan obyek wisata PAP Guci termasuk luas, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat luas 13 orang (21,67%), yang menyatakan luas 31 orang (51,67%), yang menyatakan cukup luas 15 orang (25,00%), dan yang menyatakan kurang luas 1 orang atau 1,67%.
9) Tempat Ibadah Bagi wisatawan yang ingin beribadah pada saat berwisata di PAP Guci, pengunjung dapat melaksanakan ibadah di Mushola yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Ada 4 tempat ibadah yang berada di area obyek wisata. Berdasarkan hasil observasi
77
kondisi tempat ibadah yang ada cukup baik. Untuk lebih jelasnya mengenai tempat ibadah yang ada di obyek wisata PAP Guci dapat dilihat pada gambar 4.29 berikut:
Gambar 4.29. Salah Satu Tempat Ibadah di Area Obyek Wisata Berdasarkan distribusi jawaban persepsi pengunjung sarana tempat ibadah di obyek wisata Guci tergolong baik, dapat dilihat pada tabel 4.42 jawaban responden mengenai ketersedian dan kondisi sarana tempat ibadah. Dari 60 responden yang menyatakan sangat baik 16 orang (26,67%), yang menyatakan baik 26 orang (43,33%), yang menyatakan sedang 16 orang (26,67%), dan yang menyatakan kurang baik 2 orang atau 3,33%. Tabel 4.42. Sarana Tempat Ibadah No. Kategori Frekuensi 1. Sangat Baik 2. Baik 3. Sedang 4. Kurang Baik Jumlah Sumber: Data Primer, 2009
16 26 16 2 60
Prosentase (%) 26,67 43,33 26,67 3,33 100,00
78
Gambar 4.30. Diagram Sarana Tempat Ibadah Untuk mengetahui ketersediaan sarana ibadah di obyek wisata PAP Guci dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.43. Ketersediaan Sarana Ibadah Di Obyek Wisata PAP Guci No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Memadai 3 5,00 2. Memadai 35 58,33 3. Cukup Memadai 20 33,33 4. Kurang Memadai 2 3,33 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009. Berdasarkan tabel 4.43 ketersediaan sarana ibadah yang ada di obyek wisata PAP Guci termasuk memadai, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat memadai 3 orang (5,00%), yang menyatakan mamadai 35 orang (58,33%), yang menyatakan cukup memadai 20 orang (33,33%), dan yang menyatakan kurang memadai 2 orang atau 3,33%. Sedangkan mengenai ketersediaan air yang ada di tempat ibadah, dapat dilihat pada tabel brikut ini: Tabel 4.44. Ketersediaan Air Di Tempat Ibadah No. Kategori Frekuensi Prosentase (%) 1. Sangat Memadai 20 33,33 2. Memadai 34 56,67 3. Cukup Memadai 6 10,00 4. Kurang Memadai 0 0,00 Jumlah 60 100.00 Sumber: Data Primer, 2009.
79
Berdasarkan tabel 4.44 ketersediaan air di tempat ibadah yang ada di obyek wisata PAP Guci termasuk memadai, hal ini dapat diketahui dari jawaban responden yang menyatakan sangat memadai 20 orang (33,33%), yang menyatakan mamadai 34 orang (56,67%), yang menyatakan cukup memadai 6 orang (10,00%), dan tidak ada yang menyatakan kurang memadai atau 0%.
B. PEMBAHASAN Dari hasil penelitian di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci pada bulan Oktober 2009 diketahui bahwa obyek wisata Pemandian Air Panas Guci adalah obyek wisata rekreatif yang memanfaatkan potensi alam yang berupa pemandian air panas alami sebagai obyek sentralnya dengan ditunjang hutan wisata, pemandangan pegunungan yang indah. Obyek wisata ini mulai dikelola oleh Pemerintah Daerah pada tahun 1980. Lokasi yang menantang karena terletak di kaki Gunung Slamet bagian utara, tepatnya di Desa Guci Kecamatan Bumijawa dengan ketinggian sekitar 1.500 meter dari permukaan air laut (dpl) yang mempunyai udara yang sejuk dengan suhu sekitar 200 Celcius. Berjarak ± 30 Km dari kota Slawi atau sekitar 45 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Puncak kunjungan biasanya terjadi pada hari-hari libur mingguan, hari libur sekolah, maupun hari libur nasional. Asal wisatawan dapat digolongkan menjadi wisatawan lokal, regional maupun nasional.
80
1. Ketersediaan Sarana ObyekWisata Pemandiaan Air Panas Guci Berdasarkan deskripsi penelitian ada sembilan sarana wisata yang ada di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci yaitu sarana akomodasi, transportasi, rumah makan, atraksi, hiburan, toko cinderamata, MCK, tempat parkir dan tempat ibadah. Ketersediaan sarana akomodasi yang ada seperti hotel, villa, pondok wisata dan bumi perkemahan. Untuk sarana transportasi yang tersedia berupa angkutan darat, ada beberapa pilihan yang dapat digunakan seperti angkutan umum (mini bus, angkutan kota, mobil pick up) dan juga kendaraan pribadi (sepeda motor, mobil). Untuk melepaskan lapar dan dahaga bagi wisatawan, pihak pengelola bekerja sama dengan masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pariwisata juga menyediakan rumah makan yang tersebar di sekitar obyek wisata Pemandian Air Panas Guci. Beberapa bentuk atraksi yang dapat dinikmati oleh wisatawan adalah pemandangan pegunungan yang indah dengan udara yang sejuk, pemandian air panas terbuka (pancuran 13, pancuran 7, pancuran 5, kolam renang), pemandian air panas tertutup yang berjumlah 20 kamar tertutup, wisata alam (out bond, wana wisata, pendakian bukit perkasa), kuda wisata yang sudah terlatih berjumlah 43 ekor, arena bermain anak, agro wisata (kebun strawbery, kebun wortel, kebun kubis), air terjun (air terjun jedor, sruwiti, sigeong, pengantin, kembar, awu, capit urang), dan adanya beberapa mata air seperti mata air vagina, sengong, konyal, kasepuhan,
81
pengasihan, dan teyeng. Kebersihan tempat wisata dan keaman juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan. Hiburan yang ada di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci berupa kesenian masyarakat daerah sekitar obyek wisata seperti kesenian kuda lumping, dan acara tradisional Ruwat Bumi. Ada pula parade musik yang di adakan pada waktu-waktu tertentu. Pihak pengelola bekerjasama dengan masyarakat bukan hanya pada penyediaan rumah makan, toko-toko cinderamata juga disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh cinderamata khas obyek wisata Pemandian Air Panas Guci khususnya dan cinderamata khas Kabupaten tegal pada umumya. Cideramata dapat diperoleh di pasar area obyek wisata berjumlah 1 bangunan, kios berjumlah 33 bangunan, dan los pasar berjumlah 10 bangunan. Untuk sarana MCK/sanitasi yang merupakan kebutuhan vital bagi wisatawan, pihak pengelola telah menyediakan di area obyek wisata. Fasilitas MCK/sanitasi yang tersedia ada 5 tempat kamar mandi/WC umum. Area parkir di obyek wisata PAP Guci bagi kendaraan wisatawan baik kendaraan roda 2 maupun roda 4, pihak pengelola menyediakan 3 tempat parkir. Parkir pasar khusus digunakan untuk kendaraan besar, terminal atas khusus digunakan untuk kendaraan truk, mini bus, mobil, motor dan terminal bawah khusus digunakan untuk kendaraan kecil seperti sepeda motor.
82
Bagi wisatawan yang ingin beribadah pada saat berwisata di PAP Guci, pengunjung dapat melaksanakan ibadah di Mushola yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Ada 4 tempat ibadah yang berada di area obyek wisata.
2. Kondisi Sarana ObyekWisata Pemandiaan Air Panas Guci Berdasarkan jawaban responden kondisi sarana wisata obyek wisata Pemandian Air Panas Guci tergolong baik. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar diagram berikut ini:
80
Akomodasi Transportasi
60
Rumah Makan Atraksi
Persentase (%) 40
Hiburan Toko Cinderamata
20
MCK Tempat Parkir
0
Tempat Ibadah Sarana Fasilitas
Gambar 4.31. Diagram Persentase Sarana Fasilitas Pendukung Dari gambar diagram 4.46 di atas diketahui sarana atraksi yang memiliki kondisi dengan nilai persentase yang lebih tinggi diantara kondisi sarana fasilitas pendukung yang lain. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban responden mengenai sarana fasilitas akomodasi tergolong baik dengan jumlah persentase sebesar 72,8%, transportasi tergolong baik dengan jumlah persentase sebesar 67,7%, rumah makan tergolong baik dengan jumlah persentase sebesar 72,1%, atraksi tergolong baik dengan
83
jumlah persentase sebesar 79,4%, hiburan tergolong baik dengan jumlah persentase sebesar 69,6%, toko cinderamata tergolong baik dengan jumlah persentase sebesar 63,5%, MCK tergolong baik dengan jumlah persentase sebesar 71,5%, tempat parkir tergolong baik dengan jumlah persentase sebesar 71,3%, dan tempat ibadah tergolong baik dengan jumlah persentase sebesar 73,5%. Dari hasil observasi dan wawancara dengan pengelola obyek wisata Pemandian Air Panas Guci kondisi sarana fasilitas pendukung yang ada seperti akomodasi tergolong baik, hal ini karena akomodasi yang tersedia selalu dirawat dan dijaga kebersihannya oleh pemilik sarana akomodasi serta dilakukan perbaharuan bangunan. Untuk sarana transportasi yang ada dalam kondisi baik, sedangkan untuk kondisi jalan utama menuju obyek wisata Pemandian Air Panas Guci juga dalam kondisi baik dengan aspal sehingga memberikan kenyamanan bagi para wisatawan yang akan menuju ke obyek wisata Pemandian Air Panas Guci dan memungkinkan bila terjadi peningkatan jumlah wisatawan tidak terjadi kemacetan. Kondisi sarana rumah makan obyek wisata Pemandian Air Panas Guci tergolong baik, hal ini dapat dilihat dari kerjasama antara pemilik rumah makan dengan pengelola dalam merawat kondisi sarana fasilitas rumah makan yang ada untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Sarana atraksi juga dalam kondisi baik, pengelola obyek wisata Pemadian Air Panas Guci selalu menjaga kondisi atraksi agar tetap dalam
84
kondisi baik karena sarana fasilitas atraksi yang ada sebagai tujuan utama wisatawan untuk datang ke obyek wisata Pemandian air Panas Guci. Sehingga dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang datang, maka pendapatan yang diperoleh juga semakin meningkat. Untuk sarana hiburan dalam kondisi baik, seperti panggung hiburan yang ada diperbaharui dengan melakukan pengecatan bangunan. Begitu juga dengan sarana toko cinderamata dalam kondisi baik, toko cinderamata telah disediakan oleh pengelola dan masyarakat sekitar obyek wisata untuk memenuhi kebutuhan wistawan dalam berbelanja, oleh karena itu kondisi toko cinderamata selalu dirawat dan dijaga. Sarana MCK di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci dalam kondisi baik, hal ini karena MCK merupakan salah satu sarana fasilitas penting bagi kebutuhan wisatawan. Di setiap MCK yang telah disediakan di obyek wisata Air Panas Guci terdapat satu petugas kebersihan untuk menjaga dan merawat sarana fasilitas MCK tersebut, sehingga kebersihan dan kenyamanan selalu terjaga. Sarana tempat parkir juga dalam keadaan baik, pihak pengelola obyek wisata telah menyedian tiga area parkir untuk kendaraan wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Pemandian Air Panas Guci. Area parkir yang tersedia selalu dijaga dan kapasitasnya luas untuk kenyamanan wisatawan. Sedangkan untuk tempat ibadah, bardasarkan hasil observasi kondisinya kurang baik (tempat ibadah yang ada, tidak hanya digunakan untuk beribadah, tetapi juga digunakan untuk beristirahat, makan, dan
85
berkumpul bagi wisatawan yang datang ke obyek wisata PAP Guci). Hal ini karena kurangnya kesadaran wisatawan dan kurangnya perhatian dari pihak pengelola dalam menjaga kebersihan tempat ibadah tersebut.
86
BAB V PENUTUP
A. SIMPULAN Simpulan yang dapat diambil dalam penelitian “Ketersediaan Sarana Wisata Obyek Wisata Pemadian Air Panas Guci Di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal” adalah sebagai berikut: 1. Kondisi dan ketersediaan obyek wisata Pemandian Air Panas Guci berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pengelola tergolong baik sehingga kegiatan pariwisata dapat berjalan dengan baik. 2. Ketersediaan dan kondisi sarana fasilitas pendukung yang ada di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci berdasarkan jawaban responden tergolong baik, sarana fasilitas pendukung yang dimaksud yaitu: Sarana akomodasi, transportasi, rumah makan, atraksi, hiburan, toko cinderamata, MCK, tempat parkir, tempat ibadah.
B. SARAN Dari hasil penelitian ini peneliti memberikan saran sebagai berikut. 1. Perkembangan suatu obyek wisata sangat tergantung pada kualitas ketersediaan sarana faslitas pendukung yang ada, dan salah satu cara untuk menarik
banyak
wisatawan
hendaknya
pihak
pengelola
dapat
meningkatkan kulitas sarana fasilitas pendukung. 2. Mengadakan promosi dan publikasi wisata secara intensif, terpadu dan berkelanjutan baik melalui media cetak maupun elektronik dalam rangka
86
87
pemberian informasi kepada masyarakat luas mengenai potensi wisata yang ada.
88
DAFTAR PUTAKA
Abnur, Zaenal Yusuf. 2007. Potensi Obyek Wisata Pantai Alam Indah Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. Skripsi.Semarang: FIS UNNES. Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. BAPPEDA. 2007. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tegal. Tegal. BPS. 2008. Kabupaten Tegal Dalam Angka 2007-2008. Tegal. BPS. 2007. Kecamatan Bumijawa Dalam Angka 2007. Tegal. Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepariwisataan Kabupaten Tegal. Tegal.
Tegal.
2008.
Statistik
Direktorat Jendral Pariwisata. 1994. Panduan Sadar Wisata 1. Jakarta: Departeman Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi. Fakultas Ilmu Sosial. 2008. Panduan Bimbingan, Penyusunan, Pelaksanaan Ujian, dan Penilaian Sripsi Mahasiswa. Semarang: UNNES Press. Karyono. 1997. Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia. Marpaung, Happy. 2002. Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta. -----. 2002. Pengetahuan Pariwisata. Bandung: Alfabeta. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Santoso, Apik Budi. 2004. Diktat Perkuliahan Geografi Pariwisata. Semarang. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: ANDI. Suyitno. 2001. Perencanaan Wisata. Yogyakarta: Kanisius. Yoeti, Oka A. 2008. Ekonomi Pariwisata. Jakarta: KOMPAS. http://id.wikipedia.org/wiki/Wisata_Guci
88
89
http://www.bumilestari.blogspot.com/ http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=3 011&Itemid=1579 http://www.manggaraibarat.com/index.php?option=com_content&task=view&id =17&Itemid=1
90
Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI Ketersediaan Sarana Wisata Obyek Wisata Pemandian Air Panas Guci Di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2009
Lokasi : Obyek wisata Pemandian Air Panas Guci Waktu : Oktober 2009 A. LOKASI Letak Administrasi
Letak Astronomis
Jarak dari pusat kota
a. Sebelah Utara b. Sebelah Selatan c. Sebelah Timur d. Sebelah Barat
B. KEADAAN GEOGRAFIS 1. Penggunaan Lahan
a. Luas wilayah b. Penggunaan lahan
2. Kondisi Klimatologi
a. Hari hujan b. Curah hujan
3. Kondisi Topografi
a. Kemiringan lereng b. Ketinggi tempat c. Bentuk
4. Kondisi Geologi
a. Struktur geologi
C. KONDISI PENDUDUK DAN PEREKONOMIAN 1. Kondisi Penduduk
a. Jumlah penduduk b. Kepadatan penduduk
91
2. Perekonomian
a. Sarana perekonomian
D. KONDISI SARANA FASILITAS PENDUKUNG Hasil Pengamatan No
Indikator Jenis
1.
Akomodasi a. Tempat menginap
2.
Transportasi a. Jenis kendaraan b. Kondisi jalan
3.
Makan dan minum (Restoran) a. Menu b. Pelayanan
4.
Atraksi a. Pemandian air panas terbuka b. Pemandian air panas tertutup c. Kolam renang d. Taman bermain e. Wisata alam f. Kuda wisata g. Agro wisata h. Air terjun i. Mata air j. Kebersihan
Jumlah
Kondisi
92
k. Keamanan 5.
Hiburan a. Pentas seni
6.
Toko souvenir (Cinderamata)
7.
MCK a. Kebersihan
8.
Tempat parkir a. Luas
9.
Tempat Ibadah
Pengamat
93
Lampiran 2 KISI-KISI ANGKET KETERSEDIAAN SARANA WISATA OBYEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS GUCI DI KECAMATAN BUMUJAWA KABUPATEN TEGAL
No
Variabel
Indikator
No Soal
1
2
3
4
1.
2.
3.
4.
Akomodasi
a.
Kualitas hotel
1
b.
Ketersediaan akomodasi
2
c.
Kondisi akomodasi
3
a.
Kondisi jalan
4
b.
Ketersediaan sarana transportasi
5
c.
Biaya perjalanan
6
d.
Rute perjalanan
7
a.
Kondisi rumah makan
8
b.
Ketersediaan menu
9
Atraksi/Daya
a.
Keadaan alam
10
Tarik
b.
Ketertarikan pada obyek wisata
11
c.
Ketertarikan pada pemandian air
12
Transportasi
Rumah Makan
panas d.
Kesejukan udara
13
e.
Kebersihan obyek wisata
14
f.
Keamanan obyek wisata
15
g.
Kondisi kolam renang
16
5.
Hiburan
a.
Kondisi fasilitas hiburan
17
6.
Toko
a.
Kondisi toko cinderamata
18
Cinderamata
b.
Ketersediaan
barang
yang
19
didagangkan 7.
MCK
a.
Kondisi MCK
20
b.
Ketersediaan MCK
21
94
8.
9.
Tempat Parkir
Tempat Ibadah
a.
Kondisi tempat parkir
22
b.
Luas tempat parkir
23
a.
Kondisi sarana ibadah
24
b.
Ketersdiaan ibadah
air
pada
tempat
25
95
Lampiran 3 ANGKET PENELITIAN PENGUNJUNG OBYEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS GUCI TAHUN 2009
A. PETUNJUK PENGISIAN 1. Untuk pertanyaan yang berbentuk lisan, isilah dengan singkat! 2. Untuk pertanyaan yang berbentuk pilihan, berilah tanda silang (X) pada huruf yang Bapak/Ibu?Saudara pilih! B. IDENTITAS RESPONDEN a. Nama
:
b. Umur
:
c. Jenis Kelamin
:
d. Pendidikan
: SD/SMP/SMA/PT
e. Alamat
:
f. Status Pekerjaan
:
g. Status Kawin
:
C. PERTANYAAN I. AKOMODASI 1. Bagaimana kualitas akomodasi di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a.
Sangat baik
b.
Baik
c.
Cukup baik
d.
Kurang baik
2. Menurut saudara apakah ketersediaan akomodasi terpenuhi? a.
Sangat terpenuhi
b.
Terpenuhi
c.
Cukup terpenuhi
96
d.
Kurang terpenuhi
3. Menurut saudara bagaimana kondisi akomodasi yang ada di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a.
Sangat baik
b.
Baik
c.
Cukup baik
d.
Kurang baik
II. TRANSPORTASI 4. Bagaimana kondisi jalan untuk menuju obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Kurang baik 5. Bagaimana ketersediaan sarana transportasi untuk menuju ke obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a. Sangat terpenuhi b. Terpenuhi c. Cukup terpenuhi d. Kurang terpenuhi 6. Menurut pandangan saudara biaya perjalanan menuju obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a. Sanagat Murah b. Murah c. Cukup Mahal d. Mahal 7. Menurut saudara rute perjalanan menuju obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a. Sangat mudah b. Mudah c. Cukup mudah
97
d. Sulit III. RUMAH MAKAN 8. Bagaimana kondisi sebagian besar rumah makan yang ada di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a. Permanen b. Semi permanen c. Belum permanen d. Kurang permanen 9. Bagaimana ketersediaan menu makanan yang disajikan ? a. Sangat bervariasi b. bervariasi c. Cukup bervariasi d. Kurang bervariasi IV. ATRAKSI/DAYA TARIK 10. Bagaimana menurut saudara mengenai keadaan alam obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a. Sangat menarik b. Menarik c. Cukup menarik d. Kurang menarik 11. Apakah saudara tertarik dengan obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Cukup tertarik d. Kurang tertarik 12. Apakah saudara tertarik dengan pemandian air panas yang ada di obyek wisata Guci? a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Cukup tertarik
98
d. Kurang tertarik 13. Menurut saudara bagaimana kesejukan udara di sekitar obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a. Sangat sejuk b. Sejuk c. Cukup sejuk d. Kurang sejuk 14. Bagaimana kebersihan di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a. Sangat bersih b. Bersih c. Cukup bersih d. Kurang bersih 15. Bagaimana kondisi keamanan yang ada di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a. Sangat aman b. Aman c. Cukup aman d. Kurang Aman 16. Bagaimana pendapat saudara tentang kondisi kolam renang yang ada di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Kurang baik V. HIBURAN 17. Bagaimana kondisi fasilitas hiburan (acara musik, acara kesenian masyarakat daerah setempat) yang tersedia di obyek wisata Pemandian air Panas Guci? a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik
99
d. Kurang baik VI. TOKO CINDERAMATA 18. Bagaimana kondisi tempat perbelanjaan/toko cinderamata yang ada di obyek wisata Pemandian air Panas Guci? a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Kurang baik 19. Bagaimana ketersediaan jumlah barang yang di dagangkan? a. Sangat bervariasi b. bervariasi c. Cukup bervariasi d. Kurang bervariasi VII. MCK 20. Bagaimana kondisi sanitasi/MCK yang ada di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Kurang baik 21. Bagaimana ketersediaan sanitasi/MCK yang ada di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a. Sangat memadai b. Memadai c. Cukup memadai d. Kurang memadai
100
VIII. TEMPAT PARKIR 22. Menurut pendapat saudara bagaimana kondisi tempat parkir yang ada di obyek wisata Pemandian air Panas Guci? a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Kurang baik 23. Berkaitan dengan luas tempat parkir yang disediakan, bagaimana kapasitasnya? a. Sangat luas b. Luas c. Cukup luas d. Kurang luas IX. TEMPAT IBADAH 24. Bagaimana pendapat saudara tentang kondisi sarana ibadah (mushola) di obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Kurang baik 25. Bagaimana ketersediaan air yang ada di mushola obyek wisata Pemandian Air Panas Guci? a.
Sangat memadai
b.
Memadai
c.
Cukup memadai
d.
Kurang memadai
101
Lampiran 4 PEDOMAN WAWANCARA Ketersediaan Sarana Wisata Obyek Wisata Pemandian Air Panas Guci Di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2009
Metode wawancara dilakukan dengan pengelola obyek wisata Pemandian Air Panas Guci. Adapun hal-hal yang akan ditanyakan tersebut dibawah ini: 1. Sejak kapan obyek wisata Pemandian Air Panas Guci dibangun dan diresmikan? 2. Apa yang menjadi karakteristik obyek wisata ini? 3. Siapa yang menjadi badan pengelola utama? 4. Jenis transportasi apa
yang sering digunakan wisatawan untuk
berkunjung? 5. Dari mana saja asal wisatawan yang berkunjung? 6. Pada hari apa terjadi puncak kunjungan wisatawan dan kunjungan terendah? 7. Bagaimana ketersediaan dan kondisi sarananya? 8. Upaya apa saja yang dilakukan untuk menjaga sarana yang tersedia? 9. Bagaiman partisipasi wisatawan dalam menjaga sarana wisata yang tersedia? 10. Berapa pendapatan yang diperoleh? Jawaban:
Lampiran 5 Tabulasi Jawaban Responden Identitas Responden No Umur Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan 1 48 th P PNS Perguruan Tinggi 2 47 th P PNS Perguruan Tinggi 3 16 th L Pelajar SMA 4 13 th L Pelajar SMP 5 43 th P Swasta SMA 6 45 th L Swasta SMA 7 48 th L PNS SMA 8 22 th P Perguruan Tinggi Mahasiswa 9 22 th L Perguruan Tinggi Mahasiswa 10 36 th P Ibu rumah tangga SMA 11 15 th L Pelajar SMP 12 12 th P Pelajar SMP 13 13 th P Pelajar SMP 14 13 th P Pelajar SMP 15 22 th L Perguruan Tinggi Mahasiswa 16 22 th P Perguruan Tinggi Mahasiswa 17 22 th P Perguruan Tinggi Mahasiswa 18 23 th P Perguruan Tinggi Mahasiswa 19 22 th P Perguruan Tinggi Mahasiswa 20 42 th P Ibu rumah tangga SMP 21 49 th L Swasta SD 22 24 th L Swasta SMP 23 26 th P Ibu rumah tangga SMA 24 23 th P Karyawan SMA 25 47 th P PNS SMA 26 36 th P PNS SMA 27 25 th P Karyawan SMA 28 28 th L Karyawan SMA 29 30 th L Karyawan SMA 30 27 th L Karyawan SMA 31 51 th L Karyawan SD 32 21 th P Perguruan Tinggi Mahasiswa 33 30 th L Perguruan Tinggi Karyawan 34 28 th P Perguruan Tinggi PNS 35 50 th P Ibu rumah tangga SMA 36 56 th L Perguruan Tinggi PNS 37 48 th L Perguruan Tinggi PNS 38 19 th P Perguruan Tinggi Mahasiswa 39 20 th P Perguruan Tinggi Mahasiswa 40 34 th L Perguruan Tinggi Swasta
Alamat Brebes Brebes Tanggerang Tanggerang Tanggerang Tanggerang Pekalongan Kudus Tegal Tegal Tegal Tegal Tegal Tegal Tegal Tegal Tegal Tegal Pemalang Tegal Tegal Tegal Tegal Tegal Tegal Tegal Tegal Tegal Tegal Tegal Tegal Tegal Brebes Brebes Brebes Brebes Brebes Brebes Brebes Cirebon
Akomodasi 1 2 3 ∑ 3 3 3 9 3 3 3 9 4 4 3 11 3 3 3 9 3 3 2 8 4 4 3 11 3 2 3 8 3 3 3 9 4 4 4 12 3 3 3 9 2 3 3 8 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 2 8 3 2 2 7 2 2 2 6 2 2 2 6 4 4 4 12 2 3 3 8 3 3 3 9 4 4 3 11 2 2 4 8 2 3 2 7 2 2 2 6 2 2 3 7 2 2 3 7 3 3 3 9 4 4 3 11 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 2 3 8 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 4 4 3 11
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
26 th 17 th 15 th 23 th 19 th 16 th 17 th 22 th 23 th 21 th 23 th 27 th 19 th 28 th 54 th 42 th 26 th 25 th 15 th 13 th
P P P P L P L L L L L P P L L P L L P P
SMA SMA SMP Perguruan Tinggi SMA SMA SMA Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi SMA Perguruan Tinggi SMA Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi SMA Perguruan Tinggi SMA SMP SMP
Karyawan Pelajar Pelajar Mahasiswa Mahasiswa Pelajar Pelajar Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa PNS Bidan Pelajar PNS Swasta Ibu rumah tangga PNS Swasta Pelajar Pelajar
Wonosobo Brebes Tegal Tegal Brebes Tegal Tegal Tegal Batang Pekalongan Tegal Brebes Purbalingga Brebes Tegal Solo Pemalang Batang Brebes Brebes
4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3
4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
4 12 3 9 4 11 3 9 2 6 3 9 3 8 3 7 3 9 3 9 3 9 3 9 3 9 3 9 2 7 3 7 3 9 2 7 3 9 3 9
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4
Transportasi 5 6 7 4 3 1 3 3 1 4 3 3 4 3 1 4 2 1 4 2 3 3 3 1 2 4 1 4 3 3 2 3 1 2 4 3 3 2 2 3 3 1 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 1 4 4 1 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 4 3 3 2 4 3 1 4 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 4 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3
∑ 12 10 13 12 11 13 10 10 13 9 13 11 10 14 12 13 11 13 11 14 12 14 12 15 13 13 12 10 10 13 11 11 11 11 10 10 12 12 9 11
Rumah makan 8 9 ∑ 3 3 6 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 1 4 3 2 5 3 2 5 3 3 6 4 2 6 3 3 6 4 3 7 3 2 5 3 3 6 2 1 3 3 2 5 3 3 6 3 1 4 2 1 3 3 2 5 4 3 7 3 3 6 3 3 6 4 3 7 3 1 4 1 3 4 4 3 7 3 2 5 2 2 4 3 3 6 4 4 8 3 3 4 3 4 7 3 3 6 3 4 7 3 3 6 3 4 7 3 4 7 3 4 7 3 4 7 3 2 5
10 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
11 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
12 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4
Daya Tarik 13 14 4 3 4 2 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 2 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3
15 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
16 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3
∑ 23 23 17 24 22 25 24 25 23 23 23 23 24 16 23 24 17 16 20 22 20 22 22 20 24 21 23 21 23 26 25 25 22 24 24 25 22 24 24 20
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3
2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 1 1
10 10 15 8 8 11 8 9 8 7 9 7 7 8 11 11 8 7 9 9
3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3
6 7 5 6 6 6 7 7 5 5 6 6 6 6 6 5 6 5 7 7
4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3
4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4
4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
3 3 4 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3
3 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3
3 3 4 3 2 2 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3
25 24 28 23 17 23 23 24 18 19 22 24 21 23 18 21 24 17 23 23
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Hiburan Toko Cinderamata 17 ∑ 18 19 ∑ 3 3 3 3 6 3 3 2 3 5 1 1 1 2 3 3 3 1 3 4 2 2 1 3 4 2 2 1 2 3 4 4 3 2 5 3 3 2 4 6 3 3 2 3 5 3 3 3 3 6 3 3 3 3 6 3 3 2 3 5 3 3 2 3 5 2 2 1 3 4 3 3 2 3 5 3 3 2 3 5 1 1 2 2 4 2 2 2 2 4 1 1 1 1 2 4 4 4 4 8 3 3 3 3 6 3 3 2 3 5 3 3 3 3 6 3 3 2 2 4 3 3 1 3 4 3 3 2 3 5 3 3 2 3 5 3 3 2 2 4 3 3 3 3 6 3 3 3 4 7 2 2 2 3 5 3 3 3 3 6 3 3 3 3 6 3 3 3 4 7 3 3 3 3 6 3 3 3 4 7 3 3 3 3 6 3 3 3 4 7 3 3 3 3 6 2 2 1 2 3
MCK 20 21 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 3 4 3 4 2 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2
∑ 7 6 4 7 6 4 6 6 5 7 7 7 6 4 7 7 4 4 2 6 6 6 5 5 6 6 6 2 6 7 7 7 6 7 7 6 7 7 7 4
Tempat Parkir 22 23 ∑ 3 4 7 3 3 6 1 2 3 3 3 6 4 4 8 3 3 6 3 4 7 4 3 7 4 3 7 3 4 7 3 4 7 3 3 6 3 3 6 2 3 5 2 3 5 3 3 6 1 2 3 1 2 3 1 1 2 4 4 8 3 4 7 4 2 6 4 3 7 2 2 4 2 2 4 2 2 4 3 3 6 2 2 4 3 3 6 2 2 4 3 3 6 3 4 7 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 4 7 3 4 7 3 3 6 3 4 7 2 3 5
Tmpat Ibadah 24 25 ∑ 3 4 7 2 3 5 1 2 3 2 4 6 2 3 5 2 3 5 3 3 6 3 2 5 2 3 5 3 4 7 3 4 7 2 3 5 3 3 6 2 2 4 3 4 7 2 4 6 3 3 6 2 2 4 1 2 3 4 4 8 4 4 8 3 3 6 4 3 7 2 3 5 2 2 4 3 3 6 2 3 5 3 3 6 3 4 7 2 3 5 2 3 5 3 4 7 2 4 6 3 3 6 3 4 7 3 4 7 3 3 6 3 4 7 3 4 7 2 3 5
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3
1 3 3 3 1 1 3 3 3 1 2 3 1 2 2 1 3 2 3 3
2 4 2 4 2 2 3 4 2 2 3 3 1 3 3 1 3 3 4 4
3 7 5 7 3 3 6 7 5 3 5 6 2 5 5 2 6 5 7 7
3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3
2 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 3 3
5 7 5 7 6 6 6 7 5 5 7 6 4 5 6 4 4 4 6 6
3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 2 3 4
6 6 5 6 5 6 6 6 7 6 7 5 5 6 4 4 6 3 6 7
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3
3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
6 7 6 6 6 6 6 7 6 6 7 5 6 5 6 6 6 6 6 6
114
Lampiran 7 Foto Hasil Penelitian
Foto Pemandian Air Panas Tertutup
Foto Flying Fox
Foto Wana Wisata
115
Foto Kuda Wisata
Foto Arena Bermain Anak
Foto Agro Wisata (Kebun Kubis)
116
Foto Air Terjun/Curug Jedor
Foto Mata Air Teyeng
Foto Kolam Renang Barokah
117
Foto Pos Keamanan di Area Obyek Wisata
Foto Area Obyek Wisata Yang Bersih Sebagai Salah Satu Daya Tarik
Foto Kios Pakaian
118
Foto Kios Manisan Pepaya dan Cermai
Foto Kios Buah dan Sayur
119
Lampiran 8
120
121
ss