Pemakaian Lensa Kontak
Tingkat Pengetahuan Pemakaian Lensa Kontak dalam kalangan Mahasiwa FK USU Stambuk 2009 dan 2011. Knowledge Level Of Contact Lenses Uses Among FK USU Students Batch 2009 and 2011. Muralidran Tiarasan1, H. Syaiful Bahri 2 1 2
Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2009 Staf Pengajar Departemen Mata, Fakultas Kedokteran USU
Abstrak Lensa kontak merupakan suatu hasil perkembangan teknologi di bidang oftalmologi yang digunakan sebagai alternatif pengganti kacamata untuk mengatasi kelainan refraksi mata. Pada tahun 2004,diperkirakan bahwa 125 juta orang (2%) menggunakan lensa kontak seluruh dunia. Pada 2010,usia rata-rata pemakai lensa kontak secara global adalah 31 tahun dan dua pertiga dari pemakai adalah perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap pemakaian lensa kontak di kalangan mahasiwa FK USU pada stambuk 2009 dan 2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Adapun kriteria inklusi adalah mahasiswa yang menggunakan lensa kontak, sedangkan kriteria eksklusi pada sampel ini adalah mahasiswa yang tidak bersedia menjawab kuesioner. Bedasarkan hasil penelitian, responden stambuk 2009 memiliki pengetahuan baik sebanyak 38,9% dan berpengetahuan sedang sebanyak 11,1% dari 45 responden. Seterusnya, dari 45 responden stambuk 2011 sebanyak 20,0% memiliki pengetahuan baik dan pengetahuan sedang sebanyak 30,1%.Sedangkan berpengetahuan kategori kurang dari setiap stambuk adalah 0%. Dari hasil data tersebut, terdeskripsi bahwa mayoritas tingkat pengetahuan Mahasiswa FK USU tentang pengguna lensa kontak terhadap keluhan penggunaannya pada stambuk 2009 berada di tingkat baik dan stambuk 2011 berada pada kategori sedang. Kata kunci: lensa kontak, mahasiswa, stambuk
Abstract Contact Lenses is a result of technological developments in the field of ophthalmology is used as an alternative to spectacles for refractive eye disorders resolve. In 2004, it was estimated that 125 million people around the world (2%) use contact lenses. In 2010, the average age of the global contact lens wearers was 31 years and two-thirds of users are women. This study aimed to determine the level of students' knowledge with the uses of contact lenses among students batch of 2009 and 2011 of Fakultas Kedokteran Sumatera Utara. Sampling was done by simple random sampling. The inclusion criteria were students who use contact lenses, while the exclusion criteria in this sample is a student who is not willing to answer the questionnaire. Based on the results of the study, respondents of 2009 batch had a good knowledge as much as 38.9%. So, out of 45 respondents of 2011 batch as many as 20.0% had a good knowledge. From the results of these data, the majority Fakultas Kedokteran Sumatera Utara students' level of knowledge about the contact lens wearers is good for respondents of 2009 batch is good and moderate for respondents of 2011 batch. Keywords: contact lens, students, batch
E-Journal FK USU, Vol 1 No 1 (Februari 2013)
1
Pemakaian Lensa Kontak
Pendahuluan Lensa kontak adalah alternatif pengganti kacamata untuk mengatasi kelainan refraksi mata yang merupakan suatu hasil perkembangan teknologi di bidang oftalmologi yang digunakan sebagai ide pertama sekali pembuatan lensa kontak dikemukakan oleh Leonardo Da Vinci pada tahun 1508. Perkembangan dan penggunaan lensa kontak semakin pesat,baik di negara maju maupun negara berkembang. Saat ini,telah tersedia beragam jenis lensa kontak (Chrismer,2010). Menurut statistik yang dikumpulkan oleh Institute Lensa Kontak pada tahun 2004, diperkirakan bahwa 125 juta orang (2%) menggunakan lensa kontak seluruh dunia. Pada 2010, usia rata-rata pemakai lensa kontak secara global adalah 31 tahun dan dua pertiga dari pemakai adalah perempuan. Selain itu, pada tahun 2009 suatu penelitian dijalankan dari 18 perguruan tinggi yang berbeda dari coastal Karnataka dengan total mahasiswa adalah 6850. Hasil penelitian menunjukkan 392 mahasiswa yang ditemukan pengguna saat lensa kontak. Dari total disurvei 79,5% yaitu 295 adalah perempuan dan mayoritas pengguna lensa kontak adalah orang berada di kelompok usia 17-22 tahun . Sedangkan, prevalensi pengunaan lensa kontak pada mahasiswa kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun 2009 menunjukkan ada sekitar 115 orang dari 1306 mahasiswa (Jaafar,2009). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap pemakaian lensa kontak di kalangan mahasiwa FK USU pada stambuk 2009 dan 2011. Metode Penelitian ini adalah penelitian bersifat deskriptif dengan menilai pengetahuan mahasiswa terhadap keluhan akibat penggunaan lensa kontak. Pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah dengan crosssectional study. Populasi dan sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2009 dan 2011 yang menggunakan lensa kontak.
E-Journal FK USU, Vol 1 No 1 (Februari 2013)
Teknik pengambilan sampel dilakukan secara simple randomized sampling dimana semua sampel yang didapat dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sampel yang diperlukan yaitu 90 orang. Kriteria inklusi adalah mahasiswa yang menggunakan lensa kontak, sedangkan kriteria eksklusi pada sampel ini adalah mahasiswa yang tidak bersedia menjawab kuesioner.Prosedur pengumpulan data dilakukan setelah mendapat rekomendasi izin pelaksanaan penelitian dari Institusi Pendidikan dan Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Setelah itu pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan kuesionar kepada sampel penelitian. Penentuan nilai dari kuesionar pengetahuan dilakukan dengan memberi nilai 1 untuk jawaban yang benar, manakala untuk jawaban yang salah diberi nilai 0. Dikelompokkan kategori baik apabila nilai yang diperoleh 75%-100% dari nilai tertinggi ( 9-12 benar) . Dikelompokkan sedang, apabila nilai yang diperoleh 40-74% dari nilai tertinggi ( 5-8 benar ) dan katogeri kurang apabila nilai yang diperoleh <40% dari nilai tertinggi (0-4). Setelah itu pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan kuesionar kepada sampel.Analisa data ini dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan program komputer. Hasil dan pembahasan Berdasarkan tabel 1 hasil kuesioner penelitian, dapat dilihat bahwa jumlah responden perempuan yang menggunakan lensa kontak adalah 48 orang yaitu 53,3% dan reponden lakilaki adalah 42 orang yaitu 46,7%. Seterusnya, stambuk 2009 terdapat 45 orang yang menggunakan lensa kontak yaitu 50%. Manakala, stambuk 2011 pula 45 orang yang menggunakan lensa kontak yaitu 50%. Menurut Notoatmojdo, pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan pengalaman seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo,2003). Berdasarkan tabel 1, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap keluhan penggunaan lensa kontak dengan kategori baik memiliki persentasi
2
Pemakaian Lensa Kontak
yang paling besar yaitu 58,9 %, dan diikuti dengan berpengetahuan kategori sedang sebanyak 41,1%
dan tingkat pengetahuan kategori kurang yaitu 0%.
Tabel 1. Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Jenis Kelamin dan Stambuk Jenis kelamin
Tingkat pengetahuan
Jumlah
Kurang (<4)
Sedang (5-8)
Baik (9-12)
F
%
F
%
F
%
Laki-laki
0
0
19
21,1
23
25,6
42
Perempuan
0
0
18
20,1
30
33,3
48
Stambuk 2009 2011
0 0
0 0
10 27
11,1 30,0
35 18
38,9 20,0
45 45
Jumlah
0
0
37
41,1
53
58,9
90
Jenis kelamin
Berdasarkan tabel 2 sebanyak 55 responden yaitu 61,1% yang memiliki pengetahuan baik bahwa infeksi mata merupakan komplikasi yang sering timbul akibat penggunaan lensa kontak. Menurut University of Lowa Health Care bahwa infeksi mata merupakan komplikasi yang sering timbul akibat penggunaan lensa kontak. Sebanyak 64 responden (71,4%) mengerti mikroorganisme yang paling sering menimbulkan infeksi mata.Tingkat pengetahuan responden adalah sedang tetapi hal ini berbeda dengan penelitian dilakukan oleh Finera Winda pada tahun 2011 di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun 2011 dimana pengetahuan responden untuk penyebab mikrooragnisme dan penyebab terjadinya infeksi mata yang paling sering timbul akibat penggunaan lensa kontak masih minim. Berdasarkan hasil penelitian, didapati bahwa responden laki-laki memiliki pengetahuan baik ssebanyak 25,6% dan berpengetahuan
E-Journal FK USU, Vol 1 No 1 (Februari 2013)
sedang sebanyak 21,1% dari 42 responden. Seterusnya, dari 48 responden perempuan sebanyak 33,3% memiliki pengetahuan baik dan pengetahuan sedang sebanyak 20,1%.Sedangkan berpengetahuan kategori kurang dari setiap jenis kelamin adalah 0%. Berdasarkan tabel 1 juga didapati bahwa responden stambuk 2009 memiliki pengetahuan baik sebanyak 38,9% dan berpengetahuan sedang sebanyak 11,1% dari 45 responden. Seterusnya, dari 45 responden stambuk 2011 sebanyak 20,0% memiliki pengetahuan baik dan pengetahuan sedang sebanyak 30,1%. Sedangkan berpengetahuan kategori kurang dari setiap stambuk adalah 0%. Dari hasil penelitian sebelumnya, dikatakan tingkat pengetahuan Mahasiswa FK USU stambuk 2006, 2007, dan 2008 yang memiliki pengetahuan baik sebesar 41%, berpengetahuan sedang sebesar 50%, dan yang berpengetahuan kurang sebesar 8% dari 100 responden yang diteliti (Jaafar, 2009).
3
Pemakaian Lensa Kontak
Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Jawaban Pengetahuan Responden Pada Variable Pertanyaan Jawaban No
Pertanyaan
1. Fungsi dasar lensa kontak 2. Retardasi mental menggunakan lensa kontak?
diperbolehkan
3. Apakah yang perlu dilakukan sebelum menggunakan dan melepaskan lensa kontak supaya tidak terjadi infeksi?
4. Aktivitas yang melepas lensa kontak 5. Apakah cara perawatan lensa kontak yang bisa menyebabkan keluhan?
Ya/ benar
(%)
77
85,6
Tidak/ salah 13
82
91,9
8
72
80,0
18
20,0
16
17,8
74
82,8
(%) 14,4 8,9
55
61,1
35
38,9
65
72,2
25
27,8
55
61,1
35
38,9
8.Apakah penyebab komplikasi dari infeksi mata?
64
71,4
26
28,9
9. Anda ingin melakukan perawatan mata sedangkemanakah sebaiknya anda pergi?
50
55,6
40
44,4
10. Apakah kita harus melepaskan lensa kontak sebelum tidur?
57
63.3
33
36,7
79
87.8
11
12,2
67
74,4
23
25,6
6. Tidak termasuk dalam efek samping pemakaian lensa kontak? 7. Komplikasi penggunaaan kontak lensa
11. Adakah kita harus mencuci lensa kontak? 12.Seberapa kerapkah kita harus melakukan pemeriksaan mata dengan dokter mata?
Berdasarkan American Optometric Association bahwa jika ingin melakukan perawatan mata sedang/setelah menggunakan lensa kontak atau mengalami efek samping/komplikasi akibat dari penggunaan lensa kontak, maka sebaiknya pengguna lensa kontak memeriksakannya ke
E-Journal FK USU, Vol 1 No 1 (Februari 2013)
dokter mata, dimana 50 responden yaitu 55,6% memiliki pengetahuan yang baik bahwa perawatan mata sebaiknya dilakukan/diperiksakan ke dokter mata tetapi tingkat pengetahuan masih sedang. Sebanyak 67 responden yaitu 74,4% yang memiliki
4
Pemakaian Lensa Kontak
pengetahuan baik bahwa kekerapan kita harus melakukan pemeriksaan mata dengan dokter mata adalah 6 bulan sekali. Menurut University of Lowa Health Care,pemeriksaan lensa kontak yang direkomendasikan setiap 6-12 bulan dan wajib untuk isi ulang resep. Simpulan dan saran Berdasarkan hasil penelitian, responden stambuk 2009 memiliki pengetahuan baik sebanyak 38,9% dan berpengetahuan sedang sebanyak 11,1% dari 45 responden. Seterusnya, dari 45 responden stambuk 2011 sebanyak 20,0% memiliki pengetahuan baik dan pengetahuan sedang sebanyak 30,1%. Sedangkan berpengetahuan kategori kurang dari setiap stambuk adalah 0%. Selain itu,dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap keluhan penggunaan lensa kontak dengan kategori baik memiliki persentasi yang paling besar yaitu 58,9 %, dan diikuti dengan berpengetahuan kategori sedang sebanyak 41,1% dan tingkat pengetahuan kategori kurang yaitu 0%. Dari hasil data tersebut, terdeskripsi bahwa mayoritas tingkat pengetahuan mahasiswa FK USU tentang pengguna lensa kontak terhadap keluhan penggunaannya pada stambuk 2009 berada di tingkat baik dan stambuk 2011 berada pada kategori sedang. Peneliti menyarankan agar masukan untuk penelitian berikutnya agar membuat penelitian tentang sikap dan tindakan pengguna lensa kontak dalam mencegah dan menanggulangi keluhan akibat penggunaan lensa kontak. Selain itu, disarankan juga agar semua orang memakai lensa kontak hanya untuk tujuan medis sahaja agar mencegah terjadinya komplikasi jika tidak menggunakan lensa kontak dengan betul dan cermat.
http://www.aoa.org/x5230.xml. [Accessed 18 April 2012] B. Unnikrishnan and Shakir Hussain (2009) Indian Jounal of Opthlmology: Pattern of use of contact lens among college students: A cross-sectional study in coastal Karnataka 2009 Nov-Dec; 57(6): 467– 469. Centres for Disease Controls and Prevention, 2009.: contact Lenses.
Daftar pustaka Alya harbi Higher Colleges of Technology-SWC 2011: Aspect of contact lense usage among SWC Students: A Cross Sectional Study. American Optometric Association, 2006. Recommendations for Contact Lens Wearers. America: American Optometric Association. Available from:
Notoatmodjo, S.,2005. Metodologi Penelitian Kesehatan : Rineka Cipta. Nursalam,Jakarta,pp. 79-92
E-Journal FK USU, Vol 1 No 1 (Februari 2013)
Chrismer, M., 2010. Love Your Eye, Use Contact Lens to Protect Them. Finera Winda, 2011. Tingkat pengetahuan Mahasiswa FK USU yang menggunakan lensa kontak terhadap dampak negatif penggunaannya angkatan 2007-2009. Heitz, RF and Enoch, J. M., (1987) Leonardo da Vinci: An assessment on his discourses on image formation in the eye." Advances in Diagnostic Visual Optics 1sted , Springer-Verlag. Jaafar, A.B., 2009. Awareness On Contact Lens Sides Effects among Contact Lens Users In The Medical Faculty of Universitas Sumatera Utara, Medan. James V.Aquavella., 1995. Contact Lenses.Patient and Lens Selection, New York, McGraw-Hill/Appleton & Lange: 30-39 John Stamler. "Contact Lens Complications." eMedicine.com. September 1, 2004. [Accessed 11 April 2012] Lange, 2007. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology. 17thed. McGrawHill Companies, Chapter 6.
Quraisy, M.N., Khan B, 2009. Awareness of Contact Lens Care Among Medical th Students. Ophthalmology, 15 ed, New Delhi , My India Press.
5
Pemakaian Lensa Kontak
Rapkin, J.S., 1988. The effect of daily wear time on contact lens complications. CLAO J;.14th ed. New York, McGrawHill/Appleton & Lange: 139-142 Sastroasmoro Sudigo, Ismael Sofyan. 2002. Dasardasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 2. Perpustakaan Nasional RI, Katalog Dalam Terbitan, Jakarta. 2002; 110-128; 315-323. Somanathan, S., 2009. Prevalence of Contact Lenses User and Associated .12th ed New York , Thieme Stuttgart Susan M.Stenson.,1998. Contact Lenses.A Guide to Selection,Fitting,and Management of Complications. New York, McGraw-Hill/Appleton & Lange: 25-30 Turnel., 1993. Compliance and contact lens care: A New Assessment Method. American Optometry Academy. USA: 998-1004 University of Lowa Health Care: Instructions for Handling Soft Contact Lenses. Weissman, B., Mandino, B.J., 2003. Why d aily wear is still better than extended wear. Eye Contact Lens.
E-Journal FK USU, Vol 1 No 1 (Februari 2013)
6