Multiple Myeloma Indonesia
SA LA M R EDA KSI
BERMACAM OBAT UNTUK PERAWATAN MM
SELAMAT TAHUN BARU 2017
Dapatkah Multiple Myeloma disembuhkan ?
Assalamu’alaikum Wr Wb dan Salam Sejahtera..
Hingga saat ini belum ada obat yang diketahui dapat menyembuhkan MM secara tuntas. Namun, MM adalah penyakit yang dapat di treatment dan dengan kemajuan pesat dalam pengobatan saat ini telah berhasil memperlambat perkembangan penyakit, dapat menjaga kesehatan pasien, meningkatkan kualitas hidup banyak pasien dan tidak menyakitkan. Dan riset pengembangan obat obat baru juga masih terus dilakukan dan mendapat kemajuan.
Hari menjadi minggu, minggu menjadi bulan, bulanpun menjadi tahun, dan tahun pun berganti sampai berbilang 2017, namun ada sesuatu yang tak tergantikan yaitu semangat pasien MM yang tetap optimis mendapatkan kesembuhan dan hidup dengan kwalitas yang lebih baik. Buletin terbitan edisi pertama sangat di apresiasi oleh para anggota, bahkan ada beberapa anggota me ngusulkan jangan terbit triwulan tapi dua bulanan saja, terlalu lama katanya, yang ditunggu adalah rubrik gema kesembuhan yang berisi tahapan terapi MM. Akhirnya terbitan edisi kedua ini kami bisa penuhi terbit sesuai rencana triwulanan dan tahapan terapi MM kami sampaikan dua tahapan sekaligus. Dari data dan sharing antar anggota, pengobatan atau kemoterapi yang sering dilakukan adalah menggunakan Thalidomide dan Bortezomib oleh karenanya dalam edisi ini kami sampaikan ke pembaca apa saja obat yang digunakan untuk perawatan MM yang seolah menjadi standar juga di Indonesia. Sebagai penutup kami berharap mendapat sumbangan artikel yang terkait MM sebagai bungai rampai rubrik yang ada. Wassalamu’alaikum Wr Wb
Bagaimana harapan hidup penderita Multiple Myeloma? Harapan hidup pasien mieloma sangat bervariasi menurut individu. Faktor seperti usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan keseluruhan dan tingkat penyakit saat pasien didiagnosis MM semuanya berkontribusi pada harapan hidup pasien. Perkiraan harga kemandirian juga bertambah rumit karena respon pasien kepada pengobatan yang diberi, dan sebaik mana seseorang dapat bertahan dengan prosedur perawatan.
Bagaimana Multiple Myeloma diobati ? Pada hari ini, pasien yang mengidap myeloma memiliki berbagai pilihan pengobatan. Secara umum, rencana perawatan yang paling efektif seharusnya dipilih pada awal pengobatan, sehingga penyakit dapat dikendalikan dengan secepat mungkin. Pengobatan biasanya melibatkan obat satu atau lebih obat dari obat berikut: Bortezomib, Thalidomide, Lenalidomide, Steroid (Dexamethasone, Prednisone) dan Melphalan. Kombinasi obat mungkin berbeda, tergantung pada situasi keseluruhan kondisi pasien dan juga fitur fitur penyakit, seperti tingkat dan genetik. Untuk pasien yang lebih muda, transplan sel induk biasanya dilakukan setelah beberapa bulan pertama menerima pengobatan.
Apakah pasien MM yang gagal ginjal harus menjalani dialisis ? Lebih kurang 20% pasien Multiple Myeloma juga mengalami gagal ginjal, hal ini akibat beban ginjal yang berlebih karena harus membuang protein monoklonal hasil produksi dari sel-sel myeloma yang stadiumnya semakin meningkat. Untuk pasien yang mengalami gagal ginjal, dialisis adalah cara yang efektif untuk mengeluarkan limbah dari tubuh.
Apa pilihan pengobatan MM yang tersedia pada saat ini? 1. BORTEZOMIB Bortezomib dengan nama produk Velcade dan Fonkozomib adalah terapi target terakhir yang telah disetujui untuk pasien yang belum pernah menerima pengobatan untuk MM dan untuk pasien yang sudah menjalani pengobatan lain. Ini adalah agen pertama yang ditemukan dalam kelas obat disebut inhibitor proteasome. Peran proteasome adalah untuk menguraikan protein dalam sel sehat dan juga sel kanker. Apabila kegiatan proteasome diblokir atau menurun, protein akan terakumulasi di dalam sel. Pengumpulan ini bisa menyebabkan sel - terutama sel myeloma - berhenti tumbuh, membagi dan berkembang, sehingga mengakibatkan kematian sel. Karena sel kanker membelah dan berkembang dengan lebih cepat dibandingkan dengan kebanyakan sel yang lain, tujuan pengobatan bortezomib adalah untuk menargetkan sel sel yang membagi dengan cepat ini dan menghentikannya dari terus mengembang dan menyebar
Bortezomib Protein Intraselluler
Proteasome
Bortezomib
Menyekat proteasome menyebabkan ketakseimbangan dalam sel, mengakibatkan kematian sel
Bagaimana Bortezomib diberikan? Bortezomib diberikan melalui suntikan intravena atau subkutan. Secara umum 1 cycle terdiri atas 4 kali suntikan dijadwalkan sekali atau dua kali seminggu.
Penasehat
Prof. DR. Dr. Ami Ashariati SpPd K-HOM Dr. Made Putra Sadana SpPd K-HOM DR. dr. Ugroseno Y Bintoro SpPd K-HOM
Penelitian menunjukkan pemberian bortezomib sekali seminggu sama efektifnya dengan dua kali seminggu, namun efek sampingnya (terutama neuropati perifer) tidak begitu banyak. Hal tersebut adalah panduan yang bersifat umum, adapun penjadwalan perawatan yang diberikan dokter yang merawat tentunya akan disesuaikan dengan mempertimbangkan kondisi pasien.
Apakah efek samping yang mungkin dialami ? Efek samping utama yang sering dilaporkan melibatkan saraf, yaitu mengakibatkan rasa kekebasan atau kesemutan pada tangan dan kaki, kondisi ini juga disebut sebagai neuropati perifer. Kadangkala, efek samping dapat menjadi sangat parah, menyebabkan rasa sakit atau mengganggu fungsi anggota badan. Namun, gejala ini mungkin dapat berbalik dengan intervensi awal, jadi penting untuk Anda melaporkan gejala kepada dokter segera setelah Anda menyadarinya. Efek samping yang umum yang lain juga melibatkan sistem pencernaan, mengakibatkan mual, muntah dan/atau diare. Namun demikian, gejala ini juga bisa ditangani dengan deteksi dan intervensi dini. Efek samping terakhir selama pengobatan bortezomib adalah penurunan hitung darah Anda, terutama tingkat platelet. Namun, efek ini biasanya ringan dan tidak memerlukan intervensi.
Beberapa suplemen makanan/ makanan yang dapat mempengaruhi efektivitas Bortezomib Buah / jus jeruk, delima dan belimbing - buah atau jus jeruk mengandung bahan / senyawa yang dapat meningkatkan tingkat bortezomib di dalam darah dan meningkatkan efek sampingnya. Bahan ini juga dapat ditemukan di dalam buah-buahan lain seperti delima dan belimbing. Oleh sebab itu, pasien disarankan untuk menghindari makanan tersebut saat menggunakan bortezomib. Ektrak teh hijau - teh hijau mengandung Epi Gallo Catechin Gallate (EGCG) sejenis bahan / senyawa yang dapat mengurangi efektifitas Bortezomib jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Meskipun minuman teh hijau mungkin tidak mengakibatkan keracunan, pasien yang sedang menjalani kemoterapi disarankan untuk menghindarinya. Vitamin C - Vitamin C dosis tinggi, dapat menurunkan efektifitas Bortezomib, Meskipun konsumsi buah dan makanan yang mengandung vitamin C mungkin tidak mengganggu efek Bortezomib, dokter sering merekomendasikan agar tidak memakannya pada hari yang sama dengan suntikan Bortezomib. Selain itu ada beberapa obat yang tidak bisa diminum saat menjalani pengobatan Bortezomib. Komunikasikan obat lain, ramuan herbal dan suplemen makanan dengan dokter yang merawat.
Team Redaksi Pimpinan: Munifa Prijadi Anggota: Widya Wuri, Yohana, Putu Bagiarsa.
Alamat Redaksi Jl Margorejo IIIE /40 Surabaya T. 031- 8436954, 0811376463
Bersambung ke halaman 4 Redaksi menerima sumbangan berupa tulisan atau pengalaman pribadi atau pengetahuan praktis terkait dengan MM yang bermanfaat untuk anggota dan penderita pada umumnya. Tulisan maksimal yang dapat kami muat maksimal 3 terbitan, bila tulisan adalah kutipan agar di cantumkan sumbernya. Disampaikan ke Redaksi Multiple Meyloma Indonesia melalui email ke
[email protected]. Redaksi berhak merubah tanpa mengubah isi.
Ekstrak Ikan Gabus untuk mendongkrak Albumin Saya rasa pembaca sekalian tak asing lagi dengan ikan gabus atau kutuk, karena ikan ini cukup populer walau tak se populer ikan lele. Ikan gabus yang dalam bahasa asingnya disebut snakehead (karena memang kepalanya ini menyerupai kepala ular), adalah ikan air tawar yang banyak ditemukan di sungai-sungai di wilayah Indonesia. Ikan ini adalah predator air tawar yang banyak jenisnya (ada 6 jenis) namun yang umum adalah 2 jenis yaitu ikan gabus atau kutuk dengan ikan toman, yang membedakan adalah corak kulitnya dan habitat aslinya Pembuatan ekstrak kutuk ini diperkenalkan pertama kali di group MMI oleh Pak Imam Riwanto dari Bandung, beliau mendapat manfaat Albumin dan Hb dalam darah yang terdongkrak naik dengan mengkonsumsi secara rutin Ekstrak Ikan Gabus yang dibuat sendiri. Hal ini dibuktikan beliau dari hasil pemeriksaan Serum Protein Elektroporesis (SPEP), dari mulai didiagnosis terindikasi MM dan saat menjalani kemo. Ada 2 metode yang dipakai dalam pembuatan ekstrak ikan ga-
Sakit Tak seorangpun bebas darinya Semua pernah merasakannya Ada yang ringan, sampai amat sangat berat Semua itu ujian Siapa diantara kita yang lulus Dialah yang iklas menerimanya Dia sabar menderita, dan Tak putus asa berusaha Yakin..... dan penuh keyakinan Wa idzan maridhatu fa huwa yasyfiin Allah beri sakit juga obatnya Siapa ikhlas dosa terhapus Siapa sabar akan segera sembuh Ikhlas dan sabar itu berat Hati ingin cepat sehat Uang habis tuk berobat Tapi apa yang didapat Semua kalah dengan kodrat Obat paling manjur ada di hati kita sendiri Selalu dekat dengan illahi Kita sehat sebentar lagi In sya Allah, Amin, Amin, Amin Ustadz Gunari
Renungan bus, yang pertama adalah menggunakan panci kukusan susun tiga. Panci yang paling bawah diisi air, kemudian panci kukusan di atasnya untuk penampung ekstrak, dan kukusan yang paling atas untuk meletakkan potongan ikan gabus segar yang telah dibersihkan. Biasanya untuk 5 kg ikan kutuk segar memerlukan waktu 4 - 5 jam pengukusan. Metode yang kedua bisa juga menggunakan Presto (Pressure Cooker), adapun caranya cukup mudah isi air di Presto, kemudian letakkan potongan ikan gabus segar yang telah dibersihkan di panci steamernya, kemudian letakkan panci steamer didalam Presto. Tutup Presto dan panaskan di kompor sampai dari lubang keluar uap, kemudian setelah itu tutup lubang uapnya dengan katup penutup prestonya. Biasanya untuk 3 kg ikan kutuk membutuhkan waktu 1 jam (waktu dihitung mulai saat katup penutup dipasang). Setelah 1 jam tunggu sampai tekanan dalam presto turun dan presto bisa dibuka. Kemudian saring dan pisahkan ekstrak dari daging ikan.
Multiple Myeloma (MM) adalah penyakit kambuhan sehingga dibutuhkan pemilihan terapi yang dapat membawa anda bebas dari penyakit ini dan hidup lebih lama. Pilihan awal terapi akan menentukan keberhasilan terapi Multiple Myeloma jangka panjang. Tidak merasakan gejala setelah beberapa kali pengobatan tidak berarti bahwa penyakit anda telah sembuh. Ingatlah bahwa Multiple Myeloma adalah penyakit kambuhan. Ikuti saran dokter untuk menentukan terapi agar mencapai hasil yang optimal.
Baik metode pertama dan kedua, sisa ekstrak masih tersisa di daging untuk itu peras dengan penggunakan alat press yang biasa dipakai untuk melumatkan kentang. Sebelum dipress pastikan daging ikan dibungkus dengan kain kasa steril, hal ini supaya daging ikan tidak terikut masuk kedalam ekstrak. Setelah ekstrak terkumpul kemudian mulai di bungkus 50 ml diplastik dan kemudian dimasukkan ke frezer untuk dibekukan dan disimpan. Saat akan dikonsumsi ambil 1 bungkus kemudian rendam di air hangat sampai mencair, ekstrak siap untuk dikonsumsi. Hal yang paling penting adalah jaga sterilitas dan kebersihan dari peralatan yang dipakai dan saat proses pengolahan dilakukan. Ada perumpamaan manis, di saat kemo tubuh memerlukan Nutrisi yang cukup, nutrisi tinggi protein akan sangat relevan karena akan membantu pembentukan cell baru yang rusak saat kemo. Albumin adalah salah satu jenis protein yang dibutuhkan tubuh untuk membangun cell baru, ibarat membangun rumah Albumin ini adalah semen yg kita butuhkan, berpatokan dari logika tersebut maka sangat perlu mengkonsumsi makanan yang mengandung Albumin tinggi dan ini bisa didapatkan dari ekstrak ikan Gabus Ikan Gabus juga enak untuk diolah sebagai lauk, seperti dibuat sup, rawon, bothok dan digoreng. . (Pak Moen)
Menjaga Hb darah tetap normal dengan Bit Dalam hal menjaga Hb darah yang tidak terlalu drop dapat anda lakukan dengan mengkonsumsi juice buah bit, yang sebetulnya bukan buah tapi gol umbi umbian. Dan konon bit ini juga dapat menghancurkan sel kanker dan memperbaiki fungsi darah. Bit di jus dengan wortel dan apel lokal, menggunakan juicer bukan blender, hanya diambil airnya saja, ampasnya di buang. Komposisi Bit : Wortel : Apel = 1 : 1 : 1 tidak terlalu presisi, perkiraan saja. Perasan atau jus yang dihasilkan warnanya merah darah, bagi pembaca yang di lokasi tinggalnya mudah mendapatkan bahan diatas (terutama) bit tak ada salahnya mencoba. Semoga bermanfaat. (Pak Moen)
Sambungan dari halaman 2
2. THALIDOMIDE Thalidomide tergolong dalam kelompok obat yang disebut agen imunomodulator atau IMD. IMD adalah sejenis obat yang merangsang sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kemampuannya untuk membunuh sel myeloma. Oleh sebab itu, Thalidomide digunakan dalam berbagai kombinasi dan pada titik waktu yang berbeda selama periode penyakit. Ini dapat diberikan sebagai pengobatan tunggal, namun biasanya diberikan bersama steroid (dexamethasone atau prednisolone) dan/atau Bortezomib dan/ atau obat kemoterapi (Melphalan atau Cyclophosphamide).
Efek samping Thalidomide yang mungkin dialami ? Efek samping bervariasi menurut dosis dan durasi pengobatan. Sangat penting untuk diingat bahwa respon setiap individu kepada Thalidomide adalah berbeda dan juga efek sampingnya, jika ada bersifat sementara dan biasanya akan hilang ketika dosis Thalidomide dihentikan. Kebanyakan pasien yang mengkonsumsi Thalidomide melaporkan masalah sembelit dan kelesuan. Jika Anda mengalami sembelit yang parah, mintalah dokter anda mempreskripsikan obat untuk masalah tersebut. Anda juga disarankan untuk mengkonsumsi Thalidomide sebelum tidur, sehingga Anda mendapatkan istirahat yang cukup dan merasa energik pada keesokan paginya.
3. LENALIDOMIDE Lenalidomide juga tergolong dalam kategori agen imunomodulator atau IMD. Meskipun telah terbukti lebih efektif. biasanya Lenalidomide digunakan untuk mengobati myeloma setelah relaps atau setelah pengobatan awal. Rencana perawatan ini juga melibatkan Thalidomide, terapi dosis tinggi dan transplan sel induk (jika sesuai) untuk mempertahankan efek reaksi tersebut
Efek samping yang mungkin terjadi:
Pengurangan sel darah putih (membuat mudah terinfeksi) Dalam kebanyakan kasus, dokter akan meminta anda menjalani tes darah pada pertengahan siklus pertama lenalidomide, untuk memastikan cukup aman.
Efek samping jangka panjang :
Resiko darah beku - kemungkin akan diminta menggunakan obat pengencer darah.
Kelelahan dan lesu - disarankan untuk minum lenalidomide sebelum tidur, sehingga tubuh mendapatkan istirahat yang cukup dan merasa lebih berenergi pada keesokan paginya
Ruam kulit - Lebih kurang 50% pasien mengalami ruam kulit selama siklus pertama dan kedua penggunaan lenalidomide. Dokter mungkin akan memberikan obat anti histamina untuk meredakan iritasi dan gejala lain yang berhubungan dengan ruam kulit.
Kemaglinanan primer sekunder - Ini bukan efek samping yang biasa: namun dalam percobaan terkontrol terhadap pasien dengan Multiple Myeloma, pasien yang dirawat dengan lenalidomide memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker, terutama leukimia mielogenus akut, simdrom mielodisplastik dan limfoma Hodgkin.
4. STEROID Apakah steroid lazim digunakan dan bagaimana diberikan ? Dexamethasone dan prednisolone adalah steroid yang sering digunakan dalam pengobatan myeloma. Steroid biasanya dikombinasikan bersama dengan obat yang lain seperti Bortezomib, Thalidomide atau Lenalidomide, dan umumnya dikonsumsi secara oral.
Efek samping steroid seperti Dexamethasone ? Pengobatan steroid dapat mengakibatkan efek samping jangka pendek dan jangka panjang. Efek samping jangka pendek :
Sulit tidur
Peningkatan gula darah - penderita diabetes mungkin perlu mengubah dosis obat anti diabetes mereka selama menjalani pengobatan steroid.
Gastritis - Pasien biasanya akan diberikan obat untuk meringankan ke tidak nyamanan tersebut.
Berkurangnya kekebalan tubuh - Pasien biasanya akan diberikan antibiotik profilaksis untuk mencegah infeksi biasa.
Penahanan air dalam tubuh.
Osteoporosis
Masalah penglihatan - termasuk katarak, glaukoma, kerusakan saraf optik dan infeksi mata dapat terjadi karena pengobatan yang berkepanjangan.
Masalah hormon - Yang dapat mengakibatkan kondisi yang disebut sindrom Cushing.
Nekrosis avascular - Kondisi ini terjadi ketika pasokan darah ke sendi pinggul terganggu sampai mengakibatkan kematian sel tulang dan nyeri.
Efek samping jangka panjang akibat pengobatan steroid tidak biasa terjadi pada pasien Multiple Myeloma karena perawatan tersebut diberikan dalam waktu yang singkat.
5. BISPHOSPHONATES Bisphosphonates diberikan untuk memperlambat proses pengeroposan tulang dan membantu menguatkan tulang. Efek samping bisphosphonates lazimnya ringan, beberapa pasien mungkin mengalami demam dan gejala seperti flu, kejang otot atau kekebasan dan berdenyut denyut karena hipokalsemia, perubahan dalam pembuangan tinja dan sakit tulang, otot atau sendi.
6. KEMOTERAPI Kemoterapi melibatkan obat yang mengubah DNA sel dan menghentikan produksi DNA baru, sehingga mengakibatkan kematian sel. Sel kanker tumbuh dengan cepat dan membutuhkan lebih banyak penghasilan DNA baru untuk menampung pertumbuhan sel yang cepat. Oleh sebab itu, kemoterapi efektif untuk membunuh sel-sel kanker. Sayangnya, sel normal dengan tingkat pertumbuhan yang cepat seperti sel induk dan sel rambut juga akan terpengaruh akibat kemoterapi. Obat seperti melphalan membunuh sel kanker dengan menambahkan kelompok alkil pada DNA sel, yang menyebabkan kerusakan DNA tersebut. Sayangnya itu juga menyebabkan kerusakan pada sel normal bukan kanker
GEMA KESEMBUHAN (BERSAMBUNG)
TAHAP - 2 Bagaimana mendiagnosa Multiple Myeloma. Multiple Myeloma kadang kadang sulit untuk diagnosa, hal ini karena tidak ada satu tes atau gejala tunggal yang dapat menegakkan diagnosa sekaligus. Banyak pasien ke dokter karena merasa letih, sakit mirip nyeri pinggang, mengalami patah tulang secara spontan ataupun ketika pasien mengalami gagal ginjal Gejala pada pasien multiple myeloma selain anemia adalah infeksi, pendarahan, bisa terjadi nyeri tulang (paling parah patah tulang), proteinuria (uremia), gejala lainnya yaitu hiperkoagulabilitas darah atau trombosis vena. Pada tingkat yang serius (Tingkat diagnosis multiple myeloma mencapai 40%-50%), penyebab yang paling umum adalah: a. Pasien rentan terhadap infeksi pernapasan dan infeksi saluran kemih, pada pasien usia lanjut agar lebih teliti, Jika pasien mengalami nyeri tulang, anemia, pendarahan dan gejala lainnya harus dipertimbangkan penderita penyakit ini. b. Pada pasien multiple myeloma biasanya tekanan sumsum tulang belakangnya tertekan sehingga dapat menyebabkan anemia. c. Gejala pada tulang: nyeri tulang, massa lokal, patah tulang dan bahkan kelumpuhan. d. Terlihat adanya gejala seperti muntah, kelelahan, kebingungan, poliuria, sembelit, dan gejala lainnya. (istilah medis Hiperkalsemia) e. Biasanya terlihat dengan gejala pusing, vertigo, tinnitus, bisa tiba-tiba kesadaran terganggu, mati rasa pada jari, kelainan jantung, gagal jantung kronis dan gejala lainnya. (istilah medis : Hiperviskositas) f. Gangguan fungsi ginjal: saat diagnosa, pasien sering disertai dengan kelainan ginjal. Terdapat beberapa macam test yang biasa dilakukan untuk mendeteksi Multiple Myeloma ada baiknya pembaca mengetahui perbedaannya : 1. Hitung darah lengkap yang terdiri dari Hemoglobin (Hb), trombosit (PLT), sel darah putih (WBC), sel darah merah ( RBC )
2. Biokimia darah seperti Creatine clearance untuk melihat fungsi ginjal, kadar kalsium dalam darah dll. 3. Protein Elektroporesis yaitu menghitung kadat protein abnormal (M-Protein) dalam darah. Elemen yang diperiksa adalah Albumin, Alpha1, Alpha-2, Beta dan Gamma.Pemeriksaan ini juga mendapatkan 2 parameter lagi yaitu A/G Ratio (Albumin Globulin Ratio) dan TP (Total Protein). Bahkan pada saat kontrol pasien pun di minta oleh dokter melakukan test ini (1-2 bulan sekali). 4. Imunofiksasi : untuk menentukan jenis imunoglobulin darah dan lebih sensitif mendeteksi protein abnormal yang tidak terdeteksi oleh tes protein elektroporesis. Imunofikasi umumnya digunakan untuk evaluasi keberhasilan terapi. 5. Serum free light chain test : lebih sensitif mendeteksi protein abnormal yang tidak terdeteksi oleh tes protein imunofiksasi Tes Pencitraan Radiologi: ini dilakukan untuk memastikan terdiagnosa Multiple Myeloma Test ini terdiri dari X-Ray. CT Scan, dan MRI melihat dan mendeteksi kepadatan tulang (lubang pada tulang) dan juga dugaan kompresi atau penekanan pada saraf ataupun fraktur atau patah tulang pada tulang belakang.
Memberikan informasi akurat pada perawatan pasien MM, bergabunglah bersama kami dalam group WhatsApp. Silahkan menghubungi admin Bpk. Munifa Prijadi 0811376463
Tes pada sumsum tulang:
TAHAP – 3 Pemilihan terapi
Biopsi pada sumsum tulang sangat dibutuhkan untuk mendeteksi dan menentukan tingkat keparahan dari sel plasma ganas pada sumsum tulang.
Untuk memilih terapi yang tepat tentunya pembaca dapat berkonsultasi dengan dokter yang merawat, sedangkan siklus terapi disamping sebagai referensi pengertian kenapa pemilihan harus dilakukan, grafik di bawah mempertajam pengertian tersebut. Multiple Myeloma adalah penyakit kanker kambuhan sehingga dibutuhkan pemilihan terapi yang dapat membawa pasien untuk bebas dari penyakit ini dan hidup lebih lama. Pilihan awal terapi akan menentukan keberhasilan terapi Multiple Myeloma jangka panjang. Pastikan strategi terapi jangka panjang yang anda pilih tepat. Ketika kambuh pilihlah terapi yang paling sesuai untuk kondisi anda, konsultasilah dengan dokter yang merawat anda.
Pemeriksaan BMA (Bone Marrow Aspiration atau Aspirasi Sumsum Tulang) untuk menentukan penyebaran dan rencana/ fase pengobatan, berapa banyak/ dosis yang diperlukan pada stadium penderita. BMA adalah cara yang ampuh untuk mendiagnosa penyakit ini, banyak cara dipakai namun bila tidak tepat akan menghasilkan diagnosa yang salah.
Penjelasan grafik diatas hampir sama dengan siklus disamping, MM adalah kanker kambuhan yang dapat kambuh lagi, puncak tonjolan pertama adalah saat terdiagnosa terkena MM dan sembuh dengan kemoterapi, puncak tonjolan kedua kemoterapi tidak tidak mampu mengatasi kekambuhan, demikian pula puncak ketiga, bila ini gagal dan kambuh lagi maka harus dicari cara atau strategi lain sesuai petunjuk dokter dan ini akan lebih sulit, oleh karena itu pilihan awal terapi akan menentukan keberhasilan jangka panjang. ( bersambung )
Catatan Pojok: Lakukan diskusi, tanya jawab dengan anggota group, tapi jangan membuat perbandingan dengan orang lain, setiap orang tidak sama. Buatlah catatan/grafik sebagai jejak perawatan yang menggambarkan kondisi anda bulan lalu dan sekarang agar dapat dilakukan evaluasi obat yang digunakan. Jaga hati supaya tetap POSITIVE, dan selalu bersyukur untuk rahmat Tuhan di hidup kita.
STEM CELL TRANSPLANT (SCT) Pengobatan MM yang diyakini masih yang terbaik - Usdiati Endah Purwati Hingga saat ini MM adalah penyakit yang tidak dapat diobati namun dapat di treatment. Artinya seperti tekanan darah tinggi, diabet dimana pasien perlu treatment rutin agar penyakitnya dapat diperlambat progressnya dan kwalitas hidup penderita tetap terjaga dan bisa beraktifitas tanpa kesakitan. Stemcell transplant atau SCT sampai saat ini masih yang terbaik, namun tidak semua pasien dapat melewati tahapannya, karena harus didukung beberapa persyaratan seperti usia ( sebaiknya sebelum usia 65 th ) kerja organ lain seperti jantung, paru paru, ginjal, hati serta gigi harus baik. Namun demikian tak ada hal yang mustahil bagi Tuhan, kenyataannya banyak juga pasien MM yang sembuh tanpa SCT dengan obat serta kemo bisa sembuh dan memperbaiki kwalitas hidupnya. Bisa dipastikan bahwa pasien setelah stemcell akan melalui masa remisi (masa tenang) biasanya dokter tetap memantau dan tidak memberikan obat (antara 2-3 th) kemudian akan terlihat progres dari MM yang di deritanya. Ada kondisi relaps dimana progress MM akan berlangsung sangat cepat, bahkan berimpak pada pasien, tanda tandanya Kalsium tinggi di darah, anemia, renal/ginjal terganggu karena kalsium tinggi, bone lesion. Dokter berusaha mengontrol dan mencari kombinasi obat yang tepat misalnya Thalidomide—Revlimide, Lenalidomide -Pomalidomide dengan kombinasi Dexamethasone. Bersamaan dengan ini biasa diberikan obat obat untuk menghindarkan pasien dari virus (acyclovir) infeksi paru
paru, famatodine (menekan asam lambung), aspirin (anti cloth) karena turunan obat Thalidamide ini juga punya efek samping. Dokter mengikuti reaksi tubuh terhadap obat dan mencari kombinasi yang paling efektif, bisa saja diberikan lagi Botezomib seperti saat awal, jadi pada pasien yang relaps biasanya kombinasinya diperkuat. Relaps bisa terjadi berulang sampai pada tingkatan diperlukan stem cell transplant lagi, sebagai upaya terakhir ibaratnya seperti di restart ulang, karena obat obatan lainnya tidak berpengaruh. Urutan ini bisa menjaga kwalitas hidup lebih baik namun harus bisa menghandle stress dan faktor letih karena sistem imun bisa melemah. Sebagai contoh infeksi yang orang biasa ( misalnya flu ) tidak terlalu mengganggu bisa fatal untuk pasien MM, itu sebabnya transplant bisa sampai dua kali ( dari saat awal memang disiapkan autologus-stemcell yang di dapat dari diri sendiri untuk penggunaan dua kali. Ada yang menggunakan allogeneus-stemcell dari orang lain karena kwalitas sangat buruk sejak diketahui, tentu saja prosesnya lebih delicate karena seumur umur harus ditekan tubuhnya agar tidak memerangi stemcell dari luar. Perjalanan penyakit ini bisa ditebak sampai tubuh tidak dapat bereaksi terhadap obat apapun dan sudah waktunya secara alamiah pasien meninggal.
DAFTAR DOKTER HEMATOLOG ONKOLOGI - 2 MEDAN
PALEMBANG
Prof. Dr. Bachtiar F. Lubis, SpPD KHOM
Dr. Budi Mulyono, SpPD KHOM
Dr. Darion Gatot, SpPD KHOM
Dr. Hj Mediarty Syahrir, SpPD KHOM
Prof. Dr. Azmi S.Kar. SpPD KHOM
Dr. Yenny Dian Andagani, SpPD KHOM
SEMARANG
Dr. Norman Jamaludin, SpPD KHOM
Prof. Dr. Soeharti Chatarina, SpPD KHOM
PADANG
Prof. Dr. Sunarto, SpPD KHOM
Dr. Irza Wahid, SpPD KHOM
Dr. Mika Lumban Tobing, SPPD KHOM Dr. Santosa, SpPD KHOM FINASIM
BANJARMASIN Dr. Muhammad Darwin P. SpPD KHOM
Prof. Dr. Nuzirwan Acang, SpPD KHOM
TETAP
OPTIMIS DAN TETAP
BERUSAHA