PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SISWA SMP/MTs
E JURNAL
WIWIT GUSDIANTI NIM. 09010037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SISWA SMP/MTs Oleh: Wiwit Gusdianti, Mulyati, Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT In teaching and learning process requires a learning media to achieve the learning objectives. The forms of learning media that are used was teaching materials. In MTsN Talaok Bayang district , the teachers Only use photocopied of worksheet, , therefore the writer wants to develope it in handout.Irregular writen are made consistent by using thesame font and size, colorful pictures that are suitable with its original, then its position is irregular and completed with pages and evaluation thats is matched to learning objektives. The aims of this research is to know the validity and practicalities of illustrated hndout with concept maps. This research is the development of the use of 4-D. The subject of this research consist of 5 validators on the validity of the texts, meanwhile on the practicalities test consists of 2 teacher and 20 student. The result of validity test ilustrated handout with concept by validator shows that illustrated handout on the valid criteria is 82,69%. The result of practicalities test is 87,24% in a very practical criteria. Based on the research that has been done, it can be concluded that illustrted with concept map in classification of creatures material that produced meets the valid and practical.
Keyword: Media, handout, concept map and classification PENDAHULUAN Salah satu jenis bahan ajar yang bisa dikembangkan oleh guru adalah Handout. Handout merupakan bahan tertulis yang disiapkan oleh guru untuk memperkaya pengetahuan siswa. Siswa diharapkan memiliki bekal yang cukup sebelum memulai proses pembelajaran dengan membaca handout. Pemberian handout bertujuan untuk memotivasi siswa dalam belajar apalagi jika ditampilkan dengan gambar dan bentuk yang menarik. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru MTsN Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, tanggal 30 Juli 2013 dan hasil angket respon siswa terhadap bahan ajar diketahui bahwa Guru hanya menggunakan lembaran fotokopi LKS dalam pembelajaran, sehingga siswa kurang berminat dan merasa jenuh dalam proses pembelajaran, Lembaran fotokopi LKS tersebut belum terdapat ide-ide pendukung, peta konsep yang dilampirkan tidak lengkap tanpa warna, materi yang kurang lengkap, tulisan yang tidak beraturan, gambar yang kurang jelas, tidak berwarna, letak gambarnya yang tidak beraturan dan gambar pada bagian-bagian sub materi tidak lengkap serta tidak memiliki halaman. Materi Klasifikasi Makhluk Hidup merupakan salah satu materi yang cukup sulit untuk dipahami oleh siswa karena memilki cakupan materi yang banyak,
belum adanya handout yang bergambar disertai peta konsep pada materi Klasifikasi Makhluk Hidup yang digunakan oleh guru di MTsN Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan yang baik. Hasil yang diharapkan dari penelitian pengembangan ini adalah handout disertai peta konsep yang valid dan praktis untuk materi Klasifikasi Makhluk Hidup pada pembelajaran biologi SMP/MTs yang dipelajari pada kelas VII. Handout disusun berdasarkan judul, materi pokok, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, soal dan sumber bacaan. Model pengembangan sistem pembelajaran menurut model Four-D mencakup 4 tahap pengembangan yaitu. a. Tahap pendefenisian (define) Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefenisikan syarat-syarat pembelajaran. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu a) analisis ujung depan, b) analisis siswa, c) analisis tugas, d) analisis konsep dan e) perumusan tujuan pembelajaran. b.
Tahap perancangan (design)
Tujuan tahap ini adalah menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran. Tahap ini terdiri dari tiga langkah yaitu: a) menyusun tes acuan patokan, b) pemilihan media yang sesuai tujuan untuk menyampaikan tujuan pembelajaran, c) pemilihan format. c. Tahap pengembangan (develop) Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari pakar. Tahap ini meliputi: a) validasi perangkat oleh pakar diikuti dengan revisi, b) simulasi, yaitu kegiatan mengoperasionalkan rencana pembelajaran, c) uji coba terbatas dengan siswa yang sesungguhnya. d. Tahap pendiseminasian (disseminate) Tahap ini merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas misalnya dikelas lain, di sekolah lain atau guru yang lain. Tujuan lain adalah untuk menguji efektifitas penggunaan perangkat di dalam KBM. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dari bulan JanuariFebruari 2014 di STKIP PGRI dan MTsN Talaok kecamatan Bayang dengan 3 orang dosen STKIP PGRI, 2 orang guru MTsN Talaok dan 20 orang siswa kelas VII6. Jenis penelitiannya adalah pengembangan (research and the development) dengan model berupa handout bergambar yang disertai peta konsep. Handout bergambar disertai peta konsep dikembangkan dengan menggunakan 4-D model yaitu terdiri dari 4 tahap yaitu define, design, develop dan dissominate. Namun, penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap develop saja. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil validasi dari masingmasing validator dengan menggunakan instrumen berupa angket validitas, diperoleh data ringkas yang ditampilkan pada tabel berikut ini. Tabel.1 Hasil validasi handout bergambar disertai peta konsep materi klasifikasi makhluk hidup untuk siswa SMP/mts. N o
Komponen penyajian
1
Kelayakan isi
2
Kebahasaa n Penyajian
3
4
Kegrafika n
Validator
J ml
1 2 3 4 5 2 2 2 2 2 1 2 6 1 5 1 1 5 1 1 1 1 1 8 5 7 6 7 5 0 2 2 2 2 2 1 5 9 4 7 5 3 0 1 1 1 1 1 8 5 7 9 6 5 2
Nilai praktis
Kriteri a
82,14 %
Valid
80%
Valid
81,25 %
Valid
82%
Valid
Total Rata-rata
328,3 9% 82,09 %
Valid
Analisis data hasil uji validasi pada handout bergambar disertai peta konsep yang sudah direvisi, menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil validasi handout bergambar disertai peta konsep dari 5 orang validator adalah 82.09% dengan kriteria valid Pada komponen kelayakan isi didapat hasil 82,14%. Komponen kebahasaan didapat hasil 80%, penyajian dengan hasil 81,25% dan kegrafikan dengan hasil 82% semua komponen tersebut dengan kriteria valid karena berada pada rentangan 80%-89%. Pada handout bergambar disertai peta konsep telah disusun sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan dikembangkan berdasarkan unsur penyusunannya. Atas dasar unsur penyusunannya tersebut, handout ini dilengkapi dengan SK, KD, indikator dan tujuan pembelajaran. Dimana pada bahan ajar sebelumnya tidak terdapat SK, KD, indikator dan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, substansi dan sistematika materi pada handout yang dihasilkan dapat memenuhi tuntutan KTSP. Hal ini dipertegas oleh Prastowo (2011: 86) bahwa handout dibuat atas dasar Kompetensi Dasar yang diturunkan dari kurikulum. Isi handout juga dinyatakan telah sesuai dengan nilai moral dan nilai sosial. Hal ini dikarenakan handout yang dikembangkan telah disesuaikan dengan karakteristik sasaran. Karakteristik sasaran ini diketahui melalui analisis hasil angket karakteristik siswa. Dalam hal ini, sasaran yang dijadikan sebagai dasar pengembangan handout adalah siswa MTsN Talaok Kecamatan Bayang yang duduk di kelas VII dengan usia berkisar 12 tahun keatas. Dengan diketahuinya karakteristik dari subjek penelitian tersebut maka handout yang dihasilkan dapat disesuaikan dengan situasi lingkungan sosial, budaya maupun kemampuan dasar siswa di MTsN Talaok Bayang tersebut. Bahasa yang digunakan pada handout berhubungan dengan penggunaan kalimat, handout yang dikembangkan dinyatakan valid oleh validator. Hal ini menunjukkan bahwa tata bahasa yang digunakan dalam handout telah sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang benar, baik dari segi keterbacaan, kejelasan informasi yang disampaikan, maupun susunan dan jumlah kata pada setiap kalimatnya. Adanya susunan kalimat yang padat dan jelas pada handout, menjadikan informasi yang disampaikan penulis dapat diterima dengan baik oleh pembaca. Susunan kalimat yang padat dan jelas disebabkan oleh penyajian ringkasanringkasan materi pada handout ini telah menggunakan bahasa yang jelas serta kalimat yang
efektif, sehingga kalimat dalam handout ini tidak terlalu panjang dan berbelit-belit. Dengan demikian, informasi yang disampaikan penulis dalam handout mudah dipahami oleh pembaca. Hal ini dipertegas oleh Prastowo (2011: 89) bahwa dalam menulis handout diusahakan agar menggunakan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Pada penyajiannya handout bergambar disertai peta konsep telah dikembangkan berdasarkan 2 unsur penyusunnya yaitu judul dan informasi pendukung. Judul memuat hal-hal yang berkaitan dengan identitas handout, sedangkan informasi pendukung berkenaan dengan kepedulian, kemauan dan keterampilan penulis dalam menyajikan materi Klasifikasi Makhluk Hidup yang akan menentukan kualitas handout yang dihasilkan. Untuk memenuhi hal tersebut, handout bergambar disertai peta konsep pada unsur informasi pendukung telah dilengkapi dengan SK, KD, indikator, tujuan pembelajaran, ringkasan materi, tokoh-tokoh biologi yang sesui dengan materi, konsep, kilasan materi, dan soal-soal. Adanya tujuan pembelajaran, materi yang lengkap dan sistematis serta soal-soal yang mendukung untuk pencapaian indikator pembelajaran dalam handout ini dapat membantu siswa mencapai ketuntasannya belajar. Untuk membantu siswa memperkuat pemahamannya dalam mengingat materi, handout ini dilengkapi dengan gambar dan peta konsep. Gambar dan peta konsep dibuat dengan tujuan untuk membantu siswa memahami dan menghafal materi pembelajaran. Sebagian besar materi Klasifikasi Makhluk Hidup ini memuat gambar dan klasifikasi dari sistem 5 kingdom yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia sehingga materi ini cocok dikembangkan dengan penggunaan gambar dan peta konsep. Tampilan handout secara keseluruhan sudah baik dan menarik, baik dari segi jenis dan ukuran huruf, tampilan cover maupun tata letak isi. Tulisan dalam handout sebagian besar menggunakan huruf Agency FB, ukuran 14 pt dan spasi 1,5 lines. Hal ini ditujukan agar tulisan menarik dan mudah dibaca. Secara keseluruhan handout dinyatakan valid oleh validator (dosen dan guru) dengan nilai ratarata 82.09 %. Penilaian tersebut ditinjau dari beberapa aspek yaitu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafikan sehingga dapat dikatakan bahwa handout yang dihasilkan layak digunakan dalam pembelajaran Data yang diperoleh dari hasil uji praktikalitas oleh guru dan siswa secara ringkas ditampilkan pada tabel 2.
Tabel.2 Hasil uji praktikalitas handout bergambar disertai peta konsep pada materi klasifikasi makhluk hidup untuk siswa SMP/MTs oleh guru dan siswa. N o 1
2
3
Aspek Kemudahan penggunaan Keefektifan waktu pembelajaran Manfaat Total Rata-rata
Oleh guru 77.5%
kriteria
Oleh siswa 89.50 %
kriteria
81.25 %
Praktis
84.38 %
Praktis
83.33 % 242.08
Praktis
Sangat Praktis
80.69 %
praktis
87.85 % 261.7 3 87.24 %
Praktis
Sangat Praktis
Sangat Praktis
Pada tabel 2 diatas dinyatakan bahwa pada guru pada kemudahan penggunaan 77.5%, keefektifan waktu pembelajaran 81.25% dan manfaat 83.33% dengan rata-rata 80.69% dengan kriteria praktis, sedangkan pada siswa pada kemudahan penggunaan 89.50%, keefektifan waktu pembelajaran 84.38% dan manfaat 87.85% dengan rata-rata 87.24% dengan ktiteria sangat praktis. Berdasarkan analisis hasil angket uji praktikalitas oleh guru dan siswa diketahui bahwa pada guru handout bergambar disertai peta konsep memiliki kriteria praktis, sedangkan pada siswa sangat praktis. Hal ini menunujukkan bahwa handout bisa digunakan dalam pembelajaran dan dapat dijadikan sebagai pegangan bagi siswa untuk mendukung bahan ajar lainnya disamping penjelasan dari guru. Hal ini dipertegas oleh Prastowo (2011: 8), bahwa salah satu tujuan penggunaan handout adalah untuk mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari pendidik. Hal senada juga diungkapkan oleh Cholifah (2010), bahwa pemberian handout bertujuan untuk memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi siswa. Handout bergambar disertai peta konsep juga dapat memudahkan guru dan siswa dalam pembelajaran. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa dam siswa mudah menerima materi pembelajaran dari guru. Kemudahan guru dalam menyampaikan materi dan siswa menerima materi pembelajaran tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek berikut ini. Ditinjau dari aspek kemudahan penggunaan, handout bergambar disertai peta konsep dinyatakan praktis oleh guru dan sangat praktis oleh siswa. Kepraktisan pada guru menunjukan bahwa handout yang dihasilkan mampu memenuhi aspek kemudahan penggunaan pada item 1 dan 3 yaitu tentang kejelasan,
kesederhanaan serta kemudahan guru dalam memahami isi handout. Hal ini didasari oleh penyajian materi pada handout yang jelas, sederhana serta mudah dipahami oleh guru. Kriteria praktis oleh guru pada aspek kemudahan penggunaan, juga dilihat dari segi kemudahan guru memahami bahasa yang digunakan dalam handout. Berdasarkan data yang diperoleh dari guru pada angket uji praktikalitas menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan dalam handout mudah dimengerti. Kemudahan penggunaan handout ini juga ditinjau dari segi ukuran dan jenis huruf yang digunakan. Dimana sebelumnya pada bahan ajar yang digunakan di MTsN Talaok Kecamatan Bayang tulisan dari bahan ajar yang tidak beraturan. Pada handout ini tulisan Materi pada handout ini telah disajikan dengan menggunakan ukuran dan jenis huruf yang mudah dibaca. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan adanya pendapat guru yang memberikan tanda ceklis pada kolom setuju untuk item ke-4 pada aspek penggunaan tersebut. . Kemudahan penggunaan pada handout ini juga ditinjau dari ukuran handout. Pada item kelima dari aspek kemudahan penggunaan, menunjukkan bahwa handout memiliki ukuran yang praktis dan mudah dibawa. Hal ini diketahui dengan terpilihya poin setuju oleh guru pada item tersebut. Handout bergambar disertai peta konsep ini dicetak dengan kertas HVS dengan ukuran A4. Hal ini didesain dengan tujuan untuk membedakan tampilan handout dengan buku-buku teks yang ada di pasaran sehingga handout mampu memberikan suasana yang berbeda dari buku-buku pelajaran biasanya. Pendapat siswa pada aspek kemudahan penggunaan, handout dinyatakan sangat praktis. Hal tersebut didukung oleh respon positif siswa terhadap handout. Siswa menyatakan bahwa materi dalam handout ini jelas, mudah dipahami dan dimengerti Selain itu, siswa juga menyatakan bahwa cara membaca dalam handout ini menarik. Hal ini mencerminkan bahwa handout sangat praktis untuk digunakan oleh siswa dalam pembelajaran karena telah dikembangkan dengan memperhatikan kemudahan penggunaan. Efektifitas waktu pembelajaran (terdiri atas 2 item), handout yang dihasilkan dinyatakan praktis oleh guru. Hal ini menunjukan bahwa dengan menggunakan handout bergambar disertai peta konsep, waktu yang dibutuhkan guru dalam melaksanakan pembelajaran menjadi lebih efektif. Waktu pembelajaran menjadi lebih efektif oleh guru karena dengan menggunakan handout, guru tidak perlu lagi mencatatkan ringkasan materi untuk siswa di papan tulis saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini didukung oleh penyajian materi pada handout yang lengkap dan sistematis sesuai SK, KD dan indikator yang diturunkan dari
KTSP. Waktu yang seharusnya digunakan oleh guru untuk mencatatkan materi pembelajaran bisa dimanfaatkan untuk mengupas materi pelajaran lebih luas dan terperinci sehingga siswa menjadi lebih paham dengan materi yang sedang dipelajari. Hal ini dipertegas oleh Chairil (2009) bahwa keuntungan menggunakan media handout dapat menghemat waktu pembelajaran dan menggantikan catatan siswa. Handout ini juga dapat memandu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Handout bergambar disertai peta konsep ini dilengkapi dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa. Adanya tujuan pembelajaran pada handout akan membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas. Tujuan pembelajaran dapat dijadikan sebagai alat untuk mengontrol topik pembicaraan guru agar tidak melenceng/keluar dari materi yang sedang dibahas, sebagaimana dijelaskan oleh Chairil (2009), bahwa penggunaan handout dapat memelihara kekonsistenan penyampaian materi di kelas oleh guru, sehingga waktu yang dibutuhkan guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa menjadi lebih efektif. Efektifitas waktu pembelajaran pada handout yang dihasilkan dinyatakan praktis oleh siswa. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan handout bergambar disertai peta konsep dapat menyebabkan waktu pembelajaran menjadi lebih efektif. Waktu pembelajaran menjadi lebih efektif karena siswa tidak perlu lagi terburu-buru mencatat seluruh penjelasan guru saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dikarenakan materi yang seharusnya dicatat oleh siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung telah dasajikan dalam handout. Dengan demikian, siswa dapat sepenuhnya mendengar, menyimak dan memperhatikan materi yang sedang dijelaskan oleh guru. Oleh karena itu, akan memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan konsep antara pemberi (guru) dan penerima (siswa) informasi. Penggunakan handout oleh siswa lebih berpeluang untuk belajar di rumah dan dengan adanya handout siswa dapat mempelajari materi yang akan dibahas terlebih dahulu di rumah. Adanya tujuan pembelajaran, ringkasan materi dan soal pada handout dapat dijadikan sebagai pedoman bagi siswa untuk belajar di rumah. Siswa diharapkan sudah memiliki bekal untuk mengimbangi penjelasan guru di sekolah, sehingga pada saat pembelajaran berlangsung siswa dapat dengan cepat menerima, merespon atau berpartisipasi aktif dalam pembelajran, dapat dikatakan bahwa penggunaan handout dalam pembelajaran dapat mewujudkan komunikasi dua arah antara guru dan siswa. Hal ini telah membuktikan salah satu manfaat dalam penelitian ini, yaitu membantu guru mengaktifkan proses
pembelajaran dalam membentuk komunikasi dua arah yang positif dengan siswa melalui penggunaan handout yang telah dikembangkan sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Melalui handout siswa yang memiliki tingkat kemampuan rendah, dapat mengulang kembali pelajarannya dengan baik di rumah, karena seluruh informasi yang berhubngan dengan materi pelajaran telah disajikan dalam handout. Oleh karena itu, perbedaan kemampuan siswa tidak lagi menjadi penghalang untuk mencapai ketuntasannya dalam belajar. Dengan kata lain siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing. Manfaat penggunaan handout bergambar disertai peta konsep dalam pembelajaran dinyatakan praktis oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa handout yang dikembangkan dapat mendukung peran guru sebagai fasilitator. Dengan menggunakan handout, guru dapat dengan mudah membimbing siswa dalam belajar karena melalui handout siswa dapat menyimak materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik. Dengan demikian, penggunaan handout dapat mengurangi beban kerja guru untuk menjelaskan materi secara berulang-ulang kepada siswa, sehingga membuka kesempatan yang lebih baik kepada guru untuk memberikan bimbingan individual kepada siswa. Hal ini sesuai dengan Depdiknas (2008: 9) yang menyatakan bahwa salah satu tujuan penyusunan bahan ajar adalah untuk memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.. Manfaat penggunaan handout bergambar disertai peta konsep dinilai sangat praktis oleh siswa. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing item pada aspek manfaat tersebut telah terpenuhi. Dimana pada bahan ajar sebelumnya memiliki peta konsep yang sederhana dan gambarnya yang tidak berwarna. Dengan adanya pemberian gambar yang berwarna dan peta konsep yang lengkap membuat handout menarik dan membantu siswa dalam memahami konsep-konsep materi pelajaran. Penyajiann tujuan pembelajaran, materi yang lengkap dan sistematis serta soal-soal pada handout dapat membantu siswa belajar mandiri. Hal ini dikarenakan, siswa dapat mengetahui materi yang akan disampaikan oleh guru di sekolah, sehingga memungkinkan siswa untuk belajar dan membahas soal-soal yang ada pada handout tersebut di rumah.. Handout bergambar disertai peta konsep yang dihasilkan juga mampu meningkatkan minat siswa untuk belajar. Berdasarkan hasil angket uji praktikalitas diketahui bahwa penggunaan handout dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar dan mereka senang belajar dengan handout yang dihasilkan. Penggunaan gambar berwarna pada handout mampu menarik perhatian siswa untuk belajar, karena objek yang dilihat sesuai dengan bentuk aslinya memungkinkan siswa untuk
mengenal objek tersebut dari lingkungan sekitarnya. Hal ini dipertegas oleh Prastowo (2011: 99) bahwa gambar yang mendukung dalam pembuatan handout dapat menambah daya tarik dan mengurangi kebosanan siswa dalam mepelajarinya. Hal tersebut didukung oleh respon positif siswa terhadap handout. Adapun pendapat siswa tentang handout bergambar disertai peta konsep, antara lain: a) Siswa menyatakan bahwa handout menarik karena setiap materi/pembahasan diperlihatkan gambar jadi lebih mudah dimengerti, b) Siswa menyatakan bahwa mereka senang belajar dengan handout ini karena ada gambar sehingga materi mudah dipahami, c) Siswa menyatakan dengan adanya gambar yang berwarna pada handout mereka dapat termotivasi dalam pembelajaran dan d) Siswa juga menyatakan melalui handout mereka dapat melihat langsung contoh-contoh dari materi klasifikasi makhluk hidup ini. Secara keseluruhan, handout dinyatakan praktis oleh guru dengan nilai rata-rata 80,69% dan dinyatakan sangat praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata 87,24%. Hal ini menunjukkan bahwa handout bermanfaat dan mudah digunakan serta dapat mengefektifkan waktu pembelajaran baik oleh guru maupun siswa dan dapat dikatakan bahwa penggunaan handout ini sangat praktis dalam pembelajaran. Dari keseluruhan uji validitas dan praktikalitas, dapat dinyatakan bahwa handout bergambar disertai peta konsep yang dihasilkan sudah valid dan praktis. Kehadiran handout ini juga telah menjawab permasalahan bahan ajar dan belum adanya handout untuk materi Klasifikasi Makhluk Hidup. Penyajian materi yang lengkap dan mudah dipahami pada handout ini juga telah menjawab permasalahan kurang lengkapnya penyajian materi Klasifikasi Makhluk Hidup dan kesulitan siswa dalam memahami materi dan permasalahan yang dibatasi pada batasan masalah telah terjawab. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Pengembangan Handout Bergambar disertai Peta Konsep pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup untuk Siswa SMP/MTs telah valid dan praktis. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan hal-hal berikut ini: Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap pengembangan (develop). Oleh karena itu, disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melanjutkan penelitian ini pada tahap efektifitas. Guru Biologi dan peneliti lainnya dapat melakukan penelitian tentang pengembangan handout disertai peta konsep pada materi yang lain dalam rangka
membantu siswa untuk memahami dan menguasai konsep-konsep Biologi. DAFTAR PUSTAKA Angkowo, Robertus dan A. Kokasih, 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grasindo. Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. (Online). http://www .docstoc.com/docs/2879709/5-PanduanPemgembangan-Bahan-Ajar_ 270208. Diakses tanggal 28 Desember 2012). Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar inovatif. Yogyakarta : Diva Press Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Kencana Prenada Media Group.