REVITALISASI KOPERASI DI TENGAH MEA Bowo Sidik Pangarso, SE Anggota DPR/MPR RI A-272
Apa itu Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) • MEA adalah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk meminimalisasi hambatanhambatan di dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang, jasa, dan investasi. – Konsekuensi : akan terjadi integrasi yang berupa "free trade area" (area perdagangan bebas), penghilangan tarif perdagangan antar negara ASEAN, serta pasar tenaga kerja dan pasar modal yang bebas, yang akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan pembangunan ekonomi tiap negara. – Konsekuensi Koperasi Indonesia : sebagai badan usaha ekonomi akan memperoleh kebebasan dan persaingan bebas dalam perdagangan barang, jasa dan investasi di kawasan ASEAN
Ada Apa Dengan Koperasi dan UMKM Indonesia? • Pertanyaannya, sudah siapkah dunia usaha di Indonesia dalam menghadapi era MEA? – Kementrian Koperasi dan UMKM : 60%-70% Koperasi dan UKM siap menghadapi MEA. – Indeks daya saing (di antara negara ASEAN) 4,1 sama dengan Thailand. Tapi Indonesia kalah dari Singapura dan Malaysia. Bagaimana ketertinggalan koperasi di Indonesia dibandingkan dengan koperasi di Singapura dan Malaysia? Bank Kerjasama Rakyat Malaysia koperasi kredit yang berkualitas internasional dengan anggota hampir 1 juta orang dan 2081 koperasi, NUTC Fairprice koperasi konsumen di singapura menguasai 50% pasar ritel di sana dengan anggota 500.000. – Data World Economic Forum : peringkat daya saing UMKM Indonesia naik dari nomor 52 menjadi nomor 38. Berapa besar andil koperasi sebagai bagian UKM meningkatkan daya saing? Akan sangat tinggi jika amanat konstitutisi dan perundang udangan tertib terlaksana.
Bagaimana Revitalisasi Koperasi? • Membentuk koperasi itu mudah, tapi berapa yang bisa tumbuh dan berkembang? – Dari tahun 2006 sampai tahun 2015 menurut BPS jumlah koperasi aktif di Indonesia bertambah dari 98.944 menjadi 150.233. dari segi kuantitas koperasi di Indonesia terbanyak di dunia. – Menurut Kementrian koperasi dan ukm jumlah koperasi yg tidak aktif 49 ribuan. – Menurut International co-operative Alliance/ICA dari 300 rangking terbaik koperasi Indonesia hanya ada 1 Koperasi Telkomsel (KiSel) dirangking 123 tahun 2015, sebelumnya Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) di rangking 205 tahun 2014, tahun 2013 rangking 233.
Bagaimana Revitalisasi Koperasi? • Koperasi harus profesional sebagai badan usaha harus mampu bersaing dengan badan usaha lainnya Mengubah pradigma Koperasi Indonesia dari kuantitas ke kualitas – KiSel dan KWSG sebagi model Koperasi Indonesia yang diakui kualitasnya secara Internasional harus diduplikasi dan ditularkankan managemen ke koperasi koperasi lainnya di Indonesia, lewat pendidikan, latihan dan pendampingan.
Bagaimana Strategi Revitalisasi Koperasi di tengah MEA? • Apa strategi koperasi sebagai badan usaha dalam menghadapi MEA? – Perkuat SDM : jangan setengah hati. SDM koperasi harus profesional. Interaksi dengan badan usaha yg profesional dan profit harus intensif sehingga ada transfer nilai dan kultur profesional, KiSel dan KWSG bisa digunakan sebagai model. – Perkuat organisasi : strukturnya, modalnya, strategi bisnisnya harus berorientasi profit. Bermitra dengan badan usaha dari dalam dan luar negeri merupakan pilihan strategis, termasuk jaringan koperasi dari luar negeri – Ciptakan inovasi : manfaatkan teknologi dalam semua aspek, dari produksi, manajemen hingga marketingnya. Koperasi Indonesia harus jadi bagian penting pengembangan ekonomi kreatif termasuk IT. – Naikkan kelas : dari usaha untuk mencukupi kebutuhan anggota menjadi usaha yang kompetitif dan berdaya saing, tanpa meninggalkan prinsip prinsip dasar koperasi. Memasuki pasar negara negara MEA lain tanpa kehilangan pasar di Indonesia
Bagaimana Dukungan Pemerintah Terhadap Koperasi? • UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian masih berlaku sampai ada UU Koperasi pengganti, sebagai keputusan MK membatalkan UU No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian – pembangunan koperasi adalah tugas dan tanggung jawab Pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia. – Koperasi mampu berperan dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, dari segi kuantitas yg besar perubahan kualitas yg makin bermutu akan menjadi soko guru perekonomian Indonesia. – Percepatan legalisasi UU Perkoperasian yang berkualitas mendesak dituntaskan untuk menghindari dan meminimalisir pembatalan karena uji material dari MK, kerjasama DPR RI dan Pemerintah sangat dibutuhkan.
Bagaimana Dukungan Pemerintah Terhadap Koperasi? • UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah – pemberdayaan UMKM merupakan bagian yang integral dalam pembangunan perekonomian nasional, – Potensi UMKM dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan peningkatan pendapatan rakyat, penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan di saat krisis ekonomi sejak1998 terbukti menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi Indonesia.
Bagaimana dukungan Pemerintah Terhadap Koperasi? • UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 a. peningkatan daya saing UMKM di berbagai wilayah di Indonesia untuk memperkuat basis ekonomi dalam negeri hal ini penting untuk; membangun kesadaran bahwa Indonesia mempunyai produk domestik brutto terbesar dan jumlah penduduk terbesar 40% di MEA b. pengembangan UMKM untuk menjadi pelaku ekonomi agar mampu berkontribusi signifikan dalam perubahan struktural dan memperkuat perekonomian domestik hal itu akan memperlancar investasi dan arus modal pada MEA, yang memudahkan perekonomian domestik Indonesia masuk ke pasar di luar Indonesia. (Cetak tebal : pendapat penulis terhadap UU No.17 tahun 2007 RPJPN tahun 2005-2025)
Bagaimana dukungan Pemerintah Terhadap Koperasi? c.
d.
Koperasi didorong berkembang luas agar efektif untuk meningkatkan posisi tawar dan efisiensi kolektif para anggotanya, agar menjadi gerakan ekonomi yang berperan nyata dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat akibatnya; MEA sebagai kawasan perdagangan bebas menjadikan koperasi yang sehat akan mudah bekerjasama tanpa batas negara berdasarkan prinsip prinsip koperasi. pemberdayaan usaha mikro adalah pilihan strategis untuk meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan rendah, mengurangi kesenjangan pendapatan dan kemiskinan berdasar itu, perdagangan bebas dan kompetisi di MEA mendorong inovasi dan kreasi ekonomi mayarakat
• (Cetak tebal : pendapat penulis terhadap UU No.17 tahun 2007 RPJPN tahun 2005-2025)
Bagaimana dukungan Pemerintah Terhadap Koperasi? • Amanat UUD 1945 dan tiga UU tersebut mengarahkan pemberdayaan koperasi dan UMKM untuk dilaksanakan melalui pendekatan keberpihakan (affirmative) dan pendekatan pengembangan kemandirian. – Pendekatan keberpihakan dalam bentuk pemberian kesempatan berusaha, dukungan peningkatan kapasitas usaha dan keterampilan, serta perlindungan usaha terutama bagi koperasi dan UMKM yang berkembang di antara masyarakat berpendapatan rendah. MEA sebagai kawasan perdagangan bebas menjadi wahana Koperasi dan UMKM meningkatkan pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah dan serta mengurangi masalah kesenjangan ekonomi yg makin tinggi/ indek gini ratio tahun 2008 dari 0,35 menjadi 0.4 tahun 2015.
Bagaimana dukungan Pemerintah Terhadap Koperasi? – Pemberdayaan koperasi dan UMKM untuk membangun kemandirian dan daya saing melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif, penerapan iptek, dan penguatan skala ekonomi sehingga memiliki posisi tawar yang tinggi dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis. MEA merupakan peluang pengembangan kualitas koperasi dan UMKM serta tantangan bersaing merebut pangsa ekonomi lebih luas dan bebas. – Pemberdayaan koperasi dan UMKM diarahkan untuk meningkatkan kontribusinya dalam perekonomian, dalam penganggulangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, serta dalam peningkatan nilai tambah perekonomian yang menyokong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pembangunan berkelanjutan. MEA bisa menjadi pintu masuk Koperasi meningkatkan persentase terhadap product domecti brutto (PDB) Indonesia yang masih 1,7% .
Strategi "Naik Kelas“ Koperasi dan UMKM (Renstra Kementerian Koperasi dan UMKM Th 2015-2019)
Selamat Menyongsong Hari Koperasi ke 69 12 Juli 2016