MountMag
INDONESIA MOUNTAIN MAGAZINE
No. 11 / 2013
headline
Mendaki Gunung Dalam Kawasan Taman Nasional mountaineer
Willem Tasiam mountain route
Gunung Bawakaraeng expedition news
The South Face of Annapurna
FOREWORD
INDONESIA MOUNTAIN MAGAZINE
EDITORS
Hendri Agustin M Anwar S Harley B Sastha Tuti Widiastuti
Welcome Mountaineer,
SALES
Cukup lama Mountmag tidak hadir ditengah-tengah para sahabat pendaki gunung. Kami redaksi Mountmag mohon maaf atas keterlambatan yang cukup lama ini, dikarenakan oleh satu dan lain hal membuat edisi 11 ini baru bisa kami hadirkan sekarang. Pada edisi ke sebelas ini kami mengusung gunung-gunung yang berada dalam kawasan taman nasional di Indonesia. Maraknya pendakian massal di lokasi gunung yang notabene dilindungi bertajuk taman nasional ini telah menimbulkan dampak yang negatif terhadap alam di lokasi tersebut, apa dan bagaimana Taman Nasional itu? Detailnya bisa anda temukan di liputan utama kami. Seperti biasa rubrik-rubrik tetap Mountmag tampil dengan artikel yang informatif untuk anda para pendaki gunung dan pada rubrik Mountaineer kami mengetengahkan profil seorang pendaki Indonesia yang berusaha menorehkan prestasi lewat pendakian marathon di beberapa gunung di Indonesia. Pada rubrik foto gallery di edisi ke 11 ini anda bisa menemukan foto-foto menarik dengan tema SAMPAH yang merupakan hasil bidikan camera para pendaki gunung. Komitmen kami terhadap kemajuan Mountaineering di Indonesia tetap tidak berubah, dan dukungan teman-teman pendaki gunung Indonesia sangat kami butuhkan. Mari kita tularkan lebih luas virus kecintaan pada gunung-gunung Indonesia.
Redaksi
Account Executive Tuti Widiastuti Development Advisor Kamser Lumbanradja
DESIGN
Ankayama Puteri
PHOTOGRAPHER
Wahyu Widhi
WEBSITE DEVELOPMENT Richard E. Paul email:
[email protected] website: www.mountmag.com twitter: @mountmag e-magazine MountMag terbit setiap dua bulan sekali Resiko dan Tanggung Jawab: Pembaca MountMag diingatkan bahwa kegiatan mendaki gunung beresiko terjadinya kecelakaan yang menyebabkan cacat bahkan kematian. Pelaku kegiatan ini harus mengerti dan menerima kemungkinan akan resiko serta bertanggungjawab terhadap aksi dan keterlibatannya dalam kegiatan ini. MountMag tidak bertanggungjawab terhadap resiko ini. Para pelaku sangat disarankan untuk selalu memperhatikan safety standart dalam kegiatan pendakian gunung atau mountaineering ini. DILARANG MENGUTIP ATAU MEMPERBANYAK SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI MAJALAH INI TANPA IZIN TERTULIS DARI MOUNTMAG.
foto cover : Gunung Bukit Raya di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya
CONTENTS
MOUNTAIN NEWS MOUNTAINEER
17
1
9
HEADLINE
WILLEM TASIAM
STUFF
12 14
Gadget Komunikasi Para Mountaineer CLUB & COMMUNITY
MAHITALA UNPAR
JEJAK PETUALANG COMMUNITY
Mendaki Gunung Dalam Kawasan Taman Nasional 27 JOURNAL 40 Mountain Skill 41 Mountain Route Gn. Slamet - Jalur Kaliwadas 45 Tips & Trik 47 Review Buku 49 Expedition News: The South Face of Annapurna 55 Gallery Sampah
MOUNTAIN NEWS
MERAH PUTIH DI EVEREST Teks Anwar | Foto Wanadri
Pendaki dari Wanadri kembali berhasil mencapai puncak Gunung Everest di Nepal. Fajri Al Luthfi dan Martin Rimbawan mengibarkan bendera merah putih di Everest pada Kamis 23 Mei. Mereka berangkat dari Tanah Air pada 27 Maret 2013 dan memulai pendakiannya 12 Mei silam. Sebelum menginjakkan kakinya di puncak tertinggi di dunia itu, keduanya juga sudah berhasil mendaki enam puncak tertinggi lainnya yang berada di enam benua. Dengan begitu, lunas sudah utang keduanya dalam pendakian 7 Summits, pasalnya Fajri tahun lalu gagal mencapai puncak ketujuh dari rangkaian puncak tertinggi dunia tersebut dari jalur selatan. Kala itu cuaca tidak bersahabat dan dia terserang badai berkekuatan 180 km/jam di camp IV. Tempat itu merupakan camp terakhir yang berada di ketinggian 8.000 mdpl sebelum menuju puncak Everest. Di sisi lain, Martin batal diberangkatkan karena alasan medis. Martin tiba di puncak Everest lebih dahulu, yakni pukul 04.45 waktu Nepal. Dia disusul oleh Fajri sekitar 15 menit kemudian. (War/ sumber metrotvnews com/foto wanadri)
1
Indonesia Mountain Magazine
KABAR DUKA DARI GUNUNG Teks Anwar | Foto seasite.niu.edu
Korban
pendaki yang meninggal di gunung-gunung Indonesia
pendakian Gunung Arjuna, Kabupaten Lawang, Jawa Timur.
EKSPEDISI Nanga Parbat Ditunda Akibat Pembunuhan Pendaki
Korban ditemukan tidak jauh dari lokasi puncak gunung tersebut
Teks Anwar | Foto Detik 6
bertambah lagi. Eko Wahyudi, 29, ditemukan tewas setelah sempat dinyatakan hilang oleh rekannya, saat melakukan
pada 19 Mei setelah tiga hari dinyatakan hilang, tepatnya pada Jumat 17 Mei. Korban akhirnya dievakuasi melalui jalur Lawang
Pakistan akhirnya menunda ekspedisi ke puncak Nanga Parbat
pada 20 Mei. Tim evakuasi terhambat cuaca yang saat itu sedang
untuk menyelamatkan para pendaki setelah sebelumnya 10 orang
hujan lebat sehingga mengakibatkan licinnya medan evakuasi.
wisatawan ditembak mati oleh sekelompok pria bersenjata. Para
Sebelumnya, Aswin, 22, pendaki yang dinyatakan hilang di
penyerang menyerbu kemah di kaki Nanga Parbat pada Sabtu
Puncak Gunung Dempo, Sumatra Selatan pada Minggu 31 Maret
(22/6) malam dan menembak mati para wisatawan pendaki
akhirnya ditemukan Tim SAR pada Selasa 2 April. Tubuh korban
berikut pemandu mereka.
ditemukan telah mengapung di dalam kawah Gunung Api Dempo
Para korban sudah dikenali yaitu seorang berkebangsaan ganda
dengan kondisi tubuh tertelungkup.
Amerika dan China, tiga orang Ukraina, dua warga Slowakia, dua warga China dan seorang asal Lituania serta pemandu orang
Korban melakukan pendakian ke puncak Gunung Api Dempo
Nepal.
bersama enam orang rekannya pada Sabtu 30 Maret. Saat
Sekitar 40 pendaki yang masih berada di Nanga Prabat segera
melakukan pendakian korban menghilang dan terpisah dari
diungsikan ke wilayah utara ke kota Gilgit. Tidak akan ada lagi
rombongannya saat akan turun ke kawasan kawah. Kemudian
ekspedisi pendakian di Nanga Parbat pada musim panas ini dan
pada Sabtu 9 Maret, Fery Susanto, 20,
pendaftaran untuk pendakian musim dingin akan ditinjau lagi dari
meninggal dalam
perjalanan berjarak sekitar 4 Km dari Pos I Gunung Argopuro,
aspek keamanan.
Jawa Timur. Korban diduga kedinginan karena cuaca buruk
Sementara itu, ekspedisi ke puncak gunung lain di Pakistan,
dengan hujan dan kabut tebal yang menyelimuti kawasan
termasuk K2, yaitu puncak kedua tertinggi di dunia, akan
tersebut. Sebelumnya, Ian Ahdiansyah, 22, meninggal dunia
berlanjut karena tentara ada di kawasan itu. Polisi mengatakan
dalam perjalanan turun sehabis mendaki puncak Gunung Ciremai
operasi pencarian besar-besaran dilakukan untuk memburu para
di Kab. Kuningan, Jumat 4 Januari. Warga Kuningan itu diduga
tersangka. (War/AFP/Antara/foto news.com.au)
mengalami kelelahan dan kedinginan di gunung dan meninggal dunia ketika tengah dilarikan dari Pos Pendakian Palutungan menuju rumah sakit Cigugur, Kuningan. (War/dari berbagai sumber/foto seasite.niu.edu)
Indonesia Mountain Magazine
2
MOUNTAIN NEWS
Gunung Rinjani Ditargetkan Jadi Geopark Nasional Teks Anwar | Foto travelnix.com
Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah
sebagai geopark nasional yakni penyamaan persepsi tentang
memperjuangkan penetapan Taman Nasional Gunung Rinjani
kelayakan objek geopark nasional itu, melalui workshop yang
(TNGR) sebagai taman bumi atau geopark nasional.
diagendakan pada 28 Juni 2013, di Kabupaten Lombok Utara.
Sebelumnya, TNGR diusulkan ke Sekretariat Global Geoparks
Kelangkapan dokumen untuk mendapatkan penetapan geopark
Network (GGN) UNESCO untuk geoparks tingkat dunia. Namun,
nasional antara lain, data tentang hamparan geologi, hamparan
usulan yang disampaikan awal 2010 itu terhalang karena
biolog, data budaya, dan peran masyarakat dalam lokasi yang
dokumen teknis sebagai berkas pendukungnya belum lengkap.
hendak dijadikan geopark nasional itu.
UNESCO meminta dalam pengajuan usulan itu disertakan dua
Kawasan TNGR mencakup sebagian wilayah Kabupaten Lombok
lokasi lainnya yang juga memungkinkan jadi geopark dunia,
Barat seluas 12.360 hektare meliputi dua kecamatan dengan 15
sebagai pendamping TNGR.
desa, Lombok Tengah seluas 6.824 hektare yang mencakup dua
Dua obyek kawasan sebagai usulan pendamping itu yakni Gua
kecamatan tersebar pada lima desa dan Kabupaten Lombok
Kapur di Pacitan, Jawa Timur, dan Gunung Batur di Kintamani,
Timur pada tujuh kecamatan yang tersebar pada 17 desa dengan
Bali, dan UNESCO akhirnya menetapkan kawasan Kaldera
luas kawasan 22.146 hektare.
Gunung Batur Kintamani sebagai bagian dari Global Geopark
Salah satu pesona unggulan TNGR adalah Danau Segara Anak
Network (GGN) atau jaringan taman bumi global. Penetapan
yang berada pada ketinggian 2.010 meter dari permukaan laut.
tersebut dilakukan saat Konferensi Geopark Eropa ke-11 di
Danau Segara Anak berada di sebagian Gunung Rinjani yang
Geopark Auroca, Portugal, pada 20 September 2012 lalu.
tingginya mencapai 3.726 meter dari permukaan laut. (War/
Salah satu upaya mempercepat penetapan Gunung Rinjani
Antara/foto travelnix.com)
3
Indonesia Mountain Magazine
Indonesia Volcano Challenge 2013 Mountain Trail Run Sportive – Green – Nature
MOUNTAIN NEWS
Cibodas – Minggu pagi selepas subuh (2/06/13), sekitar 200
mengembangkan olah raga di kawasan gunung dan pegunungan.
orang dari beberapa daerah dan propinsi di Indonesia serta
Mengambil tema Sportive – Green – Nature, tepat pukul 06.45
perwakilan dari 16 negara asing telah bersiap-siap di lapangan
WIB, secara serentak para peserta dilepas oleh Pjs Direktur
kawasan Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Mereka merupakan
Jenderal Pelestarian Hutan dan Konservasi Alam (PHKA), Ir.
para peserta Mountain Trail Run (MRun) atau lari di gunung –
Sonny Partono, MM, mewakili Menteri Kehutanan didampingi
Indonesia Volcano Challenge (IVC) 2013 – yang untuk pertama
oleh Ketua FMI, Jodie Alexander Tirie, dan Direktur PJLKKHL
kalinya di adakan di Indonesia dan berskala internasional. Event
Kementrian Kehutanan, Dr. Bambang Supriyanto, dengan
internasional diselenggarakan oleh Federasi Mountaineering
mengibarkan bendera start.
Indonesia (FMI) bekerjasama dengan Direktorat PJLKKHL Kemetrian Kehutanan, Kemenpora, LIPI, Pemda Cianjur dan
Ratusan peserta MRun – IVC 2013, berlari dari Kebun Raya
Jabar serta Kementrian Pariwisata Kreatif dan Balai Besar TN
Cibodas melintasai kawasan Taman Nasional Gunung Gede
Gunung Gede Pangrango sebagai tuan rumah.
Pangrango (TNGGP) hingga ke puncak Gunung Gede dan lembah alun-alun Suryakencana dan kembali lagi ke Kebun Raya
Menurut Dwi Bahari, Ketua Pelaksan IVC 2013, salah satu tujuan
Cibodas. Mereka berlari melintasi hutan hujan tropis, air panas,
diadakannya IVC, adalah untuk memperkenalkan potensi gunung
gigiran kawah dan padang edelweis yang merupakan bagian dari
berapi yang ada di Indonesia. Memperkenalkan keanekaragaman
kekayaan alam yang dimiliki TNGGP.
hayati kawasan konservasi alam Indonesia, utamanya kawasan gunung dan pegunungan. Meningkatkan rasa cinta alam dan
“Keistimewaan Indonesia Volcano Challenge adalah olah raga ini
kepedulian generasi muda terhadapa lingkungan. Serta
dapat diselenggarakan di seluruh Volcano atau gunung berapi
5
Indonesia Mountain Magazine
(03:21:45). Persaingan ketat terjadi antara pelari dari Indonesia dan asing pada kategori 22 km usia 36 tahun keatas. Pada kategori ini, Jules Crawshaw dari New Zealand berhasil mencapai finish lebih dulu dengan catatan waktu 03:42:52. Disusul oleh Syambudiharto dari Indonesia (03:43:28) dan Mark Clay dari British yang menempati urutan ketiga (04:00:55). Pada ketegori Women’s Open dengan jarak tempuh 22 km, disapu bersih oleh para pelari mancanegara. Mereka adalah Rebecca Roby dari United Kingdom dengan waktu tempuh 04:18:45. Disusul Sheril Gruber dari USA (04:35:02). Kemudian posisi ketiga ditempati oleh Ann Durham dari USA (05:08:06). di Indonesia dengan ketinggian yang beragam. Uniknya karena diselenggarakan di Gunung Berapi dimana Indonesia menjadi pemilik gunung api terbanyak di dunia. Selain itu gunung api di Indonesia juga terkenal dengan hutan tropisnya”, kata Dwi Bahari, Ketua Panitia IVC 2013 yang juga Sekjen PB FMI. “Mountain Trail Run – IVC 2013 ini dibagi menjadi dua level jarak tempuh lomba (15 K dan 22 K). Kemudian masing-masing dibagi lagi menjadi 3 kategori lomba berdasarkan kelomok umur dan jenis kelamin: 17-35 tahun Pria/Wanita, 36 tahun keatas Pria/ Wanita dan Women Open”, lanjut wanita berjilbab yang juga menjadi Sekjen PB FMI ini. Sekitar pukul 09.00 WIB, KM Muhammad Alquraisy, peserta dari Indonesia berhasil memasuki garis finish untuk kategori 15 km usia 17-35 tahun dengan waktu tempuh 01:53:56. Disusul kemudian oleh Ferdi Iryanto yang hanya terpaut sekitar 1 menit. Kemudian menyusul Roby Sugara dengan catatan watku 01:57:41. Untuk kategori 15 km usia 36 tahun ke atas di menangkan oleh Hendra Wijaya dengan catatan waktu 02:21:41. Lalu disusul oleh Siau Hermansa dalam waktu 02:49:12 dan Indra Anggara 03:33:26. Kategori
Women’s
Open
dengan
jarak
tempuh
15
km
dimenangkan oleh Diana dengan catatan waktu 03:29;04. Disusul kemudian oleh Theodore Sunarli (03:43:49). Keduanya berasal dari Indonesia. Mereka berhasil mengalahkan peserta dari United Kingdom, Cheril Parker, yang harus puas berada pada urutan ketiga dengan waktu tempuh 03:52:53. Kategori 22 km usia 17-35 tahun berhasil disapu bersih oleh para pelari dari Indonesia. Mereka adalah Muhammad Taufik (02:59:49), Aryanto Wijaya (03:12:46) dan Oktavianus Quaasalmi
Indonesia Mountain Magazine
6
MOUNTAIN NEWS
“Event yang bagus dan organisasi yang bagus menyelenggarakan
dari peserta. Termasuk diantaranya peserta dari mancanegara.
ini. Ini bukan yang pertama Buntuk saya melakukan Mountain Trail Run. Tetapi untuk di Gunung Gede, ini yang pertama untuk
Saat lomba masih berlangsung, dilapangan Kebun Raya Cibodas,
saya. Gunung Gede indah sekali. Hutan yang bagus. Bisa melihat
juga diselenggarakan talks show dalam memperingati 101 Tahun
crater – kawah dan mencium bau volcano. Saya suka sekali dan
Konservasi di Indonesia dan Hari Lingkungan Hidup sedunia.
jika ada lagi saya pasti akan ikut lagi,” kata Sheril Gruber..
Talkshow yang dikemas oleh Direktorat PJKKHL Kementrian Kehutanan, menghadirkan nara sumber seperti Pjs Dirjen PHKA,
Untuk keakuratan penghitungan waktu, setiap pelari ditempel
Ir. Sonnya Partono, MM, Dr. Rahmat Abbas dari FMI dan Tosca
chip yang otomatis akan merekam waktu tempuh pelari yang
Santoso, pimpinan Green Radio.
menginjakkan kakinya di garis finish. disiarkan langsung oleh Green Radio dan secara nasional oleh Cuaca benar-benar cerah saat lomba berlangsung. Untuk
100 stasiun radio jaringan Radio Kantor Berita 68H, menghadirkan
menjaga kenyamanan, keamanan dan keselamatan para pelari,
para narasumber yang berkompeten dibidangnya yaitu Ir. Sonny
paniti telah menyediakan fasilitas berupa 4 pos medis dan 1 mini
Partono, MM, dari Direktoran Jenderah PHKA, Dr. Rahmat
hospital beserta dokter yang berada di jalur lomba. Water station
Abbas, dari FMI dan Tosca, pimpinan redaksi Green Radio. Para
yang menyediakan makanan dan minuman di beberapa chek
pembicara mengupas tema Cinta Alam dan Partisipasi Konservasi
poin. Penempatan pengawas (marshal) di titik-titik yang dianggap
Generasi Muda Dalam Aksi Nyata. Talkshow disiarkan langsung
berbahaya lengkap dengan radio komunikasi. Ambulance dan
oleh 100 jaringan radio KBR 68H dan Tempo TV.
dokter yang siap sedia di garis finish. Terlihat paniti berusaha memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada para peserta
“Alangkah baiknya kedepan acara seperti ini juga diselenggarakan
lomba. Tidak heran jika banyak mendapat apresiasi yang tinggi
di 50 taman nasional yang ada di Indonesia. Misalnya Taman
7
Indonesia Mountain Magazine
Nasional Gunung Merapi dan Taman Nasional Gunung Kerinci Seblat yang masing-masing mempunyai keunikannya sendirisendiri dan tidak kalah bagusnya dengan dengan Gunung Gede. Kementrian Kehutanan pastinya sangat mendukung dan mensuport kegiatan seperti ini,” kata Ir, Sonny Partono, MM, sesaat sebelum meninggalkan lokasi kegiatan. Sebagai bentuk penghargaan semua peserta yang dapat menyelesaikan jarak tempuh lari hingga kembali ke finish, masingmasing mendapatkan medali finisher. Sedangkan 3 terbaik untuk masing-masing kategori mendapatkan hadiah sejumlah uang tunai dan voucher belanja dari pihak sponsor. Penyerahan hadiah diserahkan langsung oleh Ketua FMI, Jodie Alexander Tirie, Direktur PJLKKHL, Dr. Bambang Supriyanto dan perwakilan BB TN Gunung Gede Pangrango, Ardi Ardono. Secara resmi acara ditutup oleh H. Suranto, Wakil Bupati Cianjur. Dalam sambutan singkatnya beliau berharap acara ini dapat menjadi agenda rutin tahunan yang dapat diselenggarakan dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Tingginya atusiasisme para peserta dalam event bertaraf internasional ini, kiranya pihak terkait dapat menjadikan ini sebagai agenda tahunan pariwisata Indonesia ataupun Kementrian Kehutanan dalam rangka promosi keunikan serta kekayaan gunung-gunung berapi di Indonesia dan sekaligu memberikan edukasi tentang konservasi alam.
Indonesia Mountain Magazine
8
MOUNTAINEER
Willem Tasiam Pendaki Marathon Indonesia Teks Harley | Foto Dok. Pribadi
Mendaki beberapa gunung sekaligus secara marathon tentu bukan perkara mudah. Kebugaran fisik menjadi salah satu hal yang harus bisa dijaga dengan baik. Sebagaimana diceritakan oleh Wiliem Tasiam, pendaki marathon di Indonesia kepada redaksi Mountmag. Terbukti, walaupun usia pria kelahiran Pontianak ini lebih dari setengah abad masih dapat melakukan pendakian marathon tersebut hingga saat ini. Salah satu prestasi terakhirnya tahun 2012, mendaki 29 gunung dengan waktu tempuh 27 hari. Bagaimana awal mula Anda mengenal dunia pendakian gunung? Awalnya diiajak teman, naik ke gunung gede liwat rute Perbawati (Salabintana). Waktu naik sempat tersesat, rupanya teman yang ngajak naik tidak hafal jalanya. turun dari alun-alun timur menujung gunung putri pun salah jalan, mustinya belok ke kiri ini malah ambil jalur ke kanan.
belakangan aku baru tahu kalau jalur itu namanya simpang maleber dan rupanya jalur tersebut tembusnya ke pasir cina Hal positif dan manfaat apa yang bisa Anda bagi kepada para pembaca rasakakan dari aktifitas tersebut? Kita bisa lebih mengenal daerah-daerah di indonesia dan bisa berinteraksi dan ber sosialisasi dengan masyarakat desa-desa disekitar kaki gunung yang akan kita daki. Saat ini Anda dikenal sebagai pelopor mendaki gunung secara marathon di Indonesia Bagaimana ceritanya Anda melakukan hal tersebut? Terinspirasi setelah membaca bukunya bapak Sutaqrjo Adi. Dalam riwayatnya beliau pernah mendaki 7 gunung
yang ditempuh dengan waktu 25 hari. Seorang teman berkomentar, “lu juga pasti bisa, malah 2x lipatnya lu juga pasti bisa”. Akhirnya saya mencoba mendaki 16 gunung dengan target 25 hari, diakhir cerita karena dana yang dipunyai tidak mencukupi, realisasinya saya hanya bisa mendaki 14 gunung dengan waktu 20 hari. Apa misi dan tujuan Anda melakukan pendakian marathon? Hanya ingin mencoba sampai sejauh mana kemampuan fisik saya dalam melakukan pendakian marathon ini. (pada saat itu tahun 2004 dengan usia 46 tahun) Apa yang membedakan mendaki gunung secara marathon dengan mendaki gunung seperti yang umumnya dikenal saat ini? Yang membedakan pendakian marathon dengan pendakian biasa yang dilakukan pada saat ini : pendakian marathon dilakukan secara berkesinambungan dan dengan target waktu yang sudah di tetapkan dan gunung yang di daki pun lumayan banyak, sedangkan yang umunya rata-rata hanya 2 atau 3 gunung yang di daki. Persiapan-persiapan penting apa yang harus dimiliki dan dilakukan untuk mendaki gunung secara marathon? Yang pasti kenalilah lebih dahulu gunung-gunung yang akan didaki secara marathon, dan yang paling penting persiapkan
MOUNTAINEER
fisik Anda secara maksimal dengan berolahraga minimal 3 bulan sebelum pendakian marathon (jogging seminggu 4 kali) Bisa Anda berbagi kepada pembaca MountMag, beberapa prestasi pendakian marathon yang telah Anda lakukan? - Tahun 2004 mendaki 14 gunung dengan waktu tempuh 20 hari - Tahun 2005 mendaki 20 gunung dengan waktu tempuh 26 hari - Tahun 2006 mendaki 22 gunung dengan waktu tempuh 25 hari - Tahun 2007 mendaki 23 gunung dengan waktu tempuh 23 hari - Tahun 2009 mendaki 24 gunung dengan waktu tempuh 24 hari - Tahun 2012 mendaki 29 gunung dengan waktu tempuh 27 hari Dalam waktu dekat ini apa rencana mengenai pendakian marathon Anda berikutnya? Semoga di tahun 2013 ini saya bisa mendapatkan dukungan dana dari pihak penyandang dana/sponsor, direncanakan mendaki 36 gunung dengan waktu tempuh 30 hari. berawal dari timur (gunung tambora) dan berakhir di barat (gunung sinabung) dengan catatan semoga ada penyandang dana yang bisa merealisasikan program saya di tahun 2013 ini Apa saran dan tips Anda untuk para pembaca dan pendaki gunung lainnya mengenai aktifitas mendaki gunung baik sekaligus berperan aktif dalam menjaga kelestariannya atau dalam hal ini konservasinya? Minimal jika anda mendaki gunung, pada saat anda mendaki,waktu anda turun gunung bawalah sampah yang anda bawa,baik secara individual atau kelompok, syukur-syukur anda masih mampu untuk membawa sampah yang ada di jalur pendakian. Biodata Singkat Nama : Willem Tasiam Lahir : Pontianak 22 Februari 1958 Alamat : Jln Bekasi Timur IV RT 001/07 No 9 Jatinegara Jakarta Timur No HP : 08179935989
11
Indonesia Mountain Magazine
STUFF
Melongok Gadget Komunikasi Para Mountaineer Teks Hendri | Foto humanedgetech.com Kadang-kadang mengupdate
kita
dan
bertanya-tanya
mempublish
gadget
apa
perkembangan
dari
yang
dipakai
ekpedisi
para
pendakiannya
pendaki secara
gunung real
di
time.
Himalaya
Berikut
salah
untuk satu
contoh dari satu set lengkap gadget yang melengkapi sebuah ekspedisi pendakian di jaman modern sekarang ini. Sebuah perusahan yang mengkhususkan diri menjual berbagai gadget untuk mendukung sebuah eskpedisi dan exporlasi yaitu humanedgetech menawarkan satu paket lengkap peralatan komunikasi canggih untuk di gunakan pada saat explorasi ataupun ekspedisi. Dengan menggunakan gadget-gadget ini para petualang yang tengah berada dimanapun di muka bumi ini dijamin bisa mengupload data dan video petualangan mereka dan bahkan mengupdate website mereka atau hanya sekedar surfing internet.
Solar Cell
Power Battery
Untuk di kawasan terpencil asupan kebutuhan listrik hanya bisa
Tenaga listrik yang di tangkap oleh solar cell tadi dialirkan dan
didapatkan dari sinar matahari, untuk itu produsen ini menyediakan
disimpan kedalam sebuah power battery, mereka menamakan
solar cell khusus untuk hingga kapasitas sebesar 124 Watt, untuk
produk ini dengan Het Power 50 Battery. Dari power battery
penggunaan laptop cukup menggunakan kapasitas 62 Watt.
ini kemudian digunakan untuk meng charger mulai dari laptop
Feather 2 adalah produk solar cell mereka dengan kapasitas 62 Watt
besar hingga, telpon satellite, PDA, GPS, MP2 player dan
dengan bobot berat 1.41kg dan ketebalan 2.5mm. Produk ini bisa
lainnya. Selain pengisian power battery ini menggunakan Solar
di lipat untuk memudahkan membawanya. Harganya USD.1290.00
Cell juga bisa menggunakan accu mobil atau juga bisa langsung dari listrik. Het Power 50 ini diproduksi dengan menggunakan teknologi Lithium Polymer yang baru dan ini menyebabkan bobotnya
yang
ringan
dan
kuat.
Harganya
Indonesia Mountain Magazine
USD.339.00
12
STUFF
Satellite Terminal Receiver
Tab on the Go
Produk yang mereka namakan Wideye Sabre ini adalah merupakan
Untuk kebutuhan terkoneksi secara mobile mereka juga
satellite terminal yang teringan, terkecil dan dari produk ultralight
menambahkan satu produk tab dari HP yaitu HP SLATE Expedition.
high-speed satellite terminal dari Inmarsat. Dengan kecepatan
Dengan OS Windows 7 untuk bisa menjalankan aplikasi koneksi
download hingga 384kb/s dan upload 240kb/s. Kecepatan
ke satellite, beratnya hanya 680 gram hampir sama dengan
streaming 32,64kbps (send dan receive), voicenya analog handset
ukuran ipad sehingga memudahkan untuk dibawa. Berfungsi baik
sudah tersedia serta Bluetooth handset. Memiliki data interface
bahkan ditemperatur yang dingin sekalipun. Harga USD.1095.00
Ethernet dan Bluetooth. Juga Kompas yang built in, dengan ukuran 195 x 259mm x 58mm. Beratnya 1.6kg. Juga sudah termasuk satu carded satellite handset. Harganya usd.1695.00
Expedition Netbook
All Terrain Containers
Netbook ini bukan netbook biasa karena sudah di-install
Semua gadget tersebut diatas di packing dalam sebuah
software CONTACT 5.0 yang merupakan aplikasi khusus
container all terrain yang tahan banting, tahan air, tahan debu,
untuk adventure yang digunakan untuk koneksi langsung ke
air tight, tahan bahan kimia dan tahan korosi yang merupakan
berbagai media internet hingga ke informasi cuaca. Juga pada
produksi dari merek terkenal pelican case. Harganya USD.130.00
expedition netbook ini sudah di install dengan highspeed satellite
INMARSAT
Dengan manapun
Launchpad.
kesemua di
dunia
Harganya
gadget-gadget ini
tetap
diatas bisa
Sumber *( www. humanedgetech.com)
13
Indonesia Mountain Magazine
USD.895.00
sebuah
terkoneksi
tim untuk
pendakian
di
mengabarkan
daerah
terpencil
perkembangan
dari
di
gunung-gunung
ekpedisi
mereka.
CLUB & COMMUNITY
MAHITALA Universitas Parahiyangan (Unpar), Bandung Earth, erde, terre, tierra, terra, mahitala, adalah barisan kata-kata
dan tebing, tetapi juga menyentuh kedalaman perut bumi dan
yang berdiri dalam bahasa berbeda namun sesungguhnya
keheningan bawah laut hingga liarnya jeram-jeram sungai serta
bermakna sama: Bumi. Dan bukan dari bangsa manapun,
keunikan suku-suku pedalaman negeri Ibu Pertiwi. Karena itu,
melainkan lidah orang-orang Jawa Kuno berbahasa Kawi-lah yang
dapat dikatakan kegiatan outdoor-sport MAHITALA meliputi enam
melahirkan kata Mahitala. Kata kuno tersebut kemudian disadari
kegiatan utama: mountaineering, rock climbing, white watering,
oleh beberapa mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan
caving, dan diving, ditambah pengamatan masyarakat tradisional
Bandung, yang hobinya bercengkerama dan berkenalan dengan
(PMT). Sebagai “mahasiswa pencinta alam”, ruang lingkup
kebebasan alam Nusantara. Bersamaan dengan tercetusnya
MAHITALA tidak hanya berkegiatan outdoor-sport, tetapi juga
ide mendirikan wadah pencinta alam oleh para senior Angkatan
mencakup kegiatan pengabdian masyarakat, search and rescue
Pelopor tersebut, maka secara resmi organisasi/ perhimpunan
dan konservasi alam. Di samping itu, semangat untuk berprestasi
MAHITALA berdiri pada tanggal 8 April 1974.
yang digeluti rasa penasaran pun selalu menyertai langkah para anggota MAHITALA dalam perjalanannya menjelajah alam
Kini, bendera kuning dan semboyan “Nothing more than the
bebas. Beberapa perjalanan yang terbesar diantaranya mulai dari
corps” telah hidup selama hampir 39 tahun dan melahirkan 35
Ekspedisi Maoke Irian Jaya, berupa pendakian dinding tegak
angkatan. Tak terasa niatan untuk sekedar mewadahi kegiatan
Puncak Trikora, penelusuran dan pemetaan gua, pengamatan
berjalan-jalan di gunung dan camping ceria di hutan, telah
flora-fauna, dan geologi, serta program kemasyarakatan di
berhasil merintis sebuah organisasi yang terus berkembang
Lembah Baliem (1983); Ekspedisi Karst Mangkalihat (1988);
dan beregenerasi hingga beranggotakan sekitar 900 orang
Ekspedisi Arus Deras Sungai Bahau, Kalimantan Timur (1990);
anggota aktif. Tidak hanya itu, MAHITALA pada hakekatnya
Ekspedisi Celebes (1993), berupa pemanjatan tebing Tinoring,
juga merupakan sebuah unit kegiatan kampus yang senantiasa
Tana Toraja, penelusuran gua-gua karst di Bantimurung, Maros,
mengenalkan mahasiswa dengan alam negerinya sendiri.
Sulawesi Selatan dan penyelaman di Kepulauan Togian, Teluk
Mengajarkan penghayatan terhadap Tuhan YME, rasa cinta tanah
Tomini, Sulawesi Tengah; Ekspedisi Arung Jeram Uwai Lariang di
air, dan kesadaran akan kedisiplinan diri serta cara bermain di
Sulawesi Selatan (2000); Ekspedisi Pegunungan Sudirman Papua
alam bebas sebagai seorang pencinta alam yang baik dan rapi.
(2009) berupa pendakian 9 puncak di Pegunungan Sudirman dimana 4 puncak tidak bernama (first ascend); Indonesia Seven
Berangkat dari keinginan mengenal diri dengan mengenal alam,
Summits Expedition Mahitala Unpar (2009 -2011) berupa
anggota MAHITALA tidak hanya bermain di daerah gunung
pendakian tujuh puncak tertinggi di masing-masih benua.
Indonesia Mountain Magazine
14
CLUB & COMMUNITY
JEJAK PETUALANG COMMUNITY Jejak Petualang community atau lebih sering disebut Jpers
bersama di berbagai gunung di Indonesia. Selain itu Jpers juga
dibentuk pada tanggal 20 januari 2004. Bermula dari obrolan
mengusung kegiatan sosial dengan memperkenalkan kegiatan
forum corner diwebsite program acara Jejak Petualang TV7 yg
alam ke anak anak jalanan Himmata, penggalangan dana untuk
kemudian merasa perlu dibuatkan sebuah milist Jejak Petualang
gempa Aceh, Situ gintung , Donor Darah dan juga kegiatan yg
sebagai wadah bagi penggiat alam bebas baik yg berlatar
baru saja berlangsung yaitu pembagian sembako, perlengkapan
belakang pendidikan Mapala maupun yg tidak untuk membentuk
sekolah dan juga donasi mesjid bagi korban banjir di muara
lingkaran pertemanan, sharing photo, ilmu dan pengalaman dlm
gembong .
berkegiatan. Saat ini anggota milist kurang lebih 3.300, facebook: 12.800, Untuk Jpers yg berlokasi di Jakarta, mereka biasa bertemu di
twitter : 6.690 dan telah memiliki tambahann Jpers regional yaitu
bawah papan panjat ataupun kantin Pasar Festival Kuningan dan
Jpers Surabaya dan Jpers Bandung .
dari kumpul kumpul itulah lahir berapa kegiatan besar seperti Jambore Petualang Indonesia 2009 yg dihadiri oleh 800an
JPers ada karena kebersamaan, dari kita untuk kita semua dan
penggiat alam dr seluruh Nusantara , Basic Rescue Course
berharap bisa mengajak seluruh anggotanya untuk lebih peduli
bekerjasama dengan KOPASKA dan CARTER Bulungan, Belajar
pada alam, lingkungan dan keselamatannya sendiri pada setiap
Navigasi dan Survival, Pengenalan satwa, Kursus Fotographi atau
perjalanan petualangan yg dilakukan seperti slogannya “To be
pun kegiatan yang bersifat kebersamaan seperti camping ceria,
one with nature”
susur pantai, snorkling bareng, fun climbing dan juga pendakian
15
Indonesia Mountain Magazine
HEADLINE STUFF
Teks Harley | Foto Harley
Mendaki Gunung Dalam Kawasan Taman Nasional Taman nasional menjadi tanda semakin tebalnya tekad Indonesia untuk mengayomi lumbung alam yang berisi jutaan keanekaragaman hayati unik. Dengan banyaknya wilayah gunung/pegunungan yang menjadi taman nasional seharusnya dapat menjadikan pendaki gunung sebagai garda terdepan menjaga kelestarian kawasan pegunungan dengan melakukan pendakian secara bijaksana
Aktiftias pendakian gunung kini semakin banyak dan besar
Bicara taman nasional tentu tidak bisa lepas kaitannya
peminatnya. Indonesia sebagai negara yang mempunyai ratusan
dengan konservasi. Konservasi dapat dipahami sebagai suatu
gunung bisa dikatakan menjadi surganya para pendaki gunung.
manajemen biosfer, tempat dimana mahluk hidup atau organisme
Saat akhir pekan atau hari-hari libur nasional, hampir sepanjang
melangsungkan kehidupannya dengan menyediakan semua
tahun gunung-gunung di Indonesia tidak pernah sepi dari aktifitas
kebutuhannya secara berkelanjutan untuk memperoleh manfaat
pendakian. Terlebih gunung-gunung di Pulau Jawa, Sumatra,
bagi kehidupan manusia sekarang hingga generasi yang akan
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi.
datang.
Namun, mungkin ada beberapa hal yang tidak pernah kita sadari
Dimensi konservasi sangat luas. Disadari bahwa manusia
saat mendaki gunung pada gunung-gunung yang berstatus
memiliki saling ketergantungan erat dengan lingkungannya.
taman nasional. Seperti diantaranya Taman Nasional Gunung
Berbagai aktivitas manusia akan menimbulkan dampak positif
Rinjani (TNGR), Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS),
maupun negatif terhadap lingkungan tempat hidupnya. Begitu
Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan Taman Nasional
juga sebaliknya, perubahan pada lingkungan akan sangat
Gede Pangrango (TNGP). Mendaki gunung di kawasan taman
mempengaruhi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya.
nasional sangat berbeda dengan gunung di luar kawasan. Ada aturan-aturan tersendiri yang harus diketahui dan difahami.
Sejarah Taman Nasional
Karena kawasan taman nasional mempunyai aturannya sendiri. Gagasan taman nasional sendiri pertama kali tercetus karena Telinga kita mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kata
dilatarbelakangi oleh seorang penyair Inggris, Willian Wordsworth,
taman nasional. Tetapi mengenai pengertiannya sepertinya tidak
pada tahun 1810, yang menggambarkan Danau District sebagai
demikian. Banyak orang yang belum mengetahui apa itu taman
proerti nasional “bagian dari hak milik nasional di mana setiap
nasional. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, taman nasional
orang memiliki hak dan bagi yang memiliki mata untuk melihat
artinya kawasan pelestarian alam yang dikelola, dimanfaatkan
dan hati untuk menikmati”.
untuk kegiatan ilmu pengetahuan, pendidikan dan pelatihan, serta rekreasi dan pariwisata. Pengertian mudahnya taman nasional
Kemudian seorang pelukis George Catlin, saat melakukan
adalah areal atau kawasan yang dilindungi oleh negara.
perjalanan menuju Amerika Barat, tahun 1832, merasa khawatir akan masa depan penduduk asli Amerika dengan segala keajaiban
Jadi taman nasional sendiri dapat diartikan sebagai tanah yang
alamnya yang dia temui dalam perjalananannya tersebut. Catlin
dilindungi, biasanya oleh pemerintah pusat, dari perkembangan
menuliskan bahwa apa yang dia lihat itu dapat dilindungi agar
manusia dan polusi. Taman Nasional merupakan kawasan
tetap ada dan lestari – (Beberapa kebijakan melindungi bagus
yang dilindungi (protected area) oleh World Conservation Union
dari pemerintah)…dalam sebuah taman yang megah…taman
Kategori II.
nasional sebuah bangsa, dimana hidup manusia dan hewan,
HEADLINE
keliaran alam dan kesegaran dari keindahan alami mereka”.
para anggotanya yang memiliki perhatian untuk mempertahankan
Kawasan Yellowstone menjadi taman nasional pertama dalam
kawasan hutan yang dinilai memiliki potensi keunikan flora dan
sejarah dunia setelah diresmikan sebagai taman nasional pada
fauna, fenomena geologi dan keindahan panorama alamnya.
tahun 1872. Mengikuti jejak Yellowstone, negara-negara lainpun ikut meresmikan kawasan-kawasan yang mereka anggap pantas
Perhimpunan ini mengajukan permohonan kepada Pemerintah
menjadi taman nasional. Diantaranya, kawasan Royal di sebelah
Hindia Belanda agar 12 lokasi ditunjuk sebagai cagar alam. Usulan
selatan Sydney, Australia, diresmikan sebagai Taman Nasional
tersebut disambut baik oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda
Royal pada tahun 1879. Lalu, Kanada, 1887, Gunung Rocky resmi
saat itu, A.F.W. Idenburg. Maka pada tahun 1916 Pemerintah
menjadi Taman Nasional dengan nama Banff National Park, yang
Hindia Belanda menerbitkan Stbl No. 278 yang memuat
sekaligus menjadi taman nasional pertama di Kanada. Setelah PD
peraturan untuk melindungi Alam di Hindia Belanda. Salah satu
II banyak taman nasional diresmikan di seluruh dunia.
upaya konservasi yaitu menunjuk dan atau menetapkan suatu kawasan untuk dipertahankan keberadaannya sebagai kawasan
Taman Nasional di Indonesia
konservasi. Kawasan Konservasi dinilai sangat penting sebagai benteng untuk mempertahankan kawasan hutan yang memiliki
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
nilai ekologis dan berfungsi sebagai penyangga kehidupan bagi
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya,
masyarakat di sekitar hutan.Ada beberapa kriteria yang harus
Taman Nasional didefinisikan sebagai kawasan pelestarian alam
dipenuhi jika suatu wilayah ingin ditetapkan sebagai taman
yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi
nasional.
yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
1. Kawasan yang ditetapkan mempunyai luas yang cukup untuk
Perkembangan taman nasional di Indonesia sangat berkaitan
menjamin kelangsungan proses ekologis secara alami;
dengan sejarah konservasi di Indonesia. Diawali kegiatan
2. Memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik berupa
perlindungan alam pada zaman Kolonial Belanda. Inisiatif
jenis tumbuhan maupun satwa dan ekosistemnya serta gejala
perlindungan alam ini muncul dari sekelompok para peneliti botani
alam yang masih utuh dan alami;
dan pencinta alam yang menyatukan diri pada tahun 1912 dalam
3. Memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh;
Perhimpunan Perlindungan Alam Hindia Belanda (Nederlandsch
4. Memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk dikem-
Indische Vereeniging Tot Natuurbescherming). Perkumpulan ini
bangkan sebagai pariwisata alam;
mempelopori dan mengusulkan perlindungan terhadap kawasan-
5. Merupakan kawasan yang dapat dibagi kedalam Zona Inti,
kawasan dan jenis-jenis flora dan fauna tertentu; mengusulkan
Zona Pemanfaatan, Zona Rimba dan Zona lain yang karena
peraturan-peraturan dan menyusun berbagai tulisan ilmiah
pertimbangan kepentingan rehabilitasi kawasan, ketergantungan
mengenai keanekaragaman hayati dan perlindungan alam di
penduduk sekitar kawasan, dan dalam rangka mendukung upaya
bumi nusantara ini. Wadah perkumpulan yang dimotori oleh Dr.
pelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, dapat
Sijfert Hendrik Koorders ini, dijadikan sebagai alat perjuangan
ditetapkan sebagai zona tersendiri.
19
Indonesia Mountain Magazine
Semangat untuk perlindungan kawasan konservasi terus berlanjut
yang kompleks dan gudang ilmu pengetahuan.
pada paska kemerdekaan Indonesia hingga saat ini. Sejarah pengelolaan kawasan konservasi terus bergulir, dan sebagai
Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan taman
tonggaknya pada tanggal 6 Maret 1980 ditetapkan 5 taman
nasional pegunungan yang memiliki hutan asli dan ruma bagi
nasional pertama di Indonesia.
mamala besar yang saat ini kondisinya diambang kepunahan, diatanranya,
Gajah
Sumatera,
Badak
Sumatera,
Harimau
1. Leuser yang membentang di belantara tropis Bukit Barisan
Sumatera dan Orangutan. TNGL telah ditetapkan sebagai Cagar
Sumatera;
Biosfer bersama TNGP dan beberapa taman nasional lainnya
2. Ujung Kulon dan
oleh UNESCO. Tahun 1984 TNGL ditetapkan sebagai ASEAN
3. Baluran yang mengapit pulau Jawa di sisi barat dan timur;
Park Heritage. Lalu TNGL juga ditetapkan sebagai salah satu
4. Gede Pangrango sebagai mahkotanya; dan
Tropical Rainforest of Sumatera sejak tahun 2004 oleh UNESCO
5. Komodo berdiri tegak mengawal di ujung timur tanah air
dengan luas 1.094.692 Ha bersama TN Kerinci Seblat (TNKS) dan
.
TN Bukit Barisan Selatan.
Kemudian 11 taman nasional menyusul lahir pada 1982, dan hingga kini telah berkembang menjadi 50 taman nasional yang
Yang tidak kalah terkenalnya dikalapangan para pendaki di
menjadi kebanggaan bangsa dan perhatian dunia.
Indonesia dan bahkan mancanegera Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Taman Nasional Gunung Rinjani
Gunung Sebagai Kawasan Taman Nasional
(TNGR) dan Taman Nasional Lorenz dengan gletser di puncaknya. Sebagai salah satu wilayah yang paling rentan di dunia, kawasan
Di Indonesia kawasan taman nasional terbagi menjadi dua
gunung yang telah ditetapkan sebagai taman nasional mempunyai
kategori. Taman nasional darat dan taman nasional laut.
aturan-aturan tersendiri yang yang harus dipahami dan ditaati
Kawasan gunung dan pegunungan menjadi bagian dari
setiap pengunjungnya. Seperti pembatasan jumlah pengunjung,
taman nasional darat. Dari 50 taman nasional di Indonesia, 18
penetapan wilayah camp, waktu-waktu pendakian dan lain-lain.
kawasan diantaranya merupakan wilayah gunung/pegunungan.
Semuanya dibuat untuk tetap bisa menjaga kelestarian wilayah
Diantaranya yang terkenal yaitu Taman Nasional Bromo Tengger
tersebut dari kerusakan dan kehancuran ekosistem sebagai
Semeru (TNBTS) – Jawa Timur, Taman Nasional Gede Pangrango
kawasan konservasi.
(TNGP) – Jawa Barat, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) – Sumatera, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) – Sumatera,
Aktifitas yang terlalu massif dengan jumlah pengunjung yang
Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) – Nusa Tenggara Barat
melebihi kuota memberikan dampak yang negatif terhadap
dan Taman Nasional Lorenz – Papua.
wilayah taman nasional. Bukan hanya permasalahan klasik seperti sampah yang mungkin ditinggalkan sebagian pendaki. Polusi
Sebagai kawasan taman nasional sekaligus konservasi, gunung/
bisingnya banyaknya jumlah manusia juga dapat mengganggu
pegunungan memegang peranan penting untuk keberlangsungan
ketenangan makhluk hidup lainnya. Bagaimana ketersedian
hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Wilayah gunung
sumber airnya. Buang air besar yang tidak dilakukan secara benar
tersebut memiliki sumber daya alam yang khas, keunikan
juga akan menimbulkan dampak yang buruk pada lingkungan.
tumbuhan, satwa dan ekosistemnya, memiliki gajala alam dan
Bisa dibayangkan jika hal tersebut dilakukan dalam waktu yang
satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh.
hampir bersamaan oleh jumlah orang yang melebihi daya dukung suatu wilayah. Dan masih banyak dampak negatif lain yang
Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP) sebagai salah satu
ditimbulkannya termasuk masalah keamanan, kenyamanan dan
dari 5 taman nasional pertama di Indonesia, menyimpan sejarah
keselamatan para pendaki itu sendiri.
panjang dalam dunia konservasi alam. Rentang waktu 1797-1952 tidak kurang dari 370 ahli botani maupun zoologi mendaki gunung
Mengingat hal tersebut sepatutnya sebagai pendaki gunung wajib
pangrango dan telah menyumbangkan dunia ilmu pengetahuan
mematuhi aturan-aturan yang berlaku dalam suatu wilayah gunug/
flora-fauna. Etalase alam ini memainkan peran utama dalam
pegunungan yang akan didaki. Terutama aktifitas pendakian
menguak rahasia ilmu pengetahuan untuk mendukung konservasi
yang dilakukan di dalam kawasan taman nasional. Prinsip Leave
alam. Bahkan ahli botani saat itu melukiskan Gunung Gede
Not Treace (baca: Leave Not Treace) dalam berkegiatan di alam
Pangrango sebagai Mutiara Mahkota Jawa. Kawasan konservasi
bebas dapat menjadi pegangan untuk kita melakukan aktifitas
ini telah merubah pemahaman tentang hutan yang awalnya gelap
pendakian mapun aktifitas alam bebas lainnya. Adanya taman
dan menyeramkan menjadi hutan tropis sebagai suaka ekosistem
nasional menjadi tanda semakin tebalnya tekad Indonesia untuk
Indonesia Mountain Magazine
20
HEADLINE
mengayomi lumbung alam yang berisi jutaan keanekaragaman
• Jadwalkan pendakian dengan baik untuk menghindari musim
hayati
pendakian atau kunjungan yang ramai.
unik.
Keberadaan
taman
nasional
yang
menjadi
kebanggaan nasional ini, menuntut ruang bathin bangsa untuk
• Persiapkan diri untuk menghadapi cuaca ekstrem dan paling
menunjukkan komitmennya bagi pelestarian, perlindungan dan
buruk serta bahaya dan keadaan darurat.
pemanfaatan berkelanjutan. Termasuk tentu kalangan pendaki
• Pastikan Anda memiliki keterampilan dan peralatan yang
gunung yang seharusnya bisa menjadi garda terdepan untuk
dibutuhkan untuk aktivitas Anda dan untuk mengatasi keadaan
menjaga kelestarian kawasan pegunungan dengan melakukan
darurat yang mungkin timbul.
aktifitas pendakian secara bijaksana.
• Untuk alasan keselamatan dan lingkungan, minimalkan dampak terhadap pengguna barang yang dapat menimbulkan sampah.
LEAVE NOT TREACE
Packing atau bungkus ulang makanan untuk mengurangi sampah.
Etika Berkegiatan di Alam Bebas
Misalnya membuang kotak kardus yang tidak perlu • Sebaiknya datang dalam kelompok kecil. Jika dalam kelompok
Menjelajahi gunung/pegunungan menjadikan pendaki gunung mengetahui banyak kondisi alam secara real. menjaga keberlangsungan dan kelestarian alam
yang lebih besar, pecahlah menjadi beberapa kelompok kecil.
Karenanya pegunungan
harus menjadi bagian dalam setiap pendakian.
2. Hormati dan Toleransi Terhadap Orang Lain • Hormatilah pendaki atau pengunjung lain dan lindungi kwalitas
Meningkatnya aktfitas manusia di alam terbuka seperti gunung/
pengalaman mereka.
pegunungan untuk mencari kesenangan, keindahan, rekreasi
• Hormati dan bertoleransilah dengan orang-orang yang tinggal
dan minat khusus pendakian gunung otomatis turut peningkatan
dan bekerja di pedesaan
bekas atau tanda yang ditinggalkan.
• Jangan menutup pintu masuk hutan atau jalan-jalan setapak. Ingatlah mungkin mesin pertanian, penduduk lokal dan layanan
Peningkatan sampah, polusi udara, polusi suara, rusaknya
darurat memerlukan perlu akses tersebut sewaktu-waktu.
sumber air, kunjungan massif manusia, gangguan terhadap
• Berhati-hatilah untuk tidak merusak properti, seperti tembok,
kehidupan liar seperti tumbuhan dan hewan, menjadi tolok ukur
pagar, dan tanaman.
perlunya aturan baku mengenai perilaku atau etika yang berlaku
• Berlaku sopan, bertegur sapalah dengan pengunjung atau
secara internasional dalam berkegiatan di alam bebas.
pengguna jalan setapak lainnya. • Saat turun melalui jalan setapak dan berpapasan dengan yang
Sebagai bagian dari alam bebas, gunung/pegunungan menjadi
mendaki, dahulukan mereka dengan memberinya jalan.
salah satu wilayah yang sangat rentan kelestariannya. Melihat
• Beristirahat dan buatlah camp jauh dari jalan setapak dan
hal tersebut,
pengunjung lainnya
sebuah lembaga nirlaba swasta di Amerika,
National Outdoor Leadership School (NOLS) sejak tahun 1990
• Biarkan suara alam berlaku atau mengalir. Minimalkan suara
telah mengembangkan Leave Not Trace. Etika berkegiatan di
kebisingan atau hindari mengeluarkan suara keras dan bunyi-
alam bebas. Awalnya dikembangkan untuk hutan hujan tropis di
bunyian lainnya
Amerika Latin. Dimana pada dasarnya berlaku untuk hutan hujan tropis diberbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
3. Menghormati Kehidupan Liar • Amati saja hewan liar dari jauh. Jangan mendekati atau
Prinsip Leave Not Trace mempunyai tujuan untuk meminimalisir
mengikutinya Hindari mengganggu mereka, seperti pada waktu
dampak sosial dan lingkungan terhadap alam bebas, seperti
sensitifnya: musim kawin, bersarang dan membesarkan anak.
gunung/pegunungan. Prinsip ini dapat menjadi tuntutan memin-
• Jangan memberi makan hewan liar. Memberinya makan dapat
imalkan bekas-bekas kehadiran kita di alam bebas terutama
mengganggu kesehatan mereka, mengubah perilaku atau
wilayah yang dilindungi seperti taman nasional, taman wisata
kebiasaan alaminya, mengekspos mereka untuk predator dan
alam dan cagar alam sebagai kawasan konservasi. Sejatinya
bahaya lainnya serta merusak rantai makan yang ada.
Leave Not Trace adalah etika yang menjadi sikap dan kesadaran
• Lindungi kehidupan liar dan makanan kita dengan menyimpannya
diri sendiri.
dalam wadah. Juga simpan sampah dalam tempat yang aman
1. Persiapan dan Perencanaan Kedepan • Pelajari terlebih dahulu peraturan atau regulasi wilayah gunung/ pegununganan yang akan didaki.
dan jauh dari gangguan hewan liar.
4.Berjalan dan Berkemah Pada Permukaan Tanah Yang Baik dan Keras • Permukaan tanah yang baik dan keras, termasuk diantaranya, jalan setapak yang jelas, tempat berkemah atau mendirikan tenda, batu, kerikil, dan rumput kering. • Lindungi daerah alami dan sumber air dengan memberi jarak yang cukup atau tidak mendirikan tenda terlalu dekat dengan sumber air seperti mata air, sungai atau danau. • Temukan tempat terbaik untuk mendirikan tenda. Usahakan atau sebaiknya tidak membuat. Sangat tidak disarankan mengubah tempat berkemah, terutama pada daerah yang populer seperti taman nasional yang juga sekaligus menjadi kawasan konservasi.
• Timbun limbah padat manusia dalam lubang yang digali dengan kedalaman 6 – 8 inch dan berjarak paling tidak antara 25 – 60 meter atau lebih dari sumber air, areal berkemah dan jalan setapak. • Bawa kembali kertas toilet dan produk kesehatan atau pemakaian pribadi lainnya • Jika mandi dan cuci peralatan makan, bawalah air dengan jarak yang cukup menjauh dari sumber air. Minimalkan sesedikit mungkin penggunaan sabun berbahan biodegradable. • Buanglah air bekas cucian peralatan masak dan makan Anda dengan cara memencarkannya.
7. Minimalkan Efek Penggunaan Api • Kebakaran dapat menyebabkan dampak yang lama dan
Untuk daerah yang populer: - Konsentrasikan kegiatan pada areal perkemahan - Berjalanlah di tengah-tengah jalan setapak yang sudah ada, baik dalam kondisi basah maupun berlumpur. Usahakan untuk tidak menginjak rumput dan tanaman liar lainnya di pinggir jalan setapak. - Jagalah areal camp atau berkemah agar tidak melebar. - Fokuskan kegiatan diseputar areal berkemah, terlebih pada daerah yang masih asli alamnya. - Biasakan mengembalikan areal berkemah seperti semula saat meninggalkannya. - Hindari menggunakan tempat atau lokasi dimana dapat timbul
menghancurkan hutan, habitat alami serta lahan pertanian. • Gunakan kompor portable dan ringan dengan bahan bakar yang dapat disesuaikan jenisnya untuk memasak. • Pertimbangkan secara masak dan bijak jika ingin membuat api unggun. Usahakan untuk tidak membuatnya, kecuali memang benar-benar memerlukannya dan keadaan darurat dan mendesak. Perhatikan hal berikut jika mendesak: - Perhatikan kondisi cuaca saat itu - Gunakan ranting atau batang pohon mati dan rubuh - Buat pada lokasi yang tahan terhadap api - Buat api unggun hingga menjadi abu
dampak baru terhadap alam
- Jangan tinggalkan api unggun dalam keadaan masih menyala
5. Biarkan Yang Anda Lihat dan Temukan
saat anda meninggalkannya
• Melestarikan peninggalan masa lalu:
- Pastikan api telah benar-benar padam atau telah menjadi abu jangan menyentuh
atau merubah susunan artefak, situs atau peninggalan budaya dan sejarah atau masa lalu. Cukup melihat atau memeriksanya saja. Termasuk juga di dalamnya sumur, daerah tambang dan monument. • Biarkan batu, tumbuhan dan objek lainnya sebagaimana Anda melihatnya saat itu. • Jangan membawa dan menaruh, menanam atau meninggalkan sesuatu (tumbuhan, binatang dan lainnya) yang bukan habitat alami kawasan tersebut. • Jangan membangun struktur bangunan yang bersifat permanen. Hindari membuat parit, kecuali jika benar-benar diperlukan dan jika sudah selesai timbun kembali atau kembali bekas parit
- Buat lingkaran cincin api saat barbecue atau membuat gundukan api - Jauhkan kebakaran kecil. Gunakan tongkat kayu yang jatuh di tanah yang dapat dipecah dengan tangan. Jangan gunakan vegetasi yang tumbuh untuk digunakan sebagai kayu bakar - Hindari membakar plastik atau bahan lainnya: yang dapat memaparkan asap beracun - Saat membuat bakaran dan akan meninggalkannya, bakar hingga menjadi abu. Padamkan api sepenuhnya, dan kemudian sebarkan abu dingin KAWASAN
GUNUNG/PEGUNUNGAN
INDONESIA
DITETAPKAN SEBAGAI TAMAN NASIONAL
tersebut seperti sedia kala.
1. TN Gunung Leuser, NAD
6. Membuang Limbah Dengan Benar
3. TN Kerinci Seblat, Jambi-Sumbar-Bengkulu-Sumsel
• Pack saat masuk dan pack saat keluar. Periksa areal berkemah kita dan sekelilingnya, apakah ada sampah atau makanan tersisa. Pack keluar semua sampah dan sisa-sisa makanan yang Anda bawa.
2. TN Batang Gadis – Gunung Sorik Marapi, Sumut 4. TN Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat 5. TN Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat 6. TN Gunung Ciremai, Jawa Barat 7. TN Gunung Merbabu, Jawa Tengah 8. TN Gunung Merapi, Jawa Tengah
YANG
HEADLINE
9. TN Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur 10. TN Meru Betiri – Gunung Sodung, Jawa Timur 11. TN Baluran – Gunung Baluran, Jawa Timur 12. TN Gunung Rinjani, NTB 13. TN Manupeu Wanggameti – Gunung Wanggameti, NTT 14. TN Kelimutu – Gunung Kelimutu, NTT 15. TN Gunung Palung, Kalbar 16. TN Baka Bukit Raya – Gunung Bukit Raya, Kalbar-Kalteng 17. TN Manusela – Gunung Binaiya, Maluku 18. TN Lorenz- Pegunungan Jayawijaya, Papua
FENOMENA PENDAKIAN MASSAL Beberapa tahun terakhir berkembang aktifitas pendakian gunung dalam jumlah besar di Indonesia yang dikenal dengan pendakian massal. Berapa banyak jumlah pendaki gunung yang
kawasan. Sebaliknya para pengunjung dan pendaki gunung wajib
dapat disebut pendakian massal memang belum ada ukurannya.
mematuhi aturan yang telah ditetapkan serta menjaga fasilitas
Namun, biasanya jumlah pendaki bisa ratusan dan bahkan hingga
yang ada. Jadi lebih bijaksana jika melakukan pendakian jumlah
ribuan orang.
yang sewajarnya dimana masing-masing anggota dapat saling
Banyak hal dan pertimbangan yang matang jika akan melakukan
control. Kalaupun akan melakukan pendakian dengan jumlah
pendakian dengan jumlah pendaki yang besar dan massif.
yang lebih besar, patuhi batas kuota atau daya dukung gunung
Standart minimal safety prosedur pendakian tentu menjadi hal
yang akan didaki dan pecahlah menjadi beberapa grup kecil.
yang wajib. Namun, ada beberapa perbedaan dengan pendakian
Bersikap bijak saat mendaki gunung adalah hal mutlak. Tidak
yang jumlahnya lebih sedikit. Seperti, jumlah peserta yang pasti
semena-mena melakukan pendakian dan menghormati hak-hak
sangat banyak. Semakin bervariasinya tingkat kecakapan, fisik
alam sebagai sang empunya rumah.
dan mental setiap peserta pendakian. Dan sebagainya.
Not Trace sebagai etika yang menjadi sikap dan kesadaran diri
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan cenderung
sendiri dalam setiap pendakian. Karena sejatinya pendaki gunung
negative biasa terjadi dalam pendakian massal dengan jumlah
harus dapat menjadi garda terdepan penjaga kelestarian alam
peserta yang besar dan massif. Pengawasan anggota atau
pegunungan.
peserta pendakian kurang terkontrol dengan baik. Waktu pendakian biasanya menjadi sangat molor dari jadwal itinerary.
Tanamkan selalu Leave
DIALOG
Sampah yang mungkin ditinggalkan oleh sebagian anggota. Rusaknya jalan setapak dan lain-lain.
Untuk mengetahui tentang taman nasional dan bagaimana
Beberapa gunung di Indonesia yang kerap dijadikan tempat
pengelolaannya di Indonesia, khususnya yang mencakup wilayah
kegiatan
gunung/pegunungan, berikut ini pemaparan Dr. Ir. Bambang
pendakian
massal,
diantaranya
Gunung
Gede
Pangrango, Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Lawu dan
Supriyanto,
M.Sc,
Direktur
Pemanfaatn
Jasa
Lingkungan
Gunung Rinjani. Karena sebagian besar gunung-gunung tersebut
Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung – PHKA, Kementrian
merupakan wilayah taman nasional, tentu pendakian dengan
Kehutanan.
jumlah peserta yang besar harus dipersiapkan secara lebih baik. Kuota jumlah peserta, waktu pendakian dan peraturan-peraturan lainnya harus di fahami dengan baik. Misalnya berilah toleransi
Secara umum apa yang dimaksud dengan taman nasional?
pengunjung atau pendaki lain di luar kegiatan pendakian massal dengan tidak mengambil batas seluruh atau bahkan melebihi
Menilik kembali sejarah taman nasional di dunia, sebenarnya
kuota yang telah ditetapkan.
taman nasional pertama berdiri sejak tahun 1887. Namun
Kerjasamasa diantara pengelola taman nasional pegunungan dan
demikian, perkembangannya di tingkat global baru dimulai pada
para pendaki gunung harus dapat berjalan dengan baik. Masing-
tahun 1962, yaitu saat Kongres Taman Nasional Sedunia Pertama,
masing harus dapat saling menghormati. Pihak pengelola wajib
di San Diego, Amerika Serikat. Kemudian disusul Kongres ke dua
melayani para pengunjung dan pendaki gunung serta membangun
di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat, pada tahun
fasilitas-fasilitas yang semestinya tanpa merusak
1972. Kedua kongres tersebut, diprakarsai oleh International
23
Indonesia Mountain Magazine
Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).
di bawahnya yaitu PP. No. 28 Tahun 2011, pembagian zonasi ini
Indonesia sendiri pada waktu itu baru mengikuti Kongres yang
diluar 3 zonasi tersebut dimungkinkan sesuai dengan keperluan.
kedua.
Penataan zonasi ini pada prinsipnya untuk mengakomodir dua kepentingan yang sama-sama mendesak yaitu pelestarian alam
Kemudian pada tahun 1982, Indonesia menjadi tuan rumah
dan kesejahteraan serta keberlangsungan hidup manusia. Tarik
Kongres Taman Nasional yang ke 3 yaitu di Bali. Saat itu,
ulur antara desakan kepentingan dari luar dengan niat luhur untuk
organisasi kehutanan masih setingkat Direktorat Jenderal,
melestarikan kekayaan alam bagi generasi mendatang, membuat
sedangkan
dan
pemanfaatan di kawasan taman nasional tidak bisa dilakukan
Konservasi Alam (PHKA) setingkat eselon II dengan nama
dengan sembarangan, namun tetap berdasarkan prinsip-prinsip
Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA). Sebelum
pelestarian.
Direktorat
Jenderal
Perlindungan
Hutan
Kongres, Indonesia telah mempersiapkan kawasan yang akan menjadi taman nasional yang pada waktu itu masih ditangani oleh
Kecenderungan
Departemen Pertanian. Pihak-pihak seperti Agriculture Organ-
berkembang. Jika sebelumnya konservasi hanya ditujukan untuk
ization-United Nations Development Programme (FAO-UNDP)
tujuan konservasi dan pengembangannya, diprioritaskan kepada
Nature Conservation and Wildlife Management Project, untuk
perlindungan hidupan liar, maka dewasa ini pengembangannya
mencari data ihwal konservasi alam dan pengelolaan satwa
diarahkan kepada pemanfaaan secara lestari. Hal ini semakin
liar. Pada tahun 1979-1982, Indonesia mendapat bantuan dari
menguat setelah diselenggarakannya Kongres TN Sedunia ke-5
FAO-UNDP untuk pengembangan taman nasional. Pembentukan
di Durban tahun 2003 yang menghasilkan kesepakatan bahwa
taman nasional pertama di Indonesia, pada waktu itu mengikuti
setiap entitas kawasan konservasi harus dapat memberikan
sistem skoring FAO-UNDP (1974-1978), yang intinya bahwa ke
manfaat bagi masyarakat dan para pihak.
pemanfaatan
taman
nasional
ini
terus
lima taman nasional tersebut merupakan perwakilan tipe-tipe ekosistem dan sudah bagus dalam hal pengamanannya, bebas dari manusia. Seiring dengan perkembangan waktu, beberapa kriteria ditambahkan lagi yaitu pembentukan kawasan nasional
Kenapa taman nasional itu sangat penting untuk keberlangsungan hidup makhluk hidup termasuk manusia?
disesuaikan dengan daerah jelajah satwa atau tipe ekosistemnya. Dalam perkembangannya, IUCN selanjutnya mendefinisikan
Kekayaan alam yang terkandung di dalam taman nasional itu
kawasan konservasi (TN) sebagai suatu ruang yang dibatasi
sangat melimpah dan memiliki arti penting bagi semua makhluk
secara geografis dengan jelas, diakui, diabdikan dan dikelola,
hidup. Oleh karena itu, taman nasional bersama kawasan suaka
menurut aspek hukum maupun aspek lain yang efektif, untuk
alam lainnya disebut juga sebagai sistem penyangga kehidupan,
mencapai tujuan pelestarian alam jangka panjang, lengkap dengan
baik dari sisi ekologi, ekonomi maupun sosial budaya. Indonesia
fungsi-fungsi ekosistem dan nilai-nilai budaya teriat yang ditunjuk
memiliki kawasan konservasi dengan luas lebih dari 27 juta hektar,
untuk: (1) Melindungai integritas ekologis dari satu atau beberapa
dimana 17,2 juta ha adalah taman nasional. Di dalam hutan seluas
ekosistem di dalamnya,untuk kepentingan sekarang dan generasi
ini terdapat sumber plasma nuftah baik flora dan fauna yang luar
mendatang, (2) Menghindarkan/mengeluarkan kegiatan-kegiatan
biasa, dari sisi jumlah maupun jenisnya. Dari jumlah spesies yang
eksploitasi atau okupasi yang bertentangan dengan tujuan-tujuan
ada di dunia, kita memiliki 11% species tanaman, 10% species
pelestarian alam dan (3) Menyediakan landasan bagi kepentingan-
mamalia, 16 % species burung, 25.000 species flora dan 400.000
kepentingan spiritual, ilmiah, pendidikan, wisata dan lain-lain.
species fauna. Itu baru dari sisi plasma nutfah, maka tidak salah jika Indonesia disebut sebagai salah satu negara megabiodi-
Di Indonesia sendiri sebagaimana dinyatakan dalam Undang-
versity. Belum lagi kekayaan lain berupa jasa lingkungan seperti
Undang No. 5 Tahun 1990 didefinisikan bahwa kawasan taman
air. Kita memiliki 600 milyar meter kubik air per detik. Untuk
nasional dikelola dengan sistem zonasi yang terdiri dari zona
potensi karbon, terdapat sekitar 625 Giga ton karbon. Potensi
inti, zona pemanfaatan dan zona lain sesuai dengan keperluan.
lain adalah obyek dan daya tarik wisata alam. Yang tidak kalah
Sistem zoning ini ditegaskan kembali dalam Undang-Undang
menarik juga terdapat potensi energi panas bumi 29,5 giga watt
No. 41 Tahun 1999, dijelaskan bahwa kawasan taman nasional
dan energi listrik dari air 18,5 giga watt. Semua kekayaan tersebut
merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem
merupakan kebutuhan hidup dasar manusia dan makhluk hidup
asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk
lainnya.
tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi alam. Zonasi ini mencakup
Pemanfaatan jenis flora dan fauna
serta jasa lingkungan di
zona inti, zona rimba dan zona pemanfaatan. Dalam peraturan
Taman Nasional tersebut didasarkan pada prinsip “save it” lalu
Indonesia Mountain Magazine
24
HEADLINE
“study it” dan yang terakahir adalah “used it” artinya manusia
sumber daya energi dan sumber daya lingkungan. Gunung
boleh memanfaatan apabila ada studi tentang daya dukung agar
berapi juga memiliki nilai-nilai penting antara lain sebagai gudang
pemanfataan tsb dapat berkelanjutan dan tidak mengganggu
plasma nutfah dengan keanekaragaman hayati dan faunanya;
keberlangsungan peran taman nasional tersebut.
perlindungan fungsi hidro-orologis, karena merupakan daerah tangkapan air penting dan sumber air dari sungai-sungai
Apa peranan Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung (Jasling) – PHKA, Kementrian Kehutanan dalam pengelolaan taman nasional di Indonesia?
yang mengalir di daerah sekitarnya; merupakan sumber nilai budaya dan kekuatan spiritual masyarakat sekitar; menyimpan potensi besar sebagai obyek wisata alam. Secara ekosistem global, wilayah pegunungan yang berada di bagian hulu adalah merupakan wilayah perlindungan bagi kawasan yang berada
Peran Direktorat tentunya tidak terlepas dari tugas pokok dan
di hilir. Jika wilayah di bagian hulu ini tidak dijaga, dapat kita
fungsi (tupoksi) yang kami emban sebagaimana diamanatkan
bayangkan bahaya yang mengancam bagi wilayah hilir. Contoh
dalam Peraturan Menteri Kehutanan No. P.40/Menhut-II/2010
sederhana, jika hutan di bagian hulu ditebang, maka fungsi
tanggal 20 Agustus 2010. Secara garis besar Direktorat PJLKKHL
hidrologis akan terganggu baik di bagian hulu maupun hilir. Yang
bertugas untuk melaksanakan penyiapan bahan perumusan
terkena dampaknya bukan hanya makhluk hidup yang berada di
kebijakan,
dan
hutan, namun juga penduduk yang menetap di bagian hilir. Jadi,
evaluasi pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemanfaatan
ini merupakan mata rantai, sehingga disebut sebagai ekosistem.
jasa lingkungan kawasan konservasi dan hutan lindung. Dalam
Disinilah pentingnya pelestarian di kawasan hulu.
pelaksanaan
kebijakan,
bimbingan
teknis,
menjalankan tugas ini, Direktorat didukung oleh 5 Sub Direktorat teknis (Program dan Evaluasi, Pemanfaatan Jasa Lingkungan, Pemanfaatan Wisata Alam, Bina Cinta Alam, dan Sub Direktorat Promosi dan Pemasaran Konservasi Alam). Berdasarkan tupoksi
Seperti apa sebenarnya pengelolaan taman nasional di Indonesia terutama kawasan gunung/ pegunungan?
tersebut, kami memberikan arah dan kebijakan dalam bentuk seperti peraturan, pedoman, petunjuk teknis, yang menjadi dasar
Pengelolaan taman nasional di Indonesia secara teknis dikelola
bagi para pengelola taman nasional dalam mengelola taman
oleh Unit Pengelola Teknis (UPT) dibawah Direktorat Jenderal
nasional, yaitu terkait dengan pemanfaatan jasa lingkungan
PHKA. Terdapat 77 UPT di seluruh Indonesia yang menjadi
(wisata, air, karbon, panas bumi) dan bina cinta alam. Bimbingan
pengelola kawasan konservasi. Beberapa UPT baik eselon II
teknis dan pembinaan kepada pengelola juga kami lakukan
dan III memiliki keunikan karena mengelola kawasan gunung/
baik dengan mengundang mereka ke pusat maupun kami yang
pegunungan seperti Gn. Leuser, Kerinci Seblat, Gede Pangrango,
datang langsung ke pengelola. Kami juga turut berperan serta
Halimun Salak, Merapi, Merbabu, Bromo Tengger Semeru,
dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM di tingkat pengelola,
Gn.Rinjani, Kelimutu. Pengelolaan kawasan gunung/pegunungan
misalnya melalui pelatihan-pelatihan. Apa yang kami lakukan
tersebut tetap mengacu pada 3 (tiga) prinsip pengelolaan yaitu
tentunya tidak terlepas juga dari goal yang menjadi tujuan dari
perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan. Jadi, para dasarnya
keluarga besar kami, PHKA.
tidak ada perbedaan kaidah dan aturan terkait pengelolaan untuk kawasan pegunungan maupun perairan. Yang menjadi
Dari 50 taman nasional di Indonesia yang ada saat ini, 18 diantaranya merupakan wilayah gunung/pegunungan. Mengapa wilayah gunung/ pegunungan begitu penting untuk ditetapkan sebagai kawasan taman nasional? Negara kita adalah negara cincin api, karena
perbedaan, pendekatan teknis yang dilakukan tentunya harus disesuaikan dengan kondisi fisik antara pegunungan dan perairan yang tidak sama.
Apa yang perbedaan pengelolaan taman nasional di Indonesia dengan di luar negeri?
dikelilingi oleh
pegunungan berapi, dan sebagian besar dari gunung-gunung ini
Secara prinsip, pengelolaan taman nasional di Indonesia dengan
masih aktif dan sewaktu-waktu dapat meletus. Bahaya letusan
luar negeri adalah ditujukan untuk pelestarian alam sehingga
gunung berapi tentu saja akan selalu mengiringi kehidupan
bermanfaat bagi manusia saat ini dan juga generasi masa
manusia sepanjang masa. Namun dari sisi lain, gunung berapi
mendatang. Hanya saja, secara aturan, memang berbeda.
memiliki berkah yang luar biasa bagi negara yang memilikinya.
Pengelolaan taman nasional dalam hal anggaran 100% berasal
Setidaknya ada tiga kelompok sumber daya utama yang dapat
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Berbeda
diberikan oleh gunung berapi; sumber daya mineral dan batuan,
dengan diluar negeri, pengelola taman nasional boleh menerima
25
Indonesia Mountain Magazine
bantuan anggaran dari mitra. Sebagai contoh, di Taman Nasional
satwa-tumbuhan liar.
Yosemite (Amerika), pemerintah hanya memberikan 20% dari total kebutuhan anggaran pengelolaan, sisanya diperoleh dari mitra. Di jepang, Taman Nasional Oze yang terletak di prefecture Gunma, Niigata dan Fukushima dikelola oleh Yayasan Oze yang merupakan yayasan publik dengan Presiden/wakil presiden Gubernur masing2 prefecture sedangkan anggotanya dari
Dalam waktu dekat apa rencana Direktorat Jasling – PHKA untuk kawasan taman nasional gunung/ pegunungan? Dan apa rencana jangka panjangnya agar pengelolaan taman nasional, terutama kawasan gunung/pegunungan menjadi lebih baik?
private sector. Contoh lain adalah hal penegakan hukum. Jika di Indonesia pengelola hanya berwenang terhadap tindak pidana
Kami akan melakukan pembinaan dan bimbingan teknis kepada
kehutanan, maka di Amerika para pengelola juga bertanggung
Unit Pengelola Teknis selaku pengelola di lapangan terkait bidang
jawab terhadap pelanggaran umum yang terjadi di dalam kawasan
tugas pokok dan fungsi instansi PJLKKHL seperti telah dijelaskan
yang menjadi wilayah kerjanya, seperti kecelakaan, narkoba, dan
sebelumnya. Kami juga terus melakukan pembinaan terhadap
lain sebagainya. Yang menarik, tiket masuk kawasan di Indonesia
generasi muda untuk meningkatkan kepedulian mereka terhadap
masih rendah sekali berkisar antara Rp. 1.500 – Rp. 2.500 per
pelestarian alam melalui kegiatan-kegiatan bina cinta alam.
orang untuk wisatawan lokal dan Rp. 15.000 untuk wisatawan asing, maka tiket masuk kawasan taman nasional di luar negeri
Merujuk pada Roadmap Pembangunan Kehutanan Berbasis
per orang nya lebih dari Rp. 150.000,-
Taman Nasional yang menjadi salah satu acuan arahan dan kebijakan Direktorat PHKA, untuk jangka panjang beberapa
Beberapa tahun belakangan fenomena pendakian massal dengan jumlah pendaki yang massif mulai ratusan bahkan ada yang hingga ribuan marak di Indonesia. Bagaimana bapak melihat hal tersebut? Apa dampak negatif yang paling mengkhawatirkan jika hal tersebut dilakukan di dalam kawasan taman nasional? Saya prihatin jika memang terjadi fenomena itu. Kegiatan wisata alam di Taman Nasional seyogyanya mengedepankan konsep
strategi yang akan dilakukan adalah : penguatan enabling condition melalui revitalisasi tatalaksana (deregulasi), penguatan kelembagaan, pemantapan kawasan dan pemulihan ekosistem, peningkatan kerjasama dan partisipasi, penyelesaian konflik.
Apa saran bapak untuk para pengunjung dan pendaki gunung yang melakukan aktifitas di dalam kawasan taman nasional gunung/pegunungan agar dapat ikut serta menjaga kelestarian kawasan tersebut?
ekowisata. Konsep ini memiliki pengertian bahwa kegiatan wisata yang dilakukan harus bertanggung jawab dalam menjaga
Siapkanlah fisik dan mental serta perbekalan yang memadai,
kelestarian lingkungan.
terjaga
menghormati etika, budaya, dan kearifan masyarakan setempat.
hendaknya jumlah pengunjung yang memasuki kawasan harus
Yang sangat penting adalah pelajari dan patuhi aturan-aturan
sesuai dengan kemampuan daya dukung kawasan tersebut.
yang telah ditetapkan oleh pengelola. Apabila aturan-aturan ini
Kunjungan ke suatu kawasan agar dapat termonitor dan
dapat dilaksanakan dengan baik, tentunya akan bermanfaat
terkendali, biasanya pengelola sudah menentukan pintu masuk
untuk keselamatan diri sendiri dan lingkungan.
Agar kelestarian lingkungan
yang resmi ke kawasan. Nah.. disini juga dituntut kesadaran yang penuh dari pengunjung kawasan agar turut menjalankan segala aturan yang ditetapkan, begitu juga pengelola tentunya harus lebih tegas mengawasi pelaksanaan aturan-aturan tersebut, sehingga semua pihak dapat bersama-sama dalam berpartisipasi menjaga kelestarian kawasan. Dampak negatif dari wisata masal di kawasan konservasi yang paling utama adalah terjadinya penurunan kualitas lingkungan dan terganggunya fungsi kawasan, yang diakibatkan oleh kegiatan wisata masal, antara lain yang diakibatkan oleh pencemaran, sampah, vandalisme, kebakaran hutan, dan gangguan terhadap
Dr. Ir. Bambang Supriyanto, M.Sc Jabatan : Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung (sejak Januari 2012) Pendidikan : S1 Kehutanan IPB Tahun 1986 S2
Agricultural
Development
University
of
Ghent,
Belgia,1992 S3 Management of Land and Forestry University of Ghent, Belgia,1997
JOURNAL
Sukses Menggapai Atap Indochina
Teks Ulfa Maryana | Foto KMPA Eka Citra
Vietnam, negeri yang sempat porak poranda akibat peperangan
orang itu langsung menyahut, “I Love Indonesia, Soekarno!!”.
amat panjang, kini sedikit demi sedikit mulai menunjukkan taring
Rupanya KBRI di Hanoi tidak banyak tahu mengenai Fansipan
di dunia internasional. Tim nasional sepakbolanya misalnya
yang merupakan puncak tertinggi di kawasan Indochina dan
mulai diwaspadai di kawasan ASEAN. Ekonominya juga
masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Hoang Lien Son.
membaik dan beberapa tempat wisatanya mulai diunggulkan.
Kekhawatiran menebal ketika kami mendapatkan kabar bahwa
Kami mendapat kesempatan mengunjungi Vietnam dalam
Desa Sapa, yang merupakan titik awal pendakian, disebut
rangka pendakian “atap Indochina” yaitu Gunung Fansipan
sebagai daerah yang masih primitif dan di sana masih banyak
yang memiliki ketinggian 3.143 mdpl. Sekaligus kami ingin
terjadi kejahatan seksual.
memotret secara langsung bentang alam beserta kehidupan Namun kemudian Mr Trong, seorang agen tur pendakian
masyarakatnya.
Fansipan dari Sapa, membantah kabar tersebut. Katanya, Dengan sedikit rasa khawatir, karena seluruh tim adalah
Sapa merupakan desa modern yang sudah menjadi kawasan
perempuan, kami sambangi Vietnam. Kami tiba di Kota Hanoi
pariwisata terpadu sehingga kami tidak perlu khawatir. Dia
setelah melewati perjalanan dari Jakarta. Sedikit anekdot,
berjanji akan menjamin keselamatan kami.
Vietnam rupanya sangat menghormati mendiang Ir Soekarno sebagai presiden pertama Indonesia karena sikapnya yang
Gunung Fansipan terletak sebelah barat tenggara Vietnam
menentang imperialisme modern. Saat kami tiba di Hanoi
dan berbatasan langsung dengan China. Kawasan ini
misalnya, seorang warga Vietnam menyapa dan menanyakan
dinobatkan menjadi Asean Heritage Garden oleh ASEAN karena
asal kami. Saat dijawab bahwa kami datang dari Indonesia,
keanekaragaman hayatinya yang khas monsun sub-tropis Asia.
27
Indonesia Mountain Magazine
Berbagai flora dan fauna endemik terdapat di kawasan hutan ini. Akses pendakian Fansipan dibuka sepanjang tahun dengan waktu terbaik pendakian sekitar Maret dan Oktober-November. Di bulan-bulan tertentu di kawasan ini sering turun hujan salju dan es. Pendakian umumnya dilakukan melalui jalur Tram Ton di Desa Sapa. Setiba di Sapa, kami telah ditunggu oleh Mr Trong. “Selamat datang di Sapa,” sambutnya dengan hangat. Kami beristirahat sejenak di base camp sambil berbincang-bincang mengenai kondisi masyarakat setempat. Di sela-sela obrolan Mr Trong menyatakan bahwa kami adalah tim pendaki perempuan pertama dari Indonesia. Ya, dunia pendakian di Indonesia memang sedang mengalami perkembangan yang baik, ditandai semakin banyaknya peminat kegiatan ini. Hal tersebut dipicu oleh keberhasilan pemuda Indonesia mencapai puncak-puncak tertinggi di dunia seperti yang dilakukan Mahitala Universitas Parahyangan dan Wanadri. Prestasi para pendaki perempuan Indonesia pun tak kalah hebat. Sejak era 90an perempuan-perempuan Indonesia mampu mengukir sejarah. Misalnya, Aryati yang sukses ke Annapurna IV dan Clara yang mencapai Everest, walaupun beberapa kalangan masih menyangsikan prestasi Clara itu. Ada juga Ekspedisi 555, digagas sejak tahun 2011 yang akan mendaki gunung di 5 puncak, 5 benua dan semua pendakinya berusia di atas 50 tahun. Luar biasa! Mr Trong langsung menyiapkan berbagai hal untuk pendakian. Selanjutnya dari kantor agen tur, kami diantar menuju titik awal pendakian jalur Tram Ton menggunakan minibus. Jaraknya sekitar setengah jam perjalanan dari Sapa. Kemudian kami menyusuri jalanan batu yang tertata rapih sampai di ujung jalan lalu mulailah mendaki jalan tanah setapak. Pemandangan jajaran puncak gunung menjulang terpampang sejauh mata memandang. Entah sebelah mana puncak Fansipan berada. Kami terus berjalan melewati jalan setapak dengan vegetasi yang tidak terlalu rapat. Sesekali melintasi sungai-sungai kecil dan menyusurinya. Terdapat tiga jalur pendakian untuk mencapai puncak Fansipan yaitu Tram Ton, Sin Chai, dan Cat Cat. Jalur Tram Ton ini paling dekat dan ramai. Kami mulai pendakian dari ketinggian 1.800 mdpl dengan ditemani oleh seorang guide dan seorang porter yang membawa karung dari anyaman rotan berisi barangbarang kebutuhan kami. Komunikasi menjadi kendala serius karena mereka tidak mahir berbahasa Inggris, jadi solusinya menggunakan bahasa universal yaitu bahasa tubuh. Cuaca yang cerah memudahkan kami. Medan yang terjal dan berbatu kami lewati sambil sesekali beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan. Dari kejauhan terlihat jajaran
Indonesia Mountain Magazine
28
JOURNAL
pegunungan China membentang seakan tak ada ujungnya.
masih menjadi tantangan yang harus kami lalui. Kabut mulai
Medan mulai menanjak, bahkan ada yang sampai 90 derajat
turun menutupi gagahnya puncak-puncak yang menjulang.
sehingga harus dibantu naik memakai tangga besi yang sudah
Terlihat dari kejauhan, atap sebuah pondokan dan jejeran
terpasang. Di depan kami terlihat lekukan punggungan dengan
tenda berbaris rapih. Ya, itulah pos II yang akan menjadi camp
jalan setapak sangat panjang dan berliku. Batas-batas yang
kami malam ini. Setelah sampai kami langsung beristirahat
terbuat dari beton menunjukkan bahwa kami tidak boleh
sambil disuguhi beberapa makanan oleh porter. Pondok pos II
melewatinya karena jurang-jurang menganga di sisi kanan-kiri.
berbentuk segitiga memanjang, pilar-pilarnya terbuat dari pohon
Bunga-bunga yang mekar dan pemandangan puncak-puncak
bambu dan atapnya dari terpal, di dalamya terdapat panggung
menjulang di sepanjang perjalanan mengobati rasa lelah.
dari kayu untuk tempat tidur. Karena banyak pendaki lain yang
Beberapa kali kami menemui pondokan dari bambu dan beratap
akan memakai tempat tersebut akhirnya kami memutuskan
terpal yang merupakan tempat para pendaki bermalam. Menurut
untuk mendirikan tenda sebagai tempat bermalam.
guide, kami akan bermalam di pondokan pos II di ketinggian Ada yang menarik di camp II. Banyak orang berbaju hitam
2.800 mdpl.
dengan ikat kepala berwarna hitam pula. Tak sungkan mereka Vegetasi yang mulai rapat dengan pohon-pohon besar khas
menjajakan air mineral. Itulah warga dari Suku Hmong. Mereka
hutan tropis menandakan ketinggian yang mulai bertambah.
tinggal di gunung ini dan menjadikan gunung sebagai dewa.
GPS sudah menunjukkan ketinggian 2.300 mdpl. Medan terjal
Mereka mencari nafkah dengan berbagai profesi, di Sapa
29
Indonesia Mountain Magazine
misalnya orang Hmong menjajakan barang-barang kerajinan sedangkan di pedalaman selain menjajakan minuman mereka masih banyak yang berprofesi sebagai petani. Suku Hmong mempunyai ciri khas menggunakan ikat kepala dari kain. Dari warna kain itu kita bisa melihat termasuk ke dalam kelompok mana orang tersebut karena Suku Hmong terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu Hmong Merah, Hijau, Hitam, dan Putih. Daerah penyebaran suku Hmong tersebar di kawasan pegunungan di China, Kamboja dan Vietnam. Kabut menutup panorama alam layaknya tirai-tirai alam menutup hari. Matahari pun beranjak dan langit mulai gelap. Hawa dingin dan lembab mulai kami rasakan walaupun belum terlalu menusuk tulang. Cukup menjadi alasan kami untuk masuk ke dalam tenda sambil menikmati makan malam.
Indonesia Mountain Magazine
30
JOURNAL
Keesokan harinya kami bangun dan bersiap menuju puncak. Setelah makan pagi kami berangkat dengan hanya membawa makanan secukupnya dan kamera. Kabut tebal mengiringi perjalanan ke puncak. Medan yang berat kami lalui dan akhirnya kami mencapai puncak tertinggi di Indochina. Puncak Fansipan ditandai dengan sebuah tugu alumunium berbentuk segi tiga bertuliskan Fansipan 3.143M. Di bagian atas tugu terdapat tanda bintang sebagai lambang negara Vietnam. Panorama alam yang indah sayangnya tidak bisa kami nikmati dari puncak karena kabut yang sangat tebal. Setelah melakukan selebrasi kami lalu turun menuju pos II dan segera lanjut menuju Sapa. Perjalanan turun ini sedikit lambat karena kondisi fisik yang mulai menurun. Sampai di Sapa, kami disambut oleh Mr Trong seraya mengucapkan selamat karena kami adalah tim perempuan Indonesia pertama yang mencapai puncak Fansipan, puncak tertinggi di Indochina.
31
Indonesia Mountain Magazine
JOURNAL
You’ll never walk alone, begitulah ketika Yanaka wisatawan asing dari Belanda bernyayi bersama kami di tapal batas tertinggi Pulau Lombok. Memang siang itu tinggal rombongan kami dan Yanaka yang masih tertinggal di puncak Rinjani. Meskipun selama perjalanan masing-masing anggota tim tercecer satu per satu, namun ditutup dengan menyetuh puncak tercantik Gunung Rinjani bersamaan. Oktober yang indah seumur hidup.
33
Indonesia Mountain Magazine
Teks Arif Abdillah Foto Arif Abdillah
Where is your summer? This is my summer.
Rinjani. Surabaya—Mataram Perjalanan kami mulai dari Terminal Bungurasih Surabaya menuju Terminal Sritanjung Banyuwangi. Kami berangkat pukul 22.00 WIB dan sampai di Banyuwangi pukul 05.15 WIB. Bus Jurusan Banyuwangi berangkat tiap 1 Jam dan beroperasi
Tujuan
Biaya
Lama
Surabaya-Banyuwangi (via pantai utara/Situbondo)
Rp 42.000-Rp 65.000 (ekonomi)
7 jam
Angkot ke Ketapang
Rp. 5.000
5 menit
Ferry Ketapang—Gilimanuk
Rp. 6.000/orang
45 menit
Gilimanuk—Terminal Ubung
Rp. 25.000
3,5 Jam
Ubung—Pelabuhan Padang Bay
Rp. 30.000
2,5 Jam
Padang Bay—Lembar
Rp. 36.000/orang
4—5 Jam
24 Jam, jadi tidak perlu khawatir bagi yang berasal dari luar Surabaya. Terminal Sritanjung—Pelabuhan Ketapang dapat ditempuh menggunakan angkot yang berjarak kurang lebih sekitar 3 km. Selanjutnya perjalanan menggunakan kapal ferry, pukul 08.00 WITA kami sudah sampai di Pelabuhan Gilimanuk. Sebelum keluar dari kawasan Pelabuhan Gilimanuk ada pemeriksaan identitas bagi setiap orang yang akan memasuki wilayah Pulau Bali, jadi jangan sampai lupa membawa kartu identitas. Perjalanan selanjutnya ada menggunakan minibus menuju Terminal Ubung Denpasar. Karena kami sampai di
pandailah menawar untuk harga termurah.
Gilimanuk terlalu siang sehingga kami ketinggalan bus yang langsung Pelabuhan Padang Bay. Akhirnya kami menggunakan
Note:
minibus yang hanya sampai Terminal Ubung. Perjalanan lebih
Bagi yang membutuhkan homestay maupun transportasi dari
kurang 4 jam, kemudian kami ganti lagi menggunakan minibus
Kota Mataram menuju Rinjani (Jalur Senaru maupun Sembalun),
menuju Pelabuhan Padang Bay ujung timur Pulau Bali sebelum
baik yang datang via Pelabuhan Lembar atau Bandara Lombok
menyebrang ke Lombok. Kami sampai di Pelabuhan Padang
Praya, bisa menghubungi Pak Sa’ad (087864893590) yang
Bay pukul 15.45 WITA. Kapal ferry penyebrangan Bali—Lombok
merupakan Ketua Paguyuban Ojek dan Jasa Travel di Senaru,
berangkat tiap jam. Penyebrangan cukup lama sekitar 4—5
Bayan, Lombok Utara. Biaya yang ditawarkan sangat pas untuk
Jam dengan ombak yang cukup besar. Kapal ferry Padang
kantong bacpackers. Jangan lupa untuk selalu menawar harga.
Bay—Lembar berangkat tiap 1 jam sekali. Selama di ferry
Pak Sa’ad juga menyediakan guest house milik pribadi bagi
usahakan membawa makanan ringan sendiri, karena selama
pendaki yang mau naik Rinjani (via Senaru), tanpa membayar
penyebrangan tidak ada pedagang asongan, dan restorasi ferry
sewa kamar, gratis, hanya dikenakan tarif makan yang
kebanyakan hanya menyediakan mi instan dan minuman hangat
disediakan saja, sekali makan sekitar Rp. 10.000.
saja. Pukul 21.00 perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya kami sampai di Pelabuhan Lembar, selanjutnya kami dijemput
Day 1
teman pendaki yang berdomisili di Mataram.
Ekspedisi pendakian Rinjani Oktober 2012, kami lakukan
Pilihan moda transportasi darat yang lain adalah menggunakan
bersama teman-teman dari Jasmapala (Jasa Marga Pengiat
Bus Antar Kota Antar Propinsi yang langsung turun Terminal
Alam) Cawang Tomang Cengkareng, Jakarta. Anggota tim kami
Mandalika Mataram. Dari Bungurasih bus berangkat antara
berjumlah 15 orang pendaki, karena jumlah yang cukup besar
pukul 16.00—17.00 WIB. Tarif atas bus Surabaya—Mataram Rp.
maka kami menggunakan jasa porter sebanyak 5 orang. Tarif
250.000, karena harga tersebut bukan harga pas jadi pandai-
untuk menggunakan jasa porter berkisar Rp. 125.000/hari.
Indonesia Mountain Magazine
34
JOURNAL
terus menanjak dengan kondisi aspal jalan yang cukup layak, meskipun masih ada lubang di beberapa titik. Kami sampai di Pos Perijinan Sembalun sekitar pukul 14.10 WITA, mengisi data pengunjung dan membayar biaya masuk sebesar Rp. 10.000/orang. Kemudian kami melanjutkan kembali menuju Desa Sajang. Dari Desa Sajang tersebut merupakan jalur baru yang memotong jarak sekitar 8 km apabila kita melakukan pendakian dari Sembalun Lawang. Jalur via Sajang merupakan jalur yang melewati perkebunan warga yang biasa digunakan warga mencari rumput dan menggembala. Setelah persiapan dan mengecek ulang logistik kami memulai pendakian pukul 14.45 WITA. Kondisi jalur melewati persawahan warga, sungai kering, beberapa tanjakan bukit dengan tanah yang cukup berdebu. Dari jalur ini puncak 3726 mdpl sudah terlihat dan sabana sembalun yang indah jangan sampai terlewat untuk diabadikan. Sekitar 3 jam perjalanan akhirnya kami membuka camp pertama di Pos 2/Tengengean di ketinggian 1500 mdpl. Di shelter ini terdapat sumber air yang cukup, meskipun tidak besar. Di Pos Tengengean tanah lapang tidak cukup luas, sehingga kami membuka tenda di tengah Jembatan.
Day 2 Selamat pagi para pendaki, itu mungkin yang akan katakan para kera liar yang sudah terbiasa dengan manusia. Kera liar tersebut akan semakin mendekat dan berkerumun bila kita lempar makanan. Hampir dipastikan siapa saja yang melewati Pos 2 akan melihat kawanan kera tersebut.
Pada ekspedisi kali ini kami memilih naik via Sembalun. Dari Kota Mataram menuju Sembalun perjalan cukup panjang sekitar 5 jam perjalanan. Pemandangan sangat memukau dengan barisan pegunungan dan kebun di kanan kiri. Jalan
35
Indonesia Mountain Magazine
Hari kedua pendakian cukup panjang dan jalur hampir tidak
Day 3
ada ‘Bonus’. Kita akan disambut dengan tanjakan, tanjakan dan
Pendakian di hari ke-tiga yakni adalah menuju Puncak Rinjani.
tanjakan hingga Tujuh Bukit Penyesalan yang termashyur.
Tracking santai menuju tanah tertinggi Pulau Lombok memakan
Setelah packing, sarapan dan persiapan, pendakian kami mulai
waktu sekitar 4-5 jam. Kondisi jalan menuju ke puncak
pukul 08.40 WITA. Matahari sangat terik jadi gunakan sunblock
didominasi oleh jalan yang berpasir. Kontur jalan terus menanjak
untuk mengurangi kulit yang terbakar, karena di hari kedua kita
mengikuti punggungan gunung. Lebih kurang 1 km sebelum
akan melewati savana yang tidak ada pepohonan peneduh
puncak kondisi jalur didominasi bebatuan dan tanjakan semakin
hingga memasuki Bukit Penyesalan. Tanjakan yang ada diantara
terjal. Kami berangkat dari Plawangan Sembalun Pukul 02.30
Tengengean—Plawangan Sembalun berkisar 45—70 derajat.
WITA. Suhu udara ketika itu berkisar 100 C, karena pendakian
Pada tujuh bukit penyesalan kondisi fisik benar diuji karena
ke puncak dilakukan dinihari persiapkan pakaian hangat dan
tanjakan yang terus menaik tanpa ampun dan tanpa bonus.
nyaman untuk berjalan serta senter/headlamp yang memadahi.
Namun kondisi jalur cukup teduh karena vegetasi pohon cemara
Sekitar pukul 04.30 WITA, semburat merah matahari mulai
mulai lebat hingga Plawangan Sembalun. Selain itu karakteristik
terlukis di langit timur Rinjani. Sepanjang jalur kita tetap bisa
Gunung Rinjani hampir dipastikan diatas jam 12.00 atau 13.00
menikmati matahari terbit meskipun belum sampai puncak.
kabut mulai naik dan cuaca mendung, sehingga tracking
Setelah tracking sangat santai rombongan pertama kami tiba
menjadi lebih sejuk.
pukul 07.30 WITA dan anggota tim paling terakhir sampai di 3726 mdpl pukul 09.30 WITA. Biasanya sebelum pukul 08.00
Setelah tracking 5 jam yang menyenangkan akhirnya pukul
WITA Puncak Rinjani penuh oleh para pendaki yang lain yang
14.00 WITA kami tiba di Plawangan Sembalun. Plawangan
sudah tiba lebih dulu untuk menikmati sunrise di dataran
Sembalun merupakan tanah lapang yang cukup luas yang
tertinggi. Sehingga lebih baik ‘mengalah’ asalkan kita sudah
merupakan pos terakhir yang digunakan sebelum menuju
berada di puncak sebelum pukul 10.00 WITA kondisi masih
Puncak Rinjani. Pos ini terletak di ketinggian 2639 Mdpl. Setelah
belum terik dan latar belakang danau Segara Anak semakin
seharian tracking di jalur yang menanjak dan berdebu, kita bisa
jelas terlihat, dan mari berfoto sepuasnya tanpa menggangu
membersihkan diri di sumber mata air yang berjarak sekitar
pendaki yang lain. Rombongan kami termasuk kesiangan
500 meter ke arah kiri bukit. Pada ketinggian tersebut kondisi
sampai puncak tapi berkah dari semua itu kami menguasai 3726
sumber air tanah masih mengalir sangat baik, sehingga wilayah
mdpl karena para pendaki lain sudah turun sehingga merasa
ini menjadi camp peristirahat sebelum summit attack.
Puncak Rinjani milik pribadi tim kami. Kabut mulai naik ketika
Indonesia Mountain Magazine
36
JOURNAL
kami kembali turun ke Plawangan Sembalun. Tetap waspada ketika turun karena babatuan yang tidak padat mudah longsor dan tergelincir, sehingga jaga jarak yang cukup antar-pendaki. Ditambah lagi jalur yang berpasir akan menggangu pendaki lain di belakang kita. Hanya butuh kurang lebih 2 Jam untuk sampai di basecamp karena kemiringan jalur cenderung nyaman dan mendorong kita untuk terus jalan bahkan lari. Dikarenakan kondisi cuaca gerimis maka rombongan kami kembali bermalam di Plawangan Sembalun.
Day 4 Seperti rutinitas tiga hari sebelumnya; packing, sarapan pagi dan melanjutkan turun ke Segara Anak. Jarak Plawangan Sembalun—Segara Anak kurang dari 5 km. Turunan curam dan melewati bebatuan besar dan hingga jalan setapak hingga Segara Anak. Selama jalur menurun ini kita akan disihir oleh kecantikan Segara Anak hingga menyentuh air danau secara
37
Indonesia Mountain Magazine
langsung yang payau. Segara Anak berada di 2.010 mdpl.
Day 5
Waktu tempuh normal sekitar 2 jam. Rombongan kami termasuk
Rombongan kami merencakan untuk membuka camp di Segara
yang tidak normal, karena kami start pukul 08.30 WITA dan
Anak selama 2 malam. Kegiatan yang kami lakukan adalah
baru sampai 4 jam kemudian, karena sayang untuk melewatkan
memancing. Siapapun yang memancing di Segara Anak pasti
momen ini terlalu cepat. Maka rombongan kami lebih sering
dapat ikan. Karena jernihnya danau Segara Anak ikan yang
berhenti untuk berfoto daripada istirahat untuk makan dan
sudah tampak dari permukaan air. Ikan mujair, mas, tombro
minum. Salah satu keistimewaan Rinjani adalah sumber mata
yang mendominasi ekosistem segara anak. Jangan sampai lupa
air panas. Berjarak lebih kurang 500 m dari basecamp Segara
membawa peralatan memancing ketika naik Rinjani. Kapan lagi
Anak terdapat air terjun hangat, sehingga kita berileksasi dengan
bisa memancing sambil menghadap Gunung Baru Jari yang
udara tanpa polusi dan berendam air hangat di ketinggian
masih aktif di tengah danau yang memiliki kedalaman sekitar
Rinjani.
230 meter.
Indonesia Mountain Magazine
38
JOURNAL
Day 6 Hari terakhir kami di Rinjani, perjalanan kali ini lumayan panjang.
hujan tropis yang lebat. Tracking jalur Senaru sangat sejuk
Dari Segara Anak langsung ke Senaru berjarak sekitar 12 km.
karena pepohonan yang begitu lebat hingga sinar matahari sulit
Jalur yang cukup berat adalah ketika kita menuju Plawangan
untuk menembus ke tanah. Sepanjang jalur kondisi jalan di
Senaru. Jalan melewati bebatuan besar dan menanjak terus,
penuhi akar pepohonan yang sudah ratusan tahun. Kondisi jalan
tentu saja dengan jalan ‘bonus’ yang jarang. Pada beberapa titik
setapak dan akar tanah yang membentuk tangga alami sangat
kemiringan mencapai hampir 90 derajat. Para pendaki harus
ramah bagi pendaki, bila di bandingkan jalur berbatu yang
bergantian apabila ada pendaki lain yang berlawanan arah yang
rawan tergelincir. Terdapat 6 shelter via Senaru. Kondisi tiap
akan turun ke danau. Rombongan kami memulai tracking pukul
pos peristirahatan masih terawat dengan baik bila dibandingkan
07.00 WITA dan sampai di Plawangan Senaru 10.15 WITA.
dengan jalur Sembalun. Rombongan pertama kami sampai di
Plawangan Senaru merupakan puncak gugusan gunung yang
Senaru sekitar pukul 14.40 WITA. Di Senaru terdapat banyak
mengelilingi Segara Anak. Plawangan itu artinya batas, sehingga
guesthouse yang tersedia bagi yang ingin bermalam terlebih
Plawangan Senaru merupakan batas (puncak) dari daerah/
dahulu. Serta tersedia angkutan berupa ojek untuk menuju ke
kawasan Senaru. Dari sini kita akan kembali di sihir oleh Segara
terminal terdekat sebelum kembali ke Mataram atau langsung
Anak lengkap dengan Gunung Baru Jari yang menyeruak di
pulang ke kota masing-masing. Untuk angkutan umum biasanya
tengah danau, serta puncak Rinjani. Plawangan Senaru adalah
jarang kita dapatkan ketika malam hari.
ucapan selamat jalan dari Segara Anak, karena setelah kawasan
Pukul 17.30 WITA rombongan terakhir kami tiba dan pendakian
perjalanan kita akan terus menurun hingga Pos Perijinan Senaru.
Rinjani berakhir di sini. Senaru, Bayan, Lombok Utara.
Setelah Plawangan Senaru kita akan melewati kawasan hutan
What a great summer. Miss you Rinjani.
39
Indonesia Mountain Magazine
SKILL
Merancang Survival Kit
Teks Hendri Foto Hendri Survival kit adalah alat bantu yang sangat berfaedah sekali saat
bisa membawa satu liter air.
seorang pendaki gunung berada dalam situasi survival atau
• Tablet pemurni air
tersasar di hutan. Sebuah survival kit yang efektif hendaknya
Tablet ini sangat berguna memurnikan air mentah agar bisa
disiapkan berdasarkan elemen-elemen survival seperti, air,
diminum langsung. Dewasa ini juga sudah dijual peralatan
perlindungan, api dan makanan. Berikut Mountmag menguraikan
penyaring air portable yang kecil seperti sebuah sedotan.
sebuah contoh survival kit yang seharusnya dimiliki oleh seorang
• Heliograp
pendaki gunung di Indonesia.
Heliograp adalah sebuah kaca pantul yang sudah dirancang
• Perangkat pembuat api.
untuk memantulan cahaya matahari kepada target yang kita
Dewasa ini tersedia di pasaran berbagai perangkat untuk
inginkan misalnya helykopter tim SAR. JIka tidak memiliki
menghasilkan api, seperti korek api water proof, Flint atau
Heliograp bisa diganti dengan kaca kecil, cara menggunakannya
pengapian yang terdiri dari magnesium dan pematiknya, atau
buatlah tanda V dengan jari anda lalu arahkan target ditengah
korek api gas. Untuk membuat kotek api water proof anda
jari bentuk V tadi dan arahkan pantulan sinar matarahari dari
bisa mencelupkan pentol koreknya kedalam lilin cair sehingga
kaca ke bentuk V tadi.
membungkus kepala korek agar tidak basah. Kaca pembesar
• Pisau Lipat Kecil
juga bisa dijadikan sebagai perankat pembuat api dengan
Pisau lipat kecil yang memiliki beberapa macam penggunaan
bantuan matahari.
dan cocok untuk digunakan sebagai alat bantu.
• Lilin
• Peluit Badai
Gunakan lilin yang tahan lama, selain berguna untuk membantu
ini bisa digunakan untuk menarik perhatian tim SAR.
pembuatan api unggun juga bisa jadi penerangan anda.
• Medikal Kit
• Jarum jahit dan benang serta peniti.
sedikan medical kita sederhana yang berisi obat-obat seperti:
persiapkan beberapa ukuran jarum jahit dan salah satunya yang
obat penahan sakit, obat penenang usus (sakit perut), antibiotic,
memiliki lubang besar serta benang yang cukup dan lilitan di
obat alergi, obat anti malaria, obat luka dan plesternya. Serta
jarum tersebut. Peniti dengan berbagai ukuran.
obat-obat yang berkaitan denga penyakit kambuhan anda jika
• Mata kail dan benangnya
ada.
Siapakan mata kali dalam ukuran yang berbeda serta
• Kotak Survival Kit.
benangnya.
Gunakan yang tahan air, anda bisa menggunakan kotak plastic
• Compass
tahan air yang banyak di jual dipasaran.
Kompas kecil sederhana yang berfungsi baik. • Kawat halus
Saat anda berada dalam situasi survival anda akan sangat
Kawat halus yang kuat dengan panjang yang cukup, ini akan
mensyukuri jika saat itu memiliki item-item tersebut diatas untuk
banyak gunanya seperti diantaranya membuat perangkap
lebih membantu anda melewati dan keluar dari situasi survival
• Gergaji kawat
dengan selamat. JIka anda ingin membeli survival kit yang
Gergaji kawat ini juga banyak dijual dipasaran, sangat efektif dan
sudah all in yang banyak dijual dipasaran, kenali terlebih dahulu
mudah menyimpannya. Sangat berguna untuk membantu anda
tujuan penggunaannya, karena paket survival kit yang dijual
membuat bivak
dipasaran ditujukan untuk penggunaan medan yang berbeda-
• Kantong plastik
beda. Bawalah selalu survival kit dalam ransel anda, meskipun
Bisa digunakan untuk berbagai keperluan salah satunya
anda tidak pernah tahu kapan akan menggunakannya. Ada
mendapatkan air dari tumbuhan dengan proses kondensasi.
baiknya juga anda rajin berlatih mempraktekan teknis-teknis
Kondom juga bagus untuk sarana penyimpanan air satu kondom
survival dengan bantuan survival kit anda. Selamat berlatih.
Indonesia Mountain Magazine
40
MOUNTAIN ROUTE
Rute Pendakian Bawakaraeng Teks Hendri Foto Hendri
Gunung Bawakaraeng berada 75 km dari arah kota Makassar.
sudah mengenali para pendaki yang akan mendaki gunung
Gunung yang namanya berarti “Mulut Tuhan” ini merupakan
Bawakaraeng dan biasanya mereka mengantarkannya hingga
gunung favorit bagi para pendaki gunung disekitar Makassar,
ke desa Lembana. Selain menggunakan angkot anda juga bisa
dan selalu dikunjungi pendaki di akhir pekan. Gunung yang
mencarter kendaraan dari Makassar dan ini akan jauh lebih
berketinggian 2.830 mdpl ini berada di Kabupaten Goa Sulawesi
cepat lagi dan bisa menghemat waktu.
Selatan. Di kaki gunung ini terdapat daerah wisata pegunungan terkenal di Sulawesi Selatan yaitu Malino yang bisa ditempuh
PERIJINAN
dengan waktu tempuh berkendara kurang lebih dua jam. Rute
Perijinan pendakian tidak terlalu susah, para pendaki hanya
umum pendakian menuju puncak Bawakaraeng adalah dari desa
diwajibkan untuk mengisi buku tamu yang berada di rumah
Lembana yang berada di daerah Malino.
kepala desa Lembana dan membayar retribusi Rp.2.000/orang.
AKSES TRANSPORTASI
RUTE PENDAKIAN
Dari dalam kota Makassar kita terlebh dahulu harus menuju terminal lama yaitu terminal Sungguminasa bisa dengan
Desa Lembana
menggunakan menggunakan angkutan kota atau yang dikenal
S 5º° 15’ 08.0” E 119° 54’ 14.3” – 1.517 mdpl
juga dengan sebutan “pete-pete” . Dari terminal lama ini ada
Desa ini merupakan titik awal memulai pendakian ke puncak
angkutan pedesaan berwarna merah dengan jurusan trayek
Bawakaraeng, pemandangan lansekapnya di dominasi oleh
Malino hingga ke kampung Beru dengan waktu tempuh 2
perladangan penduduk dan jejeran rumah dengan betuk atap
hingga 3 jam. Pada umumnya para supir angkutan tersebut
khas Sulawesi Selatan. Mata pencaharian penduduknya adalah
41
Indonesia Mountain Magazine
POS 4 S 5° 16’ 56.7” E 119° 55’ 19.1” – 1.996 mdpl Pos empat ini dicapai dalam waktu kurang lebih 1 jam perjalanan dari pos tiga. Tidak ada yang istimewa pada pos ini. POS 5 S 5° 17’ 11.5” E 119° 55’ 47.8” – 2.129 mdpl
bertani. Curah hujan rata-rata adalah 2.034mm/tahun dengan suhu udara minimum 15°C dan maksimum 20°C. umumnya penduduknya ber etnik Makassar atau penduduk asli, dan umumnya rumahnya bersedia digunakan untuk bermalam. Desa yg termasuk dalam kecamatan Tinggi Moncong, kabupaten Gowa, lebih dikenal dengan daerah Wisata Malino.Masyarakat desa Lembana ini sangat ramah dan bersahabat, banyak pendaki yang menginap gratis di rumah penduduk sebelum
Jika mendaki santai maka pos ini cocok digunakan untuk
mendaki, Tiap akhir pekan tempat ini selalu ramai dikunjungi
bermalam karena lokasinya cukup lapang dan terdapat sumber
oleh Pendaki yang ingin mendaki gunung Bawakaraeng
air berupa aliran sungai kecil yang letaknya tidak jauh dari lokasi
ataupun orang yang hanya sekedar santai menikmati hari libur
Pos 5 yaitu di koordinat S 5° 17’ 10.2” E 119° 55’ 51.7”. Dari
dikaki gunung Bawakaraeng. Jalur pendakian berawal dengan
Pos ini menuju pos berikutnya medan agak terbuka disepanjang
melewati perladangan penduduk dan kemudian memasuki hutan
jalan setapak dipenuhi oleh tumbuhan semak perdu berduri
cemara kondisi hutan cemara terus berlanjut hingga sampai di
dan pohon-pohon yang tidak begitu rapat, kondisi jalur terus
Pos 1 yang berjarak kurang lebih 1 -2 jam perjalanan.
menanjak melewati beberapa bukit.
POS I
POS 6
S 5° 16’ 07.4” E 119° 54’ 44.2” – 1.741 mdpl
S 5° 17’ 31.1’ E 119° 56’ 09.3” – 2.380 mdpl
Pos satu ini berada di ketinggian 1.741 mdpl, dari lokasi ini jalur pendakian terus landai hingga mencapai Pos 2. Jarak tempuh dari pos satu hingga ke pos dua kurang lebih 1 jam perjalanan di pos ini terdapat sumber mata air yang mengalir. POS 2 S 5° 16’ 31.9” E 119° 54’ 52.8” – 1.842 mdpl Dari Pos dua ini keadaan jalur pendakian masih belum terlalu menanjak, masih landai dan mulai memasuki vegetasi hutan. Jarak tempuh dari pos ini hingga sampai ke pos tiga tidak jauh berbeda dengan jarak tempuh dari pos satu ke pos dua. POS 3 S 5° 16’ 47.3” E 119° 55’ 00.9” – 1.911 mdpl Pos ini terdapat sumber mata air dan juga terdapat lokasi yang cukup untuk mendirikan tenda.
Pos ini berada di akhir dari medan tumbuhan perdu dan cukup
Indonesia Mountain Magazine
42
terbuka terbuka. Pos ini tidak begitu luas, hanya cukup untuk
Lokasi pos ini adalah sebuah dataran yang cukup terbuka.
mendirikan satu tenda. Tidak ada sumber mata air di pos ini.
Dibawah pos 8 ini terdapat sumber air berupa cerukan cukup
Dari pos ini rute pendakian memasuki hutan berlumut dengan
besar dari sungai yang kering biasanya sungai ini di musim
pohon-pohon yang cukup rapat dan teduh. Kondisi jalan
hujan berair yang cukup deras arusnya. Lokasi ini dikenal juga
setapak berbatu-batu dan berlumut licin serta cukup menanjak.
dengan sebutan Telaga Bidadari. Dari pos ini jalur setapak terus mendaki kembali memasuki hutan dan sesekali agak terbuka
POS 7
hingga ke pos berikutnya.
S 5° 17’ 50.1” E 119° 56’ 11.5” – 2.555 mdpl Pos 7 berada tepat diakhir tanjakan berlumut dari Pos 6. Pos
POS 9
ini berada diatas bukit dan dengan pemandangan lepas. Ada
S 5° 18’ 43.2” E 119° 56’ 47.1” – 2.612 mdpl
setupuk batu-batu besar yang berada disebelah kanan jalan saat kita sampai di pos ini. Karena kondisi pos ini yang cukup tinggi dan terbuka maka sering terjadi angin kencang di Pos ini, Tak jarang juga kita menemukan beberapa sesajen yang diletakan di tumpukan batu-batu besar tadi. Kemudian dari Pos 7 menuju pos berikutnya keadaan jalan setapak menurun memasuki hutan terus dan kemudian jalur mendatar kekiri melipiri punggungan hingga kemudian bertemu dengan sungai kering dan setelah itu kembali menanjak hingga sampai di pos berikutnya. Pada etape jalur ini kia juga akan menemukan inmemoriam dari pendaki yang meninggal di gunung ini. POS 8 S 5° 18’ 29.7” E 119° 56’ 37.2’ – 2.450 mdpl
Tidak ada yang terlalu istimewa di pos ini hanya merupakan sebuah dataran medan terbuka. Mulai dari daerah ini kita bisa menemukan edelweis, tumbuhan perdu sub alpine dan cantigi . Jalan setapak berbatu menanjak terus kemudian kembali memasuki hutan belumut hingga sampai di Pos berikutnya. POS 10 S 5° 18’ 57.4” E 119° 56’ 37.5” – 2.796 mdpl
43
Indonesia Mountain Magazine
Pos ini yang merupakan sebuah dataran di antara pepohonan,
16’ 14.8” E 119° 55’ 09.1” dengan ketinggian 1.724 mdpl.
Sedikit naik keatas dari pos ini ada sumber air berupa cerukan
Pendakian dari Dusun Makdako ini lumayan bisa menghemat
besar seperti sumur, daerah ini terbuka selain di lokasi pos
waktu karena langsung tembus ke Pos V jalur Lembana. Medan
10 di deket sumber air ini juga bisa mendirikan tenda hanya
pendakian dimulai dari deket rumah Tata Badu dan kemudian
karena daerah yang terbuka sehingga angin jauh lebih kencang
melewati perladangan penduduk, menyeberangi sungai kecil
dibanding di lokasi pos. Dari lokasi ini puncak dengan tiang
menanjak terjal masuk kedalam hutan. Jalan setapak jelas
trianggulasinya bisa terlihat jelas karena hanya berjarak kurang
hingga sampai di Pos 5.
lebih 10 menit lagi. Puncak Bawakaraeng S 5° 19’ 01.0” E 119° 56’ 39.6” – 2.830 mdpl
Dari puncak Bawakaraeng kia bisa memandang lepas kesegala penjuru, jika cuaca cerah kia akan melihat puncak gunung Lompobatang yang ada di sisi Selatan dari gunung ini, diarah barat bisa terlihat pemandangan laut dan kota Makassar sedangkan di arah utara kita bisa melihat sosok gunung Bulusarung. Perkiraan rata-rata waktu tempuh dari pos ke pos. • Desa Lembana – Pos I : 1 jam 30 menit
TIPS TIPS PENDAKIAN BAWAKARAENG
• Pos I – Pos II : 1 jam
• Jalur pendakian dari Lembana ini cukup panjang jika
• Pos I – Pos III: 1 jam
ingin menikmati pendakian ke gunung ini ada baiknya
• Pos III – Pos IV : 1 jam 30 menit
menginap dua malam di gunung ini dengan break down
• Pos IV – Pos V : 1 jam
dua kali camp yaitu di Pos 5 dan Pos 10, kedua pos ini
• Pos V – Pos VI : 1 jam 45 menit
memiliki sumber mata air.
• Pos VI – Pos VII : 2 jam • Pos VII – Pos VIII : 1 jam
• Di desa Lembana tidak ada warung yang lengkap
• Pos VIII – Pos IX : 1 jam
menjual logistik, ada baiknya logistik anda lengkapi di kota
• Pos IX – Pos X : 40 menit
Makassar.
• Pos X – Puncak : 10 menit. • Saat turun usahakan untuk tidak terlalu sore mencapai Alternatif menyingkat waktu
Desa Lembana karena akan susah untuk mendapatkan
Selain dari Desa Lembana untuk menyingkat perjalanan
transportasi keluar dari desa tersebut.
pendakian bisa juga ditempuh dari Dusun Makdako ( S 5°
Indonesia Mountain Magazine
44
TIPS & TRIK
Memilih Tenda untuk Pendakian Gunung Tenda adalah rumah bagi pendaki gunung di alam bebas, oleh karena itu sebuah tenda yang nyaman dan mampu melindungi pendaki gunung dari cuaca gunung yang kadang kejam adalah mutlak dimiliki oleh para pendaki gunung. Dewasa ini di Indonesia banyak beredar tenda-tenda baik buatan local maupun import. Namun dari kesemua tenda tersebut tidak semua tenda yang bisa dipakai untuk pendakian gunung, jika anda berencana untuk membeli sebuah tenda ada baiknya anda pertimbangkan beberapa tips berikut ini sebelum memutuskan untuk membeli sebuah tenda yang anda butuhkan untuk aktifitas pendakian gunung.
KONSTRUKSI TENDA
tenda terlalu dekat jaraknya dengan flysheet maka pada saat
Dewasa ini tenda untuk pendakian gunung lebih banyak beredar
anda gunakan di lapangan dan hujan maka flysheet yang basah
dalam bentuk dome dan beberapa pecahan disain dari dome
dan tertiup angin akan menempel pada bagian dalam (inner)
. Saya tidak akan membahas mengenai detail bentuk-bentuk
tenda sehingga akan membuat tenda bocor, karena bagian
disain tenda disini tapi lebih kepada beberapa point penting
dalam tenda bukan terbuat dari bahan yang tahan air. Selain
yang harus diperhatikan dalam disain sebuah tenda.
itu seperti dijelaskan pada point diatas dengan adanya jarak yang cukup jauh antara lapisan dalam dan flysheet, akan
• Tenda Double Layer.
memudahkan uap air yang dihasilkan oleh tubuh penghuni tenda
Tenda untuk pendakian gunung umumnya terdiri dari dua lapis,
bisa larut oleh angin yang melewati jarak tersebut sehingga
yaitu lapisan dalam (inner) dan lapisan luarnya (flysheet), lapisan
pengembunan pada bagian dalam dari flysheet bisa berkurang.
luar berfungsi untuk melindungi lapisan dalam dari cuaca atau hujan. Meskipun dewasa ini tenda single layer yang bahannya
• Flysheet yang cukup menutupi tenda
terbuat dari material yang bernafas seperti goretex banyak
Untuk pendakian gunung sebaiknya memilih tenda yang
beredar akan tetapi untuk kondisi cuaca Indonesia lebih awet
memiliki flysheet yang menutupi seluruh bagian tenda hingga
jika memilih tenda doble layer. Selain itu tipe double layer
kebawahnya. Dan perhatikan juga apakah flysheet tersebut
membuat penghuni tenda akan lebih nyaman karena uap air
cukup memiliki tali-tali yang cukup pada setiap ujung dan
yang dihasilkan oleh tubuh penghuni tenda tidak terperangkap
tengah antara ujung bagian bawahnya untuk di tancapkan pada
didalam tenda, uap tersebut keluar dari tenda melewati lapisan
tanah dan membuat jarak yang cukup dari tenda agar pada
bagian dalam tenda dan luruh oleh angin yang melewati jarak
saat hujan flysheet bisa melindungi keseluruhan tenda dan tidak
antara lapisan dalam dan flysheet. Ada juga tenda single layer
menempel pada bagian dalam tenda.
yang bukan dari bahan bernafas yang dijual dipasaran, tenda ini akan memerangkap uap air dari tubuh penghuninya sehingga
• Teras atau Vestibule
membuat dinding tenda bagian dalam basah dan dengan
Pilihlah tenda yang memiliki teras atau vestibule, karena
sendirinya akan akan membuat penghuninya jadi tidak nyaman.
ruang tersebut akan sangat berguna bagi anda selain untuk menyimpan barang juga bisa dijadikan sebagai dapur untuk
• Jarak inner dan flysheet.
memasak saat cuaca tidak sedang bersahabat. Dewasa ini ada
Ini haru mendapat perhatian anda, karena jika bagian dalam
juga tenda yang memiliki akses pintu dan juga memiliki
dua teras yang akan memberikan kenyamanan tambahan bagi
frame atau rangka yang terbuat dari fiber glass. Bahan ini tidak
penghuninya.
begitu bagus karena mudah patah dan juga agak berat. Ada juga tenda yang memiliki frame yang terbuat dari aluminium alloy, nah
• Ventilasi
bahan ini jauh lebih kuat dan ringan dibandingkan fiber. Pilihlah
Pilihlah tenda yang memiliki cukup ventilasi, dewasa ini tenda-
tenda dengan frame aluminium aloy ini.
tenda umumnya menyediakan ventilasi berupa jendela mesh atau terkadang ada dua pintu akses sehingga ada sirlukasi
• Bahan inner tenda
udara yang lancar.
Perhatikan bahan inner tenda terkadang ada yang terbuat dari kain katun, tenda dengan bahan seperti ini umumnya
• Guylines/tali pengencang
ditujukan untuk camping di kaki gunung. Tenda dengan bahan
Pilihlah tenda yang memiliki tapi pengencang yang berguna agar
inner seperti ini tidak cocok dipakai digunung karena akan
tenda tetap stabil saat di terpa angin. Jangan lupa untuk selalu
menjadi lembab didalamnya saat camping di puncak gunung.
memasang tali pengencang ini saat anda mendirikan tenda anda
Karena sifat katun yang menyerap lembab dan basah, carilah
di gunung, terutama sekali jika daerah tempat anda mendirikan
tenda dengan bahan inner nylon non waterproof, dan jangan
tenda terbuka dan berada di ketinggian.
juga memilih tenda yang berbahan waterproof karena akan memerangkap uap tubuh penghuninya dan menyebabkan basah
• Sealer pada jahitan
dinding bagian dalam.
Cek lah apakah setiap jahitan tenda di seal atau tidak ini penting karena jika tidak di seal maka air akan mudah merembes masuk
• Lantai tenda
lewat jahitan tersebut.
Umumnya tenda yang beredar di Indonesia lantainya terbua
MATERIAL TENDA
dari terpal plastik, memang untuk kondisi hutan tropis ini cocok namun kekurangannya adalah lebih berat dan besar
Meterial tenda juga merupakan hal yang tak kalah pentingnya
sekali lipatannya jika di packing. Ada baiknya jika anda memilih
anda perhatikan saat membeli tenda, karena ada tenda yang
tenda yang bahan lantainya bukan terpal akan tetapi Nylon
dibuat ditujukan hanya untuk camping di kaki gunung dan
waterproof., jangan lupa untuk menambahkan alas tambahan
bukan untuk dipakai mendaki gunung, untuk tenda seperti ini
(foot print) pada lantai yang bisa dibuat dari bahan waterproof
materialnya terkadang tidaklah terlalu bagus. Bahkan trkadang
tipis. Tenda yang lantainya dengan bahan non terpal akan lebih
kita menemui adanya pendaki yang membawa tenda taman
ringan bobotnya dan lebih kecil lipatan packingannya.
untuk bermain anak-anak ke puncak gunung dan ketika Berikut
Dengan memperhatikan point-oint diatas akan memudahkan
beberapa bagian tenda yang harus anda perhatikan materialnya.
anda dalam memilih tenda yang sesuai untuk pendakian gunung.
• Frame tenda Pada umumnya tenda-tenda yang beredar di Indonesia, memiliki
Teks Hendri Foto Hendri
REVIEW
Ini Dia Cara-cara Survival di Gunung
Judul buku: Survival in a Mountain Tim penulis: Hong Jae-Cheol, Ryu Gi-Un, Mun Jung-Hoo Penerbit: PT Elex Media Komputindo, 2010 Seorang anak laki-laki bernama Momo dan ayahnya serta sepupunya yang perempuan, Mimi, pergi ke Cina. Namun mereka mengalami kecelakaan akibat petir yang menyambar pesawat yang mereka tumpangi. Mereka terjatuh di sebuah pegunungan. Di depan mereka terdapat pesawat yang siap meledak serta ancaman tanah longsor. Mereka harus mengatasi rasa haus, lapar, dan ancaman dari ular berbisa serta harimau yang ganas. Di hadapan mereka juga terbentang barisan pegunungan tak berujung. Akankah Momo dan ayah serta sepupunya berhasil keluar dari sana dan menemukan peradaban manusia lagi? Itulah cerita yang disajikan dari buku terjemahan dari komik Korea ini. Isinya menarik karena berbagai pengetahuan tentang alam serta trik-trik survival diulas dalam bentuk komik yang lucu. Mulai dari soal teknik mendaki gunung sampai cara menjerat hewan untuk makan juga ada. Karena bentuknya komik berwarna, segala informasi itu dapat dibaca dengan lebih enak. Walaupun lokasi ceritanya ada di Cina tetapi pengetahuan di dalamnya juga dapat diterapkan di hutan-hutan kita. Buku ini juga adalah bagian dari seri buku komik survival yang diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo. Kesimpulan: buku yang menarik dan sebaiknya dimiliki dan dibaca.
Teks Anwar
47
Indonesia Mountain Magazine
Indonesia Mountain Magazine
42
EXPEDITION NEWS
The South Face of Annapurna
Gunung Annapurna di Himalaya memiliki dinding terjal yang
ini mulai sirna setelah beberapa tim mampu melalui dinding-
disebut South Face. Sempat dikira mustahil dilalui, akhirnya
dinding tebing terjal lainnya, seperti tim Amerika yang sukses ke
terbuka juga jalur pendakian melalui South Face of Annapurna
Everest melampaui rintangan jalur West Ridge yang begitu sulit
oleh ekspedisi dari tim yang dipimpin pendaki ternama Inggris,
di tahun 1963.
Chris Bonington, di tahun 1970. Berikut cukilan kisah ekspedisi itu yang dirangkum dalam buku Fallen Giants karya Maurice
Bonington melakukan ekspedisi keduanya ke Himalaya yaitu
Isserman dan Stewart Weaver.
puncak Nuptse di tahun 1961 setelah selesai berkarir di dunia militer. Kesuksesan terbesarnya terjadi di tahun 1962 sebagai
Chris Bonington pertama mengenal gunung Annapurna di tahun
pendaki Inggris pertama yang mampu melalui dinding utara
1960 saat dia bergabung dalam ekspedisi pendakian puncak
Eiger bersama pendaki Ian Clough. Prestasi itu membuat dia
Annapurna II yang terletak lebih jauh 20 mil ke barat gunung.
diberi ucapan selamat langsung dari perdana menteri Inggris dan
Annapurna sendiri pertama digapai puncaknya melalui dinding
kontrak penulisan buku ekspedisi.
sebelah utara atau North Face oleh tim pimpinan Maurice Herzog tahun 1950.
Di pertengahan 1960an, seperti pendaki lainnya, Bonington sangat ingin mendaki gunung di Himalaya tapi ketika itu Himalaya
Hingga era 1960an, dinding South Face Annapurna dianggap
tertutup untuk orang asing. Karena itulah dia lalu merencanakan
mustahil dilalui. Terutama karena tingginya yang mencapai 11
ekspedisi ke Alaska bersama kawannya, Nick Estcourt dan Martin
ribu kaki dengan balutan tebing dan es. Tapi kemudian anggapan
Boysen. Sebagai pendaki keempat, diajaklah Dougal Haston
49
Indonesia Mountain Magazine
Teks Anwar | Foto Anwar
yang kelak akan menjadi seorang pendaki kenamaan. Haston
Everest Foundation yang merupakan institusi resmi di Inggris.
adalah yang pertama melakukan pemanjatan direct di dinding utara Eiger tahun 1966.
Izin mendaki Annapurna dari pemerintah Nepal baru keluar di bulan Juli 1969, sehingga ekspedisi baru bisa berlangsung di
Di tahun 1968, Nepal kembali membuka diri kepada dunia luar.
tahun 1970. Sementara menunggu keberangkatan, Bonington
Rencana Bonington dan timnya berekspedisi ke Alaska langsung
melengkapi timnya. Ada tambahan pendaki Inggris yaitu Clough
dibatalkan. Mereka kini ingin mencoba memanjat dinding selatan
dan Mick Burke yang keduanya pernah bergabung dengan
Annapurna. Gambar-gambar dinding itu sendiri sudah diperoleh
Bonington di pegunungan Alpen. Tambahan berikutnya adalah
dari hasil ekspedisi tim Inggris sebelumnya saat mereka menuju
seorang pendaki Amerika Serikat, Tom Frost. Ini atas usulan
puncak Machapuchare.
pihak penerbit yang merasa buku Bonington nanti akan lebih laku dijual di Amerika kalau melibatkan pendaki Amerika. Frost
Dari gambar itu terlihat dinding yang menyeramkan tapi sekaligus
sendiri sudah berpengalaman memanjat tebing-tebing Yosemite
begitu menarik. Tim Bonington merasa ada celah di bagian tengah
dan pernah ke Himalaya saat mendaki puncak Nanda Devi tahun
dinding yang bisa dipanjat. “Kami mencoba pendekatan baru
1966 dan Nanda Kot tahun 1967 dalam ekspedisi yang diorganisir
sebetulnya. Dulu orang mencari bagian terlemah untuk dipanjat.
oleh badan rahasia AS, CIA. vSetelah merekrut dokter, manajer
Tapi kami ingin mencoba lewat jalur yang paling ekstrem,” tulis
basecamp dan tenaga pendukung lainnya, Bonington mengajak
Haston. Tidak seperti biasanya, kali ini soal uang untuk biaya
juga seorang pendaki kenamaan. Tambahan tenaga terakhir ini
ekspedisi tidak jadi masalah. Semua ditanggung oleh Mount
merupakan kejutan yaitu Don Whillans. Memang Whillans pernah
Indonesia Mountain Magazine
50
EXPEDITION NEWS
ikut ekspedisi ke Masherbrum, Trivor dan Gaurishankar tapi tidak pernah sekalipun sampai ke puncak. Dan di era 1960an itu dia
Chris Bonington
dianggap banyak pendaki lainnya sudah tidak fit lagi dan juga pemabuk. Namun Bonington merasa kemampuan Whillans masih layak diperhitungkan sehingga dia merekrutnya sebagai wakil pimpinan tim ekspedisi. Akhirnya semua siap. Bulan Maret 1970, tim terbang ke Kathmandu lalu lanjut ke Kota Pokhara. Mereka bukan satu-satunya tim yang mau ke Annapurna. Ada tim lain dengan delapan pendaki dari asosiasi pendaki militer Inggris yang dipimpin Bruce Niven. Tim ini mau memanjat dari tebing utara, mengikuti rute tim Prancis tahun 1950. “Banyak hal yang berubah di Annapurna,” ujar Bonington. “Dulu area ini masih liar. Sekarang jalurnya sudah jelas. Tinggal apakah kami bisa melampaui tantangan di tebing itu atau tidak.” Sementara yang lain berangkat bersama para porter, Whillans pergi duluan untuk memantau area kaki tebing selatan. Dia merasa melihat satu jalur bagus untuk sampai ke puncak (dia juga mengaku melihat sesosok yeti, walau tidak jelas apakah itu kenyataan atau karena efek minuman keras yang dia bawa ke gunung). Meski berpengalaman, Whillans tidak terlalu fit. Bonington lalu membuat satu keputusan jitu dalam kapasitasnya sebagai pemimpin
ekspedisi
yaitu
memasangkan
Haston
dengan
Whillans. Haston memiliki fisik prima sedangkan Whillans akan diandalkan dari sisi pengalaman dan keahliannya mencari jalur ke puncak. Pendakian sebenarnya diawali pada 29 Maret ketika Whillans, Haston, Burke dan Sherpa Kancha bergerak naik dan mendirikan basecamp di kaki tebing selatan. Haston mendeskripsikan tantangan tebing itu dengan jelas dalam otobiografinya: “tebing itu seolah terbagi dalam beberapa bagian: area bersalju di bagian bawah; area bersalju di bagian atas; sisi yang mengarah ke celah es; tebing batu lalu celah menuju puncak”. Para pemanjat akan membuat enam camp di tebing, yang teratas akan di ketinggian 24 ribu kaki, di tengah-tengah area tebing batu. Bahaya selalu mengancam dari longsoran salju dan menara es yang rapuh. Ini tercermin dari beberapa titik yang harus mereka lewati seperti Pedang Damocles dan Traverse yang Mengerikan. Pemanjatan berlangsung dengan langsung menempuh jalur es
Don Whillans
yang tegak. Pada bagian tebing batu terdapat titik-titik sulit yang memakan banyak tenaga. Taktik tim adalah memasangkan dua
51
Indonesia Mountain Magazine
pendaki di mana mereka bergantian membuka jalur. Sementara
bisa sampai ke puncak.
pendaki lainnya kebagian istirahat di camp yang lebih rendah atau membawa stok perlengkapan ke camp yang lebih tinggi.
Tanggal 13 Mei, melalui jaringan radio antar camp, Bonington mengumumkan bahwa dia sudah memilih Haston dan Whillans
Menurut anggota tim Tom Frost, selama 60 hari di gunung, maka
sebagai dua pendaki yang akan berangkat ke puncak Annapurna.
43 harinya dihabiskan untuk “membawa naik perlengkapan atau
Keduanya akan pergi ke camp 6 lebih dulu.
membuka jalur salju”, lalu 11 hari istirahat dan “hanya enam kali melakukan pemanjatan yang cukup sulit.”
Masalahnya, keputusan Bonington itu merusak sistem perputaran pendaki yang sudah berjalan sebelumnya. Seharusnya, sesuai
Ada beberapa alat baru yang mereka bawa seperti jumar yang
giliran, pendaki lainlah yang akan ke camp 6 lebih dulu. Mick
membantu dalam menaiki tebing terjal. Ketika itu jumar sudah
Burke yang ada di camp 5 berargumen bahwa Haston dan
lama dipakai di tebing-tebing Yosemite dan Alpen namun masih
Whillans harus ambil bagian dulu dengan mengangkut perbekalan
barang baru untuk ekspedisi Himalaya. Mereka juga memakai
dari camp 4 ke camp 5. Bonington semula sudah setuju ide itu.
harnes baru yang disebut ‘harnes duduk’ dan merupakan hasil desain Don Whillans. Kelak harnes ini akan menjadi standar
Tapi Whillans yang semula lebih sering diam lalu berkomentar,
dalam pendakian-pendakian selanjutnya sekaligus membawa
“Dougal dan saya sudah turun dari camp 5 sejak seminggu lalu.
pemasukan besar bagi Whillans.
Camp 5 masih belum beres dan jalur ke camp 6 juga belum selesai. Saya tidak tahu apa kerja Mick di camp 5 tapi kami ingin
Terobosan lain adalah sejenis tenda berbentuk kotak yang juga
secepatnya sampai ke puncak. Kalau belum beres juga, harusnya
hasil karya Whillans. Disebut ‘kotak Whillans’, peralatan ini tidak
tugas ke puncak diserahkan ke orang lain. Ini sudah seminggu
mudah rubuh walaupun ditimpa salju cukup tebal.
tapi pekerjaan belum beres juga.” Komentar pedas Whillans itu langsung memancing kemarahan anggota ekspedisi lainnya.
Meski dipuji dalam soal pengaturan logistik, namun Bonington
Bonington terpaksa mengakhiri diskusi melalui radio itu. “Kita
kesulitan dalam mengatur para anggota tim. Bulan April dan
selama ini sudah rukun terus. Jangan sampai rusak hubungan
awal Mei dihabiskan waktu untuk membuka jalur, dan karena
kita. Diskusi selesai.”
makin dekatnya musim penghujan, maka kemungkinan untuk membawa banyak pendaki sampai ke puncak makin kecil. Dari
Tom Frost, yang sudah membuka jalur sulit di tebing batu,
delapan orang, Bonington hanya punya pilihan dua pendaki yang
termasuk yang merasa dihianati. “Sampai sekarang sistem giliran
Indonesia Mountain Magazine
52
EXPEDITION NEWS
itu berjalan baik, walau Don dan Dougal lebih jarang kebagian
soal rincian kontribusi tiap anggota tim dalam ekspedisi. Dalam
membawa perlengkapan dibanding yang lain dan jelas mereka
kategori ‘jumlah hari saat membawa perlengkapan ekspedisi’,
lebih fokus mempersiapkan diri buat ke puncak. “
Escourt dan Boysen paling besar yaitu 22 hari. Haston hanya 10 hari dan Whillans bahkan hanya 7 hari.
Bagi Bonington, perasaan para pendaki itu kalah penting dibanding kesuksesan mencapai puncak. “Lihat kasus Hillary
Meski ditentang dan dikritik, keputusan Bonington sudah tepat.
dan Tenzing di Everest,” katanya kepada Frost. “Mereka sudah
Boysen dan Escourt sudah kelelahan saat masuk pertengahan
disiapkan oleh John Hunt selaku pimpinan ekspedisi buat naik
Mei. Sementara Haston dan Whillans masih segar dan mereka
ke puncak. Saya rasa kita juga harus begitu kalau mau sukses.”
kompak. Mereka mendaki ke camp 5 lalu lanjut ke camp 6 di ketinggian 24 ribu kaki. Hari-hari selanjutnya mereka merintis jalur
Meski begitu tetap saja ada pendapat bahwa Haston dan Whillans
menaiki tebing. Semula mereka mau membuka camp 7 di atas
memang tidak mau terlalu banyak membawa perlengkapan agar
tebing batu namun cuaca memburuk dan persediaan makanan
tetap kuat sampai ke puncak. Dalam penutup di buku yang ditulis
menipis.
Bonington, Nick Estcourt misalnya menyajikan data statistik
Akhirnya, pada jam 7 pagi tanggal 27 Mei 1970, Haston dan
53
Indonesia Mountain Magazine
Whillans berangkat ke puncak. Mereka membawa satu tenda
1962, tewas tertimpa longsoran salju di bawah camp 2 saat turun.
dengan pertimbangan sekiranya harus membuat camp 7 namun
Clough merupakan pendaki pertama yang tewas di Annapurna
ternyata itu tidak diperlukan. Tanpa bantuan oksigen mereka
sebelum disusul pendaki-pendaki lain dalam dekade selanjutnya.
terus mendaki.
Belakangan Annapurna lalu dijuluki gunung paling mematikan di Himalaya.
Pukul 2.30 siang mereka akhirnya berdiri di puncak Annapurna. Pemandangan sekitarnya tertutup awan. Mereka kemudian turun
Sebagai penutup dalam bukunya, Bonington mengutip kalimat
cepat ke camp 6 dan melaporkan kesuksesan itu lewat radio
pendaki lain yaitu Maurice Herzog yang merupakan orang pertama
kepada Bonington. Memang ketika itu jika dilihat dari bawah,
yang sampai di puncak Annapurna, “Masih banyak Annapurna-
puncak tertutup awan sehingga tidak dikira kalau bisa sampai ke
Annapurna lain dalam kehidupan umat manusia.”
tujuan. “Bagaimana, bisa berangkat hari ini?” tanya Bonington. “Ya,” jawab Haston. “Kami sudah sampai ke puncak Annapurna”.
Bagi Bonington, kalimat itu mengandung kebenaran, tidak hanya
Saat turun, Haston dan Whillans berpapasan dengan Frost dan
dalam dunia pendakian tapi juga dalam sesi hidup manusia
Burke yang juga mau ke camp 6 dan terus ke puncak. Tapi dua
sampai akhir. Dia mengakhiri bukunya dengan sebuah penaksiran:
hari kemudian tim Frost terpaksa turun walau belum sampai
“Pendakian kami ke Annapurna adalah satu terobosan menuju
puncak. Dan pada hari yang sama, 29 Mei, Ian Clough, yang
dimensi baru di pemanjatan tebing-tebing tinggi Himalaya. Ini
pernah sama-sama mendaki dengan Bonington ke Eiger tahun
adalah awal sebuah era, bukan akhir. “ (war)
Indonesia Mountain Magazine
54
GALLERY
Sampah
Anwar Suharman
Moch Wira
Ruli Amrullah
GALLERY
PEMULUNG DI GUNUNG - Edi Soes Lokasi : Gn Merapi, Sumatra Barat Waktu : April 2012
Anom Harya Wicaksana Komunitas Gowes Jelajah