MOTIVASI IBU NIFAS DALAM MELAKUKAN MOBILISASI DINI MASA NIFAS DI BPS. NY. KUSMIATI DESA BANJARAGUNG PURI MOJOKERTO TAHUN 2014 MAYA LAILATUL QODRIYAH NIM. 11002069 Subject : Motivasi, Ibu Nifas, Mobilisasi Dini DESCRIPTION Masa nifas disebut juga adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim. Walaupun letih dan masih merasakan sakit, ibu dianjurkan melakukan mobilisasi seusai melahirkan, misalnya turun dari tempat tidur, belajar duduk, dan berjalan sendiri. Mobilisasi ini bertujuan agar sirkulasi darah menjadi baik, menghindari pembengkakan, dan mencegah trombosis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah adalah motivasi ibu nifas dalam melakukan mobilisasi dini masa nifas di BPS. Ny. Kusmiati Desa Banjaragung Puri Mojokerto tahun 2014. Populasi sebanyak 15 responden yang sekaligus digunakan sebagai sampel yang diambil dengan teknik accidental sampling. Instrumen pengambilan data menggunakan kuesioner. Setelah data terkumpul, dilakukan analisa melalui tahap editing, coding, scoring dan tabulating. Kemudian disajikan berupa tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa dari 15 responden sebagian besar memiliki motivasi lemah yaitu sebanyak 9 responden (60%). Sedangkan sebagian kecil responden memiliki motivasi kuat yaitu sebanyak 1 responden (6.7%). Kurangnya motivasi ibu nifas untuk melakukan mobilisasi dini menyebabkan munculnya sifat malas, enggan dan tidak berkehendak untuk melakukan mobilisasi dini. Motivasi lemah yang dimiliki responden ditunjukkan dengan Ibu malas untuk tidur telentang yang mencegah perdarahan, ibu tidak mau untuk miring ke kiri atau ke kanan, ibu malas untuk turun dari tempat tidur, ibu jarang untuk belajar duduk dan ibu malas untuk berjalan sendiri. Penelitian motivasi ibu nifas dalam melakukan mobilisasi dini masa nifas menunjukkan sebagian besar memiliki motivasi lemah. Diharapkan peneliti memberikan health education secara maksimal kepada ibu nifas tentang pentingnya mobilisasi dini ketika melakukan pengabdian di masyarakat
ABSTRACT Puerperal is also called period or time since the baby was born and the placenta separated out from the uterus. Although tired and still feel the pain, it is recommended to mobilize mothers after childbirth, for example, got out of bed, learn to sit, and walk alone. Mobilization aims to make a good blood circulation, avoiding swelling, and prevent thrombosis. This research is descriptive. The variable in this study was the motivation to mobilize new mothers in the early postpartum period in BPS. Ny. Kusmiati. Banjaragung Puri Mojokerto 2014. Population as many as 15 respondents who once used as samples taken with accidental sampling technique. Instruments data rollection using a questionnaire. After the data was collected, analyzed through the stages of editing, coding, scoring and tabulating. Then presented in the form of a frequency distribution table. The results showed that from15 respondents showed mostly had weak motivation as many as 9 respondents (60%). While a minority of respondents had a strong motivation as many as one respondent (6.7%). Postpartum mothers lack of motivation to perform early mobilization led to the emergence of nature lazy, reluctant and not willing to commit early mobilization. Weak motivation of the respondents indicated the lazy mother who sleep on their backs to prevent bleeding, the mother did not want to tilt to the left or to the right, the mother lazy to get out of bed, the mother rarely to learn to sit and mother lazy to walk alone. The research of women puerperal motivation in early postnatal mobilization showed that mostly had weak motivation. It is expected that researchers provide health education maximaly to puerperal mothers about the importance of early mobilization when doing service in the community. Keywords: Motivation, Mother Postpartum, Early Mobilization Contributor
: 1. Nurul Hidayah, M.Kep 2. Farida Wijayanti, S.ST Date : 30 Mei 2014 Type Material : Laporan Penelitian Identifier : Right : Open Document Summary : LATAR BELAKANG Perawatan pasca persalinan (masa nifas) merupakan perawatan selama enam minggu atau 40 hari. Pada masa ini, ibu akan mengalami banyak hal. Seusai bersalin, ibu tak boleh berbaring terus menerus. Walaupun letih dan masih merasakan sakit, ibu dianjurkan melakukan mobilisasi seusai melahirkan, misalnya turun dari tempat tidur, belajar duduk, dan berjalan sendiri. Mobilisasi ini bertujuan agar sirkulasi darah menjadi baik, menghindari pembengkakan, dan mencegah trombosis (Mustika, 2014). Wanita pasca persalinan harus cukup istirahat. Delapan jam pasca persalinan, ibu harus tidur terlentang untuk mencegah perdarahan. Sesudah 8 jam, ibu boleh miring ke kiri atau ke kanan untuk mencegah trombosis. Ibu dan bayi ditempatkan pada
satu kamar. Pada hari kedua, bila perlu dilakukan latihan senam. Pada hari ketiga umumnya sudah dapat duduk, pada hari keempat berjalan. dan pada hari kelima dapat dipulangkan (Mansjoer, dkk, 2009). Kurangnya motivasi ibu menyebabkan ibu malas untuk melakukan mobilisasi dini masa nifas. Kurangnya motivasi dipengaruhi oleh faktor intrinsik yaitu faktor dari dalam diri ibu seperti, sifat malas dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya mobilisasi dini masa nifas (Mustika, 2014). Di Indonesia diperkirakan hanya sekitar 20% dari tiap 100 ibu nifäs yang melakukan mobilisasi dini dan sekitar 75% mengalami pembengkakan pembuluh darah dan otot-otot tubuh di daerah kaki dan panggul dan 25% berisiko mengalami resiko pembekuan pembuluh darah (Mustika, 2014). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di BPS. Ny. Kusmiati Desa Banjaragung Puri Mojokerto pada 5 ibu nifas, 3 diantaranya (60%) mempunyai motivasi lemah dalam melakukan mobilisasi dini masa nifas. Sedangkan 2 diantananya (40%) mempunyai motivasi kuat seperti melakukan gerakan miring ke kiri atau ke kanan, turun dari tempat tidur, belajan duduk, dan berjalan sendiri. Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organorgan yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalaim perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat melahiran (Suhemi, 2009). Faktor yang mempenganuhi mobilisasi dini masa nifas adalah motivasi ibu. Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan (Jaali, 2011). Kurangnya motivasi dipengaruhi oleh faktor intrinsik yaitu faktor dan dalam diri ibu seperti, sifat malas dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya mobilisasi dini masa nifas. Disamping itu faktor ekstrinsik juga mempengaruhi motivasi ibu seperti lingkungan yang kurang pendukung, mobilisasi tenaga kesehatan yang kunang dan lain-lain (Mustika, 2014). Kunangnya motivasi ibu untuk melakukan mobilisasi dini menyebabkan ibu beresiko terjadi pembengkakan pembuluh darah dan otot-otot tubuh, terutama di daerah kaki dan panggul dan berisiko memunculkan tersumbat bekuan darah. Bidan sebagai tenaga kesehatan hendaknya selalu memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu nifas tentang pentingnya melakukan mobilisasi dini masa nifas. Pemberian pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dini masa nifas di masyarakat bisa dilakukan dengan cara memberikan konseling tentang mobilisasi dini pada ibu nifas. Pemberian konseling yang dilakukan pada ibu post partum bertujuan meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang mobilisasi dini masa nifas, dengan demikian diharapkan bisa merubah perilaku ibu nifas untuk melakukan mobilisasi dini. Sebagai langkah awal, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang motivasi ibu nifas usia remaja dalam melakukan mobilisasi dini masa nifas. Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan motivasi ibu nifas dalam melakukan mobilisasi dini masa nifas di BPS. Ny. Kusmiati Desa Banjaragung Puri Mojokerto
METODOLOGI Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pendekatan penelitian deskriptif yang dipakai adalah survey. Variabel dalam penelitian ini adalah motivasi ibu nifas dalam melakukan mobilisasi dini masa nifas di BPS. Ny. Kusmiati Desa Banjaragung Puri Mojokerto tahun 2014. Populasi sebanyak 15 responden yang sekaligus digunakan sebagai sampel yang diambil dengan teknik accidental sampling. Penelitian ini dilakukan di BPS. Ny. Kusmiati Desa Banjaragung Puri Mojokerto tahun 2014 yang akan dilakukan pada 22 Maret - 12 Mei 2014 dengan jadwal penelitian terlampir. Pengumpulan data pada penelitian ini diawali dengan, peneliti mengurus surat penelitian ke kampus. Setelah itu menyerahkan surat penelitian tersebut kepada pemilik BPS. Ny. Kusmiati Desa Banjaragung Puri Mojokerto tahun 2014 dan setelah diperbolehkan melakukan penelitian, peneliti mengadakan pendekatan kepada ibu nifas yang yang berkunjung ke BPS untuk mendapatkan persetujuan sebagai responden. Setelah mendapat persetujuan menjadi responden, peneliti mulai melakukan pengambilan data dengan lembar kuesioner motivasi. Instrumen pengambilan data menggunakan kuesioner. Setelah data terkumpul, dilakukan analisa melalui tahap editing, coding, scoring dan tabulating. Kemudian disajikan berupa tabel distribusi frekuensi. HASIL PENELITIAN Diatas menunjukkan bahwa dari 15 responden sebagian besar berusia <20 tahun yaitu sebanyak 8 responden (53.3%). Sedangkan tidak satu pun responden yang berusia > 35 tahun. Diatas menunjukkan bahwa dari 15 responden sebagian besar ada fasilitas yaitu sebanyak 10 responden (66.7%). Sedangkan sebagian kecil responden tidak ada fasilitas yaitu sebanyak 5 responden (33.3%). Diatas menunjukkan bahwa dari 15 responden sebagian besar 1 kali (primigravida) yaitu sebanyak 8 responden (53.3%). Sedangkan tidak satu pun yang jumlah kehamilannya > 4 kali (grandemultipara). Diatas menunjukkan bahwa dari 15 responden seluruhnnya tidak bekerja yaitu sebanyak 15 tesponden (100%). Diatas menunjukkan bahwa dari 15 responden sebagian besar berpendidikan SMP dan SMU yaitu masing-masing sebanyak 7 responden (46.7%). Sedangkan tidak satu pun responden yang berpendidikan Akademi / PT. Diatas menunjukkan bahwa dari 15 responden sebagian besar memiliki motivasi lemali yaitu sebanyak 9 responden (60%). Sedangkan sebagian kecil responden memiliki motivasi kuat yaitu sebanyak 1 responden (6.7%). Motivasi itu mempunyai arti dorongan berasal dari bahasa latin movere yang berarti mendorong/menggerakkan. Motivasi inilah yang mendorong seseorang berperilaku beraktifitas dalam pencapaian tujuan (Widayatun, 2010). Motivasi menurut Notoatmodjo (2010) motif atau motivasi berasal dari kata Latin moreye yang berarti dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku. Menurut Walgito (2007) motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai motivasi lemah. Kurangnya motivasi ibu nifas untuk melakukan mobilisasi dini menyebabkan munculnya sifat malas, enggan dan tidak berkehendak untuk melakukan mobilisasi dini. Motivasi lemah yang dimiliki responden ditunjukkan dengan dengan ibu tidak ingin tidur dengan kaki di tekuk, waktu tidur, ibu tidak ingin miring ke kiri atau ke kanan, ibu tidak ingin turun dan tempat tidur, ibu merasa lebih baik jika ingin tetap berada di tempat tidur, ibu tidak ingin belajar duduk, ibu ingin mempertahankan untuk tidur selama mungkin, ibu tidak ingin berjalan sendiri. Hasil penelitian dipengaruhi oleh usia, fasilitas yang tersedia, paritas, status pekerjaan dan pendidikan. Usia dinggap memberikan pengaruh terhadap lemahnya motivasi responden. Diatas menunjukkan bahwa dari 15 responden sebagian besar berusia < 20 tahun yaitu sebanyak 8 responden (53.3%). Sedangkan tidak satu pun responden yang berusia >35 tahun. Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa (Wawan, dkk, 2010). Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang berfikir logis dan bekerja sehingga motivasi seseorang kuat dalam melakukan sesuatu hal (Sanjaya, 2013). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besan responden berusia < 20 tahun. Usia muda berhubungan dengan tingkat kedewasaan masih rendah karena pada usia ini karakter kanak-kanak masih melekat. Kondisi seperti ini menyebabkan motivasi untuk melakukan mobilisasi dini kurang, karena kurangnya kedewasaan. Diatas menunjukkan bahwa dari 15 responden sebagian besar 1 kali (primigravida) yaitu sebanyak 8 responden (53.3%). Sedangkan tidak satu pun yang jumlah kehamilannya > 4 kali (grandemultipara). Paritas merupakan jumlah persalinan yang dialami ibu sebelum persalinan atau kehamilan sekarang (Mahyudin, 2012). Paritas adalah keadaan wanita yang berkaitan dengan jumlah anak yang dilahirkan (Suparyanto, 2012). Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita (BKKBN, 2008). Paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara dan grandemultipara (Suparyanto, 2012). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden adalah primigravida. Pengalaman melahirkan yang baru pertama kali menyebabkan responden belum mempunyai pengalaman tentang manfaat melakukan mobilisasi dini. Keadaan inilah yang menyebabkan motivasi kurang pada diri responden untuk melakukan mobiisasi dini. Diatas menunjukkan bahwa dari 15 responden sebagian besar berpendidikan SMP dan SMU yaitu masing-masing sebanyak 7 responden (46.7%). Sedangkan tidak satu pun responden yang berpendidikan Akademi / PT. Pendidikan berarti bimbmgan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya halhal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalarn pembangunan. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi (Wawan, dkk, 2010). Pendidikan tidak lepas dari proses belajar. Pendidikan adalah sesuatu untuk memperoleh ketrampilan yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan dalam menyempurnakan potensi atau kemampuan biologis dan psikis dalam hubungan dunia luar bermasyanakat (Pieter, 2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMP. Pendidikan kurang menyebabkan kemampuan berfikir menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan responden tidak begitu tertarik mengetahui pentingnya mobilisasi dini. Pendidikan SMP menyebabkan kedewasaan responden dalam berfikir juga rendah. Hal inilah yang menyebabkan responden kesulitan mencernah pentingnya mobilisasi dini dan menjadikannya mempunyai motivasi kurang untuk melakukan mobilisasi dini. Hasil penelitian menunjukkan responden memberikan nilai tertinggi adalah ketika menjawab pertanyaan kuesioner no 4 yaitu pernyataan negatif saya seharusnya tengkurap waktu tidur. Hasil penelitian menunjukkan responden memberikan nilai terendah adalah ketika menjawab pertanyaan kuesioner no 6 dan 7 yaitu pernyataan negatif dan positif akan lebih baik jika saya ingin tetap berada di tempat tidur dan saya ingin belajar duduk SIMPULAN Hasil penelitian motivasi ibu nifas dalam melakukan mobilisasi dini masa nifas di BPS. Ny. Kusmiati Desa Banjaragung Puri Mojokerto tahun 2014 menunjukkan bahwa dari 15 responden sebagian besar memiliki motivasi lemah yaitu sebanyak 9 responden (60%). Sedangkan sebagian kecil responden memiliki motivasi kuat yaitu sebanyak 1 responden (6.7%). REKOMENDASI 1. Bagi Peneliti Agar peneliti memberikan health education kepada ibu nifas tentang pentingnya mobilisasi dini kelak waktu melakukan pengabdian di masyarakat 2. Bagi Tempat Penelitian Agar tempat penelitian memberikan informasi tentang pentingnya melakukan mobilisasi dini setelah melakukan persalinan. Pemberian informasi bisa dilakukan ketika ibu masih hamil dan melakukan ANC. 3. Bagi Masyarakat Agar masyarakat memberikan dorongan kepada ibu hamil untuk melakukan ANC dan menanyakan informasi tentang mobilisasi dini pada tenaga kesehatan (bidan desa) ALAMAT KORESPONDENSI Email :
[email protected] No Hp : 081939865585 Alamat : Mundurejo Rt 02, Rw 01, Umbulsari, Jember