2.1
Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.1.1
Kondisi Geografis Daerah
2.1.1.1 Batas Administrasi Secara
administratif,
Kabupaten
Karimun
terdiri
dari
9
kecamatan, 22 kelurahan, dan 32 desa, dengan ibukota kabupaten terletak di
Tanjung Balai Kecamatan Karimun. Pembagian wilayah
administrasi hingga unit desa/kelurahan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.1 Pembagian Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Ibukota Kecamatan serta Jumlah Desa dan Kelurahan di Kabupaten Karimun Jumlah
Wilayah Administrasi
Ibukota Kecamatan
Kelurahan
Desa
RW
RT
Moro
Moro
1
6
42
126
Durai
Durai
0
4
13
34
Kundur
Tanjung Batu Kota
3
5
65
171
Kundur Utara
Tanjung Berlian
1
7
62
147
Kundur Barat
Sawang
1
4
44
107
Karimun
Tanjung Balai
4
2
31
125
Buru
Buru
2
2
29
65
Meral
Meral
4
1
41
150
Tebing
Tebing
6
1
26
81
22
32
353
1.006
Jumlah
Sumber : Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun tahun 2013
Pada tahun 2012 wilayah Kabupaten Karimun di mekarkan baik itu Kecamatan,
Kelurahan
dan
Desa
berdasarkan
Peraturan
Daerah
Kabupaten Karimun nomor 2 tahun 2012, sehingga secara Secara administratif saat ini Kabupaten Karimun terdiri dari 12 Kecamatan, 29 kelurahan, dan 42 desa, dengan ibukota Kabupaten terletak di Tanjung Balai Kecamatan Karimun. Pembagian wilayah administrasi hingga unit desa/kelurahan dapat dilihat pada tabel berikut: RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
II - 1
Tabel 2.2 Pembagian Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Ibukota Kecamatan serta Jumlah Desa dan Kelurahan di Kab.Karimun Berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2012 Jumlah
Wilayah Administrasi
Ibukota Kecamatan
Kelurahan
Desa
RW
RT
Jumlah Pulau
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Moro
Moro
2
10
43
136
84
Durai
Durai
-
4
12
35
46
Tanjung Batu Kota
3
3
50
144
26
Kundur Utara
Tanjung Berlian
1
4
42
91
23
Kundur Barat
Sawang
1
4
44
108
0
Tanjung Balai
6
3
34
130
24
Buru
Buru
2
2
29
64
6
Meral
Meral
6
-
30
115
4
Tebing
Tebing
5
1
23
72
5
Darussalam
2
2
18
54
20
Belat
Sebele
-
6
25
64
25
Ungar
Sei.Buluh
1
3
23
47
22
29
42
373
1.060
249
Kundur
Karimun
Meral Barat
Jumlah
Sumber : Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2014
Kabupaten Karimun terbentang antara 00º 24’ 36” LU sampai 01º 13’ 12” LU dan 103º 13’ 12” BT sampai 104º 00’ 36” BT dengan Wilayah lautan mencakup wilayah sepanjang 4 mil laut dari garis pantai dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 05 tahun 1983. Wilayah Kabupaten Karimun berada di antara Kota Batam, Singapura, Malaysia, Kabupaten Bintan dan Propinsi Riau. Hal ini menjadikan Karimun sebagai tempat yang sangat strategis terutama untuk kegiatan perekonomian. Berdasarkan aspek geostrategisnya, maka kabupaten Karimun menjadi salah satu dari empat kabupaten yang sebagian wilayahnya ditetapkan sebagai kawasan perdagangan bebas (tiga lainnya adalah Sabang, Bintan, dan Batam). Batas-batas Kabupaten Karimun yaitu:
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
II - 2
1. Utara
: Selat
Singapura
(Philip
Channel),
Selat
Malaka
dan
Hilir)
dan
Semenanjung Malaysia 2. Selatan
: Kecamatan
Kateman
(Kabupaten
Indragiri
Kabupaten Lingga 3. Barat
: Kecamatan Rangsang (Kabupaten Meranti) dan Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan.
4. Timur
: Kecamatan Belakang Padang (Kota Batam)
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Karimun 2.1.1.2 Luas Wilayah Wilayah
Kabupaten
Karimun
terdiri
atas
daratan
dan
perairan, dengan luas total wilayah mencapai 7.984 Km², dengan luasan
perairan memiliki
persentase jauh
lebih
besar
(80,91%)
dibanding luas daratan (19,09%). Berdasarkan perbandingan luas antar Kecamatan, Kecamatan Moro memiliki luas paling besar dengan persentase daratan 76,56% dan lautan 25,83% . Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
II - 3
Tabel 2.3 Persentase Luas Wilayah Daratan, Lautan dan Jumlah Pulau Menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2013 Daratan
Lautan
Kecamatan
Jumlah Pulau Km²
%
Km²
%
Moro
1.166,80
76,56
1.668,44
25,83
84
Durai
52,00
3,41
1.480,54
22,92
46
Kundur
34,30
2,25
449,93
6,96
26
Unggar
NA
NA
NA
NA
NA
Karimun
49,90
3,27
404,06
6,25
23
Kundur Utara
29,50
1,94
509,15
7,88
11
Belat
NA
NA
NA
NA
NA
Kundur Barat
21,70
1,42
267,12
4,13
24
Buru
17,80
1,17
366,88
5,68
6
Meral
80,00
5,25
515,41
7,98
24
Meral Barat
NA
NA
NA
NA
NA
Tebing
72,00
4,72
798,47
12,36
5
Jumlah
1.524,00
19,09
6.460,00
80,91
249
Sumber : Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun Ta. 2012 Sebagai wilayah yang terdiri dari banyak pulau besar dan kecil, saat ini Kabupaten Karimun memiliki 249 buah pulau yang seluruhnya sudah memiliki nama, namun baru sebanyak 54 pulau diantaranya yang sudah berpenghuni (Data terakhir hasil verifikasi Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun). Dua pulau terbesar di wilayah ini menjadi sentra berbagai kegiatan ekonomi masyarakat dan juga pemukiman penduduk, yaitu Pulau Karimun dan Pulau Kundur. 2.1.1.3 Topografi Ketinggian tempat di Kabupaten Karimun berkisar 0-478 meter di atas permukaan laut dengan puncak tertinggi Gunung Jantan (478 meter). Ketinggian pada wilayah dataran hingga landai berkisar 0–25 meter di atas permukaan air laut. Kelompok wilayah bergelombang dengan
ketinggian
permukaan
air
tempat
laut
dan
berkisar Kelompok
dari
25-200
wilayah
meter
yang
di
atas
mempunyai
kemiringan lereng berbukit dengan ketinggian antara 25-300 meter di atas permukaan air laut. Kelompok wilayah yang memiliki relief RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
II - 4
berbukit bergunung yaitu di sekitar Gunung Jantan, Gunung Betina dan Gunung Papan. Secara umum, topografi di Kabupaten Karimun bervariasi, yakni datar, berombak, bergelombang, berbukit dan bergunung. Berdasarkan hasil interpretasi dan analisis Peta Topografi Skala 1 : 50.000, tingkat kemiringan
lereng
di
Kabupaten
Karimun
dapat
dikelompokkan
menjadi 5 (lima) kelas, secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.4 Gambaran Tingkat Kemiringan Wilayah di Kabupaten Karimun Kemiringan (%)
Keterangan
Cakupan Wilayah
Total (Km²)
Keseluruhan Pulau
0-3
3-8
8-15
RKPD Tahun 2015
Datar
LandaiBerombak
Bergelombang
Total Luas (Km²) 768,4
Pulau Kundur
263,31
Pulau Karimun Besar
68,05
Pulau Gunung Papan
26,84
Pulau Belat
33,65
Pulau Buru
17,09
Pulau Sugi
44,51
Pulau Combol
44,51
Pulau Karimun Kecil
1,48
Pulau Durian
8,44
Pulau Citlim
18,40
Pulau Parit
10,25
Pulau Sugi Bawah
17,60
Pulau Asam
3,48
Pulau Kundur
9,40
Pulau Karimun Besar
9,87
Pulau Gunung Papan
4,47
Pulau Belat
1,5
Pulau Sugi
2,31
Pulau Combol
7,79
Pulau Durian
10,25
Pulau Parit
2,1
Pulau Sugi Bawah
1,26
Pulau Panjang
1,56
Pulau Karimun besar
8,21
Pulau Combol
6,42
Pulau Sugi
20,89
Pulau Kundur
29,96
81,66
86.20
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
II - 5
Kemiringan (%)
Keterangan
15-30
30-45
Cakupan Wilayah
Total (Km²)
Pulau Karimun Kecil
4,02
Pulau Karimun Besar
8,55
Pulau Gunung Papan
1,65
Pulau Combol
4,2
Pulau Karimun Besar
3,2
Pulau Karimun Kecil
2,86
Pulau Gunung Papan
1,48
Agak curam
Total Luas (Km²)
14,4
7,54
Jumlah
958,2
Sumber: RPJMD Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016 2.1.1.4 Stratigrafi Stratigrafi geologi Kabupaten Karimun merupakan bagian dari stratigrafi geologi Kepulauan Riau yang dapat dibagi menjadi tiga periode yaitu: Paleozonik Akhir, Mesozoik dan Tersier Tengah-Akhir. Berdasarkan pada litologi penyusunnya dari Peta Geologi Skala 1 : 250.000 lembar Bengkalis dan Siak Sri Indrapura-Tanjung Pinang oleh N.R. Cameron, S.A. Ghazali dan S.J. Thompson, 1982, Kabupaten Karimun dibagi menjadi satuan-satuan batuan/formasi, antara lain : Formasi Berakit (Kompleks batuan
Malihan),
Formasi
Semarung,
Formasi
Pancur,
Formasi
Durianglang, Formasi Malang (MPm), Granit, Kuarsir Porfir, Formasi Tanjung Kerontang, Endapan Permukaan Tua (Qp), Endapan permukaan Muda (Qp). 2.1.1.5 Struktur Geologi Secara struktur dan tektonik, Kabupaten karimun didominasi oleh aktivitas tektonik berumur mesozoikum dengan unsur struktur utama adalah lipatan dan sesar. Struktur tersebut terdapat di daerah pegunungan,
umumnya
membentuk
punggungan-punggungan
dan
kelurusan. Lipatan, dijumpai pada batuan berumur kapur dengan karakteristik
berarah
Barat
Laut-Tenggara,
diperkirakan
sangat
berkorelasi dengan kompresi tektonik berarah Timur Laut-Barat Daya, lipatan
yang
terjadi
mencerminan
kelurusan
regional
dari
Benua
Asia/Semenanjung Malaya.
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
II - 6
Secara setempat kenampakan sesar diisi oleh retas - retas batuan beku, khusus untuk Pulau Kundur dan Pulau Moro serta pulau disekitarnya, terdapat daerah-daerah perbukitan yang berisikan granit yang telah mengalami pengekaran, pelipatan dan pensesaran pada saat proses berlangsung cekungan. Transgresi secara global juga terjadi pada cekungan ini yang disusul dengan endapan-endapan sedimen sebagai sumber energi, minyak dan gas bumi, batubara dan gambut serta endapan mineral (RTRW Kabupaten Karimun, 2001-2010). 2.1.1.6 Tekstur dan Jenis Tanah Tekstur tanah di Kabupaten Karimun dibedakan menjadi tekstur halus (liat), tekstur sedang (lempung) dan tekstur kasar. Berdasarkan jenis tanahnya, dapat dibedakan menjadi 5 macam jenis tanah yang terdiri dari organosol, glei humus, podsolik merah kuning, latosol dan aluvial. 1. Tanah organosol Tanah ini tersebar di pulau-pulau kecil dan dijumpai di pesisir pantai. 2. Glei humus mempunyai solum kurang dari 1 meter dengan warna umum kelabu kelam sampai hitam terutama sangat jelas sebagai ciri horizon A. 3. Jenis tanah podsolik merah kuning, Jenis tanah ini terdapat di Pulau Sugi. Tanah ini sesuai untuk kegiatan perkebunan. 4. Jenis tanah latosol Jenis tanah ini dijumpai di Pulau Karimun Besar, Pulau Kundur, dan beberapa pulau kecil sekitarnya dan sebagian besar gugus pulau yang ada di Kecamatan Moro. 5. Jenis tanah aluvial Jenis tanah ini terdapat di Pulau Karimun Besar dan Pulau Kundur. 2.1.1.7 Hidrologi Pulau Karimun merupakan pulau dengan catchment area yang bersifat optimal untuk menampung dan menyimpan air dibandingkan dengan pulau-pulau yang lainnya karena mempunyai daerah resapan yang baik dengan ukuran yang cukup besar. Kenampakan morfologi di sebelah Utara merupakan perbukitan yang berfungsi sebagai kawasan RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
II - 7
penyangga yang dapat menopang kawasan di bawahnya. Sumberdaya air baik berupa air yang berada di permukaan tanah (air di dalam sistem sungai, sistem irigasi, sistem drainase, waduk, danau/kolong) maupun air tanah
(air
tanah/sumur,
mata
air)
dimanfaatkan
untuk
berbagai
keperluan domestik, irigasi atau pertanian, pelayaran, industri, wisata dan lain-lain. 2.1.1.8 Air Permukaan Sungai-sungai yang ada di Kabupaten Karimun dapat dibagi menjadi 2 yaitu sungai perennial dan sungai musiman (intermitten). Sungai perennial adalah sungai yang mengalir sepanjang tahun. Sungai musiman adalah sungai yang alirannya sangat dipengaruhi oleh keadaan musim, pada saat musim penghujan debit aliran akan meningkat sedangkan pada saat musim kemarau debit aliran akan surut atau bahkan mengering. Sungai perenial di Kabupaten Karimun meliputi Sungai Semamal, Sungai Bati, Sungai Lakam, Sungai Busung, dan Sungai Raya berada di Pulau Karimun Besar. Sungai Kundur, Sungai Sanglang, Sungai Sawang dan Sungai Layang berada di Pulau Kundur serta Sungai Sugi berada di Pulau Sugi. Bentukan sungai di Kabupaten Karimun pada umumnya berkelokkelok terutama di daerah hilir yaitu pada wilayah dataran dengan kemiringan lereng 0-3%. Bentukan sungai pada daerah hulu dapat berbentuk V jika kemiringan lerengnya curam. Bentukan sungai tersebut dapat
dipengaruhi
juga
oleh
proses
geologi
yaitu
adanya
sistem
kekar/patahan. Pola aliran sungai di pulau-pulau besar seperti Pulau Karimun
Besar
dan
Pulau
Kundur
memiliki
pola
dendritik
yang
mencerminkan homogenitas material penyusunnya. Air kolong, adalah genangan air yang terdapat pada kolong-kolong bekas penambangan timah berbentuk kolam atau situ, berukuran beberapa ratus meter hingga puluhan hektar. Kedalaman kolong berkisar antara beberapa meter hingga sampai > 20 meter. Air kolong tersebut dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar maupun sumber air minum yang dikelola oleh PDAM.
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
II - 8
2.1.1.9 Air Tanah Seperti halnya pada batuan granit di Kabupaten Karimun merupakan jenis batuan beku (massif) yang memiliki mineral kuarsa > 10 %, namun dengan adanya system kekar dan tingkat pelapukan maka jenis batuannya dapat bertindak sebagai akuifer. Beberapa lokasi yang ditambang yaitu pemboran batuan granit kemudian dibuat sumur, hasilnya air tanah dapat keluar. Berdasarkan hasil penelitian PT. Yodha Karya (2003) Zone akuifer batuan granit dapat dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Zone 1, berupa lapisan timbunan yang terdiri dari pecahan batu granit, material penyusun lapisan ini umumnya bersifat lepas sehingga membentuk rongga-rongga yang saling berhubungan. Jika di atas lapisan ini terdapat air, maka lapisan tersebut akan meresap ke dalam lapisan, selanjutnya mengalir melalui rongga dan butir dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Bila lapisan ini telah jenuh, maka air yang
telah
berada
di
atasnya
tidak
dapat
meresap
lagi,
dan
menyebabkan terjadinya genangan air atau aliran permukaan. 2. Zone 2, terdapat di lapisan bawah Zone 1, merupakan batuan granit yang memiliki rekahan. Meskipun rekahan-rekahan tersebut pada awalnya terbentuk secara alami, namun akibat adanya kegiatan peledakan menyebabkan makin bertambah besar dan bertambah banyak, sehingga air yang terdapat pada zone 1 mengalir ke zone 2 melalui rekahan-rekahan yang saling berhubungan dan terakumulasi pada suatu tempat. Keterdapatan air tanah di Kabupaten Karimun dapat di bedakan menjadi tiga jenis akuifer. Yaitu akuifer berproduksi sedang, akuifer produktivitas kecil dan akuifer air tanah langka (peta hidrogeologi). a. Akuifer dengan produktivitas sedang yaitu akifer tidak menerus, keterusan rendah, muka air tanah umumnya beragam, debit < 5 l/detik. Persebaran jenis akuifer ini menempati sebagian besar Pulau Karimun Besar, Pulau Kundur, Pulau Gunung Papan, Pulau Belat, Pulau Parit dan bagian pantai Pulau Buru b. Akuifer dengan produktivitas kecil, muncul setempat, umumnya keterusan sangat rendah, air tanah dangkal setempat dalam jumlah RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
II - 9
yang terbatas dapat diperoleh pada zone pelapukan batuan padu atau di daerah dataran. Sebaran jenis akuifer ini di bagian Tengah Pulau Karimun Besar, Pulau Kundur, Pulau Belat, Pulau Parit, Pulau Buru dan pulau kecil lainnya. c. Daerah air tanah langka dengan akuifernya pasir dari lapukan granit,
celahan
atau
rekahan
granit
itu
sendiri
dimana
produktivitasnya sangat kecil terdapat di daerah perbukitan Pulau Karimun Besar, sebagian kecil Pulau Kundur, Pulau Gunung Papan dan Pulau Parit. 2.1.1.10
Mata Air Di sebelah Utara Pulau Karimun Besar terdapat Air Terjun
Pongkar yang saat ini menjadi kawasan wisata. Mata air dengan debit yang besar menjadi potensi sumberdaya air yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan seperti air minum, irigasi, pertanian dan lain-lain. Mata air yang sudah di manfaatkan di Kabupaten Karimun antara lain berada di Pulau Karimun Besar dengan debit kurang lebih 2 liter/detik yaitu di Mata Air Terjun Pongkar yang berada di Desa Pongkar Kecamatan Tebing. Sumber mata air lainnya pada umumnya berada di hulu sungai atau di lereng kaki bukit seperti di hulu Sungai Kundur di Kecamatan Kundur Barat. Debit mata air-mata air lainnya mempunyai debit yang < 1 liter/detik. 2.1.1.11
Klimatologi Wilayah Kabupaten Karimun sebagai bagian dari kepulauan di
Indonesia yang terletak di dekat garis khatulistiwa mempunyai iklim basah dengan rata-rata penyinaran matahri sebesar 53 persen. Jenis iklim ini sangat dipengaruhi oleh perubahan angin yang melewatinya. Arah angin berasal dari arah timur laut, utara, selatan, barat daya, dan barat. Angin yang sangat berpengaruh adalah angin Utara, Selatan, dan Barat Laut. Kecepatan angin rata-rata per hari sebesar 4 knot, dengan kecepatan maksimum tercatat terjadi pada bulan November dengan rata-rata kecepatan perhari sebesar 7 knot. Tekanan udara rata-rata sebesar 1010,5
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 10 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
MBS, dengan tekanan maksimal terjadi pada bulan September sebesar 1014,7 MBS dan minimum pada bulan Desember sebesar 1007,0 MBS. Sebagaimana daerah tropis lainnya, Kabupaten Karimun hanya mengenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau di Kabupaten Karimun pada umumnya terjadi sepanjang bulan Februari, sementara pada bulan lainnya curah hujan cenderung merata. Berdasarkan dari stasiun BMG Tanjung Balai Karimun, rata-rata curah hujan tahun 2011 sebesar 238,3 mm, dengan curah hujan tertinggi pada bulan Desember, dan terendah pada bulan Januari. Jumlah hari hujan cukup merata sepanjang tahun dengan rata-rata 17 hari setiap bulannya, kecuali pada bulan Februari dan Juli dimana jumlah hari hujan masingmasing hanya 10 dan 9 hari. Sementara rata-rata temperatur harian mencapai 27,50C, dengan rata-rata maksimum sebesar 33,60C dan minimum 22,50C. Kelembaban udara sepanjang tahun 2011 mencapai 86 persen. 2.1.1.12
Kawasan Rawan Bencana Pengertian kawasan rawan bencana adalah daerah yang
pernah mengalami bencana atau daerah yang mempunyai potensi terjadinya bencana. Daerah rawan bencana di Kabupaten Karimun dapat diidentifikasi salah satunya dari kondisi morfologi wilayah, sifat fisik tanah dan batuan serta keadaan curah hujan. 1. Gerakan Tanah Longsor Kawasan gerakan tanah di Kabupaten Karimun dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu; a. Zone Potensi Gerakan Tanah Rendah, Sebaran daerahnya meliputi sebagian besar Kabupaten Karimun. b. Zone Potensi Gerakan Tanah Sedang, Sebaran potensi gerakan tanah sedang antara lain Kecamatan Tebing, Meral, Buru, dan Moro serta sebagian kecil Kecamatan Kundur Barat. c. Zone Potensi Gerakan Tanah Tinggi, Sebaran potensi gerakan tanah tinggi antara lain Kecamatan Tebing, Meral, Buru, dan Moro.
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 11 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
2. Banjir Banjir terjadi disebabkan karena faktor alami dan faktor manusia. Faktor alami dapat diidentifikasi dari keadaan morfologi wilayah yang berupa dataran, kerapatan dan jenis penggunaan lahan, curah hujan yang tinggi sehingga ketika terjadinya hujan aliran sungai atau debit sungai akan meningkat/meluap. Faktor manusia ikut berpengaruh terhadap terjadinya banjir karena adanya penggundulan hutan di daerah hulu, sehingga aliran permukaan langsung menjadi aliran sungai. Banjir erat kaitannya dengan drainase permukaan tanah. Drainase di sini adalah drainase yang menunjukkan lamanya atau seringnya tanah tergenang air. Dengan demikian drainase ini sangat dipengaruhi oleh sifat sifat fisik tanah lainnya seperti lereng, tekstur tanah, konsistensi/porositas tanah. Daerah banjir dapat terjadi di dataran aluvial bekas rawa, daerah tersebut merupakan tempat yang sering tergenang air. Tanggul sungai dan sempadan sungai yang sudah rusak dan tidak dapat berfungsi menahan luapan air, akan mempermudah aliran menyebar ke kiri kanan sungai. Sebaran kawasan berpotensi banjir terdapat pada daerah yang mempunyai karakter pantai mangrove/rawa dan jenis tanahnya organosol/gambut. Kawasan tersebut hampir tersebar di sepanjang pesisir pulau-pulau di Kabupaten Karimun. Mangrove di Pulau Karimun Besar yaitu di bagian Selatan Kecamatan Tebing dan Meral, merupakan daerah yang relatif sedikit dibandingkan pulaupulau lainnya. Daerah yang mempunyai lahan rawa lebih banyak di Kecamatan Moro. 3. Abrasi Pantai Abrasi merupakan erosi yang terjadi di daerah sekitar pantai karena arus dan gelombang yang mengikis bentuk lahan pantai (mangrove, karang/batuan, berpasir. Tingkat erosi yang ditimbulkan berbeda sesuai dengan kecepatan arus/gelombang dalam mengikis tebing pantainya. Arus dan gelombang di Kabupaten Karimun terutama sangat dipengaruhi oleh pola Angin Barat, Selatan dan Utara. Walaupun pada umumnya arus permukaan konstan, namun di RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 12 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
beberapa tempat kecepatan arus permukaan di laut meningkat yang dipengaruhi antara lain oleh letak keberadaan pulau dengan pulau lainnya dan keberadaanya dengan perairan lepas serta pola arah angin lokal. Sebaran abrasi di Kabupaten Karimun dapat terjadi pada karakteristik
pantai
berpasir,
berpasir-berlumpur
dan
pantai
berkarang/cliff. Di Pulau Karimun Besar terdapat di pantai Barat Kecamatan Meral, bagian Selatan Pulau Kundur dan sebelah Selatan Pulau Belat. 4. Kegempaan dan Zona Sesar Aktif Zona sesar aktif yang terdapat di Kepulauan Indonesia mengikuti zone subduksi tumbukan lempeng yang terbentang dari Barat hingga Timur Negara Indonesia. Zona sesar aktif akan berasosiasi dengan pusatpusat gempa yang dikenal sebagai kegempaan sesar aktif yang meningkat. Adanya sesar terbentuk karena patahan yang bergeser sesuai arah sesarnya. Pada zone sesar ini merupakan daerah yang lemah karena adanya perlapisan batuan yang berbeda antara lain tingkat pelapukannya, batuan penyusun bahkan formasi batuannya. Zona gempa di Kabupaten Karimun berdasarkan pada peta isoseisma (Beca Carter Holling dan Ferner Ltd, 1976) mempunyai percepatan maksimum 0,05 g. Berdasarkan peta wilayah rawan bencana gempa bumi Indonesia (Kertapati E, Suhaemi, A., Djuanda,A., 2001) di Kabupaten Karimun termasuk pada daerah yang berintensitas gempa rendahan atau setara dengan skala maksimum IV MMI digolongkan sebagai wilayah yang relatif aman terhadap kerusakan akibat gempa untuk bangunan teknik di atasnya (Penyusunan Zoning Regulation Kawasan KEK, 2007). 2.1.1.13
Pola Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di Kabupaten Karimun menunjukan jenis
yang beragam dengan keragaman tersebut merupakan perwujudan dari keragaman kegiatan yang berlangsung di atasnya. Di Kabupaten Karimun penggunaan lahannya dibagi menjadi 11 yaitu: belukar, permukiman, hutan lindung, pertanian, perkebunan, kota baru, hutan mangrove, pertambangan, RKPD Tahun 2015
lahan
terbuka,
industri,
lainnya.
Jenis
aktivitas
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 13 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
pemanfaatan lahan berpengaruh terhadap nilai dan harga lahan di suatu daerah. Lokasi tanah strategis dan bernilai tinggi sangat ditentukan oleh faktor jarak dengan aglomerasi penduduk kota dengan skala yang cukup tinggi, jarak terhadap jaringan transportasi dan ketersediaan sarana dan prasarana (air minum, listrik dan lain-lain). 2.1.2.1 Gambaran Umum Demografi Penduduk merupakan pelaku sekaligus sasaran pembangunan, sehingga data penduduk merupakan data pokok yang perlu diketahui karakteristiknya (meliputi kuantitas, distribusi, komposisi, dan kualitas), untuk
mengetahui
potensi
maupun
kebutuhan‐kebutuhan
yang
diperlukan dalam rangka memperoleh subyek yang berkualitas. Tabel 2.5 Peruntukan Lahan di Kabupaten Karimun No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Penggunan Lahan
Luas (Ha)
Belukar Permukiman Hutan Pertanian Perkebunan Kota baru Hutan Mangrove Pertambangan Lahan terbuka Industri Lainnya (Danau/Kolong)
103.326,438 3.796,680 6.041,797 6.041,797 13.829,347 1.664,360 11.922,114 1.999,923 276,693 300,862 296,006
Jumlah
152.400,000
Sumber : Fakta dan Analisa-Review RTRW Kab. Karimun Tahun 20082027 2.1.2.2
Jumlah Penduduk Jumlah
menurut
data
penduduk Dinas
Kabupaten
Kependudukan,
Karimun Catatan
pada Sipil,
tahun dan
2013
Keluarga
Berencana Kabupaten Karimun yang mengadakan registrasi penduduk dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) berjumlah 282.475
jiwa, yang
RKPD Tahun 2015
terdiri
dari
145.996 laki–laki
dan
282.475
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 14 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
perempuan.
Penduduk
Kabupaten
Karimun
berasal
dari
berbagai
suku bangsa (heterogen) dan lebih didominasi oleh suku Melayu. Secara absolut pertambahan penduduk Kabupaten Karimun dari tahun ke tahun cukup tinggi. Salah satu penyebabnya adalah rata–rata laju pertumbuhan penduduk yang relatif cukup tinggi. Selama lima tahun terakhir, rata-rata laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Karimun per tahun berada pada kisaran 2,68 persen. Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Tahun 2006-2013 No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Tahun Jumlah Laju Pertumbuhan 2006 208,265 2007 212,334 1,95 2008 247,888 16,74 2009 266,012 7,31 2010 265,604 -0,15 2011 272,985 2,78 2012 280,954 2,92 2013 282,475 0,54 Rata-rata 2,68 Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil, Tahun 2013 Selanjutnya jumlah penduduk dan laju pertumbuhan penduduk (LPP) per Kecamatan di wilayah Kabupaten Karimun kondisi tahun 20102013 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 2.7 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Karimun Tahun 2010-2013 Jumlah Penduduk No
Kecamatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Karimun Tebing Meral Buru Moro Kundur Kundur Utara Kundur
8.
RKPD Tahun 2015
2010
2011
2012
2013
59,585 29,600 54,495 11,026 20,231 41,859 22,651
61,426 30,691 56,909 11,235 20,452 42,664 22,849
63,615 32,425 59,510 11,521 21,026 44,093 21,852
63,512 29,054 49,726 11,504 20,764 37,699 13,928
18,630
19,239
19,625
19,683
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 6,59 -1,84 -8,75 4,34 2,63 -9,94 -38,51 5,65
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 15 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Jumlah Penduduk No
Kecamatan
9. 10. 11. 12.
Barat Durai Meral Barat Belat Ungar Jumlah
2010
2011
2012
2013
7,327 265,604
7,520 272,985
7,287 280,954
7,331 14,915 7,726 6.633 282,475
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 0,05 NA NA NA 6,35
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab.Karimun Tahun 2014 Persebaran penduduk di Kabupaten Karimun secara geografis dapat dikatakan
belum
merata
sehingga
mengakibatkan
penumpukan
konsentrasi penduduk pada beberapa wilayah tertentu. Ketidakmerataan ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah potensi wilayah yang dimiliki. Tabel 2.8 Persebaran dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Karimun menurut Kecamatan Tahun 2013 Kecamatan
Luas Daratan
Kepadatan Per km²
Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Belat Ungar
1.166,8 52 34,3 49,9 29,5 21,7 17,8 80 72 NA NA NA 1.524
16,07 121,83 1.066,01 366,79 591,15 2.213,64 540,11 617,75 397,39 NA NA NA 153
Jumlah Sumber : BPS Karimun, Tahun 2013 *) Hasil Proyeksi, Angka Sangat Sementara
Walaupun Kabupaten Karimun masih tergolong sebagai kota kecil. Namun melihat menimbulkan
fungsi daerah ini sebagai daerah transit maka akan
berbagai
permasalahan
mendasar
terkait
dengan
kependudukan. Migrasi penduduk yang masih saja berlangsung serta besarnya
persentase
usia
produktif
di Kabupaten
Karimun dapat
menyebabkan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk yang pada akhirnya akan memberikan tekanan yang besar terhadap sumber RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 16 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
daya dan daya dukung alam yang tersedia. Kedekatan Kabupaten Karimun dengan negara tetangga, Singapura dan Malaysia serta Kota Batam sebagai pusat industri ditambah lagi dengan telah ditetapkannya Karimun sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB),
semakin
menimbulkan
permasalahan–permasalahan
kependudukan. Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Karimun pada tahun 2013 menurut data dari Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun adalah sebanyak 80.530 KK, tersebar di 12 (dua belas) Kecamatan di Kabupaten Karimun. Jumlah KK di Kabupaten Karimun pada tahun 2013 sebanyak 80.530 KK atau mengalami peningkatan sebesar 10,84 persen. Kecamatan dengan jumlah KK terbanyak adalah Kecamatan Karimun sebanyak 19.119 KK diikuti oleh Kecamatan Meral yaitu 13.439 KK, sedangkan Kecamatan Durai yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit memiliki jumlah KK sebanyak 1.085. Untuk lebih jelasnya jumlah Kepala Keluarga (KK) per-Kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.9 Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Kab. Karimun Menurut Wilayah Kec. Tahun 2013 Kecamatan
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Persentase (%)
Moro 20.764 5.986 28.82 Durai 7.331 2.112 28.80 Kundur 37.699 10.757 28.53 Kundur Utara 13.928 3.896 27.97 Kundur Barat 19.683 5.521 28.04 Karimun 63.512 19.119 30.10 Buru 11.504 3.342 29.05 Meral 49.726 13.439 27.02 Tebing 29.054 8.104 27.89 Meral Barat 14.915 4,153 27.84 Belat 7.726 2,183 28.26 Ungar 6.633 1,918 28.91 JUMLAH 282.475 80.530 28.50 Sumber : Dinas Kependudukan, Capil dan KB, Tahun 2014.
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 17 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Sedangkan untuk mengetahui lebih jelas tentang jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin menurut wilayah kecamatan dapat dilihat pada tebel berikut : Tabel 2.10 Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Karimun menurut Wilayah Kecamatan Tahun 2012-2013 Kecamatan
Tahu 2012
Tahun 2013
Laki-Laki 32.703 3.773
Perempuan 30.912 3.514
Laki-Laki 10.747 3.810
Perempuan 10.017 3.521
Kundur
16.802
15.623
19.043
18.656
Kundur Utara
11.461
10.391
7.276
6.652
Kundur Barat
10.193
9.432
10.234
9.449
Karimun
31.231
28.279
32.621
30.891
Buru
22.268
21.825
5.984
5.520
Meral
5.977
5.544
26.014
23.712
Tebing
10.877
10.149
14.971
14.083
-
-
7.857
7.058
-
-
4.069
3.657
-
-
3.370
3.263
145.285
135.669
145.996
136.479
Moro Durai
Meral Barat Belat Ungar
JUMLAH TOTAL
280.954
282.475
Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil, Tahun 2014
Pada Tahun 2012 merupakan tahun pencanangan e-KTP di seluruh Indonesia. Kabupaten Karimun juga sudah melaksanakan perekaman data penduduk berdasarkan perekaman e-KTP yang mulai dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2012. Untuk mengetahui lebih jelas penduduk yang sudah melakukan perekaman e-KTP dapat dilihat pada tabel berikut :
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 18 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Tabel 2.11 Data Hasil Perekaman e-KTP Kabupaten Karimun menurut Wilayah Kecamatan Tahun 2013 Jumlah Wajib KTP 14.612 5.115
Jumlah Perekaman 11.827 3.988
Persentase (%) 80.94 77.97
Sisa Perekaman 2.785 1.127
Kundur
26.886
19.603
72.92
7.283
Kundur Utara Kundur Barat Karimun
9.968
7.997
80.23
1.971
13.981
11.475
82.08
2.506
44.938
26.738
59.50
18.200
Buru
8.346
7.977
95.58
369
Meral
34.304
23.524
68.58
10.780
Tebing
19.992
16.390
81.99
3.602
Meral Barat
10.162
6.968
68.57
3.194
Belat
5.497
4.410
80.23
1.087
Ungar
4.833
3.524
72.92
1.309
198.634
144.421
72.71
54.213
Kecamatan Moro Durai
JUMLAH
Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil, Tahun 2014 Dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan, sebagian besar penduduk Kabupaten Karimun tamat SD dan SLTP. Sementara itu, persentase jumlah penduduk yang tamat SLTA menduduki urutan kedua, sementara hanya sebagian kecil penduduk yang telah menamatkan pendidikan
akademi
maupun
perguruan
tinggi.
Dilihat
dari
perkembangannya, jumlah persentase penduduk yang telah menamatkan pendidikan SLTA maupun perguruan tinggi mengalami peningkatan dari tahun 2010. Meskipun demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan sebagian besar penduduk di Kabupaten Karimun relatif masih rendah.
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 19 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Tabel 2.12 Distribusi Penduduk Usia 10 Tahun Keatas di Kabupaten Karimun menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Tahun 2012-2013 Tingkat Pendidikan yang No. Ditamatkan Tidak Sekolah /Tidak 1 Tamat SD 2 SD Sederajat 3 SMP Sederajat 3 SMS Sederajat 4 Akademi/PT JUMLAH Sumber : BPS Karimun, Tahun 2014 * ) Angka Sangat Sementara
2012 (%) L P
2013* (%) L P
20,87
21,00
21.60
27.19
32,96 21,23 20,03 4,91 100
36,50 20,22 18,12 5,15 100
35.10 16.90 21.72 4.68
31.45 17.80 18.79 4.77 100
100
2.1.2.3 Struktur Usia Penduduk Jumlah penduduk dipengaruhi oleh kelahiran, kematian dan migrasi. Jumlah penduduk yang besar dengan kualitas yang bagus akan menjadi potensi yang besar untuk memajukan suatu daerah. Dilihat dari tabel dibawah, berdasarkan data dari BPS Kabupaten Karimun, terjadi kenaikan jumlah penduduk sebanyak 1,64 persen. Kenaikan yang cukup besar terjadi pada kelompok umur lansia diatas 60 tahun yaitu sebesar 9,70 persen. Hal ini berarti adanya kelahiran bayi yang cukup besar di Kabupaten Karimun pada tahubn 2013. Dilihat dari struktur usia penduduk Kabupaten Karimun termasuk umur muda, lebih besar dari separuh jumlah penduduk (54,8 persen) berada pada golongan umur 20-59 tahun. Golongan umur ini merupakan golongan umur yang sedang aktif bekerja (usia produktif), penyediaan lapangan usaha sebanyak-banyaknya sangat diperlukan. Golongan umur terbesar kedua adalah umur 5-19 tahun sebanyak 63.366 orang (27,60 persen). Golongan umur ini merupakan golongan usia sekolah sehingga sangat diperlukan fasilitas pendidikan yang cukup dan memadai. Sedangkan untuk golongan umur >59 tahun merupakan kelompok umur yang paling sedikit sekitar 7,12 dari total penduduk tahun 2013.
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 20 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Tabel 2.13 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2010 s/d 2013 2010 2011 2012 2013* (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) 1 0 – 4 Tahun 22.405 23,970 17.538 24,249 2 5 – 19 Tahun 63.409 62,719 74.257 63,366 3 20 – 59 Tahun 156.634 123.563 124,268 128,335 4 >59 Tahun 14.021 14,904 17.982 16,349 225.861 225,861 JUMLAH 266.411 223.398 Sumber : Dinas Kependudukan, Capil dan KB, Tahun 2013 *) Angka sangat Sementara No
2.1.2.4
Kelompok Usia
Angkatan Kerja dan Ketenagakerjaan
2.1.2.4.1 Jumlah Penganggur Menurut Tingkat Pendidikan Pengangguran merupakan masalah utama ketenagakerjaan di Kabupaten Karimun yang harus ditangani secara berkelanjutan, agar tidak membawa runtutan dampak pada masalah lain seperti kemiskinan, kriminalitas, maupun masalah sosial politik lainnya. Pengangguran akan bertambah jika meningkatnya jumlah angkatan kerja tidak diimbangi dengan
peningkatan
jumlah
kesempatan
kerja.
Secara
umum,
pertumbuhan kesempatan kerja terkait dengan pertumbuhan ekonomi. Sementara itu peningkatan jumlah kesempatan kerja juga tidak secara otomatis akan menyerap angkatan kerja, mengingat ada faktor lain yang menentukan seperti kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) itu sendiri. Berdasarkan updating data yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karimun, pada tahun 2011 angka pengangguran sejumlah 1.404 orang, turun dibanding pendataan tahun 2010 yang mencatat angka 1.534 orang penganggur terbuka (10,93 persen dari total angkatan kerja 7.126 orang). Dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah lulusan SLTA dan sederajat. Walau demikian ditemukan juga fakta bahwa cukup banyak penganggur dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi seperti pada tabel di bawah ini.
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 21 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Tabel 2.14 Jumlah Penganggur menurut Tingkat Pendidikan Pada Tahun 2010 s/d 2013 2010 2011 2012 No Pendidikan (Orang) (Orang) (Orang) 9 1 Tidak Tamat SD 8 2 61 2 Tamat SD-SLTP 217 81 443 3 Tamat SLTA Ke atas 1.040 1.136 4 5
Tamat Akademi Tamat Perguruan Tinggi JUMLAH
35 108
106 163
73 112
1.534
1.404
2013 (Orang 9 61 443 35 108
656 656 Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karimun , Tahun 2014 Selanjutnya angka pengangguran dari kelompok tingkat pendidikan di bawah SLTA juga dapat menjadi indikasi bahwa masih banyak angkatan kerja di Kabupaten Karimun yang kualitasnya rendah sehingga sulit untuk terserap di pasar kerja. Sementara itu dari data jumlah penduduk yang bekerja didapati bahwa sebagian besar bekerja pada sektor keuangan, perusahaan, dan jasa perusahaan. Selain itu, sektor pertambangan dan penggalian juga merupakan sektor yang mampu menarik banyak orang bekerja. Tabel 2.15 Jumlah Penduduk Bekerja Menurut Kegiatannya No
Sektor
Jumlah (Orang)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pertanian 158 Pertambangan dan Penggalian 1.064 Perikanan 135 Industri Pengolahan 859 Listrik, Gas dan Air 16 Bangunan 1.315 Perdagangan Hotel dan Restoran 284 Pengangkutan dan Komunikasi 144 Keuangan, Perusahaan, dan Jasa 2.491 Perusahaan 10 Jasa Lainnya 156 JUMLAH 6.622 Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karimun , Tahun 2014
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 22 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
2.1.2.4.2 Angka Partisipasi Angkatan Kerja (APAK)
Angka partisipasi angkatan kerja menyajikan data yang menggambarkan banyaknya angkatan kerja, yaitu penduduk yang sedang bekerja dan yang mencari pekerjaan dari penduduk usia 15 – 64 tahun terhadap jumlah penduduk usia 15 – 64 tahun secara keseluruhan. Indikator ini bermanfaat untuk mengetahui bagian dari tenaga kerja yang benar-benar terlibat atau berusaha terlibat dalam kegiatan produktif yang dapat menghasilkan barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu. Tabel 2.16 Persentase Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kegiatan Utama Kabupaten Karimun Tahun 2013 Kegiatan Utama No 1
Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan 81.95 41.99 79.14 38.27 2.81 3.72 81.95 41.99
Angkatan Kerja a. Bekerja b. Mencari kerja TPAK 2 Bukan Angkatan 18.05 58.01 Kerja a. Sekolah 11.75 9.28 b. Mengurus 0.63 46.52 rumah tangga c. Lainnya 5.67 2.21 Sumber : Sumber : BPS Karimun, Tahun 2014
Total 62.43 59.18 3.25 62.43 37.57 10.55 23.04 3.98
2.1.3 Penanggulangan Kemiskinan Pemerintah Kabupaten Karimun telah berupaya mengurangi jumlah penduduk miskin melalui program - program pengentasan kemiskinan. Banyak program penanggulangan kemiskinan yang telah dilakukan pemerintah dan memberikan hasil positif hingga tahun 2013, seperti : bantuan beras miskin (Raskin), asuransi kesehatan untuk keluarga miskin (Askeskin),
bantuan
biaya
pendidikan
(BOS),
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas), Jamkesda dan lain - lain. Salah satu program RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 23 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Pemerintah dalam meringankan beban pengeluaran Rumah Tangga Miskin (RTM) adalah dengan bantuan beras miskin. Pada tahun 2013 jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS PM) Raskin di Kabupaten Karimun sebanyak 8.579 RTS tersebar di seluruh kecamatan. Jumlah RTS di Kecamatan Moro relatif lebih besar dibandingkan dengan Kecamatan lain yaitu sejumlah 1.401 RTS, sedangkan jumlah RTS terkecil ada di Kecamatan Ungar yaitu sebanyak 216 RTS. Jumlah RTS PM Raskin menurut wilayah kabupaten/kota beserta dengan pagu beras untuk tahun 2013 disajikan pada tabel berikut : Tabel 2.17 Jumlah RTS-PM di Kabupaten Karimun menurut Wilayah Tahun 2012-2013 Kecamatan
Sasaran (RTS)
Pagu Beras (Kg)
Belat
2011 1.939 393 1.778 1.121 1.320 951 1.319 2.270 613 NA NA
2012 1.462 502 1.367 966 1.152 593 1.058 1.267 571 NA NA
2013 1.401 482 1.096 336 1.106 569 1.016 680 445 641 591
2011 29.085 5.895 26.670 16.815 19.800 14.265 19.785 34.050 9.195 NA NA
2012 21.930 7.530 20.505 14.490 17.280 8.895 15.870 19.005 8.565 NA NA
2013 21.015 7.230 16.440 5.040 16.590 8.535 15.240 10.200 6.675 9.615 8.865
Ungar
NA
NA
216
NA
NA
3.240
11.704
8.938
8.579
175.560
134.070
128.685
Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat
JUMLAH
Sumber : Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun, Tahun 2014
Jumlah RTS PM pada tahun 2012 di atas mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni tahun 2011 berjumlah 11.704 RTS dan pada tahun 2012 menjadi 8.938 RTS karena pemerintah pusat
menetapkan
bahwa
jumlah
RTS
penerima
Raskin
masih
menggunakan data PPLS Tahun 2008 yang dikeluarkan oleh BPS. Selanjutnya pemerintahan Kabupaten Karimun melalui Dinas Sosial merima bantuan rehab RTLH dan Kube pada tahu 2013. Untuk mengetahui lebih jelasnya jumlah peneriman bantuan RTLH dan Kube pada tahun 2011 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut :
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 24 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Tabel 2.18 Jumlah Penerima Bantuan Rehab TRLH dan Kube di Kab. Karimun menurut Wilayah Tahun 2011-2013 Kecamatan
Rehab RTLH
KUBE
Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Karimun Buru Meral Tebing
2011 0 0 157 215 95 35 77 21 0
2012 379 178 0 49 0 101 160 83 70
2013 125 42 62 61 55 36 148 39 29
2011 12 14 9 8 10 18 10 16 10
2012 10 4 14 14 12 8 8 8 7
2013 10 3 2 3 2 2 2 1 3
Meral Barat
NA
NA
53
0
0
2
Belat
NA
NA
62
0
0
0
Ungar
NA
NA
38
0
0
0
600
1.020
750
107
85
30
JUMLAH
Sumber : Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun, Tahun 2014
Data diatas menunjukkan bahwa berbagai program tersebut di atas masih terbatas pada pemberian bantuan yang bersifat sementara dan belum memotivasi penduduk untuk melakukan kegiatan ekonomi yang produktif. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Karimun
berupaya
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui program‐program yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat. 2.1.4
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.1.4.1
Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi/PDRB Sementara
itu
dilihat
dari
besarannya,
PDRB
Kabupaten
Karimun dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 PDRB Kabupaten Karimun atas dasar harga berlaku diproyeksikan dapat mencapai 6.109.172.65 milyar rupiah atau meningkat 12.47 persen dibanding dengan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk PDRB atas dasar harga konstan diproyeksikan mencapai 2.511.213.26 milyar rupiah. Kenaikan tersebut menunjukan bahwa aktifitas kegiatan ekonomi di Kabupaten Karimun mengalami peningkatan baik dari nilai nominal
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 25 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
maupun realitas produksinya. Adapun perkembangan besaran PDRB Kabupaten Karimun tahun 2007-2013 adalah sebagai berikut: Tabel 2.19 PDRB Kabupaten Karimun 2007-2013 (Juta Rupiah) PDRB Atas Pertumb Dasar Harga Tahun uhan Berlaku (%) (Rp) 2007 3.048.518,37 2008 3.446.621,55 13,06 2009 3.818.994,98 10,80 2010 4.287.740,28 12,27 2011* 4.813.661,06 12,27 2012** 5.431.778,26 12,84 2013p) 6.109.172.65 12,47 *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara p) Angka Sangat Sementara Sumber : BPS Karimun , Tahun 2013
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Rp) 1.699.532,94 1.802.138,69 1.915.699,03 2.041.431,79 2.185.284,61 2.343.889,00 2.511.210,00
Pertumbuh an (%) 6,04 6,30 6,56 7,05 7,26 7,14
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak dari kebijakan pembangunan yang telah diambil, khususnya dalam bidang ekonomi. Indikator ini memiliki arti penting bagi pemangku kebijakan untuk mengetahui keberhasilan pembangunan yang telah dicapai, serta berguna sebagai bahan untuk menentukan kebijakan dan arah pembangunan dimasa yang akan datang. Pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan diharapkan dapat memberikan dampak pada beberapa aspek terhadap pembangunan. Pertama, meningkatkan taraf hidup masyarakat, serta memperluas kesempatan kerja dan pemerataan pembagian pendapatan masyarakat. Kedua, meningkatkan hubungan ekonomi dan mengusahakan adanya pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier, sehingga tercipta pendapatan masyarakat yang meningkat secara signifikan dengan tingkat pemerataan yang baik. Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari aktifitas seluruh sektor ekonomi dalam suatu wilayah. Hal ini berkaitan erat dengan kontribusi setiap sektor, baik yang berpotensi besar maupun sektor lainnya yang masih perlu mendapatkan perhatian lebih RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 26 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
baik untuk dijadikan prioritas pengembangan. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun sendiri dipengaruhi oleh dua sektor dominan yaitu sektor pertanian serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Kedua sektor
dominan
pemerintahan
ini
sangat
Kabupaten
menjadi
perhatiaan
yang
sehingga
dapat
Karimun
besar
bagi
menjamin
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun terus meningkat. Untuk mengetahui lebih jelas laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun dari Tahun 2008 s/d Tahun 2013 ini dapat dilihat pada gambar 2.2. Gambar 2.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karimun 2008-2013
*) Angka Sementara Sumber : BPS Karimun , Tahun 2014 Tren pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun pada periode 20082012 secara umum terus mengalami peningkatan. Besaran pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun pada periode tersebut berturut-turut sebesar 6,04 persen, 6,30 persen, 6,56 persen, 7,05 persen, dan 7,26 persen. Pada tahun 2013 diperkirakan terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi menjadi sebesar 7,14 persen. Visualisasi perkembangan laju pertumbuhan ekonomi
Kabupaten
Karimun
tahun
2010
s/d
2013
berdasarkan
kontribusi setiap sektor penyusunnya dapat dilihat pada tabel berikut :
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 27 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Tabel 2.20 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Karimun Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 s/d 2013* Lapangan Usaha 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
2010
2011
Pertanian 4,34 Pertambangan & Penggalian 3,81 Industri 7,56 Listrik & Air 7,11 Bangunan 15,38 Perdagangan,Hotel & Restoran 7,12 Pengangkutan & Komunikasi 6,04 Keu,Persewaan,& Js Perusahaan 6,29 Jasa-Jasa 6,60 PDRB 6,56 *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara p) Angka Sangat Sementara Sumber : BPS Karimun , Tahun 2014
4,29 6,4 11,31 7,23 11,55 7,75 6,14 6,87 5,98 7,05
Keberhasilan
kinerja
perekonomian
Kabupaten
2012* 4,12 8,19 11,24 7,06 11,30 8,10 6,70 7,08 5,43 7,26
Karimun
2013** 4,10 8,12 10,37 7,05 11,32 8,15 6,72 6,16 5,01 7,14
yang
mencapai pertumbuhan sebesar 7,14 persen pada tahun 2013 tidak terlepas dari peningkatan pertumbuhan yang terjadi pada semua sektor penyusunnya. Dari sembilan sektor utama, sebagian besar diantaranya menunjukkan pertumbuhan yang positif, kecuali pada sektor pertanian, sektor listrik dan air, serta sektor jasa-jasa. Secara kuantitas pertumbuhan tertinggi masih tetap terjadi pada sektor konstruksi sebesar 11,32 persen. Sektor ini masih menempati urutan tertinggi selama dua tahun terakhir seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan fisik di Kabupaten Karimun. Diantaranya merupakan infrastruktur yang dipergunakan untuk mendukung iklim investasi pada sektor industri. Namun jika ditinjau dari segi kualitas, pertumbuhan pada sektor konstruksi ini hanya mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Situasi ini menunjukkan bahwa perkembangan sektor konstruksi di Kabupaten Karimun
mulai
memasuki
titik
jenuh,
sehingga
diperkirakan
pertumbuhannya akan terus mengalami penurunan dalam beberapa periode kedepan.
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 28 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Urutan kedua dalam besaran pertumbuhan ekonomi ditempati sektor industri sebesar 10,37 persen. Meskipun secara perkembanganya mengalami sedikit perlambatan dibanding tahun 2012 namun terjadi kenaikan pada jumlah industri serta nilai output yang dihasilkan. Peningkatan yang cukup berarti terutama ditunjukkan oleh semakin banyaknya jumlah industri menengah kecil yang berdiri. Sementara pada industri skala besar, periode realisasi investasi untuk kebutuhan mesin dan peralatan ditunjukkan oleh nilai impor tahun 2013 yang sebagian besar diantaranya terdiri atas barang-barang modal tersebut. Berada pada urutan ketiga dalam pertumbuhan ekonomi Karimun adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Pada tahun 2013 pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran mencapai 8,15 persen. Sektor ini mengalami pertumbuhan yang semakin meningkat selama tiga tahun terakhir. Letak georafis Kabupaten Karimun sangat mendukung dalam memajukan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Setiap tahun, kunjungan turis mancanegara semakin meningkat yang berakibat pada meningkatnya hunian hotel yang ada di Kabupaten Karimun. Pada tahun 2013, tingkat penghunian kamar pada hotel berbintang rata-rata sebesar 23,87 persen. Tingkat hunian tertinggi terjadi pada bulan Februari dan Maret, sementara yang paling rendah terjadi pada bulan September. Kunjungan turis mancanegara yang paling banyak berkunjung ke Kabupaten Karimun berasal dari Negara Malaysia (60.475 orang), Singapura (35.505 orang), India (1.590 orang), serta negara Asia dan
Eropa
lainnya.
Rata-rata
setiap
wisatawan
mancanegara
menghabiskan 1,29 hari untuk menginap. Namun demikian, jumlah hunian kamar oleh tamu asing hanya berkisar 33 persen dari seluruh jumlah tamu. Sektor pertambangan dan penggalian berada dalam urutan ke empat dengan tingkat pertumbuhan sebesar 8.12 persen. Sektor pertambangan dan
penggalian
masih
menjadi
sektor
yang
utama
penyumbang
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karimun yang terdiri dari pertambangan batu granit,bauksit dan timah. RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 29 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Bila kita bandingkan angka-angka laju pertumbuhan tiap sektor tersebut dengan angka pertumbuhan total, maka dapat dilihat bahwa ada empat sektor yang berada di atas total laju pertumbuhan, sedangkan lima sektor lainnya berada di bawah total laju pertumbuhan. Keempat sektor yang berada di atas laju pertumbuhan total tersebut adalah sektor bangunan, sektor industri, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pertambangan dan penggalian. Melambatnya pertumbuhan ekonomi pada sektor pertanian diduga karena subsektor perikanan sebagai sub-sektor utama penyusun sektor pertanian mengalami kenaikan produksi yang kurang signifikan selama beberapa tahun terakhir. Kondisi tersebut timbul akibat ancaman fenomena perubahan iklim global, overfishing, dan pencemaran, sehingga menjadikan
jangkauan
tangkapan
menjadi
semakin
jauh
dan
efektifitasnya menurun. Pembangunan infrastruktur sektor kelautan dan perikanan dirasa masih belum optimal di tengarai akibat kurangnya alat tangkap serta sumber daya manusia dalam bidang budidaya perikanan. Sebagian besar nelayan masih menggunakan cara yang tradisional, dengan hanya mengandalkan faktor musim. Kurangnya penduduk yang berusaha di bidang budidaya perikanan darat dikarenakan sebagian besar penduduk Kabupaten Karimun yang menjadi nelayan belum bisa beralih dari nelayan tangkap di laut menjadi pembudidaya ikan di darat. Sektor Ekonomi Dominan Struktur
ekonomi
suatu
daerah
diukur
dari
peran
setiap
sektor/lapangan usaha terhadap pembentukan PDRB. Semakin besar nilai tambah yang tercipta oleh suatu sektor ekonomi, maka peranan sektor tersebut semakin penting atau disebut juga sebagai sektor ekonomi dominan.
Pada
jangka
pendek
struktur
ekonomi
berguna
untuk
menggambarkan corak perekonomian suatu daerah, apakah daerah tersebut didominasi oleh sektor primer (tipe agraris), sekunder (tipe industri), maupun tersier. Struktur ekonomi dipengaruhi oleh potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang tersedia. RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 30 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Dalam jangka panjang struktur ekonomi dapat menunjukan arah dan keberhasilan pembangunan ekonomi dengan melihat transformasi ekonomi yang terjadi dari suatu periode ke periode lainnya. Transformasi struktural dapat dideteksi dengan karakteristik turunnya peranan sektor primer yang tradisional. Sementara itu pada saat yang bersamaan, peranan sektor sekunder dan sektor tersier semakin meningkat. Dalam proses ini, pergeseran peranan harus tetap diikuti oleh pertumbuhan dari masing-masing sektor meskipun dengan laju yang berbeda. Lebih lanjut, laju percepatan dari suatu proses transformasi akan berbeda pada setiap daerah, tergantung pada karakteristik daerah tersebut. Untuk daerah yang kaya sumber daya alam seperti Kabupaten Karimun, proses transformasinya cenderung lebih lambat dibandingkan dengan-daerah kawasan industri seperti Batam dan Bintan. Perbedaan ini terjadi karena daerah yang kaya akan sumber daya alam cenderung memerlukan pertumbuhan yang relatif tinggi pada sektor primer untuk mendukung percepatan pertumbuhan pada sektor lainnya. Tabel 2.21 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Karimun atas dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha 2010 s/d 2013 Lapangan Usaha
2010
2011
1. Pertanian 2. Pertambangan & Penggalian 3. Industri 4. Listrik & Air 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 7. Pengangkutan & Komunikasi 8. Keu, Persewaan, & Jasa Perusahaan 9. Jasa-Jasa PDRB *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara p) Angka Sangat Sementara Sumber : BPS Karimun , Tahun 2014
26,69 7,09 8,71 0,34 9,22 26,47 13,18 3,13 5,17 100
25,91 7,13 9,23 0,34 9,83 26,45 12,87 3,13 5,13 100
2012 * 25,02 7,30 9,73 0,33 10,44 26,33 12,61 3,15 5,09 100
2013** 24.05 7,42 10.16 0,32 11,15 26,34 12,42 3,13 5,02 100
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa pada periode 2010 - 2013 struktur perekonomian Karimun masih didominasi oleh tiga sektor, yaitu: RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 31 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
sektor pertanian; sektor perdagangan, hotel dan restoran; dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Peranan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang setiap tahun cenderung meningkat pada tahun 2011 mengalami sedikit peningkatan, berbanding terbalik dengan situasi yang ditunjukkan
oleh
sektor
pertanian
dan
sektor
pengangkutan
dan
komunikasi. Fenomena ini menunjukkan, bahwa perekonomian Kabupaten Karimun mengalami pergeseran dari perekonomian agraris menuju niaga jasa. Industrialisasi yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Karimun yang berbasis pertanian maupun shipyard sudah mulai memperlihatkan hasilnya. Walaupun secara kuantitatif masih rendah namun bersamasama dengan sektor pertambangan dan penggalian secara kualitas sektor ini mulai menunjukkan peningkatan yang berarti. Sektor pertanian meskipun memiliki tren penurunan kontribusi pada perekonomian Kabupaten Karimun tetapi kontribusi tersebut belum tergeser oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada tahun 2013. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada tahun 2013 diperkirakan memberikan kontribusi mencapai 1.608,90 milyar rupiah dengan peranan sebesar 26,34 persen. Walaupun dari sisi harga terus terjadi kenaikan, namun sulitnya meningkatkan nilai tambah produk pertanian dibanding produk lainnya juga menjadi salah satu penyebab turunnya kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan PDRB. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi menduduki urutan ketiga dan menyumbang sekitar 12,61 persen dengan nominal sebesar 758,59 milyar rupiah pada tahun 2013. Peranan sektor ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 12,42 persen. Namun demikian, peranannya pada masa yang akan datang dapat meningkat seiring dengan kebutuhan moda transportasi yang terus meningkat. Sektor Bangunan menempati urutan keempat dalam memberikan kontribusinya terhadap PDRB, dengan kontribusi terhadap PDRB sebesar 11,15 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2012 yaitu sebesar 10,44 persen. Peranan sektor bangunan juga mengalami peningkatan yang
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 32 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
cukup berarti selama beberapa tahun terakhir, seiring dengan cukup banyaknya proyek pemerintah yang bersifat multiyears. Sektor
Industri
Pengolahan
pada
tahun
2013
diproyeksikan
menempati urutan kelima dengan sumbangan sebesar 10,16 persen atau senilai 620,66 milyar rupiah. Dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus, sumbangan dari sektor ini diharapkan dapat lebih meningkat bahkan menjadi penyumbang terbesar karena sebenarnya masih banyak potensi industri di Karimun yang dapat dikembangkan. Selanjutnya adalah sektor Pertambangan dan Penggalian yang menduduki urutan keenam, dengan sumbangan sebesar 7,42 persen atau sebesar 453,51 milyar rupiah. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnnya yang cenderung mengalami penurunan, peranan sektor tersebut pada tahun 2013 justru menunjukkan adanya kenaikan. Sedangkan sektor lainnya peranannya relatif kecil, kurang dari 1 persen adalah sektor energi. Secara umum pada tahun 2010-2013 tidak ada pergeseran peranan yang signifikan pada tiap sektor, namun terjadi beberapa perubahan dalam peringkatnya. Tabel 2.22 PDRB Kabupaten Karimun Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2010 s/d 2013* (Milyar Rupiah) Lapangan Usaha 1. Pertanian 2. Pertambangan & Penggalian 3. Industri 4. Listrik & Air 5. Bangunan 6.Perdagangan,Hotel & Restoran 7. Pengangkutan & Komunikasi 8. Keu, Persewaan, & Js Perush 9. Jasa-Jasa PDRB *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementar p) Angka Sangat Sementara Sumber : BPS Karimun , Tahun
RKPD Tahun 2015
2010
2011
1.144.26 304.13 373.67 14.62 395.42 1.134.78 565.03 134.32 221.51 4.287.74
1.247.21 343.03 444.29 16.25 472.98 1.273.04 619.60 150.48 246.77 4.813.66
2012 * 1.359,03 396,61 528,49 17,92 567,20 1.429,96 685,16 171,10 279,40 5.431.78
2013 ** 1.469,14 453,51 620,66 19,65 681,00 1.608,90 758,59 191,24 306,48 6.109,17
2014
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 33 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Perkembangan Investasi Dalam rangka pembangunan ekonomi dan pengelolaan berbagai sumber
daya
alam
Kabupaten
Karimun
yang
tersedia
diperlukan
peningkatan arus investasi, baik arus investasi dalam negeri (PMDN) maupun investasi asing (PMA). Mengingat pentingnya modal dari pihak swasta untuk ikut membangun Kabupaten Karimun, maka Pemerintah Kabupaten Karimun selalu berusaha menarik minat para pengusaha domestik dan asing untuk ikut berpartisipasi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan cara menanamkan modalnya dalam kegiatan pembangunan. Total besaran angka investasi yang sudah terealisasi sampai dengan tahun 2013 mencapai Rp.9.959.874.558.954,- dengan jumlah investasi Rp.8.163.441.865.574,- untuk PMA dan Rp. 1.587.337.693.380,- untuk PMDN.
dan
untuk
Perusahaan
Swasta
Nasional
sebesar
Rp.209.095.000.000,-. Adapun jumlah perusahaan yang telah merealisasikan investasinya sebanyak 86 perusahaan yang terdiri atas 14 Perusahaan PMA, 18 Perusahaan PMDN, 24 Perusahaan Swasta Nasional. Ekspor Impor Data
ekspor
impor
Kabupaten
Karimun
pada
Tahun
2013
mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding dengan tahun 2012 (Tabel 2.21) yaitu sebesar 61.52 persen. Sedangkan untuk data inpor Kabupaten Karimun tahun 2013 dibanding dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 12.93 persen. Jika dibandingkan besaran nilai ekspor dengan inpor bisa disimpulkan bahwa Kabupaten Karimun mengalami surplus neraca perdagangan tahun 2013. Kenaikan yang cukup signifikan pada nilai ekspor dikarenakan pada tahun 2013, nilai dollar
yang
menguat
dibanding
nilai
rupiah.
Hal
ini
juga
yang
menyebabkan para eksportir lebih bergairah untuk melakukan ekspor barang.
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 34 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Tabel 2.23 DATA EKSPOR IMPOR KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2011-2013 (US$) TAHUN URAIAN
2011
2012
PENINGKATAN (%)
2013
532.068.075 EKSPOR 329.403.809 329.403.809 292.415.662 IMPOR 335.846.548 335.846.548 Sumber : BPS Kabupaten Karimun, 2014 2.1.4.2
61.52 -12.93
Kesejahteraan Sosial Pembangunan di bidang kesejahteraan sosial erat kaitannya
dengan upaya meningkatkan kualitas manusia yang tercermin pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indikator Indeks Pembangunan Manusia ditentukan mencakup 3 (tiga) dimensi pembangunan manusia, yakni Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Melek Huruf (AMH) dan Ratarata Lama Sekolah (RLS), serta Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Riil. Dari ketiga komponen tersebut, selama ini diketahui bahwa komponen yang paling signifikan dalam mempengaruhi perkembangan IPM Kabupaten Karimun adalah rata-rata pengeluaran per kapita riil, diikuti rata-rata lama sekolah (pendidikan), dan Angka Harapan Hidup. Tabel 2.24 Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Karimun Tahun 2006-2013 No (1) 1 2 3
Uraian 2006 2007 2008 (2) (3) (4) (5) Indeks Pendidikan 80,67 80,67 80,67 Indeks Kesehatan 74,50 74,60 74,68 Indeks Daya Beli 60,85 61,93 63,07 IPM 72,00 72,40 72,80 *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara p) Angka Sangat Sementara Sumber : BPS Karimun , Tahun 2014
RKPD Tahun 2015
2009 (6)
2010 (7)
80,82
81,86
74,78 63,86 73,15
74,85 64,20 73,64
2011* (8) 81,98 74,97 64,75 73,99
2012 (9) 82,31 75,18 65,80 74,40
2013 P (10) 82,78 74.93 66,44 74,72
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 35 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Perkembangan IPM Kabupaten Karimun selama enam tahun terakhir mengalami kenaikan yaitu dari 72,00 pada tahun 2006 menjadi 74,40 pada tahun 2012, dan perkiraan tahun 2013 adalah 74,72. Bila ditinjau berdasarkan kontribusi dari ketiga komponen IPM sebagaimana tergambar pada tabel 2.24 ternyata perubahan Indeks Daya Beli memberikan kontribusi perubahan yang terbesar dalam peningkatan nilai IPM setiap tahun. Indeks daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok sangat berkaitan dengan tingkat kesejahteraan penduduk sebagai dampak
dari
pertumbuhan
ekonomi
dan
pemerataan
pendapatan.
Tingginya paritas daya beli tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor inflasi, sehingga kestabilan harga bahan konsumsi pokok masyarakat akan memegang peranan kunci dalam menopang daya beli masyarakat. Meskipun
indeks
kesehatan
cukup
tinggi
namun
rata-rata
kenaikannya hanya 0,04 poin per tahun. Untuk itu dalam usaha meningkatkan nilai indeks kesehatan sebagai penunjang naiknya angka IPM, maka upaya yang dilakukan pemerintah yaitu dengan pembangunan sarana kesehatan yang memadai. Selain itu masyarakat yang berada di daerah tersebut sangat membutuhkan adanya pembinaan terhadap pola pikir mereka tentang pentingnya pemanfaatan sarana kesehatan secara optimal.
Lain halnya dengan kesehatan, perkembangan pencapaian
pembangunan pendidikan di Kabupaten Karimun dirasakan masih sangat lambat,
hal
tersebut
terlihat
dari
cenderung
konstannya
indeks
pendidikan. Indeks pendidikan dipengaruhi oleh dua indikator yaitu ratarata lama sekolah dan angka melek huruf. Penyebab relatif konstannya indeks pendidikan berkaitan dengan rata-rata lama sekolah. Selama lima tahun terakhir rata-rata lama sekolah penduduk Karimun baru mencapai 8,12 tahun. Artinya, rata-rata penduduk berusia 15 tahun keatas di Kabupaten Karimun menyelesaikan pendidikannya hanya kelas 2 SMP. Kondisi demikian mencerminkan bahwa program wajib belajar 9 tahun yang telah dicanangkan pemerintah belum sepenuhnya mencapai sasaran. Angka Putus Sekolah di Kabupaten Karimun masih tinggi. Kondisi tersebut
diduga
disebabkan
oleh
kondisi
geografis
Karimun
yang
merupakan daerah kepulauan dimana keberadaan sekolah belum merata. RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 36 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Akibatnya penduduk yang kurang dalam hal ekonomi menjadi terhambat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk mencapai tujuan RLS maksimal 15 tahun, Kabupaten Karimun masih memerlukan rentang waktu yang cukup lama dan biaya yang besar terutama
dalam
pemerataan
fasilitas
pendidikan
dan
pengentasan
kemiskinan. Sementara itu, indikator pendidikan lainnya yaitu Angka Melek Huruf menunjukkan adanya perkembangan. Pada tahun 2011, AMH diperkirakan mencapai 95,90 persen (angka sementara). Dengan kata lain dari setiap 100 orang penduduk Kabupaten Karimun, masih terdapat empat orang yang tidak dapat membaca dan menulis. Penyebabnya dimungkinkan karena masih adanya penduduk usia tua yang tidak memiliki kemampuan baca tulis. Namun seiring berkurangnya komposisi penduduk dan program pemberantasan kebutaaksaraan diharapkan Angka Melek Huruf semakin membaik. Adapun
pencapaian
IPM
pada
tahun
2011
berdasarkan
perkembangan data dari tahun 2006-2011 dapat diperoleh taksiran sebesar 73,88. Untuk mencapai kategori maju sesuai dengan target yang telah ditetapkan UNDP sebesar 80 tahun 2015 masih diperlukan usaha panjang. Rata-rata capaian setiap tahunnya harus mencapai 1,53 poin per tahun sejak tahun 2011. Untuk itu dalam pencapaian sesuai target yang ingin dicapai diperlukan upaya maksimal untuk meningkatkan derajat pendidikan melalui peningkatan angka partisipasi sekolah penduduk usia 13-15 tahun dan 16-18 tahun, derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan, serta peningkatan daya beli masyarakat melalui perluasan kesempatan kerja bagi penduduk, peningkatan kompetensi kerja dan peningkatan daya saing. 2.1.5
Aspek Pelayanan Umum
2.1.5.1 Urusan Wajib Pendidikan Sebagai tolok ukur pencapaian urusan pendidikan di Kabupaten Karimun dapat dicermati indikator mutu pendidikan yang bisa dilihat dari tingginya angka partisipasi. Angka partisipasi tersebut terdiri atas Angka RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 37 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Partisipasi
Kasar
(APK)
dan
Angka Partisipasi
Murni
(APM).
APK
Pendidikan untuk SD/MI/Paket A pada tahun 2012 adalah sebesar 104,80 persen,sedangkan tahun 2013 APK untuk SD/MI/Paket A mencapai 106,17 persen, hal ini menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, APM SD/MI/Paket A tercatat sebesar 89,14 persen dan ini menunjukkan peningkatan dibanding dengan tahun 2012 sebesar 83.39 persen. Selanjutnya untuk APK SMP/MTs/Paket B tahun 2013 mencapai 96,52 persen, dibandingan tahun sebelumnya mengalami
peningkatan
SMP/MTs/Paket B
yakni
92,23
persen.
Sedangkan
APM
juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun
sebelumnya yaitu 60,71 persen dan untuk tahun 2012 hanya mencapai 58,91 persen. Kemudian untuk APK SMA/MA/SMK/Paket C tahun 2013 mencapai
83,75
persen,
angka
ini
menunjukkan
peningkatan
dibandingkan tahun 2012 yakni mencapai 75,28 persen. Sedangkan APM SMA/MA/SMK/Paket
C
tahun
2013
mencapai
55,68
persen
dan
mengalami peningkatan jika dibandingk tahun sebelumnya yakni 50,50 persen.
Untuk
mengetahui lebih jelas persentase APK dan APM
Kabupaten Karimun Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.25 Persentase APK dan APM Kabupaten Karimun Tahun 2010-2013 NO
TAHUN
SD 1 2010 92,25 2 2011 107,57 3 2012 104,80 4 2013 106,17 Sumber : Dinas Pendidikan
APK SLTP SLTA 78,63 60,35 91,10 76,43 92,23 75,28 96,52 83,75 Kab.Karimun,
APM SD SLTP 76,52 60,72 89,44 62,45 83,89 58,91 89,14 60,71 Tahun 2014
SLTA 50,46 63,91 50,50 55,68
Tabel 2.26 Angka Partisipasi Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Karimun Tahun 2010-2013 NO
TAHUN
1 2 3 4 Sumber
2010 2011 2012 2013 : Dinas
RKPD Tahun 2015
APS SD SLTP SLTA 85,74 68,23 47,66 77,96 74,03 60,84 94,66 84,55 54,85 98,51 95,72 74.42 Pendidikan Kab.Karimun, Tahun 2014 Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 38 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Masih
banyaknya
masyarakat
usia
pendidikan
yang
belum
mendapatkan kemudahan dalam pendidikan serta jumlah prasarana dan sarana pendidikan yang sangat tidak memadai memerlukan suatu pemikiran yang mendalam untuk segera memecahkan persoalan yang telah lama ada dan masih terus menjadi ganjalan dalam pelaksanaan program pendidikan secara terpadu. Sehingga nantinya dapat diperoleh suatu petunjuk (guideline) dalam menentukan arah pendidikan yang sejalan dengan budaya masyarakat Melayu. Penyediaan sarana pendidikan di Kabupaten Karimun dapat dikatakan merata di seluruh kecamatan, yang ditunjukkan dengan terdapatnya sarana pendidikan dari berbagai jenjang, mulai pendidikan pra
sekolah
(TK)
hingga
tingkat
menengah.
Data
jumlah
sarana
pendidikan, siswa dan tenaga pengajar di Kabupaten Karimun dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 2.27 Jumlah Sekolah, siswa dan Tenaga pengajar di Kabupaten Tahun 2011-2013 No
Jenis Sekolah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
TK SD Negeri SD Swasta MIN MIS SMP Negeri SMP Swasta MTS Negeri MTS Swasta SMA Negeri SMA Swasta MA Negeri MA Swasta SMK Negeri SMK Swasta
Jumlah sekolah 56 117 14 2 10 38 8 1 9 15 3 1 3 2 3
2011 Siswa Guru 2991 22294 4302 312 1498 7927 1546 458 1295 4720 787 109 424 1103 917
286 1702 244 31 119 479 108 31 143 362 75 17 55 120 57
Jumlah sekolah 55 118 13 2 10 39 8 1 9 14 3 1 3 4 4
2012 Siswa Guru 3003 22658 4185 354 1606 8514 1173 444 1379 5747 739 162 486 1272 928
287 1723 242 32 121 547 115 31 143 362 51 20 69 120 57
Jumlah sekolah 61 118 13 2 10 39 8 1 9 14 3 1 3 4 4
2013 Siswa Guru 3142 21488 4949 376 1691 8748 1844 453 1312 5344 655 141 252 1834 1171
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Tahun 2014
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 39 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
255 1591 246 35 133 603 117 39 147 398 55 19 48 116 97
2.1.5.2
Urusan Wajib Kesehatan Kesehatan
Berkaitan dengan bidang kesehatan masyarakat, kondisi kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu genetika, lingkungan, perilaku masyarakat dan pelayanan kesehatan, yang antara lain dapat dilihat dari status kesehatan dan gizi masyarakat serta pola penyakit yang diderita. Sedangkan status kesehatan masyarakat antara lain dapat dinilai melalui berbagai indikator kesehatan seperti angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu melahirkan, keadaan gizi masyarakat dan usia harapan hidup. Adapun hasil - hasil pembangunan bidang kesehatan sebagai berikut: 1. Umur Harapan Hidup (UHH). Pembangunan
kesehatan
bertujuan
untuk
meningkatkan
kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang optimal. Keberhasilan program kesehatan pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari suatu daerah. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui Puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang Umur Harapan Hidupnya. Besarnya Umur Harapan Hidup (UHH) penduduk di suatu daerah diukur melalui Angka Harapan Hidup waktu lahir (AHHe0). Dengan asumsi kecenderungan Angka Kematian Bayi (AKB) semakin menurun, serta terjadi perubahan susunan umur penduduk. Berdasarkan data BPS Kabupaten Karimun Umur Harapan Hidup pada tahun 2013 adalah 69,98 Tahun. Terjadi peningkatan 0,04 tahun jika dibandingkan dengan pencapaian UHH pada tahun 2012 sebesar 69,94 Tahun.
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 40 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Pembangunan kesehatan ini sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sarana kesehatan dan kemudahan aksesnya, serta didukung dengan tenaga kesehatan yang berkualitas. Indikator yang dapat digunakan dalam mengukur tingkat kesehatan antara lain angka kesakitan masyarakat, status gizi balita, jumlah tenaga kesehatan dan jumlah fasilitas kesehatan, adapun sarana prasarana kesahatan yang tersedia di Kabupaten Karimun sebagai berikut : Tabel 2.28 Sarana Kesehatan di Kabupaten Karimun Tahun 2010 s/d 2013 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
SARANA DAN PRASARANA Rumah Sakit Puskesmas PKM. Pembantu Polindes Rumah Besalin BP/Klinik Laboratorium Optikal Apotik Toko Obat Poskeskel Posyandu Balita Posyandu Lansia Puskel Roda 4 Puskel Laut Kendaraan Roda 2
TAHUN 2010 2 9 37 57 1 2 4 21 36 18 202 82 16 2 51
2011 2 9 37 61 2 2 2 4 23 35 18 212 95 16 2 51
2012 2 9 37 70 2 2 2 6 20 50 19 212 107 17 2 51
2013 2 9 37 70 2 2 2 6 18 47 19 215 112 17 2 51
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Tahun 2014
Adapun tenaga medis di Kabupaten Karimun pada tahun 2013 sebanyak 861 orang, yang terdiri dari tabel dibawah ini : Tabel 2.29 Tenaga Kesehatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Karimun Tahun 2013
NO 1 2 3
JENIS PENDIDIKAN Kedokteran Spesialis Kedokteran Umum Kedokteran Gigi
RKPD Tahun 2015
DINKES
PUSKESMAS
6 1
56 10
FASILITAS KESEHATAN LAIN RSUD SWASTA 12 6 15 6 4 1
JUMLAH 18 83 16
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 41 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
NO
JENIS PENDIDIKAN
DINKES
PUSKESMAS
5 6 10 11 12 13 14 15 17 18 20 21 22
S1 Kesmas 24 11 S1 farmasi Apoteker 4 0 DIII Rekam Medis 0 0 DIII Bidan 8 169 DIII Perawat 6 179 DIII Perawat Gigi 0 5 DIII Farmasi 3 10 DIII Kesling 4 9 DIII Gizi 3 5 DIII Fisiotrafi 0 0 DIII Radiologi 1 3 DIII elektromedik 0 0 DIII Analis Kesehatan 1 8 JUMLAH 61 465 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Tahun 2014
FASILITAS KESEHATAN LAIN RSUD SWASTA 2 1 4 0 6 4 24 9 134 55 2 0 16 3 3 0 2 2 4 0 9 2 1 0 6 2 244 91
JUMLAH 38 8 10 210 374 7 32 16 12 4 15 1 17 861
2. Angka Kematian Bayi (AKB) Berdasarkan data tahun 2013 terdapat 76 kasus kematian bayi di seluruh Kabupaten Karimun. Angka kematian terbanyak terdapat di Kecamatan Meral dan Meral Barat sebanyak 13 bayi dan disusul pada urutan kedua Kecamatan Karimun sebanyak 12 bayi, sedangkan angka terkecil terdapat di wilayah Buru dan Kecamatan Durai sebanyak 4 kasus kematian bayi, secara rinci terlihat pada tabel berikut : Tabel 2.30 Data Tentang Jumlah Kematian Bayi Per Kecamatan di Kab.Karimun Tahun 2013 No
Puskesmas
1
Tanjung Balai
2 3 4 5
Meral Tebing Buru Tanjung Batu Tanjung Berlian Kundur Barat Moro
6 7 8
RKPD Tahun 2015
Jlh Bayi Lahir Jlh Bayi Lahir Hidup Mati 1.026 9
Jlh Bayi Lahir Hidup + Mati 1.035
677
11 4 2 7
1.237 551 189 684
323
1
324
290
3 5
293 334
1.226 547 187
329
AKB 12 13 9 4 10 9 9 9
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 42 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Jlh Bayi Lahir Jlh Bayi Lahir Jlh Bayi Lahir AKB Hidup Mati Hidup + Mati 4 148 9 Durai 2 150 Jumlah 4.753 44 4.797 76 Sumber : Dinas Kesehatan Kabuparten Karimun, Tahun 2014 No
Puskesmas
Berdasarkan pencapaian Kabupaten Karimun pada tahun 2013, terdapat 76 kasus kematian bayi dari 4.753 jumlah bayi kelahiran hidup dengan realisasi angka kematian bayi tahun 2013 sebesar 15.99 per 1.000 kelahiran hidup. Kondisi ini menunjukkan Peningkatan AKB jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012 lalu sebesar 77 kasus kematian bayi dari 5.059 kelahiran hidup (15.22 per 1.000 kelahiran hidup), namun Jika dibandingkan dengan target MDG’s tahun 2015 sebesar 23 per 1.000 KH maka realisasi AKB Kabupaten Karimun tahun 2013 masih dianggap baik dan masih dibawah target sehingga
dapat
disimpulkan
keberhasilan
dalam
menekan
dan
menurunkan AKB tersebut. Sebagai pembanding pencapaian tahuntahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.31 Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten Karimun Tahun 2010 s/d 2013 No 1. 2. 3. 4. Sumber :
AKB per 1.000 Kelahiran Hidup (KH) 76 15,9 77 15,2 63 13,7 72 17,8 Kesehatan Kabupaten Karimun, Tahun 2014
Tahun 2013 2012 2011 2010 Dinas
Jumlah Kematian Bayi
3. Angka Kematian Balita (AKABA) Tahun 2013 angka kematian anak balita mencapai 7 orang balita dan kasus tersebut hanya terdapat di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Karimun dan Meral 2 kasus, serta wilayah Kecamatan/Puskesmas Tebing, Tanjung Batu Kundur dan Kundur Barat Masing-masing 1 kasus, sehingga jumlah kematian Balita di Kabupaten Karimun sebanyak 83 balita setelah ditambahkan dengan jumlah kematian bayi 76 bayi. Seperti terlihat pada tabel berikut : RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 43 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Tabel 2.32 Data Tentang Jumlah Kematian Balita Per Kecamatan di Kab.Karimun Tahun 2012-2013
No
Jlh Bayi Lahir Hidup
Puskesmas
2012
2013
Bayi
Jlh Kematian Anak Balita
AKABA
Balita
2012 2013 2012 2013 2012 2013
2012
2013
1
Tanjung Balai
1,112
1,026
22
12
1
2
23
14
20,68
13,65
2 3 4 5 6 7 8 9
Meral Tebing Buru Tanjung Batu Tanjung Berlian Kundur Barat Moro Durai Jumlah
1,081 702 213 757 388 324 349 133
1,226 547 187 677 323 290 329 148
20 8 2 4 9 3 6 3
13 9 4 10 9 9 6 4
0 0 0 0 1 0 1 0
2 1 0 1 0 1 0 0
20 8 2 4 10 3 7 3
15 10 4 11 9 10 6 4
18,50 11,40 9,39 5,28 25,77 9,26 20,06 22,56
12.23 18,28 21,39 16,25 27,86 34,48 18,24 27,23
5.059 4.753 77 76 3 7 80 83 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Tahun 2014
15,81
17,46
Pada tahun 2012 diketahui bahwa terdapat 80 kasus kematian balita dari 5.059 kelahiran hidup atau dengan realisasi sebesar 15,81 per 1.000 Kelahiran Hidup (KH). Sedangkan realisasi pada tahun 2013 terjadi peningkatan Angka Kematian Balita (Akaba) di Kabupaten Karimun, dari 4.753 kelahiran hidup terdapat 83 kasus kematian balita dengan pencapaian Akaba sebesar 17,46 per 1.000 KH, begitu juga jika dibanding dengan target MDG’s 2015 sebesar 32 per 1.000 KH pencapaian Kabupaten Karimun masih dibawah target dan dianggap berhasil. Keberhasilan ini dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya semakin mudah dan terjangkaunya masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan bayi dan balita, tersedianya sarana pelayanan kesehatan di seluruh Kabupaten Karimun baik kualitas maupun kuantitas
seperti
posyandu
balita,
Poskesdes/Polindes
di
desa,
penempatan petugas kesehatan didesa (Dokter Keluarga dan Bidan Desa) serta peningkatan kualitas SDM kesehatan yang bertugas memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 44 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Tabel 2.33 JUMLAH KEMATIAN BALITA DI KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2010 s/d 2013 No
Tahun
1 2 3 4
2010 2011 2012 2013
Jumlah Kelahiran Hidup 4.041 4.587 5.059 4.753
Jumlah Kematian Bayi 72 63 77 76
Jumlah Kematian Anak Balita 3 5 3 7
Jumlah Kematian Balita 75 68 80 83
AKB per 1.000 Kelahiran Hidup (KH) 18,6 14,8 15,81 17,46
4.
Sumber : Dinas Kesehatan Kabuparten Karimun, Tahun 2013
5. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Indikator AKI sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan di daerah karena indikator ini menggambarkan keberhasilan peningkatan kualitas kesehatan penduduk di seluruh Kabupaten Karimun. Pada tahun 2013 terdapat kasus kematian ibu melahirkan sebanyak 7 kasus yang tersebar di 6 kecamatan, sedangkan kasus terbanyak terdapat di wilayah Puskesmas Meral Kecamatan Meral dan Meral Barat sebanyak 2 kasus dan 5 kecamatan lainnya masing-masing terdapat 1 kasus kematian ibu melahirkan, seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 2.34 Jumlah Kematian Ibu Per Kecamatan di Kab.Karimun Tahun 2012-2013
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Puskesmas Tanjung Balai Meral Tebing Buru Tanjung Batu Tanjung Berlian Kundur Barat Moro Durai Jumlah
Kematian Ibu Jlh Bayi Lahir AKI Hidup Hamil Bersalin Nifas Jumlah 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 1,112 1,026 1 0 1 1 0 0 2 1 179,86 97,47 1,081 1,226 0 1 0 0 0 1 0 2 0 163,13 702 547 1 0 0 0 0 1 1 1 142,45 182,81 213 187 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 757 677 0 0 0 0 0 1 0 1 0 147,71 388
323
0
0
0
0
0
1
324 290 1 0 0 1 0 0 349 329 1 0 0 0 0 0 133 148 0 0 1 0 1 0 5.059 4.753 4 1 2 2 1 4 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Tahun 2014
RKPD Tahun 2015
0
1
1 1 2 7
1 0 0 7
0
309,60
308,64 344,83 286,53 0 1503,7 0 138,37 147,27
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 45 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Sesuai dengan target yang ditetapkan pada MDG’s 2015 sebesar 102 per 100.000 Kelahiran Hidup. Pada tahun 2012 di Kabupaten Karimun terdapat 7 kasus kematian ibu melahirkan dari 5.059 kelahiran hidup, sehingga realisasi pencapaiannya sebesar 138,37 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah kasus kematian ibu sebanyak 7 kasus dari 4.753 kelahiran hidup, maka pencapaian AKI sebesar 147,27 per 100.000 kelahiran hidup. Kondisi
pencapaian
AKI
pada
tahun
2013
tersebut
menggambarkan kegagalan dalam mencapai target atau belum dapat menekan kematian ibu di bawah target yang ditetapkan oleh MDG’s sebesar 102 per 100.000 KH. Beberapa penyebab masih tingginya AKI pada tahun 2013 karena faktor keterlambatan dalam merujuk ibu hamil yang beresiko tinggi atau dengan penyakit komplikasi kehamilan yang diperburuk dengan kondisi geografis (daerah kepulauan) serta faktor keterampilan tenaga kesehatan dalam menangani kasus komplikasi tersebut. Secara rinci data kematian ibu dapat
dilihat pada tabel
berikut : Tabel 2.35 Jumlah Kematian Ibu Kab.Karimun Tahun 2008 s/d 2013 No
Tahun
1. 2. 3. 4. 5. 6. Sumber
2013 2012 2011 2010 2009 2008 : Dinas
AKI Per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) 7 147,27 7 138,4 7 152,6 11 272,2 8 157 6 112,5 Kesehatan Kabupaten Karimun, Tahun 2014 Jumlah Kematian Ibu
6. Status Gizi Kondisi status gizi balita di Kabupaten Karimun pada tahun 2013 menunjukkan peningkatan kasus gizi
buruk. Kasus gizi buruk
terbanyak ditemukan wilayah Puskesmas Tanjung Balai Karimun Kecamatan Karimun 6
kasus balita gizi buruk dan terendah kasus
ditemukan wilayah Puskesmas Kecamatan Kundur Barat sebanyak 0 RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 46 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
kasus.
Sedangkan
kasus
gizi
kurang
terbanyak
ditemukan
di
Kecamatan Karimun 223 kasus dan paling sedikit ditemukan di Kecamatan Kundur Barat 30 kasus balita gizi kurang. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.36 Data Tentang Status Gizi Balita Per Puskesmas Kecamatan Di Kabupaten Karimun Tahun 2012-2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Puskesmas Tanjung Balai Meral Tebing Buru Tanjung Batu Tanjung Berlian Kundur Barat Moro Durai Jumlah
Balita Ditimbang
Status Gizi Balita Baik Kurang
Lebih
Buruk
2012
2013
2012
2013
2012
2013
2012
2013
2012
2013
2,169 3,674 1,849 652 1,720 867 1,078 1,038 361 13.408
3,636 4,267 1,779 712 2,095 1,460 1,602 970 331 16.852
0 1 6 6 2 1 13 4 0 33
48 0 0 1 0 0 6 20 0 75
1,973 3,445 1,703 602 1,540 799 974 1,012 237 12.285
918 5330 506 151 1009 539 285 294 244 9.276
195 228 139 44 170 66 88 22 122 1.074
223 221 74 32 112 70 30 129 108 999
1 0 1 0 8 1 3 0 2 16
6 1 1 4 4 2 1 1 20
55
8,01
5,9
0,12
0,12
%
0,4
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Tahun 2014 Secara umum di Kabupaten Karimun pada tahun 2013 terjadi peningkatan jumlah kasus balita yang bermasalah terhadap status gizi, dari 16.852 jumlah balita yang ditimbang di posyandu terdapat 999 balita kasus gizi kurang atau pencapaian realisasinya sebesar 5,9 persen. Sedangkan jumlah kasus gizi buruk sebanyak 20 balita atau pencapaian realisasinya sebesar 0,12 persen. Kondisi tersebut menunjukkan adanya peningkatan kasus gizi buruk pada tahun 2013 apabila dibandingkan dengan pencapaian tahun-tahun
sebelumnya, namun jika dibandingkan dengan target
yang ditetapkan dalam MDG’s tahun 2015 sebesar 3,3 persen untuk gizi buruk maka untuk pencapaian tahun 2013 masih dibawah target. Sedangkan target MDG’s untuk gizi kurzng sebesar
18,5 persen
menunjukkan penurunan kasus dan masih dibawah target, Secara lengkap pencapaian setiap tahunnya dapat dilihat Pada tabel berikut :
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 47 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Tabel 2.37 Data Tentang Persentase Gizi Buruk dan Kurang Di Kabupaten Karimun Tahun 2008 s/d 2013 Persentase Gizi Persentase Gizi Buruk Kurang 1. 2013 0,12 5,9 2. 2012 0,12 8,01 3. 2011 2,80 13,13 4. 2010 0,74 4,6 5. 2009 0,94 6,06 6. 2008 0,05 2,6 Sumber : Dinas Kesehatan Kabuparten Karimun, Tahun 2014 No
Tahun
7. Mutu Pelayanan Kesehatan Akses pelayanan kesehatan, termasuk akses terhadap mutu pelayanan
menjadi
indikasi
penting
dalam
penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Karimun. Adapun kondisi saat ini yang terkait dengan aksesibilitas pelayanan kesehatan adalah : a. Dari 121.371 jumlah keseluruhan kunjungan pasien ke puskesmas dan jaringannya (Pustu, Poskesdes/Poskeskel), terdiri dari cakupan rawat jalan tahun 2013 mencapai 118.681 Kunjungan atau 97,78 persen, sementara untuk rawat inap 2.690 kunjungan atau
2,22
persen. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin secara cumacuma telah mencapai 8.587 kunjungan, sehingga realisasi tersebut telah mencapai 100 persen. b. Cakupan Penanganan Penderita Penyakit DBD Pada tahun 2013 kasus DBD yang timbul di Kabupaten Karimun sebanyak 84 kasus. Terbanyak kasus DBD di Kecamatan Karimun 28
Kasus, sedangkan penderita DBD yang meninggal dunia
sebanyak 2 orang di wilayah Puskesmas/Kecamatan Buru (1 Kasus) dan Tanjung Balai Karimun (1 Kasus). Secara rinci terlihat pada tabel berikut :
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 48 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Tabel 2.38 Data Tentang Jumlah Kasus DBD dan Meninggal Per Kecamatan Di Kabupaten Karimun Tahun 2013 NO
KECAMATAN
JUMLAH KASUS L P L+P (3) (4) (5)
(1) (2) 9 19 1 KARIMUN 19 6 2 MERAL 13 7 3 TEBING 2 0 4 BURU 2 3 5 KUNDUR 1 0 6 KUNDUR UTARA 0 0 7 KUNDUR BARAT 0 2 8 MORO 0 1 9 DURAI JUMLAH 46 38 Incident rate per 100.000 penduduk Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten
MENINGGAL L P L+P (6) (7) (8)
28 25 20 2 5 1 2 2 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0
1 0 0 1 0 0 0 0 0
84
1
1
2
29,7
2,38
Karimun, Tahun 2014
Angka Kesakitan Penyakit DBD per 100.000 penduduk menurut target nasional yang ditetapkan di dalam RPJM Kementerian Kesehatan RI tahun 2015 adalah 51 jiwa kasus per 100.000 penduduk sedangkan Realisasi pencapaian Kabupaten Karimun tahun 2013 sebesar 29,7 jiwa/kasus per 100.000 penduduk. Kondisi ini menunjukkan bahwa pada tahun 2013 kasus penyakit DBD masih dibawah target atau berhasil menekankan kasus penyakit DBD apa lagi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya seperti terlihat pada tabel : Tabel 2.39 Data Tentang Jumlah Kasus Penyakit DBD dan Kematian DBD Di Kabupaten Karimun Tahun 2008 s/d 2013 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sumber : RKPD Tahun 2015
Tahun 2013 2012 2011 2010 2009 2008 Dinas
Kasus Penyakit DBD
Kematian DBD
Jlh Angka Kesakitan Jlh Angka Kematian 84 29,7 2 2,38 76 32,6 1 1,3 117 55 1 0,9 148 69,6 1 0,7 143 66 1 0,7 219 88 4 1,8 Kesehatan Kabuparten Karimun, Tahun 2014 Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 49 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
c. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC. Pada tahun 2013 terdapat 110 persen penemuan penderita baru TB paru, yang sembuh dengan realisasi pencapaian sebesar 73,3 persen dari jumlah penderita, ini menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh belum mencapai target yang
ditetapkan dalam
MDGs 2015 sebesar 85 persen. Namu hasil tersebut sudah menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan pencapaia tahun sebelumnya. Tabel 2.40 Data Tentang Jumlah Kasus Penyakit TB Paru Di Kabupaten Karimun Tahun 2008 s/d 2013 Kasus Penyakit TB Paru No Tahun Angka Penemuan Angka Konversi Kasus Kesembuhan 1. 2013 60,3 60,2 73,3 2. 2012 67 39,73 65,73 3. 2011 74 42,18 63,6 4. 2010 91,5 32,3 47,6 5. 2009 91,8 60,7 88,6 6. 2008 94,7 37,3 25,5 Sumber : Dinas Kesehatan Kabuparten Karimun, Tahun 2013 d. HIV/AIDS Selama tahun 2013 berdasarkan data yang terkumpul di Kabupaten Karimun terdapat 84 penderita HIV, 36 Kasus penderita
AIDs, 1.545 penderita penyakit infeksi menular
seksual lainnya serta 7 orang meninggal karena penyakit AIDs. Tabel 2.41 PERKEMBANGAN KASUS HIV/AID’S KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2008 – 2012 Kasus Baru No
Tahun HIV AIDS
JLH HIV/AIDS
Kasus HIV AIDS JLH JLH Kumulatif Meninggal
Infeksi Menular Sexual (IMS)
1
2013
84
36
120
867
7
1.545
2
2012
60
77
137
747
8
858
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 50 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Kasus Baru No
Tahun HIV AIDS
JLH HIV/AIDS
Kasus HIV AIDS JLH JLH Kumulatif Meninggal
Infeksi Menular Sexual (IMS)
3
2011
72
49
121
610
12
1.084
4
2010
65
76
141
489
11
802
5
2009
62
42
104
348
5
-
6
2008
51
46
97
244
9
1.783
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Tahun 2014
e. Malaria Pada tahun 2013 terdapat 1.360 kasus penderita malaria klinis dan 22 kasus malaria yang positif setelah diperiksa sediaan darahnya di laboratorium, sehingga angka kesakitan malaria (API) Kabupaten Karimun pada tahun 2013 adalah 4,9 per 1.000 penduduk. Namun terhadap target yang ditetapkan MDGs 2015 (1 per 1.000 penduduk) pencapaian tahun 2013 masih dibawah target dan menunjukkan peningkatan angka kesakitan penyakit malaria (4,9 per 1.000 penduduk). Tabel 2.42 Data Tentang Jumlah Kasus Penyakit Malaria Di Kabupaten Karimun Tahun 2008 s/d 2013 No
Tahun
Kasus Penyakit Malaria Malaria Klinis
Malaria (+)
Angka Kesakitan
1.360 22 4,9 1. 2013 2.061 70 0,3 2. 2012 2156 52 0,24 3. 2011 2015 148 1,6 4. 2010 3867 505 2,3 5. 2009 1266 519 2,5 6. 2008 Sumber : Dinas Kesehatan Kabuparten Karimun, Tahun 2014
2.1.5.3. Lain-Lain Pelaksanaan kegiatan Pemerintahan Kabupaten Karimun pada tahun 2013 didukung oleh 4.175 orang pegawai negeri sipil. Menurut golongannya, 3.28 persen di antaranya merupakan pegawai golongan I, 38,33 persen merupakan pegawai golongan II, 41,41 RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 51 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
persen merupakan pegawai golongan III, dan selebihnya 16,98 persen merupakan pegawai dengan golongan IV. Tabel 2.43 Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Pemerintahan Kabupaten Karimun Thn.2013 NO
GOLONGAN PNS
2012 (Orang)
2013 (Orang)
1
Golongan I
139
137
2
Golongan II
1.767
1.600
3
Golongan III
1.655
4
Golongan IV
655
1.729 709
4.216
4.175
JUMLAH
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Daerah Kabupaten Karimun tahun 2014
Selanjutnya pegawai berdasarkan jenis jabatan di lingkungan pemerintah Kabupaten Karimun Tahun 2013 mayoritas diisi oleh tenaga teknis/administrasi lainya, yakni sebesar 46,11 persen. Kemudian dilanjutkan dengan tenaga guru dan tenaga kesehatan yang masing-masing 45,46 persen dan 8,43 persen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.44 Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Jenis Jabatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karimun Th. 2012 - 2013 NO
JENIS JABATAN
Tahun 2012 (Orang)
Tahun 2013 (Orang)
1
Tenaga Guru
1.922
1.898
2
Tenaga Kesehatan
385
352
3
Tenaga Teknis/Adm Lainnya
1.909
1.925
Jumlah
4.216
4.175
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karimun tahun 2014
2.1.5.4 Urusan Wajib Infrastruktur Infrastruktur
merupakan
salah
satu
roda
penggerak
pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan daya saing di dunia internasional, disamping sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, telekomunikasi
dan
energi.
Melalui
kebijakan
dan
komitmen
pembangunan infrastruktur yang tepat, maka hal tersebut diyakini dapat membantu
mengurangi
RKPD Tahun 2015
masalah
kemiskinan,
mengatasi
persoalan
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 52 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
kesenjangan
antar-kawasan
maupun
antar-wilayah,
memperkuat
ketahanan pangan, dan mengurangi jumlah pengangguran dalam suatu negara. Pembangunan infrastruktur
mempunyai manfaat langsung untuk
peningkatan taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan, karena semenjak tahap konstruksi telah dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekaligus menggerakkan sektor riil. Sementara pada masa layanan, berbagai multiplier ekonomi dapat dibangkitkan melalui kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur. Infrastruktur pekerjaan umum yang telah terbangun tersebut pada akhirnya juga akan dapat memperbaiki kualitas permukiman. Disamping itu, infrastruktur
juga berperan sebagai pendukung
kelancaran kegiatan sektor pembangunan lainnya antara lain sektor pertanian, industri, kelautan dan perikanan. Pembangunan infrastruktur berperan sebagai stimulan dalam mendukung perkembangan ekonomi wilayah
yang
signifikan.
Oleh
karenanya,
upaya
pembangunan
infrastruktur perlu direncanakan dengan matang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan perkembangan suatu wilayah, yang pada gilirannya akan menjadi modal penting dalam mewujudkan berbagai tujuan dan sasaran pembangunan daerah dan nasional pada umumnya, termasuk kaitannya dengan pencapaian sasaran-sasaran Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 mendatang. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur dimaksudkan
untuk
mencapai
3
(tiga)
strategic
pada dasarnya goals,
yaitu:
a)
meningkatkan pertumbuhan ekonomi; b) meningkatkan kesejahteraan masyarakat; dan c) meningkatkan kualitas lingkungan. Perwujudan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum tersebut terlihat melalui: (i)
Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang berperan untuk mendukung distribusi lalu-lintas barang dan manusia maupun pembentuk struktur ruang wilayah;
(ii)
Infrastuktur sumber daya air yang berperan dalam penyimpanan dan pendistribusian air untuk keperluan domestik (rumah tangga),
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 53 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
industri, dan pertanian guna mendukung ketahanan pangan, dan pelaksanaan konservasi sumber daya air, serta pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air; dan (iii)
Infrastruktur permukiman yang berperan dalam menyediakan pelayanan
air
minum
dan
sanitasi
lingkungan,
infrastruktur
permukiman di perkotaan dan perdesaan dan revitalisasi kawasan serta pengembangan kawasan agropolitan. Seluruh penyediaan infrastruktur tersebut diselenggarakan berbasiskan penataan ruang. Oleh karenanya, pembangunan infrastruktur bukan hanya harus benar-benar dirancang dan diimplementasikan secara sistematis, tetapi juga harus berkualitas supaya mampu menciptakan dan membuka peluang untuk mendapatkan keuntungan ekonomi (economic gains), menghadirkan keuntungan sosial (social benefits), meningkatkan layanan publik (public services), serta meningkatan partisipasi politik (political participation) di segenap lapisan masyarakat. Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum juga harus selaras dan bersinergi dengan sektor-sektor lainnya
sehingga
mampu
mendukung
pengembangan
wilayah
dan
permukiman dalam rangka perwujudan dan pemantapan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk
dapat
mendukung
perekonomian
dalam
mengarahkan
strukturisasi pusat-pusat kegiatan, infrastruktur jalan sangat mutlak diperlukan sebagai sarana pemasokan bahan, distribusi dan pemasaran hasil-hasil pertanian dan perkebunan, industri maupun usaha dibidang jasa. Untuk itu, harus ada akses dengan kapasitas kompetitif yang mampu melayani akses ke permukiman, akses ke pelabuhan laut, akses ke kawasan industri serta akses ke kawasan-kawasan wisata, terutama apabila terkait dengan jalur-jalur wisata menarik maupun secara estetika menjadi icon suatu daerah. Jaringan Prasarana Jalan Penyelenggaraan
jalan,
di
Kabupaten
Karimun
terdapat
tiga
penyelenggara jalan, yaitu jalan nasional, jalan provinsi dan jalan
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 54 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
kabupaten dengan total panjang jaringan jalan nya adalah 507,92 Km dan telah tercatat sepanjang 401, 80 Km dalam kondisi ber aspal. Untuk jalan nasional,
secara umum kondisi jalan sampai dengan
akhir tahun 2013 : Panjang jalan 26,64 Km, 100 % kondisi baik (aspal), 0 % sedang, 0 % rusak ringan, 0 % rusak berat atau 100 % kondisi mantap dan 0 % kondisi tidak mantap. Jaringan jalan nasional akan terus ditingkatkan sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
87
tahun
2011
Tentang
Rencana
Tata
Ruang
Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) dan arah dan kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-N). Untuk jalan Provinsi, secara umum kondisi jalan sampai dengan akhir tahun 2013 : Panjang jalan 124, 85 Km, 119,55 Km ber aspal, 85,03 % kondisi baik, 0 % kondisi sedang,
10,54 % kondisi rusak ringan dan
4,43 % kondisi rusak berat atau 85. 03 % kondisi mantap dan 14,97 % kondisi tidak mantap. Kondisi jaringan jalan provinsi di Kabupaten Karimun bila dibandingkan dengan tahun 2012 telah banyak mengalami perubahan yang signifikan yang mengarah ke degradasi / penurunan kualitas jalan, antara lain kondisi baik menurun 1,98 %, rusak ringan meningkat dari 2,59 % menjadi 10,54 %. Turunnya kualitas jalan provinsi selain disebabkan oleh beban lalulintas dan faktor alam, juga terjadi karena penyelenggara jalan yang dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepri belum fokus menangani pemeliharaan jaringan jalan provinsi,
sebagian besar hanya menangani ruas jalan non status di
Kabupaten Karimun. Kemudian, kondisi rusak berat jalan provinsi pada tahun 2012 tercatat 4,83 % atau 6,05 Km, menurun sebesar 0,59 % atau 750 m, hal ini karena telah terjadi review design atau perubahan trase pembangunan jalan pesisir pantai (coastal area) yang tadinya melewati daratan berubah design sehingga melewati bibir pantai karena terkait pembebasan lahan. Selanjutnya, secara umum kondisi jalan kabupaten sampai dengan akhir tahun 2013 : Panjang jalan 356, 43 Km, 255,61 Km beraspal, 81,24 % kondisi baik, 2,01 % kondisi sedang, 14,76 % kondisi rusak ringan dan 1,99 % kondisi rusak berat atau 83, 26 % kondisi mantap dan 16, 74 % RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 55 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
kondisi tidak mantap. Masih panjangnya kondisi jaringan jalan yang tidak mantap, selain disebabkan oleh keterbatasan dana, hal ini terutama disebabkan disiplin pengguna jalan seperti penggunaan kendaraan yang melebihi
muatan
menyebabkan
yang
diizinkan,
kerusakan
jalan
kejadian
serta
masih
bencana perlu
alam
yang
ditingkatkannya
kompetensi pelaksana proyek. Sampai pada tahun 2013
dihadapi
tantangan menurunnya kualitas pelayanan jalan di jalur-jalur utama perekonomian akibat meningkatnya volume kendaraan maupun muatan dan dimensi berlebih yang antara lain ditangani meskipun belum menyeluruh melalui pembangunan jalan buah rawa – dusun nyiur Kecamatan Moro, peningkatan jalan Desa Parit Kecamatan Karimun, peningkatan jalan pantai timun – bukit senang Kecamatan Kundur Barat. Tantangan lain yang sering dihadapi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun dalam penyelenggaraan jaringan jalan Nasional, Provinsi dan Kabupaten meliputi : 1. Meningkatnya muatan dan dimensi berlebih. 2. Masih tingginya kesenjangan antar wilayah dan terbatasnya akses dari pusat produksi ke pemasaran, termasuk masih banyaknya daerah yang terisolasi. 3. Banyaknya kerusakan prasarana jalan akibat bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor menyebabkan alokasi yang semula untuk pemeliharaan jalan berubah untuk penanganan tanggap darurat. 4. Mewujudkan
keseimbangan
dan
keterkaitan
pembangunan
dan
pengembangan wilayah (termasuk daerah terisolasi, daerah perbatasan, pulau-pulau
kecil)
dalam
rangka
memperkokoh
persatuan
dan
kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI. Untuk Infrastruktur jalan, pada tahun anggaran 2013 bidang bina marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun telah melaksanakan beberapa program, antara lain : program peningkatan jalan dan jembatan, program pembangunan jalan dan jembatan, program rehabilitasi / pemelharaan jalan dan jembatan.
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 56 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Tabel 2.45 Daftar Status dan Kondisi Jaringan Jalan di Kabupaten Karimun s.d Tahun 2013 No
Total Panjang Jaringan Jalan (M)
Penyelenggara Jalan
Panjang Jalan Beraspal (M)
Baik
%
Sedang
%
Rusak Ringan
%
Rusak Berat
%
26,641
100
-
0
-
0
-
0
1
JALAN NASIONAL
26,641
2
JALAN PROVINSI
124,850
119,550
101,650
85,03
-
0
12,600
10,54
5,300
4,43
3
JALAN KABUPATEN
356,435
255.610
207,665
81,24
5,150
2,01
37,720
14,76
5,075
1,99
507,926
401,801
335,956
83,61
5,150
1,28
50,320
12,52
10,375
2,58
Total Panjang Kab. Karimun
Jalan
di
26,641
Kondisi Jalan (M)
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun Tahun 2014
Air Minum Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan keperluan lainnya. Upaya yang dilakukan untuk mencapai target Water Supply and Sanitations_Millennium Development Goals (WSS_MDGs), yaitu dengan menurunkan jumlah penduduk yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi melalui berbagai program, antara lain program pelayanan air bersih. Untuk
memenuhi
kebutuhan
air
bersih
tersebut,
penduduk
Kabupaten Karimun memperolehnya dari mata air, air tanah dan air permukaan. Sedangkan penyediaan air bersih perpipaan dilaksanakan melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan produksi air bersih pada tahun 2011 sebesar 1.177.812 m3
dengan jumlah pelanggan
sebanyak 4.837 unit. Sampai dengan akhir tahun 2013 persentase Rumah Tangga yang mendapatkan air bersih tercatat sebesar 36,42 persen atau terealisasi sebesar 28.837 KK dari 79.168 KK. Dan angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 34,58 persen. Dalam pemenuhan kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah membuat sumur gali, solar water cell dan dengan menjadi pelanggan pada UUAB maupun swasta. Pembangunan penyediaan sarana air bersih ini dilakukan dengan mempertimbangkan tingginya kebutuhan masyarakat akan air bersih, RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 57 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
sementara pengelolaan air bersih di Kabupaten Karimun belum memadai. Hai ini dipicu dengan pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi. Air tanah sudah mulai tercemar, khususnya di tempat-tempat yang padat penduduk. Diharapkan hingga akhir tahun 2015, separoh proporsi penduduk kabupaten karimun telah mendapatkan akses air bersih sesuai dengan
kesepakatan
internasional
yang
tertulis
dalam
Millenium
Development Goals (MDG’s). Tabel 2.46 Daftar Perkembangan Penyediaan Air Bersih Oleh Perusahaan Air Minum di Kabupaten Karimun Tahun 2011 Nama Perusahaan Air Minum
Jumlah Produksi (m3)
Jumlah yang disalurkan (m3)
Jumlah Pelanggan
Nilai Produksi (Rp)
UUAB Tg. Balai NA 953.278 3.766 2.910.505.800 Karimun UUAB Tg. Batu NA 95.389 525 305.515.900 UUAB Moro NA 129.145 546 413.978.200 Total NA 1.177.812 4.837 2.910.505.800 Sumber : Perusda UUAB Kabupaten Karimun. Tahun 2013 2.1.5.5.
Urusan Pariwisata
Salah satu tujuan mendasar yang ingin dicapai negara berkembang seperti Indonesia saat ini adalah tercapainya suatu pertumbuhan ekonomi yang kuat dan mantap di semua sektor. Usaha kepariwisataan merupakan salah satu sektor pembangunan yang secara terus menerus diupayakan pengembangannya agar dapat didayagunakan sebagai salah satu andalan kegiatan perekonomian nasional dan daerah. Penerimaan devisa dan pendapatan daerah dari sektor pariwisata masih belum memenuhi jumlah yang diharapkan, sehingga peran serta pemerintah, dunia usaha dan masyarakat masih terus dituntut peran aktifnya. Berkembangnya kegiatan pariwisata di suatu daerah akan memberikan pengaruh dan mendorong pembangunan sektor-sektor lain, khususnya dalam hal memperluas lapangan pekerjaan dan peluang untuk berusaha. Sejalan dengan itu, dalam Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa kewenangan Pemerintah RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 58 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Provinsi dalam sektor pariwisata hanya terbatas pada promosi pariwisata. Dengan demikian, pengelolaan obyek wisata telah menjadi kewenangan Pemerintah Kota atau Kabupaten masing-masing. Kedatangan wisatawan baik domestik maupun mancanegara antara lain dipengaruhi oleh ketersediaan obyek wisata yang tersedia. Beberapa obyek wisata yang tersedia di Kabupaten Karimun antara lain berupa Objek Wisata Religius, Objek Wisata Budaya/Sejarah, Objek Wisata Alam, Objek Wisata Pantai dan Agro Wisata. Berikut ini adalah tabel jenis obyek wisata di Kabupaten Karimun. Adapun jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Kabupaten Karimun berdasarkan data BPS pada tahun 2013 berjumlah 104.889 orang, mengalami penurunan sebesar 4,6 persen dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 109.715 orang. Tabel 2.47 Jenis-Jenis Objek Wisata Kabupaten Karimun NO 1.
Jenis Objek Wisata Objek Wisata Religius Objek Wisata Budaya/Sejarah
Objek Wisata
Mesjid Tua R. Abdul Gani, Mesjid Al Mubarak Meral, Klenteng Tua, Geraja 2. Prasasti Pasir Panjang, Makam Badang, Keramat Tanjung Gelam, Adat Perkawinan, Barongsai, Reog, Mandi Syafar, Sampan Layar, Jong, Kesenian Kompang 3. Objek Wisata Air Terjun Pongkar, Air Panas Tanjung Hutan, Alam Air Terjun Bukit, Tembaga (sememal) 4. Objek Wisata Pantai Pongkar, Pantai Pelawan, Pantai Lubuk, Pantai Pantai Gading,Resort Telunas, Pantai SugiMoro, Pantai Pulau Tulang, Pantai Timun 5. Agro Wisata Agrowisata Durian, Agrowisata Nenas, Agrowisata Rambutan, Agrowisata Cempedak Sumber : Buku Fakta dan Analisa-Review RTRW Kab. Karimun Tahun 2010-2030, RPJMD Kab.Karimun 2011-2016 2.1.5.6
Urusan Keagamaan
Kehidupan beragama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sosial sehari-hari. Kehidupan beragama akan semakin baik bila ditunjang oleh tersedianya sarana dan prasarana keagamaan yang baik pula. Pada Tahun 2010 jumlah sarana peribadatan di Kabupaten Karimun tercatat sebanyak 494 buah sarana ibadah, dimana sarana ibadah Agama RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 59 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Islam yang terdiri dari mesjid, langgar dan mushola sebanyak 413 Buah. Sedangkan untuk sarana ibadah agama lainnya terdiri dari 32 buah Gereja, 48 buah Vihara, dan 1 Buah Klen-teng . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.48 Jumlah Rumah Ibadah Menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun, 2013 Kecamatan
Mesjid
Surau Mushalla
Gereja Protestan
28 21 4 Moro 12 7 1 Durai 24 33 5 Kundur Kundur 15 15 3 Utara 20 24 3 Kundur Barat 16 7 3 Karimun 12 13 Buru 29 19 12 Meral 14 8 1 Tebing 21 15 3 Jumlah Sumber : Kantor Departemen Agam
2.1.5.7
Gereja Vihara Cetiya Klenteng Katolik
3 3
1 1
4 2
3 -
-
-
-
3
-
-
1 2 3
1 1
2 6 1
2 1 2 4 11
-
Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan masyarakat di wilayah pedesaan menjadi hal yang mutlak harus dilakukan karena dengan pemberdayaan masyarakat di wilayah maka ketergantungan masyarakat akan semakin berkurang sekaligus
akan
langsung
memberikan
dampak
signifikan
dalam
pelaksanaan pembangunan. Program-program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan setiap tahunnya di Kabupaten Karimun adalah Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Desa, Pengembangan Lembaga Ekonomi
Pedesaan,
Peningkatan
Partisipasi
Masyarakat
dalam
Membangun Desa, Desa Mandiri dalam Perwujudan Desa Peradaban, dan Program
Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
(PNPM)
Mandiri
Perdesaan,PNPM Mandiri Perkotaan dan PNPM Integrasi.
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 60 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
2.1.5.8
Urusan
Penyelenggaraan
Keamanan
dan
Ketertiban
Masyarakat Berkaitan dengan pembangunan keamanan dan ketertiban, dapat dikemukakan bahwa kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di merupa-kan prasyarat utama untuk mendukung keberhasilan berbagai agenda
penyelenggaraan
pemerintahan
dan
pembangunan
daerah.
Selama kurun waktu tahun 2013, situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Karimun relatif kondusif sehingga memberikan dukungan konstruktif bagi stabilitas daerah, hanya saja pada tahun 2013 sedikit diwarnai dengan aksi demonstrasi oleh beberapa kelompok masyarakat, buruh dan mahasiswa. 2.1.5.9
Urusan Pemuda dan Olah Raga
Dalam bidang olah raga, prestasi para atlet dari Kabupaten Karimun cukup membanggakan,hal ini tentunya tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak baik itu pemerintah, masyarakat khususnya masyarakat olah raga. Dukungan dari masyarakat selama ini tidak terlepas dari meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap dunia olah raga sebagai sarana kesehatan, rekreasi, dan prestasi.
Dengan semakin tumbuhnya
kesadaran masyarakat ini diharapkan ke depan dapat menunjang peningkatan kapasitas SDM generasi muda dalam berbagai aspek kehidupan. Selama tahun 2013 persentase pemuda yang aktif di organisasi pemuda menunjukkan peningkatan, pada tahun 2012 sekitar 40% pemuda yang ikut di berbagai organisasi kepemudaan dan di tahun 2013 menunjukkan peningkatan sebesar 42%. Persentase cabang olahraga yang menjalankan kompetisi secara teratur juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 jumlah cabang olahraga yang mengadakan kompetisi/turnamen secara rutin sekitar 45% sedangkan ditahun 2013 mengalami peningkatan sekitar 47%, dan jumlah oganisasi kepemudaan dan keolahragaan di tahun 2012 sekitar 85 ormas dan ditahun 2013 mengalami peningkatan sekitar 127 ormas dan organisasi keolahragaan.
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 61 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
2.1.6
Aspek Daya Saing Daerah
2.1.6.1
Kemampuan Ekonomi Daerah Kemampuan ekonomi daerah ditunjukkan oleh nilai tambah
yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi dalam bentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB Kabupaten Karimun berdasarkan harga berlaku tahun 2013 mencapai Rp. 6.109.172.65 milyar rupiah. Sedangkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Karimun juga menunjukkan trend positif, yaitu pada tahun 2013 mencapai 7,14 persen. 2.1.6.2
Potensi Unggulan Daerah
2.1.6.2.1
Potensi Unggulan Daerah Sektor Kelautan dan Perikanan Peningkatan kesejahteraan masyarakat akan mempengaruhi
perkembangan dan pergeseran pola hidup dan budaya masyarakat, juga diikuti dengan pergeseran konsumsi kebutuhan pokok termasuk pola makan dan konsumsi bahan makanannya. Ikan sebagai salah satu konsumsi makanan pokok menjadi perhatian penting bagi masyarakat. Selain memiliki protein tinggi, mudah didapat dan dikembangkan oleh masyarakat, harganya juga relatif murah. Maka sepantasnya apabila dalam kebijakan pemerintah Indonesia dalam Indonesia sehat 2020, bidang kelautan dan perikanan menjadi salah satu bagian penting dan strategis dalam mendukung kebijakan tersebut. Di Kabupaten Karimun aktivitas perikanan berpotensi didorong sebagai sektor strategis yang mendukung pengembangan wilayah kepulauan
terutama
jika
dikaitkan
dengan
pengembangan
perekonomian masyarakat. Kegiatan perikanan kelautan yang dapat dikembangkan terdiri atas kegiatan perikanan budidaya (laut, air tawar dan air payau) dan perikanan tangkap serta pengolahan. Area tangkap yang paling potensial untuk kegiatan perikanan tangkap adalah pada gugusan Pulau Combol,Sugi, dan Perairan Rukau
(Kecamatan Moro
dan Durai) karena dukungan ekosistem pesisir yang sangat sesuai untuk berkembangnya biota laut. Sejauh ini aktivitas penangkapan ikan masih dilakukan secara tradisional dengan ketersediaan sarana dan prasarana pengolahan hasil tangkapan yang kurang memadai. RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 62 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Adapun jumlah armada penangkapan ikan yang dimiliki Kabupaten Karimun tiap kecamatan disajikan pada tabel berikut : Tabel 2.49 Jumlah Armada Penangkapan Perikanan Tiap Kecamatan Kabupaten Karimun Tahun 2013 JUMLAH ARMADA (UNIT) NO KECAMATAN PERAHU MOTOR PTM < 5 GT 5 - 30 GT BERMOTOR TEMPEL 1 KARIMUN 146 51 14 93 93 2 MERAL 71 221 33 3 TEBING 157 24 55 128 49 4 BURU 160 67 13 189 3 5 KUNDUR 215 35 5 144 57 6 KUNDUR BARAT 214 38 103 51 7 KUNDUR UTARA 240 47 12 158 32 8 MORO 437 625 258 841 39 9 DURAI 269 121 5 257 79 191 31 35 228 MERAL BARAT 10 149 17 8 52 BELAT 6 11 152 69 3 73 UNGAR 12 12 JUMLAH 2.401 1.125 408 2.487 454 Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2013
> 30 GT
JUMLAH (Unit)
0 34 17 51
Adapun untuk kegiatan budidaya tambak di Kabupaten Karimun tersebar di pesisir pulau-pulau besar serta memiliki sungai yang bermuara di daerah pesisir seperti Pulau Kundur, Pulau Belat, Pulau Sugi, Pulau Papan serta Pulau Manda. Untuk pengembangan keramba jaring apung, wilayah yang paling potensial untuk dikembangkan adalah perairan Desa Selat Mie dan Keban, Kecamatan Moro. Hal tersebut didukung oleh keberadaan investor swasta, PT. Indomarine, yang telah mengembangkan budidaya ikan kakap dan kerapu dengan sistem keramba jaring apung dengan luas areal perairan 5 Ha (sesuai dengan surat izin budidaya perikanan (SIBP) Tahun 2012). Produksi perikanan pada tahun 2013 mengalami peningkatan dari sisi volume maupun nilainya. Begitu juga dengan jumlah nelayan meningkat dari tahun sebelumnya. Berdasarkan volume dan nilai produksi perikanan untuk tahun 2013 jumlah produksi penangkapan perikanan di Kabupaten Karimun adalah 34.470,27 ton dengan RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 63 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
397 359 413 432 456 406 489 2217 731 485 232 309 6.926
jumlah nilai Rp.1.224.597.230.000,-. Selanjutnya untuk produksi budidaya perikanan adalah 1.592,88 ton atau dengan jumlah nilai Rp.62.163.400.000,- dan produksi pengolahan perikanan adalah 2.420,29
ton
atau
dengan
nilai
Rp.119.278.324.000.
Jumlah
tersebut merupakan kumulasi dari jumlah produksi dimasing-masing kecamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.50 Volume dan Nilai Produksi Perikanan menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2012 Penangkapan
Budidaya
Pengolahan
Kecamatan
Volume (Ton)
Nilai (Rp)
Volume (Ton)
Nilai (Rp)
Volume (Ton)
Nilai (Rp)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Karimun Meral Tebing
1.576,32 4.199.08 1.544,80
47.289.600.0 00,173.490.300. 000,46.344.000.0
16,50 147,60 89,56
Kundur Kundur Barat Kundur Utara Buru
2.873,23 1.519,90 1.886,68 1.216,71 9.462,42
00,86.196.900.0 00,45.597.000.0 00,56.600.400.0 00,36.501.240.0 00,426.843.800. 000,47.268.360.0
72,53 68,98 58,84 29,18 1.043,47 25,50 11,20 2,30 27,22
Moro Durai Meral Barat Belat Ungar Jumlah
1.575,61 1.259,26 4.503,38 2.852,88 34.470,27
00,37.777.800.0 00,135.101.400. 000,85.586.430.0 00,1.224.597.23
577.50 0.000,5.166.0 00.000, 3.134.5 65.000, 2.538.5 85.000, 2.414.3 00.000, 2.059.4 35.000, 1.021.3 00.000, 42.934. 085.00 892.50 0,0.000,392.00 0.000,80.500. 000,952.63 0.000,62.163.
1.592.88 0.000,Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun tahun 400.00 2014 0,-
11,94 2.284,45 0,34
477.640.000,113.946.350.00 0,13.640.000,-
14,20 20,33 1,48 27,54 21,08
567.800.000,711.614.000,59.000.000,1.101.440.000,843.200.000,-
7,19 0,74 1,15 29,87 2.420,29
287.400.000,29.440.000,46.040.000,1.194.760.000,119.278.324.00 0,-
Sementara jika dilihat dari jumlah produksi perikanan dan nilai yang diperoleh dalam kurun tiga tahun terakhir, yakni dari tahun 2010 hingga tahun 2013, menunjukkan bahwa jumlah produksi dan nilai terus
mengalami
peningkatan.
Berikut
ini
adalah
tabel
jumlah
produksi perikanan dan nilainya dari tahun 2010 hingga tahun 2013. Tabel 2.51 Volume dan Produksi Perikanan 2010-2013 Tahun 2010 2011 RKPD Tahun 2015
Jumlah Produksi (Ton) 26.514,88 26.995,28
Nilai Rp (000) 538.035.724.000 584.617.488.700
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 64 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Tahun 2012 2013
Jumlah Produksi (Ton) 27.406,83 38.483.44
Nilai Rp (000) 773.105.043.000 1.406.038.954.000,-
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun tahun 2014
Sesuai dengan letak posisi Kabupaten Karimun yang sangat strategis, yang berdekatan dengan pasar internasional yaitu negara Malaysia dan Singapura, menjadikan pasar ekspor produk perikanan saat ini sangat terbuka dan menjanjikan. Karena letak yang strategis Kabupaten Karimun dan merupakan pintu ekspor produk perikanan utama di wilayah Kepri dan sekitarnya. Sehingga produk perikanan daerah sekitar seperti Tembilahan, Bengkalis, Selat Panjang serta Jambi di ekspor melalui pelabuhan perikanan Tanjung Balai Karimun dan Moro. Pintu ekspor di Kabupaten Karimun melalui pelabuhan Karimun dan Moro. Potensi ekspor ini masih bisa ditingkatkan apabila Kabupaten Karimun telah memiliki Pelabuhan Perikanan. Sampai saat ini telah dilakukan pembangunan pelabuhan perikanan yang dimulai tahun 2008 diupayakan pembangunan Pelabuhan Perikanan melalui dana Pusat Provinsi dan Kabupaten. Selain 2 (dua) negara tujuan tersebut saat ini juga didapatkan negara tujuan baru untuk pasar produk ikan hidup dan segar yaitu negara Hongkong. Ekspor ikan hidup ke Hongkong merupakan produk hasil budidaya ikan yang dilakukan oleh perusahaan PT INDOMARIND. Kegiatan ekspor produk perikanan perkembangannya pada tahun 2013 sangat signifikan. Sebagai perbandingan jumlah ekspor tahun 2013 dengan tahun sebelumnya secara keseluruhan mengalami peningkatan. Adapun perbandingan jumlah ekspor produk perikanan tahun 2010-2013 adalah sebagai berikut : Tabel 2.52 Jumlah Ekspor Produk Perikanan Kabupaten Karimun Tahun 2010–2012 NO 1.
URAIAN Jumlah ekspor perikanan budidaya
RKPD Tahun 2015
TAHUN 2010 917,10
PRODUKSI (Ton) TAHUN TAHUN 2011 2012 943,96 980,01
TAHUN 2013
PENINGK ATAN (%)
427,52
- 130,2%
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 65 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
NO 2.
1.284,63
1.413.09
11.529,21
12.682,15
URAIAN Jumlah ekspor perikanan tangkap Jumlah ekspor pengolahan perikanan JUMLAH
3.
TAHUN 2010 9.327,48
PRODUKSI (Ton) TAHUN TAHUN 2011 2012 10.325,10 10,474,23
TAHUN 2013
PENINGK ATAN (%)
9.524,45
+ 3,7%
1.628.75
2.256,85
+ 51,2%
13.082,99
12.208,82
Sumber: Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2010 - 2013
Perkembangan ekspor secara keseluruhan dari tiap triwulan bisa dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.53 Volume dan Nilai Ekspor Produk Perikanan Kabupaten Karimun Selama Tahun 2013 Volume (Ton) Nilai (Rp. 000) Bulan Januari s/d Maret 2.552,82 107.382.273.000,April s/d Juni 3.490,84 145.431.926.000,Juli s/d September 3.166,90 131.049.652.000,Oktober s/d Desember 2.997,87 124.553.436.000,JUMLAH 12.208,43 508.417.287.000,Sumber: Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2014 No. 1 2 3 4
2.1.6.2.2 Potensi Unggulan Daerah Sektor Pertanian Pertanian Tanaman Pangan Tanaman pangan unggulan di Kabupaten Karimun meliputi padi sawah, jagung, ubi kayu, ubi jalar, talas, dam kacang tanah. Keenam jenis tanaman pangan tersebut diusahakan secara merata hampir di seluruh wilayah Kabupaten Karimun kecuali di Kecamatan Durai. Produktifitas tanaman pangan pada tahun 2012 rata-rata mengalami penurunan kecuali ubi kayu dan ubi jalar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tebel berikut : Tabel 2.54 Produktifitas Tanaman Pangan di Kabupaten Karimun menurut Jenis Tanaman dan Kecamatan Tahun 2011 -2013 (kuintal per ha) Kecamatan Moro
Padi Ladang 2012
2013
0
0
RKPD Tahun 2015
Jagung 2012 19
Talas
Ubi Kayu
2013
2012
2013
2012
0
0
0
35
2013 0
Ubi Jalar 2012 40
2013 0
Kacang Tanah 2012 85
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 66 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
2013 0
Kecamatan
Padi Ladang
Jagung
Ubi Kayu
Ubi Jalar
2013
2012
Kacang Tanah
2012
2013
2013
2012
2013
2012
Durai
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kundur
0
0
25
30
0
0
40
90
43
60
85
0
Kundur Utara
30
20
23
30
0
0
40
85
0
0
90
75
Kundur Barat
25
0
25
30
0
0
40
90
0
65
90
80
Karimun
0
0
0
0
0
0
30
75
0
0
0
0
Buru
20
20
16
25
0
0
35
80
0
0
70
0
Meral
0
0
20
25
0
0
40
90
0
0
0
0
Tebing
0
0
20
25
0
0
40
90
42
0
95
75
Meral Barat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Belat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ungar
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
25
20
21.14
27.5
0
0
37.5
85.71
41.67
62.5
85.83
76.67
Jumlah
2012
Talas
2013
2012
Sumber: Dinas Kehutanan dan Pertanian Kabupaten Karimun, Tahun 2014
Pertanian Tanaman Perkebunan Pertanian
tanaman
perkebunan
yang
banyak
diusahakan
di
Kabupaten Karimun diantaranya adalah karet, kelapa, cengkeh, kopi, lada dan gambir. Jenis usaha yang diusahakan di Kabupaten Karimun seluruhnya merupakan perkebunan rakyat. Jenis tanaman yang menjadi primadona dikalangan petani perkebunan adalah tanaman karet dan kelapa. Daerah penghasil utama kedua jenis tanaman ini terdapat di Pulau Kundur. Pada tahun 2013 hasil komoditas perkebunan di Kabupaten
Karimun
relatif
menurun
dibandingkan
pada
tahun
sebelumnya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Pertanian
tanaman
perkebunan
yang
banyak
diusahakan
di
Kabupaten Karimun diantaranya adalah karet, kelapa, cengkeh, kopi, lada dan gambir. Jenis usaha yang diusahakan di Kabupaten Karimun seluruhnya merupakan perkebunan rakyat. Jenis tanaman yang menjadi primadona dikalangan petani perkebunan adalah tanaman karet dan kelapa. Daerah penghasil utama kedua jenis tanaman ini terdapat di Pulau Kundur. Pada tahun 2013 hasil komoditas perkebunan di Kabupaten
Karimun
relatif
menurun
dibandingkan
pada
tahun
sebelumnya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 67 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
2013
Tabel 2.55 Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2010 - 2013 (Ton) Karet Kecamatan
Kelapa
Cengkeh
Kopi
Lada
Gambir
2012
2013
2012
2013
2012
2013
2012
2013
2012
2013
2012
2013
Moro
15
11
18
450
-
-
-
-
0.5
-
-
-
Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat Belat Ungar
15 796 300 847 26 31 8 7 -
18 538 1.418 879 30 53 5 10 8 1.407 299
18 507 209 135 32 26 20 19 -
13 307 116 139 25 35 20 15 20 107 204
0.4 -
-
0.2 -
-
0.5 -
1 -
3 31 62 -
6 31 81 8 -
2.045
4.676
Jumlah
984
1.451
0.4
-
0.2
0.97
1
96
125
Sumber: Dinas Kehutanan dan Pertanian Kabupaten Karimun, Tahun 2014
Peternakan
Salah satu sasaran pembangunan sub sektor peternakan adalah untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat. Pada tahun 2013 populasi ternak besar tercatat adalah sapi sebanyak 1.364 ekor dan kambing 6.961 ekor. Dari kedua ternak besar yang diusahakan pada tahun
2013
mengalami peningkatan populasi dibandingkan tahun 2012
yakini meningkat 1.9 persen. Berikut adalah tabel populasi ternak besar di Kabupaten Karimun Tahun 2012-2013. Tabel 2.56 Populasi Ternak Besar menurut Jenis di Kabupaten Karimun Tahun 2012-2013 No
Produksi
Komoditas
Tahun 2012
Tahun 2013
1.
Sapi
1.338
1.364
2.
Kambing
6.811
6.961
Sumber: Dinas Kehutanan dan Pertanian Kabupaten Karimun, Tahun 2014 RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 68 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Sementara itu pada jenis ternak unggas, jumlah ternak yang diusahakan pada tahun 2012, tercatat jenis ayam ras pedaging sebanyak 107.900 ekor, ayam ras petelur 35.400 ekor, ayam kampung 42.135 ekor dan itik 3.652 ekor. Populasi ternak unggas mengalami peningkatan kecuali ternak ayam ras petelur mengalami penurunan. Penurunan populasi pada ayam ras petelur disebabkan adanya kasus flu burung yang terjadi di Pulau Kundur. Berikut adalah tabel populasi ternak unggas menurut jenis dan kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2012-2013. Tabel 2.57 Populasi Ternak Unggas Menurut Jenis dan Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2012 – 2013 Ayam Ras Pedaging Kecamatan
2012
2013
Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat
1.200 300 35.400 1.900 21.200
1.200 300 35.400 1.900 21.200
Karimun Buru Meral Tebing Meral Barat
400 2.000 33.500 17.000 NA
Belat Ungar Jumlah/Total
Ayam Ras Petelur
Itik
2013
2012
2013
2012
5.500 6.400
20.500 6.400
1.424 760 17.788 8.150 12.333
1.424 760 17.788 8.150 12.333
400 1.400 150 1.117
400 1.400 150 1.117
400 2.000 33.500 12.000 NA
500 3.000 NA
500 8.000 NA
210 870 600 NA
210 870 600 NA
175 310 20 80 NA
175 310 20 80 NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
3.652
3.652
112.900
107.900
2012
Ayam Kampung
15.400
35.400
42.135
42.135
Sumber: Dinas Kehutanan dan Pertanian Kabupaten Karimun, Tahun 2014
2.1.6.2.3 Potensi Unggulan Daerah Sektor Industri Pembangunan sektor industri di Kabupaten Karimun mengalami perkembangan yang fluktuatif, disebabkan situasi perekonomian yang belum mendukung untuk menjadikan iklim usaha yang kondusif. Perkembangan kinerja sektor industri dapat dilihat dari perkembangan unit usaha, penyerapan tenaga kerja, nilai investasi, nilai produksi, dan sumbangan terhadap PDRB.
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 69 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
2013
Perkembangan sektor industri Kabupaten Karimun
pada tahun
2013 mengalami peningkatan sebesar 11,66 persen apabila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu dari 758 unit usaha menjadi 858 unit usaha. Unit usaha tersebut meliputi industri pangan, sandang, kimia dan bahan bangunan, logam serta industri kerajinan, dengan jumlah unit usaha terbanyak adalah industri pangan kemudian diikuti industri kerajinan. Perkembangan sektor industri dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 2.58 Perkembangan Unit Usaha Industri Kecil dan Menengah Kabupaten Karimun Tahun 2010 -2013 Tahun
Unit Usaha
Perkembangan (%)
2009
281
-
2010
441
62,13%
2011
624
31,74%
2012
758
9.36%
2013
858
11,65%
Sumber : Dinas Perindustriaan dan Perdagangan Kabupaten Karimun Ta. 2014
Pengembangan industri kreatif sebagai salah satu jenis ekonomi kreatif dalam rangka antisipasi krisis keuangan global sangat diperlukan, karena
cukup
memberikan
kontribusi
ekonomi
yang
signifikan,
menciptakan iklim bisnis yang positif, membangun citra dan identitas bangsa,
berbasis
pada
sumber
daya
manusia
yang
terbarukan,
menciptakan inovasi dan kreasi yang merupakan keunggulan kompetitif suatu daerah. Sektor industri memberikan sumbangan terbesar kelima setelah sektor Perdagangan hotel dan restoran 26,34 persen, Sektor Pertanian 25,05 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 12,42 persen, sektor bangunan 11,15 persen dan sektor industri pengolahan 10,16 persen. Tabel 2.59 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Karimun atas dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha 2011-2013 Lapangan Usaha 1. Pertanian 2. Pertambangan & Penggalian RKPD Tahun 2015
2011 25,91 7,13
2012 *) 25,02 7,30
2013**) 24,05 7,42
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 70 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Lapangan Usaha
2011 9,23 0,34 9,83 26,45 12,87 3,13 5,13 100,00
3. Industri 4. Listrik & Air 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 7. Pengangkutan &Komunikasi 8. Keu, Persewaan, &Jasa Perusahaan 9. Jasa-Jasa PDRB
2013**)
2012 *) 9,73 0,33 10,44 26,33 12,61 3,15 5,09 100,00
10,16 0,32 11,15 26,34 12,42 3,13 5,02 100,00
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara Sumber : BPS Kabupaten Karimun, Tahun 2014
2.1.6.3
Iklim Berinvestasi
2.1.6.3.1
Perkembangan Investasi Dalam
rangka
pembangunan ekonomi dan
pengelolaan
berbagai sumber daya alam Kabupaten Karimun yang tersedia diperlukan peningkatan arus investasi, baik arus investasi dalam negeri (PMDN) maupun investasi asing (PMA). Mengingat pentingnya modal dari pihak swasta untuk ikut membangun Kabupaten Karimun, maka Pemerintah Kabupaten Karimun selalu berusaha menarik minat para pengusaha domestik dan asing untuk ikut berpartisipasi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan cara menanamkan modalnya dalam kegiatan pembangunan. Tabel 2.60 Daftar Perusahaan PMA Kab.Karimun Tahun 2013 NO
NAMA PERUSAHAAN
1
PT. McCONNEL DOWEL INDONESIA
2
PT. IOT EPC INDONESIA
3
PT. BOSKALIS INTERNASIONAL INDONESIA
4
PT. TRIMEGAH PERKASA UTAMA
RKPD Tahun 2015
BIDANG Konstruksi Bangunan Sipil Enggineering Procument Construction (EPC) di Bidang Minyak dan Gas Bumi Konstruksi Bangunan Sipil Pertambangan Batu Granit
MODAL (RP) 207.500.000
19.854.000.000
4.750.000.000 52.682.770.037
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 71 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
NO 5
NAMA PERUSAHAAN
Jasa Penunjang Pertambangan Umum dan Perdagangan Galangan Kapal dan Pabrikasi Industri Galangan Jasa Pelaksana Konsultasi Kontruksi
PT. ANEKA MINING SUKSES
7
PT. KARIMUN SEMBAWANG SHIPYARD PT. SAIPEM INDONESIA
8
PT. PACENTINI TURCH INDONESIA
9
PT. OIL TANKING
10 11
6
BIDANG
MODAL (RP) 30.606.500.000 579.500.000.000 1.487.585.363.500 202.165.732.037
Minyak dan Gas
2.700.000.000.000
AKER SOLUTION & PT LEIGHTON CONTRACTOR INDONESIA
Outshore & Offshore
2.700.000.000.000
PT. KARIMUN GRANIT
Pertambangan Umum
150.930.000.000
12
PT. SUMATERA KARIMUN SHIPYARD
Perdagangan Besar alat transportasi laut, suku cadang dan perlengkapan
191.660.000.000
13
PT. ISLAND CONECTION INTERNATIONALL
Resort
13.500.000.000
14
PT. BAKTI INTI NUSANTARA
Pembibitan, Pembenihan Kelapa Sawit
30.000.000.000
Jumlah
8.163.441.865.574
Sumber: BPMPT Kabupaten Karimun, Tahun 2014 Tabel 2.61 Daftar Perusahaan PMDN Kab.Karimun Tahun 2013 NO
NAMA PERUSAHAAN
BIDANG
MODAL (RP)
1
PT. SOMA DAYA UTAMA
Ketenagalistrikan
30.000.000.000
2
PT. KARIMUN POWER PLANT
Ketenagalistrikan
2.000.000.000
3
PT. AGRO MEKAR LESTARI
Perkebunan Sawit
1.500.000.000
4
PT. BUKIT GRANIT MINING MANDIRI
Pertambangan Granit
80.000.000.000
5
PT. WIRA PENTA KENCANA
Pertambangan Granit
107.422.343.380
6
PT. PASIFIC GRANITAMA
Pertambangan Granit
10.000.000.000
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 72 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
NO
NAMA PERUSAHAAN
BIDANG
MODAL (RP)
7
PT. KAWASAN HARMONIKA GRANITAMA
Pertambangan Granit
14.000.000.000
8
CV. BUANA SAKTI
Perdagangan Umum
2.887.750.000
9
CV. SHOBIL ANUGRAH
Perdagangan Umum
250.000.000
10
PT. MULTI OCEAN SHIPYARD
Industri Perkapalan
232.500.000.000
11
PT. KARIMUN MARINE SHIPYARD
Industri Perkapalan
10.000.000.000
12
PT. INDONESIA PONDASI RAYA
13
PT. KARIMUN MINING
14
PT. SAMUDERA LESTARI
Kontraktor dan Perdagangan Pengolahan Timah Batangan dan Kawat Solder Kawasan Industri
90.000.000.000
15
PT. PADIMAS RESOURCES
Suplier, Levelansir dan Jasa
1.000.000.000
16
PT. WAHANA INDAH KARYA
Jasa Pertambangan dan Galian
1.000.000.000
17
PT. INDONESIA MARICULTURES INDUSTRIES
Budidaya Ikan
18
PT. EUNINDO USAHA MANDIRI
Pertambangan Pengelolaan Timah
1.777.600.000 1.500.000.000
1.000.000.000.000
Jumlah
1.500.000.000 1.587.337.693.380
Sumber: BPMPT Kabupaten Karimun, Tahun 2014
Total besaran angka investasi yang sudah terealisasi sampai dengan tahun 2013 mencapai Rp.9.959.874.558.954,- dengan jumlah investasi Rp.8.163.441.865.574,- untuk PMA dan Rp. 1.587.337.693.380- untuk PMDN.
dan
untuk
Perusahaan
Swasta
Nasional
sebesar
Rp.209.095.000.000,-. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.62 DAFTAR PERUSAHAAN SWASTA NASIONAL KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2013 NO
NAMA PERUSAHAAN
BIDANG
1 2 3 4 5
PT. HIDRO NUSANTARA PT. BURU KARMUN MANDIRI PT. LINK PANGESTU UTAMA PT. KAHSELDO CV. IKHWAN MANDIRI
6
CV. GEMA MITRA
Disrbutor, Leveransir & Suplier Perdagangan Umum ,Ekspor ,Impor Hasil Industri Bahan Bangunan Jasa,Levarensir, Suplier Jasa,Levarensir, Suplier Pengadaan Komputer,Clening, Perpustakaan, Atk , Buku,dll
RKPD Tahun 2015
MODAL (RP) 500.000.000 1.000.000.000 200.000.000 500.000.000 200.000.000 200.000.000
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 73 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
NO
NAMA PERUSAHAAN
BIDANG
7 8 9 10 11
PT. EPTCO DIAN PERSADA PT. LIGA ELEKTRONIK PT. PUTRA PANGKE MANDIRI CV. PROFESIONAL CV.MAPAN MULTI TRADING PT. KARIMUN SEHAT MANDIRI CV.TEKNIK PERKASA PT. JAYA PUTRA KARIMUN PT. KARIMUN PETRO ENERGI PT. BUKIT JANTAN POWER PLANT PT. JENI PRIMA PUTRA SEJATI PT. AGRO MEKAR LESTARI PT. ZONA INTERNASIONAL PERSADA PT. KARIMUN SUKSES PT. EKA SIK KARIMUN PT. MULTI ADVERINDO PT. BUKIT ALAM PERSADA PT. SEJATI KARIMUN PT. TRI MEGA SUKSES PT. KARIMUN MINING PT. HARMONS KARIMUN PT. TRI KARYA ALAM PT. JATIM MUSTIKA NUSA PT. BAJA ALAM RAYA PT. MITRA AUSINDO INDONESIA PT.MCZUAY TRITUNGGAL PRATAMA PT.WAHANA RIAU PERSADA PT.CUACA MARINA SERVICATAMA PT.MILE BROTHER PT.RIAU PRIMA INTERNATIONAL PT.WINDOE ANDESIT UTAMA PT.TRIJAYA LINTAS CEMERLANG PT.TAKWINDO BATAM PT.HIJRAH HANJAYA CV.UNION VICTORY PT.MITRA NUSANTARA JAYA PT.CIPTA YAKIN HANJAYA CV.BALINDO PT. TELAGA BIRU SEMESTA
Kontraktor Perdagangan Barang & Jasa Perdagangan besar khusus lainnya Perdagangan Umum Perdagangan Barang & Jasa
750.000.000 500.000.000 500.000.000 5.000.000.000 300.000.000
Perdagangan Besar Minyak Solar
2.000.000.000
Perdagangan Besar Khusus Lainnya Levarensir, Suplier Perdaganan Barang & Jasa
300.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
Pembangkit Tenaga Listrik
2.000.000.000
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
RKPD Tahun 2015
Shipyard dan Offshore Perkebunan Perdagangan Umum Penyalur BBM Perdagangan Umum Jasa Kontruksi Pertambangan Batu Granit Perdagangan Umum Levarensir, Suplier Pertambangan,Ekspor ,Impor Perdagangan Umum Galangan Kapal Jasa Kontraktor Shipyard
MODAL (RP)
90.000.000.000 1.000.000.000 200.000.000 5.000.000.000 300.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 1.000.000.000 950.000.000 1.000.000.000 500.000.000 12.000.000.000 1.000.000.000 20.000.000.000
Produsi Oksigen
2.000.000.000
Hasil Industri
1.000.000.000
Jasa Kontraktor
100.000.000
Jasa Pelayaran
200.000.000
Jasa Pelayaran
1.000.000.000
Jasa Angkutan Transportasi
1.000.000.000
Perdangangan Umum dan Jasa
1.000.000.000
Perdagangan Umum dan Jasa
1.000.000.000
Perdagangan Perdagangan Perdagangan Barang dan Jasa Jasa Transportasi Kontruksi Perdagangan Besar Perdagangan besar khusus lainnya
500.000.000 1.000.000.000 500.000.000 250.000.000 250.000.000 200.000.000 200.000.000
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 74 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
NO
NAMA PERUSAHAAN
BIDANG
46
PT. JASA WANINDO PRATAMA
47
CV. ABADI JAYA SUKSES.
48 49 50 51 52
Perdagangan besar khusus lainnya Perdagangan besar khusus lainnya Perdagangan Umum dan Jasa Perdagangan besar khusus lainnya Jasa tranporter Perdagangan besar khusus lainnya Jasa pengangkutan/transportir Perdagangan besar khusus lainnya
CV. BREGAN JAYA CV. WAN PANGKE MANDIRI PT. SREDO PT. SARANA RUSEL VICTORY PT. NUSALINK MITRA SUKSES PT. RIAU ALAM ANUGRAH Pertambangan batu granit INDONESIA Perdagangan eceran khusus rokok TOKO GUNUNG MAS dan tembakau di toko Industri Kimia Dasar an organik gas PT. DIAN KOSMOPOLITAN industri PT. KARIMUN GLOBAL Perdagangan besar khusus lainnya TAMACINDO PT. MULTI REALTI B Perumahan PT. INTI FAJAR PRATAMA Perdagangan umum CV. SUKSES DUA SAHATA Perdagangan Besar Khusus Lainnya PT. INTI DUTA GAS Perdagangan Besar Gas CV. RIZKI BUANA Perdagangan Besar Khusus Lainnya CV. JAYA NUSANTARA Perdagangan Besar Khusus Lainnya PT. KARIMUN AGUNG Perdagangan Besar Khusus Lainnya PERKASA PT. PELAYARAN STAR INDAH Pelayaran Nasional PT. BAHTERA JAYA Industri Pembuatan Kapal dan MARITINDO Perahu PT. SULUNG KARYA Perdagangan Eceran yang SEJAHTERA utamanya makanan dan minuman PT. SHAFTINDO PRATAMA Perdagangan Besar Khusus Lainnya PT. USAHA BERSAMA ASIA Perdagangan Besar Khusus Lainnya PT. BUMI MANDIRI Perdagangan Besar Khusus Lainnya PT. JENI PRIMA PUTRA SEJATI Industri Kapal dan Perahu PT. UTAMA JAYA MAJU Jasa Ketenagakerjaan PT. WIJAYA KARYA INSAN Jasa Kontraktor PERTIWI CV. CITRA KARYA Perdagangan Besar Khusus Lainnya CV. JA'PAR BROTHER Perdagangan Besar Khusus Lainnya PT. LARAS ERA PERDANA Perdagangan Eceran Minyak Pelumas di Toko CV. GENERASI KARINDO JAYA Perdagangan Besar Rokok dan Tembakau PT. RAJWA INTERNATIONAL Pertambangan Biji Timah/Timah Batangan PT. ALAM GEMILANG ENERGI Jasa Pertambangan PT. TAKASI KARYA ANUGERAH Perdagangan Besar Bahan Baku Padat, Cair, Gas, Produk YBDI
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
RKPD Tahun 2015
MODAL (RP) 500.000.000 100.000.000 500.000.000 500.000.000 200.000.000 75.000.000 600.000.000 100.000.000 500.000.000 20.000.000 200.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 400.000.000 550.000.000 1.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 500.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 5.000.000.000 100.000.000 200.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 75 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
NO
NAMA PERUSAHAAN
80 81
BIDANG
MODAL (RP)
PT. DWINUSA ENGINEERING CV. LAKSANA JAYA MANDIRI
Perdagangan Besar Khusus Lainnya Perdagangan besar rokok & Tembakau PT. NIAGA INDO GASTAMA Perdagangan Besar Khusus Lainnya Jumlah
82
600.000.000 100.000.000 1.000.000.000 209.095.000.000
Sumber: BPMPT Kabupaten Karimun, Tahun 2014
Adapun jumlah perusahaan yang telah merealisasikan investasinya sebanyak 86 perusahaan yang terdiri atas 14 Perusahaan PMA, 18 Perusahaan PMDN, 24 Perusahaan Swasta Nasional. 2.1.6.3.2
Perkembangan Ekspor dan Impor Data ekspor Kabupaten Karimun pada Tahun 2013 mengalami
peningkatan yang sangat signifikan dibanding tahun 2012 yaitu sebesar 61.52
persen.
Sedangkan
Impor
Kabupaten
Karimun
tahun
2013
dibanding dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 12,93 persen. Jika dibandingkan besaran nilai ekspor dengan impor bisa disimpulkan bahwa Kabupaten Karimun mengalamai surplus neraca perdaganan tahun 2013. Kenaikan yang cukup signifikan pada nilai ekspor dikarenakan pada tahun 2013, nilai dollar yang menguat dibanding nilai rupiah. Hal ini juga yang menyebabkan para eksportir lebih bergairah untuk melakukan ekspor barang. Untuk mengetahui lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.63 Data Ekspor Impor Kabupaten Karimun Tahun 2010-2013 (US$) TAHUN 2012 2010 2011 EKSPOR 177.133.031 254.851.056 329.403.809 IMPOR 101.764.704 180.732.114 335.846.548 Sumber : BPS Kabupaten Karimun , Tahun 2014 URAIAN
2013 532.068.075 292.415.662
PENINGKAT AN (%) 61.52 -12.93
2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD Evaluasi kinerja pembangunan daerah merupakan suatu proses untuk menilai kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. Melalui RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 76 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
evaluasi kinerja pelaksanaan pembangunan akan dihasilkan informasi kinerja yang dapat menjadi masukan bagi proses perencanaan dan penganggaran yang didukung oleh ketersediaan informasi dan data yang lebih akurat. Dengan demikian, program pembangunan menjadi lebih efisien, efektif,
disertai
dengan
akuntabilitas
pelaksanaannya
yang
jelas.
Keberhasilan pencapaian sasaran pada semua tingkat pelaksanaan pembangunan akan dapat diukur dengan menggunakan indikator kinerja yang telah didefinisikan secara tepat sebelumnya. Evaluasi terhadap status
dan
dilakukan
kedudukan dengan
pencapaian
menggunakan
kinerja
indikator
pembangunan kinerja
daerah
utama
yang
mencerminkan realisasi penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan. Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Karimun yang telah ditetapkan kemudian sasarannya diimplementasikan dalam perencanaan tahunan menunjukan keberlanjutan dan keberhasilan pencapaian sasaran yang telah dilakukan. Sasaran yang telah ditetapkan diukur dengan indikator kinerja pembangunan yang telah ditetapkan dalam RPJMD untuk kurun waktu 5 tahun. Indikator kinerja pembangunan daerah sampai dengan tahun 2013 mengalami perkembangan yang cukup baik, walaupun beberapa indikator belum mencapai target yang ditetapkan. Pencapaian indikator kinerja pembangunan daerah sampai dengan tahun 2013 dan perkiraan target sampai tahun berjalan serta realisasi RPJMD dapat dilihat pada Tabel Evaluasi Hasil Pelaksanaan Perencanaan Daerah Sampai Dengan Tahun Berjalan sebagai berikut : Tabel 2.64 Evaluasi Status dan Kedudukan Pencapaian Kinerja Pembangunan Kabupaten Karimun Tahun 2010-2013 Jenis Urusan
Indikator Pilihan
Keterangan
(1)
(2)
(3)
Pertumbuhan PDRB PDRB per Kapita Perekonomian
Pengeluaran Per kapita Rasio PAD thd PDRB Belanja Pemerintah Daerah Realisasi Investasi Neraca Pembayaran
RKPD Tahun 2015
% ADH Konstan Juta Rp Ribu Rp % Milyar Rp Milyar Rp US$
Capaian 2012 (4)
7,26
Capaian 2013* (5)
7,14
Target RPJMD (6)
Interpertasi Pencapaian (7)
6,76
Melampaui
23,449
26.611
24.4
Melampaui
644.560 4,25 877,898 11.345,718 -6.442.739
647.500 3.35 1,077,553 9.959,875 239.652.413
642,23 9.778,106 -
Melampaui Menurun Meningkat Meningkat Meningkat
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 77 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Jenis Urusan
Indikator Pilihan
Keterangan
(2)
(3)
(1)
Jumlah Wisatawan Mancanegara
Kesejahteraan Rakyat
Pendidikan
Orang
104.889
125.000
Menurun
73,64
Melampaui
%
6.37
6.48
7,55
Meningkat
-
0,28
0,25
0,27
Tercapai
Pemerataan Pendapatan
%
22,91
23,85
30
Meningkat
Angka Melek huruf Angka Rata-rata Lama Sekolah
%
96,83
96,90
95,25
Melampaui
Tahun
8,16
8,18
7,82
Melampaui
SD (%)
104,80
106,17
> 103,50
Melampaui
SMP (%)
92,23
96,52
78,9
Melampaui
SMA (%)
75,28
83,75
77
Melampaui
SD (%) SMP (%) SMA (%) Tahun %
83,89 58,91 50,50 69,94 10,62
89,14 60,71 55,68 69,96 11,30
86,66 53,22 41,81 69,9 <10
Melampaui Melampaui Melampaui Melampaui Menurun
%
96,61
97,40
> 93,7
15,2
15,9
13,7
Belum Tercapai
138,4
147,28
230
Melampaui
%
58,96
62,43
-
%
5,67
5,21
7,60
Angka Partisipasi Kasar
Angka Usia Harapan Hidup Angka Kesakitan Pertolongan Kelahiran oleh Tenaga Medis
per 1000 kelahiran hidup per 100000 kelahiran
Pekerja Sektor Non-Formal
%
Upah Minimum Regional Jumlah Kasus Kecelakaan Kerja
Ribu Rp Kejadian
Laju Pertumbuhan Penduduk Total Fertilitiy Rate Cakupan KB
% per WKUP %
Tingkat Kriminalitas
Perumahan
107.499
74,72
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat Pengangguran Terbuka
Keamanan & Ketertiban
Interpertasi Pencapaian (7)
74,45
Angka Kematian Ibu
Kependudukan
Target RPJMD (6)
-
Angka Kematian Bayi
Tenaga Kerja
Capaian 2013* (5)
Indeks Pembangunan Manusia Penduduk dibawah garis kemiskinan Indeks Gini
Angka Partisipasi Murni
Kesehatan
Capaian 2012 (4)
Kasus Kriminal Diselesaikan Kasus Penyalahgunaan Narkoba Kepemilikan Rumah Akses Terhadap Air Bersih Kepemilikan Fasilitas Sanitasi Indeks Kemahalan Konstruksi
per 10000 penduduk per 10000 penduduk per 10000 penduduk % % % -
Sesuai
Menurun Melampaui
37,43
40,77
<35
1.057.000
1.380.000
>1.800.000
Meningkat
Menurun
70
-
<10
Meningkat
1,23 2,88 51,89
0,54 2,66 45,52
2,18 2,10 -
Tercapai Menurun Menurun
17,50
-
Meningkat
11,37
-
Menurun
1,75
-
Meningkat
90 68,87 62,41 <100
Meningkat Meningkat Meningkat Tercapai
73,90 55,05 65,40 101,57
80,46 67,62 70,62 95,79
*) Angka Sangat Sementara Sumber : BPS Karimun RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 78 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
2.3
Permasalahan Pembangunan Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
RKPD tahun 2013 dan realisasi RPJMD dapat diketahui berbagai permasalahan yang masih timbul dan perlu diatasi. Permasalahan tersebut mencakup realisasi program/kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja keluaran yang diharapkan, faktor-faktor penyebab tidak tercapainya target kinerja keluaran program/kegiatan, implikasi yang timbul terhadap target capaian program RPJMD, dan kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut. Rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2014 Kabupaten Karimun antara lain: 2.3.1 Urusan Perekonomian Rasio PAD terhadap PDRB yang mengalami penurunan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,90 persen dibandingkan dengan tahun 2012. Hal ini merupakan akibat dari tingginya ketergantungan PAD Kabupaten Karimun dari sektor pertambangan, terutama granit. Ketika terjadi
gangguan
pada
produksi
maupun
harga
granit
di
pasar
internasional, maka realisasi PAD Kabupaten Karimun menjadi turut terpengaruh.
Implikasi
dari
tidak
tercapainya
target
ini
adalah
menurunnya APBD Kabupaten Karimun, sehingga akan mempengaruhi kinerja pembangunan daerah. Kebijakan yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut diantaranya dengan mencari dan mengoptimalkan sumber-sumber potensi pendapatan baru. yang dari sektor ekonomi lainnya yang menghasilkan nilai tambah tinggi seperti industri, konstruksi, maupun perdagangan. 2.3.2 Urusan Kesejahteraan Rakyat Indeks gini Kabupaten Karimun pada tahun 2013 mengalami Penurunan dari 0,28 menjadi 0,25 atau turun sebesar 0,03 poin. Hal ini menandakan mengalami
bahwa
walaupun
peningkatan,
namun
jumlah tingkat
penduduk
miskin
kesenjangan
sedikit
pendapatan
terhadap penduduk kelas menengah keatas semakin mengecil. Artinya,
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 79 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
kegiatan ekonomi Kabupaten Karimun yang terus tumbuh pesat juga dapat dirasakan dampaknya oleh penduduk miskin. 2.3.3 Urusan Pendidikan Tabel 2.62 menunjukkan bahwa APK SMP/MTs pada tahun 2013 sebesar 96,52 persen, mengalami peningkatan dibandingkan dengan pencapaian
tahun
2012
sebesar
92,23
persen.
Untuk
Sekolah
Menengah/Madrasah Aliyah, pada tahun 2013 tercatat angka APK sebesar 83,75 persen, mengalami kenaikan dibandingkan pencapaian tahun 2012 sebesar 75,28 persen. Sementara itu, APM SMA/MA pada tahun 2013 adalah sebesar 55,68 persen, juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 sebesar 50,50 persen. Rasio siswa SMA terhadap SMK adalah 3,02 persen, menunjukkan bahwa keberadaan SMK di Kabupaten Karimun cukup dibutuhkan. Terlihat bahwa minat untuk bersekolah di SMK cukup besar sehingga diperlukan pengembangan SMK yang telah ada. Dilihat dari kebutuhan daerah dari sudut pandang sektor ekonomi, maka SMK yang perlu dikembangkan di Kabupaten Karimun ini adalah kelompok/bidang perikanan dan kelautan,Industri, dan Kelautan. 2.3.4 Urusan Kesehatan Realisasi pencapaian Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2013 di Kabupaten Karimun masih berada diatas Target RPJMD sebesar 13,7 persen.
Pencapaian
tahun
2013
sebesar
15,9
persen
mengalami
peningkatan dibandingkan dengan tahun 2012 dan masih tergolong cukup tinggi
hal ini disebabkan oleh beberapa faktor baik itu faktor internal
maupun faktor eksternal. Namun jika dibanding dengan target MDG’s 2015 sebesar 32 per 1.000 Kelahiran Hidup, maka pencapaian Kabupaten Karimun masih dibawah target yang ditetapkan dan dianggap berhasil. Keberhasilan ini dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya semakin mudah dan terjangkaunya masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan bayi dan balita, tersedianya sarana pelayanan kesehatan di seluruh Kabupaten Karimun baik kualitas maupun kuantitas seperti posyandu balita, Poskesdes/Polindes di desa, penempatan petugas kesehatan didesa (Dokter Keluarga dan Bidan Desa) serta peningkatan kualitas SDM
RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 80 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
kesehatan
yang
bertugas
memberi
pelayanan
kesehatan
kepada
masyarakat. Pada tahun 2013 realisasi pencapaiannya AKI sebesar 147,28 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 138,4 per 100.000 kelahiran hidup. Pencapaian AKI tahun 2013 belum dapat mencapai di bawah target MDG’s 2015 (102 per 100.000 kelahiran hidup). Namun demikian, realisasi pencapaian AKI berdasarkan target RPJMD sudah tercapai namun secara Nasional Target MDG’s 2015 Angka Kematian Ibu di Kabupaten Karimun masih tergolong tinggi. 2.3.5 Urusan Tenaga Kerja Meningkatnya peluang usaha menyebabkan tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan dari 5,67 menjadi 5,21 persen. Pada saat yang sama tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten Karimun mengalami
peningkatan
dari
58,89
persen
menjadi
62,43
persen.
Peningkatan partisipasi terutama berasal dari penduduk perempuan. Meningkatnya partisipasi tersenbut, tidak dapat diserap seluruhnya oleh sektor formal. Salah satu penyebabnya adalah akibat terjadinya inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga BBM sehingga berdampak bagi naiknya biaya operasional UMKM. Hal ini kemudian disikapi dengan rasionalisasi jumlah pegawai, sehingga penduduk yang sebelumnya berstatus sebagai pegawai/buruh terpaksa membuka usaha sendiri. Jumlah pekerja pada sektor non-formal pada tahun 2013 mengalami peningkatan dari 37,43 persen menjadi 40,77 persen. 2.3.6 Urusan Kependudukan Jumlah penduduk Kabupaten Karimun pada tahun 2013 hanya mengalami sedikit
peningkatan dibandingkan dengan tahun 2012.
Terlepas dari masih cukup tingginya angka kelahiran di Kabupaten Karimun, pertumbuhan penduduk yang hanya sebesar 0,54 persen tahun 2013 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk yang ada sudah terdata pada Dinas Catatan Sipil. Dengan demikian upaya selanjutnya yang perlu dilaksanakan adalah memastikan bahwa seluruh penduduk tersebut mendapatkan pelayanan yang memadai. RKPD Tahun 2015
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan II - 81 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan