MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUBSEKTOR FABRIKASI
Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal)
LOG. OO05.012.01
BUKU INFORMASI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI (BBPLKLN) – CEVEST BEKASI Jl. Guntur Raya No.1 Bekasi 17144, Telepon:021-8841147, Fax: 021-884116
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUBSEKTOR FABRIKASI
Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal)
LOG. OO05.012.01
BUKU KERJA
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI (BBPLKLN) – CEVEST BEKASI Jl. Guntur Raya No.1 Bekasi 17144, Telepon:021-8841147, Fax: 021-884116
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUBSEKTOR FABRIKASI
Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal)
LOG. OO05.012.01
BUKU PENILAIAN
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI (BBPLKLN) – CEVEST BEKASI Jl. Guntur Raya No.1 Bekasi 17144, Telepon:021-8841147, Fax: 021-884116
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mewujudkan pelatihan kerja yang efektif dan efesien dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja diperlukan suatu sistem pelatihan yang sama. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional yang mengamanatkan bahwa pelatihan kerja berbasis kompetensi. Dalam rangka menerapkan pelatihan berbasis kompetensi tersebut diperlukan adanya standar kompetensi kerja sebagai acuan yang diuraikan lebih rinci ke dalam program, kurikulum dan silabus serta modul pelatihan. Untuk memenuhi salah satu komponen dalam proses pelatihan tersebut maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi Melakukan rutinitas pengelasan menggunakan Las Busur Manual dan atau Las Gas (Las Gas CO2) dengan kode unit. LOG.OO05.012.01. Modul pelatihan berbasis kompetensi terdiri dari 3 buku yaitu buku informasi, buku kerja dan buku penilaian. Ketiga buku tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, dimana buku yang satu dengan yang lainnya saling mengisi dan melengkapi, sehingga dapat digunakan untuk membantu pelatih dan peserta pelatihan untuk saling berinteraksi. Demikian modul pelatihan berbasis kompetensi dengan judul Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal), sektor Logam Mesin sub sektor Fabrikasi ini kami susun, semoga bermanfaat untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja.
Bekasi,
........................ 2009
KEPALA BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI – CEVEST BEKASI
Drs. Edy Dawud, M.Si NIP. 19570228 197903 1 002 Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 1 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------ 1 DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------- 2 BAB I
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) --------------------------- 3 A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) ---------------------------- 3 B. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) --------------------------- 7
BAB II URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN ------------------------------------------A. Syarat Pengelasan -----------------------------------------------------------B. Persiapan Materi Untuk Pengelasan -------------------------------------C. Mengeset Mesin Las ----------------------------------------------------------
9 9 13 16
BAB III MATERI PELATIHAN MELAKUKAN RUTINITAS PENGELASAN MENGGUNAKAN LAS BUSUR MANUAL DAN ATAU LAS GAS (LAS GAS CO2) ----------------------------------------------------------------------A. Metode Penggunaan Mesin Las CO2 -------------------------------------B Butt Welding -----------------------------------------------------------------C. Hal Penting pada saat Pengelasan ----------------------------------------D. Cacat-cacat Las ---------------------------------------------------------------
20 20 21 23 27
BAB IV SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI --------------------------------------------------------- 28 TIM PENYUSUN --------------------------------------------------------------------------------- 29
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 2 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
BAB I STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) A.
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI)
KODE UNIT JUDUL UNIT
: LOG.OO05.012.01 : Melakukan rutinitas pengelasan menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) DESKRIPSI UNIT : Unit ini menggambarkan kegiatan melakukan proses pengelasan menggunakan las listrik atau gas yang meliputi proses dalam menentukan persyaratan atau epesifikasi pekerjaan, menyiapkan material, mengeset mesin las dan elektroda sesuai spesifikasi manufaktur serta melaksanakan proses pengelasan secara rutin berdasarkan prosedur operasi standar Persyaratan pendahuluan: LOG.OO 02.012.01: Melaksanakan perhitungan matematika LOG.OO.05.028.01: Bukaan/bentangan geometri LOG.OO 09.002.01: Membaca gambar teknik ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01. Menentukan Persyaratan 1.1. Persyaratan Pengelasan ditentukan berdasarkan Pengelasan spesifikasi pekerjaan 1.2. Lokasi dan ukuran pengelasan ditentukan berdasarkan prosedur operasi standar dan spesifikasi pekerjaan pengelasan. 02. Menyiapkan material untuk pengelasan
2.1. Material dibersihkan dan disiapkan dengan menggunakan perkakas dan teknik yang sesuai berdasarkan prosedur operasi standar.
03. Mengeset mesin las, elektroda dan atau kawat las
3.1 Mesin las diset dengan benar sesuai dengan spesifikasi manufaktur dan/atau spesifikasi di tempat kerja. 3.2 Elektroda dan/atau kawat las ditentukan dengan benar sesuai dengan spesifikasi manufaktur dan/atau spesifikasi di tempat kerja.
04. Melaksanakan rutinitas pengelasan
4.1 Pengelasan dilakukan dengan aman dan sesuai dengan prosedur. 4.2 Mesin las dibersihkan sesuai dengan prosedur operasi standar.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 3 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
BATASAN VARIABEL Rutinitas dalam unit ini ditujukan untuk penerapan dalam fabrikasi atau pemeliharaan lingkungan dimana pengelasan tidak diharuskan unyuk memenuhi standar tujuan umum atau kode-kode setaranya, peraturan kesehatan dan keselamatan kerja dan/atau persyaratan lisensi. Pengelasan biasanya dilakukan pada baja ber karbon rendah dan baja giling. Persiapan material minimum dan umumnya terbatas pada pembersihan dengan menggunakan kikir dan gerinda. Apabila pengelasan harus memenuhi standar tujuan mum atau kode-kode setaranya, peraturan kesehatan dan keselamatan kerja dan/atau persyaratan lisensi, maka sebaiknya memilih Unit LOG.OO05.01 (Mengelas dengan proses las busur metal manual) dan/atau LOG.OO05.017.01 (Mengelas dengan proses las gas metal). Unit ini sebaiknya tidak dipilih apabila Unit LOG.OO05.021.01 (Mengelas dengan proses las oksi-asetilen) telah dipilih.
PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks Penilaian Unit ini sebaiknya dinilai pada lokasi kerja, di luar lokasi kerja atau kombinasi keduanya. Kompetensi dalam unit ini ditunjukkan oleh individu yang bekerja sendiri atau bekerja dalam sat tim/kelompok. Lingkungan penilaian tidak boleh merugikan peserta.
1.
Kondisi Penilaian : Peserta akan disediakan semua perkakas, perlengkapan, material dan dokumentasi yang diperlukan. Peserta diijinkan untuk mengacu pada dokmen-dokumen tersebut. 2.1 2.2 2.3 2.4
Prosedur tempat kerja yang relevan Spesifikasi manufaktur dan produk yang relevan Kode-kode, standar-standar, manual dan referensi yang relevan. Peserta akan diminta untuk : 2.4.1 secara lisan atau dengan cara-cara komunikasi lain, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penilai. 2.4.2 menyebutkan kolega-kolega/rekan kerja yang dapat dihubung untuk mendapatkan bukti kecakapan apabila diperlukan. 2.4.3 menunjukkan bukti sertifikat/penghargaan pelatihan-pelatihan di luar kerja yang berhubungan dengan unit, penilai harus yakin bahwa peserta tersebut dapat melakukan secara cakap dan konsisten seluruh elemen-elemen unit ini seperti yang telah ditetapkan dalam kriteria-kriteria, termasuk pengetahuan yang diperlukan.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 4 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
2. Aspek kritis : Unit ini dapat bersama dengan unit lain mengenai keselamatan (safety), kualitas, komunikasi, penanganan material, pencatatan dan pelaporan yang berhubungan dengan rutinitas pengelasan manual atau unit-unit lain yang membutuhkan penerapan ketrampilan dan pengetahuan yang dicakup oleh unit ini. Kompetensi dalam unit ini tidak dapat dinyatakan hingga semua unit yang diwajibkan telah dipenuhi. 3. Catatan khusus: Selama penilaian setiap individu akan : 4.1 Selalu menunjukkan praktek kerja yang aman 4.2 Memberikan informasi tentang proses, kejadian, atau tugas-tugas yang dilaksanakan untuk menjamin lingkungan kerja yang aman dan efisien. 4.3 Mempertanggungjawabkan kualitas pekerjaannya. 4.4 Selalu merencanakan tugas-tugas dan meninjau kembali persyaratanpersyaratan suatu tugas apabila diperlukan. 4.5 Melakukan seluruh tugas sesuai dengan prosedur operasi standar. 4.6 Melakukan seluruh tugas sesuai dengan spesifikasinya. 4.7 Menggunakan cara-cara, praktek-praktek, proses-proses teknik dan prosedur di tem[at kerja, tugas-tugas diselesaikan dalam jangka waktu yang layak sehubungan dengan aktivitas-aktivitas khusus di tempat kerja. 5.
Pedoman Penilaian: 5.1 Amati bahwa seluruh spesifikasi dan gambar yang berhubungan dikumpulkan sesuai dengan prosedur di tempat kerja. 5.2 Pastikan bahwa pekerjaan pengelasan dapat diidentifikasi, spesifik pengelasan dapat diidentifikasi. 5.3 Amati bahwa material yang akan dilas dibersihkan dan disiapkan dengan menggunakan perkakas dan teknik yang sesuai berdasarkan prosedur operasi standar. 5.4 Pastikan bahwa penyiapan material yang dibutuhkan sebelum pengelasan.dapat diidentifikasi. Perkakas dan teknik yang tepat untuk penyiapan material untuk pengelasan dapat diidentifikasi. 5.5 Amati bahwa mesin las diset berdasarkan prosedur operasi standar. 5.6 Pastikan bahwa pengesetan yang tepat untuk suatu tugas yang diberikan dan peralatan dan elektroda yang diginakan dapat diidentifikasi. 5.7 Pastikan bahwa penggunaan berbagai macam elektroda dapat ditunjukkan. Elektroda yang tepat untuk suatu tugas yang diberikan dapat diidentifikasi. 5.8 Amati bahwa seluruh pengelasan dilakukan dengan aman dan sesuai dengan prosedur operasi standar. 5.9 Pastikan bahwa bahaya yang berhubungan dengan proses pengelasan dapat diidentifikasi. Peralatan pengaman yang tepat bagi pengelas dapat
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 5 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
5.10 5.11
Kode Modul LOG.OO05.012.01
diidentifikasi. Persyaratan ventilasi/pengeluaran udarayang tepat dapat diidentifikasi. Amati bahwa seluruh mesin las dibersihkan menurut spesifikasi dan sesusi dengan prosedur operasi standar. Pastikan bahwa persyaratan pembersihan mesin las dapat diidentifikasi. Perkakas/peralatan yang tepat untuk membersihkan mesin las dapat diidentifikasi.
Kompetensi Kunci No 1 2 3 4 5 6 7
Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas Bekerja dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika Memecahkan masalah Menggunakan teknologi
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Tingkat 1 2 1 1 2
Halaman: 6 dari 29
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
B. SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) Judul Unit Kompetensi : Melakukan rutinitas pengelasan menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (metal) Kode Unit Kompetensi Deskripsi Unit Kompetensi
: LOG.OO05.012.01 : Unit ini menggambarkan kegiatan melakukan proses pengelasan menggunakan las listrik atau gas yang
meliputi proses dalam menentukan persyaratan atau epesifikasi pekerjaan, menyiapkan material, mengeset mesin las dan elektroda sesuai spesifikasi manufaktur serta melaksanakan proses pengelasan secara rutin berdasarkan prosedur operasi standar Perkiraan Waktu Pelatihan : 24 Jp @ 45 Menit Tabel Silabus Unit Kompetensi : Elemen Kompetensi 01. Menentukan Persyaratan Pengelasan
Kriteria Unjuk Kerja
1.1. Persyaratan Pengelasan ditentukan berdasarkan spesifikasi pekerjaan 1.2. Lokasi dan ukuran pengelasan ditentukan berdasarkan prosedur operasi standar dan spesifikasi pekerjaan pengelasan. 02. Menyiapkan material 2.1. Material dibersihkan dan untuk pengelasan disiapkan dengan menggunakan perkakas dan teknik yang sesuai berdasarkan prosedur operasi standar. 03. Mengeset mesin las, 3.1. Mesin las diset dengan benar elektroda dan atau sesuai dengan spesifikasi kawat las manufaktur dan/atau spesifikasi di tempat kerja. 3.2. Elektroda dan/atau kawat las ditentukan dengan benar sesuai dengan spesifikasi manufaktur dan/atau spesifikasi di tempat kerja.
Indikator Unjuk Kerja Dapat menyebutkan syarat-syarat pekerjaan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan Dapat menjelaskan serta menentukan lokasi dan ukuran pengelasan sesuai dengan prosedur operasi standar.
Materi Pelatihan Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Teori menggambar Matematika Peralatan kerja Teori bahan pelat
Melakukan penggambaran di atas permukaan pelat Menggunakan peralatan tangan dan mesin Menghitung luas bentangan
Cermat Teliti Tekun Sopan/ santun
Perkiraan Waktu Pelatihan PengeKeteramtahuan pilan 4
Dapat menjelaskan cara dan melakukan pembersihan material menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai berdasarkan prosedur operasi standar. • •
Dapat mengeset mesin las sesuai dengan spesifikasi dan prosedur operasi standar. Dapat menjelaskan dan mengidentifikasikan elektroda/kawat las dengan benar sesuai dengan spesifikasi manufaktur atau spesifikasi di tempat kerja.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 7 dari 29
12
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
04. Melaksanakan 4.1.Pengelasan dilakukan dengan rutinitas pengelasan aman dan sesuai dengan prosedur. 4.2.Mesin las dibersihkan sesuai dengan prosedur operasi standar.
Indikator Unjuk Kerja
Materi Pelatihan Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Perkiraan Waktu Pelatihan PengeKeteramtahuan pilan
• Dapat melakukan pengelasan dengan mengikuti syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja dan sesuai dengan prosedur • Dapat menjelaskan cara dan melakukan pembersihan mesin las sesuai prosedur operasi standar.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 8 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
BAB II URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN
A. SYARAT-SYARAT PENGELASAN Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengelasan adalah : input voltase ke mesin las, arus pengelasan, voltase busur nyala, jarak tip ke logam yang dilas, sudut pengelasan, arah pengelasan, volume aliran gas pelindung dan kecepatan pengelasan. Angka untuk pengaturan arus pengelasan, voltase busur las dan volume gas pelindung dapat dilhat pada tabel 1. (1) Arus Pengelasan Arus pengelasan berpengaruh terhadap kedalaman penembusan pada logam yang dilas, kecepatan dimana kawat las mencair, kestabilan busur nyala dan jumlah percikan las. Bila arus pengelasan diperbesar maka penembusan, tinggi pengelasan dan lebar bead juga menjadi besar. Tinggi Pengelasan
Lebar Bead
Penembusan
Gb.4. Penembusan, tinggi pengelasan Tabel 1. Hubungan antara Diameter kawat las, tebal pelat dan arus pengelasan. Tebal Pelat (mm) 0.6
0.8
1.0
1.2
20 - 30 A
30 - 40 A
40 - 50 A
50 - 60 A
40 - 50 A
50 - 60 A
1.6
2.3
60 - 90 A
100-120 A
60 - 90 A
100-120 A
3.2
Dia.kawat (mm) 0.6
0.8
0.9
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
120-150 A
Halaman: 9 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
(2) Tegangan (voltase) Busur Nyala Hasil Pengelasan yang baik tergantung pada panjang busur nyala yang sesuai. Panjang busur nyala ditentukan oleh tegangan busur nyala tersebut. Bila tegangan busur nyala diatur dengan benar maka akan terdengar suara desisan ringan yang kontinyu dari area pengelasan. Referensi : Panjang busur nyala akan konstan bila kecepatan mencairnya kawat las dan kecepatan jalannya kawat las sama. Karenanya, bila kecepatan jalannya kawat las lambat, maka busur nyala akan menjadi panjang dan sebaliknya bila kecepatan jalannya kawat las cepat, maka busur nyala akan menjadi pendek. Dengan demikian, panjang busur nyala bukan hanya dipengaruhi oleh voltase busur nyala saja, tetapi juga oleh kecepatan jalannya kawat las. Bila voltase busur nyala tinggi, panjang busur akan bertambah, penembusan menjadi dangkal dan bead menjadi lebar dan datar. Bila voltase busur nyala rendah, panjang busur nyala akan berkurang, penembusan menjadi dalam dan bead sempit serta berbentuk setengan bulat.
sedang
panjang
Volt sedang
Volt tinggi
pendek
Volt. rendah
Gb.5. Voltase Busur Nyala dan Bentuk Bead
Karena panjang busur tergantung pada besar voltase, voltase yang terlalu tonggi akan menyebabkan busur nyala yangterlalu panjang dan menambah banyak percikan las. Bunyi yang terputus-putus serta tidak ada busur nyala menandakan voltase yang terlalu rendah. (3) Jarak Tip ke Base Metal ( Logam yang dilas ) Jarak tip ke base metal juga merupakan factor penting untuk mendapatkan hasil pengelasan yang baik Jarak standarnya adalah 8 - 15 mm. Bila jarak ini terlalu panjang, maka kawat las yang keluar dari ujung gun terlalu panjang dan akan mengalami pemanasan awal yang memperbesar kecepatan mencairnya kawat tersebut. Lagi pula pengaruh gas pelindung akan menjadi berkurang. Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 10 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Bila jarak ini terlalu pendek, kaka akan sulit untuk melihat kemajuan pengelasan karena terhalang dbelakang ujung gun.
Kontact Tip
Jarak Tip ke Base Metal
Jarak Tip
Panjang Kawat las 8 - 15 mm
Gb. 6. Jarak Tip ke Base Metal
(4) Kemiringan Gun dan Arah Pengelasan Terdapat dua cara pengelasan dengan las CO2, Mengelas dengan arah maju dan mengelas dengan arah mundur. Mengelas dengan arah maju maka penembusan akan menjadi dangkal dan bentuk bead datar. Jika mengelas dengan arah mundur, penembusan menjadi dalam dan lebih banyak logam akan terkumpul. sudut gun untuk kedua cara pengelasan adalah antara 10 dan 30 derajat.
10º-30º
Arah pengelasan
Gerakan Maju
10º-30º
Arah pengelasan
Gerakan Mundur
Gb.7 .Kemiringan Torch dan arah pengelasan
(5) Volume Aliran Gas Pelindung Aliran gas yang tepat merupakan hak esensial untuk mendapatkan hasil pengelasan yang baik. Bila volume gas terlalu besar, maka gas tersebut akan mengalir secara berputar dan akan mengurangi efektifitas pelindung. Bila gas tidak cukup, pengaruh pelindung juga berkurang. Pengaturan dapat dilakukan sesuai dengan jarak antara nosel dengan base metal, arus pengelasan Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 11 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
kecepatan pengelasan dan daerah sekitar tempat pengelasan(lingkungan). Volume aliran gas standar adalah 21.594 - 24.662 cc per menit. (6) Kecepatan Pengelasan Bila juru las mengelas dengan cepat, penembusannya dalam dan lebar bead akan berkurang, dan berbentuk kubah. Bila kecepatan pengelasan ditambah, akan terjadi undercutting. Pengelasan yang dilakukan dengan kecepatan yeng terlalu rendah akan dapat berakibat pelat menjadi bolong. Biasanya kecepatan pengelasan ditentukan oleh tebal pelat yang dilas dan atau voltase mesin las. Tabel 2. Tebal Pelat dan kecepatan Pengelasan Tebal Pelat (mm)
Kecepatan Pengelasan (cm/mnt)
0.8
100 - 115
1.0
100
1.2
90 - 100
1.6
80 - 85
Gb. 8. Undercut
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 12 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
B. PERSIAPAN MATERIAL UNTUK PENGELASAN 1. MEMBERSIHKAN PERMUKAAN PELAT Materi/bahan yang akan dilas harus dipersiapkan sedemikian rupa hinggan terbebas dari kotoran dan debu. Pembersihan harus dilakukan dengan menggunakan peralatan yang dikhususkan untuk maksud tersebut. Pelat baja yang akan dilas dibersihkan dari lapisan korosi dengan menggunakan kikir kasar atau dengan kertas ampelas yang kasan (No.100), atau sikat baja. Yakinkan kedua permukaan kontak terbebas dari karat dan kotoran lainnya yang dapat menyebabkan berkurangnya kekuatan las.
2. MEMBUAT KAMPUH Untuk pelat dengan ketebalan sampai dengan 3 mm tidak perlu dibuatkan kampuh las, sedangkan pelat dengan tebal di atas 3 mm harus dibuatkan kampuh dengan sudut 30o Tujuannya adalah untuk dapat menghasilkan sambungan yang kokoh.
30o
Kampuh pada pinggiran pelat dibuat menggunakan kikir kasar atau bisa juga dengan menggunakan grinda tangan. Permukaan sambungan kedua pelat bise dibuatkan kampuh atau tidak perlu dibuatkan kampuh, tergantung dari spesifikasi pengelasan yang ditentukan. Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 13 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
3. JENIS-JENIS SAMBUNGAN KAMPUH 2. KAMPUH V
2. KAMPUH 1/2 V
3. KAMPUH I
4. KAMPUH U
5. KAMPUH 1/2 U
2 - 3 mm Dia. Elektroda
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 14 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
4. SUDUT SAMBUNGAN
+/- 3o
Karena sifat logam yang memuai bila dipanaskan dan akan menyusut kurang dari ukuran semula, maka lempengan pelat yang akan disambung harus dibuat kemiringan dengan sudut kurang lebih 3o. Pada saat kedua logam dilas maka panas akan menyebabkan kedua lempeng logam akan memuai sehingga sudut akan membesar lebih dari 3o, dan akan kembali lebih kecil dari ukuran semula setelah dingin hingga sambungan kedua pelat menjadi rata.
5. LAS SEMENTARA Las sementara dilakukan pada kedua ujung sambungan lempengan pelat dengan maksud agar kedua pelat tidak bergeser ada saat dlakukan pengelasan. Las sementara ini dapat dilakukan di beberapa tempat sepanjang permukaan sambungan antara kedua pelat, tergantung pada panjangnya sambungan/pelat.
Las sementara
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 15 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
C. MENGESET MESIN LAS - MESIN LAS (CO2) 1. PRINSIP DAN KARAKTERISTIK Las Co2 adalah jenis las busur nyala yang digunakan untuk mengelas pelatpelat tipis sampai tebal. Metode pengelasan ini menggunakan kawat las sebagai elektroda yang dijalankan secara otomatis dengan kecepatan yang konstan. Terjadi busur nyala antara logam yang dilas dengan kawat las dan panas yang dihasilkan dari busur nyala itu mencairkan kawat las dan logam yang dilas hingga menyambung logam yang dilas menjadi satu. Karena kawat las dijalankan secara otomatis dengan kecepatan tertentu yang tetap, metode ini juga disebut las busurnyala semi otomatis. Sepanjang proses pengelasan, gas CO2 melindungi hasil pengelasan dari bersinggungan dengan atmosfeer dan mencegah terjadinya oksidasi pada logam yang dilas.
Kawat Las Kawat Las
Tabung Gas CO2
Nosel Power Supply Gas CO2 Rigi-rigi
Gb.1 Prinsip Pengelasan. Las CO2 menggunakan metode busur hubungan singkat yang mana tetesan logam cair ditempatkan ke base metal. Untuk mengelas pelat-pelat tipis seperti pelat panel mobil dapat menyebabkan pelat mengalami ketegangan, berlobang dan melengkung. Untuk menghindari masalah ini, diperlukan untuk membatasi jumlah panas disekitar tempat pengelasan. Metode busur hubungan singkat menggunakan kawat las yang sangat tipis, arus pengelasan dan voltase pengelasan yang rendah. Dengan menggunakan teknik ini, jumlah panas yang masuk ke pelat yang dilas dijaga sampai minimum dan penembusannya dangkal. Perubahan busur hubungan pendek dapat dilihat pada gambar 2 dibawah. Ujung kawat mencair karena panas busur nyala dan berbentuk tetesan, dimana akan terjadi kontak dengan logam dasar yang menimbulkan hubungan singkat. Bila ini terjadi, arus listrik yang besar akan mengalir melalui logam tersebut dan bagian yang menetes akan putus karena gaya jepit (pinch force), yang kemudian menimbulkan kembali busur nyala. Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 16 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
A r u s Busur hidup
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Hub. singkat
Busur hidup
Waktu
Gb.2 Metode Busur hubungan singkat Karakteristik • Melengkung dan tembus pada pelat tipis dapat diminimalkan • Tidak memerlukan keahlian khusus untuk menghasilkan pengelasan yang baik • Temperatur disekitar logam yang mencair rendah yang memungkinkan pengelasan cepat dengan penembusan penuh. • Hanya terdapat sedikit kotoran las hingga tidak memerlukan kegiatan membersihkan kotoran las. • Bila mengelas di tempat terbuka, jumlah gas CO2 akan bertambah melebihi batas yang ditentukan, konsekuensinya Las CO2 harus dilakukan di tempat yang terlindung. Referensi : Las CO2 sering disebut juga Las MIG. Sebenarnya, Las MIG (Metal Inert Gas) menggunakan inert gas seperti gas argon atau gas helium sebagai gas pelindung. Karena gas CO2 bukanlah inert gas murni, maka lebih cocok bila disebut las MAG (Metal Active Gas). Sekalipun demkian, banyak juru las dapat menggunakan gas CO2 atau gas argon hanya dengan menukarkan tabung gas dan regulatornya. Untruk alasan ini, banyak yang mengatakan las CO2 sebagai las MIG.
2. KONSTRUKSI MESIN LAS CO2 Mesin las terdiri dari sebuah gun, suatu mekanisme penggerak kawat las, system supply gas pelindung, dan system supply arus pengelasan. Beberapa jenis mesin las yang lain dapat dirancang dengan menggabungkan berbagai kompnen. Salah satu jenis mesin las CO2 da[pat dilihat pada gb. 4 dibawah.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 17 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
(1) Perlengkapan Supply Gas Pelindung Perlengkapan ini mengantarkan gas pelindung dari tabung gas ke gun. Regulator mereduksi gas yang bertekanan tinggi yang tersimpan pada tabung gas menjadi tekanan dengan kecepatan alir yang tetap. Aliran gas pelindung diatur oleh sebuah katup elektromagnetik. (2) Mekanisme penggerak kawat las Mekanisme ini menggerakkan kawat las ke gun. Kawat las diarahkan ke area pengelasan dan dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dengan arus pengelasan, Voltase dan kecepatan pengelasan.
Gb.3. Konstruksi Mesin Las CO2 (3) Gun Gun terdiri dari sebuah lobang Nosel untuk aliran gas pelindung dan dan suatu conduct welding current ke kawat las (contact tip) untuk menimbulkan busur nyala.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 18 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
(4) Arus Pengelasan Arus listrik dialirkan melalui sebuah transformer untuk menimbulkan busur nyala. Transformer merubah tegangan 200 - 240 V AC menjadi 25 - 40 V DC. Unit control dan regulator pengatur arus dibuat secara manual semi conductor. Signal dikirim melalui swit pada gun untuk mengoperasikan control penggerak kawat las, supply arus pengelasan dan aliran gas pelindung. Busur nyala akan terjaga pada panjang yang tetap bila kecepatan kawat las dan saat mulai dan berhanti dari juru las sesuai dengan arus dan tegangan pengelasan yang sudah diatur.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 19 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
BAB III MELAKSANAKAN RUTINITAS PENGELASAN A. METODE PENGGUNAAN MESIN LAS CO2 Penanganan peralatan las yang sesuai merupakan unsur yang esensial dalam keberhasilan pengelasan. Berikut beberapa petunjuk penaganan perlengkapan las. Menghidupkan Busur Nyala Tempatkan ujung gun dekat pada base metal. Bila switch pada gun ditekan, kawat las akan bergerak keluar dari tip bersamaan dengan mengalirnya gas pelindung. Dekatkan ujung kawat las ke base metal dan hidupkan busur nyala.
Gb. 9. Menghidupkan Busur Nyala
Catatan : Bila jarak antara tip dan base metal diperpendek, lebih mudah untuk menghasilkan busur nyala. Bila ujung kawat telah berbentuk bulat besar maka akan sulit untuk menghidupkan busur nyala, dengan demikian segeralah memotong ujung kawat tersebut dengan menggunakan pemotong kawat.
Gb. 10. Ujung kawat yang membulat harus dipotong.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 20 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Perlakuan terhadap percikan las Bersihkan percikan las yang menempel pada bagian dalam ujung nosel, bila terdapat banyak percikan di ujung nosel maka aliran gas pelindung akan terganggu yang data mengakibatkan hasil pengelasan tidak baik. Percikan Las
Percikan las pada tip akan menyebabkan jalannya kawat las tidak normal. Bila switch penggerak kawat las di tekan dan jalannya kawat las tersendat-sendat, maka kawat las tersebut akan menjadi bengkok dan terkumpun didalam mesin. Gunakan alat yang tepat untuk membuang percikan las dari tip dan periksa apakah gerakan kawat las telah lancar. Gb.11. Percikan las yang menghalangi aliran gas pelindung
Kontak Tip Untuk menjamin stabilnya Busur las, maka tip yang telah rusak harus segera diganti. Untuk menjaga aliran arus listrik dan kestabilan busur las, tip harus dikencangkan dengan baik.
Harus.diganti
Baik
Gb. 12. Kontak Tip
B. BUTT WELDING Dua potong pelat dirapatkan sisi dan sisi kemudian dilas menjadi satu sambungan yang kontinyu. 1. Las Sementara Las cantum digunakan sepanjang himpitan sisi-sisi pelat untuk mengikat pelat-pelat tersebut menjadi satu dan untuk mencegah pelat melengkung. Panjang jarak antara satu titik las dengan titik las lainnya tergantung pada ketebalan pelat yang dilas. Biasanya 15 - 30 kali tebal pelat. Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 21 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
15 - 30
Kode Modul LOG.OO05.012.01
t
Gb. 13. Las Sementara
2. Las Tetap Pegang gun dengan kencang agar tidak bergoyang pada saat mengelas. Mengelas dengan arah maju, gerakkan torch secara kontinyu dengan kecepatan tetap, lihat pada bead yang terjadi. Kemiringan gun dijaga pada sudut 10˚ - 15˚ untuk mendapatkan bentuk rigi-rigi las , lurus dan pelindung yang baik. Jaga jarak antara tip dan base metal serta sudut gun yang benar. Bila hasil pengelasan tidak baik, masalahnya mungkin pada kawat las yang terlalu panjang. Bila masalahnya seperti di atas, penembusannya tidaklah sempurna. Untuk penembusan yang tepat dan hasil pengelasan yang lebih baik, tempatkan gun lebih dekat ke base metal.
10˚ - 15˚
Gb. 14. Arah gerakan dan sudut Gun Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 22 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
C. HAL PENTING PADA SAAT PENGELASAN Perhatikan cairan pelat, kawat las serta bentuk bead. pada saat yang sama, yakinkan bahwa ujung kawat las tidak keluar dari garis sambungan pelat. Bila pengelasan panjang, sebaiknya dilas ikat di beberapa tempat untuk mencegah pelat melengkung. Gambar dibawah memperlihatkan bagaimana menghidupkan busur nyala dengan jarak yang pendek kedepan dari titik dimana pengelasan berakhir dan dengan segera gerakkan gun ke titik dimana rigi-rigi las akan dimulai. Lebar dan tinggi rigi-rigi las harus sama pada setiap tempat. Bila tidak mencapai hasil seperti yang diinginkan dengan cara di atas, mungkin disebabkan oleh jarak tip dengan base metal yang terlalu panjang. Penembusan akan berkurang dengan bertambahnya jarak antara tip dengan base metal. Cobalah menempatkan tip gun pada berbagai jarak dengan base metal hingga mendapatkan jarak yang sesuai dengan hasil pengelasan yang diinginkan. 3 1
1
2
2
3
Gb.15. Perhatikan kawah yg. terjadi.
Gb.16. Lapisan rigi-rigi las
Penembusan yang kurang akan menyebabkan pelat-pelat akan terlepas kembali bila dikerjakan akhir dengan gerinda. Penembusan yang baik adalah seperti gambar 17b, dimana mudah untuk dikerjakan lanjut dengan gerinda. Sedangkan pada gambar 17c. penembusannya baik namun terlalu banyak penumpukan pada bead sehingga menyulitkan pada saat penyelesaian dengan gerinda.
(a)
Tidak Baik
Baik
Tidak Baik
(b)
(c)
Gb. 17. Bentuk Penampang Rigi-rigi las. Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 23 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Gerakan gun yang terlalu lambat akan menyebabkan hasil pengelasan yang kurang baik (sekalipun jalan kawat las konstan). Kecepatan gun yang terlalu lambat akan menyebabkan logam yang dilas mencair, sebaliknya, kecepatan gun yang terlalu cepat akan menyebabkan penembusan yang dangkal dan hasil pengelasan yang tidak kuat.
Terlalu Lambat
Terlalu Cepat
Baik
Pelat mencair/berlobang
Penembusan Dangkal
Penembusan Baik
Gb. 18. Kecepatan gerakan gun dan bentuk rigi-rigi las
Sekalipun pada saat mengelas dihasilkan rigi-rigi las yang baik, dapat terjadi bahwa pelat melengkung bila pengelasan dimulai pada atau dekat dengan ujung pelat (lihat gambar 19a. dibawah). Karenanya, untuk mencegah terjadinya pelat melengkung, maka panas harus disebarkan dengan pola pengelasan seperti pada gambar 19b.
4 1
2
6
5 3 (a)
(b)
Gb. 19. Mencegah pelat melengkung
Bila Pengelasan dilakukan dari sisi pelat, panas akan menyebabkan pelat melengkung. Pengelasan sebaiknya dilakukan dalam garis lurus secara random dan pergerakan kea rah bagian pelat yang paling dingin.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 24 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
3.
Kode Modul LOG.OO05.012.01
MENGELAS PELAT TIPIS Kita telah mambahas tentang Butt Weld pada pelat-pelat tebal. Namun demikian, metode ini tidak dapat digunakan secara efektif pada pengelasan pelat tipis. untuk itu seorang juru las harus memiliki pengetahuan tentang bagaimana mengelas pelat tipis. Metode menggunakan switch gun Bila pengelasan dilakukan secara kontinyu pada pelat tipis, kemungkinan besar akan terjadi pelat berlobang. Karenanya pelat-pelat tipis sampai dengan 0.8 mm harus dilas secara terputus-putus atau berenteng.
Las Terputus
Las Kontinyu
Gb.20. Mengelas dg. metode switch gun
Irama Pengelasan dan Posisi arah Gun Kombinasi dari sudut gun dengan teknik pengelasan yang benar memungkinkan juru las untuk menghasilkan rigi-rigi las yang baik. Metode pengelasan mundur dapat digunakan karena mudah untuk mengarahkan gun pada bead.
Arah Gun
Gun diarahkan pada ujung Bead bead akan berbentuk datar
Gun diarahkan pada ujung Bead bead akan berbentuk cembung
Gb. 21. Arah Gun
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 25 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Irama Pengelasan
Segera pindah ke posisi berikut tanpa menunggu bead dingin. Bead berbentuk datar dan penembusan dalam.
Diameter kawah dan bead akan bertambah jika gun ditahan lama pada posisi yang sama. berbentuk datar dg. penembusanBead dalam
Pindah ke posisi berikut setelah bead dingin. Bead berbentuk cembung dan penembusan dangkal
Diameter kawah dan bead akan kecil jika gun tidak lama ditahan pada posisi yang sama. Bead berbentuk cembung dg. penembusan dangkal
Gb. 22. Irama Pengelasan
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 26 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
D. CACAT-CACAT LAS Cacat pada hasil pengelasan dan penyebabnya dapat dilihat pada tabel 3 dibawah. Teknik pengelasan yang sesuai akan menghasilkan pengelasan yang baik. Bila terdapat cacat pada hasil pengelasan, ubahlah cara pengelasan sedemikian untuk memperbaiki cacat tersebut.
Tabel 3
: Teknik Pengelasan
Jenis Kerusakan
Runcing dan berpori
Overlap
Undercut Penembusan tidak sempurna
Percikan berlebihan Lebar bead tidak sama
Pelat berlobang
Penampilan
Runcing
Berpori
Kemungkinan Penyebab • Kotoran / karat pada base metal • Kotoran / karat pada kawat las • Pelindung tidak sempurna (nosel tersumbat, angin atau volume aliran gas pelindung terlalu rendah. • Pendinginan terlalu cepat • Busur nyala terlalu panjang • Busur Nyala Terlalu panjang • Sudut gun tidak sesuai • Kecepatan pengelasan terlalu tinggi • Kecepatan pengelasan terlalu rendah • Busur nyala terlalu pendek • Arus las terlalu rendah • Busur nyala terlalu panjang • Ujung kawat las tidak segaris dengan bagian pelat yang akan dilas • Busur nyala terlalu panjang • Pelat berkarat • Sudut gun terlalu besar • Lobang kontak tip rusak, kawat las tidak lancar • Gun tidak stabil (goyang) selama pengelasan • Arus pengelasan terlalu tinggi • Jarak antara pelat-pelat yang dilas terlalu besar • Keceopatan Pengelasan terlalu rendah • Jarak gun ke base metal terlalu dekat
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 27 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
BAB IV SUMBER-SUMBER LAIN YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
A. SUMBER-SUMBER PERPUSTAKAAN 1. Daftar Pustaka 1. 2. 3. 4. 2. Buku Referensi 1. 2. 3. 4.
B. DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN Daftar Peralatan/Mesin Nama Peralatan/Mesin
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Keterangan
1. Mesin Las GO2 dan kelangkapannya
Dst
Daftar Bahan Nama Bahan
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Keterangan
Pelat baja Gas CO2
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 28 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
TIM PENYUSUN
No.
Nama
Institusi
Keterangan
1.
Pattinama BAL, S.IP
BBPLKLN CEVEST Bekasi
Instruktur
2.
Yoyo Sugiantoyo, A.Md
BBPLKLN CEVEST Bekasi
Instruktur
3.
Istiyono, S.Pd
BBPLKLN CEVEST Bekasi
Instruktur
4.
Muzaini, ST
BBPLKLN CEVEST Bekasi
Instruktur
5.
Asmal Junun, S.Pd
BBPLKLN CEVEST Bekasi
Instruktur
6. 7. 8. 9. 10.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 29 dari 29
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
DAFTAR ISI
BAB I
TUGAS TEORI A. Teori I ---------------------------------------------------------------------------1. Perintah Tugas I ----------------------------------------------------------------2. Waktu Penyelesaian Tugas ------------------------------------------------------3. Soal --------------------------------------------------------------------------------4. Lembar Evaluasi Tugas I -------------------------------------------------------
3 3 3 3 7
B. 1. 2. 3. 4.
Tugas Teori II Perintah Tugas II ---------------------------------------------------------------Waktu Penyelesaian Tugas ------------------------------------------------------Soal --------------------------------------------------------------------------------Lembar Evaluasi Tugas II ------------------------------------------------------
8 8 8 10
BAB II TUGAS PRAKTIK ---------------------------------------------------------------------A. Tugas Praktik I -----------------------------------------------------------------1. Nama Tugas -----------------------------------------------------------------------2. Waktu Penyelasaian Tugas Praktik I ------------------------------------------3. Tujuan Tugas Praktik I ----------------------------------------------------------4. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan --------------------------------------------5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja --------------------------------------------6. Instruksi Kerja ---------------------------------------------------------------------7. Gambar Kerja ---------------------------------------------------------------------8. Daftar cek Unjuk Kerja Tugas IKeselamatan dan Kesehatan Kerja ------
11 11 11 11 11 11 11 12 12 13
B. Tugas Praktik II ----------------------------------------------------------------1. Nama Tugas -----------------------------------------------------------------------2. Waktu Penyelasaian Tugas Praktik II -----------------------------------------3. Tujuan Tugas Praktik I ----------------------------------------------------------4. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan --------------------------------------------5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja --------------------------------------------6. Instruksi Kerja ---------------------------------------------------------------------7. Gambar Kerja ---------------------------------------------------------------------8. Daftar cek Unjuk Kerja Tugas IKeselamatan dan Kesehatan Kerja ------
14 14 14 14 14 14 14 15 16
C. Tugas Praktik III ---------------------------------------------------------------1. Nama Tugas -----------------------------------------------------------------------2. Waktu Penyelasaian Tugas Praktik III ----------------------------------------3. Tujuan Tugas Praktik III --------------------------------------------------------4. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan --------------------------------------------5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja --------------------------------------------6. Instruksi Kerja ---------------------------------------------------------------------7. Gambar Kerja ---------------------------------------------------------------------8. Daftar cek Unjuk Kerja Tugas --------------------------------------------------
17 17 17 17 17 17 17 18 19
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 1 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
D. Tugas Praktik IV ---------------------------------------------------------------1. Nama Tugas -----------------------------------------------------------------------2. Waktu Penyelasaian Tugas Praktik IV -----------------------------------------3. Tujuan Tugas Praktik IV ---------------------------------------------------------4. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan --------------------------------------------5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja --------------------------------------------6. Instruksi Kerja ---------------------------------------------------------------------7. Gambar Kerja ---------------------------------------------------------------------8. Daftar cek Unjuk Kerja Tugas --------------------------------------------------
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 2 dari 22
20 20 20 20 20 20 20 21 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
BAB I TUGAS TEORI
A. TUGAS TEORI I 1. Perintah Tugas I
: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
2. Waktu Penyelesaian Tugas I
: 1 JP @ 45 Mnt.
3.
Soal Tugas I
:
1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengelasan adalah :.
2.
Jelaskan tentang arus pengelasan pada pengelasan dengan Las CO2.
3.
elaskan tentang voltase busur nyala !
4.
Jelaskan jarak standar tip ke benda kerja !.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 3 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
5.
Jelaskan tentang arah pengelasan Las CO2
6.
Jelaskan tentang sudut gun pada waktu melakukan pengelasan !
7.
Apa yang dimaksud dengan gas pelindung dan apa fungsinya. Jelaskan !
8.
Apa yang terjadi bila aliran volume gas pelindung terlalu besar. Jelaskan !
9.
Jelaskan ! apa yang terjadi bila aliran volume gas pelindung terlalu kecil.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 4 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
10.
Faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam mengatur volume gas pelindung. Jelaskan !
11.
Jelaskan berapa besar standar aliran volume gas pelindung dalam pengelasan dengan las CO2 .
12.
Jelaskan tentang kecepatan pengelasan !
13.
Jelaskan apa yang terjadi bila kecepatan pengelasan terlalu tinggi.
14.
Jelaskan apa yang terjadi bila kecepatan pengelasan terlalu rendah.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 5 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
15.
Faktor apa saja yang menentukan kecepatan pengelasan. Jelaskan !
16.
Jelaskan tentang konstruksi mesin las CO2 !
17.
Jelaskan fungsi dari perlengkapan supply gas pelindung !
18.
Jelaskan prinsip pengelasan Las CO2 !
19.
Jelaskan cara menghidupkan busur nyala !
20.
Jelaskan cara mengatasi percikan las yang menempel pada tip !
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 6 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
4. Lembar Evaluasi Tugas I
Kode Modul LOG.OO05.012.01
:
Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. No.
Benar
Salah
No.
1.
11.
2.
12.
3.
13.
4.
14.
5.
15.
6.
16.
7.
17.
8.
18.
9.
19.
10.
20.
Benar
Salah
Apakah semua pertanyaan Tugas Teori I dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ? YA
TIDAK
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 7 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
B. TUGAS TEORI II 1. Perintah Tugas II
: Beri tanda silang pada “B” bila Pernyataan Benar dan pada “S” bila salah
2. Waktu Penyelesaian Tugas II
: 1 JP @ 45 Mnt.
3. Soal Tugas II
:
1.
B-S
Permukaan Pelat yang kotor / berkorosi akan mengurangi kekuatan hasil pengelasan.
2.
B-S
Pembersihan permukaan pelat dilakukan dengan tujuan agar gas pelindung dapat bekerja lebih efektif.
3.
B-S
Tujuan pembuatan kampuh pada pelat tipis adalah agar diperoleh hasil pengelasan yang lebih baik.
4.
B-S
Kampuh pada pelat tebal mempunyai sudut 30o
5.
B - S`
Sudut kampuh ditentukan oleh tebalnya pelat yang akan disambung.
6.
B-S
Sudut sambungan antara dua pelat yang disambung dibuat dengan maksud agar pelat rata setelah disambung.
7.
B-S
Las Co2 adalah jenis las busur nyala yang digunakan untk mengelas pelat-pelat tipis sampai tebal.
8.
B-S
Kawat las sebagai elektroda dijalankan secara manual dengan kecepatan yang konstan.
9.
B-S
Sepanjang proses pengelasan, gas CO melindungi hasil pengelasan dari bersinggungan dengan atmosfeer.
10.
B-S
Dengan mengatur jumlah panas dari elektroda maka mesin las CO2 efektif untuk mengelas pelat tipis maupun tebal.
11.
B-S
Percikan las pada tip akan menyebabkan jalannya kawat las tidak normal.
12.
B-S
Busur nyala akan lebih mudah dihidupkan bila jarak antara tip dan benda kerja lebih panjang.
13.
B-S
Ujung kawat las yang berbentuk bulat menandakan bahwa penyetelan pengelasan telah sesuai.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 8 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
14.
Kode Modul LOG.OO05.012.01
B-S
Untuk menjamin stabilnya Busur las, maka tip yang telah rusak harus segera diganti.
15. B - S
Untuk menjag aliran arus listrik dan kestabilan busur las, tip harus agak dilonggarkan.
16. B - S
Las sementara dibuat untuk menahan benda kerja tidak berubah selama dilakukan pengelasan.
17. B - S
Las sementara dapat dibuat pada selang jarak tertentu sepanjang garis pengelasan antara kedua pelat.
18. B - S
Kemiringan gun dijaga pada sudut 10˚ - 15˚ untuk mendapatkan bentuk rigi-rigi las lurus dan pelindung yang baik.
19. B - S
Kecepatan gun yang terlalu lambat akan menyebabkan logam yang dilas mencair,
20. B - S
kecepatan gun yang terlalu cepat akan menyebabkan penembusan yang dangkal dan hasil pengelasan yang lebih baik
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 9 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
4. Lembar Evaluasi Tugas II : Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. No.
Benar
Salah
No.
1.
11.
2.
12.
3.
13.
4.
14.
5.
15.
6.
16.
7.
17.
8.
18.
9.
19.
10.
20.
Benar
Salah
Apakah semua pertanyaan Tugas Teori II dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ? YA
TIDAK
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 10 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
BAB II TUGAS PRAKTIK A. TUGAS PRAKTIK I 1. Nama Tugas I
: Membuat rigi-rigi Las
2. Waktu Penyelesaian Tugas I
: 4 JP @ 45 mnt.
3. Tujuan Tugas I
:
Setelah menyelesaikan tugas I pada peserta mampu 1. 2. 3. 4. 5.
Melakukan pekerjaan mengeset mesin las sesuai Prosedur standar Menyiapkan peralatan yang digunakan pada pekerjaan pengelasan Menyiapkan benda kerja yang akan dilas. Melakukan pengelasan pada permukaan pelat Membereskan mesin las dan perkakas setelah selesai digunakan.
5. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan No.
Nama Barang
A. 1. 2. 3.
Peralatan/Mesin Mesin Las CO2 dan kelengkapannya Regulator Gas CO2 Perlengkapan K3
B. 1. 2. 3. 4.
Bahan Pelat baja lunak Gas CO2 Elektroda
: Spesifikasi
200 x 100 x 3 mm
Keterangan
2 lbr
Dia. 1.2 mm
6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilkaukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah: - Pakai alat perlindungan diri. - Tempatkan peralatan pada tempat yang semestinya dan jangan sampai mengganggu pekerjaan. - Bekerjalah sesuai dengan SOP. 6. Instruksi Kerja Tugas I : Lakukan pengesetan mesin Las menurut SOP Lakukan pengelasan membuat rigi-rigi Las sesuai dengan Petunjuk Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 11 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
7.
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Gambar Kerja :
1
Arah Pengelasan
2
100 3
4
200
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 12 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
8.
Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Kode Modul LOG.OO05.012.01
:
Langkah Kerja/ Aktivitas Yang Dilakukan Memeriksa kebocoran Gas pelindung Memeriksa Tekanan aliran gas pelindung Memeriksa kelancaran jalannya kawat las Memeriksa Tip Menyiapkan Benda kerja sesuai SOP Menyiapkan peralatan kerja Menyiapkan area kerja Menggunakan alat keselamatan kerja Menghidupkan mesin Melakukan pekerjaan pengelasan Memeriksa hasil pengelasan Mematikan mesin Menutup aliran gas pelindung Membereskan area kerja Mengembalikan peralatan pada tempatnya.
Cecklist Ya Tidak
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 13 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
B. TUGAS PRAKTIK II 1. Nama Tugas II
: Menyambung Pelat
2. Waktu Penyelesaian Tugas II : 8 JP @ 45 mnt. 3. Tujuan Tugas II
:
Setelah menyelesaikan tugas I pada peserta mampu 1. Melakukan pekerjaan mengeset mesin las sesuai Prosedur standar 2. Menyiapkan peralatan yang digunakan pada pekerjaan pengelasan 3. Menyiapkan benda kerja yang akan dilas. 4. Melakukan pengelasan penyambungan pelat 5. Membereskan mesin las dan perkakas setelah selesai digunakan. 4. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan No.
Nama Barang
A. 1. 2. 3.
Peralatan/Mesin Mesin Las CO2 dan kelengkapannya Regulator Gas CO2 Perlengkapan K3
B. 1. 2. 3. 4.
Bahan Pelat baja lunak Gas CO2 Elektroda
: Spesifikasi
200 x 100 x 3 mm
Keterangan
2 lbr
Dia. 1.2 mm
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilkaukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah: a. Pakai alat perlindungan diri. b. Tempatkan peralatan pada tempat yang semestinya dan jangan sampai mengganggu pekerjaan. c. Bekerjalah sesuai dengan SOP.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 14 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
6. Instruksi Kerja Tugas II
Kode Modul LOG.OO05.012.01
:
Lakukan pengesetan mesin Las menurut SOP Lakukan pengelasan menyambung pelat sesuai dengan Petunjuk
7.
Gambar Kerja :
Las sementara
Arah Pengelasan 2 mm
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 15 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
8.
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas II : No. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Langkah Kerja/ Aktivitas Yang Dilakukan Memeriksa kebocoran Gas pelindung Memeriksa Tekanan aliran gas pelindung Memeriksa kelancaran jalannya kawat las Memeriksa Tip Menyiapkan Benda kerja sesuai SOP Menyiapkan peralatan kerja Menyiapkan area kerja Menggunakan alat keselamatan kerja Menghidupkan mesin Melakukan pekerjaan pengelasan Memeriksa hasil pengelasan Mematikan mesin Menutup aliran gas pelindung Membereskan area kerja Mengembalikan peralatan pada tempatnya.
Cecklist Ya Tidak
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 16 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
C. TUGAS PRAKTIK III 1. Nama Tugas III
: Las Sudut Posisi 1F
2. Waktu Penyelesaian Tugas III
: 8 JP @ 45 mnt.
3. Tujuan Tugas III
:
Setelah menyelesaikan tugas I pada peserta mampu a. b. c. d. e.
Melakukan pekerjaan mengeset mesin las sesuai Prosedur standar Menyiapkan peralatan yang digunakan pada pekerjaan pengelasan Menyiapkan benda kerja yang akan dilas. Melakukan pengelasan penyambungan pelat Membereskan mesin las dan perkakas setelah selesai digunakan.
4.Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan : No.
Nama Barang
Spesifikasi
A. 1. 2. 3.
Peralatan/Mesin Mesin Las CO2 dan kelengkapannya Regulator Gas CO2 Perlengkapan K3
B. 1. 2. 3. 4.
Bahan Pelat baja lunak Gas CO2 Elektroda
200 x 100 x 3 mm
Keterangan
2 lbr
Dia. 1.2 mm
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilkaukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah: a. Pakai alat perlindungan diri. b. Tempatkan peralatan pada tempat yang semestinya dan jangan sampai mengganggu pekerjaan. c. Bekerjalah sesuai dengan SOP. 6. Instruksi Kerja Tugas IV
:
Lakukan pengesetan mesin Las menurut SOP Lakukan pengelasan menyambung pelat sesuai dengan Petunjuk Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 17 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
3.7. Gambar Kerja :
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 18 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
3.8. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas III : Langkah Kerja/ Aktivitas Yang Dilakukan 1. Memeriksa kebocoran Gas pelindung 2. Memeriksa Tekanan aliran gas pelindung 3. Memeriksa kelancaran jalannya kawat las 4. Memeriksa Tip 5. Menyiapkan Benda kerja sesuai SOP 6. Menyiapkan peralatan kerja 7. Menyiapkan area kerja 8. Menggunakan alat keselamatan kerja 9. Menghidupkan mesin 10. Melakukan pekerjaan pengelasan 11. Memeriksa hasil pengelasan 12. Mematikan mesin 13. Menutup aliran gas pelindung 14. Membereskan area kerja 15. Mengembalikan peralatan pada tempatnya.
No.
Cecklist Ya Tidak
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 19 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
D. TUGAS PRAKTIK IV 1. Nama Tugas IV
: Las Sudut Posisi 2F
2. Waktu Penyelesaian Tugas IV : 8 JP @ 45 mnt. 3. Tujuan Tugas IV
:
Setelah menyelesaikan tugas I pada peserta mampu • • • • •
Melakukan pekerjaan mengeset mesin las sesuai Prosedur standar Menyiapkan peralatan yang digunakan pada pekerjaan pengelasan Menyiapkan benda kerja yang akan dilas. Melakukan pengelasan penyambungan pelat Membereskan mesin las dan perkakas setelah selesai digunakan.
4. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan Nama Barang
No. A. 1. 2. 3.
Peralatan/Mesin Mesin Las CO2 dan kelengkapannya Regulator Gas CO2 Perlengkapan K3
B. 1. 2. 3. 4.
Bahan Pelat baja lunak Gas CO2 Elektroda
:
Spesifikasi
200 x 100 x 3 mm
Keterangan
2 lbr
Dia. 1.2 mm
5.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilkaukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah: Pakai alat perlindungan diri. - Tempatkan peralatan pada tempat yang semestinya dan jangan sampai mengganggu pekerjaan. Bekerjalah sesuai dengan SOP.
6.
Instruksi Kerja Tugas III : - Lakukan pengesetan mesin Las menurut SOP - Lakukan pengelasan menyambung pelat sesuai dengan Petunjuk
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 20 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
7.
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Gambar Kerja :
8.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 21 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
8. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas III
Langkah Kerja/ Aktivitas Yang Dilakukan Memeriksa kebocoran Gas pelindung Memeriksa Tekanan aliran gas pelindung Memeriksa kelancaran jalannya kawat las Memeriksa Tip Menyiapkan Benda kerja sesuai SOP Menyiapkan peralatan kerja Menyiapkan area kerja Menggunakan alat keselamatan kerja Menghidupkan mesin Melakukan pekerjaan pengelasan Memeriksa hasil pengelasan Mematikan mesin Menutup aliran gas pelindung Membereskan area kerja Mengembalikan peralatan pada tempatnya.
: Cecklist Ya Tidak
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Kerja Versi: 2009
Halaman: 22 dari 22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------------- 2 BAB I
PENILAIAN TEORI -------------------------------------------------------------------- 3 A. Kunci jawaban tugas teori I ----------------------------------------------------- 3 B. Kunci jawaban tugas teori II ---------------------------------------------------- 6
BAB II
PENILAIAN PRAKTEK ----------------------------------------------------------------- 9 1. 2. 3. 4.
Lembar Lembar Lembar Lembar
Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
Praktek Praktek Praktek Praktek
I -----------------------------------------------------II ----------------------------------------------------III ---------------------------------------------------IV -----------------------------------------------------
9 10 11 12
BAB III REKAPITULASI TUGAS --------------------------------------------------------------- 13 BAB IV
CHECKLIST INDIKATOR UNJUK KERJA ------------------------------------------- 14
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 1 dari 14
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
BAB I PENILAIAN TEORI A. Kunci Jawaban Tugas Teori I 1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengelasan adalah :. Jawab :
2.
Jelaskan tentang arus pengelasan pada pengelasan dengan Las CO2. Jawab :
3.
input voltase ke mesin las, arus pengelasan, voltase busur nyala, jarak tip ke logam yang dilas, sudut pengelasan, arah pengelasan, volume aliran gas pelindung dan kecepatan pengelasan.
Arus pengelasan berpengaruh terhadap kedalaman penembusan pada logam yang dilas, kecepatan dimana kawat las mencair, kestabilan busur nyala dan jumlah percikan las. Bila arus pengelasan diperbesar maka penembusan, tinggi pengelasan dan lebar bead juga menjadi besar.
Jelaskan tentang voltase busur nyala ! Jawab : Panjang busur nyala ditentukan oleh tegangan busur nyala tersebut. Bila tegangan busur nyala diatur dengan benar maka akan terdengar suara desisan ringan yang kontinyu dari area pengelasan.
4.
Jelaskan jarak standar tip ke benda kerja !. Jawab : Jarak tip ke base metal juga merupakan factor penting untuk mendapatkan hasil pengelasan yang baik Jarak standarnya adalah 8 - 15 mm. Bila jarak ini terlalu panjang, maka kawat las yang keluar dari ujung gun terlalu panjang dan akan mengalami pemanasan awal yang memperbesar kecepatan mencairnya kawat tersebut. Lagi pula pengaruh gas pelindung akan menjadi berkurang. Bila jarak ini terlalu pendek, kaka akan sulit untuk melihat kemajuan pengelasan karena terhalang dbelakang ujung gun.
5.
Jelaskan tentang arah pengelasan Las CO2 Jawab : Terdapat dua cara pengelasan dengan las CO2, Mengelas dengan arah maju dan mengelas dengan arah mundur. Mengelas dengan arah maju maka penembusan akan menjadi dangkal dan bentuk bead datar. Jika mengelas dengan arah mundur,
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 2 dari 14
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
penembusan menjadi dalam dan lebih banyak logam akan terkumpul.
6.
Jelaskan tentang sudut gun pada waktu melakukan pengelasan ! Jawab :
7.
Apa yang dimaksud dengan gas pelindung dan apa fungsinya. Jelaskan ! Jawab :
8.
Bila gas tidak cukup, pengaruh pelindung juga berkurang.
Faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam mengatur volume gas pelindung. Jelaskan ! Jawab :
11.
Bila volume gas terlalu besar, maka gas tersebut akan mengalir secara berputar dan akan mengurangi efektifitas pelindung.
Jelaskan ! apa yang terjadi bila aliran volume gas pelindung terlalu kecil. Jawab :
10.
Gas pelindung adalah gas yang digunakan pada system pengelasan CO2 yang berfungsi untuk melindungi cairan logam las dari bersentuhan dengan udara sekitar pada saat proses pengelasan. Aliran gas yang tepat merupakan hak esensial untuk mendapatkan hasil pengelasan yang baik.
Apa yang terjadi bila aliran volume gas pelindung terlalu besar. Jelaskan ! Jawab :
9.
sudut gun untuk kedua cara pengelasan adalah antara 10 dan 30 derajat.
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam mengatur volume gas pelindung adalah : jarak antara nosel dengan base metal, arus pengelasan, kecepatan pengelasan dan daerah sekitar tempat pengelasan(lingkungan).
Jelaskan berapa besar standar aliran volume gas pelindung dalam pengelasan dengan las CO2 . Jawab : Volume aliran gas standar adalah 21.594 - 24.662 cc per menit.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 3 dari 14
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
12.
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Jelaskan tentang kecepatan pengelasan ! Jawab : Kecepatan pengelasan adalah perbandingan antara jarak dan waktu pengelasan dimana jarak pengelasan diukur dalam sentimeter sedangkan waktu dalam menit.
13.
Jelaskan apa yang terjadi bila kecepatan pengelasan terlalu tinggi. Jawab : akan terjadi undercutting
14.
Jelaskan apa yang terjadi bila kecepatan pengelasan terlalu rendah. Jawab : kecepatan yeng terlalu rendah akan dapat berakibat pelat menjadi bolong.
15.
Faktor apa saja yang menentukan kecepatan pengelasan. Jelaskan ! Jawab : kecepatan pengelasan ditentukan oleh tebal pelat yang dilas dan atau voltase mesin las.
16.
Jelaskan tentang konstruksi mesin las CO2 ! Jawab : Mesin las terdiri dari sebuah gun, suatu mekanisme penggerak kawat las, system supply gas pelindung, dan system supply arus pengelasan. Beberapa jenis mesin las yang lain dapat dirancang dengan menggabungkan berbagai kompnen. Salah satu jenis mesin las CO2 da[pat dilihat pada gb. 4 dibawah.
17.
Jelaskan fungsi dari perlengkapan supply gas pelindung ! Jawab : Perlengkapan ini mengantarkan gas pelindung dari tabung gas ke gun. Regulator mereduksi gas yang bertekanan tinggi yang tersimpan pada tabung gas menjadi tekanan dengan kecepatan alir yang tetap. Aliran gas pelindung diatur oleh sebuah katup elektromagnetik.
18.
Jelaskan prinsip pengelasan Las CO2 ! Jawab :
Las Co2 adalah jenis las busur nyala yang digunakan untuk mengelas pelat-pelat tipis sampai tebal. Metode pengelasan ini menggunakan kawat las sebagai elektroda yang dijalankan secara otomatis dengan kecepatan yang konstan. Terjadi busur
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 4 dari 14
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
nyala antara logam yang dilas dengan kawat las dan panas yang dihasilkan dari busur nyala itu mencairkan kawat las dan logam yang dilas hingga menyambung logam yang dilas menjadi satu. Karena kawat las dijalankan secara otomatis dengan kecepatan tertentu yang tetap, metode ini juga disebut las busurnyala semi otomatis. Sepanjang proses pengelasan, gas CO2 melindungi hasil pengelasan dari bersinggungan dengan atmosfeer dan mencegah terjadinya oksidasi pada logam yang dilas. 19.
Jelaskan cara menghidupkan busur nyala ! Jawab :
20.
Tempatkan ujung gun dekat pada base metal. Bila switch pada gun ditekan, kawat las akan bergerak keluar dari tip bersamaan dengan mengalirnya gas pelindung. Dekatkan ujung kawat las ke base metal dan hidupkan busur nyala.
Jelaskan cara mengatasi percikan las yang menempel pada tip ! Jawab :
Bersihkan percikan las yang menempel pada bagian dalam ujung nosel, bila terdapat banyak percikan di ujung nosel maka aliran gas pelindung akan terganggu yang data mengakibatkan hasil pengelasan tidak baik. Gunakan alat yang tepat untuk membuang percikan las dari tip dan periksa apakah gerakan kawat las telah lancar.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 5 dari 14
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
B. Kunci Jawaban Tugas Teori II 1.
B-S
Permukaan Pelat yang kotor / berkorosi akan mengurangi kekuatan hasil pengelasan.
2.
B-S
Pembersihan permukaan pelat dilakukan dengan tujuan agar gas pelindung dapat bekerja lebih efektif.
3.
B-S
Tujuan pembuatan kampuh pada pelat tipis adalah agar diperoleh hasil pengelasan yang lebih baik.
4.
B-S
Kampuh pada pelat tebal mempunyai sudut 30o
5.
B-S
Sudut kampuh ditentukan oleh tebalnya pelat yang akan disambung.
6.
B-S
Sudut sambungan antara dua pelat yang disambung dibuat dengan maksud agar pelat rata setelah disambung.
7.
B-S
Las Co2 adalah jenis las busur nyala yang digunakan untuk mengelas pelat-pelat tipis sampai tebal.
8.
B-S
Kawat las sebagai elektroda dijalankan secara manual dengan kecepatan yang konstan.
9.
B-S
Sepanjang proses pengelasan, gas CO melindungi hasil pengelasan dari bersinggungan dengan atmosfeer.
10.
B-S
Dengan mengatur jumlah panas dari elektroda maka mesin las CO2 efektif untuk mengelas pelat tipis maupun tebal.
11.
B-S
Percikan las pada tip akan menyebabkan jalannya kawat las tidak normal.
12.
B-S
Busur nyala akan lebih mudah dihidupkan bila jarak antara tip dan benda kerja lebih panjang.
13.
B-S
Ujung kawat las yang berbentuk bulat menandakan bahwa penyetelan pengelasan telah sesuai.
14.
B-S
Untuk menjamin stabilnya Busur las, maka tip yang telah rusak harus segera diganti.
15. B - S
Untuk menjaga aliran arus listrik dan kestabilan busur las, tip harus agak dilonggarkan.
16. B - S
Las sementara dibuat untuk menahan benda kerja tidak berubah selama dilakukan pengelasan.
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 6 dari 14
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.012.01
17. B - S
Las sementara dapat dibuat pada selang jarak tertentu sepanjang garis pengelasan antara kedua pelat.
18. B - S
Kemiringan gun dijaga pada sudut 10˚ - 15˚ untuk mendapatkan bentuk rigi-rigi las lurus dan pelindung yang baik.
19. B - S
Kecepatan gun yang terlalu lambat akan menyebabkan logam yang dilas mencair,
20. B - S
kecepatan gun yang terlalu cepat akan menyebabkan penembusan yang dangkal dan hasil pengelasan yang lebih baik
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 7 dari 14
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
4. Lembar Evaluasi Tugas I
:
Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. No.
Benar
Salah
No.
1.
11.
2.
12.
3.
13.
4.
14.
5.
15.
6.
16.
7.
17.
8.
18.
9.
19.
10.
20.
Benar
Salah
Apakah semua pertanyaan Tugas Teori I dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ? YA
TIDAK
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 8 dari 14
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
BAB II PENILAIAN PRAKTIK 1. LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK I PENILAIAN PRAKTIK Tugas Praktik I
:
Membuat rigi-rigi Las Menggunakan Las Gas CO2
No.
Indikator Penilaian Praktik
K
BK
Rekomendasi
No.
Indikator Penilaian Praktik
K
BK
Rekomendasi
1
Membaca Gambar Kerja
2
Mempersiapan / Mengeset Mesin Las
3
Mempersiapkan Bahan dan alat
4
6
Menggunakan teknik Pengelasan yang tepat Menggunakan perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Membereskan tempat kerja
7.
Menyimpan Hasil Kerja
5
Ketepatan Waktu Kerja
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 9 dari 14
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
2. LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK II PENILAIAN PRAKTIK Tugas Praktik II
No.
:
Melakukan penyambungan pelat Menggunakan Las Gas CO2
Indikator Penilaian Praktik
1
Membaca Gambar Kerja
2
Mempersiapan / Mengeset Mesin Las
3
Mempersiapkan Bahan dan alat
4
6
Menggunakan teknik Pengelasan yang tepat Menggunakan perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Membereskan tempat kerja
7.
Menyimpan Hasil Kerja
5
K
BK
Rekomendasi
Ketepatan Waktu Kerja
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 10 dari 14
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
2. LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK III PENILAIAN PRAKTIK Tugas Praktik II
No.
:
Melakukan penyambungan pelat Menggunakan Las Gas CO2
Indikator Penilaian Praktik
1
Membaca Gambar Kerja
2
Mempersiapan / Mengeset Mesin Las
3
Mempersiapkan Bahan dan alat
4
6
Menggunakan teknik Pengelasan yang tepat Menggunakan perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Membereskan tempat kerja
7.
Menyimpan Hasil Kerja
5
K
BK
Rekomendasi
Ketepatan Waktu Kerja
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 11 dari 14
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
2. LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK IV PENILAIAN PRAKTIK Tugas Praktik II
No.
:
Melakukan penyambungan pelat Menggunakan Las Gas CO2
Indikator Penilaian Praktik
1
Membaca Gambar Kerja
2
Mempersiapan / Mengeset Mesin Las
3
Mempersiapkan Bahan dan alat
4
6
Menggunakan teknik Pengelasan yang tepat Menggunakan perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Membereskan tempat kerja
7.
Menyimpan Hasil Kerja
5
K
BK
Rekomendasi
Ketepatan Waktu Kerja
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 12 dari 14
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
BAB III REKAPITULASI TUGAS REKAP TUGAS TEORI Tugas
Benar
Salah
Catatan
I. II.
REKAP TUGAS PRAKTIK Hasil Tugas
Judul Tugas
I.
Membuat rigi-rigi las
II.
Menyambung Pelat
Kompeten
Belum Kompeten
Catatan
Catatan : ……………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………
Tanda Tangan Asesi
: ………………………….
Tanda Tangan Asesor
: ………………………….
Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 13 dari 14
Kode Modul LOG.OO05.012.01
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin - Subsektor Fabrikasi
BAB IV CHECKLIST AKTIFITAS PRAKTIK / OBSERVASI (INDIKATOR UNJUK KERJA SKILL / ATTITUDE) NO UNIT
: LOG.OO05.012.01
JUDUL UNIT : Melakukan Rutinitas Pengelasan Mengunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) NAMA ASESI : ......................................................................................
Indikator Unjuk Kerja Dapat menyebutkan syarat-syarat pekerjaan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan Dapat menjelaskan serta menentukan lokasi dan ukuran pengelasan sesuai dengan prosedur operasi standar. Dapat menjelaskan cara dan melakukan pembersihan material menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai berdasarkan prosedur operasi standar Dapat mengeset mesin las sesuai dengan spesifikasi dan prosedur operasi standar. Dapat menjelaskan dan mengidentifikasikan elektroda/kawat las dengan benar sesuai dengan spesifikasi manufaktur atau spesifikasi di tempat kerja. Dapat melakukan pengelasan dengan mengikuti syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja dan sesuai dengan prosedur Dapat menjelaskan cara dan melakukan pembersihan mesin las sesuai prosedur operasi standar.
Tugas
Hal-hal yang diamati
1. Melakukan pekerjaan sesuai dengan syarat Kerja
1. Menggunakan cara dan rumus yang tepat
2. Demonstrasikan Prosedur pengelasan dengan tepat
2. Cara kerja /teknik menggunakan alat
3.Mendemonstrasikan cara menyiapkan material sesuai dengan SOP
3. prosedur
4. Menyiapkan dan mengeset mesin las sesuai prosedur standar 5.Mendemonstrasikan cara mengelas yang benar sesuai spesifikasi dan prosedur standar 6. Membereskan peralatan dan mesin sesuai dengan prosedur standar
Penilaian K BK
4. Kemampuan identifikasi
5. Prosedur kerja dan K3
6. Prosedur dan proses penyimpanan.
Catatan : ……………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………… ……… Tanda Tangan Asesi : ………………………….
Tanda Tangan Asesor: ………………………….. Judul Modul: Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan / atau Las Gas (Metal) Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 14 dari 14