MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN BIDANG REFRIGERASI DAN AC
MEMELIHARA DAN MEMPERBAIKI SISTEM DAN KOMPONEN PENDINGIN DI INDUSTRI LOG.OO18.034.01
BUKU INFORMASI
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 2 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------ 1 DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------- 2 BAB I STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) ---------------------------------------------------- 3 A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) -------------------------------- 3 B. Unit Kompetensi Prasyarat ------------------------------------------------------ 10 C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) -------------------------------- 11 BAB II MEMELIHARA DAN MEMPERBAIKI SISTEM DAN KOMPONEN PENDINGIN DI INDUSTRI A. B. C. D. E. F.
Latar Belakang -------------------------------------------------------------------- 17 Tujuan ------------------------------------------------------------------------------ 18 Ruang Lingkup -------------------------------------------------------------------- 18 Pengertian Istilah ----------------------------------------------------------------- 19 Diagram Alir Unjuk Kerja Pencapaian Kompetensi -------------------------- 20 Materi Pelatihan Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri. 1. Mempersiapkan perawatan mesin 2.
Mengerjakan pemeriksaan/penyetelan pemeliharaan pencegahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) indusri.
3.
Mengerjakan penemuan kesalahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri ------------------------------------- 21
4.
Memperbaiki/mengganti kesalahan komponen pendinginan (yang digunakan) industri -------------------------------------------------------------- 46
5.
Menservis kembali sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri -------------------------------------------------------------- 55 BAB III SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI A. Sumber-sumber Perpustakaan ------------------------------------------------- 63 1. Daftar Pustaka -------------------------------------------------------------- 63 2. Buku Referensi ------------------------------------------------------------- 63 B. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan -------------------------------------------- 64 1. Daftar Peralatan/Mesin ----------------------------------------------------- 64 2. Daftar Bahan ----------------------------------------------------------------- 64 Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 3 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
BAB I STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) 1. KODE UNIT 2. JUDUL UNIT
: :
3. DESKRIPSI UNIT :
LOG.OO18.034.01 Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Unit ini menggambarkan kegiatan Mengerjakan : * Mempersiapkan perawatan mesin * Mengerjakan pemeriksaan/penyetelan pemeliharaan pencegahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) indusri. * Mengerjakan penemuan kesalahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri *
Memperbaiki /mengganti kesalahan komponen pendinginan dan kontrol kelistrikan (yang digunakan) industri.
* Menservis kembali sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri sesuai dengan sistem operasi kerja yang standar.
ELEMEN KOMPETENSI 01. Mempersiapkan perawatan mesin
KRITERIA UNJUK KERJA 1. 2. 3. 4.
5.
Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang ditentukan. Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien mungkin. Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif sesuai kebutuhan. Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila perlu kompresor udara, diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja dengan baik dan aman.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 4 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
ELEMEN KOMPETENSI 02. Mengerjakan pemeriksaan/penyetelan pemeliharaan pencegahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) indusri.
KRITERIA UNJUK KERJA 2.1.
Perawatan komponen mesin pendingin sesuai prosedur SOP dan K-3 yang ditentukan.
2.2. Gambar denah ruang dan mesin dibaca dengan baik. 2.3.
Pengkabutan air pada pembersih udara dibersihkan sesuai dengan ketentuan kerja
2.4. Jalur air pada pembersih udara sebelum masuk ke pompa pengkabut dibersihkan agar aliran air tidak terhambat. 2.5 2.6
2.5. 2.7
03 Mengerjakan penemuan kesalahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri
Kode Modul LOG.OO18.034.01
3.1 3.2 3.3 3.4
Temperatur dan sifat medium yang terkontrol dicek untuk penyesuaian spesifikasi. Tingkat kegaduhan/ getaran komponen sistem pendinginan (yang digunakan) industri dicek untuk penyesuaian ke spesifikasi. Kesalahan kerja peralatan diperiksa dan dicari sumber kesalahan kerja alat. Tugas pemeliharaan pencegahan dan pengecekan peralatan di ruangan mesin (plant room) yang aman ditunjukkan sesuai dengan spesifikasi pabrik menggunakan prinsip, teknik/praktik (kerja) pendinginan Komponen sistem diidentifikasi dengan benar Karakteristik dan operasi (kerja) setiap komponen dimengerti. Fungsi operasional (kerja) setiap komponen diperiksa dan dites. Operasi (kerja) yang benar setiap komponen dinilai menurut spesifikasi.
04 Memperbaiki /mengganti kesalahan komponen pendinginan (yang digunakan) industri
4.1 Komponen yang salah dilokalisasi (dipisahkan) dan kegagalan fungsi dikonfirmasi melalui pemeriksaan dan pengetesan menggunakan prinsip, prosedur dan persyaratan keamanan. 4.2 Refrigerant dipindahkan dengan aman dari sistem dan ditempatkan sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar dan persyaratan peraturan bilamana tepat. 4.3 Komponen yang salah dibongkar dan diperbaiki menurut spesifikasi pabrik sesuai kebutuhan. 4.4 Penggantian bagian yang dipilih dari katalog pabrik sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 5 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
05. Menservis kembali sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri
Kode Modul LOG.OO18.034.01
1.1
Selama pekerjaan berlangsung selalu diperiksa kualitas hasil pekerjaan agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan.
1.2
Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan poimpinan atau seorang ahli yang berwenang sesauai prosedur yang berlaku.
1.3
Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk meyakinkan sesuai dengan yang diharapkan
1.4
Semua pelaksanaan pekerjaan diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam kontrak kerja.
BATASAN VARIABEL Unit ini menerapkan pemeliharaan dan perbaikan sistem pendinginan (yang digunakan) industri yang termasuk mesin / ‘plant’ (amonia) berkapasitas besar, khususnya digunakan untuk produk/proses pengontrolan temperatur/lingkungan. Pekerjaan dilaksanakan secara sendiri (otonomi) atau dalam lingkungan tim, dan termasuk penterjemahan gambar dan diagram sistem pendinginan (yang digunakan) industri. Penggunaan prosedur penemuan kesalahan, beragam servis, dan peralatan tes untuk mengidentifikasi dan mendiagnosa kesalahan dalam sistem, untuk mengisolasi (memisahkan) komponen yang salah, membetulkan (ralat) kesalahan, menservis kembali, mengetes sistem dan melengkapi laporan servis. Pekerjaan juga termasuk penyesuaian kembali sistem pendinginan (yang digunakan) industri yang ada dan pengkondisian kembali komponen. Apabila penyesuaian kembali, atau perbaikan/penggantian komponen melibatkan pembuatan dan instalasi pipa / 'pipe work' dan pemasangan, unit LOG.OO10.009.01 (Memasang pipa kerja dan menggabungkan pipa kerja) Spesifikasi mesin pendingin ,Spesifikasi pabrik/komponen ,SOP perusahaan. Kode tempat kerja, Sistem perundang-undangan dan Metode perlindungan sebaiknya diambil. PANDUAN PENILAIAN 1.
Konteks penilaian Unit ini mungkin dinilai di tempat kerja, di luar tempat kerja atau kombinasi keduanya. Kompetensi yang tercakup di unit ini dapat didemonstrasikan oleh individu dengan bekerja sendiri atau sebagai bagian dari tim. Lingkungan (suasana) penilaian sebaiknya tidak merugikan calon (siswa yang akan dinilai).
2.
Kondisi Penilaian Calon (siswa yang akan dinilai) akan menggunakan seluruh perkakas, peralatan, bahan dan dokumentasi yang diperlukan. Calon (siswa yang akan dinilai) diijinkan untuk menggunakan dokumen berikut : 2.1 Apapun prosedur tempat kerja yang relevan. 2.2 Apapun spesifikasi produk dan pabrik yang relevan. Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 6 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
2.3 2.4
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Apapun kode, standar, manual dan bahan referensi yang relevan. Calon (siswa yang akan dinilai) di haruskan untuk : 2.4.1 secara lisan atau metode komunikasi lainnya, menjawab pertanyaan yang diajukan penilai. 2.4.2 Mengidentifikasi teman sekerja yang bisa didekati untuk pengumpulan bukti kompetensi pada saat yang tepat. 2.4.3 Penyajian bukti berupa kredit (penghargaan) untuk apapun dari off the job training yang berhubungan dengan unit ini. Penilai harus yakin bahwa calon dapat menunjukkan dengan kompeten dan konsisten seluruh elemen unit seperti yang ditentukan oleh kriteria, termasuk pengetahuan yang diperlukan.
3.
Aspek Kritis Unit ini dapat dinilai bersama dengan unit lainnya, seperti keselamatan, mutu, komunikasi, penanganan bahan, catatan dan laporan dihubungkan dengan pengukuran mekanik secara seksama atau unit lainnya yang memerlukan penggunaan keterampilan dan pengetahuan yang tercakup di unit ini. Kompetensi di unit ini tidak dapat diminta sampai seluruh prasyarat dipenuhi.
4.
Catatan khusus Selama penilaian individu akan : 4.1 mendemonstrasikan kebiasaan bekerja yang aman setiap saat. 4.2 mengkomunikasikan informasi mengenai proses, kejadian atau tugas yang dikerjakan untuk memastikan lingkungan bekerja yang aman dan efisien. 4.3 bertanggung jawab untuk mutu pekerjaan mereka sendiri. 4.4 merencanakan tugas dalam seluruh situasi dan pengkajian prasyarat tugas yang sesuai. 4.5 menunjukkan seluruh tugas sehubungan dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar (SOP). 4.6 menunjukkan seluruh tugas menurut perencanaan yang terperinci. 4.7 menggunakan teknik mesin, proses kebiasaan dan prosedur tempat kerja yang bisa diterima. Tugas yang terlibat akan diselesaikan dalam kerangka waktu yang masuk akal dengan kegiatan yang khas terjadi di tempat kerja.
5.
Pedoman penilaian 5.1 Peralatan pengukuran yang tepat dipilih dan digunakan untuk mengecek bahwa temperatur medium yang terkontrol sesuai dengan spesifikasi. Instrumen/peralatan pengukuran yang tepat dipilih dan digunakan untuk mengecek bahwa sifat medium yang terkontrol sesuai dengan spesifikasi. Seluruh pengukuran yang tidak sesuai diidentifikasi dengan benar. 5.2 Instrumen/peralatan pengukuran yang tepat untuk pengecekan temperatur dan sifat medium yang terkontrol bisa diidentifikasi. Spesifikasi tepat yang diperlukan untuk pengecekan temperatur dan sifat medium yang terkontrol bisa diidentifikasi. Prosedur untuk pelaporan non- penyesuian bisa diberikan. Sifat udara yang dikontrol oleh medium terkontrol bisa diidentifikasi.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 7 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7 5.8 5.9 5.10 5.11 5.12 5.13 5.14 5.15 5.16 5.17 5.18 5.19 5.20 5.21 5.22 5.23
5.24
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Peralatan pengukuran tepat yang dipilih dan digunakan untuk mengecek tingkat kegaduhan dan getaran komponen sistem dalam spesifikasi. Kegaduhan/getaran yang tidak normal, diidentifikasi dengan benar. Instrumen/peralatan pengukuran tepat yang diperlukan untuk pengecekan komponen tingkat kegaduhan dan getaran bisa diidentifikasi. Prosedur untuk pelaporan kegaduhan/getaran yang tidak normal bisa diberikan. Prosedur pemeliharaan pencegahan dan pengecekan peralatan di ruangan mesin(plant room) yang aman ditunjukkan sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar dan seluruh persyaratan hukum (legislatif) dan peraturan. Prosedur dan urutan untuk penunjukkan pemeliharaan pencegahan pada sistem pengaturan suhu udara bisa diidentifikasi. Prosedur dan urutan untuk penunjukkan pengecekan peralatan di ruangan mesin (plant room) yang aman bisa diidentifikasi. Komponen sistem diidentifikasi dengan benar dari spesifikasi. Spesifikasi dan proses untuk pengidentifikasian komponen sistem bisa diberikan. Karakteristik operasional (kerja) komponen sistem bisa diberikan. Komponen sistem diperiksa dan dites sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar. Prosedur yang tepat untuk pemeriksaan dan pengetesan komponen sistem bisa diidentifikasi. Operasi (kerja) setiap komponen sistem dinilai menurut sistem spesifikasi sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar. Prosedur yang tepat untuk penilaian bahwa operasi (kerja) komponen sistem memenuhi spesifikasi bisa diidentifikasi. Komponen yang salah dilokalisasi (dipisahkan) dan kegagalan fungsi dikonfirmasi sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar. Proses yang tepat untuk pemisahan dan pengkonfirmasian komponen yang salah bisa diberikan. Refrigerant dipindahkan dengan aman sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar dan seluruh persyaratan hukum (legislatif) dan peraturan. Prosedur dan seluruh persyaratan hukum (legislatif) dan peraturan untuk pemindahan refrigerant yang aman dari sistem bisa diidentifikasi Prosedur dan seluruh persyaratan hukum (legislatif) dan peraturan untuk pemindahan refrigerant yang aman dari sistem bisa diidentifikasi Prosedur yang tepat untuk pembongkaran dan perbaikan komponen yang salah bisa diidentifikasi Prosedur untuk pemilihan penggantian bagian bisa diberikan Komponen dipasang kembali dan dites sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar Prosedur yang tepat untuk pemasangan kembali dan pengetesan komponen bisa diidentifikasi Sistem diisi dengan refrigerant dengan benar dan aman sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar dan seluruh persyaratan hukum (legislatif) dan peraturan. Prosedur dan seluruh persyaratan hukum (legislatif) dan peraturan untuk keamanan pengisian sistem bisa diidentifikasi.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 8 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
5.25 5.26 5.27 5.28
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Operasi (kerja) setiap komponen sistem dinilai menurut spesifikasi peralatan sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar. Prosedur yang tepat untuk penilaian bahwa operasi (kerja) komponen sistem memenuhi spesifikasi peralatan bisa diidentifikasi. Catatan pemeliharaan/laporan servis dilengkapi dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar. Prosedur yang tepat untuk kelengkapan catatan pemeliharaan/ laporan servis bisa diidentifikasi.
KOMPETENSI KUNCI
NO
KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI mengorganisir
dan
menganalisa
TINGKAT
1.
Mengumpulkan, informasi
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
2
3.
Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas
2
4.
Bekerja dengan orang lain dan kelompok
2
5.
Menggunakan ide-ide dan teknik matematika
2
6.
Memecahkan masalah
2
7.
Menggunakan teknologi
1
3
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 9 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
B.
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Unit Kompetensi Prasyarat Sebelum mengikuti pelatihan unit kompetensi memelihara dan memperbaiki sistem dan komponen pendingin di Industri peserta harus sudah kompeten untuk unit kompetensi sebagai berikut:
1. LOG.OO02.005.01 : Mengukur dengan menggunakan alat ukur 2. LOG.OO09.002.01 : Membaca gambar teknik 3. LOG.OO12.002.01 : Pengukuran listrik/elektronik 4. LOG.OO18.001.01 : Menggunakan perkakas tangan 5. LOG.OO18.002.01 : Mengggunakan perkakas bertenaga/operasi digenggam 6. LOG.OO18.018.01 : Membongkar/mengganti dan merakit komponen-komponen permesinan 7. LOG.OO18.030.01 : Menguji, mengosongkan dan mengisi sistem pendingin 8. LOG.OO18.032.01 : Memelihara dan memperbaiki sistem AC sentral
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 10 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1. Judul Unit Kompetensi
: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem dan Komponen Pendingin Di Industri
2. Kode Unit Kompetensi
: LOG.OO18.034.01
3. Deskripsi Unit Kompetensi
: Unit
ini
menggambarkan
pencegahan industri dan
pada
sesuai
spesifikasi udara
pabrik,
mengerjakan udara
industri
peralatan
pemeriksaan/penyetelan
yang
pendingin
salah udara
suhu
udara
penemuan
(yang
memperbaiki/mengganti
digunakan)
kembali
mengerjakan
pendingin/pengaturan
pendingin
sistem,
(yang
menservis
peralatan
spesifikasi
komponen
kegiatan
kesalahan sesuai (yang
dengan
(yang
kesalahan
digunakan)
pemeliharaan digunakan) pada
industri
menurut
komponen spesifikasi
digunakan)
sistem
pendingin pabrik
industri
dan
dengan
teknik aplikasi sistem, operasi (kerja) peralatan yang benar. 4. Perkiraan Waktu Pelatihan
80 JP @ 45 Menit
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi Versi: 2010
Halaman: 11 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrrigerasi dan AC
2.
Tabel Silabus Unit Kompetensi
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
Kode Modul LOG.OO18.034.01
:
Materi Pelatihan
Indikator Unjuk Kerja Pengetahuan
01.Memp ersiapkan perawatan mesin
1.
2.
3.
4.
Semua proses perawatan dan Dapat menjelaskan: perbaikan dilaksanakan sesuai 1.1. Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang prosedur dan SOP yang ditentukan. ditentukan. 2.1 kondisi koordinatif dengan Selalu bersifat koordinatif pimpinan agar menghasilkan dengan pimpinan agar pekerjaan seefisien mungkin. menghasilkan pekerjaan Jadual perawatan, jadual peralatan seefisien mungkin. dan pemeriksaan spesifikasi alat Jadual perawatan, jadual disiapkan agar efektif sesuai peralatan dan pemeriksaan kebutuhan. spesifikasi alat disiapkan agar 3.1 Kelengkapan bahan yang akan dipakai efektif sesuai kebutuhan. bahan cairan pembersih, lap Kelengkapan bahan yang akan pembersih ; bila perlu kompresor udara, diperiksa dan diurutkan sesuai dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila prosedur perawatan. perlu kompresor udara,4.1 Perkakas bongkar pasang dan alat diperiksa dan diurutkan sesuai ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja dengan baik dan aman. prosedur perawatan. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja dengan baik dan aman.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi Versi: 2010
- spesifikasi mesin
Keterampilan
- membaca gambar - jadwal perawatan - pemeliharaan peralatan - daftar alat - jadwal perawatan
Sikap
Membaca name Cermat plat Teliti Memebaca Sesuai gambar. SOP Menggunakan Alat perkakas
Perkiraan Waktu Pelatihan Penge- Keteramtahuan pilan 2
1
Tangan dan mesin
- pemeliharaan peralatan - daftar alat
Halaman: 12 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrrigerasi dan AC
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Indikator Unjuk Kerja Pengetahuan
2 Mengerjakan pemeriksaan /penyetelan pemeliharaan pencegahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) di industri
2.2 Komponen sistem diidentifikasi dengan benar
Dapat memeriksa kerja sistem pendinginan dengan benar Mampu melakukan pengecekan dan penyetelan sistem pendingin.
Diagram kerja mesin- mesin pendingin di industri
Fungsi dan Cara kerja sistem pendinginan di Dapat membedakan komponen yang industri. rusak dan yang baik. Memelihara dan Harus cermat, teliti dan sesuai memperbaiki mesin dengan SOP pending industri.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi Versi: 2010
Perkiraan Waktu Pelatihan Penge- Keteramtahuan pilan
Materi Pelatihan Keterampilan Membaca gambar.
Ilmu thermodinamika
Sikap Cermat
2
16
Teliti Sesuai SOP
menetapk antindaka n pengujian berdasark Mengguna kan an analisa peralatan uji data yang dan pera latan akurat. ukur untuk menentukanperf orma system system dan komponen refrigerasi industrial Komponen mesin pendingin di industri.
Halaman: 13 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrrigerasi dan AC
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Materi Pelatihan
Indikator Unjuk Kerja Pengetahuan
2.2
Tingkat kegaduhan/ Dapat menyebutkan seluruh Informasi yang getaran komponen sistem informasi yang relevan pada sistem relevan pada sistem pendinginan (yang pendinginan pendinginan digunakan) industri dicek Dapat menjelaskan seluruh informasi untuk penyesuaian ke spesifikasi. yang relevan pada sistem pendinginan
Keterampilan
Sikap
Perkiraan Waktu Pelatihan Penge- Keteramtahuan pilan
Memahami Cermat Fungsi,kontruksi Teliti dan spesifikasi Sesuai dari komponen SOP mesin pendingin.
Mampu melakukan pengecekan sistem pendinginan Harus cermat, teliti dan sesuai dengan SOP 03.Mengerjakan 3.1 penemuan kesalahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri.
Komponen sistem diidentifikasi dengan benar
Dapat menjelaskan cara menentukan dan mencatat tekanan dan temperature pada sistem pendinginan
Tekanan dan temperatur pada sistem pendinginan.
Mampu menjelaskan Fungsi,kontruksi dan spesifikasi dari Fungsi,kontruksi dan komponen mesin pendingin. spesifikasi dari Harus cermat, teliti dan sesuai komponen mesin dengan SOP pendingin.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi Versi: 2010
Menentukan kesalahan dan mencatat tekanan dan temperatur
Cermat
2
16
Teliti Sesuai SOP
Menentukan dan memcatat kondisi dari komponen mesin pendingin.
Halaman: 14 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrrigerasi dan AC
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Materi Pelatihan
Indikator Unjuk Kerja Pengetahuan
3.2.Karakteristik dan operasi (kerja) setiap komponen dimengerti.
Dapat menjelaskan cara pemisahan kesalahan dan cara menentukan tindakan korektif yang tepat pada sistem pendinginan Mampu memisahkan kesalahan dan menentukan tindakan korektif yang tepat pada sistem pendinginan Harus cermat, teliti dan sesuai dengan SOP
3.3.Fungsi operasional (kerja) Dapat menjelaskan prosedur setiap komponen diperiksa pengecekan untuk mendeteksi dan dites. kelemahan pada komponen mesin pendingin. Mampu melakukan pengecekan sistem pendinginan untuk menemukan kerusakan. Harus teliti, cermat dan sesuai dengan SOP
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi Versi: 2010
Keterampilan
Sikap
Perkiraan Waktu Pelatihan Penge- Keteramtahuan pilan
Identifikasi kesalahan Pemisahan Cermat pada sistem kesalahan dan Teliti pendinginan menentukan tindakan korektif Sesuai SOP sistem Identifikasi untuk pendinginan memisahkan kesalahan pada sistem pendinginan
Cara pengecekan kebocoran.
Pengecekan kebocoran
Cara pengecekan komponen mekanik.
Bongkar pasang komponen mekanik.
Cermat Teliti Sesuai SOP
Cara pengecekan komponen kelistrikan. Komisioning komponen listrik. Cara pengecekan lajur pengendali. Komisioning jalur pengendali
Halaman: 15 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrrigerasi dan AC
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Materi Pelatihan
Indikator Unjuk Kerja Pengetahuan
3.4 Operasi (kerja) yang benar setiap komponen dinilai menurut spesifikasi.
Dapat menjelaskan prosedur pengecekan untuk menemukan kontaminasi Mampu melakukan pengecekan sistem pendinginan untuk menemukan kontaminasi
Cara untuk mengetahui kontaminasi pada refrigerant dan oli Persentasi terjadinya kontaminasi
Keterampilan Pengecekan kontaminasi
Pengecekan kontaminasi
Sikap
Perkiraan Waktu Pelatihan Penge- Keteramtahuan pilan
Cermat Teliti Sesuai SOP
Harus teliti, cermat dan sesuai dengan SOP
04 Memperbaiki 4.1 Komponen yang salah Dapat menentukan kesalahan dan Troble sulting sistem Memelihara dan Cermat /mengganti dilokalisasi (dipisahkan) dan kerusakan pada komponen sistem komponen mekanik memperbaiki Teliti kesalahan kegagalan fungsi pendinginan mesin pendinginan di komponen komponen dikonfirmasi melalui industri. mekanik mesin Sesuai Mampu mengetes komponen asistem pendinginan pemeriksaan dan SOP pendingin pendinginan akibat kegagalan fungsi. Troble sulting sistem (yang pengetesan menggunakan industri. digunakan) prinsip, prosedur dan komponen kontrol Harus cermat, teliti dan sesuai mesin pendinginan di Memelihara dan persyaratan keamanan. dengan SOP industri. memperbaiki industri. komponen Troble sulting sistem kontrol dan komponen kelistrikan kelistrikan mesin mesin pendinginan di pendingin industri. industri.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi Versi: 2010
4
37
Halaman: 16 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrrigerasi dan AC
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja 4.2 Refrigerant dipindahkan dengan aman dari sistem dan ditempatkan sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar dan persyaratan peraturan bilamana tepat.
4.3 Komponen yang salah dibongkar dan diperbaiki menurut spesifikasi pabrik sesuai kebutuhan
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Materi Pelatihan
Indikator Unjuk Kerja
Dapat menjelaskan cara mengevakuasi refrigerant
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Cara mengevakuasi refrigerant
Mengevakuasi refrigerant
Cermat
Mampu mengevakuasi refrigerant dari sistem pendinginan
Perkiraan Waktu Pelatihan Penge- Keteramtahuan pilan
Teliti Sesuai SOP
Harus cermat, teliti dan sesuai dengan SOP
Dapat menjelaskan cara membongkar Memelihara dan kompressor mesin pendinginan yang memperbaiki mesin benar pendingn ukuran besar Dapat menjelaskan cara membongkar evaporator,condensing unit mesin pendinginan yang benar
Membongkar Cermat dan memasang. Teliti Compressor,con densor,evaporat Sesuai SOP or,mesin expansi dan control kelistrikan
Harus cermat, teliti dan sesuai dengan SOP 4.4 Penggantian bagian yang dipilih dari katalog pabrik sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan
Dapat menjelaskan cara penggantian Komponen utama komponen pada sistem pendinginan dan komponen tambahan mesin Mampu melakukan penggantian pendingin di industri komponen pada sistem pendinginan Harus teliti, cermat dan sesuai dengan SOP
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi Versi: 2010
Membongkar Cermat dan memasang. Teliti Compressor,con densor,evaporat Sesuai SOP or,mesin expansi dan control kelistrikan
Halaman: 17 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrrigerasi dan AC
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Materi Pelatihan
Indikator Unjuk Kerja Pengetahuan
4.5 Komponen yang salah dibongkar dan diperbaiki menurut spesifikasi pabrik sesuai kebutuhan.
Dapat menjelaskan cara membongkar Komponen utama dan memperbaiki yang benar pada dan komponen sistem pendinginan tambahan mesin pendingin di industri Mampu melakukan pembongkaran dan memperbaiki komponen pada sistem pendinginan Harus cermat, teliti dan sesuai dengan SOP
4.4 Ppemasangan kembali bagian yang rusak dipilih dari katalog pabrik sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.
Dapat menjelaskan cara pemasangan Cara pemasangan kembali komponen yang baru pada komponen sesuai sistem pendinginan dengan petunjuk pemasangan menurut Harus teliti, cermat dan sesuai spesifikasi yang ada. dengan SOP
Keterampilan
Sikap
Perkiraan Waktu Pelatihan Penge- Keteramtahuan pilan
Membongkar Cermat komisioning dan Teliti memasang. Compressor,con Sesuai SOP densor,evaporat or,mesin expansi dan control kelistrikan Membongkar Cermat dan memasang. Teliti Compressor,con densor,evapora Sesuai tor,mesin SOP expansi dan control kelistrikan
Asesmen
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Informasi Versi: 2010
Halaman: 18 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
BAB II MEMELIHARA DAN MEMPERBAIKI SISTEM DAN KOMPONEN PENDINGIN DI INDUSTRI
Latar Belakang Seperti telah kita ketahui, untuk Memelihara dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin diperlukan sebuah sistem refrigerasi. Sistem Kompresi uap mempunyai efisiensi tinggi. Oleh karena itu sistem kompresi gas lebih banyak pemakainya. Sistem Kompresi uap merupakan mesin refrigerasi yang berisi fluida penukar kalor (refrigeran) yang bersirkulasi terus menerus. Selama bersirkulasi di dalam unitnya maka refrigeran tersebut akan selalu mengalami perubahan wujud dari gas ke liquid dan kembali ke gas akibat proses perubahan suhu dan tekanannya karena adanya efek kompresi, kondensasi,ekspansi dan evaporasi refrigeran. Sesuai dengan proses yang terjadi di dalam siklus refrigerasinya maka sistem refrigerasi kompresi uap mempunyai 4 komponen yang saling berinteraksi satu sama lain, yaitu : 1.
Evaporator untuk proses evaporasi liquid refrigeran.
2.
Kompresor untuk meningkatkan tekanan gas refrigeran dari sisi tekanan rendah kompresor (kompresi).
3.
Kondenser untuk proses kondensasi gas refrigeran.
4.
Katub ekspansi untuk menurunkan tekanan liquid refrigeran yang akan di masuk ke evaporator.
Adanya gangguan pada salah satu komponen dapat menggagalkan efek refrigerasi. Misalnya adanya kebocoran pada salah satu bagian sistem atau adanya saluran buntu dapat mengagalkan kerja sistem. Besarnya tekanan liquid refrigeran pada sistem kompresi gas akan menentukan besarnya suhu liquid mencapai titik pengannya. Oleh karena itu dalam sistem kompresi gas penentuan besarnya tekanan liquid refrigeran yang disalurkan ke bagian evaporator memegang peranan penting dalam upaya memperoleh suhu evaporasi yang diinginkan. Dalam sistem kompresi gas pengaturan tekanan liquid refrigeran yang akan dialirkan di evaporator dilakukan melalui katub ekspansi. Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 19 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Kebocoran pada sistem pemipaan refrigerasi merupakan penyebab gangguan yang dapat menggagalkan kerja sistem dan yang paling banyak dialami oleh unit refrigerasi/AC. Tanpa menghiraukan bagaimana dan penyebab terjadinya kebocoran pada sistem, yang sudah pasti, adalah bahaya yang dapat timbul yang disebabkan oleh bocornya unit refrigerasi/AC, yaitu : 1. Hilangnya sebagian atau bahkan mungkin seluruh isi refrigeran charge. 2. Memungkinkan udara dan uap air masuk ke dalam sistem pemipaan refrigerasi. Untuk mengatasi hal tersebut di atas diperlukan unit kompetensi menguji, mengosongkan dan mengisi sistem pendingin merupakan kegiatan yang tidak bisa dilepaskan pada perbaikan sistem pendingin.
Tujuan Adapun tujuan Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri adalah sebagai berikut :
Memelihara, Memperbaiki system kontrol mesin pendingin pendingin.
Memelihara kinerja sistem pendingin disesuaikan dengan spesifikasidan SOP.
Memperbaiki sistem pendingin
Fungsi Kontrol Sistem Refrigerasi dan Tata Udara
Membuat laporan kegiatan komisioning pemeliharaan dan perbaikan.
Ruang Lingkup Ruang lingkup kegiatan Memelihara dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin dalam unit kompetensi ini meliputi kegiatan pengecekan sistem pendingin dikerjakan dengan aman sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar, menentukan dan mencatat tekanan dan temperatur, memisahkan kesalahan dengan benar dari tingkat komponen dan menentukan tindakan korektif yang tepat, mengecek sistem pendinginan untuk menemukan kebocoran atau kontaminasi, mengosongkan sistem pendinginan dikosongkan sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar,
kode
dan
peraturan,
menempatkan/membuang
refrigerant
yang
dikosongkan (dievakuasi) dari sistem pendinginan sesuai dengan kode dan peraturan yang sesuai, mengisi sistem
pendinginan dengan refrigerant yang benar sesuai
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 20 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar, menambahkan minyak yang
tepat
pelumas
ke sistem pendinginan sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang
terstandar, dan mengecek kembali sistem pendinginan untuk menemukan kebocoran.
Pengertian-Pengertian 1.
Refrigerasi
adalah pendinginan yang dititik beratkan pada produk (refrigeration)
2.
Tata Udara
adalah proses pengkondisian udara ruang (body comfort)
3.
Refrigeran
adalah bahan pendingin sebagai penukar kalor yang digunakan pada sistem refrijerasi dan AC
4.
Sistem Absorbsi
Refrijerasi yang diperoleh melalui penyerapan refrijeran oleh suatu zat kimia.
5.
Sistem Kompresi Uap
Sistem refrijerasi mekanik, menggunakan kompresor untuk memdapatkan uap refrijeran
6.
Kelembaban Absolut
Kandungan uap air di udara yang dinyatakan dalam satuan gr/kg
7.
Kelembaban Relatif
Perbandingan (ratio) antara jumlah kandungan uap air di udara dan jumlah uap air maksimal yang mungkin terjadi pada suhu yang sama
8.
Tekanan Absolut
Tekanan gauge ditambah dengan tekanan atmosfir
9.
Tekanan gauge
Tekanan yang diperoleh dari pengukuran menggunakan meter tekanan (gauge)
10.
Kompresor Hermetik
Kompresor dan motor penggeraknya dikemas dalam suatu kontainer yang kedap udara
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 21 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
11.
Condensing Unit
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Istillah yang dikenakan pada susunan kompresor, kondensor dan liquid receiver yang dikemas menjadi satu kesatuan atau unit yang utuh
12.
Udara kering
kandungan udara atmosfir yang tidak dapat dikondensasikan di dalam sistem refrijerasi
13.
Uap air
kandungan udara atmosfir yang dapat dikondensasikan atau diembunkan
14.
Gas Panas lanjut
kondisi refrijeran dalam fasa gas, dengan suhu diatas suhu saturasi (superheat vapor)
15.
Cairan Super dingin
kondisi refrijeran dalam fasa cair, dengan suhu di bawah suhu saturasi (subcooled liquid)
16.
Kompresor semi
gabungan kompresor yang langsung
Hermetik
dikopel dengan motor penggeraknya dan ditempatkan dalam satu kontainer .
17.
Kenyamanan Hunian
kondisi udara yang bagus untuk kesehatan dan kenyamanan kerja manusia
18.
Evakuasi
Mengeluarkan zat kimia dari dalam sistem pendingin
19.
Dehidrasi
Mengeringkan uap air yang ada di dalam sistem, dengan menurunkan tekanan sampai vacuum tinggi, agar uap air dapat menguap pada suhu kamar
20.
Service Manifold
Peralatan ukur tekanan yang didesain khusus untuk keperluan service
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 22 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
21
Kandungan uap air
22 % RH:
Kode Modul LOG.OO18.034.01
salah satu unsur gas yang dimiliki udara atmosfir. Perbandingan jumlah kandungan uap air di udara dengan jumlah uap air maksimal.
23 Suhu Titik Embun
Batas Suhu permukaan di mana uap air mulai mengembun pada permukaannya.
24 Panas sensibel
Jumlah energi panas yang diperlukan untuk merubah suhu
25 Panas Laten
Jumlah energi panas yang diperlukan untuk merubah wujud
26 PSI
Satuan tekanan imperial, pound per square inchies
27.kPa
Satuan Tekanan, kilo Pascal
28 Tabung Bourbon
instrumentasi fisik untuk mengukur tekanan
29.rpm
Rotasi per menit
30. Condenseing Medium
medium atau bahan yang digunakan untukmendinginkan atau untuk membantu proses kondensasi di condenser.
31.Compression Chamber
Ruang atau volume hisap/kompresi di dalam silinder kompresor.
32.Clearance Space
Volume sisa hasil kompresi torak di dalam kepala silinder kompresor yang tidak dapat disalurkan ke condenser.
33.Compressor Displacement Volume hisap yang dapat dilakukan oleh torak kompresor pada saat bergerak dari titik mati atas ke titik mati bawah. 34. In ward Leak
Pengujian Kebocoran kompresi secara aktif, untuk mendeteksi adanya kebocoran akibat kerusakan pada sisi tekanan rendah kompresor, meliputi kebocoran pada gasket, service valve dan seal poros.
35.Out ward Leak
Pengujian kebocoran secara pasif.
36.Condenser
Bagian utama mesin refrigerasi uap yang berfungsi mengubah gas refrigerant menjadi liquid refrigerant.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 23 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
37.Air Cooled Condenser
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Kondenser yang menggunakan udara sebagai cooling medium.
38.Water Cooled Condenser
Kondenser yang menggunakan air sebagai cooling medium.
39.Evaporative Condenser
Kondenser yang menggunakan udara dan air sebagai cooling medium.
40.Cooling Medium
Bahan yang digunakan untuk mendinginkan refrigeran yang ada di condenser ( udara dan air)
41.Over Condensing
Pendinginan di condenser berlebihan sehingga suhu dan tekanan condensing menjadi terlalu rendah.
42.Under Condensing
Pendinginan di condenser tidak mencukupi kebutuhan sehingga suhu dan tekanan condensing menjadi terlalu tinggi.
43.Block Condenser
Permukaan condenser kotor sehingga menurunkan kapasitas pembuangan panas refrigerant.
44.Cooling Tower :
Sistem Pendinginan kembali air yang digunakan pada water cooled condenser
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 24 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
DIAGRAM ALIR
PERSIAPAN : 1. Mesin pendingin industri 2. Mesin 3R 3. peralatan tangan,alat ukur 4. Refrgerant 5. Alat & bahan lain
MENILAI OPERASI SISTEM PENDINGIN : 1. mempersiapkan perawatan mesin. 2.Mengerjakan penemuan kesalahan pada sistem dan komp. pendinginan industri 3.mengerjakan penemuan kesalahan padasistem dan komponen pendingin industri 4.Memperbaiki /mengganti kesalahan komp. pendinginan industri 5.Menservis kembali sistem dan komp. pendinginan industri
Hasil pengujian 1. kondisi komponen mekanik 2. pengukuran suhu,tekanan dan RH. 3. Menemukan kesalahan pada peralatan kontrol dan mekanik
START
Memperbaiki kesalahan 1. Memperbaiki dan menyetel comp.mekanik dan kontrol. 2. mengganti refrigerant,oli 3. Memasang kembali dan running test
SISTEM PENDINGIN BERFUNGSI NORMAL
FINISH
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 25 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Materi Pelatihan Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Pendingin Di Industri 1.
Mempersiapkan
perawatan mesin
Komponen
Sebelum melakukan kegiatan menilai operasi
(kerja) sistem pendinginan, perlu dibahas dulu pengetahuan istilah-istilah yang digunakan dan prinsip operasi (kerja) sistem pendinginan serta seluruh informasi yang relevan. Pengetahuan yang diperlukan dalam menilai operasi (kerja) sistem pendinginan. Mesin pendingin industri Industri-industri pengolahan selalu menghasilkan panas, panas dikeluarkan dari produk yang di proses
dengan menggunakan pemanasan , agar produk yang
dihasilkan memperoleh barang yang sesuai standar maka di butuhkan perlakuan yang standar juga, salah satu perlakuan Proses pendinginan produk
di industri
sering dilakukan menggunakan media lain seperti (air dan garam, air dicampur gleecool, air dicampur dengan udara dan CO2) agar ketika terjadi proses produksi tidak merusak produk. Tentunya mesin-mesin yang di gunakan industri adalah mesin dengan kapasitas besar. Prinsip kerja mesin pendingin industri tidak jauh berbeda dengan mesin-mesin pendingin lainnya (seperti kulkas,freezer,AC.rumah tangga dan AC. Mobil), yang membedakannya adalah kapasitas pendinginan. Secara
umum
gambaran
mengenai
prinsip
kerja
mesin
pendingin
adalah:
Penyerapan panas oleh evaporator
Pemompaan panas oleh kompresor
Pelepasan panas oleh kondensor
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 26 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Teknik penyerapan panas oleh evaporator di industri ada beberapa macam a. b. c. d. e. f.
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
udara. air. plat dingin air dan udara air dan bahan kimia. mesin spesial.
Gambar 1 mesin pendingin dengan penyerapan panas menggunakan udara.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 27 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Gambar 2 Penyerapan Panas Menggunakan Udara.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 28 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Gambar 3 mesin pendingin dengan penyerapan panas menggunakan air.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 29 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Gambar 4 WATER CHILER
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 30 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Gambar 5. mesin pendingin industri dengan penyerapan panas menggunakan plat dingin.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 31 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
a.1.1 Gambar mesin pendingin dengan penyerapan panas menggunakan air dan udara.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 32 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Gambar Diagram aliran refrigerant
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 33 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
2.
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Mengerjakan pemeriksaan/penyetelan pemeliharaan pencegahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri Mengerjakan pemeriksaan/penyetelan pemeliharaan pencegahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri terdiri atas : o Temperatur dan sifat medium yang terkontrol dicek untuk penyesuaian spesifikasi. o Refrigerant. o Pedoman penentuan dan pencatatan tekanan (pressure) dan temperatur. o Komponen kontrol listrik o Komponen mekanik. a. Temperatur dan sifat medium yang terkontrol dicek untuk penyesuaian spesifikasi. Dibagian ruang dalam yang udara di sekitarnya panas akan digantikan oleh udara yang telah didinginkan melalui kipas blower. Udara panas akan terserap masuk ke dalam kipas blower dan didinginkan didalam ruang kipas blower.
Gambar Siklus aliran udara AC
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 34 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Di bagian luar ruangan terdapat kondensor yang melepas panas refrigeran setelah proses pemampatan kompresor. Untuk mempercepat proses pelepasan panas maka ditambahkan kipas. b. Refrigerant Proses
pendinginan
atau
refrigerasi
pada
hakekatnya
merupakan
proses
pemindahan energi panas yang terkandung di dalam ruangan tersebut. Sesuai dengan hukum kekekalan energi maka kita tidak dapat menghilangkan energi tetapi hanya dapat memindahkannya dari satu substansi ke substansi lainnya. Untuk keperluan pemindahan energi panas ruang, dibutuhkan suatu fluida penukar kalor yang selanjutnya disebut Refrigeran. Untuk keperluan mesin refrigerasi maka refrigeran harus memenuhi persyaratan tertentu agar diperoleh performa mesin refrigerasi yang efisien. Disamping itu refrigeran juga tidak beracun dan tidak mudah terbakar. Oleh karena itu, pada masa lalu pemilihan refrigeran hanya didasarkan atas sifat fisik, sifat kimiawi dan sifat thermodinamik. Sifat-sifat tersebut dapat memenuhi persyaratan refrigerant, yaitu : - Titik penguapan yang rendah - Kestabilan tekanan - Panas laten yang tinggi - Mudah mengembun pada suhu ruang - Mudah bercampur dengan oli pelumas dan tidak korosif - Tidak mudah terbakar - Tidak beracun
Klasifikasi Refrigeran Menurut sifat penyerapan dan ekspansi panas yang dapat dilakukannya maka refrigeran dapat di bagi menjadi 2 klasifikasi yaitu: Kelas 1 : Refrigeran yang termasuk dalam kelasifikasi ini adalah refrigeran yang dapat memberikan efek pendinginan dengan menyerap pansa laten dari substansi yang didinginkan. Refrigeran yang termasuk dalam kelas ini ada beberapa jenis yang Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 35 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
diperlihatkan dalam tabel 1. Refrigeran ini banyak digunakan pada unit refrigerasi kompresi uap. Kelas 2 : Refrigeran yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah refrigeran yang hanya dapat menyerap panas sensibel dari substansi yang didinginkannya. Yang termasuk dalam kelasifikasi ini antara lain : udara, cairan calsium klorida , cairan sodium klorida dan alkohol. Tabel Karakteristik Refrigeran klasifikasi 1 Jenis Refrigeran
Titik penguapan Dalam °F sulfur Dioksida 14 Metil klorida - 10,6 Ethil Klorida 55,6 amonia -28,0 Carbon Dioksida -110,5 Isobutan 10,0 CFC - 11 74,8 CFC - 12 -21,7 CFC - 13 -114,6 CFC - 21 48,0 HCFC - 22 -41,4 CFC - 113 117,6 CFC - 114 38,4 CFC - 115 -37,7 HCFC - 502 -50,1
Panas laten penguapan BTU/lb 172,3 177,8 177,0 554,7 116,0 173,5 78,31 71,04 63,85 104,15 100,15 63,12 58,53 54,1 76,46
Sifat yang dimiliki oleh refrigerant klas 1: - Sulfur Dioksida, tidak direkomendasikan sebagai refrigeran karena beracun dan mempunyai bau yang menyengat. - Metil Klorida, mudah terbakar dan sedikit beracun. - Amonia, banyak digunakan pada mesin refrigerasi berskala besar karena sifat panas latennya yang sangat tinggi, 555 BTU/Lb. Sehingga dengan ukuran mesin yang kecil tetapi dapat menghasilkan efek refrigerasi yang besar. Amonia tidak berwarna tetapi mempunyai bau menyengat, tetapi mudah larut dalam air. Disamping itu mudah terbakar dan meledak bila bercampur dengan udara dalam Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 36 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
proporsi tertentu. Oleh karena itu diperlukan system pemipaan yang kuat dan kokoh. Tekanan kerja kondensing unitnya dapat mencapai 115 sampai 200 Psi dari jenis water cooled condenser. Untuk mendeteksi adanya kebocoran gas biasanya digunakan kertas khusus yang disebut : Phenolphathalein paper. Kertas ini bila terkena gas amonia akan berubah warna menjadi pink. - Carbon Dioksida, banyak digunakan pada keperluan industri dan kapal laut. Meskipun berbahaya bila terhirup oleh manusia, tetapi gas ini mempunyai tekanan kondensing yang tinggi (1000 Psi) maka menguntungkan dari segi penyediaan kompresornya, yakni ukuran kompresornya menjadi kecil disamping itu tidak mudah terbakar, tidak beracun dan tidak mudah terbakar. - Keluarga CFC, merupakan keluarga refrigeran yang paling banyak pemakainya. Mulai untuk keperluan rumah tangga sampai keperluan komersial dan industrial. Refrigeran ini mempunyai segala sifat yang disyaratkan di atas kecuali satu yaitu tidak ramah lingkungan, karena merusak ozon dan mempunyai kontribusi tinggi terhadap pemanasan global. CFC-11, digunakan pada mesin yang bertekanan rendah dengan kompresor sentrifugal, untuk keperluan water chiller. CFC-12, digunakan untuk keperluan domestik sampai komersial. HCFC-22,
digunakan
khusus
untuk
keperluan
AC
ruang,
karena
sifat
thermodinamiknya yang bagus sehingga dapat memperkecil ukuran mesinnya. HCFC-502, merupakan campuran asetropika antara : 48% CFC-12 dan 52% CFC-115. Banyak digunakan pada instalasi supermarket untuk display cabinet dan pengawetan makanan.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 37 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
REFRIGERANT ALTERNATIVE. Tabel Karakteristik CFC, HFC dan HC Refrigeran
Jenis CFC-12 HFC-134a HCFC22 HC-600 HC-600a HC-290
c.
Suhu uap 0C - 29,8 - 26,2 - 40,7 - 0,5 - 11,7 - 42,1
Tekanan Uap Bar (550C) 13,7 14,8 5,6 7,8 19,1
Tekanan Uap Bar (-250C) 1,24 1,06 0,36 0,59 2,0
Enthalpi KJ/kg 120,9 153 159,8 306 209,6 290
Pedoman penentuan dan pencatatan tekanan dan temperatur tekanan (pressure). Besarnya gaya yang bekerja pada satuan luas bidang disebut tekanan. Tekanan = Gaya tekan
/ luas bidang tekan.
Satuannya : kgf / m2, gf / cm2, Ib / in2 Satuan tekanan dalam sistem M K S : pascal (Pa) dan yang lebih besar kilo pascal (kPa). 1 pascal (Pa) = tekanan 1 newton (N) pada luas 1 meter persegi = 1 N / m2 Semua benda padat, cair dan gas mempunyai tekanan. Benda padat memberikan tekanan kepada benda lain yang menunjangnya. Misalnya kaki lemari es memberikan tekanan kepada lantai. Cairan di dalam bejana memberikan tekanan kepada dinding dan alas bejana itu. Gas di dalam tabung memberikan tekanan kepada tabung. Tekanan gas dalam tabung dipengaruhi oleh suhu dan jumlah gasnya.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 38 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Kerja suatu lemari es sebagian besar tergantung dari perbedaan tekanan di dalam sistem. Kita harus mengerti arti macam-macam tekanan yang berhubungan dengan refrigerasi.
Tekanan tersebut ada tiga macam: c.1.Tekanan atmosfir c.2Tekanan manometer c.3Tekanan absolut atau mutlak c.4 Hubungan suhu dan tekanan
c.1 Tekanan atmosfir (Atmospheric pressure) Udara mempunyai berat karena ditarik oieh gaya tarik bumi. Berat ini menyebabkan suatu tekanan yang menuju ke segala arah clan disebut tekanan atsmosfir. Makin tinggi dari permukaan bumi lapisan udara makin tipis. Hal ini disebabkan karena gaya tarik bumi makin tinggi makin berkurang. Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara. Besarnya tekanan atmosfir dapat diketahui dengan barometer (air) raksa. Sebagai standar tekanan atmosfir diambil tekanan pada permukaan air laut. 1 atmosfir (atm) pada barometer (air) raksa tinggi 760 mm = 29,92 inci. Pada setiap ketinggian tertentu, tekanan atmosfir tidak sama besarnya. Setiap kenaikan 10 meter dari permukaan air laut, (air) raksa dalam tabung barometer akan turun rata-rata 1 mm. Di atas gunung yang tingginya 3000 meter, barometer akan menunjukkan tekanan 760 - 300 = 460 mm. Makin tinggi kita naik gunung, makin berkurang tekanan atmosfir yang kita alami. Sebaliknya makin dalam kita menyelam ke dalam laut, tekanan yang kita alami makin besar, karena kita alami tekanan atmosfir ditambah tekanan air. Tekanan yang kurang dari 1 atmosfir disebut vakum sebagian. Tekanan yang yang sudah tidak dapat diturunkan lagi adalah vakum 100 % = vakum 1 atmosfir = 0 pascal (Pa) = 0 mikron. Untuk mengukur satuan vakum, pascal (Pa) lebih banyak dipakai daripada kilo pascal (kPa). Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 39 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Vakum 100 % pada permukaan air laut adalah sebesar :
Tekanan manometer
Tekanan absolut
-760 mm Hg
atau 0 mm Hg( torr )
- 1,033 kg/cm2
atau 0 kg/cm2
-29,92
atau 0 inch Hg
inch Hg
-14,696 psi
atau 0 psia
-101,325 kPa
atau 0 pascaI(Pa)
c.2. Tekanan manometer ( Gauge pressure) Manometer adalah alat untuk mengukur tekanan uap air dalam ketel uap atau tekanan gas dalam suatu tabung. Tekanan yang ditunjukkan oleh jarum manometer disebut tekanan manometer. Sebagai standar tekanan manometer: tekanan atmosfir pada permukaan air iaut diambil sebagai 0, dengan satuan kg/cm2 atau psig. Jadi pada permukaan air iaut: tekanan atmosfir 1,033 kg/cm2 = 0 kg/cm2 tekanan manometer. c.3. Tekanan absolute (Absolute pressure) Tekanan absolut adalah tekanan yang sesungguhnya. Jumlah tekanan manometer dan tekanan atmosfir pada setiap saat disebut tekanan absolut. Titik 0 pada tekanan absolut adalah vakum 100 % atau tidak ada tekanan sama sekali = 0 pascal = 0 psia. Tekanan 1 atmosfir pada tekanan absolut adalah 1,033 kg/cm2 = 14,696 psia = 101,3 kPa.
Tekanan absolut = Tekanan manometer + Tekanan atmosfir
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 40 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
c.4. Hubungan suhu dan tekanan Umumnya benda-benda dalam wujud padat, cair maupun gas jika dipanasi, gerak molekul-molekulnya
menjadi
lebih
kuat
dan
volumenya
mengembang.
Jika
mengembangnya dibatasi, akan timbul gaya yang besar dari benda dalam usahanya untuk mengembang. Makin besar panas yang diberikan, makin besar tekanan yang ditimbulkan. Tekanan tersebut dapat diukur dengan manometer. Makin rendah tekanan pada permukaan cairan, makin rendah titik didih cairan itu. Hal ini pun berlaku untuk bahan pendingin di dalam evaporator. Makin rendah tekanan di atas permukaan bahan pendingin, makin rendah titik didihnya, sehingga suhu evaporator juga menjadi makin rendah.
d. Pedoman pengecekan sistem komponen kontrol listrik dan pemisahan kesalahan dari tingkat komponen serta penentuan tindakan korektif yang tepat diantaranya: d.1 Kesalahan Pada Bagian Kelistrikan d.2 Kesalahan Pada Bagian Komponen mekanik
d.1 Kesalahan Pada Bagian Kelistrikan Jika terjadi kesalahan pada salah satu bagian dari alat-alat listrik maka urutanurutan berikut ini harus dicoba untuk mendapatkan bagian yang rusak dan bagaimana memperbaikinya. Untuk melakukan pemeriksaan ini kita harus melepas tutup muka (decorative front grill) dan control panel. Pada pemeriksaan alat-alat listrik, untuk mengetahui adanya hubungan listrik dari alat-alat tersebut kita dapat menggunakan ohm meter, volt meter atau yang paling sederhana adalah lampu test. Kelistrikan Tegangan tidak sesuai Hubungan kabel-kabel Peralatan kontrol
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 41 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 42 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Kelistrikan Sebelum mencari kesalahan-kesalahan yang lain pada system pendingin, pertama kali yang dilakukan adalah memeriksa dengan volt meter atau lampu test, apakah ada aliran listrik pada stop kontak, jika tidak ada maka ada kemungkinan sekeringnya putus atau ada kabel-kabel yang putus atau lepas hubungannya.
Tegangan Tidak Sesuai Dengan volt meter dilakukan pemeriksaan tegangan pada stop kontak. Kesalahan yang sering terjadi adalah tegangan terlalu rendah terutama pada daerah perumahan yang padat dan daerah industri. Juga kabel yang terlalu panjang atau diameternya terlalu kecil, jika pemakaian listriknya besar maka dapat menyebabkan penurunan tegangan yang besar. Pada sistem pendingin tidak dibenarkan sistem tersebut bekerja pada tegangan yang 10% lebih kecil atau lebih besar daripada tegangan kerjanya.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 43 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Hubungan Kabel-Kabel Semua kabel-kabel harus diperiksa dan dipastikan bahwa hubungannya sesuai dengan wiring diagram dan memastikan sambungan-sambungan pada ujung kabel
masih
baik.
Jika
ada
kabel-kabel
yang
hampir
putus
atau
sambungannya kurang kuat maka segera lakukan perbaikan baik dengan cara mengganti kabel-kabel yang hampir putus tersebut atau dengan menguatkan sambungannya yang bisa dilakukan dengan penyolderan pada sambungan tersebut agar didapatkan sambungan yang bagus.
Pemeriksaan kabel Peralatan control Pemeriksaan hubungan-hubungan dari selector switch yang menghubungkan sumber tegangan ke fan motor dan kompresor unit untuk memastikan hubungannya tidak terputus dapat dilakukan dengan menggunakan lampu test atau ohm meter. Jika pemeriksaan menggunakan ohm meter, jangan lupa sumber tegangan harus dilepaskan terlebih dahulu
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 44 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Speed control
Motor control
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 45 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Presure control
Proteksi arus 3 phase
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 46 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
High low pressure control
Oil pressure control
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 47 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Automatic defrost control
Solonoid valve refrigerant
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 48 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Solonoid water valve
Heat pump de-ice control
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 49 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Pressure controlled water valve
Defrost timer electric
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 50 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Defrost control time switch
Thermal bulp combination controlling defrost
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 51 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Electronic refrigerant defrost control
Fan Motor Fan yang sedang berputar sangat berbahaya, oleh karena itu jika akan melakukan pemeriksaan pada fan motor ini, sumber tegangan harus dilepaskan terlebih dahulu. Putarlah porosnya untuk memastikan tidak macet dan daun kipas tidak menyentuh bagian lain, dorong kedua ujung poros motor Bergantian untuk mengetahui kelonggarannya dan keausannya. Jika kelonggarannya besar maka poros atau dudukan porosnya ada yang aus sehingga harus segera dilakukan perbaikan pada fan motor tersebut. Pemeriksaan fan motor juga dilakukan dengan mengukur arus yang masuk ke motor tersebut yaitu dengan menggunakan ampere meter. Jika motor tidak jalan dapat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan ohm meter untuk mengetahui kondisi lilitan yang ada pada motor tersebut dengan terlebih dahulu memutuskan sumber tegangan yang masuk. Jika ada lilitan yang terputus maka segera lakukan perbaikan.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 52 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Jika fan motor panas, tunggulah beberapa menit sampai fan motor dingin karena di dalam fan motor tersebut sudah ada internal overload protector yang akan memutuskan kontaknya pada lilitan dalam motor. Jika ada hubungan kabel ke fan motor yang putus segera lakukan perbaikan. Jika motor tetap tidak jalan sedangka seluruh hubungannya sudah dipastikan dalam kondisi baik maka harus dilakukan pemeriksaan pada run capacitor. Untuk melakukan pemeriksaan run capacitor berikut urutan yang dapat dilakukan adalah membuang muatan pada run capacitor dengan cara menghubungkan kedua kaki run capacitor dengan sepotong kabel, kemudian coba fan motor tersebut dengan menggunakan run capacitor yang lain. Jika motor jalan maka gantilah run capacitornya,
tetapi jika masih tidak jalan
maka seluruh kabel harus dilepas dan fan motor dicoba dengan dihubungkan langsung ke sumber tegangan. Jika tetap tidak jalan fan motor tersebut sudah rusak dan harus diperbaiki/diganti. Tetapi jika fan motor tersebut jalan namun arus yang mengalirnya tinggi maka dapat dipastikan ada kabel/lilitan yang kontak dengan body atau porosnya macet.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 53 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Pengatur Suhu (Thermostat) Dengan sumber yang terhubung dan selector switch pada posisi cool, tombol pengatur suhu diputar searah jarum jam. Jika kompresor tidak jalan, lepaskan hubungan dengan sumber tegangan. Lakukan pemeriksaan hubungan antara kontak-kontak dari pengatur suhu dengan lampu test, jika kedua terminal dari pengatur suhu yang di test bergantian semuanya ada hubungan maka hubungan listrik dari pengatur suhu adalah baik. Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan dengan ohm meter dengan cara mengukur ujung-ujung kabel pada pengatur suhu dengan catatan harus tidak ada tegangan yang mengalir pada system.
Internal Overload Motor Protector Internal overload adalah suatu alat pengaman yang ditempatkan pada kumparan dari motor listrik yang disambung seri dengan sumber tegangan. Pada pemakaian arus yang besar atau suhu motor yang tinggi, kontak dari
internal overload ini dapat terbuka. Setelah kumparan dari motor listrik kompresor menjadi dingin maka kontak akan menutup kembali. Untuk memeriksa internal overload dilakukan dengan mengukur hambatan pada kotak terminal dari kompresor kemudian lepaskan sumber tegangan dan lakukan pengukuran hubungan terminal-terminal yaitu 1 dan 3 untuk overload dengan 3 terminal atau 1 dan 2 untuk overload dengan 2 terminal menggunakan ohm meter. Jika pada terminal-terminal tersebut tidak ada hubungan maka kontak internal overload dalam keadaan terbuka, apabila
internal overload tersebut panas maka biarkanlah sampai kondisinya dingin (+-30 menit. Setelah kondisinya dingin maka diukur kembali seperti prosedur di atas. Jika tetap tidak ada hubungan, kumparan motor harus di wekel ulang. Penyebab kerusakan internal overload dapat diidentifikasi kemungkinan penyebabnya adalah tegangan yang terlalu rendah atau tinggi, hilang 1 phasa, tekanan pada sisi tekanan tinggi terlalu tinggi, klem terminal kurang kuat/karat.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 54 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Ciri-ciri internal overload yang baik adalah kontak-kontak akan terputus pada saat kompresor panas dan akan menyambung kembali setelah kompresor dingin.
d.2 Kesalahan Pada Bagian Komponen mekanik Adalah bagian-bagian dari sistem pendingin yang mengandung bahan pendingin, atau bagian-bagian yang dialiri bahan pendingin yaitu kompresor, kondensor, saringan, pipa kapiler, evaporator, dan bahan pendingin sendiri.
Kompresor Gangguan
pada
kompresor
dapat
disebabkan
oleh
motor
listrik
atau
kompresornya sendiri. Untuk memeriksa gangguan pada motor listrik dilakukan dengan cara memeriksa hubungan antar terminal pada kompresor apakan ada penunjukkan nilai tahanan lilitan motornya dan memeriksa hubungan antar terminal dengan body compressor dengan menggunakan ohm meter. Jika dengan ada hubungan dengan body maka kompresor tersebut harus diganti.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 55 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Evaporator Evaporator dibuat dari pipa-pipa yang disusun seri atau paralel. Pada evaporator yang disusun paralel ada kemungkinan salah satu dari pipa-pipa tersebut ada yang buntu seluruhnya atau buntu sebagian. Untuk mengetahui adanya pipa-pipa yang buntu dari evaporator maka penutup bagian atas evaporator dibuka dan biarkan udara mengalir keluar tanpa melalui evaporator. Setelah itu kompresor dijalankan pada posisi high cool dan dilihat bunga es (frost) yang terjadi pada evaporator yang parallel, apakah merata? Jika salah stu bagian dari pipa evaporator tidak timbul bunga es maka pipa tersebut buntu sama sekali, jika ada pipa yang kurang bunga es nya, maka pipa tersebt buntu sebagian. Dalam kondisi suhu bagaimanapun semua bengkokan pipa dari evaporator harus dingin dan mempunyai suhu yang hampir sama, jika ada beberapa bagian bengkokan pipa tersebut yang ada esnya atau kurang dingin, maka ini merupanan tanda dari buntu, bocor atau kurang bahan pendingin. Kondensor Kondensor gunanya untuk membuang panas dari bahan pendingin melalui pipapipa ,sirip sirip alumunium ke udara dengan bantuan fan ,maka kondensor harus bersih agar pertukaran panas tidak terganggu. Pipa-pipa kondensor disusun berbaris dari atas ke bawah yang biasanya terdiri dari dua baris pipa-pipa yang dihubungkan secara seri atau paralel. Pada sistem pendingin yang sedang bekerja, kondensor akan terasa panas yang merata pada seluruh bagiannya.
Mesin Expansi * Thermostatic Expansion Valve (TXV) * Aotomatic Expansion Valve (AXV) * Hand Expasion Valve (HXV) * Float Expasion Valve * Pipa kapiler
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 56 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
1. Thermostatic Expansion Valve
2. Automatic Expansion Valve
Schematic diagram of automatic expan-sion valve
automatic expansion valve
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 57 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
3. Float Expasion Valve
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 58 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
4.Pipa kapiler
Pipa kapiler dibuat dari tembaga yang sangat kecil lubangnya dan mempunyai tahanan (gesekan) yang besar hingga bahan pendingin yang keluar dari pipa kapiler ini tekanannya turun sedangkan yang belum masuk ke pipa kapiler, pada kondensor dan saringan tekanannya naik. Maka dengan adanya pendinginan dari udara bahan pendingin gas di kondensor dengan suhu dan tekanan yang tinggi dapat berubah menjadi cair. Gangguan yang terjadi pada pipa kapiler disebabkan oleh buntu, pipa gepeng, atau bengkok, ada benda-benda lain di dalam pipa dari kotoran atau sisa pengelasan yang tertinggal atau uap air yang membeku dan membuntunya. Pipa kapiler yang buntu seluruhnya dapat diperiksa dengan mendegarkan suara yang masuk pada ujung evaporator dan kondensor tidak akan terasa panas. Jika dilakukan pengukuran arus yang mengalir pada sistem pada saat awal arus normal sedangkan selanjutnya akan terjadi penurunan arus. Untuk pipa kapiler yang buntu sebagian akan cukup sulit untuk dipastikan tetapi dengan memperhatikan waktu yang diperlukan untuk membuat tekanan menjadi sama setelah motor dimatikan. Pada sistem yang normal, setelah motor dimatikan akan start kembali dalam waktu 3 menit, tetapi pada pipa kapiler yang buntu sebagian atau buntu seluruhnya akan memerlukan waktu yang lebih lama agar motor dapat start kembali.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 59 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Filter Drier(Strainer) Saringan gunanya untuk menyaring kotoran-kotoran yang ikut mengalir bersama bahan pendingin agar tidak masuk ke dalam pipa kapiler atau katup ekspansi. Gangguan pada saringan hanya disebabkan oleh buntu sebagian atau buntu seluruhnya akibat silicagel jenuh atau saringannya rusak.
Filter Drier(Strainer)
Receiver tank Tangki pengupul refrigerant hasil kondensasi gas yang di rubah fasa menjadi cair pada kondensor, gangguan yang sering terjadi ketika pelepasan panas di kondensor tidak berjalan semestinya. Kondisi ini biasanya Rpm kipas turun dari standar akibat kapasitor melemah atau sirip-sirip kondensor tertutup debu.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 60 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Accumulator Gunanya untuk mendidihkan kembali refrigerant yang tidak sempat menguap di evaporator agar yang masuk ke kompresor berupa gas, gangguan yang sering terjadi aqumulator kropos dan bocor
Oli saparator Gunanya untuk menampung oli compressor dan kembali ke kompresor agar tidak beredar ke evaporator, gangguan yang sering terjadi pada katup pelampung untuk leval oil dan sarinagn mampat. Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 61 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Bahan Pendingin Bahan pendingin yang dipakai di industri adalah R-22(407), R-404, R-717, Hidrokarbon. Gangguan yang terjadi pada bahan pendingin ada 4 macam yaitu : (1) Terlalu banyak isi bahan pendingin (over charged). (2) Kurang isi bahan pendingin (under charged). (3) Terkontaminasi udara/air. (4) Bocor. e. Pedoman pengecekan sistem pendinginan untuk (menemukan) kebocoran dan kontaminasi. Bocor pada sistem pemipaan refrigerasi merupakan penyebab gangguan yang dapat menggagalkan kerja sistem dan yang paling banyak dialami oleh unit refrigerasi/Ac. Tanpa menghiraukan bagaimana dan penyebab terjadinya kebocoran pada sistem, yang sudah pasti, adalah bahaya yang dapat timbul yang disebabkan oleh bocornya unit refrigerasi/ac, yaitu : e.1 Hilangnya sebagian atau bahkan mungkin seluruh isi refrigerant charge. e.2
Memungkinkan udara dan uap air masuk ke dalam sistem pemipaan mesin
pendingin. Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 62 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
e.1 Hilangnya sebagian atau bahkan mungkin seluruh isi refrigerant charge. Tabel Hubungan antara Suhu dan Tekanan Refrigeran dalam kondisi Jenuh Suhu 0C
R12 PSI
R22 PSI
R502 PSI
- 30 - 20 - 18 - 16 - 14 - 12 - 10 -6 0 5 6 7 10 15 20 25 30 36 40 45 50 55 60
-0,3 7,2 9,0 11 13 15 17 29 30 38 40 41 47 57 68 80 93 111 125 146 162 188 207
9 21 24 27 30 33 37 44 57 70 73 75 84 100 117 137 158 187 208 242 267 308 337
14 28 31 34 38 41 45 50 68 82 85 88 97 114 133 154 177 207 229 264 290 332 363
Udara dan uap air merupakan gas kontaminan yang sangat serius dan merupakan barang haram yang sangat berbahaya sebab disamping dapat mencemari kemurnian oli refrigeran juga berkontribusi terhadap timbulnya lumpur dan korosi. Dilain pihak uap air yang ada di dalam sistem dapat menjadi beku atau freeze up pada saat mencapai katub ekspansi. Oleh karena adanya kebocoran harus dapat dideteksi secara dini. Ada tiga metoda yang dapat digunakan untuk memeriksa kebocoran, yaitu : Pressure Test Method Buble Test method Vacuum Method Serbuk kimia Pressure Test Method
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 63 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Pada dasarnya, metoda melacak kebocoran menggunakan Pressure Test Method adalah mengisikan inert gas ke dalam system refrigerasi hingga mencapai tekanan tertentu dan kemudian melacak lokasi kebocoran dengan alat pendeteksi kebocoran. Gas yang digunakan untuk Pressure Test adalah refrigerant yang sesuai dengan sistemnya tetapi untuk ekonomisnya maka dapat dilakukan dengan menggunakan gas nitrogen kering atau campuran antara refrigeran dan gas nitrogen kering.Pemeriksaan atau uji kebocoran dengan pressure test ini harus dilakukan khususnya untuk unit baru yang telah selesai dirakit atau unit lama yang baru selesai diperbaiki atau diganti salah satu komponen utamanya. Pressure Test harus dilakukan sebelum sistemnya diisi refrigeran. Untuk melakukan pressure test ini ada beberapa ketentuan yang harus diikuti dengan benar dan perlu mendapat perhatian khusus.
Perhatian : Untuk unit mesin pendingin yang kompresornya jenis open type, maka tekanan gas yang diberikan atau diisikan ke dalam sistem tidak boleh melebihi 400 Kpa (60 PSI ) Hal ini dilakukan untuk mencegah agar seal crankcase kompresor tidak rusak. Untuk kompresor yang dilengkapi dengan service valve di kedua sisi inlet dan outletnya, maka pressure test dapat dilakukan hingga mencapai tekanan 150 PSI. Bila menggunakan gas nitrogen kering maka harus melalui regulator. Karena tekanan tabung gas nitrogen dapat mencapai 2000 PSI. Selanjutnya bila sistemnya telah terisi dengan gas maka pelacakan kebocoran dapat dilakukan dalam tiga cara, yaitu :
Bubble Halide Method Halide Leak Detector Electronic Leak Detector
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 64 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Bubble Halide method Bubble test method adalah pelacakan lokasi kebocoran dengan menggunakan busa sabun. Halide Leak Detector adalah alat pelacak kebocoran dengan menggunakan halide torch. Biasanya halide torch ini menggunakan gas buatan yang berwarna biru. Bila ia mencium adanya gas bocor maka warnanya berubah menjadi kehijau-hijauan. Electronic leak detector adalah pelacak kebocoran secara elektronik. Bila ia mendeteksi adanya kebocoran gas maka ada indikator yang akan menunjukkan dapat berupa suara atau secara visual.
Gambar Pengujian Kebocoran dengan busa sabun
Gambar Leak Detektor
Setelah pekerjaan pressure test selesai dikerjakan dan kebocoran yang terjadi juga sudah diperbaiki, maka pekerjaan pemeriksaan dilanjutkan dengan vacuum testing.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 65 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Vacuum Test Method Kalau pada pressure test, uji kebocoran dilakukan dengan memberi tekanan positif ke dalam sistem maka pada vacuum test sistemnya dibuat menjadi bertekanan negatif (vacuum). Untuk membuat vacuum, digunakan alat khusus yang disebut : pompa vacuum atau vacuum pump. Pompa vakum ini akan menghisap gas yang ada didalam sistem sampai mencapai tingkat kevakuman tinggi. Kemudian sistemnya dibiarkan dalam keadaan tersebut selama lebih kurang 12 jam. Adanya kebocoran dalam salah satu lokasi akan menyebabkan tingkat kevakumannya turun.
Bila menjumpai keadaan seperti itu maka sistemnya harus diperiksa dengan metoda pressure test lagi untuk memastikan lokasi bocornya. Selanjutnya bila sistemnya sudah terbebas dari gangguan bocor, maka pekerjaan dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu dehidrasi dan charging refrigerant. Permasalahan yang dihadapi oleh kompresor torak adalah masalah Efisiensi Kompresi dan masalah Kontaminasi. Uap air atau moisture merupakan musuh utama sistem refrigerasi. Masuknya uap air ke dalam sistem dapat disebabkan oleh pekerjaan perakitan atau repair yang tidak bagus. Uap air yang masuk ke dalam sistem akan bercampur dengan refrigerant dan lubricant. Selanjutnya bila ketiga bahan tersebut bercampur dan medapat pemanasan maka akan menghasilkan senyawa acid yang sangat korosif. Bila terjadi demikian maka yang fungsi oli refrigeran yang ada di dalam
crankcase kompresor akan terganggu, disamping itu akumulasi acid yang berlebiahn pada kompresor akan berdampak timbulnya kerak acid yang menempel pada katub kompresor sehingga dapat mengakibatkan turunnya efisiensi kompresi. Bila terjadi demikian maka efek pendingian juga akan berkurang atau tidak optimal. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan serangkaian pengujian untuk mengetahui efisiensi kompresi dan kebocoran katub dan setiap 5 tahun oli kompresor harus diganti, pada saat melakukan pekerjaan overhaul.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 66 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
F. Mengerjakan penemuan kesalahan pada sistem dan komponen pendinginan (yang digunakan) industri Pada prinsipnya mesin refrigerasi mekanik terdiri dari 4 fungsi yaitu: Evaporasi, kompresi, Kondensasi dan ekspansi. Sesuai dengan fungsinya maka komponen sistem refrigerasi mekanik terdiri dari : Evaporator, Kompresor, Kondensor dan Katub ekspansi (katub pengontrol refrigerant). Disamping itu, agar keempat fungsi tersebut dapat beroperasi sesuai keinginan maka diperlukan sistem pengaturan (kontrol) baik secara elektrik, elektronik atau pneumatik.
Komponen utama mesin refrigerasi adalah kompresor, kondensor, refrigerant flow control dan evaporator (cooling coil). Disamping itu terdapat komponen bantu yang jenisnya tergantung dari aplikasi dan kapasitas mesinnya, antara lain pipa penghubung pada sisi tekanan rendah dan tekanan tinggi, strainer, dryer, heat exchanger, fan, pompa, katub, regulator dan protector dan cooling tower.
Bagian kontrol mesin refrigerasi terdiri dari berbagai komponen yang bekerja secara elektrik, pnumatik dan elektronik, antara lain : motor penggerak kompresor dan fan, kontaktor, relai, motor starter, over load protection, capasitor, pressure switch, thermostat, humidistat, timer serta berbagai alat bantu lain yang berupa regulator dan protector.
Fungsi Kompresi Pada hakekatnya fungsi kompresi gas refrigerant dilakukan dengan menggunakan beberapa cara yaitu :
dapat
Positive Displacemant, yaitu dengan menggunakan kompresor torak/piston.
Gaya Centrifufal, yaitu dengan menggunakan kompresor centrifugal.
Ejector, yaitu dengan menggunakan Steam-jet
Absorbsi
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 67 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Positive Displacemant
yaitu kompresor dengan menggunakan torak/piston. Dua cara yang paling populer saat ini adalah pemakaian kompresor torak untuk mesin refrigerasi berkapasitas rendah dan sedang dan kompresor centrifugal untuk mesin berkapasitas besar. Kompresor didesain dengan berbagai ukuran, disesuaikan dengan persyaratan yang berlaku dan diklasifikasikan menurut cara operasinya yaitu : (i). Reciprocating
(ii). Centrifugal Fungsi utama kompresor adalah menaikkan tekanan gas refrigeran yang dihisap dari evaporator
pada tingkatan tertentu
(discharge) ke condenser. bertekanan
tinggi
Selanjutnya
di
dan
selanjutnya
kondenser
mengirimkannya
gas
bersuhu
dan
dari discharge kompresor akan diembunkan (kondensasi) di
kondenser. Prinsip kondensasi di kondenser adalah menjaga tekanan gas superheat refrigerant yang masuk ke kondenser pada tekanan tertentu kemudian suhu refrigeranya diturunkan pendingin
dengan
membuang
sebagian
kalornya
ke
medium
yang digunakan di kondenser. Sebagai medium pendingin digunakan
udara dan air atau gabungan keduanya.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 68 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Pada mesin refrigerasi berkapasitas kecil biasanya hanya menggunakan
udara (air cooled condenser) sebagai medium pendingin. Ada dua jenis air cooled condenser yaitu tanpa fan (static condenser) dan dengan memakai fan forced draft/induced fan condenser. Pada mesin yang agak besar digunakan fan atau blower
untuk
menaiikan
kecepatan
pendinginanya.
Sedang
pada
mesin
berkapasitas besar digunakan air ( water cooled condenser) dan digabung dengan cooling tower. Dilihat dari penempatan penggerak mulanya (motor listrik), maka kompresor dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu : a. Independent atau open type atau Belt Drive b. Semihermetic (Direct Drive), tetapi kompresor dan motor penggeraknya berada dalam housing yang berbeda. c. Hermetic (Direct Drive), kompresor dan motor penggeraknya berada dalam housing yang sama
Kompresor Torak (Reciprocating Compressor) Kompresor torak bekerja secara resiprokasi (piston selalu bergerak bolak-balik dari titik
mati
atas
ke
titik mati
bawah
setiap saat). Kompresor
ini
cocok
untuk menangani siklus refrigeran dimana refrigeran yang digunakan mempunyai berat jenis
tinggi sehingga menyebabkan tekanan kondensingnya juga tinggi,
misalnya R12, R22 dan R500. Kompresor dibuat dengan berbagai desain, yaitu Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 69 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
hermetik, semi hermetik dan open type. Desain kapasitas kompresor hermetik dapat mencapai 100 ton refrigerasi. Sedang untuk kompresor semi hermetik dapat mencapai 150 ton refrigerasi. Kompresor hermetik tidak serviceable sedangkan kompresor semi hermetik serviceable. Keuntungan terbebas
dari
menggunakan
kebocoran
Kerugiannya adalah
dan
kompresor
system
disamping
hermetik
pelumasannya
tidak
mudah
adalah
lebih
untuk
dapat
sederhana.
direparasi
juga
terbatasnya kapasitas terpasang dan putaran motor penggeraknya. Kompresor ini mempunyai dua jenis katub (valve) yaitu Suction valve yang bertekanan rendah dan discharge valve lebih tinggi. Pendinginan
kompresor
kompresor berkapasitas dilakukan
dilakukan besar
dengan
maka
dua
pendinginan
cara
yaitu
untuk
piston
dan
silinder
dengan menggunakan air. Air pendingin disirkulasikan di dalam suatu
jaket sekitar silinder dan kepala silinder. Sedang pelumasannya menggunakan dua
cara
yaitu
simple splash
untuk
kompresor
kecil
dan
dengan
menggunakan pompa oli untuk kompresor berkapasitas besar. Tekanan dan suhu operasi kompresor ditentukan oleh 3 faktor, yaitu: (I) yang diinginkan di evaporator, (ii) jenis refrigeran yang digunakan dan (iii) media pendingin kondensor yang digunakan ( air atau udara). Biasanya evaporator berkisar antara 34o F sampai 45o F tanpa memperhatikan cara
suhu suhu suhu
yang digunakannya apakah langsung dengan menggunakan cooling coil atau secara tak langsung dengan menggunakan chilled water. Pengoperasian evaporator kurang dari 34o F dapat menyebabkan timbulnya lapisan bunga es (frosting) di permukaan cooling coil atau pembekuan bila menggunakan chilled water. Sebagai contoh, berikut ini diberikan suatu kasus pemakaian R12 dan R22 pada suatu unit air conditioner, yaitu: R12, dengan water cooled condenser (pendinginan dengan menggunakan air), suhu kondensingnya 94o F dan suhu evaporasinya 36o F. Sedang tekanan kondensingnya 121 psia dan tekanan evaporasinya 48,1 psia. R22, dengan air colled condenser (pendinginan dengan menggunakan udara),suhu evaporasinya 40o F dan suhu kondensingnya 130o F. Sedang tekanan evaporasinya 83,2 psia Dn tekanan kondensingnya 311,5 psia.Kompresor torak mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:Mempunyai positive displacement, Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 70 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
sehingga perbandingan volume refrigeran (aktual/ sebenarnya) yang dapat dipompa oleh piston dan volume teoritik yang dapat dipompa oleh piston (efisiensi volumetrik) cukup tinggi. Mempunyai kecepatan putar yang relatif lebih rendah (dibandingkan dengan kompresor centrifugal) sehingga lebih aman. Mempunyai kemampuan untuk menangani refrigerant yang mempunyai berat jenis tinggi, sehingga memungkinkan mensirkulasikan refrigeran dalam volume yang banyak di dalam pipa yang kecil dan dalam jarak yang relatif lebih jauh dari kompresornya. Mempunyai kemampuan untuk menjaga kestabilan tekanan tinggi di sisi discharge. Hal ini memungkinkan penggunaan air-cooled condensor (udara sebagai medium pendingin) walaupun pada saat musim panas. Konstruksi lebih sederhana dan lebih murah pemeliharaannya. Kompresor torak paling tepat untuk mesin berkapasitas sampai 200 ton per unit mesin. Bila diperlukan kapasitas yang lebih besar maka dapat dilakukan dengan menggunakan dua atau lebih kompresor. Kapasitas mesin diatas 500 ton biasanya menggunakan kompresor centrifugal. Kekurangan kompresor torak akan muncul bila kapasitas mesin melebihi 200 ton, yaitu jumlah dan ukuran silinder menjadi berlebihan dan masalah pendinginan dan pelumasan dapat menjadi problem yang serius karena jarak yang terlalu jauh dari kompresor. Kompresor Centrifugal Sesuai dengan namanya,
kompresor
ini
memanfaatkan
gaya
centrifugal
untuk menaikkan atau mengkompresi gas refrigeran. Secara cepat rotor kompresor yang dirancang khusus dengan impeller blade menangkap gas refrigeran yang bertekanan sangat rendah dari evaporator (sisi suction) dan kemudian melemparkan molekul- molekul gas yang berada di lengan-lengan impeller blade dengan memanfaatkan putaran rotor yang sangat tinggi (4000 rpm sampai 8000 rpm), sehingga kecepatan tangensialnya akan memproduksi tekanan pada sisi discharge-nya. Kompresor
centrifugal
biasanya
digunakan
untuk
mengkompresi
gas
refrigeran yang mempunyai berat jenis dan tekanan sangat rendah seperti R11dan R113. Pada sistem yang menggunakan refrigeran jenis ini tekanan Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 71 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
suction (evaporasi) dan tekanan discharge (kondensasi) dapat berada di bawah tekanan atmosfir. Tekanan refrigeran yang rendah berkaitan dengan berat jenis yang rendah pula tetapi dengan volume spesific yang tinggi. Jadi kompresor centrifugal yang dirancang dengan kecepatan tinggi sesuai digunakan untuk keperluan penanganan siklus refrigeran yang mempunyai berat jenis rendah tetapi dalam volume yang tinggi. Inilah salah satu kelebihan kompresor centrifugal. Kecepatan kompresor centrifugal berkisar antara 4000 rpm sampai 8000 rpm. untuk mesin
berskala
besar
1000
ton
sampai
2000 ton biasanya dirancang dengan kecepatan 4000 rpm sedang untuk mesin dengan kapasitas 50 ton sampai 100 ton dirancang dengan rpm. roda
Biasanya gigi
untuk
rotor
blade
meningkatkan
dan
kecepatan
motor penggeraknya
putaran
dikopel
8000 melalui
rotor bladenya. Berikut ini diberikan
contoh sutau unit mesin berkapasitas 500 ton yang digerakkan oleh motor listrik 3 phasa, 500 HP, 2300 volt, 60 Hz, 1770 rpm. Melalui roda gigi kecepatan rotor ditingkatkan hingga mencapai 4860 rpm. Keuntungan
lain
dari
unit
dengan
kompresor centrifugal adalah kemampuan adaptasi yang sangat tinggi sehingga mesin ini dapat diadaptasikan kesuatu sistem yang berkapasitas 250 ton hingga 5000 ton. Mesin ini cocok untuk operasi suhu yang lebar, dari + 50o F sampai 100o
F. Mesin ini sangat fleksibel di berbagai variasi
beban
dan
dapat
beroperasi dengan efisiensi yang tinggi bahkan bila kebutuhan beban kurang dari
40%
dari
kapasitas
bergerak yang lebih sedikit
terpasang. bila
Mesin
dibandingkan
ini
juga mempunyai bagian
dengan
multi silinder pada
kompresor torak sehingga sistem pelumasannya pun menjadi lebih sederhana. Berikut ini diberikan tipikal tekanan dan suhu operasi dari centrifugal condensing unit dengan R11. Suhu/tekanan evaporasi
40o F / 7 psia
suhu/tekanan kondensasi
93o F / 21 psia suhu
air (water chilled) leaving
48o F
suhu air (water chilled) return
58o F suhu
air (water cooled condenser) on
85o F suhu
air (water cooled condenser) off
95o F
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 72 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Fungsi Kondensasi Pada proses pendinginan (cooling) baik secara langsung dengan menggunakan DX coil maupun secara tak langsung dengan menggunakan chiller water, maka liquid refrigeran
yang
menguap
di
dalam
pipa-pipa
cooling
coil
(evaporator)
telah menyerap panas sehingga berubah wujudnya menjadi gas dingin dengan kondisi superheat pada saat meninggalkan cooling coil. Panas yang telah diserap oleh refrigeran ini harus dibuang atau dipindahkan ke suatu medium lain sebelum ia dapat kembali diubah wujubnya menjadi liquid untuk dapat mengulang siklusnya kembali. Menurut hukum kedua thermodinamika, maka panas yang dikandung gas dingin tersebut tidak dapat dibuang ke medium lainnya (udara atau air) yang mempunyai suhu lebih tinggi. Oleh karena itu harus ada upaya yang harus dilakukan untuk menaikkan suhu gas tersebut hingga mencapai titik suhu tertentu yang lebih besar dari suhu medium yang digunakan untuk keperluan transfer panas tersebut.
Pada mesin refrigerasi mekanik digunakan kompresor yang
berfungsi menaikkan suhu gas tersebut hingga titik suhu tertentu dan kemudian menyalurkannya ke dalam pipa-pipa kondenser. Dalam hal ini desain kondensernya harus mampu membuang jumlah panas yang dikandung gas panas akibat kerja kompresi oleh kompresornya dan akibat kerja evaporasi di evaporator. Fungsi condenser di dalam sistem Refrigerasi Kompresi Gas adalah untuk merubah wujud
refrigeran
dari
discharge kompresor
gas
menjadi
yang cairan
bertekanan refrigeran
dan
bersuhu
yang
masih
tinggi
dari
bersuhu
dan
bertekanan tinggi. Pada saat gas bergerak dari sisi discharge kompresor masuk ke dalam condenser, ia mengandung beban kalor yang meliputi : kalor yang diserap oleh evaporator untuk penguapan liquid refrigeran, kalor yang diserap untuk menurunkan
suhu
liquid refrigeran
dari
suhu
kondensing
ke
suhu
evaporating, kalor yang dihisap oleh silinder chamber dan kalor yang dipakai untuk mengkompresi gas dari evaporator. Kondenser harus mampu membuang kalor tersebut ke cooling medium yang digunakan oleh kondensernya
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 73 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Menurut jenis cooling medium yang digunakan, maka condenser dapat dikalasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu : Air Cooled Condenser (menggunakan udara sebagai cooling medium), Water Cooled Condenser (menggunakan air sebagai cooling medium) dan Evaporative Condenser (menggunakan kombinasi udara dan air)
Gambar 1.1 Air Cooled Condenser Air Cooled Condenser Air
Cooled
Condenser
cooling mediumnya, sedang
adalah
biasanya
kondenser digunakan
dengan kapasitas hingga 20 to n
yang pada
menggunakan sistem
refrigerasi.
berskala Air
udara
sebagai
rendah
Cooled
dan
Condenser
merupakan peralatan AC standard untuk keperluan rumah tinggal (residental) atau digunakan di suatu lokasi di mana pengadaan air bersih susah diperoleh atau mahal. Untuk melayani kebutuhan kapasitas yang lebih besar biasanya digunakan multiple air colled condenser. Pemakaian air cooled condenser meningkat pesat untuk pemakaian unit berskala rendah dan sedang karena lebih mudah pemeliharaannya. Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 74 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Air colled condenser terdiri dari pipa tembaga yang dibentuk coil (continues tube coil) yang dilengkapi dengan rangkaian lembaran tipis alumunium yang disebut fin (finned tube) untuk mempertinggi luas permukaan transfer panas. Dalam operasinya, gas panas masuk melalui bagian atas coil, dan liquid refrigeran akan diperoleh di bagian bawah coil kemudian dialirkan menuju ke Liquid Receiver yang terletak di bagian bawah condenser.
Air-cooled condenser harus selalu
diletakkan pada ruangan yang mempunyai lubang ventilasi, untuk dapat membuang panasnya ke udara sekitarnya dan menggantinya dengan udara segar. Untuk membantu proses penukaran kalor tersebut, digunakan fan yang akan menarik udara menuju ke coil dan kemudian membuangnya ke udara atmosfir. Air
cooled
condenser
biasanya
didesain
oleh
pabrikannya
agar
suhu
kondensingnya berkisar antara 30 sampai 40 derajad Fahrenheit di atas suhu ambien (udara sekitar). Salah satu kelemahan dari air cooled condenser adalah bila suhu ambien meningkat tinggi,
misalnya
mencapai
110
o
F.
Pada
kondisi tersebut maka suhu kondensingnya menjadi katakanlah 150o F. Untuk sistem yang menggunakan R12 maka tekanan kondensingnya 249
psia
atau
369
psia
bila
menggunakan
o
mencapai
R22. Dibandingkan dengan
pemakaian water cooled condenser, pada suhu ambien 110 suhu airnya katakanlah mencapai 75
dapat
o
F maka
F, sehingga suhu dan tekanan kondensing
untuk R12 adalah 100 oF dan 130 psia atau 210 psia untuk R22, sehingga komsumsi daya yang diambil kompresornya juga lebih rendah. Berikut ini
diberikan
sebuah
contoh
kasus
untuk
lebih
memperjelas
untung
rugi menggunakan air cooled condenser. Water cooled condenser dengan suhu air 75
o
F, memperlukan kompresor yang berkapasitas 5 Hp untuk menghasilkan efek
refrigerasi sebesar 5 ton. Bila menggunakan air colled condenser maka untuk menghasilkan efek refrigerasi yang sama diperlukan kompresor yang berkapasitas 7,5 Hp. Keuntungan menggunakan
water
colled
condenser
adalah
konsumsi
daya yang lebih rendah dibandingkan dengan air colled condenser untuk kebutuhan setip ton refrigerasi sehingga dapat memperpanjang umur kompresor tetapi me merlukan pemeliharaan yang lebih mahal.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 75 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Water Cooled Condenser Condeser dengan pendinginan air (water-cooled condenser) digunakan pada sistem yang berskala besar untuk keperluan komersial di lokasi yang mudah memperoleh air bersih. Water Cooled Condenser biasanya menjadi pilihan yang ekonomis bila terdapat suplai air bersih
secara mudah dan murah.
Faktor lain yang perlu mendapat pertimbangan adalah adanya tumpukan kotoran dan kerak air di dalam pipa-pipa air pendingin bila kualitas airnya tidak bagus. Dalam condenser jenis ini, suhu dan banyaknya air sebagai media pendingin kondenser akan menentukan suhu dan tekanan kondensing dari sistem refrigerasinya. Dan secara tidak langsung juga akan menetukan kapasitas kompresinya. Pada lokasi di mana air perlu
dihemat karena kesulitan memperoleh air bersih),
maka biasanya digunakan : Cooling Tower. Dengan
cooling tower, maka air hangat yang keluar dari kondenser dapat
didinginkan lagi sampai mendekati tingkat suhu wet bulb ambient temperatur. Hal ini memungkinkan untuk terus mensirkulasi air dan mengurangi komsumsi penggunaan air. Ada 3 jenis kontruksi water colled condenser yang banyak digunakan yaitu : (i) Shell and Tube Condenser, (ii) Shell and Coil Condenser dan (iii) Tubes and tube Condenser. Gambar (i)
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 76 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Gambar (ii)
Gambar (iii)
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 77 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Penemuan kesalahan pada komponen kompressor. Kompresor
didesain
dalam jangka dalam
dan
panjang
walaupun
sistem refrigerasi
performa
seperti
dirancang agar dapat memberikan pelayanan digunakan
kompresi
gas.
secara Untuk
terus
dapat
menerus melakukan
yang diharapkan maka kompresor harus bekerja sesuai
kondisi yang diharapkan, terutama kondisi suhu dan tekanan refrigeran pada saat masuk dan meninggalkan katub kompresor. Fungsi Kompresor Dalam pembahasan siklus refrigeran pada sistem refrigerasi kompresi gas telah diketahui operasi kompresor. Maksud dari operasi kompresor adalah untuk memastikan bahwa suhu gas refrigeran yang disalurkan ke kondenser harus lebih tinggi dari suhu condensing medium. Bila suhu gas refrigeran lebih tinggi dari suhu condensing medium ( udara atau air) maka energi panas yang dikandung refrigeran dapat dipindahkan ke condensing medium. akibatnya suhu refrigeran dapat diturunkan walaupun tekanannya tetap. Oleh karena itu kompresor harus dapat mengubah kondisi gas refrigeran yang bersuhu rendah dari evaporator menjadi gas yang bersuhu tinggi pada saat meninggalkan saluran discharge kompresor. Tingkat suhu yang harus dicapai tergantung pada jenis refrigeran dan suhu lingkungannya.
Jenis Kompresor Dilihat dari prinsipoperasinya, maka kompresor dapat dibedakan menjadi dua yaitu Mechanical Action Yang termasuk dalam jenis ini adalah : Kompresor Torak KompresorRotary Kompresor Sekrup
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 78 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Kompresor Torak Pada mechanical action compressor, efek kompresi gas diperoleh dengan menurunkan volume gas secara reciprocating
Gambar 1 Aksi Mekanik dari Kompressor Torak
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 79 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Rotary Action
Pada rotary action compressor, efek kompresi diperoleh dengan menekan gas yang berasal dari ruang chamber menuju ke saluran tekan yang berdiameter kecil untuk menurunkan volume gas. Gambar 2 Aksi Mekanik Rotary Compressor
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 80 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 81 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Gambar 3 Aksi Mekanik Sekrup Compressor Kompresor Torak Sesuai dengan namanya, kompresor ini menggunakan torak atau piston yang diletakkan di dalam suatu tabung silinder. Piston dapat bergerak bebas turun naik untuk menimbulkan efek penurunan volume gas yang berada di bagian atas piston. Di bagian atas silinder diletakkan katub yang dapat membuka dan menutup karena mendapat tekanan dari gas. Jumlah silinder yang digunakan dapat berupa silinder tunggal misalnya yang banyak diterapkan pada unit domestik dan dapat berupa multi silinder. Jumlah silinder dapat Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 82 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
mencapai 16 buah silinder yang diterapkan pada unit komersial dan industrial. pada sistem multi silinder maka susunan silinder dapat diatur dalam 4 formasi, yaitu : a. Vertical b. Bentuk V c. Bentuk W d. Bentuk X e. Bentuk Radial
Gambar 1.3 Formasi Silinder kompresor
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 83 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Operasi Piston dan Siklus Diagram Gambar 4 memperlihatkan hubungan antara posisi piston(torak) dengan operasi katub-katub kompresor ( katub hisap dan katub tekan ).
Gambar 1.4 Siklus Operasi Kompresor torak
Katub Kompresor Katub kompresor yang digunakan pada kompresor refrigerasi lebih cenderung ke : Pressure Actuated daripada ke : Mechanical Actuated. Apa yang dimaksud dengan pernyataan di atas : Perhatikan lagi gambar 1.4 tentang siklus operasi kompresor torak. Pergerakan katubkatub kompresor baik katub pada sisi tekanan rendah (suction) dan katub pada sisi tekanan tinggi (discharge) semata-mata dipengaruhi oleh variasi tekanan yang bekerja pada kedua sisi tekanan tersebut. Bandingkan sistem kompresi pada silinder motor bensin. Pergerakan katubkatubnya lebih ke mechanical actuated daripada pressure actuated. Demikian pula pada sistem kompresi kompresor udara biasa. Jadi katub kompresor refrigerasi memang berbeda dengan katub kompresor pada Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 84 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
umumnya dilihat dari actingnya. Oleh karena itu ada tuntutan khusus yang harus dipenuhi oleh katub kompresor refrigerasi. A.Karakteristik Ideal 1. Dapat memberikan efek pembukaan katub yang maksimum dengan sedikit hambatan untuk menimbulkan trotling gas 2. Katub dapat terbuka dengan menggunakan tenaga yang ringan 3. Katub harus dapat terbuka atau tertutup secara cepat untuk mengurangi kebocoran. 4. Katub tidak mempunyai efek menambah clearance volume 5. Katub harus kuat dan tahan lama B. Jenis Katub Untuk memenuhi karakteristik tersebut di atas maka telah didesain dan Dirancang secara khusus beberapa jenis katub yaitu : 1.
Katub Plat Ring (Ring Plate Valve / Disk Valve ) Gambar 1.5 memperlihatkan katub kompresor dari jenis ring plate
valve. Katub ini terdiri dari dudukan katub (valve seat), satu atau
lebih plat ring (ring plate), satu atau lebih pegas katub (valve spring) dan retainer. Plat ring-nya dicekam kuat oleh dudukan katub melalui pegas katub, yang juga berfungsi lain membantu mempercepat penutupan katub
katub.
pada
Sedang
selalu
pada
fungsi retainer adalah memegang pegas posisi
yang
benar
dan
membatasi
pergerakkannya. Katub plat ring ini dapat digunakan untuk kompresor kecepatan tinggi dan rendah. Dapat pula digunakan sebagai katub suction dan discharge.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 85 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Gambar 1 Perakitan Katub Plat Ring untuk Discharge 2.
Flexing Valve Desain flexing valve yang digunakan pada kompresor ukuran kecil adalah yang lazim disebut sebagai flapper valve. Katub flapper ini terbuat dari lempengan baja tipis, yang dicekap kuat pada salah satu ujungnya sedang ujung lainnya ditempatkan pada dudukan katub tepat di atas lubang katubnya (port valve). Di mana ujung katub yang bebas akan bergerak secara flexing atau flapping untuk membuka dan menutup katub. Seperti diperhatikan dalam gambar 1.6.
Gambar 2 Prinsip Katub Flexing dari jenis Flapper Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 86 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Gambar 3 Perakitan Katub Flapper untuk Katub Discharge
Seperti dierlihatkan dalam gambar 1.7, desain flapper biasanya digunakan untuk katub discharge dan sering disebut sebagai beam valve. Plat katubnya dipasang di atas lubang (port) melalui sebuah pegas yang terasang di tengah katub platnya sehingga plat katubnya dapat bergerak ke atas (membuka lubang katub). Gerakan turun dari plat katubnya semata-mata karena gaya pegas. Pegas katub ini juga berfungsi sebagai pengaman untuk mencegah bila ada cairan atau kotoran yang masuk ke lubang katub. Compressor Displacement Compressor Displacement adalah istilah yang diberikan untuk menentukan jumlah gas refrigeran yang dapat dikompresi dan dipindahkan oleh torak pada saat toraknya melangkah dari BDC ke TDC. Secara matematis ditulis : Vp = R2 LNn Di mana :
Vp : Compressor displacement R
: Jari-jari piston L
:
Langkah Piston N
:
Jumlah piston n
: putaran per detik
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 87 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Gambar 1.8 Langkah Piston
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 88 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC TDC
Kode Modul Silinder LOG.OO18.034.01
Langkah Piston Silinder
BDC
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 89 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Refrigerasi dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
torak kompresor lebih kecil daripada kemampuan kompresor sebenarnya sesuai dengan volume langkah piston (compresor displacement). Volume Langkah piston sering disebut juga sebagai jumlah gas teoritis.
Efisiensi Volumetrik didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah gas riil dan jumlah gas teoritis. Secara matematis ditulis sebagai berikut :
volume riil Efisiensi Volumetrik ( VE) = ----------------------- x 100 volume teoritik Gambar 1.9 Grafik Perbandingan Volume Gas Kompresi
Tekanan
Volume Volume Riel Volume Teoritis
tertentu. Seperti diketahui bahwa suhu evaporasi dan suhu kondensasi berbanding 18 Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen
Pendingin Di Industri Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 18 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Perbandingan Kompresi Faktor lain yang berpengaruh terhadap efisiensi volumetrik adalah hubungan antaratekanan suction dan tekanan discharge.
Untuk memperoleh efek
refrigerasi yang memuaskan, maka suhu evaporasi dan suhu kondensasi harus dijaga pada tingkatan
Efisiensi Volumetrik Karena efek ruang sisa (clearance volume) yaitu celah antara piston pada titik mati atas
dan katub kompresor,
maka mengakibatkan sebagian ekspansi gas tertahan di bagian atas silinder, sehinga jumlah gas riil (aktual) yang dapat dikompresi oleh
lurus dengan tekanan suction dan tekanan discharge. Selanjutnya perbandingan
tekanan discharge dan tekanan suction secara absolut disebut perbandingan kompresi.
Tekanan Discharge (absolut) Perbandingan Kompresi (Rc) = ----------------------------------------Tekanan Suction (absolut)
Pengaruh perbandingan kompresi terhadap efisiensi volumetrik diberikan dalam tabel 1.1
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 19 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Tabel 1.1 Efisiensi Volumetrik Perbandingan Kompresi
Efisiensi Volumetrik
2 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,8 5 6 7 8 9 10
87.3 86 84,9 83,5 82 80,8 79,5 78,3 77,2 76 74,9 73,7 72,5 71,3 70,1 69,0 63,3 58,2 53,5 49,0 44,9
Rangkuman Uraian Materi 1 1. Fungsi kompresor pada mesin refrigerasi adalah menjaga agar suhu gas refrigeran yang dipompa ke condenser selalu lebih tinggi dari pada condensing medium yang digunakan sebagai pendingin kondenser. 2. Beda relatif antara suhu gas refrigeran yang ada di kondenser dan suhu mediu kondensingnya berada disekitar 15 – 20K. 3. dilihat dari cara kompresinya, dibedakan menjadi dua, yaitu aksi mekanik dan aksi rotary. 4. Kompresor dengan aksi mekanik adalah kompresor torak, dan kompresor sekrup. 5. Aksi kompresi pada kompresor refrigerasi lebih condong kepada pengaruh tekanan (pressure actuated) daripada pengaruh mekanik (mechanical actuated) seperti halnya pada motor bensin. 6. Ada dua jenis katub yang lazim digunakan, yaitu Ring Plate dan Flapper Valve. 7. Karena adanya celah sisa antara kepala piston dan dudukan katub maka tidak semua gas yang dihisap oleh torak dapat dipompa semuanya menuju ke lubang discharge. Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 20 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
8. Efisienasi volumetric adalah perbandingan antara volume riel dan volume teoritik yang dapat dipompa oleh torak kompresor. 9. Perbandingan kompresi adalah perbandingan antara tekanan discharge dan tekanan suction dalam satua absolut. 10. Semakin besar perbandingan semakin kecil efisiensi volumetriknya. Uraian Materi 2 Unit ini membahas tentang permasalahan yang dihadapi kompresor saat beroperasi dan selanjutnya solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pada unit anda akan belajar tentang sistem operasi kompresor pada unit refrigerasi kompresi gas dan permasalahan yang timbul serta solusinya. Pada umumnya beban evaporator bervariasi dengan tingkat yang berbeda-beda. Bila variasi beban evaporator tinggi yaitu pada saat bebrbeban dan kehilangan beban maka kondisi ini akan berpengaruh terhadap performa kompresor yang di dalam sistem refrigerasi kompresi gas berperan sebagai jantung sistem.
Kondisi seperti itu akan
berpengaruh terhadap suhu gas pada sisi suction valve yang akan dihisap oleh katub kompresor. Masalah Pembebanan Kompresor Bila sistem refrigerasi harus beroperasi secara terus menerus pada kondisi beban minimum, terhadap
maka
akan
masalah
yang
dapat
berpengaruh
umur kompresor. Pada kondisi demikian maka suhu dan tekanan
suction sangat rendah, dalam evaporator
timbul
akan
mengalami
keadaan frost, yaitu
yang paling buruk maka coil menumpuknya lapisan
es
di
permukaan coil. Dalam keadaan ini maka aliran gas refrigeran juga menurun yang dapat mengakibatkan terjadinya overheat pada motor kompresor karena berkurangnya pelumasan. Lapisan Es pada Coil Bila beban evaporator jatuh pada harga yang sangat rendah, maka suhu evaporatordapat turun hingga di bawah 32 derajad fahrenheit sebelum keseimbangan kapasitas antara coil - kompresor tercapai. Pada kondisi ini suhu akhir udara yang meninggalkan evaporator sangat rendah, Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 21 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
yangSubdapat menyebabkan dan membeku di Bidang Pendingin dan AC kandungan uap air mengembun LOG.OO18.034.01 permukaan coil, membentuk lapisan es. Formasi lapisan
es
ini
akan
menghambat aliran udara ke coil yang berarti mengambat penyerapan kalor udara. Over heating Dalam sistem hermetik maka motor kompresor didinginksan oleh aliran gas refrigeran yang masuk melewati gulungan motor. Oleh karen itu bila terjadi penurunan aliran gas refrigeran dapat menyebabkan kenaikan suhu motor. Bila batas suhu aman terlampaui maka dapat menyebabkan kerusakan pada motor kompresornya, Untuk mencegah hal tersebut terjadi maka biasanya pada gulungan motor dilengkapi dengan internal protector.
Sirkulasi Oli Memburuk Selama kompresor bekerja maka oli refrigeran juga ikut bersirkulasi di sepanjang sistem pemipaannya dan kembaliu ke kompresor. Pergerakan kecepatan oli dari dan kembali ke kompresor dipengaruhi oleh kecepatan laju aliran refrigeran. Pada
kondisi
beban
minimum,
Pergerakan
refrigeran
menurun
dengan
sangat drastis, hal ini dapat mempengaruhi pergerakan oli. Pada kondisi yang buruk maka akan mengakibatkan terjadinya trapping oil di evaporator dan di saluran lainnya. Akibatnya lama kelamaan dapat mengurangi oil level di kompresor. Apa Yang akan terjadi selanjutnya ? Pentingnya mengatur kapasitas mesin Seperti telah diuraikan, bahwa kinerja kompresor sangat dipengaruhi oleh sistembeban evaporator dan dapat berakibat buruk pada kompresornya. Oleh karena itu maka
pengontrolan kerja komp resor
mutlak diperlukan untuk
menjamin keselamatan sistemnya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol kapasitas kompresor yaitu : on-off control, multi speed, cylinder unloading dan hot gas bypass.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 22 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
ON-OFF Control On-off control biasanya digunakan pada room AC, di mana starting dan stopping systemnya dikontrol oleh room thermostat.
On-off control juga
diterapkan pada sistem yang besar yang menggunakan kompresor semi hermetik dan open type. Sistem ini hanya direkomendasikan untuk beban yang relatif konstan dan tidak sesuai untuk sistem yang mempunyai fluktuasi beban besar dan cepat. Multi Speed Compressor Karena kapasitas kompresor berbanding lurus dengan kecepatannya maka untuk mengontrol kapasitas kompresor dapat dilakukan dengan mengatur kecepatan kompresor melalui motor penggerak nya yang di desain mempunyai
dua kecepatan.
Hot Gas By Pass Control Hot gas By pass merupakan solusi untuk banyak permasalahan yang dihadapi sistem
refrigerasi
yang
beroperasi
secara
kontinyu
dengan
beban yang berfuktuasi secara cepat dan dalam taraf tinggi. Katakanlah respon untuk falling system suatu kompresor yang berkapasitas maksimal 20 ton melalui silinder unloading berkurang hingga mencapai 5 ton. Bila bebanya jatuh pada harga tidak kurang dari 5 ton maka suhu dan tekanan suction berada dalam batas aman. Tetapi bila beban jatuh di bawah 5 ton, maka suhu dan tekanan suction jatuh di bawah batas amannya dan dapat berakibat buruk pada kompresornya.
Salah satu solusi yang paling dianggap memuaskan adalah mencegah jangan sampai bebanya jatuh di bawah batas amannya yaitu dengan membuat beban tiruan
melalui
hot
gas
by
pass.
Hot
gas
by
pass
control pada prinsipnya menyalurkan tambahan energi panas beban
pada
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 23 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
sistem ke sisi tekanan rendah sehingga diharapkan suhu dan tekanan suction Sub Bidang Pendingin dan AC LOG.OO18.034.01 menjadi konstan pada saat beban sistem menjadi minimum. Pada saat hot gas berlangsung, maka kebutuhan tekanan kondensing harus dipertimbangkan. Pengontrolan
tekanan
kondensing
harus dipertimbangkan
mengingat harus disediakan tekanan yang cukup untuk menghasilkan tingkat hot gas yang memadai . Biasanya bila tekanan kondensing tidak jatuh di bawah 168 psi atau setara dengan 90 derajad fahrenheit Pengujian Kompresor Gangguan yang sering timbul pada bagian mekanik kompresor dapat terjadi pada katub kompresor atau bagian laiinya yang berakibat penurunan kapasitas kompresor atau bahkan gagal bekerja (no capacity). Pada tingkatan yang paling buruk maka kompresor gagal mengkompresi gas dan tidak terjadi sirkulasi refrigeran. Evaporator menjadi panas dan kondensernya dingin demikian juga komsumsi listriknya turun. Pada tingkatan yang agak ringan kompresor dapat mensirkulasi refrigeran tetapi tidak dapat mencapai tekanan kondensing yang diharapkan. Untuk mengidentifikasi gangguan yang terjadi pada kompresor perlu dilakukan serangkaian pengujian. Gangguan
pada
bagian
elektrikalnya
juga
dapat
berpengaruh
pada
performa kompresor. Misalnya pada motor penggeraknya, pada sistem startingnya atau pada
sistem
proteksinya.
Hal
ini
juga
memerlukan
serangkaian
pengujian. Pengujian pada bagian elektrikal ini akan dikaji lebih lanjut pada modul Sistem Pengontrolan gudang pendingin. Pengujian kompresor secar mekanik dipusatkan pada efisiensi kompresi karena melemahnya
katub,
kebocoran, stuck kompresor dan pencemaran oli
atau kekurangan oli kompresor.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 24 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Uraian materi 3 1.Untuk alasan keamanan maka kondisi kerja mesin refrigerasi yang memikul beban minimum dalam jangka waktu lama secara terus menerus
harus dicegah karena menyebabkan tekanan suction terlalu
rendah 2. Tekanan suction yang terlalu rendah dapat membahayakan kompresor. 3. Lapisan es tebal pada permukaan evaporator harus dicegah karena dapat menghalangi proses evaporasi di evaporator, karena proses penyerapan kalornya terhalang oleh palisan es. Sehingga terjadi kompresi basah. 4. Pada beban minimum, pergerakan refrigeran menurun sehingga dapat berpengaruh terhadap pergerakan oil. Hal ini menyebabkan sirkulasi oli kompresor memburuk yang dapat menimbulkan panas lebih. 5. Kapasitas mesin perlu diatur disesuaikan dengan beban pendinginannya 6. Cara pengontrolan kapasitas antara lain, melalui On/Off Control, Multi Speed compressor, dan hot gas defrost 7. Kompresor harus selalu dipelihara untuk memastikan kompresor Bekerja dalam kondisi aman, melalui serangkaian pengujian dan pemeriksaan.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 25 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
. Lembaran Tugas Praktek
Pengujian Kompresor
Tujuan Setelah melaksanakan tugas praktek ini diharapkan petarar mampu melakukan pemeriksaan katub kompresor.
Petunjuk Setelah kompresor selesai diperbaiki, misalnya penggantian katub atau perbaikan motor penggeraknya (untuk sistem hermetik) maka harus dilakukan serangkaian pemeriksaan dan pengujian terhadap adanya kebocoran dan efisiensi kompresi. Kegiatan ini dapat dibedakan dalam 3 jenis pekerjaan yaitu : Pengujian inward leak Pengujian Outward leak Pengujian Efisiensi kompresi
Alat & Bahan 1. Gauge manifold. 2. kompresor 3. Kunci pas 4. Trainer Set A. Pengujian inward Leak 1.
Pendahuluan Pengujian inward leak adalah pengujian kebocoran pada sisi tekanan rendah kompresor, misalnya kebocoran gasket, suction service valve atau pada seal poros.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 26 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
2. Prosedur 1. Front seat SSV dan pasang gauge manifold. 2. Front seat DSV dan pasang housing (cooper line)
3.
Operasikan kompresor dan tunggu sampai compoun gauge menunjukkan vacuum tinggi. Kemudian ujung housing dimasukkan ke tanki oli refrigeran. Adanya bubles yang muncul pada ujung housing menunjukkan adanya kebocoran pada sisi tekanan rendah kompresor. Bila tidak ada kebocoran maka buble akan berhenti setelah kompresor distarting. Untuk melokalisir letak kebocoran, letakkan oli pada suatu titik sambungan. Bila ada udara bocor melalui titik tersebut maka akan muncul gelembung udara (bubles)
3. Gambar Kerja
B. Pengujian Outward Leak 1. Pendahuluan Pengujian outward leak adalah pengujian kebocoran yang dilakukan secara pasif yaitu kompresornya tidak beropeasi (off).
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 27 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
2. Prosedur 1. Hubungkan tanki nitrogen kering ke SSV. Dan lakukan pengisian nitrogen kering ke dalam kompresor hingga tekanannya mencapai : 400 sampai 500 Kpa, agar tiak merusak katub kompresor. 2. Masukkan kompresor ke dalam tanki air hangat dan biarkan kira-kira 10 menit. Adanya kebocoran akan ditunjukkan dengan keluarnya gelembung-gelembung udara. 3. Lakukan pengujian outward leak dengan mengisikan refrigeran ke dalam kompresor sampai tekanannya mencapai 400 - 500 Kpa dan cari kebocoran dengan mengunakan Leak detector.
4. Gambar Kerja
C. Pengujian Efisiensi Kompresi 1. Pendahuluan Kompresor yang mempunyai kompresi bagus akan dapat melakukan : 1. Memompa gas hingga mencapai tekanan tertentu 2. Memvacum hingga tekanan minus tertentu 3. Menjaga kondisi kedua tekanan tersebut pada saat kompresor off.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 28 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
2. Prosedur 1. Pasangkan compound gauge ke SSV . 2. Pasang High pressure gauge ke DSV. Kemudian hubungkan DSV ke Silinder refrigeran dengan menggunakan penyambung sependek mungkin. 3. Operasikan kompresor dan biarkan kompresor menghisap udara dan memampatkannya ke tabung silinder hingga tekanan tertentu. 4. Pada saat kompresor masih berjalan front SSV. Amati penunjukan meter. 3. Gambar Kerja
Hal-hal yang perlu diperhatikan Memperbaiki /mengganti sistem pendinginan yang meliputi antara lain yaitu :
Seluruh gambar, petunjuk, spesifikasi, prosedur, codes dan peraturan yang relevan diperoleh sesuai dengan prosedur tempat kerja.
.
Sistem pendinginan diperiksa dengan aman sesuai dengan prosedur operasi standar, peraturan teknik dan hukum yang relevan.
Tekanan dan temperatur ditentukan dan dicatat dengan benar sesuai dengan
prosedur operasi standar.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 29 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Komponen sistem pendingin diperiksa untuk operasi yang benar sesuai dengan prosedur operasi standar.
Sistem pendingin diperiksa untuk menemukan kebocoran dengan aman menggunakan perkakas, teknik dan peralatan yang tepat sesuai dengan prosedur operasi standar.
Sistem pendingin diperiksa untuk menemukan pencemaran sesuai dengan prosedur operasi standar.
Tes kebocoran
Monitor menampilkan pesan TES KEBOCORAN sama seperti sisa waktu tes kebocoran. Pada akhir dari waktu ini unit akan mengeluarkan sinyal yang berbunyi sebentar-sebentar dan pesan HASIL POSITIF TES KEBOCORAN ? akan ditampilkan untuk mengingatkan operator untuk memeriksa sistim melalui alat ukur vakum. Jika hasilnya positif, anda dapat menampilkan pesan TUTUP KRAN ALAT UKUR VAKUM, tekan ENTER untuk menghindari tekanan merusak alat. Lalu anda dapat berpindah ke fungsi selanjutnya dengan menekan ENTER. PENGISIAN PENDINGIN Gas akan secara otomatis terisi kedalam sistim. Monitor menampilkan ukuran gram yang telah diisi. Pada akhir program unit akan mengeluarkan sinyal yang berbunyi sebentar-sebentar untuk mengingatkan operatorbahwa proses telah selesai. Pendingin yang dimasukan ditampilkan sebagai PENDINGIN YANG DIISI: XXXXX g. jika anda ingin menjalankan program yang baru, anda dapat menampilkan menu yang memperbolehkan anda memilih fungsi-fungsi dengan menekan ENTER, jika tidak, tekan tombol ESC, anda dapat kembali ke menu sebelumnya sampai anda menemukan tahap menimbang.
Mengisi sistem pendinginan Sebelum melakukan kegiatan mengisi sistem pendingin, perlu dibahas dulu pengetahuan tentang cara-cara melakukan pengisian sistem pendinginan. Pengetahuan yang diperlukan dalam mengisi sistem pendingin. a. Prosedur pengisian sistem pendinginan dengan refrigerant yang benar sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 30 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Charging refrigerant ke dalam sistem bukan masalah berat bila telah tersedia peralatan untuk charging yang memadai dan memenuhi standard. Pekerjaan charging refrigerant akan menjadi lebih mudah bila kita mempunyai satu set peralatan charging yang disebut : Charging Board. Charging Board telah dilengkapi dengan Vacumm Pump, Glass kalibrasi, peralatan ukur tekanan (Pressure Gauge) serta katub-katub yang memenuhi standard. Masalah yang sering muncul di kalangan teknisi refrigerasi adalah berapa banyak refrigerant yang harus dimasukkan ke dalam sistem. Yang perlu selalu diingat oleh para personil yang sedang menangani perbaikan peralatan refrigerasi dengan sistem pipa kapiler adalah : Sistem refrigerasi dengan pipa kapiler sering disebut sebagai equilibrim system artinya pada saat mesinnya dimatikan maka kedua sisi sistem, sisi suction dan sisi discharge akan mempunyai tekanan yang sama setelah beberapa saat kemudian. Bila keseimbangan tekanan ini tidak tercapai setelah beberapa menit maka berarti ada gangguan. Untuk mendapatkan keseimbangan sistem ini maka syarat yang harus dipenuhi adalah : refrigerant yang dimasukkan ke dalam sistem harus tepat, sesuai desain pabrikannya. Cara yang paling mudah adalah mengikuti anjuran pabrikannya. Biasanya isi (biasanya diukur dalam satuan berat) dan jenis refrigerant telah dicantumkan oleh pabrikannya. Ikuti saja petunjuk pabrikan dengan mengisikan refrigerant ke dalam sisitem secara gradual hingga mencapai berat yang dianjurkan oleh pabrikannya. Dan kemudian observasi suhu di evaporator harus uniform. Untuk keperluan charging ini ada alat khusus yang disebut : Dial-A-Charge charging cilinder. Dial-A-Charge charging silinder didesain untuk dapat mengukur jumlah refrigeran tertentu dalam satuan berat. Pada dinding silinder terdapat skala yang sudah dikalibrasi untuk beberapa variasi tekanan dan suhu, sehingga pengukuran jumlah refrigeran dapat lebih presisi. Charging refrigerant ke dalam sistem dilakukan melalui sisi tekanan rendah (suction). Dalam hal ini charging dilakukan dalam bentuk gas. Bila charging
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 31 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
dilakukan dalam bentuk liquid harus dilakukan melalui sisi tekanan tinggi pada outlet kondenser. Gambar Pengisian Refrijeran gas melalui sisi tekanan rendah Gambar Pengisian refrijeran cair melalui sisi tekanan tinggi
Prosedur Charging Refrigeran 1. Mengisi gas refrigeran ke dalam system Hubungkan tabung refrigeran ke port E Buka katub A dan tutup katub B Crack open katub D perlahan-lahan 2. Membuang udara yang terjebak di dalam kondeser Tutup katub A dan buka katub B Cracking open katub C 3. Mengisi liquid refrigeran ke dalam sistem Hubungkan silinder refrigeran (dibalik) ke E Tutup katub A dan buka tutup B Mid seated katub C
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 32 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Gambar Sketsa berbagai jenis pekerjaan service
Pengisian refrigerant untuk mesin pendingin yang terdapat dikapal dapat dilakukan dengan dua kondisi yang berbeda, hal ini dilakukan sebagai upaya aplikasi pada sistem yang sebenarnya. Kedua kondisi tersebut adalah : 1. Kondisi mesin mati a. meletakkan tabung Freon diatas timbangan dan mencatat berat awalnya. b. Menghubungkan nipple pada tabung freon dengan hose tengah pada manifold gauge. c. Membuka katup tabung freon sehingga refrigeran dapat masuk ari hose tengah ke manifold gauge dengan posisi kedua katup pada manifold gauge masih tertutup. d. Memutar sedikit sambungan pada manifold gauge dengan hose tengah untuk membuang udara yang terdapat hose tengah tersebut kemudian mengencangkannya kembali. e. Membuka katup pada manifold gauge untuk memasukkan refrigeran. f. Menutup katup pada manifold gauge
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 33 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
2. Kondisi mesin hidup a. Menghidupkan motor listrik pada putaran 1700 rpm. b. Menempatkan saklar pengkondisian pada posisi ON dan memutar saklar blower evaporator pada posisi low cool. c. Membuka katup tekanan rendah sepertiga bagian pada manifold gauge untuk memasukkan refrigeran sesuai berat pengujian. d. Jika berat refrigeran yang masuk telah tercapai kemudian menutup katup tekanan rendah pada manifold gauge. e. Mematikan mesin dan sistem telah siap untuk digunakan. b. Prosedur penambahan minyak pelumas yang tepat ke sistem pendinginan sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar Minyak pelumas dalam mesin pendingin sebenarnya hanya terdapat dalam kompresor dan digunakan terutama untuk melumasi bagian yang bergesekan tetapi karena dalam kompresor minyak pelumas selalu bercampur dengan bahan pendingin maka ada sebagian minyak pelumas yang sempat terbawa bahan pendingin kesemua bagian mesin pendingin. Fungsi minyak pelumas dalam kompresor adalah : Mengurangi gesekan pada bagian-bagian kompresor yang bergesekan sehingga dapat menghindari terjadinya keausan. Dapat mendinginkan ( mengurangi panas ) pada bagian-bagian yang dilumasi. Membentuk
lapisan penyekat sehingga dapat menghindari kebocoran
kompressi, menahan hentakan dll. Dapat membagi zat detergen ( bahan pembersih ) Karena sebagian minyak pelumas dapat mengalir kesemua bagian instalasi mesin pendingin maka minyak
pelumas akan mengalami perubahan
temperatur dan akan selalu bercampur dengan bahan pendingin yang selalu akan mengalami perubahan bentuk maupun tekanannya oleh karena itu minyak pelumas untuk mesin pendingin harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 34 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
1) Mempunyai titik beku yang rendah, sehingga apabila minyak pelumas sampai di Evaporator yang mempunyai temperature yang sangat rendah tidak akan mejadi beku dan akan tetap dapat mengalir. 2) Mempunyai kadar parafin/ lilin yang rendah sekali sehingga tidak akan mudah membeku. 3) Mempunyai struktur kimia yang stabil dan dapat dipisahkan dengan bahan pendingin dengan mudah tanpa menimbulkan akibat apapun juga baik terhadap minyak pelumasnya maupun bahan pendinginnya. 4) Bersifat sebagai Isolator listrik yang baik terutama pada jenis kompresor tertutup ( kompresor hermatik ) 5) Mempunyai kekentalan ( Viscosity ) yang tepat sehingga akan dapat dapat memberikan pelumasan yang baik pada temperature rendah maupun tinggi. 6) Mempunyai kemurnian yang tinggi yaitu yaitu tidak mengandung kotoran, air, asam dll. 7) Tidak mudah membentuk emulasi dan tidak bersifat sebagai osidator. Minyak pelumas untuk mesin pendingin dibuat dari bahan minyak mineral yang baik dari golongan napthene dimana ini membersihkan melalui proses penyulingan minyak untuk diambil kandungan lilin, air, belerang dan lain-lain kotorannya. Pada umumnya minyak pelumas diberi bahan tambahan (Additive) untuk menghindarkan terjadinya endapan busa. Kekentalan minyak pelumas, biasanya diukur dengan satuan Saybolt Universal Second (SUS)yaitu waktu dalam satuan detik yang diperlukan untuk mengalirkan minyak pelumas sejumlah 60 cm3 dengan beratnya sendiri dari tabung melaui pipa kapiler yang berdiameter dalam 0,1765 cm dan panjang 12.25
mm
pada
suhu
udara
100º
F
atau
37,8º
C.
Dalam menentukan kekentalan minyak pelumas yang akan digunakan adalah sangat penting sekali karena hal ini akan mempengaruhi sirkulasi minyak pelumas dalam kompresor. Minyak pelumas yang terlalu kental akan megakibatkan akan sulit untuk menembus / masuk pada bagian-bagian yang memerlukan pelumasan sehingga pelumasan tidak akan merata dan kompresor akan cepat dapat Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 35 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
mengalami kerusakan, sebaliknya apabila terlalu encer maka minyak pelumas tidak akan akan dapat membentuk lapisan penyekat sehingga akan mudah terjadi kebocoran kompressi (terutama untuk kompresor rotary) dan akan dapat
mempercepat
keausan
pada
bagian-bagian
yang
bergesekan.
Kekentalan minyak pelumas yang diperlukan dalam mesin pendingin dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
Temperature
penguapan
bahan
pendingin
di
Evaporator.
Minyak pelumas akan dapat bertambah kental apabila temperaturnya turun misalnya : pada temparatur 100º F minyak pelumas mempunyai kekentalan 175 SUS tetapi pada temperatur 40º F kekentalannya menjadi 1800 SUS.
Temperature
kompresor
pada
saat
sedang
bekerja.
Kekentalan minyak pelumas akan turun pada saat temperatur kompresor naik.
Jenis bahan pendingin yang digunakan dalam mesin pendingin. Sesuai dengan sifatnya dari setiap bahan pendingin maka minyak pelumas:
Dapat bercampur dengan bahan pendingin pada temperature tinggi maupun rendah, ini terjadi dengan bahan pendingin R-12.
Dapat bercampur hanya pada saat ditempat yang bertemperatur tinggi saja, ini terjadi dengan bahan pendingin R-22 dan R-502
Tidak dapat bercampur baik pada temperature rendah maupun tinggi, ini terjadi dengan bahan pendingin R-717.
c.
Prosedur pengecekan sistem pendinginan untuk (menemukan) kebocoran Prosedur untuk pemeriksaan sistem pendingin untuk menemukan kebocoran dapat di baca pada pemeriksaan kebocoran yang sebelumnya sudah disampaikan.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 36 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
BAB III SUMBER-SUMBER LAIN YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
SUMBER-SUMBER PERPUSTAKAAN
1. Daftar Pustaka a.
Handoko K, Room Air Conditioner, PT. Ichtiar Baru, Jakarta, 2005
b.
Modem
Refrigeration
and Air
Conditioning THE
COODHEART-WIttcox
COMPANY INC'TinleY Park, lllinois c.
Syamsuri Hasan, Sapto Widodo, Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Jilid 2, Direktorat Pembinaan Sekolah menengah Kejuruan, 2008
e
Goliber, Paul F., 1986 Refrigeration servicing, Bombay, D.B. Taraporevala
Son & Co, Private Ltd. d. Harris, A, 1986, Air Conditioning Practice, 2nd edition, Prentice HallGoliber, Paul F., 1986 Refrigeration servicing, Bombay, D.B. Taraporevala Son & Co, Private Ltd. Harris, A, 1986, Air Conditioning Practice, 2nd edition, Prentice Hall
Trane reciprocating Refrigeration Manual
Basic Servising, 1986, Box Hill College, Melbourne, Australia
2. Buku Referensi Rex Miller, Mark R Miller, Air Conditioning and Refrigeration, McGraw-Hill, 2006
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 37 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN f.
Daftar Peralatan/Mesin No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
g.
Nama Peralatan/Mesin
Keterangan
Unit mesin pendingin (Ice Maker, Cold Storage,AC. Sentral,ice bank) Pompa vacuum Recovery (retrofit) Unit (Mesin 3R) Termometer AVO meter Tang Ampere Manifold gauge Tube cutter Tube bender Flaring & swaging tool Peralatan las Cover plat Tang potong Tang kombinasi Tang lancip Kunci ring pas Kunci Inggris Kunci sock Daftar Bahan
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Nama Bahan
Keterangan
Modul pelatihan Pipa tembaga nitrogen Filter dryer Nut neppel Perak las Gas oxy acetylin Flux (borax) Refrigeran Minyak pelumas Sabun (diterjen) Majun Kaos tangan Kacamata masker
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 38 dari 65
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin dan AC
Nama Pemeriksa :
B2PLKDN BANDUNG Kartu Kontrol Preventive Maintenance Berdasarkan I,S,M,O Nama Elemen / Bagian Mesin
NO
Mesin Model
: :
Kode Pemeriksaan Insp.
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Small
Hasil Pemeriksaan Rusak Rusak Over Ringan Medium
Med.
Rusak Berat
Keterangan
PENYUSUN No. 1.
Nama Drs. Haryo Koento
Institusi BBPLKDN Bandung
Keterangan Assesor TP.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan
Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 39 dari 65
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN BIDANG REFRIGERASI DAN AC
MEMELIHARA DAN MEMPERBAIKI SISTEM DAN KOMPONEN PENDINGIN DI INDUSTRI LOG.OO18.034.01
BUKU KERJA
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
BAB I
----------------------------------------------------------------------------------- 2
PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------------------- 3
A. Latar Belakang --------------------------------------------------------------------- 3
B. Tujuan ------------------------------------------------------------------------------ 3
C. Ruang Lingkup --------------------------------------------------------------------- 3
BAB II TUGAS TEORI DAN PRAKTIK ------------------------------------------------------- 4 Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri --------------------------------------------------------------------------------------- 4
1. Tugas Teori ------------------------------------------------------------------- 4
2. Tugas Praktik I ---------------------------------------------------------------- 12
3. Tugas Praktik II --------------------------------------------------------------- 20
4. Tugas Praktik III -------------------------------------------------------------- 28
5. Tugas Praktik IV -------------------------------------------------------------- 36
BAB III DAFTAR UNJUK KERJA --------------------------------------------------------------- 44
BAB IV CEK LIS TUGAS ------------------------------------------------------------------------ 45
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 2 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelatihan berbasis kompetensi mengharuskan proses pelatihan memenuhi unit kompetensi secara utuh yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. Dalam buku informasi Memelihara dan memperbaiki sistem dan komponen Pendingin Di Industri telah disampaikan informasi apa saja yang diperlukan sebagai pengetahuan yang harus dimiliki untuk melakukan praktik/keterampilan akan unit kompetensi tersebut. Setelah memperoleh pengetahuan dilanjutkan dengan latihan-latihan guna mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki tersebut. Untuk itu diperlukan buku kerja Menguji, Memelihara dan Memperbaiki sistem dan komponen Pendingin di Industri ini sebagai media praktik dan sekaligus mengaplikasikan sikap kerja yang telah ditetapkan karena sikap kerja melekat pada keterampilan.
B. Tujuan Adapun tujuan dibuatnya buku kerja ini adalah: 1.
Prinsip pelatihan berbasis kompetensi dapat dilakukan sesuai dengan konsep yang telah digariskan, yaitu pelatihan ditempuh elemen kompetensi per elemen kompetensi, baik secara teori maupun praktik;
2.
Prinsip praktik dapat dilakukan setelah dinyatakan kompeten teorinya dapat dilakukan secara jelas dan tegas;
3.
Pengukuran unjuk kerja dapat dilakukan dengan jelas dan pasti.
C. Ruang Lingkup Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI Sektor Logam Mesin.
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 3 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
BAB II TUGAS TEORI DAN PRAKTIK Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Lembar Evaluasi Tugas Teori Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri 1. Soal esay 1. Kapan ZERO LOAD tercapai ? …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 2. Jelaskan proses terjadinya lapisan es pada coil? …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 3.Penurunan suhu evaporator yang terlalu tajam tidak diharapkan, berikan alasannya? ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 4. Apa yang akan terjadi bila evaporatornya digunakan untuk mendinginkan cairan dan karena suhu yang terlalu rendah maka cairannya membeku ? …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… …………………..………………………………………………………………… 5. Jelaskan apa perlunya melaksanakan pengontrolan kapasitas kompresor ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 4 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
2 Test Formatif Berikan tanda silang pada opsi jawaban yang paling benar. 1. Masalah siklus refrigerasi yang dapat membahayakan kompresor adalah a. Tekanan evaporasi yang terlalu rendah b. Sirkulasi oli yang memburuk c. Beban minim dalam waktu terus menerus d. Benar semua 2. Akibat formasi lapisan es pada permukaan coil evaporator a. Tekanan evaporasi yang terlalu tinggi b. Sirkulasi oli yang memburuk c. Beban minimm dalam waktu terus menerus d. Benar semua 3. Tekanan evaporasi yang terlalu rendah mengakibatkan a. over heating b. sirkulasi memburuk c. Zero load d. Benar semua 4. Pencemaran acidic pada oli kompresor a. akibat adanya uap air b. akibat uap air bercampur dengan refrigeran c. akibat reaksi uap air + refrigeran + pemanasan d. akibat reaksi kimia antara refrigeran dan asam 5. On/Off kontrol hanya dapat digunakan pada a. sistem dengan beban fluktuasi b. sistem dengan beban konstan c. sistem dengan hot gas defrost d. sistem dengan silinder un loading 6. Multi speed control a. pengontrolan kapasitas kompresor dengan mengatur kecepatan kompresi b. pengontrolan kapasitas motor dengan double fan c. pengontrolan kapasitas dengan mengatur beban pendinginan d. pengontrolan kapasitas pendinginan secara multi fan Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 5 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
7. Bila beban sistem refrigerasi jatuh di bawah harga minimal yang diijinkan a. Under pressure b. Undercharge c. Zero load d. Loose charge 8. Pengontrolan kapasitas kompresor a. On/Off control b. Silinder unloader c. Hotgas by-pass d. Benar semua
9. Pada saat hot gas defrost harus dipertahankan suhu kondensingnya a. sama dengan suhu ambient b. di atas suhu ambient c. 90 derajad Fahrenheit d. b dan c benar 10. Menyalurkan secara by-pass gas superheat refrigeran tekanan tinggi ke evaporator a. Zero Load b. Hot gas defrost c. Defrost d. A dan c benar
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 6 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
f.
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Kunci Jawaban (di buku penilaian)
1. d 2. a 3. c 4. b 5. d 6. a 7. c 8. b 9. d 10. b
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 7 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
. Lembaran Tugas Praktek Essay Test 1. Suatu sistem refrigerasi dengan R134a , mempunyai data : tekanan suction : 50psi dan tekanan discharge : 230 psi Tentukan Rc dan Ve a. Bila tekanan discharge-nya naik menjadi 250 psi, bagaimana perbandingan kompresi dan efisiensi volumetriknya ? b. Bila tekanan suctionnya turun sampai 40 psi, apa yang terjadi ? Jawaban : a. Perbandingan Kompresi = ………………………. Efisiensi volumetriknya = ………………………… b. Perbandingan Kompresi = ………………………. Efisiensi volumetriknya = …………………………
2. Tentukan efisiensi volumetrik dari sistem efrigerasi R12 bila tekanan suction : 5 psig dan tekanan discharge : 120 psig ? Jawaban : Perbandingan kompresi = ……………………… Efisiensi volumetricnya = ………………………
3. Tentukan efisiensi volumetrik sistem dengan R12 bila suhu evaporasi : 32F dan tekanan discharge 120 psi. Jawaban : Perbandingan kompresi = ……………………… Efisiensi volumetricnya = ………………………
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 8 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
soal pilihan berganda Berikan tanda silang pada opsi jawaban yang paling benar 1. Fungsi kompresor pada mesin refrigerasi adalah a Untuk mensirkulasi refrigeran di dalam sistem refrigerasi b
Untuk memompa gas refrigeran
c
Untuk menaikkan tekanan gas refrigeran
d. Benar semua 2. Katub kompresor bekerja berdasarkan a. Aksi mekanikal b. Aksi tekanan c. Aksi resiprokasi d. a dan c benar 3. perbandingan antara tekanan discharge dan tekanan suction a. Tergantung jumlah refrigeran b. Tergantung ukuran mesin pendingin c. Ratio Kompresi d. Benar semua 4. Efisiensi volumetric tergantung pada a. Jumlah refrigeran b. Jumlah piston c. Perbandingan kompresi d. Benar semua 5. Besarnya compressor displacement tergantung pada a. Diameter piston b. Langkah piston c. Jumlah piston d. Benar semua Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 9 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
6. Jumlah volume gas yang dipompa oleh kompresor tergantung pada a. Diameter piston b. Langkah piston c. Jumlah piston d. Benar semua 7. Tipe kompresor yang banyak digunakan pada mesin refrigerasi adalah a. Resiprokasi b. Rotari c. Sentrifugal d. Benar semua 8. Tentukan kecepatan piston bila diketahui langkah piston 100 mm dan berputar dengan kecepatan 1200 rpm. a. 4 m/s b. 2 m/s c. 3 m/s d. 2,4 m/s 9. Bila kecepatan rotasionalnya naik menjadi 3000 rpm, berapa langkah piston bila diinginkan kecepatan gerak pistonnya 4 m/s a. 33,3 mm b. 3,33 mm c. 0,33 mm d. 333 mm
10. Gejala pencemaran pada oil kompresor adalah a. Adanya unsur asam (acid) pada oli kompresor b. Timbulnya panas yang berlebihan c. Berkurangnya jumlah loi pada crankcase d. Benar semua
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 10 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
11. Masalah siklus refrigerasi yang dapat membahayakan kompresor adalah a. Tekanan evaporasi yang terlalu rendah b. Sirkulasi oli yang memburuk c. Beban minimm dalam waktu terus menerus d. Benar semua 12. Akibat a. b. c. d.
formasi lapisan es pada permukaan coil evaporator Tekanan evaporasi yang terlalu tinggi Sirkulasi oli yang memb uruk Beban minimm dalam waktu terus menerus Benar semua
13. Tekanan evaporasi yang terlalu rendah mengakibatkan a. over heating b. sirkulasi memburuk c. Zero load d. Benar semua 14. Pencemaran acidic pada oli kompresor a. oli ber ampur udara b. akibat uap air bercampur dengan refrigeran c. akibat reaksi uap air + refrigeran + pemanasan d. akibat reaksi kimia antara refrigeran dan asam 15. On/Off kontrol hanya dapat digunakan pada a. sistem dengan beban fluktuasi b. sistem dengan beban konstan c. sistem dengan hot gas defrost d. sistem dengan silinder un loading 16. Multi a. b. c. d.
speed control pengontrolan kapasitas kompresor dengan mengatur kecepatan kompresi pengontrolan kapasitas motor dengan double fan pengontrolan kapasitas dengan mengatur beban pendinginan pengontrolan kapasitas pendinginan secara multi fan
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 11 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
17. Bila beban sistem refrigerasi jatuh di bawah harga minimal yang diijinkan a.. Under pressure b.. Undercharge c.. Zero load d.. Loose charge 18 . Pengontrolan kapasitas kompresor a. On/Off control b. Silinder unloader c. Hotgas
by-pass
d. Benar semua 20. Menyalurkan secara by-pass gas superheat refrigeran tekanan tinggi ke evaporator a. Zero Load b. Hot gas defrost c. Defrost d. A dan c benar
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 12 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Kunci Jawaban (buku penilaian)
Essay Test
3.
1.
a. Perbandingan kompresi = b. Efisiensi volumetric =
2.
a. Perbandingan kompresi = b. Efisiensi volumetric =
3. a. Tekanan suction == b. Perbandingan kompresi e. Efisiensi volumetric =
kunci jawaban Pilihan ganda 1. d
11. a
2. a
12. c
3. c
13. c
4. a
14. a
5. d
15. b
6. c
16. a
7. b
17. c
8. a 9. c 10. b
18. a 19. c 20. B
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 13 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Pengujian Kompresor Tujuan Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum di tandatangani. a
b
No. Benar
Salah
No. Benar
c Salah
No. Benar
1.
1.
11.
2.
2.
12.
3.
3.
13.
4.
14.
5.
15.
6.
16.
7.
17.
8.
18.
9.
19.
10.
20.
Salah
Apakah semua pertanyaan Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri dijawab dengan benar
dengan waktu yang telah
ditentukan ? YA
TIDAK
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 14 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Tugas Praktik Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri 1. Nama Tugas I
: Memelihara Dan Memperbaiki compressor
semi
hermatic 7,5 HP. 2. Waktu Penyelesain Tugas I : 180 menit 3. Tujuan Pelatihan
:
Setelah menyelesaikan tugas Memelihara Dan Memperbaiki compressor
semi
hermatic 7,5 HP.peserta mampu : a. Memelihara dan memperbaiki compressor semi hermatic 7,5 HP. b. Mengerjakan penemuan kesalahan pada kompressor semi hermatic 7,5 HP. c. Memperbaiki/mengganti kesalahan kompressor semi hermatic ukuran besar. d. Menservice kembali kompressor semi hermatic sehingga dapat bekerja secara normal. e. Membuat laporan pemeliharaan berkala . 4. Daftar Alat/Mesin dan Bahan : NO. A.
NAMA BARANG
SPESIFIKASI
KETERANGAN
ALAT 1. kompressor
7.5 HP
Bitzer V
2. Tang lancip 3. Kunci sock
Satu set
4. Flaring & swaging tool 5. Kunci napring 6. Tang Ampere
5 – 300 A
7. AVO meter
digital
8. Kunci Inggris
12 inchi
9. tracker Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 15 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
10. Pahat bulat 11. OBENG kembang 12 OBENG plat 13. Kunci ring
Satu set
14. Kunci pas
Satu set
15. Tang kombinasi 15. recoveri B.
BAHAN 1. Modul pelatihan 2. Pipa tembaga 3. Nitrogen 4. shigmat 5. micrometer 6. bensin 7. amplas 8. kwas 9. Sikat kawat
10. Minyak pelumas 11. Majun
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 16 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
5. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas I NO
DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI
POIN YANG DICEK
PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK
1. Baca dan catat nameplate pada Cara pengukuran kompressor semi hermatik. 2. Ukurlah tahanan pada kumparan kompressor semi hermatik.
Hasil pengukuran dan analisa
3. Lakukan pengecekan ampere motor pada kompressor .
Hasil pengujian
4. Lakukan pengecekan kompressi pada kompressor . 5. Kosongkan sistem pendingin.
Hasil pengujian Keselamatan kerja Dan SOP
6. Membongkar komp.semi hermatic 7,5 HP. yang rusak
Cara bongkar
7. Mengerjakan penemuan kesalahan
komisioning
8. Menganalisa kompressor yang di bongkar
Cara pengukuran dan analisa
9. Memperbaiki /mengganti komponen yang rusak
Hasil pengujian
10 menservice kembali sistem
Cara menghidupkan lagi
Buat laporan hasil pekerjaan
Isi laporan
Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?
YA
TIDAK
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai : Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 17 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
1. Indikator Unjuk Kerja (IUK): a. Mampu menguji operasi sistem pendingin compressor semi hermatic 7,5 HP. b. Mampu membongkar,mengganti componen yang rusak dan memasang kembali compressor semi hermatic 7,5 HP. 2. Mampu mengisi sistem pendingin compressor ukuran besar. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah : c. Memperhatikan jam kerja sehingga tidak kecapaian, antara jam kerja dan istirahat proporsional d. Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak taat asas. e. Waktu pompa vakum, alat las, dan alat lainnya mengikuti petunjuknya masing-masing yang sudah ditetapkan. 3. Standar Kinerja a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan. b. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesa-lahan kegiatan kritis. a. Instruksi Kerja 4. Metoda Manual 1) Ukurlah tegangan sumber, arus yang megalir pada sistem pendingin compressor semi hermatic 7,5 HP. 2) Baca dan catat nameplate pada compressor semi hermatic 7,5 HP. 3) Kosongkan sistem pendingin. 4) Simpan refrigeran pada tabung yang sudah disediakan dan berikan label. 5) Membongkar compressor yang rusak. 6) Menganalisa compressor yang di bongkar 7) Memperbaiki /mengganti komponen yang rusak. Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 18 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
8) menservice kembali sistem. 9) Buat laporan hasil pekerjaan 5. Menggunakan peralatan sevice 1) Siapkan Mesin 3R, ikuti buku petunjuk operasional. 2) Recoveri refrigerant dari sistem. 3) Pilih peralatan yang sesuai untuk membongkar kompresor. 4) Gunakan peralatan untuk melepas paking. 5) Gunakan takel untuk melepas bearing. 6) Tandai diatas piston sebelum di lepas dengan alat penggores 7) Gunakan kwas untuk mencuci 8) Buat laporan hasil pekerjaan. 6. Langkah Kerja a. Metoda Manual 1)
Mengukur tegangan sumber, arus yang megalir pada sistem pendingin compressor , temperatur kabin, dan tekanan suction.
2)
Membaca dan mencatat nameplate pada compressor ukuran besar.
3)
Melakukan pengecekan kebocoran.
4)
Mengosongkan sistem pendingin dengan menggunakan tang penusuk.
5)
Menyimpan refrigeran pada tabung yang sudah disediakan dan memberikan label.
6)
Mengisi sistem pendingin compressor ukuran besar.
7)
Mengukur tegangan sumber, arus yang megalir pada sistem pendingin compressor
ukuran besar, temperatur kabin, tekanan suction dan
massa refrigeran. 8)
Melakukan pengecekan kebocoran.
9)
Membuat laporan hasil pekerjaan.
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 19 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Tugas Praktik Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri 1. Nama Tugas II
: Memelihara
Dan
Memperbaiki
Kondensor
berpendingin air/udara. 2. Waktu Penyelesain Tugas II : 60 menit 3. Tujuan Pelatihan
:
Setelah menyelesaikan tugas Memelihara Dan Memperbaiki Kondensor berpendingin air/udara peserta mampu: a. Memelihara dan memperbaiki Kondensor berpendingin air maupun udara. b. Mengerjakan penemuan kesalahan pada Kondensor berpendingin air maupun udara. c. Memperbaiki/mengganti kesalahan Kondensor berpendingin air maupun udara. d. Memasang kembali kondensor berpendingin air maupun Udara sehingga dapat bekerja secara normal. 4. Daftar Alat/Mesin dan Bahan : NO. A.
NAMA BARANG
SPESIFIKASI
KETERANGAN
ALAT 1. Kondensor udara/air 2. blower
7,5 HP 1/3 HP 3 phasa 380V
3. Sisir sirip 4. Obeng kembang 5. Obeng plat
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 20 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
NO.
NAMA BARANG
Kode Modul LOG.OO18.034.01
SPESIFIKASI
KETERANGAN
6. Tang lancip 7. Kunci ring 8. Kunci pas 9. Flaring & swaging tool 10. Peralatan las 11. Sikat pembersih pipa 12. Compressor udara 13. Cacher weter pressure
chemical ric 15,proton
11. Cover plat 12. Tang potong 13. Tang kombinasi 14. Kacher water pressure 15. Sikat kawat 16. Kunci Inggris 17. Kunci sock 18. Compressor angin
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 21 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
B.
BAHAN
Kode Modul LOG.OO18.034.01
SPESIFIKASI
KETERANGAN
1. Modul pelatihan 2. Kimia proton
Pembersih kotoran
3. Gas nitrogen
Pembersih pipa dlm
4. bensin 5. Kawat las perak 6. Sabun (diterjen) 7. Majun 8. Sarung tangan 9. Kacamata pelindung
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 22 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
5. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas II
NO
DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI
POIN YANG DICEK
1. Baca dan catat nameplate pada Kondensor.
Penulisan dianalisa
2.
Keselamatan kerja
Bukalah penutup Kondensor
PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK
Dan SOP 3. Lakukan pengecekan pada pipa. 4.
Bersihkan kondensor dengan air tekanan tinggi.
5. Membersihkan pipa kondensor bagian dalam
Hasil pengujian Cara penggunaan pompa air tekanan Cara penanganan dan analisa hasilnya
6. Lakukan pengecekan kebocoran.
Hasil pengujian
7. Pemasangan kembali condensor
Langkah pemasangan
8. Buat laporan hasil pekerjaan.
Isi laporan
Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?
YA
TIDAK
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 23 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
6. Indikator Unjuk Kerja (IUK): b. Mampu menguji operasi sistem pendingin dengan kondensor berpendingin air maupun udara. a. Mampu membongkar,mengganti componen yang rusak dan memasang kembali kondensor berpendingin air maupun udara. 7. Mampu merawat dan memperbaiki komponen kondensor pendingin berpedoman pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja a. Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah : Memperhatikan jam kerja sehingga tidak kecapaian, antara jam kerja dan istirahat proporsional b. Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak taat asas. 8. Standar Kinerja a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan. b. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesalahan kegiatan kritis. 9. Instruksi Kerja Metoda Manual 1)
Ukurlah tegangan sumber, arus yang megalir pada sistem pendingin . temperatur, dan tekanan suction dan discherge.
2)
Baca dan catat nameplate pada condrnsing unit.
3)
Lakukan pengecekan kebocoran.
4)
Kosongkan sistem pendingin dari refrigerant.
5)
Simpan refrigeran pada tabung yang sudah disediakan dan berikan label.
6)
Bongkar condensor dari condensing unit
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 24 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
7)
Komisioning catat kondisi kondensor.
8)
Bersihkan kondensor dengan air tekanan tinggi.
9)
Bersihkan pipa bagian dalam
10)
Pasang kembali condensor padacondensing unit.
11)
Buat laporan hasil pekerjaan.
Kode Modul LOG.OO18.034.01
10. Menggunakan peralatan sevice 1. Siapkan buku petunjuk teknis. 2. Siapkan peralatan las dalam kondisi baik. 3. Pilih peralatan yang sesuai untuk membongkar kondensor. 4. Gunakan peralatan yang tepat untuk melepas kondensor. 5. Gunakan sisir untuk meluruskan sirip. 6. Siapkan kompressor dan gunakan sesuai kebutuhan 7. Gunakan kwas untuk mencuci 8. Buat laporan hasil pekerjaan.
11. Langkah Kerja Metoda Manual 1)
Mengukur tegangan sumber, arus yang megalir pada sistem pendingin, temperatur, dan tekanan suction dan discharge.
2)
Membaca dan mencatat nameplate pada condensing unit.
3)
Melakukan pengecekan kebocoran.
4)
Mengosongkan sistem pendingin dari refrigerant.
5)
Menyimpan refrigerant pada tabung yang sudah disediakan dan memberikan label.
6)
Membongkar kondensor
7)
Memeriksa pengecekan kondisi kondensor.
8)
Membersihkan dan merawat sirip dan pipa bagian dalam.
9)
Memasang kembali kondensor.
10)
Membuat laporan hasil pekerjaan.
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 25 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Tugas Praktik Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
1. Nama Tugas III
Memelihara Dan Memperbaiki Komponen kelistrikan Pendingin Di Industri
:
2. Waktu Penyelesain Tugas III : 60 menit 3. Tujuan Pelatihan
:
Setelah menyelesaikan tugas Memelihara Dan Memperbaiki Komponen kelistrikan Pendingin Di Industri. peserta mampu: a. memelihara dan memperbaiki komponen kelistrikan dan control. b. Menguji dan menyetel kerja komponen kelistrikan dan control. 4. Daftar Alat/Mesin dan Bahan : NO. A.
NAMA BARANG
SPESIFIKASI
KETERANGAN
ALAT 1. thermostat 2.
Low and high presure swich
3. Box control 4. Solonoid valve gas 5. Solonoid valve water 6. Oil presure control 7. rilay 8. kontactor 9. Thermos/overload Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 26 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
NO.
NAMA BARANG
Kode Modul LOG.OO18.034.01
SPESIFIKASI
KETERANGAN
12. Cover plat 13. Tang potong 14. Tang kombinasi 15. Tang lancip 16. Kunci ring pas
set
17. Kunci Inggris
set
18. Kunci sock
set
19. Kunci inggris
15 inchi
20. kwas
1,5 inchi
2 bh
21. Angin compressor 22. Avometer digital
B.
BAHAN 1. Modul pelatihan 2. Nut neppel 3. Gas oxy acetylin 4. Flux (borax) 5. Refrigeran 6. Minyak bensin 7. Sabun (diterjen) 8. Majun 9. Sarung tangan
10. Kacamata pelindung
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 27 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
5. Indikator Unjuk Kerja (IUK): a. Mampu menguji operasi komponen kelistrikan mesin pendingin. b. Mampu merawat dan memperbaiki komponen kelistrikan mesin pendingin. 6. Mampu merawat dan memperbaiki komponen kelistrikan mesin pendingin sesuai dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah : a. Memperhatikan jam kerja sehingga tidak kecapaian, antara jam kerja dan istirahat proporsional b. Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak taat asas. c. Waktu mesin 3R, pompa vakum, alat las, dan alat lainnya mengikuti petunjuknya masing-masing yang sudah ditetapkan. 7. Standar Kinerja a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan. b. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesalahan kegiatan kritis. 8. Instruksi Kerja a. Metoda Manual 1). Ukurlah tegangan sumber, arus yang megalir pada sistem pendingin, temperatur, tekanan suction dan discharge. 2). Baca dan catat nameplate pada unit mesin pendingin. 3). Lakukan pengecekan kebocoran pada aparature kelistrikan. 4). Lakukan pengecekan fungsi dari aparature/componen kelistrikan. 5). Lakukan penyetelen komponen kelistrikan sesuai dengan spesifikasi mesin. 6). Lakukan runing test dan amati. 7). Lakukan pengukuran tekanan,temperature,RPM blower. 8). Buat laporan hasil pekerjaan. Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 28 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
b. Menggunakan trainer refrigeration industri 1)
Siapkan trainer refrigeration industri, ikuti buku petunjuk operasional.
2)
Sambungkan trainer dengan arus sesuai spesifikasi.
3)
Hidupkan trainer selama 20 menit.
4)
Amati dan catat kondisi masing masing komponen kelistrikan.
5)
Lakukan pengesetan pada masing-masing komponen kelistrikan dan amati dan bandingkan dengan pengukuran pertama.
6)
Pastikan komponen yang diganti betul betul rusak tidak berfungsi dan melalui pengujian.
7)
Buat laporan hasil pekerjaan.
9. Langkah Kerja Metoda Manual 1). Ukurlah tegangan sumber, arus yang megalir pada sistem pendingin, temperatur, tekanan suction dan discharge. 2). Baca dan catat nameplate pada unit mesin pendingin. 3). melakukan pengecekan kebocoran pada aparature kelistrikan. 4). melakukan pengecekan fungsi dari aparature/componen kelistrikan. 5). melakukan penyetelen komponen kelistrikan sesuai dengan spesifikasi mesin. 6). melakukan runing test dan amati. 7). melakukan pengukuran tekanan, temperature, RPM blower. 8). Buat laporan hasil pekerjaan.
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 29 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
10.Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas III NO
DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI
POIN YANG DICEK
PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK
1. Ukurlah tegangan sumber, arus Cara pengukuran yang megalir temperatur pada trainer refrigeration industri . 2. Baca dan catat nameplate dan tekanan suction dan discharge 3. Hidupkan trainer selama 20 menit.
Hasil pengukuran dan analisa
4. Amati dan catat kondisi masing masing komponen kelistrikan.
Hasil pengujian komisioning
5. pengesetan pada masing-masing Hasil pengukuran komponen kelistrikan dan amati dan analisa dan bandingkan dengan pengukuran pertama. 6. Pastikan komponen yang diganti kalibrasi betul betul rusak tidak berfungsi dan melalui pengujian. . 7. Buat laporan hasil pekerjaan
pengukuran dan analisa hasilnya Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA
TIDAK
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 30 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Tugas Praktik Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
1. Nama Tugas IV
Memelihara Dan Memperbaiki Komponen tambahan mesinpendingin industry.
:
2. Waktu Penyelesain Tugas IV : 60 menit 3. Tujuan Pelatihan
:
Setelah menyelesaikan tugas Memelihara Dan Memperbaiki Komponen tambahan mesin pendingin industry.peserta mampu: a. Menguji operasi (kerja) receiver,acumulator,expansion masine side glass. b. Memelihara, memperbaiki dan menyetel receiver,acumulator,expansion masine ,filter drier dan side glass. C, Menentukan ,memastikan dan memutuskan bahwa komponen tambahan dalam keadaan baik ataupun rusak.
4. Daftar Alat/Mesin dan Bahan : NO. A.
NAMA BARANG
SPESIFIKASI
KETERANGAN
ALAT 1. Hand valve 2. receiver 3. acumulator 4. TXP 5. AXP 6. HXP 7. filter drier 8. side glass
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 31 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
NO.
NAMA BARANG
Kode Modul LOG.OO18.034.01
SPESIFIKASI
KETERANGAN
1. Cover plat 2. Tang potong 3. Tang kombinasi 4. Tang lancip 5. Kunci ring pas 6. Kunci Inggris 7. Kunci sock 8. Flaring & swaging tool 9. Obeng + 10. Manifolgauge
B.
BAHAN 1. Modul pelatihan 2. Nut neppel 3. Refrigeran 4. Minyak pelumas 5. Sabun (diterjen) 6. Majun 7. Swaging flaring tool 8. Vacum pump 9. Sarung tangan
10. Kacamata pelindung
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 32 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
5. Indikator Unjuk Kerja (IUK): a. Mampu menguji operasi (kerja) receiver,acumulator,expansion masine side glass. b. Mampu memelihara, memperbaiki dan menyetel receiver, acumulator, expansion masine , filter drier dan side glass. C, Mampu menentukan ,memastikan dan memutuskan bahwa komponen tambahan dalam keadaan baik ataupun rusak. 6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah : a. Memperhatikan jam kerja sehingga tidak kecapaian, antara jam kerja dan istirahat proporsional b. Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak taat asas. c. Waktu pompa vakum, alat las, dan alat lainnya mengikuti petunjuknya masing-masing yang sudah ditetapkan. 7. Standar Kinerja a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan. b. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesa-lahan kegiatan kritis. 8. Instruksi Kerja Metoda Manual 1. memeriksa dan mengamati komponen Hand valve. 2. memeriksa dan mengamati komponen receiver 3. memeriksa dan mengamati komponen acumulator 4. memeriksa dan mengamati komponen thermostatic expansion valve 5. memeriksa dan mengamati komponen automatic expansion valve Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 33 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
6. memeriksa dan mengamati komponen HXP 7. memeriksa dan mengamati komponen filter drier 8. memeriksa dan mengamati komponen side glass 9. komisioning. 10. Buat laporan hasil pekerjaan.
9. Langkah Kerja Metoda Manual 1. membersihkan ,memperbaiki dan menyetel Hand valve 2. membersihkan , memperbaiki dan menyetel receiver 3. membersihkan , memperbaiki dan menyetel acumulator 4. membersihkan , memperbaiki dan menyetel thermostatic expansion valve 5. membersihkan , memperbaiki dan menyetel automatic expansion valve 6. membersihkan , memperbaiki dan menyetel HXP 7. membersihkan , memperbaiki dan menyetel filter drier 8. membersihkan , memperbaiki dan menyetel side glass 9. komisioning. 10. Buat laporan hasil pekerjaan.
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 34 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
10. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas IV NO
DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI membersihkan
,memperbaiki
1. menyetel Hand valve membersihkan
2. menyetel receiver
,
memperbaiki
POIN YANG DICEK dan dan
3. membersihkan , memperbaiki dan 4.
menyetel acumulator membersihkan , memperbaiki menyetel thermostatic expansion valve membersihkan
,
memperbaiki
5. menyetel automatic expansion
PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK
Cara penyetelan Cara memperbaiki
Cara penyetelan dan
dan
Cara memperbaiki
Cara penyetelan
valve
6. membersihkan , memperbaiki dan 7.
menyetel HXP membersihkan , menyetel filter drier
memperbaiki
Cara memperbaiki dan
8. membersihkan , memperbaiki dan
Cara memperbaiki
Cara memperbaiki
menyetel side glass
9. komisioning.
Catatan hasil
10. Buat laporan hasil pekerjaan.
Isi laporan
Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA
TIDAK
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai : Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 35 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
BAB III TUGAS UNJUK KERJA A. Tugas Unjuk Kerja I 1. Lakukan pengecekan besaran-besaran pada compressor semi hermatic 7,5 HP 2. Jelaskan langkah-langkah membongkar,menganalisa,memasang dan pengujian, compressor semi hermatic 7,5 HP B. Tugas Unjuk Kerja II 1. Lakukan pengecekan besaran-besaran pada Kondensor berpendingin air maupun udara. 2. Jelaskan langkah-langkah membongkar,menganalisa,memasang dan pengujian, Kondensor berpendingin air maupun udara.
C. Tugas Unjuk Kerja III 8. 1. 9. Lakukan pengecekan besaran-besaran pada komponen listrik pada mesin Pendingin Di Industri 10. 2, 11.Jelaskan langkah-langkah pengujian, komponen listrik sistem pendingin Di Industri D. Tugas Unjuk Kerja IV 1. Lakukan pengecekan besaran-besaran komponen tambahan pendingin industri.
pada sistem
2. Jelaskan langkah-langkah pengujian, membersihkan ,memperbaiki dan menyetel komponen tambahan pada sistem pendingin industri.
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 36 dari 37
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pendingin & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
BAB IV CEK LIST TUGAS
NO.
TUGAS UNJUK KERJA
1.
Tugas Unjuk Kerja I
2.
Tugas Unjuk Kerja II
3.
Tugas Unjuk Kerja III
4.
Tugas Unjuk Kerja IV
PENILAIAN K
BK
TGL
Apakah semua tugas unjuk kerja Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri telah dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan?
YA
TIDAK
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Menguji Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri Buku Kerja Versi: 2010
Halaman: 37 dari 37
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN BIDANG REFRIGERASI DAN AC
MEMELIHARA DAN MEMPERBAIKI SISTEM DAN KOMPONEN PENDINGIN DI INDUSTRI LOG.OO18.034.01
BUKU PENILAIAN
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------------- 1 BAB I
PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------- 2 A. Latar Belakang --------------------------------------------------------------------- 2 B. Tujuan ----------------------------------------------------------------------------- 2 C. Metoda Penilaian
BAB II
--------------------------------------------------------------- 2
PENILAIAN TEORI ................................................................................... 4 A. Lembar Penilaian Pengetahuan ------------------------------------------------ 4
BAB III PENILAIAN PRAKTIK ................................................................................ 8 A. Lembar Penilaian Keterampilan ------------------------------------------------ 8 BAB IV PENILAIAN SIKAP KERJA ..........................................................................13 A. Lembar Penilaian Sikap Kerja ------------------------------------------------- 13
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 1 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Buku penilaian untuk unit kompetensi Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri dibuat sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah menempuh tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku informasi dan buku kerja. Setelah latihanlatihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja maka untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya perlu dilakukan uji komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam buku penilaian ini. B. Tujuan Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara komprehensif dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau belum kompeten terhadap unit kompetensi Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri C. Metoda Penilaian 1. Metoda Penilaian Pengetahuan a.
Tes Tertulis Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan terlebih dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam bentuk tertulis yang dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan dalam proses pelatihan materi tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk obyektif tes, dalam hal ini benar-salah dan pilihan ganda.
b.
Tes Wawancara Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis sejauh itu diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan antara penilai dengan peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih dari satu orang.
2. Metoda Penilaian Keterampilan a.
Tes Simulasi Tes simulasi ini digunakan untuk menilai keterampilan dengan menggunakan media bukan yang sebenarnya, misalnya menggunakan tempat kerja tiruan
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 2 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
(bukan tempat kerja yang sebenarnya), obyek pekerjaan disediakan atau hasil rekayasa sendiri, bukan obyek kerja yang sebenarnya. b.
Aktivitas Praktik Penilaian dilakukan secara sebenarnya, di tempat kerja sebenarnya dengan menggunakan obyek kerja sebenarnya.
3. Metoda Penilaian Sikap Kerja a.
Observasi Untuk melakukan penilaian sikap kerja digunakan metoda observasi terstruktur, artinya pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar penilaian yang sudah disiapkan sehigga pengamatan yang dilakukan mengikuti petunjuk penilaian yang dituntut oleh lembar penilaian tersebut. Pengamatan dilakukan pada waktu peserta uji/peserta pelatihan melakukan keterampilan kompetensi yang dinilai karena sikap kerja melekat pada keterampilan tersebut.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 3 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
BAB II PENILAIAN TEORI Lembar Penilaian Pengetahuan: Unit kompetensi
:
Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Pelatihan
:
Teknisi pendingin industri
waktu
:
120 menit
PETUNJUK UMUM Jawablah materi tes ini pada lembar jawaban/kertas yang sudah disediakan. Modul terkait dengan unit kompetensi agar disimpan. Bacalah materi tes secara cermat dan teliti. Soal esay 1. Kapan ZERO LOAD tercapai ? …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
2. Jelaskan proses terjadinya lapisan es pada coil? …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………. 3. Penurunan suhu evaporator yang terlalu tajam tidak diharapkan, berikan alasannya? ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 4 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
4. Apa yang akan terjadi bila evaporatornya digunakan untuk mendinginkan cairan dan karena suhu yang terlalu rendah maka cairannya membeku ? ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… …………………..………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………. 5. Jelaskan apa perlunya melaksanakan pengontrolan kapasitas kompresor ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
Lingkarilah B jika pernyataan berikut benar dan S jika salah ! 1. B -
S
Tekanan evaporasi yang terlalu tinggi mengakibatkan formasi lapisan es pada permukaan coil evaporator. Tekanan evaporasi yang terlalu rendah mengakibatkan Zero load
2. B -
S
3. B -
S
Pencemaran acidic pada oli kompresor akibat uap air bercampur dengan refrigeran
4. B -
S
Efek tekanan kondensasi yang terlalu tinggi pada mesin refrigerasi Menurunkan suhu kondesing.
5. B -
S
Under voltage penyebab mesin pendingin mengalami short cycling.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 5 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
Lingkarilah satu jawaban yang anda anggap paling benar ! 1. Pencemaran acidic pada oli kompresor a. akibat adanya uap air b. akibat uap air bercampur dengan refrigeran c. akibat reaksi uap air + refrigeran + pemanasan d. akibat reaksi kimia antara refrigeran dan asam 2 On/Off kontrol hanya dapat digunakan pada a. sistem dengan beban fluktuasi b. sistem dengan beban konstan c. sistem dengan hot gas defrost d. sistem dengan silinder un loading 3. Multi speed control a. pengontrolan kapasitas kompresor dengan mengatur kecepatan kompresi b. pengontrolan kapasitas motor dengan double fan c. pengontrolan kapasitas dengan mengatur beban pendinginan d. pengontrolan kapasitas pendinginan secara multi fan 4. Bila beban sistem refrigerasi jatuh di bawah harga minimal yang diijinkan a. Under pressure multi fan 5. Bila beban sistem refrigerasi jatuh di bawah harga minimal yang diijinkan a. Under pressure b. Undercharge c. Zero load d. Loose charge 6. Pengontrolan kapasitas kompresor a. On/Off control b. Silinder unloader c. Hotgas by-pass d. Benar semua 7 Pada saat hot gas defrost harus dipertahankan suhu kondensingnya a. sama dengan suhu ambient b. di atas suhu ambient c. 90 derajad Fahrenheit d. b dan c benar 8 Menyalurkan secara by-pass gas superheat refrigeran tekanan tinggi ke evaporator a. Zero Load b. Hot gas defrost c. Defrost d. A dan c benar Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 6 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
9. Efisiensi volumetric tergantung pada a. Jumlah refrigeran b. Jumlah piston b.
Perbandingan kompresi
c.
d. Benar semua
10. Besarnya compressor displacement tergantung pada a. Diameter piston b. Langkah piston c. Jumlah piston d. Benar semua 11. Jumlah volume gas yang dipompa oleh kompresor tergantung pada a. Diameter piston b. Langkah piston c. Jumlah piston d. Benar semua 12. Tipe kompresor yang banyak digunakan pada mesin refrigerasi adalah a. Resiprokasi b. Rotari c. Sentrifugal d. Benar semua 13. Tentukan kecepatan piston bila diketahui langkah piston 100 mm dan berputar dengan kecepatan 1200 rpm. a. 4 m/s b. 2 m/s c. 3 m/s d. 2,4 m/s
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 7 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
14. Bila kecepatan rotasionalnya naik menjadi 3000 rpm, berapa langkah piston bila diinginkan kecepatan gerak pistonnya 4 m/s a. 33,3 mm b. 3,33 mm c. 0,33 mm d. 333 mm 15. Gejala pencemaran pada oil kompresor adalah a. Adanya unsur asam (acid) pada oli kompresor b. Timbulnya panas yang berlebihan c. Berkurangnya jumlah loi pada crankcase d. Benar semua 16. Masalah siklus refrigerasi yang dapat membahayakan kompresor adalah a. Tekanan evaporasi yang terlalu rendah b. Sirkulasi oli yang memburuk c. Beban minimm dalam waktu terus menerus d. Benar semua 17. Akibat formasi lapisan es pada permukaan coil evaporator a. Tekanan evaporasi yang terlalu tinggi b. Sirkulasi oli yang memb uruk c. Beban minimm dalam waktu terus menerus d. Benar semua 18. Tekanan evaporasi yang terlalu rendah mengakibatkan a. over heating b. sirkulasi memburuk c. Zero load d. Benar semua 19. Pencemaran acidic pada oli kompresor a.
oli ber ampur udara
b. c. d.
akibat uap air bercampur dengan refrigeran akibat reaksi uap air + refrigeran + pemanasan akibat reaksi kimia antara refrigeran dan asam
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 8 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
20. On/Off kontrol hanya dapat digunakan pada a. sistem dengan beban fluktuasi b. sistem dengan beban konstan c. sistem dengan hot gas defrost d. sistem dengan silinder un loading 21.
Multi speed control a. pengontrolan kapasitas kompresor dengan mengatur kecepatan kompresi b. pengontrolan kapasitas motor dengan double fan c. pengontrolan kapasitas dengan mengatur beban pendinginan d. pengontrolan kapasitas pendinginan secara multi fan
22.
Bila beban sistem pendingin jatuh di bawah harga minimal yang diijinkan a.Under pressure b. Undercharge c. Zero load d. Loose charge
23 . Pengontrolan kapasitas kompresor a. On/Off control b. Silinder unloader c. Hotgas
by-pass
d. Benar semua 24.
Menyalurkan secara by-pass gas superheat refrigeran tekanan tinggi ke evaporator a. Zero Load b. Hot gas defrost c. Defrost d. A dan c benar
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 9 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
CEK LIST PENILAIAN PENGETAHUAN NO. KUK
NO. SOAL esay 1 2 3 4 5 B-S A.1. A.2. A.3. A.4. A.5. PG B.1. B.2. B.3. B.4. B.5. B.6. B.7. B.8. B.9. B.10. B.11. B.12. B.13. B.14. B.15. B.16. B.18. B.19. B.20. B.21. B.22. B.23. B.24.
KUNCI JAWABAN
JAWABAN PESERTA
KETERANGAN K
BK
B B B S S b d a D b a b b D b a a A D a c a b a c a c b
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 10 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
BAB III PENILAIAN PRAKTIK (1) LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN Judul Unit
: Memelihara Dan Memperbaiki kompressor semi hermatik 7,5 HP
Kode Unit Waktu Uji
: LOG.OO18.034.01 : 180 menit
Nama Peserta
: ………………………………………………………………………
Tanda Tangan
: ………………………………………………………………………
Tanggal
: ………………………………………………………………………
No.
1.
Instruksi Kerja Spesifikasi compressor
Parameter
Tegangan/voltage power listrik …………………volt Arus listrik sistem pendingin ……………………. ampere Temperatur ruang/kabin …………………………. °C Tekanan Suction ………………………………………psi Membaca dan mencatat name plate : …………………………………………………………………… ……………………………………………………………………
2.
Komisioning dan Bongkar pasang compressor
Jenis compressor ............................................ Mengecek kebocoran compressor…………………… Mengecek kwalitas oli …………………………………… Diameter piston/kondisi …………………………….inchi Diameter boring/kondisi …………………………… inchi Diameter kransaf/kondisi …………………..………inchi
3.
Memasang kembali dan pengujian
Mencuci /membersihkan……………………………… Mengecat ………………………………………………… Memasang paking ……………………………………… Kekerasan pengencangan baut …………………….Kg/cm2 Banyaknya/Ukuran oli……………………………….. lbs Cek bocor dengan tekanan anin………………… bar Menguji tekanan discharge………………………… PSI
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 11 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
PENILAIAN PRAKTIK (2) LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN Judul Unit
: Memelihara Dan Memperbaiki kondensor 7,5 HP
Kode Unit Waktu Uji
: LOG.OO18.034.01 : 60 menit
Nama Peserta
: ………………………………………………………………………
Tanda Tangan
: ………………………………………………………………………
Tanggal
: ………………………………………………………………………
No.
1.
Instruksi Kerja Spesifikasi kondensor
Parameter
Jenis kondensor ……………………………………….. Kapasitas condenser ……………………………….. BTU/h Membaca dan mencatat name plate : …………………………………………………………………… …………………………………………………………………… ……………………………………………………………………
2.
Komisioning dan Bongkar kondensor
Kondisi kondensor ……………………………………….. Panjang dan diameter pipa condenser ………….inchi Volume condenser
…………………………… inchi
Kondisi sirip dan pipa bagian dalam ……………….. Pencucian dan flasing pipa bagian dalam ……….. Memperbaiki sirip-sirip Menguji fan/blower ……………………………………..omh 3.
Memasang kembali dan pengujian
Cek bocor Memasang kondensor ……………………………. Memasang fan/blower ……………………………. Tes run
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 12 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
BAB III PENILAIAN PRAKTIK (3) LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN Judul Unit
: Memelihara Dan Memperbaiki komponen kelistrikan 7,5 HP
Kode Unit Waktu Uji
: LOG.OO18.034.01 : 60 menit
Nama Peserta
: ………………………………………………………………………
Tanda Tangan
: ………………………………………………………………………
Tanggal
: ………………………………………………………………………
No.
1.
Instruksi Kerja Spesifikasi komponen kelistrikan pada neme plate
Parameter
Low and high pressure swich. Thermostat. Solonoid valve gas Solonoid valve water Thimer Heater Kontactor Rilay Swich,selektor
2.
Komisioning Bongkar memperbaiki ,mengukur dan mengeset
Umur komponen …………………………………………………thn Kondisi komponen …………………………………………….. Penggantian komponen ........................................ Pengukuran tahanan dari masing masing komponen Pengujian……………………………………………………………
3.
Memasang kembali
Memasang komponen Tes run setelah 20 menit baru pengukuran.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 13 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
BAB III PENILAIAN PRAKTIK (4) LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN Judul Unit
: Memelihara Dan Memperbaiki komponen tambahan mesin Pendingin 7,5 HP
Kode Unit Waktu Uji
: LOG.OO18.034.01 : 60 menit
Nama Peserta
: ………………………………………………………………………
Tanda Tangan
: ………………………………………………………………………
Tanggal
: ………………………………………………………………………
No.
1.
Instruksi Kerja Spesifikasi komponen kelistrikan pada neme plate
Parameter
Merek dan jenis komponen Expansion masine ………………………………………………… Receiver tank………………………………………………………… Side glass………………………………………………………………… Accumulator…………………………………………………………… Filter drier………………………………………………………………. Heat excharger………………………………………………………… Hand kran…………………………………………………………………
2.
3.
Komisioning Bongkar memperbaiki ,mengukur dan mengeset
Membongkar dan mengecek.
Memasang kembali
Menguji dan mengukur komponen.
Memastikan sub. Komponen dalam keadaan baik . Memastikan penggantian komponen. Mencatat dan melaporkan kondisi komponen.
Memasang kembali komponen. Test run amati setelah komponen bekerja 20 menit.
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 14 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
LEMBAR PENILAIAN PRAKTEK (1) Judul Unit
: Memelihara Dan Memperbaiki kompressor semi hermatik 7,5 HP
Kode Unit Waktu Uji
: LOG.OO18.034.01 : 120 menit
Nama Peserta
: …………………………………………………………………………
Tanggal
: ………………………………………………………………………… Pelaksanaan Hasil Uji Kegiatan Ya Tidak Ya Tidak
No. 1.
Mengamati compressor semi hermatic 7,5 HP
2.
Mempelajari gambar konstruksi kompressor
3.
Memilih peralatan untuk membongkar.
4.
Mencatat name plate
5.
Merecoveri refrigerant dan menyimpan.
6.
Mengeluarkan oli
7.
Membuka baud compressor seni hermatik
8.
Melepaskan seal dan paking
9.
Melepaskan valve
10.
Membongkar kanshaf
11.
Mengeluarkan piston
12.
Mencuci dan membersihkan
13.
Mengecat blok mesin dengan cat piloc
14.
Mengukur dan mencatat boring dan piston
15.
Mengukur dan mencatat komparan motor
16.
Memasang kembali
17.
Flasing nitrogen
18.
cek bocor
19.
Menguji tekanan discharge sampai 400 PSI Jakarta, …………………………… Asesor ………………………………………
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 15 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
LEMBAR PENILAIAN PRAKTEK (2) Judul Unit
: Memelihara Dan Memperbaiki kondensor 7,5 HP
Kode Unit Waktu Uji
: LOG.OO18.034.01 : 60 menit
Nama Peserta
: …………………………………………………………………………
Tanggal
: ………………………………………………………………………… Pelaksanaan Hasil Uji Kegiatan Ya Tidak Ya Tidak
No. 1.
Mengamati kodisi condenser 7,5 HP.
2.
Mempelajari gambar konstruksi kondensor.
3.
Memilih peralatan untuk membongkar.
4.
Mencatat name plate.
5.
Membongkar rumah kondensor.
6.
Melepaskan pipa kondensor dengan las gas
7.
Membongkar kondensor.
8.
Membongkar Fan/blower.
9.
Melepaskan daun kipas fan.
10.
Mencuci dan membersihkan.
11.
Memperbaiki sirip kondensor.
12.
Mengukur dan mencatat panjang condensor
13.
Mengukur dan mencatat luas kondensor.
14.
Flasing dengan cairan penghancur kerak bagian dalam pipa.
15.
Flasing nitrogen
16.
cek bocor dengan tekanan nitrogen
17.
Memasang kembali dilas pipa.
18.
Menguji tekanan discharge sampai 400 PSI Jakarta, …………………………… Asesor ………………………………………
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 16 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
LEMBAR PENILAIAN PRAKTEK (3) Judul Unit
: Memelihara Dan Memperbaiki komponen kelistrikan 7,5 HP
Kode Unit Waktu Uji
: LOG.OO18.034.01 : 60 menit
Nama Peserta
: …………………………………………………………………………
Tanggal
: ………………………………………………………………………… Pelaksanaan Hasil Uji Kegiatan Ya Tidak Ya Tidak
No. 1.
Mengamati kodisi komponen kelistrikan
2.
Mempelajari gambar konstruksi komponen kelistrikan.
3.
Memilih peralatan untuk membongkar.
4.
Mencatat name plate.
5.
Melepas komponen kelistrikan.
6.
Mencuci dan membersihkan.
7.
Mengukur dan mencatat
8.
Memperbaiki komponen kelistrikan.
9.
Mengeset/menyetel komponen kelistrikan
10.
Memasang kembali
11.
cek bocor dengan tekanan nitrogen
Jakarta, …………………………… Asesor
………………………………………
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 17 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
LEMBAR PENILAIAN PRAKTEK (4) Judul Unit Kode Unit Waktu Uji
: Memelihara Dan Memperbaiki komponen tambahan mesin Pendingin 7,5 HP : LOG.OO18.034.01 : 60 menit
Nama Peserta
: …………………………………………………………………………
Tanggal
: ………………………………………………………………………… Pelaksanaan Hasil Uji Kegiatan Ya Tidak Ya Tidak
No. 1.
Mengamati kodisi komponen tambahan
2.
Mempelajari gambar konstruksi komponen tambahan.
3.
Memilih peralatan untuk membongkar.
4.
Mencatat name plate.
5.
Melepas komponen tambahan.
6.
Mencuci dan membersihkan.
7.
Mengukur dan mencatat
8.
Memperbaiki komponen tambahan.
9.
menyetel komponen tambahan
10.
Memasang kembali
11.
Flasing nitrogen
12.
cek bocor dengan tekanan nitrogen
Jakarta, …………………………… Asesor
………………………………………
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 18 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
CHECKLIST AKTIFITAS PRAKTEK (INDIKATOR UNJUK KERJA SKILL) NO UNIT
: LOG.OO18.034.01
JUDUL UNIT
: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri : ......................................................................................
NAMA ASESI
INDIKATOR UNJUK KERJA Mampu melakukan pengecekan sistem pendinginan Mampu melakukan penentuan dan pencatatan tekanan dan temperatur pada sistem pendinginan Mampu memisahkan kesalahan dan menentukan tindakan korektif yang tepat pada sistem pendinginan Mampu mengevakuasi refrigerant dari sistem pendinginan Mampu membongkar Komponen Pendingin Industri
Mampu melakukan pemasangan, mengganti dan penyetelan Komponen Pendingin Industri Mampu melakukan pemeliharaan Komponen Pendingin Industri Mampu melakukan penambahan minyak pelumas pada sistem pendinginan Mampu melakukan pengecekan sistem pendinginan untuk menemukan kebocoran
TUGAS Ukur tegangan dan arus pada sistem pendingin Ukur tekanan dan temperature suction dan discharge
HAL-HAL YANG DIAMATI
PENILAIAN K BK
Cara melakukan pengecekan Cara pembacaan alat ukur Cara melakukan pengecekan Cara pembacaan alat ukur
Bandingkan hasil pengukuran dengan name plate yang tercantum pada mesin pendingin Tempatkan refrigerant hasil recovery ke dalam tabung dan beri tanda Membongkar kompressor,kondensor,kompo nen kelistrikan dan komponen tambahan Memasang danmengganti kompressor,kondensor,kompo nen kelistrikan dan komponen tambahan Memmelihara kompressor,kondensor,kompo nen kelistrikan dan komponen tambahan Tambahkan minyak pelumas pada sistem pendingin
Analisa hasil pengukuran Menentukan kesalahan Menentukan tindakan korektif yang benar Cara evakuasi refrigerant
Lakukan deteksi kebocoran dengan leakage detector dan air sabun
Cara melakukan pengecekan Cara pembacaan alat ukur
Cara melakukan
Cara melakukan
Cara melakukan
Cara pengisian pelumas
Catatan : ……………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………… Tanda Tangan Asesi
: ………………………….
Tanda Tangan Asesor : …………………………
Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 19 dari 20
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Refrigeration & AC
Kode Modul LOG.OO18.034.01
BAB IV PENILAIAN SIKAP KERJA
CEK LIST PENILAIAN SIKAP KERJA
Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri INDIKATOR UNJUK KERJA
NO. KUK
1. Harus teliti, cermat dan sesuai dengan SOP
1.3
2. Harus teliti, cermat dan sesuai dengan SOP
1.4
3. Harus teliti, cermat dan sesuai dengan SOP
1.5
4. Harus teliti, cermat dan sesuai dengan SOP
1.6
5. Harus teliti, cermat dan sesuai dengan SOP
1.7
6. Harus teliti, cermat dan sesuai dengan SOP
2.1
7. Harus teliti, cermat dan sesuai dengan SOP
2.2
8. Harus teliti, cermat dan sesuai dengan SOP
3.1
9. Harus teliti, cermat dan sesuai dengan SOP
3.2
K
BK
KETERANGAN
Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA
TIDAK
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai : ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Sistem Dan Komponen Pendingin Di Industri
Halaman: 20 dari 20