MODUL BAHASA INDONESIA KURIKULUM SMK 2004 MADYA 15 SENI MERINGKAS WACANA BIDANG KEAHLIAN : SEMUA BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN : SEMUA BIDANG KEAHLIAN
Waktu : 4 x 45 menit
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN 2005
Madya 15
i
SENI MERINGKAS WACANA BIDANG KEAHLIAN : SEMUA BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN : SEMUA BIDANG KEAHLIAN
Disusun Oleh : SUGIMAN SMK NEGERI 20 JAKARTA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN 2005
Madya 15
ii
KATA PENGANTAR Kurikulum SMK edisi 2004 merupakan penyempurnaan kurikulum SMK
edisi
kompetensi,
1999,
dengan
berbasis
luas
penekanan dan
pada
pendekatan
mendasar
serta
berbasis
penekanan
pengimplementasian pemelajaran berbasis kompetensi (CBT). Berbasis produksi (PBT) dan belajar tuntas (mastery learning) yang pada akhirnya kurikulum SMK edisi 2004 diharapkan dapat meningkatkan kompetensi lulusan sesuai dengan standar kompetensi yang diisyaratkan oleh Du/Di. Pengimplementasian konsep pemelajaran pada kurikulum SMK edisi 2004 diharapkan dapat terlaksana sebagaimana mestinya di sekolah. Untuk dapat melaksanakan hal tersebut, selain sumber daya manusia yang handal baik guru maupun tenaga kependidikan, juga dibutuhkan sarana prasarana yang memadai, serta sarana penunjang lainnya seperti ketersediaan bahan ajar yang diperlukan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten. Pengembangan pemelajaran berbasis kompetensi perlu didukung dengan bahan ajar yang memungkinkan setiap peserta diklat dapat belajar secara individual dan mandiri dalam menyelesaikan suatu unit kompetensi secara utuh. Modul ini dapat dipergunakan sebagai bahan ajar sesuai dengan kompetensi dengan berbagai inovasi dan modifikasi guru sebagai pembimbing diklat. Penyusun
Madya 15
iii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................
i
HALAMAN FRANCIS ................................................................
ii
KATA PENGANTAR...................................................................
iii
DAFTAR ISI ............................................................................
iv
PETA KEDUDUKAN MODUL .....................................................
v
MEKANISME PEMELAJARAN .....................................................
vi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................
1
A. Deskripsi..................................................................
1
B. Prasyarat .................................................................
1
C. Petunjuk Penggunaan Modul .....................................
1
D. Tujuan Akhir ............................................................
3
E. Kompetensi ..............................................................
4
F. Cek Kemampuan .....................................................
5
BAB II PEMELAJARAN ..............................................................
6
A. Rencana Belajar Peserta Diklat .................................
6
B. Kegiatan Belajar ......................................................
6
BAB III EVALUASI ..................................................................
17
III.1 Instrumen Penilaian ..............................................
17
III.2 Kunci Jawaban ......................................................
20
BAB IV PENUTUP.....................................................................
29
SENARAI.................................................................................
30
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................
33
Madya 15
iv
PETA KEDUDUKAN MODUL
Menyimak
1.1. Menyimpulkan informasi lisan yang tidak bersifat perintah 1.2. Memahami perintah lisan, baik yang diungkapan maupun yang tidak 2.1. Memahami perintah kerja tertulis
Membaca 2.2. Memahami makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam teks
M
3.1. Menggunaan kalimat
A 3.2. Membuat parafrasa lisan
D Y Berbicara
A
3.3. Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi 3.4. Bercakap-cakap (konversasi)
3.5. Berdiskusi
3.6. Bernegosiasi
3.7 Menyampaikan laporan
4.1. Membuat karangan
Menulis 4.2. Membuat deskripsi
4.3. Membuat eksposisi
4.4. Membuat ringkasan / rangkuman
4.5. Membuat simpulan
Madya 15
v
MEKANISME PEMELAJARAN
START Lihat Kedudukan Modul
Lihat P etu njuk Peng gunaan Modu l
Kerjakan Cek Kemampu an
Nilai 7>=
Nila i <=7
Fasilitato r Kegiatan Bela jar 1
Kegiatan Bela jar n
Nilai < 7
Evalu asi Te rtu lis & Praktik
Nil ai 7 >=
Madya 15
Mo dul berikutnya / Uji Kompetensi
vi
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini disusun untuk memudahkan peserta diklat dalam mempelajari mata diklat Bahasa Indonesia, khususnya subkompetensi menulis yaitu “Membuat ringkasan/Rangkuman.” Lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan modul ini adalah dua kali tatap muka (2x2x45 menit) untuk subkompetensi membuat ringkasan/rangkuman. Modul ini menuntut peserta diklat untuk memahami cara membuat ringkasan/rangkuman, kemudian menindaklanjuti secara cermat. Adapun tingkatan pemahaman cara membuat ringkasan dan rangkuman dengan baik minimal mencapai 70% maka peserta diklat harus membuat kembali sampai mencapai persyaratan yang telah ditentukan. Dengan mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang keahlian. B. Prasyarat Untuk mempelajari modul Bahasa Indonesia ini, peserta diklat harus menyelesaikan modul madya 14 yang menjadi syarat utama untuk memasuki keproses pemelajaran. C. Petunjuk Penggunaan Modul; a. Peserta Diklat 1. Gunakan teknik membaca cepat dalam mempelajari modul ini. 2. Pindai (scan) topik-topik bahasan modul. 3. Baca dan pahami modul dengan baik. 4. Ikuti ketentuan yang berlaku dalam setiap modul, khususnya waktu yang disediakan untuk bagian tertentu.
Madya 15
1
5. Kerjakan tugas-tugas dan uji kemahiran dengan cermat dan jujur. 6. Jangan melihat kunci jawaban sebelum waktunya. 7. Usahakan menyelesaikan setiap modul lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan. 8. Tingkatkan terus pemahaman Anda. (a) Target minimal skor nilai uji kemahiran adalah 70 (skala 100) (b) Jika target minimal 70% belum tercapai, mintalah saran fasilitator. (c) Jika skor nilai anda 70 % Anda diperbolehkan melanjutkan kemodul berikutnya. 9. Anda diperbolehkan bertanya kepada fasilitator (guru) jika dirasa perlu. 10. Laporkan
kemajuan
Anda
kepada
fasilitator
sebelum
melanjutkan kemodul berikutnya. b. Petunjuk untuk fasilitator (Guru) 1. Jelaskan terlebih dahulu kepada peserta diklat tentang cara mempelajari modul ini. 2. Bimbinglah peserta diklat Anda agar tidak mendapat kesulitan selama proses pemelajaran berlangsung. 3. Jika peserta diklat mengalami kesulitan dalam memahami modul ini, fasilitator dapat memberikan penjelasan tentang materi dengan contoh atau keterangan lainnya yang diperlukan peserta diklat. 4. Berilah penilaian atau kemajuan belajar peserta diklat Anda.
Madya 15
2
D. Tujuan Akhir Setelah
selesai
mempelajari
modul
ini,
peserta
diklat
diharapkan dapat ; 1. Meringkas/merangkum artikel sesuai dengan perintah modul. 2. Membuat ringkasan/rangkuman dengan menggunakan kerangka yang tepat. 3. Dapat menentukan tema yang terdapat dalam artikel secara cepat dan benar. 4. Membuat ringkasan/rangkuman dengan sistematis, isinya utuh, dan bahasanya mudah dipahami.
Madya 15
3
Madya 15
4
F. Cek Kemampuan Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda ceklist () pada kolom jawaban yang tersedia !
No
Soal
Jawaban Ya
1.
Dapatlah Anda membedakan judul karangan dengan tema ?
2.
Dapatkah Anda menyebutkan ciri-ciri judul yang baik ?
3.
Apakah Anda dapat menjelaskan arti ringkasan, rangkuman, bagan,
Tidak
dan sinopsis ? 4.
Apakah Anda dapat menjelaskan manfaat kerangka karangan
5.
Dapatkah Anda menggunakan tanda baca secara tepat dalam membuat rangkuman ?
6.
Dapatkah Anda menemukan kata-kata kunci dalam alinia ?
7.
Dapatkah Anda menjelaskan manfaat keterampilan membuat rangkuman sebuah artikel ?
8.
Dapatkah Anda membedakan karangan ilmiah dengan fiksi ?
9.
Dapatkah Anda membedakan alinia awal, tengah, dan akhir ?
10.
Dapatkah Anda membuat bagan, ringkasan, dan sinopsis secara cepat ?
Apabila Anda menjawab benar mencapai 80% atau lebih, Anda dapat menghubungi fasilitator untuk mengikuti ujian kompetensi. Tetapi apabila jawaban Anda benar kurang dari 80%, Anda harus mempelajari kembali modul ini sampai tuntas.
Madya 15
5
BAB II PEMELAJARAN A. Rencana Pemelajaran Peserta Diklat No
Jenis Kegiatan
1
Membaca cepat
2
Memahami isi
Tgl
Waktu
Tempat
Alasan
Disetujui oleh
Pancapaian
Perbaikan
fasilitator
2 x 2 x 45
bacaan 3
Membuat rangkuman
4
Menjawab tes
5
Menilai
B. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar a. Tujuan 1. Peserta diklat mampu merumuskan intisari artikel. 2. Peserta diklat mampu meringkas/merangkum artikel dengan menggunakan sistematika yang tepat, bentuknya benar,
dan
mudah dipahami. 3. Peserta diklat mampu mempraktikkan meringkas/merangkum artikel lain dengan baik. 4. Peserta
diklat
dapat
memahami,
terampil
meringkas/merangkum artikel sesuai dengan perintah.
Madya 15
6
b. Uraian Materi
Ringkasan adalah hasil meringkas. Hasilnya dapat berupa ikhtisar
artinya
pemandangan
secara
ringkas
dengan
cara
mengambil bagian yang penting-penting saja, bagan artinya
rancangan dengan mengambil hal yang penting-penting saja, merangkum artinya meringkas dalam bentuk pokok-pokoknya saja; sedang meringkas cerita disebut Sinopsis. Adapun
teknik
pembuatan
ringkasan,
ikhtisar,
bagan,
merangkum, dan sinopsis pada prinsipnya sama untuk mengambil pokok-pokoknyaa saja. Sedangkan perbedaannya pada bentuk hasil meringkas. Contoh : Salah satu presiden yang unik dan nyentrik di dunia ini adalah Presiden Abdurrahman Wahid. Dia dapat terpilih menjadi presien walaupun mempunyai penglihatan yang tidak sempurna, bahkan dapat dikatakan nyaris buta. Presiden ke-4 Republik Indonesia ini di awal masa jabatannya terlalu sering pula melakukan kunjungan ke luar negeri sehingga mengundang kritik pedas terutama dari lawan politiknya.
Abdurrahman
Wahid,
juga
sering
mengeluarkan
pernyataan yang kontroversial dan inkonsisten. Akibatnya, beliau sering diminta untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Namun, Suami dari Sinta Nuriah ini tetap pada prinsipnya dan tidak bergeming menghadapi semua itu. Lahmuddin Finaza, Komposisi Bahasa Indonesia, hal 151, 2002. Kata-kata kunci dari artikel di atas adalah : -
Dia
-
Presiden ke-4 Republik Indonesia ini
-
Abdurrahman Wahid
Madya 15
7
-
Sering
mengeluarkan
pernyataan
yang
kontroversial
dan
inkonsisten. -
Suami dari Sinta Nuriah
Hasil ringkasan : Dia (Abddurrahman Wahid), Presiden ke-4 Republik Indonesia sering mengeluarkan pernyataan kontroversial dan inkonsisten. Demikianlah suami dari Sinta Nuriah. Membaca wacana Bacalah wacana di bawah ini dengan teknik menerapkan membaca cepat dan tentukan kata-kata kunci sebagai dasar untuk membuat ringkasan / rangkuman. Kegiatan belajar 1. “MENGENAL BAPAK PRANGKO DUNIA” Prangko
berasal
dari
bahasa
Latin
“franco” yang berarti tanda pembayaraan untuk melunasi biaya pengiriman surat. Dengan kata lain biaya pengiriman surat tidak dibebankan kepada penerima surat, tetapi biaya harus dilunasi oleh pengirim surat.
Dengan menempelkan prangko pada sepucuk surat berarti biaya pengiriman
surat
telah
dilunasi
oleh
pengirim
surat.
Dalam
perkembangannya prangko tidak hanya sebagai tanda bukti telah membayar biaya pengepossan, tetapi dapat menjadi benda koleksi (collectible item) yang sangat besar daya tariknya.
Madya 15
8
Prangko mula-mula diciptakan oleh Sir Rowland Hill. Ia dilahirkan di Inggris tanggal 3 Desember 1795. Sejak kecil hidup dalam kemiskinan akibat perang Inggris dengan Perancis. Sir Rowland Hill senang
membaca
buku-buku
dongeng
anak-anak
karya
Miss
Edgeworth. Buku inilah yang mempengaruhi jiwa Rowland Hill menjadi manusia yang kerja keras, kreatif dan berjiwa sosial. Sejak kecil kesabaran, ketelitian dan kecerdasan sudah terpatri pada dirinya. Usia sebelas tahun bekerja membantu ayahnya mendirikan sekolah. Pada tahun 1826, Rowland mendirikan sekolah istimewa di Brice Castle di Totenham. Ia menjadi guru, menciptakan pendidikan
sistem
“Hazlewood”
adalah
“mempertegas
bahwa
kebenaran adalah sangat penting bagi siswa dan mahasiswa yang demokratis agar pendidikan dapat berhasil.” Demikian pula seorang guru mutlak harus memiliki disiplin diri yang kuat. Rowland Hill aktif di yayasan sosial untuk memberantas kemiskinan.
Di
parlemen
Inggris,
Rowland
menjabat
sebagai
sekretaris. Untuk memperlancar kerja Rowland Hill menciptakan mesin cetak. Ia senang mempelajari ilmu administrasi dan perpajakan. Rowland Hill berfikir bagaimana cara mendapat pemasukan uang untuk kerajaan dari pajak pengiriman surat. Agar kas kerajaan tidak rugi, Rowland Hill mengusulkan kepada parlemen agar ongkos pengiriman surat diturunkan, biaya dibayar di muka dengan menempelkan secarik kertas tanda pelunasan yang sekarang disebut prangko. Prangko terbit pertama kali tanggal 6 Mei 1840 di Inggris bergambar Ratu Victoria, berwarna hitam, di atas tertulis “postage” dan bagian bawah tertulis “One Penny” (harga nominal). Prangko pertama ini disebut “The Penny Black”. Setelah Inggris menerbitkan prangko, negara-negara lain ialah Zurich, Geneva, Basel, Mauritius,
Madya 15
9
Prancis, Bavaria, Amerika Serikat, dan Brazilia ikut menerbitkan prangko. Belanda pertamakali menerbitkan prangko tanggal 1 April 1864. prangko berwarna merah anggur, gambar raja Willem III dengan harga nominal 10 sen. Dalam perkembangannya, bentuk, warna, tema dan variasi prangko menjadi beranekaragam. Bahkan harga prangko semakin lama semakim mahal. Karena prangko makin lama makin menarik maka muncul orang yang senang mengoleksi prangko sebagai barang seni disebut felatelis. Pekerjaannya disebut Filateli. Sebagai seorang Filatelis harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang prangko. Doktor Gray, seorang pejabat museum di Inggris tercatat sebagai pengumpul prangko pertamakali. Prangko diambil dari surat kabar The London Times tahun 1841. Di Prancis, prangko sebagai alat peraga
guna
dalam
mempelajari
geografi.
Siswa
diwajibkan
mengumpulkan prangko sebagai bahan pelajaran dan koleksi. Pada tahun 1862, Lalier menerbitkan daftar prangko yang bergambar sangat indah dan menarik. Prangko dibentuk bervariasi, menarik dan temanya beraneka ragam. Dengan model prangko yang bervariasi, maka muncul kolektor dengan tema yang berbeda-beda. Prangko Indonesia bertemakan fauna, flora, olah raga, lukisan, gambar luar angkasa, pesawat terbang, kapal laut, kereta api, seni ukir, tokoh nasional, tokoh internasional dan tokoh-tokoh seniman. Filateli Indonesia mempunyai perkumpulan Filateli Indonesia (PFI) yang telah menjadi anggota Ferderation of Inter Asian Philately (FIAP) dan juga menjadi anggota Federasi
Filateli Internasional (FIP)
persatuan Filateli dunia. Pada tahun 1860, Rowland Hill mendapat penghargaan tertinggi dengan gelar “Knight”. Ia diangkat sebagai orang yang berhasil dan membuat sosial tingkat nasional yang diberi gelar “Sir” oleh kerajaan
Madya 15
10
Inggris. Rowland Hill juga mendapat sebutan Bapak Prangko Dunia. Pada tahun 1864, Rowland Hilll pensiun dari parlemen Hill diberi hadiah 20.000 poundserling. Ia meninggal tanggal 21 Agustus 1879, dimakamkan di London. Tes Formatif 1. Bacalah wacana “Mengenal Bapak Prangko Dunia” dengan cepat. Tulislah kata-kata kunci setiap alinea secara berurutan ! Alinia 1 .....................................
Alinia 5 .....................................
.....................................
.....................................
.....................................
.....................................
Alinia 2 .....................................
Alinia 6 .....................................
.....................................
.....................................
.....................................
.....................................
Alinia 3 .....................................
Alinia 7 .....................................
.....................................
.....................................
.....................................
.....................................
Alinia 4 .....................................
Alinia 8 .....................................
.....................................
.....................................
.....................................
.....................................
Tes Formatif 2. Membuat ringkasan Susunlah kata-kata kunci dalam bentuk kalimat yang baik menggunakan tanda baca yang tepat, dan komunikatif. Isi ringkasan harus sesuai dengan inti sari wacana. Ringkasan menggunakan Ejaan Yang Benar (EYD).
Madya 15
11
___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________
Tes Formatif 3. Carilah arti
kata-kata
di bawah ini
dengan
menggunakan kamus : 1) kolektor
:............................................
2) filateli
:............................................
3) kreativitas
:............................................
4) demokratis :............................................ 5) fauna
:............................................
6) flora
:............................................
7) geografi
:............................................
8) prangko
: ..............................................
9) modifikasi : .............................................. 10) fasilitator : ..............................................
Madya 15
12
Tes Formatif 4. Berilah tanda checklist () penulisan kata yang benar menurut EYD pada kotak yang tersedia ! 1.
deskripsi
diskripsi
2.
merubah
mengubah
3.
sub kompetensi
subkompetensi
4.
pengposan
pengeposan
5.
prancis
perancis
6.
di samping
disamping
7.
museum
mosium
8.
bervariasi
berfariasi
9.
inti sari
intisari
10.
analisis
analisa
Kegiatan belajar 2. Konsumen Tunda Pembelian Barang Surabaya,
Kenaikan
harga
BBM
mempengaruhi
perilaku
konsumen di Surabaya. Kesimpulan hasil survei Kantor Bank Indonesia (KBI) Surabaya menunjukkan, sebagian besar konsumen akan menunda pembelian barang tahan lama dan pengeluaran untuk rekreasi.
Selain
itu,
keyakinan
masyarakat
terhadap
kondisi
perekonomian menurun dibanding bulan berikutnya. Kepala bidang ekonomi dan moneter KBI Surabaya Amril mengatakan, dalam enam bulan mendatang pesimisme terhadap perekonomian
makro
masih
terjadi.
Penurunan
ekspektasi
ini
disebabkan adanya penurunan penghasilan. BI menemukan 21,4 persen responden menyatakan penghasilan mereka Madya 15
turun.
Sedangkan
sebanyak
59,8
persen
menyatakan
13
penghasilan
mereka tetap. Selain
itu,
55,8
persen
responsen
menyatakan dalam enam bulan mendatang tidak ada perubahan kondisi
ekonomi,
sedangkan
28,8
persen
menyatakan
kondisi
perekonomian secara umum akan menurun. Menanggapi hasil survei KBI Surabaya itu, pengamat ekonomi Kresnaya Yahya mengatakan, tidak adanya kenaikan penghasilan itu akan mengurangi konsumsi. “Penundaan pembelian pada durable
goods (barang konsumsi tahan lama) ini berkaitan dengan kelompok menengah,” terangnya kemarin. Dia menjelaskan, bagi kelompok yang mendapatkan tunjangan lain seperti transportasi akan lebih meningkatkan ekspektasinya terhadap barang konsumsi. Sedangkan bagi kelompok yang tidak mendapatkan tunjangan ekspektasinya akan menurun. Krenayana menurunkan, kemerosotan daya beli menyebabkan kemerosotan pasar. Akibatnya akan berimbas pada produksi ditingkat pabrikan. “Lama-lama mata rantainya akan berimbas pada penyusutan bahan baku”, urainya (erm) Jawa Pos, 23 November 2005.
Madya 15
14
Tes Formatif 1. Bacalah dengan teliti dan tulislah kata-kata kunci setiap alinia. Alinia 1 ........................................................................................................ ........................................................................................................ ........................................................................................................ Alinia 2 ........................................................................................................ ........................................................................................................ ........................................................................................................ Alinia 3 ........................................................................................................ ........................................................................................................ ........................................................................................................ Alinia 4 ........................................................................................................ ........................................................................................................ ........................................................................................................ Alinia 5 ........................................................................................................ ........................................................................................................ ........................................................................................................
Tes Formatif 2 Rangkuman .................................................................................................. .................................................................................................. .................................................................................................. .................................................................................................. .................................................................................................. .................................................................................................. .................................................................................................. .................................................................................................. .................................................................................................. ..................................................................................................
Madya 15
15
Tes Formatif 3 Intermeso Isillah Teka Teki Silang (TTS) di bawah ini dengan afiksasi bahasa asing dengan memperhatikan soal di bawahnya ! 1
4 5
1 6 7
8 11
12 13
19 20
9
10 14
16
15
17
18
Mendatar 1. di dalam 2. besar / agung (4 kotak) 5. tanah / bumi 6. berlebihan 7. tiga 9. perulangan 1. orang 13. ilmu 14. melawan 15. sendiri 17. dua bahasa (……bahasa) 20. baru
Madya 15
Menurun 1. faham / aliran 3. melawan 4. tanaman 8. antara 10. di luar 12. sifat 16. besar 18. ahli / pandai 19. ke dalam
16
BAB III EVALUASI Tes Uji Kemahiran Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan : 1. Merangkum pada dasarnya adalah : a. memendekkan wacana b. meringkas wacana c. mengambil intisari wacana d. menulis kembali sebuah wacana 2. Meringkas sebuah cerita, karangan ilmiah yang diterbitkan bersamasama dengan karangan aslinya disebut : a. ikhtisar b. skema c. sinopsis d. sketsa 3. Rangkuman dikatakan efektif apabila ........... a. singkat b. isinya untuk disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami c. bahasannya singkat, isinya padat, dan bentuknya indah d. ditulis dengan bahasa baku, sistematis, dan menarik 4. Untuk
memahami isi
wacana secara
cepat
harus
mempunyai
kemampuan untuk ............... a. menentukan tema b. mengambil intisari c. memahami pokok kalimat d. menentukan kata-kata kunci Madya 15
17
5. Kemampuan merangkum suatu wacana diperlukan ketajaman.......... a. berfikir secara kritis b. pendengaran yang baik c. penglihatan yang objektif d. pengalaman yang luas 6. Manfaat langsung keterampilan merangkum bagi peserta diklat adalah.... a. cepat memahami isi bacaan b. menghemat waktu, ruang, tenaga, dan pikiran c. berpikir secara praktis d. berpikir santai yang sistematis 7. Merangkum hasil membaca, rapat atau seminar diperlukan pemikiran yang........sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. a. subjektif b. objektif c. arbitrair d. apresiasif 8. Untuk membuat laporan tentang data-data yang menggunakan perhitungan,
jumlah
angka
perlu
dibuatkan
ringkasan
dalam
bentuk....... a. skema b. grafik c. tabel d. peta
Madya 15
18
9. Hasil ringkasan sebuah waacana untuk setiap pesertaa diklat dapat berbeda karena............. a. pengalaman berbeda b. sudut pandang berbeda c. tingkat kepekaan (kritis) berbeda d. kondisi berbeda 10. Rangkuman yang hanya mengambil garis besarnya saja disebut........... a. sketsa b. skema c. ringkasan d. ikhtisar
Madya 15
19
BAB IV PENUTUP Peserta diklat dikatakan kompeten modul ini setelah hasil jawaban setiap tugas telah dapat memenuhi kriteria dengan perhitungan sebagai berikut : Jumlah benar 10
X 100% = N
Peserta diklat dikatakan kompeten apabila hasil yang dicapai adalah sebagai berikut : 90 - 100
: baik sekali
80 - 89
: baik
70 - 79
: cukup
.......... - 69
: kurang
kompeten tidak kompeten
Anda yang nilai hasil tes telah kompeten dapat melanjutkan ke modul 16. Bagi peserta diklat yang hasil tes tidak kompeten wajib mengulang kembali modul tersebut dengan bimbingan fasilitator.
Madya 15
29
SENARAI demokrasi
: gagasan atas pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
doktor
: gelar kesarjanaan yang tertinggi yang diberikan oleh Perguruan Tinggi kepada seorang sarjana yang telah menulis dan mempertahankan desertasinya.
fasilitator
: orang yang menyediakan fasilitas (konsep belajar mandiri, guru dan sekolah tidak lagi menjadi pusat titik kegiatan,
tetapi
lebih
bersifat
sebagai
fasilitator
kebutuhan peserta). filatelis
: seorang ahli prangko.
knight
: penghargaan tertinggi dari kerajaan Inggris karena jasa-jasanya.
kompensasi
: pencarian kepuasan disuatu bidang untuk memperoleh keseimbangan dari kekecewaan di bidang lain.
madya
: tengah (bagian tengah).
marginal
: berada pada bagian paling bawah.
matery learning : belajar tuntas. modifikasi
: pengubahan bentuk.
parlemen
: badan yang terdiri dari atas wakil-wakil rakyat yang dipilih dan bertanggungjawab atas perundangan dan pengendalian
anggaran
keuangan
negara
(Dewan
Perwakilan Rakyat). poundsterling
: nama mata uang negara Inggris.
semenjana
: menengah, sedang.
sir
: gelar bangsawan yang diberikan kerajaan Inggris karena berbuat sosial tingkat nasional.
Madya 15
30
sosial
: suka (senang) memperhatikan kepentingan umum.
surat
: kertas/kain sebagai alat komunikasi secara tertulis.
target
: sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai.
the penny black : prangko terbit pertama warna tinta hitam.
Madya 15
31
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1988. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Jakarta : Pusat Bahasa. Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi Insan Mulia. Jumariam. 1996. Senarai Kata Serapan Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Keraf, Gorys. 1979. Komposisi. Ende : Nusa Indah. . 1990. Tata Bahasa Indonesia. Ende : Nusa Indah. .1991. Diksi dan Gaya bahasa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Mulyono, Anton. 1988. Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Soeriono. 1992. Mengenal Dunia Filateli. Bulletin. Jakarta : PT Pos Indonesia. . 1992. Mengenal Dunia FIlateli. Jakarta : Felateli dan Musium Perusahaan Umum Pos dan Giro. Sinaulan Berthold DH. 1994. Mari Menata Prangko. Jakarta : Pengurus Pusat Perkumpulan Filateli Indonesia.
Madya 15
32
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1990.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1999.
Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. . 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Madya 15
33