MK I 2012
KAB. PELALAWAN PROV. RIAU
2012
Tim Penyusun Pengarah
: Haryono (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian)
Penanggungjawab Program
: Muhrizal Sarwani (Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian)
Penanggung jawab Kegiatan
: Prihasto Setyanto (Kepala Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi)
Inventor
: Irsal Las, Haris Syahbuddin, dan Eleonora Runtunuwu
Peneliti
: Eleonora Runtunuwu, Haris Syahbuddin, Aris Pramudia, Kharmila Sari Hariyanti, Yayan Apriyana, Erni Susanti, Irsal Las, Diah Setyorini, Haryono Purwadinata, A. Kasno, Nurjaya, Ibrahim Adamy, Jojon Suryono, Suciantini, Elza Surmaini, Nani Heryani, Nurwindah Pujilestari, Yeli Sarvina, Rizatus Shofiyati, Setyono Hari Adi, Nasrullah, Wahyunto, Sidik H. Tala’ohu, Seta Rukmalasari Agustina, Elsa Rakhmi Dewi, Yayat Hidayat (Ditlin), Budi Kartiwa, Agus Guswara, Sri Hari Mulya, Rini Eksawati, Lis Rosita, Nurya Utami, Sulistyawati, M. Ramlan, Khodijah, Via Yulianti, Nur Megawati, Marda Willis,Hery Nugroho, I Waluyo, Sugito, Rahadian Mawardi, Hendi Supriyadi, Asep Wahyu, Anggi Sahru Romdon, Agung Iswadi, Diah Prita Saraswati, Ida Bagus Ariwibawa, Lia Hadiawati, Haruna, Hartin Kasim, I Ketut Suwitra, Ahyar, Musyadik, Dedi Hertanto, Sri Agustini, Dina Omayani Dewi, Sumarmiyati, Abdul Sobur, Chris Sugihono, Marlin Rumbarar, Muh. Fathul Ulum A, Ida Andriani, M. Sofyan Souri, Ignas K. Lidjang, Alexander J. Reuwpassa, Yayat Hidayat, Apresus Sinaga, dan Nicholas
Programmer dan Database
: Fadhlullah Ramadhani, Muchamad Wahyu Tri Nugroho, Adang Hamdani, dan Budi Rahayu
Litkayasa
: Ganjar Jayanto, Sumarno, Supriadi, Irawan, Muladi, Tri Nandar Wihendar, Mahpud Hasan, A.Yazid Maradji, Rasta Sujono, Asda, Adi Priyono, Slamet Effendi, Sutrisno, Purwaningsih, Eko Prasetyo, Asda, Gina Maulana, Endang Hidayat, Rahmat Hidayat, Suwandi, Koko Kusumah, Cahyana, Gatiyoga, Darsana, Suhartono, V. Kasmini, Tati Gustinah, Tuti Muliani, Santoso, Junaedi
Nara sumber
: Le Istiqlal Amien, Sri Rochayati, Dedi Nursyamsi, Sukarman, Mamat Hs, Didi Ardi Suriadikarta, Wiwik Hartatik, Kasdi Subagyono, Astu Unadi, Priatna Sasmita, Ade Ruskandar, Nuryadi (BMKG), dan Antoyo (BMKG)
2
SAMBUTAN Menteri Pertanian Republik Indonesia Bagi Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, penyediaan dan kecukupan pangan menjadi sangat strategis dan menentukan stabilitas dan ketahanan nasional. Oleh sebab itu, ketahanan pangan merupakan sasaran utama pembangunan nasional. Dengan dukungan ketahanan pangan yang mantap, dampak berbagai krisis dapat dihindari, seperti krisis ekonomi 10 tahun yang lalu dan krisis pangan dua tahun yang lalu. Saat ini, di depan kita terbentang tantangan yang tidak ringan. Pertama, kita dituntut untuk dapat memproduksi padi sebanyak 70,6 juta ton, guna memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Kedua, dalam lima tahun ke depan kita dituntut pula untuk surplus beras 10 juta ton. Di sisi lain, kita dihadapkan pada kondisi iklim yang tidak menentu, sehingga kita perlu bekerja lebih keras dalam memacu peningkatan dan kontinuitas produksi di tengah ancaman dampak perubahan iklim. Perubahan iklim berimplikasi terhadap pergeseran awal musim tanam dan pola tanam, ancaman kekeringan, banjir, dan serangan organisme penggangu tanaman (OPT). Upaya peningkatan produksi memerlukan strategi yang cermat berdasarkan prakiraan iklim yang akurat, antara lain melalui percepatan tanam di beberapa lokasi, terutama di wilayah yang masih tinggi curah hujannya. Untuk memandu upaya ini diperlukan alat bantu antisipatif, berupa Kalender Tanam yang telah dikembangkan sejak 2007 oleh Badan Litbang Pertanian, kemudian disempurnakan menjadi Kalender Tanam Terpadu yang memuat rekomendasi teknologi dan kebutuhan sarana produksi. Dengan adanya Kalender Tanam Terpadu untuk setiap kabupaten, petani diharapkan dapat menentukan waktu tanam terbaik dan sekaligus menetapkan varietas yang sesuai dan pemupukan yang rasional. Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Badan Litbang Pertanian yang terus berupaya menghasilkan inovasi dan memperbarui informasi iklim yang dikeluarkan BMKG, terkait dengan penentuan waktu tanam yang tepat. Saya berharap Kalender Tanam Terpadu ini dapat disosialisasikan secara intensif kepada seluruh pengguna, khususnya penyuluh pertanian untuk segera disampaikan kepada petani dan diimplementasikan dengan baik di lapangan.
Menteri Pertanian
Suswono 3
PENGANTAR Keragaman (variabilitas) dan perubahan iklim merupakan proses alami yang terjadi secara dinamis dan terus-menerus. Hal ini dicirikan oleh ketidakmenentuan pola curah hujan dan musim, serta peningkatan frekuensi kejadian anomali (penyimpangan) iklim. Pada sektor pertanian, dampak perubahan iklim sudah semakin terasa, terutama pada sub-sektor tanaman pangan, seperti ancaman banjir dan kekeringan, serangan hama penyakit tanaman, penurunan rendemen dan kualitas produksi. Oleh sebab itu, diperlukan strategi dan upaya antisipasi dampak perubahan iklim agar tidak berpengaruh terhadap produksi pangan nasional, termasuk pencapaian target swasembada pangan berkelanjutan. Upaya yang dapat dilakukan adalah menyesuaikan atau adaptasi kegiatan, teknologi, dan pengembangan pertanian yang toleran (resillience) terhadap perubahan iklim, antara lain melalui penyesuaian waktu dan pola tanam, penggunaan varietas yang adaptif, tahan terhadap organisme penganggu tanaman (OPT), dan pengelolaan air secara efisien. Agar para pemangku kebijakan, penyuluh, petani, dan pengguna inovasi lainnya dapat melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP), Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi (Balitklimat), Balai Penelitian Tanah (Balittanah), dan Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) yang didukung oleh seluruh BPTP, telah menyusun Peta dan Tabel Kalender Tanam Terpadu untuk sentra padi di Indonesia. Kalender Tanam tersebut merupakan pedoman bagi Dinas Pertanian, penyuluh, dan petani dalam menetapkan pola dan waktu tanam yang tepat, sesuai dengan kondisi iklim di setiap kecamatan dan kabupaten, yang kini telah dipadukan dengan rekomedasi penggunaan varietas, pemupukan, dan kebutuhan sarana produksi hingga tingkat kecamatan. Sosialisasi penggunaan Kalender Tanam Terpadu ini diyakini dapat menekan dampak perubahan iklim, termasuk anomali iklim, terhadap produksi padi nasional. Sebagai suatu inovasi yang dinamis, pada tahap awal penyusunan Kalender Tanam Terpadu lebih difokuskan pada agroekosistem lahan sawah irigasi, dan saat ini sedang dipersiapkan Kalender Tanam Terpadu untuk agroekosistem lahan rawa. Kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyusun Kalender Tanam Terpadu dan menginformasikan kepada seluruh pengguna inovsi termasuk petani, disampaikan penghargaan dan terima kasih.
Jakarta, Desember 2011 Kepala,
Haryono 4
SAMBUTAN Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
SAMBUTAN Direktur Jenderal Tanaman Pangan
Iklim merupakan sumberdaya yang sangat berharga dan memainkan peranan penting dalam pembangunan pertanian. Ketidak menentuan pola curah hujan dan musim serta anomali (penyimpangan) iklim merupakan dampak dari perubahan iklim yang sudah dan akan terus terjadi. Kondisi ini semakin dirasakan, antara lain dalam bentuk ancaman banjir dan kekeringan, serangan hama penyakit, dan penurunan rendemen dan kualitas hasil pertanian. Saya menghargai upaya Badan Litbang Pertanian yang telah memanfaatkan data prakiraan iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dalam menyusun Kalender Tanam. Dokumen Kalender Tanam Terpadu ini memuat informasi pola dan waktu tanam yang tepat, sesuai dengan kondisi iklim dan perubahannya di setiap kecamatan dan kabupaten di Indonesia. Semoga Kalender Tanam Terpadu ini dapat digunakan sebagai dasar implementasi usahatani di lapangan dalam upaya memacu produktivitas pertanian, khususnya tanaman pangan
Pada tahun 2011 subsektor tanaman pangan menargetkan produksi padi 70,60 juta ton GKG, jagung 22 juta ton pipilan kering, dan kedelai 1,56 juta ton. Untuk mencapai target tersebut tentu diperlukan kerja keras semua pihak, apalagi kita dihadapkan kepada berbagai tantangan, diantaranya dampak perubahan iklim yang menyebabkan banjir dan kekeringan, serangan hama penyakit, penurunan rendemen dan kualitas produksi. Kami sangat mengapresiasi upaya Badan Litbang Pertanian, yang berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, dan institusi lainnya dalam menyusun Kalender Tanam. Dengan adanya Kalender Tanam ini dapat disusun pola dan waktu tanam yang tepat, sesuai dengan kondisi iklim di setiap kecamatan dan kabupaten di Indonesia. Informasi tersebut sangat diperlukan oleh stakeholders dan petani dalam waktu cepat. Pemanfaatan Kalender Tanam yang dipadukan dengan informasi lain seperti varietas unggul yang tepat, rekomendasi pemupukan yang rasional, dan pengawalan yang intensif dalam pengendalian OPT, kami yakin target produksi tersebut dapat dicapai. Selamat dan terima kasih kepada Badan Litbang Pertanian yang telah menyusun Kalender Tanam yang merupakan instrumen penting bagi stakeholders dan petani.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Sri Woro B. Harijono
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Udhoro Kasih Anggoro
5
PETUNJUK UMUM 1. Pengantar Kalender Tanam Terpadu ini berisi peta dan tabel Kalender Tanam tingkat kabupaten/ kota untuk digunakan sebagai pedoman bagi pemangku kepentingan, penyuluh, dan petani dalam menentukan waktu tanam komoditas tanaman pangan., yang dilengkapi dengan rekomendasi penggunaan varietas, dan pemupukan. Peta Kalender Tanam adalah peta yang menggambarkan potensi pola tanam dan waktu tanam untuk tanaman pangan, terutama padi lahan sawah, berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim dan air. Peta ini disusun secara khusus untuk mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dan program ketahanan pangan pada umumnya dalam upaya menghadapi keragaman (variabilitas) dan perubahan iklim. Untuk mengantisipasi keragaman (variabilitas) dan perubahan iklim yang semakin tidak menentu dan sulit diprediksi, Badan Litbang Pertanian telah melakukan analisis secara faktual dan menggunakan data prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Analisis tersebut menghasilkan peta Kalender Tanam dengan empat kemungkinan (skenario) kondisi dan potensi iklim, yaitu : (1) kondisi eksisting yang biasa dilakukan oleh petani, (2) potensi pada tahun basah (TB), (3) potensi pada tahun normal (TN), dan (4) potensi pada tahun kering (TK). Penentuan kondisi dan potensi iklim suatu kabupaten pada tahun tertentu akan dilakukan berdasarkan data prakiraan BMKG. Kalender Tanam terpadu ini menginformasikan potensi luas areal tanam pada musim tanam terdekat apakah Musim Tanam I (Musim Hujan/MH, Musim Tanam Kedua ( Musim Kemarau/MK-1), atau Musim Tanam III (Musim Kemarau/MK-2) di setiap kecamatan dan kabupaten. Selain itu juga dilengkapi dengan rekomendasi penggunaan varietas, dan jumlah pupuk yang perlu disiapkan pada level kecamatan. 2. Fungsi Memberikan informasi tentang waktu tanam, luas areal tanam pada masing-masing musim di setiap kabupaten.
3. Manfaat a. Menentukan waktu tanam komoditas tanaman pangan pada setiap musim (MH, MK-1, dan MK-2) berdasarkan kondisi iklim basah (La-Nina), kering (El-Nino), dan Normal. b. Mendukung perencanaan waktu tanam, perkiraan luas tanam, dan rekomendasi kebutuhan benih dan pupuk. c. Mendukung informasi wilayah rawan OPT serta kekeringan dan banjir yang bisa mengakibatkan gagal panen dan kerugian petani. Kalender Tanam ini ditampilkan secara sederhana agar mudah dibaca dan dipahami oleh penyuluh, petugas dinas pertanian, kelompok tani, dan petani dalam mengatur pola dan rotasi tanam, sesuai dengan kondisi iklim. 4. Keunggulan a. Dinamis, karena penerapannya dapat disesuaikan dengan kondisi iklim pada setiap tahun sesuai prediksi BMKG. b. Operasional pada skala kecamatan. c. Spesifik lokasi, karena mempertimbangkan potensi sumberdaya iklim dan air setempat. d. Mudah dipahami oleh pengguna, karena disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas. e. Mudah diperbaharui. 5. Informasi yang bisa diperoleh dari Kalender Tanam a. Informasi zona agroklimat atau kelas curah hujan tahunan. b. Potensi waktu dan luas tanam komoditas tanaman pangan. c. Luas baku sawah atau luas lahan tersedia di setiap kecamatan. d. Intensitas pertanaman di lahan sawah setiap kecamatan. e. Informasi rekomendasi kebutuhan benih, serta rekomendasi dan kebutuhan pupuk. 6. Cara memanfaatkan informasi Kalender Tanaman a. Pilih wilayah kabupaten yang dikehendaki. b. Lihat peta atau tabel kabupaten yang dimaksud
6
PENJELASAN TENTANG PETA 1. Peta terdiri atas dua kelompok warna, yaitu kelompok warna zona waktu tanam dan kelompok warna zona agroklimat untuk setiap lokasi (spasial). 2. Kelompok warna zona waktu tanam hanya terdapat pada lahan yangbiasa ditanami, sedangkan kelompok warna zona agroklimat terdapat di luar lokasi lahan. 3. Sifat dan ciri masing-masing warna dapat dilihat pada legenda klasifikasi zona waktu tanam dan klasifikasi zona agroklimat. 4. Legenda zona waktu tanam menampilkan informasi nomor zona (kolom-1), dan awal waktu tanam pada musim tanam kedepan (kolom-2). 5. Legenda zona agroklimat menampilkan informasi indeks dan warna zona agroklimat (kolom-1), jumlah curah hujan tahunan (kolom-2), jumlah bulan basah (kolom-3), dan jumlah bulan kering (kolom-4).
PENJELASAN TENTANG TABEL Informasi yang harus diperhatikan sebelum membaca tabel adalah provinsi dan kabupaten, serta komoditas dan musim tanam yang dikehendaki, apakah Musim Tanam I (Musim Hujan/MH, Musim Tanam Kedua ( Musim Kemarau/MK-1), dan Musim Tanam III (Musim Kemarau/MK-2).
Tabel terdiri atas 77 kolom, yang menampilkan: a. Informasi nomor urut (kolom 1). b. Nomor indeks kecamatan (kolom 3). c. Luas lahan tersedia (kolom 4). d. Prediksi sifat musim dari BMKG (kolom 5) e. Potensi awal waktu tanam dan luas tanam untuk musim tanam ke depan (kolom 6 dan kolom 7). f. Intensitas pertanaman (kolom 8) g. VUB eksisting (kolom 9) h. VUB rekomendasi (kolom 10) CARA MEMBACA PETA i. Kebutuhan benih (kolom 11) j. Rekomendasi pupuk (kolom 12 sampai dengan kolom 44) 1. Periksa kelompok komoditas yang disarankan, sesuai yang k. Kebutuhan pupuk (kolom 45 sampai dengan 77) terdapat pada pojok kanan atas. 2. Lihat warna pada suatu areal sawah di salah satu kecamatan pada CARA MEMBACA TABEL peta. 1. Pilih salah satu kecamatan yang terdapat pada tabel. 3. Periksa zona waktu tanam, dengan mencocokkan warna areal 2. Periksa luas lahan tersedia di kecamatan tersebut pada kolom 4. lahan pada peta dengan warna pada legenda zona waktu tanam 3. Periksa hasil prediksi BMKG pada kolom 5. kolom-1 (kolom zona). 4. Periksa potensi awal tanam pada musim tanam terdekat, pada 4. Periksa awal waktu tanam pada musim tanam ke depan, kolom 6. denganmelihat informasi pada kolom-2 baris yang sama. 5. Periksa potensi luas tanam pada musim tanam terdekat, pada kolom 7. 6. Periksa intensitas pertanaman pada msuim tanam terdekat, pada kolom 8. 7. Periksa varietas eksisting dan rekomendasi, serta kebutuhan benih pada kolom 9 sampai dengan kolom 11. 8. Periksa jenis dan rekomendasi pupuk selama musim tanam terdekat, pada kolom 12 sampai dengan kolom 44. 9. Periksa jenis dan kebutuhan pupuk selama musim tanam terdekat, pada kolom 45 sampai dengan kolom 77. 7
8
PROVINSI : RIAU (14)
MUSIM TANAM : MK I 2012
KABUPATEN : PELALAWAN (1404)
No
Kecamatan
Indek Adm
1
2
3
AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH IRIGASI Potensi Tanam
Luas Baku Sawah Prediksi Sifat Hujan (Ha) 4
KOMODITAS : PADI SAWAH Kebutuhan Benih
Waktu
Luas (Ha)
Intensitas (%)
VUB Eksisting
VUB Rekomendasi
Jumlah (Ton)
6
7
8
9
10
11
5
1
BANDAR PETALANGAN
1404032
HIBRIDA, CIHERANG, BT. PB64 PIANAM
2
BANDAR SEIKIJANG
1404012
HIBRIDA, CIHERANG, BT. PB64 PIANAM
3
BUNUT
1404030
318 EKSISTING
OKT II/III
318
100
HIBRIDA, CIHERANG, BT. PB64 PIANAM
8
4
KERUMUTAN
1404041
279 EKSISTING
JAN I/II
253
91
HIBRIDA, CIHERANG, BT. PB64 PIANAM
6
5
KUALA KAMPAR
1404040
7,998 EKSISTING
JAN I/II
7,245
91
HIBRIDA, CIHERANG, BT. PB64 PIANAM
181
6
LANGGAM
1404010
10 EKSISTING
-
HIBRIDA, CIHERANG, BT. PB64 PIANAM
7
PANGKALAN KERINCI
1404011
EKSISTING
-
HIBRIDA, CIHERANG, BT. PB64 PIANAM
8
PANGKALAN KURAS
1404020
84 EKSISTING
NOV I/II
84
100
HIBRIDA, CIHERANG, BT. PB64 PIANAM
2
9
PANGKALAN LESUNG
1404022
42 EKSISTING
NOV III/DES I
42
100
HIBRIDA, CIHERANG, BT. PB64 PIANAM
1
10 PELALAWAN
1404031
234 EKSISTING
NOV III/DES I
234
100
HIBRIDA, CIHERANG, BT. PB64 PIANAM
6
11 TELUK MERANTI
1404042
JAN I/II
756
71
HIBRIDA, CIHERANG, BT. PB64 PIANAM
19
12 UKUI
1404021
5
100
HIBRIDA, CIHERANG, BT. PB64 PIANAM
1,068 NORMAL 5 EKSISTING
SEP III/OKT I
9
PROVINSI : RIAU (14)
MUSIM TANAM : MK I 2012
KABUPATEN : PELALAWAN (1404)
No
Kecamatan
Indek Adm
1
2
3
Jumlah
AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH IRIGASI Luas Baku Sawah Prediksi Sifat Hujan (Ha) 4 10,038
5
KOMODITAS : PADI SAWAH Kebutuhan Benih
Potensi Tanam Waktu
Luas (Ha)
Intensitas (%)
VUB Eksisting
VUB Rekomendasi
Jumlah (Ton)
6
7
8
9
10
11
8,937
94
223
10
PROVINSI : RIAU (14)
REKOMENDASI PUPUK BAGIAN I
KABUPATEN : PELALAWAN (1404) Pupuk Tunggal (Kg/ha) No
Kecamatan
1
2
Indek Adm 3
1
BUNUT
1404030
2
KERUMUTAN
1404041
3
KUALA KAMPAR
1404040
4
LANGGAM
1404010
5
PANGKALAN KERINCI
1404011
6
PANGKALAN KURAS
1404020
7
PANGKALAN LESUNG
1404022
8
PELALAWAN
1404031
9
TELUK MERANTI
10 UKUI Rerata
Tanpa bahan organik Urea 12
SP-36 13
Jerami 2 ton/ha
KCl 14
Urea 15
SP-36 16
NPK Phonska 15-15-15 (Kg/ha) Pupuk Organik 2 ton/ha Urea 18
KCl 17
SP-36 19
KCl 20
NPK+Jerami 2 ton/ha
NPK saja NPK 21
Urea 22
NPK 23
Urea 24
NPK+Pupuk Organik 2 ton/ha NPK 25
Urea 26
200
100
50
180
100
175
50
30
175
225
175
225
200
150
250
75
50
230
75
225
25
30
175
225
175
225
200
150
250
75
50
230
75
225
25
30
175
225
175
225
200
150
1404042
250
75
100
230
75
225
25
80
150
300
150
250
150
300
1404021
250
75
50
230
75
225
25
30
175
225
175
225
200
150
240
80
60
220
80
215
30
40
170
240
170
230
190
180
50
10
11
PROVINSI : RIAU (14)
REKOMENDASI PUPUK BAGIAN II
KABUPATEN : PELALAWAN (1404) NPK Pelangi 20-10-10 (Kg/Ha) No
Kecamatan
1
2
Indek Adm
3
1
BUNUT
1404030
2
KERUMUTAN
1404041
3
KUALA KAMPAR
1404040
4
LANGGAM
1404010
5
PANGKALAN KERINCI
1404011
6
PANGKALAN KURAS
1404020
7
PANGKALAN LESUNG
1404022
8
PELALAWAN
1404031
9
TELUK MERANTI
10 UKUI Jumlah
NPK+Jerami 2 ton/ha
NPK saja
NPK Kujang 30-6-8 (Kg/Ha)
NPK+Pupuk Organik 2 ton/ha
NPK+Jerami 2 ton/ha
NPK saja
NPK 15-10-10 (Kg/Ha)
NPK+Pupuk Organik 2 ton/ha
NPK+Jerami 2 ton/ha
NPK saja
NPK+Pupuk Organik 2 ton/ha
NPK
Urea
NPK
Urea
NPK
Urea
NPK
Urea
NPK
Urea
NPK
Urea
NPK
Urea
NPK
Urea
NPK
Urea
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
100
350
100
25
175
25
400
100
350
100
300
175
350
175
250
200
150
100
350
150
225
175
225
400
100
325
100
300
150
350
175
225
200
150
100
350
150
225
175
225
400
100
325
100
300
150
350
175
225
200
150
1404042
75
400
125
300
125
300
450
350
125
375
175
225
150
300
1404021
100
350
150
225
175
225
400
95
360
135
200
165
205
375 100
325
100
300
150
350
175
225
200
150
80
340
80
310
150
355
175
230
190
180
12
PROVINSI : RIAU (14)
KEBUTUHAN PUPUK BAGIAN I
KABUPATEN : PELALAWAN (1404)
MUSIM TANAM : MK I 2012 Pupuk Tunggal
No
Kecamatan
1
2
Indek Adm 3
1
BANDAR PETALANGAN
1404032
2
BANDAR SEIKIJANG
1404012
3
BUNUT
1404030
4
KERUMUTAN
1404041
5
KUALA KAMPAR
1404040
6
LANGGAM
1404010
7
PANGKALAN KERINCI
1404011
8
PANGKALAN KURAS
1404020
9
PANGKALAN LESUNG
1404022
Tanpa bahan organik Urea 45
SP-36 46
Jerami 2 ton/ha
KCl 47
Urea 48
SP-36 49
Pupuk Organik 2 ton/ha
KCl 50
Urea 51
SP-36 52
NPK+Jerami 2 ton/ha
NPK saja
KCl 53
NPK 54
Urea 55
NPK 56
NPK+Pupuk Organik 2 ton/ha
Urea 57
NPK 58
Urea 59
64
32
16
57
32
56
16
10
56
72
56
72
64
48
21
6
4
19
6
19
2
3
15
19
15
19
17
13
57
76
174
57
170
19
60
113
227
113
189
113
227
1
1
1
1
1
1
185
319
185
281
195
289 13
10 PELALAWAN
1404031
11 TELUK MERANTI
1404042
189
12 UKUI
1404021
1
Jumlah
NPK Phonska 15-15-15
275
38
1 95
96
251
1 95
38
246
37
73
PROVINSI : RIAU (14)
KEBUTUHAN PUPUK BAGIAN I
KABUPATEN : PELALAWAN (1404)
MUSIM TANAM : MK I 2012 Pupuk Tunggal
No
1
Kecamatan
2 Jumlah
Indek Adm 3
Tanpa bahan organik Urea 45 275
SP-36 46 95
NPK Phonska 15-15-15
Jerami 2 ton/ha
KCl 47 96
Urea 48 251
SP-36 49 95
Pupuk Organik 2 ton/ha
KCl 50 38
Urea 51 246
SP-36 52 37
KCl 53 73
NPK saja NPK 54 185
Urea 55 319
NPK+Jerami 2 ton/ha NPK 56 185
Urea 57 281
NPK+Pupuk Organik 2 ton/ha NPK 58 195
Urea 59 289
14
PROVINSI : RIAU (14)
KEBUTUHAN PUPUK BAGIAN II
KABUPATEN : PELALAWAN (1404)
MUSIM TANAM : MK I 2012 NPK Pelangi 20-10-10
No
Kecamatan
1
2
Indek Adm
3
1
BANDAR PETALANGAN
1404032
2
BANDAR SEIKIJANG
1404012
3
BUNUT
1404030
4
KERUMUTAN
1404041
5
KUALA KAMPAR
1404040
6
LANGGAM
1404010
7
PANGKALAN KERINCI
1404011
8
PANGKALAN KURAS
1404020
9
PANGKALAN LESUNG
1404022
10 PELALAWAN
1404031
11 TELUK MERANTI
1404042
12 UKUI
1404021 Jumlah
NPK+Jerami 2 ton/ha
NPK saja
NPK Kujang 30-6-8
NPK+Pupuk Organik 2 ton/ha
NPK+Jerami 2 ton/ha
NPK saja
NPK 15-10-10 NPK+Pupuk Organik 2 ton/ha
NPK+Jerami 2 ton/ha
NPK saja
NPK+Pupuk Organik 2 ton/ha
NPK
Urea
NPK
Urea
NPK
Urea
NPK
Urea
NPK
Urea
NPK
Urea
NPK
Urea
NPK
Urea
NPK
Urea
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
32
111
32
8
56
8
127
32
111
32
95
56
111
56
80
64
48
8
29
13
19
15
19
34
8
27
8
25
13
29
15
19
17
13
57
302
94
227
94
227
340
284
265
94
284
132
170
113
227
2
1
1
1
1
2
2
2
1
2
1
1
1
1
444
140
255
166
307
503
387
164
426
204
270
195
289
97
40
424
40
15
UCAPAN TERIMA KASIH Penyusunan Kalender Tanam Terpadu ini berkat arahan, dorongan, kebijakan dan dukungan Bapak Menteri Pertanian Republik Indonesia, Bapak Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kepala BBSDLP, Kementerian Pertanian. Untuk itu Tim Penyusun mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya. Selanjutnya Kalender Tanam Terpadu ini tersusun berkat kerjasama, bantuan dan masukan berbagai pihak dan kalangan, untuk itu Tim Penyusun mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kepala Badan Pusat Statistik, 2. Kepala Puslitbangtan dan Kepala Balai Besar Penelitian Padi, 3. Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, 4. Para Kepala Balitklimat, Balittan, Balitra dan Balingtan, 5. Kepala BBP2TP dan Para Kepala BPTP Seluruh Provinsi, 6. Kepala Dinas Pertanian dan/atau Hortikultura, Perkebunan, Peternakan, Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten, dan Kepala BPSB Daerah/Provinsi , 7. Para Nara Sumber, peneliti, penyuluh dan berbagai pihak lainnya Terakhir disampaikan terima kasih kepada teknisi, staf program dan evaluasi, kerjasama penelitian, administrasi dan staf pendukung lainnya di lingkup BBSDLP, Balitklimat, Balittanah, dan Balittra atas segela dukungannya. TIM PENYUSUN
16
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi : 1.Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jl. Ragunan 29, Pasarminggu, Jakarta 12540 Kotak Pos 76 PSM Telp 021-7806202 Fax 021-7800644 e-mail :
[email protected] website : www.litbang.deptan.go.id 2.Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Jl. Tentara Pelajar 12, Bogor 16114 Telp 0251-8323011, 8323012 Fax 0251-8311256 e-mail :
[email protected] website : www.bbsdlp.litbang.deptan.go.id 3.Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Jl. Tentara Pelajar 1A, Bogor 16111 PO Box 830 Telp 0251-8312760, Fax 0251-8323909 e-mail :
[email protected],
[email protected] website : www.balitklimat.litbang.deptan.go.id
4.Balai Penelitian Tanah Jl. Ir. H. Juanda No. 98 Bogor 16123 - Jawa Barat Telp 021-7806202 Fax 021-7800644 e-mail :
[email protected],
[email protected] website : www.balittanah.litbang.deptan.go.id 5.Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa Jl. Kebun Karet, Lok Tabat Kotak Pos 31 Telp: 0511 - 4772534, 4773034 Fax: 0511 - 4773034, 4783742 e-mail :
[email protected],
[email protected] website : www.balittra.litbang.deptan.go.id 17