MILlK KEMENTEfiUAN AGAMA RI TiDAK 61PERJUAL 8ELlKAN
K lompok Binaan Zakat
MILIK KEMENTERIAN AGAMA RI TIDAK DIPERJUAL BELIKAN
PETUNJUK PELAKSANAAN KELOMPOK BINAAN ZAKAT
Direktorat Pemberdayaan Zakat Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI TAHUN 2011
KATA PENGANTAR Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Agama, dalam hal ini Oirektorat Pemberdayaan Zakat dalam rangka mensosialisasikan sekaligus merealisasikan Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang PengelolaanZakat, salah satunya adalah dengan cara mengoptimalkan fungsi dan peran arnil, muzakki dan juga Mustahik secara sinergi. Oi sisi lain, pengoptimalisasian tersebut masih bersifat parsial, terbatas hanya pada lembaga zakat besar, baik BAZ maupun LAZ termasuk UPZ yang notabenenya berada pada lingkungan ataupun tempat tertentu yang terkadang kurang menyentuh masyarakat bawah. Misalnya UPZdari SAZ provinsi di tempatkan di bank-bank, bandara, super market [mall besar) ataupun perusahaan-perusahaan besar lainnya, tanpa menoleh mereka yang ada dipinggiran. Padahaltidak sedikit dari mereka yang 'dipinggiran' memiliki potensi, baik sebagai muzakki, apalagi mustahiq. Untuk itu, kami menyambut baik terbitnya buku "Petunjuk PelaksanaanKelompok Binaan Zakat" ini, kerena di dalamnya memuat hal-hal pokok yang perlu disosialisasikan di lingkungan masyarakat, antara lain tentang pemahaman yang konfrehensif dan modern tentang seluruh potensi dan peluang yang ada, Juklak Ke/ompok Binaan Zakat
I
iii
dalam rangka membentuk kelompok-kelompok binaan zakat. Hadirnya buku ini, diharapkan menjadi terobosan baru serta mendapat perhatian dari semua pihak. Terakhir, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut memberikan kontribusi pemikiran dalam penyusunan buku ini. Semoga Allah Swt memberkati niat baik dan upaya yang kita lakukan. Amin, semoga bermanfaat Jakarta, Juli 2011
KATA PENGANTAR DAFTAR 151
. .
BAB 1 PENDAHULUAN
.
A. LATAR BELAKANG...............
•
B. DASAR HUKUM
C. TUJUAN D. SISTIMATIKA
BAB II PEMBENTUKAN
KELOMP
A. PENGERTIAN DAN TUJUAI\ • B. YANG BERHAK DAN LANGKhC. TUGAS DAN KRITERIA SUR\
c'
E. PETUNJUK PEMILIHAN A"'GG F. METODE PENYULUHAN ZA
s:
I. PENGETAHUAN DAN PERA ,..' J. PENYUSUNAN PROGRAM ....
iv
IJuklak Kelompok Binaan lakat
DAFTAR 151 KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR 151.........................................................
v
BAB I PENDAHUlUAN
1
A. LATAR BELAKANG..........................................................
1
B; DASAR HUKUM
4
C. TUJUAN.........................................................................
5
D. SISTIMATIKA
6
BAB II PEMBENTUKAN
KElOMPOK
BINAAN ZAKAT.........
7
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN
7
B. YANG BERHAK DAN LANGKAH PEMBENTUKAN KBZ.....
9
C. TUGAS DAN KRITERIA SURVEY......................................
10
E. PETUNJUK PEMILIHAN ANGGOTA
16
F. METODE PENYULUHAN ZAKAT
21
G. TUJUAN, MANFAAT DAN SASARAN
28
H. SIAPA YANG BERHAK MEMBERIKAN PENYULUHAN
30
I. PENGETAHUAN DAN PERANAN PENYULUH ZAKAT
31
J. PENYUSUNAN PROGRAM
38
Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
v
BAB III TAHAP PEMBINAAN
39
A. OPTIMALISASI
39
B. PASCA KEGIATAN
40 41 47
C. LATIHAN PENGUMPUL ZAKAT D. PENGUMPULAN DAN PEMANFAATA
I Zt,;(;..T
BAB IV TAHAP PEMANTAPAN A. STUDI LAPANGAN B. LATIHAN PENGEMBANGAN C. PELAKSANAAN PELATIHAN D. PENINGKATAN DAN PELAKSANAAN
~............
55 55 56 56 60
A.
LATAR BELAKANG
Indonesia, disebut-sao., - :: birokrat, politisi, akace-:
BAB V PENCATATAN DAN PELAPORAN
5
::
A. TAHAP PERSIAPAN
63 63
itu bukan tanpa alasan
B. TAHAP PEMBINAAN
64
segala pengetahuan ca~ cata
C. TAHAP PEMANTAPAN
65
wajar, akan tetapi bar
BAB VI PEN U T UP.....
67
LAMPI RAN- LAMPIRAN
69
TIM PENYUSUN BUKU JUKLAKKElOMPOK BINAAN ZAKAT
96
bahkan oleh rakyatseka cu ~:':
yang sarna. Sebutan ir'
._Z
'2'
2_
"-.5=-
:::1-.'::.2
rnata, misalnya mereka r-s -co yang ada di ranah Nusa"':.e~ kebun kelapa sawit da....J-5E hasillaut dan masih ba fc'
5
hebatnya, kesemuanya 't ...:;:-::: Indonesia. Pajak, yang sering c 5E-menjadi bagian dari pe~5nilainya. Bahkan ada gl"or terdengar
'tidak ada J'o-f
penghasilan pajak yang tr
vi
IJUklak Kelompok Binaan Zakat
2S
:. -
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia, disebut-sebut oleh banyak orang, mulai dari birokrat, politisi, akademisi, cendikiawan, mahasiswa dan bahkan oleh rakyatsekalipun adalah negarayang kava.Sebutan itu bukan tanpa alasan, kalau pada kalangan atas dengan segala pengetahuan dan data yang mereka miliki mungkin wajar, akan tetapi banyak juga rakyat yang menyatakan hal yang sama. Sebutan ini dinyatakan dengan pandangan kasat mata, misalnya mereka melihat betapa banyaknya batu bara yang ada di ranah Nusantara ini, ribuan dan bahkan jutaan kebun kelapa sawit dan juga karet, sumber-sumber minyak, hasillaut dan masih banyak sumber daya alam (SDA) lainnya, hebatnya, kesemuanya itu terdapat hampir diseluruh wilayah Indonesia. Pajak, yang sering digaungkan dan dibicarakan, juga menjadi bagian dari penghasilan negara yang cukup besar nilainya. Bahkan ada guyon yang tak asing dan sering kali terdengar 'tidak ada yang tidak terkena pajak'. Artinya, penghasilan pajak yang triliyunan jumlahnya itu memberikan )uklak Kelompok Binaan Zakat
I
1
sumbangan besar kepada bangsa ini. Ironinya, berbagai kekayaan yang dikemukakan di atas, nyaris belum begitu dirasakan keberadaannya oleh banyak rakyat Indonesia, jangankan mereka yang ada di desa-desa, yang pinggiran kotapun belum tersentuh. Ketika krisis multi dimensi melanda bangsa ini, ada satu hal yang ironi dan nyata di depan mata kita, ada pemandangan yang sangat bertolak
belakang, dimana kemiskinan dan
kemegahan saling bertatapan.
Ada yang miskin dengan
segudang rona de rita diwajahnya, sementara dihadapannya berdiri sosok yang penuh dengan kemegahan. Yang miskin semakin terpuruk
dalam kemiskinannya, sementara yang
kava semakin kokoh berdiri. Inilah yang dimaksud ironi. Kenyataan yang bertolak belakang ini adalah imbas dari hilangnya solidaritas sosial yang pernah menjadi bagian dari perjuangan kemerdekaan. Saat itu bangsa ini saling bahu membahu
menegakkan
kemerdekaan,
dan mengibarkan
bendera kemenangan. Yang kava dan yang miskin saling membantu.
Solidaritas
tersebut
akhirnya
melahirkan
ketahanan dan kestabilan bangsa. Jika kita amati secara seksama, ironi di atas tadi tidak perlu terjadi,
jika nilai-nilai
solidaritas dapat diterapkan
dengan baik. Kemiskinan dan kelaparan tidak mungkin terjadi seandainya orang-orang yang mampu mau menyisihkan harta miliknya untuk membantu.
Belum lagi, Bangsa Indonesia
dikenal sebagai bangsa yang mayoritas berpenduduk agama Islam. Artinya, ketika nilai-nilai keislaman dijalankan sesuai dengan aturan syariat, niscara akan terwujud
2
IJUkiak Kelompok Binaan Zakat
masyarakat
yang berkeadilan, yang miskin membantu yang kava dan yang kava membantu yang miskin. Sayangnya, fenomena ini belum terwujud secara maksimal. Sebagai contoh, pemberdayaan
mustahiq, menyentuh dipinggiran
pengelolaan kehidupan
rnaupun
zakat, baik muzakki, peruntukannya
mereka-mereka
yang
belum berada
dan juga di desa-desa. Para muzakki hanya
cenderung mereka yang kava dan berdomisili di perkotaan. Padahal, tidak sedikit mereka yang tergolong muzakki juga banyak yang berdomisili dipinggiran kota maupun di desa. Demikian pula dengan mustahiq, karena para muzakkinya berasal dari kota, dan dana zakat tersebut dikelola oleh orang kota, maka mereka yang menjadi sasaranpun adalah
mustahiq kota atau disekitar wilayah tersebut. Kalaupun sampai ke pelosok atau ke desa, tak lebih hanya sekedar beras beberapa kilogram ataupun berupa hewan ternak yang kemudian menjadi konsumsi. Disini terlihat terbentuk
jelas, bahwa azas berkeadilan
belum
secara maksimal, kepedulian antar sesama juga
belum tumbuh optimal, solidaritas kelompok kava marjinal belum dimanfaatkan dan lain sebagainya. Belum lagi bicara tentang prokduktifitas dana zakat agar tidak hanya sebatas konsumtif, lebih dari itu, harus produktif
Dengan harapan
dana produktif tersebut dapat dirasakan secara continuitas oleh masyarakat. Dana zakat, memiliki
peran penting sebagai elemen
penunjang dakwah dan pengembangan umat. Selain itu, juga dapat menjadi sumber pendanaan yang sangat potensial )uklak Kelompok Binaan Zakat
I
3
dan akan menjadi sebuah kekuatan pemberdayaan ekonomi
undang, peraturan pemeriou
umat dan pemerataan pendapatan. Tujuan dan hikmah zakat
terkait, antara lain:
sebagai pranata keagamaan memiliki kaitan secara fungsional
1.
Undang-undang Dasar ~
dengan upaya pemecahan masalah kemiskinan, kesenjangan
2.
Undang-undang Nomor 5
sosial, bahkan lebih jauh lagi akan dapat
meningkatkan 3.
perekonomian bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari akan pentingnya mengoptimalkan
nilai-nilai
Ketentuan Pokok Keseja~
upaya membangun solidaritas,
kesadaran
dan juga
untuk
pengurus
4.
Zakat berinisiatif
membentuk
Kelompok
Peraturan Pemerintah ~ Pelayanan Kesejahteraan
5.
lembaga pengelola zakat dari berbagai daerah, Direktorat Pemberdayaan
RI
Pengelolaan Zakat.
kerja timbal balik, serta agar dana zakat
lebih berdaya guna, serta saran dan usulan
Undang-undang
Peraturan Presiden RJ• c Koordinasi Penanggu 2"'5'
6.
Peraturan Menteri Age tentang Organisasi dan -_
Binaan Zakat (KBZ) di setiap desa ataupun Rukun Warga sebagai percontohan zakat yang dilakukan oleh Badan Ami! Zakat. Buku ini diharapkan, agar masyarakat semakin sadar
C. TUJUAN L
untuk terus memberdayakan zakat sebagai bagian dari upaya menciptakan pemerataan kesejahtraan umat. Kesemuanya ini
ara, ::
Kelompok Binaan Zaka; 2.
dilakukan oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Dengan harapan Direktorat Pemberdayaan Zakat Dirjen Bimas dapat
Menjadi pedoman
Menjadi pedoman oa
2~
yang terkait dengan e c 3.
Pedoman bagi para :::e-5
memberikan akselerasi serta aksebelitas pelayanan, dengan
(BAZDA), agar dalam ce _
membangun suatu sistem dan mekanisme pelayanan umat
binaan zakat terara
melalui kelompok - kelompok binaan zakat.
sosialisasi zakat
':::
0
pendistribusian dan :)e-:B. DASAR HUKUM Kelompok Binaan Zakat (KBZ) ini dibentuk berdasarkan
peraturan perunoang-i,« ~.
Panduan aparat Ke'T"E-:E
usulan, saran dan fakta di lapangan dengan berdasarkan
rnaupun di tingkat cae:-
kepada beberapa aturan yang telah ditetapkan, balk Undang-
dan layanan terhacac . ~ -
4
!JUklak Kelompok Binaan lakat
undang, peraturan pemerintah maupun keputusan menteri terkait, antara lain:
1. Undang-undang Dasar 1945. 2.
Undang-undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang KetentuanKetentuan Pokok Kesejahteraan Sosial.
3.
Undang-undang
RI Nomor
38 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Zakat. 4.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 1981 Tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosial bagi Fakir Miskin.
5.
Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2005 Tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan.
6.
Peraturan Menteri Agama RI Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama.
C. TUJUAN 1. Menjadi pedoman atau acuan awal dalam pembentukan Kelompok Binaan Zakat (KBZ) 2.
Menjadi pedoman dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang terkait dengan Kelompok Binaan Zakat
3.
Pedoman bagi para pengurus Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA), agar dalam pelaksanaan pembinaan kelompok binaan zakat terarah pada pemberdayaan fakir miskin, sosialisasi zakat di
lingkungan
KBZ, pengumpulan,
pendistribusian dan pendayagunaan zakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan zakat. 4.
Panduan aparat Kementerian Agama baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah dalam memberikan bimbingan dan layanan terhadap kelompok binaan zakat dan BAZDA. Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
5
D. SISTIMATIKA Buku Petunjuk Pelaksanaan Kelompok Binaan Zakat disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab I
latar belakang, dasar hukurn, tujuan serta sistematika penyusunan.
Bab II
Pembentukan
Kelompok
Binaan
Zakat,
B PEMBE~
memuat
pengertian, siapa yang berhak, langkah pembentukan, proses pembentukan,tugas
calon ketua dan anggota pengurus
termasuk
metode
penyuluhan dan lain-lain. Bab III
Pembinaan optimalisasi
Kelompok kelompok
zakat, pendistribusian rencana pemanfaatan
Zakat
terdiri
dari
binaan zakat, pengumpulan zakat, pedoman
menghitung,
zakat produktif.
Studi lapangan,
latihan
3 '"S~komponen terkait, ter:= maksud dengan KB: "£:::2 bagaimana langkah- c~g. ::Kelompok
menjadi pengurus
ca- c- 5,5=
pengembangan,
A. PENGERTIANDA
Pencatatan dan Pelaporan terdiri dari tahap persiapan, tahap pembinaan, dan tahap pemantapan.
Bab VI
--
dan tujuannya, apa '1a' \;c-
peningkatan motivasi, pelaksanaan pengembangan. BabV
Sebelum meng ...'C dengan
Binaan
Bab IV, Tahap Pemantapan secara terinci diuraikan sebagai
berikut:
KELOMPOK
dan kewajiban KBZ, syarat
Penutup dan lampiran-Iampiran.
1. Pengertian Kelompok
Binaa....
masyarakat yang te'52:~-:-
untuc
L..: SE-"'=' dari pengurnputar-r 'a =:-: menjadikan dana zaxa: :::-::berkeinginan
juga produktif.
6 IJuklak Kelompok
Binaan Zakat
BAB II PEMBENTUKAN KELO'MPOK BINAAN ZAKAT Sebelum menguraikan dengan
Kelompok
berbagai
hal yang berkaitan
Binaan Zakat (KBZ) dengan
segala
komponen terkait, terlebih dahulu dijelaskan apa yang di maksud dengan KBZ, siapa yang berhak membentuknya, bagaimana langkah-Iangkah membentuknya,
apa maksud
dan tujuannva, apa hak dan kewajibannya, siapa yang berhak menjadi pengurus dan anggotanya dan lain sebagainya.
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN 1. Pengertian Kelompok
Binaan
Zakat adalah
suatu
kelompok
masyarakat yang tergabung dalam satu wadah/kelompok, berkeinginan untuk ikut serta dalam pengelolaan zakat, mulai dari pengumpulannya, pendistribusiannya serta bagaimana menjadikan dana zakat tersebut tidak hanya konsumtif tetapi juga produktif.
Juk/ak Kelompok Binaan Zakat
I
7
2. Tujuan
f.
Memberoa.c.:;c-
lakat ini adalah :
usaha }d'5 .:JE-::: guna me~co~:.-s
a. Umum:
binaan.
Adapun tujuan
Pembentukan membantu
Kelompok
mensosialisasi
b.
dan
lakat
bertujuan
dalam pengumpulan,
pendayagunaan
peraturan
masyarakat
Kelompok Binaan
Binaan
Badan Amil lakat
pendistribusian kepada
dari pembentukan
B. YANG BERHAK DA:
1.
zakat,
serta
perundang-undangan
zakat
Sesuai dengar- -Z!.S_
yang
maka yang oe+s-
sehingga
menjadi
desa
swasembada.
Pertama, KeJTIe"'~e:.-
Khusus:
hal ini Direktoc:
a.
Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang
dibentuk
zakat, dan segala sesutu yang terkait dengan zakat.
yang memili i,ve '.::-~-
Memberikan
Kantor Wilayan
b.
c.
bimbingan
dalam
penunaian
zakat
upaya membumikan ajaran Islam.
Kedua, Badar-
Memberikan penyuluhan kepada para muzakki agar
3::: c:-s=. Kementer'an Ag2-~ sst Langkah Pembent xa-
Memberikan
zakat yang mereka terima secara
maksimal, baik yang diterima
dari BAl, muzakki
menerima
pembinaan zakat,
kalau
Berikut ini
a02'<; -
Kementerian
~- ~
Ace~~ s;
Agama Provins wilayahnya :
secara langsung ataupun dari KBl. Memberikan
:.-
membentuk
2.
penyuluhan kepada mustahiq untuk
memanfaatkan
e.
c· i(eCC-?2-
provinsi.
yang berada di tempat tinggalnya. d.
:=
kepada masyarakat sekitarnya, sebagai salah satu
membayarkan zakatnya melalui Badan Amil lakat
8
-:-
kepada mustahiq
yang
memungkinkan
agar
a.
Kanwil
diproduktifkan, dengan harapan dapat memberikan
secara 'a"'gs...-g ::~
perubahan dalam penghasilan.
dianggao
IJuk/ClkKelompok
BinClelnlClkClt
r"E-
f.
Memberdayakan mustahiq melalui pengembangan usaha yang berada dalam Kelompok Binaan Zakat, guna mendorong peningkatan ekonomi masyarakat binaan.
B. YANG BERHAK DAN LANGKAH PEMBENTUKAN 1.
KBZ
Yang Berhak Membentuk Sesuai dengan maksud dan tujuan dibentuknya
KBZ,
maka yang berhak membentuk adalah :
Pertama, Kementerian Agama Republik Indonesia, dalam hal ini Direktorat
Pemberdayaan Zakat. Karena akan
dibentuk di Kecamatan, Kelurahan dan desa-desa maka yang memiliki wewenang untuk membentuk KBZadalah Kantor Wilayah Kementerian Agama pada masing-masing provinsi.
Kedua, Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) berhak membentuk KBZ dengan berkoordinasi kepada Kanwil Kementerian Agama setempat. 2.
Langkah Pembentukan Berikut ini adalah langkah awal yang harus dilakukan Kementerian Agama atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi untuk membentuk
KBZ yang ada di
wilayahnya : a.
Kanwil Kementerian Agama yang ada di provinsi melalui kasi zakatnya membentuk
satu tim yang
secara langsung terjun ke lapangan atau lokasi yang dianggap memiliki potensi untuk dibentuk KBZ.
Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
9
b.
Tim dimaksud adalah tim survey awal, terdiri dari unsur Kanwil kementerian
c.
Terjun
ke
0
=<;
Agama, BAl Daerah,
serta unsur terkait lainnya, seperti Camat dan Lurah wilayah setempat yang akan dijadikan objek sasaran. c.
Tim terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan 7 sarana umurr 02 - : dengan pe'l::';:::- -"!: ---
(tujuh) orang anggota. d.
Agar memilliki legal formal, tim tersebut di SK kan
.0-
binaan zakat d. Menentukan ":e~::
Kementerian Agama.
r
e.
KET:Langkahini juga berlaku bagi BAZDA,hanya saja harus berkoordinasi dengan Kemenagsetempat
sasaran.
1. Tugas Awal
f.
Tim yang sudah dibentuk memiliki tugas awal sebagai berikut: a. Mengadakan
rapat
guna
menentukan
atau
merumuskan berbagai hal yang akan dirumuskan
b.
dengan
pembentukan/pendirian
KBl
Setetah mere::.,,:-= terjun ke ,aDa~gc- 5-
2.
KBZ(akan aiJe a: Kriteria
a. KETUA: 1. Tokoh
aga~c.
sesuai dengan kondisi wilayah sasaran.
memiF,
Menentukan
dengar oe"-·:::-: pakar ya-g an ekcnor-: Qc--::_
wilayah yang akan menjadi sasaran
dibentuknya KBl. Sebagai langkah awal, tentukanlah
wilayah yang
perubahan atau terlihat kompak. Hal ini dimaksudkan sebagai KBl percontohan bagi wilayah atau daerah lainnya.
2. 3.
Suuah 'TIe- -a - :=
4.
Me-n'"' i
5.
jJUk/ak Ke/ompok Binaan Zakat
I.e. ~
zakat
secara kultur dan adat istiadat gampang menerima
10
'las 5_~
Agama guna '-'e- cz ; pejabat yang '1"e~a- i Agama pro ..';~s __5=
C. TUGAS DAN KRITERIA SURVEY
berkaitan
Melaporkan
c.
Terjun
ke lokasi yang
mengumpulkan
telah
ditentukan
guna
data penting yang harus dicatat
dan diketahui, antara lain jumlah penduduk, mata pencarian, tokoh-tokon masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agarna, organisasi kemasyarakatan yang ada, sarana umum dan lain sebagainya yang ada kaitannya dengan pengembangan binaan zakat.
percontohan
kelompok
d. Menentukan kriteria ketua dan anggota KBZ. e.
Melaporkan hasil survay kepada Kanwil Kementerian Agama guna mendapatkan persetujuan atau melalui pejabatyang menangani zakat di Kanwil Kementerian Agama provinsi. Juga kepada Lurah dan KUA wilayah sasaran.
f.
2.
Setelah mendapatkan
persetujuan,
tim
kembali
terjun ke lapangan guna membetuk secara langsung KBZ(akan dijelaskan kemudian). Kriteria
a. KETUA: 1.
Tokoh
agarna,
pemuda,
masyarakat
yang
memiliki wawasan ke depan yang luas sesuai dengan perkembangan zaman. Atau seorang pakar yang ahli dalam bidang pemberdayaan ekonomi dan memiliki pengetahuan tentang zakat 2.
Umur minimal 30 th dan maksimal 50 tahun
3. 4.
Sudah menikah dan memiliki penghasilan tetap Memiliki kepekaan sosial
5.
Mimiliki visioner
Juklak Kelompok BinaanZakat
I
11
6.
Pendidikan terendah SMA atau sederajat. Akan
1. Tim terlebih
tetapi kalau ada strata satu (S-l) akan lebih balk.
7.
8. b.
Memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang
sekaligus 2.
oa ....~_
mem'r-ra 'z
Bersama-sama pe""'c---
berbagai usaha produktif guna pengembangan
masyarakat guna ~e~s.~=
usaha produktif KBZyang akan terbentuk
KBZtersebut. Seoa ." s
Mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi
masyarakat, sepe'7 :::
dengan baikterhadap masyarakatdan pemerintah
tokoh pemuda, orga-
ANGGOTA:
kepekaan sosiai
Semua anggota masyarakat berhak menjadi anggota
Perlu
KBZ dengan syarat-syarat yang sudah di tetapkan
mengetahui
oleh tim Kementerian Agama
diingat
:-::'5
02-
ban
2·
, antara lain:
1. Memiliki wawasan ke depan yang luas sesuai dengan perkembangan zaman.
dialog agar suasa-a
2.
Umur minimal2S th dan maksimalSS tahun
3. 4.
Setidaknya memiliki penghasilan tetap Memiliki
kepekaan sosial dan kemauan yang
Pendidikan terendah
SMU sederajat
pembentukan berikut:
(untuk
umur dibawah 40) dan SO(untuk umur dibawah 60) yang penting ada kemauan yang tinggi dan bisa membaca dan berhitung. 6.
Mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan
KIT: Accra perr-' d'bentuk kemenag pengurus ,rarogte-e
~
0,
KBZ
Berikut langkah-Iangkah pembentukan KBZ yang secara langsung dibentuk oleh tim yang sudah di SK-kan dan sudah mengadakan survey ke lapangan : 12
IJUkiak Kelompok Binaan Zakat
-_
..; ::beserta 7 ora"g a"~=-~_
baik terhadap masyarakat
D. LANGKAH PEMBENTUKAN
2!:~-~
3, Setelah acara ce~. =- _
tinggi untuk memajukan KBZ S.
menerima denga-
=:J-
c.
1.
Tim terlebih
dahulu
menyampaikan
pemberitahuan
sekaligus meminta izin kepada pemerintahan setempat 2.
Bersama-sama pemerintahan setempat mengumpulkan masyarakat guna mensosialisasikan rencana pembentukan KBZtersebut. Sebaiknya diwakili oleh berbagai komponen masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, organisasi dan orang-orang yang memiliki kepekaan sosial Perlu
diingat
mengetahui
bahwa
tidak
semua
warga
sudah
banyak tentang zakat, karenanya dalam
acara ini hendaknya disampaikan secara umum segala sesuatu yang berkaitan dengan zakat, bila perlu dibuka dialog agar suasana lebih terbuka dan masyarakat dapat menerima dengan lapang dada. 3.
Setelah acara penyampaian pembentukan
selesai, baru kemudian
kelompok KBZ dengan langkah sebagai
berikut: KET: Acara pernillhan ini dipimpin langsung oleh tim yang dibentuk kemenag. Tim ini hanya berhak membentuk pengurus yangterdiri dari, ketua, sekretaris dan bendahara beserta 7 orang anggota. a.
Masyarakat mengajukan beberapa calon/nama yang memenuhi kriteria yang sudah ditentukan
b.
Sebaiknya calon/nama
yang diajukan
berjumlah
ganjil dan sedikitnya 5 orang c.
Calon atau nama yang sudah ditunjuk dan disepakati masyarakat sebaiknya menerima dengan ikhlas dan tidak menolak
Juklak Ke/ompok Binaan Zakat
I
13
d.
Selanjutnya proses pemilihan dapat dilaksanakan
f.
dengan beberapa cara : 1.
ketua
suatu
organisasi.
menunjuk
KBZ ini
beberapa
adalah
orang
setempat. M sc
dijagokan
sebagai kandidat ketua KBZ.Calon yang diusung
Jaya Banten g.
secara
langsung
dan
sudah dipandang layak serta memenuhi syarat untuk menjadi ketua. Intinya, yang bersangkutan jangan menolak. Pemilihan
Secara
mengajukan
Umum.
beberapa
Seperti
calon
yang
KBZ. 5:
c ses
Gambaran:
aklamasi menunjuk seorangtokoh yang memang
3.
cc"'s'2
masing-masing ::5
Tunjuk Langsung. Cara ini cukup demokrasi, masyarakat
050.
terlalu banyak
seorang ketua. dimana
Selanjutnya pengurus
Dengan
bimbingan tim kemenag mereka menentukan 2.
- :.
RW/Kades sete-:~
atau yang dimajukan hendak harus memenuhi kriteria ketua yang telah ditentukan.
-
KBZ Desa Kp. 3;; ~_ -
Masyarakat)
yang
1<3: c
Diharapkan
Caranya,
seluruh peserta yang memiliki hak suara (dalam pembentukan
,,="'_c
sekaligus
Tim Formatur. Cara ini biasa dilakukan dalam memilih
Selanjutnya
•
Ketu2/se'-c:2~
• •
Urusan pe~g_Urusan pe-c s
• •
Urusan pe-:c .:: Penyuluh I O~-
Yang dimakscc ':::E- 5 seorang yang dan segala ses.... ~_-:.
pemilu,
~=-
sudah
mencukupi syarat, kemudian dipilih masyarakat secara langsung, baik dengan menggunakan kertas atau dengan cara mengangkat tangan.
e.
kan.
Setelah terpilih satu orang ketua, diharapkan disetujui dan disepakati oleh seluruh perwakilan masyarakatyang hadir dalam pemilihan tersebut, kemudian disyahkan oleh tim Kemenag disaksikanoleh Camat/Lurah/Kades. Selanjutnyadi SK-kanoleh KementerianAgama.
14
h. Setelah teroe-:_ Kanwil Keme :e~2-
IJuklak Kelompok Binaan Zakat
i.
SK diternbusxs - .
=:=
f.
Selanjutnya sekaligus
ketua
memberikan
memberikan
nama
kata sambutan, kelompok
KBZ.
Diharapkan KBZ diberi mana sesuai dengan wilayah setempat. Misalnya KBZ Desa Sakatiga INdralaya, KBZ Desa Kp. Baruh Sungai Lendir, KBZ Desa Maju Jaya Banten dsb. g.
Selanjutnya
dengan
berkonsultasi
kepada
RW/Kades setempat, ketua menentukan pengurus
KBZ. Sebaiknya
pengurus
RT/
susunan
KBZ tidak
terlalu banyak, disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing bagian yang direncanakan
Sebagai
Gambaran: •
Ketua, sekretaris, bendahara
•
Urusan pengumpulan 3 orang
•
Urusan pendistribusian 3 orang
•
Urusan pendayagunaan 3 orang
•
Penyuluh
1 orang
Yang dimaksud dengan penyuluh di KBZ ini adalah seorang yang memiliki pengetahuan tentang zakat dan segalasesutu mengenai zakat h.
Setelah terbentuk,
susunan pengurus diajukan ke
Kanwil Kementerian Agama setempat untuk di SKkan. i.
SK ditembuskan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kecamatan, Camat, Lurah, Kades, RW dan RT, termasuk penyuluh Agama setempat.
Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
15
5.
E. PETUNJUK PEMILIHAN ANGGOTA Pada
prinsipnya
adalah anggota, mustahiq, 1.
Sebaiknya
masyarakat
karena akan terlibat,
kelompok
tetap disarankan
semua
perberdayaan
mengikuti anggota
muzakki, mustahiq
di
wilayah
KBZ
dikelompokkan
6.
dll. Akan tetapi
beberapa teknis berikut
dan anggota kelompok
anggota
binaan usaha
b.
Anggota adalah orang yang aktif secara sosial
3.
Memiliki pengetahuan serta mampu mengembangkan usaha kelompok
G2- :: -
Program <e?)c -:_:
suatu
merumuskan satu '1"aS2 s n Serasehan da af'" • 3.: zc di
Tahap Persiapan
wilayah
KBZ Ce"'~'"'
Yang dimaksud tahap persiapan adalah langkah
menyampaikan konsacs
awal yang harus dipersiapkan dan dilakukan oleh
oercontohan
kelompok Binaan Zakat (KBZ)yang sudah terbentuk,
Mengapa!
dengan program kerja. Diantaranya adalah :.
1. Pengurus terpilih memusyawarahkan
mengadakan
rapat
berbagai hal yang terkait
Masing-masing bidang hendaknya mempersiapkan program kerja guna efektipitas kerja
3.
Merumuskan hasil musyawarah dan program kerja dalam bentuk format resmi
4.
Melaporkan
rencana
progja
kepada
Kanwil
Kementerian Agama setempat dan juga BAZDA, yang ditembuskan ke KUA,Camat, Lurahatau Kades setempat
IJuklak Kelompok Binaan Zakat
Mengapa saraser a- :: oilakukanagarma~ a"'a ~-
guna
dengan program kerja
2.
it:
Sarasehan
untuk
Setiap kelompok KBZmemiliki tahapan kerja :
guna mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan
16
Se:~5='
Sarasehan sebuts-
2.
a.
u
Apaf
produktif
4.
bentuk bu
-E_
dengan tugas can
:
menjadi
er,a
diketahu-
baik sebagai muzakki,
ekonomi
Program
can juga kelcmpox
'n2SV2.
-
-=.
eiompok binaan """'e-_s2:C-
canat mengaplil
2-
Para TT'uza . ~'sa-
5.
Program kerja tersebut
kemudian di buat dalam
bentuk buku sebagai pedoman kerja, yang juga dapat diketahui dan dimiliki oleh masyarakat 6.
Program kerja masing-masing bidang disesuaikan dengan tugas dan fungsinya masing-masing
b.
Sarasehan
Apa! Sarasehan sebutan yang biasa dikemukakan masyarakat untuk
suatu
perkumpulan
guna
memecahkan
atau
merumuskan satu masalah. (edit ulang) Serasehan dalam KBZ adalah berkumpulnya masyarakat di
wilayah
KBZ dengan
seluruh
pengurus
KBZ guna
menyampaikan konsepsi zakat yang akan ditetapkan sebagai percontohan Mengapa! Mengapa sarasehan perlu dilaksanakan! Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat, khususnya para muzakki, mustahiq dan juga kelompok masyarakat yang akan tergabung dalam kelompok binaan mengetahui, memahami dan diharapkan dapat mengaplikasikan konsepsi zakat yang sudah dirumuskan bersama. Hal ini penting untuk dilakukan, agar secara umum masyarakat menerima dan dapat melaksanakan konsepsi tersebut secara bersama dan terbuka, tanpa ada yang merasa berat apalagi menolak. Para muzakki misalnya, diharapkan mereka berkenan untuk
menyalurkan
zakatnya
pada
KBZ yang
ada di
Nklak Ke/ompok Binaan lakat'
I
17
lingkungannya. Hal ini tentu«
c
-'::a· ::;-;:: +e-ra dapat
diterima, apalagi bagi mereka '0-.5 5....aan ==
~5.G
+erwalurkan
c. -e'l,...""ra 'la
zakatnya pada satu lembaga za a: ::;"'::;-:.... atau sudah
e-.c. -a--==
'n' aka"
cernarraata -
memiliki langganan atau musta='c ..etac, Belum lagi kegiatan ini ban, _-:_
Je-..a"'1a kalinya
dilakukan, karenanya pengurus 3:"12- _S ~a-!J ....-nevakinkan para muzakki agar dengan ikhlas ca- tanca aoa ragu untuk menyalurkan zakatnya di KBZ sere"""'::;: sarasehan dan juga penyuluh
)"5""
al) perlunya
se-ta xernampuan
zaca:
komunikasi yang baik Demikian pula dengan para -- _5:a-·.:. mendapatkan
penjelasan
bahwa
zakat
• ereka harus vang
mereka
terima -di antaranya- adalah harta zakat oar oars muzakki yang ada diwilayah mereka
'.1asyaroka: secc-=: _ oositif Dc" ar-g ada c' DO a
vn~l..
:e.
menghargai dan memaknai serta merna .... ~atkan zakat yang
a
mal. Apalagi jika
akan diproduktifkan. Selain itu cara ini juga dapat mernoerikan beberapa hikmah berikut : a.
Menghilangkan
kesenjangan
sosial
dan
lebih
mengakrabkan antar sesama. b.
Menghilangkan
prasangka negatif
muzakki terhadap
mustahiq dan sebaliknya. c.
Muzakki dapat melihat dan merasakan langsung akan kemanfaatan zakatnya.
d.
Mustahiq
akan
mendapatkan
lebih
karena
merasa
perhatian langsung dari orang mampu
yang ada disekitarnya.
18
bersyukur
IJuk/ak Ke/ompok Binaan Zakat
_
Baga''''-'anaserase-:::- -::_
senori, ~a- sangat mungkin
00.
:,idvD ber+ a5'.'e -=
Sagaimana!
saling bertetangga. Dengan haraoan oara "1ustahiq lebih mereka terima secara maksimal aan
-"s _-~- ,_,.
o.
e.
Tentunya, ketika harta zakat muzaki di produktifkan, hal ini akan lebih membuka hati para muzakki akan kemanfaatan harta mereka. Poin ini harus dibuktikan, dan inilah yang akan membuat para muzakki istiqamah dalam menyalurkan zakatnya.
f.
Masyarakat secara umum akan memberikan
penilain
posttif balk kepada para muzakki maupun para mustahiq yang ada di lingkungan mereka. Cara ini akan memberikan pola hidup bermasyarakat yang positif. Bagaimana! Bagaimana serasehan itu dilakukan! 1.
Untuk pertama kalinya pengurus KBZ mengumpulkan masyarakat -khususnya kepala keluarga- pada waktu dan tempat yang telah ditentukan. a.
Undang mereka secara resmi, demikian pula dengan aparat pemerintah setempat, Carnat, Lurah, Kades dan Kepala Kantor Urusan Agama Islam.
b.
Kegiatan sarasehan dapat dilaksanakan di balai Camat/Desa/lurah, juga dapat dilakukan di masjid atau
mushalla.
Akan
tetapi
tidak
menuntut
kemungkinan juga dapat dilaksanakan di rurnahrumah penduduk secara bergantian. Dengan cara ini
akan lebih
menambah
keharmonisan
serta
memunculkan rasa tanggungjawab yang maksirnal. c.
Masalah waktu, usahakan pada saat libur, kecuali kalau dirasakan mendadak dan urgen.
Juklak Kelorhpok Binaan Zakat
I
19
d.
Sebaiknya susunan acarc
e.
KBZ. Kalau memungkinkan clsec a ::- -a...a a
::'05 2='::-
0
pengurus
e
kadarnya. 2.
I.
cesepakaran
setiap bulan, perdua bulan arau :.e-:' kali diperlukan. Intinya harus c :=:2
CE-
c're-rcanaxan
8
Selanjutnya, disepakati a~'" c' a:e -- sarasehan
Daoa setiao
Se retarls 5:
pada
"""encatat oeroaga
... 2'" atau setiap
se a 'gus sebaga
::E-::: 2"'5.::
:.a
ca;:- 0 e'l pengurus
dan anggota masyarakat. 3.
Sebaiknya pengurus KBZsuca=
-'"IE"'. ?:::,;ar
oanan-bahan
3;..z:JA
oan Kat: ,I,
yang akan didiskusikan, bila ~er ... : -.. s poin-poinnya =:T : Yang cer ~
kemudian dibagikan kepaaa ""a5)'2"2 -a~ seoagai bahan
~en~""g Oil a~ s:e""25:E:-~-
ka~el"a dia a'" .";-.5." ~ .":-
acuan atau diskusi. 4.
Bahan
diskusi
tersebut
...... gc
cacat
melalui media, jika mem ..."'g' "'.;:-
ditampilkan
,"sa nya dengan
menggunakan media LCD aza., mecla rainnva, seperti papan tulis, whait board dl., -a - agar mudah diserap
~.'
"etoce 20a12- ·5_7._
oleh anggota sarasehan. 5.
Dalam
diskusi
ErODE PENYUlU •
serao
sebaiknya
orang
memiliki
~=
C C
oeryotu» za -
kesempatan yang sama untuc r"e"ge'T'l..kakan pendapat, baik berupa usulan, saran atauou« tanggapao. disarankan bentuk lavoutrva
Karenanya
o"g are atau U. (lihat
lampiran). 6.
Karenanya ketua KBZ, dlharanxar pertemuan dirindukan
menjadi
hal
yang
mampu memenej r,enyenangkan
dan
rnasvarakat. Mulai dar' memenej waktu,
, F"ODE tANGS.... G 2. etode Cera+ a-
mengatur siapa yang harus bicara, mana yang harus ditanggapi, dijawab ataupun yang harus dibantah.
----_ -==-=5=20
IJUklak Kelompok Binaan Zakat
::...
7.
Pada
setiap
pertemuan
diharapkan
menghasilkan
kesepakatan demi terlaksananya berbagai program yang direncanakan. 8.
Sekretaris KBZ hendaknya memiliki buku khusus guna mencatat berbagai pendapatyangdikemukan masyarakat, sekaligus sebagai arsip dan bukti jika diperlukan.
9.
jika diperlukan, hasll atau kesepakatan yang dihasilkan dilaporkan kepada pemerintahan
setempat, terutama
BAZOAdan Kanwil Kementerian Agama. KET : Yang perlu dingatkan bahwa yang memiliki peranan penting dalam serasehan ini selain ketua juga penyuluh zakat, karena dialah yang akan mernberikan banyak pengetahuan tentang zakat dan pemberdayaannya. Karenanya penyuluh harus dipilih orang tepat.
F. METODE PENYULUHAN ZAKAT Metode
adalah "suatu cara yang dapat
pendidik, penyuluh zakat, da/am hal
digunakan
ini tenaga Penyuluh
Agama dengan berbagai teknik yang harus dikuasai, agar materi yang disampaikan dapat dengan mudah serta efektif diterima dengan baik oleh para perserta". Oiantara metode yang dapat digunakan dalam pelaksanaan penyuluhan adalah sebagai berikut :
1.
METODE LANGSUNG a.
Metode Ceramah Metode
ceramah sudah lazim dilakukan
penyampaian
pesan.
Metode
dalam
ceramah
dapat
diartikan sebagai suatu cara penyampaian bahan
JukJak KeJompokBinaan Zakat
I
21
secara lisan oleh tenaga per, ....... ~ c.engan retorika yang baik. Sedangkan
b.
Metode Dis si 'V1etode c:s ·...si --
perar a...c e~ senagai penerima
pesan, mendengar, mer-iper+ar' informasi yang disarnpa'ka
er dan mencatat
OE-.
<.l,Jh agama bila
ceramah.
SE!La - : .:
adanva
:-1a~e-
diperlukan. eoin -
Seorang penyuluh, juga na"tos .....a-npu mengatur waktu dalam rnenvampacan ~a:eri agar tepat dan
I
'2
c;:- -= ....._ _:-,_.
rmkan ('1e'T':>=-= .0-
tidak terkesan searah dan otor ter, Ber' enaan dengan
terarah, hioun ~a- --
lamanya waktu penyamoa a'" """a:eri disesuaikan
seseorang
dengan materi yang akan
mengarabca-
0
sar+ca
Bahasa yang
disampaikan harus balk, je as ca'" ,.,.,...dah dimengerti sehingga terhadap
tidak
menlmou
makna yang
0'
<0"
xesalahpaharnan
Clr'\c_-gnya, Sikap para
penyuluh dalam rnenggunasar
metode
ceramah
roc.e-:::: sOa:?:
narus me'1ongg:: utama,
rT'ena"''sE=::
-
sebuah d's ...5 a..:c- oleh seorang --OCE::
hendaklah bersifat rendah hati sopan, lemah lembut
juga mate;'
dan tidak tergesa-gesa dala-r- "1"'e"'{dmpaikanmateri.
c. Metode Semina-
'a'"
-a :::sa-
Beberapa hal berikut harus "':le""jadl perhatian para penyuluh zakat :
1. Seorang
2. 3,
penyuluh,
he=oaxnva
memiliki
suaru mater' ca
pengetahuan agama, khususnya yang berkaitan
oleh seorang oakz... :
dengan zakat.
moderator, .'e:::=
Memahami masalah-masa ah yang aktual yang
o maksud.<21" ...-:_
terjadi di masyarakat.
1
Seorang
penyuluh
juga
harus
berkomunikasi
'al"g aca
IJUklak Kelompok Binaan Zakat
ciangka;
secara balk, tentunya dengan
tutur bahasa yang baik pula.
.
memiliki
kemampuan dasar berpidato atau kemampuan
22
:=
2-
2
Sa "'g
l_<.a" -E- _<
b.
Metode Diskusi Metode diskusi ini merupakan lanjutan dari materi ceramah. sebuah diskusi dapat dilaksanakan setelah adanya
materi
penyuluhan
yang
disampaikan
sebelumnya, agar materi yang disampaikan menjadi lebih kaya dan guna mendapat masukan ataupun kritikan membangun dari para peserta. Agar diskusi terarah, hidup dan tidak menyalahi etika, diperlukan seseorang
moderator
atau
Me
yang
bertugas
mengarahkan, siapa yang harus bicara, siapa yang harus menanggapi,
mengatur
waktu
pembicara
utama, menanggapi hingga menyimpulkan. Intinya, sebuah diskusi akan hid up dan semarakjika dipimpin oleh seorang moderator yang menguasai audien dan juga materi yang disampaikan penyuluh.
c. Metode Seminar Metode seminar sama dengan diskusi, hanya saja memiliki bobot lebih tinggi, dengan cara membahas suatu materi dalam bentuk makalah yang disajikan oleh seorang pakar dan juga dibutuhkan
seorang
moderator.
seminar,
Metode
ceramah
dan
dimaksudkan untuk : 1.
Menggali dan mengembangkan sebaik mungkin pengetahuan dan pengalaman serta gagasan yang ada tentang suatu masalah yang sedang diangkat.
2.
Saling tukar menukar pikiran, pengetahuan dan gagasan serta pengalaman. Juklak Keiompok Binaan Zakat
I
23
3.
4,
ketera .....::: a- ceserta untuk mengemukakan peocaoat seca-a ooyektif dan sistematis di depan orarg oaa 'a . Meningkatkan
Meningkatkan
keterarnp, an dan kemampuan
berkomunikasi
untuk
rnengungkap
dan
memahami pikiran dan oencaoat orang lain. d.
a.
Media Cetak Media cetak dapaz ~: zakat meliputi : bu _ dilakukan denga-i
note book, brosur
_.
terlihat lebih efe~
''':;-::-
tertentu, tetapi kenaca s
Metode
dan bahkan lebin ...as••
yang satu ini merT'oer dengan jangka
waktu yang telah ditetapkan atas casar kesepakatan bersama. Caranya mernbertkao
ertas kerja yang
yang membaca ataJ ..... ~ menyampaikannya . E::.: 1)
telah disiapkan oleh penyulun yang oerxaltan dengan
Buku Pemanfaatan
suatu materi yang disarnpalkan,
DU·....... se
dapat dilaki.ka-
Metode Simulasi
upaya memes-
Metode inijuga dapat diterapkan, 'l<e'loatihanyaberupa
',2-
memuat seca-a
pandangan dan penilaian pese-ta penyuluhan terhadap sesuatu yang berkaitan dengan zacar.
$=:
perubahan ~erLa~5 -
trik atau langkahawal dalam rangka "nengetahui image,
2.
C2'C ,_
Metode Pemberian Tugas khusus tentang
e.
5
2)
=-~
0
:e- -
Surat Kab-aratau
l'3
sesuatu penge
Penyuluhan ;...ga .:,.
TIDAK LANGSUNG penyuluhan
tutisan da'l gc~:a~-;;
langsung, penyuluhan juga dapat dilaksanakan dalam bentuk tidak langsung melalui berbagai media yang ada, baik media
tentangsega a S25_2::_ penyuluhan Z.2'\a: -_
cetak maupun elektronik, seperti surat kabar, radio, televisi,
daya penyebara- '-:-5
film dan sejenisnya. Biasanya dengan cara ini akan lebih
masyarakat. D' sa-
mudah ditangkap oleh peserta. Syaratnya, para penyuluh
memahamirya
harus memiliki
telah rnarnpu :'"'::-,"-
Selain beberapa
metode
kemampuan
atau
bentuk
mengoperasikan
komputer/
laptop dengan berbagai programnya, Internet, pemakaian infokusjLCD dan lain sebagainya. 24
!JUklak Kelompok Binaan Zakat
SE=a=
bahkan hingga e:::.=z-s
a.
Media Cetak Media cetak dapat dipergunakan
dalam penyuluhan
zakat meliputi : buku, surat kabar, majalah atau dapat dilakukan dengan cara membuat stiker, spanduk, benner, note book, brosur, liflet dan lain sebagainya. Hal ini terlihat lebih efektif, karena tidak terbatas kepada peserta tertentu, tetapi kepada setiap orang yang membacanya dan bahkan lebih luas. Karena sangat mungkin mereka yang membaca atau melihat media-media tersebut akan menyampaikannya kepada orang lain. 1)
Buku Pemanfaatan buku sebagai media dalam penyuluhan dapat dilakukan sebagai bentuk sarana, sebagai upaya memberikan pemahaman dan memberikan perubahan tentang materi-materi penyuluhan zakat, memuat secara lengkap informasi tentang segala sesuatu pengelolaan zakat.
2)
Surat Kabar atau Koran Penyuluhan juga dapat dilakukan dalam bentuk tulisan dan gambar-gambar yang mendeskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan materi penyuluhan zakat. Surat kabar atau koran memiliki dava penyebaran yang cukup cepat keseluruh lapisan masyarakat. Di samping itu, masyarakat mudah memahaminya, sebab koran merupakan media yang telah mampu menjangkau keberadaan masyarakat, bahkan hingga kepelosok desa.
)uklak Kelompok Binaan Zakat
I
25
Penyuluhan me.a...
3). Majalah atau Buletin Penyuluhan
melalui
majalah
dapat
cukup
dilakukan
ampun,
S€
-
c-
sesuai dengan corak majalah yang ada. Misalnya,
media cetak, juga .....c-
penyuluhan
dapat dilihat, dide~g:'
disampaikan
tentang dengan
keluarga
sakinah
menggunakan
dapat
pemirsa. PenyuJu"'c- :.
majalah
wanita, majalah nikah, majalah ayah bunda dan
singkat dengan
lain sebagainya. Penyuluhan zakat, dapat dilakukan
dialog interaktif, ta-.ra
dengan
kJip, kesenian, ca
menggunakan
majalah
khusus tentang
C ... 'C3
'rl2. -
perzakatan atau majalah keagamaan dan lainnya
banyak media ele'-:"::-
yang berkaitan erat dengan zakat.
paling berpengan.« ::.2 dalam penvamoa a- -:
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
mempengaruhi oe+
a)
Bagaimana agar media yang disajikan menarik untuk
Telivisi memilik:
dibaca atau diketahui oleh setiap orang.
dilihat (audiovisua
Bagaimana agar media yang ada tidak memberikan
tentunya dengan c
kejenuhan untuk dibaca setiap saat atau setiap kali
dan memberikan
b)
disajikan, hendaknya memiliki pesanfilosofis tersendiri. c)
Media yang disajikan harus membuka nuansa berfikir pembaca sehingga akan lebih memberikan analisa tajam bagi pembaca.
cetak,
penyuluhan
elektronik dimaksud adalah:
zakat juga dapat Di antara media
c:::5_ Sc -
Media Visualisasi Visualisasi meruoaxz n menampilkan suat ....-: ini dapat dilakuka-
dilakukan dengan media elektronik.
26
e e.: -
visual, seperti dila
b. Media Elektronik Selain media
Co
"S::
_.cCE-
beraga+ bentuk foto, gra.t:.
tentang 1
Gambar Foto
(1) Televisi
Dalam per
(2) Radio
rnevakinka= a...:::-=-
(3) CD Animasi dan Interaktif
penyuluh. Ka"c-:
I
JUKlal
Penyuluhan melalui cukup ampuh,
media elektronik
selain jangkauannya
ini dipandang lebih luas dari
media cetak, juga memberikan kesan tersendiri, karena dapat dilihat, didengar dan dibaca secara langsung oleh pemirsa. Penyuluhan bisa dalam bentuk semacam iklan singkat dengan durasi yang sangat terbatas, talkshow, dialog interaktif, tanya jawab di radio, pragmen, video klip, kesenian, dakwah dan lain sebagainya. Dari sekian banyak media elektronik yang ada, media televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia, khususnya dalam penyampaian materi penyuluhan dalam rangka mempengaruhi pemirsa. Telivisi memiliki kelebihan, karena dapat didengar dan dilihat (audiovisual) atau juga dalam bentuk tulisan yang tentunya dengan disain yang maksimal sehingga menarik dan memberikan kesan tersendiri bagi para pemirsanya. c. Media Visualisasi Visualisasi merupakan
media yang dapat
berfungsi
menampilkan suatu materi dalam bentuk gambar atau visual, seperti dilakukan dalam beragam pameran. Media ini dapat dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang
beragam kegiatan penyuluhan
zakat dalam
bentuk foto, grafik, overhead atau film slide. 1)
Gambar Foto Dalam penyuluhan media gambar (diam) dapat lebih meyakinkan audien zakat terhadap ungkapan para penyuluh. Karena gambar dianggap sebagai bukti
Juklak Kelompok BinaanZakat
I
27
terhadap
2)
peristiwa
tentang segala ses
-.'2"g ~:::: cz
yang telah disajikan.
zakat. Juga merrtl2"
Film Slide
zakat, sekaligus ~:-
Media film slide ber ...na ':
::-Z"
gambar pada
kepada masvara-ra; tersirat yang be' ...~ :
rupa, sehingga dapat oilihzt -cs "'ya sesuai dengan yang daoat
peristiwa
:;'D'cgrai'l:
tentang tertib kegiata- .a g o a
an,
b. Tujuan Khusus
terutama
1). Menlngkatkan s:_-
a=akan, sekaligus
2). Mernberikan :>ar;::
sebagai alat peraga ca am ~e je asxan masalah
3). Meningkatka=
l;:
zakat. Atau juga daoat ~e"'gg ...naxan Overhead
4). Terwujudnya·
es
Proyektor.
Sosial
G. TUJUAN, MANFAAT DAN SASARA
2. Manfaat
I
a. 1. Tujuan Sebagaimana dijelaskan paca casar pemikiran di atas
daoat kan pengetahua .....ca
Masyarakat
mulai dari berbcg~ :;:
bahwa pemahaman rnasvarakat 'r-oonesia masih bersifat
segala
konvensional, kaku, beku oan ugu, SOM yang kurang
b.
profesional, fungsi dan peran pengelola harta zakat
sesuati,
2--':
Masyarakat dapa; -pengelolaan
yang kurang maksimal dan optimal dan lain sebagainya,
j
agar
:'2:2:
mernberikan
maka penyuluhan zakat ini bertujuan untuk memberikan pandangan sekaligus
modern
terhadap
menghidangkan
permasalahan
paradigma
baru
zakat,
dan keadilan
kepada
c.
masyarakat Indonesia bahwa banyak hal tersirat yang d.
penyuluhan tentang zakat harus diprogramkan. a. Tujuan Umum masyarakat agar memiliki pengetahuan maksimal,
28
IJUklak Kelompok Binaan Zakat
Meningkatkan
. e5.2
berzakat.
belum diungkapkan sebelumnya. Karenanya kegiatan
Tujuan umum dari penyuluhan ini adalah membantu
sos 2
3.
c berbagai progra+ . =
Tersosialisasin,
Sasaran a. Para 'Amil Zakat
tentang
segala sesuatu yang berkenaan dengan
zakat. Juga memberikan pandangan modern tentang zakat, sekaligus menghidangkan
paradigma baru
kepada masyarakat Indonesia bahwa banyak hal tersirat yang belum diungkapkan sebelumnya.
b. Tujuan Khusus 1). Meningkatkan fungsi dan peran pengelola zakat 2). Memberikan Paradigma Tentang Zakat 3). Meningkatkan Manajemen Pengelola 4). Terwujudnya Kesejahteraan Umat dan Keadilan Sosial
2. Manfaat a.
Masyarakat
dapat memahami dan mengembang
kan pengetahuan dan wawasannya tentang zakat, mulai dari berbagai paradigma tentang zakat dan segal a sesuatu yang berkaitan dengan zakat. b.
Masyarakat dapat memahami betapa pentingnya pengelolaan agar
zakat
memberikan
produktif manfaat
secara yang
modern
besar
guna
kemaslahatan umat dan tercapainya kesejahteraan dan keadilan sosial. c.
Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
untuk
berzakat. d.
Tersosialisasinya
Undang-Undang
Zakat
dan
berbagai program yang dicanangkan pemerintah.
3. Sasaran a. Para 'Amil Zakat
Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
29
b. Aparat Pemerintah yang Terkait dengan Zakat
b.
Pernah mengikur: S~-
c. Tokoh Masyarakat
yang dlselenggara-a-
d. Politisi
hal ini Direktorat
e. Calon Muzakki
c.
f. Masyarakat Umum
::l~r-
Pernah terjun seca-s baik di organisasi ata , dan berkaitan d€- ::;=
H. SIAPAYANG BERHAKMEMBERIKAN PENYULUHAN
ekonomi umat. Merujuk kepada pengertian tenaga teknis penyuluh zakat
3. Akademisi dan Profeslona
di atas, maka tenaga ahli dimaksud adalah orang-orang yang
Adalah mereka yang ~:::
berkompeten dalam melaksanakan tugas-tugas penyuluhan.
bidang zakat, seperti
Mereka dapat bersifat perseorangan, organisasi, lembaga,
kuliah zakat, atau para sa
yayasan atau badan hukum, yang memiliki keterkaitan dengan
dan Doktor (53) yang ce
zakat atau ekonomi syariah.
tentang
1.
Pejabat Kementerian Agama
perzakatan dan bada» -_
Pejabat Kementerian Agama yang memiliki kewajiban dan
organisasiyang rnern'
tanggung jawab dalam bidang perzakatan adalah Pejabat
ekonomi umat, misa.-.:
yang berada pada Direktorat
menjalankan manajerr e-:
Pemberdayaan Zakat,
~c
zakat. Terrr-as., i.( 'c,
seperti Direktur Pemberdayaan Zakat, para kasubdit dan kasi. Berkaitan dengan jabatan struktural ini, dan seiring
I.
dengan semakin maraknya para pendidik, termasuk para pejabat pemerintah
melanjutkan
studi strata 2
(5-2) maupun 3 (5-3). Dengan demikian diharapkan
5eorangatau lembaga ne-
para pejabat pemerintah dimaksud setidaknya sudah
kewajiban dan tugas seca g.
berstatus 5-2.
berat untuk menvampa'xa-
2. Tokoh Agama atau Masyarakat a.
30
1. Pengetahuan
::
segala sesuatu yang berxa ~
Tokoh agama ataupun masyarakat yang memiliki
tanggungjawab
pengetahuan berkaitan dengan permasalahan zakat,
bukan ahlinya, dan bukar
':_
baik secara syariah maupun perundang-undangan.
disebutkan sebelumnya ba-
.'tC
IJUklak Kelompok Binaan Zakat
tersebu
3
b.
Pernah mengikuti seminar/pelatihan dan penyuluhan yang diselenggarakan Kementerian Agama, dalam hal ini Direktorat Pemberdayaan Zakat.
c.
Pernah terjun secara langsung di ranah perzakatan, baik di organisasi atau lembaga yang berbadan hukum dan berkaitan
dengan zakat atau pemberdayaan
ekonomi umat. 3. Akademisi dan Profesional Adalah mereka yang menspesialisasikan profesinya di bidang zakat, seperti para dosen yang mengajar mata kuliah zakat, atau para sarjana, khususnya Magister (52) dan Doktor (53) yang pernah meneliti ataupun menulis tentang
zakat. Termasuk juga para pengamat dunia
perzakatan dan badan hukum, baik L5M, Yayasan atau organisasi yang memiliki komitmen dalam pengembangan ekonomi umat, misalnya Dompet Dhuafa yang telah menjalankan manajemen zakat modern. I. PENGETAHUAN DAN PERANAN PENVULUH ZAKAT 1. Pengetahuan 5eorang atau lembaga penyuluh zakat memiliki kewajibankewajiban dan tugas sekaligus tanggungjawab yang cukup berat untuk menyampaikan dan rnensosiallsaslkan tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan zakat. Tentunya
tanggungjawab
diberikan
tersebut
tidak
kepada
yang
bukan ahlinya, dan bukan pula tanpa syarat. 5ebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa ada individu-individu ataupun Juklak Ke/ompok Binaan Zakat
I
31
lembaga-Iembaga yang berhak memberikan
penyuluhan.
Berikut beberapa pengetahuan yang harus mereka
miliki,
antara lain:
.5 t(ompetensi Penyuluh Za _
ompetensi Pokok
:.-.5 dtmaksud denga=
a.
Pengetahuan Agama Tentang Zakat
.ang berhubungar
b.
IImu Komunikasi
-neliputi:
c.
Manajemen
a.
Kompetensi Ke .e-i:-
d.
Ekonomi
n.
Kompetensi Keca·a:=
e.
Keterampilan Mengemas Materi
l}. Kecakapan terhacac
f.
KayaAkan Materi
2}. Kecakapan terhacz ;
a- gs.,
3). Kecakapan terbacac
2. Peranan Penyuluh Zakat
4). Kecakapan ber" ... Pada bagian ini akan dijelaskan peranan penyuluh zakat, dalam hal ini adalah Penyuluh Agama. Berdasarkan tugastugas yang diemban oleh seorang penyuluh zakat, termasuk penyuluh agama, sebagaimana disebutkan di atas, memegang peranan yang sangat penting dalam menumbuh kembangkan perzakatan, kesadaran dan kemauan masyarakat selaku calon muzakki untuk mezakatkan harta benda miliknya, sangat bergantung kepada pemahaman, bimbingan, sugesti dan arahan-arahan yang diberikan oleh para Penyuluh Zakat. Untuk
meminimalisir
dan
menghilangkan
kendala-
kendala yang dapat menghambat keberlangsungan kegiatan
secara abstrak
cc - 5
~=-
5). Keahlian dalam skill) secara efe~
c
6). Kecakapan me"ga-: 2. Kompetensi Penunjang Maksudnya
ada.a-
::
peralatan dan mec c dalam menunjang keahlian mengoperas media-media penoL _- ~ materi penvuluhan
perzakatan, maka peranan yang dimainkan oleh Penyuluh
ca::'
Zakat sangat strategis, baik sebagai motivator, konsultan, dan fasilitator. 1.
Motivator
2.
Konsultan
3.
Meneliti Berbagai Fenomena yang Terkait dengan Zakat
32
IJUkiak Kelompok Bineen Zeket
Materi
penvuluha-
.."embangun kesadarar cara -iasvarakat tentang oe":--
=
3. Kompetensi Penyuluh Zakat
1. Kompetensi Pokok Yang dimaksud dengan kompetensi pokok adalah sesuatu yang berhubungan langsung dengan kegiatan perzakatan, meliputi: a.
Kompetensi Kewenangan
b.
Kompetensi Kecakapan
1). Kecakapan terhadap materi penyuluhan 2). Kecakapan terhadap metode penyuluhan 3). Kecakapan terhadap komunikasi massa 4). Kecakapan berfikir
konseptual
(Conseptual Skill)
secara abstrak dan sistimatis. 5). Keahlian dalam mengelola waktu (time manajemen skill) secara efektif dan efisien. 6). Kecakapan mengambil keputusan 2. Kompetensi Penunjang Maksudnya
adalah
penguasaan
terhadap
berbagai
peralatan dan media (technical skill) yang digunakan dalam menunjang
keberhasilam
penyuluhan,
keahlian mengoperasikan komputer/laptop,
seperti
OHP, dan
media-media pendukung lainnya. Sehingga penyampaian materi penyuluhan dapat terlaksana secara maksimal.
4. Materi Penyuluhan Zakat Materi
penyuluhan
zakat
secara
umum
adalah
membangun kesadaran para pengelola harta zakat dan juga masyarakat tentang pentingnya pengelolaan zakat menjadi
)uklak Kelompok Binaan Zakat
I
33
produktif, tepat guna dan berhasil. Produktifitas zakat akan
kendala ataupun memO.... 2-
memiliki kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi
pemicu untuk maju.
masyarakat dan pembinaan umat Islam. Materi penyuluhan
Kelompok Binaan Za'2:
ini terdiri dari materi pokok dan materi penunjang, berikut
segala kepengurusann
dengan pokok bahasannya :
atau program yang relar"
1. Materi pokok terdiri dari:
dilaksanakan.
'0
-
:=~
Setelab
a.
Arti pentingnya pengelolaan zakat
melangkah para progra+
b.
Membangun kesadaran para 'ami! dan masyarakat
siapa-siapa saja yang
dalam pengelolaan zakat
dan mustahiq. Mensos'a
c.
Strategi pengelolaan zakat produktif
memiliki jiwa sosial dar
d.
Manajemen pengelolaan zakat produktif
silaturrahmi ke rumah agar
e.
Kontribusi produktifitas zakat dalam pengembangan
binaan guna rnewujudka- of=:
ekonomi umat Islam f.
Amil Profesional
2. Materi penunjang terdiri dari:
,e"~ 5;::
'2
:l~
1. Pengumpulan Zakat Paradigma zakat )cv'g :.
a.
Fiqih zakat dalam berbagai perspektif
ke bawah, seperti masva-a '"
b.
Kendala dan solusi problema zakat di Indonesia
Dengan kata lain merexa
c.
Undang-undang zakat, teknis pengelolaan zakat
inilah yang mereka laku a-
d.
Sejarah perzakatan di dunia Islam dan Indonesia
ada zakat mal (harta,
e.
Zakat Profesi
secara maksimal. Padaaa --
~= -=-
desa dalam wilayah ter:e-:_ S. Tahap Sosialisasi
sumber penghasilan pe..·rE:_
Tahap sosialisasi merupakan tahap pelaksanaan kegiatan yang telah dirumuskan
dan disepakati ketika sarasehan.
yang sangat mungkin cKendati secara kasat
IT'2-.:G
Tentunya, tahap awal sosialisasi dari program yang ada akan
rumah tempat tingga rE-='
mendapatkan beberapa kesulitan, kejanggalan, mungkin juga
mewah seperti orang-orc--s
modal, SMD dan lainnya sebagainya. Hendaknya, berbagai
2, atau mungkin 3 kali. Ba-'2
problem atau kesulitan itu bukan menjadi penghambat dan
yang kuliah di ikota hingga -
34
I)uklak Kelompok BinaanZakat
kendala ataupun membuat KBZ ragu, melainkan menjadi pemicu untuk maju. Kelompok Binaan Zakat yang sudah terbentuk dengan segala kepengurusannya
harus memulai
dengan hal-hal
atau program yang relatif mudah untuk direslisasikan atau dilaksanakan:
Setelah berjalan maksimal baru kemudian
melangkah para program berikutnya.
Misalnya, mendata
siapa-siapa saia yang termasuk dalam kelompok muzakki dan mustahiq. Mensosialisasikan kepada masyarakat yang memiliki jiwa sosial dan kewirausahaan, balk cara dialog atau sllaturrahmi ke rumah agar berkenan masuk dalam kelompok binaan guna mewujudkan kegiatan yang produktif.
1. Pengumpulan Zakat Paradigma zakat yang dipahami masyarakat menengah ke bawah, seperti masyarakat desa, relatif masih tradlslonal, Dengan kata lain mereka hanya mengetahui zakat fitrah dan inilah yang mereka lakukan selama ini. Kendati mereka tahu ada zakat mal (harta), namun belum dapat direalisasikan secara maksimal. Padahal tidak dipungkiri bahwa, beberapa desa dalam wilayah tertentu di Indonesia menjadi sumbersumber penghasilan perkebunan, pertanian ataupun tambang yang sangat mungkin dimlliki oleh masyarakat setempat. Kendati secara kasat mata, kehidupan mereka -khususnya rumah tempat tinggal mereka- terlihat biasa-biasa saja, tidak mewah seperti orang-orang kota, tetapi mereka sudah berhaji 2, atau mungkin 3 kali. Bahkan banyakjuga anak-anak mereka yang kuliah di ikota hingga menjadi sarjana. Artinya desa atau
Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
35
daerah seperti ini memiliki potensi zakat. Pertanyaan yang tersisa, bagaimana dengan zakat mereka? Katakanlah mereka belum menunaikan kewajiban yang satu ini karena beberapa faktor berikut : 1.
Misalnya mereka belum mengetahui apa itu zakat mal, dalam hal ini zakat pertanian atau hasil bumi lainnya, ataupun
zakat profesi.
Ketidaktahuan
itu
bisa jadi
juga disebabkan latar belakang pengetahuan ditambah
dengan minimnya
agama,
ulama, ustadz ataupun
muballigh. Atau mungkin juga belum tersentuh penyuluh agama dan masih banyak lagi faktor lainnya. 2.
bisa jadi juga mereka sudah melakukan, tetapi masih dengan tradisi lama yang sudah berlaku, tanpa memenuhi aturan syariat.
3.
atau mungkin juga, minimnya petugas atau masyarakat yang mau memenej terlaksananya pelaksaan zakat secara maksimal
4.
atau mungkin juga mereka sudah melakukan, tetapi disalurkan ke lembaga zakat yang jauh, sehingga tidak menyentuh masyarakat yang tergolong muzakki dl desa mereka sendiri. Guna mewujudkan
masyarakat yang berkeadilan, dan
agar para muzakki dan mustahiq tertentu/desa
dapat
merasakan
yang saling menguntungkan,
dalam suatu wilayah manfaat
timbal
maka diperlukan
balik
KBZ guna
mengadakan suatu perubahan ke arah pemberdayaan zakat yang lebih baik.
36
IJuklak Kelompok Binaan
Zakat
Dalam hal pengumpulan zakat misalnya, KBZ yang ada melalui penyuluhnya menginformasikan kepada masyarakat bahwa para muzakki desa setempat dapat mengumpulkan zakatnya ke Unit Pengumpulan Zakat (UPZ)' yang sudah mereka
bentuk,
sekaligus
menyampaikan
bahwa
dana
zakat tersebut juga akan dibagikan kepada mereka-mereka yang tergolong mustahiq di wilayah mereka sendiri. Berikut beberapa tahapan yang harus dilakukan KBZ:
1. Mengadakan
penyuluhan
tentang
zakat, diharapkan
dihadiri oleh masyarakat, bisa diwakili
oleh masing-
masing kepala keluarga. 2.
Pembentukan UPZ oleh KBZ harus dilaporkan kepada BAZDA setempat
3.
Mendata para muzakki dan juga mustahiq. Pendataan ini harus dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan, jangan mendengar dari orang lain
4.
Membentuk UPZdengan seizin BAZDAsetepat
5.
Membuat
berbagai formulir
yang berkaitan
dengan
segala administrasi zakat yang diperlukan. 6.
Tahap pengumpulan zakat dari para muzakki tahap ini bisa dilakukan dengan dua cara : a.
Muzakki dengan kesadarannya sendiri mengantarkan/ menyetorkan zakatnya langsung kepada UPZ atau ke KBZsetempat.
b.
Juga
dapat
dilakukan
dengan
cara
muzakki
memberitahukan kepada UPZ agar mengambil zakat yang wajib dikeluarkannya ke rumah, atau
Jukfak Kefompok Binaan Zakat
I
37
c.
Pihak UPZ yang langsung mengingatkan sekaligus menjemput zakat kepada para muzakki.
d.
Kesemuanya ini tentunya disepakati
bersama
sudah dipahami
ketika
penyuluhan
dan dan
sarasehan berlangsung. 7.
Tahap pendistribusian kepada para mustahiq yang berhak menerimanya.
J.
PENYUSUNAN PROGRAM
1.
Ketua Kelompok
Binaan Zakat menyiapkan
konsep program
yang sederhana, dapat dilaksanakan
A. OPTIMALISASI konsep-
3.
Konsep tersebut
meliputi
motivasi,
program
s_
kemampuan dan aktifttas
dan mudah dibahas oleh peserta saresehan. 2.
Kelompok KBZ yapg
aksi,
tidak bisa dllepas begitu sa
pengumpulan zakat dan pendayagunaannya.
oleh Kanwil Kementeriar
Untuk tahap persiapan pada dasarnya masih bersifat
Daerah, baik secara langs_-g
motivatif
Agama ataupun BAZ KeC2~~
dan
banyak
musyawarah.
dilakukan
saresehan
atau
1.
':'5
Mengoptimalkan dibina melalui pema~=C:
produktif agar penge 0 secara terencana da~ :c 2. Membangun kornurveas sehinggatercipta keto....... :,.: 3.
Membangun kornur-
4.
Meningkatkan tergabung
pola ::.
dalam
menjadikan masvara "':
38
I
Juklak Ke/ompok Binaan Zakat
BAB III TAHAP PEMBINAAN A. OPTIMALISASI Kelompok KBZ yang sudah terbentuk
dengan segala
kemampuan dan aktifitas yang mereka lakukan, tentunya tidak bisa dilepas begitu saja. Mereka tetap harus dibina oleh Kanwil Kementerian Agama dan juga Badan AMil Zakat Daerah, balk secara langsung ataupun melalui KUA, penyuluh Agama ataupun BAZ Kecamatan. Hal ini dimaksudkan untuk :
1. Mengoptimalkan
kelompok
binaan zakat yang telah
dibina melalui pemanfaatan dari dana zakat untuk usaha produktif, agar pengelolaan dana zakat dapat dilakukan secara terencana dan terarah; 2.
Membangun komunikasi antar kelompok binaan zakat sehinggatercipta kelompok kerja sesamaanggota kelompok;
3.
Membangun komunikasi dan kerjasama antar kelompok usaha bersama
yang lain seperti
(Kelompok
Tani,
Kelompok peri kanan, kelompok peternakan dll ); 4.
Meningkatkan tergabung
pola pikir masyarakat khususnya yang
dalam
kelompok
binaan,
dalam
upaya
menjadikan masyarakat yang mandiri. JukJak KeJompok Binaan Zakat
I
39
B. PASCA KEGIATAN
axan saling menya
make akan rnener- .....c-
Terkadang orang mengabaikan sesuatu yang masih harus dilakukan pasca terlaksananya suatu xeglatan.
Perasaan
puas, bangga dan sukses kerap kali dirasakan karena sudah terlaksananya
atau perbaikan. __ Semua hasf clkornendasikan seca'G
suatu kegiatan yang sudah direncanakan,
-=
kegiatan tahun ben -_-- s
terlepas apakah kegiatan itu terlaksana dan berjalan sesuai rencana atau tidak, atau mungkin juga melupakan penilaian
2" '_e-
C. lATIHAN PENGUMPUl
ZA
atau kepuasan mereka-mereka yang menyaksikan ataupun Karena pintu
merasakannya. Sesuatu yang harus dilakukan pasca kegiatan
2.
Melakukan
evaluasi
program
yang telah
dilakukan
Gc
zdakan satu latihar age' :
-aKSimal dan berdayag_-2
ataupun pertahun, disesuaikan dengan kebutuhan.
::a"'a zakat memang na....,~2
Setelah evaluasi dilakukan, tentunya diadakan pengkajian program
-program
untuk
periode-
KBZ
menghadirkan
dan
juga
masyarakat,
sangat agar
proses
memungkinkan
:erbagai program perr-nerca
penilaian
evaluasi
sangat diperlukan guna
.=-
....ususnyabagi si pengurr
evaluasi
hendaknya
_
2o'h besar, sekaligus .....;:-.=:
berjalan secara objektif. Dalam
zakat ficra-
seluruh
Evaluasi ini dilakukan dengan menghadirkan pengurus
a:a dimasjid atau mus, a ;:
r-engantarkan
periode berikutnya.
4.
j
S
kelompok binaan dalam, baik perkegiatan, pertriwulan
ulang terhadap 3.
eo
- a ukan KBZtidakterleoas
dimaksud adalah : 1.
masv-
masing-masing
individu terkait membuka diri dan dapat menerima ishlah
=_
Berikut beberapa
c akukan :
dengan berlapang dada. Setidaknya ada satu prinsip yang dipegang dalam berdialog guna mencapai perbaikan yaitu "jangan
berebut
benar karena akan berujung
salah, tetapi berebutlah salah yang akan berujung pada kebenaran". Artinya kalau semua berebut benar maka
Kelompok
:c::: wilayah binaan. Sesza harus bekerjasama ce-~ Tenaga
Pengurnpc
Kecamatan.
40 I Jukfak Kefompok BinaanZakat
----~-
.
-
akan saling menyalahkan, sebaliknya kalau berebut salah, rnaka akan menemukan kebenaran dalam bentuk solusi atau perbaikan. 5.
Semua
hasil
evaluasi
hendaknya
dicatat
dan
dikomendasikan secara rapi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya.
C. LATIHAN PENGUMPUL
ZAKAT
Karena pintu masuknya berbagai kegiatan yang akan dilakukan KBZtidakterlepasdari danazakat, maka perlu kiranya diadakan satu latihan agar dana zakat yang akan dikelola maksimal dan berdayaguna. Permasalahan pengumpulan dana zakat mernang nampak ringan, tapi jangan sekali-kali dirernehkan. Karena 'amil KBZtidak sarna dengan 'amil yang ada dimasjid atau mushalla yang hanya menunggu orang mengantarkan zakat fitrah. KBZrnemiliki tanggungjawab yang lebih besar, sekaligus menjadi ujung tombak terlaksananya berbagai program pemberdayaan. Karenanya pelatihan ini sangat diperlukan guna mendapatkan orang-orang trarnpil, khususnya bagi si pengumpul zakat ('Amil zakat). Berikut beberapa hal dan langkah-Iangkah yang harus dilakukan: Tata Cara : 1.
Kelompok
Binaan Zakat (KBZ) mengadakan
latihan
Tenaga Pengumpul Zakat (TPZ) untuk masing-masing wilayah
binaan.
Sesuai dengan
prosedurnya
rnaka
harus bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Daerah/ Kecamatan. JuJdak KeJompok 8inaan Zakat
I
41
2.
Peserta pelatihan d':'~_ ::_:.::_.:
:~- +asing-rnasing
desa atau Keluraha-'
3.
lebih besar, misaln ~
5::::: _-.:. _ -,
Untuk efektifitas pe
a --=.-=.:- --:-
pelatihan tidak leb'"
::-::::
...ilayah yang
__ " 32':2
Selama latihan, juga di2G pemantapan konsepsi :a·
6.
Seluruh peserta rnenoaa
binaan.
2(Clh
Pelatihan ini juga daoar c :6C.-= _- :-:e-
5.
diperlukan dalam larna-
kabupaten.
nva peserta
7.
Binaan Zakat (KBZ)juga -
:=.-~ ;;- S oiambil dari
::::- -:
berkaitan dengan keg;c4 a)
Hasil telaahan ula-g
atau hasil evaluasi .a
sesuai dengan b)
muzakkinya
Peta Zakat yang aoa
sumber atau peser:. 4.
Calon Pengumpur ;:::,c •.:_
-=:
pengumpulan zaka;
memenuhi c)
svarat-svarat sebaga :;::~. _a.
Sebaiknya ber'e~=_-
b.
Umur minima.
8.
:~-:
r :-=:::- -:::
dicari yang rncca
25=~ .=-:::-
-::: 5: ::an\.ln. :~:-
- --=-I-:=:-
= ::':~:
::,
oisa membaca
e. Ada kernaua-
oerbuat
demi
Semua peserta, panria yang dinyatakan
Mempunya'
asi dengan _-
KET:Jika calon ceserta -=~:..., -=~~ ar'han, dapat diadakan seleksi0 e- .:.:. :e.:_- .:- ::::: _CC cancadangan atau peserta pengga--
I
Juklak Kelompok B;"G'::-::': •
lu ...:
10. Sebagai identitas torr-a
c :) ditandatangani oleh sr
lapangan TPZ juga
atau Kemenag seterr cs; 11. Selanjutnya pengurus kepada
42
te a-
khusus sebagai Tenags :
xaz,
baik terhadap -~.::
9.
piagam (keterangan
dan berhitung
g.
jika ha
tersebut.
Pendidikan e'e-:;-:
kemajuan
,
peiaksanaan,agarybs5E
:e:ap, kendati
minimal. d.
sekal'g.,s
siapa saja yang berha
+engurnpulkan
arif/bijaksana
Setidaknya
2:
Diakhir pelatihan seba . guna melihat
Sengaja
zakat. c.
Formulir-formulir
masvarakat o:
.=
5.
Selama latihan, juga diadakan mudzakarah/diskusi pemantapan konsepsi zakat.
untuk
6.
Seluruh peserta mendapatkan semua perlengkapan yang diperlukan dalam latihan tersebut.
7.
berkaitan dengan kegiatan tersebut sebaiknya Kelompok Sinaan Zakat (KSZ)juga menyiapkan bahan ; a}
Hasil telaahan ulang atas pelasaknaan tahap pertama atau hasil evaluasi yang sudah dilaksanakan (review).
b)
Peta Zakat yang ada di wilayah, agar di ketahui nara sumber atau peserta lain guna menjadi acuan dalam pengumpulan zakat.
c) 8.
Formulir-formulir
latihan /praktek .
Diakhir pelatihan sebaiknya peserta diuji konpetensinya, guna melihat
sekaligus menyeleksi kelayakan siapa-
siapa saja yang berhak menjadi seorang TPZ. Akan lebih arif/bijaksana
jika hal ini sudah disampaikan diawal
pelaksanaan, agarybs serius mengikuti kegiatan pelatihan tersebut. 9.
Semua peserta, panitia, dan nara sumber mendapatkan piagam (keterangan telah mengikuti latihan). Bagi mereka yang dinyatakan
lulus konpetensi
diberikan
piagam
khusus sebagai Tenaga Pengumpul Zakat (TPZ). 10. Sebagai identitas formal dalam melaksanakan tugas di lapangan TPZ juga dibuat kartu pengenal khusus yang ditandatangani oleh ketua KSZ,di ketahui oleh ketua SAZ atau Kemenag setempat. 11. Selanjutnya pengurus KSZmemberitahukan secara resmi kepada masyarakat di wilayahnya,siapa saja yang menjadi
Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
43
TPZ di desa mereka
_~~=
te
.izakkl yang
dengan target dan sasara-i
yakinlah bahwa para ra=.
sudah terdata sebelu ~- -;
yang seharusnya akan Nara Sumber :
yang disampaikan tide: ...~
Nara sumber atau pernare
~~-
:~::--a!l
ini dapat
diambil dari berbagai uns...- c==_ --:
-
Kementerian Agama b'oa-g ::; =- ---
:.-.: :1'o"insi. Akan
;:_::-:I \:
tetapi, tidak menuntut
':=':J..2t
nara sumber dari lnstars administrasi perkantora=
khususnya mengajak
Bagaimana mengelo
-::- g anll ekonomi
3.
Fiqih Zakat dalam oe...
-e-,adikan
salah
4.
Petunjuk bagi para ,....
_ u'1nya sebagai
5.
Pendayagunaan za.....:
= c- -:-g :::: f' banyak tahu
6.
beberapa bentuk usan
seorang pengurus KBZ, oa· .:-
_= =.==_ i!:!:-
.... ~
tentang kondisi segalan .a. 9 -;:=.:: --
:::""2 'lara sumber
enca a· .::.-:a :: aoa saja yang harus
dicarikan solusinya.
3)
4)
S...--:}2-:
UC1tU """'0:2
Nb. Sekilas tentang beoe pada lampiran
Beberapa metode -";2-LaS'
pengembangan
,2-
acuan dalam menyer::c
dan pengelolaan zaka.. :1;:-52""2-2- U--um).
metode yang digunaca ~
Petugas BAZDA Provins. atau ·~o ....oaten untuk sistem
yang akan disarnpalka-i,
pengumpulan zakat (teo- can ora
sebelum, maka pada oa5
e
I'
Penyuluh Agama atau pra
hanya mengingatkan Do"
perzakatan.
digunakan antara lain
Cendikiawan atau ilmuan oa 0""" :>ioa"g profesi lainnya. Materi Materi pelatihan yang dlsampa.ka« tentunya disesuaikan
44
0
Metode
Sebagai gambaran nara
2)
Penvuluhae -
2.
_:~
Petugas Provinsi
percontohan atau acua» c
::engelolaannya
_=~-
dan lain sebagainya. Ja"'~-
lainnya dapat melihat
iqtishadiyah) yang suoa-
Metode
:=.
nara sumber awal, karena ~E-:
adakan kunjungan ke te,-
1.
:)s- -:::-
dapat mengajak nara SU"i::;e'
tetapi usahakan juga aca
Diantara materi yang daos
2==_ ~.2-.:
Misalnya berkaitan der-gan
1)
~:'1
IJUklak Kelompok Binaan Zakat
dengan target dan sasaran yang ingin dicapai KBZ.Akan tetapi yakinlah bahwa para nara sumber sudah mengetahui apa yang seharusnya akan mereka sampaikan. Sebaiknya materi yang disampaikan tidak hanya sebatas pata teori-teori saja, tetapi usahakan juga ada yang bersifat praktik. Bisa juga di adakan kunjungan ke tempat-tempat
usaha produktif (rihlah
iqtishadiyah) yang sudah berhasil, sehingga dapat dijadikan percontohan atau acuan dalam mengembangkan dana zakat. Diantara materi yang dapat disajikan antara lain:
1. Metode Penyuluhan Zakat 2.
Bagaimana mengelola dana zakat agar menjadi produktif
3.
Fiqih Zakat dalam berbagai perspektif
4.
Petunjuk bagi para muzakki
5.
Pendayagunaan zakat
6.
beberapa bentuk usaha produktif yang sudah sukses
Nb. Sekilas tentang beberapa materi dimaskud dapat dilihat pada lampiran Metode Beberapa metode yang disajikan sebelum dapat dijadikan acuan dalam menyempaikan
materi pelatihan,
tentunya
metode yang digunakan harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Karena metode sudah dijelaskan sebelum, maka pada bagian tidak akan dijelaskan kembali, hanya mengingatkan bahwa di antara metode yang dapat digunakan antara lain:
Juk/ak Ke/ompok Binaan lakat
I
45
Waktu
D. PENGUMPULAN
DAN ?E
Waktu pelatihan disesuai dengan program yang dibuat Setelah
oleh Kementerian Agama, baik pusat maupun daerah atau juga dengan BAZ pusat maupun daerah. akan tetapi sangat mungkin kalau memiliki dana KBZsendiri bisa melaksanakan kegiatan pelatihan ini dengan tetap berkonsultasi kepada Kementerian Agama dan Badan Amil Zakat Daerah. Berapa kali pelatihan ini dilaksanakan juga disesuaikan dengan kebutuhan, bisa saja dalam satu tahun diadakan 2 kali pada setiap KBZ, misalnya tahap 1 dan 2 yang tentunya, materi yang disajikan pemula dan menengah dan seterusnya. Atau mungkin juga semua tahap awal dengan peserta yang berbeda, sehingga dari waktu ke waktu TPZ semakin bertambah, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan pada tiap-tiap wilayah KBZ. Tempat
diadakan
=-
aeberapa orang untuk '"'"'
t-ang menjadi wilayah .~:.
oedornan pengumpular za :::
1. Pedoman yang disa] ~ semua jenis zakat
denga- :=
secara umum dapat d'jac . selanjutnya dapat dipe c,c~ JUMLAH HARTA
'- Binatangtemak (kerbau. sapi,kambing. blrl-biri dan segala macam ternak ygdiusahakan sRiJgai kekayaan
:a. ............
(lIm*)
Tempat latihan ditentukan oleh panitia pelaksana, baik oleh Kemenag, BAZ ataupun KBZ. Karena tempat sangat menunjang efektifitaas diharapkan refresentatif dan nyaman. Misalnya harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1.
Mudah dijangkau dengan mudah oleh calon-calon TPZ
2.
Sesuai dengan jumlah
kapasitas peserta dan jumlah
panitia 3.
Memiliki sound sistem yang memadahi
4.
Bisa dapat dilakukan untuk pelaksanaan praktik
5.
Memiliki arena parkir yang cukup dan aman
46
I
Juklak Kelompok Binaan Zakat
3- Emas/perak yang disimpan.maupun yg bI!nIpaperhlasan to S41kW__
-... ,.,....
..
{~)
tadII$IIt
SeaIII_ IIiiIIIIf
D. PENGUMPULAN Setelah
DAN PEMANFAATAN ZAKAT
diadakan
pelatihan
dan
telah
ditetapkan
beberapa orang untuk menjadi TPZ di kelurahan dan desa yang menjadi wilayah KBZ, berikut
disertakan beberapa
pedoman pengumpulan zakat.
1. PEDOMAN PENGHITUNGAN ZAKAT Pedoman yang disajikan ini mernang tidak mewakili semua jenis zakat dengan segala permasalahan yang terkait, secara umum dapat dijadikan pedoman atau acuan awal, selanjutnya dapat dipelajari lagi. JUMLAH HARTA
Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
47
:€ anjutnya
2. Pelaksanaan Pengumpulan a.
-e'1gadministrasikan
Dalam pelaksanaan pengumplan zakat KBZ membantu
+e aporkan kepada :Je~~_
BAZsetempat dalam mengumpulkan dana zakat.
b.
Sebelum
aksi
pengumpulan
dilakukan,
S€oagai sarana pen..r'.2- S
diadakan
orankast dan timbapga- :
mudzakarah/diskusi antara PZdan KBZ,berkaitan dengan langkah-Iangkah pengumpulan zakat dari para muzakki
c. d.
memberikan
=aKat yang terkump
edaran sekaligus
formulir kepada para muzakki berkenaan dengan jadwal pengumpulan
dana zakat harus dilengkapi
dengan
identitas PZagar tidak mencurigakan atau membuat ragu muzakki.
e.
- ':'er.cana Pemanfaatan
KBZmempersiapkan formulir bagi para muzakki. Petugas yang ditunjuk
Pusat
::::
para muzakki. Aoa··2-
=:::=.
::h..n
_-=-: ..!
zakat fitrah, Be~'2 makanan poko
- x~ari/diperhatikan - _:"alla yang
Pemberiantahuan tersebut bisa dilakukan dengan cara
(G2
para ::
notebene s_ -
2-,53n beras yang lainr
2.
::=::
menyurati atau menelepon yang bersangkutan secara langsung. Tetapi, sebaiknya datang langsung kepada para muzakki, terutama
untuk
menjelaskan
tujuan
-~"'-=an harganya. Keliaoc 0'
--
-.=.-;::oaipengalaman bera' :::.
__
pengumpulan dan cara pengisian forrnulir atau dapat juga membantu mengisikan formulir. f.
Setelah batas waktu yang telah disepakati antara PZ
oJ_!:)
:<'"25 campuran itu se~::'r
:: anan pokok itu dijac .:0-~-o.IS dlpilah
dengan muzakki, formulir yang sudah diberikan dapat
dan dipisar ca~
=akat yang suda+
kembali diambil oleh para PZ. atau mengambilnya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan muzakki. g.
Selanjutnya, zakat muzakki diarnbil oleh TPZatau diantar langsung oleh muzakki ke pusat pengumpulan zakat
h.
Sebagai langkah awal masjid di setiap desa dan atau kelurahan dapat dijadikan didapat TPZ.
48
IJUkiak Ke/ompok Binaan lakat
langkah awal zakat yang
~=-
-2-.....,asukperuntukar '..2"'enanya perlu diaoa...c-:.-~urus KBZdan juga -.0 :e'distribusian, _
;>: 2-
rnisa n:'2
:
Zakat yang ada a <2, c
-nustahiq.
=
i.
Selanjutnya
Pusat
mengadministrasikan
Pengumpulan hasil
Zakat
pengumpulan
Terpadu zakat dan
melaporkan kepada pengurus BAZsetempat. j.
Sebagai sarana penunjang KBZdiberikan bantuan berupa brankast dan timbangan dari Kemenag pusat.
2. Rencana Pemanfaatan Zakat yang terkumpul
dipilah-pilah sesuai dengan ijab
qobu/ para muzakki. Apakah zakat, mal, pertanian, profesi ataupun zakat fitrah. Berkaitan dengan zakat fitrah dalam bentuk makanan pokok (beras), ada satu hal yang kurang disadari/diperhatikan mushalla yang
para PZ atau amil zakat masjid atau
notebene suka mencampur antara satu beras
dengan beras yang lainnya. Padahal sangat mungkin kwalitas beras dan satu dengan yang lainnya berbeda, demikian pula dengan harganya. Kenapa hal ini tidak boleh dilakukan! Sebagai pengalaman berakibat pada cara memasak dan hasil beras campuran itu sendiri. Kecuali kalau semua bentuk makanan pokok itu dijadikan uang terlebih dahulu. Karena harus dipilah dan dipisahkan. Zakat yang sudah terkumpul
harus dibagikan
dan
didistribusikan kepada para mustahiq yang sudah ditentukan, termasuk peruntukan
kegiatan sosial keagamaan lainnya.
Karenanya perlu diadakan musyawarah atau rapat antar pengurus KBZdan juga PZ,antara lain membicarakan langkah pendistribusian, misalnya : a.
Zakat yang ada akan dibagi ke dalam berapa kelompok mustahiq.
Juk/ak Ke/ompok Binaan lakat
I
49
b.
Apakah ada paradigma baru berkaitan dengan ke 8
-:1a boleh diberikan . e
ashnaf tersebut, termasuk pendidikan, dakwah, sosial Menyusun daftar mustahiq di wilayah setempat sesuai
+-ernerlukan, misa'rwa :~oendapat bahwa yang :J-C can lain sebagainya. .~G-:
dengan syariat dan kultur yang ada, serta presentase
ini, pertanyaanya jika za .,:
yang bersifat konsumtif dan produktif.
~a~ -ak, dan setelah c-oe~.
=-
kemasyarakatan c.
d.
e.
~2E
Bagaimana teknis pendistribusiannya,
apakah diantar
+esih tersisa banya Co":',
langsung kepada mustahiq, atau mereka yang mengambil
.:;er-kut ini yang harus
G
secara langsung ke KBZ atau masjid, atau mungkin juga
Dana zakat dapat
a
dengan sistem kupon dan lain sebagainya.
yang ada disex.ra-
kalau dengan sistem kupon, apakah harus diambil oleh
bagiannya, sesua c::-~
yang bersangkutan atau boleh diwakilkan.
undang Zakat.
::rj
2. Rencana produkt" terse pengurus K8Z, terrnas ...·
3, Bagaimana dengan zakat produktif. Harta zakat diharapkan tidak hanya bersipat konsumtif, tetapi juga produktif.
;;::""5
Dengan harapan dapat memberikan
pertimbangan yarg
5_::'
3. Usaha peroduknf
...:-
peluang kerja kepada para mustahiq. Harapan yang lebih
disesuaikan
besar lagi, para mustahiq dapat menumbuh kembangkan
termasuk kemarnD_="
usaha tersebut. Pada akhirnya mereka tidak lagi menjadi mustahiq,
melain
sudah
menjadi
muzakki.
Cara
~.
ini
denga-
Yang tak kalah De-::-merupakan ide r1aS'~
merupakan usaha kongkrit dalam mengurangi kemiskinan
disetujui oleh KB: .• 2 --
masyarakat.
usaha tertentu ~etc::'
Paradigma dan berbagai usaha ke arah ini
sudah lama dicanangkan dan dilakukan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama, BAZ, lembaga-Iembaga zakat, para cendikiawan, tetap
kontra
interpretasi.
Misalnya
dan harus habis dibagikan, atau zakat fitrah
IJUk/ak Ke/ompok Binaan Zakat
Sebaiknya masya:~produktif
ada
pendapat yang menyatakan bahwa zakat fitrah tidak boleh
50
5.
ekonom dan juga akademisi, kendati
memunculkan
diproduktifkan
kurang atau mUf"Ig· .. terseo ... i: c
dahulu. 6.
Harus diestimas, c'::e rugi yang akan terja:,~
tidak boleh diberikan ke masjid atau mushalla, kendati sangat memerlukan,
misalnya dalam keadaan direhab. Ada juga
pendapat bahwa yang boleh diproduktifkan hanya zakat mal dan lain sebagainya. Kita tidak memperdebatkan perbedaan ini, pertanyaanya jika zakat yang dikumpulkan
TPZ cukup
banyak, dan setelah dibagikan kepada para Mustahik tetap masih tersisa banyak dan akan diproduktifkan, maka langkah berikut ini yang harus dipersiapkan KBZ,antara lain :
1. Dana zakat dapat diproduktifkan, setelah para mustahiq yang ada disekitar wilayah KBZ sudah mendapatkan bagiannya, sesuai dengan aturan syar'i dan Undangundang Zakat. 2.
Rencana produktiftersebut
harus disepakati oleh seluruh
pengurus KBZ,termasuk penyuluh zakat dengan berbagai pertimbangan yang sudah matang 3.
Usaha peroduktif disesuaikan
yang akan diwujudkan,
dengan jumlah
dana/modal
tentunya yang ada,
termasuk kemampuan memenej usaha dimaksud. 4.
Yang tak kalah pentingnya, usaha produktif
tersebut
merupakan ide masyarakat yang akan mengelolanya dan disetujui oleh KBZ.Jangan sampai KBZ memaksakan satu usaha tertentu tetapi masyarakat yang akan mengelola kurang atau mungkin tidak senang/ahli. 5.
Sebaiknya masyarakat yang akan mengelola produktif
tersebut
dilatih
atau dikursuskan
usaha terlebih
dahulu. 6.
Harus diestimasi/diperhitungkan
secara matang untung
rugi yang akan terjadi, jangan sampai tidak dipegang oleh Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
51
tangan-tangan
:'oakah muzakkiyang
trampil yang berujung pada kerugian.
:ersebut! "errnasuk berbagai pa~::
Kalau ini terjadi, apalagi tanpa alasan legis, hal ini akan mengikis rasa kepercayaan para muzakki.
Ja am pendistribusian mise - :.
EVALUASI Setelah
semuanya
terlaksana,
mulai
dari
proses
a
Adakah mustahiq yang ::'"
:J.
Apakah pola yang a:::es:·
persiapan pengumpulan zakat, pelaksanaan pengumpulan zakat, pendistribusiannya,
bagaimana respon masyarakat,
tanggapan para muzakki, format
berbagai formulir
disiapkan dan lain sebagainya, termasuk
komentar negatif dar ::las c.
yang
melihat
berbagai
kemungkinan
untuk
Apakah semua muzakki sudah terdata!
b.
Apakah format surat edaran pemberitahuan sudah pas dan menyentuh para muzakki! Atau mungkin dengan cara silaturrahim langsung para PZ!
c.
Manakah pola yang terbaik dalam pengumpulan zakat! apakah dijemput
langsung oleh PZ atau menunggu
diantarkan muzakki! d.
Apakah pengumpul zakatsudah bekerja secara maksimal!
e.
Apakah media dan sarana yang digunakan sudah cukup menunjang terlasananya pengumpulan dengan efektif atau perlu penambahan dsb!
f.
Bagaimana dengan gudang, Apakah sudah memadahi atau belum!
52
IJUklak Kelompok Binaan Zakat
a
beriku.-.,,:
merasa lebih terhorr+at :.: d.
Apakah presentase ar rara
e.
pas! Dan berbagai hambata't :
Dalam proses pengumpulan misalnya ; a.
tahun
'2
langsung oleh KBZ ce ~-
langkah-Iangkah
strategis dalam pelaksanaan pada tahun berikutnya.
Kalau cara pandlstribus aapakah sudah efektij;'
masalah zakat
produktif, pengurus KBZ dan juga PZ mengadakan evaluasi guna
ID-: 5
g.
Adakah muzakki yang komplek dengan cara pengumpulan tersebut!
h.
Termasuk berbagai hambatan lainnya.
Dalam pendistribusian misalnya ; a.
Adakah mustahiq yang terlewatkan!
b.
Apakah pola yang diterapkan cukup adil dan tidak ada komentar negatif dari para mustahiq khususnya!
c.
Kalau cara pendistribusian kali ini dengan cara kupon, apakah sudah efektif! Kalau belum diambillangkah untuk
tahun
berikutnya.
Mungkin
baru
harus diantarkan
langsung oleh KBZ ke rumah mustahiq, agar mereka merasa lebih terhormat dsb d.
Apakah presentase antara konsumtif dan produktif sudah pas!
e.
Dan berbagai hambatan lainnya.
Juk/ak Ke/ompok Binaan Zakat
I
53
BAB IV
TAHAP PEMANTAPAN Tahap ini merupakan tahap yang harus dipersiapkan oleh berbagai komponen terkait, mulai dari Kementerian Agama pusat dan daerah, KUA, BAZ, KBZ, PZ dan juga instansi atau aparat pemerintah terkait lainnya, agar pelaksanaan zakat pada tahun-tahun berikutnya dapat berjalan lebih baik dan lebih bermanfaat lagi. Diharapkan dapat menemukan satu konsep yang dapat dilakukan dalam pengembangan model yang terpadu baik dari segi struktur, organisasi, koordinasi, mekanisme operasional serta pendekatan yang digunakan. Diharapkan pula semua komponen memiliki satu visi dan misi yang sama dan sejalan, memiliki satu tekad dan cita-cita secara bersama guna mencapai kesejahtraan dan kemakmuran bersama. Berikut beberapa hal yang harus dipersiapkan :
A. STUDI LAPANGAN 1.
Kelompok Binaan Zakat mempelajari ulang hasil evaluasi pelaksanaan tahap pertama dan tahap kedua. Mulai dari proses pembentukan KBZ, PZ, pengumpulan dan pendistribusiannya,
termasuk
berbagai
mekanisme
pembentukan, pengumpulan dan pendistribusian.
Juklak
Kelompok Binaan Zakat
I
55
2.
Kelompok Binaan Zakat mengkaji perkembangan umum
dengan tahap awal ken- 2
terutama
KBZ, hanya saja peserta -: akan disampaikan akar e:
perkembangan sosial dan kependudukan di
desa yang bersangkutan. 3.
Kelompok
Binaan Zakat juga membuka
diri
untuk
mengadakan evaluasi intren, mulai dari kinerja individu, kelompok, system dan pola kerja, tata ruang kantor,
evaluasi di atas.
1. Peserta latihan a.
sarana dan prasarana, pelayanan, hubungan komunikasi
yang baru
dan lain sebagainya.
4.
Peserta latihan r-a· 1. Pengurus' 3-
dalam usaha produktif,jika dianggap perlu mencari orangorang yang ahli dalam bidang koperasi, motivator sebagai
2.
Usahakan tera masing desa .:!
3.
Para musta= :; pengemba .... ~
penyuluh, tokoh masyarakat -kalau memungkinkan dari kelompok rnuzakkl- dan lain sebagainya.
B. LATIHAN PENGEMBANGAN 1.
Kelompok
Binaan
Zakat
mengadakan
b.
Calon peserta "z minat untuk pE-g:
c.
Setelah meng' l.~ sertifikat atau 51.. 'C
d.
pada tahap ini
latihan
pengembangan untuk memperoleh tenaga ahli dalam
CE':
mengembangkan pendayagunaan zakat. 2.
mulai dari muzakki, Mustahik, dan peruntukannya. 3.
Memperbaharui formulir-formulir
4.
mendokumentasikan
dan peralatan latihan.
hasil review tahap pertama dan
kedua sebagai bahan acuan untuk tahap berikutnya. 5.
Mengadakan survey bagi anggota KBZke berbagai usaha produktif yang sudah sukses, agar dapat diterapkan di wilayah KBZsetempat.
C. PELAKSANAAN PELATIHAN Pelatihan tahap pengembangan ini tidak juah berbeda
56
petani sayuran cc
Kelompok Binaan Zakat menyiapkan kembali peta zakat,
IJuklak Kelompok Binaan Zakat
2. Materi
na:E rencana/target va=g 2' sesuai dengan has' e.S
Pada tahap ini
1. Materi terdiri cari 2. Konsepsi zakat -a.53.
Administrasi oa~
4. 5.
Akhlak dan keJ"'J~ Penjelasan ke+ aa tanggung jawac .'
dengan tahap awal ketika akan mengadakan pembentukan KBZ, hanya saja peserta, nara sumber dan juga materi yang akan disampaikan akan lebih terarah berdasarkan hasil-hasil evaluasi di atas. 1. Peserta latihan a.
Peserta latihan maksimal 40 orang, terdiri dari :
1. Pengurus KBZ, PZyang lama atau mungkin juga 2.
yang baru Usahakan tetap mewakili KBZ dan PZ masingmasing desa/kelurahan
3.
Para mustahiq yang diseleksi untuk mengadakan pengembangan usaha produktif
b.
Calon peserta harus memenuhi
persyaratan dan
c.
Setelah mengikuti pelatihan peserta diberi piagam,
minat untuk pengembangan zakat sertifikat atau surat keterangan d.
pada tahap ini peserta sangat mungkin juga terdiri dari pihak koperasi, petani tambak (udang-ikan dll) petani sayuran atau pengrajin lainnya
2. Materi Pada tahap ini materi
disesuaikan dengan berbagai
rencana/target yang akan dicapai pada tahap berikutnya, sesuai dengan hasil evaluasi. misalnya : 1. 2.
Materi terdiri dari teori, praktek dan penugasan Konsepsi zakat hasil musyawarah evaluasi
3.
Administrasi dan managemen elementer
4.
Akhlak dan kejujuran
5.
Penjelasan kembali fungsi, tugas, kewajiban dan tanggung jawab KBZ
Ju.klak Kelompok Binaan Zakat
I
57
6. Tentang proyek percontohan 7.
Kewirausahaan
S.
zakat produktif
Pada
dan usaha produktif
3. Nara Sumber Nara sumber
Waktu dan Tempat dengan jadwal va".5
atau
instruktur,
tentunya
yang berwenang
disesuaikan
dengan materi yang akan disampaikan. Nara sumber
Kementrian
yang
terkait lainnya.
berkaitan
dengan
zakat
misalnya,
bisa dari
1.
Kementerian Agama Pusat ataupun Provinsi, tentunya yang
membidangi
zakat, dalam
hal ini
2.
Agarro
Pelaksanaanya ca Jika dilakukan ::. berbeda.
BAZ pusat maupun daerah atau dari praktisi zakat. Kalau berkaitan dengan usaha produktif
-~
tahun
Direktorat
Pemberdayaan Zakat. Atau sangat mungkin juga dari
3.
hendaknya diambil
Tempat latiha- se
dari pengusaha atau pelaku usaha produktif yang sudah
wilayah KBZ,bisa -
sukses. Berkaitan dengan administasi hendaknya diajak
tidak rnenuntut .
mereka ahli administrsi dan lain sebagainya. Singkatnya
terbuka. 4.
nara sumber pelatihan ini dapat diambil dari :
4.
dasarnya
tempat
latiha-
.
1.
Kementerian Agama
dapat dipaka: ....... ~
2.
Badan Amil Zakat
secara langsu-g
3.
Lembaga Pelaku Zakat
4.
Profesional atau dosen
5.
Penyuluh Agama / Penyuluh Zakat
Kementerian Agama
6.
Instansi terkait
pula dengan BAZNAS
6.
Pasca pelatihan
Setelah diadakan :;:: '
:l... 52
::12.
Metode Tentunya para nara sumber yang profesional tentunya
pengetahuan atau pern
akan
dalam
mengikuti pelatihan. -E-
menyampaikan materi yang diamanahkan, sebagaimana
proposal ke Kemenag G:
dijelaskan sebelumnya.
telah ditentukan. Serica->
menggunakan
metode
KET:lihat penjelasan sebelumnya
yang
tepat
l.
Membuat proposa ::-
Kementerian Agar-a ::
58
IJUklak Kelompok Binaan Zakat
5.
Waktu dan Tempat Pada
dasarnya
dengan jadwal yang
waktu
yang sudah terencana
berwenang
Kementrian
pelaksanaan
untuk
disesuaikan oleh instansi
melaksanakannya,
misalnya
Agama, BAZ atau instansi dan lembaga
terkait lainnya.
1. Pelaksanaanya dapat dilakukan dua kali dalam satu tahun 2.
Jika dilakukan 2 x, diharapkan dengan peserta yang berbeda.
3.
Tempat latihan sebaiknya dilaksanakan dilingkungan wilayah KBZ,bisa di balai desa ataupun di masjid dan tidak menuntut kemungkinan diadakan di lapangan terbuka.
4.
tempat
latihan yang ditetapkan
diharapkan juga
dapat dipakai untuk penugasan atau latihan peraktik secara langsung 6.
Pasca pelatihan Setelah diadakan pelatihan, pemerintah -dalam hal ini
Kementerian Agama Pusat- tidak lepas tangan, demikian pula dengan BAZNAS. Para kelompok KBZ akan diberikan bantuan awal atau modal untuk merealisasikan perbagai pengetahuan atau pemikiran kreatif yang didapat selama mengikuti pelatihan. Tentunya KBZ harus mempersiapkan proposal ke Kemenag dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Setidaknya langkah umumnya berikut ini :
1. Membuat proposal permohonan yang diajukan kepada Kementerian Agama Pusat yang berisikan :
Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
59
a.
Usaha produktif yang akan dilakukan
2. PELAKSANAAN
b.
Susunan pengurus/ SK kepengurusan
a.
c.
Anggaran yang dibutuhkan
Dengan
aksi pengurnpula
2.
Proposal di ketahui oleh Kementerian Agama Provinsi
3.
Memiliki rekening koran dan referensi Bank sebaiknya
ditingkatkan. b.
Tatacara
dilaksanakan de'lg;.
Selain bantuan sebagai modal awal, kemenag pusat
ditetapkan pada ta;
dengan motivasi-motivasi
usaha produktif,
mandiri
c.
dan
Kelompok binaa- ~ 1.
soslalls, kampanye zakat produktif, manfaat penyuluhan dan
2.
D. PENINGKATAN DAN PELAKSANAAN
3 d.
Binaan
Zakat
meningkatkan
motivasi/
penyuluhan zakat dengan teknik seperti tahap pertama dan tahap kedua. Para penyuluh setelah diseleksi juga diminta mengadakan penyuluhan tentang kelompok - kelompok binaan .. c.
Untuk melaksanakan butir 2 supaya meminta bantuan kepada para penyuluh dari sektor yang bersangkutan seperti
penyuluh
pertanian,
ternak,
koperasi
dan
sebagainya di desa kelompok binaan zakat. d.
Naskah dan poster penyuluhan
dapat menggunakan
bahan yang sudah disiapkan oleh Tim Pusat atau provinsi dengan kreasi sendiri dari penyuluhan mengatasi kemiskinan dan masalah sosial.
60
52
Mudzakarar
C
c
desa, serta
a:....:
Menetapka-
:
pelaksanaa+- .::
1. PENINGKATAN Kelompok
Menyusun
diskusi lati c- :
lain sebagainya yang terkait dengan zakat.
b.
pengu-r t
atas nama KBZlangsung juga akan memberikan spanduk atau benner yang berkaitan
a.
melangka
IJUkiak Kefompok Binaan Zakat
bahwa zakat
Kelompok
b'~aa-
pendayagunaan za karena itu perle
C ::
2. PELAKSANAAN a.
Dengan
melangkah
aksi pengumpulan
kepada tetap
tahap
dijalankan
pengembangan bahkan
makin
diti ngkatka n. b.
Tatacara pengumpulan
seperti
tahap
kedua tetap
dilaksanakan dengan pusat pengumpulan di masjid yang ditetapkan pada tahap kedua. c.
Kelompok binaan dilakukan dengan : 1.
Menyusun risalah evaluasi tahap kedua dan hasil diskusi latihan pengembangan.
2.
Mudzakarah diadakan antara anggota KSZdan aparat desa, serta SAZ setempat.
3
Menetapkan
proyek-proyek
pengembangan
dan
pelaksanaannya serta tim pemantauannya. d.
Kelompok
binaan
adalah
esensi
pelaksanaan
pendayagunaan zakat dalam rangka usaha bersama oleh karena itu perlu dipersiapkan sebaik-baiknya.
Juklak Ke/ompok Binaan Zakat
I
61
BABV
PENCATATAN DAN PELAPORAN Pencatatan dan Pelaporan adalah sangat penting untuk mengetahui kegiatan Kelompok Binaan Zakat, memudahkan
agar dapat
pemantauan dan penentuan tindak lanjut.
Pada tiap-tiap tahap pencatatan dan pelaporan diatur secara khusus.
A. TAHAP PERSIAPAN 1.
Kelompok BinaanZakat (KBZ)berkewajiban menyampaikan laporan pelaksanan secara bertahap, mulai dari persiapan.
2.
Laporan disampaikan kepada : a.
Kementerian Agama Pusatc.q. Direktur Pemberdayaan Zakat.
b.
KantorUrusanAgama Kecamatan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kotamadya dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi yang bersangkutan.
c. 3.
Bupati atau kepala daerah setempat.
Laporan memuat a.
Pelaksanaan saresehan zakat yang meliputi
nama
peserta, hal-hal yang dibicarakan dan permasalahan lainnya. Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
63
::
b.
Program kelompok
c.
Susunan pengurus Kelompox B'
d.
Pertanggungjawaban keuanga-i ke Badan Amil Zakat
e.
binaan ZaKaL Clan
Zakat. C. TAHAP PEMANTAPA
dan Pusat.
Kelompok
Evaluasi oleh penyuluh Kelompo B'naan yang berisi
menyampaikan lace-an
saran untuk tahap selanjutnva. 4.
Perencanaan Pema~-=e="
Laporan dibuat
2,
rangkap 5 unruk ceperluan laporan
Laporan yang disar-ola a. Kemenag Pusa; c::
tersebut pada nomor 2 dan arsip.
b. Kantor
Kantor Wilaya"
Binaan
Zakat (KBl berkewajiban menyampaikan laporan pelaksanan tanap pembinaan.
2.
Laporan disampaikan kepada : a.
KementerianAgama Pusatc.q. DirekturPemberdayaan
c. 3.
Kantor
c. 3.
Agama
Kecamatan,
dan praktek) ac'"
:.=
b.
Peningkatan
bersangkutan.
c.
Pelaksana pepge--
Bupati atau kepala daerah setempat.
d.
Pertanggungja
IT'C~y::
e.
Pemanfaatan
nama-nama
f.
Evaluasi oleh
Pelaksanaan Pengumpulan
d.
Pertanggung jawaban keuangan.
e. Evaluasi oleh penyuluh Kelompok Binaan Zakat yang berisi saran untuk tahap selanjutnya.
Juklak Kelompok Binaan Zakat
,','13:'2
Pemberdayaan ~
Pelaksanaan latihan Pengumpul Zakat yang meliputi
c.
I
:Je5C
Kementerian Agama Kabupaten /Kotamadya dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi yang
peserta PZ,materi yang diberikan (teori dan praktek) dan permasalahan lainnya. b. Peningkatan motivasi
64
Pelaksanan la ~ameliputi nama
Kantor
Laporan memuat: a.
Bupati Kepala Ja=~
Laporan memuat : a.
Urusan
::
bersangkutan.
Zakat b.
Urusan
Kementerian
B. TAHAP PEMBINAAN 1. Kelompok
Binaa""
''Z
za,.,a: 'e
G
saran untuk per-gs+ g. 4.
Perencanaan Pe+z :
Laporan dibuat
ra 5'_;:
tersebut nomor 2 dar: a
f.
Perencanaan
Pemanfaatan
C. TAHAP PEMANTAPAN 1.
Kelompok
Binaan
Zakat
(KBZ)
berkewajiban
menyampaikan laporan pelaksanaan tahap pemantapan. 2.
Laporan yang disampiakan kepada : a. Kemenag Pusat cq Direktur Pembinaan Zakat. b. Kantor
Urusan
Kementerian
Agama Kecamatan,
Kantor
Agama Kabupaten /Kotamadya dan
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi yang bersangkutan. c. Bupati Kepala Daerah setempat. 3.
Laporan memuat : a.
Pelaksanan
latihan
pengembangan
zakat
yang
meliputi nama peserta. materi yang diberikan (teori dan praktek) dan permasalahan lainnya. b.
Peningkatan motivasi.
c.
Pelaksana pengembangan.
d.
Pertanggungjawaban
keuangan
kepada
Direktur
Pemberdayaan Zakat dan Badan Amil Zakat. e.
Pemanfaatan zakat produktif .
f.
Evaluasi oleh Kelompok Binaan Zakat yang berisi saran untuk pengembangan selanjutnya.
g. 4.
Perencanaan Pemanfaatan.
Laporan dibuat
rangkap 5 untuk
keperluan
laporan
tersebut nomor 2 dan arsip.
Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
65
Upaya pengembangasalah satu Program O;'E:'-:~ Bimas Islam terus dike"""-= sasaran, serta pernanfaeta masyarakat yang lebih 0:;:: tumbuh kesamaan peng2zakat dan sekaligus sa a- ss pemisah antara sikaya rr ; Prinsip kerja yang c-E serta keterampilan
mEr1'_:'
melaksanakan kegiatatimbul
rasa
kepercavaa-
membayarkan zakatnya g:.. muzakki akan rnerasakar ~ dikeluarkannya. Semoga se:
66
I
JukJakKeJompokBinaan Zakat
BAB VI
PENUTUP Upaya pengembangan kelompok binaan zakat sebagai salah satu Program Direktorat Pemberdayaan Zakat Ditjen Bimas Islam terus dikembangkan sesuai dengan arahan dan sasaran, serta pemanfaatan
zakat kearah pemberdayaan
masyarakat yang lebih optimal. Diharapkan dari kegiatan ini, tumbuh kesamaan pengertian terhadap pentingnya manfaat zakat dan sekaligus salah satu upaya menghilangkan jurang pemisah antara sikaya (muzakki) dan simiskin (mustahiq). Prinsip kerja yang amanah, profesional dan transparan serta keterampilan
merupakan kunci keberhasilan dalam
melaksanakan kegiatan, yang pada gilirannya nanti akan timbul
rasa kepercayaan
masyarakat
(muzakki)
untuk
membayarkan zakatnya guna kemaslahatan umat, sehingga muzakki akan merasakan hikmat nyata terhadap zakat yang dikeluarkannya. Semoga berman/oat
Juklak Ke/ompok Binaan Zakat
I
67
LAMPI RAN- LAMPIRAN : A. Pada Tahap Persia pan dipergunakan 4 formulir, yaitu ; 1.
Form 1 tentang Data Pengembangan Kelompok Binaan Zakat Percontohan Form
2.
2
tentang
Data
Pendukung
Pengembangan
Kelompok Binaan Zakat Percontohan
3. 4.
Form 3 tentang Pelaksanaan Sarasehan {Musyawarah}. Form 4 tentang
Pelaksanaan Motivasi
{Penyuluhan/
pendampingan}. FORM 1 NO
NAMA
JENIS USAHA
ANGGOTA
ANGGOTA
KETERANGAN
1 2
3 4
Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
69
3
FORM 2
DATA PENGEMBANGAN KELOMPOK BINAAN ZAKAT PERCONTOHAN
NO 1. 2.
NAMA
UNSUR
KETERANGAN
Ulama
3· 4· 5· 6. 7· 8. 9·
Pejabat/pegawai/ABRI
10.
Pedagang
11.
~ ,. .... ;. 6. ~.
Sarasehan/Musyawara" :. ;umLah peserta Topik yang dibicarakan Pembicara utama! peIKE'"2-~Harapan yang ditL;u sa..~ sa. Pimpinan sarasehan Waktu
8. Tempat 9. Tanggapan peserta 10. Rencana sarasenan oe
12.
13· 14· 15
Mahasiswa/Pemuda
Agamasetempat
16.
17· 18.
19· 20. 21. 22.
Anggota Masyarakat
23· 24· 25·
70
Catatan : Dibuat setiap a - - sz..,.
IJUklak Kelompok Binaan Zakat
FORM 3
DATA PENDUKUNG PENGEMBANGAN KELOMPOK BINAAN ZAKAT PERCONTOHAN PESERTA SARASEHAN ZAKAT SARASEHAN (MUSVAWARAH) 1. 2.
3. 4. 5. 6. 7.
Sarasehan/Musyawarah ke Jumlah peserta Topik yang dibicarakan Pernbicara utama/ penceramah/pembawa naskah Harapan yang dituju sampai sarasehan berikutnya Pimpinan sarasehan Waktu
hari, tanggal, jam
8. Tempat 9. Tanggapan peserta 10. Rencana sarasenan berikutnya
Catatan : Dibuat setiap akhir sarasehan, dilaporkanke Kantor Kementerian Agamasetempat
Penyuluh
Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
71
3.
FORM 4
PElAKSANAAN MOTIVASI 1.
?orm·5 corm. 6 Daftar Per-e
Nama motivator/penyuluh/pendamping
Form. 7 Register ?e~
2. Pelaksanaan motivator/penyuluhan/
Form. 8 Tanda Per'e"';
pendamping 3· Tempat
hari, tanggal, jam
Form. 9
Laporar R=-'2~ formulir rersec
4. Yang dihimbaukan kepada masyarakat 5. Bahan yang digunakan 6. Tanggapan Masyarakat
FORMS
7. Hambatan yang dihadapi dan upaya NamaKBZ Desa Kecamatan Kabupaten
penanggu langannya
8.
FORMULIRMU No Urut: Yang bertanda ta:'gc: :. Nama
catatan : Dibuat setiap sesudah memberi motivasi, di/aporkan kepada Kepada Ketua keJompok KBZ.
Motivator/Penyu Iuh
Ai a m a t Peke~aan Wilayah Dusun/desa
Menurut nisab da- -..c_ 1. Ziroah (perta '2'" 2. Tijaroh Perd-aga.-g:..3. Maal Charta) Desa,:-Yangrnenverar
x) Coret yang .::~ •
72
IJuklak Kelompok Binaan Zakat
B.
PadaTahap Pembinaandipergunakan 5 Formulir yaitu :
Form. 5 Formulir Muzakki Form. 6 Daftar Penerimaan Forrnulir Form. 7 Register Penyetoran Zakat Form. 8 Tanda Penerimaan Zakat Form. 9
Laporan Rekapitulasi HasilZakat. Adapun contoh formulir tersebut adalah sebagai berikut:
FORMS NamaKBZ Desa Kecamatan Kabupaten FORMULIR MUZAKKI No Urut: Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama At a rn a t Peke~aan Wilayah Dusun/desa Menurut nisab dan haulnya berscdia mengeluarkan zakat : 1. Ziroah (pertanian) Rp. _ 2. Tijaroh Perdagangan Rp. _ 3. Maal (harta) Rp. _
Desa,
20
Yangmenyerahkan-
x) Coret yang tidak perlu ....... Juklok Kelompok Binaon Zokat
I
73
TANDA TERIMA
Sudahterima dari Banyak uang/barang PembayaranZakat tahun Desai
Desa 20.
Yang menerima Alamat Petugas :
Petugas, No. Surat tugas/dari:
Nama Jelas
74
IJuklak Ke/ompok Binaan Zakat
No.
Targgal
Urut
diberikan
FORM 6
BADAN/AMILlAKALDESA BADANAMILZAKAT Desa Kecamatan
DAFTAR PENERIMMN FORMULIR Nomor. No. Urut
Tanggal diberikan
Penyetoran Zakat
Nomor
formulir
Nama
Alamat
Desa,
Tei Tangan
20
.
Ketua SAZ Desa
(
)
)uklak Kelompok Binaan Zakat
I
75
FORM 7 BADAN AMIL ZAKAT DESA DESA KECAMATAN REGISTER PENYETORAN ZAKAT NO.
TANGGAL URAIAN PENERIMAAN
JUMLAH
JUMLAH
BARANG
UANG
Desa, Petugas,
76
IJUklak Kelompok Binaan Zakat
KEL
20
.
FORMS TANDA PENERIMAAN ZAKAT Dengan ridha Allah SWT, telah kami terima zakat, dari Sdr. : Nama Alamat · . Jenis zakat : Ton/kg Sanyaknya ·· . Sesarnya Rp Ditulis dengan huruf
Desa, . Badan/Amil Zakat Desa Ketua,
..
Nama Jelas Dibuat pengurus SAZ desa diberikan kepada petugas yang menyetorkan
Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
77
FORM 9 BADAN AMIL ZAKAT DESA LAPORAN REKAPITULASl HASILZAKAT
DESA KEC./KAB.
BULAN
1m
PENYETORAN 1lAH HASIL NAMA SAM PAl DENGAN I..LARI:"')'GL~ .a:. .......__ • KET. NO. WlLAYAH TGL. ••••• KERJA FOR· UANG (DESA) JML JML JML MUUR FORM UANG FORM U;':,G I
I
1
2
3
4
5
6
I
7
Desa, .__._~
8
9
20
.
Ketua SAl Desa ( Nama Jelas
Catatan. Dibuat tiap-tiap akhir bulan oleh Pengurus BAZ Desa
78
IJUkfak Kefompok Binaan Zakat
c. Pada Tahap Pemantapan
dipergunakan 6 formulis yaitu :
Form 10
Sesunan Kelompok Binaan Zakat
Form 11
Peta zakat
Form 12
Daftar penyuluh
Form 13
Daftar peserta latihan pengembangan
Form 14
Jadwal waktu latihan pengembangan
Form 15
Laporan pelaksanaan tahap pelaksanaan
Adapun contoh formulir tersebut adalah sebagai berikut : FORM 10 SUSUNAN KELOMPOK BINAAN ZAKAT (KBZ) No
Nama
Unsur
MZ/MTx)
Keterangan
1
2
3
4
5
*) Ml: Muzakki MT: Mustahiq Juklak Ke/ompok Binaan Zakat
I
79
FORM 11 PETAZAKAT 1.
Jumlah Penduduk
2.
Jumlah umat Islam yang tahun ini telah membayar zakat :
:
orang
a. Zakat Fitrah Berupa
........ orang Beras/jagung
Bernilai
Rp ..
b. Zakat maal
.. orang
Berupa
3.
Binatang
....... ekor
Pertanian
...... kg
Emas/perak
...... gr
perdagangan
Rp
.
Profesi
Rp
.
Rikaz
Rp
..
Kekayaan
Rp
..
TOTAL
Rp
.
Pendayagunaan zakat a. Konsumtif Berupa Bernilai Jumlah mustahiq
a
orang
b
orang
b. Produktif benda zakat yang diproduktifkan : bentuk produktifttas jumlah mustahiq yang menerima dikembangkan
:
orang ............. organisasi
80
IJUklak Kelompok Binaan Zakat
kg
FORM
12
DAFTAR PENYULUH No
Nama
Unsur
Alamat Desa
1
1
Keterangan*)
3
4
5
*) Diisi penyuJuh atau penyuluh pembantu
Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
81
FORM 13
DAFTAR PES£R'TA LA No
Nama
U~
I
~
........_an*)
Ii
~I
*) diisi penyuluh atau Pengumpulan Zakat (PZ) atau tokoh koperasi atau wiraswasta atau mustahiq (yang diseleksi)
82
IJUkiak Keiompok Binaanlakat
FORM '4 JADWAL WAKTU LATIHAN PENGEMBANGAN No
Tanggal
Jam
Materl
penyuluh
Keterangan
1
1
3
4
5
6
luklak Kelompok Binaan Zakat
I
83
KOP KElOMPOK
Nomor
....... , .......
Lampiran
1 (satu) berkas
Perihal
Permohonan bantuan
BINAAN ZAKAT
20 ....
Kepada Yth. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
c.q, Direktur Pemberdayaan Zakat JI. Moh. Husni Thamrin No.6 Jakarta 10110 Assalamu'alaikum wr. Wb. Salam silaturrahim kami sampaikan kepada Bapak beserta staf, semoga senantiasa mendapatkan kasih sayangNya dalam we ialan segala aktifitas keseharian. Amin Dalam rangka
, Kelompok Binaan Zakat
Kami memohon bantuan DANA OPERASIOt-.Al produktivitas program kerja kami. Sebagai bahan pertimbangan, (terlampir)
atas segala
kebaikan dan
Kelompok Sinaan Zakat Pengurus
I Kota
(Nama Jelas)
84
..
berikut kami sertacan 1 berkas proposal
Demikian permohonan ini kami sampaikan, perkenannnya kami ucap terima kasih.
Mengetahui, Ketua BAZ Daerah Kabupaten
OJ
~tuk meningkatkan
IJUklak Kelompok Binaan Zakat
( Nama jetas )
NB ; Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, proposal harus dilengkapi
dengan
rekomendasi
Kementerian
Agama
Kabupaten/Kota/BAZ Kabupaten/Kota.
Selain itu juga harus dilengkapi dengan : 1.
Nama dan alamat kelompok Binaan Zakat
2.
Nama Pengurus Kelompok Binaan Zakat
3.
Struktur organisasi kelompok Binaan Zakat
4.
Jumlah anggota kelompok Binaan Zakat
5.
Jumlah tenaga pendamping Kelompok Binaan Zakat
6.
Deskripsi infrastruktur.
Juklak Kelompok B/noonZokot
I
85
Instrument
1.
Nama Kelompok
2.
Alamat lengkap
Verifikasi
•
Jalan
•
Desa/kelurahan
•
Rt/ Rw
•
Kecamatan
•
Kabupaten/Kota
•
Provinsi
•
Telepon/fax
•
Contact Person
Calon Penerima
Bantuan
1. Nama 2. Tip / Hp 3.
Nama Ketua Kelompok
4.
Deskripsikan secara singkat dan jelas aktivitas dan kegiatan yang ada di kelompok (dilampiri dokumen pendukung)
5.
RencanaPenggunaan Bantuan :
6.
Kebutuhan yang menjadi prioritas :
7.
Dokumen-dokumen yang mendukung eksistensi kelompok : (susunan pengurus kelompok, pendampingan kelompok dll)
\8.
Sarandan rekomendasi .•...•.•••••••.••••
2011
Ketua Kelompok Petugas Verifikasi
NIP.
86 I)uklak
Kelompok Binaan Zakat
Instrument Monitoring
Penerima Bantuan
1. Nama Kelompok 2. Alamat lengkap
• •
Jalan
..•
Rt/Rw Kecamatan
•
Kabupaten/Kota
• •
Provinsi Telepon/fax
•
Contact Person
Desa/kelurahan
1. Nama
2. Tlp/ Hp 3.
Nama Ketua Kelornpok
4. Jumlah bantuan yang diterima 5. Waktu penerimaan bantuan
: Rp.
6.
pemanfaatan dana bantuan
7.
Sumber dana
: Rp.
Partisipasi Kelompok
: Rp.
8.
laporan pertanggungjawaban pendukung)
(Iampirkan
•••••••••••.••.••••
dokumen
2011
Ketua Kelompok Petugas Monitoring
........................ NIP.
Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
87
Kop Dlnas Dlrektorat Jenderal Berita Acara Serah Terima Bantuan Yang bertanda Nama NIP. Jabatan Alamat
tangan di bawah ini : Dr. H. Rohadi Andul Fatah, M. Ag 195409021978031001 Direktur Pemberdayaan Zakat JI. Muh. Husni Thamrin No.6 Jakarta Pusat 10110It. 9
Dalam hal ini disebut Plhak Pertama Nama Ketua Kelompok Jabatan Alamat
_
Dalam hal ini disebut Plhak Kedua Pihak Pertama telah menyerahkan kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua telah menerima uang sebesar Rp. (ditulis latin), sesuai dengan SK Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam No. tahun 20 Dana bantuan tersebut oleh Pihak Kedua dipergunakan untuk perkembangan rencana kerja kelompok, dan kepada kelompok Binaan Zakat penerima bantu an wajib membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan kepada pihak pertama. Selanjutnya, penerima bantuan wajib membuat laporan tertulis tentang penggunaan bantuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dana bantuan tersebut sepenuhnya menjadi tanggungjawab bagi pengguna bantuan. Demikian Berita Acara Serah Terima Bantuan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pihak Pertama
PihakKedua
Dr. H. Rohadl Abdul Fatah, M. Ag NIP. 195409021978031001
Saksi - saksi
1) 2)
88
. .
IJuklak Kelompok Binaan Zakat
Surat
Pernyataan
Kesediaan
Memenuhi Ketentuan bagi Penerima
Bantuan.
Kepada Dlrektur Jenderal Bimbingan Masyarakat 'slam
c.q, Direktur Pemberdayaan Zakat JI. Moh. Husnl Thamrin No.6 Jakarta Assalammualalkum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Tempat/tgllahir Alamat
Dalam hal ini bertindak ........................
atas nama Kelompok
Binaan Zakat
yang beralamat di :
Jalan Desa/Kelurahan Kecamatan Kab./Kota Provinsi
)uklak Kelompok Binaan Zakat
I
89
Dengan ini menyatakan setuju menerima bantuan sebesar Rp
'" '
( ditulis latin) cengan system tanggung
renten serta sanggup memutarkan dana ~artuan kepada seluruh anggota
Kelompok Binaan Zakat dan Kelo.-'pok
Binaan Zakat
lainnya, Demikian surat pernyataan kesedlaan ini kami buat dengan sadar dan penuh rasa tanggung jawab . .•. ••• •_ -. _ •• _ ..... , ..... ' '" 2011
Ketua
Mengetahui,
elompok Binaan Zakat
Kabid Zakat Kab/Kota ...
Ketua Badan Ami! Zaka1 )aerah Kab./ Kota ...
90
IJUkiak Kelompok Binaan Zakat
SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAl KElOMPOK BINAAN ZAKAT
Pada hari ini tanggal bulan tahun '" '" '" '" '" ; yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIP Jabatan Alamat
'"
Dr. H. Rohadi Andul Fatah, M. Ag 19540902 197803 1001
Direktur Pemberdayaan Zakat
JI. Muh. Husni Thamrin No.6 Jakarta Pusat 10110It. 9
Se/anjutnya disebut PIHAK PERTAMA Nama ....................... Jabatan Ketua Ke/ompok Binaan Zakat '" '" ... '" '" '" . A/amat Kantor ; ...................... Bertindak untuk dan atas nama Ke/ompok Binaan '" ... '" ... '" '" '" '" '" selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Zakat
Kedua belah pihak di atas sepakat dan menyetujui me/aksanakan perjanjian sebagai berikut ;
untuk
Pasai1
Pemberi dan Penerima Bantuan P'HA~ PERTAMA memberi BANTUAN '" '" '" '" '" '" .... Kepada PIHAK KEDUA dan kedua belah pihak sepakat bahwa dana BANTUAN in; hanya akan dipergunakan untuk: (1) '" '" '" '" '" ... '" '" .. Pasal2 Dasar Pelaksanaan
Bantuan
Bantuan dimaksud di/aksanakan berdasarkan kepada : 1. Usulan yang diajukan o/eh Kasubdit Penyuluhan Zakat sesuai
dengan a/okasi yang sudah ditetapkan sebelumnya secara proporsional. (setelah me/a/ui verifikasi dan rekomendasi Kantor
Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
91
Kementerian Agarna Kab. I Kota atau Badan Ami! Zakat Daerah Kab./ Kota) 2. Proposal yang diajukan oleh PIHAK KEDUA dan sudah diverifikasikan serta disetujui oleh PIHAKP£RTAMA, dan 3. Surat Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama. Pasal3 Nilai Bantuan Besar bantuan yang diberikan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp (ditu/is latin), dan dana ini sudah termasuk biaya transfer antar rekening bank. Pasal4 Waktu Penyelesaian Program Bantuan Waktu penyelesaian bantuan sesuai tahun anggaran berjalan dan proposal yang diajukan PIHAK KEDUA telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA. Pasal5 Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan PIHAK KEDUA wajib membuat reneana kerja dan jadwal pelaksanaan pengembangan program kerja kelompok serta diketahui I disetujui PIHAKP£RTAMA 2. PIHAK KEDUA wajib membuat dan memberikan laporan hasil pelaksanaan pekerjaan pengembangan program ker]a kelompok seeara berkala, sekurang -kurangnya satu kali setiap 6 (enam) bulan kepada PIHAK P£RTAMA, dan 3. Setiap saat PIHAK P£RTAMA atau yang ditunjuk berwenang untuk mengawasi dan memeriksa hasi! pelaksanaan pekerjaan pengembangan program kelompok PIHAK KEDUA antara lain: spesifikasi, mutu dan perkembangan jumlah. 1.
92
IJUklak Kelompok Binaan Zakat
Pasal6
Pemberian Bantuan Pemberian bantuan dilakukan satu tahap langsung ke rekening Kelompok Binaan Zakat.
Pasal7 Sanksi Jika berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi oleh PIHAK PERTAMA, ternyata PIHAK KEDUA tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan proposal yang disepakati I tidak sesuai dengan peruntukan bantuan, maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan uang ke kas Negara sebesar Rp (Tu/is latin) selambatlambatnya hari setelah hasil pemantauan dan evaluasi diterima oleh PIHAKPERTAMA. Pasal8
Lain -lain 1. Semua dokumen yang mendahului Surat Perjanjian ini merupakan
hubungan yang tidak dipisahkan dari perjanjian ini dan bersifat mengikat bagi kedua belah pihak, dan 2. Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 4 (em pat ), lembar pertama dan lembar kedua masing-masing dibubuhi materai Rp. 6.000,(enam rlbu rupiah), lembar lainnya tanpa materai tetapi memiliki kekuatan hukum sama. PIHAK KEDUA Ketua Kelompok Binaan Zakat
PIHAK PERTAMA Kasubdlt Pengelolaan Zakat Direktorat Pemberdayaan Zakat
Ttd dan cap
ttd dan cap
Nama Terang
Nama terang dan NIP
Juklak Kelompok Binaan Zakat
I
93
KESIMPULAN EVAlIJAS Bismillahirrahmanirrahim, Pertemuan Evaluasi Kelompok Bina2~ -::~~ - Desa yang diselenggarakan pada tanggal C~20 ____ di setelah mempe~.z 1. Pengarahan Bapak Direktur Jendera. 5 - ---E=- 'asyarakat Islam; 2. Laporan/evaluasi Pelaksanaan Ke 0,.....:>0· 3 "'aan Zakat
3. Laporan pengembangan zakat denga-
C2'"?
Binaan Zakat; 4. Juklak Pengembangan Kelompok Binac5. Pendapat/tanggapan/saran peserta ya~ acara evaluasi.
>ogrem Kelompok
:.c C2: G :)er'
Desa; e+oang selama
Menyimpulkan sebagai berikut: Kegiatan kelompok binaan zakat di telah mendapat sambutan positif dan merco;-o.-g .... 52 ...a masyarakat untuk meningkatkan pengumpu 2"' Je-geJolaan dan pendayagunaan zakat. Kegiatan-keg 2:2- c atas diharapkan dapat menjadi contoh bagi kelornpox-ce 0-':>0 di desa-desa pada kabupaten di-maksud dan kabuazter- amrrya, sehingga pada gilirannya kegiatan tersebut cO2 Go set:iap desa-desa kabupaten/kotamadya di seluruh Indooesia. 2. Untuk pelaksanaan pengembangan keJo'"""::>o bmaan zakat di setiap kabupaten!kotamadya diperlukantx...lc... :JeQOI1laJ1 yang baku. 3. Perlu adanya peraturan perundang-undanga.T'IICililnya mengenai pengaturan zakat 4. Menerima konsep Juklak Pengembar.ga""l Kelompok Binaan Zakat di Desa sebagai pedoman de!"1ga, penyempurnaanpenyempurnaan setelah mempelajari laporan kelompok binaan zakat di serta pendapat dap saranyang berkembang dalam pertemuan evaluasiini antara lain: a. Dalam rangka pengembangan zakat periu adanya dukungan kewibawaandari Ulama danUmara. b. Perlu adanya koordinasi antara instansi dan Badan/Lembaga yang terkait.
1.
94
IJUkiak Ke/ompok Binaan ZaKat
c. Meningkatkan motivasi berzakat, infaq dan shadaqah guna lebih menghayati dan mengamalkan ajaran agama, sekaligus untuk menunjang stabilitas ketahanan nasional dan suksesnya pembangunan. d. Melengkapi kepustakaan Fiqihzakat. e. Dana administrasi pengelolaan dan pengembangan usaha mustahiq dapat diambil dan dana yang masuk rnaksrnal m % dari jumlah seluruhnya. f.
Memanfaatkan fungsi masjid sebagai sentral pembinaan umat dalampengembanganzakat,infaq danshadaqah.
Jukiak Keiompok BinaanZakat
I 95
TIM PENYUSUN BUKU JUKLAK KELOMPOK BINAAN ZAKAT Ketua
: Drs. H. A. Buwaethy, M. Pd. I
5ekretaris
: Drs. H. Yumul Mayeswin, M. Pd
Anggota
: 1. Hj. Wida 5ukmawati, 5. 50S 2. Drs. Zulkifly Tambunan 3. Dudi Abdul Kadir 4. Hj. Yulmunah Asfianti, 5. 50S
S. H. Meftah, 5E 6. Arif Rizal 7. Tarukhi Jakarta, 31 Januari 2011 Direktur Pemberdayaan Zakat
96
IJuklak
Kelompok Binaan Zakat
'0·