perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
METODOLOGI PENELITIIAN A. Setting Penelitiian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Surakarta di kelas XI IIS 2. Tempat penelitian di SMA Negeri 5 Surakarta dipilih karena berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran sejarah khususnya kelas XI, diketahui bahwa kelas XI IIS 2 merupakan kelas yang memiliki permasalahan, yaitu sebagian besar siswa di kelas XI IIS 2 tingkat keaktifan saat mengikuti pelajaran masih rendah, sehingga mengakibatkan tujuan dalam pembelajaran tidak dapat tercapai. Para siswa di kelas XI IIS 2 sebenarnya mempunyai tingkat kecerdasan dan prestasi yang setara dengan siswa – siswa di kelas XI IIS lainnya, tetapi dalam pembelajaran sejarah kelas tersebut lebih spesifik, yaitu kurang aktif. Maka dapat diduga, apabila tingkat keaktifannya dapat ditingkatkan maka akan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajarnya. Berdasarkan kondisi tersebut maka peneliti mencoba melaksanakan inovasi pembelajaran di kelas XI IIS 2, sekaligus menelitinya dengan Penelitian Tindakan Kelas. Inovasi pembelajaran yang dilaksanakan adalah penerapan
model
pembelajaran Question Student Have (QSH) dan Picture and Student Active (PASA). 2. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 1 tahun 2015/2016, sebab menurut silabus yang telah ditetapkan oleh pusat kurikulum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan pelaksanaanya selama 2 bulan, mulai Juni sampai dengan bulan Agustus. Kegiatan yang dilakukan meliputi penyusunan proposal penelitian Tindakan kelas (PTK), penyusunan instrumen commit to user 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id31
penelitian, pengumpulan data, pelaksanaan tindakan, analisis data pembahasan,dan penyusunan laporan hasil penelitian. Adapun alokasi waktu penelitiannya dibuat lebih jelas seperti pada tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas Tentang Penerapan Model Pembelajaran PASA Dan QSH Untik Meningkatakan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Siswa Di Kelas XI IIS 2 2015/2016
Uraian No Kegiatan
1
Agustus
September
Menyusun Proposal PTK Menyusun
2
Instrumen Penelitian Pengumpulan
3
Data dan Melaksanakann Tindakan
4
Analisa Data
5
Pembahasan Menyusun
6
Laporan Hasil Penelitian commit to user
Oktober
November
Desember
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id32
B. Subjek Penelitian Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah para siswa kelas XI IIS 2 di SMA Negeri 5 Surakarta,
pada semester 1 tahun ajaran 2015/2016. Jumlah siswa
seluruhnya 32 siswa orang, yang terdiri dari 16 siswa laki – laki dan 16 siswa perempuan. Untuk
melaksanakan
Penelitian
Tindakan
Kelas
ini
peneliti
tidak
membedakan latar belakang siswa, baik status sosial ekonomi keluarga, agama, pekerjaan orang tua, jarak rumah siswa dengan sekolah,dan sebagainya. Sebab peneliti memandang perbedaan latar belakang siswa tidak berpengaruh besar terhadap kemampuan siswa untuk memahami materi pembelajaran sejarah.. C. Sumber Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber, yang meliputi: 1. Informan dari guru dijadikan kolaborator yang mengajar kelas XI IIS 2, yaitu guru sejarah, wali kelas XI IIS 2. Informan diperoleh dari kolaborator meliputi : informasi tentang keaktifan siswan dan prestasi belajar siswa, informasi tentang kedisiplinan siswa, informasi tentang hasil belajar secara umum. 2. Siswa kelas XI IIS 2 sebagai objek penelitian. Sebagai objek penelitian para siswa kelas XI IIS 2 otomatis akan menjadi sumber data yang akurat, baik data yang diperoleh dari observasi maupun data hasil test hasil belajar. 3. Dokumen Dokumen yang dijadikan sebagai sumber data dalam penelitian ini berupada daftar dalam penelitian ini berupa daftar nilai sejarah kelas XI IIS 2 pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id33
D. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Observasi,wawancara, tes,dan angket. 1. Observasi Observasi dilaksanakan untuk mengetahui kegiatan dan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk siklus – siklus. Kegiatan pengamatan dilaksanakan ketika berlangsung proses pembelajaran dengan model pembelajaran Queston Student Have (QSH) dan Picture and Student Active (PASA). Observasi yang dilaksanakan oleh peneliti adalah observasi langsung. Selain itu guru mata pelajaran sejarah yang menjadi kolaborator juga melaksanakan observasi terhadap subjek penelitian ketika dilaksanakan tindakan penelitian(Sudjana,1995). Untuk melaksanakan observasi tersebut digunakan alat observasi berupa lembar observasi, atau catatan lapangan. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu antara dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan yang diwawancarai
(interviewee),yang
memberikan
jawaban
(Maleong,
2002).
Wawancara yang dilakukan penulis adalah wawancara bebas (tak berstruktur) terhadap responden yang dapat memberikan informasi tentang kondisi kelas XI IIS 2. Dalam hal ini adalah guru kolaborator, beberapa siswa kelas XI IIS 2, agar wawancara dapat berlangsung dengan lancar dan menghasilkan data yang akurat maka digunakan pedoman wawancara. 3. Tes Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan(tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tertulis), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan) (Sudjana, 1995). Tes yang digunakan adalah tes tertulis yakni tes uraian atau tes esai dan tes objektif. Tes dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id34
siswa, yang dilaksanakan pada siklus 1, siklus 2 dan jika masih dirasa kurang dilaksanakan lagi ke siklus berikutnya. 4. Angket Angket atau kuesioner merupakan instrumen penelitian yang berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden (sumber yang diambil datanya melalui angket (Sudjana, 1995). Jenis angket yang digunakan oleh penulis adalah angket tertutup (berstruktur). Tujuan penggunaan angket adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang sudah diikuti.
E. Validitas Data Menurut Arikunto (2000 : 119) “Validitas data adalah keadaan yang menggambarkan bahwa instrumen yang digunakan mampu mengukur apa yag akan diukur. Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini validitas data dilakukan melalui triangulasi”. Data yang terhimpun untuk diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini belum dapat dipastikan tingkat kebenarannya. Oleh karena itu sebelum dianalisis, data tersebut perlu divalidasi terlebih dahulu, sehingga data yang dianalisis untuk Penelitian Tindakan Kelas ini adalah data yang benar- benar dapat dipercaya. Data yang dihimpun untuk diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan data kualitatif, maka untuk melakukan validasi data digunakan untuk teknik triangulasi. Sesuai dengan teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan, yaitu dengan observasi, wawancara ,tes ,dan angket maka triangulasi yang tepat adalah triangulasi metode. Triangulasi metode yaitu validasi dengan berusaha menghimpun data yang berasal dari beberapa metode, dengan membandingkan data yang berasal dari beberapa metode tersebut maka akan diperoleh data yang dapat dipercaya kebenarannya. Moeleong (2000 : 78) mengatakan “Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan commit to user
kebsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id35
pengecekan atau pembanding terhadap data itu”. Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi metode. Teknik triangulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data tetap, menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda – beda. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, angket, dan tes. Berikut merupakan skema uji validitas data yang menggunakan triangulasi metode : OBSERVASI
DATA
WAWANCARA
SUMBER DATA
TES DAN ANGKET
Gambar 3.1 Skema Uji Validitas Triangulasi Data F. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini bersifat induktif. Data yang telah terkumpul setelah divalidasi kemudia dianalisis secara kualitatif dengan cara diuraikan, dibandingkan, dikategorikan, disintesakan, kemudian disusun secara sistematis. Hasil analisis diinteprensentasikan dalam arti diberi makna, baik makna tunggal, gabungan, hubungan antar komponen, maupun makna esensial yang lebih abstrak dan umum (Syaodih,2002). Analisis yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model analisis interaktif. Analisis interaktif terdiri dari kegiatan yang bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis dilakukan dengan analisis deskriptif, yaitu menggunakan analisis deskriptif dengan membandingkan hasil tindakan pada kondisi awal, hasil tindakan commit to user
pada kondisi siklus I, hasil tindakan siklus II, dan hasil tindakan kondisi akhir.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id36
G. Indikator Kinerja Indikator kinerja data kualitatif diperoleh dari penggunaan lembar observasi aktivasi siswa dalam pembelajaran sejarah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Asrina (2013) indikator keberhasilan dalam penelitian adalah : 1. Mampu menerapkan model pembelajaran Question Student Have (QSH) dan Picture Active And Student Active (PASA) dalam proses pembelajaran sejarah di kelas 2. Peningkatan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran sejarah sekurang – kurangnya mencapai 75% 3. Peningkatan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajarn sejarah sekurung – kurangnya mencapai 80% Indikator keberhasilan dari penelitian ini dapat dilihat pada table berikut : Tabel 3.2 Tabel Indikator Kinerja Aspek
yang Presentase Siswa
Diukur
Cara mengukur
yang Ditargetkan
Kemampuan
Kemampuan
aktivitas mengajar mengajar guru
Melalui observasi di dalam kelas dengan cara yang penilaian aktivitas mengajar guru melalui
diperoleh
lembar alat penilaian kemapunan mengajar
mencapai 75% Keaktifan siswa
Keaktifan yang
siswa Diamati saat kegiatan proses pembelajaran
diperoleh berlangsung melalui penilaian dari observer
mencapai 75% Prestasi Belajar
Prestasi
melalui lembar pengamatan keaktifan siswa
Belajar Melalui uji kompetensi atau soal tes evaluasi
Siswa 80%
dengan cara memberi penilaiain dengan skor dan ditentukan berdasarkan KKM mata pelajaran sejarah yaitu 3,00 atau endapatkan nilai sebesar 75 pada skala 100
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id37
H. Prosedur Tindakan Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Adapun tindakan yang dilakukan
sebanyak 2 (dua) tindakan, maka dalam Penelitian Tindakan Kelas
meliputi 2 (dua) siklus. Menurut Asrori (2007 :103) “Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini pola proses berdaur (siklus) mengadopsi model yang secara berulang terdiri dari : Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, Refleksi”. Permasalahan yang muncul pada kondisi awal menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan tindakan pada siklus I. Secara berturut-turut pada siklus I disusun rencana tindakan, tindakan siklus I, observasi dan refleksi. Hasil refleksi pada siklus I dijadikan pedoman untuk menentukan tindakan pada siklus II. Secara berturut-turut disusun rencana tindakan, tindakan siklus II menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan tindakan siklus III. Apabila dalam hasil evaluasi masih tidak memenuhi kriteria penilaian maka dilanjutkan ke siklus berikutnya. Langkah – langkah penelitian dilaksanakan secara berturut-turut disusun rencana tindakan, tindakan siklus II, observasi dan kesimpulan kondisi akhir.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id38
Berikut ini adalah bagan langkah – langkah penelitian tindakan kelas (Asrori ,2007) : Dialog Awal
Siklus I
Observasi
Perencanaan
Evaluasi
Pra Siklus
Tindakan I
Refleksi
Observasi dan Monitoring
Pemahaman dan Materi
Perencanaan Terevisi
Tindakan II
Siklus II
Observasi dan Evaluasi
Refleksi
Monitoring
Pemahaman materi
(?) Dilakukan seterusnya sesuai tindakan yang sudah direncanakan
Jika dalam evaluasi masih tidak memenuhi kriteria penilaian, maka dilanjutkan ke siklus berikutnya
commit to– user Gambar 3.2 Bagan Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran PASA Dan QSH Di Kelas XI IIS 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id39
Keterangan : 1. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan dimulai dari proses identifikasi masalah yang akan diteliti, termasuk hasil pra penelitian. Kemudian merencanakan tindakan yang akan dilakukan, termasuk menyusun perangkat pembelajaran yang diperlukan dan lain-lain. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan perangkat pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, hingga kegiatan akhir sesuai dengan RPP. 3. Observasi Observasi adalah pengamatan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh kolaborator dan/atau observer secara simultan (bersamaan pada saat pembelajaran berlangsung) 4. Refleksi Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil analisis data bersama kolaborator yang akan direkomendasikan tentang hasil suatu tindakan yang dilakukan demi mencapai keberhasilan penelitian dari seluruh aspek/indikator yang ditentukan.
commit to user