BAB 4 KONSEP DESAIN
4.1
Landasan Teori / Metode
4.1.1
Teori Komunikasi Visual
Komunikasi visual adalah komunikasi yang terjadi melalui indera penglihatan. Komunikasi visual merupakan sebuah rangkaian proses dalam penyampaian pesan atau maksud tertentu kepada pihak lain, dengan menggunakan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan. Komunikasi visual mengkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya.
Komunikasi visual memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai sarana informasi dan instruksi, bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala, contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dengan mudah dimengerti atau di fahami, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Sebagai sarana presentasi dan promosi untuk menyampaikan pesan, akan mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster. Juga sebagai sarana identifikasi. Menyampaikan identitas seseorang seperti menyampaikan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya.
Demikian juga dengan suatu benda, produk ataupun lembaga, jika mempunyai identitas, maka akan dapat mencerminkan kualitas produk atau jasa itu dan dapat dengan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya. Seperti kebiasaan para konsumen yang menyebut merek X dalam membeli sebuah air mineral, sedangkan yang dituju adalah merk Y, Atau kita akan membeli air mineral merek X karena logonya berkesan bening, bersih, dan “sehat”. Jika komunikasi visual digunakan untuk identifikasi
lembaga seperti sekolah, misalnya. Maka konsumen pun akan dengan mudah menentukan sekolah yang menjadi favorit, karena sering berprestasi dalam kancah nasional atau meraih peringkat tertinggi di daerah itu. Harold Aswell (1960) menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect (siapa mengatakan apa melalui siaran apa kepada siapa dengan efek apa). Analisis 5 unsur menurut Lasswell:
1. Who? Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau memulai suatu komunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun suatu negara sebagai komunikator.
2. Says What? Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima (komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat simbol verbal/ non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, simbol untuk menyampaikan makna, dan bentuk/organisasi pesan.
3. In Which Channel? Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung (melalui media cetak/elektronik, dll).
4. To Whom? Orang/kelompok/organisasi/suatu Negara yang menerima pesan dari sumber.
Disebut
tujuan
(destination)/pendengar
(listener)/khalayak
(audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik (decoder).
5. With What Effect? Dampak yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan, dll.
4.1.2. Teori Ilustrasi Ilustrasi berasal dari kata illustrate yang berarti menghias, mengiringi, mendukung. Berdasarkan artikel FX Widyatmoko dalam Jurnal Seni Imagi Universitas Kristen Maranatha Bandung vol 2 no 1 Agustus 2006, ilustrasi berguna sebagai proses pemahaman terhadap suatu objek, sebagai fasilitas berbagai macam orang dengan berbagai macam latar belakang dalam rangka merespon sebuah gambar. Sebuah unsur verbal yang divisualkan dalam sebuah bentuk (form) berarti memunculkan sebuah kesan dan makna tersendiri (content/meaning). Dalam suatu bentuk veral, non fiksi, ilustrasi disajikan lebih terbatas dalam penyampaiannya agar tidak terjadi salah persepsi Buku panduan pada umumnya sedikit memuat unsur visual sebagai metode untuk membantu pembaca untuk lebih mudah memahami tata cara. Oleh sebab itu buku panduan untuk bertahan hidup di hutan akan berisi ilustrasi untuk menjelaskan cara bertahan hidup di hutan atau gunung, serta situasi keadaan yang umumnya petualang alami di alam luas dan berbagai macam benda yang wajib di bawa digambarkan mirip dengan aslinya untuk mengingat setiap kata. Perancangan buku panduan cara bertahan hidup adalah perancangan buku berbasis visual. Perancangan ini ditujukan komunikasi verbal lebih mudah dicerna dengan cara berfikir visual yang disajikan dalam sebuah buku. Beberapa ilustrasi dalam buku cara bertahan hidup di hutan akan ditampilkan dengan menggunakan system diagram sekuensial, atau langkah-demi-langkah. Beberapa diagram dirancang untuk bekerja tanpa kata-kata, dan diagram yang lain didesain dengan keterangan.
4.1.3. Teori Warna Teori Warna Terdapat beberapa hal mengenai warna yang dijelaskan oleh Karen Triedman dan Cheryl Dangel pada bukunya yang berjudul Color Graphic : The Power of Color in Graphic Design, yaitu : Warna sebagai pembangkit emosi : Kehidupan yang penuh warna dalam keseharian manusia berpengaruh pada emosi, perasaan dan hal semacamnya. Untuk memperkuat desain diperlukan satu pemahaman atas respon seseorang terhadap warna dan pengertian terhadap target
market yang dituju. Faktor sosiologis, historis, politis, geografis, psikologis dan budaya juga menentukan respon target terhadap warna. Warna yang mengandung makna : Pesan utama dari sebuah warna dapat digunakan sebagai identitas yang kuat dari sebuah brand. Penggunaan warna corporate dapat memberikan produk sebuah posisi yang lebih kuat di pasar. Warna sebagai media penarik perhatian : Warna adalah elemen utama yang dapat digunakan untuk mendapatkan perhatian dari orang-orang yang melihatnya. Kekuatan dari warna dapat menarik perhatian dan memotivasi penjualan, warna dapat digunakan memberikan identitas pada sebuah brand. Dari teori yang telah disampaikan diatas, dalam proses pembuatan buku ini warna yang akan digunakan adalah warna-warna alam yang bersifat Modern, simpel sehingga menarik minat target market yaitu para pemerhati seni (Design Enthusiast). 4.1.4 Teori Publikasi Teori ini adalah kegiatan pemasaran sesuatu hal, barang, atau sebagainya (khususnya media cetak untuk dijual). Secara tidak sadar kita dikelilingi oleh publikasi. Dari Koran, majalah hingga dunia maya. Di toko buku, rak-rak dipenuhi oleh media cetak dalam berbagai bentuk tidak hanya buku. Kenapa? Because in today’s society, communication is all-important, and the power of print has never been stronger. Pada saat ini tidak cukup berbekal kepada konsep baru saja. Desainer publikasi harus bekerja lebih keras dan mengembangkan kreatifitas untuk memuaskan dan berkomunikasi dengan para pembaca dalam hal estetika dan tingkat emosional. Dalam publikasi terdapat “six appeal” 6 bagian yang menentukan dalam penyelesaian suatu desain. Antara lain : a. format b. grid c. typography d. color e. cover or masthead
f. use of imagery
Bobot penting setiap elemen diatas, tergantung dari jenis publikasi yang akan di rancang. Dan dalam desain publikasi, ada beberapa hal yang harus dianalisis untuk menentukan elemen yang nantinya akan menjadi penyelesaian desainnya, antara lain: a. content atau isi b. text as image c. readability versus legibility
4.2.
Strategi Komunikasi 4.2.1.
Strategi Kreatif 4.2.1.1. •
Fakta Kunci Buku panduan cara bertahan hidup di hutan berisi tata cara dasar bertahan hidup dan penyelamatan diri.
•
Hutan atau gunung adalah tempat dimana banyak terjadi kecelakaan dalam berpetualang.
4.2.1.2.
Masalah yang dikomunikasikan Membuat desain buku panduan yang memudahkan para pembaca dalam mempelajari tata cara serta pengetahuan dasar tentang survival (bertahan hidup).
4.2.1.3.
Objektif
•
Membuat masyarakat membeli buku panduan edukasi ini.
•
Meningkatkan pengetahuan dan persiapan dalam bertahan hidup bagi para petualang.
4.2.1.4.
Profil Khalayak Sasaran Geografi
Wilaya : Kota besar di Indonesia Kepada: Perkotaan Iklim : Tropis Demografi Usia
: 19- 35 tahun
Jenis Kelamin
: Pria – Wanita
Kewarganegaraan
: WNI
Psikografi Status Ekonomi Sosial: Menengah ke atas (B-A) Gaya hidup
:
Gemar berpergian,
gemar bertualang, aktif, senang mencoba hal baru.
4.2.1.5.
Positioning Satu-satunya buku edukasi panduan cara bertahan hidup berbahasa Indonesia dan berbasis visual.
4.2.1.6.
Big Idea Memberikan petunjuk/tata cara yang baik untuk
bertahan hidup di hutan dengan cara yang menyenangkan melalui buku berbasis elemen visual.
4.2.1.7.
Keyword •
hutan
•
flora
•
alam
•
Ilustrasi
•
Eksplorasi
4.3. Strategi Desain 4.3.1. Tone and Manner Dalam publikasi buku ini, mood yang ingin disampaikan adalah informatif menggunakan warna-warna natural dan ilustrasi lukisan yang detail, serta petunjuk satu demi satu agar menyenangkan dan mudah difahami.
4.3.2. Strategi Verbal Menggunakan bahasa yaitu Indonesia sebagai bahasa yang digunakan dalam buku panduan ini. Informasi yang disampaikan singkat dan jelas agar dapat langsung ditangkap oleh target.
4.3.3. Strategi Visual •
Pemilihan warna yang memberikan efek natural.
•
Menggunakan ilustrasi dengan gaya digital painting yang coba di gabungkan dengan vektor.
•
Pemilihan huruf sans serif sebagai bodycopy dengan maksud tingkat keterbacaan yang tinggi agar informasi cepat ditangkap oleh konsumen dengan jelas.
•
Ilustrasi didukung menggunakan teks.
4.3.4. Item Media yang akan dibuat dan juga item yang akan mendukung berupa: 1. Cover 2. Buku 3. Packaging 4. Greeting card 5. Poster 6. Pin