BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Book Design Proccess Menurut buku Indie Publishing oleh Ellen Lupton, dalam membuat suatu buku, ada beberapa hal dibawah ini yang harus kita perhatikan : 4.1.1.1 Anatomi Buku Untuk buku ini, saya akan membuat sebuah buku piktorial, yang dimana isinya tidak melulu hanya tulisan namun juga disertai gambar yang memacu minat baca orang untuk mengetahui tentang Graffiti. Dan berisikan beberapa bagian, bagian awal buku yang berisi cover depan, halaman judul, copyright, kata pengantar. Kemudian bagian tengah buku yang berisikan konten dari buku tersebut. Dan yang terakhir, bisa berisi resume, daftar pustaka, biografi, dan juga cover belakang.
4.1.1.2 Tipografi Banyak jenis font yang bisa digunakan dalam membuat sebuah buku, kebanyakan sekarang ini, font dalam buku dibuat menggunakan jenis font sans serif yang lebih modern. Bisa juga digunakan font yang berbeda baik dari ukuran maupun jenisnya, yang biasanya banyak dipakai sebagi font judul maupun suatu tulisan yang perlu ditekankan, seperti quote atau pesan-pesan penting lainnya. Untuk buku Graffiti ini, saya akan menggunakan tipe font yang modern dan mudah untuk dibaca seperti Impact untuk Title dan Calibri untuk body text.
4.1.1.3 Desain Cover Apabila kita ingin mempromosikan sebuah buku ke publik, cover buku tentunya menjadi hal yang serius dan patut
12
13
dipertimbangkan. Banyak orang berkata “Don’t judge a book by it’s cover”. Namun kenyataan memang banyak orang-orang yang terlebih dulu melihat cover suatu buku, tertarik, baru membelinya. Ada proses yang bisa dipertimbangkan dalam pembuatan suatu cover, 1. Temukan masalahnya, buatlah suatu deskripsi dari buku yang ingin kita buat, apa tujuan dari membuat buku ini serta target audience dari buku ini 2. Research Cari referensi melalui buku lain yang dirasa punya kemiripan dengan buku kita, dan tulisalah beberapa strategi desain yang dipakai oleh mereka. 3. Brainstorming Jangan lupakan mencari ide-ide baru dengan brainstorming. 4. Variasi Gunakan banyak variasi atau alternatif dalam membuat desain cover, lakukan juga trial and error, seperti meminta pendapat orang lain mengenai desain tersebut dan melakukan perbaikan untuk menjadikannya lebih baik. Untuk desain cover dari buku Graffiti ini, saya akan mengunakan tipografi saja yang dipadu padankan dengan urban style, serta warna cover yang menarik, agar pembaca tertarik untuk membacanya.
4.1.1.4 Page Layout Yang terpenting dalam membuat suatu buku adalah, bagaimana kita mengatur layout konten dari buku tersebut agar tetap menarik dan enak dibaca. Kita dapat mencoba berbagai macam variasi layout dari referensi-referensi yang ada.
14
Saya akan menggunakan beberapa variasi layout disesuaikan dengan referensi yang saya dapatkan, kebanyakan layout yang saya gunakan akan lebih terkesan break the grid.
4.1.2 Prinsip Dasar Desain Menurut buku Periklanan oleh Jefkins Frank, Prinsip dasar desain merupakan
peng-organisasian
unsur-unsur
dasar
desain
dengan
memperhatikan prinsip-prinsip dalam menciptakan dan mengaplikasikan kreativitas.
Jefkins mengelompokkan prinsip-prinsip desain menjadi:
kesatuan, keberagaman, keseimbangan, ritme, keserasian, proporsi, skala, dan penekanan.
a. Kesatuan (unity) Kesatuan merupakan sebuah upaya untuk menggabungkan unsur-unsur desain menjadi suatu bentuk yang proporsional dan menyatu satu sama lain ke dalam sebuah media. Kesatuan desain merupakan hal yang penting dalam sebuah desain, tanpa ada kesatuan unsur-unsur desain akan terpecah berdiri sendiri-sendiri tidak memiliki keseimbangan dan keharmonisan yang utuh.
b. Keberagaman (variety) Keberagaman dalam desain bertujuan untuk menghindari suatu desain yang monoton.
Untuk
itu
diperlukan
sebuah
perubahan
dan
pengkontrasan yang sesuai. Adanya perbedaan besar kecil, tebal tipis pada huruf, pemanfaatan pada gambar, perbedaan warna yang serasi, dan keragaman unsur-unsur lain yang serasi akan menimbulkan variasi yang harmonis.
c. Keseimbangan (balance) Keseimbangan adalah bagaimana cara mengatur unsur-unsur yang ada menjadi sebuah komposisi yang tidak berat sebelah. Keseimbangan
15
dapat tercapai dari dua bagian, yaitu secara simetris yang terkesan resmi/formal yang tercipta dari sebuah paduan bentuk dan ukuran tata letak yang sama, sedangkan keseimbangan asimetris memberi kesan informal, tapi dapat terlihat lebih dinamis yang terbentuk dari paduan garis, bentuk, ukuran, maupun tata letak yang tidak sama namun tetap seimbang.
d. Ritme/irama (rhythm) Aliran secara keseluruhan terhadap desain selalu menyiratkan irama yang nyaman. Suatu gerak yang dijadikan sebagai dasar suatu irama dan ciri khasnya terletak pada pengulangan-pengulangan yang dilakukan secara teratur yang diberi tekanan atau aksen. Ritme membuat adanya kesan gerak yang menyiratkan mata pada tampilan yang nyaman dan berirama.
e. Keserasian (harmony) Keserasian merupakan usaha dari berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu komposisi utuh agar nikmat untuk dipandang. Keserasian adalah keteraturan di antara bagian-bagian suatu karya.
f. Proporsi (proportion) Proporsi merupakan perbandingan antara suatu bilangan dari suatu obyek atau komposisi. Bisa dikatakan bahwa proporsi merupakan kesesuaian ukuran dan bentuk hingga tercipta keselarasan dalam sebuah bidang. Terdapat tiga hal yang berkaitan dengan masalah proporsi, yaitu penempatan susunan yang menarik, penentuan ukuran dan bentuk yang tepat, dan penentuan ukuran sehingga dapat diukur atau disusun sebaik mungkin.
16
g. Skala (scale) Skala adalah ukuran relatif dari suatu obyek, jika dibandingkan terhadap obyek atau elemen lain yang telah diketahui ukurannya. Skala berhubungan dengan jarak pandang atau penglihatan dengan unsurunsur yang telah dimunculkan (faktor keterbacaan). Skala juga sangat berguna bagi terciptanya kesesuaian bentuk atau obyek dalam suatu desain.
h. Penekanan (emphasis) Frank Jeffkin menyebutkan bahwa: “Dalam penekanan, bila semua ditonjolkan, maka yang terjadi adalah tidak ada hal yang ditonjolkan. Adanya penekanan dalam desain merupakan hal yang penting untuk menghindari kesan monoton. Penekanan dapat dilakukan pada jenis huruf, ruang kosong, warna, maupun yang lainnya akan menjadikan desain menjadi menarik bila dilakukan dalam proporsi yang cukup dan tidak berlebihan.
Prinsip-prinsip dasar desin ini akan saya gunakan dalam pembuatan visual buku “Cerita Dibalik Seni Graffiti”.
4.1.4 Warna Menurut buku How to Understand and use Design and Layout oleh Alan Swann, dijelaskan bagaimana kita dapat menentukan warna yang tepat dalam penerapan visual serta bagaimana kita memilih mood yang tepat di dalamnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentuan warna seperti, warna seperti apa yang cocok dengan tema yang kita angkat, kita bisa melihatnya dari referensi-referensi yang sudah ada, bereksperimen dengan warna yang telah kita pilih dalam design kita, buatlah sketsa desain yang melibatkan warna tersebut dan tentunya tak lupa kita padu padankan warna yang ada dengan elemen-elemen visual yang telah diterapkan.
17
Begitu pula dalam menentukan mood warna, kita tentukan terlebih dahulu apa mood yang ingin kita timbulkan serta orang-orang rasakan dalam design kita, apakah itu mood dingin ataupun mood panas, natural, modern, dan lain sebagainya. Dalam desain buku publikasi ini, saya ingin menerapkan warna yang urban dan terang, selayaknya warna-warna yang banyak digunakan dalm pembuatan sebuah Graffiti.
4.1.5 Fotografi Menurut buku How to Understand and use Design and Layout oleh Alan Swann, kita dapat memperlajari bagaimana mengatur peletakan judul maupun teks dengan fotografi. Kita bisa melakukan beberapa hal seperti, menimpa teks diatas foto ataupun dibawah foto, mencoba membagi teks yang ada dalam beberapa ukuran, mencoba berbagai proporsi yang berbeda dalam penempatan teks, dan kita bisa mencobanya dengan berbagai macam layout yang ada. Yang tentunya kita tidak boleh melupakan elemn desain yang ada dalam penempatan teks yang dipadu padankan dengan fotografi ini.
Dalam buku
ini, saya akan cukup banyak memadu madankan
fotografi dengan teks, baik itu foto yang saya ambil sendiri maupun foto yang saya dapatkan dari sumber referensi yang ada.
4.1.6 Komunikasi Menurut buku Desain Komunikasi Visual Terpadu oleh Yongky Safanayong, ada beberapa pengertian dari komunikasi, antara lain: -
Suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan yang terjadi antara 2 pihak untuk mendapatkan pngertian yang sama mengenai suatu hal.
-
Pertukaran informasi, ide, sikap, pikiran, atau pendapat.
-
Kegiatan mendorong oang lain untuk menafsirkan suatu ide dengan cara yang diinginkan oleh si pengirim pesan.
18
Tujuan dari komunikasi itu sendiri ialah untuk membangun keinginan, menciptakan kesadaran, meningkatkan sikap dan mempengaruhi niat, serta mempermudah pemakian atau pembelian. Dan dalam pembuatan buku publikasi Street Art ini diharapkan dapat mencapai tujuan dari komunikasi buku ini kepada masyarakat melalui desain yang ada.
Komunikasi dalam buku ini akan saya tuangkan dalam bahasa saya sendiri yang terkait dengan target audience saya yang masih berusia muda, agar informasi yang ada dalam buku ini dapat tersampaikan dengan baik.
4.2 Strategi Kreatif 4.2.1 Strategi Komunikasi 4.2.1.1 Keyfact - Street Art merupakan suatu seni budaya yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. - Manusia suka mencari tahu tentang hal-hal baru yang menarik minat mereka.
4.2.1.2 Masalah yang akan dikomunikasikan - Pengenalan Street Art melalui buku. - Perubahan pandangan masyarakat akan Street Art.
4.2.1.3 Tujuan Komunikasi Tujuan Komunikasi adalah agar masyarakat memiliki cara pandang yang berbeda akan Street Art, tidak hanya dilihat dari sudut negative namun juga dari sudut positifnya.
4.2.1.4 Profil Target 4.2.1.4.1 Demografi Status
: Remaja - Dewasa
Usia
: 18-40 tahun
19
Jenis Kelamin
: Laki-laki & Wanita
Pendidikan
: SMA atau lebih.
Strata Sosial
:B
4.2.1.4.2 Geografi Kota-kota besar di Pulau Jawa, Indonesia (Jakarta khususnya).
4.2.1.4.3 Psikografi Gaya Hidup
: Berjiwa muda, menyukai sesuatu yang
baru, peminat atau penyuka seni, awam tentang Street Art ataupun yang sudah mengetahui namun ingin menambah pengetahuan.
4.2.1.4.4 Kata Kunci a. Street Art b. Graffiti c. Jakarta
4.2.1.4.5 Positioning Buku yang dapat mengubah cara pandang masyarakat awam mengenai Graffiti.
4.2.2 Strategi Desain 4.2.2.1 Tone and Manner Nuansa yang akan dimunculkan dari buku ini adalah urban, dinamis, piktorial, menggunakan bahasa-bahasa modern yang mudah dan menarik untuk dibaca. 4.2.2.2 Strategi Visual Unsur yang dipilih dalam pendekatan yang dilakukan yaitu: - Warna Urban yang menarik untuk dilihat, seperti warna-warna yang digunakan dalam Grafitti.
20
- Tipografi yang simple namun modern dan mudah dibaca. - Layout halaman yang disesuaikan antara penempatan teks dengan gambar, yang membuat orang tidak bosan untuk membacanya.
4.2.2.3 Karakteristik Produk Buku yang dihasilkan nantinya akan berupa : 1 buku lengkap, berisi : cover depan, halaman judul, copyright, dan juga daftar isi. Kemudian bagian tengah buku yang berisikan konten dari buku tersebut. Dan yang terakhir berisi resume, daftar pustaka, biografi, dan juga cover belakang.
4.2.2.3 Pemilihan item Item yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan promosi buku publikasi Cerita Dibalik Seni Graffiti antara lain: -
Pembatas Buku
-
Poster Promosi
-
X-Banner promosi
-
Flier promosi
-
Stiker
-
Kartu Pos
-
Pin
-
Mug
-
Notes karya seniman graffiti
-
Gantungan kunci