BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir Adanya perbedaan volume didalam dokumen tender antara BQ dan gambar sangat berpengaruh terhadap perubahan biaya. Selain itu diperparah lagi dengan adanya perubahan design ketika pe;aksanaan konstruksi berlangsung. Hal tersebut diatas menyebabkan adanya klaim penambahan biaya yang diajukan oleh kontraktor kepada owner. Pengajuan klaim penambahan biaya harus disiapkan dengan datadata yang valid dan lengkap agar dapat diterima oleh owner dan untuk mencegah perselisihan. Pada proyek pembangunan Cirebon Super Blok (CSB) Mall ada beberapa masalah diantaranya perbedaan volume pekerjaan di BQ dan gambar, selain itu banyaknya perubahan design yang terjadi ketika pelaksanaan konstruksi berlangsung. Pekerjaan konstruksi baja merupakan salah satu pekerjaan yang volumenya berbeda antara BQ dan gambar, selain itu terjadi perubahan design ketika proses pelaksanaan. Perubahan design tersebut menyebabkan adanya penambahan biaya sekitar delapan ratus jutaan sesuai data estimasi kontraktor. Selain pekerjaan konstruksi baja, ada juga pekerjaanpekerjaan lain yang mengalami perubahan design yang cukup signifikan seperti pekerjaan plafon,pekerjaan railing dan pekerjaan pengecatan. Banyak juga pekerjaan pekerjaan kecil yang diinstruksikan oleh owner untuk dikerjakan. Pekerjaan pekerjaan tersebut tidak tercantum di BQ ataupun di gambar tender. III1
BAB III METODE PENELITIAN
Pekerjaanpekerjaan
tersebut
antara
lain
pekerjaan
pembobokan,
penambahan chemical angkur pada balok dan kolom, penambahan besi, beton dan bekisting. Menurut data dari kontraktor, klaim pekerjaan tambah yang sudah diajukan sampai bulan oktober dan belum diakui oleh owner sudah mencapai nominal 1.3 milyar rupiah dan pekerjaan tambah yang belum diajukan mencapai 2 milyar rupiah. Sehingga total pekerjaan tambah sudah mencapai 3.5 milyar rupiah. Karena hal tersebut diatas maka kontraktor harus mengajukan klaim penambahan biaya kepada owner agar terhindar dari kerugian. Pengajuan klaim penambahan biaya dan waktu telah diatur didalam kontrak kerja antara kontraktor dan owner. Namun pasalpasal dalam kontrak tersebut tidak mengakomodir masalah pengajuan klaim penambahan biaya pekerjaan tambah oleh kontraktor. FIDIC adalah singkatan dari Federation Internationale Des Ingenieurs Conseils, dan berkedudukan di Geneva, Switzerland. Pada tahun 1999, diterbitkan FIDIC General Conditions of Contract for Construction versi baru yang telah diterbitkan didalam bahasa Indonesia. Dalam kajian ini akan ditinjau masalah pengajuan klaim penambahan biaya berdasarkan kontrak kerja yang telah disepakati oleh kontraktor dan owner dan akan dibandingkan dengan FIDIC General Condition of Contract for Construction. Sehingga akan diketahui perbedaanperbedaan klausul atau
III2
BAB III METODE PENELITIAN
pasal yang akan mengakomodir proses pengajuan klaim penambahn biaya oleh kontraktor. Dibawah ini adalah flowchart kerangka berfikir kajian :
III3
BAB III METODE PENELITIAN
Penjelasan flowchart adalah sebagai berikut : 1. Proyek Pembangunan Cirebon Super blok (CSB) mall dibangun pada lahan seluas 20.286,00 m2 yang terdiri dari mall 4 lantai dengan luas 50.365,56 m2, dan gedung parkir 6 lantai dengan luas 22.970,6 m2. Proses pembangunan Cirebon Super blok (CSB) mall dimulai tanggal 14 Februari 2011 sampai dengan 11 Desember 2011. Datadata tersebut diatas diambil dari buku perencanaan proyek yang dibuat oleh kontraktor. 2. Proses tender dilakukan secara fight bukan penunjukan. Tender diikuti oleh beberapa kontraktor local dari kontraktor swasta dan kontraktor BUMN. Prosese tender terdiri dari tender pekerjaan arsitek dan struktur, kemudian tender pekerjaan mekanikal elektrikal. 3. Proses pelaksanaan konstruksi dimulai pada bulan maret 2012. Yang terdiri dari paket pekerjaan struktur arsitek dan mekanikal elektrikal. Pekerjaan struktur dan arsitek dilaksanakan oleh kontraktor utama dan pekerjaan mekanikal dilaksanakan oleh direct contractor (DC). Dimulai dengan pekerjaan lantai ground floor dilanjutkan kelantai satu dan dua. 4. Masalah yang muncul pada saat tender adalah adanya perbedaan volume pekerjaan dari dokumen tender. Seperti perbedaan antara gambar tender dan BQ. Seperti yang terjadi pada pekerjaan struktur baja. 5. Masalah yang muncul pada saat pelaksanaan konstruksi adalah adanya perubahan gambar design. Gambar pelaksanaan yang dikeluarkan oleh owner berbeda dengan gambar tender dan BQ. Ada penambahan volume pekerjaan berdasarkan gambar pelaksanaan.
III4
BAB III METODE PENELITIAN
6. Adanya permasalahan pada saat tender dan saat pelaksanaan konstruksi seperti yang dijelaskan diatas berdampak munculnya pekerjaan tambah bagi kontraktor. Setelah adanya perubahan design berdasarkan gambar pelaksanaan baru, MK dengan persetujuan owner memberikan Site Instruksi (SI) kepada kontraktor agar segera melaksanakan pekerjaan tambah. SI merupakan dasar bagi kontraktor untuk mengajukan klaim pekerjaan tambah kepada owner. 7. Dengan adanya pekerjaan tambah yang dilaksanakan kontraktor, selanjutnya kontraktor akan mengajukan klaim biaya pekerjaan tambah. Klaim diajukan kepada owner dengan dasar gambar pelaksanaan terakhir dan Site Instruksi (SI). Data klaim terdiri dari item pekerjaan tambah yang dilaksanakan kontraktor dan biaya pekerjaanya. 8. Proses pengajuan klaim biaya pekerjaan tambah kontraktor dlakukan menurut klausul kontrak kerja antara owner dan kontraktor. Dimana kontrak kerja tersebut tidak mengakomodir masalah pengajuan klaim biaya pekerjaan tambah. Hal ini bisa dilihat setelah mempelajari pasalpasal dikontrak kerja. 9. Kontrak kerja yang tidak mengakomodir masalah pengajuan klaim pekerjaan tambah menyebabkan kerugian bagi kontraktor. Menurut pasal didalam kontrak kerja, setelah kontraktor menerima Site Intruksi (SI) dari MK dan owner, kontraktor harus segera melaksanakan pekerjaan tambah. Tetapi proses pengajuan klaim biaya pekerjaan tambahnya tidak ada dipasalpasal dalam kontrak.
III5
BAB III METODE PENELITIAN
10. Sebagai perbandingan, akan dikaji masalah pengajuan klaim biaya pekerjaan tambah menurut standar kontrak yang dikeluarkan oleh FIDIC yaitu FIDIC General Condition of Contract for Construction. FIDIC sebagai suatu organisasi konsultan internasional telah menghasilkan banyak pedoman dan standar dokumen kontrak yang diakui oleh institusi pemberi pinjaman sebagai adil dan berimbang dan oleh karenanya disyaratkan untuk dipergunakan bagi setiap proyek yang dibiayai dengan pendanaan yang dipinjam dari institusi pendanaan luar negri seperti World Bank, ADB, JBIC dan masih banyak lagi yang lain (FIDIC, 2007: i). 11. FIDIC General Condition of Contract for Construction telah mengatur masalah pengajuan klaim biaya pekerjaan tambah oleh kontraktor. Bisa diketahui dari beberapa pasal yang khusus mengatur dan mengakomodir masalah klaim tersebut. Sehingga dapat mencegah kerugian kontraktor karena klaim biaya pekerjaan tambah yang tidak berhasil. 12. Kesimpulan yang bisa diambil adalah kontrak kerja antara owner dan kontraktor tidak mengakomodir masalah pengajuan klaim biaya pekerjaan tambah sehingga menyebabkan kerugian bagi kontraktor. Oleh karena itu , untuk perbandingan diadakan kajian terhadap standar kontrak FIDIC yang pasalpasalnya sudah mengakomodir masalah pengajuan klaim biaya pekerjaan tambah. Sehingga bisa diketahui kerugian yang bisa dihindari oleh kontraktor karena klaim biaya pekerjaan tambah yang tidak berhasil.
III6
BAB III METODE PENELITIAN
3.2 Metode Penelitian. Metode penelitian yang dipakai adalah metode kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta analisis terhadap dinamikahubungan antar fenomena yang diamati dengan menggunakan logi ka ilmiah.Hal ini bukan berarti bahwa pendekatan kualitatif sama sekali tidak menggunakan dukungan data kuantitatif akan tetapi pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui caracara berfikir formal dan argumentatif.Banyakpenelitian kualitatif yang merupakan penelitian sample kecil. Sampel yang diambil didalam kajian ini adalah pekerjaan pekerjaan tambah seperti pekerjaan struktur baja, pekerjaan plafond, pekerjaan railing, pekerjaan cat dan pekerjaan pembobokan seperti yang telah diuraikan diatas. 3.3. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan (CSB) Mall Cirebon. Dasar pertimbangan pemilihan lokasi penelitian ini adalah karena adanya permasalahan yang bisa dijadikan sampel yaitu perubahan design yang menyebabkan adanya pekerjaan tambah sehingga kontraktor harus mengajukan klaim penambahan biaya kepada owner. Sedangkan kontrak kerja antara owner dan kontraktor tidak mengakomodir permasalahan klaim pekerjaan tambah kontraktor kepada owner.
III7
BAB III METODE PENELITIAN
3.4. Study kasus Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu. Kasus yang diambil adalah klaim penambahan biaya pekerjaan tambah oleh kontraktor di proyek CSB Mall Cirebon.
3.5. Perbandingan ilmiah Perbandingan yang didasarkan pada sumber ilmiah dalam hal ini adalah dokumen kontrak kerja antara owner dan kontraktor di proyek CSB Mall cirebon dan standar kontrak yang dikeluarkan oleh FIDIC yaitu FIDIC General Condition of Contract for Construction. Kajian difokuskan kedalam pasal pasal kontrak yang mengatur tentang perubahan design, pekerjaan tambah dan pengajuan klaim pekerjaan tambah. Sehingga akan diketahui dampak kerugian yang dialami kontraktor karena tidak terakomodirnya masalah pengajuan klaim kerja tambah didalam kontrak kerja proyek CSB Mall cirebon. Dan dapat diketahui kerugian yang dapat dihindari apabila memakai acuan standar kontrak FIDIC General Condition of Contract for Construction. Kajian ini menghasilkan kesimpulan yang objektif dan berdasar dengan landasan yang kuat dan ilmiah.
III8
BAB III METODE PENELITIAN
3.6. Definisi Operasional, Konsep, dan Variabel Penelitian “Konsep” menggambarkan suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu yang khas. Dalam penelitian “konsep” harus didefinisikan dahulu untuk selanjutnya dijabarkan menjadi variabelvariabel. Fenomena yang diteliti dalam studi ditetapkan sebagai variabel penelitian. Variabel penelitian adalah sesuatu hal berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Konsep dan item rancangan variabel penelitian didapat dari kajian teoritis dan empiris. “Konsep” dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagaiberikut. 3.6.1 Klaim Secara konseptual klaim adalah tuntutan pengakuan atas suatu fakta bahwa seseorang berhak (untuk memiliki atau mempunyai) atas sesuatu. Dari definisi diatas maka dapatlah disimpulkan bahwa klaim adalah suatu tuntutan ataupun permohonan atas suatu keadaan dan apabila dihubungkan dengan pengertian dalam dunia jasa konstruksi maka dapat diartikan secara sederhana bahwa klaim konstruksi adalah “ permohonan atau tuntutan yang timbul dari atau sehubungan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan jasa konstruksi antara owner dan kontraktor atau antara kontraktor utama dengan sub – kontraktor atau pemasok bahan atau antara pihak luar dengan owner / kontraktor yang bisaanya mengenai permintaan tambahan waktu, biaya atau kompensasi lain “ . Dalam kajian ini klaim
III9
BAB III METODE PENELITIAN
yan dibahas adalah klaim kontraktor kepada owner atas penambahan biaya akibat pekerjaan tambah. 3.6.2 Sasaran Proyek Secara konseptual sasaran proyek merupakan kondisi yang ingin dicapai proyek di akhir masa pelaksanaan proyek dan dijadikan acuan selama proses pelaksanaan proyek. Dalam operasional dimensi sasaran proyek adalah pencapaian sasaran proyek. Indikator tercapainya sasaran proyek adalah diselesaikannya proyek dengan tepat biaya. tepat waktu, dan tepat mutu. Dalam kajian ini sasaran yang dibahas adalah diselesaikanya proyek dengan tepat biaya, dimana tidak ada kerugian biaya yang disebabkan oleh adanya pekerjaan tambah yang tidak berhasil.
3.7. Data dalam Penelitian Pengertian data adalah fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Data dapat berubah menjadi informasi yang berarti apabila diproses. 3.7.1. Data Primer Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama. Yaitu datadata yang diperoleh dari kontraktor proyek CSB Mall Cirebon. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi langsung ke kontraktor. Disamping itu untuk lebih memperdalam kajian digunakan pula teknik wawancara dengan nara sumber atau keyperson. Nara
III10
BAB III METODE PENELITIAN
sumbernya adalah team engineering kontraktor proyek, baik itu Proyek Engineering Mnager (PEM), DCC, QS, dan Planner. Data Data primer yang didapat adalah sebagai berikut: 1. Observasi 2. Wawancara 3. Dokumentasi 3.7.2 Data sekunder Data sekunder adalah data berbentuk naskah tertulis atau dokumen yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihakpihak tertentu. Data sekunder dalam kajian diperoleh dari datadata yang tersedia di kontraktor. Data Data Skunder yang didapat adalah sebagai berikut: 1. Dokumen kontrak antara kontraktor dan owner dengan lampiran BQ, gambar tender, dan RKS. 2. Surat menyurat seperti surat masuk, surat keluar, site instruksi, memo dll. 3. Shop drawing atau gambar kerja. 4. Kontrak standar FIDIC general condition of Contract for Construction yang telah diterjemahkan kedalam bahasa indonesia.
III11
BAB III METODE PENELITIAN
3.8. Pengolahan Data. Ada beberapa langkah dalam proses pengolahan data untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan dalam kajian ini sebagaimana yang dijelaskan dibawah ini. 3.8.1. Identifikasi Penyebab Klaim Dengan menganalisa datadata dari kontraktor baik itu melalui wawancara atau datadata tertulis seperti dokumen tender diperoleh beberapa sebab terjadinya klaim. Sebab ini pula sesuai dengan yang telah disampaikan oleh prof. H. Priatna Abdulrasyid dalam bukunya, Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa suatu pengantar yang diterbitkan oleh PT. Fikahati Aneka dalam halaman 214 – 215 tentang beberapa sebab terjadinya klaim. Sebabsebab itu antara lain : 1.
Informasi desain yang tidak tepat ( delayed design information )
2.
Informasi design yang tidak sempurna ( Inadequate design information )
3.
Investigasi lokasi yang tidak sempurna ( Inadequate site insvetigation )
4.
Reaksi klaim yang lambat ( Slow client response )
5.
Administrasi kontrak yang tidak sempurna ( Inadequate contract administration )
6.
Informasi tender yang tidak lengkap ( incomplete tender information )
7.
Keterlambatan – ingkar membayar ( Latenessnon payment )
III12
BAB III METODE PENELITIAN
3.8.2. Klaim Pekerjaan Tambah Adanya klaim pekerjaan tambah kontraktor bisa diketahui dari datadata dokumen tender dan site intruksi yang dikeluarkan oleh owner melalui MK. Menurut datadata terebut dapat disimpulkan sebabsebab adanya klaim pekejaan tambah yaitu : 1. Adanya perbedaan volume antara BQ dan gambar tender, dimana volume gambar tender lebih banyak dibandingkan volume BQ. 2. Adanya perubahan gambar design ketika konstruksi berlangsung. Perubahan gambar tersebut berdampak kepada perubahn volume pekerjaan. 3. Informasi design yang tidak sempurna, sehingga ada itemitem pekerjaan yang tidak terbackup oleh BQ. 4. Investigasi lokasi yang tidak sempurna, sehingga ada itemitem pekerjaan baru yang awalnya tidak diprediksi ketika proses tender.
3.8.3. Pengaturan Klaim Pekerjaan Tambah Menurut Kontrak Kerja Didalam kontrak kerja antara owner dan kontraktor telah diatur masalah perubahanperubahan dan pekerjaan tambah kurang. Seperti didalam Syarat Administrasi Umum (SAU) pasal 10 yang isinya menerangkan hak MK sebagai wakil owner untuk memberikan site intruksi kepada kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan tambah. Selain itu ada juga didalam Syarat Administrasi Khusus (SAK) pasal 5 tentang cara pembayaran pekerjaan tambah.
III13
BAB III METODE PENELITIAN
Didalam kontrak kerja tidak diatur masalah pengajuan klaim penambahan biaya akibat pekerjaan tambah secara rinci. Kontrak kerja hanya mengatur kewajiban untuk melaksanakan pekerjaan tambah dan cara pembayaranya. Sehingga tidak ada jaminan bagi kontraktor bahwa klaimnya akan diakui oleh owner. Atau seandainya klaimnya sudah diakui oleh owner tidak ada jaminan tentang waktu pembayaranya.
3.8.4. Pengaturan Klaim Pekerjaan Tambah Menurut FIDIC General Condition of Contract for Construction Didalam FIDIC General Condition of Contract for Construction Sudah diatur secara rinci tentang klaim pekerjaan tambah. Mulai dari proses pengajuan klaim, persetujuan klaim sampai pembayaran klaim. Didalam pasal 1.9 mengatur tentang keterlambatan gambar rencana atau instruksi karena masalah ini merupakan salah satu penyebab adanya klaim pekerjaan tambah. Dalam pasal 14 diatur secara detail tentang pembayaran klaim pekerjaan tambah . Sedangkan pasal 20 mengatur tentang klaim yang diajukan kontraktor kepada owner. Pasalpasal tersebut diatas tentunya lebih mengakomodir pengajuan klaim pekerjaan tambah oleh kontraktor dibandingkan dengan kontrak kerja antara owner dan kontraktor.
III14
BAB III METODE PENELITIAN
3.9. Hipotesa Dari kerangka berfikir dan metode penelitian yang telah diuraikan diatas mengenai klaim pekerjaan tambah dapat dibuat hipotesa sebagai berikut : Adanya perbedaan volume pekerjaan antara BQ dan gambar tender serta adanya perubahan design yang terjadi di proyek CSB Mall Cirebon telah menyebabkan adanya pekerjaan tambah bagi kontraktor senilai 3.3 milyar rupiah. Selanjutnya kontraktor harus mengajukan klaim biaya pekerjaan tambah kepada owner. Didalam kontrak kerja antara owner dan kontraktor telah diatur masalah pekerjaan tambah, tetapi belum bisa mengakomodir proses klaim pekerjaan tambah kontraktor. Sehingga bisa mengakibatkan kerugian bagi kontraktor. Didalam pasalpasal FIDIC General Condition of Contract for Construction telah mengatur masalah klaim pekerjaan tambah secara lebih rinci dibandingkan dengan kontrak kerja proyek CSB Mall. Kedudukan owner dan kontraktor didalam hak dan kewajiban lebih setara. Sehingga akan lebih mengakomodir masalah klaim pekerjaan tambah oleh kontraktor dan menghindari kerugian yang dialami oleh kontraktor. Kajian dilakukan terhadap pasalpasal yang mengatur klaim pekerjaan tambah didalam kontrak kerja. Sehingga dapat diketahui dampak kerugian yang dialami kontraktor akibat tidak terakomodirnya masalah klaim pekerjaan tambah. Selanjutnya kajian dilakukan terhadap pasalpasal FIDIC General Condition of Contract for Construction yang mengatur klaim pekerjaan
III15
BAB III METODE PENELITIAN
tambah. Sehingga akan diketahui kerugian yang dapat dihindari akibat klaim pekerjaan tambah karena pasalpasalnya bisa mengakomodir masalah tersebut.
III16