Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
METODE PEMBAYARAN TAGIHAN SUPLIER MELALUI SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI (SKBDN) PADA PT. ADHIKARYA (PERSERO) TBK DIVISI KONSTRUKSI III MEDAN Edi Putra Berutu, S.E., M.Si Staf Pengajar Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Medan ABSTRAK Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) merupakan salah satu instrument atau metode pembayaran yang diterbitkan dalam valuta rupiah yang bertujuan untuk memudahkan transaksi dalam negeri Penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui mekanisme transaksi menggunakan metode Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui observasi dokumentasi, wawancara, dan metode kepustakaan. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan menggunakan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) jenis Usance yaitu SKBDN yang pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Kata kunci: Metode, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Pendahuluan Lalu lintas perdagangan antar kota atau wilayah menghendaki suatu jaminan pembayaran atas barangbarang yang diperdagangkan. Penjual dan pembeli harus dapat saling dipercaya dalam memenuhi kewajibannya. Pihak penjual memerlukan kepastianakan pembayaran dan berkewajiban menyerahkan barang atau jasa yang sesuai dengan perjanjian dengan pihak pembeli. Begitu juga dengan pihak pembeli yang memerlukan kepastian bahwa barang yang dibeli adalah sesuai dengan apa yang telah disetujui kedua belah pihak
dan berkewajiban untuk membayar atas barang atau jasa yang telah dibelinya. Jaminan yang diperlukan oleh kedua belah pihak ini memerlukan pihak ketiga yang bertindak sebagai penjamin transaksi jual beli jasa atau barang yang diperjualbelikan. Pihak ketiga yang dimaksud adalah bank. Jasa yang dapat diberikan oleh suatu bank dalam transaksi perdagangan ini adalah dengan menerbitkan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (untuk selanjutnya disebut “SKBDN”).
1
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
Istilah SKBDN lazim dikenal dengan nama Letterof Credit (untuk selanjutnyadisebut L/C) Dalam Negeri. L/C Dalam Negeri merupakan primadona dalam pembayaran transaksi jual-beli barang karena kekuatan penjaminannya. Transaksi jual-beli pada dasarnya dapat dilakukan dengan atau tanpa L/C, namun karenaL/C melindungi kepentingan keduabelah pihak, dimana bank terlibat dalam mengurangi resiko tertentu maka transaksi dengan L/C lebih senangi. Tata cara SKBDN hampir sama dengan L/C untuk transaksi perdagangan luar negeri. Perbedaan dasar antara keduanya adalah hanya pada valuta pembayarannya dan wilayah pabean. SKBDN adalah Surat Kredit Berdokumen yang diterbitkan dalam valuta Rupiah yang dimaksudkan untuk menjamin kelancaran perdagangan dalam negeri. Bank yang menerbitkan Surat SKBDN akan memberikan jaminan pembayaran kepada cabang atau bank lain untuk membayar sejumlah uang tertentuyang telah ditentukan dalam SKBDN. Bank Penerbit merupakan bank nasabah pembeli barang. Sedangkan Bank Pembayar merupakan bank penjual barang. Dari uraian diatas diketahui bahwa SKBDN memiliki peranan penting dalam membantu proses pembayaran atas barang yang diperjual belikan sebagai penjamin tidak terjadinya kerugian antara kedua belah pihak.
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan memahami hal tersebut sehingga menjadikan SKBDN sebagai salah satu metode pembayaran dalam proses jualbelinya. Menurut uraian diatas, metode pembayaran melalui SKBDN pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan menarik untuk dibahas sehingga dijadikan sebagai bahan Tugas Akhir yang berjudul “Metode Pembayaran Tagihan Suplier Melalui Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Pada PTAdhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan.” Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas adalah “Bagaimanakah Metode Pembayaran Tagihan Suplier Melalui Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan?”. TujuanPenulisan Adapun tujuan penulisan Tugas Akhirini adalah untuk mengetahui bagaimana metode pembayaran tagihan supplier melalui Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan.
2
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
penyerahan dokumen, sepanjang persyaratan- persyaratan dalam SKBDN dipenuhi.
Pengertian SKBDN Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode merupakan cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Pembayaran diartikan dengan proses memberikan uang untuk mengganti harga barang yang diterima. Sementara tagihan dapat diartikan sebagai hasil dari membayar. Supplier merupakan orang atau organisasi yang memasok atau mengadakan persediaan dan menyuplai. SKBDN atau sering disebut L/C Dalam Negeri, merupakan instrument yang dikeluarkan oleh bank (Issuing Bank), atas permintaan pembeli (Applicant) yang berisi janji bank untuk membayar sejumlah uang kepada penjual (Beneficiary) apabila Issuing Bank menerima dokumen yang sesuai dengan syarat SKBDN.
Sedangkan menurut Lapoliwa dan Kuswandi (1993:193), L/C Dalam Negeri adalah L/C yang diterbitkan dalam valuta rupiah yang dimaksudkan menjamin kelancaran perdagangan dalam negeri. Bank yang menerbitkan L/C akan memberikan jaminan pembayaran kepada cabang atau bank lain untuk membayar sejumlah uang tertentu yang telah ditentukan dalam L/C. Bank Penerbit merupakan nasabah pembeli barang sedangkan Bank Pembayar merupakan bank penjual barang. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa SKBDN atau L/C Dalam Negeri adalah L/C yang diterbitkan dalam valuta rupiah yang dimaksudkan untuk menjamin kelancaran perdagangan dalam negeri.
Menurut Amir (2009:207) SKBDN adalah setiap janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis Pemohon yang mengikat Bank Pembuka untuk: a. melakukan pembayaran kepada Penerima atau ordernya, atau mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima; atau b. memberikuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada Penerima, mengaksep dan membayar wesel-wesel yang ditarik oleh Penerima; atau c. memberikuasa kepada bank lain untuk menegosiasi wesel yang ditarik oleh Penerima, atas
Tujuan dan Manfaat SKBDN L/C yang terdiri dari L/CLuar Negeri dan L/C Dalam Negeri memiliki fungsi dan tujuan bagi kedua belah pihak yang melakukan transaksi jual beli. Adapun yang menjadi tujuan diterbitkannya SKBDN menurut Nagara (2012) adalah: 1. Memberikan jaminan secara tertulis yang berlandaskan hukum. 2. Melakukan pembayaran kepada pihak penjual barang 3. Mengaksep atau menegosiasi weselwesel yang ditarik oleh si penjual.
3
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
4. Memberikan kuasa kepada bank lain melakukan pembayaran, mengaksep, atau menegosiasi wesel-wesel. Sementara itu, menurut Saifuddin (2013) manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya penerbitan SKBDN yaitu: 1. Sebagai sarana untuk memperlancar transaksi perdagangan dalam negeri. 2. Penerima jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang dijamin melalaikan kewajiban karena perima jaminan akan mendapat ganti rugi (pembayaran) dari bank. 3. Memperlancar arus pengadaan barang-barang didalam negeri dari satu tempat ketampat lainnya baik antar pulau, antar kota, atau antar pihak- pihak dalam satu kota. 4. Pengiriman barang lebih terjamin. 5. Sebagai alternative fasilitas pembiayaan. 6. Bank melayani pengusaha yang berorientasi ekspor dalam memberikan fasilitas SKBDN baik untuk penerbitan maupun penerimaan SKBDN.
Pembeli atau Pembuka L/C Dalam Negeri. 3. Bank Pembayar L/C Dalam Negeri (Negotiating Bank), Bank yang melakukan pembayaran kepada Penerima atas penyerahan dokumen yang telah disyaratkan dalam SKBDN 4. Penjual Barang (Benefeciary), orang atau badan hukum yang disebut dalamwesel, SKBDN atau surat perjanjian lainnya yang terkait dengan SKBDN tersebut sebagai pihak yang berhak menerima pembayaran. 5. Perusahaan Asuransi. 6. Perusahaan pengangkutan. Bentuk dan Sifat SKBDN Amir (2009 : 209) mengemukakan bentuk dan sifat SKBDN adalah sebagai berikut: 1. SKBDN dapat diterbitkan dalam Rupiah atau valuta asing yang ada dalam daftar kurs Bank Indonesia. 2. SKBDN hanya dapat diterbitkan dengan kondisi tidak dapat diubah dan atau ditarik kembali atau dibatalkan tanpa persetujuan dari Bank Pembuka, Bank Pengkonfirmasi, dan Penerima (irrevocable). 3. Jangka waktu SKBDN ditetapkan sesuai dengan kesepakatan antara Pemohon, dan Bank Pembuka. 4. Jangka waktu penundaan pembayaran SKBDN ditetapkan sesuai kesepakatan Pemohon dan Bank Pembuka.
Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam SKBDN Menurut Lapoliwa dan Kuswandi (1993:194), pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan yang menggunakan SKBDN antara lain: 1. Pembeli barang (pembuka L/C Dalam Negeri), orang atau badan hukum yang memohon untuk membuka SKBDN pada Bank. 2. Bank Penerbit L/C Dalam Negeri (IssuingBank), Bank yang menerbitkan SKBDN kepada
4
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
Jenis – Jenis Surat Berdokumen Dalam (SKBDN)
Nomor 29/150/KEP/DIR tanggal 31 Desember 1996.
Kredit Negeri
Syarat-syarat Pemohon SKBDN Lapoliwa dan Kuswandi (1993:198) berpendapat, jika ditinjau dari segi pembiayaan, SKBDN dapat dibagi menjadi 3 jenis berikut: 1. Sight L/C Dalam Negeri, yaitu L/C Dalam Negeri yang dapat dibayarkan sewaktu warkat ditunjukkan, jenis ini pun terbagi menjadi: a. Sight Letter of Credit dengan setoran jaminan 100 persen. b. Sight Letter of Credit dengan setoran jaminan kurang dari 100 persen. 2. Usance L/C Dalam Negeri, yaitu L/C Dalam Negeri yang pembayarannya dilakukan menggunakan wesel berjangka. 3. Red Clause L/C Dalam Negeri, yaitu L/C Dalam Negeri yang pembayarannya dapat dilakukan dimuka.
Dalam rangka penerbitan SKBDN, berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.5/6/PBI/2003 Tentang Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon adalah sebagai berikut: 1. Permohonan penerbitan SKBDN hanya dapat dilakukan secara tertulis oleh Pemohon atau kuasanya, 2. Bank hanya dapat menerima permohonan penerbitan SKBDN apabila dalam permohonan tersebut sekurangkurangnya memuat hal-hal sebagai berikut: a. nama jelas.. 3. Nilai SKBDN. 4. Syaratkan pembayaran atas unjuk, akseptasi atau negosiasi, 5. Rincian dokumen, seperti dokumen pengangkutan barang dan atau dokumen lain yang dibutuhkan, 6. Tanggal terakhir pengajuan dokumen, 7. Tempat penyerahan dokumen untuk pembayaran atas unjuk, akseptasi, atau negosiasi, 8. Tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo SKBDN, 9. Media penerbitan SKBDN: surat, teleks, swift atau sarana lainnya, 10. Uraian barang,
Ketentuan Penerbitan SKBDN Menurut Amir (2009:209) ketentuan penerbitan SKBDN adalah: 1. Dalam SKBDN harus dicantumkan secara jelas judul “Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri” . 2. Setiap penerbitan SKBDN dan perubahannya harus tunduk pada ketentuan dalam Surat Keputusan ini dan Bank harus mencantumkan dalam SKBDN pernyataan bahwa SKBDN ini tunduk pada Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
5
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
11. Tanggal terakhir pengiriman barang, 12. Tempat tujuan pengiriman barang. 13. Pernyatan tunduk pada syaratsyarat umum Bank untuk penerbitan SKBDN.
4. 5. 6. 7. 8.
Dokumen-Dokumen dalam SKBDN. 9. Transaksi perdagangan tidak akan jalan hanya mengandalkan SKBDN. Untuk memperoleh atau menyelesaikan hal yang berhubungan dengan SKBDN diperlukan dokumen-dokumen penunjang lainnya. Adapun dokumen-dokumen SKBDN yang dibutuhkan menurut Lapoliwa dan Kuswandi (1993:196) meliputi : 1. Aplikasi pembukaan L/C Dalam Negeri. 2. Permohonan penangguhan Setoran Jaminan L/C bila diperlukan. 3. Bilyet L/C (ada berbagai macam L/C bila ditinjau dari segi cara pembayarannya).
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Permintaan Perubahan L/C Dalam Negeri. Pemberitahuan penerimaan dokumen L/C Dalam Negeri. Perhitungan L/C Dalam Negeri. Penegasan penerimaan dokumen. Penyerahan Dokumen L/C Dalam Negeri dan perhitungan pelunasannya. Bukti Perhitungan pelunasan L/C Dalam Negeri. Surat Penerusan dan Perubahan L/C Dalam Negeri. Surat penerimaan dokumen L/C Dalam Negeri. Surat Penyerahan dokumen L/C Dalam Negeri. Surat Jaminan. Surat Pengantar Dokumen. Bukti Perhtiungan Wesel atau Nota Diskonto Wesel. Wesel. Perjanjian Pembukaan L/C Dalam Negeri. Map pembukaan L/CDalamNegeri.
Mekanisme Transaksi dengan SKBDN Menurut Lapoliwa dan Kuswandi (1993:195), mekanisme atau prosedur dari pembayaran transaksi melalui metode SKBDN dapat dilihat dari bagan berikut:
6
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
Gambar 1:MeknismeTransaksi SKBDN Dengan memperhatikan bagan diatas,dapat dijelaskan prosedur transaksi L/C Dalam Negeri sebagaiberikut: 1. Pihak penjual dan pembeli mengadakan negosiasi jual beli barang hingga terjadi kesepakatan. 2. Pihak pembeli diharuskan membuka L/C dalam negeri pada suatu bank (Bank Pembuka L/C). 3. Setelah L/C Dalam Negeri dibuka, oleh Bank Pembuka segera memberitahu kepada Bank Pembayar bahwa L/C Dalam Negeri telah dibuka dan agar disampaikan kepadasi penjual barang. 4. Penjual barang mendapatkan pemberitahuan dari Bank Pembayar bahwa pembeli telah membuka L/C Dalam Negeri. Barang dagangan sudah dapat Segera dikirim. Disini penjual barang meneliti apakah L/C Dalam Negeri terjadi perubahan
5.
6.
7
dari syarat yang telah disetujui semula. Pihak penjual menghubungi maskapai pelayaran atau perusahaan angkutan lainnya untuk mengirim barang-brang ketempat tujuan pembeli barang. Maskapai pengangkutan melakukan perintah dari penjual. Pada waktu pembeli menerima kabar dari perusahaan pengangkutan bahwa barang telah datang, maka pihak pembeli harus membuatkan sertifaido freceipts atau konosemen (Bill of Lading) yang harus diserahkan kepada perusahaan pengangkutan untuk diteruskan kepada Bank Pembayardan penjual (pemberi perintah untuk mengirim barang). Hal ini dilakukan setelah pemeriksaan kebenaran L/C dengan faktur atau barang yang dikirim oleh sipembeli.
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
7.
8.
9. 10.
11.
12.
Atas dasar konosemen (Bill of Lading) atau sertifaido freceipts, Penjual segera menghubungi Bank Pembayar dengan menunjukkan dokumen L/C dan surat pengantar dokumen disertai dengan wesel yang berfungsi sebagai penyerahan dokumen dan penagihan pembayaran kepada Bank Pembayar. Bank Pembayar setelah menerima dokumen dari penjual segera menghubungi bank pembuka L/C. Oleh Bank Pembuka L/C dalam negeri segera memberitahu penerimaan dokumen dilampiri dengan perhitunganperhitungannya kepada pembeli, Pembeli menerima dokumen dari Bank Pembuka L/C, Pembeli segera melunasi seluruh kewajibannya atas jual beli tersebut kepada Bank Pembuka L/C, Bank Pembuka L/C memberi konfirmasi dan penegasan penerimaan dokumen dan sekaligus memberitahukan bahwa pembeli telah melakukan pembayaran dengan demikian memberi izin kepada Bank Pembayar untuk melakukan pembayaran kepada penjual. Semua arsip disimpan. Oleh Bank Pembayarakan dilakukan pembayaran dengan memperhatikan diskonto atas perhitungan wesel.
Metode Pembayaran Tagihan Suplier Melalui SKBDN Pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan terhadap data-data yang diperoleh dengan membandingkan antara keadaan yang ada di PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan dengan teori yang diuraikan sebelumnya. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) diharapkan menjadi metode pembayaran yang baik dalam proses transaksi yang dilakukan PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan dengan para suppliernya. Metode merupakan cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Pembayaran diartikan dengan proses memberikan uang untuk mengganti harga barang yang diterima. Sementara tagihan dapat diartikan sebagai hasildari membayar. Supplier atau pemasok merupakan orang atau organisasi yang memasok atau mengadakan persediaan dan menyuplai. Untuk mengetahui bagaimana metode pembayaran tagihan supplier melalui SKBDN yang dipakai oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) berdasarkan data-data yang diperoleh.
8
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
(Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan. Adapun kelebihan dan kekurangan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kelebihan a. Tepat sasaran pada rekening lawan transaksi, b. Hemat waktu meskipun transaksi puluhan setiap hari, c. Validitas transaksi terjamin dengan bantuan Bank, d. Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, SKBDN dapat dibatalkan.
Tujuan dan manfaat SKBDN Penggunaaan SKBDN pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan didasarkan pada tujuan dan manfaat yang ingin diperoleh oleh perusahaan walaupun tidak sesuai dengan teori yang ada. Penggunaan SKBDN bagi PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan bertujuan untuk: 1. Mengoptimalisasi sumberdaya pendanaan selain dari pada kredit langsung perusahaan. 2. Mengurangi transaksi tunai sesuai arahan Menteri BUMN. 3. Melakukan sinergi BUMN sesuai arahan Menteri BUMN dalam hal ini bersama dengan Bank BUMN. 4. Mengikuti perkembangan transaksi yang semakin berkembang.
1.
2.
3.
2. Kekurangan a. Biaya yang cukup besar, b. Harus memiliki Plafon Kredit Besar, c. Belum bisa diterima oleh semua MitraUsaha, d. SKBDN hanya bisa digunakan utnuk transaksi dengan Entitas Perusahaan.
Sementara manfaat penggunaan SKBDN adalah sebagai berikut: Menghemat cara kerja karena uang tunai tidak harus diantar langsung ataupun ditransfer. Menghemat waktu karena tidak perlu mengantri di Bank untuk transaksi meskipun transaksi yang ada cukup banyak. Verfikasi atas lawan transaksi lebih valid karena dibantu oleh pihak Bank.
Pihak-pihak yang terlibat dalam SKBDN Dalam proses transaksi dengan menggunakan SKBDN, PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan melibatkan pihak-pihak seperti yang terurai dibawah ini: 1. Applicant (Pembuka SKBDN). Dalam hal ini yang dimaksud Applicant merupakan PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan yang bertindak sebagai pembeli.
Disamping tujuan dan manfaat yang diperoleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan dalam penggunaan SKBDN. SKBDN memiliki kelebihan dan kekurangan bagi PT Adhi Karya
9
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
2. Benefeciary (Supplier). Merupakan pemasok dan vendor dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan. 3. Issuing Bank. Bank yang bertindak sebagai penerbit SKBDN. 4. Advising dan Negotiating Bank. Merupakan Bank yang bertindak sebagai Pembayar SKBDN kepada Penerima (Benefeciary). 5. Perusahaan Angkutan. 6. Perusahaan Asuransi.
5.
6. 7.
8. 9. 10. 11.
Syarat-syarat pemohon SKBDN Dalam memenuhi syaratsyarat pemohon untuk menerbitkan SKBDN, PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No.5/6/PBI/2003 Tentang Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri sesuai dengan teori yang telah dikemukaan pada bab sebelumnya Syarat-syarat tersebut adalah: 1. Permohonan penerbitan SKBDN hanya dapat dilakukan secara tertulis oleh Pemohon atau kuasanya, 2. Bank hanya dapat menerima permohonan penerbitan SKBDN apabila dalam permohonan tersebut sekurang-kurangnya memuathal-hal sebagai berikut: a.nama jelas dan alamat Pemohon, b.nama jelas dan alamat penerima, 3. Nilai SKBDN. 4. Syaratkan pembayaran atas unjuk, akseptasi atau negosiasi,
12. 13.
Rincian dokumen, seperti dokumen pengangkutan barang dan atau dokumen lain yang dibutuhkan, Tanggal terakhir pengajuan dokumen, Tempat penyerahan dokumen untuk pembayaran atas unjuk, akseptasi, atau negosiasi, Tanggal penerbitandan tanggal jatuh tempo SKBDN, Media penerbitan SKBDN: surat, teleks, swift atau sarana lainnya, Uraian barang, Tanggal terakhir pengiriman barang, Tempat tujuan pengiriman barang. Pernyatan tunduk pada syaratsyarat umum Bank untuk penerbitan SKBDN.
Dokumen-dokumen digunakan dalam SKBDN
yang
Selama proses transaksi dengan SKBDN, PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan menggunakan dokumen-dokumen berikut: 1. Copy kontrak. Merupakan dokumen yang berisi kontrak atau perjanjian kedua belah pihak (Adhi danVendor). 2. Surat Jalan Asli. 3. Dokumen Penerimaan Barang asli. 4. Rekap Dokumen Penerimaan Barang asli. 5. Berita Acara Serah Terima Barang Asli (tertandatangan
10
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
6.
7. 8. 9.
Project Manager dengan Vendor). Berita Acara Pembayaran asli (tertanda tangan KADIV dengan Vendor). Invoice Tagihan asli. Copy faktur pajak (jika vendor termasuk Pengusaha KenaPajak). Copy Surat Pemberian Nomor Seri Faktur Pajak dari Kantor Pajak.
10. Rincian Beban Biaya Pembukaan SKBDN. 11.Permintaan Pembukaan SKBDN. 12.Permohonan PembukaanSKBDN. 13. Draft Berita Acara Pembayaran SKBDN dan Draft Berita Acara Serah Terima Barang SKBDN. 14.Monitoring Tagihan. 15.Bukti Entry CC untuk item yg ditagihkan. 16.Copy Nota. 17.Copy Buku Besar
Penggunaan dokumen-dokumen SKBDN oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan sehingga tidak benar-benar sesuai dengan apa yang sudah dikemukakan oleh Lapoliwa dan Kuswandi (1993:196).
MekanismeprosestransaksimenggunakanSKBDN
Gambar 2: Mekanisme Transaksi SKBDN Usance
11
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
Mekanisme transaksi dengan menggunakan metode SKBDN pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan dijelaskan seperti dibawah ini: 1. Applicant (Adhi) dan Benefeciary (Supplier) membuat perjanjian atau kontrak (sales contract). 2. Applicant mengajukan pembukaan SKBDN pada Bank Pembuka (IssuingBank). 3. Bank Pembuka SKBDN segera memberitahu kepada Bank Pembayar (AdvisingBank) bahwa SKBDN telah dibuka dan agar disampaikan kepada sipenjual barang. 4. Penjual (Beneficiary) mendapatkan pemberitahuan dari bank pembayar bahwa pembeli telah membuka SKBDN. Barang dagangan sudah dapat segera dikirim. Disini penjual barang meneliti apakah SKBDN terjadi perubahan dari syarat yang telah disetujui semula. 5. Penjual (Beneficiary) mengirimkan dokumen penagihan kepada pembeli (Applicant) yang terdiri dari Invoice, Faktur, Berita Acara Serah Terima Barang,danBerita Acara Pembayaran. 6. Penjual segera menghubungi Bank Pembayar dengan menunjukkan dokumen SKBDN dan surat pengantar dokumen disertai dengan wesel yang berfungsi sebagai penyerahan dokumen dan penagihan
12
pembayaran kepada Bank Pembayar. 7. Bank Pembayar setelah menerima dokumen dari penjual segera menghubungi Bank Pembuka SKBDN. 8. Pada saat jatuh tempo, applicant melakukan pembayaran transaksi kepada Bank Pembuka. 9. Bank Pembuka melakukan akseptasi dan melakukan pembayaran kepada Bank Pembayar. 10. Bank Pembuka SKBDN memberi konfirmasi (penegasan) penerimaan dokumen dan sekaligus memberitahukan bahwa pembeli telah melakukan pembayaran, kemudian memberi izin kepada bank pembayar untuk melakukan pembayaran kepada penjual dengan memperhatikan perhitungan wesel. 11. Bank Pembayar melakukan pembayaran atas transaksi kepada Beneficiary serta Bank Pembuka SKBDN kemudian memberikan pemberitahuan kepada Pembeli bahwa transaksi sudah diselesaikan. PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan dalam praktiknya menggunakan SKBDN jenis Usancekarenajenis SBDN Usance dianggap lebih sesuai dengan keadaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan. SKBDN jenis Usance merupakan jenis SKBDN yang pembayarannya dilakukan dengan wesel berjangka.
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
Konstruksi III Medan mengunakan jenis Usance atau SKBDN Usance. Hal ini dikarenakan SKBDN Usance lebih sesuai dengan keadaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan dimana dengan SKBDN Usance PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan dapat melakukan pembayaran transaksi dalam jangka waktu yang disepakati bersama dengan menggunakan wesel berjangka. Sementara syarat-syarat dalam penerbitan SKBDN pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No.5/6/PBI/2003 Tentang Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri. Begitu pula dengan ketentuan dalam penerbitan Berita Acara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan berpedoman pada peraturan yang sama. Hal ini berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Amir (2009:209). Dengan demikian secara keseluruhan metode pembayaran tagihan supplier pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan sudah terlaksana dengan baik,metode pembayaran dengan menggunakan SKBDN merupakan metode pembayaran yang dipilih oleh perusahaan dikarenakan metode ini sesuai dengan keadaan perusahaan.
Hasil dan Pembahasan Dalam pelaksanaan transaksi menggunakan SKBDN, pihak-pihak yang terkait selama proses pelaksanaannya sama seperti yang dikemukakan oleh Lapoliwa dan Kuswandi (1993:194 ) walaupun dokumen-dokumen yang digunakan berbeda dengan pendapat kedua ahli tersebut. PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan menggunakan dokumen-dokumen copykontrak, Surat Jalan Asli, Dokumen Penerimaan Barangasli, Rekap Dokumen Penerimaan Barang asli, Berita Acara Serah Terima Barang Asli, Berita Acara Pembayaran asli, Invoice Tagihan asli, Copy faktur pajak, Copy Surat Pemberian Nomor Seri Faktur Pajak dari Kantor Pajak, Rincian Beban Biaya Pembukaan SKBDN, Permintaan Pembukaan SKBDN, Permohonan Pembukaan SKBDN, Draft Berita Acara Pembayaran SKBDN dan Draft Berita Acara Serah Terima Barang SKBDN, Monitoring Tagihan, Bukti Entry CC untuk Item yg ditagihkan, Copy Nota, dan Copy Buku Besar. Dokumen-dokumen ini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan. Dalam teori yang dikemukakan oleh Lapoliwa dan Kuswandi (1993:198) jenis-jenis SKBDN terdiri dari Sight L/C Dalam Negeri, Usance L/C Dalam Negeri, dan Red Clause L/C Dalam Negeri. Namun dalam pelaksanaannya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi
13
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab4 maka dapat disimpulkan hal-hal berikut ini: 1. PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan menggunakan jenis SKBDN yang disesuaikan dengan keadaan perusahaan, yaitu SKBDN jenis Usance 2. Secara garis besar metode pembayaran menggunakan SKBDN oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan sudah sesuai dengan ketetapan yang ada yaitu Peraturan Bank Indonesia No. 5/6/PBI/2003 Tentang Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri. 3. Dokumen-dokumen yang digunakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Medan selama proses transaksi berjalanadalahcopy kontrak, Surat JalanAsli, Dokumen Penerimaan Barang asli, Rekap Dokumen Penerimaan Barang asli, Berita Acara Serah Terima Barang Asli, Berita Acara Pembayaran asli, Invoice Tagihan asli, Copy faktur pajak, Copy Surat Pemberian Nomor Seri Faktur Pajak dari Kantor Pajak, Rincian Beban Biaya Pembukaan SKBDN, Permintaan Pembukaan SKBDN,
14
Permohonan Pembukaan SKBDN, Draft BA Pembayaran SKBDN dan Draft BA Serah Terima Barang SKBDN, Monitoring Tagihan, Bukti Entry CC Untuk Item yg ditagihkan, Copy Nota, dan Copy Buku Besar. DAFTAR PUSTAKA Amir M,S. 2009. Letter of Credit. Jakarta: PPM Manajemen. Arbi, M Syarif. 1999. Petunjuk Praktis Perdagangan Luar Negeri. Yogyakarta: BPFE. Hamdani.2007.Seluk Beluk Perdagangan Ekspor Impor. Jakarta: BUSHINDO. Hutabarat, Roselyne.1989.Transaksi Ekspor Impor.Jakarta: Erlangga. Lapoliwa, N.,Daniel. S.Kuswandi. 1993. Akuntansi Perbankan. Jakarta: Institut Bankir Indonesia. Peraturan Bank Indonesia No.5/6/PBI/2003 Tentang Surat Kredit Berdokumen DalamNegeri. Suryohadibroto, Imam Prayogo,. Djoko Prakoso. 1995. Surat Berharga.Jakarta: RinekaCipta. Nagara, Dede.2012.SKBDN http://www.docstoc.com/docs/1235259 51/SKBDN.Retrivied 05Juni2015 Saifuddin, Chandra.2013.SKBDN http://lenthoshare.blogspot.com/2013/0 9/materiskbdn.html.Retrivied05 Juni2015