1.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi memudahkan manusia terutama melalui hadirnya web. Adanya web membuat pengaksesan informasi dan data dapat diakses secara cepat dan mudah . Menurut Kamus Bahasa Inggris, web berarti jaringan komputer yang terdiri dari kumpulan situs internet yang menawarkan teks, grafis, sumber daya suara dan animasi melalui hypertext transfer protocol[1]. Web sendiri mengalami perkembangan, terutama dalam kemampuanya menghadirkan RIA(Rich Internet Application). Beberapa kemudahan dan keuntungan menggunakan aplikasi berbasis web antara lain: 1) Bisa diakses dari mana saja. Aplikasi terpasang di server, dapat mengakses aplikasi tersebut dari mana saja dan dengan komputer apa saja, 2) Multi platform bisa digunakan pada sistem operasi apa pun, karena berbasis Intranet/Internet dan diakses melalui browser, maka aplikasi dapat diakses dengan sistem semua operasi, 3) Program yang diperlukan hanyalah browser tidak perlu menginstall program lain, 4) Selalu mendapatkan versi terbaru dari aplikasi, karena aplikasi berada di server Intranet/Internet, perusahaan pembuat aplikasi bisa memperbarui aplikasinya terus-menerus. [2] RIA adalah teknologi yang menggabungkan kelebihan-kelebihan dari aplikasi berbasis web dan desktop, yang mana Adobe Flash, JavaFX, dan Microsoft Silverlight saat ini adalah tiga platform yang paling umum[3]. RIA Service di Silverlight sendiri memiliki kemampuan untuk membangun aplikasi bisnis, memudahkan pembuatan aplikasi tier seperti layaknya tier tradisional. Aplikasi yang dibangun dengan RIA service ini memiliki fitur untuk autentefikasi dan kemampuan untuk memudahkan user, pengaturan role untuk user, membangun aplikasi layaknya tier tradisional . Dewasa ini di bidang teknologi dan perusahaan, TI memungkinkan perusahaan untuk memajukan kinerjanya dengan cara mempraktekkan kualitas manajemen TI (misalnya, TI mengintegrasikan ke dalam proses operasional dan manajerial), kemampuan untuk mengembangkan proses manajemen informasi yang tepat untuk merasakan, mengumpulkan, mengatur, dan menyebarkan informasi[4]. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dapat dikatakan bahwa perusahaan dapat menggunakan TI untuk memajukan dan mengembangkan kinerja perusahaannya. Penelitian dilakukan di UD.Podomoro,UD.Podomoro adalah usaha dagang yang menjual barang berupa plastik. Di UD.Podomoro ini ditemukan masalah yaitu sistem untuk pengarsipan barang masih berupa pengarsipan buku, baik itu bagian gudang, bagian pembelian, dan bagian penjualan yang menyusahkan bagian pengelola untuk melakukan pengecekan di tiap bagiannya. Adanya masalah tersebut maka penelitian ini dimaksudkan untuk merancangan sistem aplikasi web dalam kasus ini menggunakan Silverlight dan WCF RIA service untuk manajemen data perusahaan yang mana Silverlight dan WCF RIA bertujuan untuk mempermudah manajemen data khususnya di UD.Podomoro. Penerapan teknologi Silvelight dan WCF RIA service diterapkan dengan pembuatan web Silverlight dan WCF RIA service, aplikasi yang dibangun ini berbentuk back end data barang yang ada di UD.Podomoro. Fokus utama dalam 1
penelitian ini bertujuan untuk menyediakan suatu desain aplikasi sebagai perangkat pendukung proses bisnis dan pemanfaatan WCF RIA service sebagai penyedia semua layanan/service untuk client. 2.
Kajian Pustaka
Penelitian yang berjudul “Implementasi Silverlight untuk Sistem Informasi Agenda Dosen Universitas Kristen Duta Wacana” menyatakan bahwa penggunaan Silverlight dapat menghasilkan sebuah sistem informasi berbasis web yang interaktif. Selain itu ketersediaan berbagai komponen user interface seperti calendar, datagrid, serta kemampuannya dalam membuat user control, memudahkan penyajian data dengan cara yang lebih bervariasi[5]. Penelitian yang berjudul “Implementasi Teknologi XAML dan WPF/E Untuk Presentasi Multimedia Berbasis Web” menyatakan bahwa teknologi WPF/E atau Silverlight dapat menghasilkan sebuah web yang kaya akan elemen user interface, contohnya elemen gambar, animasi, video, suara yang semuanya itu merupakan komponen utama dari Rich Internet Application (RIA)[6]. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan dan memanfaatkan Silverlight serta WCF RIA Service. Kelebihan Silverlight yang dimanfaatkan adalah ketersediaan berbagai kontrol tambahan yang memudahkan developer dalam merancang user interface yang interaktif, serta sifatnya yang bekerja pada sisi client sehingga mempersingkat waktu loading dalam pengaksesan halaman website. RIA Service sendiri berguna untuk menjalankan dan mengatur segara proses yang berjalan di sistem. Aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel[4].Dalam pengertian lain aplikasi adalah penerapan, penggunaan atau penambahan.Maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data[7]. Ilmu Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orangorang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup[8].Maka dapat disimpulkan dapat disimpulkan bisnis adalah bidang perdagangan maupun indusri yang menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menghasilkan laba untuk mereka. Silverlight adalah sebuah platform berbasis web untuk membangun dan menjalankan RIA(Rich Internet Application)[9]. Inti dari platform web adalah adanya plug-in yang berjalan di web browser client. Silverlight mengeksekusi browser ActiveX plugin-in ke mesin lokal melalui web browser. Konsep ini mengembangkan sisi client untuk dapat mengerjakan fitur interface seperti halnya pada desktop komputer. Untuk mendapatkan hasil yang dikehendaki, sisi client tidak harus selalu meminta request ke sisi server, sehingga hasilnya lebih cepat didapat dan responsive. Berikut ini adalah kelebihan-kelebihan yang dimiliki Silverlight[10]: 1) Silverlight adalah cross-platform yang berguna untuk menghadirkan aplikasi 2
yang interaktif; 2) Menyajikan Out of browser dan untuk menjalankanya pun mendapat kepercayaan dari sistem untuk berjalan seperti aplikasi desktop, akses jaringan, dan akses file local; 3) RIA service, template aplikasi bisnis,yang mendukung framework tool dan service yang menyederhanakan server konteks ke client. Silverlight player yang dikenal sebagain plug-in merupakan aplikasi standalone yang artinya tidak bergantung pada versi .NET Framework yang berjalan di server maupun di client. Pengertian Rich Internet Application adalah suatu teknologi yang menggabungkan kelebihan-kelebihan dari aplikasi berbasis web dan desktop[9]. RIA menyajikan antarmuka visual yang cantik dan interaktif. Sifatnya tidak tergantung terhadap suatu sistem operasi menjadikan RIA bisa menjangkau pengguna komputer lebih banyak lagi. Definisi Adobe mengenai RIA yaitu tentang bagaimana suatu aplikasi web yang berfungsi layaknya aplikasi multimedia di desktop PC dengan akses tanpa batas ke berbagai jaringan komputer lainnya. Dengan kata lain, RIA adalah aplikasi web yang sebagian besar karakteristik dari aplikasi desktop. Contoh RIA framework adalah Curl, GWT, Adobe Flash/Adobe Flex/AIR, Java/JavaFX, Mozilla XUL dan Microsoft Silverlight.RIA menggabungkan antara Desktop Application, Web Application dan Communication Technologies. WCF RIA Services menyederhanakan pengembangan solusi n-tier untuk Rich Internet Applications (RIA), seperti aplikasi Silverlight[11]. Masalah yang umum ketika mengembangkan solusi RIA n-tier adalah mengkoordinasikan logika aplikasi antara tingkat menengah dan presentasi tier. Untuk menciptakan pengalaman pengguna yang terbaik, klien Layanan RIA untuk menyampaikan logika aplikasi yang berada pada server, tetapi jika tidak ingin mengembangkan dan mempertahankan logika aplikasi pada kedua presentasi tier dan tingkat menengah. Layanan RIA memecahkan masalah ini dengan menyediakan komponen kerangka, peralatan, dan jasa yang membuat logika aplikasi pada server yang tersedia untuk klien. Layanan RIA tanpa harus secara manual menduplikasi logika pemrograman. Klien Layanan RIA yang menyadari aturan bisnis dan tahu bahwa klien secara otomatis diperbarui dengan logika tingkat menengah terbarui setiap kali bahwa solusi tersebut dikompilasi ulang.
3.
Metode dan Perancangan Sistem
Penelitian yang dilakukan meliputi proses Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data, Perancangan Sistem meliputi Perancangan Proses (UML), Perancangan Arsitektur, Perancangan antarmuka, Perancangan Aplikasi/Program, Implementasi dan Pengujian Sistem serta Analisis Hasil Pengujian, Penulisan Laporan Hasil Penelitian Gambar 1
3
Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data
Perancangan Sistem meliputi Perancangan Proses (UML), Perancangan Arsitektur, Perancangan antarmuka Perancangan Aplikasi/Program Implementasi dan Pengujian Sistem, serta Analisis Hasil Pengujian
Penulisan Laporan Hasil Penelitian Gambar 1 Tahapan Penelitian [12]
Berdasarkan Gambar 1, Penelitian diawali dengan melakukan wawancara terhadap bapak Darmadi, selaku Pengelola UD.Podomoro yang bertanggung jawab terhadap seluruh administrasi sebagai tahap awal pengumpulan data. Pada proses wawancara didapatkan informasi bahwa selama ini belum terdapat sistem pengarsipan sehingga pelaporan oleh tiap bagian baik itu bagian gudang, pembelian, dan penjualan pengarsipannya dilakukan secara manual di tiap-tiap bagiannya. Bagian gudang bagian ini mencatat stok yang terdapat di dalam gudang dan jumlah barang yang tersedia di dalam gudang. Bagian pembelian bertugas melakukan pembelian barang apabila barang stok untuk gudang. Bagian Penjualan mengelola barang-barang yang dijual dan melakukan pencatatan. Pengelola sendiri merekap seluruh data tersebut dan melakukan pencatatan kembali. Tahap selanjutnya adalah melakukan pengumpulan dan pengolahan data yang dibutuhkan. Semua data yang berhubungan dengan barang disimpan dalam microsoft excel. Pengarsipan dilakukan oleh bagian admin/pengelola. Tahapan berikutnya yaitu tahapan pengembangan sistem menggunakan metode Prototype, yaitu dengan pengumpulan kebutuhan sistem, perancangan dan pembuatan sistem dan evaluasi sistem. Tahap terakhir yaitu pembuatan laporan penelitian. Perancangan Sistem Dalam Untuk membuat aplikasi pembuatan model web Silverlight WCF RIA service ini dari segi teknis, hendaknya perangkat keras komputer memenuhi kriteria sebagai berikut : Processor Intel Pentium IV 2.6 GHz, Memory 1 GB, Monitor, Keyboard + mouse. Sedangkan untuk segi perangkat lunak dibutuhkan sistem operasi Windows XP Service Pack 2, Silverlight plug in, database MySQL, dan web browser. Dalam sistem ini, diberikan hak akses pengguna berdasarkan kepentingan masing-masing, diantaranya terdiri dari administrator, bagian gudang, bagian marketing, bagian purchasing. Administrator bertugas
4
untuk melakukan maintenance terhadap data dan sistem, sementara bagian gudang, bagian marketing, bagian purchasing berperan sebagai pemberi input data sesuai dengan bagian masing-masing ke dalam sistem. Untuk memenuhi kebutuhan pembuatan aplikasi ini, maka dilakukan perancangan arsitektur sistem WCF RIA Service. Dalam perancangan arsitektur WCF RIA Service terdapat empat bagian yaitu: administrationSite (view,applogic),WCF RIA Service, administrationSite.web (App Logic, Data Access Layer), Database.
Gambar 2 Perancangan Arsitektur WCF RIA Service pada sistem
Pada Gambar 2 terdapat dua project berbasis framework Silverlight yaitu administrationSite dan administrationSite.web dimana RIA service menjadi pusat dan penghubung keduanya dan di dalam WCF RIA service ini pula terdapat method untuk view, update, edit, delete untuk pengaksesan database jadi WCF RIA service menjembatani antara view, Data Acess Layer(DAL), dan database sistem. Perancangan proses pada penelitian ini dilakukan menggunakan UML (Unified Modeling Language) dengan beberapa proses, dijelaskan sebagai berikut. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang menjelaskan keseluruhan kerja sistem secara garis besar dengan merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibuat, serta memberikan gambaran fungsi-fungsi yang diberikan sistem kepada user.
5
Ubah Barang
Tambah Barang
Hapus Barang
<<extend>> <<extend>> <<extend>>
<
> View Barang
Manage Barang
Logout Bagian Gudang Bagian Marketing Login
<> <>
Manage Pembelian Bagian Purchasing
<<extend>>
<<extend>>
Admin View Pembelian Manage Jual
View Jual
<<extend>> <<extend>> Tambah
Hapus Tambah Data Hapus Data
Manage Suplier <>View Suplier <<extend>>
Tambah Supply
<<extend>>
Ubah Supply
<<extend>>
Hapus Supply
Gambar 3 Use Case Diagram
Gambar 3 menunjukkan diagram aktivitas yang dapat dilakukan oleh administrator dan petugas (dalam kasus ini petugas adalah user). Dapat dilihat bahwa beberapa fungsi seperti login, logout dan manage sama-sama dimiliki oleh semua user. Namun ada perbedaan yang jelas antara administrator dan user lain dimana administrator akan bertugas untuk melakukan management data sedangkan petugas/ user hanya melakukan proses input data saja. Administrator
Melakukan manage
Sistem
Database
Manage Data
Add
Delete Edit
Simpan Data Baru
Menyimpan Perubahan Data Tidak Berhasil Mengubah Data
Ya
Gambar 4 Activity Diagram Input Data Administrator
6
Sukses?
Pada activity diagram yang ditunjukkan pada Gambar 4 terlihat bahwa proses manage data terdiri dari tiga bagian utama yaitu add, edit, dan delete. Seorang administrator akan mengubah data yang diperlukan untuk menjaga konsistensi sistem. Sehingga ketika ada perubahan terhadap data yang disimpan maka tabel yang bersangkutan dapat langsung terbarui untuk menyesuaikan dengan keadaan aslinya. Fitur manage data ini dimaksudkan untuk membuat sistem lebih dinamis.
Marketing
Sistem
Database
Input Data Jual
Input Data Ke Sistem
Delete
Add
Simpan Data ke Tabel
Simpan Data Tidak
Sukses?
Selesai Input Data
Ya
Gambar 5 Sistem Activity Diagram Input Data Marketing
Pada activity diagram yang ditunjukkan pada Gambar 5 menjelaskan bahwa proses input data dilakukan oleh user yang memiliki role sebagai marketing. Marketing ini nantinya akan memberi input data jual ke sistem, setelah selesai melakukan input data jual sistem akan melakukan penyimpanan data ke dalam database. Agar data yang disimpan nantinya dapat digunakan lagi untuk keperluan lainnya.
7
: Administrator
WCF RIA Service
: Database
1: Mengubah/menghapus data 2: Mengolah Perubahan Data pada Sistem 3: Menyimpan Perubahan Data 4: Simpan Data Berhasil
Gambar 6 Sistem Sequence Diagram Manage Data
Pada sequence diagram yang Gambar 6, dapat disimpulkan bahwa user administrator yang telah masuk ke dalam sistem dapat melakukan perubahan data yang diperlukan. Termasuk di dalamnya adalah menghapus, mengubah, dan menambahkan data. Pada sequence diagram dapat dilihat urutan waktu proses yang terjadi ketika seorang administrator mengubah data. Di awal proses user administrator akan melakukan perubahan data terlebih dahulu. Kemudian WCF RIA service meneruskan request masukan data yang dilakukan oleh user administrator dengan data yang terdapat dalam sistem. Tujuannya supaya sistem tidak perlu terus-menerus melakukan sinkronisasi dengan database karena dapat menghambat performa sistem. Setelah data dalam sistem telah disesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Maka data yang berubah tadi akan disimpan ke dalam database. Agar perubahan menjadi permanen setiap kali user melakukan load dari database.
8
Gambar 7 Class Diagram Interaksi Pengguna dengan Sistem
Pada Gambar 7 class utama adalah RIA Service yang didalamnya memiliki semua dari method yang berguna untuk jalannya sistem untuk mengakses kelaskelas lain antara lain: Stok, Detail Jual, Transaksi Jual, Suplier, Barang, Detail Beli,Transaksi Beli.
9
4.
Implementasi dan Pembahasan
Salah satu fitur WCF RIA service adalah user authentication yang telah diatur secara otomatis ketika proyek pertama kali dibuat. Pengembang dapat menggunakan fitur login untuk user authentication. Dalam penelitian ini sistem memanfaatkan user authentication yang telah disediakan dengan penambahan role-role setiap tingkatan aktor. Terdapat 4 tingkatan user atau aktor dalam sistem ini, yaitu : admin, gudang, marketing, dan purchasing. Setiap aktor memiliki hak akses yang berbeda-beda terhadap modul-modul yang dibangun dalam sistem. Pengaturan role-role tiap user dilakukan dengan cara membuat role tiap user di ASP.net Web Site Admin Tool seperti pada Gambar 8.
Gambar 8 Pengaturan Role di ASP.net Web Site Admin Tool Pada Gambar 8 pembuatan role user dengan mengisi form yang ada di ASP.net Web Site Admin Tool. Setelah proses pengaturan role-role tiap user, sistem akan menyeleksi role tersebut. Penyeleksian role ini dilakukan ketika user melakukan login ke sistem. Sistem akan mengecek apakah role dari user tersebut. Kode Program 1 merupakan penggalan perintah untuk menyeleksi role dari user admin yang melakukan login. Kode Program 1 Perintah untuk Penyeleksian Role dari User 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
if (WebContext.Current.User.DisplayName.ToLower().Equals("admin")){ Divider1.Visibility = System.Windows.Visibility.Visible; Link2.Visibility = System.Windows.Visibility.Visible; Divider2.Visibility = System.Windows.Visibility.Visible; Link3.Visibility = System.Windows.Visibility.Visible; Divider3.Visibility = System.Windows.Visibility.Visible; Link4.Visibility = System.Windows.Visibility.Visible; Divider4.Visibility = System.Windows.Visibility.Visible; Link5.Visibility = System.Windows.Visibility.Visible; Divider5.Visibility = System.Windows.Visibility.Visible; Link6.Visibility = System.Windows.Visibility.Visible;}
10
Sistem yang dibangun dalam penelitian ini memiliki 5 modul utama, yaitu modul Barang, modul Stok, modul Suplier, modul Transaksi Pembelian dan modul Transaksi Penjualan. Pengaksesan modul-modul oleh user, diatur oleh role yang sudah diseleksi pada tahap sebelumnya. User atau aktor admin bisa mengakses semua modul. Gudang hanya dapat mengecek modul barang dan stok, purchasing hanya dapat mengakses modul suplier dan transaksi beli, marketing hanya dapat mengakses modul transaksi jual. Modul Barang berfungsi untuk melakukan pengaturan barang yang dijual, meliputi pengecekkan daftar barang yang tersedia, penambahan barang, perubahan harga jual/beli barang, perubahan data barang, dan penghapusan jenis barang. Modul Stok berfungsi untuk pengaturan stok barang, meliputi daftar transaksi barang masuk/keluar, penambahan stok barang, dan penghapusan transaksi penambahan stok barang. Modul Suplier berfungsi untuk pengaturan data suplier, meliputi daftar suplier, penambahan suplier baru, perubahan data suplier dan penghapusan suplier yang sudah tidak aktif. Modul Transaksi Jual berfungsi untuk pengaturan setiap transaksi jual yang terjadi, meliputi : daftar transaksi jual yang terjadi beserta detail setiap barang yang dijual pada transaksi tersebut, penambahan transaksi jual, dan penghapusan data transaksi jual. Modul Transaksi Beli berfungsi untuk pengaturan setiap transaksi beli yang terjadi, meliputi : daftar transaksi beli yang terjadi beserta detail setiap barang yang dibeli pada transaksi tersebut, penambahan transaksi beli, dan penghapusan data transaksi beli. Baik transaksi jual maupun transaksi beli akan sama-sama mengakibatkan perubahan stok barang. Setiap modul dibangun berdasarkan class-class dengan menggunakan konsep object oriented programming (OOP). Struktur dari class-class tersebut dijadikan sebagai dasar pembuatan tabel pada database sistem. Setiap class yang dibuat diletakkan pada back end sistem, yaitu sistem web yang akan menanggani setiap proses request yang terjadi dari sistem web client. Pada Sistem ini terdapat RIA service yang menyediakan semua service yang mungkin dilakukan oleh client. Service-service yang dibangun akan menangani proses request dari user pada tiap modul sistem. Service akan diakses dan digunakan oleh sistem client dengan cara pemanggilan event. Triger dari event-event ini diletakkan pada graphic user interface (GUI) yang dibangun pada web client. Sebagai contoh, ketika user melakukan fungsi lihat daftar barang yang tersedia, maka alur proses yang terjadi adalah sebagai berikut: navigasi Barang diklik, sehingga event trigger pemanggilan service getAllBarang dijalankan. Proses request ini akan dikirim kan ke RIA service untuk dicek apakah service tersebut tersedia atau tidak. Selanjutnya service akan melakukan pengaksesan database dengan SQL command yang telah ditentukan. Hasil eksekusi SQL command akan diberikan kembali ke sistem client untuk ditampilkan dalam bentuk tabel agar mudah dibaca oleh user. Gambar 9 adalah alur proses yang terjadi pada fungsi lihat daftar barang.
11
Gambar 9 Alur Proses Fungsi Lihat Daftar Barang Pertama-tama sistem akan melakukan proses request service (getAllBarang) ke sistem penyedia RIA service. Proses ini dilakukan dengan cara membuat obyek penampung collection data yang akan ditampilkan ke tabel. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan obyek RIAServiceClient yang mengacu pada RIA service yang telah dibangun. Obyek dari RIAServiceClient inilah yang akan menangani pemanggilan service. Pemanggilan service ini merupakan event handler yang bertugas mengirimkan request maupun menerima response dari sistem penyedia RIA service. Penggalan perintah untuk pembuatan obyek RIAServiceClient dapat dilihat pada Kode Program 2. Kode Program 2 Perintah Deklarasi RIAServiceClient untuk Daftar Barang 1. 2. 3.
RIAServiceClient product = new RIAServiceClient(); product.GetAllBarangCompleted += new EventHandler(services_GetAllBarangComple ted); product.GetAllBarangAsync();
Proses selanjutnya request akan diteruskan ke sistem penyedia RIA service. Service yang telah didaftarkan terlebih dahulu akan diesekusi. Setiap service akan mengakses database untuk menampilkan data. Perintah SQL command akan dieksekusi untuk menampilkan data dari tabel-tabel pada database. Setiap hasil akan disimpan pada obyek class yang juga dibuat pada sistem penyedia RIA service. Obyek yang berisi data inilah yang nantinya dimasukkan ke dalam obyek collection dan diberikan ke sistem client untuk ditampilkan ke tabel. Kode program 3 merupakan penggalan perintah pada RIA service untuk menampilkan daftar barang.
12
Kode Program Barang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
3
Perintah
RIA
service
untuk
Menampilkan
Daftar
cmd.CommandText = "SELECT ID_Barang, Tipe, Merk, Ukuran, Harga_Beli, Harga_Jual, Satuan, Keterangan, Jumlah FROM tbbarang"; cmd.Connection = conn; MySql.Data.MySqlClient.MySqlDataReader dReader = cmd.ExecuteReader(); if (dReader != null) while (dReader.Read()){ Barang p = new Barang(); p.ID_Barang = dReader.GetString(0); p.Tipe = dReader.GetString(1); p.Merk = dReader.GetString(2); p.Ukuran = dReader.GetString(3); p.Harga_Beli = dReader.GetDouble(4); p.Harga_Jual = dReader.GetDouble(5); p.Satuan = dReader.GetString(6); p.Keterangan = dReader.GetString(7); p.Jumlah = dReader.GetInt32(8); dftrBarang.Add(p);}
Hasil dari eksekusi query SQL command akan ditanggap melalui event handler. Event handler ini akan berkerja setelan service selesai dilakukan. Dalam proses penampilan daftar barang event handler ini dideklarasikan dengan nama GetAllBarangCompletedEventArgs. Event ini akan menerima output yang nantinya akan ditampilkan ke tabel. Kode perintah 4 adalah penanganan event handler Completed penampilan daftar barang. Kode Barang 4 Penanganan Event Handler Completed Barang 1. 2. 3. 4. 5.
Penampilan Daftar
void services_GetAllBarangCompleted(object sender, GetAllBarangCompletedEventArgs e){ PagedCollectionView pageCollectionView = new PagedCollectionView(e.Result); pageCollectionView.PageSize = 5; dgProduct.ItemsSource = pageCollectionView; dataPager1.Source = pageCollectionView;}
Berikut adalah tampilan sistem yang terbentuk menggunakan Silverlight dan WCF RIA service pada Gambar 10.
Gambar 10 Tampilan Sistem Gambar 10 merupakan tampilan sistem menggunakan Silverlight dan WCF RIA service. Kelebihan sistem menggunakan Silverlight antara lain:1)Cross-browser dan cross-platform teknologi yang memberikan kemudahan pengguna secara 13
konsisten di semua platform sistem operasi, 2) Setelah menginstal plug-in, pengguna tidak perlu lagi menginstal apapun untuk menjalankan aplikasi Silverlight, 3) Aplikasi dapat diakses oleh user menggunakan semua browser. 4) Menjalankan aplikasi client-side yang dapat membaca data dan memperbarui UI tanpa mengganggu pengguna dengan memuat seluruh halaman, 5) Dapat menjalankan komunikasi asynchronous dengan server yang memungkinkan user interface untuk terus berfungsi sambil menunggu respon dari server. Selanjutnya kelebihan sistem menggunakan WCF RIA service antara :1)WCF RIA service menyederhanakan pola aplikasi n-tier tradisional seperti aplikasi client/server.2) WCF RIA service menghasilkan kode otomatis melalui link khusus yang membuat client dan WCF RIA melakukan sinkronisasi setiap saat. Pengujian Sistem Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada perangkat lunak adalah: 1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. 2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya. 3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Pengujian terhadap aplikasi dilakukan dengan metode black box. Dimana pengujian dilakukan oleh pengembang aplikasi untuk memastikan bahwa keseluruhan alur sistem sudah sesuai dengan yang seharusnya. Berikut merupakan hasil dari pengujiannya pada Tabel 1:
Tabel 1 Pengujian Black Box Alpha Testing Sistem
Poin Pengujian
Validasi Input
Data Input
Hasil Uji
Status Uji
1
Halaman Login
Verifikasi username &password
Username Password
valid
2
Modul Barang
Data barang
3
Modul Stok
Data untuk masing masing barang Data untuk masingmasing stok
4
Modul
Data untuk
Data Suplier
Sistem akan akan login sesuai dengan hak akses tiap-tiap bidang Sistem menampilkan data barang sesuai input barang Sistem menampilakn data stok dan menampilkan tanggal masuk/keluar stok Sitem
Data Stok
14
valid
valid
valid
Suplier 5
Modul Transaksi Jual
6
Modul Transaksi Beli
7
RIA Service
masingmasing suplier Data untuk masingmasing transaksi jual Data untuk masingmasing Transakis beli perintah untuk insert, update, delete,view, edit
Data Transaksi Jual
Data Transaksi Beli
Semua input baik berupa perintah insert, update, delete, view, edit
menampilkan data suplier Sistem akan menampilkan data transaksi penjualan
valid
Sistem akan valid menampilkan data transaksi pembelian Proses sistem valid untuk insert, update, delete, view, edit berjalan
Berdasarkan hasil pengujian fungsionalitas program pada Tabel 1, dapat disimpulkan bahwa aplikasi web sudah memenuhi tujuan penelitian.Pengujian berikutnya adalah pengujian penerimaan pengguna kepada pelanggan dan admin. Pengujian untuk pelanggan dilakukan kepada 30 responden untuk mengetahuai manfaat aplikasi yang disebarkan oleh karyawan dan admin dari UD.Podomoro. Hal yang diuji dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Pengujian Manfaat Sistem dengan Questioner
No 1 2 3
4
Pertanyaan Bagaimanakah tampilan dari sitem? Apakah sistem mudahkan dioperasikan? Apakah pemberian akses sudah berisi info yang diperlukan? Sudahkah membantu dalam management data?
Sudah 20
Kurang 5
Cukup 5
18
10
2
22
5
3
25
3
2
Berdasarkan pengujian penerimaan pengguna kepada pelanggan pada Tabel 2, dapat disimpulkan bahwa: Tampilan sari sistem sudah baik karena 66,67% menjawab baik, sitem mudah dioperasikan karena 60% menjawab baik, aplikasi ini member akses info yang diperlukan sudah baik karena 73% menjawab baik, aplikasi ini membantu management data karena 83,33% menjawab baik.
15
5.
Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan sistem WCF RIA service pada Silverlight ini dengan memberikan service-service ke client untuk segala request yang diinginkan oleh client, client disini yaitu bagian admin, bagian gudang, bagian purchasing, dan bagian marketing yang ada di UD.Podomoro. WCF RIA service untuk management data penjualan di UD.Podomoro ini dapat dimanfaaatkan untuk pengelolaan data menjadi lebih mudah dari sebelumnya yg berupa pengarsipan buku dan pengecekan harus dilakukan perbagian, sekarang menjadi tertata di tiap modul dan role user yang ada. Pengembangan yang dapat dilakukan pada penelitian ini di kemudian hari adalah: 1) Aplikasi ini dapat menampilkan laporan rugi laba; 2)Aplikasi yang sudah ada ini dapat dikembangkan ke aplikasi mobile. 6. Daftar Pustaka [1]
English Dictionary. 2012. Definition of Web. http://www.definitions.ws/48456/web. Diakses tanggal 27 November 2012.
[2]
Fadjar. 2010 . Pemrograman Web Dengan HTML (Edisi Revisi Ketiga). Jakatya:Informatika.
[3]
Prmob. 2012. Microsoft Silverlight 3 tantangan Adobe AIR. http://id.prmob.com/microsoft-silverlight/microsoft-visualstudio/windows-presentation-foundation-1900409.html. Diakses tanggal 1 Desember 2012.
[4]
Marchand,Donald A. 2000. Mastering Information Management. USA: Financial Times Prentice.
[5]
Dhanta, Rizky. 2009. Kamus Istilah Komputer Grafis & Internet. Surabaya: Indah.
[6]
Dhanta, Rizky. 2009. Kamus Istilah Komputer Grafis & Internet. Surabaya: Indah.
[7]
Husein Umar, 2003 Studi Kelayakan Bisnis, Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis secara Komprehensif, edisi 2 Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.
[8]
E. Setiawan, 1996. Pengenalan Internet . Surabaya: PT Gramedia Pustaka Utama.
[9]
Beres, Jason. 2010. Professional Silverlight 4. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.
[10]
Zetie, C. 2005. The Rise of Rich Internet Applications. New York:
16
Forrester Research. [11]
Msdn. 2011. Silverlight Architecture. http://msdn.microsoft.com/enus/library/bb404713(v=vs.95).aspx. Diakses tanggal 20 Desember 2012.
[12]
Hasibuan, Zainal A., 2007, “Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi”, Jakarta : Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
[13]
Romeo, 2009, Software testing dan Metode Pelaksanaannya. Surabaya: STIKOM.
17