B. Hasil dan Pembahasan Siklus 2 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2 a. Perencanaan Tindakan Kompetensi Dasar: 6.2. Mendeskripsikan terjadi perubahan wujud cair
padat
cair; cair
gas
cair; padat
cair
Perencanaan: Menyiapkan sekenario pembelajaran Menyiapan media konkret yang akan digunakan sepert: batu, pasir, garam, gula, kapur barus, es batu, air, dan balon berisi udara Menyiapkan alat-alat dan lembar pengamatan siswa Menyiapkan alat-alat gelas, kompor sepirtus/lilin, tungku, sendok, dan gelas bejana Menyiapkan format observasi dan instrumen penilaian Membagi kelompok belajar menjadi 4 kelompok, yang tiap kelompok terdiri atas 5-6 orang b. Pelaksanaan Praktik Berikut ini kondisi riel yang dilaksanakan selama proses belajar mengajar berlangsung pada siklus 2. 1). Kegiatan awal. Pada awal pembelajaran terlihat siswa: Telah menempati duduk masing-masing Menyiapkan berbagai alat tulis 16 siswa mampu menjawab pertanyaan dalam apersepsi
Mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai. 2). Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, siswa:
Melakukan kerja kelompok diskusi dengan serius dalam melakukan percobaan, pengamatan dan diskusi perubahan wujud benda.
Siswa tampak berinteraksi dalam mencatat pengamatan dalam percobaan yang dilakukan.
Aktif merespon dari pertanyaan-pertanyaan yang ditugaskan
Berinteraksi positif antar siswa, guru, dan materi pelajaran.
Siswa tampak senang dan semangat ketika diminta untuk mempratekkan percobaan perubahan wujud benda
Siswa tampak serius dan tidak tertekan melakukan kerja dalam kelompok
untuk
memecahkan
masalah-masalah
yang
berhubungan dengan perubahan wujud benda
16 siswa (72,7%) membuat/menulis 1 (satu) pertanyaan yang sesuai dengan materi perubahan wujud benda dan diajukan kepada siswa yang lain.
Guru memberikan respon positif dan pemantapan kepada siswa yang
berpartisipasi
pertanyaan. 3). Kegiatan Penutup
aktif dalam bertanya
atau menjawab
Memberikan penekanan
tentang cara menyelesaiakan masalah
yang berhubungan dengan perubahan wujud benda.
c. Hasil Observasi Siklus 2
1) Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada siklus 2, observasi dilakukan oleh supervisor sebanyak satu kali yaitu pada pada saat praktik pembelajaran berlangsung, tentang aktivitas belajar siswa dengan hasil rata-rata aktivitas belajar siswa mencapai . Jika dibandingkan dengan siklus 1 berarti mengalami peningkatan 3% atau 73,4% - 70,4% = 3 %. aktivitas belajar yang mengalami peningkatan tertinggi adalah hasil belajas siswa dalam mengajukan pertanyaan, yaitu dari 25% (6 siswa) menjadi 77% (17 siswa) yang mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran. Hasil observasi dapat dilihat pada lembar observasi aktivitas siswa berikut ini: Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus 2 No I
II
III
ASPEK YANG DIAMATI
Jumlah siswa Ya %
Pra Pembelajaran 1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing 2. Kesiapan menerima pembelajaran
22 18
100 81,8
Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi 2. Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai
15 14
68,1 63,6
17 15 16
77,2 68,1 72,7
14
63,6
15 14 14 17 16 17 12
68,1 63,6 63,6 77,2 72,7 77,2 54,5
Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan materi pelajaran 1. Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran 2. Siswa aktif merespon setiap pertanyaan yang ada 3. Adanya interaksi positif antar siswa 4. Adanya interaksi positif antara siswa – guru, siswa –materi pelajaran B. Pendekatan/strategi belajar 1. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar 2. Siswa mengajukan pertanyaan ketika diberikan kesempatan 3. Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan 4. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran 5. Siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan tenang dan tidak merasa tertekan 7. Siswa serius dalam melakukan stiap kegiatan yang diberikan 8. Siswa cepat melaksanakan/menyelesaikan tugas
IV
C. Pemanfaatan media pembelajaran / sumber belajar 1. Siswa berinteraksi positif dengan media pembelajaran yang digunakan guru 2. Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran
15 17
68,1 77,2
D. Penilaian proses dan hasil belajar 1. Siswa merasa terbimbing dalam membuat kesimpulan 2. Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan guru
14 15
63,6 68,1
E. Penggunaan bahasa 1. Siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancar 2. Siswa mampu memberikan pendapatnya dengan lugas
11 15
50 68,1
Penutup 1. Siswa secara aktif menulis rangkuman/kesimpulan 2. Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang
17 18
77,2 81,8
Rata-rata
20 Orang
73,4%
2) Hasil Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa Untuk menentukan nilai hasil belajar siswa, peneliti menggunakan tes tertulis dan pedoman penscoran seperti yang tercantum pada RPP. Dari hasil penilaian (tes tertulis) yang dilakukan oleh peneliti dan supervisor pada saat pelaksanaan Pembelajaran tanggal 8 November 2010, tentang penilaian proses dan penilaian hasil belajar siswa, diperoleh rata-rata nilai proses pada siklus 2 yaitu 73,5. Jika dibandingkan dengan nilai proses siklus 1 terjadi peningkatan 3,1% atau (73,5 – 70,4 = 3,1%). Sedangkan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus 2 adalah
71,5. Jika
dibandingkan dengan nilai hasil belajar pada siklus 1 yang rata-ratanya 66,7. Ini berarti mengalami peningkatan sebesar 4,8% atau (71,5-66,7 = 4,8). Maka nilai rata-rata hasil belajar meningkat 3,9% atau (72,5-68,6 =3,9%). Data nilai secara terinci dilihat pada lembar hasil belajar siswa berikut ini. Tabel 4.2 Hasil belajar siswa siklus 2 No 1 2
Nilai Yang Diperoleh Siswa 50 55
Frekuensi 1 1
Kriteria Ketuntasan Belum Tuntas Belum Tuntas
3 4 5 6 7 8
60 65 70 75 80 90
1 4 4 6 3 1
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Berdasarkan tabel di atas ternyata setelah tindakan siklus 1 jumlah siswa yang tuntas 20 orang (90%). Berarti mengalami peningkatan 18%. Jika dibandingkan dengan hasil tes pada prasiklus yang hanya 72%.
2. Kendala dan Masalah Selama kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2, peneliti mengalami beberapa masalah seperti: a. Siswa masih sulit memahami bahasa dalam soal latihan. b. Masih ada 6 siswa yang masih malu-malu mengajukan /menjawab pertaanyaan. c. Terbatasnya media di sekolah, sehingga guru harus mencari sendiri untuk digunakan dalam pembelajaran.
3. Strategi Penyelesaian a. Membantu siswa dalam memahami bahasa dalam soal latihan, dan meminta siswa untuk menterjemahkan soal tersebut agar memahami adanya gaya magnet yang dimaksud dalam soal. b. Lebih memotifasi siswa untuk aktif bertanya dan memberikan gagasan, sehingga secara bertahap timbul keberanian pada diri siswa untuk bertanya dan memberikan gagasannya.
c. Peneliti meminta dan membimbing siswa (setiap maju 2 siswa) untuk membuat soal dan jawabannya.
d. Hasil Refleksi Pembelajaran Siklus 2 Berdasarkan kumpulan data yang diperoleh dari hasil observasi dan kolaborasi dengan supervisor dan dosen pembimbing selama proses pembelajaran siklus 2, ternyata tingkat keaktifan siswa mencapai 73,4. Jika dibandingkan dengan siklus 1 berarti mengalami peningkatan 3 % atau (73,4% - 70,4% = 3 %). Aktivitas yang mengalami peningkatan tertinggi adalah aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan, yaitu dari 27% (6 siswa) menjadi 72,7% (17 siswa) yang mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran. Rata-rata nilai hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan 3,9% jika dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus 1, atau 71,5 – 66,7 = 3,9%.
C. Pembahasan
Berdasarkan dari hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media konkret lebih aktif dan meningkat dibandingkan dengan pembelajaran sebelum menggunakan media konkret. Hal ini dikarenakan : 1. Dalam pembelajaran menggunakan media konkret dapat memotivasi minat belajar siswa. 2. Adanya kegiatan siswa untuk membuat minimal satu pertanyaan. 3. Masing-masing siswa diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari temannya.
4. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa dengan menggunakan bahasa yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami siswa 5. Guru memberikan respon positif kepada siswa yang berpartisipasi aktif dan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam proses belajar
Untuk lebih jelasnya gambaran perubahan aktivitas belajar siswa antara prasiklus, siklus 1, dan 2 dapat dilihat pada table 4.3 berikut. Tabel 4.3. Persentase Aktivitas Belajar Siswa selama penelitian No
1
Persentase Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa Prasiklus
Siklus I
Siklus 2
63,4%
70,4%
73,4%
Tabel tersebut di atas dapat disajikan dalam gambar diagram batang berikut ini 80 60 40 20 0 Prasiklus
Siklus 1
siklus 2
Gambar, 4.1. Gambar diagram batang persentase aktivitas siswa
Dari Tabel dan diagram batang di atas terlihat bahwa persentase rata-rata aktivitas belajar siswa meningkat 7% dari pra siklus ke siklus 1. Sedangkan dari siklus 1 ke siklus 2 meningkat 3%.
Berdasarkan hasil observasi dan refleksi bahwa siswa tampak senang jika pembelajaran sains tentang perubahan wujud benda menggunakan media konkret. Sehingga membawa dampak positif terhadap yang lain, seperti: 1. Aktivitas belajar siswa meningkat sehingga mendorong siswa untuk belajar lebih baik. 2. Siswa termotivasi untuk bertanya, terutama saat disajikan beberapa bendabenda padat, cair dan gas. 3. Hasil belajar siswa meningkat.
Gambaran perubahan hasil penilaian hasil belajar siswa antara siklus 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel 4.4. berikut.
Tabel 4.4. Persentase Rata-rata Penilaian Hasil Belajar Siswa antara Pra siklus, Siklus I, dan Siklus 2 Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
55,4
66,7
71,5
Nilai Rata-rata
Tabel tersebut diatas dapat disajikan dalam diagram batang berikut ini : 7 6 5 4 3 2 1 0
Hasil
Prasiklus
Siklus 1
Siklus 2
Gambar 4.2. Gambar diagram batang hasil belajar siswa Dari tabel dan diagram di atas terlihat bahwa antara penilaian hasil belajar siswa meningkat dari prasiklus ke siklus 1 meningkat 1,13. Dan dari siklus 1 ke siklus 2 meningkat 0,48.