lv
[-
4,
kI;;x,$lzH*X PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 033 TAHUN 2012
,
TENTANG
BAHAN TAMBAHAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
.
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
:
a. bahwa masyarakat perlu dilindungi dari penggunaan bahan tambahani pangan yang tidak - milenuhi persyaratan kesehatan;
b' lafwa pengaturan tentang bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan 'Nomor
722/Menkes/per/IX/gg tentang Batran Tambahan Makanan sebagaimana terah auuan dengan peraarran Menteri Kesehatan Nomor 1 16g/Menkeilper tggg
l&l sudah tidak sesuai dengan 'perkembang;' il,o, pengetahuan dan teknologi di bidang pangan;
c' bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hurui a aan- truruf b; p"rf" menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan t rrt rrg pangan; Bahan Tambahan
Mengingat : 1. undang-u.ndang
,
Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun fggO Nomor 99, Tambahan Iembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9656);
i2. undan-g-undang Nomor Konsumen fefinaygan Indonesia Tahun
g rahun Lggg tentang
(Lembaran Negara Republik
1999 Nomor 42, Tarnb"fran Negara Republik Indonesia Nomor 3g2U;
kmbaran
3. undang-undang Nomor g6 Tsrrhun 2oog tentang Kesehatan (Iembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambatran Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 4. Perahrran pemerintah Nomor 69 Tatrun 1999 tentang Label dan Iklan pangan (Iembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor lgi tamtarran Lembaran Negara Republik Indonesia Nornor 3g67);
5. Peraturan...
l;
t:
^t
14E\TER, KESEI-rATAi\: REPUBLiK I'r*DOt$ts$:A
-25. Perahrran Pemerintatr Nomor 28 Tahun
2OO4 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan (Iembaran Negara Republik Indonesia Tatrun 2OO4 No*or 107, Tamb.t rrr Irmbaran Negara Republik Iudonesla Nomor aa?af
6. Kepuhrsan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kecludukan, TUgas, F\rngsi, I(ewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerj.a krnbaga Pemerintatr Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah teraktr.ir dengan Perahrran Presiden Nomor 64 Tatrun 2005;
7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tatrun 2Ol0 tentang Kedudukan, Tugas, dan F\rngsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
8.
Perahrran Menteri Kesehatan
Nomor
lL44 lMenkes/Per/Vfill2}l} tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik IndonesiaTatrun 2OL0 Nomor 585); MEMUTUSI(AN:
:
MenetapKan
PERATURAN MENTERT KESEHATAN TENTANG BAHAN TAMBAHAN PANGAN.
BAB I KETENTUAI.I UMUM 1
j
Pasal
1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan : 1. Batran Tambahan Pangan yang selanjutnya disingkat BTP adalatr , bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk rnempengaruhi sifat atau benhrk pangan.
2,
Asupan Harian yang Dapat Diterima atau Aceptabte Daity Intatcer-F selanjutnya disingkat ADI adalah jumlah maksimum bahan tambahah
dalam miligram per kilogram berat badan yarrg dap{t bikonsumsi setiap hari selama hidup tanpa rrenimbulkan efef
b*g*n
glerugtkan terhadap kesehatan. 3. Asupan.,.
rjr
MEN;ERI KESEHA.-NN REPUBi-li( lNDCINE.S,A
-33. Asuparr maksimum harian yang dapat ditolbransi atau Matcimum Tolerable Daily Intalce yang selanjutnya disingkat MTDI adatah jumlah
maksimrim suatu zat dalam milligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi dalam sehari tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan. 4. Asupan mingguan sementara yang dapat ditoleransi
atau prouisional Tolerable weeklg Intatcc yang selanjutnya disingkat prwl adalah jumlah maksimum sementara suatu zat dalam miligram per kilogram
berat badan yang dapat dikonsumsi dalam seminggu tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan. 5. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. 6. Kepala Badan Pengawas
obat dan Makanan yang selar{utnya disebut Kepala Badan adalatr Kepala Badan yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pengawasan obat dan makanan.
7.
Direktur Jenderal adalah Direkhrr Jenderal pada Kementerian Kesehatan yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pembinaan kefarrnasian dan alat kesehatan. Pasal 2
BTP yang digunakan dalam pangan hams memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a.
BTP tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi secara langsung dan/atau tidak diperldkukan sebagai bahan baku pangan.
b. BTP dapat mempunyai atau tidak mempunyai
nilai gizi, yang sengaja ditambahkan ke dalam pangan unhrk tqiurln teknologis pada pembuatan, pengol.ahan, perlakuan, pengep{rkan, pengemasan, penyirirpanan dan/a,tau penganghrtan pangan rmtuk urenghasilkan atau diharapkan menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat pangan tersebut, baik secara langsung atau tidarr rangsung. BTP tidak termasuk cemaran atau bahan yang ditambahkan ke dalam pangan unhrk mempertahankan atau meningkatkan nilai glzi.
BAB II...
lr
't
il=NTERi (;S5I;AIA"\:
-4BAB II PENGGOLONGAN BTP
Pasal 3 (1)
BTP yang digunakan dalam pangan terdiri atas beberapa golongan sebagai berilnrt:
1. 2, 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9,
Antibuih (Anrifoaming
agenQi
Antikempal (Anticakitrg agenqi
Antioksidan lAntioxidantl;
i
Bahan pengkarbonasi (Carbonathq agenqi Garam pengenulsi lBtntlJsifying scr$; Gas untuk kemasan lpactcaghg gosl
Humektan lHumectanfi; Pelapis (Claz@ agen\t Pemanis (&teetener);
10. Pembawa (Caniefi; 11. Pembenhrk gel (Gehing
ctgerrtl;
12. Pembuih (Foamilq qerlq; 13. Pengattrr keasaman (Aciditg
rcgntlatot);
L4. Pengayet (Prcseruativel; 15. Pengerhbang (Raising agentl; 16. Pengemulsi (Emu Isr.f ef ;
17. Pengental llhicleenerl ;
ia. Pengeras @frnW qenqi 19. Perrgr.rat rasa (Flauou r
enlwnter);
20. Peningkat volume (&ttkW agent);
2L. Penstabil (Stabiliz.efl; 22, Peretensi warna (Colour
retention agent);
23. Perisa...
MEI;TEiti Ke$EriATAx.REPUBLiK INDUiiESIA
-523. Perisa (Flauouringl; 24. Perlaloran tepung (Ftutr treatment qenq, 25. Pewarna lcolottrli 26. Propelan (hopellanfl; dan 27. Sekuestran (seEtestrantl. (2)
Golongan BTP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas beberapa jenis BTp.
(3)
selain golongan BTp sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri dapat menetapkan golongan BTp dinnya. BAB III
JENIS DAN BATAS MAKSIMUM BTP YANG DIIZINKAN Pasal 4
(1) Jenis BTP yang diizinkan pada golongan sebagairnana dimaksud dalarn Pasal 3 ayat (l) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagran tidak terpisatrkan dari peraturan Menteri ini.
(2) Penambahan dar,r pengurangan jenis BTp sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Badan. Pasal 5 (1)
BTP hu"y4 boleh diguuakan tidak melebihfl batas maksimum penggunaan dalam kategori pangan.
(2)
Batas maksirnum penggunaan daram kategori pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Bad.an. Pasal 6
Penetapan penambahan dan pengurangan jenis BTp sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), serta penetapan batas rnaksirrunr Penggunaan dalam kategori pangarr sebagaimana dimaksud dalarn Pasal trags mernpertimbangkan: 5 py+ [?f a. pbrsyaraan kesehatan berdasarkan bukti ilmiah yang sahih; .t'
'
.
:' ' .'
b. ADI..,
-
ll
'r
tt
MEIiTER|
KfSfrHArAli
l
REPUBLI;( II,iCONESIA
b. ADI/MTDI/PNVI; dan c. liajian:"O"r"n konsumsi produk pangan. Pasal 7
setiap penambahan dan pengurangan jenis Bff sebagaimana dimalcsud dalam Pasal 4 ayat (2), serta penetapan uatai, maksimurn penggunaan dalam kategori pangan sebagaimana dimarcsu$ dahm pasar s ayat (2)
harus dilaporkan secara berkala kepada l_ftbnteri melalui Direktur '
Jenderal setiap 6 (ena:n)
bulan.
l
BAB IV BAHAN YANG DII,AMNG DIGUNAKA$( SEBAGAI BTP
pasal g
(1) Bahan yang dilarang digunakan sebaga{. BTp tercantum dalarn Lampiran II yang merupakan bagan tidat( tirpi".r*arn dari perahrran Menteri ini. (2) Kepala Badan dapat menetapkan bahan lairt;yang dilarang digunakan sebagai BTP setelah mendapat persetujuan m""t"ri. BAB V PRODUKSI, PEMASUKAN, DAN pEffipa5p11r1 31p Pasal 9
(1) BTP yang diproduksi, dimasukkan ke dala6$ wilayah trndonesia, dan diedarkan harrrs menrenuhi standar aar, ffisyara.tan datarrr Kodeks Makanan Indqresia yang ditetaplcan oletr tvtSrcri. (2) Dalarn hal standar dan persyaratan ar$1 6s1r* terdapat dalam Kodeks Makanan Indonesia sebagnirnana +im"frn O pada ayat (l) dapat digunahn standar dan persyaratan l$L. (3)
(4) Industri...
HS$JF$kIfrBK+$X
-7
-
(4) Industri sebqgaimana dimaksud pada alHt (g) hanrs terdaftar di Badan yang tugas dan tanggung jawabnya {{uiaang pengawasan obat dan makanan.
(5) Ketenttran
lebih lanjut rnengenai pro$pksi, pemasukan, da:r
peredaran BTP ditetapkan dengan perahrragirepala Badan. pasal 10
(1) BTP harrya dapat dimasukkan ke dalant;wilayatr Indonesia oleh Importir setelah mendapat persetujuan dariffiepala Badan. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai fata dengan Peraturan tiepala Badan. pasal
cara'
,utan BTp ditetapkarl ,
ll
y*,g akan diproduksi, dimasukan ke dqlffil wilayah Indonesia, 91P dan diedarkan ha*'s merniliki izin edar dari Keparafoarr,'y*g dilaksanakan sesuai ketentuan perahrran perundang_unaang[flr. BAB VI LABEL
Pasal
12
Pangan yang mengandung BTP atau sediaan BTP harus memenuhi persyaratan label pangan sesuai ketenhran perattrran perundang-
undangan.
I
Pasal 19 (1)
Untuk pangan yang rnengandr:ng BTp, padg;label wqiib dicanttrmkan
golongan BTP.
ri
I
Pada label pangan yang mengandung BTp golongar,r antioksidan, pemanis buata.n, pengawet, pewarna, dhfr penguat ro,sa; wajib dicanhrmkan pula nama jenis BTp, dan r,n#rr inae* klu.,rsus unnrk pewarna.
(3) Pada...
x5l'rIsfii
KE$EiiArA);
-lfcxes;n
(3) Pada label pangan yang mengandung,,,pema'is buatan, wqiib dicanhrmkan tulisan'Mengandung pemaniipjiu.tan, disarankan tidak dikonsumsi oleh anak di bawah s (lima) qn rr, ibu hamil, dan ibu
menpisui'
pngan untuk pcnderita diaffies dan/etau makanarr berkalori rendah yang menggunakan lipemanis buatan wajib
(4) Pada label
dicanttrmkan tulisan "unt'k penderita dia&tes dan/atau orang yang membuhrhkan makanan berkalori rendah". I l
(5) Pada label pangan olahan yang mengg[1nar
(6) Pada label pangan olahan yang menggun4+an pernanis poliol, wqiib
dicanhrmkan peringatan "Konsumsi-u.afoirran mempunyai efek
laksatil".
(7) Pada label pangan olahan yang menggugpkan gula dan pemani$ buatan wajib dicantumkan ttrlisan ,Mu;gd4dung gula dan pemanis buatan". (8)
Pada label pangan olahan yang merygandung perisa, wqiib dicantumkan nama kerompok perisa ddilm daftar bahan atau ingredient.
''' ;:i'1'*fffi;*rahan mengandung BTp tersebut.
lffi",.:il'ffiiT,ffitr fft
'i
p*sal
u
14
(1) Pada label sediaan BTp wqiib dicanttrmkan: a. tulisan iBahan.Tambahan pangan,;
b. nama golongan BTp; c. nama jenis BTp; dan d. nomor Pendaftaran produsen BTp, kecuilrs unttrk sediaen pemanis dalam benhrk tabte
top.
ii
(2) Pada label sediaan pemanis buatan, wajib dhanturnkan: a. kesetaraan kernemisan dibandingkan denfiBn gula; b. hrlisan...
sE!:IERt KESEI{ArAN REPUBLi?(
'T;DO}iESIA
hrlisan "Untuk penderita diabetes dan/atau orang
membuhrhkan makanan berlcalori rendahn;
yang
tulipan "Mengandung pemanis Uu{$4n, disarankan tidak
dikonsumsi oleh anak di bawatr s (lima)iimrrro, ibu hamil, dan ibu menyusui"; dan d. jumtah mg penranis buatan yang dapat ffiunakan tiap hari per kg bobot badan (Aceptabte Daity Intalee,ADfrl. (3) Pada label sediaan pemanis polior, wajib;idictrnt,mkan peringatan oKonsumsi ber.lebihan mempunyai efet f*cs$f. (4) Pada label sediaan pemanis buatan..p wr;{ib dicanhrnrrran: a. peringatan "Mengandung fenilatanin, tidH< cocok unttrk penderita fenilketonurilf; dan
b' tglisan 'Itdak cocok digunakan ,,suk balran yang akan dipanaokanr. l,'
(5) Pada label sediaan pewarna, mencanhrmkan: a. nomor indelcs (Cobr Index, Ctl; b' tulisan pewarna pangan yang ditulis dengan huruf besar berwarna hijau di dalam kotak persegi pardans b""run; huau; dan' c. logo huiuf M di dalam suahr ri"sk"rL :
b*il;;t"*.
BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWhSAN
i
pasal LS
(1)
Pembinaan, terhadap Direktur Jenderal.
(21
Pedoman mengenai pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Direkhrr l.
industri dan penggurlean BTp dilakukan oleh
Jenderal. pasal 16
(1) Pengawasan
terhadap industri dan penggurynan BTp dilakukan oletf Kepala Badan. (2) Kepala..,
Hs$s$k'tFBE*{$N
_t0-
(2)
Kepala Badan
m:nyTprk""
laporan pelaksanaan pengawasan rcp"# oo""[rtr"rahi Direkr.r "
sebagaimana dimaksud pada ayat (r) Jenderal secara berkala setiap
6
(3)
p,ot ;;&.'--'--"
Ketenhran sebagaimana dimaksud pada ayat (U dan ayat (21 dilaksanakan dengan mengacu pada pedo**ran yang ditetapkan oreh Kepala Badan. -
(1) Dalam rangka Pengawasan, Kepala Badan fr*pat mengenakan sanksi administratif terhad.ap peranggaran r"r"*S'ffinteri ini berupa: . a. peringatan
secara tertulis; ; larangan mengedarkan untuk sernentarq waktu rtan/atau perintah untuk penarikan kembali dari pered"r"r,; c. perintah pemusnahan, jika terUutcti tiddk memenuhi persyaratan keamanan atau mutu; dan/atau d. pencabutan izin edar. (2) Sanksi administratif sebagairnana dimaksufl pada ayat (1) diberikan oleh Kepala Badan aenjan Kepara Dinas Keseharan provinsi, r<rp"t" Dinas x"u"i.:ruJ["iupaten/ Kota.
b'
"*-*r;frJ*" o* :it
BAB VIU KETENTUAN PERALIHA}T
' ,
pasal
lg
(1) Semua permohonT. irin penggunaan yarg diajukan seberum bertararnya Bahhn Tambatran Makanan reralfoan Menteri ini tetap diproses berdaearkan ketentuan r"i"**r Kesehatan
Nonror 722/Nrer*es/kr/IX/88 tentang Bahan ffi*-ri Ii t**u"i,r"r';'"*"; sebagaimana rehh diubah aensan p;r;;,#; Menreri Kesehatan
(2) Pangan yang telah memiliki izin e{ar ketenhran dalam peratu,ran * q** diundanglcannya peraturan Menteri
ini.
han*
rnenyesuaikarr dengan
@]i:;
Fatu) tahun
sejalc
'l
(3) Panean... l
I
M=ri]'EF,i (E$;!{ATA?\: R=PUOLIK INDCNESiA
- 11-
(3) Pangan yang sedang diajutran tetap diproses dengan mengacu kepada Nomor,722 I Nler*es / per I D(./gg tentang sebagaimana telah diubah dengan Nomor 1 168/IUenkes/per/X I lggg dengan izin edar unhrk jangka wakhr 1 (sattr) tah Peraturan Menteri ini.
perpaqiangan izin edar Menteri Kesehatan Tambatran Makanan Menteri Kesehatan masa berlakrl sejalc diundangftannya
BAB IX KEf,ENTUAN PENI.TTUF Pasal 19
Semua peraturan pelaksanaan dari Perahrran
Kesehatan
Nomc 722/MenkesTner/X/eA tentang Batren Wnteri ]iif"rr.Uafrrr, ***r"rl sebagairnana telatr diubah dengan peraturan r*#at*ri Kesehatan Nomor 1168/Menkes/Perlx/1999 masih tetap u"furn, separ{ang tidarr bertentangan dan belurrr diganti berdasart
pasal 20 Pada saat Perahrran Menteri ini arutai berlalcrr: a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7221W*wes/perl}!gg tenta'g Bahan Tambahan Makanan; ,
b.
Perahrran Menteri Kesehatan Nomor l$6g/Menke slperlx/L999 tentang Perubahan Atas perahlran Kesehatan Nomor
c.
Perahrran Meateri Kesehatan Nornor
tentang pernanis Buatan; dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
rvl 1985
Pasal...
N,tEiliTERi KESEHATAN
REPUSLIK ttrOOateSiA
-L2-
Pasal2l Peraturan Menteri ini mulai berraku pada tanggal diundangkan. I
Agar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan peraturan Menteri. ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal t2
Juli
2OL2
ffi 1a\..W/.r ?rl-.-----l-c.\ 3r iroi*
Diundangkan di Jakarta
padatanggal e?fug mta MEMERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSI.A REPUBLIK INDONESI.A,
t
AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESI.A TAHUN 2OL2 NOMOR
757,
t"
MENTi:Ri KESET.iATAN REPUBLi K I If DC
-13-
T.JE,<]A
I.AMPIRAN
I
PERATUMN MENTERI KESEHATAN NOMOR 033 TAHUN 2012 TE}..ITANG
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
JEMS BTP YANG DIIaNKAN DAI,TM PENGGOLONGAN
1. Antibuih (Antifoaming Agentt Antibuih lAnrifoaming Ageni adalah batran tambatran pangan unt'k mencegah atau mengurangi p;nUentpkan Uuit.
IGfsium alginat (Calau n atgiite) Mono darr digtioerida asa'n r"-"r.6
offa@
aaids)
and,
digtgerides
Antikempal (AnticakiryT Agentl
Antikempal lAntiu,king Agenq adalatr batran tambahan pangan unttrk mencegah mengempalnya produk pangan.
Katsium:[@ tritatsium Selulosa
Selulosab@ Piristat, p fT (Mgristic, palmitic & stearic aeid,s
and.*Eir $attsl,
Asarn miristat, p
ftalsium, kalium, dan natrium (Ca,I, Na)(Mg/rltiq palmitic & stearic acid,s and,*rcir m,tcium, potassium and sodium (Ca, K, Na) salts)
Magnesium@ C**-S* natrium (Ca, K, Na) (Salts of oleic acid,withcalcium, potassium, ond, sodium (C* K, Way
Natriumkarao@
Magnesiumkar@
KSSEHATAIi REPUBLIK 'V!Ei{TERI INDOIiESiA
-L4-
Magnesiumo@ Ndtrium Uesi lU Kalium bes besi(II)
a@
Silikon *oU"i
Kalsium@ aluminosiffit Magnesium
aluminosilicgte) ium silim@
Antioksidarr (Anfioxidang Antioksidan (Antioxidanr) adatah bahan tambatran pangan untuk mencegatr atau menghambat kerusakan pangan akibat oksidasi.
Asan askorbat (Asa:rrbb acid) Natrium askorbat (Sodiu^ **iUot") Kaleium askorbat (Calcu^ **rUot") Kalium askorbat (potassizm **rnrt"1
Askorbil palmitat (As orbg t palnitate) Askorbil stesrat (A srrlrbyt steamte) Tokoferol lToapherul): d-alfa tokofe,rol (d-alptr,a -Toaplerol
)
t**rrf_f.) dl-alfa tokoferol (dl-a Ip tu Toaplwoll Gama tokoferol (Gammq foapleroi) Propil gatat (propyt gattate) Asam eritorbat (Elgrthorbdc acid/
Natrium eritorbat (Sodium eryfiwrbate
kittudrrE Butil hidroksi droVBHA tgtated hy draxy an*o@ _(.B,, Butil hidroksi totu-en/BHT (Burgrhred hg droxytotuiG)
t**)
{'ii*,fx[1[i;ft:+X r15_ 4. Batrarr Pengkarbon asi (Carbonating Agenfl
Baharr Pengkarbonasi (Carbonating igentt adalatr bahan tambahan pangan untuk membentuk karbonasi di dalarpangan.
Garam Pengemulsi (Ernulsifying Sag Garam Pengemursi (funutsifuing sard adaratr batran tambatran pangan unhrri mendispersikan protein dalar'' keju sehingga mencegatr pernisatran lemak. Na+ri"-
1.
l-r-
E
2. 3. 4. 5. 6.
Kalium
v.LruLel
I
dihidr.
'-
.L
Catrate)
T
bE;ffi;a,=
33e(iii) 340(i)
& 9.
id 12.
r
gvtqLUT,l
t
f'\i- ^+-: _s.qs.s
., .l/v@_6..t t. u r LrwPnosp n ale)
r uuuraL VJtsoqlum atprcsphate)
13.
14. 15. 16. L7. 18.
ic
i
a::ii::::
i t:;?'
2L,
Ertrr.r"-
22,
ffi
428 450(i) 450(iii) a50p) 450(vi) 451(i) 451(ii) 452(ii) 452(iv) 472a
of gfucerol)
acid, estgrs
aa*ff "f
acrd esters
or
23.
340(ii)34O(ur)
462lil
;
20.
24.
i
33e(iili
7.
ir
$81(i) 33Uru) 332(i) 332(ii) 33e(il
e4*ff)
rar
472b
srrat dan giserol (abic andfaw
472c
s.Usr .r.ucr,ru rsrrlar( o.an drasetlltartrat dari glioerol (Dia@tgltartaric an d acid esters glgetol)
fdtg
of
472e
ilsi-ffi,1iBg^ffiX
-16-
6. Gas Untuk Kemasan (paclcaging @sl Gas unhrk Kemasa' rpacreagiry eiasr adaratr bahan tambatran berupa
pangan gas, yang cti'nasukkan ie dalam kemasan pangan sebelum, saat maupun setelatr klmasa, diisi dengan pangan untuk mempertalrankan mutu pangan dan melindung pangan dari kerusalcan.
Nitrogen lMtbogen) Humektan (Humedantl
Humektarr (Humedanti adaratr bahan tanbahan pangan unhrk mempertahankan kelembaban pangan.
w"trium@ Katrumt@ ttatrium Gliserol
mdati56@
(@;eto| Polgaexltoses)
Triasefrnlffifri)
Pelapis (Glazing Agenfl Pelapis (Glarirw Agentl adalatr batran tambatra, pangan unark melapisi permukaan pangan sehingga memberikan eret perrirdungan dan/atau penampakan mengkilap.
U*qtE@ tit:gikanae$til@
uinkanrau@ Syelak
H==$,,lslklftB?jiffiN
_L7-
8. Pemarris (suteetener)
Pemanis (sweetene) adarah balran tambatran pangan berupa pemanis alorni dan pemanis buatan yang memberika'rasa manis pada produk pangan. a. Pemanis Alami (Nad,tml Suteetener) P.eparris-Alani lMafin,,r $teetene{ adarah pemanis yang dapat alam meskipun' f"o."rrry, secara sintetikditemukan ataupun
f"ffi,j"f*
Sorbitol (erbitotl. Sirup Manitol
(i@
sgrup)
tsomltt/tso@ Maltitolsirui;W) Laktitol
lladi;t)
(xgtitot)
Pemarris Buatan
(Aqficiat Su.teetener) bluFq (Artifieiql Srteepner)-tg"t"h pemanis yang diproses l*d:. secara kimiawi, dan oenyawa tersebut tiaa* ioa*i.t o
"ra-.
I. 2. 3.
s$o 95r
esap gild
e52(i)
yetcTum qcbtnnte) urrr srJr.raurar 4. t2 r**q,,'
5.
6.
\noanJ,/,m
q dafif,te)
vr(l{J;ruilaflfi u.uraJrrr, lvq.acalm scl48,nannl
oarra rr goualrslum sarcfarin) rt.r,u rq , EEuraIlI). I tioclt,lfn sd Mh d i n I iJq r arosa tpucru{osel -l }zcruorcgaladogucvtse/
e52(ii) e5z(iv) 95.$(i)
95,4(ii)
954{ul) 954(1v)
955 961
,Y5,,r.5*11[BHitKX
-18-
9. Pembawa (Caniefl
.
Pembawa (caniei adalatr batran te'nbahan pangan ya'g digurrakan untull memfasilitasi penanganan, aplikasi atau ,**r".*r balan tambatran pangan lain atau zat $a di datam pangan dengan cara melarutkan, mengencerkan, mendispersikan atau memodifikasi secara fisik batran tambahan pangan lain atau zat g)a, tanpa mengubah fungsinya dan tidali
mempunyai efek teknologi pada pangan.
sukrosaasetat@ Trietil
sitratmi@A
Propiten@ pouedtcrndtt
'l0.Pembenhrk Gel (Gehing Agenfl Pembenhrk Gel (Gelring Agenti adalah bahan tirnuatran pangan untuk membenhrk gel.
Asan alginat
leitffi@
xatriumdsin@
rauumat@
rdsiumdsina@ Agar-agar Karagen
@A
E@ Rumputlauteu@
Gom gqlan (Geltaigun) Gelatini(Edibte g@
Pektin 1
(Peci;ln.sJ
l.PembUih (Foaming AgenQ
Pembuih lFoamhq Agenti ad.alah bahan tambatran pangan unhrk
membentuk atau meaelihala homogenitas dispersi fase gas dalern pangan berbentuk cab atau padat.
Gom,carlthai@)
t,
ME\:TEiii KESEHAIAI\ REPUBLIK INDONE.$IA
-19_ l2.Pengahr Keasaman (Acid@ Regalatof .. Pengatur kea'e"'an (Aciditg Regutaroi adalah batran tambaha, pangan untuk dengasa.kan, menetralkan dan/atau oempertatrankan derajat keagorttal pangan. ',
1.
falsiu- t arton
2.
rr.r.r,sr.ilsr(,ltlt
3. 4,
natrrum asetat (Sodium aoetafe/ Aarsrurr aseEaf {)a@wn a@tate)
5. 6. 7. 8. 9. 10.
1?0(i)
l @dc clad)
rrncurr ural€l[, lmauc aadl Arr-uu r,q rarar Vwnu,nc a&d)
NatriumEltaT(rW)
rEslrr
uilsu.L lr(,rgssarm QEI{Eel
*
suurrr rrr.u &usLaf, V.-AmmOnlUm lAdAte) a---:LL2, ,.rsu srsaL salr EarBrrluya t(/Ifnc A@Cl And, itS SaItS/: 11.
, -:L-^ .rlrclL lwwn,c qclal .''r. quuurogen stuat ( D'odrum clthu drooen citratel
A -^-
1eq
-Dinatrium *ort citmte)
rrlrarnugl Burar
328 330 331(i) 331(ii)
33r(iii) 332(i)
U
lru(alsium sitrat (Thoalcu m citiate) Asam tartrat dan kalium hidrogen tartratTam P
333(ii) 333(iO
otas sium hg dro g en tartrute ):
AsamtArtratVW falir*
Uierug* t""rruJ
L4.
esam fosfat
15.
tt.Oi*
(
orthophosprro@
hidrog".
Natriumgalailxffij
tr Iehiumpl-malat(C@ 18.
327
dihg drcgen citmte) r r!f,,Eur,rrru. Burar ( J npolcutstum citr?;te)
and
16.
27A 296 297 32s 326
nsodium eitr?;tc)
r
-.ra uur qrrsqrogen $Erat (fotassium 13.
%o 262lil 263
asam adipatadr g Asam adipat (Adipic acid) X"tri.* adipat (Sodrum adipofes) Kalium adipat (PotasEla adip@
19.
tlatriumkarbo@
20.
N"Oir. Uiarng*
2L.
Kaliuo karbonat
(potassffi@
334 336 (r) 338 3s0(i) 350(ii) 3s2(ii) 355 356 357 500(i) s00(ii) s01(i)
MEI{T:Ri KE$SI|ATAN RAPUtsLiK iNDONE$IA
-2022.
23. 24.
25. 26. 27.
28. 29. 30. 31.
32. 33.
34. 35. 36.
Kalium hidrogen karbonat (Potassiunt hg drcgen carbonate) Am6nium karbonat lAmmonium u,rbonate) Amonium hidrogen karbonat lAmmonium hgdrcg en mrbonate) Magnesium karbonat lMognnsium urbonate) Asam hidroldorida lHy droclilaric acid) Natrium sulfat {Sodium atlplwte) I(alium sulfat (Potassrum ailpllo,te) Ihlsium sulfat lCalcium sulptate) 'Natrium hidroksida (Sodiunt hUdroide) Kalium hidroksida (Potassiunt hgdrortde) Kalsium hidroksida (hleium hg dtoxide) Magnesium hidroksida (Magnesium ltg drcxde) Iklsium oksida lCalcium ortde) Glukono delta lakton lGlue.orc delta lactonc) Kalsium glukonat (Calcium gluonate)
s0I6i) so3(i) 503(ii) s04(i)
507 s14(i) 515(i) 516 524 52s 526 528 529 s75 578
i l3.Pengawet lheseruatiuel pangan untuk mencegatr tambahan Pengawet (Presentativel adalah batran atau mengha.mbat fermentasi, pengasarnan, Pm$rraian, dan penrsakart lairurya terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
1.
2.
!r.
4. 5.
Asarn sorbat dan garamnya (Sorbdc acid and, its salts/: Asam sorbat (furbic acid) Natrium sorbat (Sodium sorbate) I(aliua sorbat (Potassiunt sorbate) Kalsium sorbat (Calcium sorbate) Asam benzoat dan garamrrya lBewnicaadand its salts)
200
20r 202 203
Asam benzoat lBenzoic acid)
2ro
Natrium benzoat (fudium ben",oate) Kalium benzoat (Potassrum bertmate) I(alsium bsrzoat (Caleiurn benznate ) ntit para-tridrolsibenzo at lfrhgl Paru' hg droryb' enzaate) tvtetit para-hidrotcsiU enznat lMethgl pam hg drurgb enn are) Sulfit (SulpMes,I Belerang dioksida lSulptwr dioxide) Natriua sulfit (Sodtum alJplute ) Natrium bisrdfit (tudium bisulphar.e) Nttriun aetabisr.dfit (Sodium metabixtlphit'e)
2LL
2L2; 2L3 2L4 2L8 220 22L 222 223
M E N?= F. i K ES E i-: frlr.tN REPUtsL,K iLlOrueS:A
-21 -
Kalium metabisulfit
lPotassium@
bisulfit (cffi bisulfit (pom-rGmmA
Nitrit
(
IGliumnirit
(poM
Natrium niffilsoa;arn
Natrium@
Kariumnitrat(.mffii +u*
propioE
.esam propionat
T@j
Nr.trUg proprc-atel
propionate)
Satsiumpropi@ Lisgdm hiarokto@fiffi 1
4. Pengembang (Rais
ing Agentl
Pagembang (Rarsrng Agentl adalatr bahan tambatran pangan berupa senyawa funggal atau carnpuran unttrk
meningkatkan volume adonan.
melepaskan
gas
sehingga
watrium@ Natrium hidrogen l<arb6ffi
hgdrogen carbonate
Amonium
Glukono (Dactrirc) Patiasetat
(gM)
1
si (Emutsifier) Pengemulsi (Emutsifier) adalatr batran tambatran pangan unhrk membanflr terbenhrknya ceinpuran yang homogen dari dua atau rebih fase yang tidak tercrmpur seperti minyak dan air.
5. Pengemul
[Ei'ffitIfii,tiffiX -221.
Bers
Arar
uurlaL lvq,aclum carDonfrel
'170(i)
2. 3. 4.
322lil 325 327 331(i)
5.
6.
33l(ii)
7.
r
rurrauru
[r slrrar
I
I fl.soo,rum c,,tmte)
33l(iii)
8.
332(i)
9. 10. 11.
.v.v..vrre*rr*rrr r,uErlr lmonosoalum orilwpllosphfre)
12.
- - _-E$.s..
i"/fi""T o'zTpTsp q
l"-i:;:'r-'"r":'-1" r rvercr.L t t r usocarum
onrcp nosplute)
13.
14.
iE i6:
n
ii"rt-'
i& 19.
20. 27. 22. 23. ry. (aa* 24. l:o** 25. 26. 27. 28. 29.
i
,'-:il,=i5'*""' rvAus
t
llrGr,srao-t
peqn guml
4t6 422 428
ffi"
ffi
Polissrbat +O morwpalmitate)
\: WemU
31.
32.
33e(ii) 33e(iii) 340(i) 340(i4 340(iii) 400 401 402 404 405 406 407
4L2 413 414
ffi @
. vsDvrueL
33e(i)
4LO
lvqut gutrll L ltrugucclfan aumt
Goe;'abia-ffffi
30.
332(ii)
"o
tv ow
rruru
FffijFea;i,-:
eTg
?ne q(!. sorbitadl m.orlpolede) (ZU) s?rbitan morwstearate)
sB
432 434 433 435 436 440 44s (iii)
i
V=rirrEF,i KES*ijAiAN REPUBIiK :I:D?t\iES;A
-23-
Dinatrium difa 34, Tlinatrium difosfat Tetranatrium ato 56: I erEularum clrrostat (ireaupotossium diphosplwte) 37. &r.ulurrrrrur quoaraf Vt@uAum cliplwsphde) 33.
460(i) 450(u) 4S0(iii)
E
45O(v)
450(vi) 4S0(vii) 452(i) 4S2(ii)
W
38.
39. eruosrar, I poatum pa Up nosp lute ) 40. Katium polifosfa 4L. -;--lget^spt 42. n a rum poruosrat (caldum polgplosptntes) 43. r r K rorsrs[arrx lmtctocry stn lline celfuIose ) 44. 45. rvreur ucrulosa lMetnAl ehulosa) 46. 47. r sq vsDryr t,'1ru ulef,u serurosa VTgcltoxyptopgl methyl cellulose) 48. BUt metit set 49. Berulosa (bodluTrt mrborymethgl celtulose) 'ru r
"t")
r
selulosabubu[@
50.
Asam miristat,
_
465 466
patni
aro-aii
ftalsium, kalium, dan natrium (Ca, K, Nall (Mgristiq palmitic & stearic acids and sodium (C? K, Na) Satts)
51.
52. 53. 54. 55.
tlwir
452(iii) 452(iv) 460(i) 460(ii) 461 463 464
calcium, potassium and
Garam-garam
-
dan natrium (Ca, K, Na) fsalts of oleic aeidwith calcium, potassium,.and sodium (&., K, Na)) Mono_dan digti offang acids) Ester asanl lemak aan acid esters of glgcqol) Ester asam lemak d acid esters of glgwol) Ester asa"n lemak d acy\:sterc of glgeqol)
470(ii)
471
472a 472b 472c
56.
Esteras'"nlemalcd@
472e
57. 58.
lDiaceVltaric andfaWa acid esters of gtycerot) Ester sukrosa asarrt Ester poligliserol asam le
473 475
acid,s)
59.
Ester poligliserol asem
ffi
476
ME:f
ERi KE$EI.:AI.AN
R'PUS!.IK iNSCNESIA
-24-
60.
(Polgglgerct estei Ester propileir
offatty
477
acids)
Natrium stearorl-2-l 62. Ester Sorbita'aS"r.
61.
481(i)
Sorbitanmonoste@
491
oororEarl rrrstearat 1&rbitan tristeamt) 63.
64.
Lilinkandelila(,cffij
65.
Polidekstrosa (Polydextro6 PatimodiEkasi as@ Pati pucat {Bleaclwd staffi r.lu urri[(ralrl lvxlavBa sulrcnl
66. 67. 68.
492
Malam lBeeauax)
061
ffi
1200 1401
1403
t404
69. 70.
1405 1410
7t. 72.
73. 74.
75. 76, 77.
..
vereu u1r.r.u rtrurtrr Vnospnnned CUSbfAh pfio9ph/IteS)
ffiLr a crrrf
AoerU@red distruneh
phosplnte)
tDrarcn aewtel vrP1.r .aGrrp.ru Lqraseulasl lAew baed clistarch adioatel
Hiarokipropit Uiaroksipi plosplwte) 78. Pati natrium oktenilsuk@ 79. 80.
sttccitwte) Asetil pati oksidasi lA@ Natrhtm kaseinat (Soffi
casw
t4t2 1413
t4t4 L420 L422
l4l.o L44.2
1450
ia51
i 1
6.
Pengental (ff*e*etter) Perrgental (lhiclcene) adalatr bahan tambatran panga:n
viskositas pangan.
Kalsium ase'tat
@M
unhrk meningkatkan
r}4EN.I.ERi K;SEHATAN
RAPUBLIK INDONESIA
-25Propilen glikol alginat lPtopyletle glg aT algirlnte) Agar-agar (Agar) 10. Karagen lCo,rtogeenan) 11. Rumput laut euctreuma otrahan (processed eucW seauteed) L2. Gom klcang lokr.rs 13. Gom guar fGuwgam) 14. Gom tragakan ll,ragaefth gum) 15. Gom arab (Arubicgum) 16. Gom tanthan(Xanthan Wm) ; L7. Gom karaya lKaregagum) 18. Gom tara (Tara grum) 19. Gom gelarr (Gellan gum) 20. Gom gatti (Cumgltatti) 2t. Gliserol (Glgcerol) 22. Gelatin {Mible gelatin) 23. Pektin (Pedins) 24. Ester gliserol resin ka 25. 26. Gama-Siklodekstrin (garnma-Cy clodextrin) 27. Selulosa mikrokristalin ( 28. Selulosa bubuk lPoutdered cr;tfubs4 29. Metil sclulo sa lMethgl ellulose) 30.. Etil seluloss. lHthgl cr;lfulose) 31. Hidroksipropil selulosa 32. Hidroksipropil metil seluloea lfiyditqpopgt@l elluJose) 33. Etil oetil selulosa lMethgl ettryl crlllubse) 34. Natrium karboksimetil selulos a lfudium urboxU@ 8.
lu)5
9.
406 407 4ATa
(ffi6ean@
ellulose) 35. Natrium karboksimetil selulosa hidr-@ urboxymetttglellulose,enzgmaliq.llghgdrolgsed) 36. Mono dan digliserida asam lemak {Mono- ant diglgerides offaW acids) 37. Kalium klorida (Potasslum chloride) 38. Kalsium klorida (Calcium chloride) 39. Kalsium sulfat (Calcium anJpttate) 40. Iklium hidroksida (Potassium hg dtoide) 4L. Bromelain lBromelain) 42. Polidekstrosa (Polydeudrosesl
410 4L2 413 414 415 4L6 4L7
418 4L9 422 428
40 445 (iii) 457
458 460(i)
460(4 461 462 463 464
465 466 469
47L 508
509 516 525 1101(iii) 1200
HElJFfirEBffnsr
43.
Dekstrin
@ ffi
44. 45.
toe@ cidtreated starch) eePB las,wf.,Lv Lrvuteq stqrcry
G. 47. 48.
p"u
4'
t
lJLCLrCnl
-oo;nr. .vsrqu uuu t w5 Lurcn P nosp tufie ) -
50.
L402 1403 L404 140s 1410
L4t2
BT 52.
1413
L4L4
53.
t420
B1:
55. 56.
Iigromnpi --.wv^srrrvy*
Lupau rosrar Wgdrcryprcpgl distarch pltosptnte) - E- .-*s.u vl.surnrurssrrrat {Drarcn soclium octengl sttc,inate) yqs v^s.rr.r.ur pawlyurea orclcll"Ecl starch)
57. 58. 59. 1
i4oo 1401
lwq.qrtL
L422 1440
t442 1450
1/t5l
qa,.l'u,lllgl
s lhtrmil:,g Agenfl Pengeras @rrmitw Ageni adaratr batran tambahan pangan untuk mernperkeras, atau mempertatrankan jaringan buatr dan BaSnrran, atau berinteraksi dengan batran pembent,k git rrrrh.r-u-perk.at gel.
7. Pengera
Itulsium laktat fCa lcium larirate) TrikalBium
ffi
Kalium ldorida (potassium chtoride) IGlsium kloride r (Catcium chtoridc) Kalsium sulfat (Calcium sutphate) Kalsium glukonat (Ca lcium gluonate) 1
8.
Penguat rasa (Flauou r enhancer)
Penguat Rasa (Flauanr enhancer) adatah batran tambahan pangan uahrk memperkuat atau memodiEkasi rasa dan/atau aroma yang telatr ada dalam bahan pangan tanpa memberikan rasa dan/atau aroma ba*..
Xs$,Js$'#BefiffiX
Asem Lglutamat dan garalrnya (LGfutanic acid and, its Asam Lglutamat (L?hnarnic add) Mononatrium Lglutamate (ltfonosoffi bghtuiilttn atq Monokariua L, glutamate (Monopotossrun I_ gtutaG) Katsium di-Ldtutemat /Cclslum d!-I*duta mate)
esam S'-gUanilat (SLGI anglic aca) Dinatrium S'-guanilat (Dsodiunr Sr guanglat4 Dikalium S'-guanilat (Awt assium i;Kalsium S,-guanilat (Calcrulrl S,_ gnmngtatel
4t -d
fr"
Asam 5'- inosinat (S,-Inosinic acid) Dinatrium S,- inosinat (Drsodiu m S,_ itwsinate)
*lts}
Dikalium S,-inosinat (Dpotassiui- S' _ itwsinrrt4 Kalsium 5'- inosinat (Calctum Slinosinate)
Garan-garan dari S,- ,iUooutot"oUAa (Salts ribonudeotides)i
Dinatrium 1
9.
of
S,
S,- ribonukleoffi
Peningkat volume. /Bu lkittg Agent) Peningkat Vgluae (futking Ageni) adalah ba,tran tambahan pangan unhrk merdngkatkqn volume pangan.
laktat Asam
(Sodiuiffij
atglnaT(ebiM)
Natriumatginat @@j Propitengtit
osmtxaeakarltrj'ctr,@il, (Ambic gam)
MEi$TERi KESEI1ATAN
R=PU8'.IK]NDOIiESiA
9o!o
10.
!rr"y"
1Xo*
11.
12,
ruser rwaun fltarcrocrystalline celfulose)
13.
esrrrrrrr'il uu otll( (olDd€l€r @lluloset
@ @ r.s
t4, 15. 16,
r
'iJose)
,e)
vss.1,r rr1.,u rrreEu sslulosa
cellulose)
rlv
L7, Natnum karboksimetir seruroea
ellulose)
clroxyptopg I methg I
1@
rvrerre qan qrgusenoa asafil
18. 19.
len?k (Mora- and. diglgerides offa@ acids) Aalsruru rluual (L;ancum sr.ilplute)
20.
Polidekstros a potg a";lcTtrls es)
2L, 22.
-
23. r ecr l,uu.lL lE Ggcnea slclrciat 24. rchl 25. r Lr r.n ruraat enann flrllzvmeOl tredcd starch) 26. rvrurrupau rssrar, gaon,ostarcn pfusplwte) 27. rrlP.i.r_r resraf uJtswlrcn pnoq)rwfu ) 28. Fosfat dipati toit 29. ltp"ti fosfat tar 30. 1!y qv .asrp.r,L ut;rassruast IAce[V Mtecl Cli9tarell- Odipate) 31. HiarohipropU paU 32. ruqr(,rf,,srpropu qrpau to{rtat (IIg dtoxgprcpAl distdjrc/1
@
plasp}rarte)
'
416 445 (iii) 460(4 460(O 461 462 464
466 471 516 1200 1401 L4o.2
1403
1404 1405 1410
L4t2
iaiS 1414
1422 i4.40 L442
n gtubiliz.erl Penstabil lstabilizcrl adatatr bahan tambahan pangan unhrk mensta,bilkar{ sisten dispersi yang homogen pada pangan.
20. Penstab
Kalsium lurbonat ( Calcnrm Kalsiumasetat
lC@
w"oi* diniartg* *io
M=NTER! KE$EHATAN
REPUBUSdl{DoNEs;A
8.
Dinatrium monohidrogen sitrat citure)
(Us@
Trinatriumsitr atfrr:.r,oahnr.i@ 10. Kalium dihidroge n staa@@ 11. Tri}
9.
Mo4onatrium,fost 14. Dinatrium fosfat tDs;a@ 15. Trinatriug fosfat 16. M onokalium fosfat lMonopotosi@ 17, Dikalium fosfat ( Dipotassiui 18. Trikaliulo fosfat ( ftipotass ium oAlapltosphote) 19. Kalsium fosfat lCalcium phaspfrliesl, Monokalsiua fosfat lMonoealaium oftftoittospltdej Dikalsium fosfat (Dcalcfa m orthoptaspltate Trikalsiu:n fosfqt lTtiu.leium 20. Asam adipat (Adiprc aadl 2L, 4!9a alginat lAtginic acid) 22. I"trrgalginat 23. Kalium alginat (Potassizm a@) 24. Kalsium alginat (Calcium atginatq 25. Propilen glikol atginat lhopgletu gEA@ 26. Agar-agar (Agar) 27. Karagen (Cartageenan) 28. Rtroput laut euctreurna ot*aa@ 13.
ffvisodfum@@ W
oW
tSffi@
29. 30. 31.
32. 33. 34. 35. 36.
37. 38. 39. 40.
4t, 42.
seauteed) Gom kacarr g
loku{ @
b e an
God guar l@targum) Gom tragakan ll\aga@nth gun) Gom arab @rab6gum)
M
Gom xantlun lXanilnn gum) Gom karayl (Kamgagam) Gom tara (Tamgum) Gom gelarr lCiellan gfrm) Gom gatti (Atmghotti)
Gliserol lGlgercl) Gelatin lMible getatin) Pelitin lPedins) Ester gliserol resin kayr (Glgerct estq of utooa@ Dinatrium difosfat (Dbodium aip}rlipttrlte)
3s1(ii)
33Uiii) 332({ 332(u)
333(iii) 339(i) 33e(ii) 33e(iiil 340(i) 340(ii) 3406ii) 341 341(i) 341(ii)
34Uiii) 3s5 400 40L 402 404 40s 406 407 4O7a 410 4L2 413
4t4 415 4L6
4t7 418 419 422 428 440 44s (iii) 450ti)
M=]{TERi KESEHAiAN*
REPUB'-iK Ii\DCN:=S:A
-30-
43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51.
Td"atdum dtfosfa arra.uru , quosrar ( 1 eerttsoawm diplwsplwte)
a r.uq
quosraE
(z
errvrotassium diplwsphate)
57. 58. 59.
450(vi)
451(i) 451(ii) 452(i) 452(ii) 4s2(iii)
pvurulrrilL [rorcs$urn WIUD hosDhadet poruosrar (uoalum mlcium
Polgplwspltates)
v -. .. e-.>.uf,rtrucrrsrr:n1961/n/I?.C-Oldodertrin)
vv-E.vee
....
^. r,o'r rlrl.ruur {lrztrcrccrystunne @,lfulose)
eBvs
1.
vtt)Leteq, Qewuaosel
IJi,{*t--:
60. 61.
452(iv) 457
458 460(i) 460(ii) 461 463 464 465 466
ulutraurreros I Lrcs@nnellose sodium I lr,nruulstruueEu SclluoSa nKrOuSa enzfull (sOdiUm
468 469
,r,r
.lBrrqsr
-
usruresa lMetngt etnVl @llulose) ,rrr ssrulooa 1Doa,tum erborynet@
elfulose) 62. 63.
a50p)
rrruur cruoarar trtocl taum cltpltosplute) .lfipolgplASphfre) rlaLr rrrrlr Lnpeurosral, [D'OAtUm
polgptwsplute) 52. r*DrLr.r. P,ruosraE IYW 53. 54. 55. 56.
4s0(iil 4S0(iii)
mrboxymettryl tnlhtlose, enzwnaticalla hu drclu saedt 64. .Nru.trr rnrrtsf,aE, palmrtff oan stearat dan garamrnya (kalsium, kalium, dan natrium Fq & Na)(Mgristic, palmitic & steafic acids andtheir q.lciutn" potassiwn, ard Fa, K, Na) satts) 65. \r.rrurrr-gar€uu oan asam oleat dengan kalsium, kalium darr natrium (Ca, K, Na) (Salts of oteic acid. with calcium, potassium, and. sodium (Ca, K, Naf 66, rvrurre qan
470(i)
:g@
470(O
47t 472a 472b 472c
M=NTeRi KE$;irATAlr
REPUBi.iK IN}C?{ES:A
-31
70. Ester asa'n
7t. 72.
-
temr
it-
(Diacetyltaric andfaW acid esterc of aluerclt selv. lrvuEussr(,r asEru nslnorcat terintercstcrifilgsi (PolgglAcercI esters o{ krtetestertfied ricinoteic acid) rlarr rrrrrr rr,arrlonaf, Eiocfium @rbonnte)
73. 74.
.-
p su
r1..rr
75.
uurrar, (rotq,ssdlm @rhon af'€s )
76. ruvrurrrrr narponar lAmmonrum qrborwte) . s.v.g*s ull trtssrr Karoonar qlnrnonum hgdrogen
77,
carbonate)
80. 81.
Aanrum Klonda Fota.ssfi//7,. cliloride) o
82. 83. 84. 85.
plwsptnte) 102. Pati natriun
suuirwte) 103. esetil paU okii
s0o(i) soo(ii)
s03(i) so3(ii)
508 509 516 525 526 528 901 1101(ii) 110UiO L20o 1400 1401 1402 1403 1404 1405
u.r.L | \,u.cturTl sulP llite )
86. 87. 88. Pre4lnr6l 89. uvrrru r a.saul ft@a lreatecl sta;rch) 90. r qs rrr,u,Lrrrrxtrrur pasa lilrawefieateil starch) 91. 92. r 4Lr ul{.sr(rasl (teDaatzed st,,rch) 93. 94. 95. vrlrqu ruE.l,.rL u.r1"5 Lclrcn p nosp llfrel 96. 97. 98. 99, 100. uw vArrr,Pr upu pau Fg aroxgprolry I starch) 101. HidroksipropU
476
50ui) s01(o
mrbonate)
78. 79.
472e
1410 L4t2
,mi-
1413 1414
1420 L422 1440
w
r4Ed 1451
i
HEl"Isfir$BB'^fr'*X
2 1. Peretensi
Warna (Cotottr Retention Agent) Peretensi warna {corour Retentbn Agen| adalatr batran tambatran pangan yang dapat mempertahankan, menstabilkan, atau memperlnrat inteneitas warna pangan tanpa menimbulkan wama baru.
Perisa (Flauouringl
Perisa (Flauwringi adalatr bahan tambatran pangan berupa preparat konsentrat dengan atau tanpa qiudan perisa (ftatmtring adjuncQ yaag digunakan unttrk memberi flavour dengan pengecuarian raaa asin, manis dan asam.
(Flauwringl fT"u 1. Perisa
ala-i;
dikelompokkan menjadi:
2. Perisa identik alami; dan 3. Perisa artifisial.
Kelompok di atas dq2at terdiri dari sahr atau rebitr jenis yang ada dalan tabel berikut.
Bahanb
W
adalah batran bakrr yang berasal dari hrmbuhan atau hewan yang cocok digunakan dale'n penyiapan/pembuatan/pengorahan perisa atamt' Bahan baktr tersebut terrnasuk bahan pmge, rempatrrempah, herbal dan sumber tumbuhan rainnya ,*rj tepat unhrk aplikasi yang dimat<sud. Antara rain bubuk ;".;g: bubuk cabe, irisan daun jcruk, potongan daun salaa, irisanjahe. adalah batran yang disiapkan atau diproses untuk memberikan flavdr yang diperoleh melalui proses fisik, mikrobiologis atau enzim",i, ;J
*;ffiJ;ffiffiffi' r;ilTr:ffii:ffi
batran po,s"r, langsung atau setelah melalui proses pengolahan. Bahan tersebdt sesuai unttrk konsumsi manusia pada kadar penggunaarurya tetapi tidak dihrjukan untuk dikonsumsi ra,gsung. Antara rain omnge oil, tea etcbad, paprilca oleoresfin, ct:rler;e poutder, geast ertmd.
Hs$'r5fisfiB?,i+'$X
Perisa
asapls@
adfah prepa'at perisa yang dipcroreh dari kayu keras term,asuk strbuk gergaji, te*purung dan tanetnalr berkayr ;;;il; mengalami perlak,an dan tidak terkontaminasi meutJ';;[
pembakaran yang terkontrol atau distilasi kering .o" o.rrlrir-JI uap yang sangat panas, da' serar{utnya 1:t*" dikondensasi serta fl aro, yarrg diinginkan. %atkan
p" adalatr preparat perisa dari ba'an atau canpuran u.rr"r, y"r,t afl11 pangan, atau yang secara arami terdapdt dala.m pangan atau diijinkan Aigunatcan dalarr, ,"*Or"irr'-fffi hasil proses panas, pada kondi"i y*rg setara denga, suhu dan waktu tidat< lebih dari 180'c dan ls ;""it serta pH tidalc lebih dari g,o, antara lain perisa yang dihasilt
":.:lt"it jj}:^lryatcan
amino.
23.Perlakuan Tepung (Ftour Tteatnerrt Agenfl Perlak'an Tepung lFtour TreaturcntAg"iq adarah batran tambahan pangan yang ditambahkan pada tepung unttrk memperbniki wama, mut' adonan dan atau pe.anggangan, teraasuk batran adonan, pemucat dan pematang tepung.
ilililg
Lnmoniunffii
laAate)
Anoniunkt@ xatsiumsutr@ rdsium
(SodiumstearcgE@)
oksiaa{tjtI;ffi;@
1:A1ilFu. ltaruorri @tpy;!^g l 6 f*^
B
*tt"
" o -Amilase aal," e, fiom Aspergitlus oryzae, var. ) o-Amilase
t
"t- ^f"*ris
(urb ohg dra.s e)
dariBaci*u@
Amulas
e ftom Bacillus st?aroilurmophilus ) a -A:nilase Arri foa dinyatakan dalara Baciltus subfilis (aipha_Amglase from Bacilfus stearothermophilus eqtrcssed in Bacitt,s s,btitis) cr -Amilase dati Bacillu Bacillus subtdlrs/ a-Amilase aari aa dalqrn B acillus subtilrs ( atplw-Amglase Baeittus
fum
HE$,'5i!BTBB..tr$X
e4tressed in Bacilht i iitEd@
ftease
a
l101(i)
*pe,rgittus oryrue, uar) Papain (Papffi) Brometain
110UO
(@
24.Pewarna (Colour) Pewarna (colwfl adaratr baha, taobatran pangan berupa pewaraa qlemi dan pewarna sintetis, yang ketika ditambahka, .t"u a"puLsil
Pewarna
Colottt)
Ar"-i
;
.lNaturar cotour) adalah pewarna yang dibuat melarui proses ercstraksi, isolasi, atari aeJivausaJ-i"*""i" p""urr) -"; tumbuhan, hewalr, mineral atau sumber atami identik alami.
llil,
termasut< pewarni
KurluminCL@ Ribollavin s,-
nam]Gm
ard. cochirrctil e(ttafrX,
sythEtic)
CI. No.
ZS4Zi@
Karnin.cI-@
coctrineal No, 75470
lsorofil cl. I.[o. 758tOEm;;@ .uvrL'r.. sarl Klorofil dan Krororrra kloroffiGbi$ tcmbaga kompleks CI. No. ZS8IO (Chlorophglls and chlorcphyttha conOer ompletces) Karamel I (Caranet IKara'nel III Kararnel lV amo ammoniaprocess/
Karbontan@ neta-karo beta(uegetable))
Ekstralc
anatoEfEm
exfa,cf"s, bixin based)
l
MENTERI KESEI.{ATAN REPUBLiK
B{DONEs:A
(Carotercids): Beta-karoten tsin
(Blalceslea trispora))
Beta-apo-8 Carotena.l)
ester dari
beta-apo-graffi
19825 (beta-apo-8, -Carotenoic acid, ethgt ester)
CI. No. 77891 Pewarna Sintetis (Wrflhetb Cotottt) (synttretic corout) adatatr pewarna yang diperoleh secara
:trffiffitels
CI. No. Lgt4oM K"1tngtmino@
CI. No. 15985 Sur?set
t<armoisinmm Ponceau4RcI.@ P4qo"irrCI.No@
gEmI6
allura Cl. No.J60BS . No.73015 (I/dib@ eiru berlian-FCFTfN; Hijgu F.Cf' Coldat IIT CI. No. 20285 fB;r;E
blue FCF)
25. Propelan {propellang
Propelan (hopenafil adalah bahan tqnbahan pangan berupa- gas ' o--- unt.r$ mendorong pangan keluar dari kemasan. Nitrogen Nf@ert)
Plritroseamo@ Proparra
(@atxe)
-l
t
MENTERI KE$bhATAN REPUBLIK INDONES;A
_36-
26. Sekuestran ( Seguestrant)
selinrestran (sequestrantl adalah batran tambahan pangan yang dapat mengikat ion logam polivaren unhrk membentuk -kompleks
meningf
Kalsium dinatrium e disodium ethglene diqnine tetro tsopropil sitrat flsopro@
acrltrartrl)
Natriumgutcon@
rarumguton@
MEMERI KESEHATAI.I
ffi: .'*\.xW/-' Qrn
*6-q
""r*rgg
-l
I
l
.l
q
H5$*SfitIn'=**-37 I,AMPIRAN
II
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 033 TAHUN 2012 TENTANG BAHAN TAMBAHAN PANGAN BAHAN YANG DII,ARANG DIGUNAIGN SEBAGAI BTP
Asam borat dan senyawanya (Boricacid) Asa:n salisilat dan garamnya ( acid and, its salt/ Dietilpirokarbonat (Dethylpgrocarbo nate, DEpC)
Dulsin {Dvtlcin) Formalin pbrma ldelq de) Kalium bromat (potassiurn brcmate) Kalium ldorat (potassiuzlt cltlotfie) Kloramfenikol (Cltlommplwnicot)
naad ueget;ile oits) Nitrofu razon (Nitrofurazone)
Dulka+ara (Dtlcamam) Kokain (Comine) Nitrobenzen (Nitrcbenzatw) Sinamil arrtrarlilat
/Ct
nnamgl anttvanitate)
Dihidro safr ol (Dihg dros afrote)
Biji tonka (lontea bean) Minyak kala:nus (Calamus oit) Minyat< tansi fiansy oill Minyak sasafras (Sasa"ftas oill