MENJAWAB BUKU “MENJAWAB DOKTRIN TRITUNGGAL” KARANGAN FRANS DONALD Oleh: Sonny Prayitno
Halaman 78-80
Yesus Maha Tahu dan berkuasa Membuat Mujizat KLAIM TRINITARIAN: Kitab suci menunjukkan bahwa Yesus mempunyai sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh Allah sendiri. “Yesus mengetahui pikiran mereka” (Matius 9:4, Matius 12:25). “…Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia” (Yohanes 2:24-25) “...Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan dia” (Yohanes 6:64) Di ayat-ayat itu jelas terbukti Yesus bisa mengetahui pikiran dan hati orang. Kalau dia bukan Allah sejati tentu Yesus tidak bisa maha tahu seperti itu, bukan? Yesus juga maha kuasa, buktinya dia dapat membangkitkan orang mati (Lukas 7:14-15) dan melakukan banyak mujizat-mujizat lain yang luar biasa.
JAWAB: Tidaklah tepat kalau dikatakan Yesus itu maha tahu. Yesus memang tahu banyak hal di sorga dan bumi [karena dia sudah diberi kuasa sorga dan bumi, Matius 28:18] tetapi dia jelas tidak maha tahu, buktinya tentang hari kedatangannya yang kedua kali dia mengaku tidak tahu, bahwa Bapa yang tahu, “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri” (Matius 24:36, Markus 13:32). Kemudian kalau Yesus bisa tahu pikiran dan hati orang dan hal itu sertamerta dijadikan bukti bahwa dia Allah sejati, lantas bagaimana dengan Petrus di Kisah Rasul 5 dia juga bisa mengetahui hati dan pikiran Ananias dan Safira, apakah itu artinya Petrus juga adalah Allah sejati karena dia tahu hati dan pikiran orang? Tentu tidak, bukan?
1
Kemudian soal mujizat, itu adalah karena telah diberi kuasa oleh Allah, Petrus juga bisa menghidupkan orang mati (Kisah 9:40) dan membuat mujizat. Demikian juga Elisa, mayatmayat yang kena tulang-tulangnya bisa hidup kembali (2Raja 13:20-21). Yesus ‘sakti’ saat masih hidup, sedangkan Elisa ‘sakti’ ketika sudah jadi mayat dan tulang. Nah! Siapa yang lebih hebat? Kalau perbuatan Yesus dikatakan ajaib, maka Elisa tampaknya lebih ajaib daripada Yesus. Dengan diberi kuasa dari Allah (Matius 28:18), Yesus bisa menyembukan orang buta, Elisa juga bisa (2Raja 6:17,20), Yesus menyembuhkan orang kusta, Elisa juga (2Raja 5:10-11). Semua Kuasa dan mujizat sumber-asalnya dari Allah (Mazmur 62:12). Yesus, para rasul, Elisa dan para nabi, mereka tahu banyak hal dan berkuasa, tapi mereka TIDAK Mahatahu dan Mahakuasa! Tahu bukan Mahatahu, berkuasa bukan Mahakuasa.
Jawaban: Kemahatahuan Yesus Klaim Unitarian untuk membuktikan ketidak-Mahatahuan Yesus karena “hanya Bapa yang tahu”, sudah dijawab oleh Pdt. Budi Asali dalam perdebatan dengan Unitarian di Surabaya tanggal 8 Maret 2007. Beliau menerangkan bahwa Yesus berkata “hanya Bapa yang tahu” karena ayat ini menunjukkan tentang kemanusiaan Yesus. Ada ayat-ayat di dalam Alkitab yang menerangkan kemanusiaan Yesus dan ada ayat-ayat yang menerangkan keilahian Yesus. Ayat-ayat yang menerangkan kemanusian Yesus tidak boleh disilangkan untuk membuktikan dia bukan Allah dan sebaliknya, ayat-ayat yang menerangkan keilahian Yesus tidak boleh disilangkan untuk meragukan kemanusiaan Yesus.
1
Penulis mengajak Unitarian membaca ayat-ayat berikutnya di kedua Injil tersebut yang
tertulis demikian: 42
43
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya
2
44
dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." (Injil Matius 24:42-44, TB-LAI).
33
"Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan 35 tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang 36 malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta, supaya kalau ia 37 tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!" (Injil Markus 13:33-37, TBLAI). 34
Kedua penulis Kitab Injil tersebut mencatat hal yang sama, bahwa setelah Yesus mengatakan “hanya Bapa yang tahu”, Yesus melanjutkan perkataan-Nya yang diulang-ulang yaitu berjaga-jagalah. Jikalau pada saat itu Yesus mengatakan dengan sejelas-jelasnya tanggal, bulan, tahun berapa Dia akan datang kali kedua, maka ayat untuk berjaga-jaga ini tidak akan ada dan kalaupun ada, untuk apa kita harus berjaga-jaga menunggu kedatangan-Nya kali kedua? Lalu ayat “hanya Bapa yang tahu” bermakna apa? Ayat ini bermakna adanya tuntutan ketaatan dan kesetiaan dalam menanti kedatangan Yesus kali kedua, karena itu adalah bagian orang percaya. Begitu pentingnya hal ini, maka Yesus mengatakan secara berulang-ulang. Sedangkan tentang kapan kedatangan Yesus kali kedua itu adalah bagian Tuhan. Dengan demikian, ketika Yesus berkata “hanya Bapa yang tahu, Anak tidak tahu” menunjukkan bahwa Yesus berbicara sebagai manusia, karena Ia adalah pengantara Allah dan manusia, Ia ingin umat-Nya taat dan setia yang diwujudkan dengan senantiasa berjaga-jaga menanti kedatanganNya.
3
2
Unitarian percaya bahwa Allah telah memberikan segala kuasa kepada Yesus (Matius
28:18), yang dulunya malaikat. Lalu kalau demikian, mengapakah sampai bisa muncul ayat yang menyatakan “hanya Bapa yang tahu, Anak tidak tahu”? Jika demikian berarti tidak semua kuasa diberikan kepada Yesus, karena Yesus tidak tahu dan hanya Bapa yang tahu. Dengan pemahaman Unitarian, maka Unitarian akan hancur-hancuran menjelaskan harmonisasi kedua ayat tersebut!
Yesus Berkuasa Membuat Mujizat
1
Tentang kuasa Yesus di mana Yesus diberikan segala kuasa oleh Allah Bapa (dengan dasar
pijakan di Matius 28:18 dan Mazmur 62:12), dalam hal ini Frans Donald terlalu nekad untuk membandingkan Yesus dengan para nabi dan rasul dengan mengatakan “Yesus ‘sakti’ saat masih hidup, sedangkan Elisa ‘sakti’ ketika sudah jadi mayat dan tulang. Nah! Siapa yang lebih hebat? Kalau perbuatan Yesus dikatakan ajaib, maka Elisa tampaknya lebih ajaib daripada Yesus.” Kiranya Yesus yang dianggap Frans Donald kurang sakti itu mengampuni kelancangan Frans Donald! Pemahaman ini juga telah membawa Frans Donald kepada konsep mistik perdukunan, di mana tulang Elisa dipandang berkuasa untuk membangkitkan mayat. TUHAN-lah yang menghidupkan mayat ketika bersentuhan dengan tulang Elisa. Namun Yesus dalam bermujizat bertindak atas kehendak Dia sendiri, rasul-rasul dalam bermujizat bertindak “dalam nama Tuhan Yesus” dan para nabi dalam bermujizat karena mereka disuruh atau dalam doa kepada TUHAN.
4
2
Unitarian begitu senang sekali dengan ayat Injil Matius 28:18 ini, padahal pengertian ini
malah menghantam balik pemahaman Unitarian: Karena segala kuasa sudah diberikan Bapa kepada Yesus, maka tidak bisa terhindari bahwa Yesus sama dengan Sang Pemberi Kuasa, yaitu Bapa. Tidak ada perbedaan kualitas sama sekali antara kuasa Yesus dan Bapa, kalau ada perbedaan kualitas berarti Allah tidak memberikan segala kuasa-Nya kepada Yesus. Dengan demikian pemahaman ini tidak bisa tidak harus masuk ke dalam pengertian bahwa Yesus sederajat dengan Bapa, karena sederajat maka tidak bisa juga dihindari bahwa Yesus adalah Allah, sama seperti Bapa adalah Allah. Pengertian yang tak terelakkan adalah Tritunggal.
Orang-orang Yahudi pun mengakui bahwa Yesus Kristus sangat banyak melakukan mujizat:
"…Apabila Kristus datang, mungkinkah Ia akan mengadakan lebih banyak mujizat dari pada yang telah diadakan oleh Dia ini?" (Injil Yohanes 7:31, TBLAI). Banyaknya mujizat yang dilakukan Yesus adalah bukti nyata bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan oleh TUHAN. Karena Yesus adalah Mesias, maka tidak bisa dihindari bahwa Mesias itu adalah TUHAN sendiri. Penulis yakin Frans Donald dan Unitarian menolak kesimpulan akhir ini. Namun kalau Frans Donald dan Unitarian benar-benar konsisten untuk “ayatnya bicara apa, mari kita taati”, penulis mengajak agar sikap konsisten itu juga diberlakukan di ayat berikut ini: “…Bukankah Aku, TUHAN? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!” (Yesaya 45:21, TB-LAI). “Hanya TUHAN saja Juruselamat” dan ayat ini belum berhenti sampai di sini, masih ada lanjutannya: “tidak ada yang lain kecuali Aku.” Janganlah Frans Donald dan Unitarian mengambil sikap tegar tengkuk sama seperti orang Yahudi yang menolak Kristus. Ayat-ayat yang menyenangkan pendapat Unitarian akan 5
dipegang sangat erat-erat sekali, sedangkan ayat-ayat yang menyangkal Unitarian akan dihadapi dengan sikap tegar tengkuk dengan memaksakan ayat-ayat tersebut sesuai pendapat Unitarian, yang dalam ilmu bibliology disebut sebagai eisegeses. Pengutipan dari artikel ini harus mencantumkan: Dikutip dari http://www.geocities.com/thisisreformedfaith/artikel/unitarian-fd-mahatahumujizatyesus.html
6