Doktrin Tritunggal: Menyembunyikan Kasih Ilahi Menyembunyikan Kasih Ilahi Doktrin Tritunggal dirancang oleh Setan untuk mengalihkan perhatian dari Bapa Yahuwah dan menyamarkan ungkapan kasih ilahi yang dibuat di Kalvari. "Itu sebuah keajaiban!" seru Perempuan itu. "Dia sakit berat, sangat parah. Seorang biarawati memberi saya buku kecil ini; Saya masih memilikinya, di sini, di dompet saya. Ini tentang Bayi Yesus. Dia mengatakan kepada saya untuk berdoa kepada Bayi Yesus. Dan saya melakukannya. Saya berdoa dengan gigih, begitu lama! Dan dia sembuh! Setiap tahun saya melakukan perjalanan ziarah. Saya pergi dan bersyukur kepada Bayi Yesus. Dia telah menyembuhkan anak saya". Dia sangat berpendidikan, memegang gelar doktor dalam bidang hukum. Suaminya adalah seorang hakim, keluarga mereka berpengaruh dalam pemerintahan Brazil. Namun, dengan semua latar pendidikan ini, kerja keras dan keberhasilan yang telah mengangkat keluarga mereka, dia menangis sambil berbagi pengalaman yang menyayat hati ketika dia memiliki anak yang didiagnosis tahun lalu.
mengidap
kanker, 20
Di masa krisis terbesar dalam hidupnya, dia berpaling ke Bayi Yesus, dan imannya telah terjawab. Putrinya disembuhkan. Tapi mengapa Bayi Yesus? Yahushua bukan lagi seorang bayi, dan bahkan jika Dia adalah bayi, apa yang dapat dilakukan seorang anak kecil? Bagi semua orang? Mengapa dia tidak berdoa kepada sumber dari segala kekuatan: Bapa Yahuwah? Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini mengungkapkan salah satu skema yang paling jahat yang pernah disusun oleh Setan. Ini adalah sebuah rencana yang bertujuan untuk membuat kasih Sang Pencipta yang terungkap di Kalvari menjadi tidak berarti.
Disembunyikan Dengan Kebohongan Lusifer, dalam pemberontakannya melawan Kerajaan Surga, mendambakan kehormatan dan kemuliaan milik Yahuwah. Ucapan sombongnya dicatat di dalam Kitab Suci:
Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang El, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! (Yesaya 14:13-14) Bapa Yahuwah adalah kasih! Dia adalah sumber dari segala hal yang baik dan yang sempurna. Dia adalah sumber segala kehidupan dan kebahagiaan! Hanya ada satu cara yang musuh bisa harapkan agar dapat mengkudeta Penguasa Alam Semesta: kebohongan. Sampai saat ini, penipuan ini belum terungkap di pengadilan surgawi. Setiap warga kerajaan surgawi diatur oleh kasih dan mereka memperlakukan satu sama lain dengan kasih itu. Untuk menipu seluruh isi surga yang tidak berdosa, Lusifer mulai melakukan sebuah kampanye kotor, dengan jalan memfitnah sifat Sang Raja ilahi. Dosa bersumber dari pementingan diri sendiri. Lusifer, kerub yang berselubung, menginginkan posisi utama di surga. Dia berusaha untuk mendapatkan kendali atas makhluk surgawi, untuk menjauhkan mereka dari Sang Pencipta mereka, dan untuk memenangkan penghormatan mereka untuk dirinya sendiri. Oleh karena itu Lusifer membuat kesalapaham mengenai [Yahuwah], dan membuat Yahuwah seolah-olah menginginkan peninggian diri sendiri. Dengan sifat jahat yang dimiliki Lusifer, dia berusaha memanfaatkan kasih Sang Pencipta. Oleh karena itu dia menipu para malaikat. Oleh karena itu dia menipu manusia. Dia memimpin mereka untuk meragukan firman [Yahuwah], dan untuk tidak mempercayai kebaikan-Nya ... Setan menyebabkan mereka memandang Dia sebagai pribadi yang jahat dan tak kenal ampun. Dengan demikian dia menarik orang untuk bergabung dalam pemberontakan melawan [Yahuwah], dan malam celakapun tinggal di bumi1 .
Dengan saran yang licik, sebuah sugesti kecil di dalam pikiran, Lusifer menuntun penghuni Surga untuk mulai mempertanyakan taurat/hukum Yahuwah, yang adalah Sifat-Nya, karakter-Nya yang sesungguhnya. Taurat adalah catatan tertulis dari sifat dan karakter ilahi. Dengan demikian, mempertanyakan hukum kasih, sama dengan meragukan sifat dari Sang Pemberi Hukum itu. Tudingan utama Lusifer terhadap Sang Pencipta adalah bahwa Yahuwah tidak menaati hukum yang sama yang Dia wajibkan untuk ditaati oleh semua makhluk-Nya. Lusifer mengklaim: ~ Yahuwah menuntut kepatuhan; ~ Yahuwah menuntut ketidakegoisan; ~ Yahuwah menuntut kasih yang tidak mementingkan diri sendiri dalam mengasihi sesama ... ...tetapi Dia sendiri tidak mempraktekkan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri. Yahuwah mengorbankan Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan dunia yang takut akan Dia dan yang tidak
mengenal Dia. Dengan melakukan hal ini, Dia menjawab tuduhan terhadap kerajaan ilahi. Seluruh rencana keselamatan, yang tersembunyi dalam keheningan sejak sebelum alam semesta diciptakan, dirancang untuk mengungkapkan kedalaman kasih yang terkandung dalam hati Bapa Yahuwah. Hal ini dinyatakan kepada manusia dan kepada malaikat dengan cara yang sama. Bumi kecil kita adalah buku pelajaran alam semesta. Tujuan anugerah [Yahuwah] yang indah, rahasia penebusan kasih, adalah tema yang dirindukan untuk "dilihat oleh para malaikat", dan itu akan menjadi pembelajaran mereka di sepanjang kekekalan yang tak berujung. Baik makhluk yang ditebus maupun makhluk yang tidak jatuh akan menemukan pada salib [Yahushua] pengetahuan mereka dan kidung mereka. Akan terlihat bahwa kemuliaan yang bersinar di wajah [Yahushua] adalah kemuliaan dari kasih pengorbanan diri. Pada sinar dari Kalvari itu akan terlihat bahwa hukum kasih yang tidak mementingkan diri sendiri adalah hukum kehidupan bagi bumi dan surga; bahwa kasih yang "tidak mencari kepentingan diri sendiri" bersumber dari hati [Yahuwah]; dan bahwa dalam Pribadi yang lemah lembut dan rendah hati terwujud karakter Dia yang diam di dalam terang yang tak terhampiri oleh siapapun2. Masalahnya adalah bagaimana caranya? Bagaimana cara agar kebesaran Sang Pencipta yang tak terbatas, kekuatanNya yang tak terukur, kebijaksanaan-Nya yang tak terhitung, kasih sayang-Nya yang tak berujung, dalamnya cinta-Nya yang tak terselami, bagaimana cara yang mungkin untuk mengajarkan semua ini kepada makhluk yang terbatas? Peragaannya harus sedemikian luas dan memiliki kedalaman yang cukup sehingga, malaikat-malaikat tak berdosa yang suci dapat ditempatkan pada dasar keamanan yang kekal, sehingga tidak lagi sanggup ditipu oleh kebohongan. Namun, itu juga harus cukup jelas dan cukup sederhana sehingga anak-anak muda, para pecandu yang paling bejat, orang-orang cacat mental yang begitu sederhana, dapat juga memahami maknanya.
Peragaan Kasih yang T ak T erbatas Satu-satunya cara untuk menyelamatkan umat manusia adalah dengan menjangkau mereka di tempat dimana mereka berada. Satu-satunya cara untuk menjangkau mereka di tempat di mana mereka adalah dengan membuat Anak Bapa yang tak terbatas mengambil rupa seperti manusia. Akan menjadi sebuah penghinaan yang luar biasa bagi Sang Anak [Yahuwah] untuk mengambil rupa seperti manusia bahkan sebagai Adam yang belum berdosa di taman Eden. Tapi [Yahushua] mau menerima menjadi manusia bahkan disaat umat manusia telah dilemahkan selama 4000 tahun oleh dosa. Sama seperti semua anak-anak Adam yang lain, Dia menerima efek dari hasil hukum keturunan. Hasil ini telah ditunjukkan dalam sejarah leluhur bumi-Nya. Dia datang dengan faktor keturunan seperti kita yang rentan dengan banyak godaan dan memberi sebuah teladan hidup yang tidak berdosa 3 . Hanya melalui tali penolong yang teruntai panjang dari surga untuk menyelamatkan umat manusia, yang memungkinkan kita memahami betapa dalamnya manusia telah jatuh. Menurut Rasul Paulus, manusia telah diciptakan "sedikit lebih rendah dari para malaikat" (Ibrani 2:7). Tetapi setelah jatuh, manusia menjadi bertambah semakin rendah, sangat rendah. Dengan menggunakan sebuah contoh yang tidak sempurna, itu seperti seorang ayah manusia, yang mengijinkan anak tunggalnya untuk menjalani sebuah bentuk kehidupan yang tidak layak untuk menyelamatkan bentuk kehidupan yang tidak layak itu. Untuk melakukannya, dia harus menjadi serupa dengan bentuk kehidupan yang tidak layak itu. Karena setiap bentuk kehidupan yang lebih tinggi, tidak akan mampu dipahami oleh sebuah bentuk kehidupan yang lebih rendah. Dia tidak bisa menjadi mamalia. Mamalia terlalu cerdas; terlalu kuat; terlalu kuat untuk menjangkau dia yang ingin diselamatkannya. Ia juga tidak bisa menjadi seekor ikan atau seekor reptil. Untuk menyelamatkan seekor kecoa, dia harus menjadi seekor kecoa. Kecoa tidak akan mampu berhubungan dengan sebuah bentuk kehidupan lain yang lebih tinggi. Untuk menyelamatkan yang paling rendah, Yahushua telah dikirim dalam rupa yang paling rendah: manusia yang telah jatuh. Dan tidak hanya itu, Ia dikirim kepada yang terburuk dari yang terburuk: orang-orang Yahudi. Banyak orang beranggapan bahwa orang-orang Yahudi adalah yang terbaik dari yang terbaik karena mereka adalah "orang-orang
pilihan Yahuwah". Sebaliknya! Mereka adalah mutlak yang terburuk! Sebagaimana yang Stefanus saksikan sesaat sebelum dia dibunuh, Kamu keras kepala dan tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus , sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. (Kisah Para Rasul 7:51-53) Yahushua berulang kali menunjukkan bahwa iman bangsa-bangsa lain sering melebihi iman orang-orang Yahudi 4 . Naaman dan Janda Sarfat adalah dua contoh dari reaksi yang diberikan oleh orang-orang kafir ketika diperhadapkan dengan anugerah ilahi. Namun, Yahushua ingin menjangkau yang paling bejat, yang paling dalam tenggelam dalam dosa. Untuk melakukannya, Dia tidak bisa memiliki keuntungan kelebihan. Adalah perlu bagi-Nya untuk pergi kepada yang terburuk dari yang terburuk dan di sana, di dalam daging manusia, menyatakan Bapa.
"Kristus mewakili Bapa-Nya; Dia tahu bagaimana Bapa akan bertindak menghadapi setiap keadaan, dan Dia melakukan tepat seperti apa yang Bapa akan lakukan. Di dalam pekerjaan-pekerjaan-Nya cara-cara [Yahuwah] dinyatakan. [Eloah] yang hidup telah bekerja melalui Anak-Nya".
Ini adalah keseluruhan tujuan hidup Yahushua di bumi. Dia tidak datang hanya (Review & Herald, 14 Oktober 1902) untuk mati. Dia datang untuk hidup, dan untuk "menunjukkan Bapa kepada kita". (Lihat Yohanes 14:8-11). Ia datang untuk menyatakan seperti apa Bapa Yahuwah jika Dia adalah manusia. Melalui setiap saat dalam kehidupan seharihari-Nya, Anak mengungkapkan bagaimana Bapa akan bertindak jika Dia lapar; bagaimana Dia akan bertindak jika Dia merasa terlalu panas, terlalu lelah; bagaimana Dia akan bereaksi ketika dihina. ~ Yahushua, memecahkan roti untuk ribuan orang sehingga mereka tidak harus pulang dalam keadaan lapar setelah seharian mendengarkan Dia berbicara, seperti itulah Bapa, menyediakan makanan untuk sahabat-sahabat-Nya ketika mereka lapar. ~ Yahushua dengan lembut menegur murid-murid, mengatakan, "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku," demikianlah Bapa, yang menyambut anak-anak kecil sambil dengan lembut mengoreksi mereka yang bermaksud baik tetapi membuat kesalahan. (Lihat Matius 19:14). ~ Yahushua, membungkuk di depan sosok yang sudah gemetar di atas pasir, demikianlah Bapa menguatkan, "Aku pun tidak menghukum kamu". (Yohanes 8:11) Setiap ungkapan kata-kata kasih, setiap pandangan simpatik, setiap pemberian pertolongan yang cepat, setiap perbuatan penuh kasih mengungkapkan apa yang akan dilakukan oleh Bapa jika Dia adalah manusia. Tapi peragaan ini masih jauh lebih lagi. Proses dimana karakter kasih Bapa yang rela berkorban terungkap, telah digambarkan oleh Rasul Paulus: "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Yahushua, yang walaupun dalam rupa [Yahuwah], tidak menganggap kesetaraan dengan [Yahuwah] itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib". (Filipi 2:5-8). Untuk mengungkapkan kasih Bapa kepada semua makhluk pintar yang telah diciptakan, Yahushua: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mengesampingkan status agung-Nya; Membuat diri-Nya sendiri menjadi tidak dikenal, pribadi biasa yang tidak penting; Hidup dengan melayani orang lain; Datang sebagai manusia; Merendahkan diri-Nya dan rela mati; Bahkan mati dengan cara disalib.
Kebanyakan orang salah mengerti satu hal penting ini: ketika Bapa Yahuwah memberikan Anak Tunggal-Nya bagi umat manusia, itu bukanlah sebuah pemberian untuk waktu yang dibatasi. Itu untuk selamanya. Sepanjang kekekalan, Sang Anak akan mempertahankan sifat manusia. Ini adalah, sebuah pengorbanan abadi tanpa henti dipihak Bapa dan Anak sekaligus. Selamanya kemampuan Bapa untuk berkomunikasi dengan Anak-Nya yang terkasih akan dibatasi oleh fakta bahwa Putra-Nya sekarang terbatas. Dengan mengambil sifat manusia, Anak Bapa yang tak terbatas sekarang menjadi terbatas. Bahkan tidak mungkin bagi pikiran manusia yang terbatas untuk memahami berbagai cara kedekatan yang begitu karib yang sekarang mereka derita.
Dengan kehidupan dan kematian-Nya, [Yahushua] telah mencapai lebih dari pemulihan dari kehancuran yang dibentuk oleh dosa. Adalah tujuan Setan untuk membawa pemisahan kekal antara [Bapa Yahuwah] dan manusia; tetapi dalam [Yahushua] kita menjadi lebih dekat lagi bersatu dengan [Bapa] melebihi keadaan seandainya kita tidak pernah jatuh. Dengan mengambil rupa seperti kita, Sang Juruselamat telah mengikat diri-Nya dengan kemanusiaan oleh ikatan yang tidak bisa diputuskan. Sepanjang masa kekekalan Dia terikat dengan kita. "[Yahuwah] begitu mengasihi dunia ini, sehingga Dia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal". (Yohanes 3:16). Dia memberikan Anak-Nya bukan hanya untuk menanggung dosa-dosa kita, dan untuk mati sebagai korban kita;Dia menyerahkan Anak-Nya kepada umat yang sudah jat uh. Untuk memastikan bagi kita pembelaan damai-Nya yang abadi, [Bapa Yahuwah] memberi Putra tunggal-Nya untuk menjadi salah satu keluarga manusia, dan selamanya mempert ahankan sif at kemanusiaan-Nya. Ini adalah janji yang [Bapa Yahuwah] telah penuhi melalui firman-Nya. "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya". [Bapa Yahuwah] telah mengadopsi sifat manusia dalam pribadi Anak-Nya, dan membawa hal yang sama ke langit tertinggi5. Kehidupan Yahushua menjelaskan untuk selamanya bagaimana Bapa akan bertindak, bagaimana Dia akan berbicara, bagaimana Dia akan mengasihi, jika Dia adalah manusia.
Kalvari: Reaksi Yahuwah Banyak orang, melalui pelatihan pada masa kanak-kanak atau melalui tekanan sosial, dapat bertindak dengan cara yang baik, sopan dan penuh kasih. Namun, reaksi adalah sebuah tindakan yang lebih jujur. Sebuah reaksi adalah pengungkapan seketika dari apa yang benar-benar ada di dalam hati. Reaksi merupakan respon seketika terhadap tindakan orang lain. Kalvari mengungkapkan reaksi seketika Bapa yaitu pengampunan terhadap penghinaan, pemberontakan dan kesakitan. Reaksi-Nya adalah pengampunan seketika! Setelah paku ditancapkan ke dalam daging dan otot Sang Juruselamat, satu-satunya kalimat yang keluar dari bibir-Nya adalah: "Bapa, ampunilah mereka; karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan". (Lukas 23:34). Orang-orang yang melihat Dia, mengejek-Nya. Sungguh betapa dalamnya kasih yang terungkap di sini, dimana Bapa membiarkan Anak-Nya dianiaya, disiksa dan dilecehkan dengan sangat, hanya agar pada penyiksa-Nya dapat memiliki kesempatan untuk diselamatkan ... tanpa adanya jaminan bahwa mereka akan benar-benar menerima anugerah tak ternilai yang sedang ditawarkan. Adalah jauh lebih mudah bagi seseorang mengalami penderitaan sendiri, daripada harus melihat anaknya mengalami penderitaan. Namun itulah penderitaan hebat yang Bapa derita demi anda. Dapatkah hati yang sanggup memahami penderitaan seperti hati Bapa mendengar teriakan Putra-Nya, "Eloah-Ku, Eloah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Lihat Matius 27:46).
Tidak ada pikiran manusia yang dapat sanggup memahami rasa sakit yang Bapa rasakan, dengan menyaksikan penderitaan Anak-Nya, walaupun Dia sanggup mengurangi penderitaan Anak-Nya, namun Dia harus tahan untuk tidak melakukannya karena itu adalah harga yang harus dibayar agar tidak kehilangan seluruh umat manusia. Selama-lamanya. Bapa tidak akan membiarkan Anak-Nya mati sendirian. Dengan menutupi kemuliaan-Nya dengan selubung kegelapan, Dia meninggalkan takhta Surga. Turun, turun, ke tengah-tengah dunia yang mencekam yang sudah mengalami degradasi. Dikelilingi oleh pasukan malaikat jahat yang sedang bersukacita dalam penderitaan Anak-Nya yang sedang sekarat. Dia mendekati salib. Lengannya melingkari Anak-Nya yang terkasih, tapi Anak-Nya tidak bisa menyadarinya. Dalam kegelapan yang pekat hadirat [Bapa Yahuwah] tersembunyi. Dia membuat kegelapan menjadi takhta-Nya, dan menyembunyikan kemuliaan-Nya dari mata manusia. [Yahuwah] dan para malaikat-Nya yang kudus ada di samping salib itu. Bapa bersama-sama dengan Anak-Nya. Namun kehadiran-Nya tidak terungkap. Karena sekali kemuliaan-Nya berkelebat keluar dari dalam awan gelap itu, maka semua orang yang menyaksikannya akan binasa. Dan di dalam jam-jam yang mengerikan ini, Kristus tidak untuk dihibur dengan kehadiran Bapa. Dia meminum anggur pahit-Nya sendiri, dan tidak ada orang yang menemani Dia 6 . Yahushua pernah berkata, "Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri". (Yohanes 10:17-18). Dengan kata lain, "Bapa-Ku sangat mengasihi anda, dan Dia semakin mengasihi Aku karena Aku bersedia mati untuk anda. Dia menilai anda seberharga itu".
Mempertaruhkan Segalanya Kalvari mengungkapkan dua hal: 1. Betapa besarnya kejahatan yang ada di dalam hati Setan sehingga sekiranya dia diberi kesempatan maka dia akan membunuh Bapa Yahuwah. 2. Betapa dalamnya kasih Bapa Yahuwah bagi orang-orang yang berdosa seperti yang nyata dari kerelaan-Nya mengambil risiko untuk menyelamatkan mereka. Ini adalah bagian yang belum disadari oleh sebagain besar orang.
"Semua kasih orang tua yang telah turun dari generasi ke generasi melalui relung hati manusia, semua pancaran
kelembutan
yang
telah
Setan di surga sudah membenci [Yahushua] karena Posisi-Nya di istana [Yahuwah]. Setan semakin membenci-Nya ketika dia diusir dari surga. Setan membenci Dia yang berjanji pada diri-Nya sendiri untuk menebus ras manusia yang telah berdosa. Namun dalam dunia di mana Setan mengklaim kekuasaan, [Bapa Yahuwah] mengizinkan Anak-Nya untuk datang, sebagai bayi yang tak
membangunkan jiwa-jiwa manusia, semua itu hanya seperti sebuah sungai kecil yang mengalir ke laut tak terbatas bila dibandingkan dengan besarnya kasih [Bapa Yahuwah] yang dipancarkan dengan tidak terbatas. Lidah tidak bisa menceritakannya; pena tidak bisa menggambarkannya. Anda dapat merenungkannya setiap hari dalam hidup anda; anda dapat menyelidiki Kitab Suci dengan rajin untuk memahaminya; anda dapat menggunakan semua kekuatan dan kemampuan yang [Bapa Yahuwah] telah berikan kepada anda, dalam usaha untuk memahami cinta dan kasih sayang dari Bapa surgawi; dan anda masih akan tetap menemukan ketidakterbatasan yang lebih lagi. Anda dapat mempelajari kasih bertahun-tahun; namun anda tidak akan pernah dapat sepenuhnya memahami betapa panjang dan lebarnya, dalam dan tingginya, kasih [Bapa Yahuwah] yang rela memberikan Anak-Nya untuk mati bagi dunia. Keabadian itu sendiri tidak akan pernah dapat sepenuhnya mengungkapkan hal itu". (Lift Him Up, hlm. 227)
berdaya, tunduk pada kelemahan manusia. Dia mengizinkan-Nya untuk menghadapi bahaya hidup yang sama dengan yang dihadapi setiap jiwa manusia, untuk bertempur dalam pertempuran yang juga harus dihadapi oleh semua anak manusia, dengan risiko gagal dan terhilang selama-lamanya. Hati seorang ayah ada pada anaknya. Dia melihat ke wajah anak kecil itu, dan gemetar memikirkan bahaya kehidupan. Dia rindu untuk melindungi anaknya yang terkasih dari kuasa Setan, untuk melindunginya dari pencobaan dan pertikaian. Untuk menghadapi pertikaian yang pahit dan risiko yang lebih menakutkan, [Bapa Yahuwah] memberikan Anak-Nya yang tunggal, agar jalan kehidupan dapat dipastikan untuk anak-anak kecil kita. "Inilah kasih itu". Tercenganglah, hai langit! dan tertegunlah, hai bumi!7 Renungkan, sejenak, besarnya kebenaran ini. Hukum Yahuwah adalah kekal. Tidak ada yang bisa melanggarnya tanpa membayar harganya. Jadi, bagaimana jika? Bagaimana jika Yahushua sampai melakukan dosa? Bagaimana jika, setiap saat, ada perasaan jengkel yang terpendam? Bagaimana jika Dia kemudian memanjakan diri pada sesuatu yang nyaman? Bagaimana jika Dia sampai berbicara dengan tidak sabar kepada para murid yang lambat paham itu? Lalu bagaimana? Nah, sama seperti untuk putra atau putri Adam: "Upah dosa adalah maut" (Roma 6:23). Jika pada satu titik, Sang Juruselamat sampai menyerah pada godaan, hanya ada satu hal yang Bapa Yahuwah dapat lakukan: menyerahkan kehidupan Putra-Nya untuk mengalami kematian kekal, sebuah kematian tanpa kebangkitan lagi. Lalu kemudian apa? Jika Yahushua sampai melakukan dosa dalam hal kecil apapun, semua makhluk di semua tempat akan percaya pada tuduhan setan terhadap Bapa Yahuwah. Pemberontakan akan menyebar ke seluruh alam semesta, sampai tidak ada satupun yang tidak rusak. Bapa yang penuh kasih tidak akan membiarkan anak-anak-Nya yang terkasih untuk terus, menderita di dalam pemberontak abadi dan mengalami ketidakbahagiaan dan kesakitan tanpa akhir. Dia tidak akan memiliki pilihan lain selain melenyapkan semua mahkluk ciptaan.
Dan karena tidak ada satupun lagi yang akan dikasihi, tidak ada yang kepadanya Dia mengaruniakan kesetiaan dan kasih sayang-Nya, dan dengan hilangnya untuk selama-lamanya semua hal yang Dia ciptakan dan kasihi, apa lagi tujuan hidupNya? Hidup kekal sendiri? Menderita selama-lamanya karena kehilangan makhluk yang Dia kasihi? Hati-Nya yang penuh kasih yang besar yang ada di dalam hidup-Nya yang kekal harus remuk karena apa yang Dia akan lakukan, untuk mencegah lebih banyak penderitaan? Hal ini kemungkinan besar, bahwa, bahkan bagi Bapa, dalam situasi seperti ini, akan memilih untuk menghilang. Selamalamanya. Dan kemudian tidak akan ada apa-apa lagi. Di semua tempat. Selama-lamanya.
Itu kemungkinan yang sangat nyata yang Bapa Yahuwah pertaruhkan ketika Dia mengorbankan Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan orang berdosa. Dan Dia akan melakukannya dalam sekejap jika hanya ada satu jiwa saja telah menerima keselamatan yang telah diperoleh dengan harga yang sebegitu tingginya. Kasih yang tidak mementingkan diri sendiri dari Bapa Yahuwah terungkap untuk segala zaman dalam rencana keselamatan. Kasih telah menang di Kalvari! Ini adalah peragaan puncak dari kasih yang rela berkorban. Tudingan Setan telah dibungkam di Kalvari. Janji Bapa Yahuwah telah terpelihara: "Dia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Adonai Yahuwah akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab Yahuwah telah mengatakannya". (Yesaya 25:8)
Rencana Cadangan Darurat Setan: T ritunggal "Sudah selesai!" Ketika teriakan kemenangan ini keluar dari bibir Sang Juruselamat yang sedang sekarat, pikiran apa yang melintas di pikiran Setan? Gambarkan adegannya dalam pikiran anda. Bayangkan! Apakah Setan dan segenap malaikat jahat yang mengikutinya berbalik dan melarikan diri ketakutan dari kedekatan dengan Yahuwah, dan terbakar dengan kebencian pada Bapa dan Putra-Nya? Ataukah mereka tinggal berlama-lama disekitar salib sambil berpesta karena kematian Sang Juruselamat dan karena rasa sakit tak terlukiskan yang dialami oleh Bapa Yahuwah? Setan tahu dari tulisan Daniel bahwa dia memiliki waktu sekitar dua ribu tahun lagi yang tersisa untuk menjerat jiwa-jiwa manusia. Dia menolak untuk bahkan mempertimbangkan bahwa dia mungkin telah benar-benar kalah dalam pertikaian besar antara dirinya dan Bapa Yahuwah. Kegilaan jahatnya telah membuatnya menolak untuk mengakui kekalahannya.
Tidak ada lagi yang tersisa di gudang senjata kebohongan Setan yang bisa menyanggah peragaan kasih ilahi yang sedemikian itu. Lebih jauh, kemampuannya untuk menuduh Bapa Yahuwah sebagai Pribadi egois telah dihancurkan melalui penyataan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri. Sekali orang memahami besarnya pengorbanan Bapa di Kalvari, mereka tidak akan bisa ditipu lagi untuk melihat-Nya sebagai Pribadi egois, yang jauh dan dingin yang hanya menuntut hal-hal yang Dia sendiri tidak mau berikan. Kisah kasih dan penebusan di atas salib akan menyebar cepat kepada jiwajiwa yang lapar di segala tempat. Hati manusia akan menanggapi dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dan, dengan rasa syukur, berbalik dan merangkul kasih yang ditawarkan. Setan
tidak
bisa
menghentikan
penyebaran pesan Injil. Karena itu, dia menyusun sebuah rencana baru: dia akan memutarbalikkan kebenaran pada sumbernya langsung. Dalam rencana baru ini, para pemimpin yang dihormati dan para "sarjana", di bawah pengaruh setan, akan mencampuradukkan kebenaran dengan kesalahan. Proses ini akan berlanjut sampai, akhirnya, kasih Bapa Yahuwah, yaitu kasih-Nya yang besar bagi orang-orang berdosa, kemauan-Nya dan kesempatan-Nya untuk membantu semua orang yang datang kepada-Nya telah benarbenar tersembunyi.
Sebuah T eologi Baru Setan tahu bahwa melalui agama, orang-orang baik bisa diajarkan untuk melakukan hal-hal yang buruk. Hal yang harus dia lakukan adalah merancang sebuah bentuk agama yang akan melembagakan kesalahan saat masih menampilkan dirinya sebagai Kristen. Imamat semua orang percaya akan disisihkan demi sebuah imamat manusia. Orang-orang akan diajarkan bahwa mereka tidak bisa mengenali atau mengetahui kebenaran sendiri. Sebaliknya, mereka harus datang pada para pemimpin agama. Otoritas luar ini akan mengajarkan kepada mereka apa yang harus dipercaya dan melayani sebagai pengantara antara orang awam dan Bapa Yahuwah. Pergeseran dalam teologi ini terjadi pada Konsili Nicea tahun 325 Masehi. Doktrin baru mengalihkan fokus, kasih, doa, dan bahkan penyembahan menjauh dari Bapa Yahuwah dan sebagai gantinya diarahkan kepada Anak-Nya. Sebuah "Pribadi Ketiga" tipuan telah ditambahkan ke dalam Ketuhanan tiga-dalam-satu yang tidak Alkitabiah. Ini adalah sebuah tindakan tunggal paling merusak dan berbahaya yang dilakukan oleh Setan sejak dia pertama kali menggoda Adam dan Hawa untuk berbuat dosa.
Kekristenan berubah dalam cara yang sangat mendalam dan mendasar dengan menerima doktrin Tritunggal. Kepercayaan baru ini menggunakan kata-kata dan konsep yang tidak dipahami oleh orang awam. Katekismus Gereja Katolik mengutip Caesarius dari Arles, menyatakan: "Iman semua orang Kristen bertumpu pada Tritunggal8 . Lebih jauh dia menyatakan: "Rahasia Tritunggal Mahakudus adalah rahasia inti dari iman dan kehidupan orang Kristen. Ini adalah rahasia Tuhan dalam diri-Nya. Oleh karena itu adalah sumber dari semua rahasia lain dari iman, terang yang menerangi mereka. Ini adalah ajaran yang paling mendasar dan penting dalam 'hirarki kebenaran iman'"9 . Pernyataan ini benar mengungkap bahwa doktrin Tritunggal telah menjadi pusat iman Kristen moderen dan bahwa ajaranajaran lain telah dipandang melalui lensa keyakinan khusus ini. Bahkan, keyakinan pada Ketuhanan tiga-dalam-satu telah menjadi doktrin dasar dari mayoritas gereja-gereja palsu yang lahir dari Gereja Katolik Roma. Orang-orang Kristen, hari ini, melihat dengan curiga dan hampir dalam penghinaan pada beberapa denominasi yang tidak percaya pada Tritunggal.
Gereja-gereja mereka dihentikan dengan alasan paling halus disebut sebagai sekte Kristen, dan yang terburuk dicap sebagai gereja sesat. Gereja yang masuk dalam golongan ini adalah: Mormon, Saksi Jehova, Christian Science, Scientologists dan Unitarian. Setan melingkupi dengan ejekan dan hinaan orang-orang yang berpegang teguh pada kepercayaan kuno yang benar, yaitu monotheisme. Dampak dari doktrin Tritunggal adalah benar-benar keji. Setiap orang percaya yang sejati harus menghindari doktrin keji ini karena doktrin ini menghancurkan jiwa dalam empat cara yang tercela: 1. Tritunggal menyembunyikan kasih Bapa Yahuwah yang ditampilkan di Kalvari. 2. Tritunggal memperkenalkan makhluk ketiga yang konon sama dengan Bapa dan Anak. 3. Tritunggal mengalihkan perhatian dari Bapa Yahuwah. 4. Tritunggal mengalihkan penyembahan dari Bapa Yahuwah.
T ritunggal: Menyembunyikan Kasih Ilahi Doktrin Tritunggal adalah ajaran yang paling merusak karena secara efektif menyembunyikan kasih Bapa Yahuwah sebagaimana yang terungkap di Kalvari. Hal ini dilakukan dengan menciptakan Ketuhanan tiga-dalamsatu yang memiliki tiga peran yang berbeda. Persoalan yang ditimbulkan oleh keyakinan seperti ini adalah bahwa hal ini mengurangi efek dari pelajaran salib yang dirancang untuk dinyatakan. Ajaran palsu dari Gereja Katolik Roma yang baru dibentuk telah salah mengartikan karakter Bapa Yahuwah. Dia ditampilkan sebagai Pribadi yang dingin, jauh dan pendendam. Tidak hanya itu, dipertanyakan juga, apakah Dia tidak menuntut kematian Anak-Nya sendiri sebagai bayaran untuk mengampuni dosa-dosa mereka yang lahir dalam dosa? Sungguh Dia disebut seperti monster! Sang Anak, diri-Nya sendiri, telah direndahkan, dan kematian-Nya dibuat tidak efektif karena setiap imam umum secara simbolis bisa membunuh-Nya berulang-ulang selama ibadah misa 10 .
Kalvari adalah jawaban ilahi terhadap dosa. Ini mengungkapkan kasih yang tak terbatas dari Bapa Yahuwah dengan menunjukkan tingkat pengorbanan diri yang Dia siap jalani untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Bapa mengambil risiko yang sangat nyata. Mempertaruhkan risiko yang memiliki konsekuensi kekal. Namun, semua ini: Kasih Bapa yang tak terbatas, sifat-Nya yang tidak egois, kemauan-Nya untuk menyelamatkan umat manusia tanpa peduli besarnya harga
yang harus Dia bayar, semua itu hilang dalam pandangan ketika doktrin yang paling hina dari setan ini diterima. Dengan "Allah Bapa" memainkan peran sebagai Tuhan pemarah yang harus diredakan, "Allah Anak" mendapat semua perhatian, kasih dan ucapan syukur. Hubungan yang sejati antara Bapa Yahuwah dan Anak Tunggal-Nya yang terkasih, telah dikaburkan. Dengan ditutupinya kasih Bapa yang besar itu, pengorbanan besar-Nya, dalam arti yang sangat nyata, dibuat menjadi tidak berefek.
T ritunggal: Menerima Pribadi Ketiga yang Setara Doktrin Ketuhanan Tritunggal menampilkan makhluk ketiga yang diduga sama dengan Bapa dan Putra-Nya. Makhluk yang ketiga ini, disebut sebagai "Allah Roh Kudus", dipandang sebagai pribadi yang berbeda dari "Allah Bapa" dan "Allah Anak" namun tetap satu dengan mereka. Penggabungan yang membingungkan ini dengan istilah yang bertentangan (berbeda namun satu) diterima sebagai "rahasia" yang tidak akan bisa dipahami oleh pikiran manusia. Namun, hal itu langsung bertentangan dengan Kitab Suci, yang menyatakan dengan tegas: Beginilah firman Yahuwah, Raja dan Penebus Israel, Yahuwah semesta alam: " Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Eloah selain dari pada-Ku. Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Eloah selain dari pada-Ku? Tidak ada Eloah yang lain, tidak ada Kukenal!" (Yesaya 44: 6,8) Yesaya lebih jauh lagi, mengutip Bapa Yahuwah: "Akulah Yahuwah dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Eloah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah Yahuwah dan tidak ada yang lain". (Yesaya 45:5-6). Para penulis Perjanjian Baru setuju dengan nabi-nabi Perjanjian Lama, menyatakan: "Tidak ada Theos lain selain Dia yang esa". Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "pribadi berkuasa", baik di sorga, maupun di bumi [dan memang benar ada banyak "pribadi berkuasa" dan banyak "tuan" yang demikian] namun bagi kita hanya ada satu Theos saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuan saja, yaitu Yahushua Yang Diurapi, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup". (1 Korintus 8: 4-6)11
"Perjanjian Lama. . . tidak memberitahu kita apa-apa secara langsung atau tidak langsung yang dapat mengindikasikan Allah Tritunggal yang terdiri dari Bapa, Anak dan Roh Kudus. . . . Tidak ada bukti dari penulis suci, bahkan dugaan sekalipun tidak ada, akan
adanya
bentuk
[Tritunggal]
dalam Ketuhanan. . . . Bahkan untuk melihat di [Perjanjian Lama] saran atau bayangan atau 'tanda-tanda terselubung' dari Tritunggal, adalah berarti pergi jauh melampaui katakata dan maksud dari penulis suci.
Doktrin Tritunggal "tidak dapat ditemukan secara eksplisit dinyatakan dalam tulisan-tulisan Kristen awal. Satu-satunya bagian dari Perjanjian Baru yang menyatakan ajaran ini (1 Yohanes 5:7-8) pada awalnya bukan bagian dari teks
". . . Para penulis Perjanjian Baru. . . tidak pernah memberi kita doktrin
ini tetapi ditambahkan oleh penulis doktrin yang licik di kemudian hari (bagian itu tidak ditemukan dalam manuskrip Yunani sampai abad ke-11)."12
formal atau yang dirumuskan dari Tritunggal. . . Tidak ada tempat di
Tidak ada tempat dalam Alkitab dimana Alkitab menyatakan "Roh Kudus"
mana kita menemukan doktrin Tritunggal dari tiga pribadi yang
sebagai sesuatu yang lain selain dari apa yang sudah tertulis: nafas 13 dari Yahuwah yang mengandung kuasa mencipta untuk memenuhi kehendak Sang Pencipta. Namun, Setan, telah membuat nafas Yahuwah sebagai berhala: "Makhluk ketiga dalam Ketuhanan".
berbeda dari kehidupan ilahi dan aktivitas di dalam Ketuhanan yang sama". (Edmund Fortman, The Triune God)
T ritunggal: Membelokkan Perhatian Dari Bapa Yahuwah Doktrin jahat Tritunggal menghancurkan dan membinasakan jiwa dengan mengalihkan fokus penyembahan orang-orang percaya menjauh dari Bapa Yahuwah. Ketika kasih Bapa yang besar tersembunyi, Dia kemudian dianggap sebagai Pribadi yang jauh, dingin, dan pemarah: Pribadi yang sangat kuat yang harus diredakan. Pribadi berkuasa seperti ini, dengan sedikit kehangatan atau kasih sayang di hati-Nya bagi orang berdosa, memerlukan perantara untuk mendekati Bapa bagi individu dan memediasi. Pertama, tentu saja, adalah "Allah Anak". Anak-anak sudah diajarkan untuk mengucapkan doa pertama mereka "Tuhan Yesus". Buku-buku nyanyian penuh dengan lagu-lagu tentang Yesus. Orang-orang Kristen menyanyikan lagu kelahiran-Nya, hidup-Nya, kematian-Nya. Mereka menyanyikan, dan mengkhotbahkan, kasih Sang Anak dan benar-benar mengabaikan Bapa dengan kasih pengorbanan besar-Nya yang seharusnya diungkapkan! Bahkan ada himne tentang Roh Kudus, tetapi sangat sedikit tentang Bapa; kelembutan-Nya, penuh cinta; kasih sayang-Nya; kebaikan-Nya; pengampunan-Nya. Sungguh sangat sedikit lagu-lagu tentang itu, kebanyakan lagu-lagu yang ada, hampir secara eksklusif mengenai kuasa-Nya, keagungan-Nya, jarak-Nya yang jauh dari manusia.
Seiring
waktu,
Setan
memperkenalkan semakin banyak pengantara. Katolik menyebut Maria sebagai wakil-pengantara bersama dengan "Allah Anak" dan bahkan lebih jauh memberinya gelar hujat sebagai wakil-juruselamat. Dan, seolah-olah satu mediator manusia saja tidak cukup, ada banyak santo lain yang juga telah diperkenalkan. Ada santo bagi para ibu, santo bagi wisatawan, dan santo bagi para siswa. Ada santo untuk setiap hari dalam setahun, menciptakan banyak hiburan, yang semuanya mengalihkan perhatian dari Bapa Yahuwah. Paus dan para imamnya bahkan dikatakan memiliki kekuatan untuk mengampuni dosa! Hakikat Bapa, kasih-Nya, pengampunan, dan sayang-Nya dengan demikian terkubur di bawah tokoh lain yang tampil lebih penuh kasih dan lebih menarik di depan seseorang. Inilah sebabnya mengapa seorang perempuan terdidik mau, karena putus asa, berdoa kepada Bayi Yesus. Dia telah diajarkan untuk takut kepada Pribadi yang
Yahuwah mudah
sebagai marah;
penguasa yang akan mengutuk orang-orang untuk mengalami penderitaan abadi di dalam api neraka, akibat perbuatan yang
dilakukan selama umur yang pendek di bumi. Dia membutuhkan kenyamanan. Dia membutuhkan bantuan. Dia tidak percaya dia bisa mendapatkan apa yang dia butuhkan dari Bapa Yahuwah, jadi dia mengarahkan doanya kepada Bayi Yesus. Bapa membaca hatinya dan dalam kasih-Nya yang besar, menghargai dia karena telah melakukan yang terbaik yang bisa dilakukannya sesuai dengan terang yang ada padanya. Dia menyembuhkan putrinya. Tapi betapa lebihnya lagi dia bisa dikuatkan, betapa besarnya lagi imannya akan bertambah jika dia mengerti bahwa Bapa Yahuwah sedang menunggu dengan tangan terbuka lebar untuk menyambut dia dan menarik dia dekat di hati-Nya dengan kasih yang tak terbatas?
T ritunggal: Mengalihkan Penyembahan Dari Bapa Yahuwah Ucapan syukur, yang sangat sederhana, membangunkan kasih di dalam hati. Ketika kasih dan kelembutan Bapa Yahuwah yang menjaga dan memelihara anak-anak-Nya dilihat dan diakui, maka itu akan mengilhami rasa terima kasih, kepercayaan yang lebih besar dan kasih yang lebih lagi dalam hati. Jadi, doktrin ketuhanan Tritunggal sambil mengalihkan perhatian dari Bapa, itu juga mengalihkan penyembahan menjauh dari Satu-satunya Pribadi yang kepada-Nya penyembahan itu harus diberikan. Paham monotheis yang sejati mengembalikan penyembahan kepada Bapa Yahuwah sebagai Pencipta segala sesuatu dan sebagai sumber yang dari pada-Nya segala sesuatu ada. Anak Tunggal-Nya juga diakui sebagai Sang Juruselamat, tapi kembali hanya menyembah kepada Bapa. Yahushua sendiri mengarahkan semua penyembahan kepada Bapa. Eloah/Theos-Nya, adalah Eloah/Theos kita. Ketika Dia pertama kali menampakkan diri kepada Maria Magdalena tak lama setelah Dia dibangkitkan, Maria secara alami, ingin menyentuh-Nya dengan perasaan yang lega dan gembira. Namun, Dia dengan lembut menjelaskan: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepadaBapa-Ku dan Bapamu, kepada Theos/Eloah-Ku, danTheos/Eloahmu". (Yohanes 20:17) Setiap penyembahan pada siapapun atau apapun selain Bapa Yahuwah adalah penyembahan berhala dan menghormati musuh-Nya, yaitu Setan. Doktrin Tritunggal adalah sebuah doktrin setan. Mereka yang berpegang teguh pada ajaran hina ini secara tidak sadar telah mendukung upaya Setan untuk menyembunyikan kasih Bapa Yahuwah. Tidak ada hal yang bisa menunjukkan aib yang lebih besar, atau menyakiti hati Bapa yang penuh kasih, melebihi penggantian penyembahan yang ditujukan kepada-Nya dan mengarahkannya kepada Maria, para santo yang sudah mati atau dewa pengganti lain, bahkan jika itu adalah pribadi tanpa tubuh "pribadi ketiga dalam Ketuhanan".
Sebuah Pembelaan Untuk Jiwa Anda! Hati Bapa Yahuwah yang penuh kasih yang besar dengan lembut mengasihi semua orang. Dia membenci doktrin Tritunggal karena apa yang dilakukan oleh doktrin itu pada hati manusia; membutakan orang-orang percaya sehingga tidak melihat kebenaran kasih-Nya bagi mereka. Sebelum Kalvari, kebohongan Setan telah mengartikan salah karakter Yahuwah. Setelah Kalvari, doktrin Tritunggal melakukan hal yang sama. Bapa Yahuwah tidak mencela siapapun karena pernah memiliki ajaran yang salah. Namun, Dia ingin agar semua orang terbebas dari doktrin yang membinasakan jiwa dan membuat seseorang terpisah dari kasih-Nya ini. Ketuhanan tiga-dalam-satu adalah sebuah "ajaran yang paling mendasar dan penting" 14 dari Kekristenan hari ini. Ini adalah dasar untuk teologi Roma, yang merupakan Binatang Pertama dalam kitab Wahyu. Dengan perluasan, juga telah menjadi dasar bagi sebagian besar gereja-gereja murtad Babel. Tetap memegang teguh doktrin Tritunggal setelah kebenaran telah dilihat dan dipahami adalah berarti tetap bergabung dengan Setan yang memberontak melawan Bapa yang penuh kasih. Untuk alasan ini Surga telah mengeluarkan panggilan dengan suara nyaring: "Keluarlah dari padanya, hai umat-Ku, supaya kamu jangan mendapat bagian dari dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya". (Wahyu 18:4, 1599 Geneva Bible) Ujian akhir akan berpusat pada perihal penyembahan. Tapi bukan hanya hari ibadah saja yang penting. Walaupun itu sangat penting, tapi satu hal besar yang juga sangat penting adalah secara sadar menyembah satu Eloah.
Para penganut Tritunggal, dengan niat baik, tanpa sadar menyembah dewa palsu yang diciptakan oleh Setan. Doktrin dari Ketuhanan Tritunggal yang menyembunyikan kasih Bapa Yahuwah dan mengalihkan jiwa dari Pencipta mereka adalah tidak lebih dari sebuah penyembahan berhala. Penyembahan palsu ini dipaksakan pada hampir semua denominasi Kristen, pertama melalui tekanan sahabatsahabat dekat dan cemoohan yang banyak pada semua orang yang meninggalkannya. Kedua, denganancaman kekuasaan ekstrim Roma yang dapat digunakan melawan semua orang yang mau membuang dogmanya dan kembali melakukan penyembahan yang sejati pada Sang Pencipta. Tidak semua ancaman akan berisiko kekerasan fisik. Salah satu ancaman yang paling sulit untuk diabaikan adalah ancaman yang akan membahayakan reputasi seseorang. Tidak ada orang yang senang dipermainkan dan ditertawakan. Tidak ada satupun denominasi terorganisir yang ingin dijauhi dan dianggap tidak alkitabiah, atau disebut sekte sesat bukan Kristen. Ancaman belaka yang telah dipakai untuk menghakimi telah mempengaruhi sebagian besar denominasi yang awalnya anti-Tritunggal kemudian berbalik dan meninggalkan keyakinan mereka sebelumnya dan menerima doktrin Tritunggal. Namun, bahaya nyatanya, bukan pada reputasi anda. Bahaya nyatanya adalah pada iman anda. Jika anda percaya pada Ketuhanan tiga-dalam-satu yang menyembunyikan kasih pribadi Bapa Yahuwah untuk anda, secara individu, bagaimana anda dapat bertahan berdiri pada ujian akhir menghadapi tanda binatang? Dapatkah para santo yang telah mati menolong anda? Dapatkah kepercayaan mistis "makhluk ketiga dari Ketuhanan" menyelamatkan anda dari menerima lebih banyak kebohongan, atau melindungi anda dari penampakan setan? Dapatkah teologi seperti ini menguatkan anda untuk berdiri bahkan ketika malaikat jahat memanipulasi perasaan anda, memaksakan keraguan dan keputusasaan pada jiwa anda? Tidak ada orang yang dengan jelas telah memahami besarnya teologi setan ini yang akan memberikan semua beban apapun pada ancaman Roma melawan anti-Tritunggal. Karena Ketuhanan Tritunggal menyembunyikan kasih Bapa Yahuwah, maka itu juga akan menghancurkan pengabdian yang benar, mendalam, dan tulus dalam jiwa. Sebuah keyakinan jahat yang membinasakan jiwa ini akan dijauhi oleh semua orang yang mengasihi Yahuwah dengan segenap hati, pikiran dan jiwa. Jangan berpihak pada kekuatan jahat dengan menjunjung tinggi doktrin jahat Tritunggal. Jangan, dengan penerimaan diam, dengan memberikan persembahan anda, atau menghadiri gereja dimana hal yang jahat seperti ini diajarkan, menyesuaikan diri dengan Setan dan pasukannya. Jika denominasi Kristen dimana anda menjadi anggotanya mengajarkan keyakinan dalam Ketuhanan Tritunggal, anda berutang kepada Bapa Yahuwah untuk memisahkan diri dari organisasi tersebut. Kitab Suci bertanya, "Dapatkah dua orang berjalan bersama-sama, jika mereka tidak sepakat?" (Amos 3:3, KJV). Ini adalah tipuan sejati dari keyakinan teologis. Ketika anda menghadiri gereja yang menjunjung tinggi doktrin Tritunggal, anda menjadi saksi bisu bahwa anda setuju dengan keyakinan ini. Adalah sulit untuk berpaling dari sebuah gereja keluarga di mana anda telah berbagi berkat rohani dan persekutuan. Anda mungkin akan ingin berbagi kebenaran yang baru anda temukan dengan orang lain yang ada di dalam gereja anda. Ini adalah hal yang baik. Bapa Yahuwah memiliki banyak anak yang masih tersebar di seluruh gereja yang sudah jatuh. Kata-kata anda juga dapat digunakan untuk menarik jiwa-jiwa lain ke dalam terang. Dan jangan berkecil hati jika saudarasaudara rohani anda tidak langsung menerima terang itu. Kata-kata Anda bisa menjadi sama seperti benih, yang ditanam dan terus disiram dengan air, yang akan bersemi dan menghasilkan buah di waktu mendatang. Namun, adalah kesalahan jika anda percaya bahwa anda dapat mengubah landasan keyakinan denominasi anda. Adalah juga merupakan suatu kesalahan jika anda berpikir bahwa Bapa Yahuwah memanggil anda untuk tinggal dan mengubah denominasi anda dari dalam ke luar. Banyak orang percaya yang tulus hati berpikir bahwa jika mereka dapat menemukan kata-kata yang tepat, mereka akan dapat meyakinkan para pemimpin gereja mereka dari kesalahan doktrin mereka. Ini tidak akan pernah terjadi.
Bukti bahwa perubahan tersebut tidak akan pernah terjadi ditemukan dalam kitab Wahyu pasal 18: "Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci". (Wahyu 18 :1-2, KJV) Kecaman ini langsung diikuti dengan perintah yang mendesak: "Keluarlah dari padanya, hai umat-Ku, supaya kamu jangan mendapat bagian dari dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya: Sebab dosadosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Yahuwah telah mengingat segala kejahatannya". (Wahyu 18: 4-5, 1599 Geneva Bible). Ini adalah perintah ilahi.Keluarlah! Ini bukanlah sebuah undangan untuk bergabung dengan beberapa denominasi lain karena semuanya telah jatuh, termasuk beberapa yang anti-tritunggal. Doktrin Tritunggal berdosa karena efeknya terhadap hati orang percaya. Bagikan keyakinan baru anda kepada orang lain, tetapi lakukanlah dari luar denominasi terorganisir yang tenggelam dalam keyakinan jahat seperti itu. Jangan menghina Bapa surgawi anda yang penuh kasih dengan menyelaraskan diri dengan gereja-gereja yang telah jatuh. Jangan biarkan kehadiran anda menjadi sebuah saksi bisu dalam mendukung doktrin setan. Melarikan dirilah dari setiap organisasi seperti itu seolah-olah tujuan kekal anda bergantung pada pelarian ini. Karena itu sudah… Kebenaran akan selalu menjadi kebenaran, walaupun tidak ada satu orang pun yang mempercayainya. Sebuah kebohongan akan tetap menjadi sebuah kebohongan, walaupun semua guru, pendeta, pastor, rabi dan imam menyerukan itu dari atas atap rumah dan seluruh dunia menerimanya. Surga hari ini memanggil semua orang-orang percaya untuk menjadi laki-laki dan perempuan yang berani. Abaikan ancaman jahat dari orang-orang yang mau memperbudak jiwa pada ajaran-ajaran iblis. Berdirilah kuat dengan takut pada Yahuwah. Memiliki kasih Bapa, mengetahui bahwa anda dapat pergi kepada-Nya untuk diri anda sendiri tanpa pengantara duniawi, layak bagi resiko apapun. "Karena Eloah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Eloah dan manusia, yaitu Yahushua Yang Diurapi" (1 Timotius 2:5). Bapa Yahuwah mencurahkan isi Surga untuk memberikan keselamatan bagi setiap jiwa dengan menunjukkan kasih-Nya yang tak terbatas dan tidak pernah berhenti. Dapatkah anda melakukan sesuatu selain mengorbankan segalanya sebagai balasannya? Pilihlah hari ini untuk untuk berdoa hanya kepada Bapa Yahuwah, dalam nama Putra terkasih-Nya yang telah mati bagi anda. Dia mengasihi anda dengan sebuah kasih yang tidak pernah dapat diukur, dan Dia akan memelihara anda dalam masa pencobaan yang akan datang menimpa seluruh bumi.
Konten Terkait: Roh Kudus: Hadirat Yahuwah Kesungguhan Status Anak dari Yahushua Apakah Trinitas itu Alkitabiah? Ketuhanan Tritunggal Vs Eloah yang Esa Pembantaian karena Menolak Trinitas Roma: Mengingat Vandals, Heruli, dan Ostrogoths
1 Ellen G. White, Desire of Ages, hlm. 21-22. 2 S.d.a., hlm. 19-20.
3 Ellen G. White, From Heaven With Love, hlm. 28. 4 Banyak orang-orang percaya yang tulus melakukan kesalahan dengan melihat pada kebiasaan-kebiasaan dan ritual-
ritual orang Yahudi untuk memperkaya kehidupan rohani mereka, dengan asumsi bahwa ritual-ritual ini memiliki manfaat. Tapi para sarjana Yahudi mengakui bahwa praktek-praktek Yahudi moderen didasarkan pada tradisi-tradisi orang Farisi. Orang-orang percaya harus berpatokan pada firman Yahuwah saja, dan menyisihkan semua tradisi buatan manusia, termasuk tradisi manusia milik orang Yahudi. 5 Desire of Ages, hlm. 25, huruf tebal diberikan; huruf miring asli. 6 S.d.a., hlm. 753. 7 S.d.a., hlm. 49, penekanan diberikan. 8
Sermo 9, Exp. symb.:CCL 103,47.
9
http://www.vatican.va/archive/ccc_css/archive/catechism/p1s2c1p2.htm, penekanan diberikan.
10
Doktrin perubahan wujud, dimana imam mengatakan merubah roti dan anggur dalam persekutuan menjadi daging dan darah Yahushua yang asli, ini adalah sebuah hujat yang luar biasa. Hal ini bertentangan dengan Alkitab yang dengan tegas menyatakan: “Kristus hanyasatu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang”. (Ibrani 9:28. Lihat juga 1 Peter 3:18) 11 Ayat ini ditafsirkan dari Alkitab versi King James. Walaupun kebanyakan pembaca sudah terbiasa dengan kata yang
digunakan King James yaitu “Tuhan”, namun WLC lebih senang menggunakan kata “Theos” yang lebih akurat yang artinya “Pribadi Berkuasa”. Silahkan lihatStrong’s Concordance, Greek Dictionary, #2316. Tolong baca juga “ Mengapa hanya Yahuwah dan Yahushua” 12 Bart D. Erhman, Lecture course: “From Jesus to Constantine: A History of Early Christianity,” penekanan diberikan. 13 Rûwach, (Strong’s #7307): angin, nafas, sebuah hembusan, udara, dll. Lihat “Roh Allah” dalam Kejadian 1:2 and “Roh-
Ku” dalam Kejadian 6:3. Lihat juga, “nafas” dalam Maz. 104:29, Maz. 146:4, dan Rat. 4:20. 14
http://www.vatican.va/archive/ccc_css/archive/catechism/p1s2c1p2.htm