PAROKI SANTA PERAWAN MARIA SAPTA KEDUKAAN STASI ST. THEODORUS STASI CARITAS
Dari Kita Untuk Kita
VOL 67 - NOVEMBER 2015
MENJALA MANUSIA
“PASTOR ENAK DIMANA???” “DIKREMASI VS DIKUBUR”
QUIZ BERHADIAH UNTUK SI KECIL
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI EDITORIAL
1 2
BUAH PIKIRAN
3
KHAZANAH IMAN KATOLIK
5
DARI KITA UNTUK KITA
7
• SEKAPUR SIRIH
2
• DIPANGGIL MENJADI PENJALA MANUSIA
3
• MANAKAH YANG LEBIH BAIK: DIKREMASI ATAU DIKUBUR?
Para Pastor di Biara Pandu Pst. B. Hendra Kimawan, OSC Pst. S. Dany Sanusi, OSC Pst. H. Tedjoworo, OSC F. de P. Mammouth KAMDP, OSC Pst. Petrus A. Didi Tarmedi, OSC Pst. Yoyo Yohakim, OSC Pst. M. A. Yuwono, OSC Pst. Yoannes Barualamsyah, OSC Pst. Managamtua Simbolon, SJ
Donasi Klinik Pratama Pandu dapat diserahkan melalui rekening atas nama: Pst. Hendra Kimawan, OSC. BCA KPA PASIRKALIKI No Rek. 0160221500 Sumbangan untuk Gereja Pandu disampaikan langsung kepada Pastor Paroki Pandu atau via Rek BCA 0160204788 a.n Hendra Kimawan, OSC. Sekretariat Paroki : Sdr. Mulyono setiap hari kerja Kamis s.d. Selasa
(kecuali rabu dan tgl merah nasional)
Jam - Pagi: 07.30 - 12.00 & Sore: 16.00-19.00
BK Berita Kita November 2015
5
• MAZMUR • YANG MUDA YANG KREATIF • PROGRAM PENGEMBANGAN ANGGOTA (PPA) • BERBUAT BAIK SEPERTI ALLAH KEHENDAKI • BAKTI SOSIAL PAROKI PANDU • ULANG TAHUN PASTOR YANG BARU.. • MISA PENGURAPAN LANSIA, PELAYANAN KASIH DI SAAT USIA SENJA • “INI YANG KELIMA KALI..” • PENGAJARAN PST. DIDI TARMEDI, OSC • DARI EVA KE AVE
7 9 11 13 14 16 17 19 20 22
ROHANIWAN BERCERITA
24
APA KABAR STASI
26
CINTA KITAB SUCI
30
UMAT BERBICARA
32
PESAN EKARISTI
34
YANG MUDA YANG BICARA
36
100% KATOLIK
38
LEMBAR ANAK INFORMASI
41 43
• PASTOR, ENAK DI MANA???
24
• BULAN PENUH BERKAT • BELAJAR BERBAKTI
26 28
• PANGGILAN, MEMANGGIL, DAN DIPANGGIL
30
• MENJALA MANUSIA
32
• PESAN EKARISTI BULAN NOVEMBER 2015 - TAHUN LITURGI B/I
34
• JUST BELIEVE… IT WORKS…
36
• MENGHAYATI ADORASI KEPADA SAKRAMEN MAHAKUDUS
38
• PENANGGALAN LITURGI BULAN NOVEMBER 2015 • PETUGAS KOOR DAN ORGANIS NOVEMBER 2015 • LAGU BULAN NOVEMBER 2015 • JADWAL ACARA PDPKK PANDU NOVEMBER 2015 • SUMBANGAN UNTUK GEREJA PANDU • BULAN SEPTEMBER 2015 • KEGIATAN RUTIN PAROKI PANDU • KEGIATAN RUTIN STASI • ST. THEODORUS • LAPORAN BANTUAN DANA KE PSE P. PANDU
45 46 46 47 47 47 48 50 50 52
1
EDITORIAL
Penanggung Jawab: Pst Basilius Hendra Kimawan, OSC
EDITORIAL
Pembimbing: Pst Hadrianus Tedjoworo, OSC
SEKAPUR SIRIH
P
embaca yang terkasih, Yesus memanggil kita untuk menjadi murid-Nya. Tentu bukan hal yang mudah; namun Yesus menjanjikan untuk selalu menyertai kita (Mat 28:20). Dia meminta jawaban “Ya” , dan dengan dorongan Roh Kudus, kita pun mampu menjadi penjala manusia, menjadi pewarta Injil yang tangguh, yang dapat menarik orang lain untuk mengenal, mengasihi dan melayani Yesus. Berita Kita edisi November 2015 berisi Buah Pikiran dan Khazanah Iman dari Pastor Y. Barualamsyah, OSC ; kegiatan dari kategorial konsultatif, Legio Mariae , Baksos yang diadakan oleh Klinik Pratama dan PSE serta Misa Pengurapan untuk Lansia. Tak lupa, acara HUT Paroki ke-80 dan Stasi ke-30 serta liputan dua gembala kita yang berulang tahun. Selamat membaca Redaksi
Pemimpin Redaksi: Maria Sugianti Sekretaris: A.G. Ratnamettha S Bendahara: Natalia Christianti W. Tim Redaksi: Anita Karjo Christine Jessica Dennis Kwaria Gabriella Anggraini Lenny Muliadi M. Y. Eko Maria Goretty S. Yaning Maria K Nanny Tjahjadi T.E. Rosalina N. V. Waty S. Halim Fotografer: Christine J Rendy Kadirin Stephanus Wijaya Steffan Layout: Roger Mulyadi Artistik: Dicky Wahyu Distributor : Mulyono Alamat Redaksi: Sekretariat Paroki Jl. Pandu No. 4 Bandung Tel. 022-6011138
Email:
redaksiBKpandu@ gmail.com Website: http://bkpandu.wordpress.com
DESAIN SAMPUL MUKA DICKY WAHYU
2
Facebook: www.facebook.com/beritakita.pandu Pencetak: Tri Tunggal Karya BK Berita Kita November 2015
BUAH PIKIRAN
BUAH PIKIRAN DIPANGGIL MENJADI PENJALA MANUSIA Oleh: Pastor Y. Barualamsyah, OSC
D
i awal karya publik-Nya, Yesus memanggil para nelayan untuk menjadi murid-murid-Nya. Sungguh suatu pilihan yang mungkin tak masuk hitungan, jika kita berpikir dari cara pandang manusia. Sebab, kita, manusia, jika menjadi pemimpin akan cenderung memilih staf pembantu yang sudah pandai dan ahli. Namun, cara pandang Kristus berbeda dengan cara pandang kita, sebab bagiNya Allah memang lebih berkenan pada mereka yang kecil, sederhana, dan lemah. Kita teringat perkataan Paulus, karena di dalam kelemahan manusialah kuasa Tuhan menjadi sempurna (Lih. 2Kor 12:9). Ternyata ini dicatat juga dalam Perjanjian Lama, ketika Allah memilih nabi Musa dan nabi Yeremia, yang sebetulnya tak pandai bicara (Kel 4:10; Yer 1:6); demikian juga Gideon yang paling muda dari kaum yang terkecil (Lih. Hak 6:15); atau Daud, anak bungsu Isai, yang menjadi gembala domba (1Sam 16:11). Demikianlah, Kristus dalam Perjanjian Baru juga memilih kaum miskin dan sederhana untuk menjadi sahabat-sahabatNya. Sesungguhnya dalam kesederhanaan pikiran para nelayan itu, Simon Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes, mereka
BK Berita Kita November 2015
dapat menerima panggilan Kristus untuk menjadi penjala manusia. Mereka segera meninggalkan jala dan perahu mereka untuk mengikuti Yesus (Lih. Mat 4:20,22). Tindakan mereka ini mendorong banyak orang di sepanjang sejarah Gereja, untuk melakukan hal yang serupa, yaitu meninggalkan segala sesuatu, dan memberikan diri seutuhnya kepada jalan yang dimulai oleh Tuhan Yesus Kristus. Tindakan para murid itu selayaknya membuat kita merenung, bersegerakah kita mengikuti Tuhan Yesus seperti yang mereka lakukan itu? Sejauh mana kita mau meninggalkan kehidupan kita yang lama, yakni ‘zona nyaman’ kita, untuk mengikuti Dia? Sudahkah kita menjadi miskin dan sederhana di hadapan Allah, sehingga siap untuk menyambutNya dan agar Ia mengisi hati kita? Sesungguhnya Kristus, Sang Terang dunia, telah datang untuk menghalau kegelapan (Lih. Yes 9:1), dan Sang Terang itu memanggil kita untuk turut memantulkan Terang-Nya. Seperti para murid itu, kita pun dipanggil untuk 3
BUAH PIKIRAN menjadi ‘penjala manusia’. Maksudnya ialah agar melalui kita, orang-orang di sekitar kita dapat melihat terang Kristus dan datang kepada-Nya. Mungkin ada baiknya kita kembali bertanya kepada diri sendiri: sejauh mana kita telah memantulkan Terang Kristus melalui perbuatan dan perkataan kita? Apakah kita sudah dengan giat melaksanakan tugas dan pekerjaan kita sehari-hari serta siap menolong mereka yang membutuhkan bantuan? Sejauh mana kita mempunyai kepekaan untuk menghibur yang berduka, menyapa yang kesepian, dan memberi semangat kepada yang berputus asa? Sejauh mana kita mau mempelajari dan merenungkan ajaran iman kita tentang
4
Sang Terang itu, agar hidup kita senantiasa dipimpin oleh-Nya dan kita pun dapat membagikannya kepada sesama? Semoga Injil yang dibacakan dalam setiap perayaan Ekaristi sungguh menggugah hati kita agar kita pun bersedia mengikuti teladan para rasul, yang memberikan diri mereka untuk menjadi perpanjangan tangan Kristus. Kristus selalu rindu untuk menjangkau setiap jiwa, namun untuk itu Ia mengundang kita untuk berperan serta. “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia” (Mat 4:19). Hai, jiwaku, apakah jawabmu, jika Tuhan Yesus bertanya demikian kepadamu?
BK Berita Kita November 2015
KHAZANAH IMAN KATOLIK
KHAZANAH IMAN KATOLIK MANAKAH YANG LEBIH BAIK: DIKREMASI ATAU DIKUBUR? Oleh: Pastor Y. Barualamsyah, OSC
D
alam obrolan ringan dengan para prodiakon ketika bertemu di rumah duka, ada komentar di antara orang Katolik yang mempertanyakan apakah kremasi bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik mengenai kebangkitan badan. Berikut ini adalah sedikit latar belakang dan penjelasan sehubungan dengan masalah ini. Alasanalasan bagi penguburan dan kremasi. (1) Jemaat Kristen Perdana memang tidak menggunakan cara kremasi, karena mengikuti Kristus yang dikuburkan. Kita dapat melihat dalam sejarah bahwa banyak orang yang mencoba untuk menyelamatkan bagian tubuh dari para martir untuk diadakan penguburan secara kristiani. Bahkan, orang-orang kafir pada masa-masa awal Gereja mencoba menghancurkan iman Kristen dengan membakar para pembela iman Kristen, dengan harapan agar mereka tidak dapat bangkit lagi.
BK Berita Kita November 2015
(2) Alasan utama bahwa pada masamasa awal sejarahnya Gereja tidak mengizinkan kremasi, ialah karena begitu banyak praktik kelompok “tak beragama” dan juga freemason yang mengkremasi orang yang meninggal. Jemaat Kristen yang mengkremasi tubuh orang yang meninggal dikhawatirkan juga akan mengikuti jejak kelompokkelompok ini, yang tidak percaya akan adanya kebangkitan badan. Sebenarnya hal ini dijelaskan dalam Katekismus Gereja Katolik, nr. 2301: “Otopsi jenazah demi pemeriksaan pengadilan atau demi penyelidikan ilmiah diperbolehkan secara moral. Penyerahan organ tubuh secara cumacuma sesudah kematian, diperbolehkan dan dapat sangat berjasa. Gereja mengizinkan pembakaran mayat, sejauh 5
KHAZANAH IMAN KATOLIK ini tidak ingin menyangkal kepercayaan akan kebangkitan badan.” Dalam Kitab Hukum Kanonik, kanon 1176 § 3. dikatakan: “Gereja menganjurkan dengan sangat, agar kebiasaan saleh untuk mengebumikan jenazah dipertahankan; namun Gereja tidak melarang kremasi, kecuali cara itu dipilih demi alasanalasan yang bertentangan dengan ajaran kristiani.” (3) Hal yang lain juga didasarkan pada alasan kepraktisan, yakni bila di beberapa negara ada keterbatasan tanah, seperti halnya di Singapura, yang tidak mempunyai tempat penguburan yang cukup. Jadi, dari penjelasan dan alasan di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa seorang Katolik kalau meninggal sebaiknya dikubur. Kalau memang tidak memungkinkan, dan alasannya bukan karena tidak percaya pada kebangkitan badan atau demi menentang iman Katolik, kremasi tidak dilarang. Namun, abu dari hasil kremasi tidak boleh ditaburkan atau disebarkan di laut, sebab Gereja mau menghormati kesucian (keutuhan) tubuh manusia, tempat jiwa manusia pernah tinggal sebelumnya. Keutuhan diri manusia ini juga yang nanti
6
akan dibangkitkan pada penghakiman terakhir. Jika sampai dilakukan kremasi, abu seluruhnya dimasukkan ke dalam kolumbarium atau dikubur. Abu jenazah yang dikremasi juga harus diperlakukan dengan penghormatan yang sama diberikan kepada tubuh manusia. Ini termasuk dalam hal penggunaan bejana yang layak untuk menyimpan abu tersebut, cara bejana abu itu dibawa atau dipindahkan, dan perlakuan serta perhatian dalam hal penempatan yang layak dan transportasinya, serta perletakan akhir bejana abu tersebut. Abu jenazah yang dikremasi harus dikubur di makam atau disemayamkan di rumah abu (mausoleum) atau kolumbarium. Praktik menyebarkan abu kremasi di laut, dari udara, atau di atas tanah, atau menyimpan abu kremasi di rumah saudara atau teman dari orang yang meninggal, bukan merupakan sikap penghormatan yang disyaratkan oleh Gereja. Jika memungkinkan, harus dipilih cara-cara yang layak untuk mengabadikan kenangan akan orang yang meninggal itu dengan cara yang terhormat, seperti dibuatkan plakat atau batu yang mencantumkan nama dari orang yang meninggal. (Dari berbagai sumber)
BK Berita Kita November 2015
DARI KITA UNTUK KITA
DARI KITA UNTUK KITA MAZMUR
Oleh: Henny Herawati
U
mumnya Kitab Suci berisi kisahkisah, yaitu apa yang Allah perbuat dan Firman kenabian, yaitu apa yang disabdakan Allah. Namun, kitab Mazmur itu unik karena ada ‘kelainan’. Isinya bukan kisah ataupun Firman kenabian, tetapi doa, pujian dan renungan. Mazmur lebih merupakan tanggapan manusia atas perbuatan dan perkataan Allah. Biasanya yang ada kelainan itu ‘kan mudah dikenali, ujar Pastor Bayu. Contohnya, mencari Pastor Bayu itu mudah, karena memiliki ‘kelainan’. “Soalnya, pastor lain putihputih, saya hitam sendiri…..hahaha,” begitu sahutnya. Seperti yang terjadi pada malam itu juga, Pastor Bayu hadir dalam acara Jelajah Alkitab, edisi 17 September 2015 dengan pakaian ‘kebesarannya’ yang serba hitam, lengkap dengan monet, yaitu topi hitam yang unik bentuknya, sehingga alhasil ia tampak hitam sekali… namun itu ternyata justru mampu merebut perhatian para peserta di aula atas paroki Pandu. Pada zaman dahulu, orang Yahudi dan orang Kristen (pengikut Kristus)
BK Berita Kita November 2015
menggunakan Mazmur untuk beribadat bersama dan berdoa pribadi. Orangorang Kristen, terutama Gereja Katolik melestarikan penggunaan Mazmur dalam ibadat bersama, misalnya, Ekaristi dan Brevir (ini bisa dibandingkan dengan doa Shalat 5 waktu). Sampai sekarang pun ibadat-ibadat ini masih dilakukan di pertapaan Rawaseneng. Bahkan para pertapa melakukannya 7 waktu, sedangkan para imam 2 atau 3 waktu. Nama Mazmur dalam bahasa Yunani yaitu psalmoi (akar kata psallo), artinya, teks yang dinyanyikan, sedangkan dalam bahasa Ibrani yaitu tehillim, teks yang isinya puji-pujian. Mazmur sebenarnya terdiri atas 5 buku, karena mengacu pada kelima kitab dalam Taurat. Kitab pertama dari pasal 1 hingga 41. Kitab kedua dari pasal 42 hingga 72. Kitab ketiga dari pasal 73 hingga 89. Keempat, dari pasal 90-106. Kitab kelima dari pasal 107 hingga 150. Di tiap ayat penutupnya selalu diakhiri dengan doa kemuliaan dan pujian bagi Allah. Tetapi, tidak semua Mazmur berisi 7
DARI KITA UNTUK KITA pujian. Ada juga yang berisi kesedihan, contohnya Mazmur 22. Mazmur ini didoakan Tuhan Yesus menjelang wafatNya. “Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku? [Aku berseru, tetapi Engkau jauh dan tidak menolong…]” Bayangkan bahwa saat Yesus disalib, Ia tidak bisa mengambil nafas, seperti tercekik. Saat mengambil nafas, kaki Yesus harus diluruskan… maka setelah wafat, kaki Yesus dipatahkan prajurit. Dan kata-kata dalam Mazmur 22 itu pun akhirnya diucapkan Yesus dalam rintihan, hampir tidak jelas terdengar. Dalam Injil Matius 27:46 ditulis, “Kira-kira jam 3 berserulah Yesus…”, tetapi dalam Markus 15:34, “Dan pada jam 3 berserulah Yesus…”. Mengapa begitu? Menurut “Ki Ireng Sudarsono” (begitu Pastor Bayu menyebut dirinya sendiri), itu ada ‘ilmu’ alkitabnya. Maka, peserta dengan serius mendengarkan, dan bertanya-tanya, ilmu baru apakah itu? Menurutnya, itu dikarenakan Matius lupa, tidak bawa jam, ujar Pastor Bayu ringan… gerrr, peserta tertawa lepas. Mazmur, kalau dicermati, terdiri atas berbagai jenis, yaitu (1) Mazmur Pujian (2) Mazmur Syukur, (3) Mazmur Ratapan, (4) Mazmur Kerajaan (5) Mazmur Hikmat, (6) Mazmur Ibadat. Jadi, Mazmur tidak berisi puji-pujian saja. Pemazmur dapat menyesuaikan diri, apakah Mazmur yang dibawakannya itu ratapan atau pujian? Pastor Bayu memberi contoh mimik pemazmur yang sedih dan tertunduk, padahal menyanyikan ‘Haleluyah’. Halel itu pujian, Yah itu Tuhan. Harusnya ada kegembiraan, bersorak, dan sikap naik, tapi yang kadang diungkapkan justru sedih. Karena peragaan Pastor Bayu lucu, 8
umat tertawa lagi. Pengetahuan lain yang ia bagikan adalah menyinggung kata TUHAN dalam Perjanjian Lama, contohnya, Kitab Amos bab 1 ayat 5 akhir, yang menggunakan huruf kapital semua. Itu disebabkan cara menterjemahkannya dari teks Ibrani, ‘YHWH’ yang terdiri atas konsonan semua. Sejak pertama ditulis, tidak ada yang bisa diucapkan dan orang Yahudi pun tak berani mengucapkan, sehingga dibaca ‘Adonai’. Adonai itu artinya Tuhan. Lalu, apa pentingnya Kitab Mazmur di masa kini? Umat beriman dari Kitab ini dapat belajar bahwa (1) Allah itu penyelamat, seperti gambaran Allah yang disembah orang Yahudi (dahulu) dan orang Kristen (sekarang), (2) perjalanan iman umat Allah beserta suka dukanya ada di dalamnya, sehingga kadangkadang ada ratapan, pujian dan syukur, (3) berdoa perlu dengan jujur; jangan takut mengeluh, dan yang disampaikan pun tidak harus yang baik-baik saja, sebab Tuhan mengizinkan semua ungkapan doa kita. Doa dalam Mazmur membantu manusia mengungkapkan diri seutuhnya di hadapan Tuhan. Berdoa dengan Mazmur dapat meringankan penderitaan. Itulah pentingnya mazmur, sebab selain pujian, juga berisi permenungan hidup dan ungkapan-ungkapan doa. Pada malam ‘Jelajah Alkitab’ itu, pada saat break umat diajak panitia untuk menyanyikan Happy Birthday, karena pada 13 September lalu adalah hari ulang tahun Pastor Bayu ke-33. Panitia pun menyiapkan kue ulang tahun mungil baginya.
BK Berita Kita November 2015
DARI KITA UNTUK KITA YANG MUDA YANG KREATIF Oleh: M.Y. Eko
S
emangat anak-anak muda Legio yunior tampak dari keceriaan wajah mereka saat diminta untuk mengkoordinir permainan. Kamis 24 September, meskipun agak terlambat sedikit namun tidak mengurangi semangat para Legioner untuk hadir dan mengikuti acara pertemuan tahunan yang diadakan di aula Pandu pagi itu. Acara Pertemuan Tahunan adalah kegiatan dimana para Legioner berkumpul untuk membina kebersamaan dan keakraban dalam bentuk sesi acara Doa Tesera, doa wajib Legioner, dilanjutkan dengan games atau permainan dan diakhiri dengan ramah tamah bersama. Selain ‘bersenang-senang’ Legioner juga diajak untuk mengingat kembali akan sejarah berdirinya Legio dan alasan acara ini diadakan setiap bulan September yang tak lain adalah karena bertepatan dengan perayaan Bunda Maria tak Bercela. Hal menarik selama kegiatan ini adalah saatnya yang muda dan kreatif memegang BK Berita Kita November 2015
kendali acara. Mereka diberi kesempatan untuk menjadi ‘pemimpin’ kelompok dan mengatur anak buah yang sebagian besar usia senior bahkan yang sepuh. Beberapa macam permainan disiapkan mereka untuk mengajak peserta kreatif dan aktif antara lain ketika diminta membuat desain baju dari kertas Koran dan memeragakanya bak model di atas catwalk dengan gerakan body language yang lucu. Gelak tawa dari penonton semakin membuat suasana ramai dan meriah. Salah seorang Legioner senior mengatakan, “Kini sudah saatnya anak-anak muda yang memimpin kita, kita wajib mendoakan dan mendukung mereka.” Acara ini dihadiri sekitar tujuh puluhan Legioner. Meskipun tidak seluruh anggota hadir, namun melalui kegiatan ini mengingatkan legioner untuk senantiasa kompak, saling mendukung dan bekerja sama.
9
DARI KITA UNTUK KITA
10
BK Berita Kita November 2015
DARI KITA UNTUK KITA PROGRAM PENGEMBANGAN ANGGOTA (PPA) - ALUMNI KEP PAROKI PANDU Oleh: Hapnes Toba & Dedeh Supantini
S
epenggal kalimat dari Mars KEP yang berbunyi “Perlengkapi dengan Roh-Mu, ‘ku tak berdaya sendiri”, menjadi daya pendorong bagi 135 alumni KEP, dari berbagai angkatan, untuk hadir dalam PPA pada tanggal 29 September 2015 yang lalu. Kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan ini, pada satu sisi diharapkan dapat menjadi sebuah sarana untuk menyatukan alumni lintas angkatan. Pada sisi lainnya, tentu saja diharapkan agar para alumni KEP Paroki Pandu bersemangat untuk melaksanakan Panca Tugas Gereja (Liturgia, Koinonia, Kerygma, Diakonia, Martyria) dalam keluarga, dalam pekerjaan, di lingkungan dan di komunitas asalnya masing-masing. Sebagai sebuah program, maka PPA
BK Berita Kita November 2015
dilaksanakan dalam bentuk pembekalan materi, diskusi, sharing kelompok, dan bulan bakti. Dalam bulan bakti ini para peserta diutus untuk melaksanakan tugas yang disepakati dalam kelompok masingmasing. Penyelenggaraan PPA yang mengambil tema “Dari Doa ke Karya Nyata” ini, dibuka dengan ibadat sore. Bacaan dalam ibadat sore ini terkait dengan hari peringatan Para Malaikat Agung dalam kalender liturgi. Dari bacaan tersebut, para alumni KEP diajak untuk menjadikan rasul Natanael sebagai model yang dalam injil Yohanes dipuji oleh Yesus sebagai orang Israel sejati, serta memperteguh pentingnya pelayanan nyata tanpa kepurapuraan dalam komunitas. 11
DARI KITA UNTUK KITA Pastor Hendra Kimawan, OSC. sebagai narasumber, menekankan perlunya doa sebagai nafas yang menghidupi karya nyata. Karena menuntut kedisiplinan, banyak umat Kristiani secara terselubung di dalam hati merasa bahwa berdoa merupakan hal yang memberatkan, membosankan, mengecewakan dan membingungkan. Sebab doa adalah dialog dua arah, namun satu arah yang berasal dari Tuhan tidak seketika itu juga bisa kita dengarkan. Ada proses, ada waktu, itulah mengapa di awal disebutkan doa menuntut kedisiplinan. Selain mengenai kedisiplinan dalam berdoa, umat beriman juga perlu mewujudkan doa dalam partisipasi aktif. Doa tanpa aksi nyata, tidak akan berbuah dan tidak berdaya guna. Setelah pembekalan materi dari narasumber, para peserta berdiskusi dan melakukan sharing kelompok. Kelompok diskusi dibagi ke dalam wilayah-wilayah se-paroki Pandu. Tujuan dari diskusi ini adalah untuk membentuk komitmen para peserta untuk menghasilkan buah-buah rohani sebagai perwujudan doanya, yaitu secara pribadi, keluarga, kelompok, dan lingkungan. Sebagai tanda dimulainya
12
bulan bakti untuk melaksanakan komitmen tersebut, Pastor Hendra menyematkan pin dengan moto KEP di atasnya, yaitu: “Bersama Tuhan Kita Bisa”, kepada perwakilan peserta. Dengan demikian seluruh peserta diutus untuk berkarya pada bulan bakti alumni KEP pada Oktober – Desember 2015. Pada saat memberikan kesimpulan di akhir acara, Pastor Hendra kembali menegaskan pentingnya suasana hening dan doa dua arah, sehingga kita mampu berpasrah dan peka terhadap kehendak Allah melalui pelayanan kita, dimanapun kita berada. Kegiatan PPA ini akan diselenggarakan secara berkala untuk mengevaluasi komitmen yang telah dituliskan, dan untuk memperluas peran serta alumni KEP dalam kegiatan nyata di lingkungan dan masyaratkat. Pertemuan berikutnya direncanakan pada bulan Januari 2016, dan diharapkan akan melibatkan lebih banyak alumni KEP. Bagi para peserta PPA1, mari kita laksanakan komitmen kita sebagai persembahan rohani untuk memuliakan Tuhan. Bagi seluruh alumni KEP, mari bergabung dalam PPA. Bersama Tuhan, kita bisa.
BK Berita Kita November 2015
DARI KITA UNTUK KITA BERBUAT BAIK SEPERTI ALLAH KEHENDAKI
Y
Injil Markus 9:34-43.45.47-48 Oleh: Henny Herawati & Tialum Esty Rosalina
ohanes, murid Yesus, tidak rela bila ada orang atau kelompok lain dapat mengusir setan, terlebih dengan menggunakan nama Yesus. Menurut Yohanes, hanya murid-murid Yesuslah yang layak mengusir setan. Yesus meyakinkan para murid bahwa siapapun dapat mengusir setan meskipun dia bukan murid Yesus. Kepercayaan akan Allah yang memampukan seseorang melakukan hal demikian, meskipun seorang yang berdosa. Roh Allah bisa brkarya kepada setiap manusia yang berkehendak baik. Sri Paus mengajak umat untuk percaya pada Allah dan bukan Allah milik umat Katolik, melainkan Allah milik semua orang dari segala bangsa di bumi, apapun agama dan kepercayaan yang dianutnya. Homili ini disampaikan oleh Mgr. Antonius Subianto dalam perayaan Ekaristi memperingati ulang tahun ke-80 Paroki Maria Sapta Kedukaan dan ke-30 Stasi Santo Theodorus pada hari Sabtu, 26 September 2015 yang lalu. Dalam perayaan Ekaristi, Uskup Bandung juga mengajak umat yang mempunyai kehendak baik sesuai dengan Ensiklik Bapa Paus untuk merawat bumi. Bumi yang menjadi tempat tinggal kita semakin rusak karena keserakan umat manusia. Bila setiap umat manusia mempunyai niat yang baik untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi maka kehidupan di bumi juga akan semakin BK Berita Kita November 2015
baik untuk kehidupan. Bapa Uskup juga memberikan pertanyaan sebagai bahan refleksi bagi setiap umat di Paroki Maria Sapta Kedukaan dan Stasi Santo Theodorus, apakah umat paroki lebih baik dari umat di stasi? Roh Allah melayang-layang hinggap dan mengundang anda berbuat baik seperti yang Allah kehendaki. Bukalah hati dan berilah kesempatan pada orang lain juga. Perayaan Ekaristi dibawakan oleh Mgr. Antonius Subianto, Pastor Hendra Kimawan, OSC, Pastor Yoyo Yohakim, OSC (Kepala Paroki), Pastor Tedjoworo, OSC, Pastor Barualamsyah, OSC, Pastor Didi Tarmedi, OSC, Pastor Yuwono, OSC, dan Pastor Rob Stigter, OSC. Dalam perayaan Ekaristi juga dihadirkan lengser yang dibawakan oleh muda-mudi dari Paroki Santo Ignatius, Cimahi dan persembahan dari umat Paroki Pandu. Setelah perayaan Ekaristi semua umat yang hadir diajak untuk menikmati hidangan-hidangan yang disiapkan oleh umat paroki. Bapak Uskup juga berbaur dan menikmati kebersamaan dengan umat, bahkan hampir tak sempat menikmati hidangan karena umat sangat antusias mengajak foto bersama. Semoga ajakan untuk mempunyai kehendak yang baik menjadi langkah yang dihidupi oleh umat, baik di paroki maupun di stasi. Tuhan memberkati. 13
DARI KITA UNTUK KITA BAKTI SOSIAL PAROKI PANDU Oleh: Maria R. linik Pratama Pandu bekerja sama dengan PSE mengadakan bakti sosial pada 4 Oktober 2015.
K
para warga. Niat kami disambut dengan antusias. Pada mulanya ada sedikit kekhawatiran
Biasanya bakti sosial diadakan di sekitar lingkungan paroki, namun kali ini kegiatan diadakan di Desa Cangkuang, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung. Informasi yang didapat dari Pak Virya bahwa di Desa Cangkuang membutuhkan bantuan pengobatan gratis mengingat di sana menjadi daerah yang selalu dilanda banjir dan banyaknya masyarakat yang terkena penyakit akibat banjir. Berdasarkan informasi tersebut, kami didampingi Pak Virya mengunjungi kepala desa dan menyampaikan rencana untuk memberi pengobatan gratis bagi
karena kami belum pernah melakukan bakti sosial di luar wilayah Pandu, namun panitia bakti sosial yang dipimpin oleh Ibu Bariyah dan ketua PSE, Bapak Harsono disemangati oleh Pastor Barualamsyah, OSC sebagai pastur pendamping untuk mewujudkan rencana yang baik ini. Dalam kurun waktu 1 bulan, kami mempersiapkan kegiatan dengan menghubungi Dinkes Kabupaten dan Puskesmas setempat untuk meminta izin pelaksanaan bakti sosial. Lembagalembaga tersebut memberikan dukungan yang sangat positif terselenggaranya kegiatan ini.
14
BK Berita Kita November 2015
DARI KITA UNTUK KITA Tiba waktunya, kami sangat yang sudah memberikan bantuan sehingga bersemangat datang ke Desa Cangkuang. kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik Kami berangkat pk 06.00. Kami dibantu dan lancar. oleh Tim “Keledai” yang dikoordinir oleh Bapak Yustinus. Acara dimulai pk 07.30 dengan kata sambutan dari kepala desa dan dr.Robert Kwaria selaku ketua Klinik Pratama Pandu. Pengobatan dihadiri 383 warga RW 01. Selain pengobatan gratis, warga juga mendapatkan bingkisan dari panitia. Puji Tuhan, pelaksanaan bakti sosial yang dimulai pada pukul 08.00-12.00 berjalan dengan lancar. Kegiatan diakhiri dengan acara makan siang bersama ibu-ibu PKK Desa Cangkuang. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Gracia dan kawan-kawan, Koperasi Pelangi Kasih, Pak Yustinus dan kawan-kawan, para donatur, dan panitia
Uniform for All Purpose Penampilan yang menarik akan menunjang segala aktifitas anda Kami hadir melayani pemesanan segala jenis seragam untuk berbagai keperluan (pria/wanita) dengan harga terjangkau (minimal pemesanan untuk 5 orang)
BK Berita Kita November 2015
15
DARI KITA UNTUK KITA ULANG TAHUN PASTOR YANG BARU..
U
Oleh: Maria K.
ntuk yang pertama kali seorang pastor merayakan ulang tahunnya di Paroki Pandu. Siapakah dia? Dia adalah Pastor Yoannes Barualamsyah, OSC yang akrab disapa Pastor Baru. Beliau merayakan pesta ulang tahun yang ke-58 pada tanggal 15 Oktober yang lalu. Kehadiran beliau sejak Januari 2015 menambah jumlah gembala yang melayani di paroki kita ini. Dibuka dengan doa dan ucapan syukur yang dipimpin oleh Pastor Didi Tarmedi, OSC bersama beberapa umat yang hadir. Memang tidak terlalu banyak umat yang hadir saat itu, baik pastur dari luar paroki maupun umat. Namun suasana akrab terlihat karena Pastor Baru sendiri pandai menciptakan keakraban di tengah- tengah umat. Suasana menjadi terasa hangat, seru juga ramai, seperti komentar beliau ketika beberapa saat saya mewawancarainya. Kesan beliau saat merayakan ulang tahunnya yang perdana di paroki ini, beliau menjawab “senang ..., rame” (dengan logat khasnya), sambil terkadang berkelakar di tengah umat. 16
Pastor Baru adalah sosok yang sangat cinta pada anak-anak serta pandai menghibur. Terbukti ketika beberapa waktu lalu beliau memimpin misa anak dan berinteraksi dengan mereka, beliau mampu membuat anakanak tertawa lepas. Itulah sekilas wawancara bersama beliau, seorang pastor baru yang sesuai namanya, Pastor Baru di sela- sela menyambut tamu yang semakin malam semakin banyak. Tentu kita mendoakan, supaya Pastor selalu dianugerahkan kesehatan yang baik, panjang umur, dan menjadi gembala yang setia dalam melayani. Tuhan selalu melindungi.
BK Berita Kita November 2015
DARI KITA UNTUK KITA MISA PENGURAPAN LANSIA, PELAYANAN KASIH DI SAAT USIA SENJA Oleh : Wiwit
S
ukacita Pengurapan adalah tema yang disematkan pada acara pengurapan orang tua yang kedua kalinya diadakan di Paroki Pandu. Acara ini memberikan pelayanan pada umat yang berusia diatas 60 tahun telah dilaksanakan pada hari Kamis (24/9) pukul 08.00 “Kegiatan yang diselenggarakan oleh seksi kategorial dan seksi liturgi ini terasa saat meriah. Dari jumlah umat yang mendaftar 511 hadir 427 orang dimana 22,7% umat di luar Paroki Pandu“ demikian disampaikan Bapak Yustinus Guiso sebagai ketua panitia dan Bapak Ernest dari seksi liturgi. Hadir pula beberapa umat yang menggunakan kursi roda. Mengapa kita menerima Sakramen pengurapan? Tujuan pemberian sakramen ini bukan untuk orang yang segera meninggal. Sakramen ini bertujuan untuk mendoakan orang tua atau yang sakit dan mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Maksud dari tindakan ini adalah agar Tuhan menyelamatkan orang lanjut usia dan orang sakit lalu dibangunkannya dan jika ia berbuat dosa maka dosanya diampuni. Maka sangat jelas kuasa sakramen ini adalah menyembuhkan yang sakit. Penyembuhan dalam arti yang luas tentunya. Misa dipimpin oleh selebran utama
BK Berita Kita November 2015
Pastor Yoyo Yohakim, OSC hadir pula Pastor Agustinus Sudarno, OSC , Pastor Y. Barualamsyah, OSC, Pastor M. A. Yuwono, OSC, dan Pastor Rob Stigter, OSC. Dalam khotbah yang disampaikan oleh Pastor Rob agar bagi umat yang telah berada pada tahap senja kehidupan tidak merasa terbuang atau kurang berharga. Tetapi secara positif menerima dan menemukan hikmah dari proses yang dijalani. Terkadang dalam usia lanjut orang tua sering merasa kesepian dan kurang perhatian. Oleh karena itu sangat diharapkan para lansia memiliki sahabat atau teman agar dapat berbagi dalam kebersamaan. “Sering kita merasa tergoda untuk menganggap tahap sebelumnya adalah tahap yang paling baik. Sebenarnya setiap tahap memiliki keindahan dan ada pula kesulitan-kesulitan yang dihadapi“, demikian disampaikan Pastor Rob saat itu. “Dalam injil disampaikan kita mendapatkan segala kekuatan dalam iman maka kita tidak mudah putus asa. Anakanak yang mendapat kesempatan merawat orang tua mendapatkan kebahagiaan saat merawat orang tua mereka dalam masa lansia“ demikian Pastor mengakhiri kotbah siang itu. Setelah misa umat diajak hadir dalam sebuah perjamuan. Tampak ibu-ibu WKRI sebagai petugas konsumsi membantu 17
DARI KITA UNTUK KITA
oma opa yang sudah kesulitan mengantri konsumsi. Bapak Stefanus Suparmo yang tinggal di sekitar paroki merasa senang dan bahagia karena dengan diselenggarakan kegiatan misa lansia dapat bertemu kawankawan lama dalam sebuah perayaan syukur dan saling mendoakan. Dalam sebuah wawancara yang lain saya bertemu beberapa ibu yaitu Ibu Magdalena Katuk, Ibu Vernela Yuyun, Ibu Maria Tan, Ibu Lukas, Ibu Tene, dan Ibu Herlina, yang berasal dari Paroki St. Martinus. Sangat luar biasa mereka dapat hadir dan mengikuti kegiatan 18
misa pengurapan di Paroki Pandu. Hal yang paling mengharukan adalah Ibu Magdalena Katuk berdevosi kepada Santa Maria Sapta Kedukaan. Demikian kegiatan ini telah berjalan dengan sukses, peserta yang hadir sangat bersyukur dan menghendaki kegiatan misa pengurapan dapat diberikan kembali bagi mereka pada waktu yang akan datang.
BK Berita Kita November 2015
DARI KITA UNTUK KITA “INI YANG KELIMA KALI..”
W
Oleh : Maria K
aktu masih menunjukkan pukul 18.30, tapi tampak sudah terlihat beberapa Pastor di biara Pandu , di antaranya Pastor A. Bogartz, OSC. Pastor Sudarno OSC, dan juga beberapa Pastor lain di sana. Dalam suasana santai terlihat mereka sedang berbincang-bincang satu dengan yang lain bersama para umat. Malam itu akan ada perayaan ulang tahun salah seorang Pastor kita, yaitu Pastor M.A. Yuwono, OSC, yang jatuh pada tanggal 25 September 2015. Di usia yang ke-63 tahun, Pastor Yuwono yang memiliki khas suara tegas bila berkhotbah, namun begitu baik dan ramah kala bertutur sapa di tengah umat, terlihat begitu segar. Tepat pukul 19.00 acara dimulai. Diawali doa ucapan syukur atas ulang tahun yang dipimpin oleh Pastor Yoyo Yohakim, OSC dan dilanjutkan dengan tradisi potong kue. Selanjutnya semua tamu dijamu dengan makan malam bersama. Secara bergilir, baik umat maupun Para Pastor dari paroki lain mulai banyak berdatangan hendak memberi ucapan selamat. Tampak ramai juga dengan BK Berita Kita November 2015
kedatangan umat hingga di luar biara, sebab ada menu lain di sana. Sempat sebelum acara dimulai, saya berbincang-bincang singkat dengan Pastor Yuwono. Dari perbincangan dengan Beliau, kami mengatahui bahwa di usianya yang 63 tahun ini pastor Yuwono tampak dan merasa sehat. Kali ini adalah ulang tahun kelima yang dirayakannya di paroki Pandu. Tak terasa sudah lima tahun bertugas di Pandu,begitu tutur Beliau. Sayang wawancara ini berlangsung begitu singkat karena acara segera dimulai.
19
DARI KITA UNTUK KITA PENGAJARAN PST. DIDI TARMEDI, OSC DAN PELIMPAHAN PENDAMPINGAN M-CKI KE PST. MARKUS, OSC Oleh: Fransiska Dharma
S
eperti bulan-bulan sebelumnya, setiap Senin ke-2 MCKI selalu mengadakan pengajaran yang dibawakan oleh Pst. Didi Tarmedi, OSC, maka pada 12 Oktober 2015 bertempat di aula, yang dihadiri oleh 39 orang, pengajaran kali ini merupakan yang terakhir dibawakan Pst. Didi dengan tema Sakrilegi. Sakrilegi yaitu berkaitan dengan memperlakukan yang kudus secara hormat. Ketika kekudusan tersebut diperlakukan dengan tidak hormat, di situ terjadilah apa yang disebut dengan dosa sakrilegi. Menurut Katekismus, ada 3 pelanggaran: • Mencobai Allah dengan perbuatan dan perkataan • Memperlakukan orang / benda / barang yang kudus dengan tidak semestinya 20
•
Simoni, yaitu memperjualbelikan kuasa-kuasa rohani dan barangbarang rohani (bukan dalam arti di toko rohani), tapi memperjualbelikan benda-benda dalam arti berkatnya, seperti: rosario yang telah diberkati oleh Paus dijual dengan harga yang sangat tinggi. Pengajaran kali ini lebih difokuskan pada persoalan sakrilegi saja yaitu dosa yang dilakukan seseorang yang menajiskan atau tidak menghormati sakramensakramen, khususnya Sakramen Ekaristi, karena dalam Sakramen Ekaristi, Tubuh Kristus hadir secara substansial. Jika perlakuan terhadap-Nya tidak hormat, dosanya adalah ekskomunikasi langsung. Mengapa ada hal-hal kudus dalam Gereja kita? Karena Gereja telah menggunakan ciptaan Tuhan sebagai karya dan untuk BK Berita Kita November 2015
DARI KITA UNTUK KITA mengungkapkan iman Gereja di dunia. Yang memiliki nilai seperti alat-alat dan simbol-simbol dalam gereja perlu dikuduskan sebagai ungkapan iman. Oleh karenanya, setiap orang dituntut menghormatinya, baik itu benda, barang, maupun orang-orangnya seperti para imam dan biarawan biarawati pun harus kita hormati. Apabila orang secara sengaja memperlakukan benda, barang atau orang yang dikuduskan secara tidak hormat, otomatis orang tersebut telah melakukan dosa sakrilegi. Misalnya, membuang hosti atau memberikan hosti kepada orang yang tidak berhak menerimanya. Contohnya juga, Hosti diberikan kepada anaknya yang belum menerima komuni pertama atau belum dibaptis. Orang tersebut telah melakukan dosa sakrilegi, yang akan dikenakan sanksi hukuman berupa ekskomunikasi langsung, yang pengampunannya hanya oleh Tahta Suci, kecuali bila ada delegasi khusus. Ada beberapa pelanggaran yang dilakukan umat berkaitan dan juga berkaitan dengan sakrilegi ini, misalnya: di depan Tabernakel tidak menunduk / memberi hormat, pergi ke gereja dengan memakai pakaian minim, di dalam gereja selama Ekaristi memainkan telepon genggam. BK Berita Kita November 2015
Sebaiknya kita memperlakukan bendabenda rohani dengan lebih hormat lagi karena benda-benda tersebut telah diberkati/dikuduskan, dan jika sudah tidak terpakai (rusak) sebaiknya tidak dibuang sembarangan, apalagi ke tempat sampah. Demikianlah sekilas pengajaran dari Pst. Didi, OSC. Acara pun dilanjutkan dengan memperkenalkan pastor pembimbing M-CKI yang baru yaitu Pst. Markus Suradi, OSC. Setelah acara perkenalan, dilanjutkan makan siang dan foto bersama. Pengurus mengucapkan terima kasih kepada Pst. Didi untuk bimbingan dan pengajarannya selama ini, dan kepada Pst. Markus selamat datang di Paguyuban Meditasi Cinta Kasih Ilahi. Semoga dengan bimbingan Pst. Markus, M-CKI semakin berkembang.
21
DARI KITA UNTUK KITA DARI EVA KE AVE Oleh: Henny Herawati
P
ada Kamis 15 Oktober 2015, dalam acara Jelajah Alkitab, Pastor Fabianus Sebastian Heatubun, Pr. membawa majalah Time edisi 2005. Sudah 10 tahun lalu, tapi majalah tersebut masih disimpan. Alasannya ialah cover story tentang Maria. Andai cover Maria ada di majalah Katolik, itu biasa. Tapi, yang menarik, Time adalah majalah internasional. Orang-orang Kristen Protestan mungkin sulit menemukan alasan yang masuk akal untuk menyembah Bunda Maria. Orang Katolik menemukan bahwa dalam hidup keagamaan tidak mungkin kalau tidak ada figur ibu. Adalah tidak mungkin menyingkirkan Maria dalam teologi dan berliturgi. Dalam upacara liturgi, penekanan pada pengetahuan (Kitab Suci) akan dirasa kering karena devosinya tidak ada. Keagamaan itu bukan wilayah otak, tapi rasa. Ketika saya mengungkapkan kecemasan, ketidakpantasan, dan rasa dosa, saya datang ke mana? Ya ke ibu yang secara natural hatinya lapang, mudah menerima. Seorang pastor pun perlu dimensi feminin,
22
yaitu figur Ibu/ Bunda Maria. Dari Maria, sebenarnya apa yang dapat ditiru? Kepasrahannya. Karakter seperti itu bukan berarti datang kepada Maria untuk sekadar memasrahkan. Maria mengajarkan betapa pentingnya kepasrahan dalam kehidupan. Hidup, kalau tidak pasrah , mau bagaimana? Tidak semuanya pakai nalar dan dapat dimengerti, apalagi yang berhubungan dengan misteri keagamaan. Agama itu cenderung rasional. Menurut pikiran, Sakramen Maha Kudus dianggap sampah oleh kelompok ateis. Wilayah sakramental memang bukan untuk dimengerti, tapi dicintai, dengan memakai rasa. Melalui cinta, itu akan dimengerti. Ini seperti saat orang menikah, kalau pertimbangannya rasional terus, tidak akan jadi-jadi. Tetapi, kalau dengan cinta, orang akan melampaui ratio (akal), dan baru akan sampai. Betapa memasrahkan diri itu penting. Kalau tidak, akan sengsara. Mengapa Maria penting? Kehidupan devosional bukanlah suatu level pengetahuan, tapi sentuhan. Saya butuh BK Berita Kita November 2015
DARI KITA UNTUK KITA indera peraba untuk berkoneksi langsung. Caranya, saya menggenggam Rosario. Dimensi touching (sentuhan) ada dalam diri Maria. Maria mengandung Yesus, karenanya Maria disebut ‘tabernakel’ Yesus, karena Yesus ada di dalam rahim Maria; tubuhnya bersatu dengan Yesus. Ketika Yesus lahir dan semakin besar, terbayang bagaimana Maria menggendong dan merawatnya. Hanya Maria yang bersentuhan dengan Yesus. Jadi, Rosario pun tidak sekadar menghitung. Saat memegang Rosario, ada kontak yang sebenarnya. Ada sentuhan, bukan sekadar kata-kata indah. Lebih dari itu, ada sentuhan ilahi. Kekatolikan menyediakan semuanya itu: ikon-ikon, asesori, bunga-bunga. Kita percaya, karena kita membutuhkannya. Dalam perayaan Ekaristi, kita mau mengekspesikan rasa syukur. Maria mengajarkan pada kita betapa yang menandai hidup kita adalah Ave, rasa syukur. Liturgi dilengkapi dengan devosi. Pernahkah kita beprikir, “Ah, yang penting devosi. Liturgi gak penting… pastornya tidak menarik”? Di rumah saja, devosinya. Itu salah. Devosi seharusnya membawa kita kepada liturgi. Apalagi, yang jadi teladan kita adalah Maria! Betapa kita harus menjunjung tinggi kesucian badan, karena tubuh bukan sekadar cangkang. Tubuh harus suci. Yesus lahir dari Roh Kudus, karena kehendak Allah. Itulah asal mulanya tradisi selibat. Gereja Katolik masih menjaga tradisi luhur ini, meski sering dirasa berat oleh yang menjalani. Tradisi triprasetia monastisisme dan/ atau rohaniwan, yaitu ketaatan, kemurnian, dan kemiskinan, mengeksplisitkan ajaran para bapa Gereja yang memandang Maria sebagai Hawa baru. Eksplorasi pemahaman Maria sebagai Hawa baru akan berujung pada tulisan bapa-bapa Gereja, meskipun secara implisit juga disinggung dalam Alkitab. Pertama, Yustinus Martir (ca. 165) menganggap Maria sebagai Hawa baru. Ia menulis dalam Dialog BK Berita Kita November 2015
dengan Trypho, “Kristus menjadi manusia oleh seorang perawan untuk menanggulangi ketidaktaatan Hawa yang disebabkan oleh ular.” Hawa sebagai perempuan pertama pada waktu masih perawan digoda oleh ular di taman Firdaus. Sebagai perawan Hawa tidak taat lalu mengalami maut. Maria membuahkan Sabda dalam ketaatan dan membawa kehidupan. Kedua, Irenaeus, Uskup Lyon (+202): Maria sebagai hawa baru. Manusia yang jatuh ke dalam maut karena ketidaktaatan Hawa ditebus oleh ketaatan Hawa baru, yakni Maria. Hawa tidak taat kepada Allah, karenanya ia membawa kedosaan ke dunia. Maria taat dan percaya kepada Allah, maka membawa keselamatan dan hidup ke dalam dunia melalui Yesus yang menaklukkan ‘sengat’ Iblis. Ketiga, Tertulianus (+220): Hawa dan Maria itu paralel. Maria adalah antitype dari Hawa. Keempat, Ambrosius dari Milano (+397): Dulu melalui seorang laki-laki dan perempuan daging dilemparkan dari surga, lalu melalui seorang perawan daging itu dihubungkan kembali dengan Allah. Kelima, Hieronimus (+420) menyatakan bahwa “Maut melalui Hawa, hidup melalui Maria”. Keenam, Petrus Chrysologus (+450) mengatakan bahwa Kristus dilahirkan dari seorang perempuan, seperti halnya kematian datang dari seorang perempuan (Hawa), maka Maria mengembalikan hidup yang telah hilang. Dari Magisterium, Pius XII dalam Ad Coeli Reginam (Oktober, 1954), menyatakan bahwa Maria memiliki peran yang sangat besar dalam karya keselamatan. Peran ini tidak dapat dipisahkan dari Yesus Kristus; berdua bersama-sama menyelamatkan manusia yang jatuh ke dalam dosa dan maut. Suatu peran yang serupa pernah dilakukan Hawa bersama Adam yang dulu menjadi penyebab kedosaan dan kematian.
23
ROHANIWAN BERCERITA
ROHANIWAN BERCERITA PASTOR, ENAK DI MANA??? Oleh: Pst. Markus Suradi, OSC
“P
astor, enak di mana? Di sini atau di sana?” “Wah enak ya sekarang, di kota, bisa jalan ke manamana, tidak sepi.” “Di sana pasti lebih enak ya, udara bersih.” Dan seterusnya… Itu kira-kira kalimatkalimat yang diungkapkan oleh beberapa orang ketika saya akan pindah atau menempati tempat yang baru. “Enak di mana, mana yang lebih enak.” Pertanyaan tersebut memaksa saya untuk membandingkan tempat yang satu dengan tempat yang lainnya. Mungkin beberapa orang akan terpancing dengan pertanyaan tersebut sehingga melihat tempat yang satu lebih baik, lebih menyenangkan atau lebih enak daripada tempat yang lain. Bahkan ada yang terang-terangan mengatakan kalau dia lebih senang di tempat tertentu, misalnya dengan alasan ada di kota, bisa jalan-jalan, mau ke mana-mana tinggal bbm dan nanti ada yang menjemput, dan akhirnya membuat 24
sakit hati orang yang bertanya. Namun, saya punya jawaban yang agak berbeda. Saya tidak akan jawab mana yang lebih enak, mana yang lebih menyenangkan, dll. Jawaban saya bukan karena saya tidak mau ‘nyakitin’ orang yang bertanya, tetapi memang kenyataannya bahwa tiap tempat pasti ada enak dan tidak enaknya masing-masing, ada kekhasan yang tidak bisa dibandingkan begitu saja. Saya memakai apa yang ada di Asmat sana. Kalau jalanjalan di sana, kita bisa mengarahkan pandangan kita ke langit yang bagus atau kita memilih mau melihat ke bawah yang isinya adalah lumpur. Artinya, apakah saya, kita, mau memfokuskan pandangan kita pada halhal yang positif atau hanya fokus pada hal-hal yang negatif. Kalau saya hanya fokus pada hal-hal yang negatif, yang saya ibaratkan dengan hanya memandang ke bawah dan hanya melihat lumpur belaka, pasti saya merasa semuanya tidak enak dan jadi beban. Ada sebuah kejadian kecil yang selalu saya ingat. Ceritanya, waktu itu saya masih SMP, pulang sekolah biasanya BK Berita Kita November 2015
ROHANIWAN BERCERITA menggembalakan kambing bersama dengan teman-teman yang lain. Karena musim kemarau, rumput-rumput menguning, bahkan mengering. Tentu hal ini membuat ternak-ternak kami tidak bisa diam di satu tempat, terus ke sana kemari mencari rumput yang hijau. Tentu saja ini membuat kami harus menjaga ternakternak tadi dengan baik-baik, kalau tidak bisa memakan tanaman. Nah, tentu saja ini juga membuat kami tidak bisa main, entah main layang-layang atau sepak bola. Salah satu teman berkata,”Yuk, kambing, domba, sapi kita, kita kasih kacamata hijau.” Harapannya, dengan kacamata hijau tadi, semua rumput jadi hijau. Saya kira ini berkaitan dengan hidup kita. Kalau kita memakai kacamata yang positif, tentu saja semua hal akan lebih terasa enak dan menyenangkan. Akan tetapi, kalau kita memakai kacamata negatif, memandang semuanya secara negatif, yang ada semuanya akan
membuat kita kecewa, membuat kita mengeluh kurang ini itu, dan akhirnya tidak perlu menunggu sampai mati kita akan menikmati suasana neraka dalam hidup kita. Sebaliknya kalau memandang segalanya secara positif, kita akan mengalami suasana surga dalam hidup kita.
Kami mengucapkan Syukur, atas terkabulnya doa Novena 3 Salam maria... Bunda Maria dan Bapa di Surga telah mengabulkan doa dan permohonan kami. Terima kasih... Mujizat Mereka itu nyata ada. Augustinus Widjaja & Keluarga Taman Holis H3-15
BK Berita Kita November 2015
25
APA KABAR STASI
APA KABAR STASI BULAN PENUH BERKAT Oleh: Wiwit
“S
abda Allah dalam keluarga” adalah tema nasional kerasulan Kitab Suci 2013-2016. Tema tersebut merupakan acuan dalam Bulan Kitab Suci 2015 yang bertema “Melayani Seturut Sabda” demikian dituturkan Pastor Y. Istimoer Bayu Ajie, Pr. Jadi kerangka umum bulan kitab suci tahun ini adalah melayani dalam keluarga. Implementasi dari keluarga yang saling melayani adalah melayani Gereja dan masyarakat umum. Bapak Paus Benedictus VIII menyampaikan Surat Apostolik Porta Fidei (Pintu Iman) yang di dalamnya menyampaikan merosotnya penerusan iman yang melanda Gereja. Maka keluarga sebagai Gereja kecil harus digali semangat dan hasratnya dalam mendalami Kitab Suci sebagai bekal pelayanan dalam Gereja. Menanggapi hal tersebut maka Seksi Kitab Suci Stasi Santo Theodorus 26
Sukawarna mengadakan beberapa kegiatan untuk memeriahkannya, yaitu Pohon Sabda (tanggapan umat pada ayat kitab suci tertentu dengan merefleksikannya dan menuangkan hasil refeksi dalam bentuk tulisan). Kegiatan lainnya adalah lomba Mading untuk BIA, Misdinar, dan umum. Kegiatan seksi Kitab Suci yang diketuai ibu Kistini ini ditutup dengan acara yang diberi judul “Rangking 1” pada hari Minggu (27/9). Acara ini dihadiri juga oleh Pastor moderator dan ketua Dewan Stasi Bapak Hery Susanto. Banyak umat stasi yang ikut terlibat dalam acara yang seru ini. Sebanyak 20 orang peserta diberi pertanyaan berupa pilihan ganda, bagi peserta yang menjawab salah langsung dieliminasi,demikian seterusnya hingga ditemukan pemenangnya. Lomba ini diadakan dua gelombang. Dipilih 3 orang peserta untuk bertanding di final dan akhirnya terpilih juara 1, 2 dan 3. BK Berita Kita November 2015
APA KABAR STASI Berikut adalah pemenang Bulan Lomba Kitab Suci: 1. Pohon Sabda : Pemenang 1: I Made Rupus. Pemenang 2: Cecilia Risanti. Pemenang 3: Oloheta Daely. 2. Mading : Kategori BIA Pemenang 1: BIA- 4 Vera, Ivan, Felix, Deren, Evan Pemenang 2: BIA- 1 Almira, Alex, Mike, Lois, Yakobus, Andrew Kategori Misdinar Pemenang 1: Edward, Andrea, Gabriel, Helen, Jesslyn Pemenang 2: Rayna, Roshan, Sean, Ardi, dan Ian Pemenang Favorit, Anna dan Ola
BK Berita Kita November 2015
3. Rangking 1: Pemenang 1: Dadi. Pemenang 2: Heny Khristiyanto Pemenang 3. Jean Yusuf 4. Renungan Terbaik MBA: I Made Rupus, Maria Yaning, Dheny Yudistira, Maria Kurniawaty. Ibu Kistini menyampaikan sambutan sebagai laporan sekaligus penutupan pada saat pembagian hadiah. ”Demikian segala upaya telah dikerahkan terima kasih kepada Pastor Moderator Stasi, DPS, dan para donatur atas dukungan pada penyelenggaraan kegiatan ini. Terima kasih pula untuk segenap umat yang telah berpartisipasi. Mohon maaf bila terdapat banyak kekurangan. Semoga Kitab Suci dapat menjadi inspirasi dan berkat bagi kita semua.
27
APA KABAR STASI BELAJAR BERBAKTI Oleh : Wiwit
R
apat Anggota Ranting Wanita Katolik Republik Indonesia Stasi Theodorus Sukawarna telah dilaksanakan pada hari Minggu (20/9) setelah misa di rumah stasi. Kegiatan ini bertujuan agar ada sebuah kepemimpinan baru pada ormas yang beranggotakan wanita katolik dewasa baik yang sudah maupun belum menikah. Pada saat itu hadir 29 anggota dan 9 undangan. Pastor Moderator Stasi, Pastor P. A. Didi Tarmedi, OSC, Ketua Dewan Pastoral Stasi Bapak Hery Susanto, ketua cabang Wanita Katolik Pandu Ibu Heny Herawati dan wakil ketua Ibu Janty Trisnawati serta beberapa pengurus cabang Pandu turut hadir. Pada periode 20152018, terpilih Ibu Evy Priscilla sebagai ketua dan Ibu Aloysia Widodo Widiasih sebagai wakilnya. Dalam sambutannya, Ibu Heny bersyukur atas setiap usaha dan karya yang telah diupayakan oleh Wanita Katolik Ranting Sukawarna. Pastor Didi 28
menyoroti tulisan “Berjalan Bersama dalam Pelayanan yang Dijiwai Semangat Cinta Kasih” yang tertera pada spanduk. Menurut pastor sebagai organisasi wanita diharapkan Wanita Katolik dapat terlibat pada kegiatan-kegiatan Gereja sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pada umumnya dan Gereja khususnya. Dengan demikian Wanita Katolik Republik Indonesia dapat menjadi bagian Gereja yang bertindak. Sebelum pemilihan berlangsung Ibu Evy menyampaikan laporan kerja yang telah dilaksanakan selama 3 tahun masa jabatan yang telah lalu. Kemudian disampaikan program kerja 1 tahun ke depan. Ada keinginan untuk regenerasi dan meningkatkan kerjasama yang lebih baik dengan DPS khususnya bidang PSE. Sejauh ini Wanita Katolik sudah menjadi ujung tombak dalam beberapa kegiatan PSE misalnya membantu menyampaikan dan menyelenggarakan makanan pendamping asi, penyuluhan, BK Berita Kita November 2015
APA KABAR STASI dan menyampaikan donasi untuk PAUD dan beberapa POSYANDU di sekitar Stasi Sukawarna. Pada program ke depan akan disusun pula beberapa kegiatan yang dapat melibatkan masyarakat sekitar gereja. Misalnya penghijauan dan bakti sosial. Dalam Mars Wanita Katolik yang diciptakan oleh R.A.J Sudjasmin terdapat syair yang menyampaikan bahwa tujuan Wanita Katolik adalah menolong sesama dengan perjuangan dan berkorban untuk
BK Berita Kita November 2015
mencapai kesejahteraan dunia. Tentulah semangat ormas ini hanya menjadi citacita semata bila kaum wanita katolik tidak merasa memiliki dan ingin membaktikan dirinya bagi keluarga dan sesamanya. Sangat diharapkan ada kesadaran dan kehendak serta niat baik agar wanita dapat hidup dalam komunitas yang berdaya sehingga berbuah. Salah satu wadahnya adalah Wanita Katolik Republik Indonesia.
29
CINTA KITAB SUCI
CINTA KITAB SUCI PANGGILAN, MEMANGGIL, DAN DIPANGGIL
P
Oleh: Nanny Tjahjadi
ada akhir September 2015, Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang ke- 70 diadakan di New York, Amerika Serikat. Sidang Umum PBB merupakan sidang paripurna, sidang akbar yang dihadiri berbagai kepala negara dari seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia sebagai salah satu anggota PBB. Kali ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Wakil Presiden, Bapak Jusuf Kalla. Sidang kali ini membawa dua agenda khusus di samping agenda rutin setiap tahun, yaitu mendengarkan pidato sekretaris general PBB Ban Kim Un dan para delegasi anggota PBB. Agenda khusus itu ialah: penandaan berakhirnya Upaya Global mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (Milenium Development Global / MDG) 2000-2015 dan agenda kedua: Pengesahan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Kita masih ingat pada salah satu program MDG, ialah berusaha menekan/mengurangi angka kematian ibu melahirkan (AKI). Khusus dalam catatan bagi Indonesia, hingga 70 tahun Indonesia merdeka, AKI masih menjadi masalah yang pelik. Walaupun segala upaya telah dilakukan untuk mengurangi AKI, saat menghadirkan kehidupan baru bagi generasi bangsa Indonesia, keadaannya masih tetap memprihatinkan. AKI Indonesia masih tertinggi di Asia. Indonesia dinyatakan gagal menekan AKI. MDG menargetkan pada tahun 2000 yang lalu, menyepakati untuk menekan AKI sebesar 102 per 30
100.000 kelahiran hidup, hingga 2015. Namun, dalam kenyataannya AKI menurut survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKD) pada 2012 masih 359 per 100.000 kelahiran hidup. Adapun mayoritas penyebab kematian ibu di antaranya ialah: pendarahan (37%), infeksi (22%), dan hipertensi (14%). Pada 2002 AKI berjumlah 307 per 100.000 kelahiran hidup. Pada 2007 AKI hanya 228 per 100.000 kelahiran hidup. Namun, AKI Indonesia tetap masih tertinggi, setara dengan angka kematian di Kamboja dan Myanmar. Memprihatinkan! Melihat situasi yang sedemikian, secara profan orang akan menyebut bahwa negara tidak atau belum hadir untuk menanggulangi AKI. Negara mungkin dianggap belum hadir atau tidak memiliki suatu ‘panggilan’, suatu semangat untuk memanggil dan dipanggil. Negara pasti akan bertanya apa itu panggilan, memanggil, dan dipanggil. Jawabannya, dalam iman kita, hanya ada pada Tuhan Yesus Kristus. Dalam Injil Markus dan Matius, dengan judul yang sama tertulis Yesus memanggil murid-murid yang pertama (Mrk 1:16-20; Mat 4:18-22). Dikisahkan, bahwa ketika Yesus menyusuri danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus dan Andreas, sedang menabur jala, sebab mereka adalah penjala ikan (Mat 4:18; Mrk 1:16). Kemudian Yesus bersabda, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan kujadikan penjala manusia” (Mrk BK Berita Kita November 2015
CINTA KITAB SUCI 1:17; Mat 4:19). Kata penjala berasal dari kata benda yaitu jala, suatu alat penangkap ikan dengan maksud untuk memperoleh jumlah yang banyak, lebih dari satu. Yesus menghendaki agar Simon dan Andreas menjadi perpanjangan tangan Yesus untuk melaksanakan tugas Bapa-Nya yang di Surga, yaitu mewartakan Injil / Kabar Baik, dengan bersabda: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” (Mrk 1:14-15). Tugas Yesus untuk menjadi pewarta Injil tidaklah ringan. Ia membutuhkan para pembantu-Nya, tidak cukup Simon, Andreas, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya (Mat 4:21). Ia memerlukan berjuta-juta umat-Nya sebagai andalan-Nya. Dalam Injil Lukas 10:1-2 dikatakan, ”Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berduadua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. KataNya kepada mereka: ‘Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerjapekerja untuk tuaian itu.’” Yang penting untuk diteladani ialah semangat Simon, Andreas, Yakobus dan
BK Berita Kita November 2015
Yohanes, setelah menerima panggilan Yesus itu. Mereka segera, tidak menundanunda, meninggalkan jala dan mengikuti Dia (Mat 4:20-22). Bedanya, ketika Simon dan Andreas segera mengikuti Yesus, mereka sedang menebarkan jala, belum memperoleh hasilnya, sedangkan Yacobus dan Yohanes sudah selesai menjala dan berhasil. Semangat pemberitaan Injil sebagai kabar gembira, kabar baik, disertai dengan kuasa yang diberikan oleh Tuhan, berarti bahwa kita harus bersemangat. “Pergilah dan jadikanlah semua muridKu, dan baptislah dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus!” (Mat 28:16-20). Panggilan Yesus perlu ditanggapi dengan segera. Situasi kematian para ibu yang melahirkan mestinya juga ditanggapi dengan segera. Setiap keadaan yang terjadi di masyarakat juga merupakan tantangan yang perlu kita pandang genting. Jangan sampai kita terlena memandang angka-angka statistik saja, tetapi memperhitungkan bahwa semua itu adalah nyawa manusia yang dipertaruhkan. Semoga keseriusan kita menanggapi panggilan Yesus membuat keadaan di tanah air kita ini semakin baik. Semoga kita tidak membiarkan keadaan masyarakat semakin memprihatinkan.
31
UMAT BERBICARA
UMAT BERBICARA MENJALA MANUSIA
S
Oleh: Anita K.
uatu hari, di tepi pantai Danau Galilea, saat matahari mulai terik, saat para penjala ikan tengah menjemur jaringnya setelah semalaman mencoba peruntungannya mencari ikan, seorang Guru yang berkarisma naik ke perahu Simon, yang kelak diberi julukan Petrus, Sang Batu Karang. Sebagai nelayan kawakan, Simon waktu itu taat menuruti perintah Sang Guru, tukang kayu dari Nazareth, untuk pergi ke tempat yang dalam lalu menebarkan jalanya. Biasanya siang hari karena panas terik gerombolan ikan akan masuk ke dasar danau yang sejuk, baru pada malam harinya muncul ke permukaan air. Apalagi, semalam sebelumnya Simon dan rekan nelayan sudah berjuang tanpa hasil. Malam hari saja tidak ada ikan apalagi siang hari terik seperti saat itu. Tetapi, kuasa Tuhan semesta alam terjadi. Yesus Sang Guru itu, yang dikenal sebagai anak Yusuf tukang kayu dari Nazaret, membuktikan Dia sebagai penguasa alam. Simon dan temanteman mendapatkan ikan sangat banyak sampai perahunya hampir tenggelam. Peristiwa iman terjadi. Simon sadar akan kedosaannya, lalu menjawab ajakan Yesus dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Dalam perjalanan menghidupi imannya, Simon pernah jatuh bangun, sampai akhirnya menjadi pemimpin Gereja pertama dan mati mempertahankan imannya kepada Kristus. Sungguh suatu karunia Tuhan yang dimulai dari langkah awal, yaitu mau taat menjawab panggilan Tuhan dengan menyadari kedosaan di hadapan Tuhan. 32
Kita semua dipanggil Tuhan melalui Gereja-Nya untuk menjadi penjala manusia. Menjala manusia dalam jala Kristus Tuhan adalah agar karya keselamatan Allah terlaksana demi kebahagiaan manusia, supaya manusia bisa merasakan kebahagiaan utuh bersatu dengan Penciptanya. Kebahagiaan sejati dalam hidup manusia sejatinya hanya bisa ditemukan jika roh manusia itu bertemu dengan Roh Allah, Penciptanya. Dalam persekutuan Roh itulah aliran kasih Allah mengalir dan memberikan hidup Ilahi yang membangkitkan, sebagai ganti kefanaan kita sebagai manusia. Menjala manusia adalah tugas kita semua setelah Yesus memilih masuk dalam perahu kehidupan kita. Tentunya kita harus mengambil langkah iman seperti ‘Simon’ (artinya, ‘tanaman air sejenis buluh yang mudah terombang-ambing aliran air’), berubah menjadi ‘Petrus’, artinya batu karang yang tahan terhadap gelombang. Ketaatan kita kepada Tuhan untuk pergi ke tempat yang dalam, semakin dalam mengenal Tuhan dalam kehidupan iman kita akan membuahkan hasil dalam upaya kita menjala manusia. Kita diundang untuk memperkenalkan kasih Tuhan, membawa kabar baik kebaikan Tuhan kepada umat manusia yang dikasihi-Nya. Manusia yang telah terjala dalam jala Kasih Kristus mempunyai tujuan hidup yang pasti dan terarah pada jalan kebenaran dan kehidupan. Kepastian keselamatan itulah yang membuat hidupnya damai sejahtera. Penyertaan Tuhan menghadapi gelombang kehidupan BK Berita Kita November 2015
UMAT BERBICARA akan mengusir segala ketakutan dan kekhawatiran kita menjalani kehidupan. Seperti Petrus, kita ditempa untuk tahan terhadap segala ujian kehidupan dalam dunia yang penuh dengan gelombang. Bahkan, dalam badai yang dahsyat sekalipun iman kita akan membuat tetap tegar. Mari mempersilahkan Tuhan Yesus memimpin hidup kita supaya kita dipakai Tuhan untuk menjala manusia. Pengalaman yang indah bersama Dia, Kristus Penjala Agung manusia, sedang menunggu kita semua.
BK Berita Kita November 2015
Berikut adalah pendapat umat di Lingkungan tentang menjala manusia. Ibu Rosalyn - Lingkungan Ayudia: Menjala manusia artinya membawa orang kepada Kristus, dengan kesaksian hidup kita setiap hari. Bapak Jimmy - Lingkungan Sukadamai: Memperkenalkan Tuhan kepada kenalan sehingga mereka mau menjadi pengikut Tuhan juga. Ibu Veronika - Lingkungan Sepapas: Menceritakan tentang kebaikan Tuhan kepada keluarga dan sesama, sampai akhirnya orang-orang tersebut mau dibaptis dan ke gereja, menjadi beriman juga kepada Tuhan Yesus Kristus.
33
PESAN EKARISTI PESAN EKARISTI
PESAN EKARISTI BULAN NOVEMBER 2015 TAHUN LITURGI B/I
Oleh: Diakon F. de. P. Mammouth KAMDP, OSC HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS (01 November 2015) Why. 7:2-4,9-14; 1Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12a Khotbah Yesus di bukit dapat menjadi penghiburan, tapi juga dapat menjadi tantangan bagi manusia. Kita diajak untuk bijaksana sebagai pengikut Yesus, karena realitas harapan dan pikiran manusia sering bertentangan. Kita ditantang untuk mau bersaksi akan kebenaran untuk melawan perlakuan buruk pribadi-pribadi yang tak bertanggung jawab, yang mementingkan diri sendiri dan kelompoknya. Sabda bahagia yang kita dengarkan hari ini ialah semangat kemiskinan di hadapan Allah, artinya, kesadaran dan penerimaan ketergantungan kita yang mutlak terhadap Allah yang kerahiman-Nya tidak terbatas. Sikap dasar ini mengalirkan kebahagiaan, kelemahlembutan, kerinduan akan kebenaran, kemurnian dan kemurahan hati serta kedamaian untuk bersabar dalam menanggung penderitaan. Hari Minggu Biasa XXXII (08 November 2015) 1Raj. 17:10-16; Ibr. 9:24-28; Mrk. 12:38-44 Ketika seseorang bertanya, mengapa banyak wartawan dalam kegiatan sosial, secara bercanda salah satu panitia penyumbang mengatakan bahwa kalau tidak ada wartawan, tidak ada sumbangan. Kenyataan ini menjadi sangat umum di masyarakat kita saat ini. Yesus dalam Injil hari ini mengkritik para ahli taurat dan pemuka agama yang mencari pujian dan popularitas. Namun, Ia memuji janda miskin, yang sekalipun menyumbang sedikit, memberikan dengan ketulusan hatinya, tanpa memikirkan apapun selain keikhlasan hati. Kita dipanggil untuk belajar dari janda miskin itu. Berani dengan ikhlas tanpa pamrih berkorban untuk kepentingan sesama sebagai panggilannya. Cinta adalah keberanian untuk berkorban tanpa menuntut imbalan. Hari Minggu Biasa XXXIII (15 November 2015) Dan. 12:1-3; Ibr. 10:11-14,18; Mrk. 13:24-32 Bahasa yang dipakai Injil dengan melukiskan semua gangguan di langit mengacu pada berbagai perubahan yang akan langsung mendahului kedatangan Kristus. Peristiwa34
BK Berita Kita November 2015
PESAN EKARISTI peristiwa dahsyat di jagad ini adalah gambar-gambar yang lazim dipakai para nabi untuk menggambarkan campur tangan Allah dalam sejarah. Tidak harus peristiwa-peristiwa ajaib itu dihubungkan dengan akhir zaman. Dapat ditafsirkan bahwa Kabar Gembira yang diberikan Yesus adalah untuk mengajak manusia agar senantiasa “berjaga-jaga” dan melakukan pekerjaan serta aktivitasnya berdasarkan tuntunan Allah untuk kebahagiaan hidup dan kemuliaan Allah. HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM (22 November 2015) Dan. 7:13-14; Why. 1: 5-8; Yoh. 8:33b-37 Kemakmuran, kedamaian dan ketenteraman sebuah kerajaan tergantung pada raja yang memerintahnya. Hari ini kita merayakan Yesus Kristus, Raja Semesta Alam, sebagai penutup tahun liturgi. Yesus adalah Raja yang membawa damai ke seluruh dunia. Kata “damai” di sini bukan saja berarti terbebas dari peperangan, tapi terlebih bahwa Yesus datang ke dunia mengalahkan dosa yang selama ini membelenggu manusia. Ia mengalahkan dosa itu dengan cara kematian-Nya di kayu Salib. Apakah kita sekarang dikuasai oleh Tuhan Yesus? Kalau ya, terpujilah Tuhan! Kalau kita saat ini menjadi budak dosa, tanda bahwa hati ini tidak damai, tinggalkanlah “kerajaan” dosa itu dan beralihlah kepada Kerajaan Surga tempat Yesus menjadi raja kita yang penuh kedamaian. HARI MINGGU ADVEN I (29 November 2015) Yer. 33:14-16; 1Tes. 3:12 - 4:2; Luk. 21:25-28,34-36 Pelajar yang sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi ulangan umum atau ujian pada umumnya diwarnai keprihatinan dalam hari-harinya, antara lain rajin belajar dan mengurangi untuk bersenang-senang seperti nonton atau bepergian. Hal tersebut dilakukan dengan “harapan" dapat sukses dalam ujian dan membuahkan kegembiraan. Masa Adven adalah waktu untuk mempersiapkan diri menyambut harapan kita agar segera terwujud, yaitu kelahiran Penyelamat Dunia. Adven berasal dari bahasa Latin “adventus'" yang berarti hal 'mendekati' terwujudnya harapan. Harapan utama adalah kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan. Maka, marilah di Masa Adven ini kita menjalankan keutamaan-keutamaan yang menjadi isi dari harapan tersebut.
BK Berita Kita November 2015
35
YANG MUDA YANG BICARA
YANG MUDA YANG BICARA JUST BELIEVE… IT WORKS…
“B
Oleh: V. Waty S. Halim
u… saya bantu angkat tasnya ya….” “Berapa umurmu, Nak?” “6 tahun, Bu..”, jawab anak kecil tersebut sambil tersenyum malu-malu… “Hati-hati, Nak…Ini upahmu…” “Trimakasih, Bu” Seorang lelaki tua, yang bekerja sebagai penarik becak, merasa hatinya sangat tersentuh melihat adegan itu.. Ia tadi mengamati anak kecil -yang sebelumnya sempoyongan saat memanggul beban berat dipundaknya - kemudian tampak bersemangat menerima uang receh upahnya. Tampak anak itu menengadah ke langit, seolah-olah mengucapkan syukur pada Tuhan untuk rezeki yang diperolehnya hari itu. “Buat apa cari uang, Nak?” “Buat makan adik-adik saya, Kek” jawab anak itu.. Hati lelaki tua sangat trenyuh setelah tahu orangtua anak-anak malang itu bekerja sebagai pemulung, tapi tidak pernah pulang lagi. Jadi anak kecil itu harus bekerja untuk mencari makan untuk 36
dirinya dan dua adiknya yang masih kecil-kecil. Disepakatilah tiga anak itu diantarkannya ke suatu yayasan yang biasa menampung anak yatim piatu miskin di Tianjin. Setiap hari lelaki itu mengantarkan uang penghasilannya sebagai penarik becak untuk biaya perawatan dan pendidikan yang layak anakanak miskin. Lelaki tua itu tinggal di sebuah gubuk tua di daerah kumuh yang disewanya. Tiap hari ia bekerja keras mulai jam 6 pagi hingga jam 8 malam. Sebenarnya dari penghasilannya ia mampu membeli makanan, minuman dan pakaian yang layak untuk dirinya sendiri. Tetapi ia hidup sangat sederhana bahkan pakaiannya pun telah robek di sana sini. Untuk tempat tidurnya ia hanya memiliki sebuah tikar tua yang telah usang. Semua penghasilannya disumbangkannya kepada sebuah yayasan di Tianjin, untuk mendukung biaya hidup dan pendidikan sahabatnya : anak-anak malang. Ia merasa sangat bahagia melakukan semua itu, ditengah kesederhanaannya. Saat berusia 90 tahun, ia merasa sudah tak sanggup lagi mengayuh becak. Ia BK Berita Kita November 2015
YANG MUDA YANG BICARA membuka kotak tabungan terakhirnya sakit atau meneguhkan mereka yang sebesar RMB 500 (sekitar 650 ribu rupiah) sedang mengalami kedukaan, dan masih dan menyerahkannnya ke sekolah Yao banyak hal kecil yang dapat kita lakukan Hua. Semua guru di sekolah itu menangis untuk siapapun yang membutuhkan menerimanya. Tiga tahun kemudian ia bantuan kita… Mungkin saja teman meninggal dalam kemiskinan. Sepanjang kita melakukan kesalahan… atau tidak hidupnya ia menyumbang sebesar RMB menyadari dirinya telah salah jalan… Kita 350.000 (kurs 1300, setara 455 juta bisa mengajaknya kembali ke jalan benar Rupiah jika tidak salah) yang kepada dengan menjadi teman atau sahabat yang Yayasan yatim piatu dan sekolah-sekolah baik : berani mengungkapkan yang benar di Tianjin untuk menolong kurang lebih untuk kebaikannya… 300 anak-anak miskin. Lelaki Yesus sendiri tua itu bernama Bai Fang mengajak para murid“… Lie. Pada foto terakhirnya Nya mengesampingkan Bertolaklah orang menuliskan kepentingan pribadi dan ke tempat yang ungkapan “Sebuah mulai berkarya untuk dalam….” (Luk 5:5) Cinta yang istimewa menjala manusia (bdk. “…Jangan takut, untuk seseorang yang Lk 5:1-11). Sebagai luar biasa.” remaja pengikut-Nya, mulai dari sekarang Remaja terkasih, kitapun diajak untuk engkau akan menjala dari kisah nyata ini turut dalam karya-Nya manusia.” (Luk 5:10) di jaman kita melihat bagaimana modern ini. seorang yang tidak hanya Kita tidak perlu merasa memikirkan dirinya sendiri minder karena masih muda dan dengan kemampuan yang dalam usia, juga pengalaman. dimiliki ia berinisiatif bertindak nyata Ketika kita memutuskan untuk bersedia untuk menyelamatkan orang lain, yaitu dipakai-Nya….Tuhan akan perlengkapi anak-anak telantar. Suatu hal yang tidak kita dengan berbagai rahmat yang kita mudah baginya. Tetapi ia lakukan dengan perlukan. Sobat remajaku yang dikasihi penuh cinta dan kerelaan. Tuhan, kita ikut mewarnai dunia dengan Sebenarnya ada banyak tindakan pelangi kasih ketika kita mau melakukan sederhana yang dapat kita lakukan untuk hal-hal kecil dengan kasih yang besar. kebaikan sesama. Misalnya memberi Dunia akan menjadi tempat yang lebih senyum, salam, sapa yang tulus disertai indah bagi lebih banyak orang… karena pancaran kasih dapat memberi semangat merasakan dirinya cukup berharga untuk pada Papa, Mama, saudara, teman dicintai. Yuk kita mulai! -atau siapapun yang kita temui- yang mungkin sedang galau… Kita dapat menghibur, meneguhkan dengan cara mendengarkan teman yang curhat dengan empati., menengok teman yang BK Berita Kita November 2015
37
100% KATOLIK 100% KATOLIK
MENGHAYATI ADORASI KEPADA SAKRAMEN MAHAKUDUS SECARA SEHAT Oleh: Dennis Kwaria alam menyelenggarakan sebuah mengenai kehadiran Kristus dalam hosti acara, tentu saja selain bekerja setelah konsekrasi. Untuk melawannya, dibutuhkan doa. Itulah sebabnya Gereja justru semakin mendalami dalam sebuah imannya, sehingga acara yang terjadi muncullah beberapa waktu berbagai praktek lalu, panitia seperti Adorasi, memutuskan Visitasi, Prosesi untuk kepada Sakramen membentuk tim Mahakudus, yang khusus serta pada abad bertekun XIX muncullah mendoakan Kongres Ekaristi. kelancaran acara. Dari sejarahnya Doa ini diadakan terlihat jelas di dalam sebuah bahwa Adorasi ruangan di hotel kepada Sakramen yang menjadi Mahakudus lokasi acara dan mengalir dari “disulap” menjadi Perayaan Ekaristi. ruangan doa. Ruangan doa ini diberi Karena di dalam Perayaan Ekaristi lah karpet serta sebuah meja yang dihiasi lilin terjadi transubstantio : Perubahan roti dan dan bunga. Untuk apa meja tersebut? anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Rupanya di atas meja tersebut ditakhtakan Oleh sebab itu, Adorasi kepada Sakramen Sakramen Maha Kudus, sehingga petugas Mahakudus merupakan tindakan sembah yang mendoakan acara berdoa di hadapan bakti yang menjadi ungkapan rasa syukur Sakramen Mahakudus. Apakah ini praktek atas kehadiran nyata Yesus Kristus yang Adorasi kepada Sakramen Mahakudus terjadi dalam Perayaan Ekaristi. yang sehat? Terutama bila melihat bahwa Karena kaitannya yang sangat tujuannya sejak awal adalah memohon erat dengan Misa, tidak heran bila berkat bagi kelancaran acara. Gereja Katolik mengatur praktik Adorasi Adorasi kepada Sakramen Mahakudus kepada Sakramen Mahakudus ini. Tujuan berkembang luas pada abad ke-11, ketika artikel ini ditulis bukanlah memaparkan Berengarius menyerang iman Gereja aturan teknis, yang terdapat pada RS
D
38
BK Berita Kita November 2015
100% KATOLIK (Redemptionis Sacramentum) 129 – 145, ES (Eucharistiae Sacramentum) 82 – 112, serta CIC (Codex Iuris Canonici) 933 – 944. Artikel ini ditulis lebih sebagai suatu refleksi akan penghayatan kita terhadap Adorasi kepada Sakramen Mahakudus. Pertama – tama, bila melihat dari sejarahnya, Adorasi kepada Sakramen Mahakudus adalah tanggapan penuh syukur kepada Kristus yang hadir secara nyata dalam rupa Roti dan Anggur. Oleh sebab kesatuannya dengan Misa, maka tempat yang paling tepat untuk melakukan Adorasi adalah tempat Misa dilaksanakan, tentu saja di Gereja atau Kapel Adorasi Abadi. Hosti yang ditakhtakan pun adalah Hosti yang dikonsekrir dalam Misa terdekat. Di dalam Kapel Adorasi Abadi, yang di Paroki SPMSK dikenal sebagai Kapel Pradipa Kumara pun, sedapat mungkin Misa dirayakan sekurangkurangnya dua kali sebulan (CIC 934). Dua hal ini saja sudah menunjukkan bahwa Devosi Ekaristi dan Misa Kudus tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta menegaskan Iman Gereja mengenai kehadiran Kristus yang tetap dalam Hosti, bukan hanya ketika Hosti disantap. Dengan dasar iman yang samalah kita meletakkan Hosti yang telah dikonsekrir namun tidak habis dalam Misa di dalam Tabernakel. Dari uraian ini jelas bahwa penghayatan Adorasi kepada Sakramen Mahakudus yang sehat adalah penghayatan yang tidak terlepas dari Misa, fons et culmens (sumber dan puncak) hidup Gereja. Misalnya saja bila rajin beradorasi namun tidak mengikuti Misa, penghayatan ini jelas berat sebelah. Seseorang yang rajin beradorasi seharusnya makin rajin BK Berita Kita November 2015
mengikuti Misa, karena iman yang dihayati dalam adorasi mengalir dari Misa. “Penakhtaan Sakramen Mahakudus yang melulu untuk pemberian berkat dilarang” (ES 89). Kembali ke contoh di awal artikel, penghayatan terhadap Adorasi dalam kasus ini juga kurang tepat. Tujuan dari adorasi yang diadakan pada kasus di awal artikel ini adalah memohon kelancaran acara. Tentu ini kurang tepat, karena Adorasi kepada Sakramen Mahakudus lahir sebagai ungkapan rasa syukur umat beriman atas berkat terbesar yang diberikan Tuhan: Yesus Kristus sendiri, yang hadir dalam rupa Roti dan Anggur. Kita hadir di hadapan Sakramen Mahakudus terutama untuk bersyukur. Melihat kesatuan Misa dengan Devosi Ekaristi, amat baiklah bila sesudah merayakan Misa, kita berdoa sejenak di hadapan Sakramen Mahakudus, baik di depan Tabernakel, ataupun di kapel Pradipa Kumara. Pada harihari lain pun, kita dapat mengunjungi Sakramen Mahakudus untuk beradorasi, mensyukuri kehadiran-Nya yang nyata dan tetap dalam rupa Roti dan Anggur. Dan tentu saja, semua itu akan berbuah bila dilakukan tidak terlepas dari Perayaan Ekaristi, suatu “tindakan adorasi yang paling luhur” (SCar 66) Daftar Pustaka: CIC, ES, RS, IGMR, SCar, Martasudjita, E., Pr, 2011, Liturgi Pengantar untuk Studi dan Praksis Liturgi, Kanisius, Yogyakarta Martasudjita, E., Pr, 205, Ekaristi, Kanisius, Yogyakarta
39
LEMBAR ANAK “Berita Kita” DIGITAL http://bkpandu.wordpress.com
Hadir lebih cepat, dengan tampilan FULL COLOUR!
Dapat di view/download di PC/Mac, atau di SmartPhone/Tablet
DICARI KARTUNIS
Bagi anda yang mempunyai talenta menggambar, mari bergabung bersama kami di BERITA KITA. Caranya: Kirimkan contoh gambar anda ke email redaksi
[email protected] Kami tunggu partisipasinya yaaa.. 40
BK Berita Kita November 2015
LEMBAR ANAK
LEMBAR ANAK
Belajar& bermain
K
S
Asuhan Kak Leny Muliadi
etika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.” (Mat 4:18-22) Adik-adik, Dalam bacaan Alkitab di atas, Yesus memberitahu kepada Simon Petrus bahwa ia tidak akan menjadi nelayan lagi, tapi ia akan menjadi penjala manusia. Lalu Simon Petrus pun pergi mengikuti Yesus, menjadi salah satu dari murid Yesus. Tugas dari murid Yesus adalah menjala manusia, kita bisa mengumpamakan jala ini sebagai Kasih dan pengampunan Allah. Allah menarik jala ini makin lama makin dekat ke surga. Tetapi hanya mereka yang ada dalam jala itulah yang akanmasuk surga. Hanya orang-orang yang sudah menerima Yesus sebagai Juruselamat yang akan ada di dalam jala itu. Yesus ingin sekali agar sebanyak mungkin manusia di dunia masuk ke dalam jala itu. Yesus mempunyai pekerjaan bagi kita, Ia mau agar kita menceritakan kepada orang lain tentang Kasih-Nya yang besar. Kalian harus memberitahukan hal ini kepada teman-teman kalian, kalau tidak mereka tidak akan tertangkap dalam jala itu.
BK Berita Kita November 2015
41
Menurut Injil ada 12 orang murid Yesus, adik-adik tentunya tahukan siapa saja? Di bawah ini ada 12 nama murid Yesus yang masih dalam bentuk acak, Adik-adik bisa menyusunnya hingga menjadi nama yang benar yaa.. 1. MNOSITESRPU: ___ _______________ 2. DANSRESA: ____________________ 3. AYOKBSU: _____________________ 4. HNAYOES: _____________________ 5. UFPILIS: _____________________ 6. ERBAMOLTOUS: __________________ 7. UTMAIS: _____________________ 8. ATHMOS: _____________________ 9. OYBAKUS: _____________________ 10. ADYUS: ______________________ 11. OIMSN: ______________________ 12. ADYUS OIRSKAIT: _________________
42
Setelah diisi, silahkan adik-adik gunting jawabannya, lalu berikan pada guru BINA IMAN di sekolah PANDU/Stasi untuk ditukarkan dengan HADIAH.
LEMBAR ANAK
BK Berita Kita November 2015
INFORMASI
INFORMASI GEREJA SANTA PERAWAN MARIA SAPTA KEDUKAAN - BMV 7 DOL - PANDU JL. PANDU NO. 4, BANDUNG 40173 TELP. 022-60-111-38 / FAX.022-603-02-30
Visi dan Misi Paroki St. Perawan Maria Sapta Kedukaan
Mengembangkan Umat Paroki Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan Menjadi Gereja yang Lebih Mandiri, Terbuka, Terlibat, Solider, dan Tangguh. Dimana Semua Unsurnya Berperan dan Bertanggung Jawab Secara Aktif dalam Memuwujudkan Komunitas Basis Sebagai Cara Baru Menggereja
Jadwal Misa:
GEREJA PANDU Harian - 06.00 pagi Jumat Pertama - 06.00, 17.30 Sabtu - 17.30 Minggu - 05.30, 07.15, 09.15, 17.30
GEREJA ST. THEODORUS BANDUNG Harian (Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu) - 06.00 pagi Jumat Pertama - 11.30, 18.30 Minggu - 08.00 GEREJA CARITAS WIYATAGUNA Minggu - 07.00 pagi
PENANGGALAN LITURGI BULAN NOVEMBER 2015 UNIVERSAL: Dialog – Semoga kita membuka hati untuk dialog dan hubungan personal dengan semua orang, bahkan dengan mereka yang berbeda keyakinan. EVANGELISASI: Para pastor – Semoga para pastor Gereja, dengan cinta yang dalam akan umat Allah, bisa mendampingi dan menguatkan harapan mereka. GEREJA INDONESIA: Korban bencana – Semoga pemerintah bersama masyarakat semakin tanggap dan tangkas dalam menangani para korban bencana alam dan konflik sosial.
BK Berita Kita November 2015
43
INFORMASI Pastor Moderator Wilayah: 1. 2. 3. 4. 5.
Wilayah I & VIII Wilayah II & V Wilayah III & VII Wilayah IV & VI Wilayah IX Pastor
: Pastor P.A. Didi T., OSC : Pastor Y. Barualamsyah, OSC : Pastor M.A. Juwono, OSC : Pastor P. Yoyo Yohakim, OSC : Pastor Markus Suradi, OSC
Pastor M.A.Juwono,OSC
Lingkungan 1. Sukamulya 4. Sukaraja 2. Mulyasari 5. Mustang 3. Megateran 6. Cimindi Raya 7. Jatayu 1. Nasaba 5. Arabi 2. Sejahtera 6. Maranatha 3. Sukajadi 7. Moh. Yunus 4. Ayudia Bawah 8. Rajiman Bawah 1. Begawan Sempani 4. Cicendo 2. Astina Atas 5. Tanjung Anom 3. Astina Bawah 1. Pandu 5. Baladewa 2. Ahmad 6. Ayudia Atas 3. Sepapas 7. Resumi 4. Cipedes 8. Korles
Pastor P. Yoyo Yohakim, OSC
1. Rajiman Atas 2. Cihampelas 3. Borromeus K 4. Kebon Kawung
5. Pajajaran Aruna 6. Gang Saleh 7. Bima Kresna
Pastor Y. Barualamsyah,OSC
1. Babakan Jeruk 2. Mahmud 3. Cibogo 4. Linggawastu
5. Citra Asri (St. Paulus) 6. Sukasari 7. Istana Regency 8. Gn. Batu (St. Petrus)
Pastor Markus Suradi, OSC Pastor P.A.Didi T., OSC Pastor Rob Stigter,OSC
44
BK Berita Kita November 2015
INFORMASI PENANGGALAN LITURGI BULAN NOVEMBER 2015 Tgl 1, Minggu : HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS. Why. 7:2-4,9-14, 1Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12a. Tgl 2, Senin : PERINGATAN MULIA ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN. 2Mak. 12:43-46, 1 Kor. 15:12-34; Yoh. 6:37-40. Tgl 3, Selasa : Hari biasa. Rm. 12:5-16a, Luk. 14:15-24. Tgl 4, Rabu : Pw S. Carolus Borromeus, Usk. Rm. 13:8-10, Luk. 14:25-33. Tgl 5, Kamis : Hari biasa. Rm. 14:7-12, Luk. 15:1-10. Tgl 6, Jumat : Hari biasa. Rm. 15:14-21, Luk. 16:1-8. Tgl 7, Sabtu : Hari biasa. Rm. 16:3-9,16,22-27, Luk. 16:9-15. Tgl 8, Minggu : Hari Minggu Biasa XXXII. 1Raj. 17:10-16, Ibr. 9:24-28; Mrk. 12:38-44. Tgl 9, Senin : Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran. Yeh. 47:1-2,89,12, 1Kor. 3:9b-11b,16-17, Yoh. 2:13-22. Tgl 10, Selasa : Pw S. Leo Agung, PausPujG. Keb. 2:23 – 3:9, Luk. 17:7-10. Tgl 11, Rabu : Pw S. Martinus dr Tours, Usk. Keb. 6:1-11, Luk. 17:11-19. Tgl 12, Kamis : Pw S. Yosafat, UskMrt. Keb. 7:22 – 8:1, Luk. 17:20-25. Tgl 13, Jumat : Hari biasa. Keb. 13:1-9, Luk. 17:26-37. Tgl 14, Sabtu : Hari biasa. Keb. 18:14-16; 19:6-9, Luk. 18:1-8. Tgl 15, Minggu : Hari Minggu Biasa XXXIII. Dan. 12:1-3, Ibr. 10:11-14,18; Mrk. 13:24-32. Tgl 16, Senin : Hari biasa. 1Mak. 1:10-15,41-43,54-57,52-64, Luk. 18:35-43. Tgl 17, Selasa : Pw S. Elisabet dr Hungaria, Biarw. 2Mak. 6:18-31, Luk. 19:1-10. Tgl 18, Rabu : Hari biasa. 2Mak. 7:1,20-31, Luk. 19:11-28. Tgl 19, Kamis : Hari biasa. 1Mak. 2:15-29, Luk. 19:41-44. Tgl 20, Jumat : Hari biasa. 1Mak. 4:36-37,52-59, Luk. 19:45-48. Tgl 21, Sabtu : Pw SP Maria Dipersembahkan kepada Allah. 1Mak. 6:1-13, Luk. 20:27-40. Tgl 22, Minggu : HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM. Dan. 7:13-14, Why. 1:5-8; Yoh. 8:33b-37. Tgl 23, Senin : Hari biasa. Dan. 1:1-6,8-20, Luk. 21:1-4. Tgl 24, Selasa : Pw S. Andreas Dung Lac, ImdkkMrt. Dan. 2:31-45, Luk. 21:5-11. Tgl 25, Rabu : Hari biasa. Dan. 5:1-6,13-14,16-17,23-28, Luk. 21:12-19. Tgl 26, Kamis : Hari biasa. Dan. 6:12-28, Luk. 21:20-28. Tgl 27, Jumat : Hari biasa. Dan. 7:2-14, Luk. 21:29-33. Tgl 28, Sabtu : Hari biasa. Dan. 7:15-27, Luk. 21:34-36. Tgl 29, Minggu : HARI MINGGU ADVEN I. Yer. 33:14-16, 1Tes. 3:12 – 4:2. Tgl 30, Senin : Pesta S. Andreas, Ras. Rm. 10:9-18, Mat. 4:18-22. BK Berita Kita November 2015
45
INFORMASI LAGU BULAN NOVEMBER 2015 TANGGAL Hari 01-11-2015 MINGGU BIASA XXXI 06-11-2015 Jumat Pertama 08-11-2015 Minggu Biasa XXXII 15-11-2015 Minggu Biasa XXXIII 22-11-2015 HR Ry Kristus Raja Semesta Alam 29-11-2015 MINGGU ADVEN I *ACHM, LK: LAGU KHUSUS
PBK
PCK
KML
Maz
BPI
*140 652 327 *184 552 536
233/592 233/592 233/592 233/592 -
356 348 350 352 -
841/190 863/333 851/336 837/338 865/354
955/191 957/335 962/337 955/339 951/355
PSB KDS BP KAMI KOM PNT
381 690 *170 383 *154 381
394 390 390 391 392 393
NYANYI NYANYI NYANYI NYANYI NYANYI NYANYI
*89 LK 426 *33 428 *147
641 LK *42 653 553 448
PETUGAS KOOR DAN ORGANIS NOVEMBER 2015 JUMAT I 17.30 01-11-2015 06-11-2015 08-11-2015 15-11-2015 22-11-2015
29-11-2015
GEREJA SANTA PERAWAN MARIA SAPTA KEDUKAAN SABTU MINGGU MINGGU MINGGU 17.30 05.30 07.15 09.15 WIL. 5
YANSEN
WKRI
JENY
FERIYADI
STANIS
STASI ST. THEODORUS JUMAT I MINGGU 18.30 08.00
ARBIKRES
MEGATERAN
AUDREY
MARIA
BELCANTO
KORLES NASABA
BAKJER-MARNATH
MARIA HARMONIC
REZA KOOR WIL.2
ANTON BORKOP
AUDREY
MONICA
TM3
STASI CARITAS MINGGU 07.00 CICENDO/GG .POLISI
SKJADI FERIYADI SEJAHTERA H.J.MURTI LINGGAWASTU JENY JESSICA BALTAS-CPDS LEGIO M
FERIYADI SD PANDU
STANIS
MARIA
PANDU/BEG.S
LENA
SMP PANDU
PDKK
SUKAJADI
AUDREY
DEWI
STANIS
REZA
JENY
WIL.1 TONY
46
MINGGU 17.30
TJ.ANOM-GG. WIL.4 SALEH BELCANTO REZA MARIA FERIYADI MISA ARWAH, 2 NOVEMBER 2015 PANDU 17.30, WILAYAH III - REZA, STASI 18.30, KOOR STASI
KIKI STANIS
KB. KAWUNG RAJIMAN BWH
GN. BATU DIAN
MOH. YUNUS
OMK
LINGGAWASTU
BK Berita Kita November 2015
INFORMASI JADWAL ACARA PDPKK PANDU NOVEMBER 2015 RABU, 04-11-2015 RABU, 11-11-2015 RABU, 19-11-2015 RABU, 25-11-2015
MOVIE NITE & RAMAH TAMAH FILM “DO YOU BELIEVE?” “MUTIARA TERINDAH” PEMBICARA: BAPAK THEODERIKUS ALEN (BOGOR) “SPIRITUALITAS KATOLIK” NARA SUMBER: PASTOR P.A. DIDI T., OSC “ MENGATASI KEMALASAN ROHANI” PEMBICARA: SDRI. NOVIYANTI
KETERANGAN: BAGI YANG TERGERAK UTK MELAYANI TUHAN MELALUI TALENTA ALAT MUSIK & PUJIAN, SILAKAN BERGABUNG DENGAN KAMI DI ACARA LATIHAN, SETIAP HARI SELASA, PK.19.00, HUBUNGI : JAYA 08122301281, MARCEL: 081220720888 TERIMA KASIH.
SUMBANGAN UNTUK GEREJA PANDU BULAN SEPTEMBER 2015 NAMA S.K.
JUMLAH SUMBANGAN Rp. 325.000,00
Rest In Peace ALM. ANASTASIA RETNO 14 OKTOBER 2015 LINGKUNGAN SUKASARI ALM. THODORA YENNY LIMIAWAN 14 OKTOBER 2015 LINGKUNGAN ARABI
BK Berita Kita November 2015
PENGUMUMAN PERPUSTAKAAN PANDU BUKA SETIAP HARI MINGGU PUKUL 08.00 - 12.00 47
INFORMASI KEGIATAN RUTIN PAROKI PANDU NO. JENIS A. RAPAT KOORDINASI
TEMPAT
WAKTU
PENGHUBUNG
TELP/HP
RAPAT DPP PLENO
R. DPP 1
SENIN KE-1, PK. 18.30
6011-138
2
DEWAN PAROKI INTI
R. DPP 1
0816-625-262
3
DPI & LINGKUNGAN RAPAT KOORD. PAROKI
AULA ATAS
DAVID S.
9251-5658 / 0812-2393-572
4 5 6
SEKSI PEWARTA DAN LINGKUNGAN SEKSI KOMSOS OMK
AULA ATAS R. KOMSOS R. OMK
ANITA K. MARIA S. HELEN S.
0815-8615-8524 0857-2141-4476 0899-7815-520
7
BIDANG KATEGORIAL
R. DPP 1
RETNA
0816-610-177
AULA ATAS SD PANDU SD PANDU
KAMIS KE-2, PK. 18.30 SENIN KE-3 PK.18.00 (2 BULAN 1X) SENIN KE-4, PK. 18.00 SABTU, PK. 18.00 MINGGU KE-1, PK. 11.00 SENIN KE-2 PK.18.00 (3 BULAN 1X) MINGGU KE-3, PK. 11.00 MINGGU KE-4, PK. 11.00 MINGGU KE-2, PK. 11.00
PST. B. HENDRA KIMAWAN, OSC A. BUDIMAN S.
NURHAYATI C. CHRISTINE W. JOVAN
0818-0907-2725 2017-044 / 0818-219-300 0822-21-6666-147
R. PRADIPA K.
SETIAP HARI (24 JAM )
0813-2030-0028
R. LEGIO
SENIN PK. 20.00
R. EFESUS
SELASA PK. 09.00 SETIAP SELASA, PK. 14.45 SELASA PK. 10.00 RABU & JUMAT PK. 19.00 KAMIS PK. 09.00 RABU KE-1, PK. 19.00 RABU KE-2,3,4 PK. 18.00
V. JOSEPHINE ALUMNI KEPSRI W KTM - AGUSTINUS TJANDRA GRACIA L.S. AGUSTINUS
1
8 HIMANTO 9 SANTA MONIKA 10 PUTERA ALTAR B. PERSEKUTUAN DOA 713-1 ADORASI EKARISTI ABADI 2
DOA SYAFAAT
3
KERASULAN KERAHIMAN ILAHI
AULA ATAS
4
MEDITASI CINTA KASIH ILAHI
R.KATEKUMEN
5 6
YOUNG GENERATIONS FELLOWSHIP PDPKK
7
DOA TAIZE
AULA ATAS AULA ATAS JL. PANDU NO. 27
8
MISERICORDIA GROUP DOA SYAFAAT & PELAYANAN 9 DOA / KONSELING C. PENDALAMAN KS/IMAN
0818-616-202 0821-2023-5657 0811-230-251 0816-607-808
YIYIN
0815-6235-236
MARCELIUS E. C. LENNYANA
7077-8979/081220720888 0856-2137-467
RABU KE-4 PK. 18.30
IGN. HARSONO
0817-9220-110
JUMAT KE-1 & 3
CM HOTLINE
0888-2122-987
R. EFESUS
SABTU PK.08.00
1
PENDALAMAN ALKITAB
AULA ATAS
RABU, PK. 08.00
KOHARDI / ZR. EMMANUELLA G.
6011-313
2
GEREJA CARITAS AULA ATAS
KAMIS, PK. 18.00
ROMAULI
0813-6043-5666
3
PENDALAMAN IMAN KATOLIK WYATA GUNA JELAJAH ALKITAB
SUSY ERLINA
9122-0604
1
BIA (BINA IMAN ANAK)
MELANIE
421-1235
48
KAMIS KE-3, PK. 18.00 D. PENDIDIKAN IMAN SD PANDU MINGGU, PK.07.30 SD PANDU MINGGU, PK.09.15
BK Berita Kita November 2015
INFORMASI 2
BIR (BINA IMAN REMAJA)
SD PANDU
MINGGU, PK.07.30
3
KATEKUMEN ANAK
SD PANDU
4
PELAJARAN AGAMA UNTUK SISWA SEKOLAH NON KATOLIK
R. RAPAT DPP 2
5
KATEKUMEN DEWASA
R. KATEKUMEN
MINGGU, PK. 07.30 MINGGU PK. 09.00 SELASA, PK. 18.00 MINGGU, PK. 11.00
6
BAPTIS BAYI
GEREJA PANDU
E. LATIHAN LITURGI 1 PS TM3 2 PS BELCANTO 3 PEMAZMUR 4 LEKTOR 5 PS PKRK 6
PSA CAMPANELLA VOCE
GEREJA PANDU GEREJA PANDU GEREJA PANDU GEREJA PANDU GEREJA PANDU AULA ATAS / GEREJA
7
MERANGKAI BUNGA YASMIN
GEREJA PANDU
SABTU, PK. 08.00
PS WKRI ORGANIS
GEREJA PANDU
SABTU, PK. 11.00
1
KLINIK PRATAMA PANDU
BP PANDU
2
KOPDIT PELANGI KASIH
PANDU DAKOTA -CIMAREME
SENIN - SABTU, PK.15.00 - 18.00 SENIN - KAMIS, PK. 09.00 -12.00 SENIN - JUMAT PK.08.0017.00 SABTU, PK.11.00-14.00
3
DANA SOSIAL KEMATIAN PAROKI PANDU
SEKRETARIAT PAROKI
4
PSE
8 9 F.KARYA SOSIAL
G. KATEGORIAL KONSULTATIF 1 WKRI 2 BBC (BUNDA BERDUKA CITA) POB (PENGHIBUR ORANG BERDUKA 3 CITA) 4 BK (BUNDA KERAHIMAN) 5 MBK (MARIA BUNDA KRISTUS)
0813-2018-9610 0815-6235-236 0813-2044-1012
HERMAN & SUSAN
0811-2277-65
FRANS GARNAEN AKUM S R F. MARIA OLLY SUTJIADI
201-4412 426-4025 2011-096/ 0811-215-635
SENIN & JUMAT, PK.19.30 SELASA & KAMIS, PK.19.30 RABU, PK. 18.00 KAMIS, PK. 18.00 RABU, PK. 19.00
MALVIN WAWAN S. LIA LUCIANA IGN. JIMMY S.
0821-2161-5460 0817-0298-806 0815-6038856 0818-0607-6778 0816-4210-880
JUMAT, PK. 18.00
NI WAJAN LENI
0818-611-900
CAECILIA S MELIA I.YULLY W. STANIS
601-4018 421-3535 703-268-7010 0852-2130-4577
R B. ROBERT KWARIA
POLI UMUM POLI GIGI
PETRUS M.
0852-2922-7584
SETIAP HARI
TH. SETYARSO
2036-569/0812-2052-494
R. PSE
RABU, PK. 16.30 KEC. MINGGU KE-5 (LIBUR)
IGN. HARSONO
0817-9220-110
R. DPP 2 RUANG LM
SENIN KE-2, PK.16.00 KAMIS, PK. 17.15
HENNY H. PAULUS PRIBADI
0822-1900-2229 201-1136
RUANG LM
MINGGU, 13.00
PETER
9251-5354
RUANG LM RUANG LM
MINGGU, 16.`5 SELASA, PK. 17.15
CHRISPIANUS K THEOPHILUS ANTONIUS OCHE LUNG-LUNG EVE
0812-2152715 6029-628/0878-2296-250 0877-2207-3182 0812-2226-7129 0813-2049-6695
6
BENTENG GADING(LM SD-SMP)
RUANG LM
MINGGU, PK. 09.30
7
STELLA MARIES (LM ANAK2 SMA)
RUANG LM
MINGGU, PK. 11.00
BK Berita Kita November 2015
ABUNG YIYIN Y CHRISTINE
49
INFORMASI KEGIATAN RUTIN STASI ST. THEODORUS NO. JENIS A. RAPAT KOORDINASI 1 RAPAT DPS PLENO 2 RAPAT DPS HARIAN 3 PUTERA - PUTRI ALTAR B. PERSEKUTUAN DOA 1 KERASULAN KERAHIMAN ILAHI C. PENDALAMAN KS/IMAN 1 KATEKISMUS
TEMPAT
R.RPT 1 - RMH STASI
MINGGU KE-1, PK.10.00
MARIA DORA
0857-2260-0428
AULA RUMAH STASI
SABTU, PK. 14.45
YUSTINUS GUISO
022-70710252
AULA ATAS
LEGIO M RATU JL.TRSN BBK JERUK PARA MALAIKAT I/111 LEGIO M BUNDA R.RPT 2 - RMH STASI BERBELAS K.
50
TELP/HP 0818-0228-8613 0816-629-204
PEMBEKALAN GEREJA STASI LEKTOR DAN PEMAZMUR D. PENDIDIKAN IMAN 1 BINA IMAN ANAK R.RPT 2 - RMH STASI E. LATIHAN LITURGI 1 LATIHAN KOOR GEREJA STASI STASI 2 LATIHAN LEKTOR GEREJA STASI 3 LATIHAN MAZMUR GEREJA STASI F. KATEGORIAL KONSULTATIF 1 RAPAT WKRI R.RPT 1 - RMH STASI
3
PENGHUBUNG
AULA RUMAH STASI SENIN KE-2, PK. 18.30 NATALIA A. G. R.RPT 1 - RMH STASI SELASA KE-1, PK. 18.30 A. HERY S
2
2
WAKTU
SELASA KE-2 & 4, PK. CH. SUKISTINI 0818-429-950 18.30 SELASA KE-3, PK. 18.00 VERONICA L 0878-2146-4721
MINGGU, PK.08.00
F. LAKSITA L
0899-600-2610
SENIN & JUMAT, PK. 19.00 SELASA, PK. 17.30 RABU, PK. 17.30
F. TRYA G
0816-600-283
F. FANNY VERONICA L
0857- 2222- 5029 0878-2146-4721
MINGGU KE-2, PK.16.00 RABU, PK. 19.00
EVY P
0811-234-078
DION
0813-2072-8279
MINGGU, PK. 16.00
MARIA S.
0857-2141-4476
BK Berita Kita November 2015
INFORMASI
BK Berita Kita November 2015
51
INFORMASI LAPORAN PEMASUKAN/SUMBANGAN DAN BANTUAN DANA KE PSE P. PANDU BULAN JUL-15 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 AUG15 1 2 3 1 2 3 4 5 6 SEP-15 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6
KETERANGAN PEMASUKAN TERIMA DANA DARI PAROKI UNTUK BULAN JULI 2015 TERIMA DANA DARI KORAK SUMBANGAN PENDIDIKAN DI GEREJA BULAN JULI 2015 TERIMA KEMBALI CICILAN PINJAMAN ANGGOTA PSE PENGELUARAN BANTUAN RUTIN PENDIDIKAN SPP BULAN JULI 2015 DAN UANG PENDAFTARAN BANTUAN RUTIN PENDIDIKAN DAN UANG ASRAMA DI SEMINARI BOGOR 1 ANAK BANTUAN RUTIN PENGOBATAN BANTUAN RUTIN UNTUK LANSIA DAN UANG KOST DI PANTI JOMPO BANTUAN PINJAMAN KE ANGGOTA PSE BANTUAN PERBAIKAN RUMAH ANGGOTA PSE BIAYA PENGELUARAN PAKET LEBARAN,UANG DUKA CITA DAN KEGIATAN PSE
JUMLAH RP 17.500.000,RP
3.534.100,-
RP
3.150.000,-
RP 13.430.000,RP
500.000,-
RP RP RP RP
5.320.000,1.850.000,6.050.000,2.561.000,-
RP
8.464.730,-
PEMASUKAN TERIMA DANA DARI PAROKI UNTUK BULAN AGUSTUS 2015 TERIMA DANA DARI KOTAK SUMBANGAN PENDIDIKAN DI GEREJA BULAN AGUSTUS 2015 TERIMA KEMBALI CICILAN PINJAMAN ANGGOTA PSE PENGELUARAN BANTUAN RUTIN PENDIDIKAN SPP BULAN AGUSTUS 2015 BANTUAN RUTIN PENDIDIKAN DAN UANG ASRAMA DI SEMINARAI BOGOR 1 ANAK BANTUAN RUTIN PENGOBATAN BANTUAN RUTIN UNTUK LANSIA DAN UANG KOST DI PANTI JOMPO BANTUAN PINJAMAN KE ANGGOTA PSE BIAYA KEGIATAN PSE DAN UANG DUKA CITA PEMASUKAN TERIMA DANA DARI PAROKI UNTUK BULAN SEPTEMBER 2015 TERIMA DANA DARI KOTAK SUMBANGAN PENDIDIKAN DI GEREJA BULAN SEPTEMBER 2015 TERIMA KEMBALI CICILAN PINJAMAN ANGGOTA PSE TERIMA SUMBANGAN DARI N N . C O TERIMA SUMBANGAN DARI IBU DEWI WINARTO JAKARTA PENGELUARAN BANTUAN RUTIN PENDIDIKAN SPP BULAN SEPTEMBER 2015 BANTUAN RUTIN PENDIDIKAN DAN UANG ASRAMA DI SEMINARI BOGOR 1 ANAK BANTUAN RUTIN PENGOBATAN BANTUAN RUTIN UNTUK LANSIA DAN UANG KOST DI PANTI JOMPO BANTUAN PINJAMAN KE ANGGOTA PSE BIAYA KEGIATAN PSE
RP 17.500.000,RP
4.883.000,-
RP
4.230.000,-
RP
8.130.500,-
RP
500.000,-
RP
5.320.000,-
RP
1.850.000,-
RP RP
4.900.000,220.000,-
RP 17.500.000,RP
2.155.000,-
RP RP RP
2.450.000,2.500.000,500.000,-
RP
9.665.000,-
RP
500.000,-
RP
4.320.000,-
RP
1.850.000,-
RP RP
4.925.000,200.000,-
"Kami ucapkan terima kasih atas sumbangannya semoga tuhan berkati, kita telah mendapat banyak" "berkat dari allah, maka marilah kitapun membagikan berkat yang kita terima kepada sesama kita" yang membutuhkan. Sumbangan dan donasi dapat diserahkan melalui sekretariat Paroki Pandu atau melalui rek BCA 0160994444 atas nama pst. Hendra Kimawan atau Tjong Djan Kong . Terima kasih atas kerja samanya.
52
BK Berita Kita November 2015