64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Visi Kami Our Vision
Menjadi penyedia layanan keuangan terbaik di Indonesia melalui customer service excellence To be the finest financial services organization in Indonesia through excelling in customer service
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
1
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
01
4 Profil Perusahaan Company Profile
2
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
DAFTAR ISI
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
TABLE OF CONTENT
Profil Perusahaan Sekilas Perusahaan Struktur Pemegang Saham Peristiwa Penting
4 4 11 12
Company Profile Company in Brief Shareholders’ Structure Event Highlights
Ikhtisar Data Keuangan Penting Ikhtisar Data Keuangan Penting
14 14
Financial Highlights Financial Highlights
Sambutan Presiden Komisaris Sambutan Presiden Komisaris Biografi Dewan Komisaris
16 16 20
Message from President Commissioner Message from President Commissioner Commissioners’ Biographies
Laporan Presiden Direktur Laporan Presiden Direktur Biografi Direksi Struktur Organisasi
22 22 28 32
Message from President Director Message from President Director Directors’ Biographies Organizational Structure
Analisis & Pembahasan Manajemen Ikhtisar Bisnis Teknologi Informasi Sekilas Keuangan Sumber Daya Manusia
34 34 42 48 56
Management Discussion and Analysis Business Highlights Information Technology Financial Review Human Resources
Tata Kelola Perusahaan Tata Kelola Perusahaan
64 64
Good Corporate Governance Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Manajemen Risiko Risiko Kredit Risiko Pasar Risiko Operasional Risiko Likuiditas Risiko Hukum Risiko Stratejik Risiko Kepatuhan Risiko Reputasi
70 70 76 128 130 132 142 143 143 146
Risk Management Risk Management Credit Risk Market Risk Operational Risk Liquidity Risk Legal Risk Strategic Risk Compliance Risk Reputational Risk
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
149 149
Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan
Data Perusahaan Daftar Produk Kepemilikan Saham Kantor Pusat dan Daftar Kantor Cabang Pejabat Eksekutif
154 154 Lampiran/ Schedule 311 312 321 322 325
Financial Statements Financial Statements Notes to the Financial Statements
Corporate Data List of Products Shareholders’ Composition Head Office and List of Branches List of Excecutives
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
3
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
Sekilas Perusahaan Company in Brief
4
Commonwealth Bank Indonesia merupakan anak perusahaan Commonwealth Bank of Australia yang merupakan penyedia jasa keuangan terpadu terbesar di Australia.
Commonwealth Bank Indonesia is a subsidiary of the Commonwealth Bank of Australia, the largest integrated financial services provider in Australia.
Kehadiran Commonwealth Bank Indonesia merupakan bagian dari strategi jangka panjang Commonwealth Bank of Australia untuk mengembangkan bisnisnya hingga ke Asia Pasifik. Di Indonesia sendiri, ditandai dengan dibukanya kantor perwakilan Commonwealth Bank of Australia pada tahun 1990.
The development of Commonwealth Bank Indonesia is part of Commonwealth Bank of Australia’s long term strategy to expand its business in Asia Pacific. In Indonesia, this began with the opening of the Commonwealth Bank of Australia’s representative office in 1990.
Pada tahun 1997 Commonwealth Bank of Australia membentuk perusahaan joint venture untuk menyediakan layanan perbankan korporat bagi entitas bisnis Indonesia dan perusahaan lainnya. Pada tahun 2000, perusahaan tersebut menjadi Commonwealth Bank Indonesia, dengan Commonwealth Bank of Australia sebagai pemegang saham utama.
In 1997 the Commonwealth Bank of Australia established a joint venture company to provide corporate banking services to Indonesian business entities. In 2000, the joint venture company became Commonwealth Bank Indonesia, with the Commonwealth Bank of Australia as its majority shareholder.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Commonwealth Bank Indonesia mengembangkan fokus usahanya pada layanan Wealth Management, Perbankan UKM, Perbankan Ritel dan Perbankan Komersial.
Commonwealth Bank Indonesia focuses on four business areas which are Wealth Management Services, SME Banking, Retail Banking and Commercial Banking.
Pada tahun 2007, sebagai bagian dari rencana pengembangan pasar Usaha Kecil Menengah (UKM), Commonwealth Bank Indonesia mengakuisisi saham Bank Artha Niaga Kencana (ANK) yang berbasis di Surabaya dengan penguasaan pasar yang dominan di wilayah Jawa Timur. Akuisisi tersebut telah membantu Commonwealth Bank Indonesia memperkuat bisnis UKM serta membangun jaringan yang lebih luas di Indonesia bagian timur.
In 2007, as part of an expansion plan and to develop the Small and Medium Enterprise (SME) market, Commonwealth Bank Indonesia acquired the Surabaya-based Bank Artha Niaga Kencana (ANK), which had a strong presence in the East Java region. In addition to establishing a broader reach across Indonesia’s Eastern Region, the acquisition strengthened the Bank’s SME business.
Layanan Perbankan yang Lengkap melalui Strategi Empat Pilar
Comprehensive Banking Through the Four-Pillar Strategy
Commonwealth Bank Indonesia menyediakan layanan perbankan yang lengkap. Dengan kedudukannya sebagai penyedia layanan (i) Wealth Management terkemuka, Bank juga mengembangkan fokus usahanya pada layanan (ii) Perbankan UKM, (iii) Perbankan Ritel yang ditujukan pada segmen kelas menengah, dan (iv) Perbankan Komersial. Fokus pada ke empat area bisnis ini tercakup dalam strategi bisnis empat pilar Bank yang diluncurkan pada tahun 2010, dan sejak saat itu telah menjadi faktor kunci yang mendorong pertumbuhan Bank yang konsisten dan berkelanjutan.
Commonwealth Bank Indonesia has continued to focus on providing a full range of banking services. The Bank is well positioned as a leading provider of (i) Wealth Management Services, and has also widened its business focus to include (ii) SME Banking, (iii) Retail Banking for the middle class, and (iv) Commercial Banking. The focus on these four business areas is embodied in the Bank’s four-pillar business strategy, which was adopted in 2010, and has since been the key factor behind the consistent and continuous growth of the Bank.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
5
4 Profil Perusahaan Company Profile
6
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Commonwealth Bank Indonesia menawarkan produk dan layanan Perbankan Ritel yang lengkap, yaitu meliputi produkproduk simpanan dan pinjaman, reksa dana, serta bancassurance, yang ditujukan pada empat kelompok nasabah yaitu kalangan kelas menengah Indonesia yang sedang bertumbuh pesat, segmen high net-worth individuals, UKM, dan Perbankan Komersial.
Commonwealth Bank Indonesia offers comprehensive Retail Banking products and services, which include deposit and lending products, mutual funds, as well as bancassurance products, targeted at four customer or business groups. These are Indonesia’s rapidly growing middle class, high net-worth individuals, SME businesses and corporations.
Melayani nasabah melalui 91 kantor cabang di 32 kota besar di Indonesia, Commonwealth Bank Indonesia berkomitmen penuh memperluas jaringan distribusi. Hal ini agar dapat melayani basis nasabah yang terus berkembang sejak beberapa tahun terakhir dan diperkirakan akan semakin berkembang. Commonwealth Bank Indonesia akan terus meningkatkan kehadirannya guna menjangkau segmen kelas menengah di Indonesia. Untuk itu, Bank menambah fasilitas dan layanan bernilai-tambah seperti jaringan ATM bebas biaya yang luas serta layanan Internet Banking bagi nasabah perorangan maupun korporasi.
Serving customers through 91 branches in 32 major cities in Indonesia today, Commonwealth Bank Indonesia is committed to expand its distribution network to cater to a customer base that has grown steadily over the past few years and that is expected to grow even more. Commonwealth Bank Indonesia continues to expand its presence to reach the middle class segment in Indonesia, while also improving the Bank’s facilities and value-added services to its customers, such as an extensive ATM network that is free-of-charge as well as personal and corporate Internet Banking services.
Commonwealth Bank Indonesia mengoperasikan lebih dari 141 ATM dan akan terus ditambah. Selain terkoneksi dengan jaringan ATM global Commonwealth Bank of Australia, layanan ATM Commonwealth Bank Indonesia terhubung juga dengan jaringan ATM terluas di Indonesia yaitu ATM Bersama dan PRIMA/BCA. Seluruh jaringan tersebut memberi akses ke lebih dari 41.000 ATM di seluruh wilayah Indonesia.
Commonwealth Bank Indonesia operates more than 141 ATMs with more planned in the future. In addition to being linked to Commonwealth Bank of Australia’s global ATM network, Commonwealth Bank Indonesia is linked with the largest ATM networks in Indonesia, including ATM Bersama and PRIMA/BCA, instantly providing access to more than 41,000 ATMs across Indonesia.
Commonwealth Bank Indonesia juga menawarkan kemudahan berbelanja melalui kerja sama dengan jaringan Debet PRIMA/ BCA dan Maestro, yang memungkinkan kartu ATM Commonwealth Bank Indonesia digunakan sebagai kartu debet di lebih dari 100.000 toko atau penjual di Indonesia. Kartu ATM Commonwealth Bank Indonesia didesain sesuai dengan selera segmen pasar kelas menengah.
Commonwealth Bank Indonesia also offers the convenience of shopping through the PRIMA/BCA and Maestro Debit network, enabling Commonwealth Bank Indonesia ATM cards to be used as a debit card at more than 100,000 merchants in Indonesia. Our ATM cards are designed to appeal more to the middle class market segment.
Selain itu, Commonwealth Bank Indonesia juga memberikan layanan perbankan yang nyaman, andal, mudah dan terjangkau bagi nasabah melalui Internet Banking dan Mobile Banking. Aplikasi Mobile Banking ini merupakan yang pertama di Indonesia dengan fitur investasi yang memudahkan nasabah membeli reksa dana dan menempatkan deposito kapan pun dan di mana pun.
In addition, Commonwealth Bank Indonesia provides customers with convenient, reliable and easy access banking through Internet Banking and Mobile Banking. The Commonwealth Bank Indonesia Mobile Banking application was the first in Indonesia to include investment features, enabling customers to buy mutual funds and place deposits anytime from anywhere.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Commonwealth Bank Indonesia menduduki posisi no. 1 di antara bank asing dan no. 3 di antara bank lain di Indonesia dari segi kualitas pelayanan. Commonwealth Bank Indonesia is ranked no.1 amongst foreign banks and ranked no.3 amongst all banks in Indonesia in terms of quality service.
Pelayanan Prima
Service Excellence
Sejalan dengan visi Bank menjadi penyedia layanan keuangan terbaik di Indonesia melalui customer service excellence, Commonwealth Bank Indonesia menempati peringkat pertama di antara bank-bank asing dan peringkat ketiga di antara seluruh bank di Indonesia dalam segi kualitas pelayanan. Hasil ini berdasarkan survei oleh Synovate, sebuah perusahaan survei independen.
Aiming to be the finest financial services organization in Indonesia through excelling in customer service, Commonwealth Bank Indonesia is ranked No. 1 amongst foreign banks and ranked No. 3 amongst all banks in Indonesia in terms of quality service. This is based on a survey conducted by Synovate, an independent survey company.
Sebagai pengakuan terhadap service excellence yang diberikan oleh Bank, pada tahun 2012 Bank menerima penghargaan Trailblazer Awards 2012 Special Commendation untuk layanan Mobile Banking dari Banking and Payments Asia, sebuah konsultan analis keuangan berbasis di Inggris. Bank juga memperoleh penghargaan Service Quality Award 2012 dengan kategori Emas untuk Regular Banking – Multinational Banking Group dari Carre CCSL dan majalah Service Excellence. Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan pandangan nasabah terhadap kualitas pelayanan dan nilai pelayanan Bank.
As further testimony to the Bank’s service excellence, in 2012 the Bank received the Trailblazer Awards 2012 Special Commendation for Mobile Banking, recognition by the UK-based Banking and Payments Asia financial analyst and consultant. The Bank also earned the Service Quality Award 2012 in the Gold Category for Regular Banking - Multinational Banking Group from Carre CCSL and Service Excellence magazine. The award was given on the basis of perceived service quality and perceived service value of Commonwealth Bank customers.
Kokoh dan Percaya Diri
Strong and Confident
Pada tahun 2010 Fitch Ratings memberikan peringkat “National Long-term AAA with a Stable Outlook” kepada Commonwealth Bank Indonesia. Pada tahun 2011, peringkat AAA tersebut berhasil dipertahankan oleh Bank. Peringkat tersebut lebih diperkuat pada bulan Oktober 2012 pada saat Fitch Ratings sekali lagi memberikan peringkat AAA(idn) untuk peringkat Bank Nasional dalam Jangka Panjang dan Stable Outlook untuk Surat Utang Jangka Menengah Bank. Peringkat ini mengisyaratkan bahwa Bank akan terus menerima dukungan kuat dari
In 2010, Fitch Ratings assigned Commonwealth Bank Indonesia a national long-term rating of ‘AAA’ with a Stable Outlook. In 2011, Commonwealth Bank Indonesia maintained this AAA Rating. This rating was further reaffirmed in October 2012 when Fitch Ratings again gave a rating of AAA(idn) for the Bank’s National Long Term Rating and Medium Term Notes with a Stable Outlook. The rating reflects the expectation that the Bank will continue to receive strong support from its parent company, Commonwealth Bank of Australia
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
7
4 Profil Perusahaan Company Profile
8
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
perusahaan induknya, Commonwealth Bank of Australia (CBA), dan menggarisbawahi peranan Bank yang strategis dalam pertumbuhan bisnis CBA secara regional di Asia Pacific.
(CBA) and underlines the Bank’s strategic importance for CBA’s regional business growth in Asia Pacific.
Peringkat AAA tersebut hanya diterima oleh Commonwealth Bank Indonesia dan sembilan bank lain di Indonesia, mencerminkan kondisi keuangan Bank yang stabil. Peringkat tersebut memberikan kemudahan bagi Bank untuk menerbitkan instrumen utang di dalam negeri guna membiayai pertumbuhannya di masa depan.
Clearly demonstrating its financial stability, Commonwealth Bank Indonesia shared the AAA rating with only nine other banks in Indonesia. Such a rating enabled Commonwealth Bank Indonesia to issue local debt instruments to fund future growth.
Sebagai salah satu pasar utama yang menjadi komitmen Commonwealth Bank of Australia di Asia, Indonesia menawarkan peluang pertumbuhan yang menjanjikan di layanan pinjaman, simpanan maupun layanan investasi.
As one of Commonwealth Bank of Australia’s core market commitments in Asia, Indonesia offers the opportunity of considerable growth in the bank lending, savings and investment services.
Tentang Commonwealth Bank of Australia
About Our Parent Company: Commonwealth Bank of Australia
Commonwealth Bank of Australia merupakan penyedia layanan keuangan terpadu terbesar di Australia termasuk retail banking, premium banking, business banking, institutional banking, pengelolaan dana, pensiun, asuransi, investasi serta produk dan layanan pialang efek. Commonwealth Bank of Australia merupakan salah satu kelompok usaha terbesar yang terdaftar di Australian Stock Exchange dan masuk dalam Morgan Stanley Capital Global Index.
The Commonwealth Bank of Australia is Australia’s leading provider of integrated financial services including retail banking, premium banking, business banking, institutional banking, funds management, superannuation, insurance, investment and stockbroking products and services. Commonwealth Bank of Australia is one of the largest listed companies on the Australian Stock Exchange and is included in the Morgan Stanley Capital Global Index.
Pada bulan Agustus 2012, majalah Global Finance menempatkan Commonwealth Bank of Australia pada peringkat 19 sebagai bank teraman di dunia dalam publikasinya yang berjudul “The World’s 50 Safest Banks”.
In August 2012, the Global Finance magazine rated Commonwealth Bank of Australia as the 19th safest bank in the world in its publication of “The World’s 50 Safest Banks”.
Commonwealth Bank of Australia menyediakan layanan perbankan lengkap termasuk KPR, kartu kredit, Kredit Tanpa Anggunan (KTA), serta giro dan deposito di bawah payung brand Commonwealth Bank of Australia dan Bankwest. Commonwealth Bank of Australia berhasil menguasai pangsa pasar domestik terbesar untuk KPR, KTA, deposito ritel dan discount stockbroking, serta merupakan salah satu penerbit kartu kredit terbesar di Australia. Commonwealth Bank of Australia juga menawarkan produkproduk komersil yang lengkap termasuk pinjaman usaha, pembiayaan peralatan dan perdagangan serta produk-produk perbankan untuk kawasan pedesaan dan agribisnis.
The Commonwealth Bank of Australia provides a full range of retail banking services including home loans, credit cards, personal loans, transaction accounts, and demand and term deposits through its Commonwealth Bank of Australia and Bankwest brands. The Commonwealth Bank of Australia has leading domestic market shares in home loans, personal loans, retail deposits and discount stockbroking, and is one of Australia’s largest credit card issuers. The Commonwealth Bank of Australia also offers a full range of commercial products including business loans, equipment and trade finance, and rural and agribusiness banking products.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Commonwealth Bank of Australia memiliki basis nasabah terbesar di Australia, mengoperasikan jaringan distribusi jasa keuangan terluas dengan akses nasabah terbanyak dan memiliki 1.000 cabang yang tersebar di Australia. Commonwealth Bank of Australia telah membangun bisnisnya di Australia, Selandia Baru, Eropa dan wilayah Asia Pasifik, mempekerjakan 52.000 karyawan di seluruh Commonwealth Bank of Australia. Berkiprah selama satu abad pada tatanan global, Commonwealth Bank of Australia melayani lebih dari 10 juta nasabah di Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Indonesia, Cina, Vietnam dan India.
The Commonwealth Bank of Australia has the largest banking customer base in Australia, operating the largest financial services distribution network in the country with the most points of customer access and over 1,000 branches nationally. Commonwealth Bank of Australia has established businesses in Australia, New Zealand, Europe and the Asia-Pacific region with 52,000 people working at the Bank. With a global presence for a century, Commonwealth Bank of Australia serves more than 10 million customers in Australia, New Zealand, the United States, Europe, Japan, Indonesia, China, Vietnam and India.
Commonwealth Bank of Australia terus mengembangkan pangsa pasar internasional melalui: • Bank ritel di Selandia Baru (ASB Bank), Indonesia (Commonwealth Bank Indonesia) • Investasi perbankan di China (kepemilikan 20% saham di Qilu Bank dan Bank of Hangzhou) • Anak perusahaan asuransi jiwa yang dimiliki secara penuh di Selandia Baru (Sovereign Insurance) dan di Indonesia (Commonwealth Life), dan usaha patungan di Cina (BoCommLife) • Cabang perbankan di London, New York, Tokyo, Hong Kong, Shanghai, Singapore, Auckland dan Mumbai • Kantor perwakilan di Beijing dan Hanoi.
The Commonwealth Bank of Australia has a growing international presence through:
Berkiprah selama seabad, dan berhasil melewati berbagai kondisi pasar, Commonwealth Bank of Australia memperoleh kepercayaan penuh dari para nasabah. Sebagai bank terbesar di Australia dengan peringkat kredit internasional AA, para nasabah dapat mengandalkan Commonwealth Bank of Australia sepenuhnya dalam kondisi pasar apapun.
During the Commonwealth Bank of Australia’s 100-year long and secure history, surviving through all types of market conditions, the Commonwealth Bank of Australia has earned customers’ trust. As Australia’s largest bank with AA international credit rating, customers know they can rely on Commonwealth Bank of Australia during both good days and uncertain times.
Commonwealth Bank of Australia merupakan satu dari segelintir bank di dunia yang tergolong dalam kategori AA. Sejak meluasnya krisis ekonomi di tahun 2008, Commonwealth Bank of Australia telah menambah modal dasarnya selain meningkatkan posisi dana dan likuiditas melalui pengembangan deposito serta pinjaman jangka panjang, sekaligus mengurangi pendanaan jangka pendek dalam jumlah besar.
Commonwealth Bank of Australia remains one of very few banks globally in the AA category. Since the onset of the financial crisis in 2008, Commonwealth Bank of Australia has increased its capital base and improved its funding and liquidity position by increasing customer deposits and long-term wholesale debt, while reducing the use of short-term wholesale funding.
Dengan reputasi yang kuat dan landasan keuangan yang kokoh, Commonwealth Bank of Australia berharap Commonwealth Bank Indonesia dapat memainkan peran
With its strong reputation and solid financial foundation, Commonwealth Bank of Australia looks forward to seeing Commonwealth Bank Indonesia play
•
•
•
•
•
Retail banks in New Zealand (ASB) and Indonesia (Commonwealth Bank Indonesia) Banking investments in China (20 per cent in both Qilu Bank and Bank of Hangzhou) Life insurance operations in New Zealand (Sovereign Insurance), Indonesia (Commonwealth Life) and a joint venture in China (BoCommLife) Banking branches in London, New York, Tokyo, Hong Kong, Shanghai, Singapore, Auckland and Mumbai Representative offices in Beijing and Hanoi.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
9
4 Profil Perusahaan Company Profile
10
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
yang signifikan di masa-masa mendatang, serta membawa pengaruh positif pada pengembangan sektor perbankan di Indonesia.
a significant role in Indonesia’s future, bringing a positive influence to the development of the Indonesian banking sector.
Anak Perusahaan: Commonwealth Securities
Subsidiary: Commonwealth Securities
Pada tanggal 16 Maret 2009, Bank menyetorkan uang muka setoran modal sebesar Rp29.700 di PT Commonwealth Securities, sebuah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha sebagai perusahaan efek dan perantara pedagang efek, yang didirikan tanggal 23 Desember 2008. Uang muka setoran modal tersebut setara dengan 99% modal saham PT Commonwealth Securities yang disetor penuh.
On 16 March 2009, the Bank made an advance for share subscriptions amounting to Rp29,700 in PT Commonwealth Securities, a company which targets business as a securities company and as a stockbroker, and was established on 23 December 2008. The advance for share subscriptions equals to 99% of paid up capital of PT Commonwealth Securities.
Berdasarkan persetujuan dari Bank Indonesia atas penyertaan saham di PT Commonwealth Securities yang diperoleh melalui surat No. 11/76/DPB2/TPB2-6 tanggal 9 Mei 2009, Bank mencatat uang muka setoran modal sebagai penyertaan saham di PT Commonwealth Securities, sehingga PT Commonwealth Securities menjadi Anak Perusahaan dari Bank.
Based on the approval from Bank Indonesia to invest in PT Commonwealth Securities through its letter No. 11/76/DPB2/TPB26 dated 9 May 2009, the Bank recorded the advance for share subscriptions as investments in shares at PT Commonwealth Securities, resulting in PT Commonwealth Securities being a Subsidiary of the Bank.
PT Commonwealth Securities telah memperoleh ijin operasi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui surat No. KEP-01/BL/PPE/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Pada tanggal 31 Desember 2011, PT Commonwealth Securities belum beroperasi secara komersial.
PT Commonwealth Securities has obtained an operational licence from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) through its letter No. KEP-01/BL/PPE/2009 dated 27 October 2009. As per 31 December 2011, PT Commonwealth Securities has not started its commercial operations yet.
Pada tanggal 6 Maret 2012, PT Commonwealth Securities dan Bank, pemegang saham PT Commonwealth Securities telah memutuskan untuk mengembalikan ijin usaha sebagai perusahaan efek dan perantara pedagang efek kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) dan menerima persetujuan “Pencabutan Ijin usaha perusahaan efek sebagai perantara pedagang efek” melalui surat Bapepam-LK tertanggal 6 Agustus 2012 .
On 6 March 2012, PT Commonwealth Securities and Bank, as the controlling shareholder of PT Commonwealth Securities, decided to return the Company’s license as a securities company and stockbroker to Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (“BapepamLK”), and received approval “Revocation of operating licence as securities company and as a stock-broker” through BapepamLK’s letter dated 6 August 2012.
Pada tanggal 18 Desember 2012, manajemen Anak Perusahaan telah memutuskan untuk melikuidasi PT Commonwealth Securities. Proses likuidasi akan mulai dilaksanakan tahun 2013. Likuidasi Anak Perusahaan tidak mempunyai dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Bank pada dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012.
On 18 December 2012, the Subsidiary’s management decided to liquidate PT Commonwealth Securities. This will take place during 2013. The Subsidiary’s liquidation does not significantly impact the Bank’s consolidated financial statements as at and for the year ended 31 December 2012.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Struktur Pemegang Saham Shareholders’ Structure
PT Giga Galaxy: 0.49%
PT Murni Galaxy: 0.49%
PT Samudra Anugerah Megah: 0.24%
PT Ramadewan Winoko: 0.16%
Commonwealth Bank of Australia: 98.38%
PT Prima Rukun Langgeng: 0.15%
PT Finkom Surya Putra: 0.09%
PT Bank Commonwealth
99.0%
PT Commonwealth Securities
0.15%
PT First State Invesment Indonesia
1.00%
PT First State Invesment (Hong Kong) Ltd
98.99%
0.86%
PT Commonwealth Life
For information on ultimate shareholders, see page 171 on Corporate Data section Informasi mengenai pemegang saham dapat dilihat di halaman 171 pada bagian Data Perseroan.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
11
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Peristiwa Penting Event Highlights 2012
January 9
Kedungdoro Surabaya with New Design Concept Branch Opening
16
Martin Luther King Day Golf Charity
31
Go Green Campaign with Pemerintah Kota Surabaya
February 1
Soft Launching AIMS (Asset Invesment Mixed Strategy)
22
Launch of Light Up! Internal Service Exellence Campaign
April
March 25 5
Wisma Kodel Jakarta Branch Opening
17
‘Build Home Project’ with Habitat for Humanity
27
Launch of CommInsight & Invesment Commpedia Bulletin for Customers
17
Jakarta International School Family Fun Fair
20
Loan Facility Disbursement for BFI Finance
June
12
11
Merapi Relief Effort Donation with Palang Merah Indonesia
12
Loan Facility Disbursement to PT Financia Multifinance
27
Financial Literacy Education at Indonesia Banking Expo Exhibition 2012
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
Loan Facility Disbursement for PT Astindo Nusantara Jaya Finance
May 10
Received an award at Service Quality Award 2012 from CarreCCSL
11
Received a Special Commendation for Mobile Banking at Banking & Payments Asia Trailblazer Award 2012 from VRL
23
Golf Charity with Habitat for Humanity
24
ROXY Mas Jakarta Branch Opening
24
Canada Cup Golf Charity event with Embassy of Canada
27
‘Shave for Hope’ with yayasan Pita Kuning Indonesia
31
Semarang Setiabudi, Pantai Indah Kapuk, Tangerang & Puri Indah Branch Openings
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
July
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
August
1
Sepeda Gembira – Mediasi Perbankan with Bank Indonesia
3
Launch of Financial Literacy Office to Office Program
3
Tony Costa as Speaker at LSPP Conference
13
Geber Ramadhan with Komunitas Berkah & Market+ Magazine
4
Loan Facility Disbursement to PT Federal International Finance (FIF)
7
‘Build Home Project’ with Habitat for Humanity
17
Launch of Financial Literacy Tweet Up Program
September 4
National Customer Day Campaign
26
Key Speaker at Indonesia Financial Services Summit 2012 with topic on Mobile Revolution
25
‘Sunatan Massal’ Program with Pondok Pesantren Yatimku
25
Loan Facility Disbursement to PT HD Finance
October 3 5-7 8
Loan Facility Disbursement to PT Mandala Multi Finance Talkshow at 2012 Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF) Speaker at Clariden Global Mobile Banking & Payments for Emerging Asia Summit 2012
18-21
Financial Literacy Education at Mutual Fund Day
23
Rated AAA with Stable Outlook by Fitch Ratings
November 5
‘Sentuhan Kasih Yohanes’ Charity Program
24
‘Build Home Project’ with Habitat for Humanity
26
Launch of Manulife Investment Protector
December 10
Launch of CHOSEN (Commonwealth Home Loan Origination System Engine)
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
13
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Ikhtisar Keuanganess Highlight Financial Highlights (dalam juta Rupiah) Neraca
2008
2009
2010
Total Aktiva
11,623,771
11,350,753
11,148,632
Aktiva Produktif
10,586,136
10,159,359
9,975,520
Total Kredit )
4,748,290
4,766,246
5,872,005
Surat-Surat Berharga
3,340,873
3,311,834
2,159,186
Dana Pihak Ketiga 2)
10,082,679
10,101,848
9,786,348
556,899
643,771
785,144
Tabungan
1,992,777
3,930,349
5,037,997
Simpanan Berjangka
1
Giro
7,533,013
5,527,728
3,963,207
Pinjaman Yang Diterima 3)
391,947
82,355
374,517
Modal Saham
888,769
982,078
1,238,413
Pendapatan Bunga Bersih
309,881
428,352
502,928
Pendapatan Operasional Lainnya
268,238
285,126
275,679
(503,206)
(589,611)
(726,365)
(37,739)
(79,635)
(65,500)
Laba Operasional Bersih
37,174
44,232
(13,258)
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan
32,726
37,997
19,338
1,756
7,841
2,708
Rasio Laba Sebelum Pajak terhadap Rata-rata Total Aset 4)
0.41%
0.39%
0.08%
Rasio Laba Setelah Pajak terhadap Rata-rata Ekuitas )
0.02%
0.77%
0.38%
Marjin Pendapatan Bunga Bersih 6)
4.45%
4.24%
4.85%
Rasio Kecukupan Modal
14.55%
16.32%
14.95%
Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga
Laporan Laba Rugi
Biaya Operasional Lainnya Biaya Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif
Laba Bersih Rasio Keuangan 5
47.09%
46.76%
59.44%
Rasio Gross Non Performing Loan
1.34%
1.91%
1.45%
Rasio Net Non Performing Loan
1.03%
1.40%
0.77%
Biaya Pendanaan
4.51%
5.29%
3.16%
96.10%
98.97%
101.32%
Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Aset Non Produktif
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
0.64%
0.89%
0.86%
Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif
0.63%
0.89%
0.87%
Nil
Nil
0.55%
GWM Utama Rupiah
6.00%
5.07%
8.32%
GWM Valuta Asing
1.07%
1.00%
1.00%
Posisi Devisa Netto Secara Keseluruhan
1.14%
0.81%
0.99%
430,504
449,520
645,838
CKPN Aset Keuangan terhadap Aset Produktif
Indikator Utama Lainnya Jumlah Nasabah (Ritel dan Non-Ritel)
56
74
84
Jumlah Karyawan
Jumlah Kantor
1,463
1,504
1,733
Kinerja Kualitas Pelayanan Keseluruhan 7)
90,11%
90,70%
1). 2). 3). 4).
Jumlah adalah sebelum Penyisihan untuk Kemungkinan Kerugian. Dana Pihak Ketiga tidak termasuk Penempatan Dana dari Bank Lain. Pinjaman yang diterima termasuk Penempatan Dana dari Bank Lain. Dihitung dari Pendapatan Usaha Bersih sebelum Pajak dibagi dengan rerata Jumlah Aktiva (pada akhir tahun). 5). Dihitung dari Pendapatan setelah Pajak dibagi dengan rerata Jumlah Ekuitas.
14
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
6). Dihitung dari Pendapatan (Beban) Bunga Bersih dibagi dengan jumlah Aktiva Produktif (pada akhir tahun), terdiri atas Rekening Giro pada Bank Lain, Penempatan di Bank Lain, Surat-surat Berharga yang dapat Diperdagangkan, Obligasi Pemerintah dan Pinjaman yang Diberikan. 7). Berdasarkan atas survey Mystery Shoppers oleh Synovate.
93,41%
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
(in million Rupiah) 2011
2012
Balance Sheet
15,148,632
14,381,018
Total Assets
13,033,813
12,473,405
Total Earning Assets
9,817,858
9,970,741
Total Loans 1)
1,378,579
811,039
Marketable Securities
12,194,756
11,376,513
Third Party Funds 2)
968,714
1,095,408
Current Accounts
6,040,477
6,465,736
Savings
5,184,362
3,815,369
Term Deposits
745,242
660,964
Borrowings 3)
1,948,310
2,045,773
Shareholders’ Equity Statements of Income
673,155
831,246
Net Interest Income
348,690
389,868
Other Operational Income
(874,827)
(984,370)
Other Operational Expenses
(83,961)
(77,924)
Provision For Losses On Earning Assets
63,057
158,820
Net Operating Income
54,777
137,143
Income Before Corporate Income Tax Expense
31,208
91,628
Net Income
0.36%
0.88%
Return on Average Assets 4)
2.34%
5.16%
Return on Average Equity 5)
5.48%
5.27%
Net Interest Margin 6)
15.52%
16.17%
Capital Adequacy Ratio (CAR)
80.10%
87.57%
Loan to Deposit Ratio (LDR)
0.81%
0.84%
Gross Non Performing Loan Ratio
0.50%
0.49%
Net Non Performing Loan Ratio
3.23%
3.02%
Cost of Funds
97.67%
90.54%
Cost to Income Ratio
0.60%
0.60%
Non Performing Productive Assets and Non Performing Non Productive Assets to Total Assets and Non Productive Assets
0.60%
0.67%
Non Performing Productive Assets to Total Productive Assets
0.56%
0.57%
Financial Assets Impairment to Productive Assets
8.21%
8.08%
Minimum Reserve Requirement Rupiah Primary
8.01%
8.00%
Minimum Reserve Requirement Foreign Currency
0.81%
2.55%
Overall Net Open Position (NOP)
Financial Ratios
Other Key Indicator 873,602
745,278
Number of Customers (Retail and Non-retail)
85
91
Number of Branches
1,796
2,043
Number of FTE
92,57%
93.91
Service Quality Overall Performance 7)
1). 2). 3). 4).
Amount is before Allowance for Possible Losses Third party funds do not include deposits from other banks. Borrowings include deposits from other banks Calculated from Net Operating Income before tax divided by average total assets (year end basis) 5). Calculated from Income after tax divided by average of total equity (year end basis)
6). Calculated from Net Interest Income (expense) divided by Total Earning Assets (year end basis) Consist of current account with other bank, placement with other bank, marketable securities, government bonds and loans 7). Based on Mystery Shoppers Survey by Synovate
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
15
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
Geoffrey David Coates President Commissioner
16
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Progres berkelanjutan Commonwealth Bank Indonesia dengan basis nasabah yang berkembang pesat, seluruhnya tercermin pada hasil-hasil usaha tahun 2012. Bank, dikelola oleh para bankir profesional yang terus bertambah jumlahnya, mampu menerapkan strategi bisnis yang sepenuhnya mengacu pada beberapa segmen perbankan yang tumbuh pesat di Indonesia.
The continuing progress of Commonwealth Bank Indonesia with a rapidly growing customer base is fully reflected in its 2012 results of operations. The Bank, managed by an ever growing team of experienced banking professionals, has been able to execute a business strategy that is fully aimed at Indonesia’s fastest growing banking market segments.
Strategi tersebut sederhana: fokus pada kebutuhan segmen pasar yang tumbuh pesat, kembangkan produk dan layanan yang inovatif dan kompetitif guna memenuhi kebutuhan tersebut, tanamkan modal untuk pengembangan SDM dan sistem yang memadai guna mendukung produk dan layanan Bank, dan bangun sistem pengelolaan risiko dan pengawasan internal yang ketat guna memastikan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
This strategy is a simple one: Focus on fulfilling the needs of the fastest growing market segments, develop innovative and competitive products and services that meet those needs, invest in the right people and systems to deliver those products and services, and build robust risk management and control systems that ensure sustainable long-term growth.
Segmen pasar sasaran Bank adalah nasabah perorangan kelas menengah, nasabah UKM dan korporasi, pembeli rumah dan nasabah yang membutuhkan layanan wealth
Our targeted market segments are the middle class consumers, small, medium-sized and commercial enterprises, home buyers and those customers seeking
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
“
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Commonwealth Bank of Australia has long viewed Indonesia as an important market. In addition to geographical proximity to Australia, there is no doubt that commercial, social and cultural interests between Indonesia and Australia can only grow bigger and more important in the future. Commonwealth Bank of Australia telah lama memandang Indonesia sebagai pasar yang menjanjikan. Selain letak geografis yang
perdagangan, sosial maupun budaya antara Indonesia dan Australia akan terus tumbuh dan menjadi semakin penting di kemudian hari.
“
berdekatan dengan Australia, tidak diragukan bahwa hubungan
management serta produk asuransi jiwa. Dalam tiga tahun terakhir, Bank berhasil mengembangkan basis nasabah di seputar segmen-segmen tersebut dengan menerapkan strategi bisnis empat pilar yang terdiri dari Perbankan Ritel, Perbankan UKM, Wealth Management dan Commercial Banking.
wealth management and life insurance products and services. In the past three years, the Bank has successfully nurtured a growing customer base around these segments by applying the four pillars business strategy that comprises Retail Banking, SME Banking, Wealth Management and Commercial Banking.
Dewan Komisaris terus bekerja erat dengan Manajemen menangani beberapa hal terkait dengan kendali pengawasan seperti kerangka pengelolaan risiko, kecukupan modal, serta terus berupaya untuk meningkatkan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.
The Board of Commissioners continues to work closely with Management on a number of areas pertaining to supervisory control such as risk management frameworks, ensuring capital adequacy and continually striving to enhance statutory compliance and good corporate governance.
Saya tetap optimistis mengenai prospek pertumbuhan jangka panjang Commonwealth Bank Indonesia. Ditunjang oleh fundamental pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat, mendorong kebutuhan yang meningkat akan layanan jasa keuangan, kami melihat peluang yang besar bagi pertumbuhan Bank. Sekalipun persaingan pasar akan terus meningkat, kami percaya bahwa nasabah akan memilih
I remain optimistic about the long-term growth prospects of Commonwealth Bank Indonesia. With strong economic growth fundamentals underpinning rising demand for financial services I see great opportunities for our business to prosper. While competition will inevitably increase I believe that many customers will choose to do business with organisations that provide efficient, convenient,
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
17
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
berbisnis dengan organisasi yang mampu melayani secara efisien, praktis dan fokus terhadap kepuasan nasabah. Di sinilah letak daya saing Commonwealth Bank Indonesia; memenuhi janjinya untuk menjadi penyedia layanan keuangan terbaik di Indonesia melalui customer service excellence.
and customer focused services. This is where Commonwealth Bank intends to compete; to deliver its promise of being the finest financial services organisation in Indonesia through excelling in customer service.
Commowealth Bank of Australia telah lama memandang Indonesia sebagai pasar yang penting. Selain letak geografis yang berdekatan dengan Australia, tidak ayal lagi bahwa hubungan komersial, sosial dan budaya antara Indonesia dan Australia akan terus berkembang dan semakin penting di masa depan. Berbagai hubungan tersebut bagaimanapun akan terkait dengan layanan perbankan, baik itu untuk membiayai perdagangan, memfasilitasi penanaman modal, membayar biaya pendidikan atau melayani wisatawan.
Commonwealth Bank of Australia has long viewed Indonesia as an important market. In addition to geographical proximity to Australia, there is no doubt that commercial, social and cultural interests between Indonesia and Australia can only grow bigger and more important in the future. Those interests are invariably tied to banking services, whether to finance trade, facilitate investments, remit school tuitions or serve tourists.
Commonwealth Bank of Australia telah dan akan terus melakukan investasi yang signifikan pada Commonwealth Bank Indonesia. Melalui investasi ini Bank akan terus berkembang, membangun personil, infrastruktur, dan basis nasabah.
Commonwealth Bank of Australia has made and will continue to make significant investments in Commonwealth Bank Indonesia. With these investments the Bank will continue to evolve and develop its people, infrastructure and customer base.
Bank juga akan menyediakan lapangan kerja dan peluang karir yang lebih luas, dan lebih penting lagi melatih generasi muda Indonesia di bidang jasa dan manajemen perbankan sesuai standar internasional yang terbaik. Personil Commonwealth Bank Indonesia bekerja dengan penuh dedikasi dan mereka inilah yang terus berupaya mencapai excellence dalam melayani kebutuhan nasabah. Saya menyampaikan apresiasi yang setulusnya untuk upaya mereka yang tidak kenal lelah. Saya pun mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia atas arahan dan supervisinya, dan juga kepada para pemegang saham atas dukungannya yang kuat.
The Bank will also provide more and more career and job opportunities, and more importantly, train young Indonesians in international best practices in banking management and service. It is our dedicated people that continue to strive for excellence in looking after the needs of the Bank’s customers, and to whom I extend my sincere appreciation for their tireless efforts. I would also like to thank Bank Indonesia for its supervision and guidance and our shareholders for their strong support.
Akhir kata, ijinkan saya untuk menggarisbawahi sekali lagi tingginya nilai bisnis Commonwealth Bank Indonesia sebagai bank umum yang memiliki empat pilar usaha sebagaimana dijabarkan pada Laporan Direksi berikut ini. Tingginya nilai tersebut menggarisbawahi kekuatan strategi bisnis yang dianut oleh Bank, dan keberhasilannya dalam melaksanakan strategi tersebut. Oleh karena itu, saya semakin yakin akan kemampuan Bank meraih masa depan yang menjanjikan, ditunjang oleh visi yang tepat dan strategi bisnis yang relevan.
Finally, let me reiterate the value of our business proposition as a commercial bank with four business pillars as outlined in the following Report of the Board of Directors. This underscores the potency of our strategy and the way the Bank is successfully pursuing it. Therefore, I am more than ever, confident of the Bank’s ability to realize a promising future, driven by a highly appropriate vision and a relevant business strategy.
Geoffrey Coates Presiden Komisaris
18
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Dari kiri ke kanan From left to right
Franciskus Antonius Alijoyo Komisaris Independen / Independent Commissioner Craig Anthony Carland Wakil Presiden Komisaris / Vice President Commissioner Geoffrey David Coates Presiden Komisaris / President Commissioner Suwartini Komisaris Independen / Independent Commissioner
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
19
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Biografi Dewan Komisaris Commissioners’ Biographies
Saya tetap optimitis mengenai prospek pertumbuhan jangka panjang Bank. I remain optimistic about the long term growth prospects of the Bank.
Geoffrey David Coates Presiden Komisaris President Commissioner Memulai karir perbankan di Commonwealth Bank of Australia pada tahun 1975, Geoffrey David Coates menyelesaikan program MBA di Sydney pada tahun 1996. Geoffrey telah menjabati beberapa jabatan eksekutif, terutama di perbankan serta jabatan di bidang wealth management dan life insurance. Beliau menjabat sebagai Presiden Direksi PT Commonwealth Life (sebelumnya dikenal sebagai PT Astra CMG Life) dari 2002 sampai 2004. Pada tahun 2005, Geoffry menempati posisi di Sydney sebagai Executive General Manager Business Development di Commonwealth Bank of Australia.
Starting his banking career at Commonwealth Bank of Australia (Commonwealth Bank of Australia) in 1975, Geoffrey David Coates completed his MBA in Sydney in 1996. Geoffrey has held a number of executive positions in Commonwealth Bank of Australia primarily in banking together with wealth management and life insurance roles and was President Director of PT Commonwealth Life (formerly PT Astra CMG Life) in Indonesia from 2002 to 2004. In 2005, Geoffrey took up a role based in Sydney as Executive General Manager Business Development with Commonwealth Bank of Australia.
Geoffrey punya keahlian dalam bidang perencanaan strategis, pemasaran serta manajemen bisnis. Beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris Commonwealth Bank Indonesia sejak 2010 hingga saat ini.
Geoffrey has expertise in strategic planning, marketing and business management and was appointed President Commissioner of Commonwealth Bank Indonesia in 2010.
Bank terus berkembang, membangun personil, infrastruktur dan basis nasabah. The Bank continues to evolve and develop its people, infrastructure and customer base.
Craig Anthony Carland Wakil Presiden Komisaris Deputy Chief Commissioner
20
Craig Anthony Carland berpengalaman lebih dari 42 tahun dalam industri perbankan dengan 20 tahun lebih dalam manajemen treasury. Beliau memulai karirnya di ANZ Bank di Australia dan Inggris selama 20 tahun sebelum bergabung dengan Commonwealth Bank of Australia pada tahun 1991. Sejak itu Craig mendapat penugasan untuk menempati beberapa posisi senior dalam kelompok perusahaan Commonwealth Bank of Australia.
With over 42 years of experience in the banking industry and more than 20 years experience in treasury management, Craig Anthony Carland has spent almost 20 years of his career working for the ANZ Bank in Australia and England, before joining the Commonwealth Bank of Australia in 1991. Craig has since been appointed to hold several senior positions within the Group.
Beliau ditunjuk menjadi Komisaris Commonwealth Bank Indonesia sejak 2003 hingga saat ini.
He has been a Commonwealth Bank Indonesia Commissioner from 2003 until the present day.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Saya gembira atas peningkatan penerapan GCG Bank selama beberapa tahun terakhir. I’m encouraged by the improvements in GCG practices in the Bank over the years.
Franciskus Antonius Alijoyo Komisaris Independen Independent Commissioner Franciskus Antonius Alijoyo memulai karir profesionalnya sebagai manager di Unilever Indonesia, dan selama 15 tahun terakhir memberikan konsultasi Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko, serta menjalankan peran sebagai penasihat senior pada beberapa perusahaan besar yang beroperasi di Indonesia.
Franciskus Antonius Alijoyo began his professional career as manager in Unilever Indonesia, and has over 15 years promoting Good Corporate Governance practices (GCG) and Risk Management through his consulting and advisory work, while taking up senior advisory roles in a number of major companies operating in Indonesia.
Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen di Commonwealth Bank Indonesia sejak tahun 2008 hingga saat ini.
He has held the position of Commonwealth Bank Indonesia’s Independent Commissioner from 2008 until today.
Kami menanggapi masalah kepatuhan secara serius dan menjadikannya prioritas no 1 dalam pengawasan kami. We take compliance issues seriously and make them the no. 1 priority.
Suwartini Komisaris Independen Independent Commissioner Suwartini telah berpengalaman selama lebih dari 20 tahun di bidang perbankan, termasuk lebih dari 12 tahun sebagai Direktur Kepatuhan dan SDM. Setelah meraih gelar MBA di Business Administration dari Century University New Mexico, ia memulai karirnya di sebuah organisasi internasional, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), sebelum kemudian masuk ke sektor perbankan. Aktif di Asosiasi Perbankan, khususnya di Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan.
Suwartini has more than 20 years experience in banking, including more than 12 years as Compliance & HR Director. Having earned her MBA degree from Century University, New Mexico, she began her career in an international organization, the United Nations High Commission for Refugees (UNHCR), before joining the banking sector. She is active in banking associations, especially the Communications Forum for Compliance Directors.
Ditunjuk sebagai Komisaris Independen Commonwealth Bank Indonesia sejak November 2012.
Appointed as an Independent Commissionner of Comonwealth Bank Indonesia since November 2012.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
21
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director
“
I am pleased to be able to report that Commonwealth Bank Indonesia ended the year 2012 with a remarkable performance. The Bank enters 2013 with a sound business strategy that is clearly in sync with Indonesia’s dynamic growing economy. Furthermore, the Bank has four business pillars, each of which has proven to be powerful growth engines in their own right.
Indonesia yang menggembirakan pada tahun 2012. Bank memasuki tahun 2013 dengan strategi bisnis tepat yang sejalan dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang dinamis. Selain itu,
“
Saya bersyukur dapat melaporkan kinerja Commonwealth Bank
Bank memiliki empat pilar bisnis yang telah membuktikan dirinya masing-masing sebagai lokomotif pertumbuhan.
22
Yang Terhormat Para Pemegang Saham,
Dear Shareholders,
Pada bulan Juni 2010, saya bergabung dengan Commonwealth Bank Indonesia dengan mandat untuk melaksanakan strategi bisnis baru yang dirancang untuk meraih peluang dari pertumbuhan perekonomian Indonesia – pada dasarnya memenuhi kebutuhan perbankan jutaan generasi muda Indonesia yang aktif meniti jenjang sosial ekonomi menuju taraf kehidupan yang lebih baik. Sebagian besar dari kelompok ini berada pada usia paling produktif dan memerlukan beragam jasa dan produk perbankan mulai dari tabungan hingga kredit pemilikan rumah, kredit usaha, investasi dan asuransi. Berbagai jasa dan produk tersebut dapat digolongkan ke dalam empat segmen pasar kunci, yaitu perbankan ritel untuk pasar kelas menengah, perbankan UKM untuk usaha kecil dan menengah, Wealth Management, dan Commercial Banking.
In June 2010, I joined Commonwealth Bank Indonesia with a mandate to execute a new business strategy that is designed to capitalize on Indonesia’s growing economic affluence – essentially meeting the banking needs of millions of young, productive and upwardly mobile Indonesians, many of whom in their prime growing years that require a wide range of banking products and services from savings to home loans to business credits to investments and insurance. These products and services could be classified into four key market segments, namely Wealth Management, Retail Banking for the middle class, SME Banking for small- and medium-sized enterprises, and Commercial Banking.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Antonio Da Silva Costa President Director
Dengan gembira dapat saya laporkan bahwa, setelah melewati tahun 2012 dengan kinerja yang menggembirakan, Bank memasuki tahun 2013 dengan strategi bisnis yang tepat, yang sangat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dinamis, mengandalkan empat pilar bisnis. Keempat pilar bisnis tersebut masing-masing menunjukkan tingkat pertumbuhan yang membaik. Tingkat pertumbuhan Bank pada tahun 2012 jauh melampaui pertumbuhan tahun 2011, yang juga melampaui pertumbuhan di tahun 2010, menandakan pertumbuhan Bank secara eksponensial dengan momentum yang terus menguat.
I am pleased to be able to report that, as Commonwealth Bank Indonesia ended the year 2012 with a remarkable performance, the Bank enters 2013 with a sound business strategy that is clearly in synch with Indonesia’s dynamic growing economy, in addition to providing the Bank with four business pillars, each of which has proven to be powerful growth engines in their own right. Indeed, our growth in 2012 have dwarfed 2011 levels, which in turn exceeded those of 2010, as the Bank continues to grow with increasing momentum.
Untuk menggambarkan hal ini lebih jelas, laba bersih Bank meningkat dari Rp2,71 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp31,21 milyar pada tahun 2011 dan Rp91,63 milyar pada tahun 2012. Mencerminkan pesatnya pertumbuhan, imbal hasil atas ekuitas meningkat dari 0,38% pada tahun 2010 menjadi 2,34% pada tahun 2011 dan 5,16% pada tahun 2012.
To put this in perspective, our net profit jumped from Rp2.71 billion in 2010 to Rp31.21 billion in 2011 and Rp91.63 billion in 2012. Reflecting this robust growth, return on equity climbed from 0.38% in 2010 to 2.34% in 2011 and 5.16% in 2012.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
23
4 Profil Perusahaan Company Profile
24
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Ketika skala ekonomi Bank terus membesar, imbal hasil atas aset naik 2,4 kali lipat sejak tahun 2011, rasio pinjaman terhadap simpanan meningkat dari 80,10% ke 87,57%, dengan marjin bunga bersih 5,27% pada tahun 2012. Tingkat pertumbuhan yang signifikan tercatat pada hampir semua indikator keuangan kunci Bank, dengan tercapainya skala bisnis yang memadai (critical mass) berkat penerapan strategi bisnis empat pilar Bank. Kredit pemilikan rumah tumbuh kuat sebesar 59,33% menjadi Rp1,17 triliun, kredit UKM meningkat sebesar 47,59% menjadi Rp1,95 triliun dan kredit korporasi naik sebesar 45,63% menjadi Rp3,88 triliun.
As the Bank experiences growing economies of scale, return on assets has increased 2.4 fold since 2011; the loan to deposit ratio rising from 80.10% to 87.57%, with a net interest margin of 5.27% in 2012. Growth has been significant across virtually all of the Bank’s key financial indicators as we begin to achieve critical mass from the execution of our four-pillars strategy. Home loans grew robustly by 59.33% to Rp1.17 trillion, SME loans also rose by 47.59% to Rp1.95 trillion, and commercial loans increased by 45.63% to Rp3.88 trillion.
Namun demikian, jumlah keseluruhan kredit hanya tumbuh sekitar 1,56%, disebabkan oleh penurunan yang cukup tajam pada pembiayaan otomotif yang mempengaruhi portofolio pinjaman multi-finance, yang menurun 43,28% selama tahun yang dilaporkan. Kebijakan baru dari Bank Indonesia yang mensyaratkan penambahan uang muka untuk pinjaman mobil dan sepeda motor dari 10% menjadi 25% dan 30% berdampak signifikan terhadap menurunnya volume pembelian otomotif secara kredit pada portofolio multi-finance Bank. Sekalipun demikian, hal ini menambah keseimbangan portofolio kredit Bank secara keseluruhan di antara kredit pemilikan rumah, kredit UKM, kredit korporasi dan kredit multi-finance. Dengan keseimbangan ini, Bank justru memiliki portofolio kredit yang lebih solid untuk melangkah ke depan dengan peluang pertumbuhan yang besar seiring dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
However, total credit growth during the year under review was largely flat at approximately 1.56%, due to a substantial decline in auto financing that affected our multi finance loan portfolio, which fell by 43.28% year-on-year. A new policy by Bank Indonesia that increased the requirement for the down payment of auto and motorcycle loans from 10% to 25% and 30% respectively, resulted in the significant decline in the volume of automotive credit purchases in our multi-finance loan portfolio. Nevertheless, this has given more balance to the Bank’s overall credit portfolio between home loans, SME loans, commercial loans and multifinance loans. With this balance, we feel the Bank has an even more solid credit portfolio going forward with robust growth potential owing to Indonesia’s expected continuing economic growth.
Dengan tingkat pertumbuhan kredit yang relatif datar pada tahun 2012, Bank meredam pertumbuhan dana pihak ke tiga, dengan senantiasa mempertimbangkan kepentingan Bank untuk mengelola beban pendanaan secara agresif dalam rangka menjaga marjin bunga bersih yang sehat. Dana pihak ke tiga menurun sebesar 6,71% menjadi Rp11,38 triliun pada akhir tahun 2012. Lebih penting lagi, komposisi CASA terus membaik, menjadi sekitar 66,46% dari jumlah keseluruhan dana pihak ke tiga di akhir tahun.
As we experienced relatively flat overall credit growth in 2012, we managed the growth in third party funding, always bearing in mind the need to manage funding costs aggressively in order to maintain a healthy net interest margin. Third-party funds decreased by 6.71% to Rp11.38 trillion by year-end 2012 as higher cost time deposit funding sources were managed down. More importantly, our CASA mix improved further during the year to approximately 66.46% of total deposits by year’s end.
Merangkum kinerja Bank pada tahun 2012; Bank berhasil mengembangkan jumlah pendapatan sebesar 19,50% menjadi Rp1,28 triliun, menambah laba bersih sebesar 193,60% menjadi Rp91,63 miliar, dan mengakumulasi modal sendiri sebesar 5% menjadi Rp2,05 triliun.
To summarise the Bank’s performance in 2012: the Bank grew total revenues by 19.50% to Rp1.28 trillion, increased net profit by 193.60% to Rp91.63 billion, and accumulated capital by 5% to Rp2.05 trillion.
Investasi Berkelanjutan untuk Percepatan Pertumbuhan
Continuing to Invest for Accelerated Growth
Sejalan dengan visi Bank untuk menjadi penyedia layanan keuangan terbaik di Indonesia melalui customer service excellence, Bank terus melakukan investasi dalam jumlah yang signifikan dalam hal SDM, teknologi dan jaringan pelayanan. Jaringan kantor cabang Bank terus dikembangkan sekalipun Bank juga memiliki layanan Internet Banking dan Mobile Banking yang andal. Kedua sistem pelayanan tersebut – konvensional maupun elektronik – sangat berperan dalam perkembangan jumlah
In line with our vision statement to be the finest financial service organisation in Indonesia through excelling in customer service, the Bank continues to invest significantly in people, technology and service networks. Commonwealth Bank’s branch-office network continues to be expanded despite the Bank’s reliable Internet Banking and Mobile Banking systems. Both delivery means – conventional and electronic – have been instrumental in growing customer numbers, with a 29.5% growth in the Bank’s consumer
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
nasabah Bank, yang mencatat pertumbuhan sebesar 29,5% menjadi 185.947 nasabah hingga akhir tahun 2012, meningkat dari 143.580 nasabah setahun yang lalu, dan 108.258 nasabah dua tahun yang lalu.
customer base to 185,947 by year-end 2012, up from 143,580 a year ago, and from 108,258 two years ago.
Percepatan pertumbuhan bisnis Commonwealth Bank di Indonesia mencerminkan investasi yang berkelanjutan oleh Commonwealth Bank of Australia, sebagai perusahaan induk, yang terus melakukan penyuntikan modal dalam rangka mendukung pertumbuhan Bank. Belum lama ini pada bulan Februari 2013, CBA kembali memberikan kontribusi berupa penanaman modal sebesar Rp2 triliun, menjadikan jumlah modal sendiri Bank menjadi Rp3,82 triliun.
The accelerated growth of Commonwealth Bank’s business in Indonesia is reflective of the continuing investments of Commonwealth Bank of Australia, the parent company, which has continued to inject equity capital in the Bank in support of growth. As recently as February 2013, CBA made another contribution for the purpose of capital injection of Rp2 trillion, bringing total shareholders’ equity to Rp3.82 trillion.
Investasi yang berkelanjutan di bidang SDM mencatat rekrutasi sejumlah 660 personil pada tahun 2012, sehingga jumlah keseluruhan karyawan Bank di akhir tahun mencapai 2.043 orang. Lebih signifikan, Bank merekrut 72 lulusan baru dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia dan di luar negeri. Dari jumlah tersebut tersebut, sebanyak 19 orang diikutsertakan pada program Managerial Fast Track - Graduate Development Program. Peserta program ini akan menempuh program pengembangan manajerial yang intensif selama dua tahun, termasuk magang selama tiga bulan di kantor-kantor CBA di Australia. Sebuah catatan penting lainnya sehubungan dengan program percepatan pertumbuhan Bank tersebut adalah upaya Bank merekrut beberapa bankir profesional berpengalaman di bidang risiko dan pengawasan internal dalam rangka penguatan kerangka pengelolaan risiko Bank.
Our continuing investments in people have seen the Bank recruiting a total of 660 personnel in 2012, bringing the total number of employees of the Bank to 2,043 people as of year’s end. More significantly, we recruited 72 fresh graduates from leading universities in Indonesia and abroad. Of this number, 19 people are now applied to two-years intensive management development program, the Managerial Fast Track – Graduate Development Program, that includes three-months apprenticeships in CBA offices in Australia. A worthy note to mention in light of the Bank’s accelerated growth program is that the Bank also recruited experienced banking professionals in specific fields of risk and internal control in order to further strengthen the Bank’s risk management framework.
Tidak kalah pentingnya bagi pengelolaan percepatan pertumbuhan secara efektif adalah investasi yang juga terus dilakukan oleh Bank di bidang teknologi dan sistem pengelolaan risiko. Bank siap meluncurkan sistem core banking baru dimulai tahun 2013, yang akan lebih meningkatkan transaksi perbankan sehari-hari selain juga pelayanan nasabah. Sebuah sistem baru di bidang tresuri juga diluncurkan tahun ini guna mendukung produk-produk tresuri Bank sekaligus layanan trade finance yang terus meningkat. Dengan kata lain, Bank mencurahkan segala daya dan upaya untuk membangun dan mengembangkan kerangka pengelolaan risiko yang kokoh sebagai landasan Bank untuk terus tumbuh secara berkelanjutan.
Equally important to managing our accelerated growth effectively are the investments that we also continue to make in technology and risk management systems. The Bank is set to roll out a new core banking system in 2013, which will greatly enhance daily banking transactions and improve customer service. A new treasury system is also being installed this year to support the Bank’s treasury products and growing trade finance services. In other words, the Bank is not sparing any efforts to establish and develop a robust risk management framework from which it can continue to grow its business confidently.
Pada saat yang sama, Bank juga berupaya keras meningkatkan mutu pelayanan, distribusi produk, nilai tambah bagi nasabah, semua ini dalam rangka mempertahankan posisi puncak di antara bank-bank asing dan posisi ke tiga di antara bank-bank nasional terkemuka dari segi keunggulan pelayanan nasabah.
At the same time, the Bank also exerts all efforts to improve service, product delivery and value proposition to customers, retaining its top spot in service quality among foreign banks and third best service providers among leading banks in the country.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
25
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Memenuhi Komitmen Kami
Delivering Our Promise
Berangkat dari pertumbuhannya selama tiga tahun terakhir, Bank sangat optimistis dalam meraih tujuannya dalam kancah perbankan nasional yang sangat prospektif di masa mendatang. Sektor perbankan Indonesia akan terus meraih peluang dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dinamis dan berkelanjutan dengan tingkat pertumbuhan sebesar 6% atau lebih per tahun. Sebuah makalah yang diterbitkan oleh McKinsey (McKinsey Report) menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke 7 di dunia pada tahun 2030 (dari posisi ke 15 saat ini). Hal ini sangat menunjang pertumbuhan industri maupun konsumsi, yang akan memicu kebutuhan untuk produk dan jasa perbankan.
If growth over the past three years is any indication, the Bank is keen to pursue its goals in what promises to be an exciting and prospective future for Indonesian banking in general. Banks in Indonesia will continue to benefit from the nation’s dynamic and sustained economic growth of 6% or more annually. A recent McKinsey Report placed the Indonesian economy as potentially being the seventh largest economy in the world by 2030 (from the current 15th position). This bodes well for the promising growth of industries and consumers alike, fuelling demand for banking services and products.
Commonwealth Bank Indonesia berniat menangkap permintaan pasar ini dengan terus memperkokoh infrastruktur dan sumberdaya perbankannya guna menyediakan produk serta layanan yang unggul. Bank siap memenuhi janjinya untuk mencapai excellence dalam layanan nasabah, sekaligus tumbuh bersama-sama nasabah seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjanjikan. Kami percaya bahwa strategi bisnis empat pilar – Perbankan UKM, Perbankan Ritel dan Konsumer, layanan Wealth Management dan Commercial Banking - memposisikan Commonwealth Bank Indonesia di pusat pertumbuhan perekonomian Indonesia dalam jangka panjang.
Commonwealth Bank Indonesia intends to capture this growing demand by continuously strengthening its banking infrastructures and resources to provide superior products and services. We are poised to deliver our promise of excelling in customer service, as well as to grow alongside our customers in Indonesia’s exciting economic drive. We believe that our four business pillars – SME Banking, Consumer Retail Banking, Wealth Management Service and Commercial Banking – position us squarely at the centre of Indonesia’s economic growth for many years to come.
Seiring dengan upaya Bank untuk terus membangun di atas landasan yang kuat, saya mengucapkan terima kasih kepada segenap karyawan Bank atas kerja kerasnya tahun lalu. Kami pun berterima kasih kepada para pemegang saham atas dukungannya, kepada Bank Indonesia atas arahan yang berharga, dan tak terkecuali kepada nasabah Bank yang terus bertambah jumlahnya serta kepada masyarakat di mana Bank beroperasi, atas kepercayaan dan persahabatan mereka.
As the Bank continues to build on the foundation it has laid, I wish to thank our people for their extraordinary efforts over the past year. We are also grateful to our shareholders for their continuing support, to Bank Indonesia for their valuable guidance, and not least of all to our growing number of customers and the communities in which we operate for their trust and friendship.
Seluruh personil Bank terus mengacu pada visi Bank, dalam upaya kita bersama menerapkan strategi pertumbuhan Bank yang tepat, dalam rangka menghasilkan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan.
Everyone at Commonwealth Bank Indonesia continues to be guided by the Bank’s vision, as we pursue a clear strategy of growth for the benefit of all stakeholders.
Antonio Da Silva Costa Presiden Direktur
26
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Dari kiri ke kanan From left to right
Ian Philip Whitehead Director of Retail & Business Banking Antonio Da Silva Costa Presiden Direktur / President Director Dhien Tjahajani Direktur Kepatuhan / Director of Compliance Mia Patria Bernardhi Direktur Sumber Daya Manusia / Director of Human Resources
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
27
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Biografi Direksi
Directors’ Biographies
Antonio Da Silva Costa Presiden Direktur President Director
Percepatan pertumbuhan bisnis Bank mencerminkan investasi berkelanjutan oleh Commonwealth Bank of Australia yang terus melakukan penyuntikan modal dalam rangka mendukung pertumbuhan Bank. The accelerated growth of Commonwealth Bank Indonesia’s business is reflective of the continuing investment by Commonwealth Bank of Australia which has continued to inject equity capital in support of growth.
28
Setelah menyelesaikan program MBA di McGill University di Kanada, Antonio Da Silva Costa (Tony Costa) memulai karir perbankannya pada tahun 1979 di Bank of Montreal, dan hingga saat ini beliau tetap aktif mengembangkan karirnya di sektor jasa keuangan. Pada tahun 1989 beliau bergabung dengan Credit Lyonnais (Canada) dan lima tahun kemudian pindah ke Indonesia untuk melanjutkan karir di Credit Lyonnais Indonesia sebagai General Manager/Marketing Director.
After completing his MBA Program in McGill University, Canada, Antonio Da Silva Costa (Tony Costa) began his banking career at the Bank of Montreal in 1979 and has remained active in the financial services industry ever since. In 1989 he joined Credit Lyonnais (Canada) and five years later he moved to Indonesia to continue working for Credit Lyonnais Indonesia as General Manager/Marketing Director.
Selama 32 tahun berkarir di industri perbankan, termasuk menempati posisi sebagai direktur pada tiga bank internasional yang beroperasi di Indonesia, Tony telah mengembangkan keahlian dan pengalaman khusus pada bidang kebijakan kredit dan restrukturisasi kredit, selain pengalaman sebagai anggota komite kredit.
Throughout his 32 year career in the banking industry, which includes serving as director of three international banks operating in Indonesia, Tony has developed skills and experience specifically in credit policy and credit restructuring as well as by being a member of credit committees.
Pada tahun 1998 beliau bergabung dengan Citibank, mengemban peran sebagai Debt Restructuring Unit Head dan kemudian sebagai Corporate Banking Head. Sebelum bergabung dengan Commonwealth Bank Indonesia, pada tahun 2002 beliau menerima tanggung jawab untuk memimpin Rabobank Indonesia sebagai Presiden Direktur. Tony bergabung dengan Commonwealth Bank Indonesia sebagai Presiden Direktur pada bulan Maret 2010.
In 1998 he joined Citibank, assuming the role as Debt Restructuring Unit Head and later as Corporate Banking Head. Prior to joining Commonwealth Bank Indonesia, in 2002 he took up the responsibility of leading Rabobank Indonesia as President Director. Tony joined Commonwealth Bank Indonesia as President Director in March 2010.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Ian Philip Whitehead
Director of Retail and Business Banking
Tingkat pertumbuhan yang signifikan tercatat pada hampir semua indikator keuangan kunci Bank, dengan tercapainya critical mass hasil penerapan strategi bisnis empat pilar Bank. Growth has been significant across virtually all of the Bank’s key financial indicators as we begin to achieve critical mass from the execution of our four-pillar strategy.
Setelah meraih dua gelar pasca sarjana dalam administrasi bisnis dan pemasaran dari the Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia, Ian Phillip Whitehead (Ian) mengawali karirnya bersama BP Oil Australia Ltd & BP Oil (UK) LIMITED dari 1989 hingga 1994. Pada tahun 1994 Ian bergabung bersama Australian Card Services, yang mengantarkannya ke karir di bidang perbankan dan jasa keuangan hingga kini.
After earning post-graduate degrees in business administration and marketing from the Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia, Ian Phillip Whitehead (Ian) began his career with BP Oil Australia Ltd & BP Oil (UK) LIMITED from 1989 until 1994. In 1994 he joined Australian Card Services, which launched him into a career in banking and the financial services until today.
Selain sempat bekerja sebagai Konsultan Manajemen bersama Coles Group, Ian menghabiskan lebih dari 18 tahun di industri jasa keuangan, dalam berbagai kapasitas mencakup penjualan, pemasaran dan manajemen bersama Colonial State Bank, Westpac Banking Corporation, E-Loan Pty Ltd, Medibank Private and Sovereign Assurance (anak usaha dari Auckland Savings Bank, bagian dari CBA Group).
Except for brief stints as a Management Consultant at Coles Group, he has spent more than 18 years in the financial services industry, in various sales, marketing and management capacities with Colonial State Bank, Westpac Banking Corporation, E-Loan Pty Ltd, Medibank Private and Sovereign Assurance (a subsidiary of Auckland Savings Bank (part of CBA Group).
Dari ASB, sebuah anak perusahaan Commonwealth Bank of Australia, Ian mendapat penugasan ke Commonwealth Bank Indonesia pada bulan Februari tahun 2010 sebagai Chief of Retail & Business Banking, bertanggung jawab untuk mengembangkan bisnis Retail Banking, Wealth Management, Bisnis UKM dan Wholesale Banking. Termasuk juga pemasaran, public affairs, produk dan fungsi e-Channel Bank. Ian bertanggung jawab terhadap pendapatan utama Bank.
From ASB, a subsidiary of the Commonwealth Bank of Australia, Ian was appointed to Commonwealth Bank Indonesia in February 2010 as Chief of Retail & Business Banking, responsible for growing the Retail Banking, Wealth Management, SME Business and Wholesale Banking business. This also includes marketing, public affairs, products and e-Channel functions in the bank. Ian is responsible for the core banking revenues in the bank
Pada bulan Juli 2011, dengan persetujuan Bank Indonesia, Ian ditunjuk sebagai Director of Retail and Business Banking Commonwealth Bank Indonesia.
In July 2011, with the approval of Bank Indonesia, Ian was appointed Director of Retail and Business Banking for Commonwealth Bank Indonesia.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
29
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Mia Patria Bernardhi
Direktur Sumber Daya Manusia Director of Human Resource
Sejalan dengan visi Bank untuk menjadi penyedia layanan keuangan terbaik di Indonesia melalui customer service excellence, Bank terus berinvestasi secara signifikan dalam hal SDM, teknologi dan jaringan pelayanan. In line with its vision to be the finest financial service organization in Indonesia through excelling in customer service, the Bank continous to invest significantly in people, technology and service networks.
30
Setelah lulus dari Universitas Indonesia dengan gelar sarjana di bidang psikologi, Mia Patria Bernardhi (Mia) bergabung bersama Citibank N.A. Indonesia, di mana beliau bekerja dari tahun 1988 hingga 1996 dalam berbagai kapasitas mencakup customer service, bank operations dan business strategy. Pada tahun 1996, Mia bergabung bersama Bank Papan Sejahtera, dan melanjutkan karir pada tahun 2000 bersama GE Capital Indonesia.
Upon graduating from the University of Indonesia with a degree in psychology, Mia Patria (Mia) joined Citibank N.A. Indonesia, where she served from 1988 until 1996 in various capacities involving customer service, bank operations and business strategy. In 1996, she joined Bank Papan Sejahtera, and in 2000 continued her career at GE Capital Indonesia.
Pada tahun 2002, Mia meninggalkan sektor perbankan untuk menjadi Direktur di sebuah perusahaan konsultan strategi bisnis, namun kembali ke perbankan pada tahun 2004 sebagai Senior Vice President di Bank Danamon bertanggung jawab untuk Service Centre, dan setahun kemudian, bersama HSBC Indonesia, awalnya sebagai SVP Financial Asset Customer Service dan selanjutnya diangkat sebagai Country Director SDM pada tahun 2006 kemudian ditugaskan sebagai Country Director untuk Group Communication and Corporate Sustainability hingga tahun 2009.
In 2002, She left the banking industry to serve as Director of a strategic business consulting firm, but returned to banking in 2004 as a Senior Vice President with Bank Danamon responsible for the Service Center, and a year later, with HSBC Indonesia, initially as SVP Financial Asset Customer Service and was appointed as Human Resource Country Director subsequently as Country Director for Group Communication and Corporate Sustainability until 2009.
Setelah masa jabatan yang singkat sebagai Head of Human Resources di Surya Citra Televisi (SCTV), Mia bergabung bersama Commonwealth Bank Indonesia sebagai Chief of Human Resources pada tahun 2010, bertanggung jawab atas upaya transformasi dan penyelarasan sumber daya manusia dengan strategi bisnis Bank. Atas persetujuan Bank Indonesia, Mia ditunjuk sebagai Director of Human Resources Commonwealth Bank Indonesia pada bulan Juni 2011.
Following a brief stint as Head of Human Resources at Surya Citra Televisi (SCTV), Mia joined Commonwealth Bank Indonesia as Chief of Human Resources in 2010, responsible for transforming and aligning human capital with the Bank’s business strategy. With the approval of Bank Indonesia, she was appointed Director of Human Resources of Commonwealth Bank Indonesia in June 2011.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Dhien Tjahajani
Direktur Kepatuhan Director of Compliance
Commonwealth Bank Indonesia menangani tuntutan kepatuhan dengan sungguh-sungguh, mencerminkan komitmen Bank yang kuat terhadap tata kelola perusahaan yang baik. We take compliance issues seriously as they reflect the Bank’s strong commitments to good corporate governance.
Ibu Tjahajani diangkat menjadi anggota Direksi Commonwealth Bank Indonesia sebagai Direktur Kepatuhan dan Hukum sejak Januari 2012.
Ms. Tjahajani has been member of the board of Commonwealth Bank Indonesia as Compliance and Legal Director since January 2012.
Memiliki pengalaman lebih dari 22 tahun di bidang hukum dan kepatuhan, Tjahajani memulai karirnya sebagai Legal Officer di BCA pada tahun 1990 dan kemudian mengambil tantangan baru sebagai Head of Legal & Remedial di Bank Credit Lyonnais Indonesia. Pada tahun 2002 ia pindah ke DBS Indonesia dan menjabat posisi sebagai Head of Legal & Corporate Secretary, dan kemudian dipromosikan sebagai Compliance & Legal Director pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2006.
Having more than 22 years experience in the field of legal and compliance, Ms. Tjahajani started her career as Legal Officer with BCA in 1990 and then took the challenge as Head of Legal & Remedial with Bank Credit Lyonnais Indonesia. In 2002 she moved to DBS Indonesia and took the post of Head of Legal & Corporate Secretary, then was later promoted as Compliance & Legal Director in 2003, a position she held to 2006.
Tjahajani kemudian menjabat selama 3 tahun sebagai Direktur Kepatuhan di Rabobank Indonesia dan pada tahun 2009, mulai menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di Barclays Bank Indonesia.
Ms. Tjahajani then worked for 3 years as Compliance Director with Rabobank Indonesia and in 2009, started working with Barclays Bank Indonesia as Compliance Director.
Tjahajani juga aktif dalam industri perbankan Indonesia, di mana ia menjabat sebagai Ketua Indonesian Foreign and Joint Venture Banks Association pada tahun 2008, menjadi anggota komite Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan dan juga sebagai anggota Ikatan Bankir Indonesia.
Ms. Tjahajani is also actively involved in the Indonesian banking industry, where she has held Chair positions for Indonesian Foreign and Joint Venture Banks Association in 2008, a committee member of Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan and also a member of Ikatan Bankir Indonesia.
Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Sebelas Maret, Indonesia (1990), Graduate Diploma jurusan Business, dari Curtin University of Technology, Perth, Western Australia (1993) dan gelar Master di Business Administration dari Cowan University, Perth, Western Australia (1995).
She holds a bachelor in law degree from Universitas Sebelas Maret, Indonesia (1990), Graduate Diploma in Business, from Curtin University of Technology, Perth, Western Australia (1993) and Masters degree in Business Administration from Cowan University , Perth, Western Australia (1995).
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
31
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Struktur Organisasi Organizational Structure
BOARD OF COMMISSIONER
Audit Committee
VICE PRESIDENT DIRECTOR Andrian Laoh
DIRECTOR OF RETAIL & BUSINESS BANKING Ian P. Whitehead
EVP, Head of Retail Banking & Services Anwar Zaenudin
EVP, Head of Wholesale Banking
CHIEF FINANCIAL OFFICER Andrew C. Doyle
CHIEF OF RISK OFFICER Sariani Sadikun (Acting)
CHIEF OF OPERATIONS & INFORMATION TECHNOLOGY Paul Setiawan Hasjim
Head of Business Performance and Reporting
EVP, Head of Credit
Chief Technology Officer
Sariani Sadikun
Johmar Gazo
SVP, Head of Operational Risk
EVP, Head of Operations
TBA
SVP, Head of Finance Desy Natalia Widjaya
Widodo Suryadi
Estrelita Lestari
EVP, Head of SME
SVP, Head of VMO
SVP, Head of Market Risk
Widjojo
Septianus Gunawan
Reza A. Dipanegara
SVP, Head of Consumer Loan
VP, Finance Projects
SVP, Head of Collection & Recovery
Joanna D. Rembeth
SVP, Head of Wealth Management Services Dwi Kisniarti
Raden Istiqfar
AVP, MIS Andi Irwanza Humardhani
N. Peter Sipasulta
VP, Risk Management ABP Project Agung T
EVP, Head of Marketing, Product Management &
AVP, Head of Risk Analytics
Rian E. Kaslan
Fisca Rony Siswoyo
EVP, Head of Business Analytics & Strategy
AVP, Head of Secutity and Safety Unit
Irna Wardhani
Eko K. Prihantoro
AVP, Head of Credit Risk Admin, Wholesale Acceptance & Middle Office Suryaji
32
PRESIDENT DIRECTOR Antonio D.S. Costa
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
Albert Suhandinata
SVP, Head of Operations Control Chairdiana Frinaldo
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Remuneration Nomination Committee
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
Risk Oversight Committee
DIRECTOR OF HUMAN RESOURCES Mia Patria Bernardhi
DIRECTOR OF COMPLIANCE Dhien Tjahajani
CHIEF OF GLOBAL MARKETS Liliawati Gunawan
SVP, Head of Regulatory Affairs Indrajana Sofiandi
SVP, Head of Legal RA Noerindah
SVP, Head of Compliance Monitoring & Training Rainard Y Seno Setiaji
Head of AML and Sanction TBA
311 Corporate Data Data Perusahaan
EVP, Head of Treasury Lucky Syafril
CHIEF OF AUDIT EXECUTIVE Reza HM Soemadipradja
SVP, Head of HR Operations, CompBen & Employee Relation
SVP, Head of Core and Support Audit
Bagus Harimawan
Frisa Sukma Chrisanty T
SVP, Head of Global Markets Sales
SVP, Head of Learning & Talent Development
AVP, Head of Branch Network Audit
Indratno
Ari Shinta
Hugo Pribadi
SVP, Head of Global Markets Trading
SVP, HR Business Partner Retail & Business Banking Carina Hastari
SM, Head of IT and Analytic Audit
SVP, HR Business Partner Finance, Audit, Risk, Global Market & Compliance
SM, Head of Assurance Reporting & Monitoring
Venisiana Dharmayanti
SVP, Head of Global Markets Corporate Sales Hendra Loesiaty
Hendrawan Nasroen
VP, Global Markets Business Development
VP, HR Business Partner HR, IT & Operations
Michael Gunnar Wenas
Mirna R. Harahap
Jannata A. Roestam
Cecilia Purnama
PT BANK COMMONWEALTH As of 31 December 2012
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
33
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Ikhtisar Bisnis Business Highlights
Ian P. Whitehead
Director of Retail and Business Banking
Commonwealth Bank Indonesia telah mulai menuai hasil investasinya. Bank telah berada pada posisi yang tepat di pasar Indonesia, dengan fokus bisnis strategis untuk memberikan nilai di pasar yang sedang bertumbuh pesat. Dengan berfokus pada empat segmen pasar utama dan menyediakan layanan keuangan terbaik melalui customer service excellence, Commonwealth Bank Indonesia terus menetapkan standar dalam inovasi produk, delivery serta kepuasan nasabah. Commonwealth Bank Indonesia is seeing its investments starting to bear fruit. It is well positioned in the Indonesian market, with a strategic business focus to create value in a fast-growing market. By focusing on four key market segments, and providing the best financial services through excelling in customer service, Commonwealth Bank Indonesia continues to set the standard in product innovation, delivery and customer satisfaction.
34
Menuai Hasil dari Investasi yang Berkelanjutan
Sustained Investments Reaping Growing Returns
Pada tahun 2012, penerapan strategi Commonwealth Bank Indonesia telah menghasilkan pertumbuhan bisnis dan kinerja yang signifikan selama tiga tahun terakhir. Laba bersih melonjak dari Rp2,71 miliar di tahun 2010, Rp31,21 miliar di tahun 2011 dan Rp91,63 miliar di tahun 2012. Pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 23,48% di tahun 2012 dan pendapatan fee meningkat sebesar 11,81% di tahun 2012. Bank terus bekerja dengan tema operasional utama yaitu “Lebih baik, lebih cepat, lebih kuat”.
In 2012, the execution of Commonwealth Bank Indonesia’s strategy gained further momentum, resulting in significant business growth and performance over the past three years. Net profit soared from Rp2.71 billion in 2010 to Rp31.21 billion in 2011 and Rp91.63 billion in 2012. Net interest income increased by 23.48% in 2012 and fee income increased by 11.81% in 2012. The Bank continued to deliver on its key operating themes: “Better, Faster, Stronger.”
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
23.48% Peningkatan pendapatan bunga bersih dari tahun 2011 hingga 2012. Increase of net interest income from 2011 to 2012.
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
11.81% Peningkatan pendapatan fee dari tahun 2011 hingga 2012. Increase of fee income from 2011 to 2012
Pada tahun 2012, total dana pihak ketiga menurun 6,71% menjadi Rp11,38 triliun, sedangkan kredit tumbuh 1,56% menjadi Rp9,97 triliun. Pertumbuhan kredit secara total relatif datar pada tahun 2012 disebabkan oleh turunnya kredit multifinance sebagai akibat peraturan baru yang mensyaratkan tambahan uang muka untuk kredit otomotif. Oleh sebab itu, Bank dengan sengaja menurunkan target pendanaan khususnya dana mahal (deposito) sehingga mengakibatkan turunnya jumlah dana pihak ketiga seperti disebut di atas.
In 2012, overall funding declined by 6.71% to Rp11.38 trillion year-on-year, while lending increased by 1.56% to Rp9.97 trillion. The growth of total lending was relatively flat in 2012 due to the decline of multi-finance related loans as a result of the new regulation that required additional down payments on automotive loans. Because of this, the Bank purposefully adjusted funding downwards during the year, specifically from high-cost funds (time deposits) resulting in the aforementioned decline of third-party funds.
Meskipun demikian, kategori kredit yang lain tumbuh secara signifikan di tahun 2012: kredit UKM tumbuh 47,59%, KPR tumbuh 59,33% dan kredit komersial meningkat 45,63%. Sebagai hasilnya, pendapatan tumbuh dengan kuat di seluruh empat fokus bisnis utama Bank yaitu: Perbankan Ritel, Perbankan UKM, Wealth Management dan Commercial Banking.
However, other lending categories grew significantly in 2012; SME loans rose by 47.59%, home loans grew by 59.33% and commercial loans increased by 45.63%. As a result of which, revenues grew strongly across the four main business focus of the Bank: Retail Banking, SME Banking, Wealth Management and Commercial Banking.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
35
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
Bank berhasil memperluas basis nasabah layanan Wealth Management di tahun 2012 sebesar 24% dibandingkan tahun sebelumnya. Bank successfully broadened its Wealth Management services customer base in 2012 by 24% over that of the previous year.
36
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tumbuh di tengah Perekonomian yang Kuat
Growing in a Strong Economy
Commonwealth Bank Indonesia terus memanfaatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat, didukung oleh visi yang jelas yaitu customer service excellence dan inisiatif bisnis yang strategis.
Commonwealth Bank Indonesia continues to capitalize on Indonesia’s strong economic growth, supported by a clear vision of customer service excellence and strategic business initiatives.
Perekonomian Indonesia tumbuh 6,3% di tahun 2012, sedikit di bawah tahun 2011 yaitu 6,5% namun mampu mempertahankan laju pertumbuhan yang stabil. Kebijakan makro ekonomi yang sehat dan kestabilan politik terus menunjang pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Di antara krisis utang terus menerus di Eurozone dan pemulihan ekonomi Amerika yang rapuh, Indonesia berhasil menumbuhkan perekonomiannya berkat konsumsi domestik yang kuat, dipicu terutama oleh kelompok kelas menengah yang berkembang dengan pesat. Sejalan dengan tumbuhnya kelas menengah tersebut, jumlah usaha kecil dan menengah (UKM) juga tumbuh dengan pesat.
The Indonesian economy grew by 6.3% in 2012, slightly below 6.5% in 2011, but maintaining its steady course of growth. Sound macroeconomic policies and political stability continue to propel a growing economy amid uncertainties in the global economy. Despite the on-going Eurozone debt crisis and America’s fragile economic recovery, Indonesia was able to grow its economy on the back of strong domestic consumption, fuelled primarily by the country’s rapidly growing middle class. Along with the rise of the middle class, there has been an equally strong growth in the number of small and medium-sized enterprises (SME).
Commonwealth Bank Indonesia mendukung pertumbuhan segmen kelas menengah ini dengan produk dan layanan yang lengkap, terjangkau dan mudah diakses, dengan fitur teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan nasabah. Bank menyediakan produk-produk yang membantu segmen kelas menengah ini dalam mengembangkan kekayaannya, seperti tabungan, kredit, reksadana dan bancassurance. Pada saat bersamaan, Bank juga mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah dengan berbagai macam kredit dan transaksi keuangan.
Commonwealth Bank Indonesia is supporting the growth of the middle class segment with its comprehensive, affordable and accessible banking products and services, featuring technology capabilities to meet the customer needs. Commonwealth Bank Indonesia provides products to help this middle class segment to grow their wealth such as savings, loans, mutual funds and bancassurance. At the same time, the Bank is also supporting the growth of small and medium-sized businesses through various types of loans and financial transaction capabilities.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
Name Position Company Business
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
: Mrs. Yurika : Proprietor : PT Sianyu Perkasa : Telkomsel cellphone vouchers distributor
Client of CBI since 2009, Business Banking credit facility.
“Saya merasa terkejut bahwa bank asing seperti Commmonwealth Bank dapat memberikan kredit dengan cepat dan mudah, tanpa kesulitan berarti. Bank mempercayakan perusahaan saya dan memberikan fasilitas kredit yang menurut pendapat saya cukup besar. Selama bertahun-tahun saya menggunakan Commonwealth Bank, staff Bank professional, perhatian dan sangat membantu. Saya mengingat suatu saat saya sedang dalam perjalanan ke bandara untuk pergi keluar
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
negeri. Ada suatu dokumen yang perlu ditandatangani namun saya tidak mempunyai waktu untuk itu. Percayakah Anda bahwa Relationship Manager saya pergi ke bandara agar saya dapat menandatangani dokumen tersebut? Pinjaman yang Perusahaan saya terima dari Commonwealth Bank telah membantu dalam pengembangan usaha saya, begitu juga dengan 700 karyawan yang kami pekerjakan saat ini. Sangat jarang melihat Bank asing begitu perhatian pada usaha lokal seperti milik saya ini. Saya juga mengingat ketika Bank membuka cabang baru di dekat kantor saya, CEO Bank Commonwealth Indonesia secara pribadi menemui saya di kantor. Saya berharap agar Commonwealth Bank terus mengembangkan jaringan mereka di Indonesia. Mereka sangat membantu usaha lokal di Indonesia untuk berkembang dan sukses dan hal itu tentunya sangat baik untuk negara ini.”
“I was surprised that a foreign bank like Commonwealth Bank Indonesia could provide credit the way it does – quickly and without too much fuss. The bank trusted my company enough to provide us with a (credit) facility that is quite large in my opinion. Over the years I have found the bank and its staff to be professional, attentive and extremely helpful. I remember at one time I was on the way to the airport for an overseas trip, and there was something that I had had to sign with the bank but did not have time for it. Would you believe that my Relationship Officer went all the way to the airport, enabling me to sign a bank document in my interest?
The loan that my company received from Commonwealth Bank Indonesia has gone a long way to support the growth of my business, as well as the 700-odd people that we employ today. It is rare that a foreign bank would pay a lot of attention to local businesses such as mine. I remember when the bank opened a new branch near my shop, the CEO himself came to visit me at my office.
Formula Unggul Wealth Management
Winning Formula in Wealth Management
Layanan Wealth Management Commonwealth Bank Indonesia memiliki value proposition yang signifikan baik bagi Bank maupun nasabahnya. Bank sejak lama telah terkenal dengan ekspertis di bidang wealth management di Indonesia dan saat ini tetap merupakan pemimpin di bidang wealth management.
The Wealth Management services of Commonwealth Bank Indonesia has significant business value proposition for both the Bank and its customers. The Bank has long been renowned for its wealth management expertise in Indonesia and remains today a leading force in wealth management.
Pada tahun 2012, Commonwealth Bank Indonesia terus mengembangkan bisnis dengan menajamkan fokus pada kualitas layanan dan kepuasan nasabah. Marketing dan produktivitas penjualan juga membaik secara signifikan di tahun 2012 dengan dilengkapinya para frontliner dengan inovasi produk dan kualitas advis keuangan yang lebih baik. Sehingga Bank berhasil memperluas basis nasabah layanan Wealth Management sebesar 24% dibandingkan tahun sebelumnya.
In 2012, Commonwealth Bank Indonesia continues to grow the business by intensifying the focus on service quality and customer satisfaction. Marketing and sales productivity also improved significantly in 2012 as the Bank equipped its front liners with more innovative products and high quality financial advice. Thus, the Bank successfully broadened its Wealth Management services customer base by 24% over that of the previous year.
Bisnis bancassurance juga tumbuh dengan pesat, mencatat pertumbuhan 78% dengan 6.059 total polis yang diterbitkan pada akhir tahun 2012. Keberhasilan ini merupakan hasil inisiatif cross-selling, juga berkat kekuatan brand Commonwealth Bank Indonesia yang terus bertumbuh.
The bancassurance business has also grown rapidly, recording a 78% year-on-year growth to 6,059 policies issued by the end of 2012. This success is attributable to the strong cross-selling initiatives as well as to the growing strength of the Commonwealth Bank Indonesia brand.
Salah satu faktor keberhasilan layanan Wealth Management Bank di Indonesia adalah menyediakan produk dan layanan yang terjangkau dan tersedia bagi segmen pasar yang lebih luas. Kaum muda Indonesia menemukan bahwa, bersama
One of the success factors for the Bank in growing its wealth management services in Indonesia is to make the products and services affordable and available to a wider market segment. Young Indonesians are discovering that, with Commonwealth
I pray that Commonwealth Bank will continue to grow their network throughout Indonesia. They are helping local businesses in Indonesia to grow and prosper, and that can only be a good thing for our country.”
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
37
4 Profil Perusahaan Company Profile
38
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Commonwealth Bank Indonesia, layanan manajemen investasi tidaklah semata untuk mereka yang kaya. Bank terus mengajak para profesional muda yang ingin membangun aset mereka dan di tahun 2012 terus menawarkan rangkaian produk investasi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka. Nasabah dapat mulai membangun aset bersama Bank, dimulai hanya dengan investasi Rp100.000 per bulan. Bank berkomitmen penuh untuk membantu masyarakat Indonesia membangun aset mereka dengan menyediakan layanan wealth management yang telah teruji dan nyaman serta terjangkau.
Bank Indonesia, investment management services are not only for the rich. The Bank continues to encourage young professionals seeking to build their wealth and in 2012 continued to deliver a range of investment products tailored to meet their needs. Customers can start to build their wealth with the Bank with as little as Rp100,000 of monthly investments. The Bank is fully committed to helping Indonesians grow their wealth with the help of a proven wealth management services that is also convenient and affordable.
Perbankan Ritel
Retail Banking
Bisnis Perbankan Ritel Commonwealth Bank Indonesia secara strategis terus menyasar populasi kelas menengah yang makin berkembang. Strategi ini semakin didukung oleh komitmen Bank untuk menyediakan beragam layanan Perbankan Ritel, mencakup produk tabungan, kredit, investasi dan bancassurance, selain jalur distribusi yang inovatif untuk produk dan layanan tersebut. Pada tahun 2012, inisiatif tersebut antara lain adalah peningkatan keberadaan brand Bank di pasar dengan peluncuran ATM baru, peningkatan terobosan fitur di mobile banking untuk pembelian reksadana secara online, dan proses originasi kredit yang lebih efektif. Dalam hal waktu pemrosesan kredit, Bank berhasil meluncurkan terobosan pada sistem originasi kredit kepemilikan rumah yang memotong waktu proses keputusan kredit dari rata-rata 20 hari menjadi hanya tiga hari kerja.
Commonwealth Bank Indonesia’s Retail Banking business remains strategically targeted to the nation’s growing middle class population. This strategy has been increasingly supported by the Bank’s commitment to provide a full range of Retail Banking services that include savings, lending, investment and bancassurance products, in addition to innovative deliveries of these products and services. In 2012, among other initiatives, the Bank increased its brand visibility in the market with new ATM roll-outs, trailblazing mobile banking feature enhancements to purchase mutual funds online, and more effective loan origination processes. In a significant breakthrough of loan process time, the Bank successfully introduced a new home loan origination system that cut down the time required for loan decisioning from an average of 20 days to just three banking days.
Bank senantiasa berupaya memastikan standar tertinggi dalam hal layanan nasabah, termasuk peningkatan produk dan fitur secara terus menerus. Pada tahun 2012, Commonwealth Bank Indonesia meningkatkan layanan Mobile Banking yang menawarkan akses perbankan yang lebih luas dan nyaman bagi nasabah. Saat ini teknologi Mobile Banking milik Bank merupakan salah satu yang paling maju di Indonesia dengan two factor protection authentification dan fitur keamanan yang canggih. Bank juga meningkatkan jalur distribusi elektroniknya dengan mengupgrade 141 ATM Bank pada akhir tahun 2012. Selain itu, pemegang kartu ATM Bank dapat menarik uang di lebih dari 41.000 ATM di seluruh Indonesia, tanpa biaya apa pun. Pada tahun 2012, Bank membuka 9 kantor baru, menjadikan total jaringan kantor bank 91 kantor di 32 kota di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2012.
The bank continuously strives to ensure the highest standard of customer service, including continuous product and feature enhancements. In 2012, Commonwealth Bank Indonesia enhanced its Mobile Banking service that offers greater banking access and convenience to customers. The Bank’s Mobile Banking technology is currently one of the most advanced in Indonesia with two factor protection authentication and advanced security features. It has also enhanced its electronic channel delivery by upgrading its 141 proprietary ATMs as of year-end 2012. Moreover, the Bank’s ATM cardholders can withdraw cash from more than 41,000 ATMs across the nation, free of charge. In 2012, the Bank inaugurated 9 additional branch offices, bringing the total network of branch banking to 91 branches in 32 cities across Indonesia as of year’s end.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
47.59% Pertumbuhan kredit pada segmen UKM Growth of lending to the SME segment
Pertumbuhan Kuat Perbankan UKM
Robust Growth in SME Banking
Bisnis Perbankan UKM Bank tumbuh dengan kuat. Kredit untuk segmen UKM tumbuh 47.59% menjadi Rp1,95 triliun di tahun 2012. Bank percaya bahwa fokus Bank pada segmen UKM di Indonesia saat ini memegang peran strategis yang sangat penting dan bahwa strategi ini akan mendorong pertumbuhan jangka panjang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan sektor UKM yang sangat besar.
The SME Banking franchise has grown robustly. Lending to the SME segment grew by 47.59% to Rp1.95 trillion in 2012. The Bank continues to believe that its focus on the SME market segment in Indonesia today is of paramount strategic importance and that this strategy will fuel long-term growth along with Indonesia’s growing economy with its huge SME sector.
Bank sangat mengerti kebutuhan nasabah UKM akan pembiayaan yang cepat dan berulang. Pelaku UKM menjalankan usahanya dengan cara hari ke hari dan sering kali membutuhkan modal kerja ekstra guna menangkap peluang yang tidak terduga. Commonwealth Bank Indonesia telah merancang sistem originasi kredit bagi segmen ini yang memungkinkan Bank untuk merespon kebutuhan mereka hanya dalam hitungan hari, bahkan jam. Platform kredit UKM di dukung oleh sistem teknologi yang kuat, yang tidak hanya dapat menyediakan layanan yang cepat, namun juga pada saat bersamaan memitigasi risiko.
The Bank clearly understands the needs of SME customer for fast, recurring financing. The SMEs conduct their business on a day-to-day basis, often requiring extra working capital to respond to unexpected opportunities. Commonwealth Bank Indonesia has designed a loan origination system for this market segment that enables the Bank to respond to these needs in just a matter of days, or even hours. The SME lending platform is supported by a robust technology system that not only delivers fast service, but at the same time mitigates risks as well.
Platform kredit ini memungkinkan Bank untuk memperbaiki dan mempertajam alur pekerjaan dalam proses originasi kredit, termasuk fungsi pendukung yang mengawasi kualitas transaksi yang terjadi. Kebijakan dan prosedur kredit juga diselaraskan dengan kondisi pasar lokal. Selain itu, sistem tersebut menyediakan platform berskala guna menangani volume originasi kredit yang
This lending platform enables the Bank to improve and refine work flows in the loan origination process, including support functions that oversee the quality of deals being generated. Credit policy and procedures have also been refined to align with local market conditions. In addition, the system provides a scalable platform to handle increasing loan origination
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
39
4 Profil Perusahaan Company Profile
40
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
bertambah. Sementara portofolio segmen ini meningkat dengan kuat, rasio NPL dapat dipertahankan pada 0,84%, jauh di bawah rata-rata industri.
volume. Whilst the portfolio has continued to grow robustly from these investments, the NPL ratio has been maintained at 0.84%, well below the industry average.
Kemajuan Stabil di Commercial Banking
Steady Progress in Commercial Banking
Commonwealth Bank Indonesia memiliki sumber daya finansial guna menyediakan layanan Commercial Banking bagi korporasi besar di Indonesia maupun korporasi internasional yang berbisnis di Indonesia.
Commonwealth Bank Indonesia has the financial resources to provide Commercial Banking services to major corporations in Indonesia as well as to international corporations doing business with Indonesia.
Pada tahun 2012, layanan kredit Commercial Banking meningkat 45,63% dan mencatat total kredit beredar sejumlah Rp3,88 triliun pada akhir tahun.
In 2012, the Commercial Banking service grew its lending business by 45.63% to post total outstanding credit amounting to Rp3.88 trillion by year’s end.
Kilasan Masa Depan
Outlook for the Near Future
Peluang pertumbuhan terbuka bagi seluruh bidang bisnis Bank di tahun 2013. Investasi yang telah dan akan terus ditanam oleh Commonwealth Bank Indonesia telah memposisikan Bank secara strategis dalam empat segmen pasar yang merupakan pilar bisnis Bank. Bank akan terus membangun jaringan layanan, SDM, sistem dan operasional guna memiliki jalur layanan terbaik di sektor perbankan Indonesia.
The market is ready for growth opportunities in all of the Bank’s business lines in 2013. The investments that Commonwealth Bank Indonesia has made, and will continue to make, have positioned it strategically in the four business pillars of the Bank. The Bank will continue to strive to build its service network, people, systems and operations to have one of the best service deliveries in the Indonesian banking sector.
Sepanjang tahun 2012, Bank terus meningkatkan kualitas layanan, tercermin pada hasil survei sebuah badan survei independen yang terus menempatkan Commonwealth Bank Indonesia nomor satu di antara bank asing dan pada posisi yang kuat dari segi kualitas layanan dibanding semua bank nasional dan bank internasional di Indonesia. Pada tahun 2012 ini, peringkat nomor satu di antara bank asing diraih untuk yang ke tujuh kalinya secara berturut-turut. Hasil survei terakhir menunjukkan bahwa
Throughout 2012 the Bank continued to enhance service quality, underscored by the result of an independent survey that continued to position Commonwealth Bank Indonesia first among foreign banks and also well positioned against all leading national and international banks in Indonesia in terms of service quality in 2012. This was the Bank’s seventh successive year in achieving best service quality among foreign bank’s. The most recent survey also indicates that Commonwealth Bank Indonesia has made
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
Name Position Company Business
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
: Ms. Sulistyowati : Proprietor : Toko Indo Baut : Trading in nuts and bolts, and other construction material
Client of Commonwealth Bank Indonesia since 2011, for Working Capital, Home Loan and CommLink.
“Kami merasa sangat puas dengan layanan yang diberikan Commonwealth Bank. Bank ini mempunyai ragam produk yang beragam termasuk tabungan, bancassurance, KPR, pinjaman modal dan lain-lain. Kartu ATMnya dapat digunakan di mana saja. Pada suatu saat, saya sedang di luar kota dan membutuhkan uang tunai dan tidak terlihat ATM Commonwealth Bank. Tapi saya dapat mengambil uang dari ATM manapun menggunakan kartu ATM Commonwealth Bank saya. ”
“We are pleased with the services of Commonwealth Bank Indonesia. It has a broad range of products, including savings, bancassurance, home loans, working capital loans and others. Its ATM card can be used anywhere. At one time, I was out of town and needed cash and there was no sight of the bank’s ATM. But it turns out that I can take out money from the ATM of any other bank using my Commonwealth Bank ATM card.”
Bank telah mencapai perbaikan yang signifikan dalam area kunci yang vital dalam layanan nasabah. Bank terus berupaya keras untuk mencapai kesempurnaan dalam layanan nasabah, sejalan dengan visi Bank.
marked improvements in the number of key areas vital to customer service. The Bank continues to exert all efforts to excel in customer service, in line with its vision.
Memasuki tahun 2013, Bank telah menerima suntikan modal sebesar kurang lebih Rp2 triliun oleh Commonwealth Bank of Australia. Hal ini menegaskan komitmen berkelanjutan dari Commonwealth Bank of Australia untuk berinvestasi dan mengembangkan bisnis Commonwealth Bank Indonesia. Dengan permodalan yang memadai, strategi yang sehat, dan pelaksanaan yang tanpa cela, Bank siap meneruskan percepatan pertumbuhannya.
Entering 2013, the Bank has been recapitalised with additional funds for capital injection of approximately Rp2 Trillion by Commonwealth Bank of Australia. This clearly underscores Commonwealth Bank of Australia’s continued commitments to invest and grow the Commonwealth Bank Indonesia’s business. With adequate capitalisation, a sound and working strategy, and flawless execution, the Bank is poised to continue on its accelerated growth path.
Meskipun demikian, Bank tidak akan cepat merasa puas. Fokus yang jelas pada penerapan strategi Bank di tahun 2013 akan sangat penting bagi bisnis Bank. Bank akan harus berjaga-jaga, sambil terus mengupayakan visi Bank untuk menjadi penyedia layanan keuangan terbaik di Indonesia melalui customer service excellence.
However, it can never afford to be complacent. Keeping a clear focus on implementation of its strategy in 2013 will remain crucial to its business. The Bank will have to remain vigilant, while steadfastly pursuing its vision of being the finest financial services organization in Indonesia through excelling in customer service.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
41
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Teknologi Informasi
www.commbank.co.id
Information Technology
42
Penawaran yang Berharga
A Valuable Offering
Bank menyadari pentingnya teknologi sebagai komponen strategis dan terus melakukan investasi pada teknologi, proses dan sumber daya manusia sebagai bagian dari strategi IT Roadmap, untuk menunjang pertumbuhan bisnis Bank guna meningkatkan kepuasan dalam pelayanan prima kepada nasabah. Bank terus berinvestasi pada jaringan, server dan keamanan teknologi informasi (TI). Hal ini memungkinkan Bank mengembangkan landasan TI yang stabil guna melayani jumlah nasabah yang terus bertambah, sekaligus memungkinkan lebih banyak proses otomatisasi yang menunjang efisiensi jasa dan distribusi produk, termasuk jalur distribusi non cabang yang melayani nasabah melalui jasa perbankan ATM, Internet dan Mobile Banking selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
The Bank recognises technology as a key strategic differentiator and has continued to make investments in its technology and people as part of its strategic IT Roadmap, supporting the growth of its business and the ongoing promise of excellent customer service. The Bank continues to invest in information technology networks, servers and security. This has enabled the Bank to provide a stable IT platform to serve a growing customer base, while also automating more business processes for greater efficiencies in service and delivery, including those of unassisted delivery channels that allow customers to access the Bank’s ATM, Internet Banking and Mobile Banking channels on a 24/7 basis.
Layanan perbankan yang nyaman, melalui jaringan perbankan yang aman untuk diakses di mana pun dan kapan pun, tetap menjadi tawaran utama Bank. Melengkapi layanan Internet Banking, Bank menyediakan aplikasi Mobile Banking yang kaya fungsi, khususnya fungsifungsi investasi, bagi pengguna telepon. Nasabah dapat membeli produk investasi seperti reksa dana dengan batas sampai
Providing convenient services to allow secure banking anywhere and anytime through electronic channels continues to be a valuable offering. Supplementing Internet banking, the Bank provides award winning mobile banking application for smartphones that is rich in functionality, particularly in investment functions. Customers can buy investment products like mutual funds with a limit of up to Rp1 billion with more than
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
dengan Rp1 miliar, dengan pilihan lebih dari 50 produk – mulai dari produk ekuitas, pendapatan tetap maupun reksa dana pasar uang. Nasabah juga dapat mengirim dana ke bank mana saja di dunia tanpa sebelumnya harus melakukan regristasi informasi mengenai penerima dana.
50 products available – ranging from equity, fixed income and money market mutual funds. Customers also have the ability to transfer funds to any bank in the world, and can do so without pre-registration of beneficiary account information.
Selain kaya fungsi, Bank memastikan bahwa transaksi perbankan melalui platform TI Bank adalah aman dan andal. Aplikasi Mobile Banking Bank dirancang agar sesuai dengan native apps yang digunakan pada Blackberry dan iPhone. Faktor keamanan pada Internet Banking dan Mobile Banking diperkuat dengan 2FA (2 Factor Authentication) dan transmisi yang dienkripsi.
In addition to rich functionality, the Bank ensures that banking transactions through its IT platforms are secured and reliable. The Bank’s Mobile banking applications are designed to be native apps on Blackberry and iPhone smartphones. Security is enhanced for both Internet Banking and Mobile Banking through a secure token that allows 2FA (2 Factor Authentication) and encrypted transmissions.
Langkah Transformasi
Transformational Journey
Komponen penting dalam Roadmap TI Bank adalah penggantian sistem Core Banking dan membangun ulang serta otomatisasi proses end- to-end di seluruh Bank. Sejak tahun 2011 Bank telah mempersiapkan pelaksanaan proyek TI yang penting tersebut. Fokus proyek ditujukan pada pembangunan kapabilitas yang tinggi dalam hal penyelesaian proyek, tata
An important component of the IT Roadmap is the replacement of the Bank’s Core Banking System and the re-engineering and automation of end to end processes across the Bank. Since 2011, the Bank has been preparing itself to execute this important project. It has been focused on building strong capabilities in project delivery, IT governance and processes,
Name
: Mr. Petrus Soepratman
Company
: PT Puri Metro Harmoni and PT Bumi Jaya Kampar Line of Business: Hotels
Client of CBI : Since 2011, Business Banking Credit Facility
“Sejak umur 17 tahun, saya sudah mulai berusaha, dan tidak terasa sudah hampir mencapai 50 tahun. Selama ini, saya sudah berhubungan dengan beberapa bank baik lokal maupun asing. Sebentar lagi saya akan pensiun dan sudah waktunya usaha saya untuk diteruskan oleh anak2 saya. Yang menjadi perhatian saya adalah bank mana yang dapat saya yakini dan percaya untuk di kemudian hari bekerja sama dengan usaha maupun anak-anak saya. Walaupun saya baru ber-banking dengan Commonwealth Bank sejak 2011, saya merasa bahwa Bank ini tepat untuk usaha saya bahkan ketika saya tidak lagi menjalankan usaha ini sendiri.
Saya dapat melihat cara kerja Bank yang professional, penuh perhatian dan juga sangat personal dalam pendekatan dengan nasabah. Mereka sering menanyakan kabar saya, keluarga, pendidikan anak-anak saya dan hal-hal lainnya. Ini menunjukkan bahwa Commonwealth Bank dengan tulus peduli pada saya pribadi dan tidak hanya dengan usaha saya. Bisnis saya tergolong kecil, namun hal ini tidak menghentikan CEO Commonwealth Bank untuk memberikan dukungan dan perhatian pribadinya. Saya merasa sangat nyaman bekerja sama dengan Commonwealth Bank dan saya berharap anakanak saya akan merasakan hal yang sama.”
Business Banking Credit Facility “I have been in business since I was 17 and I’m now 50 years old. Over the years I have dealt with many banks, both local and foreign. Lately I have been thinking that I will soon be retiring and will have to pass on my business to my children. A key concern in my mind is which bank shall I choose – one that I think and know for sure will get along well with my business and my children. Although we have only been banking with Commonwealth Bank Indonesia since 2011, I feel that this bank is just right for my business, even when I will no longer be at the helm. I can see that the
bank works in a very professional manner, always attentive to my needs, but is also highly personal in their approach. They often ask about how my family is doing, my children, their education and things like that. It shows that the bank genuinely cares about us and not just about my business. My business is not so large, still that did not keep the CEO from giving me his personal support and attention. I feel so comfortable with Commonwealth Bank Indonesia, and I hope, so will my children.”
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
43
4 Profil Perusahaan Company Profile
44
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
kelola TI dan proses, serta karyawan. Pada tahun 2012, Bank menyelesaikan proses seleksi sistem yang akan digunakan dan melakukan persiapan proyek transformasi yang menyeluruh, dengan fokus pada penyediaan produk dan layanan yang inovatif, terpadu dan kompetitif bagi nasabah. Semua ini dilakukan melalui proses dan platform yang memungkinkan staf Bank untuk terus memberikan layanan yang prima kepada para nasabah.
and its people. In 2012, the Bank finalised its selection of system options and prepared for the commencement of this bank-wide transformational project that will focus on the provision of innovative, integrated and competitive products and services to customers, through processes and platforms that will allow staff to continue to provide excellent customer service.
Investasi pada sistem Core Banking tidak hanya menyangkut teknologi semata. Hal ini juga terkait dengan transformasi karyawan dan proses. Otomatisasi proses end-to-end di seluruh jaringan dan produk Bank akan menghasilkan pelayanan yang lebih nyaman dan lancar bagi nasabah – baik nasabah yang mengunjungi cabang Bank, atau bertransaksi melalui jalur self-service seperti ATM, Internet maupun Mobile Banking. Teknologi modern tersebut juga akan memungkinkan waktu lebih cepat untuk menawarkan produk baru yang inovatif untuk dinikmati nasabah – memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berkembang. Sistem yang dipilih akan menyediakan otomatisasi secara menyeluruh di Bank. Penyelesaian tahap pertama proyek TI ini akan terjadi pada akhir tahun 2014 diikuti dengan perkembangan bertahap pada tahun 2015.
The investment in a new core banking system is not only about technology. It also involves the transformation of people and processes. The automation of end to end processes across different channels and products will allow for a more seamless experience for customers – regardless of whether they come to a branch, or through self-service channels like ATMs, Internet or Mobile banking. The modern technology will also allow new and innovative offerings to be brought to market for the consumption of customers quicker – meeting their constantly evolving needs. The chosen system will provide full automation throughout the Bank. The initial delivery of this project will be completed by the end of 2014 followed by subsequent releases in 2015.
Otomatisasi yang Diselesaikan pada Tahun 2012 Guna mendukung neraca keuangan yang terus berkembang dengan ragam produk yang terus bertambah, Bank telah menerapkan sistem Treasury and Global Markets yang baru. Hal ini memungkinkan
Completed Automation in 2012
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
To support its growing and more diversified balance sheet as well as extend the range of products to its customers, the Bank has implemented a new Treasury and Global Markets system. This allows
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Bank menawarkan produk dan layanan yang lebih canggih untuk instrumen pendapatan tetap, transaksi valuta asing, derivatif maupun pasar uang, tanpa mengurangi aspek pengelolaan risiko yang sehat. Sistem ini juga memungkinkan Bank untuk menyederhanakan proses end-toend mulai dari transaksi front office hingga pengadministrasian back office.
the Bank to offer more sophisticated products and services for fixed income, foreign exchange, derivatives and money markets products whilst still maintaining sound risk management. It also allows the Bank to stream line its end-to-end process from the front office dealing room to back office operations.
Fase pertama instalasi sistem Treasury and Global Market telah diselesaikan pada Q3 2012, diikuti fase kedua yang akan diselesaikan selama tahun 2013. Platform tersebut menjadi tulang punggung percepatan pertumbuhan bisnis Tresuri Bank. Otomatisasi ini melengkapi otomatisasi pinjaman yang telah berjalan sebelumnya, di mana Bank telah berhasil menerapkan otomatisasi proses untuk originasi kredit konsumer, diikuti dengan originasi kredit pemilikan rumah.
The first phase of installation of the new Treasury and Global Markets system was completed in Q3 2012, with phase 2 to be completed during 2013. This platform provides the backbone for the Bank to accelerate the growth of its Treasury business. This automation complements previous automation in lending, whereby the Bank has successfully implemented the automation process for consumer loans origination, followed by home loans origination.
Pertumbuhan Berskala
Scalable Growth
Bank menangani keamanan informasi dan transaksi nasabah dengan prioritas tinggi, dan terus berinvestasi pada keamanan teknologi dan operasional Bank. Bank juga terus berinvestasi pada insfrastruktur Bank guna memastikan operasi yang stabil dan scalable
The Bank takes the security of its customers’ information and transactions seriously, and has continued to invest in the security of its technology and operations. It has also continued to invest in its infrastructure to ensure operational stability and scalability to
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
45
4 Profil Perusahaan Company Profile
46
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
guna menunjang pertumbuhan bisnisnya. Mengingat besarnya investasi yang dibutuhkan guna membangun platform teknologi perbankan yang kokoh, Bank perlu mengelola investasi di bidang teknologi tersebut secara berhati-hati dan strategis. Untuk itu, Bank telah memulai langkah untuk menuju penggunaan Private Cloud Computing dan teknologi virtual yang memungkingkan adanya infrastruktur TI yang scalable dan andal, sehingga Bank dapat mengelola investasi dan biaya pengembangan TI dengan lebih baik.
support the growth of its business. Because of the scale of investments needed to build a robust banking technology platform, the Bank manages its investments in technology prudently and strategically. To support this, the Bank has commenced its journey towards Private Cloud Computing and virtualised technology that offers scalability and reliability in IT infrastructure, enabling the Bank to better manage its IT development investments and costs.
Menyelaraskan Investasi TI dengan Strategi Bisnis
Aligning IT Investments to Business Strategy
Kegiatan Bank terfokus pada penyediaan layanan yang prima kepada seluruh nasabahnya. Oleh karenanya teknologi dan proses digulirkan selaras dengan fokus tersebut. Demikian pula halnya dengan pengelolaan transformasi organisasi. Sehubungan dengan itu, Bank terus mengevaluasi investasi di bidang TI untuk memastikan investasi tersebut selaras dengan strategi bisnis untuk menghasilkan nilai bisnis yang lebih tinggi. Secara bersamaan, Bank juga terus mengikuti perkembangan teknologi yang pesat, serta memahami perubahan kebutuhan nasabah yang terus berubah.
The Bank is focused on providing excellent service to all customers. Technology and processes are rolled out with that focus, supported by strong organisational change management. The Bank will continue to evaluate its IT investments to make sure they are aligned to the business strategy, and continue to deliver business value. At the same time, the Bank must keep abreast of rapidly evolving technologies, and continue to understand changing customer needs and wants.
Ke depannya, Bank terus menerapkan strategi TI dengan fokus utama pada transformasi teknologi pengoperasian bank melalui modernisasi Sistem Core Banking. Disamping itu, Bank juga akan memperkuat kemampuan Business Intelligence guna mengelola dan memanfaatkan semua
Going forward, the Bank will continue to execute its IT Strategy with a key focus on the transformation of its core banking technology and operations with its Core Banking Modernisation programme. However, it will also make investments in Business Intelligence to harness and
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
data dan informasi yang dimiliki Bank untuk meningkatkan penawaran jasa dan produknya bagi nasabah.
leverage information across the Bank to improve its offerings to customers.
Investasi di masa depan dari segi fungsi pendukung korporasi seperti SDM dan Keuangan juga akan menunjang pertumbuhan Bank melalui otomatisasi proses fungsi pendukung, peningkatan produktifitas yang berkesinambungan, penghematan biaya, serta alat pendukung bagi staf. Hal ini memungkinkan karyawan untuk fokus pada para nasabah, dan juga pada tantangan bagaimana terus mengembangkan jasa dan produk yang lebih memikat bagi nasabah di masa depan.
Future investment in corporate support functions like HR and Finance will also support the growth of the Bank by automating support function processes, continuing our improvement of productivity, costs, and support for our staff. This will enable the Bank to keep more people focused on the customer, as well as on new challenges that allow it to continue to develop better offerings and services for the customer in future.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
47
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Sekilas Keuangan Financial Review
Andrew Doyle
Chief Financial Officer
48
Industri perbankan Indonesia terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang kuat, terutama konsumsi dalam negeri. Secara agregat aset perbankan nasional tumbuh 22%, sedangkan total deposit hanya meningkat 15% pada tahun 2012. Hal ini menandakan adanya penajaman persaingan untuk dana, yang mendorong naiknya bunga deposito, dan menambah besar tekanan pada marjin bunga bersih.
The Indonesian banking industry continues to grow alongside the country’s strong economic growth, especially driven by its robust domestic consumption. Aggregate national banking assets grew by 22%, while total banking deposits rose by only 15% in 2012. This suggests that there was increasing competition for funds, pressuring term deposit rates, and thereby increasing pressure on net interest margins.
Situasi tersebut menyebabkan terjadinya konsentrasi likuiditas bank pada bankbank papan atas, dan tren ini diperkirakan akan terus berlangsung sementara Indonesia mempertahankan pertumbuhan perekonomiannya di atas 6% setahun, dan bank-bank besar memperoleh manfaat berkat skala ekonomis yang dimilikinya.
The current situation has also seen the concentration of bank liquidity in the nation’s top-tier banks, and this trend is expected to continue as Indonesia sustains its economic growth above 6% year-on-year, and the larger banks benefit from their superior economies of scale.
Dengan latar belakang terkonsentrasinya aset di bank-bank besar, secara bertahap industri perbankan Indonesia akan terkonsolidasi selaras dengan kekuatan pasar. Ini berarti bank-bank yang lebih kecil harus mempunyai fitur dan karakteristik yang unggul untuk dapat bersaing secara efektif di pasar. Antara lain, tersedianya permodalan yang memadai, posisi strategis di pasar, pengelolaan yang efisien dan mampu menyediakan layanan nasabah yang superior.
Against the backdrop of concentrating assets among the larger banks, the Indonesian banking industry is expected to gradually consolidate in line with market forces. This means that the smaller banks will need to have certain competitive features and characteristics if they are to compete effectively in the market. Among other things, they need to be adequately capitalised, strategically positioned in the market, efficiently managed, and able to provide superior customer service.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
28.39%
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
0.84%
CAR setelah tambahan modal disetor oleh CBA pada awal 2013.
Rasio NPL, jauh di bawah ratarata industri.
CAR after capital injection from CBA in early 2013.
NPL ratio, well below the industry average.
Commonwealth Bank Indonesia saat ini bersaing di pasar perbankan dengan ditunjang semua fitur dan karakteristik tersebut di atas. Bank terus memastikan bahwa permodalannya memadai guna menunjang pertumbuhan pinjaman dan mempertahankan pertumbuhan profitabilitasnya. Lebih penting lagi, Bank terus menerapkan strategi finansial yang menunjang visi Bank untuk menjadi penyedia layanan keuangan terbaik di Indonesia melalui customer service excellence.
Commonwealth Bank Indonesia is competing in the market today on those terms. The Bank continues to ensure that it is well capitalised to support lending growth and that it can sustain its growing profitability. More importantly, it continues to employ a financial strategy that supports the vision of being the finest financial service organisation in Indonesia through excelling in customer service.
Permodalan Kuat dan Perbankan yang Prudent
Well Capitalised and Prudent Banking
Strategi finansial Commonwealth Bank Indonesia adalah memiliki permodalan yang kuat dan mempertahankan neraca yang konservatif sehingga setiap saat siap mendukung kebutuhan bisnis dan meraih peluang pertumbuhan. Sehubungan dengan itu, Bank menerima dana untuk tambahan modal disetor sejumlah AU$200 juta dari induk perusahaannya, Commonwealth Bank of Australia, sesudah 31 Desember 2012. Setelah melalui proses persetujuan otoritas perbankan, tambahan modal tersebut akan meningkatkan CAR Bank dari 16,17% pada akhir tahun 2012 menjadi sekitar 28,39% pada saat tambahan modal selesai dilaksanakan.
The key financial strategy of Commonwealth Bank Indonesia is to be well capitalised and maintain a conservative balance sheet that is ready at all times to support the needs of the business and to pursue opportunities for growth. With that in mind, the Bank received a fresh funds for capital injection of AU$200 million from its parent company, Commonwealth Bank of Australia, subsequent to 31 December 2012. The additional capital when processed through regulatory approvals will raise the Bank’s CAR from 16.17% as at year-end 2012 to around 28.39% when the capital injection process completes.
Commonwealth Bank of Australia telah melakukan tiga kali penambahan modal dalam dua tahun terakhir ini, mencerminkan komitmennya yang kuat dalam mendukung kesinambungan pertumbuhan bisnis Commonwealth Bank Indonesia. Penambahan modal yang terakhir ini telah memastikan kecukupan modal Bank meskipun pinjaman baru yang signifikan selama tahun 2012. Selain itu, penambahan modal tersebut juga memperkuat Bank dalam memenuhi peraturan Bank Indonesia mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) selama tahun 2012.
Commonwealth Bank of Australia has made three capital injections in the past two years, underscoring its strong commitment to supporting the continuing business growth of Commonwealth Bank Indonesia. This latest capital infusion further ensures the Bank’s capital adequacy despite significant new lending during 2012. This capital infusion, also provides the Bank significant capacity to ensure it has fully met the Legal Lending Limit regulations of Bank Indonesia for 2012.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
49
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Indikator Keuangan Financial Indicator Total Aktiva Total Assets
Dana Pihak Ketiga Third Party Funds
11,623,771 11,350,753 11,543,836 15,148,632
2008
50
2009
2010
2011
14,381,018
2012
10,082,679 10,101,848
2008
2009
Rasio Kecukupan Modal Capital Adequacy Ratio
9,786,348
12,194,756
2010
2011
11,376,513
2012
Modal Saham Shareholders’ Equity
14.55%
16.32%
14.95%
15.52%
16.17%
2008
2009
2010
2011
2012
888,769
982,078
1,238,413
1,948,310
2,045,773
2008
2009
2010
2011
2012
Strategi finansial penting lainnya adalah memastikan bahwa Bank mempertahankan pengelolaan perbankan dan finansial yang prudent. Hal ini jelas terlihat pada diterapkannya secara ketat sistem manajemen risiko, menggarisbawahi antara lain, tingkat rasio NPL yang sangat rendah pada 0,84%, jauh di bawah rata-rata industri, dan rendahnya beban penghapusan kredit relatif terhadap rata-rata pasar pada tahun 2012.
Another important financial strategy is to ensure the Bank maintains a conservative and prudent course in both its banking and financial management. This is evident from the fact that the Bank implements a rigorous risk management system, underscored among other things by an extremely low NPL ratio of 0.84% which is well below the industry average, and an equally low loan impairment expense relative to the market average in 2012.
Tumbuh di Pasar yang Strategis
Growing in Strategic Markets
Strategi finansial Bank juga memastikan bahwa Bank mencapai target pertumbuhan di empat pasar strategis yang dibidiknya, yaitu: Pinjaman UKM, Pinjaman Konsumer, Wealth Management dan Commercial Banking. Meskipun terjadi penurunan signifikan pada pinjaman multi finance sehubungan dengan peraturan baru yang mensyaratkan tambahan uang muka untuk pinjaman otomotif, Bank memastikan pencapaian pertumbuhan yang signifikan pada pinjaman UKM, Kredit Pemilikan Rumah dan pinjaman Komersial guna mengkompensasi secara berlebih menurunnya pinjaman yang berkaitan dengan multi-finance. Hal ini menyebabkan pertumbuhan kredit sebesar 1,56% pada tahun 2012 walaupun penurunan pada kredit multi-finance sebesar 43,28%. Kredit UKM tumbuh 47,59%, KPR tumbuh 59,33% dan kredit Komersial tumbuh 45,63% dengan perpaduan yang lebih beragam dan lebih seimbang pada komposisi pinjaman UKM, Kredit Pemilikan Rumah, pinjaman Komersial dan pinjaman multi-finance.
The financial strategy of the Bank also makes sure that the Bank delivers on its growth targets in the four strategic markets that it pursues, namely: SME Lending, Consumer Lending, Wealth Management and Commercial Banking. Although there was a significant decline in multi-finance related lending due to the new regulation that requires additional down payments for auto and motorcycle loans, the Bank made sure that it was able to grow SME loans, home loans and commercial loans significantly to more than compensate for the declining multi-finance related loans. This resulted in a 1.56% overall growth in total outstanding loans for 2012 despite a 43.28% decline in multi-finance loans. SME loans grew 47.59%, Home loans increased 59.33% and commercial loans rose 45.63%, resulting in a more diversified and balanced loan composition mix across SME loans, home loans, commercial loans and multi-finance loans.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
91,628
Total Kredit Total Loans 4,748,290 4,766,246
2008
2009
Marjin Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Margin 5,872,005
9,817,858
2010
2011
9,970,741
2012
Laba Bersih Net Profit
Rasio Kredit Terhadap Dana Pihak Ketiga Loan to Deposit Ratio
4.45%
4.24%
4.85%
5.48%
5.27%
47.09%
46.76%
59.44%
80.10%
87.57%
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
Meningkatkan Pendapatan dan Profitabilitas
Enhancing Return and Profitability
Commonwealth Bank Indonesia membukukan hasil yang kuat pada tahun 2012, meskipun mencatat pertumbuhan kredit sebesar hanya 1,56% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sementara pendanaan murah naik 7,87%. Rasio Pinjaman terhadap Simpanan menjadi 87,57% pada akhir tahun 2012, dibandingkan dengan 80,10% pada tahun 2011.
Commonwealth Bank Indonesia posted strong returns in 2012, despite registering a growth of only 1.56% in lending compared to the same period last year, and while low cost funding increased by 7.87% year on year. This brought the Loan to Deposit Ratio to 87.57% by year-end 2012, compared to 80.10% in 2011.
Laba bersih setelah pajak pada tahun 2012 mencapai Rp91,63 miliar, naik 193,60% dari Rp31,21 miliar pada tahun 2011. Kenaikan ini ditunjang oleh peningkatan kuat pada pendapatan operasi sebesar 19,5% menjadi Rp1,22 triliun pada tahun 2012 dari Rp1,02 triliun pada tahun 2011. Rasio laba terhadap total aset tahun 2012 sebesar 0,88% dibandingkan dengan 0,36% pada 2011. Sedangkan rasio laba terhadap ekuitas adalah 5,16% dibandingkan 2,34% tahun sebelumnya.
Net profit after tax for 2012 was Rp91.63 billion, an increase of 193.60% from Rp31.21 billion in 2011. The increase in net profit after tax was supported by strong increase in the operating income by 19.5% that reached Rp 1.22 trillion in 2012 from Rp1.02 trillion in 2011. Return on assets for 2012 was 0.88% against 0.36% in 2011. While return on equity was 5.16% versus 2.34% in the previous year.
Pendapatan bunga bersih meningkat 23,49%, atau Rp158,09 miliar, menjadi Rp831,25 miliar pada tahun 2012 berkat pertumbuhan kuat pada kredit UKM, KPR dan kredit Komersial. Pendapatan operasi lainnya, yang sebagian besar terdiri dari pendapatan fee naik 11,81%, atau Rp41,12 miliar, menjadi Rp389,87 miliar pada tahun 2012, sebagai hasil atas kepemimpinan bisnis wealth management Bank di pasar.
Net interest income increased by 23.49%, or by Rp158.09 billion, to Rp831.25 billion in 2012 on the back of robust growth in SME, home and commercial loans. Other operating income, which mainly consists of fee income rose by 11.81%, or Rp41.12 billion, to Rp389.87 billion in 2012, mainly underlining the Bank’s market leadership in the wealth management business.
1,756
7,841
2,708
31,208
2008
2009
2010
2011
2012
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
51
4 Profil Perusahaan Company Profile
52
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Peningkatan pendapatan bunga bersih juga dihasilkan dari kemampuan Bank dalam mengelola tingkat beban bunga, sekalipun di tengah tekanan likuiditas perbankan yang semakin kuat. Kinerja ini sebagian adalah hasil pengelolaan sumber pendanaan Bank dengan berhati-hati, yang tercermin pada peningkatan berkesinambungan pada porsi CASA pada dana pihak ke-tiga Bank. Sementara total pendapatan bunga dari pinjaman tumbuh Rp219,01 miliar pada tahun 2012, beban bunga atas simpanan pihak ke-tiga hanya tumbuh Rp49 miliar.
The increase in net interest income was also derived from the ability of the Bank to manage the level of interest expense, even amid growing pressure on banking liquidity in general. Part of this success was attributed to the careful management of the Bank’s funding sources, which saw the continuing improvement of the CASA mix in the Bank’s third-party deposits. While total interest income on lending grew by Rp219.01 billion in 2012, interest expense on third-party deposits rose only by Rp49 billion.
Pada tahun 2012, Commonwealth Bank Indonesia juga mencatat rasio BOPO yang positif akibat pertumbuhan pendapatan yang melebihi pertumbuhan beban operasi. Pendapatan tumbuh 19,50% (Rp1,02 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp1,22 triliun pada tahun 2012) sedangkan beban operasi meningkat 12,86% (Rp874,83 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp984,37 miliar pada tahun 2012). Hasilnya adalah peningkatan konsisten rasio BOPO dari 97,67% pada tahun 2011 menjadi 90,54% pada tahun 2012. Peningkatan beban adalah untuk memperkuat kapasitas Bank dalam melakukan investasi yang diperlukan dalam infrastruktur dan kemampuan Bank guna mencapai strategi jangka panjangnya.
In 2012, Commonwealth Bank Indonesia also delivered positive JAWS as the growth in revenue outstripped that of operating expenses. Revenue grew 19.50% yearon-year (Rp1.02 trillion in 2011 to Rp1.22 trillion in 2012) while operating expenses increased by 12.86% (Rp874.83 billion in 2011 to Rp984.37 billion in 2012). As a result of which the Bank’s BOPO ratio has consistently improved from 97.67% in 2011 to 90.54% in 2012. The growth in expenses also provided sufficient capacity to make the necessary investments in the Bank’s infrastructure and capabilities in order to deliver its long-term growth strategy.
Pengelolaan Jangka Panjang
Managing for the Long Term
Commonwealth Bank Indonesia terus melakukan investasi yang signifikan di tahun 2012 guna mempertahankan momentum pertumbuhan Bank. Meneruskan investasi yang telah mulai ditanam pada tahun sebelumnya, termasuk suksesnya transformasi platform originasi kredit UKM menjadi sepenuhnya otomatis, instalasi sistem Tresuri yang baru, dan pemanfaatan Business Intelligence Program untuk meningkatkan platform yang digunakan dalam sistem manajemen informasi Bank. Melanjutkan kesuksesan sistem kredit UKM yang otomatis, Bank melakukan investasi pada pengembangan sistem originasi Kredit Kepemilikan Rumah yang terbuki sangat efektif dan menjadi sebuah keunggulan kompetitif dan kekuatan dalam pelayanan nasabah.
Commonwealth Bank Indonesia continued to make significant investments in 2012 in order to maintain the Bank’s growth momentum. These investments, building on the investments commenced in the previous year, included the successful transformation of the SME loan origination platform into full automation, the installation of a new Treasury System, and the leveraging of the Business Intelligence Program to upgrade the platform used for the Bank’s management information system. Following the success of the automated SME Loan system, the Bank also invested in the development of a Home Loan origination system that has also proven to be very effective and a source of competitive advantage and a customer service strength.
Peningkatan besarnya investasi yang dimulai pada tahun 2010 diteruskan sampai dengan tahun 2012. Saat ini Bank memetik manfaat dari hasil investasi di kantor-kantor cabang baru, meningkatkan kontribusi cabang
The heightened level of investments commenced in 2010 and have continued through to 2012. The Bank is now benefitting from the payback on investments in new branches as they mature, lifting
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Indikator Utama Lainnya Other Key Indicator Jumlah Nasabah Number of Customer
Jumlah Kantor Number of Branches
Jumlah Tenaga Kerja Number of Employees
Kinerja Kualitas Pelayanan Keseluruhan Service Quality Overall Performance
430,504
449,520
645,836
873,602
745,278
56
74
84
85
91
1,463
1,504
1,733
1,796
2,043
90.11%
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
90.70%
2009
93.41%
92.57%
2010
2011
secara keseluruhan sebesar 34% selama tiga tahun terakhir. Selain itu, investasi untuk meningkatkan platform jalur elektronik dari ATM, Mobile Banking dan Internet Banking juga telah berguna dalam menunjang positioning Bank pada segmen pasar kelas menengah dan Wealth Management.
overall branch contribution by 34% over the past three years. In addition, investments to enhance electronic delivery platforms from ATM to mobile banking and Internet banking have also been worthwhile in supporting the Bank’s positioning in the emerging affluent and Wealth Management market segments.
Seluruh investasi tersebut dilakukan dengan tujuan jangka panjang untuk menjadikan Commonwealth Bank Indonesia sebagai bank terbaik yang fokus pada nasabah di empat bisnis utama yaitu Perbankan UKM, konsumer, wealth management dan Commercial Banking. Sejauh ini, kinerja Bank pada tahun 2012 dan percepatan pertumbuhan sejak tahun 2010 telah menunjukkan hasil dari investasi tersebut. Belanja modal pada tahun 2012 tetap tinggi, meningkat 55% dari tahun 2011.
All of these investments are being made with a long-term view to making Commonwealth Bank Indonesia the finest customercentric bank in its four key markets of SME, consumer, wealth management and commercial banking. So far, the Bank’s operating results in 2012 and accelerated growth since 2010 have just justified these investments. Total capital expenditure in 2012 continues to be strong, increasing by 55% from 2011.
Memperkuat Neraca
Strengthening Balance Sheet
Pada tahun 2012, total aset Bank menjadi Rp14,38 triliun. Aset produktif mencakup sekitar 86,74% dari jumlah aset, meningkat dari 86,04% pada tahun 2011. Selain itu, komposisi kredit pada 31 Desember, 2012 lebih beragam, terbagi atas kredit UKM (20%), kredit konsumer/ KPR (12%), kredit komersial (39%) dan kredit multi finance (29%). Sementara itu, kewajiban Bank juga lebih berimbang dengan 66,46% dalam bentuk dana murah (rekening koran dan rekening tabungan).
In 2012 the Bank’s total assets are Rp14.38 trillion. Productive assets accounted for approximately 86.74% of total assets, increasing from 86.04% in 2011. Furthermore, the loans as of December 31, 2012, were more diversified, divided among SME loans (20%), consumer/home loans (12%), commercial loans (39%) and multifinance loans (29%). Meanwhile, the Bank’s liabilities also remained diversified with 66.46% being low cost funds (current accounts and saving accounts).
93.91%
2012
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
53
4 Profil Perusahaan Company Profile
54
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Rasio-rasio yang Membaik
Improving Ratios
Yield rata-rata kredit pada tahun 2012 adalah 11,4% dibandingkan dengan 13,0% pada tahun 2011. Turunnya yield dan margin dikarenakan perubahan komposisi portofolio yang lebih difokuskan pada penyaluran kredit produktif seperti kredit UKM & Komersil. Hal ini menyebabkan berkurangnya konsentrasi pembiayaan multi-finance yang memberikan yield lebih besar turun, menyebabkan komposisi kredit menjadi 29% di tahun 2012 dibandingkan 52% di tahun 2011. Mengantisipasi hal tersebut, pertumbuhan pendanaan difokuskan pada giro dan tabungan yang menyebabkan turunnya tingkat rata-rata suku bunga dana pihak ketiga menjadi 3,02% pada tahun 2012 dari 3,23% pada tahun 2011. Akibatnya, marjin bunga bersih pada tahun 2012 turun menjadi 5,27% dibandingkan 5,48% di tahun 2011.
The Bank’s average lending yield in 2012 was 11.4% compared to 13.0% in 2011. The lower yield and margin were due to a change in the credit portfolio composition that had placed more emphases on the disbursement of productive lending such as SME and commercial loans. This resulted in a lower concentration of multi-finance loans that had always produced higher yields, suppressing the share of lending balances to 29% in 2012 compared to 52% in 2011. In response to this development, the Bank focused on harnessing more current account and savings account growth, thus reducing the average interest rate on thirdparty funds from 3.23% in 2011 to 3.02% in 2012. Net interest margin fell slightly from 5.48% in 2011 to 5.27% in 2012.
Namun demikian, Commonwealth Bank Indonesia terus berupaya memperbaiki rasio-rasio operasional utamanya, termasuk rasio beban terhadap pendapatan, pinjaman terhadap deposito dan kecukupan modal, yang kesemuanya membaik pada tahun 2012. Rasio beban terhadap pendapatan membaik dari 97,67% menjadi 90,54%, LDR meningkat dari 80,10% menjadi 87,57%, dan CAR menguat dari 15,52% menjadi 16,17% pada akhir tahun 2012.
Nevertheless, Commonwealth Bank Indonesia strives continuously to improve its key operating ratios, including those of cost-to-income, loan-todeposit and capital adequacy, all of which improved year-on-year in 2012. Cost to income ratio improved from 97.67% to 90.54%, LDR rose from 80.10% to 87.57%, and CAR strengthened from 15.52% to 16.17% as at year-end 2012.
Pelaporan Kepatuhan
Reporting Compliance
Divisi Keuangan memastikan bahwa Commonwealth Bank Indonesia mematuhi semua persyaratan pelaporan finansial oleh pihak regulator. Sejak tahun 2011, Commonwealth Bank Indonesia telah menerapkan proses closing yang lebih cepat guna memastikan pelaporan bulanan kepada Bank Indonesia pada hari kalender ke 5 setiap bulannya. Commonwealth Bank Indonesia telah selalu mematuhi persyaratan ini sejak proses tersebut diluncurkan pada bulan Januari 2011. Divisi Keuangan telah mengalami kemajuan dalam mendukung perubahan ke sistem pelaporan berbasis XBRL yang disyaratkan oleh Bank Indonesia untuk siap diterapkan pada akhir tahun 2013. Hal ini akan memberikan manfaat lebih besar baik dari segi waktu maupun efisiensi pelaporan.
The Finance Division ensures that Commonwealth Bank Indonesia complies with all financial reporting requirements set by the regulators. Since 2011, Commonwealth Bank Indonesia has implemented a faster closing process to ensure Bank Indonesia’s monthly reporting requirement by the fifth calendar day of each month. Commonwealth Bank Indonesia has been in compliance with this requirement since it was first put into effect in January 2011. The Finance Division are well progressed in supporting the upcoming generational shift to XBRL based reporting required by Bank Indonesia to be in place by the end of 2013. This will provide further benefits in terms of timing and efficiency of these reports.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Tantangan di Masa Depan
The Challenge Going Forward
Prioritas utama Bank dari segi finansial di masa depan adalah untuk mempertahankan kecukupan modal yang kuat guna mendukung pertumbuhan Bank yang berkelanjutan. Kemajuan yang material telah dicapai dengan akan diterimanya tambahan dana sebesar AU$200 juta dari pemegang saham Bank pada bulan Februari 2013. Tantangan lain yang akan dihadapi oleh Bank di masa depan adalah makin ketatnya likuiditas perbankan dikarenakan pertumbuhan kredit yang terus melampaui pertumbuhan simpanan. Berkaitan dengan itu, Commonwealth Bank Indonesia akan terus mengupayakan dana murah dengan meluncurkan produk dan atau layanan yang inovatif seperti Commway – paket penawaran unik produk dan layanan perbankan yang terjangkau, mudah dan lengkap, berupa tabungan, investasi reksa dana, KPR dan asuransi, kapan saja dan di mana saja.
A major financial priority for the Bank going forward is to maintain robust capital adequacy to support the Bank’s sustainable long-term growth. Material progress has been made in this area with the most recent funds being received for capital injection of AU$200 million from the Bank’s shareholders in February 2013. Another challenge facing the Bank in future is the expected tightening of banking liquidity as the growth of loans continues to outstrip that of deposits. In this regard, Commonwealth Bank Indonesia will continue to pursue low-cost funding by introducing innovative products and or services such as CommWay - a unique value proposition that offers affordable, convenient and comprehensive service in savings, investments, mortgage loans, and insurance 24/7.
CommWay terus dipasarkan pada tahun 2012, dengan Bank terus berinvestasi di SDM, produk dan proses guna mendorong momentum pertumbuhan lebih cepat di tahun 2013 dan ke depan.
CommWay continues to make inroads in 2012, as the Bank continues to invest in people, products and processes to drive its growth momentum forward in 2013 and beyond.
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
Subsequent Event
Pada tanggal 15 Februari dan 20 Februari 2013, Commonwealth Bank of Australia telah memberikan dana untuk tambahan modal disetor sebesar AU$200.000.000 (jumlah penuh) dan pada saat yang sama, pemegang saham minoritas sepakat untuk meningkatkan kepemilikan mereka untuk mempertahankan minimum 1% dari jumlah modal disetor. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Bank masih dalam proses mendaftarkan kenaikan modal disetor ini kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan selanjutnya Bank akan mengajukan permintaan untuk dilakukan pencatatan dalam administrasi pengawasan Bank Indonesia.
On 15 February and 20 February 2013, Commonwealth Bank of Australia has contributed funds for a capital injection total amounting to AU$200,000,000 (full amount) and at the same time, the minority shareholders agreed to increase their ownership to maintain a minimum of 1% local ownership of total capital. As at the date of these financial statements, the Bank is still in the process of registering this capital injection to the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia and the Bank will submit a request to register this into administrative monitoring of Bank Indonesia.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
55
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Sumber Daya Manusia Human Resources
Mia Patria Bernardhi
Director of Human Resources
56
Commonwealth Bank Indonesia kian maju pesat melalui pertumbuhan skala bisnisnya di Indonesia. Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, Bank senantiasa melakukan investasi di bidang sumber daya manusia yang berfokus pada pengembangan pengetahuan dan kapasitas intelektual karyawan. Upaya ini memungkinkan Bank untuk membangun landasan sumber daya manusia yang memiliki keahlian, handal dan kompeten untuk menunjang strategi usahanya. Pada tahun 2012, departemen Sumber Daya Manusia mewujudkan komitmen untuk mencapai layanan berkualitas kepada Bank dan pemangku kepentingannya dalam hal perencanaan dan strategi sumber daya manusia, penilaian kinerja karyawan, manajemen talenta dan perencanaan suksesi, program remunerasi yang bersaing, pengembangan organisasi serta hubungan antar-karyawan dan pemberdayaan karyawan.
Commonwealth Bank Indonesia has progressed and significantly grown its business scale in Indonesia. Aligning with this growth, the Bank continues to make key efforts to sustain its investments in human capital with a focus on building up employee knowledge and intellectual capacity. This enables the Bank to lay down the foundations for skilled, capable and competent employees in support of the business strategy. The Human Resources function continued to deliver its commitments for the year 2012 and execute the People and HR Strategy to achieve service excellence for stakeholders in resources strategy and planning, performance management, talent management, succession planning, competitive remuneration, organization development, employee relationship and staff engagement.
Kami Terus Berinvestasi Pada Karyawan Kami
We Continue To Invest In People
Pada tahun 2012, Bank merekrut 92 orang dalam rangka memperkuat personil di tingkat manajer menengah dan senior, di mana sebagian besar dari mereka merupakan profesional di industri perbankan dengan pengalaman yang sudah teruji di bidangnya masing-masing. Secara paralel, Bank juga
In 2012, the Bank recruited a total of 92 people to strengthen mid level and senior manager workforce, many of whom are industry professionals with proven track records in their respective fields. In parallel, the Bank also developed its talent pool by recruiting qualified fresh graduates from
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
174 Jumlah topik pelatihan Total number of training topics
154 Laporan Keuangan Financial Statement
Rp
20
311 Corporate Data Data Perusahaan
miliar billion
Jumlah investasi pada program pengembangan SDM Total investment in human capital development program
membangun basis talentanya dengan merekrut lulusan baru dari universitasuniversitas terkemuka, baik di Indonesia maupun di luar negeri, guna mendukung rencana suksesi Bank. Untuk memenuhi target pertumbuhan di setiap kelompok karyawan bertalenta, Bank telah meluncurkan beberapa inisiatif pengembangan bakat yang memastikan bahwa proses pembelajaran untuk mencapai sukses di kemudian hari dimulai sedini mungkin. Inisiatif tersebut antara lain Graduates Development Program (GDP) – Managerial Fast Track dan Banking Academy Program. GDP berlangsung selama 24 bulan dengan tujuan mengembangkan para sarjana baru hingga mereka memenuhi persyaratan menjadi bankir dan calon pemimpin berkualitas. Setiap tahun, 12 sarjana baru direkrut dan diikutsertakan dalam program GDP, dengan kurikulum yang dirancang khusus berkolaborasi bersama universitas terkemuka dan lembaga pembelajaran finansial seperti University of New South Wales (UNSW), Bina Nusantara University (BINUS), Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia (LPPI), Dunamis Intermaster, Qualityworks International, dan lain-lain.
leading national and international universities for stronger succession planning. To cater to specific meaningful staff growth for each targeted individual talent group, the Bank has launched several talent development initiatives ensuring that the journey of learning starts at the earliest stage and continues onward towards future successes. This covers the Graduates Development Program (GDP) – Managerial Fast Track and Banking Academy Program. The GDP is a 24-month learning program with the ultimate aim to develop highly potential fresh graduates into qualified general bankers and intelligent, inspired leaders. Each year, twelve of these new hires join the GDP; in which a well-designed curriculum is carried out in collaboration with leading universities and financial learning institutions such as the University of New South Wales (UNSW), the Bandung Institute of Technology (ITB), Bina Nusantara University (BINUS), Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia (LPPI), Dunamis Intermaster, Qualityworks International and others
Banking Academy Program memiliki pendekatan yang serupa, yaitu meningkatkan kemampuan dan kapasitas sarjana baru untuk menjadi spesialis dalam penjualan dan pelayanan produk perbankan. Secara bersamaan, program-program ini menyiapkan sejumlah spesialis untuk keahlian dan fungsi tertentu, yaitu Officer Development Program (ODP), Customer Service Academy (CSA), dan Mortgage Management Academy (MMA).
The Banking Academy Program adopts a similar approach, instilling in graduates the ability to undertake highly specialised assignments in Banking Products Sales and Services. Simultaneously, trainees are prepared for various other specialist banking skill and function areas. This includes the Officer Development Program (ODP), Customer Service Academy (CSA), and Mortgage Management Academy (MMA).
Sejalan dengan visi Bank untuk menjadi penyedia layanan keuangan terbaik di Indonesia melalui layanan prima terhadap nasabahnya, Bank terus berinvestasi pada pengembangan karyawan khususnya
Supporting the Bank’s vision to become the finest financial services organisation in Indonesia through excelling in customer service, the Bank continues to invest in staff development to enhance the Sales
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
57
4 Profil Perusahaan Company Profile
58
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
untuk meningkatkan kapasitas dan budaya penjualan dan pelayanan. Pada tahun 2012, Commonwealth Bank Indonesia menyelenggarakan serangkaian Pelatihan Budaya Penjualan dan Pelayanan, termasuk Leadership Minimum Standard (LMS), Extraordinary Sales Leadership (ESL), dan Breakthrough Service Performance (BSP). Selain itu, Bank percaya bahwa penerapan Penjualan dan Pelayanan harus diimbangi dengan integritas tinggi dan kemampuan pemahaman risiko. Untuk itu, Bank menyelenggarakan sosialisasi Peraturan Perusahaan, Kode Etik dan Pemahaman Risiko yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan dan diselenggarakan dalam 43 sesi.
and Service Culture. In 2012, the Bank successfully delivered a series of Sales and Service Culture Training including Leadership Minimum Standard (LMS), Extraordinary Sales Leadership (ESL), and Breakthrough Service Performance (BSP). Additionally, the Bank believes that best-practice in Sales and Services must be balanced with strong integrity and awareness of risk. To support this belief, mandatory socialisation programs in Company Regulation, Code of Conduct and Risk Awareness were conducted for all staff in a total of 43 batches.
Commonwealth Bank Indonesia juga melakukan investasi yang cukup signifikan dalam membentuk para Pemimpinnya. Pada tahun 2012, Bank menyelenggarakan serangkaian program pengembangan kepemimpinan bersama Commonwealth Bank of Australia dan beberapa konsultan internasional dan dalam negeri terkemuka. Program tersebut terbuka untuk berbagai tingkat jabatan mulai dari Assistant Manager sampai dengan General Manager dan diwujudkan dalam Emerging Leader Development Program (ELDP), Middle Management Development Program (MMDP) dan CommLeader untuk Senior Manager (General Manager dan Executive Manager). Selain itu, bekerja sama dengan Commonwealth Bank of Australia, karyawan Bank dapat memperoleh wawasan dunia melalui program Penugasan dan Penempatan Internasional, termasuk di dalamnya International Development Program (IDP), Executive Manager Talent Program (EMTP) dan Scholarship and International Assignment Program (SIAP). Program-program pengembangan tersebut memungkinkan Bank untuk menemukan calon-calon pemimpin pada tahap awal, sejalan dengan upaya Bank untuk mempertahankan dan mengembangkan karyawan yang bertalenta.
The Bank also continues to invest significantly in the shaping of leaders. In 2012, the Bank arranged for a string of leadership development programs in collaboration with Commonwealth Bank of Australia and leading international and local consultants. The programs are available for various grade levels starting from Assistant Managers to General Managers; this covers Emerging Leader Development Program (ELDP), Middle Management Development Program (MMDP) and CommLeader for Senior Manager (General Manager and Executive Manager). Furthermore, working closely with Commonwealth Bank of Australia (CBA) allows the Bank to provide its future leaders global exposures through the execution of International Assignment and Secondment program; this includes the International Development Program (IDP), Executive Manager Talent Program (EMTP) and International Assignment and Scholarship Program (IASP). Through these powerful development programs, an early and sustained exploration of the bank’s future leader and talent pool is made possible in line with Bank’s effort to retain and develop key banking talents.
Komitmen Untuk Berinvestasi Dalam Proses Yang Berkesinambungan Untuk mendukung momentum pertumbuhan Bank yang terus meningkat, pada tahun 2012 formulasi ulang terhadap kebijakan sumber daya manusia Bank telah dilakukan yang bertujuan untuk merespon dan penyelarasan terhadap rencana bisnis dan strategi Bank. Dewasa ini, agar tetap bisa bersaing di
Commitment To Invest In Sustainable Processes To support the Bank in increasing its growth momentum, a major step was taken in 2012 to reformulate the Bank’s human capital policy, with the goal of being accountable and be fully in line with the Bank’s business plan and strategy. To face up to the fiercely competitive market for professional talents,
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
kancah kompetisi sumber daya manusia yang sangat ketat dan bahwa manajemen sumber daya manusia diharapkan dapat memperkuat organisasi, khususnya mengantisipasi percepatan pertumbuhan di masa depan, maka proses manajemen sumber daya manusia Bank fokus pada peningkatan produktivitas pegawai guna mendorong pencapaian target bisnis Bank.
and how human capital should be managed, especially in anticipation of the Bank’s accelerated pace of growth in the coming years, the Bank places a strong emphasis on managing human capital processes that increase productivity in order to drive business performance and target achievements.
Di bidang manajemen kinerja karyawan, pada tahun 2012 Bank telah memulai proses Job Evaluation di mana secara sistematis setiap posisi ditentukan nilai dan bobotnya dibandingkan dengan posisi lain dalam organisasi Bank dan posisi yang sama di pasar. Hasil akhir evaluasi tersebut membantu Bank membentuk sistem standar pemeringkatan posisi yang bertujuan membentuk kerangka remunerasi yang lebih terstruktur dan bersaing, serta memastikan bahwa sistem remunerasi Bank dapat bersaing di pasar. Untuk memiliki daya saing yang lebih, di tahun 2012 Bank memperbaiki kebijakan karyawan yang berkaitan dengan skema pinjaman karyawan, manfaat asuransi kesehatan dan program pensiun.
In performance management, in 2012 the Bank initiated a Job Evaluation process to systematically determine the value and weight of each job in comparison with others in the organization and to benchmark it against the market. The end result of this evaluation helped the Bank to establish a benchmarking grading system that has led to a better structure and competitive remuneration framework. Another objective here is to ascertain the Bank’s remuneration competitiveness against the market. To add to this competitiveness, in 2012 the Bank further improved employee benefits policy in areas such as loan schemes, healthcare benefits and retirement plans.
Terus Berinvestasi Pada Sistem Sumber Daya Manusia Yang Terintegrasi
Continue To Invest In Integrated Human Capital System
Investasi paling besar ditanamkan pada sistem sumber daya manusia terpadu sesuai dengan standar dan penerapan berskala internasional yang sejalan dengan budaya perusahaan serta peraturan dan perundangan yang berlaku. Bekerja sama erat dengan Commonwealth Bank Australia, Bank saat ini tengah mempersiapkan suatu
One of the most significant investments is the integrated human capital system that incorporates international bestpractice standards and is aligned with the Bank’s corporate culture and regulatory requirements. Working closely with Commonwealth Bank of Australia (CBA), the Bank is progressing to put into practice
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
59
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
65
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Jam Hours
Jumlah rata-rata pelatihan per karyawan Average allocation hours of training per staff
Bank saat ini merupakan salah satu pemberi kerja pilihan di sektor perbankan, dan tentu saja posisi ini akan dipertahankan di masa depan. The bank continues to position itself as one of the employers of choice within the banking sector, and obviously the Bank is keen to uphold this distinction for many years to come.
60
sistem sumber daya manusia terpadu yang berkelas dunia dan dipastikan bahwa hal ini merupakan prioritas tertinggi Bank dalam rangka peningkatan sistem dan platform core banking.
world class human capital integrated system that represents one of the Bank’s highest priorities in its core system and platform enhancements.
Tetap Menjadi Tempat Kerja Pilihan
Remaining As An Employer Of Choice
Sebagai sebuah Bank, Commonwealth Bank Indonesia senantiasa berupaya membangun suasana kerja yang bersahabat, kondusif dan menantang untuk para karyawannya. Dengan penekanan pada hubungan terhadap karyawannya, Bank dapat mempertahankan dan memotivasi karyawan melalui paket remunerasi yang berdaya saing dan fasilitas yang lebih menarik. Ditambah dengan prospek pengembangan karir yang sangat menjanjikan, Bank saat ini memantapkan posisinya sebagai salah satu pemberi kerja pilihan di sektor perbankan, dan tentu saja posisi ini akan dipertahankan di masa depan. Sebagai pemberi kerja pilihan, Bank menjadi lebih mudah untuk menarik orangorang bertalenta terbaik di industrinya untuk bergabung dan menjadi bagian dari pertumbuhan dan sukses Commonwealth Bank Indonesia. Pada tahun 2012, Bank
The Bank strives constantly to create a friendly, conducive, and challenging working environment for its employees. By placing an importance on employee relationships, improvement of remuneration packages and more attractive facilities have made the Bank able to better retain and motivate its employees. Combined with the real prospects for career growth and development, the Bank continues to position itself as one of the employers of choice within the Indonesian Banking Sector. Obviously the Bank is keen to uphold this distinction for many years to come. Being an employer of choice would position the Bank in an ideal position to attract best talents in the industry to join and be part of the Commonwealth Bank Indonesia’s growth and success story. In 2012 the Bank invested a total of IDR20 billion in its human
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
berinvestasi sebesar Rp20 miliar pada program pengembangan sumber daya manusia, yang merupakan 4,13% dari total biaya karyawan. Bank menyelenggarakan 174 topik pelatihan yang diikuti oleh 9.796 karyawan sehingga rata-rata karyawan mengikuti 65 jam pelatihan dalam satu tahun. Selanjutnya, Bank akan terus berinvestasi secara signifikan dan memastikan terwujudnya komitmen jangka panjang pada karyawan dan organisasi Commonwealth Bank di Indonesia.
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
capital development program, accounting for approximately 4.13% of total personnel cost, and reflecting an average allocation of 65 hours of training per staff, with a total number of 174 training topics attended by 9,796 staffs. Going forward, the Bank will carry on with its significant investments in human capital making sure that its longterm commitments to develop the people and organisation of Commonwealth Bank in Indonesia are met.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
61
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Demografi Karyawan Employee Demographic 2012
2011
Karyawan berdasarkan pendidikan Employees by Education Master degree
99
100 Bachelor degree
1,717 1,460
Diploma
2012
108 105
>= Highschool
121 131
>=High School
5.92%
Diploma
5.29%
Bachelor Degree 83.95% Master Degree
4.85%
Karyawan berdasarkan Masa Kerja Year of Service Category <2
864 804
2-<4
483 395
4-<6
248 189
6-<8
152 140
8-<10
2012
71
10-<12
56
<2
42.29%
51
2-<4
23.64%
4-<6
12.14%
46
6-<8
7.44%
49
8-<10
3.48%
10-<12
2.50%
12-<15
2.25%
>15
6.27%
60 12-<15 >15
128 103
Karyawan berdasarkan Kelompok Usia Employees by Groups of Age 24 Years & Below
86 74
24 - 29
753 642
30 - 34
560 483
35 - 39
263 249
40 - 44
213 198
45 - 49
126 116
50 - 54
36 28
50 Years & Above
6 6
62
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
2012 24 Years & Bellow
4.21%
24 - 29
36.86%
30 - 34
27.41%
35 - 39
12.87%
40 - 44
10.43%
45 - 49
6.17%
50 - 54
1.76%
55 Years & Above
0.29%
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
2012
2011
Karyawan Permanen berdasarkan Direktorat Permanent Employees by Directorate Compliance and legal
26 14
Finance & BPR
77 84
Global Markets
35 0
HR Development (i.GDP)
2012
55 31
IT and Operations
258 223
Internal Audit
President Director
Compliance and legal
1.27%
Finance & BPR
3.77%
Global Markets
1.71%
18
HR Development (i.GDP)
19
IT and Operations
10 10
2.69% 12.63%
Internal Audit
0.88%
President Director
0.49%
Retail & Business Banking 70.97%
Retail & Business Banking
1,450
Risk Management
5.58%
1,286 Risk Management
144 129
Program Pelatihan Karyawan Employee Training Programs Technical Skill Program
Pelaporan Bank Bank Reporting
1
Perkreditan/Treasury Credit System/Treasury
345 718
Manajemen Risiko Risk Management
6 3,257
Sosialisasi Ketentuan Perbankan Familiarization with Banking
1,482 323
Audit Audit
25 29
Technologi Informasi Information Technology
2 292
Manajemen Umum General Management
0
Manajemen Perbankan Banking Management
0
138
803
Lainnya Miscellaneous
928 244
Soft Skill Program Customer Relationship Skill
906 2,564
Leadership
215 231
Teknik Presentasi & Komunikasi
179 229
Lainnya Miscellaneous
861 967 0
300
600
900
1,200
1,500
1,800
2,100
2,400
2,700
3,000
3,300
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
63
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
64
Tata kelola perusahaan adalah suatu pedoman dalam mengelola perusahaan yang menerapkan prinsipprinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness). Hal ini mempengaruhi bagaimana tujuan perusahaan ditetapkan dan dicapai, bagaimana risiko dipantau dan dikaji, dan bagaimana mengoptimalkan kinerja. Tata kelola perusahaan menjadi semakin penting terutama di industri perbankan, di mana setiap keputusan yang diambil memiliki unsur ketidakpastian dan mengandung risiko; akan tetapi hal tersebut dapat dikelola melalui pengawasan yang efektif serta pengendalian internal.
Corporate governance is a guide to operating a business by applying the principles of Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, and Fairness. This affects how corporate objectives are set and achieved, how risk is monitored and assessed, and how performance is optimised. Good corporate governance becomes increasingly important, especially in the banking industry, where every decision made has an element of uncertainty and risk; nevertheless, these can be managed through effective oversight and internal controls.
Commonwealth Bank Indonesia memahami pentingnya menanamkan budaya kesadaran risiko dan pengendalian internal yang kuat di dalam semua unsur organisasi. Dalam kerangka tata kelola perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai fungsi utama yaitu mengkaji dan mengarahkan strategi perusahaan, mengevaluasi kebijakan risiko, menetapkan sasaran kinerja, memantau efektifitas praktik tata kelola perusahaan dan memastikan bahwa perusahaan mematuhi undang-undang serta peraturan yang berlaku.
Commonwealth Bank Indonesia understands the importance of instilling a risk awareness culture and strong internal controls throughout all elements of the organization. In line with the framework of corporate governance, the Board of Commissioners and the Board of Directors take up the primary roles of reviewing and directing corporate strategy, evaluating risk policy, setting performance targets, monitoring the effectiveness of corporate governance in practice and ensuring that the company complies with all current laws and regulations.
Pelaksanaan tata kelola perusahaan di Commonwealth Bank Indonesia ditunjukkan melalui suatu kajian komprehensif tentang peran dan komposisi komitekomite dalam upaya memberikan dukungan tata kelola bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Implementation of good corporate governance in Commonwealth Bank Indonesia is demonstrated through the Bank’s comprehensive assessment of the roles and compositions of the committees that provide governance support to the Boards of Commissioners and Directors in carrying out their duties and responsibilities.
Manajemen Commonwealth Bank Indonesia telah melakukan beberapa kegiatan sosialisasi strategi sales dan service kepada seluruh karyawan guna mensosialisasikan pencapaian perusahaan serta target dan strategi yang akan dilakukan di masa mendatang. Dalam kegiatan sosialisasi juga dipaparkan mengenai manajemen risiko dan tata kelola, seperti prinsip-prinsip GCG - guna meningkatkan kesadaran karyawan akan tata kelola perusahaan yang baik. Sosialisasi tersebut merupakan salah satu perwujudan dari keterbukaan dan interaksi antara karyawan dengan Manajemen.
Commonwealth Bank Indonesia Management has held numerous socialization of sales and service strategy to fully familiarize staff with the Bank’s achievements and future targets as well as strategies to achieve them. In addition to Bank achievements, these socialization also increase the awareness of staff about risk management and the principles of good corporate governance. This is an example of the current openness and interactions between employees and management.
Keterbukaan dan transparansi merupakan unsur penting di dalam tata kelola perusahaan, Commonwealth Bank Indonesia selalu melakukan transparansi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan memastikan pengungkapan secara tepat waktu dan akurat bagi hal-hal yang bersifat material termasuk diantaranya adalah kinerja keuangan, aksi korporasi dan pelaporan tata kelola perusahaan.
Openness and transparency are important elements in corporate governance; Commonwealth Bank Indonesia has always adopted transparency in accordance with prevailing regulations and ensures that all disclosures of any material are accurately submitted in a timely manner, including the Bank’s financial performance, corporate actions and corporate governance reporting.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) juga merupakan salah satu kontribusi Commonwealth Bank Indonesia bagi masyarakat dan lingkungan. Kegiatan sosial Bank difokuskan pada pengembangan di bidang pendidikan, kesehatan dan konservasi lingkungan hidup di Indonesia.
Commonwealth Bank Indonesia’s Corporate Social Responsibility (CSR) program is one of our positive contributions to society and the environment. The Bank’s social welfare activities are focused on education, health and environmental conservation programs in Indonesia.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Dewan Komisaris dan Direksi Wewenang serta tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi telah didefinisikan secara jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Commonwealth Bank Indonesia, serta merujuk kepada undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Board of Commissioners and Board of Directors The authorities and responsibilities of the Board of Commissioners and Board of Directors have been clearly defined according to their functions as set out in Commonwealth Bank Indonesia’s Articles of Association and regulated by the current legislations.
Pemantauan tata kelola oleh Dewan Komisaris meliputi kajian secara terus menerus terhadap struktur internal Commonwealth Bank Indonesia dan untuk memastikan kejelasan serta akuntabilitas manajemen di setiap lini organisasi.
The overseeing of corporate governance practices by the Board of Commissioners comprises of monitoring, reviewing and assessing internal governance structures, as well as ensuring clarity and accountability of management in every line of the organization.
A. Dewan Komisaris
A. Board of Commissioners
1. Susunan keanggotaan Dewan Komisaris per 31 Desember 2012 Keanggotaan Dewan Komisaris Commonwealth Bank Indonesia telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia perihal Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test), larangan perangkapan jabatan dan juga keberadaan Komisaris Independen.
1. Board of Commissioners as of 31 December 2012 Members of Commonwealth Bank Indonesia’s Board of Commissioners are appointed as stipulated in Bank Indonesia’s Regulations on the requirement for Fit & Proper Tests, the prohibition of holding two or more positions concurrently, as well as the inclusion of an Independent Commissioner.
Struktur Dewan Komisaris per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The structure of the Board of Commissioners as of 31 December 2012 is as follows:
No
Nama/Name
Jabatan
Position
1
Geoffrey David Coates
President Komisaris
President Commissioner
2
Craig Anthony Carland
Wakil Presiden Komisaris
Vice President Commissioner
3
Suwartini
Komisaris Independen
Independent Commissioner
4
Franciskus Antonius Alijoyo
Komisaris Independen
Independent Commissioner
2. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Commonwealth Bank Indonesia
2. The Roles and Responsibilities of Commonwealth Bank Indonesia’s Board of Commissioners
a. Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memastikan setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi telah melakukan dan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
a. The Board of Commissioners monitors and ensures that every business activity of the Bank at all levels in the organization applies the principles of good corporate governance.
b. Dewan Komisaris secara aktif melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, memberikan nasihat serta mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank.
b. The Board of Commissioners actively supervises the Board of Directors’ performance, provides advice and guidance as well as to monitor and evaluate the implementation of the Bank’s strategic policies.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
65
4 Profil Perusahaan Company Profile
66
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
c. Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal Bank, Auditor Eksternal, hasil Pengawasan dan hasil audit Bank Indonesia dan/atau otoritas keuangan lainnya.
c. The Board of Commissioners ensures that the Board of Directors has followed up audit findings and recommendations of the Bank’s Internal Audit unit, External Auditors, the Supervision results and Bank Indonesia audit results and/or those of other regulatory institutions.
d. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank kecuali penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundangan yang berlaku.
d. The Board of Commissioners is not involved in the Bank’s operational decision-making except in the event of providing funds to related parties as stipulated in Bank Indonesia’s regulations concerning Legal Lending Limits and any other matters set out in the Bank’s Articles of Association, or in applicable legislation.
e. Sesuai Peraturan Bank Indonesia maka Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatan anggota Komite telah dilakukan Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.
e. As stipulated in Bank Indonesia Regulations, the Board of Commissioners is required to establish an Audit Committee, a Risk Monitoring Committee and a Remuneration and Nomination Committee. Members of these Committees have been appointed by the Board of Directors based on the decision made in the Board of Commissioners’ Meeting.
3. Rapat Dewan Komisaris Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris sepanjang tahun 2012 telah dilaksanakan sebanyak 7 (tujuh) kali, dimana pengambilan keputusan dalam rapat-rapat tersebut dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Rapat bersifat mengikat bagi seluruh anggota Dewan Komisaris dan hasil rapat telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan secara baik.
3. Board of Commissioners Meetings The Board of Commissioners held seven meetings in 2012, where all decisions made at the meetings were based on consensus agreement. These decisions are legally binding on all Board members; the decisions have been set out and well-documented in the minutes of the meetings.
Dewan Komisaris berperan dalam pelaksanaan prinsipprinsip GCG dengan menjalankan fungsi pengarahan dan pengawasan secara baik.
The Board of Commissioners plays a significant role in the implementation of the principles of Good Corporate Governance by carrying out its guidance and oversight functions well.
4. Komite-Komite Komite-komite yang telah terbentuk dan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya adalah:
4. Committees The committees that have been formed and carried out their duties and responsibilities, which are:
a. Komite Audit Komite Audit dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pengawasan. Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit menjalin hubungan kerja yang efektif dengan Direksi, Manajemen, Satuan Kerja Audit Internal serta Auditor Eksternal.
a. Audit Committee The Audit Committee was established with the objective of assisting the Board of Commissioners in performing its supervisory duties and responsibilities. In performing its duties, the Audit Committee has established an effective working relationship with the Board of Directors, Management, Internal and External Auditors.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
Susunan anggota Komite Audit pada 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
No
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
The members of the Audit Committee as per 31 December 2012 are as follows:
Nama/Name
Jabatan
Position
1
Franciskus Antonius Alijoyo
Komisaris Independen
2
Craig Anthony Carland
Anggota (Komisaris)
Chairman (Independent Commissioner) Member (Commissioner)
3
Lungguk Gultom
Anggota (Pihak Independen)
Member (Independent Party)
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagai berikut:
The roles and responsibilities of the Audit Committee are as follows:
Secara independen, Komite Audit mengkaji laporan keuangan Bank dan pemaparan keuangan lainnya, berdasarkan informasi dari Direksi dan Auditor Eksternal, serta juga mengkaji kebijakan akuntansi guna memastikan kepatuhan pada perundangan, peraturan dan standar akuntansi yang berlaku. Komite Audit mempertimbangkan dan berdiskusi dengan Direksi dan Auditor Eksternal mengenai hal-hal pelaporan keuangan yang signifikan dan keputusan yang diambil dalam rangka persiapan laporan keuangan. Selain itu, Komite Audit juga bertanggung jawab untuk mengkaji keefektivitasan sistem pengawasan internal; mengawasi dan mengevaluasi independensi, efektivitas, lingkup pekerjaan, dan rencana audit tahunan oleh satuan kerja audit internal dan auditor eksternal; mengawasi dan mengevaluasi rencana tindak lanjut oleh Direksi berkaitan dengan masalah audit yang belum terselesaikan yang diajukan oleh satuan kerja audit internal, auditor eksternal dan otoritas keuangan lokal. Komite Audit secara berkala melaporkan kegiatannya, termasuk advis atas masalah-masalah yang menjadi perhatian Dewan Komisaris, dan memberikan rekomendasi untuk nominasi Auditor Eksternal kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan lebih lanjut dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Independently, the Audit Committee reviews the Bank’s financial statements and financial disclosures, based on information provided by the Board of Directors and External Auditors, as well as reviewing the accounting policy to ensure compliance with the prevailing laws, regulations, and accounting standard. The Audit Committee considers and discusses with the Board of Directors and External Auditors on significant financial reporting issues and judgments made in connection with the preparation of the financial statements. Moreover, the Audit Committee also has the duty to review the assurance over effectiveness of internal control system, to oversee and evaluate independence, effectiveness, scope of work, annual audit plan of the internal and external auditors, to oversee and evaluate the action plans made by the Board of Directors on outstanding audit issues raised by internal audit, external audit, and local regulators. The Audit Committee regularly reports its activities including advice on matters of concern to the Board of Commissioners, and provides recommendations on the nomination of the External Auditor to the Board of Commissioners for further approval at the General Meeting of Shareholders.
b. Komite Pemantau Risiko
b. Risk Oversight Committee
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai Good Corporate Governance (GCG), Komite Pemantau Risiko dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko bank.
In accordance with Bank Indonesia Regulations on Good Corporate Governance (GCG), the Risk Monitoring Committee was established to ensure that the risk management framework has provided adequate control against all risks to the bank.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
67
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
Susunan anggota Komite Pemantau Risiko pada 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
No
Nama/Name
1
Suwartini
2
Craig Anthony Carland
3
Franciskus Antonius (Alijoyo)
4
Lungguk Gultom
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
The members of the Risk Oversight Committee as per 31 December 2012 are as follows:
Jabatan
Position
Ketua (Komisaris Independen) Anggota (Komisaris) Anggota (Komisaris Independen) Anggota (pihak Independen)
Chairman (Independent Commissioner) Member (Commissioner) Member (Commissioner) Member (Independent Party)
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko sebagai berikut:
Roles and Responsibilities of Risk Oversight Committee are as follows:
Komite Pemantau Risiko bertanggung jawab untuk memonitor ke delapan risiko yang harus dikelola oleh Bank, yaitu Risiko Kredit, Pasar, Likuiditas, Operasional, Hukum, Reputasi dan Strategis, dan memastikan bahwa implementasi manajemen risiko sesuai dengan kebijakan manajemen risiko. Komite juga memonitor dan menilai kinerja Komite Risiko pada tingkat Manajemen dan unit kerja Manajemen Risiko, serta memonitor perkembangan kasus-kasus litigasi berkaitan dengan Bank dan menilai risiko yang terkait, seperti risiko peraturan, reputasi dan kepatuhan. Komisi Pemantau Risiko melaporkan kegiatannya secara berkala kepada Dewan Komisaris, termasuk memberi saran atas hal-hal yang menjadi perhatian Dewan Komisaris.
Risk Oversight Committee has responsibility to monitor the eight risks that PTBC should manage namely Credit, Market, Liquidity, Operational, Legal, Reputation and Strategic Risk and ensure that the implementation of risk management are in accordance with risk management policies. The Committee also monitors and assesses the performance of duties by the Executive Risk Committees and Risk Management work units, and monitors the development of litigation cases involving the Bank and assesses the risks involved, such as legal risk, reputation risk and compliance risk. The Risk Oversight Committee regularly reports its activities including advice on matters of concern to the Board of Commissioners.
c. Komite Remunerasi dan Nominasi
c. Remuneration and Nomination Committee
Susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi pada 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The members of the Remuneration and Nomination Committee as per 31 December 2012 are as follows:
No
Nama/name
Jabatan
Position
1
Suwartini
Ketua dan Anggota (Komisaris Independen)
Chairman and Member (Independent Commissioner)
2
Craig Anthony Carland
Anggota (Wakil Ketua Komisaris)
Member (Vice President Commissioner)
3
Bagus Harimawan
Anggota
Member (HR Executive Officer)
Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi termasuk kajian remunerasi per tahun dan manajemen bonus kinerja, dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi dan nominasi, dengan mempertimbangkan beberapa faktor antara lain:
68
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
The Committee had conducted an evaluation of the Bank’s remuneration policy including annual salary review and performance bonus management and provides recommendations to the Board of Commissioners concerning the Bank’s remuneration program and policy, taking into account several factors, as follows:
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
1. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan yang berlaku. 2. Prestasi kerja individual. 3. Kewajaran dengan peer group. 4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.
1. Financial performance and reserve fulfillment following the prevailing regulations.
B. Direksi
B. Board of Directors
Susunan keanggotaan Direksi 31 Desember 2012:
Board of Directors as of 31 December 2012:
No
Nama/Name
311 Corporate Data Data Perusahaan
2. Employee’s work achievement and contribution. 3. Fairness to the peer group. 4. Consideration of Bank’s long-term target and strategies.
Jabatan
Position
1
Antonio Da Silva Costa Presiden Direktur
President Director
2
Ian Philip Whitehead
Direktur Bisnis Ritel & Komersial
Director of Retail & Business Banking
3
Mia Patria Bernardhi
Direktur Sumber Daya Manusia
Director of Human Resources
4
Dhien Tjahajani
Direktur Kepatuhan
Director of Compliance
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi:
Roles and Responsibilities of Board of Directors:
a. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank dan pengelolaan usaha sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a. The Board of Directors is fully responsible for running the Bank and managing the business in accordance with its authority and responsibilities as stipulated in the Articles of Association and prevailing laws and regulations.
b. Direksi bertanggung jawab untuk memastikan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance telah dilaksanakan dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan jenjang organisasi.
b. The Board of Directors is responsible for ensuring that the principles of good corporate governance are applied in every business activity of the Bank, at all levels in the organization.
c. Direksi senantiasa menindaklanjuti temuantemuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern, Auditor Eksternal, Hasil Pengawasan dan Hasil Audit Bank Indonesia dan/atau Otoritas keuangan lainnya.
c. The Board of Directors always follows up the audit findings and recommendations of the Bank’s Internal Audit unit, External Auditors, the Supervision and results of audits by the Bank of Indonesia and/or other authorities.
d. Direksi mengembangkan dan memastikan penerapan Manajemen Risiko telah dilaksanakan di seluruh jenjang organisasi serta memastikan bahwa fungsi Manajemen Risiko telah beroperasi secara independen.
d. The Board of Directors develops and ensures Risk Management has been adopted and implemented at all levels of the organization and ensures that the Risk Management function has been operated independently.
e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
e. The Board of Directors is accountable for its roles and responsibilities to a General Shareholders’ Meeting.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
69
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Manajemen Risiko Risk Management
Commonwealth Bank Indonesia menerapkan pengelolaan risiko secara menyeluruh, di mana seluruh Unit Bisnis adalah penanggung jawab utama untuk mengelola risiko pada bisnisnya masing-masing. Proses pengelolaan risiko mencakup kesadaran, identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian dan mitigasi risiko. Sedangkan infrastruktur manajemen risiko mencakup organisasi, tata kelola, data, metodologi, kebijakan, prosedur, pelaporan dan sistem informasi risiko.
Commonwealth Bank Indonesia undertakes a holistic risk management approach, in which every Business Unit of the Bank is the primary risk taker that is responsible for managing their respective risks. The risk management process encompasses risk awareness, identification, measurement, monitoring, controlling and mitigation. Whereas the risk management infrastructure comprises of the risk organisation, governance, data, methodology, policies, procedures, reporting and information systems.
Struktur Manajemen Risiko
Risk Management Structure
President Director
Chief Risk Officer
Operational Risk Financial Crime Unit & Business Continuity Management
Market Risk
Collection & Recovery
Credit Risk
Terdapat tiga lini pertahanan dalam kerangka manajemen risiko Bank. Divisi Manajemen Risiko, yang bekerja di bawah pengawasan langsung Chief Risk Officer, bertanggung jawab sebagai lini ke-2, melaksanakan fungsi-fungsi manajemen risiko, selain juga bertanggung jawab atas koordinasi dan sosialisasi proses kerja manajemen risiko oleh Bank. Lini pertama sebagai pemilik risiko adalah unit-unit bisnis yang memegang akuntabilitas utama dalam mengelola risiko. Sedangkan lini ke-3 adalah Audit Internal dan Eksternal yang memberikan kepastian secara independen bahwasanya kerangka dan proses manajemen risiko telah berjalan dengan baik.
70
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
Risk Analytics
Middle Office
Credit Risk Admin/ Monitoring & Wholesale Acceptance
Security and Safety Unit
There are three lines of defense in the risk management framework of the Bank. The Risk Management Division, which operates under the direct supervision of the Chief Risk Officer, is responsible as the second line of defense, undertaking the function of risk management, in addition to being responsible for the coordination and information dissemination of the working processes of risk management within the Bank. The first line of defense are the business units that own the risk and are primarily accountable for managing risk. While the third line of defense are the internal and external auditors, both of which provide independent assurances to the adequacy of the Bank risk management framework and process.
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Dalam melaksanakan strategi usahanya, Bank fokus pada penyelarasan dan penyeimbangan antara pengelolaan risiko, pencapaian strategi jangka panjang serta penerapan prinsip Good Corporate Governance. Hal ini sejalan dengan filosofi yang dianut oleh perusahaan induk Bank, yaitu Commonwealth Bank of Australia (CBA), yang saat ini adalah bank terbesar di Australia dan ke-10 di dunia.
In implementing its business strategy, the Bank focuses on aligning and balancing its risk management with achieving its long term strategy and implementing the principles of good corporate governance. This is in line with the philosophy adopted by the Bank’s parent company, Commonwealth Bank of Australia (CBA), which is currently Australia’s largest bank and the 10th largest in the world.
Penyelarasan tersebut mengharuskan Bank untuk senantiasa melakukan pendekatan secara menyeluruh terhadap semua faktor-faktor risiko (sejalan dengan strategi 4-pilar Bank), menginformasikan faktor-faktor tersebut kepada manajemen senior (bilamana dirasakan perlu), merumuskan langkah-langkah penanggulangan permasalahan sampai ke akar-akarnya, memantau penerapan langkah-langkah tersebut, serta melakukan evaluasi atas efektifitas penerapan manajemen risiko.
Such an alignment requires the Bank to constantly undertake a holistic approach towards all risk factors (in line with the Bank 4-pillar strategy), communicating those factors to senior managers (if deemed necessary), formulating measures to resolve issues to their roots, monitoring those measures, while also evaluating the effectiveness of the risk management implementation.
Komitmen Bank dalam pengelolaan risiko antara lain tercermin dalam pembentukan Prudential Project sebagai tim kerja independen dengan fokus utama pada terciptanya budaya dan kesadaran akan manajemen risiko. Tim tersebut juga bertujuan untuk menciptakan kerangka pengelolaan risiko inheren Bank, untuk memberikan Bank keunggulan kompetitif dari segi pengelolaan risiko. Dukungan dari Manajemen Senior termasuk Direksi sangat terasa pada Prudential Project ini.
The Bank’s commitment to effective risk management is reflected among other things in the formation of the so-called Prudential Project, an independent task force that focuses mainly on the creation of a risk management awareness and culture. The team also aims to create a framework with which to manage the Bank’s inherent risks, providing the Bank with a competitive edge in terms of risk management. The support of senior management including the Board of Directors is heavily felt in this Prudential Project.
Tata Kelola Manajemen Risiko Tata kelola dalam pengelolaan risiko diawali dengan merumuskan Risk Appetite Statement yang disetujui oleh Dewan Komisaris Bank dengan mempertimbangkan kapasitas risiko dan strategi bisnis Bank. Tingkat pertumbuhan per tahun juga ditetapkan sebagai pembatasan untuk mengelola dan mengendalikan pertumbuhan. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai dari segi risiko eksternal (perekonomian, sektor industri, regulasi) dan segi risiko internal (sumber daya manusia, kebijakan dan proses). Pengalaman di masa lalu saat krisis ekonomi maupun moneter (tahun 1998 dan 2008) banyak membantu dalam perumusan pengelolaan risiko. Direksi juga paham dan tanggap atas masalah yang terjadi dalam Bank sehari-hari dan turut serta aktif dalam perumusan kebijakan maupun prosedur yang secara konsisten diperbaharui dan pelaksanaannya dilakukan secara berkesinambungan.
Risk Management Governance The governance on risk management begins with the formulation of the Bank’s risk appetite statement that has been approved by the Board of Commissioners with due consideration for the risk capacity and business strategy of the Bank. The target growth rate is also set as a limit to manage and control growth. Members of the Board of Commissioners and Board of Directors possess adequate knowledge and experience in terms of external risks (economics, industries and regulations) and internal risks (human capital, policies and processes). Past experiences in economic and monetary crises (in 1998 and 2008) were of great help in formulating risk management. The Board of Directors are also privy and responsive to issues affecting the Bank on a daily basis, and actively participate in the formulation of policies and procedures that are constantly renewed and the implementation of which are carried out in a sustainable manner.
Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya secara memadai termasuk pengawasan aktif melalui rapat komite yang diadakan setiap triwulanan. Bank juga merencanakan untuk menambah frekuensi rapat Dewan Komisaris lebih sering sebanyak enam kali dalam setahun atau sekali tiap dua bulan dimulai pada tahun 2013.
The Board of Commissioners carries out its duty adequately including active supervision through committee meetings once in every quarter. The Bank intends to increase the frequency of the Board of Commissioners’ meeting to six times in a year or once every two months starting in 2013.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
71
4 Profil Perusahaan Company Profile
72
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Budaya manajemen risiko terus disosialisasikan secara aktif ke seluruh jenjang dan lini kerja, disertai dengan berbagai program pelatihan terkait seperti Code of Conduct dan Risk Awareness.
The risk management culture is continuously instilled at every level of the organisation, complemented by several related training programs such as Code of Conduct and Risk Awareness.
Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko Fungsi pengelolaan risiko sudah berjalan dengan baik namun terus diikuti dengan perbaikan yang diperlukan dari waktu ke waktu. Bank memiliki kerangka kerja yang baku bagi kegiatan pengelolaan maupun pemantauan risiko. Selain peran Direksi dan Manajemen Senior dalam pengelolaan risiko, Bank memiliki berbagai unit kerja dalam divisi pengelolaan risiko, antara lain Unit Credit Quality Review (CQR), Unit Risk Analytics, Unit Middle Office dan Unit Wholesales Acceptance.
Risk Management Framework Risk management functions have progressed encouragingly but continue to be improved as necessary from time to time. The Bank has a well established framework for the activities of risk management and monitoring. In addition to the roles of Board of Directors and Senior Management in risk management, the Bank employs several working units within the risk management division, including the Credit Quality Review (CQR), Risk Analytics, Middle Office and Wholesales Acceptance Units.
Selain itu, Bank juga memiliki Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang bekerja di bawah arahan Komite Audit guna memastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan dan prosedur kerja internal Bank, yang kesemuanya ini mengurangi faktor-faktor risiko usaha Bank.
Furthermore, the Bank has an Internal Audit Unit (IAU) that works under the guidance of the Audit Committee to ascertain Bank compliance to prevailing laws and regulations as well as Bank internal procedures, the compliance of all of which reduces the business risk factors of the Bank.
PENERAPAN BASEL II
IMPLEMENTATION OF BASEL II
Pengungkapan Permodalan Bank senantiasa berupaya untuk selalu memenuhi ketentuan yang berlaku, termasuk penerapan pilar pertama Basel II serta peraturan mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Selain itu, manajemen Bank juga telah mempertimbangkan besarnya kebutuhan modal terkait dengan perencanaan bisnis ke depannya.
Disclosure of Capital The Bank strives constantly to fulfill prevailing regulations, including implementation of the first pillar of Basel II and the requirement for minimum capital adequacy. In addition, the Management of the Bank has also considered the capital need of the Bank related to its future business development.
Struktur Permodalan Kebijakan permodalan Bank adalah menjaga posisi modal yang cukup (adequate) guna menopang pertumbuhan bisnis Bank sesuai sasaran yang telah ditetapkan. Entitas induk perusahaan sebagai pemegang saham utama Bank, berkomitmen penuh untuk mengembangkan bisnis Bank secara optimal, dan oleh karenanya menempatkan prioritas tinggi terhadap aspek permodalan Bank. Dalam dua tahun terakhir, entitas perusahaan induk telah menambah modal sebanyak tiga kali senilai 905 miliar setara Rupiah. Komponen permodalan Bank secara umum didominasi oleh modal yang bersifat tetap, dimana modal inti merupakan unsur terbesar. Pada akhir tahun 2012, Rasio Kecukupan Modal Bank secara individual adalah 16,17% dan untuk Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak adalah 15,99%. Modal inti (tier-1) Bank terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko adalah 15,21% secara individual. Untuk lengkapnya dapat dilihat pada tabel Struktur Permodalan pada halaman 75.
Capital Structure The capital policy of Bank is to maintain an adequate capital position to support the business growth of the Bank as planned and targeted. The parent entity, as the majority controling shareholder of the Bank, is fully committed to build the business of the Bank optimally, and thereby places a high priority on the capitalisation aspect of the Bank. In the past two years, the parent entity has injected equity capital three times, amounting to 905 billion Rupiah equivalent. The components of the Bank’s capital are dominated by fixed capital, in which tier-1 capital constitutes the largest component. As of year end 2012, the Bank’s Capital Adequacy Ratio was 16.17% individually, while it’s CAR on a consolidated basis with a subsidiary entity was 15.99%. The Bank’s tier-1 capital to risk-weighted asset was 15.21% individually. Details are presented in the Table of Capital Structure on page 75.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Kecukupan Permodalan
Capital Adequacy
Dalam perhitungan Modal Minimum, Bank menggunakan pendekatan standar (Standardized Method) untuk perhitungan kebutuhan modal atas Risiko Pasar (Market Risk) dan Risiko Kredit (Credit Risk), serta Business Indicator Approach (BIA) untuk Risiko Operasional (Operational Risk).
In the calculation for Minimum Capital, the Bank uses the Standardized Method to find the capital requirement on the bases of Market Risk and Credit Risk, and uses the Business Indicator Approach (BIA) on the basis of Operational Risk.
Risiko Pasar (Market Risk) meliputi risiko suku bunga (baik specific risk maupun general risk) dan risiko nilai tukar. Risiko Kredit mencakup perhitungan besarnya eksposur tagihan ke masing-masing individu (contoh tagihan ke bank, sovereign, financial institution, dan lain-lain). Sedangkan perhitungan kebutuhan modal untuk Risiko Operasional adalah berdasarkan data historis rata-rata 3 tahun terakhir (yang mana positif) dikalikan tarif yang berlaku, yaitu 15% sejak tahun 2012.
Market Risk comprises of interest rate risk (either specific risk or general risk) and currency exchange risk. While Credit Risk involves the level of exposures of credit receivables from respective debtors (i.e., receivables from banks, sovereigns, financial institutions and others). Whereas the calculation for capital requirement on the basis of Operational Risk is based on average historical data of past three years (which are positive) multiplied by the prevailing rate, which has been 15% since 2012.
Terkait dengan agenda Basel II mengenai penilaian kecukupan modal dengan mempertimbangkan Risiko, Bank saat ini sedang mengembangkan metodologi Internal Capital Adequacy Assessment Proses (ICAAP) yaitu suatu kerangka kerja & proses dalam penetapan kecukupan modal berdasarkan Profil Risiko bank. Proses ini merupakan bagian penting dari agenda Pilar II Basel II serta sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (PBI) No.14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sesuai Profil Risiko dan Pemenuhan Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA).
With respect to the agenda of Basel II on risk-based bank capital adequacy, the Bank is currently developing a methodology for Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP), which is a process framework in the determination of capital adequacy on the basis of the Bank’s risk profile. This process constitutes a key part of the Basel II Pillar II Agenda and in line with Bank Indonesia Regulation No.14/37/ DPNP of 27 December 2012 on the Minimum Capital Requirement on the Basis of Risk Profile and Fulfillment of Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA).
ICAAP terbagi atas beberapa 3 proses utama yaitu: Capital Assessment, penentuan Risk Based Capital (RBC) serta Stress Testing.
ICAAP is divided into three main processes, namely: Capital Assessment, determination of Risk Based Capital (RBC) and Stress Testing.
Dalam Capital Assessment terdiri dari 2 proses, yaitu penentuan Capital Adequacy Ratio (CAR) sesuai dengan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang berlaku saat ini serta melakukan simulasi perhitungan CAR berdasarkan rencana bisnis (Business Plan). Pertumbuhan serta komposisi kredit merupakan bagian penting dalam melakukan simulasi perhitungan CAR berdasarkan rencana bisnis (Business Plan).
In the Capital Assessment, the process is further divided into two processes, which are the determination of Capital Adequacy Ratio (CAR) in line with the prevailing Minimum Capital Requirement and the simulation of CAR calculation on the basis of the Bank’s business plan. The growth and composition of credit is an important element in the calculation of CAR on the basis of business plan.
Proses penentuan Risk Based Capital (RBC) diawali dengan proses penilaian tingkat kesehatan Bank berbasiskan risiko (Risk Based Bank Rating) berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, yaitu menilai
The determination of Risk Based Capital (RBC) begins with the process of assessment of the financial health condition of the Bank on the bases of risk (Risk Based Bank Rating) and Bank Indonesia regulations
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
73
4 Profil Perusahaan Company Profile
74
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
tingkat kesehatan Bank per masing-masing Risiko individu (Risiko Pasar, Kredit, Operasional, Likuiditas, Strategis, Hukum, Reputasi dan Kepatuhan). Selanjutnya melakukan proses skoring berdasarkan bobot dari delapan risiko tersebut yang telah ditetapkan untuk mendapatkan angka Add On Risk. Penentuan CAR berdasarkan ICAAP adalah ditentukan atas rumusan regulatory CAR ditambah dengan Add On Risk.
on the health condition of the Bank for respective risk categories (Market, Credit, Operational, Liquidity, Strategic, Legal, Reputation and Compliance Risk). Subsequently, the process proceeds to weighted scoring on the above eight types of risks to obtain the add-on risk. The determination of CAR based on ICAAP is based on the formulation of regulatory CAR plus the Add On Risk.
Stress Testing merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengukur ketahanan Bank dalam menghadapi kejadian yang tidak umum atau khusus (extraordinary) namun mungkin saja terjadi, seperti lonjakan suku bunga atau nilai tukar, peningkatan kemungkinan default debitur serta penurunan nilai pasar jaminan. Bank mengembangkan metodologi stress testing, yaitu menggunakan extreme volatility theory untuk traded Market Risk, Present Value Basis Point (PVBP) dan NII simulation untuk Non Traded Market Risk. Untuk Risiko Kredit, Bank melakukan simulasi terhadap Probability of Default (PD) debitur per segmen bisnis serta nilai jaminan. Sedangkan pada Risiko Operasional, Bank menggunakan maksimum historical operational risk loss data dalam lima tahun terakhir yang dikombinasikan dengan maksimum operational risk loss data (fraud) yang pernah terjadi di bank lain. Untuk stress test yang diambil adalah impact tertinggi terhadap modal dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya tidak pada saat yang bersamaan.
Stress Testing is a process that is aimed at measuring the resilience of the Bank in facing extraordinary circumstances that may arise, such as a jump in the bank interest rate or currency exchange rate, possible increases of defaults by debtors and decrease in the market value of credit collaterals. The Bank has developed a methodology for stress testing, using the extreme volatility theory for traded Market Risk, Present Value Basis Point (PVBP) and Net Interest Income (NII) simulation for non traded Market Risk. For Credit Risk, the Bank undertakes simulations on the Probability of Default (PD) of debtor per business segment as well as on the value of credit collaterals. Whereas for Operational Risk, the Bank uses the maximum historical operational risk loss data in the past five years, combined with maximum operational risk loss data (frauds) that has occured in other banks. In these stress tests, attention is placed on the highest impact over capital with the consideration that those events will not arise simultaneously.
Bank juga melakukan kajian ICAAP setiap enam bulanan dan melakukan monitoring outlook terhadap Add On Risk dan Stress Test dan dilaporkan di setiap rapat Executive Risk Committee (ERC)/Risk Oversight Committee (ROC).
The Bank undertakes ICAAP assessments once every six months and monitors the outlook on Add On Risk and Stress Test and report this findings in every Executive Risk Committee (ERC)/Risk Oversight Committee (ROC) meeting.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum Quantitative Disclosure of Bank’s Capital Structure
KOMPONEN MODAL CAPITAL
(1)
(2)
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 31 December 2012
Bank Bank
Konsolidasi Consolidated
(3)
(4)
KOMPONEN MODAL Capital
I
Modal Inti (Tier 1) Core Capital (Tier 1)
1,793,143
1,757,574
1 Modal Disetor Paid-Up Reserves
1,818,420
1,818,420
65,576
68,473
-
-
90,853
129,648
2 Cadangan Tambahan Modal Disclosed Reserves A
3 Modal Inovatif Innovative Capital 4 Faktor Pengurang Modal Inti Core Capital Deduction Factors 5 Kepentingan Non Pengendali Minority Interest
B
Modal Pelengkap (Tier 2) Supplementary Capital (Tier 2)
113,308
128,202
1 Level Atas (Upper Tier 2) Upper Tier 2
128,190
128,202
-
-
14,882
-
Eksposur Sekuritisasi Securitization Exposure
-
-
Modal Pelengkap Tambahan yang memenuhi persyaratan (Tier 3) Additional Supplementary Capital (Tier 3)
-
-
-
-
2 Level Bawah (Lower Tier 2) Maksimum 50% Modal Inti Lower Tier 2 (max 50% Core Capital) 3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap Suppementary Capital Decreasing Factors
C
D E
329
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Core Capital and Supplementary Capital Decreasing Factors
MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR
Additional Supplementary Capital which is Allocated to Anticipate Market Risk
II
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) TOTAL TIER 1 CAPITAL AND TIER 2 CAPITAL (A+B+C)
1,906,451
1,885,776
III
TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A+B-C+E) TOTAL TIER 1 CAPITAL, TIER 2 CAPITAL AND TIER 3 CAPITAL ALLOCATED TO ANTICIPATE MARKET RISK (A+B+C+E)
1,906,451
1,885,776
IV
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR CREDIT RISK
10,255,197
10,256,145
V
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR OPERATIONAL RISK
1,484,815
1,488,769
VI
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR MARKET RISK
48,534
48,534
48,534
48,534
16.17%
15.99%
VII
A
Metode Standar Standardized Method
B
Metode Internal Internal Method
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR (III:(IV+V+VI)) CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK [III:(IV+V+VI)]
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
75
4 Profil Perusahaan Company Profile
76
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pengungkapan Eksposur Risiko dan Pengelolaannya
Disclosure on Risk Exposure and Risk Management
Berikut ini adalah penerapan kegiatan pengelolaan risiko pada delapan tipe risiko perbankan oleh Bank selama tahun 2012.
The following is the Bank’s activities in the management of the eight types of banking risks throughout 2012.
RISIKO KREDIT
CREDIT RISK
Risiko Kredit timbul sebagai akibat kemungkinan Debitur tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya terhadap Bank.
Credit Risk arises as a result of the inability of Debtor to fulfill its financial obligation to the Bank.
Bank saat ini tidak memiliki konsentrasi yang signifikan terhadap portofolio kredit tertentu dan tidak menyalurkan eksposur kredit yang besar kepada perusahaan tunggal tertentu. Pinjaman kredit Bank terhadap 10 top industri tidak lebih dari 20% dari total portofolio dan eksposur terhadap masing-masing industri kurang dari 5%.
The Bank currently does not have a significant concentration of any particular loan portfolio and is not faced with a large loan exposure to a single debtor. The Bank’s loans to the top ten industry sectors are no more than 20% of the Bank’s total loans portfolio, while loan exposure to any single industry is less than 5%.
Porsi portofolio Bank secara berkala dilaporkan dan didiskusikan dalam pertemuan Dewan Komisaris. Fokus dari strategi Bank adalah pertumbuhan kredit di segmen SME, Commercial (termasuk Multi-Finance), dan Consumer (KPR) untuk memberikan portofolio kredit yang seimbang.
The Bank’s loans portfolios are routinely reported to and discussed in the Board of Commissioners’ meetings. The focus of the Bank’s strategy is pursue credit growth in the SME, Commercial (including Multi-Finance) and Consumer (including mortgage) segments that provide for balanced loan portfolios.
Salah satu strategi Bank mengendalikan Risiko Kredit adalah dengan membagi Risiko Kredit menjadi 3 bagian utama: SME Credit Risk, Consumer Credit Risk dan Commercial Credit Risk. Dengan demikian pemantauan portofolio dapat dilakukan dengan lebih mendalam dan efektif. Keputusan kredit dapat diambil lebih cepat baik untuk langkah-langkah preventif maupun untuk mengambil kesempatan bisnis yang potensial.
One of the Bank’s strategies in managing its Credit Risks is to divide credit into three main types: SME Credit Risk, Consumer Credit Risk and Commercial Credit Risk. In this way, credit portfolio monitoring can be done more extensively and effectively. Credit decisions can be made more promptly, whether for preventive measures or to take a position in a potential business opportunity.
Bank mengelola risiko di bidang kredit secara terus menerus dan berkesinambungan dengan meningkatkan kemampuan dan kapasitas infrastruktur risiko baik dalam bidang organisasi dan sumber daya manusia, kebijakan dan prosedur, pengembangan sistem dan pengelolaan data maupun metodologi dan risk analytics. Pengembangan sumber daya manusia terus dilakukan dengan pelatihan-pelatihan kredit baik untuk divisi risiko kredit maupun bisnis unit.
The Bank manages Credit Risk continuously and sustainably by increasing its risk capabilities and infrastructure capacities in both organisation and human resources, policies and procedures, system development and data management as well as methodologies and risk analytics. The enhancement of human resources is carried out continuously through credit trainings provided to the risk division as well as business units.
Pengukuran atas risiko kredit dilakukan mulai dari analisa terhadap pengajuan kredit nasabah termasuk analisa kemampuan membayar nasabah, analisa atas produk dan sektor industri atau segmen usaha nasabah yang berpotensi menimbulkan risiko kredit. Selanjutnya proses pemantauan kualitas kredit terus dilakukan dengan berbagai strategi yang dimonitor secara periodik berdasarkan indikator-indikator risiko yang telah ditetapkan untuk memastikan kualitas portofolio kredit yang baik tetap terjaga.
The measurement of credit risk starts from the anlysis on credit application by a potential debtor, including analysis on debtor’s ability to repay loans, analysis on the product and industry sector or business segment that the debtor is in that could harbour credit risk potential. Subsequently, the process on credit quality monitoring continues periodically with several monitoring strategies based on certain risk indicators that have been set previously in order to ascertain that the Bank maintains the quality of its credit portfolio.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Pada tahun 2012, Bank berhasil meluncurkan sistem online untuk proses originasi kredit kepemilikan rumah yang dinamakan CHOSEN. Sistem ini menunjang proses persetujuan pembiayaan pembelian rumah sehingga mempercepat proses orginasi kredit tanpa mengurangi faktor keamanan dari segi kredit. Bank juga mengembangkan sistem online untuk proses originasi kredit UKM.
In 2012, the Bank succeeded in rolling out an online home loan origination processing system called CHOSEN. The system expedites the approval process of a home loan application, rendering faster turnaround for home loan origination without compromising on the security associated with the credit risk. The Bank has also developed an online system for the origination process of SME loans.
Dengan kerangka pengelolaan risiko yang proaktif, Bank berhasil menjaga kualitas portofolio kreditnya secara keseluruhan, dengan mencapai rasio NPL di bawah 1% selama tahun 2012.
With its proactive risk management framework, the Bank was able to maintain the quality of its overall loan portfolio, with a non-performing loan ratio of below 1% in 2012.
Definisi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Definition of Matured Receivables
Bank menentukan wanprestasi telah terjadi di pihak obligor apabila memenuhi salah satu dari dua kondisi di bawah ini:
A default is considered to have occurred with regard to a particular obligor when either or both of the two following events have taken place:
· Bank menganggap bahwa obligor tidak akan mungkin memenuhi kewajibannya secara penuh kepada Bank atau kelompok usahanya, tanpa langkah Bank untuk mengeksekusi jaminan pinjaman (bila ada).
· The Bank considers that the obligor is unlikely to pay its credit obligations to the banking group in full, without recourse by the Bank to actions such as realising security (if held).
· Obligor telah menunggak selama lebih dari 90 hari atas kewajibannya yang material terhadap Bank dan kelompok usahanya.
· The obligor is past due more than 90 days on any credit obligation to the banking group.
Kriteria Bukti Objektif Penurunan Nilai Aset
Criteria for Objective Proofs of Assets Impairment
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Bank and Subsidiary assess whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets are impaired. A financial asset or a group of financial assets are impaired and impairment losses are incurred when, and only when there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kriteria yang digunakan oleh Bank dan Anak Perusahaan untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau debitur; b. terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c. pihak pemberi pinjaman dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami debitur, memberikan keringanan (konsesi) pada debitur yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan tersebut;
Criteria that the Bank and Subsidiary uses to determine that there is an objective evidence of impairment loss are as follows: a. significant financial difficulty of the issuer or debtor; b. default or delinquency in interest or principal payments; c. the lender, for economic or legal reasons relating to the debtor’s financial difficulty, granting to the debtor a concession that the lender would not otherwise consider;
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
77
4 Profil Perusahaan Company Profile
78
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
d. terdapat kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; e. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau f. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi.
d. probability that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganisation; e. the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or f. observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimation.
Bank dan Anak Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flows. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dan aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Initially the Bank and Subsidiary assesses whether objective evidence of impairment for financial assets exists as described above. The individual assessment is performed on the significant impaired financial asset using the discounted cash flows method. The insignificant impaired financial assets and non-impaired financial assets are included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed.
Jika Bank dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik untuk aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Akun yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank and Subsidiary assesses that there is no objective evidence of impairment for financial asset as individual, both for significant and insignificant amount, hence the account of the financial asset will be included in financial assets group with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Accounts that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
For the purposes of individual evaluation of impairment, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses account and the allowance for impairment amount of the losses is recognised in the statements of income. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.
Perhitungan nilai kini dan estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan
For the purposes of a collective evaluation of impairment, financial assets are grouped based on the similarity of credit risk characteristics such as considering credit
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
segmentation and past-due status. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets by being indicative of the debtor or counterparties’ ability to pay all liabilities due according to the contractual terms of the assets being evaluated.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik Risiko Kredit yang serupa dengan karakteristik Risiko Kredit kelompok tersebut di dalam Bank dan Anak Perusahaan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of the contractual cash flows and historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the Bank and Subsidiary. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based on to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.
Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan dicatat di dalam beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan.
Impairment charges relating to loans are recorded in allowance for impairment losses on financial assets.
Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah pengakuan penurunan nilai (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occuring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognised in the consolidated statement of income.
Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya.
Subsequent recoveries of loans written off in the current year are credited to the allowance for impairment losses account. Subsequent recoveries of loans written off in previous year are recognised as other operating income.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
79
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
Formation of Provisioning for Impairment Loss (CKPN)
Bank melakukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atau penyisihan kerugian atas aset produktif dan non produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, yaitu dengan mencadangkan kerugian sebesar ketentuan minimum tertentu terhadap seluruh aset produktif dan non produktif sebelum 1 Januari 2012.
The Bank forms a provisioning for impairment loss (CKPN) or provisioning for possible loss on earning assets as well as non earning assets pursuant to Bank Indonesia regulations, which call for the provisioning of possible losses as per certain minimum requirements on all earning and non earning assets prior to 1 January 2012.
Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan kriteria Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia no. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, Peraturan Bank Indonesia no. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007, Peraturan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, dan Peraturan Bank Indonesia no. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 yang mengklasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut:
The loss provisioning on earning assets is based on the criteria of Bank Indonesia pursuant to Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 of 20 January 2005 on the Evaluation of Assets Quality of a Commercial Bank that was ammended to Bank Indonesia Regulation No. 8/2/PBI/2006 of 30 January 2006, Bank Indonesia Regulation No. 9/6/PBI/2007 of 30 March 2007, Bank Indonesia Regulation No. 11/2/PBI/2009 of 29 January 2009, and Bank Indonesia Regulation No. 14/15/PBI/2012 of 24 October 2012, that classified earning assets into five categories with the minimum percentage for loss provisioning as follows:
Klasifikasi
80
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
Persentase Minimum Penyisihan Kerugian Percentage of Minimum Loss Provisioning
Classification
Lancar
1%
Current
Dalam Perhatian Khusus
5%
Special Mention
Kurang Lancar
15 %
Sub Standard
Diragukan
50 %
Doubtful
Macet
100 %
Loss
Bank menghitung Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) terhadap aset produktif dan aset non-produktif berupa cadangan umum dan cadangan khusus. Perhitungan cadangan umum untuk aset produktif dan cadangan khusus untuk aset produktif dan asset non-produktif mengacu pada tabel di atas.
The Bank calculates Provison Required on Assets on earning assets and non earning assets in the form of general reserves and special reserves. The calculation of general reserves for earning assets and special reserves for earning assets and non earning assets can be seen from the table above.
Perhitungan cadangan sudah memasukan agunan yang diakui sebagai pengurang.
faktor
The calculation of reserve has taken into account the factor of credit collaterals that is considered a deduction.
Selain menghitung PPA untuk perhitungan rasio KPMM, Bank membentuk CKPN sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Perhitungan CKPN dibedakan menjadi dua pendekatan yaitu individual assessment dan collective assessment. CKPN untuk individual assessment dihitung berdasarkan discounted cash flow dan fair value of collateral. Sedangkan untuk collective assessment, pencadangan dihitung berdasarkan
In addition to calculating Provision Required on Assets in the measurement of Minimum Capital Requirement ratio, the Bank forms a provisioning for impairment loss (CKPN) in line with generally accepted accounting standards. The calculation for this impairment provisioning is differentiated by two different approaches, namely individual assessment and collective assessment. The provisioning for individual assessment is calculated on
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Probability of Default (PD), Loss Given Default (LGD), Exposure at Default (EAD) dan Loss Indentification Period (LIP).
the basis of discounted cash flow and the fair value of the credit collaterals. Whereas in the collective assessment, provisioning is calculated based on Probability of Default (PD), Loss Given Default (LGD), Exposure at Default (EAD) and Loss Indentification Period (LIP).
Bank menggunakan metode migration analysis dan roll rate analysis dalam menentukan PD untuk collective assessment sedangkan untuk LGD, Bank menggunakan collateral value yang telah dilakukan present value dan secara berkala dilakukan back testing.
The Bank uses the methods of migration analysis and roll rate analysis in determining the PD for collective assessment, whereas for LGD, the Bank relies on the use of collateral value based on its present value and from time to time is subjected to back testing.
Dalam menghitung rasio KPMM, Bank wajib memperhitungkan PPA atas aset produktif dan CKPN yang dibentuk. Dalam hal hasil perhitungan PPA atas aset produktif lebih besar dari CKPN yang dibentuk, Bank wajib memperhitungkan selisih perhitungan PPA dengan CKPN menjadi pengurang modal dalam perhitungan rasio KPMM. Dalam hal hasil perhitungan PPA terhadap aset produktif sama dengan atau lebih kecil dari CKPN yang dibentuk, perusahaan tidak perlu memperhitungkan PPA dalam perhitungan rasio KPMM.
In calculating the ratio of Provisioning, the Bank must account for PPA on earning assets and the amount of provisioning (CKPN). In cases where the calculated PPA on earning assets is higher than the amount of provisioning (CKPN), the Bank must account for the balance between PPA and provisioning (CKPN) as a deduction of capital in the provisioning ratio calculation. In the case where the calculated PPA on earning assets is equal to or less than the amount of provisioning (CKPN), the Bank need not account for PPA in the calculation of its provisioning ratio.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
81
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Kredit Quantitative Disclosure of Credit Risk Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individual Disclosure of Net Receivable Based on Region - Bank’s Individual
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
31 Desember 2012 / 31 December 2012 No
Kategori Portofolio Portfolio Category Jawa
Bali, NTB & NTT
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
(4)
(5)
(6)
(7)
Maluku
Irian
Total
(1)
(2)
(3)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
1,390,508
-
-
-
-
-
-
1,390,508
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
29,632
-
-
-
-
-
-
29,632
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
2,176,721
-
1,250
59
-
-
-
2,178,030
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)
237,078
40,192
21,186
8,611
2,829
-
-
309,896
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with Commercial Property
2,049,571
121,005
332,512
285,774
67,194
-
-
2,856,056
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee and Retirement Loan
8,527
3,738
259
-
291
-
-
12,815
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
2,176,815
134,915
942,178
347,318
197,098
5,460
20,549
3,824,333
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
3,146,144
139,928
184,467
113,946
51,310
1,105
-
3,636,900
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
35,355
1,392
3,815
2,746
725
21
211
44,265
11
Aset Lainnya Other Asset
674,873
103,767
40,956
23,594
9,623
-
-
852,813
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Unit (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
11,925,224
544,937
1,526,623
782,048
329,070
6,586
20,760
15,135,248
Total
82
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivable Based on Region
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
(8)
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
Tabel 2.1.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Disclosure of Net Receivable Based on Region - Bank Consolidated with Subsidiary
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
31 Desember 2012 / 31 December 2012 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivable Based on Region
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
(1)
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
Jawa
Bali, NTB & NTT
Sumatera
(3)
(4)
(5)
KalimanSulawesi Maluku tan (6)
Irian
Total
(7)
(8)
1,390,508
-
-
-
-
-
-
1,390,508
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
29,632
-
-
-
-
-
-
29,632
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
2,176,721
-
1,250
59
-
-
-
2,178,030
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)
237,078
40,192
21,186
8,611
2,829
-
-
309,896
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with Commercial Property
2,049,571
121,005
332,512
285,774
67,194
-
-
2,856,056
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee and Retirement Loan
8,527
3,738
259
-
291
-
-
12,815
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 2,176,815 Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
134,915
942,178
347,318 197,098
5,460
20,549
3,824,333
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
3,146,144
139,928
184,467
113,946
51,310
1,105
-
3,636,900
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
35,355
1,392
3,815
2,746
725
21
211
44,265
11
Aset Lainnya Other Asset
675,821
103,767
40,956
23,594
9,623
-
-
853,761
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Unit (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
11,926,172
544,937
1,526,623
782,048 329,070
6,586
Total
20,760 15,136,196
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
83
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Bank Secara Individual Disclosure of Net Receivable Based on Contract Remaining Tenor - Bank’s Individual
(dalam juta Rupiah) (in millon Rupiah)
31 Desember 2012 / 31 December 2012
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
(1)
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
≤1 tahun ≤1 year
(3)
>1 thn s.d. 3 thn >1 year to 3 year
>3 thn s.d. 5 thn >3 year to 5 year
>5 thn >5 year
NonKontraktual NonContractual
Total
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1,390,508
-
-
-
-
1,390,508
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
-
29,632
-
-
29,632
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
1,672,644
505,386
-
-
-
2,178,030
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)
4,494
40,347
49,367
215,688
-
309,896
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with Commercial Property
2,066,477
182,013
307,727
299,839
-
2,856,056
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee and Retirement Loan
-
-
142
12,673
-
12,815
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
877,883
1,617,401
144,904
442,672
741,473
3,824,333
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
1,886,065
665,910
630,402
454,523
-
3,636,900
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
23,360
4,870
1,920
11,757
2,358
44,265
11
Aset Lainnya Other Asset
204,843
-
-
-
647,970
852,813
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Unit (if any)
-
-
-
-
-
-
8,126,274
3,015,927
1,164,094
1,437,152
Total
84
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Receivable Based on Contract Remaining Tenor
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
1,391,801 15,135,248
70 Manajemen Resiko Risk Management
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
Tabel 2.2.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Disclosure of Net Receivable Based on Contract Remaining Tenor Bank Consolidated with Subsidiary
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
31 Desember 2012 / 31 December 2012 Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Receivable Based on Contract Remaining Tenor
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
>1 thn s.d. >3 thn s.d. 3 thn 5 thn >1 year to 3 >3 year to 5 year year
≤1 tahun ≤1 year (1)
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
(3)
(4)
(5)
>5 thn >5 year
NonKontraktual NonContractual
Total
(6)
(7)
(8)
1,390,508
-
-
-
-
1,390,508
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
-
29,632
-
-
29,632
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
1,672,644
505,386
-
-
-
2,178,030
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)
4,494
40,347
49,367
215,688
-
309,896
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with Commercial Property
2,066,477
182,013
307,727
299,839
-
2,856,056
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee and Retirement Loan
-
-
142
12,673
-
12,815
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
877,883
1,617,401
144,904
442,672
741,473
3,824,333
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
1,886,065
665,910
630,402
454,523
-
3,636,900
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
23,360
4,870
1,920
11,757
2,358
44,265
11
Aset Lainnya Other Asset
204,843
-
-
-
648,918
853,761
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Unit (if any)
-
-
-
-
-
-
8,126,274
3,015,927
1,164,094
1,437,152
Total
1,392,749 15,136,196
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
85
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 2.3.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual Disclosure of Net Receivable Based on Economic Sector - Bank
Sektor Ekonomi Economic Sector
No
(1)
(2)
Tagihan Kepada Tagihan Kepada Bank Pembangunan Tagihan Kepada Entitas Sektor Multilateral & Lembaga Pemerintah Publik Internasional Receivable Receivable Receivable from from from Multilateral Development Government Public Sector Bank & International Entity Institut (3)
(4)
(5)
31 Desember 2012 31 December 2012
86
1
Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry
-
-
-
2
Perikanan Fishery
-
-
-
3
Pertambangan dan penggalian Mining and excavation
-
-
-
4
Industri pengolahan Manufacture industry
-
-
-
5
Listrik, gas dan air Electricity, gas and water
-
-
-
6
Konstruksi Construction
-
-
-
7
Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade
-
-
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Service of accomodation and food & beverage
-
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communication
-
-
-
10
Perantara keuangan Financial intermediaries
-
29,632
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, rental services and corporate services
-
-
-
12
Administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib Government administration, land and compulsory social security
-
-
-
13
Jasa pendidikan Education services
-
-
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Service of health and social activities
-
-
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Service of social, socio-cultural, entertainment and other individual
-
-
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual services for households
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International agency and other extra international agency
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya Activities which are undefined yet
-
-
-
19
Bukan lapangan usaha Non business
-
-
-
20
Lainnya Others
1,390,508
-
-
Total
1,390,508
29,632
-
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
70 Manajemen Resiko Risk Management
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
(6)
Kredit Kredit Beragunan Beragunan Kredit Rumah Properti Pegawai/ Tinggal Komersial Pensiun Loan Secured Loan Secured Employee & with with Retirement Mortgage Commercial Loan Collateral Property (7)
(8)
(9)
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
Aset Lainnya Other Asset
Eksposur di Unit Syariah Usaha (apabila ada) Exposure in Syariah Unit (if any)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
-
-
16,175
-
4
3,034
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6,131
-
-
126,610
-
-
-
-
-
781,147
-
52,313
760,624
6,239
-
-
-
-
1,975
-
292
-
-
-
-
-
-
79,639
-
17,443
33,300
-
-
-
-
-
1,471,892
99
258,488
1,139,095
11,368
-
-
-
-
131,204
-
5,302
17,962
-
-
-
-
-
140,125
-
18,350
57,221
4,830
-
-
2,301
-
2,962
-
657
639,551
-
-
-
-
-
163,256
-
10,689
120,938
-
-
-
-
-
1,628
-
-
-
-
-
-
-
-
2,990
-
995
100,000
-
-
-
-
-
5,831
-
1,259
399
-
-
-
-
-
51,101
-
8,521
17,107
597
-
-
-
-
-
-
550
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
309,896
-
12,716
3,446,785
358,579
21,231
-
-
2,175,729
-
-
-
2,685
262,480
-
852,813
-
2,178,030
309,896
2,856,056
12,815
3,824,333
3,636,900
44,265
852,813
-
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
87
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 2.3.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Disclosure of Net Based on Economic Sector - Bank Consolidated with Subsidiary
No
Sektor Ekonomi Economic Sector
(1)
(2)
Tagihan Kepada Bank Tagihan Kepada Pembangunan MultiTagihan Kepada Entitas Sektor lateral dan Lembaga T Pemerintah Publik Internasional Receivable from Receivable from Receivable from Mul- R Government Public Sector tilateral Development Entity Bank & International Institution (3)
(4)
(5)
31 Desember 2012 31 December 2012
88
1
Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry
-
-
-
2
Perikanan Fishery
-
-
-
3
Pertambangan dan penggalian Mining and excavation
-
-
-
4
Industri pengolahan Manufacture industry
-
-
-
5
Listrik, gas dan air Electricity, gas and water
-
-
-
6
Konstruksi Construction
-
-
-
7
Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade
-
-
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Service of accomodation and food & beverage
-
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communication
-
-
-
10
Perantara keuangan Financial intermediaries
-
29,632
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, rental services and corporate services
-
-
-
12
Administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib Government administration, land and compulsory social security
-
-
-
13
Jasa pendidikan Education services
-
-
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Service of health and social activities
-
-
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Service of social, socio-cultural, entertainment and other individual
-
-
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual services for households
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International agency and other extra international agency
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya Activities which are undefined yet
-
-
-
19
Bukan lapangan usaha Non business
-
-
-
20
Lainnya Others
1,390,508
-
-
Total
1,390,508
29,632
-
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
70 Manajemen Resiko Risk Management
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
Kredit Kredit BeraBeragunan Tagihan Kepada gunan Rumah Properti Tinggal Bank Komersial Receivable from Loan Secured Loan Secured Other Bank with Mortgage with CommerCollateral cial Property (6)
(7)
(8)
Kredit Pegawai/ Pensiun Employee/ Retirement Loan
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil & Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
Aset Lainnya Other Asset
Eksposur di Unit Syariah Usaha (apabila ada) Exposure in Syariah Unit (if any)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
-
-
16,175
-
4
3,034
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6,131
-
-
126,610
-
-
-
-
-
781,147
-
52,313
760,624
6,239
-
-
-
-
1,975
-
292
-
-
-
-
-
-
79,639
-
17,443
33,300
-
-
-
-
-
1,471,892
99
258,488
1,139,095
11,368
-
-
-
-
131,204
-
5,302
17,962
-
-
-
-
-
140,125
-
18,350
57,221
4,830
-
-
2,301
-
2,962
-
657
639,551
-
-
-
-
-
163,256
-
10,689
120,938
-
-
-
-
-
1,628
-
-
-
-
-
-
-
-
2,990
-
995
100,000
-
-
-
-
-
5,831
-
1,259
399
-
-
-
-
-
51,101
-
8,521
17,107
597
-
-
-
-
-
-
550
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
309,896
-
12,716
3,446,785
358,579
21,231
-
-
2,175,729
-
-
-
2,685
262,480
-
853,761
-
2,178,030
309,896
2,856,056
12,815
3,824,333
3,636,900
44,265
853,761
-
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
89
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 2.4.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individual Disclosure of Receivable and Provision Based on Region - Bank Keterangan Description
No (1) 1
(2)
Jawa
Bali, NTB & NTT
(3)
(4)
Tagihan Receivable
13,617,209
633,772
a. Belum jatuh tempo a. Not yet matured
31,612
1,321
b. Telah jatuh tempo b. Already matured
31,853
775
3
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual Allowance for Impairment Losses - Individual
15,428
-
4
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif Allowance for Impairment Losses - Collective
27,252
1,790
5
Tagihan yang dihapus buku Receivable written-off
211,332
-
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) Receivable impaired 2
Tabel 2.4.b Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Disclosure of Receivable and Provision Based on Region - Bank Consolidated with Subsidiary Keterangan Description
No
(1) 1
(2) Tagihan Receivable
Jawa
Bali, NTB & NTT
(3)
(4) 13,618,157
633,772
a. Belum jatuh tempo a. Not yet matured
31,612
1,321
b. Telah jatuh tempo b. Already matured
31,853
775
3
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual Allowance for Impairment Losses - Individual
15,428
-
4
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif Allowance for Impairment Losses - Collective
27,252
1,790
5
Tagihan yang dihapus buku Receivable written-off
211,332
-
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) Receivable impaired 2
90
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
70 Manajemen Resiko Risk Management
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 / 31 December 2012 Wilayah / Region Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Irian
Total
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
1,693,980
860,051
412,843
6,699
21,502
17,246,056
10,224
5,886
1,649
52
579
51,323
132
111
19
11
23
32,924
301
363
36
-
-
16,128
15,979
6,885
2,888
127
797
55,718
-
-
-
-
-
211,332
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 / 31 December 2012 Wilayah / Region Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Irian
Total
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
1,693,980
860,051
412,843
6,699
21,502
17,247,004
10,224
5,886
1,649
52
579
51,323
132
111
19
11
23
32,924
301
363
36
-
-
16,128
15,979
6,885
2,888
127
797
55,718
-
-
-
-
-
211,332
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
91
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual Disclosure of Receivable and Provision Based on Economic Sector - Bank
Sektor Ekonomi Economic Sector
No
(1)
(2)
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai Receivable Impaired
CKPN CKPN Tagihan Yang Individual Kolektif Dihapus Tagihan Allowance for Allowance for Buku Telah Jatuh Belum Jatuh Receivable Impairment Impairment Receivable Tempo Tempo Losses Losses Written-Off Not Mature Already Individual Collective Yet Matured (3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
31 Desember 2012 31 December 2012 1
Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry
2
Perikanan Fishery
3
Pertambangan dan penggalian Mining and excavation
4
Industri pengolahan Manufacture industry
5
Listrik, gas dan air Electricity, gas and water
6
Konstruksi Construction
7
Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade
8
165,543
18,749
-
-
12
-
-
-
-
-
-
-
154,626
111,414
-
-
69
-
1,859,319
1,490,840
7,505
440
1,918
192
2,292
2,267
-
-
1
-
199,991
96,853
-
-
61
-
3,702,512
2,615,458
20,875
9,198
2,802
-
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Service of accomodation and food & beverage
163,804
152,440
-
-
155
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communication
320,729
190,667
8,418
2,841
890
-
10
Perantara keuangan Financial intermediaries
1,090,179
632,726
-
-
395
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, rental services and corporate services
347,699
284,521
-
-
239
4,630
12
Administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib Government administration, land and compulsory social security
2,428
1,427
-
-
1
-
13
Jasa pendidikan Education services
104,270
103,969
-
-
65
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Service of health and social activities
14,062
6,764
-
-
4
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Service of social, socio-cultural, entertainment and other individual
97,993
69,862
746
-
222
12
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual services for households
551
550
-
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International agency and other extra international agency
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya Activities which are undefined yet
-
-
-
-
-
-
19
Bukan lapangan usaha Non business
4,198,516
4,144,992
42,093
3,583
48,884
-
20
Lainnya Others
4,821,542
2,834
64
66
-
206,498
17,246,056
9,926,333
79,701
16,128
55,718
211,332
Total
92
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
70 Manajemen Resiko Risk Management
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Tabel 2.5.b Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Disclosure of Receivable and Provision Based on Economic Sector - Bank Consolidated with Subsidiary
No
Sektor Ekonomi Economic Sector
(1)
(2)
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai Receivable Impaired
CKPN CKPN Tagihan Yang Individual Kolektif Dihapus Tagihan Allowance for Allowance for Buku Receivable Belum Jatuh Telah Jatuh Impairment Impairment Receivable Tempo Tempo Written-off Losses Losses Not Mature Already Individual Collective Yet Matured (3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
31 Desember 2012 31 December 2012 1
Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry
2
Perikanan Fishery
3
Pertambangan dan penggalian Mining and excavation
4
Industri pengolahan Manufacture industry
5
Listrik, gas dan air Electricity, gas and water
6
Konstruksi Construction
7
Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade
8
165,543
18,749
-
-
12
-
-
-
-
-
-
-
154,626
111,414
-
-
69
-
1,859,319
1,490,840
7,505
440
1,918
192
2,292
2,267
-
-
1
-
199,991
96,853
-
-
61
-
3,702,512
2,615,458
20,875
9,198
2,802
-
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Service of accomodation and food & beverage
163,804
152,440
-
-
155
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communication
320,729
190,667
8,418
2,841
890
-
10
Perantara keuangan Financial intermediaries
1,090,179
632,726
-
-
395
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, rental services and corporate services
347,699
284,521
-
-
239
4,630
12
Administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib Government administration, land and compulsory social security
2,428
1,427
-
-
1
-
13
Jasa pendidikan Education services
104,270
103,969
-
-
65
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Service of health and social activities
14,062
6,764
-
-
4
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Service of social, socio-cultural, entertainment and other individual
97,993
69,862
746
-
222
12
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual services for households
551
550
-
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International agency and other extra international agency
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya Activities which are undefined yet
-
-
-
-
-
-
19
Bukan lapangan usaha Non business
4,198,516
4,144,992
42,093
3,583
48,884
-
20
Lainnya Others
4,822,490
2,834
64
66
-
206,498
17,247,004
9,926,333
79,701
16,128
55,718
211,332
Total
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
93
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Table 2.6.a Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank Secara Individual Disclosure of Provisioning for Impairment Loss Mutation Detail - Bank
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 31 December 2012
No
Keterangan Description
CKPN Individual Individual Impairment Loss
CKPN Kolektif Collective Impairment Loss
(1)
(2)
(3)
(4)
1
Saldo awal CKPN Beginning Balance
13,095
60,430
2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan Additional provisioning for impairment loss within current period
40,098
96,226
2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan Provisioning for impairment loss recovery within current period
(35,147)
(30,928)
(1,924)
(70,070)
6
60
16,128
55,718
Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) Additional (recovery) provisioning for impairment loss in current period (Net) 2
3
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan Provisioning for impairment loss for receivables write-off within current period
4
Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan Other additional (recovery) within current period
Saldo Akhir CKPN / Ending Balance Provisioning for Impairment Loss
Table 2.6.b Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Disclosure of Provisioning for Impairment Loss Mutation Detail - Bank Consolidated with Subsidiary
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 31 December 2012
Keterangan Description
No
(1) 1
(2) Saldo Awal CKPN Beginning Balance
CKPN CKPN Kolektif Collective Individual Individual Im- Impairment pairment Loss Loss (3)
(4)
13,095
60,430
2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan Additional provisioning for impairment loss within current period
40,098
96,226
2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan Provisioning for impairment loss recovery within current period
(35,147)
(30,928)
(1,924)
(70,070)
6
60
16,128
55,718
Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) Additional (recovery) of provisioning for impairment loss in current period (Net) 2
3
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan Provisioning for impairment loss for receivables write-off within current period
4
Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan Other additional (recovery) within current period
Saldo Akhir CKPN / Ending Balance Provisioning for Impairment Loss
94
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar
Disclosure of Credit Risk with the Standardised Approach
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No.10/15/ PBI/2008 tanggal 24 September 2008 perihal kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) Bank Umum, Bank telah menghitung KPMM secara individual maupun secara konsolidasi dengan Perusahaan Anak untuk Risiko Kredit.
Pursuant to Bank Indonesia Regulation No.10/15/ PBI/2008 of 24 September 2008 on the Mininum Capital Adequacy Ratio (CAR) of a Commercial Bank, the Bank has calculated its CAR on an individual basis as well as on a consolidated basis with a subsidiary entity for Credit Risk.
Perhitungan KPMM berdasarkan pada Surat Edaran Bank Indonesia no. 13/6/DPNP, tanggal 18 Februari 2011, perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar yang berlaku mulai Januari 2012.
The minimum CAR calculation is based on Bank Indonesia Circular Letter no. 13/6/DPNP, of 18 February 2011, on the Guidelines for the Calculation of Risk Weighed Assets for Credit Risk Using the Standardised Approach became effective in January 2012.
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia no. 13/6/ DPNP, tanggal 18 Februari 2011, tentang Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit dengan menggunakan Pendekatan Standar yang berlaku Januari 2012, eksposur kredit yang termasuk dalam perhitungan ATMR Kredit Pendekatan Standar adalah: 1. Eksposur Aset di Neraca kecuali Eksposur Sekuritisasi, tidak termasuk posisi trading book dan penyertaan yang telah diperhitungkan sebagai pengurang modal 2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi dalam Transaksi Rekening Administratif kecuali eksposur sekuritisasi 3. Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan pihak lawan (Counterparty Credit Risk) 4. Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan setelmen (Settlement Risk) 5. Eksposur Sekuritisasi
Pursuant to Bank Indonesia Circular Letter no. 13/6/ DPNP, of 18 February 2011, on the Guidelines for the Calculation of Risk Weighed Assets Using the Standardised Approach Effective Januari 2012, credit exposures that are included in the calculation of risk weighed assets for Credit Risk using the standardised approach are as follow: 1. Exposure of assets on balance sheet with the exception of securitisation exposure, excluding trading book positions and placements that have accounted for capital deduction. 2. Exposure of Contingency/Commitment Liabilities in an Adminstrative Account Transaction except for exposure to securitisation. 3. Exposure that may lead to Credit Risk due to failure of counter-party (Counterparty Credit Risk). 4. Exposure that may lead to Credit Risk due to settlement failure (Settlement Risk). 5. Exposure to Securitisation.
ATMR Kredit Pendekatan Standar metodologi sebagai berikut:
The standardised approach on risk weighed assets for credit risk is calculated with the following methodology:
dihitung dengan
ATMR = Tagihan Bersih x Bobot Risiko
RWA = Net Receivables x Risk Weight
Cara mendapatkan Tagihan Bersih dari masing-masing eksposur: 1. Aset dari penjumlahan dari nilai buku dan tagihan bunganya dikurangkan dengan cadangan kerugian penurunan nilai/cadangan khusus. 2. Rekening adminstratif dari hasil pengurangan kewajiban komitmen dan kontijensi dikurangkan dengan cadangan khusus, dikalikan Faktor Konversi Kreditnya. 3. Counterparty Risk - Transaksi derivatif dari Tagihan Derivatif ditambah dengan Potential Future Exposure. - Repo dari hasil pengurangan Tagihan Repo dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
To calculate Net Receivables from each exposure: 1. Assets - from the sum of book value plus interest earnings less provisioning for impairment loss/ special provisioning. 2. Administrative accounts - from the deduction of contingency and commitment liabilities less special provisioning, multiplied by the Credit Conversion Factor. 3. Counterparty Risk - Derivative Transactions from the Derivative Receivables plus Potential Future Exposure. - Repos from the deduction of Repo Receivables by the provisioning for impairment loss.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
95
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
4. Setelmen 4. Risiko Settlement Risk - Transaksi delivery vs Payment - Transaksi delivery vs Payment ATMRnya ATMRnya diperhitungkandari dari hasil perkalian dari persentase diperhitungkan hasil perkalian dari persentase tertentudari dari jumlah pelampauan settlement tertentu jumlah harihari pelampauan settlement datedengan dengannilai nilaikontrak kontrakdan dan12,5%. 12,5%. date -- Tranksaksi nondelivery deliveryvs vsPayment Paymentdiperhitungkan diperhitungkan Transaksi non darifaktor faktor pengurang modal sebesar nilai kas dari pengurang modal sebesar nilai kas ataunilai nilai wajar instrumen keuangan atau wajar instrumen keuangan yangyang telah telah diserahkan. diserahkan.
4. Settlement Risk - Delivery transaction vs RWA Payment is calculated from a certain percentage of the number of past due days multiplied by the contract value and 12.5%. - Non delivery transaction vs Payment is calculated from the capital deduction factor in the amount of the cash value or fair value of the financial instrument delivered.
menggolongkan seluruh eksposur Bank menggolongkan seluruh eksposur kredit yangkredit yang dimilikinya kekategori dalam portofolio kategori yang portofolio yang dimilikinya ke dalam berdasarkanpada padadebitur debitur pihak penetapannya berdasarkan atauatau pihak tranksaksiuntuk untukmenentukan menentukanbobot bobot risiko risiko sebagai sebagai lawan transaksi berikut:
Bank all of exposureinto into a portfolio Bankclassifies classifies all its ofcredit its exposure portfolio category is classified on the of debtors or categorythat that is classified on basis the basis of debtors counterparties to determine the respective risk weighing or counterparties to determine the respective risk asweighing follow: as follow :
No
Kategori Portofolio
1
Tagihan kepada Pemerintah Indonesia
2
Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain Peringkat AAA s.d. AA-
3
4
0%
Portfolio Category Receivable to the Government of Republic Indonesia Receivable to Government of Other Countries
0%
Rating AAA to AA-
20%
Rating A+ to A-
Peringkat BBB+ s.d. BBB-
50%
Rating BBB+ to BBB-
Peringkat BB+ s.d. B-
100%
Rating BB+ to B-
Peringkat dibawah B-
150%
Rating below B-
Tanpa Peringkat
100%
Not Rated
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik
Receivable to Public Sector Entity
Peringkat AAA s.d. AA-
20%
Rating AAA to AA-
Peringkat A+ s.d. BBB-
50%
Rating A+ s.d. BBB-
Peringkat BB+ s.d. B-
100%
Rating BB+ to B-
Peringkat dibawah B-
150%
Rating below B-
50%
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Memenuhi Kriteria Bobot Risiko 0%
Not Rated Receivable to Multilateral Development Bank and International Institution
0%
Fulfilling Criteria of Risk Factor 0%
Peringkat AAA s.d. AA-
20%
Rating AAA to AA-
Peringkat A+ s.d. BBB-
50%
Rating A+ s.d. BBB-
Peringkat BB+ s.d. B-
100%
Rating BB+ to B-
Peringkat dibawah B-
150%
Rating below B-
Tanpa Peringkat 5
Bobot Risiko Risk Weight
Peringkat A+ s.d. A-
Tanpa Peringkat
50%
Tagihan Jangka Pendek Peringkat Jangka Pendek A1
Not Rated Short-term Receivable
20%
Rating Short Term A1
Peringkat Jangka Pendek A2
50%
Rating Short Term A2
Peringkat Jangla Pendek A3
100%
Rating Short Term A3
Peringkat Jangka Pendek Lainnya
150%
Other Short Term Rating
Peringkat AAA s.d. BBB-
96
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
20%
Rating AAA to BBB-
Peringkat BB+ s.d. B-
50%
Rating BB+ to B-
Peringkat dibawah B-
150%
Rating below B-
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
No. 6
70 Manajemen Resiko Risk Management
Kategori Portofolio
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
Bobot Risiko Risk Weight
Tanpa Peringkat
20 %
Tagihan Jangka Panjang
Not Rated Long-term Receivable
20%
Rating Short Term A1
Peringkat Jangka Pendek A2
50%
Rating Short Term A2
Peringkat Jangka Pendek A3
100%
Rating Short Term A3
Peringkat Jangka Pendek Lainnya
150%
Other Short Term Rating
Peringkat AAA s.d. AA-
20%
Rating AAA to AA-
Peringkat A+ s.d. BBB-
50%
Rating A+ to BBB-
Peringkat BB+ s.d. B-
100%
Rating BB+ to B-
Peringkat dibawah B-
150%
Rating below B-
50%
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Not Rated Loan Secured with Mortgage Collateral
LTV<=70%
35%
LTV<=70%
70%
40%
70%
80%
45%
80%
8
Kredit Beragun Properti Komersial
9
Kredit Pegawai/Pensiunan
50%
Employee/Retirement Loan
10
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
75%
Receivable to Micro, Small and Retail Portfolio
11
Tagihan kepada Korporasi Peringkat Jangka Pendek A1
Loan Secured with Commercial Property
Receivable to Corporate 20%
Rating Short Term A1
50%
Rating Short Term A2
Peringkat Jangka Pendek A3
100%
Rating Short Term A3
Peringkat Jangka Pendek Lainnya
150%
Other Short Term Rating
Peringkat A+ s.d. A-
12
100%
Peringkat Jangka Pendek A2
Peringkat AAA s.d. AA-
311 Corporate Data Data Perusahaan
Portfolio Category
Peringkat Jangka Pendek A1
Tanpa Peringkat 7
154 Laporan Keuangan Financial Statement
20% 50%
Rating AAA to AARating A+ to A-
Peringkat BBB+ s.d. BB-
100%
Rating BBB+ to BB-
Peringkat dibawah BB-
150%
Rating below BB-
Tanpa Peringkat
100%
Not Rated
Tagihan Yang Jatuh Tempo
Matured Receivable
Kredit Beragun Rumah Tinggal
100%
Loan Secured with Mortgage Collateral
Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
150%
Other than Loan Secured with Mortgage Collateral
Beberapa kategori portofolio pada saat menentukan Aset Tertimbang Menurut Risiko sebelum Mitigasi Risiko Kredit menggunakan rating dan ada yang langsung menggunakan bobotnya.
Several portfolio categories at the time of RWA determination prior to Credit Risk Mitigation were classfied under their respective ratings, while others are based on respective weights.
Pada posisi Desember 2012 tagihan terbesar terdapat pada Tagihan pada Bank. Sedangkan untuk nasabahnasabah hampir seluruhnya tanpa peringkat dengan bobot 100% atau 75%.
As of December 2012 the largest receivables were those of Bank Receivables. Whereas for debtors, virtually all of them were not rated with weight factors of 100% or 75%.
Lembaga Peringkat yang Digunakan Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/31/ DPNP/2011 tanggal 22 Desember 2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui Bank Indonesia saat ini adalah Fitch, Moody’s, Standard & Poor, Pefindo, Fitch Indonesia dan ICRA.
Rating Agencies Used Based on Bank Indonesia Circular Letter No. 13/31/ DPNP/2011 of 22 December 2011 on Rating Agencies and Ratings that are Recognised by Bank Indonesia currentlly are Fitch, Moody’s, Standard & Poor, Pefindo, Fitch Indonesia and ICRA.
Bank hanya menggunakan Rating yang diterbitkan oleh Lembaga Pemeringkat yang diakui dalam Surat Edaran Bank Indonesia tersebut.
The Bank relies only on ratings issued by rating agencies that are recognised by Bank Indonesia as per its circular letter above. Commonwealth Bank 2012 Annual Report
97
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 3.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank Secara Individual Disclosure of Net Receivable Based on Portfolio Category and Rating’s Scale - Bank 31 Desember 2012 / Lembaga Pemeringkat Rating’s Institution
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
(1)
(2)
Standard and Poor’s
AAA
AA+ s.d AA-
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AA-
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d Aa3
PT Fitch Ratings Indonesia
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
PT ICRA Indonesia
[Idr] AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
PT Pemeringkat Efek Indonesia
idAAA
idAA+ s.d idAA-
(3)
(4)
(5)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with Commercial Property
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee/Retirement Loan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
11
Aset Lainnya Other Asset
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Unit (if any)
1,269,332
-
TOTAL
98
Peringkat
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
-
1,269,332
70 Manajemen Resiko Risk Management
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 December 2012 Tagihan Bersih / Net Receivable Jangka Panjang / Long Term Rating
Peringkat Jangka Pendek / Short Term Rating
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
< B-
A-1
A-2
A-3
< A-3
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
< B-
F1+ s.d F1
F2
F3
< F3
A1 s.d A3
Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3
< B3
P-1
P-2
P-3
< P-3
A+(idn) s.d BBB+(idn) BB+(idn) s.d A-(idn) s.d BBB-(idn) BB-(idn)
B+(idn) s.d B-(idn)
< B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn)
F2(idn)
F3(idn)
< F3(idn)
[Idr]A+ s.d [Idr]BBB+ s.d [Idr]BB+ s.d [Idr]A[Idr]BBB[Idr]BB-
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
< [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr]A3
< [Idr]A3
< idB-
IdA1
idA2
idA3 s.d idA4
< idA4
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
idA+ s.d idA(6)
idBBB+ s.d idBBB(7)
idBB+ s.d idB+ s.d idBidBB(8)
(9)
Tanpa Peringkat Not Rated
Total
(15)
(16)
-
-
448,783
941,725
1,390,508
29,632
-
-
-
29,632
-
-
-
-
-
582,474
1,504
86,208
238,512
2,178,030
236,020
-
-
3,400,880
3,636,900
-
-
-
-
1,504
534,991
4,581,117
7,235,070
848,126
-
-
-
-
-
-
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
99
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 3.1.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Disclosure of Net Receivable Based on Portfolio Category and Rating’s Scale - Bank Consolidated with Subsidiary 31 Desember 2012
Lembaga Pemeringkat Rating’s Institution
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
(1)
(2)
Standard and Poor’s
AAA
AA+ s.d AA-
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AA-
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d Aa3
PT Fitch Ratings Indonesia
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
PT ICRA Indonesia
[Idr] AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
PT Pemeringkat Efek Indonesia
idAAA
idAA+ s.d idAA-
(3)
(4)
(5)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with Commercial Property
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee/Retirement Loan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
11
Aset Lainnya Other Asset
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Unit (if any)
1,269,332
-
TOTAL
100
Peringkat
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
-
1,269,332
id
70 Manajemen Resiko Risk Management
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta rupiah) (in milion Rupiah) 31 December 2012 Tagihan Bersih / Net Receivable Jangka Panjang / Long Term Rating
Peringkat Jangka Pendek / Short Term Rating
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
< B-
A-1
A-2
A-3
< A-3
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
< B-
F1+ s.d F1
F2
F3
< F3
A1 s.d A3
Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3
< B3
P-1
P-2
P-3
< P-3
A+(idn) s.d BBB+(idn) BB+(idn) s.d A-(idn) s.d BBB-(idn) BB-(idn)
B+(idn) s.d B-(idn)
< B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn)
F2(idn)
F3(idn)
< F3(idn)
[Idr]A+ s.d [Idr]BBB+ s.d [Idr]BB+ s.d [Idr]A[Idr]BBB[Idr]BB-
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
< [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr]A3
< [Idr]A3
< idB-
IdA1
idA2
idA3 s.d idA4
< idA4
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
dA+ s.d idA-
idBBB+ s.d idBBB-
(6)
(7)
idBB+ s.d idB+ s.d idBidBB(8)
(9)
Tanpa Peringkat Not Rated
Total
(15)
(16)
-
-
448,783
941,725
1,390,508
29,632
-
-
-
29,632
-
-
-
-
-
582,474
1,504
86,208
238,512
2,178,030
-
3,400,879
3,636,900
-
-
4,581,116
7,235,070
236,021
-
-
-
848,127
1,504
534,991
-
-
-
-
-
-
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
101
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 3.2.a Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif Disclosure of Counterparty Credit Risk: Derivative Transactions
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
31 Desember 2012 / 31 December 2012 No
Variabel yang Mendasari Underlying Variable
Notional Amount > 1 Tahun < 5 Tahun >1 Year - 5 Year
> 5 Tahun >5 Year
Tagihan Derivatif Derivative Receivable
90,000
-
-
-
829
278
-
278
< 1 Tahun <1 Year
Kewajiban Tagihan Bersih Tagihan Bersih Derivatif Sebelum MRK MRK Setelah MRK Derivative Net Receivable CRM Net Receivable Payable before CRM after CRM
BANK SECARA INDIVIDUAL BANK 1
Suku Bunga Interest Rate
2
Nilai Tukar Foreign Exchange
267,609
-
-
1,023
807
13,337
-
13,337
3
Lainnya Others
963,750
-
-
76,070
-
76,070
-
76,070
1,321,359
-
-
77,093
1,636
89,685
-
89,685
90,000
-
-
-
829
278
-
278
267,609
-
-
1,023
807
13,337
-
13,337
TOTAL BANK SECARA KONSOLIDASI BANK CONSOLIDATED 1
Suku Bunga Interest Rate
2
Nilai Tukar Foreign Exchange
3
Saham Stock
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Emas Gold
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Logam selain Emas Metals other than Gold
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Lainnya Others
963,750
-
-
76,070
-
76,070
-
76,070
1,321,359
-
-
77,093
1,636
89,685
-
89,685
TOTAL
Tabel 3.2.b.1 Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank secara Individual Disclosure of Counterparty Credit Risk: Transaction Repo - Bank NIHIL / NIL
Tabel 3.2.b.2 Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Disclosure of Counterparty Credit Risk: Transaction Repo - Bank Consolidated with Subsidiary NIHIL / NIL
102
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
Tabel 3.2.c.1 Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual Disclosure of Counterparty Credit Risk : Transaction Reverse Repo - Bank
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
31 Desember 2012 31 December 2012 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1)
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
2
Tagihan Bersih ATMR Tagihan Nilai MRK Credit setelah MRK setelah MRK Bersih Net Risk Net RWA after Receivable Mitigation Receivable CRM after CRM (3)
(4)
(5)
(6)
448,077
-
448,077
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi Receivable from Corporate
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Unit (if any)
-
-
-
-
448,077
-
448,077
-
Total
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
103
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 3.2.c.2 Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Disclosure of Counterparty Credit Risk: Transaction Reverse Repo - Bank Consolidated with Subsidiary
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
31 Desember 2012 31 December 2012 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1)
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
2
(3)
(4)
(5)
(6)
448,077
-
448,077
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi Receivable from Corporate
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Unit (if any)
-
-
-
-
448,077
-
448,077
-
Total
104
Tagihan Tagihan Bersih ATMR Nilai MRK Bersih setelah MRK setelah MRK Credit Risk Net Net RWA after Mitigation Receivable Receivable CRM after CRM
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Pengungkapan Mitigasi Risiko Kredit (MRK) dengan menggunakan Pendekatan Standar
Disclosure of Credit Risk Mitigation (CRM) Using the Standardised Approach
Terdapat tiga teknik MRK, yaitu: 1. Teknik MRK - Agunan 2. Teknik MRK - Garansi 3. Teknik MRK - Penjaminan atau Asuransi Kredit
There are three MRK techniques, namely: 1. MRK Technique - Collateral 2. MRK Technique - Guarantee 3. MRK Technique - Guarantee or Credit Insurance
Teknik MRK yang digunakan adalah metode sederhana dimana perhitungan dari ATMR Bank berdasarkan teknik MRK - Agunan dan teknik MRK - Garansi.
The MRK technique uses the simple method in which the calculation of the Bank’s risk weighted assets is based on the MRK technique - Collateral and MRK Technique - Guarantee.
Penggunaan nilai agunannya sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai pengikatan agunan dengan nilai wajar atau nilai pasar agunan.
The use of the collateral value is equal to the lower value between the collateral value and the market value of the collateral.
Haircut (Hfx) dilakukan sebagai faktor pengurang sebesar 8% apabila tagihan dan agunan dalam denominasi mata uang yang berbeda atau agunan dalam bentuk emas.
Haircut (Hfx) is applied as a deducting factor of 8% if the receivable and collateral are denominated in different currencies or the collateral is in the form of gold.
Dalam hampir semua kasus pemberian pinjaman, agunan (jaminan) diperlukan. Hal ini memberikan sumber kedua pembayaran kembali apabila peminjam tidak dapat memenuhi kewajiban pengembalian hutangnya. Jenis agunan yang diterima oleh Bank antara lain uang tunai yang disimpan pada Bank penyedia dana, tabungan atau deposito yang diterbitkan oleh Bank penyedia dana, SBLC, tanah kosong, tanah dan bangunan residensial maupun komersial, kendaraan bermotor, mesin, persediaan dan piutang dagang.
In almost all cases of bank lending, a loan collateral is required. This is to provide a secondary source of repayment in the event that debtors should default on their loans. The types of collaterals accepted by the Bank include among other things cash for placements with the lending bank, savings or deposits issued by the lending bank, SBLC, empty lot, residential or commercial properties, motor vehicles, equipment (machineries), inventories and trade receivables.
Bank telah mengatur secara jelas pengelolaan agunan/ jaminan dalam Kebijakan Kredit terkait. Hal-hal yang diatur dalam kebijakan tersebut diantaranya adalah jenis dan tingkat kecukupan agunan, faktor skala terhadap berbagai jenis agunan yang diterima oleh Bank, pihak yang melaksanakan penilaian dan pemeriksaan agunan, aturan dan prosedur penilaian serta frekuensi penilaian berdasarkan jenis agunan, dan aturan serta prosedur mengenai asuransi atas agunan/jaminan tersebut. Bank juga melakukan analisa atas pemberi jaminan/garansi untuk menentukan kelayakan kredit dari pihak-pihak tersebut.
The Bank has clearly defined the management of these collaterals in its Credit Policy. Articles covered in those policies include among other things the type and adequacy of the collaterals, the scalability factor of various collaterals accepted by the Bank, the parties to value the collaterals, rules and procedures of valueing and frequency of valueing based on different types of collaterals, and rules and procedures with respect to the insurance coverage on the collaterals. The Bank also carries out due dilligence on the parties that provide collaterals guarantee to ascertain the credibility of these parties.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
105
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Bank secara Individual Disclosure of Net Receivable Based on Risk Weighted after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact Bank Kategori Portofolio Portfolio Category
No
(1)
(2)
A
Eksposur Neraca On Balance Sheet Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
2
0%
20%
35%
40%
(3)
(4)
(5)
(6)
942,431
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
554
1,927,826
-
-
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral
-
-
134,388
172,713
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with Commercial Property
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee/Retirement Loan
100
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
20,976
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
190,637
13,300
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
-
-
-
-
11
Aset Lainnya Other Assets
222,150
-
-
-
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Business Unit (if any)
-
-
-
-
1,376,848
1,941,126
134,388
172,713
Total Eksposur Neraca Total On Balance Sheet Exposure
106
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Administrative Account Transaction of Commitment/ Contingencies Liabilities Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
1,747
12,047
-
-
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral
-
-
2,795
-
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
70 Manajemen Resiko Risk Management
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 / 31 December 2012 Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (MRK) Impact 45%
50%
75%
100%
150%
Lainnya Others
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
ATMR RWA
Beban Modal Capital Charges
(13)
(14)
-
-
-
-
-
-
-
-
29,632
-
-
-
14,816
1,630
-
-
-
-
-
-
-
-
146,433
-
-
-
458,782
50,466
-
-
-
-
-
116,121
12,773
-
-
-
2,632,298
-
2,632,298
289,553
-
12,715
-
-
-
6,358
699
-
-
3,783,308
-
-
2,837,481
312,123
-
197,833
-
2,764,835
-
2,866,412
315,305
-
-
-
10,991
33,274
60,902
6,699
-
-
-
626,691
3,972
632,649
69,591
-
-
-
-
-
-
-
-
-
386,613
3,783,308
6,034,815
37,246
-
9,625,819
1,058,839
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,409
265
-
-
-
-
-
978
108
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
107
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Bank secara Individual (lanjutan) Disclosure of Net Receivable Based on Risk Weighted after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact Bank (continuation) 31 Desember 2012 Kategori Portofolio Portfolio Category
No
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak 0%
35%
40%
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with Commercial Property
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee/Retirement Loan
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
7,972
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
72,098
25,980
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
-
-
-
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Business Unit (if any)
-
-
-
-
81,817
38,027
2,795
-
448,077
-
-
-
Total Eksposur TRA Total Administrative Account Transaction Exposure C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Counterparty Credit Risk Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
-
32,855
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi Receivable from Corporate
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Business Unit (if any)
-
-
-
-
448,077
32,855
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total Counterparty Credit Risk Exposure
108
20%
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
70 Manajemen Resiko Risk Management
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 December 2012 ATMR RWA
Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (MRK) Impact 45%
50%
75%
100%
Lainnya Others
150%
Beban Modal Capital Charges
-
-
-
223,758
-
223,758
24,613
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12,077
-
-
9,058
996
-
38,188
-
333,767
-
358,057
39,386
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
38,188
12,077
557,525
-
-
594,260
65,368
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
56,568
-
-
-
34,856
3,834
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
262
-
262
29
-
-
-
-
-
-
-
-
-
56,568
-
262
-
-
35,118
3,863
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
109
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Disclosure of Net Receivable Based on Risk Weighted after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact Bank Consolidated with Subsidiary 31 Desember 2012 Kategori Portofolio Portfolio Category
No
(1)
(2)
A
Eksposur Neraca On Balance Sheet Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
2
0%
20%
35%
40%
(3)
(4)
(5)
(6)
942,431
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
554
1,927,826
-
-
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral
-
-
134,388
172,713
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with Commercial Property
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee/Retirement Loan
100
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
20,976
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
190,637
13,300
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
-
-
-
-
11
Aset Lainnya Other Asset
222,150
-
-
-
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Business Unit (if any)
-
-
-
-
1,376,848
1,941,126
134,388
172,713
Total Eksposur Neraca Total on Balance Sheet Exposure
110
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
70 Manajemen Resiko Risk Management
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta rupiah) (in million Rupiah) 31 December 2012 Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact 45%
50%
75%
100%
150%
Lainnya Others
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
ATMR RWA
Beban Modal Capital Charges
(13)
(14)
-
-
-
-
-
-
-
-
29,632
-
-
-
14,816
1,630
-
-
-
-
-
-
-
-
146,433
-
-
-
458,782
50,466
-
-
-
-
-
116,121
12,773
-
-
-
2,632,298
-
2,632,298
289,553
-
12,715
-
-
-
6,358
699
-
-
3,783,308
-
-
2,837,481
312,123
-
197,833
-
2,764,835
-
2,866,412
315,305
-
-
-
10,991
33,274
60,902
6,699
-
-
-
627,639
3,972
633,597
69,696
-
-
-
-
-
-
-
-
-
386,613
3,783,308
6,035,763
37,246
-
9,626,767
1,058,944
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
111
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Konso Disclosure of Net Receivable Based on Risk Weighted after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact - Bank Consolidated with Sub 31 Desember 2012 Kategori Portofolio Portfolio Category
No
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak 0%
35%
40%
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Administrative Account Transaction of Commitment/ Contingencies Liabilities Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
1,747
12,047
-
-
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral
-
-
2,795
-
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with Commercial Property
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee/Retirement Loan
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
7,972
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
72,098
25,980
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
-
-
-
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Business Unit (if any)
-
-
-
-
81,817
38,027
2,795
-
448,077
-
-
-
Total Eksposur TRA Total Administrative Account Transaction Exposure C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Counterparty Credit Risk Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
-
32,855
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi Receivable from Corporate
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Business Unit (if any)
-
-
-
-
448,077
32,855
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total Counterparty Credit Risk Exposure
112
20%
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
70 Manajemen Resiko Risk Management
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta rupiah) (in million Rupiah)
lidasi dengan Perusahaan Anak (lanjutan) sidiary (continuation) 31 December 2012 ATMR RWA
Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact 45%
50%
75%
100%
Lainnya Others
150%
Beban Modal Capital Charges
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,409
265
-
-
-
-
-
978
108
-
-
-
223,758
-
223,758
24,613
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12,077
-
-
9,058
996
-
38,188
-
333,767
-
358,057
39,386
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
38,188
12,077
557,525
-
-
594,260
65,368
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
56,568
-
-
-
34,856
3,834
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
262
-
262
29
-
-
-
-
-
-
-
-
-
56,568
-
262
-
-
35,118
3,863
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
113
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual Disclosure of Net Receivable and Credit Risk Mitigation Techniques - Bank Kategori Portofolio Portfolio Category
No
(1)
Tagihan Bersih Net Receivable
(2)
(3)
A
Eksposur Neraca On Balance Sheet Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with commercial property
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee/Retirement Loan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
3,804,284
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
3,166,605
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
11
Aset Lainnya Other Asset
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Business Unit (if any)
942,431 29,632
2,074,813 307,101 2,632,298 12,815
44,265 852,813 Total Eksposur Neraca Total on Balance Sheet Exposure
114
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
-
13,867,057
70 Manajemen Resiko Risk Management
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 / 31 December 2012 Bagian Yang Dijamin Dengan / Guaranteed Part Agunan Collateral
Garansi Guarantee
Asuransi Kredit Credit Insurance
Lainnya Others
(4)
(5)
(6)
(7)
Bagian Yang Tidak Dijamin Non-guaranteed Part (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]
-
-
-
942,431
-
-
-
29,632
-
-
-
-
554
-
-
2,074,259
-
-
-
307,101
-
-
-
2,632,298
100
-
-
12,715
20,976
-
-
3,783,308
203,937
-
-
2,962,668
-
-
-
44,265
-
-
-
852,813
-
-
-
-
-
225,567
-
-
-
13,641,490
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
115
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual (lanjutan) Disclosure of Net Receivable and Credit Risk Mitigation Techniques - Bank (continuation) Kategori Portofolio Portfolio Category
No
B
Eksposur Kewajiban Komitmen /Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif Administrative Account Transaction of Commitment / Contingencies Liabilities Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with commercial property
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee/Retirement Loan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Business Unit (if any)
-
13,794 2,795 223,758 20,049 470,033
Total Eksposur TRA Total Administrative Account Transaction Exposure
730,429
C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Counterparty Credit Risk Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
6
Tagihan kepada Korporasi Receivable from Corporate
7
448,077
89,423
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Business Unit (if any)
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
262 -
Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total Counterparty Credit Risk Exposure
116
Tagihan Bersih Net Receivable
537,762
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 / 31 December 2012 Bagian Yang Dijamin Dengan / Guaranteed Part Agunan Collateral
Garansi Guarantee
Asuransi Kredit Credit Insurance
Bagian Yang Tidak Dijamin Non-guaranteed Part
Lainnya Others
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,747
-
-
12,047
-
-
-
2,795
-
-
-
223,758
-
-
-
-
7,972
-
-
12,077
98,078
-
-
371,955
-
-
-
-
-
-
-
-
-
107,797
-
-
-
622,632
-
-
-
448,077
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
89,423
-
-
-
-
-
-
-
262
-
-
-
-
-
-
-
-
-
537,762
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
117
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 4.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Disclosure of Net Receivable and Credit Risk Mitigation Techniques - Bank Consolidated with Subsidiary
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1)
(2)
Tagihan Bersih Net Receivable (3)
A
Eksposur Neraca On Balance Sheet Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from other Bank
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with Commercial Property
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee and Retirement Loan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
3,804,284
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
3,166,605
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
11
Aset Lainnya Other Asset
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Business Unit (if any)
942,431 29,632
2,074,813 307,101 2,632,298 12,815
44,265 853,761 Total Eksposur Neraca Total On Balance Sheet Exposure
118
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
-
13,868,005
70 Manajemen Resiko Risk Management
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 / 31 December 2012 Bagian Yang Dijamin Dengan / Guaranteed Part Agunan Collateral
Garansi Guarantee
Asuransi Kredit Credit Insurance
Lainnya Others
(4)
(5)
(6)
(7)
Bagian Yang Tidak Dijamin Non Guaranteed Part (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]
-
-
-
942,431
-
-
-
29,632
-
-
-
-
554
-
-
2,074,259
-
-
-
307,101
-
-
-
2,632,298
100
-
-
12,715
20,976
-
-
3,783,308
203,937
-
-
2,962,668
-
-
-
44,265
-
-
-
853,761
-
-
-
-
-
225,567
-
-
-
13,642,438
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
119
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 4.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (lanjutan) Disclosure of Net Receivable and Credit Risk Mitigaion Techniques - Bank Consolidated with Subsidiary (continuation) Kategori Portofolio Portfolio Category
No
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif Administrative Account Transaction of Commitment/ Contingencies Liabilities Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with Commercial Property
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee and Retirement Loan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Business Unit (if any)
-
13,794 2,795 223,758 20,049 470,033
Total Eksposur TRA Total Administrative Account Transaction Exposure
730,429
C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Counterparty Credit Risk Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
6
Tagihan kepada Korporasi Receivable from Corporate
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure in Syariah Business Unit (if any)
448,077
89,423
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
262 -
Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total Counterparty Credit Risk Exposure
120
Tagihan Bersih Net Receivable
537,762
70 Manajemen Resiko Risk Management
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 / 31 December 2012 Bagian Yang Dijamin Dengan / Guaranteed Part Agunan Collateral
Garansi Guarantee
Asuransi Kredit Credit Insurance
Bagian Yang Tidak Dijamin Non Guaranteed Part
Lainnya Others
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,747
-
-
12,047
-
-
-
2,795
-
-
-
223,758
-
-
-
-
7,972
-
-
12,077
98,078
-
-
371,955
-
-
-
-
-
-
-
-
-
107,797
-
-
-
622,632
-
-
-
448,077
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
89,423
-
-
-
-
-
-
-
262
-
-
-
-
-
-
-
-
-
537,762
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
121
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
Paparan Risiko Sekuritisasi Aset Hingga akhir tahun 2012, Bank tidak melakukan sekuritisasi aset sehingga tidak memiliki paparan risiko dari segi sekuritisasi.
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Exposure to Assets Securitisation Risk As of year-end 2012, the Bank did not undertake assets securitisation, and therefore had no exposure to securitisation risk.
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual Calculation Risk Weighted Assets Credit Risk Standardised Approach - Bank Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca - Bank Secara Individual Disclosure of Asset Exposure in on Balance Sheet - Bank
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1)
(2)
1
Tagihan kepada Pemerintah Receivable from Government
2
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
3
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with Commercial Property
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee/Retirement Loan
8
31 Desember 2012 31 December 2012 ATMR sebelum ATMR setelah MRK MRK RWA before CRM RWA after CRM
Tagihan Bersih Net Receivable (3)
(4)
(5)
942,431
-
-
29,632
14,816
14,816
-
-
-
2,074,813
459,059
458,782
307,101
116,121
116,121
2,632,298
2,632,298
2,632,298
12,815
6,408
6,358
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
3,804,284
2,853,213
2,837,481
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
3,166,605
3,067,689
2,866,412
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
44,265
60,902
60,902
11
Aset Lainnya Other Asset
852,813
-
632,649
13,867,057
9,210,506
9,625,819
TOTAL
122
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Disclosure Administrative Account of Commitment/Contingencies Liabilities Exposure
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1)
(2)
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 31 December 2012 ATMR sebelum ATMR setelah MRK MRK RWA before CRM RWA after CRM
Tagihan Bersih Net Receivable (3)
(4)
(5)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
13,794
3,283
2,409
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)
2,795
978
978
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with Commercial Property
223,758
223,758
223,758
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee/Retirement Loan
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
20,049
15,037
9,058
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
470,033
450,939
358,057
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
-
-
-
730,429
693,995
594,260
TOTAL
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
123
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan Disclosure of Counterparty Credit Risk Exposure
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
31 Desember 201 31 December 2012 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1)
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
2
Tagihan Bersih Net Receivable
ATMR sebelum MRK RWA before CRM
ATMR setelah MRK RWA after CRM
(3)
(4)
(5)
448,077
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
89,423
34,856
34,856
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
262
262
262
537,762
35,118
35,118
TOTAL
Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen Disclosure of Credit Risk Exposure Caused by Settlement Risk NIHIL / NIL
Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi Disclosure of Securitisation Exposure NIHIL / NIL
Tabel 6.1.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Disclosure of Exposure in Syariah Unit (if any) NIHIL / NIL
Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Disclosure of Total Credit Risk Measurement
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 31 December 2012
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL RWA OF CREDIT RISK TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL TOTAL CAPITAL DEDUCTION FACTOR
124
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
10,255,197 -
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Calculation Risk Weighted Assets Credit Risk Standardised Approach - Bank Consolidated with Subsidiary Tabel 6.2.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca Disclosure On Balance Sheet Asset Exposure
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 31 December 2012
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
(1)
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with Commercial Property
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee/Retirement Loan
8
Tagihan Bersih ATMR sebelum ATMR setelah Net Receivable MRK MRK RWA before RWA after CRM CRM (3)
(4)
(5)
942,431
-
-
29,632
14,816
14,816
-
-
-
2,074,813
459,059
458,782
307,101
116,121
116,121
2,632,298
2,632,298
2,632,298
12,815
6,408
6,358
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
3,804,284
2,853,213
2,837,481
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
3,166,605
3,067,689
2,866,412
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
44,265
60,902
60,902
11
Aset Lainnya Other Asset
853,761
-
633,597
13,868,005
9,210,506
9,626,767
TOTAL
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
125
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
Tabel 6.2.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Disclosure Administrative Account Transaction of Commitment/Contingencies Liabilities Exposure
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 31 December 2012
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
(1)
(2)
(3)
ATMR sebelum ATMR setelah MRK MRK RWA before RWA after CRM CRM (4)
(5)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
13,794
3,283
2,409
5
Kredit Beragunan Rumah Tinggal Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)
2,795
978
978
6
Kredit Beragunan Properti Komersial Loan Secured with Commercial Property
223,758
223,758
223,758
7
Kredit Pegawai atau Pensiunan Employee/Retirement Loan
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
20,049
15,037
9,058
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
470,033
450,939
358,057
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Matured Receivable
-
-
-
730,429
693,995
594,260
TOTAL
126
Tagihan Bersih Net Receivable
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
Tabel 6.2.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Disclosure Counterparty Credit Risk Exposure
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 31 December 2012
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
(1)
Tagihan Bersih Net Receivable
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivable from Government
2
ATMR sebelum MRK RWA before CRM
ATMR setelah MRK RWA after CRM
(4)
(5)
(3) 448,077
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivable from Public Sector Entity
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivable from Other Bank
89,423
34,856
34,856
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi Receivable from Corporate
262
262
262
537,762
35,118
35,118
TOTAL
Tabel 6.2.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk) Disclosure of Credit Risk Exposure Caused by Settlement Risk NIHIL / NIL
Tabel 6.2.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi Disclosure of Securitization Exposure NIHIL / NIL
Tabel 6.2.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Disclosure of Exposure in Syariah (if any) NIHIL / NIL
Tabel 6.2.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Disclosure of Total Credit Risk Measurement
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 31 December 2012
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL RWA OF CREDIT RISK TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL TOTAL CAPITAL DEDUCTION FACTOR
10,256,145 -
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
127
4 Profil Perusahaan Company Profile
128
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
RISIKO PASAR
MARKET RISK
Risiko Pasar timbul sebagai akibat perubahaan nilai tukar uang, tingkat suku bunga, dan harga komoditas yang diperdagangkan. Umumnya Risiko Pasar sangat berpengaruh terhadap kinerja Divisi Tresuri. Pengelolaan Risiko Pasar oleh Bank dilakukan secara terstruktur dan menyeluruh melibatkan peran aktif Dewan Komisaris dan Direksi melalui berbagai komite yang meliputi Asset & Liabilitiy Committee (ALCO), Executive Risk Committee (ERC), Risk Oversight Committee (ROC), dan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dan ROC beranggotakan para Komisaris dimana pada ROC salah satu Komisaris Independen menjadi Ketua dari komite tersebut.
Market Risk arises as a result of changes in currency exchange rates, interest rates, and prices of traded commodities. In general, the performance of the Treasury Division is particularly vulnerable to Market Risk. The management of Market Risk by the Bank is done in a structured and comprehensive manner involving the active roles of the Board of Commissioners and Board of Directors through various committees comprising of the Asset & Liabilitiy Committee (ALCO), Executive Risk Committee (ERC), Risk Oversight Committee (ROC), and the Board of Commissioners. The Board of Commissioners and ROC both consist of Commissioners, whereby in the ROC one of the Bank’s independent commissioners serves as Chair of the Committee.
Dalam pelaksanaannya Dewan Komisaris dibantu oleh ROC untuk mengkaji antara lain hasil penerapan manajemen Risiko Pasar, permintaan perubahan limit, dan kepatuhan kepada toleransi risiko yang telah ditetapkan. Pemantauan Risiko Pasar dilaksanakan pada level Direksi dibantu oleh ALCO dan ERC yang beranggotakan Direksi dan pejabat eksekutif terkait.
In practice the Board of Commissioners is assisted by the ROC in evaluating the Bank’s implementation of the Market Risk management, requests for limit changes, and compliance to acceptable risk tolerance. Market Risk monitoring is carried at the Directors’ level assisted by ALCO and ERC, the members of which are the Directors and related executive officers of the Bank.
Bank menyusun kebijakan Risiko Pasar yang disetujui pada level Komisaris oleh Dewan Komisaris. Secara berkala, Departemen Manajemen Risiko Pasar (MRM – Market Risk Management) melakukan kaji ulang dan pembaharuan kebijakan Risiko Pasar sesuai dengan perkembangan bisnis dan peraturan terkait yang berlaku. MRM melakukan pemantauan secara harian eksposur Risiko Pasar untuk memastikan bahwa eksposur tersebut tetap berada dalam toleransi risiko yang telah ditetapkan. MRM juga melakukan proses eskalasi untuk pelampauan limit atau pelanggaran atas ketetapan yang telah disetujui di dalam kebijakan Risiko Pasar.
The Bank formulates the policies on Market Risk management that have been approved by the Board of Commissioners. Periodically, the Market Risk Management (MRM) Department reevaluates and renews the policies on Market Risk management in line with the business development and related prevailing regulations. MRM carries out daily monitoring of the Bank’s Market Risk exposures to ensure that such exposures stay within the acceptable risk tolerance of the Bank. MRM also undertakes an escalation process for limit breaches or violations of parameters that have been agreed to in the Market Risk policies.
Peninjauan ulang atas limit-limit yang telah disetujui dilakukan setiap tahunnya bersamaan dengan proses kaji ulang kebijakan Risiko Pasar. Akan tetapi, peninjauan ulang atas limit dapat dilakukan lebih cepat lagi bila terdapat kondisi bisnis atau pasar yang mendukung terjadinya perubahan limit.
Agreed limits are reviewed annually in conjunction with the reevaluation of Market Risk policies. However, reviews on market limits can be expedited if business or market conditions call for a change in those limits.
Bank melakukan identifikasi Risiko Pasar melalui berbagai hal diantaranya melalui analisa produk tresuri baru, analisa sensitivitas, dan stress testing. Secara internal, Bank melakukan pengukuran Risiko Pasar pada posisi trading book dan banking book (risiko perubahan suku bunga pada banking book). Pada posisi trading book, bank menggunakan Posisi Devisa Netto (PDN) sebagai tolak ukur risiko nilai tukar mata uang mengingat Bank membatasi kegiatan trading FX hanya pada transaksi Spot, sementara eksposur lainnya dilakukan lindung nilai secara penuh melalui proses back-to-back. Bank membatasi eksposur pasar yang ditimbulkan dari pergerakan nilai tukar mata uang jauh di bawah eksposur maksimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 20% dari modal bank. Bank menetapkan maksimum eksposur pasar dari pergerakan nilai tukar mata uang sebesar 8% dari modal Bank. Rata-rata eksposur Bank adalah 3% dari modal Bank.
The Bank identifies Market Risk through various means, among other things through analysis of new treasury products, sensitivity analysis and stress testing. Internally, the Bank measures Market Risk on its trading book and banking book (interest rate risk on banking book). On its trading book, the Bank uses Net Open Position (NOP) as a parameter on currency exchange risk as the Bank limits its FX trading only to Spot trading, while other exposures to market risks are fully hedged through backto-back hedging structures. The Bank limits its Market Risk exposures that arise from currency exchange rate movements well below the maximum exposure limit set by Bank Indonesia, which is not more than 20% of total capital. The Bank has set its exposure limit to currency exchange rate risk at 8% of capital. On average, the Bank’s exposure is 3% of its capital.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Sementara eksposur risiko perubahan suku bunga pada buku Bank menggunakan analisa sensitivitas dan interest rate GAP. Dalam hal ini pun, Bank membatasi eksposur sensitivitas suku bunga relatif kecil pada tingkat 2% dari modal Bank. Bank juga melakukan pembatasan atas eksposur surat berharga di mana Bank tidak memperbolehkan eksposur kredit dari surat berharga selain untuk keperluan likuiditas dan investasi. Semua surat berharga yang boleh dimiliki Bank adalah surat berharga yang likuid di mana harga surat berharga tersebut tersedia di pasar dan memiliki peringkat.
Meanwhile, the exposure to interest rate risk on the banking book is mitigated through sensitivity analysis and interest rate GAP. In this case, too, the Bank limits its exposure to interest rate sensitivity at a relatively low 2% of capital. The Bank also limits its exposure to marketable securities risk, in which the Bank refrains from having credit risk exposures to marketable securities other than for the purposes of liquidity management and investment. All marketable securities purchased by the Bank must be liquid with market-quoted prices and duly rated.
Dalam hal mengelola GAP risiko perubahan suku bunga pada buku Bank, Bank menggunakan beberapa strategi untuk memperkecil GAP dan sensitivitas dengan menggunakan Interest Rate Swap (IRS), Cross Currency Swap (CCS), dan menerbitkan Medium Term Notes (MTN). Sehingga perbedaan durasi antara sisi Aset dan sisi Liabilitas dapat diperkecil.
In managing interest rate gapping on its banking book, the Bank employs several strategies to reduce the gap and sentivity by relying on Interest Rate Swap (IRS), Cross Currency Swap (CCS), and issuing Medium Term Notes (MTN). The aim is to reduce the difference in tenors between the assets side and liabilities side.
Bank saat ini belum menggunakan model internal dalam mengukur eksposur Risiko Pasar dan menggunakan Standardized Approach dalam perhitungan beban modal untuk Risiko Pasar. Risiko Pasar yang diperhitungkan dalam beban modal untuk pendekatan standar adalah: 1. Posisi instrumen keuangan dalam trading book yang terekspos risiko perubahan suku bunga. 2. Posisi valuta asing, baik dalam trading book maupun banking book yang terekspos risiko nilai tukar mata uang.
The Bank has not used the internal model to measure Market Risk exposures, and instead relies on the Standardised Approach to calculate the cost of funds under the weight of market risks. The market risks taken into consideration for calculating cost of funds by using the Standardised Approach are as follow: 1. The position of financial instruments in the trading books that are exposed to interest rate risk. 2. The position of foreign currencies, both in the trading book and banking book that are exposed to foreign currency exchange rate risk.
Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar Disclosure of Market Risk with Standardized Method
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 31 December 2012
No
(1) 1
Bank
Jenis Risiko/Risk Type
(2)
Konsolidasi/Consolidated
Beban Modal Capital Charge
ATMR RWA
Beban Modal Capital Charge
ATMR RWA
(3)
(4)
(5)
(6)
Risiko Suku Bunga/Interest Rate Risk a. Risiko Spesifik/Specific Risk
-
-
-
-
b. Risiko Umum/General Risk
-
-
-
-
3,883
48,534
3,883
48,534
2
Risiko Nilai Tukar/Foreign Exchange Risk
3
Risiko Ekuitas/Equity Risk *)
-
-
4
Risiko Komoditas/Comodities Risk *)
-
-
5
Risiko Option/Option Risk
Total
-
-
-
-
3,883
48,534
3,883
48,534
*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud For bank with subsidiary which have risk exposure
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
129
4 Profil Perusahaan Company Profile
130
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
RISIKO OPERASIONAL
OPERATIONAL RISK
Risiko Operasional dapat timbul sebagai akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan kejadian eksternal yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional Bank. Termasuk dalam risiko operasional adalah kemampuan teknologi informasi Bank dalam mendukung kegiatan operasi sehari-hari.
Operational Risk can arise due to inadequate and/or malfunctioning internal processes, human error, system breakdown and external events that can interfere with the operational activities of the Bank. Included in operational risk is the ability of the Bank’s information technology to support daily transactions.
Dengan pertumbuhan Bank yang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan ke depan, Bank melihat pentingnya peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi (TI) dan pembangunan infrastruktur sebagai investasi strategis dalam mendukung pengelolaan operasional yang lebih baik dan menyeluruh. Bank berkeyakinan bahwa investasi maupun langkahlangkah yang dilakukan pada SDM, TI, Infrastruktur dan penerapan manajemen risiko dapat diandalkan dalam mengendalikan dan memitigasi Risiko Operasional Bank.
With the rapid pace of growth of the Bank in recent years and going forward, the Bank places a strong emphasis on enhancement of Human Capital, Information Technology and infrastructure development as a strategic investment to support better overall operational management. The Bank believes that these investments and measures that are taken in Human Capital, IT, Infrastructure as well as the implementation of risk management, can be counted upon to manage and mitigate the Bank’s Operational Risks.
Pemantauan dan pengawasan terhadap pengelolaan Risiko Operasional dilakukan oleh Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko, dan oleh Direksi melalui Executive Risk Committee (ERC), dan Integrity Committee. Rapat Komite Pemantau Risiko, Executive Risk Committee, dan Integrity Committee dilakukan secara berkala dan mencakup pembahasan atas pengelolaan Risiko Operasional Bank.
The monitoring and oversight on the management of Operational Risks are carried out by the Commissioners through the Risk Oversight Committee (ROC) and by the Directors through the Executive Risk Committee (ERC) and the Integrity Committee. Meetings between the ROC, ERC and Integrity Committee are carried out periodically and cover discussions on the management of the Bank’s Operational Risk.
Kejadian Risiko Operasional dilaporkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Upaya pencegahan dan perbaikan telah dan terus dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan peristiwa yang dapat menyebabkan kerugian finansial bagi Bank. Pengendalian internal yang lebih ketat serta pengawasan pada seluruh kegiatan usaha dan operasi Bank telah dilaksanakan dan didukung oleh Direksi dengan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris.
Incidents of Operational Risks are reported to the Directors and Commissioners. Efforts to mitigate the risk and improve conditions are continuously carried out in order to anticipate potential events that could lead to a financial loss for the Bank. More stringent internal controls and oversight over all aspects of the Bank’s operations have been carried out and supported by the Directors with active oversight by the Commissioners.
Departemen Risiko Operasional beroperasi secara independen dan melapor langsung kepada Chief Risk Officer. Departemen ini bertanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko operasional yang telah ditetapkan, dan bahwasanya risiko tersebut dikelola dalam batasan Risk Appetite Statement Bank.
The Department of Operational Risk operates independently and reports directly to the Chief Risk Officer. The Department is responsible for ensuring that operational risk management policies are implemented properly, and that the risk is managed within the Risk Appetite Statement of the Bank.
Dalam mendukung proses identifikasi, penilaian/ pengukuran, eskalasi, pemantauan dan pelaporan, Bank menerapkan beberapa sistem dan perangkat yang mendukung proses tersebut, antara lain: Fraud Risk Self Assessment (FRSA), Risk & Control Self Assessment (RCSA), Control Testing, Operational Risk incident loss management, Business Continuity Management (BCM) dan Disaster Recovery Planning (DRP).
In support of the identification, assessment/ measurement, escalation, monitoring and reporting, the Bank implements a number of systems and tools that support the process, namely: Fraud Risk Self Assessment (FRSA), Risk & Control Self Assessment (RCSA), Control Testing, Operational Risk incident loss management, Business Continuity Management (BCM) and Disaster Recovery Planning (DRP).
Sebagai bagian dari peningkatan kesadaran akan Risiko Operasional, Bank memberikan pelatihan Code of Conduct and Risk Awareness kepada seluruh staf secara berkelanjutan serta melakukan pelatihan dan sharing session terkait dengan pengelolaan risiko operasional.
As part of the efforts to increase the awareness of Operational Risk, the Bank provides continuous training on Code of Conduct and Risk Awareness to all staffs of the Bank and also carries out training and sharing sessions with respect to operational risk management.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual Disclosure of Operational Risk Quantitative - Bank
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
31 Desember 2012/31 December 2012 No
Pendekatan Yang Digunakan Approach Type
(1)
(2)
1
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) Gross Income (Last 3 Years Average)
Beban Modal Capital Expense
ATMR RWA
(3)
(4)
(5)
Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach
791,901
118,785
1,484,815
Total
791,901
118,785
1,484,815
Tabel 8.1.b. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Disclosure of Operational Risk Quantitative - Bank Consolidated with Subsidiary
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
31 Desember 2012/31 December 2012 No
Pendekatan Yang Digunakan Approach Type
(1)
(2)
1
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) Gross Income (Last 3 Years Average)
Beban Modal Capital Expense
ATMR RWA
(3)
(4)
(5)
Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach
794,010
119,102
1,488,769
Total
794,010
119,102
1,488,769
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
131
4 Profil Perusahaan Company Profile
132
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
RISIKO LIKUIDITAS
LIQUIDITY RISK
Risiko Likuiditas timbul sebagai akibat adanya kemungkinan Bank tidak mampu membayar kewajiban keuangannya kepada pihak ketiga pada saat jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset lancar berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Bank senantiasa menjaga tingkat likuiditas yang cukup sepanjang waktu sehingga posisi arus kas dan ketersediaan aset lancar berkualitas tinggi untuk memenuhi kewajiban keuangan Bank dan regulasi dapat terpenuhi, baik dalam kondisi normal maupun kondisi krisis.
Liquidity Risk arises from the possibility that the Bank may not be able to meet its financial obligation to a third party upon maturity from financial sources of cash flow and/or from high quality liquid assets that can be pledged, without disrupting the financial activities and condition of the Bank. The Bank endeavours to maintain high quality liquid assets in order to be able to meet its financial obligations and regulations at all times, whether under normal conditions or crisis conditions.
Pengelolaan Risiko Likuiditas dilakukan secara holistik dengan melibatkan seluruh aspek dari neraca Bank dengan pembahasan posisi likuiditas Bank dilakukan secara mingguan dan dihadiri oleh divisi pendanaan, pinjaman, tresuri, keuangan, dan manajemen risiko. Pembahasan pada level ini dilakukan secara detil dan teknis yang menghasilkan rekomendasi kepada manajemen untuk pengelolaan risiko likuiditas. Pembahasan ini dilakukan pada level di bawah Asset & Liability Committee (ALCO) yaitu Working ALCO (WALCO). ALCO yang berada pada level Direksi akan memberikan persetujuan atas rekomendasi yang diberikan oleh WALCO sesuai dengan otorisasi yang dimiliki oleh ALCO. Apabila rekomendasi WALCO tersebut berada di luar wewenang ALCO, rekomendasi tersebut diteruskan kepada Executive Risk Commitee (ERC) untuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris.
The management of Liquidity Risk is carried out holistically by involving all aspects of the Bank’s balance sheet, while deliberations on the liquidity position of the Bank are undertaken weekly and attended by divisions of funding, lending, treasury, finance and risk management. Deliberations at this level is carried out in technical details that produce recommendations presented to Management for managing liquidity risks. These deiberations involve one level below the Assets and Liabilities Committee (ALCO), namely Working ALCO (WALCO). ALCO, which operates at the level of Directors will give its approval on the recommendations provided by WALCO if they are within the scope of authority of ALCO to do so. If the recommendations by WALCO fall outside of ALCO’s authority, the recommendations will then be forwarded to the Executive Risk Committee (ERC) for the approval of the Board of Commissioners.
Dalam mengelola Risiko Likuiditas, Bank menetapkan beberapa ketentuan yang harus dipenuhi antara lain kepemilikan atas aset lancar berkualitas tinggi, menetapkan definisi aset berkualitas tinggi, menetapkan limit liquidity gap, yaitu hasil analisa paparan terhadap arus kas atas kondisi krisis, dimana Bank harus mampu mempertahankan arus kas positif pada hari pertama hingga hari ke lima. Dalam metode ini, Bank melakukan simulasi run-off dana pihak ketiga dan juga situasi dimana wholesale funding tidak diperpanjang. Run-off ditetapkan dari hasil analisa behaviour deposan dan mengacu kepada BASEL II. Hasil analisa ini digunakan sebagai dasar penentuan tingkat likuiditas yang perlu dijaga oleh Bank. Bila hasil analisanya menunjukkan angka yang lebih rendah dari ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM), maka Bank memastikan memenuhi ketentuan GWM. Namun bila hasil analisa menunjukkan angka yang lebih tinggi dari ketentuan GWM, maka Bank akan memenuhi kebutuhan likuiditas berdasarkan hasil analisa tersebut. Analisa tingkat kebutuhan likuiditas Bank dilakukan secara berkala sekurangkurangnya setahun sekali. Dalam pelaksanaannya, Bank selalu memenuhi kewajiban GWM, baik itu GWM Primer maupun Sekunder.
In managing Liquidity Risk, the Bank has set certain criteria to be met, among other things the requirement to hold only liquid assets of high quality, to set the definition of high quality assets, determine the limit liquidity gap, which is an analysis over the exposure to the Bank’s cash flows arising from a crisis condition, where the Bank needs to be able to maintain positive cash flows on day-one to day-five into the crisis. In this method, the Bank undertakes a run-off simulation of third-party funds as well as the situation where a large wholesale funding is not rolled over. The run-off is set upon an anlysis of the behavioural pattern of depositors in line with BASEL II. The results of the anlysis are then used as the basis for the Bank to determine the level of liquidity it should maintain. If the results show a figure that is lower than the Statutory Reserves Requirement, then the Bank is assured that it meets that requirement. If, on the other hand, the result is higher than the requirement, the Bank will have to meet its liquidity needs based on the result of analysis. The analysis on the required liquidity level of the Bank is carried at least once a year. In practice, the Bank always meets its Statutory Reserves Requirement, both primary and secondary reserves.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Pemantauan atas posisi likuiditas Bank dilakukan setiap hari oleh departemen Market Risk Management dan setiap pelampauan limit dilaporkan langsung ke Manajemen sesuai dengan proses eskalasi yang tertuang dalam kebijakan Likuiditas dan Pendanaan.
Monitoring on the liquidity position of the Bank is carried out daily by the Department Market Risk Management and if limits are exceded, the report goes directly to Management in line with the escalation procedure in the Bank’s policies on Liquidity and Funding.
Sementara kondisi krisis global yang bersifat sistemik tidak dijadikan dasar pengelolaan harian risiko likuiditas Bank namun dikelola dalam rencana Contingency Funding Plan Bank. Semua hal tersebut di atas tertuang dalam kebijakan Risiko Likuiditas dan Pendanaan, dan Contingency Funding Plan. Dalam kebijakan Risiko Likuiditas, ditetapkan limit dan parameter yang digunakan dalam memantau posisi likuiditas Bank. Kebijakan tersebut dikaji ulang secara berkala setiap tahun sekali. Selain itu, Bank juga menetapkan beberapa key indicators yang dijadikan sebagai peringatan dini bagi Bank atau Early Warning Indicator (EWI) yang menginformasikan lebih dini kepada Manajemen jika terjadi pemburukan situasi yang berpotensial membahayakan posisi likuiditas Bank.
Meanwhile, the global crisis condition that is systemic in nature is not considered as a basis for the daily management of the Bank’s Liquidity Risk. Instead, it is addressed in the Bank’s Contingency Funding Plan. All of this is contained in the Bank’s policies on the risks associated with liquidity and funding and the Contingency Funding Plan. In the liquidity risk policy, the Bank has set the limit and parameter for the liquidity position of the Bank. This policy is reviewed periodically at least once a year. In addition, the Bank has also set several key indicators that will seve as an early warning indicator (EWI) that can provide advance information to Management on deteriorating situation that could pose a risk to the Bank’s liquidity position.
Berikut adalah profil EWI Bank pada akhir tahun 2012:
The following is the Bank’s EWI profile as of year-end 2012:
Alert Tiger
Latest
Trigger level
Trigger level
Note
PTBC Liquidity Early Warning Loan to Deposit Ratio (All CCY) Loan to Deposit Ratio (Rp)
80.2%
95%
>95%(All Ccy)
Not trigger
121.2%
140%
>140%(Rp)
Not trigger
Net Interbank Borrowing Ratio (All CCY)
0.0%
10%
>10%(All Ccy)
Not trigger
Net Interbank Borrowing Ratio (Rp)
1.4%
20%
>20%(Rp)
Not trigger
Undrawn Facility Ratio
8.4%
15%
>15%(Rp)
Not trigger
Top Depositors Concentration Ratio
7.8%
20%
>20%(All Ccy)
Not trigger
31.0%
40%
>40%
Not trigger
Positive
Negative
Negative in day 1 and or 5 days cumulative
Not trigger
Swap Funding Ratio 5 Day Name Crisis Level
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
133
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual Disclosure of Maturity Profile Rupiah - Bank
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 31 December 2012
Pos-Pos Accounts
No
(1) I
(2)
Saldo Balance
>1 bln s.d >3 bln s.d >6 bln s.d <1 bulan 3 bln 6 bln 12 bln >12 bln <1 month >1 month to >3 month to >6 month to >12 month 3 month 6 month 12 month
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
NERACA ON BALANCE SHEET A
Aset Assets 1
Kas Cash
154,481
154,481
-
-
-
-
2
Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
565,195
565,195
-
-
-
-
3
Penempatan pada bank lain Placement with other Bank
116,415
16,415
100,000
-
-
-
4
Surat Berharga Securities
-
-
-
-
-
-
5
Kredit yang diberikan Loans
8,655,256
95,929
120,364
80,549
6
Tagihan lainnya Other Receivables
478,117
33,095
445,022
-
-
-
7
Lain-lain Others
190,177
190,177
-
-
-
-
10,159,641
1,055,292
665,386
80,549
4,060,288 2,332,800
293,730
52,386
29,142
Total Aset / Total Assets
B
134
Jatuh tempo Maturity Period
1,141,161 7,217,253
1,141,161 7,217,253
Kewajiban Liabilities 1
Dana Pihak Ketiga Third Party Fund
2
Kewajiban Pada Bank Indonesia Liabilities with Bank Indonesia
6,768,346
-
-
-
-
-
-
3
Kewajiban Pada Bank Lain Borrowing with Other Bank
312,119
292,119
20,000
-
-
-
4
Surat Berharga yang Diterbitkan Issued Securities
348,845
-
-
-
-
348,845
5
Pinjaman yang Diterima Loans Received
-
-
-
-
-
-
6
Kewajiban lainnya Other Payables
-
-
-
-
-
-
7
Lain-lain Others
268,678
267,849
-
-
-
829
52,386
378,816
Total Kewajiban / Total Liabilities
7,697,988
4,620,256 2,352,800
293,730
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca Difference Assets and Liabilities On Balance Sheet
2,461,653 (3,564,964) (1,687,414)
(213,181)
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
1,088,775 6,838,437
70 Manajemen Resiko Risk Management
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual (lanjutan) Disclosure of Maturity Profile Rupiah - Bank (continuation)
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
31 Desember 2012 31 December 2012 No
Pos-Pos Accounts
(1)
(2)
II
Jatuh tempo Maturity Period Saldo Balance
(3)
>1 bln s.d >3 bln s.d >6 bln s.d <1 bulan 3 bln 6 bln 12 bln >12 bln <1 month >1 month to >3 month to >6 month to >12 month 3 month 6 month 12 month (4)
(5)
(6)
(7)
(8)
REKENING ADMINISTRATIF ADMINISTRATION ACCOUNT A
Tagihan Rekening Administratif Off Balance Sheet Receivable 1
Komitmen Commitment
90,000
-
-
-
-
90,000
2
Kontijensi Contingencies
9,460
9,460
-
-
-
-
99,460
9,460
-
-
-
90,000
1,758,425
-
238
2,717
46,952
1,513
-
-
1,805,377
1,513
238
2,717
408,952 1,391,957
(1,705,917)
7,947
(238)
(2,717)
(408,952) (1,301,957)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
755,736 (3,557,017) (1,687,652)
(215,898)
679,823 5,536,480
Selisih Kumulatif Cummulative Difference
(3,557,017) (5,244,669)
Total Tagihan Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Receivable
B
Kewajiban Rekening Administratif Off Balance Sheet Liabilities 1
Komitmen Commitment
2
Kontijensi Contingencies
Total Kewajiban Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Liabilities
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Difference Off Balance Sheet Receivable and Liabilities
407,722 1,347,748 1,230
(5,460,567) (4,780,744)
44,209
755,736
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
135
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
Tabel 9.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Disclosure of Maturity Profile Rupiah - Bank Consolidated with Subsidiary
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
31 Desember 2012 31 December 2012 Pos-Pos Accounts
No
(1) I
(2)
Saldo Balance
>1 bln s.d >3 bln s.d >6 bln s.d 3 bln 6 bln 12 bln >12 bln >1 month to >3 month to >6 month to >12 month 3 month 6 month 12 month
<1 bulan <1 month
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
NERACA ON BALANCE SHEETS A
Aset Assets 1
Kas Cash
154,481
154,481
-
-
-
-
2
Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
565,195
565,195
-
-
-
-
3
Penempatan pada Bank lain Placement with Other Bank
116,415
16,415
100,000
-
-
-
4
Surat Berharga Securities
-
-
-
-
-
-
5
Kredit yang diberikan Loans
8,655,256
95,929
120,364
80,549
1,141,161
7,217,253
6
Tagihan lainnya Other Receivables
478,117
33,095
445,022
-
-
-
7
Lain-lain Others
191,742
191,742
-
-
-
-
10,161,206
1,056,857
665,386
80,549
1,141,161
7,217,253
6,736,281
4,028,223
2,332,800
293,730
52,386
29,142
Total Aset / Total Assets
B
136
Jatuh tempo Maturity Period
Kewajiban Liabilities 1
Dana Pihak Ketiga Third Party Fund
2
Kewajiban Pada Bank Indonesia Liabilities with Bank Indonesia
-
-
-
-
-
-
3
Kewajiban Pada Bank Lain Borrowing with Other Bank
312,119
292,119
20,000
-
-
-
4
Surat Berharga yang Diterbitkan Issued Securities
348,845
-
-
-
-
348,845
5
Pinjaman yang Diterima Loans Received
-
-
-
-
-
-
6
Kewajiban lainnya Other Payables
-
-
-
-
-
-
7
Lain-lain Other
268,760
267,931
-
-
-
829
Total Kewajiban / Total Liabilities
7,666,005
4,588,273
2,352,800
293,730
52,386
378,816
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca Difference Assets and Liabilities in On Balance Sheet
2,495,201
(3,531,416) (1,687,414)
(213,181)
1,088,775
6,838,437
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
Tabel 9.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (lanjutan) Disclosure of Maturity Profile Rupiah - Bank Consolidated with Subsidiary (continuation)
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
31 Desember 2012 31 December 2012 Pos-Pos Accounts
No
II
Jatuh tempo Maturity Period Saldo Balance
>1 bln s.d >3 bln s.d >6 bln s.d 3 bln 6 bln 12 bln >12bln >1 month to >3 month to >6 month to >12 month 3 month 6 month 12 month
<1 bulan <1 month
REKENING ADMINISTRATIF ADMINISTRATION ACCOUNT A
Tagihan Rekening Administratif Off Balance Sheet Receivable 1
Komitmen Commitment
90,000
-
-
-
-
90,000
2
Kontijensi Contingencies
9,460
9,460
-
-
-
-
99,460
9,460
-
-
-
90,000
1,758,425
-
238
2,717
407,722
1,347,748
46,952
1,513
-
-
1,230
44,209
1,805,377
1,513
238
2,717
408,952
1,391,957
(1,705,917)
7,947
(238)
(2,717)
(3,523,469) (1,687,652)
(215,898)
Total Tagihan Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Asset
B
Kewajiban Rekening Administratif Off Balance Sheet Liabilities 1
Komitmen Commitment
2
Kontijensi Contingencies
Total Kewajiban Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Liabilities
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Difference Off Balance Sheet Receivables and Liabilities
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif Cummulative Difference
789,284
(3,523,469) (5,211,121)
(408,952) (1,301,957)
679,823
5,536,480
(5,427,019) (4,747,196)
789,284
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
137
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual Disclosure of Maturity Profile Foreign Currency - Bank
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) 31 Desember 2012 31 December 2012
Pos-Pos Accounts
No
(1) I
(2)
Saldo Balance
<1 bulan <1 month
>1 bln s.d >3 bln s.d >6 bln s.d 12 3 bln 6 bln bln >12 bln >1 month to >3 month to >6 month to >12 month 3 month 6 month 12 month
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
67,669
67,669
-
-
-
-
NERACA ON BALANCE SHEETS A
Aset Assets 1
Kas Cash
2
Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
376,530
376,530
-
-
-
-
3
Penempatan pada Bank Lain Placement with Other Bank
1,122,043
1,122,043
-
-
-
-
4
Surat Berharga Securities
811,039
-
-
-
-
811,039
5
Kredit yang Diberikan Loans
1,315,485
-
13,773
324,945
178,589
798,178
6
Tagihan Lainnya Other Receivables
88,014
10,311
1,469
164
-
76,070
7
Lain-lain Others
38,909
38,909
-
-
-
-
3,819,689
1,615,462
15,242
325,109
178,589
1,685,287
4,617,616
3,605,036
859,559
122,382
29,811
828
Total Aset / Total Assets
B
Kewajiban Liabilities 1
Dana Pihak Ketiga Third Party Fund
2
Kewajiban Pada Bank Indonesia Liabilities with Bank Indonesia
-
-
-
-
-
-
3
Kewajiban Pada Bank Lain Borrowing with Other Bank
-
-
-
-
-
-
4
Surat Berharga yang Diterbitkan Issued Securities
-
-
-
-
-
-
5
Pinjaman yang Diterima Loans Received
-
-
-
-
-
-
6
Kewajiban Lainnya Other Payables
-
-
-
-
-
-
7
Lain-lain Others
51,624
50,002
1,467
155
-
-
4,669,240
3,655,038
861,026
122,537
29,811
828
(849,551) (2,039,576)
(845,784)
202,572
148,778
1,684,459
Total Kewajiban / Total Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca Difference Assets and Liabilities in On Balance Sheet
138
Jatuh tempo Maturity Period
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual (lanjutan) Disclosure of Maturity Profile Foreign Currency - Bank (continuation)
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
31 Desember 2012 31 December 2012 Pos-Pos Accounts
No
II
Jatuh tempo Maturity Period Saldo Balance
<1 bulan <1 month
>1 bln s.d >3 bln s.d >6 bln s.d 12 3 bln 6 bln bln >12 bln >1 month to >3 month to >6 month to >12 month 3 month 6 month 12 month
REKENING ADMINISTRATIF ADMINISTRATION ACCOUNT A
Tagihan Rekening Administratif Off Balance Sheet Receivable 1
Komitmen Commitment
2
Kontijensi Contingencies
Total Tagihan Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Asset
B
1,090,444
116,363
2,417
7,914
-
963,750
39,965
39,965
-
-
-
-
1,130,409
156,328
2,417
7,914
-
963,750
Kewajiban Rekening Administratif Off Balance Sheet Liabilities 1
Komitmen Commitment
912,438
138,348
81,651
57,910
10,096
624,433
2
Kontijensi Contingencies
217,238
-
-
-
20,399
196,839
1,129,676
138,348
81,651
57,910
30,495
821,272
733
17,980
(79,234)
(49,996)
(30,495)
142,478
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
(848,818) (2,021,596)
(925,018)
152,576
118,283
1,826,937
Selisih Kumulatif Cummulative Difference
(2,021,596)
(2,946,614)
(2,794,038)
(2,675,755)
(848,818)
Total Kewajiban Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Liabilities
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Difference Off Balance Sheet Receivables and Liabilities
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
139
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
Tabel 9.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Disclosure of Maturity Profile Foreign Currency - Bank Consolidated with Subsidiary
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
(dalam jutaan rupiah) (in million Rupiah)
31 Desember 2012 31 December 2012 Pos-Pos Accounts
No
(1) I
(2)
Saldo Balance
>1 bln s.d >3 bln s.d >6 bln s.d 3 bln 6 bln 12 bln >12 bln >1 month to >3 month to >6 month to >12 month 3 month 6 month 12 month
<1 bulan <1 month
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
67,669
67,669
-
-
-
-
NERACA ON BALANCE SHEETS A
Aset Assets 1
Kas Cash
2
Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
376,530
376,530
-
-
-
-
3
Penempatan pada Bank Lain Placement with Other Bank
1,122,043
1,122,043
-
-
-
-
4
Surat Berharga Securities
811,039
-
-
-
-
811,039
5
Kredit yang Diberikan Loans
1,315,485
-
13,773
324,945
178,589
798,178
6
Tagihan Lainnya Other Receivables
88,014
10,311
1,469
164
-
76,070
7
Lain-lain Others
38,909
38,909
-
-
-
-
3,819,689
1,615,462
15,242
325,109
178,589
1,685,287
4,617,616
3,605,036
859,559
122,382
29,811
828
Total Aset / Total Assets
B
Kewajiban Liabilities 1
Dana Pihak Ketiga Third Party Fund
2
Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities with Bank Indonesia
-
-
-
-
-
-
3
Kewajiban pada Bank Lain Liabilities with Other Bank
-
-
-
-
-
-
4
Surat Berharga yang Diterbitkan Issued Securities
-
-
-
-
-
-
5
Pinjaman yang Diterima Loans Received
-
-
-
-
-
-
6
Kewajiban lainnya Other Payables
-
-
-
-
-
-
7
Lain-lain Others
51,624
50,002
1,467
155
-
-
4,669,240
3,655,038
861,026
122,537
29,811
828
(849,551)
(2,039,576)
(845,784)
202,572
148,778
1,684,459
Total Kewajiban / Total Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca Difference in On Balance Sheet Assets and Liabilities
140
Jatuh tempo Maturity Period
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
Tabel 9.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (lanjutan) Disclosure of Maturity Profile Foreign Currency - Bank Consolidated with Subsidiary (continuation)
311 Corporate Data Data Perusahaan
(dalam jutaan rupiah) (in million Rupiah)
31 Desember 2012 31 December 2012 Pos-Pos Accounts
No
II
Jatuh tempo Maturity Period Saldo Balance
>1 bln s.d >3 bln s.d >6 bln s.d 3 bln 6 bln 12 bln >12 bln >1 month to >3 month to >6 month to >12 month 3 month 6 month 12 month
<1 bulan <1 month
REKENING ADMINISTRATIF ADMINISTRATION ACCOUNT A
Tagihan Rekening Administratif Off Balance Sheet Asset 1
Komitmen Commitment
2
Kontijensi Contingencies
Total Tagihan Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Receivable
B
1,090,444
116,363
2,417
7,914
-
963,750
39,965
39,965
-
-
-
-
1,130,409
156,328
2,417
7,914
-
963,750
Kewajiban Rekening Administratif Off Balance Sheet Liabilities 1
Komitmen Commitment
912,438
138,348
81,651
57,910
10,096
624,433
2
Kontijensi Contingencies
217,238
-
-
-
20,399
196,839
1,129,676
138,348
81,651
57,910
30,495
821,272
733
17,980
(79,234)
(49,996)
(30,495)
142,478
(848,818)
(2,021,596)
(925,018)
152,576
118,283
1,826,937
(2,021,596)
(2,946,614)
(2,794,038)
(2,675,755)
(848,818)
Total Kewajiban Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Liabilities
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Difference Off Balance Sheet Receivables and Liabilities
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif Cummulative Difference
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
141
4 Profil Perusahaan Company Profile
142
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
RISIKO HUKUM
LEGAL RISK
Risiko Hukum dapat timbul sebagai akibat dari adanya tuntutan hukum terhadap Bank, kelemahan aspek yuridis atau dokumentasi hukum Bank yang tidak lengkap dan memadai. Selain itu, risiko ini juga dapat timbul antara lain karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendasari atau kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau agunan yang tidak memadai.
Legal Risk arises as a result of laws suits against the Bank, weaknesses in the judicial aspect or incomplete and inadequate legal documentation by the Bank. In addition, this risk could arise among other things due to a lack of underlying laws and regulations or ineffective contracts, such as weak clauses or inadequate collaterals.
Penerapan manajemen Risiko Hukum Bank adalah sudah cukup memadai sebagaimana dijelaskan pada poin-poin sebagai berikut: • Dewan Komisaris dan Direksi telah terbentuk akan kesadarannya terhadap risiko hukum melalui pelaksanaan Laporan Direksi (BoD Report), Rapat Dewan Komisaris per dua bulanan (BoC Meeting), dan beberapa meeting lainnya seperti rapat Komite Audit, Komite Risiko Eksekutif (Executive Risk Committee), Komite Pengawasan Risiko (Risk Oversight Committee) dan Komite Remunerasi (Remuneration Committee).
The management of Legal Risk by the Bank is deemed adequate as can be seen from the following points:
• Kajian dan pemeriksaan dari pihak independen dipertimbangkan sangatlah penting dalam rangka untuk memastikan proses aktivitas kerja di Departemen Legal telah sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Satuan Kerja Internal Audit (SKAI) juga telah mengadopsi pendekatan berbasis risiko hukum dalam rencana audit tahunan dengan telah mempertimbangkan Risiko Hukum di mana Risiko Hukum juga telah menjadi cakupan pada sebagian besar kajian audit terhadap Bank.
• Reviews and audits by independent parties have ascertained the works and processes at the Legal Department have conformed to prevailing laws and regulations. The Bank’s Internal Audit Unit (IAU) has also adopted a legal risk based approach in its annual audit plans, which also considers legal risks and the fact that Legal Risks comprise a considerable scope of the audit works on the Bank.
• Formulasi terhadap risk appetite dan toleransi risiko telah memadai dan telah beroperasi bersamaan dengan target strategi Bank dan strategi bisnis Bank.
• The formulation of the Bank’s risk appetite and risk tolerance has been adequate and is now used in conjunction with the Bank’s business strategy and goals.
• Jumlah sumber daya pada Departemen Legal telah memadai, sebagaimana bahwa Departemen Legal dibagi dengan 2 (dua) unit, yaitu unit Corporate Legal dan unit Commercial Legal. Corporate Legal adalah unit yang melakukan kajian-kajian terhadap perjanjian Bank dengan pihak ketiga, memberikan opini hukum terkait perjanjian Bank dengan Pihak ketiga, tentang produk Bank dan terhadap kebijakan dan prosedur Bank terkait Produk maupun transaksi Bank dan termasuk menjalankan fungsi sekretaris perusahaan (Corporate Secretary) serta mengenai perikatan lainnya yang merupakan kegiatan non kredit. Commercial Legal (Area Jakarta dan Surabaya) adalah unit yang melakukan kajian-kajian terhadap perjanjianperjanjian kredit dengan Debitur yang memiliki ukuran perusahaan besar di luar area SME dan Consumer (wholesale banking, automotive value chain, trade finance) serta unit ini memberikan opini hukum terkait perjanjian kredit untuk area SME dan Consumer.
• The resources of the Legal Department are considered adequate, with the divison of this department into the Corporate Legal unit and the Commercial Legal unit. Corporate Legal reviews the Bank’s agreements with third parties, provides legal opinions on those agreements as well as on the Bank’s products and policies and procedures with respect to products and services; and includes the function of the Corporate Secretary as well as other binding agreements involving non-credit activities. While Commercial Legal (Jakarta and Surabaya Areas) reviews credit agreements between the Bank and large debtors outside of the SME and Consumer banking (wholesale banking, automotive value chain, trade finance) and provides legal opinion on credit agreements for the SME and Consumer banking segments.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
• The Board of Commissioners and Board of Directors have been made aware of legal risks from the implementation of the BoD report, the bi-monthly meetings of the Board of Commissioners, and other meetings such as the Audit Committee meetings, the Executive Risk Committee meetings and the Risk Oversight Committee meetings and Remuneration Committee meetings.
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
• Kebijakan dan Prosedur Bank telah memadai dan tersedia untuk area manajemen Risiko Hukum bersamaan dengan pelaksanannya yang dimengerti oleh seluruh pengguna di seluruh Bank.
• Policies and procedures of the Bank have been adequate for the area of legal risk management, the implementatation of which are understood by users throughout the Bank.
• Manajemen Risiko Hukum telah memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan kendali terkait Risiko Hukum terhadap segala tindakan Hukum Bank atau seluruh kasus-kasus hukum yang dihadapi Bank seperti proses due diligence terhadap produk Bank baru termasuk dalam mempersiapkan Perjanjian-perjanjian terkait termasuk koordinasi dengan pihak pengacara eksternal yang mewakili Bank dalam proses litigasi. Pemantauan atas performa pengacara eksternal diawasi langsung oleh Kepala Departemen Legal.
• The management of Legal Risk has adequately identified, measured, monitored and controlled all aspects of Legal Risks including all legal discourse of the Bank such as due diligences on new products of the Bank including the preparation of related agreements and coordination with external legal counsel who represents the Bank in litigation processes. The performance of external legal counsel is monitored directly by the Head of the Legal Department.
RISIKO STRATEJIK
STRATEGIC RISK
Bank memiliki strategi bisnis empat pilar yang secara khusus membidik ke empat segmen pasar perbankan di Indonesia yang merupakan mesin pertumbuhan dewasa ini, yaitu segmen UKM, bisnis komersial, konsumer kelas menengah dan Wealth Management. Keempat pilar tersebut dipilih secara cermat yang antara lain juga mempertimbangkan kekuatan dan kemampuan Bank untuk melayani segmen-segmen tersebut secara efektif. Salah satu aspek kunci dari keberhasilan penerapan strategi empat pilar tersebut adalah dukungan permodalan yang kuat. Dari semua hal tersebut diatas, Bank mampu untuk memenuhi aspek-aspek kunci tersebut untuk menerapkan strategi usahanya sesuai rencana.
The Bank has the four pillar business strategy that aims primarily at four banking market segments in Indonesia that currently represent engine of growth, namely the SME segment, commercial business, middle class consumer and Wealth Management. These four pillars were rigorously selected that among other things also considered the strength and ability of the Bank to serve these segment effectively. One of the key aspects in the successful implementation of this four-pillar strategy is the requirement of strong capital. Of all of the above, the Bank is able to fulfil all key aspects in the implementation of its business strategy as planned.
Dalam perkembangannya selama tiga tahun terakhir, strategi bisnis empat pilar tersebut terbukti mampu membawa pertumbuhan Bank secara pesat namun sehat, sebagaimana terlihat dari hasil-hasil usaha maupun kondisi keuangan Bank pada dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012.
In its development over the past three years, the fourpillar business strategy has enabled the Bank to grow rapidly albeit soundly, as seen from its financial condition and results of operations on, and for the year ending, 31 December 2012.
Untuk itu Bank beranggapan tidak memiliki Risiko Stratejik yang berarti.
As such, the Bank believes that it is not exposed to any significant Strategic Risk.
RISIKO KEPATUHAN
COMPLIANCE RISK
Risiko Kepatuhan didefinisikan sebagai risiko atas sanksi hukum, kerugian material keuangan, atau kehilangan reputasi yang mungkin dialami Bank sebagai akibat dari kegagalan Bank untuk mematuhi peraturan perundangundangan yang ada, kebijakan internal, kode etik, dan standar-standar yang berlaku atau praktik yang lazim dilakukan di dalam industri perbankan. Dalam prakteknya, Risiko Kepatuhan terkait juga dengan risiko Bank lainnya, seperti Risiko Pasar, Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Stratejik.
Compliance Risk is defined as the risk of legal indictments, material financial loss, or loss of reputation that could befall the Bank as a result of the Bank’s failure to comply with prevailing laws and regulations, internal policies, code of ethics, prevailing standards or practices in the banking industry. In practice, Compliance Risk is related with other risks of the Bank, such as Market Risk, Credit Risk, Operational Risk and Strategic Risk.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
143
4 Profil Perusahaan Company Profile
144
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Selama tahun 2012, pelaksanaan Risiko Kepatuhan adalah sebagaimana berikut:
Throughout 2012, the management of Compliance Risk are as follows:
Tata Kelola Risiko Secara umum, struktur tata kelola risiko Bank didukung oleh sinergi antara Direksi, Komisaris, dan komitekomite risiko yang melakukan pelaporan kepada Direksi dan Komisaris, di mana fungsi pengawasan Komisaris diwujudkan dalam bentuk rekomendasi, pengesahan, dan persetujuan dalam rapat dengan Direksi. Sebagai contoh, pengawasan Komisaris dalam tata kelola program Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme (APU/ PPT) adalah pengkinian mingguan yang disampaikan oleh Direktur Kepatuhan dalam rapat BOD, dimana isuisu terkini dibahas dan dirumuskan pemecahannya. Jika perlu dilakukan perubahan terhadap kebijakan APU/PPT maka eskalasi akan dilakukan kepada Komisaris untuk memperoleh kajian dan persetujuan sesuai peraturan Bank Indonesia terkait APU/PPT.
Risk Governance In general, the structure of risk governance of the Bank is supported by the synergy among Directors, Commissioners and the risk committees that report to the Directors and Commissioners, in which the oversight functions of the Commissioners are manifested in the forms of recommendations, endorsements and approval at meetings with the Directors. For example, the oversight of the Commissioners in the matter of the Anti Money Laundering and Anti Terrorism Funding program (APU/ PPT) is the weekly updates reported by the Compliance Director at the Directors’ meetings, in which recent issues are discussed and resolved. If changes to the Bank’s policies on APU/PPT are deemed necessary, the matter is brought up to the Commissioners for review and approval pursuant to Bank Indonesia regulation on APU/PPT.
Sebagai dasar kerangka kerja manajemen risiko Bank, risk appetite statement merumuskan batasan toleransi risiko yang berlaku menyeluruh bagi Bank dan telah disetujui Komisaris dan Direksi. Terkait Risiko Regulatori dan Kepatuhan, eksposur tidak dapat ditoleransi Bank adalah yang terkait atau timbul dari: • Aktifitas ilegal. • Akitifitas yang dapat mengakibatkan pelanggaran regulasi secara berulang. • Aktifitas yang dapat mengakibatkan penghentian aktifitas tertentu atau pencabutan ijin operasi. • Aktifitas dengan atau dalam negara-negara yang tidak kooperatif atau negara-negara yang tengah dikenakan sanksi PBB atau sanksi otonomi yang lain. • Aktifitas yang tidak sejalan dengan peraturan tentang Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. • Aktifitas yang mengabaikan kebijakan dan standar Grup dan Bank dan/atau ketentuan regulasi lokal. • Tata kelola perusahaan yang lemah.
As a basis for the framework of risk management by the Bank, the risk appetite statement has set forth the risk tolerance limits that apply comprehensively throughout the Bank and have been approved by the Board of Commissioners. With regards to Regulatory and Compliance Risks, exposures that can never be tolerated by the Bank are as follows: • Illegal activities. • Activities that may result in recurring non-compliance to regulations. • Activities that may lead to banning of certain activities or revokation of operating licence. • Activities with or within countries that are noncooperative or those under sanctions from the United Nations or other autonomous sanctions. • Activities that are not in line with the regulation on Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding. • Activities that ignore the policies and standard of the Group and the Bank and/or local rules and regulations. • Weak corporate governance.
Strategi Manajemen Risiko Tujuan utama kerangka kerja manajemen Risiko Kepatuhan adalah memastikan kepatuhan Bank dan menanamkan budaya kepatuhan di tiap lini dalam Bank. Hal ini telah dituangkan dalam Roadmap Risiko Kepatuhan Tahunan yang terdiri dari rencana terstruktur layanan advisory, pemantauan pemenuhan komitmen audit regulator, komunikasi dengan regulator, pelatihan, uji kepatuhan dan kaji ulang kebijakan.
Risk Management Strategy The main objective of the Compliance Risk management framework is to ensure the compliance of the Bank and to instill the culture of compliance at every line of the Bank. This has been set forth in the Annual Road Map of Compliance Risk that comprises of a structured plan for advisory services, monitoring of commitments to audits by regulators, communications with regulators, training, compliance test and policy reviews.
Sebagai penekanan fungsinya yang bersifat ex ante, Divisi Kepatuhan saat ini secara proaktif meningkatkan partisipasi dan kontribusinya dalam aktifitas penting seperti manajemen proyek, due diligence produk dan layanan baru, analisa dampak terhadap Bank akibat perubahan regulasi, dan mekanisme monitoring yang lebih ketat terhadap pemenuhan komitmen pemenuhan hasil audit.
In emphasizing its function that is ex ante in nature, the Compliance Division proactively increases its participation and contribution in key activities such as project management, due dilligences on new products and services, analysis on potential impact on the Bank from changes in regulations, and a more rigourous monitoring on the fulfillment of commitments towards audit findings.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Terkait program Compliance Assurance, hasilnya akan diperluas dengan memasukkan program pelatihan sesuai kebutuhan berdasarkan hasil uji kepatuhan, dengan tujuan menemukan dan memecahkan akar permasalahan.
With regard to Compliance Assurance, the results are being expanded to include training programs as needed on the basis of compliance test, with the aim of finding and resolving the root causes of problems.
Untuk menjaga hubungan baik dengan regulator, Divisi Kepatuhan akan lebih proaktif mengadakan diskusi dengan supervisor dan secara bersamaan melibatkan unit bisnis yang berkepentingan dalam diskusi-diskusi tersebut untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang ketentuan dan ekspektasi regulator.
In order to maintain good relations with regulators, the Compliance Division will be more proactive in discussing issues with supervisors and at the same time engage with relevant business units in these discussions in order to obtain a better understanding on the rules and expectations of the regulators.
Struktur Organisasi Unit Kepatuhan telah ditetapkan secara permanen yang beroperasi secara independen dan diatur di dalam kebijakan kepatuhan untuk memastikan independensi dari kegiatan operasional Bank dan pengambilan keputusan bisnis. Untuk mencapai tujuan kerangka kerja risiko kepatuhan, struktur organisasi saat ini terbagi menjadi unit Regulatory Affair, Unit Monitoring dan Training, dan Unit AML/Sanctions.
Organisational Structure The Compliance Unit has been permanently established to operate independently and governed under the policies of compliance to ensure its independence from the operational activities of the Bank and business decision making. To achieve the aim of the compliance risk management framework, the current organisational structure is divided into the Regulatory Affairs Unit, Monitoring and Training Unit, and AML/Sanctions Unit.
Kebijakan dan Prosedur Bank Saat ini Divisi Kepatuhan memiliki 13 kebijakan, 2 prosedur dan 12 panduan atau form standar untuk mengatur proses internal serta memenuhi ketentuan regulasi yang berlaku. Kebijakan-kebijakan penting yang telah disusun antara lain Kebijakan Kepatuhan, APU/PPT, Kebijakan Sistem Pemantauan Transaksi, Kebijakan Benturan Kepentingan, dan Kebijakan Mediasi Perbankan.
Bank Policies and Procedures Currently the Compliance Division has 13 policies, two procedures and 12 guidelines or standard forms to manage internal processes and comply with prevailing regulations. Key policies that have been formulated include among other things, the Compliance Policy, APU/PPT, Transaction Monitoring System Policy, Conflict of Interest Policy, and Banking Mediation Policy.
Selain itu, beberapa kebijakan baru juga telah diterbitkan antara lain Kebijakan Protocol Regulatory, yang bertujuan meningkatkan pengelolaan tata cara berhubungan dengan regulator.
In addition, several new policies have been issued including Regulatory Protocol Policy with the aim of enhancing liaison management with regulators.
Sebagai bagian dari fungsinya, Divisi Kepatuhan juga melakukan kajian ulang atas semua kebijakan internal dan prosedur dan memberi rekomendasi agar sejalan dengan ketentuan regulasi yang berlaku. Kajian yang dilakukan tidak terbatas hanya pada kebijakan dan prosedur baru tetapi juga dilakukan pada kebijakan dan prosedur yang ada setiap saat jika terjadi perubahan regulasi terkait.
As part of its functions, the Compliance Division also undertakes reviews on all internal policies and procedures and provides its recommendations for the Bank to be aligned with prevailing regulations. These reviews are not limited only to new policies and procedures, but also on existing policies and procedures each time there is a change in related regulations.
Proses Manajemen Risiko Melalui proses yang berjalan saat ini, identifikasi risiko, monitoring dan mitigasi dikaitkan secara langsung pada aktivitas Divisi Kepatuhan yang terdiri dari kajian kebijakan internal, pemberian layanan advisory, uji kepatuhan, pelatihan dan pemantauan pemenuhan komitmen audit.
Risk Management Process Through the current processes, the identification, monitoring and mitigation of risks are linked directly to the activities of the Compliance Division that comprise of review of internal policies, provision of advisory services, compliance test, training and monitoring of commitment to fulfill audit findings.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
145
4 Profil Perusahaan Company Profile
146
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Sepanjang tahun 2012, Divisi Kepatuhan telah melakukan beberapa kegiatan diantaranya: 1. Pelatihan dan Sosialisasi peraturan 2. Uji Kepatuhan (Compliance Testing) 3. Pengembangan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.
Throughout 2012, the Compliance Division undertook several activities, including: 1. Training and Socialisation of Regulations 2. Compliance Testing 3. Development of the implementation of the Anti Money Laundering and Terrorism Funding Prevention.
Dalam mengelola semua informasi terkait risiko kepatuhan, bank menggunakan sistem online maupun offline antara lain Regulatory Central, sebuah portal intranet yang menyimpan Peraturan Bank Indonesia dan Hukum yang berlaku dan relevan dalam konteks bisnis bank. Portal ini dapat diakses oleh semua staf dan akan dikembangkan untuk tidak hanya menyediakan regulasi tetapi juga ringkasan, perubahan, analisa dampak perubahan regulasi, serta rangkuman pertanyaan dan jawaban terkait regulasi tersebut.
In managing all information associated with compliance risk, the Bank uses both on-line and off-line systems that include Central Regulatory, an Intranet portal that files Bank Indonesia Regulations and prevailing Laws that are relevant to banking business. This portal can be accessed by all staff and will be developed not only to provide information on regulations, but also reviews and analysis on regulation changes and their impact, as well as summaries of question and answer facts.
RISIKO REPUTASI
REPUTATIONAL RISK
Risiko Reputasi berkaitan dengan kemungkinan hilangnya kepercayaan pemangku kepentingan terhadap Bank sebagai akibat dari kesalahan, kelalaian dan pandangan yang salah (misperception) yang berkembang di masyarakat sebagai akibat kesalahpahaman atau smear campaign.
Reputational Risk is related the possibility of loss of trust among the Bank’s stakeholders as result of faulty operations, negligence, and from possible misperception in the public eye due to misunderstandings or smear campaign.
Sebagai anak perusahaan dari Commonwealth Bank of Australia, Bank terbesar ke 10 di dunia, Bank mewarisi nilai-nilai budaya Commonwealth Bank of Australia yang sangat memperhatikan aspek reputasi dan kekuatan brand Commonwealth. Untuk itu Bank senantiasa mengacu pada praktik kehati-hatian perbankan di seluruh aspek kegiatannya guna meminimalisasi kemungkinan Risiko Reputasi.
As a subsidiary entity of Commonwealth Bank of Australia, the 10th largest bank in the world, the Bank draws on the values and corporate culture of Commonwealth Bank of Australia that are highly mindful of the strength and reputation of Commonwealth brand. To this end, the Bank always adheres to prudential banking practices in all aspects of its operations in order to minimise the potential of Reputational Risk.
Bank telah melakukan beberapa tindakan dalam rangka supervisi dan dukungan aktif oleh Direksi dan Dewan Komisaris dalam memantau dan memutuskan kebijakan dan langkah-langkah yang tepat guna meminimalisasi Risiko Reputasi Bank.
The Bank has conducted several actions to manage the active supervision and support by Board of Directors and Board of Commissioners to monitor and decide the policy and steps needed to be applied to minimize Reputation Risk.
Tata Kerja Manajemen Risiko Reputasi Bank memiliki kebijakan yang terkait penanganan Risiko Reputasi, seperti penanganan keluhan nasabah dan resolusi. Terdapat proses eskalasi yang jelas untuk pemberitaan negatif yang terdapat di media dan penanganan keluhan nasabah sehingga Risiko Reputasi dapat dikelola dengan baik dan cepat.
Reputational Risk Management Framework Bank has Reputational Risk related policies such as customer’s complaint handling and resolution. There are escalation processes for negative media coverage and customer complaint handling and step-by-step handling process, ensuring Reputation Risk is well managed and in a timely manner.
Pelaporan dan proses eskalasi terhadap pemberitaan negatif oleh media dan keluhan nasabah ditangani secara cepat dan metode penanganan risiko reputasi sudah disetujui oleh tim manajemen dan diklasifikasikan berdasarkan tingkat signifikansinya.
Reporting and escalation process on significant negative media coverage and customer complaint should be agreed by management team according to the issue significance.
Bank menggunakan sistem pertahanan tiga lini untuk menjaga reputasi Bank dari risiko. Pengelolaan Risiko Reputasi adalah tanggung jawab setiap orang dan
Bank adopted the three lines of defense in managing Bank’s Reputation Risk. Reputational Risk Management is everyone’s responsibility and as part of raising risk
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
a a a a
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kewaspadaan pada Risiko Reputasi Bank, Bank mengadakan pelatihan Code of Conduct sejak September 2012, sebanyak 39 pelatihan kepada 1.849 staff dengan sisa pelatihan untuk 174 staf yang akan diselesaikan pada Januari 2013.
awareness on Bank Reputation Risk, currently the Bank is delivering Code of Conduct and Risk Awareness training to all Bank employees. Since September 2012 the Bank had conducted 39 training sessions covered 1,849 staff with remaining training for 174 staffs will be completed in January 2013.
Dalam menjaga Risiko Reputasi, Bank telah mengadopsi ambang batas risiko sebagaimana didefinisikan dalam Risk Appetite dan Matriks Risiko 5x5 dengan kebijakan seperti Kebijakan Manajemen Risiko, Penanganan Pengaduan & Resolusi, Mediasi Perbankan dan Kebijakan Call Centre. Pelaporan dan pemantauan telah dilakukan secara regular melalui indikasi matriks laporan kepada manajemen seperti laporan Customer Care bulanan dan laporan Key Risk Indicator. Contoh indikasi pelaporan adalah jumlah keluhan, status resolusi keluhan, analisa pola kecenderungan, dan akar permasalahan dari keluhan.
In managing Reputation Risk, the Bank has adopted risk threshold as defined in Risk Appetite Statement and 5x5 Risk Matrix with policies in place such as Risk Management Policy, Complaint Handling & Resolution, Banking Mediation and Call Canter Policy. Reporting and monitoring are done through regular management reporting of metric indicators such as Monthly Customer Care report & Key Risk Indicator reporting. Examples of indicators reported are number of complaints, resolution status of complaints, trend analysis, and root cause of complaints.
Bank juga memastikan aksi responsif telah diambil oleh frontline dan staf pendukung dalam menyelesaikan keluhan nasabah, bersama dengan peninjauan kembali aksi yang telah diambil untuk mengurangi kemungkinan dampak negatif terhadap reputasi Bank. Semua hal terkait keluhan nasabah telah didukung dengan dokumentasi yang baik. Proses eskalasi dan service level agreement terhadap penyelesaian masalah telah ditetapkan dan disosialisasikan kepada seluruh unit bisnis di Bank. Unit terkait juga melakukan monitor terhadap kelanjutan proses keluhan nasabah dan melakukan monitoring di media untuk memastikan bahwa rIsiko terjaga.
Responsive actions performed by frontline and support teams in handling customer complaint, and follow up actions can mitigate negative impact likelihood of Bank’s reputation. All of the actions are done with adequate documentation system. Escalation path and service level agreement on the resolution has been defined and socialized to all business units in the Bank. Related business units also monitor the customer complaint follow up and perform media monitoring to ensure that risk is well managed.
Sebagai bagian dari prosedur penanganan media, pengawasan media dilakukan oleh Departemen Corporate Communication yang mencakup pemantauan secara sistematis terhadap koleksi artikel dari berbagai media publikasi dan kumpulan data dari sumber online (mencakup Social Media seperti Facebook dan Twitter) dengan jalur eskalasi masalah yang telah ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi masalah. Departemen Corporate Communications juga membuat laporan bulanan yang termasuk media konvensional dan digital/ social media (jumlah artikel dan konten analisa). Bank juga terus membangun dan menjalin hubungan dengan media lokal dan mengikuti prosedur pengelolaan media.
As part of media handling procedure, media monitoring is conducted by Corporate Communication Department which includes systematic recording of collection of press clipping from print media publications and collection of data from online sources (including social media sites such as Facebook and Twitter) with escalation path has been identified depending on significance of the issue. Aside from daily monitoring with the additional live social media monitoring, the Corporate Communications Department also issues a monthly report that include conventional and digital/social media indicators (number of articles and content analyses). The Bank also continues building and maintaining relationship with major local media and adopts media handling procedure.
Jalur eskalasi dan komunikasi permasalahan telah dibentuk untuk memastikan komunikasi pesan standar telah disampaikan kepada setiap karyawan terkait penyampaian pesan dalam menanggapi liputan media atau isu reputasi. Juga sebagai bagian dari pengelolaan Risiko Reputasi, Bank telah menetapkan kebijakan pengelolaan media.
Escalation and communication path was established to ensure standard communication message are conveyed to all respective staff in regards to any media coverage or reputation issue. Also as part of managing the Reputational Risk, the Bank has put in place a media management policy.
Bank telah menetapkan unit spesifik, Customer Care Unit di bawah Departemen Service Quality untuk berperan sebagai fungsi kontrol di Bank terkait keluhan nasabah dan memantau kemajuan solusi. Bank memiliki sistem pengelolaan keluhan yang digunakan oleh semua
The Bank also has established a specific unit, the Customer Care Unit under the Service Quality department to serve as control function within the Bank in regards to customer complaints and monitor progress of resolution. To support the matter, the Bank
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
147
4 Profil Perusahaan Company Profile
148
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
pihak yang terkait dengan keluhan nasabah untuk mendukung pemantauan kemajuan keluhan nasabah. Semua keluhan nasabah telah diselesaikan dengan cara yang baik dan semua aksi koreksi yang dibutuhkan telah dilaksanakan oleh Bank untuk menyelesaikan masalah. Aksi responsif telah diambil secara bersamaan dengan tindak lanjut yang baik sehingga mengurangi dampak yang lebih jauh terhadap Risiko Reputasi Bank.
has a complaint management system which is used by all parties related to customer complaint. All customer complaints were resolved in a good manner and all necessary corrective actions have been performed by the Bank to resolve the problems. Responsive action had been taken together with good follow up hence minimizing further impact to Bank’s Reputation Risk.
Sebagai bagian dari proteksi kesadaran nasabah, Bank telah berpartisipasi dalam kelompok kerja mediasi perbankan yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia, untuk memberikan pembaharuan informasi dari setiap anggota kelompok kerja terhadap keluhan yang telah muncul dan resolusinya. Bank juga telah mengkomunikasikan kepada nasabah mengenai keberadaan Bank dalam mediasi perbankan melalui website dan standing sign di cabang.
As part of the customer protection awareness, the Bank is participating in the banking mediation workgroup which is conducted by Bank Indonesia to get updates from the working group members on a complaint that occurred and its resolution. The Bank has also communicated to the customer in relation to the existence of banking mediation through website and standing sign in the branch.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Melalui CommCare, Bank terus menjalankan program CSR, bekerja sama dengan berbagai lembaga swadaya masyarakat. Through CommCare, the Bank continues to undertake its CSR programmes, partnering with various non-governmental organizations.
Commonwealth Bank Indonesia percaya bahwa keberhasilan selalu disertai oleh tanggung jawab. Pertumbuhan jangka panjang dan kesinambungan bisnis sering kali berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan harapan masyarakat di sekitar perusahaan. Bank berkomitmen untuk sedapat mungkin menanggulangi berbagai isu sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitarnya,
CommonwealthBank Indonesia believes that it cannot separate success from responsibility. Long-term growth and business sustainability often go handin-hand with meeting the needs and expectations of the communities where a company operates. The Bank is committed to addressing various social issues and improving the quality of community life whenever it could.
Sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), Bank telah merancang dan menjalankan beberapa program, terdiri dari program magang di Bank, program pemahaman finansial dan program filantropis – semuanya dilaksanakan di bawah payung kegiatan sosial Bank, “CommCare”.
As part of its Corporate Social Responsibility (CSR) initiatives, the Bank has designed and is engaged in a number of programmes, comprising of an internship programme, a financial literacy programme, and a philanthropic programme – all of which are carried out under the Bank’s “CommCare” social activities.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
149
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
Menanamkan Budaya Filantropis
Cultivating a Philanthropic Culture
Melalui CommCare, Bank terus menjalankan program CSR, bekerja sama dengan berbagai lembaga swadaya masyarakat. Program-program tersebut mencakup:
Through CommCare, the Bank continues to undertake its CSR programmes, partnering with various non-governmental organizations. They include: Habitat For Humanity: CommonwealthBank for Community has partnered with Habitat for Humanity, a non-governmental organisation that is devoted to building simple, decent and affordable housing for communities in select rural areas of West Java. Bank staffs are encouraged to put in voluntary hours to help build these homes. In fact, since 2012 the programme has been expanded to include staffs volunteering to teach elementary school students in the surrounding area.
Habitat for Humanity: Commonwealth Bank bermitra dengan Habitat for Humanity, suatu lembaga swadaya masyarakat yang bertujuan membangun perumahan yang sederhana, layak dan terjangkau untuk masyarakat di pedesaan Jawa Barat. Karyawan Bank dihimbau untuk menyumbangkan jam kerja, membantu pembangunan perumahan tersebut. Bahkan, sejak tahun 2012, program ini telah berkembang dengan sumbangan karyawan yang secara sukarela mengajar murid-murid sekolah dasar di wilayah sekitar program ini.
150
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
Shave for Hope: Suatu program dunia yang membantu menyelamatkan anak-anak yang menderita kanker. Di Indonesia, Bank bekerja sama dengan Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia dan AMSA Indonesia (Asian Medical Student Association) menyelenggarakan kampanye Shave for Hope – sebuah program penggalangan dana di mana sukarelawan memangkas rambutnya untuk mengumpulkan dana dan meningkatkan kesadaran akan penderitaan anak-anak yang berpenyakit kanker. Selain menyumbangkan dana untuk perawatan kanker, program ini juga menyelenggarakan acara hiburan yang dapat dinikmati oleh para pasien anakanak tersebut.
ANZA Social Welfare: ANZA adalah sebuah asosiasi Australia New-Zealand yang selama beberapa tahun telah melaksanakan berbagai program kesejaheraan sosial di Indonesia. Bank berpartisipasi dalam sebuah program yang mendukung pengembangan dan pendidikan bagi anak kurang mampu untuk memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
Shave for Hope: The programme is a global movement to help save children from cancer. In Indonesia, the Bank cooperated with Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (the Yellow Ribbon Foundation for Indonesian Children) and AMSA Indonesia (the Indonesian chapter of the Asian Medical Student Association) to undertake the Shave for Hope campaign – a fund raising event where volunteers shave their heads to raise funds and awareness for the plight of children with cancer. In addition to donating funds for cancer treatments, the programme also helps organise fun activities for young patients to enjoy.
ANZA Social Welfare: ANZA is the Australia New-Zealand Association that for many years has undertaken various social welfare programmes in Indonesia. The Bank participates in a program that supports the development and education of underpriviliged children to improve their health and welfare in general.
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
151
4 Profil Perusahaan Company Profile
-
152
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
Program Sumbangsih Sosial: Bank terus aktif dalam berbagai progam sumbangsih sosial termasuk donor darah kepada Palang Merah Indonesia, khitanan masal untuk anak yatimpiatu, dan penggalangan dana untuk biaya perawatan medis atau layanan kesehatan. Bank juga membantu menggalang dana melalui Canada Cup Golf Tournament dan US Memorial Golf Day Tournament, di mana dana yang terkumpul disumbangkan pada anakanak di perkampungan di sekitarnya.
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
Charity Programmes: the Bank is continuously engaged in various charity programmes including blood donation to the Indonesian Red Cross, mass circumcision for children from orphanages, and fund raising for medical treatment or health care services. The Bank also helped raise charity funds through the Canada Cup Golf Tournament and the US Memorial Golf Day Tournament, in which funds were raised for children welfare in nearby villages.
Kampanye Pemahaman Finansial
Financial Literacy Campaign
Sebagai pemimpin pasar di bidang wealth management di Indonesia, Bank menyadari akan kurangnya kesadaran masyarakat luas akan pengetahuan dasar praktis di bidang keuangan pribadi. Hal ini mendorong Bank untuk mengadakan program edukasi guna meningkatkan pemahaman akan perencanaan keuangan pribadi bagi mereka yang dapat memetik manfaat dari pengetahuan praktis mengenai perencanaan keuangan pribadi yang sehat. Program ini telah diselenggarakan melalui berbagai media dan forum, termasuk melalui website Bank, road show, lokakarya dan pertemuan tatap muka dengan komunitas media, mahasiswa, karyawan perusahaan dan lainnya.
As a leader in the field of wealth management in Indonesia, the Bank recognises the lack of awareness in basic and practical knowledge of personal finance within communities at large. This has led the Bank to provide a financial education program aimed at increasing financial literacy among those who would benefit from having a practical knowledge of sound personal financial planning. This programme has been delivered through various means and forums, including through the Bank’s official website, road shows, workshops and faceto-face meetings with media communities, college students, office workers and many others.
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
Salah satu program Bank untuk mendidik masyarakat dalam bidang keuangan pribadi dan peluang berinvestasi adalah BelajarInvestasi, ditujukan kepada komunitas masyarakat kelas menengah melalui media sosial, Twitter dan Facebook, yang melibatkan mereka dalam diskusi mengenai keuangan pribadi dan informasi mengenai bagaimana memulai berinvestasi atau bagaimana mencapai target finansial mereka.
One of the Bank’s recent financial literacy programmes to educate the market in personal financial and investment opportunities is called BelajarInvestasi (learn to invest), targeting the middle class communities through the social media, Twitter and Facebook engaging them in discussions over personal finance and information on how to start investing or achieve their financial goals.
Program Magang
Internship Programme
Program ini ditujukan kepada muridmurid lulusan SMA dan mahasiswa yang berprestasi di bidangnya masing-masing untuk mendapatkan kesempatan magang di Bank. Selain mendapatkan pengalaman kerja yang berharga, mereka juga terekspos ke suasana kerja yang riil dan profesi di bidang perbankan. Bank juga meyakini bahwa program magang tersebut merupakan cara yang baik dalam membantu generasi muda Indonesia mempersiapkan karir profesional mereka di masa depan.
This programme is aimed at providing opportunities for secondary school graduates or college students who excel in their studies to get an opportunity for an apprenticeship with the Bank. In addition to obtaining valuable work experience, students are exposed to the real work environment and to the profession of banking. The Bank also believes that the Internship Programme is a good way to help prepare young Indonesians for their professional lives ahead of them.
Program CSR di Masa Depan
CSR Programmes in Future
Bank akan terus membantu meningkatkan pemahaman finansial masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan kampanye edukasi finansial yang tengah dijalankan saat ini. Rencana ke depan adalah menambah jumlah sesi berbagi di bidang investasi dan merambah ke lebih banyak kota besar lainnya di Indonesia. Selain itu, Bank terus mencari peluang kerja sama dengan berbagai yayasan dan organisasi berbasis komunitas lainnya untuk memberikan kontribusi lebih besar lagi kepada masyarakat sekeliling di masa depan.
The Bank will continue to help improve financial literacy in Indonesia by leveraging on current education campaigns. A concrete plan is to extend the number of investment sharing sessions and reach out to more major cities in Indonesia. In addition, the Bank constantly seeks partnerships with foundations and other community based organisations to contribute more to its communities in the future.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
153
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
FINANCIAL REPORT
LAPORAN KEUANGAN
4 Profil Perusahaan Company Profile
154
Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN / PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN DAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2012 DAN/AND 2011
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
31 Desember/ 31 Desember/ December December 2012 2011
1 Januari/ January 2011
2e,2g,5
222,150
174,008
186,459
2e,2f,2h,6
941,725
1,062,606
499,159
565,452
400,667
147,001
673,006 811,039
958,216 1,378,579
1,817,460 2,159,186
445,022 77,093
493,671 53,666
22,677
ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Securities purchased under resale agreements Derivative receivables
5,818,964
Loans, net of allowance for impairment losses of Rp 71,780 in 2012 (31 December 2011: Rp 73,447; 1 January 2011: Rp 53,041)
10,232
Acceptance receivables, net of allowance for impairment losses of Rp 2 in 2012 (31 December 2011: Rp 46; 1 January 2011: Rp 103)
Giro pada bank lain 2e,2f,2h,2y,7,32 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2e,2f,2i,2y,8,32 Efek-efek 2e,2f,2j,2y,9,32 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 2f,2k,10 Tagihan derivatif 2f,2l,2y,11,32 Pinjaman yang diberikan, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 71.780 pada tahun 2012 (31 Desember 2011: Rp 73.447; 1 Januari 2011: Rp 53.041) 2e,2f,2m,2y,12,32 Tagihan akseptasi, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2 pada tahun 2012 (31 Desember 2011: Rp 46; 1 Januari 2011: Rp 103) 2e,2f,2n,13 Aset tidak berwujud, setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 125.305 pada tahun 2012 (31 Desember 2011: Rp 113.187) (1 Januari 2011: Rp 111.332) 2d,2p,14,38 Investasi dalam saham, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 64 pada tahun 2012 (31 Desember 2011: Rp 32; 1 Januari 2011: Rp 32) 2o,2y,15,32 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 348.993 pada tahun 2012 (31 Desember 2011: Rp 321.804; 1 Januari 2011: Rp 258.953) 2p,16,38 Aset pajak tangguhan, bersih 2u,18d 2e,2f,2q,2y, Aset lain-lain 17,32,38 JUMLAH ASET
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9,898,961
2,832
129,648
9,744,411
4,603
98,204
Intangible assets, net of accumulated amortisation of Rp 125,305 in 2012 (31 December 2011: Rp 113,187; 59,857 1 January 2011: Rp 111,332)
-
32
32
261,337 27,831
311,417 20,018
323,072 8,598
Investment in shares, net of allowance for impairment losses of Rp 64 in 2012 (31 December 2011: Rp 32; 1 January 2011: Rp 32) Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 348,993 in 2012 (31 December 2011: Rp 321,804; 1 January 2011: Rp 258,953) Deferred tax assets, net
324,922
448,534
491,139
Other assets
14,381,018
15,148,632
11,543,836
TOTAL ASSETS
Lampiran - 1/1- Schedule Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 2012
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 2011
1 Januari/ January 2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Medium Term Notes Utang pajak: Utang pajak kini Utang pajak lainnya Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Liabilitas lain-lain
LIABILITIES AND EQUITY 2e,2f,2r,2y,19,32 2e,2f,2s,20 2f,2l,2y,11,32 2e,2f,2n,13 2f,2t,21 2u,18a 2u,18b 2f 2e,2f,2v, 2y,22,32
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Bank Modal saham: Modal saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 4.000.000 lembar saham pada 2012 (31 Desember 2011: 4.000.000 saham; 1 Januari 2011: 1.500.000 saham) Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.818.420 saham pada 2012 (31 Desember 2011: 1.818.420 saham 1 Januari 2011: 1.134.500 saham ) 24 Tambahan modal disetor Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual, setelah dikurangi pajak tangguhan 2f,2j Saldo laba - Sudah ditentukan penggunaannya 25 - Belum ditentukan penggunannya
Kepentingan non-pengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Medium Term Notes Tax liabilities: 3,854 Current tax liabilities 21,771 Other tax liabilities Estimated lossed on commitments 4,290 and contingencies
11,376,513 312,119 1,636 2,834 348,845
12,194,756 247,677 12,901 4,649 497,565
22,528 15,437
31,323 16,432
-
-
255,333
195,019
98,498
Other liabilities
12,335,245
13,200,322
10,305,423
TOTAL LIABILITIES
1,134,500 25,097
EQUITY Equity attributable to equity holders of the Bank Share capital: Share capital with par value Rp 1,000,000 (full Rupiah amount) per share Authorised - 4,000,000 shares in 2012 (31 December 2011: 4,000,000 shares; 1 January 2011: 1,500,000 shares) Issued and fully paid 1,818,420 shares in 2012 (31 December 2011: 1,818,420 shares; 1 January 2011: 1,134,500 shares) Additional paid-up capital
1,818,420 25,097
1,818,420 25,097
9,786,348 374,517 5,810 10,335 -
Unrealised gain/(loss) on available for sale marketable securities, net of deferred tax Retained earnings Appropriated Unappropriated -
765
(5,070)
161
14,911 186,251
17 109,523
17 78,324
2,045,444
1,947,987
1,238,099
329
323
314
Non-controlling interest
2,045,773
1,948,310
1,238,413
TOTAL EQUITY
14,381,018
15,148,632
11,543,836
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
2c,2d,23
Lampiran - 1/2- Schedule Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2012
2011
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga
OPERATING INCOME AND EXPENSES 2w,2y,26,32 2w,2y,27,32
Pendapatan bunga bersih PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi selain dari pinjaman yang diberikan Keuntungan transaksi mata uang asing Keuntungan dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan Pendapatan lainnya
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non keuangan Umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Lainnya
1,280,218 (448,972)
1,073,076 (399,921)
831,246
673,155
Net interest income OTHER OPERATING INCOME Non-loan fees and commissions
2x
314,933
232,192
2e
38,657
62,558
21,655 14,623
40,764 13,176
389,868
348,690
1,221,114
1,021,845
2f,28 29 2y,30,32
PENDAPATAN OPERASIONAL - BERSIH
(77,924) (502,962) (474,228) (7,180)
(83,961) (458,687) (409,255) (6,885)
(1,062,294)
(958,788)
158,820
63,057
PENDAPATAN DAN BEBAN BUKAN OPERASIONAL
Interest income Interest expense
Foreign exchange gains Gain from changes in fair value of financial instruments Other income
OTHER OPERATING EXPENSES Allowance for impairment losses on financial and non financial assets General and administrative Salaries and allowances Others
OPERATING INCOME - NET NON OPERATING INCOME AND EXPENSES
Kerugian penjualan aset tetap dan agunan yang diambil alih - bersih
(21,677)
(8,280)
Loss on sale of fixed assets and foreclosed assets - net
BEBAN BUKAN OPERASIONAL
(21,677)
(8,280)
NON OPERATING EXPENSES
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
137,143
54,777
(45,515)
(23,569)
91,628
31,208
NET INCOME
91,622 6
31,199 9
Net income attributable to: Equity holders of the parent entity Non-controlling interest
91,628
31,208
Beban pajak penghasilan
2u,18c
LABA BERSIH Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
2c,2d,23
INCOME BEFORE TAX Income tax expense
Lampiran - 2/1- Schedule Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes LABA BERSIH
2012 91,628
2011 31,208
Pendapatan komprehensif lain: Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual
NET INCOME Other comprehensive income:
2f,2j
Unrealised gains/(losses) on available for sale marketable securities
7,780
(6,889)
(Manfaat)/beban pajak penghasilan
(1,945)
1,658
Pendapatan/(beban) komprehensif lain - setelah pajak
5,835
(5,231)
97,463
25,977
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
97,457 6
25,968 9
Comprehensive income attributable to: Equity holders of the parent entity Non-controlling interest
97,463
25,977
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
2c,2d,23
Income tax (benefit)/expense Other comprehensive income/(expense) - net of tax
Lampiran - 2/2- Schedule Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to equity holders of the parent
Catatan/ Notes
Saldo pada tanggal 31 Desember 2010
Penerbitan saham baru Pendapatan komprehensif lain setelah pajak Laba bersih Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
24
2f,2j
Modal saham/ Share capital
Tambahan modal disetor/ Additional paid-up capital
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual, setelah dikurangi pajak tangguhan/ Unrealised gain/(loss) on available for sale marketable securities, net of deferred tax
1,134,500
25,097
161
683,920
-
-
-
-
-
1,818,420
Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
Jumlah sebelum kepentingan non-pengendali/ Total before non-controlling interest
78,324
1,238,099
314
1,238,413
Balance at 31 December 2010
-
-
683,920
-
683,920
Issuance of new shares
(5,231)
-
-
(5,231)
-
(5,231)
Other comprehensive income net of tax
-
-
-
31,199
31,199
9
31,208
Net income
25,097
(5,070)
1717
109,523
1,947,987
323
1,948,310
Balance at 31 December 2011
Saldo laba/Retained earnings
Sudah ditentukan penggunaannya/ Appropriated
1717
Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interest
Jumlah ekuitas/ Total equity
Lampiran - 3/1 - Schedule Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statement form an integral part of these consolidated financial statements.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to equity holders of the parent
Catatan/ Notes
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 Sudah ditentukan penggunaannya Pendapatan komprehensif lain setelah pajak Laba bersih Saldo pada tanggal 31 Desember 2012
25
2f,2j
Tambahan modal disetor/ Additional paid-up capital
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual, setelah dikurangi pajak tangguhan/ Unrealised gain/(loss) on available for sale marketable securities, net of deferred tax
1,818,420
25,097
(5,070)
17
109,523
1,947,987
323
1,948,310
-
-
-
14,894
(14,894)
-
-
-
Appropriated
Modal saham/ Share capital
Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
Jumlah sebelum kepentingan non-pengendali/ Total before non-controlling interest
Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interest
Saldo laba/Retained earnings
Sudah ditentukan penggunaannya/ Appropriated
Jumlah ekuitas/ Total equity
Balance at 31 December 2011
-
-
5,835
-
-
5,835
-
5,835
Other comprehensive income net of tax
-
-
-
-
91,622
91,622
6
91,628
Net income
1,818,420
25,097
765
14,911
186,251
2,045,444
329
2,045,773
Balance at 31 December 2012
Lampiran - 3/2 - Schedule Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statement form an integral part of these consolidated financial statements.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2012
2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Bunga, provisi dan komisi yang diterima
1,297,901
Bunga, provisi dan komisi yang dibayar Pendapatan operasional lainnya yang diterima Beban operasional lainnya yang dibayar Beban non-operasional - bersih yang dibayar Arus kas dari aktivitas operasi sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi
1,182,435
(464,755)
(378,351)
402,250
286,132
(986,284)
(746,692)
(21,677)
(11,512)
227,435
332,012
Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi: Penurunan/(kenaikan) aset operasi: Pinjaman yang diberikan Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Aset lain-lain Penurunan/(kenaikan) liabilitas operasi: Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas lain-lain Pembayaran pajak penghasilan selama periode berjalan
Interest, fees and commissions paid Other operating income received Other operating expenses paid Non-operating expenses net paid Cash flows from operating activities before changes in operating assets and liabilities Changes in operating assets and liabilities:
12 10
(224,877) (3,995,881) 48,649 70,950
(493,671) (78,553)
Decrease/(increase) in operating assets: Loans Securities purchased under resale agreements Other assets
19 20
(818,243) 64,442 49,398
2,408,408 (126,840) 14,465
18
(63,804)
(5,798)
Decrease/(increase) in operating liabilities: Deposits from customers Deposits from other banks Other liabilities Income tax paid during the period
(646,050) (1,945,858)
Net cash used for operating activities
Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan efek-efek - tersedia untuk dijual Pembelian efek-efek - tersedia untuk dijual Perolehan aset tetap dan aset tidak berwujud
Interest, fees and commissions received
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
(907,190)
(469,310)
(81,610)
(96,500)
3,730
17,875
Proceeds from sales of marketable securities - available for sale Acquisition of marketable securities - available for sale Acquisition of fixed assets and intangible assets Proceeds from sale of fixed assets
602,886
709,791
Net cash provided from investing activities
1,587,956
14, 16
Hasil penjualan aset tetap Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi
1,257,726
Lampiran - 4/1- Schedule Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2012
2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerbitan saham baru (Pembayaran)/penerimaan dari penerbitan Medium Term Notes
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES 24
(150,000)
497,565
Issuance of new shares (Settlement)/proceeds from Medium Term Notes
Kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas pendanaan
(150,000)
1,181,485
Net cash (used for)/provided from financing activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(193,164)
21
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
-
2,595,497
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2,402,333
683,920
(54,582)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
2,650,079
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
2,595,497
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
Kas dan setara kas terdiri dari:
Cash and cash equivalents consists of:
Kas
5
222,150
174,008
Giro pada Bank Indonesia
6
941,725
1,062,606
Giro pada bank lain - bruto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bruto*)
7
565,452
400,667
8
673,006
958,216
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - gross Placements with Bank Indonesia and other banks - gross*)
2,402,333
2,595,497
Total cash and cash equivalents
Jumlah kas dan setara kas *) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang diklasifikasikan sebagai kas dan setara kas
Placements with Bank Indonesia*) and other banks with maturity of three months or less are classified as cash and cash equivalents
Lampiran - 4/2- Schedule Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM
1. GENERAL INFORMATION
PT Bank Commonwealth (“Bank”) didirikan sebagai suatu perseroan terbatas berdasarkan kerangka hukum negara Republik Indonesia melalui Akta Notaris No. 63 tanggal 20 Agustus 1996 yang diubah melalui Akta Notaris No. 72 tanggal 12 Desember 1996, keduanya dikeluarkan oleh Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No. C2-156 HT 01.01 TH 1997 tanggal 10 Januari 1997. Bank memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan dengan rekomendasi dari Bank Indonesia tanggal 11 Juni 1997, dan mulai beroperasi secara penuh sejak tanggal 1 Juli 1997.
PT Bank Commonwealth (the “Bank”) was established as a limited liability company within the framework of the laws of the Republic of Indonesia by Notarial Deed No. 63 dated 20 August 1996 and as amended by Notarial Deed No. 72 dated 12 December 1996 of Notary Sutjipto, S.H.,M.Kn. The Bank’s Article of Association were approved by the Minister of Justice under Decree No. C2-156 HT 01.01 TH 1997 dated 10 January 1997. The Bank obtained its banking license from the Minister of Finance together with the recommendation from Bank Indonesia on 11 June 1997, and commenced full banking operations on 1 July 1997.
Berdasarkan Akta Notaris No. 23 tanggal 6 Desember 2007 yang dikeluarkan oleh Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn. dan Akta Notaris No. 90 tanggal 16 November 2007 yang dikeluarkan oleh Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn., manajemen dan pemegang saham utama Bank dan Bank Arta Niaga Kencana (“ANK”) melaksanakan penggabungan usaha ANK ke dalam Bank sehingga menjadi satu badan hukum. Penggabungan usaha kedua bank tersebut berlaku efektif pada tanggal 31 Desember 2007 dan dicatat dengan menggunakan metode akuntansi pembelian (lihat Catatan 2d.2).
By virtue of Notarial Deed No. 23 dated 6 December 2007 of Notary Sutjipto, S.H.,M.Kn. and Notarial Deed No. 90 dated 16 November 2007 of Notarial Sutjipto, S.H.,M.Kn. both management and majority shareholders of the Bank and Bank Arta Niaga Kencana (“ANK”) formalised the merger plan of ANK with the Bank as one legal entity. The merger of the two banks became effective on 31 December 2007 and accounted for using the purchase method of accounting (refer to Note 2d.2).
Penggabungan usaha ini telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/65/KEP.GBI/2007 tertanggal 10 Desember 2007. Penggabungan usaha antara Bank dan ANK juga telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. C-UM.HT.01.10-6720 tertanggal 27 Desember 2007 dan berlaku efektif sejak tanggal 31 Desember 2007.
The merger was approved by Bank Indonesia through the Governor of Bank Indonesia’s Decision Letter No. 9/65/KEP.GBI/2007 dated 10 December 2007. The merger between the Bank and ANK was accepted and recorded by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. C-UM.HT.01.10-6720 dated 27 December 2007 with an effective date of 31 December 2007.
Pada tanggal 23 Juli 2008, melalui surat No. KEP-812/WPJ.04/2008, Departemen Keuangan Republik Indonesia - Direktorat Jenderal Pajak telah menyetujui penggunaan nilai buku atas pengalihan harta dalam rangka penggabungan usaha antara Bank dan ANK.
On 23 July 2008, through its letter No. KEP-812/WPJ.04/2008, Department of Finance of the Republic of Indonesia - Directorate General of Tax approved the use of book value on assets transfer in the merger between the Bank and ANK.
Bank menyediakan pelayanan jasa perbankan ritel dan komersial, penyaluran reksadana, dan produk perbankan lainnya.
The Bank provides retail and commercial banking services, mutual fund distribution, and other banking products.
Lampiran - 5/1 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Setelah pendiriannya, Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya perubahan yang penting adalah sebagai berikut:
After its establishment, the Bank’s Article of Association have been amended from time to time, where such significant amendments are as follows:
Berdasarkan Akta Notaris No. 52 tertanggal 15 Desember 2010 oleh Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., terkait dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 221.000. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.1032913 tanggal 22 Desember 2010. Berdasarkan surat No. 13/10/DPB2/TPB2-2 tanggal 20 Januari 2011, peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia.
Pursuant to the Notarial Deed No. 52 dated 15 December 2010 of Notary F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., in relation to increase in issued and fully paid capital amounting Rp 221,000. This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-AH.01.10-32913 dated 22 December 2010. Based on letter No. 13/10/DPB2/TPB2-2 dated 20 January 2011, the increase in issued and paid-up capital has been recorded in Bank Indonesia’s administration.
Berdasarkan Akta Notaris No. 81 tertanggal 24 Juni 2011 oleh Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., terkait dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 234.882. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.1022103 tanggal 14 Juli 2011. Berdasarkan surat No. 13/88/DPB2/TPB2-2 tanggal 5 Desember 2011, peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia.
Pursuant to the Notarial Deed No. 81 dated 24 June 2011 of Notary F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., in relation to increase in issued and fully paid capital amounting Rp 234,882. This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-AH.01.10-22103 dated 14 July 2011. Based on letter No. 13/88/DPB2/TPB2-2 dated 5 December 2011, the increase in issued and paid-up capital has been recorded in Bank Indonesia’s administration.
Berdasarkan Akta Notaris No. 2 tertanggal 1 November 2011 oleh F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., terkait dengan penambahan modal dasar sebesar Rp 2.500.000. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU53979.AH.01.02 tanggal 4 November 2011. Berdasarkan surat No. 13/88/DPB2/TPB2-2 tanggal 5 Desember 2011, peningkatan modal dasar tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia.
Pursuant to the Notarial Deed No. 2 dated 1 November 2011 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., in relation to increase in authorised capital amounting Rp 2,500,000. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-53979.AH.01.02 dated 4 November 2011. Based on letter No. 13/88/DPB2/TPB2-2 dated 5 December 2011, the increase in authorised capital has been recorded in Bank Indonesia’s administration.
Berdasarkan Akta Notaris No. 4 tertanggal 5 Desember 2011 oleh notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., terkait dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 449.038. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.1039928 tanggal 8 Desember 2011.
Pursuant to the Notarial Deed No.4 dated 5 December 2011 of notary F.X Budi Santoso Isbandi, S.H., in relation to the increase in issued and fully paid capital amounting Rp 449,038. This amendment was approved by the minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-AH.01.10-39928 dated 8 December 2011.
Lampiran - 5/2 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Berdasarkan surat No. 13/101/DPB2/TPB2-2 tanggal 30 Desember 2011, peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia.
Based on letter No.13/101/DPB2/TPB2-2 dated 30 December 2011, the increase in issued and paid-up capital has been recorded in Bank Indonesia’s administration.
Setelah perubahan-perubahan tersebut di atas, anggaran dasar Bank terakhir diubah dengan Akta Notaris No. 20 tertanggal 4 Desember 2012 oleh Notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., terkait dengan tugas dan kewenangan Direksi. Perubahan ini telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Commonwealth dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10-45370 tanggal 20 Desember 2012.
After such above mentioned amendments, the Bank’s Article of Association was latest amended by Notarial Deed No. 20 dated 4 December 2012 of Notary Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., in relation to the duties and authorities of Directors. This amendment was received the Acknowledgement of Receipt of the Notice of the Amandement of Data of PT Bank Commonwealth by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-AH.01.1045370 dated 20 December 2012.
Kantor pusat Bank berlokasi di Wisma Metropolitan II, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29 31, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2012, Bank memiliki 91 kantor cabang dan outlet di Indonesia (31 Desember 2011: 85) dan 2.043 karyawan (31 Desember 2011: 1.796 karyawan).
The Bank’s head office is located at Wisma Metropolitan II, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29 31, Jakarta. As at 31 December 2012, the Bank has 91 branches and outlets in Indonesia (31 December 2011: 85) and has 2,043 employees (31 December 2011: 1,796 employees).
a. Dewan Komisaris dan Direksi
a.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Board of Commisioners and Directors The composition of the Bank’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2012 and 2011 are as follows:
2012
2011
Komisaris Independen
Geoffrey David Coates Craig Anthony Carland Suwartini1) Franciskus Antonius Alijoyo2)
Geoffrey David Coates Craig Anthony Carland Jeffrey Turangan Franciskus Antonius Alijoyo2)
Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Kepatuhan
Antonio Da Silva Costa3) Ian Philip Whitehead Mia Patria Bernardhi Dhien Tjahajani5)
Antonio Da Silva Costa Andriaan Laoh 4) Ian Philip Whitehead Mia Patria Bernardhi Mia Patria Bernardhi6)
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Vice President Director Director Director Director of Compliance
1)
Suwartini diangkat sebagai Komisaris Independen Bank melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa) tanggal 23 November 2012 dan sebelumnya telah disetujui melalui Surat Bank Indonesia tanggal 7 November 2012 No.14/137/GBI/DPIP/Rahasia.
1)
Suwartini was appointed as Independent Commisioner of the Bank by way of Extraordinary General Meeting of Shareholders (Extraordinary GMS) dated 23 November 2012 and was previously approved by Bank Indonesia’s Letter dated 7 November 2012 No.14/137/GBI/DPIP/Rahasia.
2)
Franciskus Antonius Alijoyo berhenti menjabat sebagai Komisaris Independen Bank sejak 28 Februari 2013 dan telah disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa) tanggal 26 Februari 2013.
2)
Franciskus Antonius Alijoyo stopped serving as Independent Commissioner of the Bank from 28 February 2013 by way of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (Extraordinary GMS) dated 26 February 2013.
3)
Antonio Da Silva Costa dipilih kembali sebagai Presiden Direktur Bank melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa) tanggal 15 Mei 2012 untuk masa bakti selama 2 (dua) tahun berikutnya.
3)
Antonio Da Silva Costa was re-appointed as President Director of the Bank by way of Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 15 May 2012 for the next 2 (two) years terms of office.
4)
Andriaan Laoh berhenti menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank sejak 31 Desember 2012 dan telah disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa) tanggal 29 Oktober 2012.
4)
Andriaan Laoh stopped serving as Vice President Director of the Bank from 31 December 2012 by way of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (Extraordinary GMS) dated 29 October 2012.
Lampiran - 5/3 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
a. Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)
b.
GENERAL INFORMATION (continued) a.
Board of Commisioners and Directors (continued)
5)
Dhien Tjahajani diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa) tanggal 26 April 2012 dan sebelumnya telah disetujui melalui surat Bank Indonesia tanggal 9 April 2012 No.14/34/GBI/DPIP/Rahasia.
5)
Dhien Tjahajani was appointed by way of the Extraordinary General Meeting of Shareholder (Extraordinary GMS) dated 26 April 2012 and was previously approved by Bank Indonesia’s letter dated 9 April 2012 No. 14/34/GBI/DPIP/Rahasia.
6)
Mia Patria Bernardhi diangkat melalui Surat Pengangkatan No. HRPA/12/261-2011 sebagai Direktur Kepatuhan Sementara menggantikan Tuti Hartini yang mengundurkan diri dari jabatannya selaku Direktur Kepatuhan yang berlaku efektif sejak tanggal 29 Desember 2011 dan telah disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa) tanggal 15 Desember 2011.
6)
Mia Patria Bernardhi was appointed by way of Letter of Appointment No. HRPA/12/261-2011 as Director of Compliance Ad Interim replacing Tuti Hartini that tendered her resignation from her title as Director of Compliance which put into effect on 29 December 2011 by way of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (Extraordinary GMS) dated 15 December 2011.
Anak Perusahaan
b.
Bank memiliki Anak Perusahaan berikut pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
Anak Perusahaan/ Subsidiary PT Commonwealth Securities (dalam likuidasi/ in liquidation)
Domisili/ Domicile Jakarta
Jenis usaha/ Nature of business
Subsidiary The Bank had ownership interests in the following Subsidiary as at 31 December 2012 and 2011: Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2012 2011
Perusahaan efek/ Securities company
99%
99%
Jumlah aset/ Total assets 2012 2011 33,012
32,512
Pada tanggal 16 Maret 2009, Bank menyetorkan uang muka setoran modal sebesar Rp 29.700 di PT Commonwealth Securities, sebuah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha sebagai perusahaan efek dan perantara pedagang efek, yang didirikan tanggal 23 Desember 2008. Uang muka setoran modal tersebut setara dengan 99% modal saham PT Commonwealth Securities yang disetor penuh.
On 16 March 2009, the Bank made an advance for share subscriptions amounting to Rp 29,700 in PT Commonwealth Securities, a company which carries out businesses as a securities company and as a stockbroker, which was established on 23 December 2008. The advance for share subscriptions equals to 99% of paid up capital of PT Commonwealth Securities.
Berdasarkan persetujuan dari Bank Indonesia atas penyertaan saham di PT Commonwealth Securities yang diperoleh melalui surat No. 11/76/DPB2/TPB2-6 tanggal 9 Mei 2009, Bank mencatat uang muka setoran modal sebagai penyertaan saham di PT Commonwealth Securities, sehingga PT Commonwealth Securities menjadi Anak Perusahaan dari Bank.
Based on the approval from Bank Indonesia to invest in PT Commonwealth Securities through its letter No. 11/76/DPB2/TPB2-6 dated 9 May 2009, the Bank recorded the advance for share subscriptions as investments in shares at PT Commonwealth Securities, resulting in PT Commonwealth Securities being a Subsidiary of the Bank.
PT Commonwealth Securities telah memperoleh ijin operasi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) melalui surat No. KEP-01/BL/PPE/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Pada tanggal 31 Desember 2011, PT Commonwealth Securities belum beroperasi secara komersial.
PT Commonwealth Securities has obtained an operational license from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam-LK”) through its letter No. KEP-01/BL/PPE/2009 dated 27 October 2009. As at 31 December 2011, PT Commonwealth Securities has not started its commercial operations yet.
Lampiran - 5/4 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
2.
1.
Anak Perusahaan (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) b.
Subsidiary (continued)
Pada tanggal 6 Maret 2012, PT Commonwealth Securities dan Bank, pemegang saham PT Commonwealth Securities telah memutuskan untuk mengembalikan ijin usaha sebagai perusahaan efek dan perantara pedagang efek kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) dan menerima persetujuan “Pencabutan ijin usaha perusahaan efek sebagai perantara pedagang efek” melalui surat Bapepam-LK tertanggal 6 Agustus 2012.
On 6 March 2012, PT Commonwealth Securities and Bank, as the controlling shareholder of PT Commonwealth Securities, decided to return the Company’s license as a securities company and stock-broker to Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (“Bapepam-LK”), and received approval “Revocation of operating license as a securities company and as a stock-broker” through Bapepam-LK’s letter dated 6 August 2012.
Pada tanggal 18 Desember 2012, manajemen Anak Perusahan telah memutuskan untuk melikuidasi PT Commonwealth Securities. Proses likuidasi akan mulai dilaksanakan tahun 2013. Likuidasi Anak Perusahaan tidak mempunyai dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Bank pada dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012.
On 18 December 2012, the Subsidiary’s management decided to liquidate PT Commonwealth Securities. This will take place during in 2013. The Subsidiary’s liquidation does not significantly impact the Bank’s consolidated financial statements as at and for the year ended 31 December 2012.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.
ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 26 Maret 2013.
The consolidated financial statements of the Bank and Subsidiary were authorised to be issued by the Directors on 26 March 2013.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
Presented below are the principal accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Bank and Subsidiary as at and for the years ended 31 December 2012 and 2011:
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Basis for preparation of consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”).
The consolidated financial statements have been prepared in accordance Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”).
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk hal-hal dibawah ini:
The consolidated financial statements are prepared under the historical cost concept, except for the following matters:
-
Kontrak derivatif diukur pada nilai wajar.
-
-
Instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajar. Aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar.
-
-
-
Lampiran - 5/5 - Schedule
Derivative contracts are measured at fair value. Financial instruments at fair value through profit or loss are measured at fair value. Available for sale financial assets are measured at fair value.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a.
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
2. keuangan
ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis for preparation of consolidated financial statements (continued)
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank dan Anak Perusahaan. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan lain.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Bank and Subsidiary. Figures in these consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan basis akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements are prepared based on accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Untuk keperluan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan dibatasi penggunaannya.
For the purpose of the consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and placements with Bank Indonesia and other banks with maturity of three months or less, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings or restricted.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of estimates and assumptions that affects:
-
nilai aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian; jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan.
- the reported amounts of assets and
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian dijelaskan dalam Catatan 4.
In particular, information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgements in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognised in the consolidated financial statements are described in Note 4.
-
-
Lampiran - 5/6 - Schedule
liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of consolidated financial statements; the reported amounts of income and expenses during the reporting period.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi
ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Changes in accounting policies
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas beberapa standar (“PSAK”) dan interpretasi akuntansi keuangan (“ISAK”) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:
Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAKIAI) has issued revision of the following accounting standards (“SFAS”) and interpretations of SFAS which become effective as at 1 January 2012:
- PSAK 10 (Revisi 2010) - Pengaruh
- SFAS 10 (Revised 2010) - The Effects of
-
Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing, PSAK 13 (Revisi 2011) - Properti Investasi, PSAK 16 (Revisi 2011) - Aset Tetap, PSAK 18 (Revisi 2010) - Akuntansi dan Pelaporan berdasarkan Program Manfaat Pensiun, PSAK 24 (Revisi 2010) - Imbalan Kerja,
Changes in Foreign Exchange Rates,
- SFAS 13 (Revised 2011) - Investment Property,
- SFAS 16 (Revised 2011) - Fixed Assets, - SFAS 18 (Revised 2010) - Accounting and Reporting by Retirement Benefits Plan,
- SFAS 24 (Revised 2010) - Employee Benefits,
- PSAK 26 (Revisi 2011) - Biaya Pinjaman,
- SFAS 26 (Revised 2011) - Borrowings
- PSAK 28 (Revisi 2010) - Akuntansi untuk
- SFAS 28 (Revised 2010) - Accounting for
Cost, Asuransi Kerugian,
Loss Insurance,
- PSAK 30 (Revisi 2011) - Sewa, - PSAK 33 (Revisi 2010) - Akuntansi untuk
- SFAS 30 (Revised 2011) - Leases, - SFAS 33 (Revised 2010) - Accounting for
Pertambangan,
General Mining,
- PSAK 34 (Revisi 2010) - Kontrak
- SFAS 34 (Revised 2010) - Construction
Konstruksi,
Contract,
- PSAK 36 (Revisi 2010) - Akuntansi
- SFAS 36 (Revised 2010) - Accounting for
Asuransi Jiwa,
Life Insurance,
- PSAK 45 (Revisi 2010) - Laporan Keuangan untuk Oraganisasi Nirlaba, 46 (Revisi 2010) - Pajak Penghasilan, PSAK 50 (Revisi 2010) - Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 53 (Revisi 2010) - Pembayaran Berbasis Saham, PSAK 55 (Revisi 2011) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, PSAK 56 (Revisi 2010) - Laba per Saham, PSAK 60 - Instrumen Keuangan: Pengungkapan, PSAK 61 - Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah,
- SFAS 45 (Revised 2010) - Financial Reporting for Non-Profit Organisation,
- PSAK
- SFAS 46 (Revised 2010) - Income Taxes,
-
- SFAS 50 (Revised 2010) - Financial
-
- PSAK 62 - Kontrak Asuransi, - PSAK 63 - Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi, - PSAK 64 - Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Alam, - PSAK 109 - Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah,
Instrument: Presentation,
- SFAS 53 (Revised 2010) - Share-Based Payment,
- SFAS 55 (Revised 2011) - Financial Instrument: Recognition and Measurement,
- SFAS 56 (Revised 2010) - Earnings per Share,
- SFAS -
Lampiran - 5/7 - Schedule
60 Financial Instrument: Disclosures, SFAS 61 - Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance, SFAS 62 - Insurance Contract, SFAS 63 Financial Reporting in Hyperinflactionary Economies, SFAS 64 - Exploration and Evaluation of Mineral Resources, SFAS 109 - Accounting of Zakat and Infak/Sedekah,
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
- PPSAK 7, PPSAK 8, PPSAK 9, dan
ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Changes (continued)
dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, - ISAK 15 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya, - ISAK 16 - Perjanjian Konsesi Jasa,
- ISAK 18 - Bantuan Pemerintah - Tidak -
Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi, ISAK 19 - Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63, ISAK 20 - Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya, ISAK 22 - Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan, ISAK 23 - Sewa Operasi Insentif,
- ISAK 24 - Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa, - ISAK 25 - Hak Atas Tanah, - ISAK 26 - Penilaian Ulang Derivatif Melekat.
accounting
policies
- Revocation of SFAS 7, Revocation of
PPSAK 11,
- ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto
in
-
SFAS 8, Revocation of SFAS 9, and Revocation of SFAS 11, Interpretation of SFAS 13 - Hedge of a Net Investment in a Foreign Operation, Interpretation of SFAS 15 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction, Interpretation of SFAS 16 - Services Concession Arrangements Interpretation of SFAS 18 - Government Assistance - No Specific Relation with the Operating Activities, Interpretation of SFAS 19 - Applying the Restatement Approach under SFAS 63, Interpretation of SFAS 20 - Income Taxes Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders, Interpretation of SFAS 22 - Service Contention Agreement: Disclosures, Interpretation of SFAS 23 - Incentive Operation Rental, Interpretation of SFAS 24 - Substance of Transaction which Involving a Rental Legal Form Evaluation, Interpretation of SFAS 25 - Rights of Land, Interpretation of SFAS 26 - Revaluation of Embedded Derivatives.
Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan mempunyai dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012:
The followings are changes in the above accounting standards which are relevant and have significant impact to the consolidated financial statements effective on 1 January 2012:
PSAK 60: Pengungkapan”
SFAS 60: Disclosures”
“Instrumen
Keuangan:
“Financial
Instruments:
PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif atas risiko keuangan apabila dibandingkan dengan PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. Pengungkapan tersebut antara lain:
SFAS 60 requires more extensive disclosure of the entity’s financial risk management compared to SFAS 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”. The requirements consist of the following:
a. Instrumen keuangan yang signifikan atas posisi keuangan dan performa entitas. Pengungkapan ini sejalan dengan pengungkapan sesuai dengan PSAK 50 (Revisi 2010).
a. The significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance. These disclosures incorporate many of the requirements previously in SFAS 50 (Revised 2010).
Lampiran - 5/8 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) PSAK 60: “Instrumen Pengungkapan” (lanjutan)
Keuangan:
ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Changes (continued)
in
accounting
SFAS 60: “Financial Disclosures” (continued)
policies Instruments:
b. Informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menjelaskan informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal kepada personel manajemen kunci.
b. Qualitative and quantitative information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk, and market risk. The qualitative disclosures describe management’s objectives, policies and processes for managing those risks. The quantitative disclosures provide information about the extent to which the entity is exposed to risk, based on information provided internally to the entity’s key management personnel.
Pada tanggal 19 Oktober 2012, DSAK-IAI mengeluarkan penyesuaian atas PSAK 60 di atas yang akan efektif pada tanggal 1 Januari 2013. Penerapan dini atas penyesuaian tersebut diperkenankan. Penyesuaian tersebut terutama terkait dengan pengungkapan atas asset keuangan, termasuk pencabutan atas ketentuan penyajian untuk:
On 19 October 2012, DSAK-IAI issued improvements to the above SFAS 60 which will be effective 1 January 2013. Early adoption of the improvements is permitted. The improvements mainly relate to the disclosure of financial assets; including the removal of the requirements to disclose:
1.
1.
2.
Nilai wajar atas agunan yang digunakan sebagai jaminan; dan Nilai tercatat atas asset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang.
Bank telah menyertakan pengungkapan yang dipersyaratkan PSAK 60 untuk laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan telah memutuskan untuk melakukan penerapan dini atas Penyesuaian PSAK 60 tersebut sejak 1 Januari 2012.
2.
Fair value of collateral held as security; and Carrying amount of financial asset that are neither past due nor impaired whose terms have been renegotiated.
The Bank has incorporated the disclosure requirements of SFAS 60 for the financial statement as at and for the year ended 31 December 2012 and has decided to early adopt the improvements made to SFAS 60 above starting 1 January 2012.
Lampiran - 5/9 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
d.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasian
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas Bank dan Anak Perusahaan di mana Bank memiliki kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50% atau dapat dibuktikan adanya pengendalian.
The consolidated financial statements incorporate the assets and liabilities of the Bank and Subsidiary, in which the Bank has ownership of more than 50% of the voting rights or the Bank has the ability to control the entity.
Seluruh transaksi signifikan antar Bank dan Anak Perusahaan, saldo dan keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari transaksi tersebut telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
All material intercompany transactions, balances and unrealised gain/(loss) on transactions between the Bank and Subsidiary have been eliminated in the consolidated financial statements.
Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi kepemilikan pemegang saham minoritas atas hasil usaha dan ekuitas Anak Perusahaan, dan disajikan secara terpisah pada masing-masing laporan laba rugi komprehensif dan laporan posisi keuangan konsolidasian berdasarkan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada Anak Perusahaan tersebut.
Non-controlling interest represents the minority shareholders’ proportionate share in the net income and equity of the Subsidiary and presented separately in the consolidated statements of comprehensive income and financial positions based on the percentage of ownership of the minority shareholders in the Subsidiary.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukan dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode di mana pengendalian masih berlangsung.
Where control of an entity is obtained during a financial period, its results are included in the consolidated statement of income from the date on which control commences. Where control ceases during a financial period, its results are included in the consolidated financial statements for the part of the period during which control existed.
Akuntansi Bank dan Anak Perusahaan 1.
Anak Perusahaan
d.
Accounting of the Bank and Subsidiary 1.
Anak Perusahaan merupakan suatu entitas di mana Bank memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mampu menentukan kebijakan keuangan dan operasional. Anak Perusahaan dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal pengendalian dialihkan kepada Bank.
Lampiran - 5/10 - Schedule
Subsidiary The Subsidiary is an entity in which the Bank has an interest of more than 50% of the voting rights or otherwise has the power to govern the financial and operating policies. The Subsidiary is fully consolidated from the date on which the control is transferred to the Bank.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
2.
Akuntansi Bank dan Anak Perusahaan (lanjutan) 1.
2.
Anak Perusahaan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Accounting of the Bank and Subsidiary (continued) 1.
Subsidiary (continued)
Penyertaan pada Anak Perusahaan pada Laporan Keuangan Induk Saja
Investment in Subsidiary in the Parent Company Financial Statements
Sejak 1 Januari 2011, Bank menerapkan PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Induk Saja”. Berdasarkan PSAK ini, penyertaan pada Anak Perusahaan di Laporan Keuangan Induk Saja dicatat menggunakan harga perolehan (sebelumnya, dicatat menggunakan metode ekuitas).
Starting 1 January 2011, Bank implemented SFAS 4 (Revised 2009) “Consolidated and Parent Company’s Financial Statements”. Under this SFAS, investment in Subsidiary is recorded using cost method in Parent Company’s Financial Statements (previously, it was recorded using the equity method).
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten oleh Anak Perusahaan, kecuali jika dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the Subsidiary, unless otherwise stated.
Goodwill
2.
Goodwill
Penggabungan usaha dengan ANK dicatat dengan menggunakan metode akuntansi pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan, atau liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang terkait secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas nilai wajar aset bersih ANK dicatat sebagai goodwill.
Merger with ANK is accounted for using the purchase method of accounting. The cost of an acquisition is measured at fair value of the assets given up, shares issued, or liabilities assumed at the date of acquisition plus costs directly attributable to the acquisition. The excess of the acquisition cost over the fair value of net assets of ANK is recorded as goodwill.
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi dan bagian Bank atas nilai wajar aset bersih perusahaan yang diakuisisi pada tanggal akuisisi.
Goodwill represents the excess of the acquisition cost over the Bank’s share of fair value of the acquired company’s net assets at the date of the acquisition.
Sejak tanggal 1 Januari 2011, Bank telah menghentikan amortisasi goodwill dan secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan nilai goodwill sesuai PSAK 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”. Goodwill untuk selanjutnya disajikan sebesar nilai wajar awal dikurangi dengan akumulasi penurunan nilai (lihat Catatan 14).
Starting 1 January 2011, the Bank ceased the amortisation of goodwill and conducts regular evaluation on goodwill impairment in accordance with SFAS 22 (Revised 2010), “Business Combination”. Goodwill is subsequently measured at cost less accumulated impairment losses (refer to Note 14).
Lampiran - 5/11 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
2.
Akuntansi Bank dan Anak Perusahaan (lanjutan) 2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Goodwill (lanjutan)
Accounting of the Bank and Subsidiary (continued) 2.
Prior to 1 January 2011, goodwill was subsequently measured at initial fair value less accumulated amortisation. Goodwill is amortised using the straightline method over a period of 5 years. The Bank determines the estimated useful life of goodwill based on its assessment of the acquired company, with consideration of factors such as potential growth, expected synergy and others factors inherent in the acquired company.
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, goodwill disajikan sebesar nilai wajar awal dikurangi dengan akumulasi amortisasi. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode 5 tahun. Bank menentukan estimasi manfaat ekonomi atas goodwill berdasarkan penilaian atas perusahaan yang dibeli, dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti potensi pertumbuhan, sinergi yang diharapkan dan faktor-faktor inheren lainnya. e.
Penjabaran mata uang asing
Goodwill (continued)
e.
Foreign currency translation
Mata uang pelaporan
Reporting currency
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan dan fungsional Bank dan Anak Perusahaan.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting and functional currency of the Bank and Subsidiary.
Transaksi dan saldo
Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, semua aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat pada tanggal laporan posisi keuangan.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the date of the transaction. At the statement of financial position date, all monetary assets and liabilities in foreign currency are translated into Rupiah based on the Reuters middle rate at 16:00 Western Indonesian Time prevailing at statement of financial position date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currencies monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statement of income for the year.
Seluruh keuntungan dan kerugian selisih kurs yang diakui dalam laporan laba rugi disajikan bersih dalam laporan laba rugi.
All foreign exchange gains and losses recognised in the statement of income are presented net in the statement of income.
Lampiran - 5/12 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e.
2.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Foreign currency translation (continued)
Transaksi dan saldo (lanjutan)
Transactions and balances (continued)
Untuk perubahan nilai wajar atas aset moneter dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, dibedakan antara selisih kurs yang terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi dan perubahan lain atas nilai tercatat efek-efek tersebut.
In the case of changes in the fair value of monetary assets denominated in foreign currency classified as available for sale, a distinction is made between translation differences resulting from changes in amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security.
Perubahan selisih kurs yang terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laba rugi dan perubahan lainnya atas nilai tercatat, kecuali penurunan nilai, diakui di dalam ekuitas.
Translation differences related to changes in the amortised cost are recognised in profit or loss and other changes in the carrying amount, except impairment, are recognised in equity.
Selisih kurs atas instrumen keuangan moneter, seperti efek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dilaporkan sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian akibat perubahan nilai wajar. Selisih penjabaran atas instrumen keuangan moneter, seperti efek-efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dilaporkan sebagai bagian dalam cadangan dalam ekuitas.
Translation differences on monetary financial instruments, such as securities held at fair value through profit and loss, are reported as part of the fair value gain or loss. Translation differences on monetary financial instruments, such as securities classified as available for sale financial assets, are included in the fair value reserve in equity.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran ke Rupiah pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah penuh):
Below are the major exchange rates used for translation into Rupiah as at 31 December 2012 and 2011 (in full Rupiah amount):
2012 1 Poundsterling Inggris 1 Euro 100 Yen Jepang 1 Dolar Australia 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar New Zealand 1 Dolar Singapura 1 Dolar Hongkong
15,515 12,732 11,177 10,007 9,638 7,918 7,879 1,243
2011 13,975 11,715 11,700 9,206 9,068 7,001 6,984 1,167
Lampiran - 5/13 - Schedule
Great Britain Poundsterling 1 Euro 1 Japanese Yen 100 Australian Dollar 1 United States Dollar 1 New Zealand Dollar 1 Singapore Dollar 1 Hongkong Dollar 1
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(i) Aset keuangan
Financial instruments (i) Financial assets
Bank dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, dan (c) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Bank and Subsidiary classifies its financial assets in the following categories of (a) financial assets at fair value through profit and loss, (b) loans and receivables, and (c) available for sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets are acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Pada tanggal pelaporan, Bank dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan klasifikasi aset keuangan ini tidak diungkapkan.
At the reporting date, the Bank and Subsidiary do not have financial assets classified as held to maturity. Therefore, the accounting policies related to this classification are not disclosed.
(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(a) Financial assets at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua subkategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank dan Anak Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two subcategories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Bank and Subsidiary as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Lampiran - 5/14 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(i) Aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) (i) Financial assets (continued)
(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)
(a) Financial assets at fair value through profit or loss (continued)
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian dan dicatat sebagai “Keuntungan/ (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the consolidated statement of income. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the consolidated statement of income and are reported as “Gains/ (losses) from increase/ (decrease) in fair value of financial instruments”. Interest income on financial instruments held for trading are recorded in “Interest income”.
(b) Pinjaman piutang
yang
diberikan
dan
(b) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
-
yang dimaksudkan oleh Bank dan Anak Perusahaan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
-
those that the Bank and Subsidiary intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
-
yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
-
those that upon initial recognition designates as available for sale; or
-
dalam hal mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
-
those for which may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loans and receivables deterioration.
Lampiran - 5/15 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
f.
(i) Aset keuangan (lanjutan) (b) Pinjaman yang piutang (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) Financial instruments (continued) (i) Financial assets (continued)
diberikan
dan
Pinjaman yang diberikan dan piutang pada pengakuan awalnya diakui pada nilai wajarnya ditambah provisi dan dikurangi pendapatan/ biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari aset keuangan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi konsolidasian dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”. (c) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu di mana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Lampiran - 5/16 - Schedule
(b) Loans and receivables (continued)
Loans and receivables are initially recognised at fair value added/ deducted with directly attributable transaction income/costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is included in the consolidated statement of income and is reported as “Interest income”. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognised in the consolidated statement of income as “Allowance for impairment losses”.
(c) Available-for-sale financial assets Available-for-sale financial assets are financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held to maturity financial assets or financial assets at fair value through profit or loss.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(i) Aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) (i) Financial assets (continued)
(c) Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan)
(c) Available-for-sale financial assets (continued)
Aset keuangan tersedia untuk dijual pada pengakuan awalnya diakui pada nilai wajarnya dikurangi biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya di mana keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar diakui pada laporan perubahan pendapatan komprehensif lainnya kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya.
Available-for-sale financial assets are initial recognised at fair value, deducted with transaction costs (if any), and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised in the statement of changes in other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets are derecognised.
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar, yang sebelumnya diakui pada laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cummulative unrealised gain or loss from the change in fair value, which was previously recognised in the statement of changes in equity, is recognised in the consolidated statement of income. Interest income is calculated using the effective interest method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available for-sale are recognised in the consolidated statement of income.
Pengakuan
Recognition
Bank dan Anak Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim (regular).
The Bank and Subsidiary uses trade date accounting for regular way contracts when recording financial asset transactions.
(ii) Liabilitas keuangan
(ii) Financial liabilities
Bank dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Lampiran - 5/17 - Schedule
The Bank and Subsidiary classifies its financial liabilities in the category of (a) financial liabilities at fair value through profit or loss and (b) financial liabilities measured at amortised cost.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) (ii) Financial liabilities (continued)
(a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(a) Financial liabilities at through profit or loss
fair value
Kategori ini terdiri dari dua subkategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank dan Anak Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two subcategories: financial liabilities classified as held for trading and financial liabilities designated by the Bank and Subsidiary as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai ”Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”.
Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the consolidated statement of income and are reported as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. Interest expenses on financial liabilities held for trading are included in “Interest expenses”.
Jika Bank dan Anak Perusahaan pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen utang tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2011), instrumen utang yang diklasifikasikan sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.
If the Bank and Subsidiary designated certain debt securities upon initial recognition as at fair value through profit or loss (fair value option), then this designation cannot be changed subsequently. According to SFAS 55 (Revised 2011), debt securities classified as fair value option consist of debt host and embedded derivatives that must be separated.
Lampiran - 5/18 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) (ii) Financial liabilities (continued)
(b) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
(b) Financial liabilities at amortised cost
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial classified profit and and are cost.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung (jika ada).
Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value plus directly attributable transaction costs (if any).
Setelah pengakuan awal, Bank dan Anak Perusahaan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Bank and Subsidiary measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rate method.
(iii) Reklasifikasi aset keuangan
liabilities that are not as at fair value through loss fall into this category measured as amortised
(iii) Reclassification of financial assets
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
Financial assets at fair value through profit or loss (if had not been required to be classified as held for trading at initial recognition) could be reclassified as loans and receivables if it met the definition of loans and receivables and entity has the intention and ability to hold the financial assets for foreseable future or until maturity date.
Bank dan Anak Perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan asset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Bank and subsidiary shall not classify any financial assets as held-to-maturity if the Bank and subsidiary has, during the current financial year or during the two preceding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-tomaturity investments) other than sales or reclassifications that:
Lampiran - 5/19 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(iii) Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) (iii) Reclassification of financial assets (continued)
(a) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar asset keuangan tersebut;
(a) are so close to maturity or the financial asset's call date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset's fair value;
(b) terjadi setelah Bank dan Anak Perusahaan telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
(b) occur after the Bank and subsidiary has collected substantially all of the financial asset's original principal through scheduled payments or prepayments; or
(c) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
(c) are attributable to an isolated event that is beyond the Bank's control, is nonrecurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.
Reclassification of financial assets from held to - maturity classification to available-for-sale is recorded at fair value. Unrealised gains or losses are recorded as part of equity component until the financial assets is derecognised, at which time the cumulative gain or loss previously recognised in equity shall be recognised in profit or loss.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.
Reclassification of financial assets from available-for-sale to held-to-maturity classification is recorded at carrying amount. The unrealised gains or losses is amortised by using effective interest rate up to the maturity date of that instrument.
Lampiran - 5/20 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(iv) Klasifikasi instrumen keuangan
Financial instruments (continued) (iv) Classification of financial instruments
Bank dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari instrumen dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2011)/Category as defined by PSAK 55 (Revised 2011) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial assets at fair value through profit or loss
The Bank and Subsidiary classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of instruments and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
Golongan (Ditentukan oleh Bank dan Anak Perusahaan)/ Class (as determined by the Bank and Subsidiary) Aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan/ Financial assets held for trading
Subgolongan/ Subclasses
Tagihan derivatif - bukan lindung nilai/Derivative receivables - non hedging
Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks
Aset keuangan/ Financial assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/Securities purchased under resale agreements Pinjaman yang diberikan/Loans Tagihan akseptasi/Acceptance receivables Aset lain-lain/Other assets -
Piutang bunga/Interest receivables Pendapatan atas jasa penyaluran reksa dana dan bancassurance yang masih harus diterima/Mutual fund and bancassurance distribution fee receivables Lain-lain/Others
Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available for sale financial assets
Efek-efek/Marketable securities
Derivatif lindung nilai/Hedging derivatives
Lindung nilai atas nilai wajar/Hedging instruments in fair value hedges
Lampiran - 5/21 - Schedule
Tagihan derivatif - Terkait lindung nilai atas nilai wajar/Derivative receivables Hedging instruments in fair value hedges
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
f. Instrumen keuangan (lanjutan) (iv) Klasifikasi (lanjutan)
instrumen
f. keuangan
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial assets at fair value through profit or loss
(iv) Classification of financial instruments (continued)
Liabilitas keuangan dalam kelompok diperdagangkan/Financial liabilities held for trading
Subgolongan/ Subclasses Liabilitas derivatif - bukan lindung nilai/Derivative payables - non hedging
Simpanan nasabah/Deposits from customers Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortised cost
Derivatif lindung nilai/Hedging derivatives Rekening administratif/ Off-balance sheet financial instruments
Financial instruments (continued)
Golongan (Ditentukan oleh Bank dan Anak Perusahaan)/Class (as determined by the Bank and Subsidiary)
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2011)/Category as defined by PSAK 55 (Revised 2011)
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Liabilitas akseptasi/Acceptance payables Medium Term Notes Liabilitas liabilities
lain-lain/Other
Lindung nilai atas nilai wajar/Hedging instruments in fair value hedges
- Utang bunga/Interest payables - Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses - Lain-lain/Others Liabilitas derivatif - Terkait lindung nilai atas nilai wajar/Derivative payables - Hedging instruments in fair value hedges related
Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang belum digunakan/Committed unused loan facilities granted Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan/Irrevocable letters of credit Garansi yang diterbitkan/Guarantees issued Standby letters of credit
(v)
Saling hapus instrumen keuangan
(v) Offsetting financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai bersihnya jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial instruments are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
Lampiran - 5/22 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan
Financial instruments (continued) (vi) Impairment of financial assets
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
(a) Financial assets carried at amortised cost
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan") dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Bank and Subsidiary assess whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets are impaired. A financial asset or a group of financial assets are impaired and impairment losses are incurred when, and only when there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kriteria yang digunakan oleh Bank dan Anak Perusahaan untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Criteria that the Bank and Subsidiary uses to determine that there is an objective evidence of impairment loss are as follows:
a.
a. significant financial difficulty of the issuer or debtor;
b. c.
d.
kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau debitur; terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; pihak pemberi pinjaman dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami debitur, memberikan keringanan (konsesi) pada debitur yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan tersebut; terdapat kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;
Lampiran - 5/23 - Schedule
b. default or delinquency in interest or principal payments; c. the lender, for economic or legal reasons relating to the debtor’s financial difficulty, granting to the debtor a concession that the lender would not otherwise consider;
d. probability that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganisation;
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) (vi) Impairment (continued)
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
of
financial
assets
(a) Financial assets carried at amortised cost (continued)
hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi.
e. the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or f. observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimation.
Bank dan Anak Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flows. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dan aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Initially the Bank and Subsidiary assesses whether objective evidence of impairment for financial assets exists as described above. The individual assessment is performed on the significant impaired financial asset using the discounted cash flows method. The insignificant impaired financial assets and nonimpaired financial assets are included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed.
Jika Bank dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas - aset keuangan yang dinilai secara individual, baik untuk aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Akun yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank and Subsidiary assesses that there is no objective evidence of impairment for financial asset as individual, both for significant and insignificant amount, hence the account of the financial asset will be included in financial assets group with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Accounts that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment.
e.
f.
Lampiran - 5/24 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) (vi) Impairment (continued)
of
financial
assets
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
(a) Financial assets carried at amortised cost (continued)
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
For the purposes of individual evaluation of impairment, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses account and the allowance for impairment amount of the losses is recognised in the statements of income. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.
Perhitungan nilai kini dan estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
For the purposes of a collective evaluation of impairment, financial assets are grouped based on the similarity of credit risk characteristics such as considering credit segmentation and past-due status. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets by being indicative of the debtor or counterparties’ ability to pay all liabilities due according to the contractual terms of the assets being evaluated.
Lampiran - 5/25 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) (vi) Impairment (continued)
of
financial
assets
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
(a) Financial assets carried at amortised cost (continued)
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Bank dan Anak Perusahaan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of the contractual cash flows and historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the Bank and Subsidiary. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based on to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.
Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan dicatat di dalam beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan.
Impairment charges relating to loans are recorded in allowance for impairment losses on financial assets.
Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah pengakuan penurunan nilai (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occuring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognised in the consolidated statement of income.
Lampiran - 5/26 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) (vi) Impairment (continued)
of
financial
assets
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
(a) Financial assets carried at amortised cost (continued)
Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya.
Subsequent recoveries of loans written off in the current year are credited to the allowance for impairment losses account. Subsequent recoveries of loans written off in previous year are recognised as other operating income.
(b) Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Bank dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Lihat Catatan 2f.(vi) untuk kriteria bukti obyektif adanya penurunan nilai. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan yang signifikan atau penurunan yang berkepanjangan atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen utang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Lampiran - 5/27 - Schedule
(b) Financial assets available for sale
classified
as
The Bank and Subsidiary assesses at each reporting date of the consolidated statements of financial position whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. Refer to Note 2f.(vi) for the criteria of objective evidence of impairment. In the case of debt instruments classified as available for sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available for sale financial assets, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in profit or loss - is removed from equity and is recognised in the consolidated statement of income.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) (vi) Impairment (continued)
(b) Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual (lanjutan) Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian. (c) Kontrak jaminan keuangan tagihan komitmen lainnya
of
financial
assets
(b) Financial assets classified available for sale (continued)
as
If in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available for sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in profit or loss, the impairment loss is reversed through the consolidated statement of income.
dan
(c) Financial guarantee contracts and other commitment receivables
Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen hutang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank-bank, lembaga keuangan dan badanbadan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitasfasilitas perbankan lainnya, dan penyediaan dana yang belum ditarik.
Financial guarantee contracts are contracts that require the issuer to make specified payments to reimburse the holder for a loss incurred because a specified debtor defaulted to make payments when due, in accordance with the terms of a debt instrument. Such financial guarantees are given to banks, financial institutions and other institutions on behalf of customers to secure loans and other banking facilities, and unused provision of funds facilities.
Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan sebesar nilai wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikan dengan syarat dan kondisi normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan.
Financial guarantees are initially recognised in the financial statements at fair value on the date the guarantee was given. The fair value of a financial guarantee at inception is likely to equal the premium received because all guarantees are agreed on arm’s length terms and the initial fair value is amortised over the life of the financial guarantees.
Lampiran - 5/28 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) (vi) Impairment (continued)
of
financial
assets
(c) Kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya (lanjutan)
(c) Financial guarantee contracts and other commitment receivables (continued)
Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar amortisasi dengan nilai kini atas pembayaran kewajiban yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi probable) dan selisihnya dibebankan sebagai biaya operasi lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif.
Subsequently they are measured at the higher of amortised amount and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable) and the difference is charged to other operating expense in statement of comprehensive income.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis.
Allowances for impairment on financial guarantee contracts with credit risk are calculated based on historical experience.
(vii) Penentuan nilai wajar
(vii) Determination of fair value
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif, seperti efek-efek, ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasar dari sumber yang terpercaya seperti Bloomberg dan Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan.
The fair value of financial instruments traded in active markets, such as marketable securities, is determined based on quoted market prices at the balance sheet date from credible sources such quoted market prices from Bloomberg and Reuters on the statement of financial position date.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih instrumen keuangan tersebut.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristics or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the financial instruments.
Lampiran - 5/29 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(vii) Penentuan nilai wajar (lanjutan)
Financial instruments (continued) (vii) Determination of fair value (continued)
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bidoffer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.
Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input (sebagai contoh LIBOR yield curve dan nilai tukar mata uang asing) yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan.
For all other financial instruments, fair values are determined using valuation techniques. In these techniques, fair values are estimated from observable data in respect of similar financial instruments, using models to estimate the present value of expected future cash flows or other valuation techniques, using inputs (for example, LIBOR yield curve and foreign exchange rates) existing at the dates of the statement of financial position.
Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti swap suku bunga dan swap mata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi.
The Bank uses widely recognised valuation models for determining fair values of non-standardised financial instruments of lower complexity, such as interest rate swaps and currency swaps. For these financial instruments, inputs into models are generally marketobservable.
Lampiran - 5/30 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(viii) Penghentian pengakuan
Financial instruments (continued) (viii) Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluwarsa. g. Kas
Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have expired or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Bank evaluates to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed, cancelled, or otherwise expired. g.
Kas meliputi kas kecil, kas besar, kas di dalam Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan bank notes. h. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
Cash Cash includes petty cash, cash, cash in Automatic Teller Machines (ATMs) and bank notes.
h.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai nominal atau nilai saldo bruto, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at face value or the gross value of the outstanding balances, less allowance for impairment losses, where appropriate.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2f.(i).(b) untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2f.(i).(b) for the accounting policy for loans and receivables.
Lampiran - 5/31 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
h. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain (lanjutan)
i.
j.
ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks (continued)
Giro wajib minimum
Minimum statutory reserves
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan mata uang asing, Bank diwajibkan untuk menempatkan sejumlah persentase tertentu atas simpanan nasabah dalam Rupiah dan mata uang asing.
In accordance with prevailing Bank Indonesia Regulation concerning Commercial Banks’ Statutory Reserves Requirement, the Bank is required to place a certain percentage of deposits from customers with Bank Indonesia in Rupiah and foreign currency.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
i.
Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money, penempatan “fixed term”, deposito berjangka dan lain-lain.
Placements with Bank Indonesia and other banks represent placements in the form of Bank Indonesia deposit facility (FASBI), call money, “fixed-term” placements, time deposits and others.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.
Placements with Bank Indonesia and other banks are stated at amortised cost using effective interest rate method less any allowance for impairment losses, where appropriate.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2f.(i).(b) untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2f.(i).(b) for the accounting policy for loans and receivables.
Efek-efek
j.
Marketable securities
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Setifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi pemerintah, obligasi perusahaan (termasuk Euro Commercial Papers), Negotiable Bills, Bills Discounts, dan Credit Linked Notes.
The marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia (“SBI”), government bonds, corporate bonds (including Euro Commercial Papers), Negotiable Bills, Bills Discounts, and Credit Linked Notes.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Lihat Catatan 2f.(i).(c) untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan tersedia untuk dijual.
Marketable securities are classified as available for sale financial assets. Refer to Note 2f.(i).(c) for the accounting policy of available for sale financial assets.
Lampiran - 5/32 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
k. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Securities purchased agreements
Instrumen keuangan akuntansi lindung nilai
derivatif
dan
resale
Securities purchased under resale agreements (reverse repo) are presented as receivables and stated at the agreed resale price less the difference between the purchase price and the agreed resale price. The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortised using the effective interest method as interest income over the year commencing from the acquisition date to the resale date. Securities purchased under resale agreements (reverse repo) are classified as loans and receivables. Refer to Note 2f.(i).(b) for the accounting policy for loans and receivables.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2f.(i).(b) untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. l.
under
l.
Derivative financial hedge accounting
instruments
and
Dalam melakukan usaha bisnisnya, Bank melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti kontrak tunai dan berjangka mata uang asing, swap mata uang asing, cross currency swap, swap suku bunga dan credit linked notes. Instrumen derivatif yang dimiliki Bank adalah untuk diperdagangkan dan tujuan lindung nilai terhadap risiko Bank atas net open position, risiko interest rate gap, risiko maturity gap dan risiko lainnya dalam kegiatan operasional Bank. Instrumen derivatif diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar.
In the normal course of business, the Bank enters into transactions involving derivative financial instruments such as foreign currency spot, and forward contract, foreign currency swaps, cross currency swaps, interest rate swaps and credit linked notes. The derivative instruments entered by the Bank were for trading as well for hedging the Bank’s exposures to net open position, interest rate gap risk, maturity gap risk, and other risks in the Bank’s daily operations. Derivative instruments are recognised in the consolidated financial statements at fair value using market rates.
Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.
Derivatives are carried as assets when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative.
Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan.
Gains or losses as a result of fair value changes are recognised in the current period consolidated statement of comprehensive income.
Lampiran - 5/33 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
2.
Instrumen keuangan derivatif akuntansi lindung nilai (lanjutan)
dan
ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Derivative financial instruments and hedge accounting (continued)
Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian berdasarkan harga perolehannya dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya.
Derivative financial instruments are initially recognised in the consolidated statement of financial position at acquisition price and subsequently are remeasured at their fair value.
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung nilai atas arus kas, dan (3) instrumen perdagangan, sebagai berikut:
Gains or losses from derivative contracts are presented in the consolidated financial statements based on their purpose designated upon acquisition, as (1) fair value hedge, (2) cash flow hedge, and (3) trading instruments
1. Keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar aset dan liabilitas yang dilindung nilai dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai atas nilai wajar, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling hapus dalam periode/tahun akuntansi yang sama. Perbedaan yang timbul yang menunjukkan terjadinya ketidakefektifan lindung nilai, akan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan.
1. Gain or loss arising from the changes in fair value of hedged assets and liabilities on a derivative contract designated and qualifying as a fair value hedging instrument is recognised as gain or loss that can be set-off one another during the same accounting period/year. Any difference representing hedge ineffectiveness is directly recognised as gain or loss in the current year’s consolidated statement of income.
2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya pada bagian ekuitas secara terpisah. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan.
2. The effective portion arising from gain or loss of derivative contracts, which are both designated and qualify as a cash flow hedge instruments is reported as Other Comprehensive Income, a separate component under the equity section. The hedge ineffectiveness portion is recognised as a gain or loss in the current year’s consolidated statement of income.
3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai) diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian pada tahun berjalan.
3. Gain or loss arising from a derivative contract not designated as a hedging instrument (or derivative contract that does not qualify as a hedging instrument) is recognised as gain or loss in the current year consolidated statement of income.
Lampiran - 5/34 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
2.
Instrumen keuangan derivatif akuntansi lindung nilai (lanjutan)
dan
ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Derivative financial instruments and hedge accounting (continued)
Akuntansi lindung nilai
Hedge accounting
Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank menerapkan akuntansi lindung nilai. Pada penetapan awal lindung nilai, Bank secara formal mendokumentasikan hubungan antara instrumen lindung nilai dengan item yang dilindung nilai, termasuk tujuan manajemen risiko dan strategi dalam melakukan transaksi lindung nilai, bersamaan dengan metode yang akan digunakan untuk menilai efektifitas dari hubungan lindung nilai tersebut. Bank melakukan penilaian, baik pada saat awal hubungan lindung nilai maupun secara berkelanjutan, untuk menentukan apakah instrumen lindung nilai tersebut dapat secara efektif menutupi perubahan nilai wajar dari item yang dilindung nilai terkait selama periode dimana lindung nilai tersebut ditetapkan.
For the year ended 31 December 2012 and 2011, the Bank applied fair value hedge accounting. On initial designation of the hedge, the Bank formally documents the relationship between the hedging instruments and hedged items, including the risk management objective and strategy in undertaking the hedge transaction, together with the method that will be used to assess the effectiveness of the hedging relationship. The Bank makes an assessment, both at the inception of the hedge relationship as well as on an ongoing basis, whether the hedging instruments are expected to be “highly effective” in offsetting the changes in the fair value of the respective hedged items during the period for which the hedge is designated.
Jika derivatif lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau dilaksanakan, atau pada saat lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai wajar atau pada saat transaksi lindung nilai dibatalkan, maka secara prospektif akuntansi lindung nilai dihentikan. Pada saat lindung nilai atas suatu prakiraan transaksi dihentikan maka jumlah kumulatif yang diakui pada pendapatan komprehensif lainnya sejak periode dimana lindung nilai tersebut efektif, direklasifikasi dari pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi pada saat prakiraan transaksi tersebut terjadi dan mempengaruhi laba rugi konsolidasian. Jika prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi, maka saldo di pendapatan komprehensif lainnya langsung di reklasifikasi ke laporan laba rugi konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi.
If the hedging derivative expires or is sold, terminated, or exercised, or the hedge no longer meets the criteria for fair value hedge accounting, or the hedge designation is revoked, then hedge accounting is discontinued prospectively. In a discountinued hedge of a forecast transaction the cumulative amount recognised in other comprehensive income from the period when the hedge was effective is reclassified from other comprehensive income to the consolidated statement of income as a reclassification adjustment when the forecast transaction occurs and effects profit and loss. If the forecast transaction is no longer expected to occur, then the balance in other comprehensive income is reclassified immediately to the consolidated statement of income as a reclassification adjustment.
m. Pinjaman yang diberikan
m. Loans
Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Loans represent the provision of cash or cash equivalents based on agreements with debtors, where debtors are required to repay their debts with interest after specified periods.
Lampiran - 5/35 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
m. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Loans (continued)
Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2f.(i).(b) untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2f.(i).(b) for the accounting policy of loans and receivables.
Pinjaman yang diberikan dalam rangka pembiayaan bersama ”with recourse” dan “without recourse” dinyatakan sebesar pokok pinjaman yang diberikan sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Pendapatan pembiayaan konsumen dicatat sebagai pendapatan bunga di laporan laba rugi konsolidasian.
Loans under joint financing with recourse and without recourse are stated at principal amount according to the portion of risk assumed by the Bank. Consumer financing income is presented as interest income in the consolidated statements of income.
Pinjaman yang diberikan yang diperoleh melalui pembelian piutang pembiayaan konsumen dari perusahaan multifinance dinyatakan sebesar nilai sisa pokok pembiayaan dari perusahaan multifinance kepada konsumen akhir. Selisih antara nilai sisa pembiayaan kepada konsumen akhir dengan harga beli yang dibayarkan oleh Bank kepada perusahaan multifinance dicatat sebagai beban bunga yang ditangguhkan yang merupakan bagian dari biaya transaksi atas pembelian pinjaman yang diberikan. Beban bunga yang ditangguhkan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif sepanjang sisa jangka waktu pembiayaan kepada konsumen akhir.
Loans acquired through purchases of consumer financing receivables from multifinance company are recognised at the remaining principal from a multifinance company to end customers. The difference between the remaining principal from end users and the purchase price paid by the Bank to the multifinance company are recorded as deferred interest expense and included as part of transaction costs in acquiring loans and receivables. The deferred interest expense will be amortised using effective interest rate method over the remaining financing contract to end customers.
Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, yang berupa perpanjangan jangka waktu kredit atau perubahan fasilitas kredit dan/atau kombinasi dari keduanya.
Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loans, in form of loan period extension or change in loan facility and/or a combination of both.
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih lebih nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.
Restructured loans are stated at the lower of carrying value of the loan at the time of restructuring or net present value of the total future cash receipts after restructuring. Losses arising from any excess of the carrying value of the loan at the time of restructuring over the net present value of the total future cash receipts after restructuring are recognised in the consolidated statement of comprehensive income. Thereafter, all cash receipts under the new terms shall be accounted for as the recovery of principal and interest revenue, in accordance with the restructuring scheme.
Lampiran - 5/36 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
m. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Loans (continued) Syndicated loans are stated at amortised cost in accordance with the risk borne by the Bank.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. n.
o.
p.
Tagihan dan liabilitas akseptasi
n.
Acceptance receivables and payables
Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2f.(i).(b) untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Acceptance receivables are classified as loans and receivables. Refer to Note 2f.(i).(b) for the accounting policy of loans and receivables.
Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2f.(ii).(b) untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Acceptance payables are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2f.(ii).(b) for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.
Investasi dalam saham
o.
Investment in shares
Investasi dalam saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik.
Investment in shares represents long-term investment in non-publicly-listed companies.
Investasi dalam saham di perusahaan asosiasi dengan persentase kepemilikan 20% sampai dengan 50% dicatat dengan metode ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya perolehan disesuaikan dengan bagian Bank atas ekuitas perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Investment in shares representing ownership interests of 20% to 50% are accounted for under the equity method. Under this method, investments are stated at cost and adjusted for the Bank’s proportionate share in the net equity of the investees and reduced by dividends earned since the acquisition date net of by allowance for impairment losses.
Investasi dalam saham yang dibawah 20% dicatat dengan metode biaya yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Investment in shares below 20% is carried at cost less an allowance for impairment losses.
Aset tetap dan aset tidak berwujud
p.
Fixed assets and intangible assets
Aset tetap
Fixed assets
Aset tetap dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Acquisition cost includes expenditures that are directly attributable to the acquisition of the items.
Lampiran - 5/37 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
Aset tetap (lanjutan)
dan
aset
2.
tidak
berwujud
ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Fixed assets (continued)
and
intangible
assets
Aset tetap (lanjutan)
Fixed assets (continued)
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Bank dan Anak Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian selama periode di mana biayabiaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or are recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Bank and Subsidiary and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of income during the financial period in which they are incurred.
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tidak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak. Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) untuk mengalokasikan harga perolehan hingga mencapai nilai sisa sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Land is stated at cost and not depreciated. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised during the period of the land rights. Depreciation on fixed assets other than land is calculated using a straight line method to allocate their costs to their residual values over their estimated useful lives, as follows:
Tahun/Years Bangunan Renovasi gedung Perabot dan perlengkapan Kendaraan bermotor Peralatan kantor
20 Sesuai dengan periode sewa gedung/ Over the lease period of the premises 4-8 4 4-8
Nilai residu dan umur manfaat setiap aset tetap ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan.
Buildings Leasehold improvements Furniture and fixtures Motor vehicles Office equipments
The fixed assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if required, at each date of statement of financial position.
Lampiran - 5/38 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
Aset tetap (lanjutan)
dan
aset
tidak
2. berwujud
ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Fixed assets (continued)
and
intangible
assets
Aset tetap (lanjutan)
Fixed assets (continued)
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dengan menggunakan nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari laporan keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang terjadi, diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
When fixed assets are no longer in use or disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are written off in the consolidated financial statements. The resulting gain or losses are recognised in the consolidated statement of income for the year.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pemasangan peralatan kantor dan aset tetap lainnya yang masih dalam proses, dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan manajemen.
The accumulated costs of the construction of buildings, the installation of office equipment and other fixed assets that are still in progress are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed assets accounts when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use accordance with the objectives desired by management.
Aset tidak berwujud
Intangible assets
Aset tidak berwujud terdiri dari goodwill dan perangkat lunak. Lihat Catatan 2d.2 untuk kebijakan akuntansi atas goodwill.
Intangible assets consists of goodwill and software. See Note 2d.2 for accounting policy for goodwill.
Perangkat lunak
Software
Sejak tanggal 1 Januari 2012, Bank mengklasifikasikan perangkat lunak sebagai bagian dari asset tidak berwujud. Sebelum tanggal 1 Januari 2012, Bank mengklasifikasikan perangkat lunak sebagai bagian dari aset tetap dan aset lain-lain. Untuk tujuan komparatif, laporan keuangan 2011 telah direklasifikasikan agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan 2012 (lihat Catatan 38)
Starting 1 January 2012, the Bank classified software as part of intangible assets. Prior to 1 January 2012, the Bank classified software as part of fixed assets and other assets. For comparative purposes, the 2011 financial statements have been reclassified to conform to the presentation in 2012 (refer to Note 38).
Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dan Anak Perusahaan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Software acquired by Bank and Subsidiaries is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Lampiran - 5/39 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
Aset tetap (lanjutan)
dan
aset
tidak
2. berwujud
ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Fixed assets (continued)
and
intangible
assets
Aset tidak berwujud (lanjutan)
Intangible assets (continued)
Perangkat lunak (lanjutan)
Software (continued)
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dan Anak Perusahaan dapat mendemostrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis dimasa mendatang, dan dapat secara handal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan langsung dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama umur ekonomisnya. Perangkat lunak yang dikembangkan secara internal dinyatakan pada biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai.
Expenditure on internally developed software is recognized as an asset when the Bank and Subsidiary is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use of the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all costs directly attributable to develop the software, and are amortized over its useful life. Internally developed software is stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.
Amortisasi dimulai pada saat perangkat lunak tersebut tersedia untuk digunakan sesuai dengan cara yang dimaksudkan oleh manajemen. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut. Estimasi masa manfaat dari perangkat lunak adalah 3 (tiga) tahun.
Amortization is charged from the date the software are ready for use in the manner intended of management. Amortization is recognized in consolidated statements of income on a straight-line basis over the estimated useful life of the software. The estimated useful life of software is 3 (three) years.
Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan jika dianggap tepat.
Amortization method, useful lives and residual values are reviewed at each financial yearend and adjusted if appropriate.
Lampiran - 5/40 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
q. Aset lain-lain
ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Other assets
Terdiri dari aset yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Termasuk dalam aset lain-lain adalah beban dibayar di muka, piutang bunga, beban bunga yang ditangguhkan, pendapatan atas jasa penyaluran reksadana dan bancassurance yang masih harus diterima, transitory ATM, kas, setoran jaminan, biaya penggantian dari pihak berelasi, agunan yang diambil alih, properti terbengkalai dan lain-lain.
Represents assets that cannot be classified under the above accounts. Included in other assets are prepaid expenses, interest receivables, deferred interest expense, mutual fund and bancassurance distribution fee receivables, transitory ATM, cash, security deposits, reimbursement costs from related parties, foreclosed collaterals, abandoned property and others.
Sebagian aset lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Lihat Catatan 2f.(i).(b) untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Some of other assets are classified as loans and receivables and are stated at amortised costs less allowance for impairment losses. Refer to Note 2f.(i).(b) for the accounting policy for loans and receivables.
Beban dibayar di muka
Prepaid expenses
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortised over their beneficial periods using the straight line method.
Agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai
Foreclosed properties
Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank. AYDA merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan. Bank memiliki kebijakan untuk selalu berusaha menjual AYDA untuk menyelesaikan sisa kewajiban debitur.
Foreclosed assets represent assets acquired by Bank, both from auction and non auction based on voluntary transfer by the debtors or based on debtors’ approval to sell the collateral where the debtors could not fulfill their obligations to Bank. Foreclosed assets represent loan collateral acquired in settlement of loans. Bank has policy to sell foreclosed assets to settle debtors’ liabilities.
Properti terbengkalai adalah aset tetap dalam bentuk tanah dan bangunan yang dimiliki Bank tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha operasional Bank.
Abandoned properties represent the Bank’s fixed assets in form of land and building which were not used for the Bank’s operational activity.
Lampiran - 5/41 - Schedule
collaterals
and
abandoned
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
q. Aset lain-lain (lanjutan)
r.
ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Other assets (continued)
Agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai (lanjutan)
Foreclosed collaterals properties (continued)
AYDA dan properti terbengkalai dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai bersih yang dapat direalisasi (net realisable value), yaitu nilai wajar aset setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Kelebihan saldo kredit yang diberikan yang belum dilunasi oleh debitur di atas nilai dari AYDA, dibebankan terhadap cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan. Selisih antara nilai AYDA dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan yang bersangkutan.
Foreclosed assets and abandoned properties are recorded at the lower of carrying amount and net realisable value, which is the fair value of the assets less estimated cost of liquidating the assets. Any excess of the loan balance over the value of the foreclosed asses, which is not recoverable from the borrower, is charged to the allowance for the impairment losses. Any difference between the value of the foreclosed collaterals and the proceeds from its sale is recognised as a gain or loss on sale of the foreclosed collaterals.
Biaya pemeliharaan atas AYDA dan properti terbengkalai yang terjadi setelah pengambilalihan atau akuisisi aset dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya.
Maintenance costs of foreclosed assets and abandoned properties subsequent to the foreclosure or acquisition of the assets are charged to the current consolidated statement of comprehensive income as incurred.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
The carrying amount is written down to recognise a permanent diminution in value, which is charged to the current year statements of comprehensive income.
Simpanan nasabah
r.
and
abandoned
Deposits from customers
Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan dan deposito berjangka dan bentuk lain yang dapat dipersamakan dengan itu.
Deposits from customers are funds placed by customers (excluding banks) with the Bank based on fund deposit agreements. Included in this account are demand deposits, saving deposits and time deposits and other forms which are similar.
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (”ATM”), atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Demand deposits represent deposits of customers that may be used as instruments of payment, and which may be withdrawn at any time by cheque, Automated Teller Machine (“ATM”) card, or other orders of payment or transfers.
Lampiran - 5/42 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r.
s.
2.
Simpanan nasabah (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Deposits from customers (continued)
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan ATM atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS Banking, Phone Banking, dan Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya.
Savings deposits represent deposits of customers that may be withdrawn over the counter and via ATMs or fund transfers by SMS Banking, Phone Banking, and Internet Banking when certain agreed conditions are met, but which may not be withdrawn by cheque or other equivalent instruments.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank.
Time deposits represent customer’s deposits that may only be withdrawn after a certain time based on the agreement between the depositor and the Bank.
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2f.(ii).(b) untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Deposits from customers are classified as financial liabilites at amortised cost. Refer to Note 2f.(ii).(b) for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.
Simpanan dari bank lain
s.
Deposits from other banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, simpanan berjangka, dan interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau sama dengan 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, savings, time deposits, and interbank call money with maturity period based on agreement less than or equal to 90 days, time deposits and certificates of deposit.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2f.(ii).(b) untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2f.(ii).(b) for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.
t. Medium Term Notes
t.
Medium Term Notes diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan Medium Term Notes dikurangkan dari jumlah Medium Term Notes dan diamortisasi selama jangka waktu Medium Term Notes tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Lihat Catatan 2f.(ii).(b) untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Medium Term Notes Medium Term Notes are classified as financial liabilities at amortised cost. Incremental costs directly attributable to the issuance of Medium Term Notes are deducted from the amount of Medium Term Notes and amortised over the period of the Medium Term Notes using the effective interest rate method. Refer to Note 2f.(ii).(b) for the accounting policy of financial liabilities at amortised cost.
Lampiran - 5/43 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
u. Perpajakan
v.
ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode liabilitas neraca untuk semua perbedaan temporer yang muncul antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya dalam rangka kebutuhan laporan keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
Deferred income tax is determined using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes at each reporting date. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deferred tax assets arising from temporary differences can be utilised.
Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas posisi yang diambil dalam surat pemberitahuan pajak apabila terdapat situasi di mana peraturan perpajakan yang berlaku adalah subjek atas interpretasi. Manajemen membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak.
Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect situation in which applicable tax regulation is subject to interpretation. Management establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Imbalan kerja
v.
Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees based on accrual method.
Kewajiban pensiun
Pension obligations
Bank memiliki program pensiun sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan atau kebijakan yang ditetapkan oleh Bank. Program ini pada umumnya didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuarial yang dilakukan secara berkala.
The Bank has pension schemes in accordance with prevailing labor-related laws and regulations or the Bank’s policies. The schemes are generally funded through payments to trustee-administered funds as determined by periodic actuarial calculations.
Lampiran - 5/44 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v.
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) v.
Employee benefits (continued)
Kewajiban pensiun (lanjutan)
Pension obligations (continued)
Bank harus menyediakan program pensiun dengan jumlah minimal tertentu sesuai dengan Undang-Undang (“UU”) Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.
The Bank is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003. Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance, pension plans under Labor Law represent defined benefit plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service, or compensation.
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi dengan pembayaran kepada pengelola dana pensiun dan disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode Projected Unit Credit.
The obligation of defined benefit plan scheme recognised in the consolidated statements of financial position is the present value of the defined benefit obligation at the statements of financial position date deducted with payment to trusted administered fund and adjusted for unrecognised actuarial gains/losses and past service costs. The present value of defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the Projected Unit Credit method.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of a defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have the terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes to actuarial assumptions. When exceeding 10% of defined benefit obligations are charged or credited to the consolidated statements of income over the average remaining service lives of the relevant employees.
Lampiran - 5/45 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v.
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) v.
Employee benefits (continued)
Kewajiban pensiun (lanjutan)
Pension obligations (continued)
Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap. Iuran dana pensiun yang ditempatkan pada entitas terpisah ditanggung oleh Bank. Jumlah kontribusi dari Bank dan hasil pengembangan investasinya diperhitungkan sebagai bagian dari kewajiban imbalan pasti sesuai dengan UU No. 13/2003.
The Bank has implemented a defined contribution retirement program for its permanent employees. Contributions to the retirement funds were placed into a separate entity are paid by the Bank. Total contribution from the Bank and its investment growth result is accounted as part of defined benefit liabilities in accordance with Labor Law No. 13/2003.
Kewajiban imbalan paska-kerja lainnya
Other post-retirement obligations
Bank memberikan imbalan kerja lainnya seperti uang pisah, uang jasa, dan imbalan lainnya sesuai dengan yang ditentukan dalam UU Ketenagakerjaan.
The Bank provides other benefits such as severance pay, service pay, and other benefits which are determined in compliance with the Labor Law.
Perkiraan biaya imbalan ini dicadangkan sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti, kecuali:
The expected costs of these benefits are accrued over the period of employment, using an accounting methodology similar to that for defined benefit pension plans, except for:
-
-
-
Keuntungan/kerugian aktuarial langsung diakui dan tidak ada koridor yang dipakai. Seluruh biaya jasa lalu langsung diakui.
Kewajiban ini dinilai setiap tahun aktuaris independen yang kompeten.
oleh
w. Pendapatan dan beban bunga
-
Actuarial gains/losses which are directly recognised and no corridor is used. All past service costs are directly recognised.
These obligations are determined annually by independent qualified actuaries. w. Interest income and expense
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam “pendapatan bunga” dan “beban bunga” di dalam laporan laba rugi konsolidasian menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and expense for all interestbearing financial instruments are recognised within “interest income” and “interest expense” in the consolidated statements of income using the effective interest rate.
Lampiran - 5/46 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
w. Pendapatan dan beban bunga (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) w. Interest income and expense (continued)
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
The effective interest rate method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, entitas mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut (seperti pelunasan dipercepat, opsi beli (call option) dan opsi serupa lainnya), namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
When calculating the effective interest rate, the Bank estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument (for example, prepayment options, call option and other similar options) but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions and other fees paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transactions costs and all other premiums or discounts.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
Once a financial asset or a group of a similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognised using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.
Pada saat pinjaman yang diberikan mengalami penurunan nilai, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya, bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.
When a loan is classified as non-performing, any interest income previously recognised but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognised as a contingent receivable.
Lampiran - 5/47 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) x.
y.
2.
Pendapatan provisi dan komisi
ACCOUNTING POLICIES (continued) x.
Fees and commissions income
Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/pengurang dari biaya perolehan kredit dan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.
Fees and commissions income directly related to lending activities, are recognised as a part/deduction of lending cost and are recognised as interest income by amortising the carrying value of loan with effective interest rate method.
Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian pinjaman dan jangka waktu tertentu diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commission income which are not related to lending activities and a spesific period are recognised as revenues at the transaction date.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
y.
Transactions with related parties
Bank dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi. Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, istilah pihak yang berelasi sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No.7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan pihak-pihak yang berelasi”:
The Bank and Subsidiary enter into transactions with related parties. In these consolidated financial statements, the term related parties are used as defined in the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No.7 (Revised 2010) regarding “Related party disclosures”:
i. perusahaan di bawah pengendalian Bank; ii. perusahaan asosiasi; iii. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; iv. perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam catatan iii di atas; dan v. karyawan kunci dan anggota keluarganya.
i. entities under the control of the Bank; ii. associated companies; iii. investors with an interest in the voting that gives them significant influence;
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yang berelasi diungkapkan dalam Catatan 32 atas laporan keuangan konsolidasian.
iv. entities controlled by investors under note iii above; and v.
key management and their relatives.
The nature of transactions and balances of accounts with the related parties are disclosed in the Note 32 to the consolidated financial statements.
Lampiran - 5/48 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan, Bank senantiasa dihadapkan pada berbagai risiko finansial maupun risiko non-finansial. Perkembangan bisnis yang pesat pada lingkungan eksternal dan internal perbankan juga menyebabkan risiko kegiatan usaha bank semakin kompleks sehingga Bank harus mampu menerapkan manajemen risiko yang baik agar mampu beradaptasi dalam lingkungan bisnis perbankan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip manajemen risiko yang diterapkan akan sangat mendukung Bank untuk dapat beroperasi secara lebih berhati-hati. Prinsip-prinsip manajemen risiko tersebut pada dasarnya telah menjadi standar bagi dunia perbankan yang penerapannya diarahkan oleh Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang “Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum” serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 yang diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal “Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum”.
In conducting its function as a financial intermediary institution, the Bank always faces financial and non-financial risks. The rapid development in banking business externally and internally have resulted in a more complex risk for banks which forces the Bank implement a proper risk management to adapt with the banking business. Therefore, the risk management principle implemented will highly support the Bank to operate in a prudent manner. The risk management principles have become a standard for banking industry which implementation is regulated by Bank Indonesia through Bank Indonesia regulation No. 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 amended by Bank Indonesia regulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009 concerning “Application of Risk Management for Commercial Bank” and Bank Indonesia Circular Letter No. 5/21/DPNP dated 29 September 2003 amended by Bank Indonesia Circular Letter No. 13/23/DPNP/2011 dated 25 October 2011 concerning “Risk Management for Commercial Bank”.
Catatan di bawah ini menyajikan informasi mengenai ekposur Bank terhadap setiap risiko di atas, tujuan, kebijakan dan proses yang dilakukan oleh Bank dalam mengukur dan mengelola risiko.
The following notes present information about the Bank’s exposure to each of the above risks, the Bank’s objectives and policies for measuring and managing the risks.
a.
a.
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya beberapa hal yang antara lain adalah tingkat faktor litigasi atau jumlah tuntutan hukum yang dialami oleh Bank, faktor perikatan yang lemah seperti tidak dipenuhnya syarat sahnya suatu perjanjian dan faktor ketiadaan peraturan dan perundang-undangan atau perubahan peraturan.
Legal risks are the risks that are caused by several factors i.e., the litigation factor level or the numbers of lawsuits incurred by the Bank, the weakness of legal agreement factors such as the incompleteness of the basic legal requirements in an agreement and the absence of laws and regulations or regulatory changed factor's.
Pengelolaan manajemen risiko hukum yang berkualitas dilakukan dalam rangka memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga serta dalam menjalankan proses penyelesaian tuntutan hukum yang dialami oleh Bank didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
The quality of legal risk management is implemented in order to ensure that all activities of the Bank's business and the relationships with the third parties and in carrying out the process of settlement of lawsuits incurred by the Bank are based on the rules and requirements which can protect the interests of the Bank from a legal perspective.
Lampiran - 5/49 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
c.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b.
Risiko Strategis
Strategic Risk
Risiko strategis mengacu pada risiko yang disebabkan oleh adanya keputusan dan/atau penerapan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan strategis yang tidak tepat, atau kegagalan Bank dalam merespon perubahan-perubahan ekternal.
Strategic risk refers to the risk of a bad outcome attributed due to a decision and/or implementation of a Bank’s strategy, a bad or misjudged strategic decision or the Bank’s failure to respond to external changes.
Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara kolektif dan komprehensif di lingkungan komite-komite pengawasan dan eksekutif, yang turut mempengaruhi dan berdampak pada langkah-langkah bisnis yang akan diambil dalam kerangka kebijakan dan arah yang telah ditetapkan.
The Bank manages strategic risks through a comprehensive and collective consideration and decision-making processes encompassing areas of the supervisory and executive committees that influence and impact business decisions on policies and directions that the Bank will embark on.
Risiko Reputasi
c.
Reputation Risk
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negative yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negative terhadap Bank. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko reputasi antara lain: citra (image), harga saham, dan konflik internal.
Reputation risk is the risk which is caused by negative publicity related with the Bank’s activities or negative perception on the Bank. Factors which influence reputation risk are image, share price, and internal conflict.
Bank mengadopsi tiga lini pertahanan dalam mengelola risiko reputasi Bank. Manajemen Risiko Reputasi adalah tanggung jawab semua orang dan sebagai bagian dari peningkatkan kesadaran risiko reputasi Bank. Bank telah memberikan pelatihan Kode Etik dan Kesadaran Risiko untuk semua karyawan Bank. Sejak September 2012 Bank telah memberikan 39 pelatihan terhadap 1.849 karyawan dimana pelatihan untuk 174 karyawan lainnya akan diselesaikan pada Januari 2013.
The Bank adopted the Three Lines of Defense in managing its reputation risk. Managing reputation risk is everyone’s responsibility and as part of awareness on Bank reputation risk. Currently The Bank has delivered Code of Conduct and Risk Awareness training to all its employees. Since September 2012 the Bank had conducted 39 training sessions covered 1,849 staffs whereas the remainings for 174 staffs will be completed in January 2013.
Lampiran - 5/50 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
Risiko Reputasi (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
In managing reputation risk, the Bank has adopted risk threshold as defined in Risk Appetite Statement and 5x5 Risk Matrix with policies in place such as Risk Management Policy, Complaint Handling & Resolution, Banking Mediation and Call Center Policy. Reporting and monitoring are done through regular management reporting of metric indicators such as Monthly Customer Care report & KRI reporting. Examples of indicators reported are number of complaints, resolution status of complaints, trend analysis, and root cause of complaints. Responsive actions performed by frontline and support stand in handling customer complaint, and follow up actions can mitigate negative impact likelihood of Bank’s reputation.
Dalam mengelola risiko reputasi, Bank telah mengadopsi ambang batas risiko sebagaimana didefinisikan dalam Pernyataan Risiko yang Dapat Diterima dan 5x5 Matriks Risiko dengan kebijakankebijakan seperti Kebijakan Manajemen Risiko, Penanganan Atas Keluhan & Pemecahannya, Mediasi Bank dan Kebijakan Call Center. Pelaporan dan pemantauan dilakukan melalui pelaporan manajemen atas indikator metrik yang dilakukan secara berkala seperti laporan bulanan Customer Care & laporan KRI. Contoh indikator yang dilaporkan adalah jumlah keluhan, status pemecahan atas keluhan, analisis kecenderungan dan penyebab utama keluhan. Tindakan responsif yang dilakukan oleh lini depan dan dukungan berdiri dalam menangani keluhan pelanggan, dan tindakan lanjutan atas keluhan pelanggan tersebut dapat mengurangi dampak negatif terhadap reputasi Bank. d.
Risiko Kepatuhan
Reputation Risk (continued)
d.
Compliance Risk
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda, hukuman, atau rusaknya reputasi.
Compliance Risk is the risk when the Bank does not comply or implement current laws and regulations and other policies. If compliance risk not managed well, it will potentially lead to penalty charges, punishments, or damage to reputation.
Sedangkan tingkat eksposur risiko kepatuhan Bank dipengaruhi beberapa faktor termasuk perubahan peraturan, kebijakan yang ada di Bank, proses dan sistem, dan yang paling penting adalah kesadaran dan budaya atas kepatuhan.
Whereas the level of the Bank's compliance risk exposure are determined by multiple factors including regulatory changes, internal policies, process and systems, and compliance awareness and culture.
Untuk tujuan ini, bank telah mengembangkan kerangka tahunan komprehensif kepatuhan kerja manajemen risiko untuk meningkatkan kepatuhan budaya, pemerintahan atau struktur manajemen yang menyeluruh, strategi manajemen risiko dan evaluasi efektivitas, serta memantau dan mengontrol mekanisme. Pelaksanaan kerangka yang mencakup memperbaharui kerangka peraturan, pelatihan, konsultasi, peninjauan kebijakan, pemantauan kepatuhan, pengujian kepatuhan dan peningkatan sistem informasi manajemen risiko.
For this purpose, the Bank has developed an annual comprehensive compliance risk management framework to increase compliance culture, a comprehensive the governance or management structure, risk management strategy, its effectiveness and monitoring and control mechanism. The implementation of the framework covers regulatory framework update, training, advisory, policy review, compliance monitoring, compliance testing, and enhancing risk management information system.
Lampiran - 5/51 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika nasabah, klien atau rekanan Bank gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Bank. Risiko kredit terutama berasal dari pinjaman yang diberikan kepada segmen konsumer dan komersial, garansi yang diterbitkan, letters of credit, endorsements dan akseptasi.
Credit risk is the risk of financial loss, should any of the Bank’s customers, clients or market counterparties fail to fulfill their contractual obligations to the Bank. Credit risk arises mainly from consumer and commercial loans, guarantees, letters of credit, endorsements and acceptances.
Bank juga dipengaruhi oleh risiko kredit lainnya yang berasal dari investasi pada efek-efek dan eksposur lain yang timbul dari aktivitas perdagangan (trading exposures).
The Bank is also exposed to other credit risks arising from investments in marketable securities and other exposures arising from its trading activities (trading exposures).
Manajemen melakukan pengelolaan eksposur risiko kredit dengan hati-hati. Manajemen dan pengendalian atas risiko kredit dilakukan secara terpusat oleh tim manajemen risiko kredit, yang memberi laporan kepada Direksi dan pimpinan tiap unit bisnis secara rutin.
Management carefully manages its exposure to credit risk. The credit risk management and control are centralised in the credit risk management team, which reports to the Directors and head of each business unit regularly.
Faktor utama yang berperan dalam pengendalian dan mengurangi risiko kredit adalah kemampuan dan kematangan unit bisnis perkreditan dalam membuat analisa kredit, sehingga pada akhirnya tercapai suatu keseimbangan antara pengelolaan risiko dengan pengembangan bisnis. Bersamaan dengan itu, pengelolaan portofolio dan risiko kredit merupakan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko.
The main factor that controls and reduces the credit risk is the ability and maturity of the credit units to analyse the credit, which results in a balance between credit risk and business development consideration. At the same time, portfolio and credit risk management is the responsibility of the Risk Management Committee.
(i) Pengukuran risiko kredit
(i)
Estimasi terhadap eksposur kredit adalah proses yang kompleks dan memerlukan penggunaan model, di mana nilai dari suatu produk bervariasi tergantung dengan perubahan pada variabelvariabel pasar, arus kas masa depan dan rentang waktu. Penilaian risiko kredit atas suatu portofolio aset memerlukan estimasi-estimasi, seperti kemungkinan terjadinya wanprestasi, rasio kerugian dan korelasi wanprestasi antar rekanan.
Lampiran - 5/52 - Schedule
Credit risk measurement The estimation of credit exposure is a complex process and requires the use of models, as the value of a product varies depending on changes in market variables, expected cash flows and the passage of time. The assessment of credit risk of a portfolio of assets entails further estimations as to the likelihood of defaults occurring, of the associated loss ratios and of default correlations between counterparties.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e. Risiko Kredit (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.
(i) Pengukuran risiko kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued) (i)
Credit risk measurement (continued)
Dalam mengukur risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan, Bank mempertimbangkan tiga komponen: (i) estimasi kerugian, yang memperkirakan kemungkinan debitur atau rekanan tidak dapat memenuhi liabilitasnya; (ii) estimasi tingkat eksposur saat debitur atau rekanan tidak dapat memenuhi liabilitasnya baik pada on-balance sheet maupun off-balance sheet; dan (iii) estimasi kerugian yang harus ditanggung oleh Bank atas liabilitas yang telah wanprestasi.
In measuring the credit risk of loans, the Bank considers three components: (i) the probability of default, estimating the likelihood of a debtor or counterparts not being able to fulfill their contractual obligations; (ii) the exposure at default estimating the exposure at the time a debtor or counterpart has defaulted on their obligations, both on-balance sheet and off-balance sheet; and (iii) the loss given default or estimation on the financial loss to the Bank should the defaulted obligation not be repaid in full.
Untuk mengelola dan memantau risiko atas penyaluran kredit, secara rutin Bank melakukan analisa terhadap portofolio kredit berdasarkan segmentasi bisnis dan kualitas kredit dari debitur atau rekanan.
To manage and monitor credit risk, the Bank performs regular portfolio analysis based on portfolio segmentation and credit quality from debtors or counterparties.
Penetapan kebijakan limit dan pemantauan juga dilakukan secara rutin, antara lain: Batas Maksimum Pemberian Kredit, segmentasi bisnis (kategori debitur), jenis mata uang dan sektor ekonomi.
Policy and limits monitoring is conducted on regular basis including: Legal Lending Limit, business segmentation (category of debtor), type of currency and economic sectors.
(ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakan mitigasi
(ii) Risk limit control and mitigation policies
Bank mengelola, membatasi dan mengendalikan konsentrasi risiko kredit di manapun risiko tersebut teridentifikasi - secara khusus, terhadap debitur individu dan kelompok, dan industri serta geografis.
The Bank manages, limits and controls concentrations of credit risk wherever they are identified - in particular, to individual counterparties and groups, and to industries and geographies.
Bank menentukan tingkat risiko kredit yang dimiliki dengan menetapkan batas jumlah risiko yang bisa diterima yang terkait dengan satu debitur, atau kelompok debitur, dan berdasarkan segmen geografis dan industri. Risiko ini dimonitor secara berkala dan akan ditelaah secara tahunan atau dengan frekuensi yang lebih sering, jika diperlukan.
The Bank determines the levels of credit risk it undertakes by placing limits on the amount of risk accepted in relation to one debtor, or groups of debtors, and to geographical and industry segments. Such risks are monitored on a regular basis and are subject to an annual or more frequent review, when considered necessary.
Lampiran - 5/53 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e. Risiko Kredit (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.
Credit Risk (continued)
(ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakan mitigasi (lanjutan)
(ii) Risk limit control and mitigation policies (continued)
Batas pemberian kredit ditelaah mengikuti perubahan pada kondisi pasar dan ekonomi dan telaahan kredit secara periodik dan penilaian atas kemungkinan wanprestasi.
Lending limits are reviewed in the light of changing market and economic conditions and periodic credit reviews and assessments of probability of default.
Beberapa pengendalian spesifik lainnya dan pengukuran mitigasi dijelaskan di bawah ini:
Some other specific control and mitigation measures are outlined below:
Agunan
Collateral
Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit meliputi:
The Bank applies policies to mitigate credit risk, by taking collateral to secure the repayment of loan if the primary source of debtor’s payment is no longer available. Collateral types that can be used to mitigate the risk include:
-
-
-
Kas Tanah dan/atau bangunan Standby Letter of Credit/Bank Garansi yang diterima Bank Mesin Kendaraan bermotor Piutang dagang Persediaan Saham atau efek-efek lainnya
-
Cash Land and/or buildings Standby Letter of Credit/Bank Guarantee received by the Bank Machinery Vehicles Trade receivables Inventory Stock or other marketable securities
Pemberian pembiayaan dan kredit jangka panjang kepada debitur korporasi pada umumnya disertai agunan. Untuk meminimalisasi kerugian kredit, Bank akan meminta tambahan agunan dari debitur ketika terdapat penurunan nilai atas agunan untuk pinjaman yang terkait.
Longer term finance and lending to corporate debtors are generally secured. In addition, in order to minimise the credit loss, the Bank will require additional collaterals from the debtor when lower value in the collaterals are identified for the relevant loans.
Batas pemberian untuk derivatif dan kredit
Lending limits for derivative and loan books
Risiko penyelesaian (settlement) muncul dalam situasi dimana pembayaran dalam bentuk uang tunai atau surat berharga dibuat dengan harapan mendapatkan penerimaan setara kas atau surat berharga. Batas transaksi harian ditetapkan untuk memenuhi agregat dari semua risiko yang timbul dari penyelesaian transaksi pasar Bank pada setiap harinya.
Settlement risk arises in any situation where a payment in cash or securities is made with an expectation of receiving equivalent cash or securities. Daily settlement limits are established for each counterparty to cover the aggregate of all settlement risk arising from the Bank’s market transactions on any single day.
Lampiran - 5/54 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e. Risiko Kredit (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.
Credit Risk (continued)
(iii)Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements
Eksposur risiko kredit terhadap aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Credit risk exposures relating to financial assets as at 31 December 2012 and 2011 are as follows:
Eksposur maksimum/ Maximum exposure 2012 2011 Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
941,725 565,452
1,062,606 400,667
673,006 811,039
958,216 1,378,579
445,022 77,093 9,970,741 2,834 166,123
493,671 53,666 9,817,858 4,649 325,971
13,653,035
14,495,883
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Securities purchased under resale agreement Derivative receivables Loans Acceptance receivables Other assets
Credit risk exposures relating to offbalance sheet items as at 31 December 2012 and 2011 are as follows:
Eksposur maksimum/ Maximum exposure 2012 2011 Fasilitas pinjaman commited yang diberikan yang belum digunakan Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan Garansi yang diterbitkan
(1,103,128)
(1,494,951)
Commited unused loan facilities granteed
(137,103) (264,190)
(62,749) (121,450)
Irrevocable letters of credit Guarantees issued
(1,504,421)
(1,679,150)
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bruto seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian atas posisi keuangan.
Lampiran - 5/55 - Schedule
The above table represents maximum exposure of credit risk to the Bank as at 31 December 2012 and 2011, without taking account of any collateral held or other credit enhancements attached. For financial assets, the exposures set out above are based on gross carrying amounts as reported in the consolidated statement of financial position.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e. Risiko Kredit (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.
Credit Risk (continued)
(iii)Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (lanjutan)
(iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, 73,03% (2011: 67,73%) dari jumlah eksposur maksimum berasal dari pinjaman yang diberikan.
As at 31 December 2012, 73.03% (2011: 67.73%) of the total maximum exposure is derived from loans.
Manajemen yakin akan kemampuan Bank untuk mengendalikan dan memelihara minimal eksposur risiko kredit yang berasal dari pinjaman yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimum exposure of credit risk to the Bank resulting from its loans based on the following:
Bank telah memiliki pedoman tertulis dan prosedur manual mengenai kebijakan dan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian kredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu pada kebijakan tersebut.
Bank has a documented credit policy and procedures that covers all aspects of Bank’s lending activities. At all times, loan transactions must adhere to the requirements of the Bank’s policy.
Bank telah memiliki sistem deteksi dini permasalahan melalui pemantauan yang disiplin.
Bank has early problem detection system through diciplined monitoring.
Sebagian besar kredit diberikan dengan agunan kecuali untuk jenis kredit tertentu seperti personal loan, commercial loan dan fasilitas antar bank.
Loans are mainly secured by collateral, except for certain loans such as personal loan, commercial loan and interbank loans.
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure
a)
a) Geographical sectors
Sektor geografis Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya, yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Untuk tabel ini, Bank telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah geografis tempat Bank beroperasi.
Lampiran - 5/56 - Schedule
The following table breaks down Bank’s credit exposure without taking into account any collateral held or other credit support, as categorised by geographical region as at 31 December 2012 and 2011. For this table, the Bank has allocated exposures to regions based on the geographical area which activities are undertaken.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
e. Risiko Kredit (lanjutan)
e.
Credit Risk (continued)
(iii)Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (lanjutan)
(iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
a)
a) Geographical sectors (continued)
Sektor geografis (lanjutan)
Jakarta Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - bruto Tagihan akseptasi bruto Aset lain-lain
2012 Jawa Timur/ East Java
Jawa Tengah/ Central Java
Jawa Barat/ West Java
Lain-lain/ Others
Sumatera
Jumlah/ Total
941,725
-
-
-
-
-
941,725
565,452
-
-
-
-
-
565,452
673,006 811,039
-
-
-
-
-
673,006 811,039
445,022 77,093
-
-
-
-
-
445,022 77,093
6,754,442
330,743
243,299
1,311,906
955,521
374,830
9,970,741
1,147 153,763
1,240
745
1,687 6,375
803
3,197
2,834 166,123
10,422,689
331,983
244,044
1,319,968
956,324
378,027
13,653,035
Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:
Jakarta Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang belum digunakan Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan Garansi yang diterbitkan
(865,700) (76,269) (258,819) (1,200,788)
Jawa Barat/ West Java
(17,287) (17,287)
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Securities purchased under resale agreements Derivative receivables Loans - gross Acceptance receivables gross Other assets
Credit risk exposure relating to off balance sheet items is as follows:
Jawa Tengah/ Central Java
2012 Jawa Timur/ East Java
(10,955)
(12,042)
(1,550)
(3,026) (2,621)
(12,505)
(17,689)
Sumatera
Lampiran - 5/57 - Schedule
(81,122) (81,122)
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
(116,022)
(1,103,128)
Committed unused loan facilities granted
(57,808) (1,200)
(137,103) (264,190)
Irrevocable letters of credit Guarantees issued
(175,030)
(1,504,421)
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
e. Risiko Kredit (lanjutan)
e. Credit Risk (continued)
(iii)Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (lanjutan)
(iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
a)
a) Geographical sectors (continued)
Sektor geografis (lanjutan)
Jakarta Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - bruto Tagihan akseptasi bruto Aset lain-lain
Jawa Barat/ West Java
2011 Jawa Timur/ East Java
Jawa Tengah/ Central Java
Lain-lain/ Others
Sumatera
Jumlah/ Total
1,062,606
-
-
-
-
-
1,062,606
400,667
-
-
-
-
-
400,667
958,216 1,378,579
-
-
-
-
-
958,216 1,378,579
493,671 53,666
-
-
-
-
-
493,671 53,666
7,595,341
331,932
1,090,254
58,797
189,082
552,452
9,817,858
2,535 319,518
1,502 3,551
612 140
929
1,476
357
4,649 325,971
12,264,799
336,985
1,091,006
59,726
190,558
552,809
14,495,883
Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:
Jakarta Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang belum digunakan Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan Garansi yang diterbitkan
Jawa Barat/ West Java
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Securities purchased under resale agreements Derivative receivables Loans - gross Acceptance receivables gross Other assets
Credit risk exposure relating to off balance sheet items are as follows:
Jawa Tengah/ Central Java
(963,880)
(55,465)
(268,603)
(47,014) (73,704)
(2,586) (1,207)
(13,149) (4,604)
(1,084,598)
(59,258)
(286,356)
2011 Jawa Timur/ East Java
Sumatera
(8,004)
(8,004)
Lampiran - 5/58 - Schedule
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
(48,725)
(150,274)
(1,494,951)
Committed unused loan facilities granted
(388)
(41,547)
(62,749) (121,450)
Irrevocable letters of credit Guarantees issued
(49,113)
(191,821)
(1,679,150)
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
e. Risiko Kredit (lanjutan)
e.
Credit Risk (continued)
(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (lanjutan)
(iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
b) Sektor industri
b) Industry sectors
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya, yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
The following table breaks down Bank’s credit exposure without taking into account any collateral held or other credit support, as categorised by industry sectors as at 31 December 2012 and 2011. 2012
Pemerintah/ Government Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - bruto Tagihan akseptasi bruto Aset lain-lain
Bank/ Bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Institution non Banks
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Individual
Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services
Jumlah/ Total
941,725
-
-
-
-
-
941,725
-
565,452
-
-
-
-
565,452
-
673,006 811,039
-
-
-
-
673,006 811,039
445,022 -
76,933
-
-
-
160
445,022 77,093
29,444
554
491,841
382,219
33,013
9,033,670
9,970,741
3,055
14,107
36,935
-
-
2,834 112,026
2,834 166,123
1,419,246
2,141,091
528,776
382,219
33,013
9,148,690
13,653,035
Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Securities purchased under resale agreements Derivative receivables Loans - gross Acceptance receivables gross Other assets
Credit risk exposure relating to off balance sheet items are as follows: 2012
Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang belum digunakan Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan Garansi yang diberikan
Pemerintah/
Bank/
Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Institution
Government
Bank
non Banks
-
-
(3,493)
-
-
(24,094)
-
(27,587)
(96,033)
Industri Pengolahan/
Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade
Manufacturing
Services
(29,356)
Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Individual
(45,391)
Total
(928,855)
(1,103,128)
Committed unused loan facilities granted
(113,641)
(137,103)
Irrecovable letters of credit Guarantees issued
-
(23,462)
-
(430)
(168,378)
(71,288)
(264,190)
(53,248)
(213,769)
(1,113,784)
(1,504,421)
(96,033)
Lampiran - 5/59 - Schedule
-
Jumlah/
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
e. Risiko Kredit (lanjutan)
e.
Credit Risk (continued)
(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (lanjutan)
(iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
b) Sektor industri (lanjutan)
b) Industry sectors (continued) 2011
Pemerintah/ Government Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - bruto Tagihan akseptasi bruto Aset lain-lain
Bank/ Bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Institution non Banks
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Individual
Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services
Jumlah/ Total
1,062,606
-
-
-
-
-
1,062,606
-
400,667
-
-
-
-
400,667
-
958,216 1,377,488
1,091
-
-
-
958,216 1,378,579
493,671 -
53,654
-
-
-
12
493,671 53,666
-
212,013
4,931,557
1,067,907
500,376
3,106,005
9,817,858
1,120
19,727
41,651
-
-
4,649 263,473
4,649 325,971
1,557,397
3,021,765
4,974,299
1,067,907
500,376
3,374,139
14,495,883
Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Securities purchased under resale agreements Derivative receivables Loans - gross Acceptance receivables gross Other assets
Credit risk exposure relating to off balance sheet items are as follows: 2011
Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang belum digunakan Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan Garansi yang diberikan
c)
Pemerintah/
Bank/
Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Institution
Government
Bank
non Banks
(3)
-
-
-
-
-
(3)
-
(435,545)
(435,545)
Industri Pengolahan/
Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade
Manufacturing
Services
Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Individual
Jumlah/ Total
(315,515)
(559,302)
(184,586)
(1,494,951)
Committed unused loan facilities granted
(16,603)
(3,809)
(42,337)
(62,749)
Irrecovable letters of credit
(228)
(9,326)
(111,896)
(121,450)
Guarantees issued
(332,346)
(572,437)
(338,819)
(1,679,150)
Kualitas kredit dari aset keuangan Pada tanggal 31 Desember 2012, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas:
Lampiran - 5/60 - Schedule
c) Credit quality of financial assets As at 31 December 2012, credit risk exposures relating to financial assets are divided as follows:
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3.
e. Risiko Kredit (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.
Credit Risk (continued)
(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (lanjutan)
(iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
c)
c) Credit quality of financial assets (continued)
Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan) 2012 Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan niai/ Neither past due nor impaired
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Jumlah/ Total
Giro pada Bank Indonesia
941,725
-
-
941,725
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - bruto Tagihan akseptasi - bruto Aset lain-lain
565,452
-
-
565,452
673,006 811,039
-
-
673,006 811,039
445,022 77,093 9,358,544 2,834 166,123 13,040,838
527,950 527,950
84,247 84,247
445,022 77,093 9,970,741 2,834 166,123 13,653,035
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
Current accounts with Bank Indonesia Current account with other Banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Securities purchased-underresale agreements Derivative receivables Loans - gross Acceptance receivables- gross Other assets
(71,782) 13,581,253
Pada tanggal 31 Desember 2012, rincian kualitas kredit yang diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Less: Allowance for impairment losses
The credit quality of loans that are “neither past due nor impaired” as at 31 December 2012 are as follows:
2012
Belum jatuh tempo dan tidak menunggak/ Neither past due nor in arrears
Belum jatuh tempo tetapi fasilitas lain terdapat tunggakan/ Not past due but other facilities are in arrears
Jumlah/ Total Current accounts with Bank Indonesia Current account with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks
Giro pada Bank Indonesia
941,725
-
941,725
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
565,452
-
565,452
673,006
-
673,006
Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
811,039
-
811,039
445,022
-
445,022
Marketable securities Securities purchased-under resale agreements
77,093
-
77,093
Derivative receivables
9,343,042
15,502
9,358,544
2,834 166,123
-
2,834 166,123
Loans - gross Acceptance receivables gross Other assets
13,025,336
15,502
13,040,838
Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - bruto Tagihan akseptasi - bruto Aset lain-lain
Lampiran - 5/61 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3.
e. Risiko Kredit (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.
Credit Risk (continued)
(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (lanjutan)
(iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
c)
Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan)
c) Credit quality of financial assets (continued)
Penjelasan pembagian kualitas kredit yang diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah:
Details for credit quality of loans that are “neither past due nor impaired” are as follows:
-
-
Belum jatuh tempo dan tidak menunggak
There is a high likelihood of the assets being fully recovered since the assets has not past due and not in arrears at reporting date, therefore, there is no concern from Bank.
Aset seluruhnya dipastikan akan diterima kembali karena belum jatuh tempo dan tidak menunggak pada tanggal pelaporan, sehingga tidak terdapat pertimbangan yang menjadi perhatian Bank. -
Belum jatuh tempo tetapi fasilitas lain terdapat tunggakan
-
Ada pertimbangan terkait dengan kemampuan counterparty dalam melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo dikarenakan ada fasilitas lainnya yang telah menunggak. Dalam hal ini counterparty diharapkan dapat menyelesaikan seluruh pokok dan bunga atas fasilitas lain yang menunggak.
Not past due but other facilities are in arrears There is concern over the counterparty’s ability to make payments when due since there is other overdue facilities. In this case, the counterparty is expected to settle all the outstanding amounts of principal and interest which are in arrears.
Analisa umur kredit yang diberikan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 adalah:
Ritel/Retail
Neither past due nor in arrears
An age analysis of loans that are “past due but not impaired” on 31 December 2012 is set out below:
2012 Usaha Kecil Menengah/ Small Medium Enterprise
Jumlah/ Total
1 - 30 hari
348,385
84,697
433,082
1 - 30 days
31 - 60 hari
64,614
6,961
71,575
31 - 60 days
61 - 90 hari
21,049
2,244
23,293
61 - 90 days
434,048
93,902
527,950
Lampiran - 5/62 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3.
e. Risiko Kredit (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.
(iv) Pinjaman yang diberikan
Credit Risk (continued) (iv) Loans
2012 Tidak mengalami penurunan nilai/ Non impaired Rupiah Mata uang asing Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
8,571,009 1,315,485 9,886,494
(36,262) 9,850,232
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Jumlah/ Total
84,247 84,247
8,655,256 1,315,485 9,970,741
(35,518)
(71,780)
48,729
Rupiah Foreign currencies Less: Allowance for possible impairment losses
9,898,961
2011 Tidak mengalami penurunan nilai/ Non impaired Rupiah Mata uang asing Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
8,668,649 1,070,176 9,738,825
(43,501) 9,695,324
f.
Risiko Tingkat Suku Bunga
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Jumlah/ Total
79,033 79,033
8,747,682 1,070,176 9,817,858
(29,946)
(73,447)
49,087
f.
Rupiah Foreign currencies Less: Allowance for possible impairment losses
9,744,411
Interest Rate Risk
Bank melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan tingkat suku bunga untuk mengurangi dampak negatif terhadap Bank, baik dampak terhadap laba maupun likuiditas, dari pergerakan tingkat suku bunga yang merugikan. Untuk mengukur risiko pasar karena pergerakan suku bunga, Bank melakukan analisa harian pada pergerakan marjin suku bunga dan juga melakukan analisa pada profil jatuh tempo seluruh aset dan liabilitas berdasarkan pada jadwal perubahan suku bunga (repricing schedule).
Interest rate exposure is also monitored by the Bank to reduce any negative impact to the Bank, either the impact on the profitability or on liquidity, due to adverse market interest rate movements. To measure market risk fluctuations in interest rates, the Bank performs daily analysis on the movement of interest rate margin and also reviews the maturity gap analysis based on the repricing schedule for all assets and liabilities.
Risiko tingkat suku bunga timbul dari berbagai layanan perbankan bagi nasabah.
Interest rate risk arises from the provision of a variety of banking services to customers.
Lampiran - 5/63 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) f.
3.
Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) f.
Interest Rate Risk (continued)
Tujuan utama pengelolaan tingkat suku bunga adalah untuk membatasi dampak buruk dari pergerakan tingkat suku bunga terhadap laba dan untuk meningkatkan pendapatan di dalam batasan tertentu. Bila aktivitas nilai lindung alami masih menghasilkan ketidakcocokan (mismatch) tingkat suku bunga, lindung nilai dilakukan di dalam batasan yang telah ditentukan sebelumnya melalui penggunaan instrumen keuangan fisik dan instrumen keuangan derivatif lainnya.
The main objective of interest rate risk management is to limit the adverse effect of interest rate movements on profit and to enhance earnings within defined parameters. Where natural hedging still leaves a resultant interest rate mismatch, these are hedged within pre-defined limits through the use of physical financial instruments and other derivative financial instruments.
Sebagian besar deposito nasabah dan pinjaman yang diberikan dengan tingkat suku bunga mengambang, berkaitan langsung dengan tingkat suku bunga pasar atau tingkat suku bunga yang diumumkan, yang disesuaikan secara periodik guna mencerminkan pergerakan pasar.
A substantial proportion of customer deposits and lending at floating interest rate is either directly linked to market rates or based upon published rates which are periodically adjusted to reflect market movements.
Tabel di bawah merangkum tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun untuk Rupiah dan mata uang asing.
The table below summarises the annual average effective interest rates for Rupiah and foreign currencies. 2011
2012
Rupiah/ Rupiah % ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Pinjaman yang diberikan LIABILITAS Simpanan nasabah dan bank lainnya: - Giro - Tabungan - Deposito berjangka
2.40 4.39 11.84
0.75 2.54 5.63
Mata uang asing/ Foreign currencies %
1.58 5.49 4.92
0.05 0.15 2.53
Rupiah/ Rupiah %
1.53 5.77 13.13
0.78 3.65 7.08
Lampiran - 5/64 - Schedule
Mata uang asing/ Foreign currencies %
1.97 4.64 3.71
ASSETS Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans
0.05 0.22 2.03
LIABILITIES Deposit from customers and other banks: Current accounts Savings Time deposits -
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) f.
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan) (i)
f.
Interest Rate Risk (continued) (i)
Eksposur bank terhadap risiko tingkat suku bunga
Bank exposure to interest rate risk The tables below summarises the Bank’s financial instrument exposure to interest rate risks which categorised by the earlier of contractual repricing or maturity dates.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan ekposur instrumen keuangan Bank terhadap risiko tingkat suku bunga yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo. 2012 Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - bruto Tagihan akseptasi bruto Aset lain-lain Jumlah
Suku bunga mengambang/Floating rate Lebih dari Lebih dari Lebih 1 bulan s/d 3 bulan s/d dari Sampai 3 bulan/ 12 bulan/ dengan More than More than 12 bulan/ 1 bulan/ More 1 month 3 months than 12 Up to until until 1 month 3 months 12 months months
Suku bunga tetap/Fixed rate Lebih dari Lebih dari Lebih 1 bulan s/d 3 bulan s/d Sampai dari 3 bulan/ 12 bulan/ dengan More than More than 12 bulan/ 1 bulan/ More 1 month 3 months Up to than 12 until until 1 month 3 months 12 months months
Jumlah/ Total
941,725
-
-
-
-
-
-
-
-
941,725
-
565,452
-
-
-
-
-
-
-
565,452
-
-
50,081
266,829
451,699
673,006 -
-
-
42,430
673,006 811,039
77,093
347,382 -
97,640 -
-
-
-
-
-
-
445,022 77,093
-
408,112
679,184
2,590,410
1,296,526
38,969
126,299
1,259,356
3,571,885
9,970,741
2,834 166,123
-
-
-
-
-
-
-
-
2,834 166,123
1,187,775
1,320,946
826,905
2,857,239
1,748,225
711,975
126,299
1,259,356
3,614,315
13,653,035
Liabilitas
Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Securities purchased under resale agreements Derivative receivables Loans - gross Acceptance receivables - gross Other assets Total
Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Medium Term Notes Liabilitas lain-lain
-
7,583,761
-
-
-
3,084,166
640,587
67,999
-
11,376,513
1,636 2,834 71,723
308,819 -
-
-
-
800 -
1,500 -
1,000 299,063 -
49,782 -
312,119 1,636 2,834 348,845 71,723
Liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Medium Term Notes Other liabilities
Jumlah
76,193
7,892,580
-
-
-
3,084,966
642,087
368,062
49,782
12,113,670
Total
826,905
2,857,239
1,748,225
(2,372,991)
(515,788)
891,294
3,564,533
1,539,365
Repricing gap
Perbedaan Repricing
1,111,582
(6,571,634)
Lampiran - 5/65 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) f.
3.
Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan) (i)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) f.
Eksposur bank terhadap risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
Interest Rate Risk (continued) (i)
Bank exposure to interest rate risk (continued)
2011 Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - bruto Tagihan akseptasi bruto Aset lain-lain Jumlah
Suku bunga mengambang/Floating rate Lebih dari Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan s/d Lebih Sampai 3 bulan/ 12 bulan/ dari dengan More than More than 12 bulan/ 1 bulan/ 1 month 3 months More Up to until until than 12 1 month 3 months 12 months months
Suku bunga tetap/Fixed rate Lebih dari Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan s/d Lebih 3 bulan/ 12 bulan/ dari Sampai dengan More than More than 12 bulan/ 1 bulan/ 1 month 3 months More until until than 12 Up to 3 months 12 months months 1 month
Jumlah/ Total
1,062,606
-
-
-
-
-
-
-
-
1,062,606
-
400,667
-
-
-
-
-
-
-
400,667
-
424,691
925,013
-
-
958,216 1,091
-
27,784
-
958,216 1,378,579
53,666
493,671 -
-
-
-
-
-
-
-
493,671 53,666
-
38,861
143,761
679,904
3,330
113,388
523,124
3,550,719
4,764,771
9,817,858
4,649 325,971
-
-
-
-
-
-
-
-
4,649 325,971
1,446,892
1,357,890
1,068,774
679,904
3,330
1,072,695
523,124
3,578,503
4,764,771
14,495,883
Liabilitas
Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Securities purchased under resale agreements Derivative receivables Loans - gross Acceptance receivables - gross Other assets Total
Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Medium Term Notes Liabilitas lain-lain
-
7,009,190
-
-
-
4,339,860
639,441
205,965
300
12,194,756
12,901 4,649 43,284
151,977 -
90,675 -
-
-
3,525 -
1,500 497,565 -
-
-
247,677 12,901 4,649 497,565 43,284
Liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Medium Term Notes Other liabilities
Jumlah
60,834
7,161,167
90,675
-
-
4,343,385
1,138,506
205,965
300
13,000,832
Total
978,099
679,904
3,330
3,372,538
4,764,471
1,495,051
Repricing gap
Perbedaan Repricing
1,386,058
(5,803,277)
(ii) Sensitivitas terhadap pendapatan bunga bersih
(3,270,690)
(615,382)
(i)
Sensitivity to net interest income
Dalam mengelola resiko suku bunga harian, Bank menggunakan 2 (dua) buah pendekatan: NII simulation dan repricing gap. Untuk pendekatan sensitivitas terhadap NII, Bank menggunakan skenario kenaikan maupun penurunan suku bunga sampai dengan 100 Bps secara paralel. Sedangkan untuk repricing gap, batas yang berbeda diberlakukan untuk tiap tenor bucket.
In managing the daily interest rate, the Bank uses 2 (two) approaches: NII simulation and repricing gap. For NII sensitivity approach, the Bank uses the scenario of parallel increase or decrease in interest rates up to 100 Bps. Meanwhile, the repricing gap limits for each tenor bucket are applied for a repricing gap approach.
Bank juga memonitor sensitivitas perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan bunga bersih untuk 12 bulan ke depan.
The Bank also monitors sensitivity to changes in interest rate to the net interest income for the following 12 months.
Lampiran - 5/66 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) f.
3.
Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) f.
(ii) Sensitivitas terhadap pendapatan bunga bersih (lanjutan)
Interest Rate Risk (continued) (ii) Sensitivity to (continued)
net
interest
income
This table presents a sensitivity of the Bank’s net interest income due to a parallel increase or decrease of interest rate by 100 bps.
Tabel berikut menyajikan sensitivitas pendapatan bunga bersih Bank terhadap kenaikan atau penurunan suku bunga secara paralel sebesar 100 bps.
Pendapatan bunga bersih/ Net interest income Peningkatan paralel/ Parallel increase by 100bps 2012
Penurunan paralel/ Parallel decrease by 100bps
21,598
(21,598)
2012
Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa tingkat suku bunga bergerak pada jumlah yang sama, sehingga tidak mencerminkan pengaruh potensial laba atas perubahan beberapa tingkat suku bunga sementara yang lainnya tidak berubah, proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo.
The projection assumes that interest rates of all maturities move by the same amount and, therefore, does not reflect the potential impact on profit of some rates changing while others remain unchanged. The projections also assume that all other variables are held constant and are based on a constant reporting date position and that all positions run to maturity.
Pengelolaan suku bunga harian dilakukan secara efektif oleh Asset Liability Management (ALM) Desk - Treasury dan dipantau oleh Market Risk, dan dilaporkan kepada ALCO setiap bulannya.
Daily interest rate management is effectively performed by the Asset Liability management (ALM) Desk - Treasury and monitored by Market Risk, and report to the ALCO on monthly basis.
(iii) Sensitivitas keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual
(iii) Sensitivity to unrealised gains on available for sale marketable securities
Tabel dibawah ini mengikhtisarkan sensitivitas keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Bank pada tanggal 31 Desember 2012 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu:
The table below shows the sensitivity of the Bank is unrealised gains on available for sale marketable securities to movement interest rates on 31 December 2012: 2012
Peningkatan/ increased by 100 bps Pengaruh terhadap keuntungan yang belum direalisasi efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual
Penurunan/ decreased by 100 bps
(10,550 )
Lampiran - 5/67 - Schedule
10,550
Impact to unrealised gains on available for sale marketable securities
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) f.
Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) f.
Interest Rate Risk (continued)
(iii) Sensitivitas keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual (lanjutan)
(iii) Sensitivity to unrealised gains on available for sale marketable securities (continued)
Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo.
The projection assumes that all other variables are held constant. It also assumes a constant reporting date position and that all position run to maturity.
Sensitivitas atas laba bersih dan keuntungan yang belum direalisasi atas efek - efek dalam kelompok tersedia untuk dijual, tidak memperhitungkan efek dari lindung nilai dan tindakan - tindakan Bank untuk mengurangi risiko atas tingkat suku bunga. Dalam kenyataannya, Bank secara proaktif melakukan mitigasi atas efek prospektif pergerakan tingkat suku bunga.
The above sensitivity of net income and unrealised gains on available for sale marketable securities do not take into account the effects of hedging and do not incorporate actions that the Bank would take to mitigate the impact of this interest rate risks. In practice, the Bank proactively seeks to mitigate the effect of potential interest rates movements.
g. Risiko Mata Uang
g. Currency Risk
Risiko ini umumnya terjadi dari transaksi dan produk valuta asing, baik dengan nasabah korporasi maupun ritel, dan dari aktivitas pasar valuta asing antar bank seperti kontrak berjangka. Risiko kurs mata uang dimonitor dan dilaporkan setiap hari oleh Bank untuk memastikan bahwa dampak pergerakan nilai tukar mata uang asing yang merugikan dapat dikendalikan dengan batas yang ditentukan.
Primarily, this exposure arises from foreign currency products and transactions, both for corporate and retail clients, and activities in the interbank foreign currency market such as forward contracts. Currency rate risk is monitored and reported daily by the Bank to ensure that exposure to adverse foreign currency exchange rate movements are maintained within pre-defined limits.
Lampiran - 5/68 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3.
g. Risiko Mata Uang (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) g. Currency Risk (continued)
Berikut ini adalah posisi devisa neto Bank per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
The following is the Bank’s foreign currency net open position as at 31 December 2012 and 2011: 2012
Mata uang
Aset/ Assets
Liabilitas/ Liabilities
Posisi Devisa Neto/Net Open Position
POSISI KEUANGAN Dolar Australia Euro Pound Sterling Inggris Dolar Hongkong Yen Jepang Dolar Selandia Baru Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat
1,430,252 146,926 26,333 633 172,232 3,905 88,238 1,875,098
1,431,427 144,709 26,506 43 172,717 3,636 89,684 2,801,536
(1,175) 2,217 (173) 590 (485) 269 (1,446) (926,438)
Jumlah
3,743,617
4,670,258
(926,641)
REKENING ADMINISTRATIF Dolar Australia Euro Pound Sterling Inggris Dolar Hongkong Yen Jepang Dolar Selandia Baru Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat
199,938 2,737 13,490 1,268,330
209,945 4,965 13,016 307,040
(10,007) (2,228) 474 961,290
Jumlah
1,484,495
534,966
949,529
Currency FINANCIAL POSITION Australian Dollar Euro Great Britain Pound Sterling Hongkong Dollar Japanese Yen New Zealand Dollar Singapore Dollar United States Dollar Total OFF-BALANCE SHEET Australian Dollar Euro Great Britain Pound Sterling Hongkong Dollar Japanese Yen New Zealand Dollar Singapore Dollar United States Dollar Total
POSISI DEVISA NETO ABSOLUT Dolar Australia Euro Pound Sterling Inggris Dolar Hongkong Yen Jepang Dolar Selandia Baru Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat
11,182 11 173 590 11 269 1,446 34,852
ABSOLUT NET OPEN POSITION Australian Dollar Euro Great Britain Pound Sterling Hongkong Dollar Japanese Yen New Zealand Dollar Singapore Dollar United States Dollar
Jumlah posisi devisa neto absolut
48,534
Total absolute net open position
1,906,451
Total Tier I and II Capital
2.55%
Net open position ratio (Balance sheet and off-balance sheet)
Jumlah Modal Tier I dan II Rasio posisi devisa neto (Neraca dan rekening administratif)
Lampiran - 5/69 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3.
g. Risiko Mata Uang (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) g. Currency Risk (continued)
2011
Mata uang
Aset/ Assets
Liabilitas/ Liabilities
Posisi Devisa Neto/Net Open Position
POSISI KEUANGAN Dolar Australia Euro Pound Sterling Inggris Dolar Hongkong Yen Jepang Dolar Selandia Baru Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat
1,179,537 329,579 72,487 341 41,276 15,953 101,841 2,326,816
1,573,983 332,981 81,188 33,150 16,383 97,842 2,463,345
(394,446) (3,402) (8,701) 341 8,126 (430) 3,999 (136,529)
Jumlah
4,067,830
4,598,872
(531,042)
REKENING ADMINISTRATIF Dolar Australia Euro Pound Sterling Inggris Dolar Hongkong Yen Jepang Dolar Selandia Baru Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat
424,885 5,857 7,686 3,179 1,091,148
29,036 2,050 8,631 7,277 943,217
395,849 3,807 7,686 (8,631) (4,098) 147,931
Jumlah
1,532,755
990,211
542,544
Currency FINANCIAL POSITION Australian Dollar Euro Great Britain Pound Sterling Hongkong Dollar Japanese Yen New Zealand Dollar Singapore Dollar United States Dollar Total OFF-BALANCE SHEET Australian Dollar Euro Great Britain Pound Sterling Hongkong Dollar Japanese Yen New Zealand Dollar Singapore Dollar United States Dollar Total
POSISI DEVISA NETO ABSOLUT Dolar Australia Euro Pound Sterling Inggris Dolar Hongkong Yen Jepang Dolar Selandia Baru Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat
1,403 405 1,015 341 505 430 99 11,402
ABSOLUT NET OPEN POSITION Australian Dollar Euro Great Britain Pound Sterling Hongkong Dollar Japanese Yen New Zealand Dollar Singapore Dollar United States Dollar
Jumlah posisi devisa neto absolut
15,600
Total absolute net open position
1,920,994
Total Tier I and II Capital
0.81%
Net open position ratio (Balance sheet and off-balance sheet)
Jumlah Modal Tier I dan II Rasio posisi devisa neto (Neraca dan rekening administratif)
Posisi Devisa Neto posisi keuangan dan rekening administratif per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tertanggal 1 Juli 2010, No. 7/37/PBI/2005 tertanggal 30 September 2005 dan No. 6/20/PBI/2004 tertanggal 15 Juli 2004 adalah masing-masing 2,55% dan 0,81%.
The Net Open Position financial position and offbalance sheet as at 31 December 2012 and 2011 which was calculated based on Bank Indonesia Regulation No. 12/10/PBI/2010 dated 1 July 2010, No. 7/37/PBI/2005 dated 30 September 2005 and No. 6/20/PBI/2004 dated 15 July 2004 are 2.55% and 0.81%, respectively.
Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank atas risiko nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Termasuk didalamnya adalah instrumen keuangan pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis mata uang.
The table below summarises exposure to foreign currency exchange rate risk at 31 December 2012 and 2011. Included in the table are financial instruments at carrying amounts, categorised by currency.
Lampiran - 5/70 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
g. Risiko Mata Uang (lanjutan)
g. Currency Risk (continued) 2012
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar Aset Kas Giro pada Bank Indonesia
Dolar Singapura/ Singapore Dollar
Euro/ Euro
Yen Jepang/ Japanese Yen
Dolar Australia/ Australian Dollar
Dolar Hong Kong/ Hong Kong Dollar
Pound Sterling/ Pound Sterling
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total Assets Cash Current account with Bank Indonesia Current account with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Securities purchased under resale agreement Derivatives receivable
24,523
933
8,632
109
33,472
-
-
-
67,669
376,530
-
-
-
-
-
-
-
376,530
Giro pada bank lain 76,225 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 62,644 Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan bruto 1,298,799 Tagihan akseptasi bruto 2,834 Aset lain-lain 32,511
145,479
67,940
172,117
56,417
633
26,321
3,904
549,036
-
-
-
510,362 811,039
-
-
-
573,006 811,039
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11,649
-
5,037
-
-
-
1,315,485
360
19
-
13,777
-
-
-
2,834 46,667
Loans - gross Acceptances receivable gross Other assets
Jumlah aset
146,772
88,240
172,226
1,430,104
633
26,321
3,904
3,742,266
Total assets
Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain Jumlah liabilitas
1,874,066
2,774,152
144,413
89,652
172,717
1,429,071
-
26,506
3,636
4,640,147
2,834 23,687
153
31
-
925
-
-
-
2,834 24,796
2,800,673
144,566
89,683
172,717
1,429,996
-
26,506
3,636
4,667,777
Posisi keuangan neraca - bersih
(926,607)
2,206
(1,443)
Rekening administratif - bersih
(526,587)
-
(1,670)
(491) -
108
633
(153,788)
-
Liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Other liabilities Total liabilities
268
(925,511)
Net on balance sheet financial position
-
-
(682,045)
Off-balance sheet - net
Pound Sterling/ Pound Sterling
Lain-lain/ Others
-
-
60,553
(185)
2011 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar Aset Kas Giro pada Bank Indonesia
29,795
Dolar Singapura/ Singapore Dollar
Euro/ Euro 467
5,443
Yen Jepang/ Japanese Yen
Dolar Australia/ Australian Dollar
65
Dolar Hong Kong/ Hong Kong Dollar
24,783
-
Jumlah/ Total
360,262
-
-
-
-
-
-
-
360,262
Giro pada bank lain 64,518 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 367,234 Efek-efek 418,196 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan bruto 1,060,529 Tagihan akseptasi bruto 4,060 Aset lain-lain 18,600
46,913
41,374
41,197
92,027
341
72,487
15,952
374,809
281,154 -
48,885 -
-
73,646 960,383
-
-
-
770,919 1,378,579
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah aset Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain Jumlah liabilitas
2,323,194
-
6,084
-
3,563
-
-
-
1,070,176
589 420
56
-
15,276
-
-
-
4,649 34,352
Loans - gross Acceptances receivable gross Other assets
329,543
101,842
41,262
1,169,678
341
72,487
15,952
4,054,299
Total assets
2,318,429
332,309
97,775
33,150
1,571,761
-
81,151
16,383
4,450,958
136,013 45 4,060 545
589 3
17
-
1,170
-
-
-
136,013 45 4,649 1,735
2,459,092
332,901
97,792
33,150
1,572,931
-
81,151
16,383
4,593,400
Posisi keuangan neraca - bersih
(135,898)
Rekening administratif - bersih
(462,865)
Assets Cash Current account with Bank Indonesia Current account with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Securities purchased under resale agreement Derivatives receivable
(3,358) -
4,050 (1,725)
8,112 -
(403,253) 9,160
Lampiran - 5/71 - Schedule
341 -
(8,664) -
(431) -
Liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Other liabilities Total liabilities
(539,101)
Net on balance sheet financial position
(455,430)
Off-balance sheet - net
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) g. Risiko Mata Uang (lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) g. Currency Risk (continued)
Sensitivitas terhadap laba bersih
Sensitivity to net income
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 atas perubahan nilai tukar mata uang asing yaitu:
The table below shows the sensitivity of the Company’s net income to movement in foreign exchange rates as at 31 December 2012:
Pengaruh terhadap laba bersih
2012 Peningkatan/ increased by 5% 1,144
Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa perubahan nilai tukar mata uang asing bergerak pada jumlah yang sama sehingga tidak mencerminkan perubahan potensial kepada laba atas perubahan beberapa nilai tukar mata uang asing sementara lainnya tidak berubah. Proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo.
Penurunan/ decreased by 5% (1,144 )
Impact to net income
The projection assumes that foreign exchange rates move by the same amount and, therefore, do not reflect the potential impact on profit of some rates changing while others remain unchanged. The projections also assume that all other variables are held constant and are based on a constant reporting date position and that all positions run to maturity.
h. Liquidity Risk
h. Risiko Likuiditas Kebijakan likuiditas Bank didasarkan untuk memastikan bahwa setiap kebutuhan dana di saat ini, maupun di masa datang baik untuk kondisi normal maupun kondisi stres dapat dipenuhi. Beberapa pendekatan dalam melaksanakan risiko likuiditas, dilakukan termasuk: liquidity gap analysis, liquidity stress test analysis, dan liquidity ratio analysis. Di mana untuk mengendalikan risiko likuiditas tersebut ditetapkan beberapa batasan dan parameter. Di samping itu dalam mengendalikan risiko likuiditas juga dilakukan pemantauan atas indikatorindikator internal dan eksternal. Untuk menghadapi kondisi stres juga ditetapkan contingency funding plan untuk penanganan kondisi tersebut. Jumlah aset lancar yang memadai dipertahankan untuk menjamin kebutuhan likuiditas yang terkendali setiap waktu. Hal ini sejalan dengan peraturan baru BI tentang manajemen risiko likuiditas yang tercantum dalam Surat Edaran BI No.11/16/DPNP/2009.
The Bank’s liquidity policy is based on ensuring that current and future funding requirements can be fulfilled in normal or stress conditions. Several liquidity management technique are applied included: liquidity gap analysis, liquidity stress test analysis, and liquidity ratios analysis. Whereas in managing liquidity risk, the Bank sets some limits and parameters. Meanwhile, the Bank also monitors the internal and external indicators to manage liquidity risk. The Bank also sets a contingency funding plan that is used to handle or solve the crisis condition. Appropriate levels of liquid assets are held to ensure that a prudent level of liquidity is maintained at all times. This is in accordance with BI circular letter No.11/16/DPNP/2009 regarding liquidity risk management.
Lampiran - 5/72 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) h.
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
h.
Liquidity Risk (continued)
Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi dengan memelihara aset likuid tingkat pertama yang berupa pemeliharaan sudah ditentukan penggunaannya serta efek-efek jangka pendek yang sangat likuid. Aset likuid tingkat dua dipelihara melalui penempatan dana jangka pendek di bank lain serta efekefek dalam kelompok tersedia untuk dijual. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan memperhatikan limit konsentrasi deposan. Selain itu, Bank senantiasa memelihara kemampuannya untuk melakukan akses ke pasar uang, dengan memelihara hubungan dengan bank-bank koresponden.
The Bank’s liquidity management focuses on cash inflow and outflow adjustment. The gap in cash flow is anticipated through managing the first tier assets such as maintenance of reserve requirements and highly liquid short term marketable securities. Second tier assets are managed through short term placements with other banks and available for sale marketable securities. Liquidity management is also performed through managing the structure of funding by implementing proper thresholds on the concentrations of depositors. In addition, the Bank maintains its ability to access the financial market, by maintaining its relationships with correspondent banks.
Bank memonitor jangka waktu jatuh tempo komitmen kredit oleh karena komitmen dengan jangka waktu yang lebih lama pada umumnya memiliki risiko kredit yang lebih besar dibandingkan dengan komitmen yang memiliki jangka waktu yang lebih pendek.
The Bank monitors the term to maturity of credit commitments because longer term commitments generally have a greater degree of credit risk than shorter term commitments.
Pelaporan jatuh tempo instrumen keuangan yang didiskonto adalah sebagai berikut:
The maturity profile of the Bank’s discounted financial instruments is as follows: 2012
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ Dibayarkan sesuai permintaan/ No contractual maturity/ Repayable on demand Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek
Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan/ More than 1 month until 3 months
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
Lebih dari Lebih dari 3 bulan s/d 6 bulan s/d 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than 3 months 6 months until until 6 months 12 months
Lebih dari 12 bulan/ More than 12 months
Jumlah/ Total Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Securities purchased under resale agreements Derivative receivables
-
222,150
-
-
-
-
222,150
-
941,725
-
-
-
-
941,725
-
565,452
-
-
-
-
565,452
-
673,006 -
50,081
166,461
100,368
494,129
673,006 811,039
-
347,382 900
97,640 123
-
76,070
-
445,022 77,093
-
447,081
805,483
1,346,095
2,503,671
4,868,411
9,970,741
Tagihan akseptasi - bruto Aset lain-lain
-
1,687 88,386
1,147 4,795
8,910
16,330
47,702
2,834 166,123
Loans - gross Acceptance receivables gross Other assets
Jumlah
-
3,287,769
959,269
1,521,466
2,696,439
5,410,242
13,875,185
Total
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan bruto
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
(71,782)
-
-
-
-
-
Jumlah
(71,782)
3,287,769
959,269
1,521,466
2,696,439
5,410,242
Lampiran - 5/73 - Schedule
(71,782) 13,803,403
Less: Allowance for impairment losses Total
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
h. Risiko Likuiditas (lanjutan)
h. Liquidity Risk (continued) 2012 (lanjutan/continued)
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ Dibayarkan sesuai permintaan/ No contractual maturity/ Repayable on demand Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Medium Term Notes Liabilitas lain-lain Jumlah Perbedaan jatuh tempo
Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan/ More than 1 month until 3 months
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
Lebih dari Lebih dari 3 bulan s/d 6 bulan s/d 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than 3 months 6 months until until 6 months 12 months
Lebih dari 12 bulan/ More than 12 months
Jumlah/ Total
-
10,667,927
640,587
29,298
38,701
-
11,376,513
Liabilities Deposits from customers
-
309,619 694 1,687 54,619
1,500 394 1,147 2,735
1,000 548 2,398
299,063 9,299
49,782 2,672
312,119 1,636 2,834 348,845 71,723
Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Medium Term Notes Other liabilities
-
11,034,546
646,363
33,244
347,063
52,454
12,113,670
Total
(7,746,777)
312,906
1,488,222
2,349,376
5,357,788
1,689,733
Maturity gap
Lebih dari Lebih dari 3 bulan s/d 6 bulan s/d 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than 3 months 6 months until until 6 months 12 months
Lebih dari 12 bulan/ More than 12 months
(71,782)
2011 Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ Dibayarkan sesuai permintaan/ No contractual maturity/ Repayable on demand Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan bruto Tagihan akseptasi - bruto Aset lain-lain
Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan/ More than 1 month until 3 months
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
-
174,008
-
-
-
-
174,008
-
1,062,606
-
-
-
-
1,062,606
-
400,667
-
-
-
-
400,667
-
958,216 19,510
-
410,095
415,025
533,949
958,216 1,378,579
-
180,469 7,726
313,202 6,948
2,439
901
35,652
493,671 53,666
-
114,830
524,079
1,058,631
2,531,638
5,588,680
9,817,858
-
3,222 240,205
1,427 2,982
7,627
16,977
58,180
4,649 325,971
-
3,161,459
848,638
1,478,792
2,964,541
6,216,461
14,669,891
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
(73,493)
-
-
-
-
-
Jumlah
(73,493)
3,161,459
848,638
1,478,792
2,964,541
6,216,461
Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Medium Term Notes Liabilitas lain-lain Jumlah Perbedaan jatuh tempo
Jumlah/ Total
(73,493)
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Securities purchased under resale agreements Derivative receivables Loans - gross Acceptance receivables gross Other assets Less: Allowance for impairment losses
14,596,398
Total
-
11,349,050
639,441
151,629
54,336
300
12,194,756
Liabilities Deposits from customers
-
155,501 11,508 3,222 34,596
92,176 1,348 1,427 2,929
1,536
45 149,293 1,589
348,272 2,634
247,677 12,901 4,649 497,565 43,284
Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Medium Term Notes Other liabilities
-
11,553,877
737,321
153,165
205,263
351,206
13,000,832
Total
(8,392,418)
111,317
1,325,627
2,759,278
5,865,255
1,595,566
Maturity gap
(73,493)
Lampiran - 5/74 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
h. Risiko Likuiditas (lanjutan)
h. Liquidity Risk (continued)
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas sesuai arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2012.
The maturity tables below provide information about maturities on contractual undiscounted cash flows of liabilities on 31 December 2012. 2012
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ Dibayarkan sesuai permintaan/ No contractual maturity/ Repayable on demand
Liabilitas non-derivatif Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Medium Term Notes Liabilitas lain-lain
Kurang dari/ Less than 1 bulan/month
1 - 3 bulan/ months
3 - 12 bulan/ months
Lebih dari 12 bulan/ More than 12 months
Jumlah/ Total
-
10,676,325 309,872 1,687 45,968
642,242 1,505 1,147 839
68,492 1,000 301,396 8,639
50,182 2,272
11,387,059 312,377 2,834 351,578 57,718
Jumlah
-
11,033,852
645,733
379,527
52,454
12,111,566
Liabilitas derivatif Jumlah
-
(157) 11,033,695
15,197 660,930
906,754 1,286,281
52,454
921,794 13,033,360
Informasi mengenai perkiraan cash outflow dari rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2012.
Non-derivative liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Acceptance payables Medium Term Notes Other liabilities Derivative liabiTotal Derivative payables Derivative liTotal
The table below provide information about estimated cash outflow of off-balance sheet as at 31 December 2012. 2012
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ Dibayarkan sesuai permintaan/ No contractual maturity/ Repayable on demand Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang belum digunakan Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan Garansi yang diberikan Jumlah
1 - 5 tahun/ years
Lebih dari/ More than 5 tahun/ years
734,651
135,970
26,131
1,103,128
Committed unused loan facilities granted
42,254
21,643
-
-
137,103
Irrecovable letters of credit
1,513
1,888
63,559
197,230
-
264,190
Guarantees issued
165,411
159,826
819,853
333,200
26,131
1,504,421
Total
Kurang dari/ Less than 1 bulan/month
1 - 3 bulan/ months
-
90,692
115,684
-
73,206
-
3 - 12 bulan/ months
Lampiran - 5/75 - Schedule
Jumlah/ Total
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) i.
Risiko Operasional
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) i.
Operational Risk
Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk due to direct or indirect loss resulting from inadequate or failure in internal processes, people and systems or from external problems that affect the Bank’s operations.
Pernyataan Risiko yang dapat Diterima Bank telah menetapkan batasan yang diterima dan landasan dalam membangun budaya manajemen risiko di dalam organisasi.
The Bank’s Risk Appetite Statement establishs the accepted limits and sets the tone for the risk management culture within the organization.
Pengelolaan risiko operasional dilakukan berdasarkan batas-batas yang telah ditetapkan dalam Pernyataan Risiko yang dapat Diterima Bank tersebut serta dijalankan melalui Kerangka Kerja Manajemen Risiko Operasional. Kerangka Kerja Manajemen Risiko Operasional mengidentifikasi, menilai, mengelola dan melaporkan risiko operasional secara konsisten dan dapat diandalkan dengan fokus pada kesadaran risiko, penilaian atas risiko dan pengendalian, control assurance program melalui pengujian pengendalian dan program operational risk assurance review, pelaporan insiden risiko operasional, serta memberikan risk advisory.
The Management of operational risk is governed within the boundaries defined in the Risk Appetite Statement and operationalised through the Operational Risk Management Framework. The Operational Risk Management Framework identifies, assesses, manages and reports on operational risks on a consistent and reliable basis with focus on risk awareness, risk and control self assessment, control assurance program through control testing and operational risk assurance review program, operational risk incident reporting, and risk advisory.
Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan kehandalan operasi teknologi informasi sehingga kesalahan manusia, fraud, kesalahan proses dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat dicegah dan diantisipasi lebih dini.
Operational risk management is also performed by strengthening security and operational aspects of information technology so that human error, fraud, processing errors and system failure that can affect business continuity can be anticipated and prevented.
Sebagai bagian dari pencegahan atas risiko penipuan, Bank menerapkan strategi anti fraud yang mencakup kesadaran atas risiko penipuan, penetapan Komite Integritas pada tingkat Direksi, formalisasi kebijakan dengan fokus pada pencegahan, deteksi, pemantauan, penyelidikan, dan pelaporan insiden penipuan, serta pemberlakukan mekanisme whistleblower.
As part of fraud prevention, the Bank have implemented an Anti-Fraud Strategy across the Bank encompassing fraud risk awareness, the establishment of an Integrity Committee at Board of Director level, policy formalization with focus on prevention, detection, investigation, monitoring and reporting, and the adoption of a whistleblower channel.
Kegiatan Business Continuity dan Disaster Recovery dilakukan secara bersama-sama dengan pengujian dilakukan secara berkala oleh unit bisnis inti operasional. Bank memiliki level 1 operational site sebagai bagian dari rencana kontinuitas bisnis untuk memastikan kegiatan operasional bank dapat berjalan secara berkelanjutan dan termitigasi dari gangguan eksternal.
Business Continuity and Disaster Recovery activities are undertaken simultaneously with testing conducted regularly by the core operational business units. The Bank has in place a level 1 operational site as part of its business continuity plan to ensure operations are sustainable following external disruption.
Lampiran - 5/76 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) i.
3.
Risiko Operasional (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) i.
Bank has implemented the 3 lines of defense approach to managing risk, reinforcing risk ownership and risk management culture across all aspects of the Bank. The Bank applies within its best efforts managers operational risk by ensuring that the importance of managing the risk is embedded at all levels of Bank’s organisation. The Bank has fully committed to increase its capability in managing operational risk using various control processes and tools.
Bank telah mengimplementasikan pendekatan 3 lini pertahanan (3 lines of defense) untuk mengelola risiko, mendukung kepemilikan atas risiko dan budaya pengelolaan risiko di semua aspek Bank. Bank mengerahkan upaya terbaik untuk mengelola risiko operasional dengan memastikan akan pentingnya pengelolaan risiko ini ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi Bank. Bank berkomitmen penuh untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko operasional melalui penggunaan berbagai proses pengendalian dan perangkat. j.
Nilai wajar instrumen keuangan
j.
Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Medium Term Notes Liabilitas lain-lain
Fair value of financial instruments The table below summarises the carrying amounts and fair values of the Bank’s financial instruments as at 31 December 2012 and 2011:
2012 Nilai tercatat/ Carrying value
Operational Risk (continued)
Nilai wajar/ Fair value
2011 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value
222,150
222,150
174,008
174,008
941,725 565,452
941,725 565,452
1,062,606 400,667
1,062,606 400,667
673,006 810,020
673,006 811,039
958,216 1,385,338
958,216 1,378,579
445,022 77,093 9,970,741 2,834 166,123
445,022 77,093 10,053,673 2,834 166,123
493,671 53,666 9,817,858 4,649 325,971
493,671 53,666 9,982,995 4,649 325,971
13,874,166
13,958,117
14,676,650 14,835,028
11,376,513 312,119 1,636 2,834 348,845 71,723
11,376,513 312,119 1,636 2,834 312,084 71,723
12,194,756 12,194,756 247,677 247,677 12,901 12,901 4,649 4,649 497,565 465,338 43,284 43,284
12,113,670
12,076,909
13,000,832 12,968,605
Lampiran - 5/77 - Schedule
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Securities purchased under resale agreements Derivative receivables Loans Acceptances receivable Other assets
Liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payable Acceptances payable Medium Term Notes Other liabilities
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) j.
Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)
(i)
Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, tagihan derivatif, tagihan akseptasi, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, aset lain-lain, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas derivatif, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain.
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) j.
Fair value (continued) (i)
Estimasi nilai wajar terhadap giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, tagihan derivatif, tagihan akseptasi, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, aset lain-lain, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas derivatif, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Dikarenakan sisa jatuh tempo di bawah 1 tahun, nilai tercatat dari giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, tagihan derivatif, tagihan akseptasi, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, aset lain-lain, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas derivatif, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
(ii) Pinjaman yang diberikan
of
financial
instruments
The current account with Bank Indonesia and other banks, placement with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, derivative receivables, acceptances receivable, securities purchased under resale agreements, other assets, deposits from customers, deposits from other banks, derivative payable, acceptances payable and other liabilities. The estimated fair value of current account with Bank Indonesia and other banks, placement with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, derivative receivables, acceptances receivable, securities purchased under resale agreements, other assets, deposits from customers, deposits from other bank, derivative payables, acceptances payable and other liabilities is based on discounted cash flows using prevailing money-market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity. Since the maturity is below 1 year, the carrying amount of current account with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, derivative receivables, acceptances receivable, securities purchased under resale agreements, other assets, interest receivables and advances, obligations due immediately, derivative payable, acceptances payable, deposits from customers, deposits from other banks and other liabilities excluding tax payables are reasonable approximation of fair value.
(ii) Loans
Estimasi nilai wajar dari pinjaman yang diberikan mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi kini dari arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima. Arus kas masa depan yang diharapkan didiskontokan pada tingkat suku bunga pasar terkini untuk menentukan nilai wajar.
Lampiran - 5/78 - Schedule
The estimated fair value of loans represents the discounted amount of estimated future cash flows expected to be received. Estimated cash flows are discounted at current market rates to determine fair value.
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) j.
3.
Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) j.
Fair value (continued)
(iii) Medium Term Notes
of
financial
instruments
(iii) Medium Term Notes
Nilai wajar Medium Term Notes diestimasi menggunakan nilai kuotasi pasar terakhir.
The fair value of Medium Term Notes is estimated by using the last quoted market price.
Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut:
Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of:
a.
Tingkat 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
a.
Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;
b.
Tingkat 2 Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabiitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan
b.
Level 2 Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, derived from prices); and
c.
Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
c.
Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Tabel dibawah ini menyajikan aset dan liabilitas yang diukur sebesar nilai wajar berdasarkan hirarkinya pada tanggal 31 Desember 2012: Nilai tercatat / Carrying value
The table below shows assets and liabilities measured at fair value based on the hierarchy on 31 December 2012: 2012 Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 1/ Level 1
Tingkat 3/ Level 3
Nilai wajar/ Fair value
Aset Efek-efek Tagihan derivatif
810,020
811,039
-
-
811,039
77,093 887,113
811,039
77,093 77,093
-
77,093 888,132
Liabilitas Liabilitas derivatif 1,636 1,636
-
1,636 1,636
Lampiran - 5/79 - Schedule
-
1,636 1,636
Assets Marketable Securities Derivative receivables Liabilities Dervatives payable
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) k.
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) k.
Manajemen Risiko Permodalan
Capital Risk Management
Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggan dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktor-faktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara rasio keuntungan yang lebih tinggi dan keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.
The Bank’s capital management objectives is to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain investor, depositor, customer and market confidence. In managing its capital, the Bank considers factors such as: providing optimal capital rate of return to shareholders and maintaining a balance between high return gearing ratio and safety provided by a sound capital position.
Posisi permodalan Bank berdasarkan peraturan Bank Indonesia atau yang dikenal dengan nama Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio [CAR]) adalah rasio modal terhadap aset tertimbang menurut risiko (Risk Weighted Average [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti (Tier I) dan modal pelengkap (Tier II) dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan. Dalam rangka perhitungan Risiko Pasar, Bank dapat memasukkan komponen modal pelengkap tambahan (Tier III) yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yang memenuhi kriteria tertentu sebagai komponen modal. Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (induk perusahaan) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The Bank’s regulatory capital position under the prevailing BI regulation or known as the Capital Adequacy Ratio (CAR) is the ratio of Bank’s capital over its Risk Weighted Assets (RWA). Based on Bank Indonesia regulations, the total capital for credit risk consists of core (Tier I) capital and supplementary capital (Tier II) less investments in the Subsidiary. To calculate the market risk exposure, the Bank can include the supplementary capital (Tier III) in the form of short term subordinated loans which meet the criteria as capital components. The CAR (parent company) as at 31 December 2012 and 2011 are as follows:
2012 Bank (dengan memperhitungkan risiko kredit) Aset Tertimbang Menurut Risiko Jumlah modal Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank (dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar) Aset Tertimbang Menurut Risiko Jumlah modal Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
2011
10,255,197 1,906,451
11,075,763 1,920,994
Bank only (with credit risk charge) Risk Weighted Assets Total capital
18.59%
17.34%
Capital Adequacy Ratio
10,303,731 1,906,451
11,091,363 1,920,994
Bank only (with credit and market risks charge) Risk Weighted Assets Total capital
18.50%
17.32%
Capital Adequacy Ratio
Lampiran - 5/80 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) k.
3.
Manajemen Risiko Permodalan (lanjutan)
k.
2012 Bank (dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional) Aset Tertimbang Menurut Risiko Jumlah modal Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN PENTING
ESTIMASI AKUNTANSI
Capital Risk Management (continued) 2011
11,788,546 1,906,451
12,377,641 1,920,994
Bank only (with credit market, and operational risks charge) Risk Weighted Assets Total capital
16.17%
15.52%
Capital Adequacy Ratio
Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan pada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8.00% dari aktiva tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia.
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
DAN YANG
Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base, and these capital ratios remain the industry standards for measuring capital adequacy. BI’s approach to such measurement is primarily based on monitoring the relationship of the capital resource requirement (measured as 8,00% of riskweighted assets) to available capital resources. 4.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan konsolidasian, dimana diperlukan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumptions are made in the presentation of the consolidated financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Seluruh estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required to conform with SFAS and are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, the actual result may differ from those estimates and assumptions.
Lampiran - 5/81 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan)
ESTIMASI AKUNTANSI
DAN YANG
a. Sumber utama ketidakpastian estimasi
4.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
a.
Key sources of estimation uncertainty
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
a.1. Allowances for impairment losses of financial assets
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2f.
Financial assets accounted for at amortised cost are evaluated for impairment on the basis described in Note 2f.
Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Komite Manajemen Risiko.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to financial assets evaluated individually for impairment and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the counterparty's financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Risk Management Committee.
Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktorfaktor seperti kualitas kredit dan jenis pinjaman. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality and type of loans. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modelled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
Lampiran - 5/82 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan)
ESTIMASI AKUNTANSI
DAN YANG
a. Sumber utama ketidakpastian estimasi (lanjutan)
4.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
a.
Key sources of estimation uncertainty (continued)
instrumen
a.2. Determining fair values of financial instruments
Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan kewajiban yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2f.(vii). Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.
In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Bank uses the valuation techniques as described in Note 2f.(vii). For financial instruments that are traded infrequently and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
a.2. Penentuan keuangan
nilai
wajar
a.3. Imbalan kerja karyawan
a.3. Employee benefit obligations
Present value atas imbalan kerja karyawan tergantung dari banyaknya faktor yang dipertimbangkan oleh aktuari berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan.
The present value of the employee benefit obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefit obligations.
Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan present value atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga atas surat berharga pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan.
The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. The Bank determines the appropriate discount rate at the end of each year. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Bank considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee benefit liability.
Lampiran - 5/83 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan)
ESTIMASI AKUNTANSI
DAN YANG
4.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan Anak Perusahaan
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) b.
Critical accounting applying the Bank accounting policies
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan Anak Perusahaan meliputi:
Critical accounting judgements made in applying the Bank and the Subsidiary‘s accounting policies include:
b.1.
b.1. Valuation of financial instruments
Penilaian instrumen keuangan Kebijakan akuntansi Bank dan Anak Perusahaan untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 2f.(vii).
b.2.
b.3.
The Bank and the Subsidiary‘s accounting Policy on fair value measurements is discussed in Note 2f.(vii).
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
b.2. Financial asset and liability clasification
Kebijakan akuntansi Bank dan Anak Perusahaan memberikan ruang untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
The Bank and the Subsidiary‘s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated at inception into different accounting categories.
Lihat Catatan 2f.(iv) untuk klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank dan Anak Perusahaan.
Refer to Note 2f.(iv) for the Bank and the Subsidiary’s financial asset and financial liabilities classification.
Kualifikasi hubungan lindung nilai
b.3. Qualifying hedge relationships
Dalam menetapkan instrumen keuangan memenuhi kriteria sebagai lindung nilai, Bank telah menetapkan bahwa transaksi lindung nilai tersebut diharapkan akan efektif selama periode lindung nilai. 5.
judgements in and Subsidiary’
KAS
5. 2012
Rupiah Mata uang asing
CASH 2011
154,481 67,669
113,455 60,553
222,150
174,008
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo kas termasuk uang kas dalam Anjungan Tunai Mandiri (“ATM”) adalah sebagai berikut: 2012 Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
In designating financial instruments as qualifying hedge relationships, the Bank has determined that it expects the hedges to be highly effective over the period of the hedging relationship.
Rupiah Foreign currencies
As at 31 December 2012 and 2011, cash balance includes cash in Automated Teller Machines (“ATM”) as follows: 2011
98,649 -
71,315 7,040 27
98,649
78,382
Lampiran - 5/84 - Schedule
Rupiah United States Dollars Singapore Dollars
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
GIRO PADA BANK INDONESIA
6.
2012 565,195 376,530
702,344 360,262
941,725
1,062,606
BANK
Rupiah United States Dollars
As at 31 December 2012 and 2011, the Minimum Statutory Reserves in Rupiah and foreign currency are:
2012
2011
8.08% 6.44%
8.21% 5.77%
-
-
Rupiah Primary statutory reserves Secondary statutory reserves Loan to Deposit Ratio (“LDR”) reserves
8.00%
8.01%
Foreign currency
- GWM Loan to Deposit Ratio (“LDR”) Mata uang asing
WITH
2011
Giro Wajib Minimum (“GWM”) dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah:
Rupiah - GWM utama - GWM sekunder
ACCOUNTS
Information in respect of credit risk exposure, currency, liquidity and fair value of current accounts with Bank Indonesia are disclosed in Note 3.
Informasi mengenai eksposur risiko kredit, mata uang, likuiditas dan nilai wajar giro pada Bank Indonesia masing-masing diungkapkan pada Catatan 3.
Rupiah Dolar Amerika Serikat
CURRENT INDONESIA
GWM Bank telah sesuai dengan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 sebagaimana terakhir diubah dengan PBI No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder masingmasing sebesar 8,00% dan 2,50% (2011: 8,00% dan 2,50%) dan valuta asing sebesar 8,00% efektif sejak tanggal 1 Juni 2011 (2011: 8,00%).
The Bank’s minimum statutory reserves comply with BI regulation No. 12/19/PBI/2010 dated 4 October 2010 which the latest amended with PBI No. 13/10/PBI/2011 dated 9 February 2011, concerning Statutory Reserves of Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah which consist of Primary Reserves and Secondary Reserves of 8.00% and 2.50%, respectively (2011: 8.00% and 2.50%) and foreign currencies of 8.00% effective since 1 June 2011 (2011: 8.00%).
Tambahan GWM LDR merupakan tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia jika LDR Bank di bawah minimum LDR target Bank Indonesia (78,00%), yang mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2011.
Additional LDR reserves represents additional minimum reserves to be maintained by the Bank in form of Current Account with Bank Indonesia if the Bank’s LDR is below Bank Indonesia minimum targeted LDR (78.00%), effective starting 1 March 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, LDR Bank adalah sebesar 87,57% dan 80,10% sehingga tidak dibutuhkan tambahan GWM LDR.
As at 31 December 2012 and 2011, the Bank’s LDR are 87.57% and 80.10% respectively, therefore no additional GWM LDR is required.
Lampiran - 5/85 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
GIRO PADA BANK LAIN
7.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
Giro pada bank lain kepada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 32.
Current accounts with disclosed in Note 32.
Informasi mengenai eksposur risiko kredit, mata uang, likuiditas dan nilai wajar giro pada Bank lain masing-masing diungkapkan pada Catatan 3.
Information in respect of credit risk exposure, currency, liquidity and fair value of current accounts with other banks are disclosed in Note 3, respectively.
a.
a. By currency
Berdasarkan mata uang 2012 Mata uang asing Rupiah
b.
549,036 16,416
374,809 25,858
565,452
400,667
b.
2012
c.
292,687
60,320
107,980
565,452
400,667
Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia
c.
Third parties Related parties (refer to Note 32)
By Bank Indonesia’s collectability As at 31 December 2012 and 2011, all current accounts with other banks were classified as current.
Cadangan kerugian penurunan nilai
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
Foreign currencies Rupiah
By related parties and third parties
505,132
d.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
8.
are
2011
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh giro pada bank lain digolongkan sebagai lancar. d.
parties
2011
Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga
- Pihak ketiga - Pihak berelasi (lihat Catatan 32)
related
Allowance for impairment losses Management believe that no allowance for impairment losses is required as at 31 December 2012 and 2011.
8.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Penempatan pada bank lain kepada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 32.
Placements with other banks to related parties are disclosed in Note 32.
Informasi mengenai eksposur risiko kredit, suku bunga, likuiditas dan nilai wajar penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diungkapkan masing-masing pada Catatan 3.
Information in respect of credit risk exposure, interest rate, liquidities and fair value of placements with Bank Indonesia and other banks are disclosed in Note 3, respectively.
Lampiran - 5/86 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) a.
8.
Berdasarkan jenis dan mata uang
a. 2012
Rupiah - Call money - Deposito Berjangka Mata uang asing - Call money
b.
100,000 -
182,000 5,297
100,000
187,297
573,006
770,919
673,006
958,216
b.
2012
c.
885,676
190,135
72,540
673,006
958,216
Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia
c.
Third parties Related parties (refer to Note 32)
By Bank Indonesia’s collectability As at 31 December 2012 and 2011, all placements with Bank Indonesia and other banks were classified as current.
Cadangan kerugian penurunan nilai
EFEK-EFEK
Foreign currencies Call money -
By related parties and third parties
482,871
d.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
9.
Rupiah Call money Time deposit -
2011
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain digolongkan sebagai lancar. d.
By type and currency
2011
Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga
- Pihak ketiga - Pihak berelasi (lihat Catatan 32)
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued)
Allowance for impairment losses Management believe that no allowance for impairment losses is required as at 31 December 2012 and 2011.
9.
MARKETABLE SECURITIES
Efek-efek kepada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 32.
Marketable securities with related parties are disclosed in Note 32.
Informasi mengenai eksposur risiko kredit, suku bunga, likuiditas dan nilai wajar efek-efek diungkapkan masing-masing pada Catatan 3.
Information in respect of credit risk exposure, interest rate, liquidity and fair value of marketable securities are disclosed in Note 3, respectively.
Lampiran - 5/87 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
EFEK-EFEK (lanjutan) a.
9.
Berdasarkan tujuan, jenis, dan mata uang
MARKETABLE SECURITIES (continued) a.
2012 Nilai wajar/ Fair value
By purpose, type, and currency
2011 Nilai wajar/ Fair value
Tersedia untuk dijual: Mata uang asing - Obligasi korporasi Dikurangi: - Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dalam kenaikan/(penurunan) di dalam nilai - Premi yang belum diamortisasi
Available for sale:
801,569
964,950
Foreign currencies Corporate bonds Less:
1,019
(6,759)
Unrealised gain/(loss) on increase/(decrease) in value
8,451
2,192
Unamortised premium -
811,039
960,383
- Credit Linked Notes
-
417,105
Credit Linked Notes -
- Negotiable bills
-
1,091
Negotiable bills -
811,039
1,378,579
Total marketable securities - net
Jumlah efek-efek - bersih
Efek-efek dalam mata uang asing adalah dalam Dolar Amerika Serikat dan Dolar Australia.
Marketable securities in foreign currencies are denominated in United States Dollars and Australians Dollars.
Lampiran - 5/88 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
EFEK-EFEK (lanjutan)
9.
b. Berdasarkan penerbit, peringkat efek, dan mata uang
MARKETABLE SECURITIES (continued) b.
By issuer, rating, and currency
2012
Obligasi Korporasi Mata uang asing (AUD): ANZ Banking Group BNP Paribas Commonwealth Bank Australia Deutche Bank AG JP Morgan Chase Bank National Australia Bank Societe Generale Bank UBS AG Australia Westpac Banking
Nilai wajar/ Fair value
2011
Rating
Nilai wajar/ Fair value
364,422 15,024
AAAa2
192,834 96,223
AAAa2
50,081 113,307 45,190 223,015
AAAAA AA-
101,354 54,688 27,785 187,396 125,280 40,897 133,926
AAA+ A AAA+ A AA-
Corporate bonds Foreign currencies (AUD): ANZ Banking Group BNP Paribas Commonwealth Bank Australia Deutche Bank AG JP Morgan Chase Bank National Australia Bank Societe Generale Bank UBS AG Australia Westpac Banking
Aa2 A1 A+ A2 A+ -
Foreign currencies (USD): BNP Paribas Paris Citibank Deutsche Bank AG Standard Chartered UBS Jersey Other bills
811,039
Mata uang asing (USD) : BNP Paribas Paris Citibank Deutsche Bank AG Standard Chartered UBS Jersey Wesel lainnya
Jumlah
-
960,383
-
45,338 45,338 136,012 163,215 27,202 1,091
-
418,196
811,039
1,378,579
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, obligasi korporasi dinilai berdasarkan peringkat dari Standard & Poor. c.
Rating
Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia
As at 31 December 2012 and 2011, corporate bonds were rated from Standard & Poor. c.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh efek-efek digolongkan sebagai lancar. d. Cadangan kerugian penurunan nilai Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai permanen, sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Total
By Bank Indonesia’s collectability As at 31 December 2012 and 2011, all marketable securities were classified as current.
d.
Allowance for possible impairment losses Management believe that there is no permanent diminution therefore the allowance for impairment losses is not required as at 31 December 2012 and 2011.
Lampiran - 5/89 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
EFEK-EFEK (lanjutan) e. Informasi efek-efek
pokok
9. sehubungan
dengan
MARKETABLE SECURITIES (continued) e.
Other significant information relating to marketable securities
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012, Bank telah menjual efek-efek dengan nilai perolehan sebesar Rp 507.701 (2011: Rp 25.466). Harga jual atas efek-efek tersebut adalah sebesar Rp 502.257 (2011: Rp 25.474). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, keuntungan dan kerugian atas penjualan efek-efek masing-masing sebesar Rp 5.444 dan Rp 8 diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
For the year ended 31 December 2012, the Bank had sold marketable securities with a total acquisition cost of Rp 507,701 (2011: Rp 25,466). The total selling price of these marketable securities was Rp 502,257 (2011: Rp 25,474). The gain and loss on sale of marketable securities as at 31 December 2012 and 2011 amounting Rp 5,444 and Rp 8 respectively was recognised in the statements of comprehensive income.
Termasuk ke dalam jumlah yang dijual pada tahun 2012 adalah penjualan Medium Term Notes dan Credit Linked Notes yang dimiliki oleh Bank. Pada tahun 2012, evaluasi berkelanjutan atas efek-efek ini telah dilakukan dan dikarenakan efek-efek ini merupakan penempatan khusus dan tidak diperjualbelikan secara aktif di pasar maka Bank memutuskan untuk menjual efek-efek ini pada Mei 2012.
Included in the amount sold in 2012 is the sale of Medium Term Notes and Credit Linked Notes owned by the Bank. In 2012, further assessment for these securities were performed and since these securities were a private placement and were not actively traded in the market; the Bank decided to sell these securities in May 2012.
10. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
10. SECURITIES PURCHASED UNDER RESALE AGREEMENTS 2012
Pihak Penjual/ Counterparty Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Jumlah/Total
Jenis Efek/ Type of Securities FR0056 FR0056 FR0056 FR0064 FR0064 FR0048 FR0048
Tingkat Suku Bunga/ Interest Rate
Nilai Nominal/ Nominal Amount 75,000 75,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000
5% 5% 5% 5% 5% 4% 4%
Tingkat Kupon/ Coupo n Rate 8% 8% 8% 6% 6% 9% 9%
400,000
Lampiran - 5/90 - Schedule
Tanggal Dimulai/ Commence ment Date 24-Oct-12 24-Oct-12 24-Oct-12 19-Nov-12 19-Nov-12 27-Nov-12 27-Nov-12
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Date 22-Jan-13 22-Jan-13 22-Jan-13 15-Feb-13 15-Feb-13 8-Jan-13 8-Jan-13
Nilai Tercatat/ Carrying Amount 86,794 86,794 57,862 48,820 48,820 57,966 57,966 445,022
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan)
10. SECURITIES PURCHASED UNDER RESALE AGREEMENTS (continued) 2011
Pihak Penjual/ Counterparty Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Jumlah/Total
Jenis Efek/ Type of Securities FR0053 FR0053 FR0054 FR0054 FR0034 FR0043 FR0043
Nilai Nominal/ Nominal Amount
Tingkat Suku Bunga/ Interest Rate
50,000 50,000 60,000 60,000 50,000 70,000 60,000
Tingkat Kupon/ Coupo n Rate 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5%
8% 8% 10% 10% 13% 10% 10%
400,000
Tanggal Dimulai/ Commence ment Date 2-Dec-11 2-Dec-11 6-Dec-11 6-Dec-11 13-Dec-11 30-Dec-11 30-Dec-11
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Date 12-Jan-12 12-Jan-12 9-Feb-12 9-Feb-12 5-Jan-12 2-Feb-12 2-Feb-12
Nilai Tercatat/ Carrying Amount 54,955 54,955 73,228 73,228 70,559 89,786 76,960 493,671
Informasi mengenai eksposur risiko kredit, likuiditas dan nilai wajar efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diungkapkan masingmasing pada Catatan 3.
Information in respect to credit risk exposure, liquidity and fair value of security purchased under resale agreements are disclosed in Note 3, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat saldo efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dengan pihak yang berelasi.
As at 31 December 2012 and 2011, there were no securities purchased under resale agreement with related parties.
Klasifikasi kolektibilitas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali tersebut adalah lancar.
Collectibility classification of securities purchased under resale agreements was current.
Seluruh saldo efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak mengalami penurunan nilai.
There is no impairment losses on all securities purchased under resale agreements as at 31 December 2012 and 2011.
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
11. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES
Tagihan dan liabilitas derivatif dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 32.
Derivative receivables and payables from related parties are disclosed in Note 32.
Informasi mengenai eksposur risiko kredit, likuiditas dan nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif diungkapkan masing-masing pada Catatan 3.
Information in respect of credit risk exposure, liquidity and fair value of derivative receivables and payables are disclosed in Note 3, respectively.
Lampiran - 5/91 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. TAGIHAN (lanjutan) a.
DAN
LIABILITAS
DERIVATIF
11. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued)
Berdasarkan jenis
a.
By type
2012 Nilai wajar/ Fair values Jumlah nosional/ Notional amount
Tagihan derivatif/ Derivative receivables
Kewajiban derivatif/ Derivative payables
Instrumen tidak terkait lindung nilai Kontrak tunai mata uang asing Kontrak berjangka mata uang asing Swap mata uang asing Swap mata uang asing dan suku bunga
Non hedging instruments 92,031
20
(606)
Foreign Currency Spot
37,311 69,872
164 839
(201) -
Foreign Currency Forward Foreign Currency Swaps
963,750
76,070
-
Cross Currency Swap
Instrumen lindung nilai terkait lindung nilai atas nilai wajar Swap tingkat suku bunga
Hedging instruments in fair value hedges related 90,000
Jumlah
-
(829)
Interest Rate Swap
77,093
(1,636)
Total
2011 Jumlah nosional/ Notional amount
Nilai wajar/ Fair values Tagihan Kewajiban derivatif/ derivatif/ Derivative Derivative receivables payables
Instrumen tidak terkait lindung nilai Kontrak tunai mata uang asing Kontrak berjangka mata uang asing Swap mata uang asing Credit Linked Notes Swap mata uang asing dan suku bunga
Non hedging instruments 89,317
423
(749)
Foreign Currency Spot
5,908 813,092 417,105
28 14,222 4,887
(27) (2,912) (45)
Foreign Currency Forward Foreign Currency Swaps Credit Linked Notes
906,750
34,106
-
Instrumen lindung nilai terkait lindung nilai atas nilai wajar Swap tingkat suku bunga Jumlah
Cross Currency Swap
Hedging instruments in fair value hedges related 600,000
-
(9,168)
Interest Rate Swap
53,666
(12,901)
Total
Lampiran - 5/92 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. TAGIHAN (lanjutan) b.
DAN
LIABILITAS
DERIVATIF
Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia
11. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued) b.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh tagihan dan liabilitas derivatif digolongkan sebagai lancar. c.
Cadangan kerugian penurunan nilai
By Bank Indonesia’s collectability As at 31 December 2012 and 2011, all derivative receivables and payables were classified as current.
c.
Allowance for impairment losses
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Management believe that the allowance for impairment losses is not required as at 31 December 2012 and 2011.
d. Lindung nilai wajar dengan kontrak swap tingkat suku bunga (“IRS”)
d. Fair value hedge using interest rate swap contracts (“IRS”)
Pada tahun 2012 dan 2011, Bank menetapkan beberapa kontrak IRS dengan beberapa bank sebagai instrumen lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga dari pinjaman pembiayaan bersama dan pembelian piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 12j). Nilai wajar IRS tersebut telah termasuk dalam saldo tagihan/liabilitas derivatif.
In 2012 and 2011, the Bank designated some of its IRS contracts with several banks as hedging instruments on the interest rate risk of joint financing and purchase of consumer financing receivables (refer to Note 12j). The IRS fair value was included in derivative receivables/payables balance.
Berdasarkan kontrak, Bank setuju untuk membayar bunga dengan tingkat bunga tetap sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau Bank Indonesia Time Deposit (BITD) dan menerima pembayaran bunga dengan tingkat suku bunga mengambang.
Based on the contracts, the Bank agrees to pay fixed interest rate at Certificates of Bank Indonesia (SBI) or Time Deposit of Bank Indonesia (BITD) rate and receive interest payment on a floating interest rate.
2012 Jumlah nosional Saldo piutang pembiayaan konsumen Nilai wajar Jatuh tempo kontrak Suku bunga dibayarkan Suku bunga diterima
2011
90,000
600,000
Notional amount
90,000 829 Mar 2013 Apr 2013 BITD 7.33% - 7.80%
600,000 9,168 Mar 2012 Apr 2013 SBI 7.10% - 7.85%
Consumer financing receivable Fair value Contract maturity
Perubahan nilai wajar dari kontrak IRS sebagai instrumen lindung nilai dan pinjaman pembiayaan bersama dan pembelian piutang pembiayaan sebagai item yang dilindungnilaikan sebagai akibat dari penerapan akuntansi lindung nilai, dibebankan/dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasian. Perubahan nilai wajar instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai akan saling hapus dan bagian yang tidak efektif dicatat sebagai keuntungan/kerugian kontrak derivatif dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Interest rate paid Interest rate received
The change in fair value of IRS contracts as the hedge instruments and the joint financing and purchase of consumer financing receivables as the hedge items, respectively, resulting from the implementation of hedge accounting was charged/credited to the consolidated statements of income. The changes to fair value of hedge instruments and hedged items are offset and the ineffective portion is recorded as gain/loss on derivative contracts in the consolidated statement of income.
Lampiran - 5/93 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN YANG DIBERIKAN
12. LOANS
Pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 32.
Loans to related parties are disclosed in Note 32.
Informasi mengenai eksposur risiko kredit, tingkat suku bunga, likuiditas dan nilai wajar pinjaman yang diberikan diungkapkan masing-masing pada Catatan 3.
Information in respect to credit risk exposure, interest rate risk, liquidity and fair value of loans are disclosed in Note 3, respectively.
a.
a.
Berdasarkan jenis
Modal kerja Pinjaman konsumen Pinjaman investasi Pinjaman karyawan Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
2012
2011
4,803,012 3,988,851 1,025,067 153,811
2,557,817 5,957,799 1,197,411 104,831
9,970,741
9,817,858
(71,780)
(73,447)
9,898,961
9,744,411
Pinjaman karyawan adalah pinjaman berbunga untuk pembelian rumah tinggal dan kendaraan bermotor dengan jangka waktu yang bervariasi hingga maksimum 20 tahun. Pembayaran cicilan kredit dilakukan melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan. b.
Berdasarkan mata uang
Rupiah Mata uang asing Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
b.
Kredit konsumer dan lain-lain Perdagangan, restoran dan hotel Industri pengolahan Jasa-jasa dunia usaha Pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi Jasa-jasa sosial/masyarakat Konstruksi Pertambangan Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
2011
8,655,256 1,315,485
8,747,682 1,070,176
9,970,741
9,817,858
(71,780)
Less: Allowance for impairment losses
9,744,411
By economic sector
2012
2011
4,163,593 2,787,503 1,516,173 913,981
5,916,007 1,591,894 1,295,640 505,248
199,667 182,604 96,738 110,482
268,063 144,138 86,660 10,208
9,970,741
9,817,858
9,898,961
Rupiah Foreign currencies
(73,447)
c.
(71,780)
Less: Allowance for impairment losses
By currency
2012
Berdasarkan sektor ekonomi
Working capital Consumer loans Investment loans Loans to employees
Loans to employees consists of interest bearing loans intended for the acquisition of housing and motor vehicles, which are due at various dates extending up to a maximum period of 20 years. The loans are collected through monthly payroll deductions.
9,898,961
c.
By type
(73,447) 9,744,411
Lampiran - 5/94 - Schedule
Consumer loans and others Trading, restaurants and hotels Manufacturing Trade services Transportation, warehousing, and communications Social/community services Construction Mining Less: Allowance for impairment losses
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) d.
12. LOANS (continued)
Kualitas pinjaman yang diberikan berdasarkan pinjaman yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai dan sektor ekonomi
d.
Loans quality based on impaired and non impaired loans and economic sector
2012 Tidak mengalami penurunan nilai/ Non Impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired(*)
Jumlah/ Total
Kredit konsumer dan lain-lain
4,121,117
42,476
4,163,593
Perdagangan, restoran dan hotel
2,763,494
24,009
2,787,503
Industri pengolahan
1,508,566
7,607
1,516,173
Manufacturing
913,981
-
913,981
Trade services
190,290
9,377
199,667
181,858
746
182,604
Social/community services
Jasa-jasa dunia usaha Pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi Jasa-jasa sosial/masyarakat Konstruksi Pertambangan
Transportation,warehousing and communications
96,706
32
96,738
Construction
110,482
-
110,482
Mining
9,886,494
84,247
1)
9,970,741
Dikurangi:
Less:
Cadangan kerugian penurunan nilai
Consumer loans and others Trading, restaurants and hotels
Allowance for impairment (36,262) 9,850,232
(35,518)
2)
(71,780)
48,729
3)
9,898,961
losses
*) Termasuk dalam kategori mengalami penurunan nilai adalah pinjaman yang diberikan dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet (kredit bermasalah) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
*) Included in impaired loan portfolio are loans classified as sub-standard, doubtfull and loss (non-performing loans) in accordance with Bank Indonesia regulation.
1)
Pinjaman yang diberikan yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp 40.888 dan Rp 43.359.
1)
Loans evaluated by using individual and collective assessment amounted Rp 40,888 and Rp 43,359, respectively.
2)
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masingmasing sebesar Rp 15.725 dan Rp 19.793.
2)
Allowance for impairment losses calculated by using individual and collective assessment amounted to Rp 15,725 and Rp 19,793, respectively.
3)
Pinjaman yang diberikan - bersih yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masingmasing sebesar Rp 25.164 dan Rp 23.565.
3)
Loans-net evaluated by using individual and collective assessment amounted to Rp 25,164 dan Rp 23,565, respectively.
Lampiran - 5/95 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) d.
12. LOANS (continued)
Kualitas pinjaman yang diberikan berdasarkan mata uang dan sektor ekonomi (lanjutan)
d.
Loans quality by currency and economic sector (continued)
2011 Tidak mengalami penurunan nilai/ Non Impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired(*)
Jumlah/ Total
Kredit konsumer dan lain-lain Perdagangan, restoran dan hotel
5,854,076
61,931
5,916,007
1,581,072
10,822
1,591,894
Industri pengolahan
1,294,725
915
1,295,640
Manufacturing
505,248
-
505,248
Trade services Transportation, warehousing,
Jasa-jasa dunia usaha
Consumer loans and others Trading, restaurants and hotels
Pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi
263,268
4,795
268,063
And communications
143,711
427
144,138
Social/community services
Konstruksi
86,517
143
86,660
Construction
Pertambangan
10,208
-
10,208
Mining
Jasa-jasa sosial/masyarakat
79,033 1)
9,738,825
9,817,858
Dikurangi:
Less:
Cadangan kerugian
Allowance for impairment (43,501)
(29,946) 2)
(73,447)
9,695,324
3)
9,744,411
penurunan nilai
e.
49,087
losses
*) Termasuk dalam kategori mengalami penurunan nilai adalah pinjaman yang diberikan dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet (kredit bermasalah) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
*) Included in impaired loan portfolio are loans classified as sub-standard, doubtfull and loss (non-performing loans) in accordance with Bank Indonesia regulation.
1)
Pinjaman yang diberikan yang dihitung secara individual dan kolektif adalah sebesar Rp 33.235 dan Rp 45.798.
1)
Loans evaluated by using individual and collective assessment amounted Rp 33,235 and Rp 45,798.
2)
Cadangan kerugain penurunan nilai yang dihitung secara individual dan kolektif adalah sebesar Rp 12.988 dan Rp 16.958.
2)
Allowance for impairment losses calculated by using individual and collective assessment amounted to Rp 12,988 and Rp 16,958.
3)
Pinjaman yang diberikan - bersih yang dihitung secara individual dan kolektif adalah sebesar Rp 20.247 dan Rp 28.840.
3)
Loans-net evaluated by assessment amounted to Rp 28,840.
Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia
e.
2012 Cadangan Jumlah kerugian pinjaman penurunan yang nilai/Allowance diberikan/ for impairment Total loans losses Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
using individual Rp 20,247 and
Based on Bank Indonesia’s collectability
2011 Cadangan Jumlah kerugian pinjaman penurunan yang nilai/Allowance diberikan/ for impairment Total loans losses
9,358,545 527,949 19,575 20,395 44,277
(12,370) (23,892) (6,477) (11,914) (17,127)
9,151,916 586,909 20,874 22,035 36,124
(15,240) (28,261) (5,252) (9,152) (15,542)
9,970,741
(71,780)
9,817,858
(73,447)
Lampiran - 5/96 - Schedule
Current Special mention Substandard Doubtful Loss
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) e.
12. LOANS (continued)
Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia (lanjutan)
e.
Based on Bank Indonesia’s collectability (continued) Non performing loans (“NPL”) determined based on financial ratio calculation guidance as stated in Circular Letter of BI No. 3/30/DPNP dated 14 December 2001 as amended with the Circular Letter of BI No. 7/10/DPNP dated 31 March 2005 then amended by Circular Letter of BI No.12/11/DPNP dated 31 March 2010. As at 31 December 2012, the percentage of Bank’s gross and net NPL is 0.84% and 0.49% (2011: 0.81% and 0.50%), respectively.
Rasio kredit bermasalah (“NPL”) dihitung sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran BI No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran BI No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang kemudian diubah melalui Surat Edaran BI No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010. Pada tanggal 31 Desember 2012, NPL bruto dan neto Bank masing-masing adalah sebesar 0,84% dan 0,49% (2011: 0,81% dan 0,50%). f.
Berdasarkan periode perjanjian pinjaman 2012 Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Mata uang asing Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
2011 457,389 3,757,244 3,316,973 1,216,076
8,655,255
8,747,682
395,992 133,026 494,636 291,832
189,837 356,869 230,780 292,690
1,315,486
1,070,176
(71,780)
Berdasarkan jatuh tempo
(73,447 )
Rupiah Less than 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years More than 5 years
Foreign currencies Less than 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years More than 5 years
Less: Allowance for impairment losses
9,744,411
g. 2012
Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
By period of loan agreement
570,866 2,380,186 3,793,004 1,911,199
9,898,961
g.
f.
Based on maturity 2011
4,355,020 1,517,213 1,486,063 1,296,959
3,597,110 2,611,059 1,769,937 769,576
8,655,255
8,747,682
Lampiran - 5/97 - Schedule
Rupiah Less than 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years More than 5 years
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) g.
12. LOANS (continued)
Berdasarkan jatuh tempo (lanjutan)
g. 2012
Mata uang asing Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
2011
747,310 66,442 375,607 126,127
627,888 15,190 211,780 215,318
1,315,486
1,070,176
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
Pinjaman yang direstrukturisasi
Restructured loans
Pinjaman yang direstrukturisasi selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Restructured loan during the year are as follows:
2012
2011
389 17,520 17,909
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
(150)
Cadangan kerugian penurunan nilai
Saldo awal Pembentukan cadangan (lihat Catatan 28) Penghapusbukuan pinjaman Penerimaan atas pinjaman yang telah dihapusbukukan Lain-lain *) Saldo akhir
Less: Allowance for impairment losses
2,311
i.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kreit yang diberikan yang dipisahkan antara penilaian secara kolektif dan individual adalah sebagai berikut: Kolektif/ Collective
Extension of loan period Change of loan facility
18 2,293 2,311
17,759
i.
Less: Allowance for impairment losses
9,744,411
h.
Perpanjangan jangka waktu kredit Perubahan fasilitas kredit
Foreign currencies Less than 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years More than 5 years
(73,447)
(71,780) 9,898,961
h.
Based on maturity (continued)
Allowance for impairment losses Movements of allowance for impairment loan losses separated between collective and individual assessments are as follows:
2012 Individual/ Individual
Jumlah/ Total
60,430
13,017
73,447
68,147
9,563
77,710
(79,862)
(1,924)
(81,786)
9,792 (2,789)
(4,594)
9,792 (7,383)
Loan recoveries Others *)
55,718
16,062
71,780
Ending balance
Lampiran - 5/98 - Schedule
Beginning balance Additional of allowance (refer to Note 28) Loan write-offs
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) i.
Cadangan (lanjutan)
kerugian
penurunan
12. LOANS (continued) nilai
Kolektif/ Collective Saldo awal Pembentukan cadangan (lihat Catatan 28) Penghapusbukuan pinjaman Penerimaan atas pinjaman yang telah dihapusbukukan Lain-lain *) Saldo akhir *)
i.
Allowance (continued)
2011 Individual/ Individual
for
impairment
losses
Jumlah/ Total
44,245
8,796
53,041
66,134
8,696
74,830
Beginning balance Additional of allowance (refer to Note 28)
(58,042)
(654)
(58,696)
Loan write-offs
12,489 (4,396)
(3,821)
12,489 (8,217)
Loan recoveries Others *)
60,430
13,017
73,447
Ending balance
Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing dan implikasi dari pengakuan pendapatan bunga atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai dari kredit yang mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Includes the effect of foreign currency translation *) and implication from interest income recognised on the non-impaired portion of the impaired loans (unwinding of interests) for 31 December 2012 and 2011.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah memadai. j. Pembiayaan bersama dan pembelian piutang pembiayaan konsumen (asset buy)
Management believe that the allowance for impairment losses as at 31 December 2012 and 2011 is adequate. j.
Joint financing and purchase of consumer financing receivables (asset buy)
Bank mengadakan perjanjian pemberian fasilitas pembiayaan bersama dengan beberapa lembaga pembiayaan untuk membiayai kepemilikan kendaraan bermotor secara ritel. Jumlah saldo piutang pembiayaan bersama pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 573.342 dengan perjanjian without recourse (2011: masing-masing Rp 52.978 dan Rp 1.479.213 dengan perjanjian with recourse dan without recourse).
The Bank has entered into joint financing agreements with several multi-finance companies for financing retail purchases of vehicles. The outstanding loan balance under these agreements as at 31 December 2012 is Rp 572,342 for without recourse agreement (2011: Rp 52,978 and Rp 1,479,213 for with recourse and without recourse agreements, respectively).
Bank juga mengadakan perjanjian dengan beberapa lembaga pembiayaan untuk mengambil alih piutang pembiayaan konsumen lembaga pembiayaan tersebut (asset buy). Jumlah saldo fasilitas kredit yang dibiayai Bank berdasarkan perjanjian pengambilalihan tersebut pada tanggal 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 86.886 dan Rp 2.336.520 dengan perjanjian with recourse dan without recourse (2011: masing-masing Rp 184.117 dan Rp 3.427.279 dengan perjanjian with recourse dan without recourse).
The Bank has also entered into agreements with several multi-finance companies to take over their consumer financing receivables (asset buy). The outstanding balance of the consumer financing receivables under these agreements as at 31 December 2012 is Rp 86,886 and Rp 2,336,520 for with recourse and without recourse agreements, respectively (2011: Rp 184,117 and Rp 3,427,279 for with recourse and without recourse agreements, respectively).
Lampiran - 5/99 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)
12. LOANS (continued)
j. Pembiayaan bersama dan pembelian piutang pembiayaan konsumen (asset buy) (lanjutan)
k.
j.
Perjanjian pembiayaan bersama dan pembelian piutang pembiayaan konsumen (asset buy) di atas dilakukan dengan beberapa lembaga pembiayaan yang meliputi PT Summit Oto Finance, PT Federal International Finance, PT Bussan Auto Finance, PT Astra Sedaya Finance, PT Oto Multiartha, PT BPR Eka Bumi Artha, PT Finansia Multi Finance, PT HD Finance dan PT Indomobil Finance Indonesia dengan jumlah keseluruhan saldo pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 2.996.748 (31 Desember 2011: Rp 5.143.587).
The above joint financing and asset buy agreements are with several multi-finance companies, including PT Summit Oto Finance, PT Federal International Finance, PT Bussan Auto Finance, PT Astra Sedaya Finance, PT Oto Multiartha, PT BPR Eka Bumi Artha, PT Finansia Multi Finance, PT HD Finance dan PT Indomobil Finance Indonesia with a total outstanding balance as at 31 December 2012 amounting to Rp 2,996,748 (31 December 2011: Rp 5,143,587).
Seperti yang dijelaskan di Catatan 11d, Bank telah menggunakan kontrak swap tingkat suku bunga sebagai lindung nilai atas risiko suku bunga atas kredit pembiayaan bersama dan pembelian piutang pembiayaan konsumen dengan saldo sebesar Rp 90.000 (2011: Rp 600.000). Perubahan nilai wajar kredit tersebut telah termasuk dalam saldo kredit pinjaman konsumen.
As discussed in Note 11d, the Bank has designated interest rate swap (IRS) contracts to hedge interest rate risk of joint financing and purchase of consumer financing receivables amounting to Rp 90,000 (2011: Rp 600,000). The changes to the loan fair value had been included in the customer loan balance.
Pinjaman sindikasi
k.
Pinjaman sindikasi merupakan pinjaman yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain. Jumlah pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 390.526 (2011: Rp 1.462.614). Keikutsertaan Bank dalam pinjaman sindikasi sebagai anggota sebesar antara 1,00% - 33,33% dari masing-masing fasilitas pinjaman sindikasi. l.
Joint financing and purchase of consumer financing receivables (asset buy) (continued)
Batas Maksimum (“BMPK”)
Pemberian
Kredit
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang BMPK. m. Rasio Usaha (“UMKM”)
Mikro
Kecil
Menengah
Presentasi kredit kepada UMKM terhadap total kredit pada tanggal 31 Desember 2012 adalah 19,57% (2011: 13,50%).
Syndicated loans Syndicated loans represent loans provided to debtors under syndication agreements with other banks. Total syndicated loans as at 31 December 2012 amounted to Rp 390,526 (2011: Rp 1,462,614). The participation of the Bank as a member of syndications is ranging between 1.00% - 33.33% of each syndicated loan facility.
l.
Legal Lending Limit (“LLL”)
As at 31 December 2012 and 2011, the Bank complied with LLL requirements of Bank Indonesia. m. Ratio Small Medium Enterprise (“SME”) Loans percentage to SME for total loans as at 31 December 2012 are 19.57% (2011: 13.50%).
Lampiran - 5/100 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI
13. ACCEPTANCE PAYABLES
RECEIVABLES
AND
Informasi mengenai eksposur risiko kredit, likuiditas dan nilai wajar tagihan dan liabilitas akseptasi diungkapkan masing-masing pada Catatan 3.
Information in respect of credit risk exposure, liquidity and fair value of acceptance receivables and payables are disclosed in Note 3, respectively.
a. Berdasarkan mata uang
a.
-
Tagihan Akseptasi
By currency -
2012 Mata uang asing
2011
2,834
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
4,649
(2)
(46)
Liabilitas Akseptasi
-
Less: Allowance for impairment losses
Acceptance Payables
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo liabilitas akseptasi adalah sebesar masing-masing Rp 2.834 dan Rp 4.649.
As at 31 December 2012 and 2011, the balance of acceptance payables was Rp 2,834 and Rp 4,649, respectively.
b. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia
b. By Bank Indonesia’s collectability
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh tagihan akseptasi digolongkan sebagai lancar.
As at 31 December 2012 and 2011, all acceptable receivables were classified as current.
c. Cadangan kerugian penurunan nilai
c. Allowance for impairment losses 2012
Saldo awal Pemulihan cadangan (lihat Catatan 28) Selisih kurs
Foreign currencies
4,603
2,832
-
Acceptance Receivables
2011 (46)
(103)
50 (6)
57 -
(2)
(46)
Saldo akhir Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah memadai.
Beginning balance Reversal of allowance (refer to Note 28) Foreign currency translation Ending balance
Management believes that the allowance for impairment losses as at 31 December 2012 and 2011 is adequate.
Lampiran - 5/101 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. ASET TIDAK BERWUJUD
14. INTANGIBLE ASSETS 2012
Saldo awal/ Opening balance Harga perolehan Goodwill Perangkat lunak Perangkat lunak dalam penyelesaian
Akumulasi amortisasi Goodwill Perangkat lunak
Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
162,178 15,824
236
(121)
33,389
43,447
-
211,391
43,683
(121)
Saldo akhir/ Closing balance
34,628
162,178 50,567
(34,628 ) -
42,208 254,953
(108,501) (4,686)
(12,239)
121
-
(108,501) (16,804)
(113,187)
(12,239)
121
-
(125,305)
98,204
Cost Goodwill Software Software in progress
129,648
Accumulated amortisation Goodwill Software
Net book value
2011 Saldo awal/ Opening balance*) Harga perolehan Goodwill Perangkat lunak Perangkat lunak dalam penyelesaian
Akumulasi amortisasi Goodwill Perangkat lunak
Nilai buku bersih
*)
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications**)
Saldo akhir/ Closing balance
162,178 2,860
-
-
162,178 15,824
12,964
6,151
-
-
27,238
33,389
171,189
-
-
40,202
211,391
(108,501) (2,831)
-
-
(1,855 )
(108,501) (4,686)
(111,332)
-
-
(1,855 )
(113,187)
59,857
98,204
setelah reklasifikasi yang dijelaskan pada Catatan 38
Cost Goodwill Software Software in progress
Accumulated amortisation Goodwill Software
Net book value
after reclassification as described in Note 38
*)
**) setelah dikurangi reklasifikasi saldo 1 Januari 2011, sebesar Rp 6.180 yang dijelaskan pada Catatan 38
after deducted with reclassification of 1 January 2011 balance amounting to Rp 6,180,as described in Note 38
**)
Sejak tanggal 1 Januari 2011, Bank menghentikan amortisasi goodwill dan secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan nilai goodwill sesuai PSAK 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” (lihat Catatan 2d.2).
Starting 1 January 2011, the Bank ceased the amortisation of goodwill and conducts regular evaluation on goodwill impairment in accordance with SFAS 22 (Revised 2010), “Business Combination” (refer to Note 2d.2).
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada penurunan nilai atas aset tidak berwujud pada tanggal 31 Desember 2012.
Management believes no impairment is required on intangible assets as at 31 December 2012.
15. INVESTASI DALAM SAHAM a.
15. INVESTMENT IN SHARES
Berdasarkan metode pencatatan
a. Based on recording method 2012
Metode harga perolehan Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
2011 64
64
(64)
(32)
-
Lampiran - 5/102 - Schedule
32
Cost method Less: Allowance for impairment losses
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. INVESTASI DALAM SAHAM (lanjutan) a.
15. INVESTMENT IN SHARES (continued)
Berdasarkan metode pencatatan (lanjutan)
a. Based on recording method (continued)
Penyertaan saham berdasarkan metode harga perolehan adalah sebagai berikut:
Investment in shares based on acquisition cost method was as follows:
Jenis Usaha / Nature of Business PT First State Investment Indonesia
b.
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership
Manajer Investasi/ Investment Manager
0.15%
Cadangan kerugian penurunan nilai
b. 2012
64
Allowance for impairment losses 2011
Saldo awal Pembentukan cadangan (lihat Catatan 28)
(32) (32)
Saldo akhir
(64)
(32)
Beginning balance Additional of allowance (refer to Note 28)
(32)
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sudah memadai. 16. ASET TETAP
Nilai Nominal/ Face Value (Rp)
Ending balance
Management believe that the allowance for impairment losses as at 31 December 2012 and 2011 is adequate.
16.
FIXED ASSETS
2012 Saldo awal/ Opening balance Harga perolehan Tanah Bangunan Renovasi gedung Perabot dan perlengkapan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Bangunan Renovasi gedung Perabot dan perlengkapan Kendaraan bermotor Peralatan kantor
Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Closing balance
51,810 86,666
-
(1,982)
-
51,810 84,684
307,699
3,250
(32,364)
8,093
286,678
11,118 1,722 170,866
300 20,424
(2,154) (451) (22,868)
-
9,264 1,271 168,422
3,340
13,953
(999)
633,221
37,927
(60,818)
-
610,330
(34,052)
(8,154)
1,567
-
(40,639)
(172,406)
(47,368)
31,948
-
(187,826)
(8,592) (1,384) (105,370)
(655) (186) (28,756)
2,066 452 21,897
-
(7,181) (1,118) (112,229)
(321,804)
(85,119)
57,930
-
(348,993)
311,417
(8,093)
8,201
261,337
Lampiran - 5/103 - Schedule
Cost Land Buildings Leasehold improvements Furniture and fixtures Motor vehicles Office equipments Construction in progress
Accumulated Depreciation Buildings Leasehold improvements Furniture and fixtures Motor vehicles Office equipments
Net book value
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. ASET TETAP (lanjutan)
16. FIXED ASSETS (continued) 2011
Saldo awal/ Opening Balance Harga perolehan: Tanah Bangunan Renovasi gedung Perabot dan perlengkapan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Saldo akhir/ Closing balance
Reklasifikasi/ Reclassifications*
60,782 81,184
10,649
(8,972) (5,167)
-
51,810 86,666
284,206
37,203
(16,988)
3,278
307,699
11,113 3,590 139,953
132 30,913
(127) (1,868) -
-
11,118 1,722 170,866
1,197
17,603
-
(15,460)
3,340
582,025
96,500
(33,122)
(12,182)
633,221 Accumulated depreciation:
Akumulasi penyusutan: Bangunan Renovasi gedung Perabot dan perlengkapan Kendaraan bermotor Peralatan kantor
Nilai buku bersih
*)
Cost: Land Buildings Leasehold Improvements Furniture and Fixtures Motor vehicles Office equipments Construction in Progress
(30,392)
(7,088)
3,428
-
(34,052)
(135,655)
(49,893)
13,142
-
(172,406)
(7,902 )
(775)
85
-
(8,592)
Buildings Leasehold Improvements Furniture and fixtures
(2,970 )
(238)
1,824
-
(1,384)
Motor vehicles
(82,034)
(23,365)
-
29
(105,370)
Office equipments
(258,953 ))))
(81,359)
18,479
29
(321,804)
323,072
311,417
setelah reklasifikasi yang dijelaskan pada Catatan 38
**) setelah dikurangi reklasifikasi saldo 1 Januari 2011, sebesar Rp 29 yang dijelaskan pada Catatan 38
Net book value
after reclassification as described in Note 38
*)
after deducted with reclassification of 1 January 2011 balance amounting to Rp 29,as described in Note 38
**)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusuhan, kecelakaan, dan pencurian dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.025.183 dan Rp 625.294. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut sudah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As at 31 December 2012 and 2011, fixed assets were insured against fire, disruption, accidents, and theft risks for insured sum of Rp 1,025,183 and Rp 625,294, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses on the assets insured.
Aset dalam penyelesaian per 31 Desember 2012 adalah sebesar 65% dari nilai proyek, yang diperkirakan diselesaikan dalam tahun 2012.
Construction in progress as at 31 December 2012 is 65% from project value, which estimated to be finalize in 2012.
Rincian keuntungan/kerugian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Details of gain/loss on disposal of fixed assets are as follows:
2012 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku Keuntungan/(kerugian) penjualan aset tetap
2011 3,730
701
(2,890 ) 840
Proceeds from sale of fixed assets
(3,932 )
Net book value
( 3,231 )
Gain/(loss) on sale of fixed assets
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh aset tetap yang dimiliki Bank merupakan kepemilikan langsung.
As at 31 December 2012 and 2011, all fixed asset held by the Bank are direct ownership.
Bank memiliki beberapa bidang tanah dan bangunan dengan sertifikat Hak Guna Bangunan dan Hak Milik. Hak Guna Bangunan berjangka waktu 20 hingga 22 tahun dan akan berakhir antara tahun 2016 sampai dengan 2038. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.
The Bank owns several plots of land and buildings with ”Hak Guna Bangunan” and “Hak Milik” titles. The rights have a life of 20 to 22 years and will expire between year 2016 until 2038. The management believes that there will be no difficulty in obtaining an extension of the landrights as all the land was acquired legally and is supported by sufficient evidence of ownership.
Lampiran - 5/104 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. ASET LAIN-LAIN
17. OTHER ASSETS
Aset lain-lain kepada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 32.
Other assets with related parties are disclosed in Note 32.
Informasi mengenai eksposur risiko kredit, mata uang, likuiditas dan nilai wajar aset lain-lain masing-masing diungkapkan pada Catatan 3.
Information in respect to credit risk exposure, currency, liquidity and fair value of other assets are disclosed in Note 3, respectively.
2012 Beban dibayar di muka Piutang bunga Piutang dari penjualan Efek-efek tersedia untuk dijual Pendapatan atas jasa penyaluran reksadana dan bancassurance yang masih harus diterima Properti terbengkalai-bersih Agunan yang diambil alih-bersih Lain-lain
2011
79,887 71,129
111,643 91,951
32,196
-
21,889 7,884 3,908 108,029
35,862 10,955 8,481 189,642
324,922
448,534
Prepaid expenses Interest receivables Receivables from sale of available for sale marketable securities Mutual fund and bancassurance distribution fee receivables Abandoned property-net Foreclosed collaterals-net Others
Beban dibayar di muka
Prepaid expenses
Termasuk dalam beban dibayar di muka adalah biaya sewa dibayar di muka sebesar Rp 71.940 (2011: Rp 60.733).
Included in prepaid expenses is prepaid rent of Rp 71,940 (2011: Rp 60,733).
18. PERPAJAKAN a.
18. TAXATION
Utang pajak kini
a. 2012
Pajak penghasilan badan: - Pasal 25 - Pasal 29
b.
31,323 31,323
b. 2012
Bank Pajak penghasilan: - Pasal 4 ayat 2 - Pasal 21 - Pasal 23 dan 26 Pajak Pertambahan Nilai
2011
1,508 21,020 22,528
Utang pajak lainnya
Current tax liabilities
Corporate income tax: Article 25 Article 29 -
Other tax liabilities
2011
6,008 7,536 241 1,652
7,697 6,100 769 1,866
15,437
16,432
Lampiran - 5/105 - Schedule
Bank only Income tax: Article 4 clause 2 Article 21 Articles 23 and 26 Value Added Tax
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
18. TAXATION (continued)
Beban/(manfaat) pajak penghasilan
c. Income tax expense/(benefit) 2012
Bank Kini Tangguhan
55,009 (9,758)
32,827 (9,698)
45,251
23,129
264
440
Anak Perusahaan - Kini Konsolidasian Kini Tangguhan
2011
55,273 (9,758)
33,267 (9,698)
45,515
23,569
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan dan kepentingan non-pengendali Dikurangi laba sebelum pajak penghasilan Anak Perusahaan - setelah eliminasi Laba sebelum pajak penghasilan dan kepentingan non-pengendali - Bank Perbedaan temporer: Perbedaan antara komersial dan fiskal pada: Beban penyusutan aset tetap Beban cadangan kerugian penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan Nilai hapus buku pinjaman Beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset non-produktif Beban cadangan imbalan kerja karyawan Cadangan biaya promosi Cadangan bonus karyawan dan insentif penjualan Jumlah perbedaan temporer
137,143 (874)
Bank only Current Deferred
Subsidiary - Current Consolidated Current Deferred
The reconciliation between income before tax as shown in the consolidated statements of income and taxable income for the year ended 31 December 2012 and 2011 was as follows:
2011
54,777 (1,359)
Consolidated income before tax and non-controlling interest Less Subsidiary’s income before corporate income tax expense - after elimination
53,418
Income before tax and non-controlling interest - Bank
21,459
14,258
Temporary differences: Differences between commercial and fiscal amounts on: Fixed assets depreciation
(4,365) -
(17,556) (2,541)
1,531
8,479
5,662 6,429
3,255 5,002
8,313
27,891
Allowance for employee benefits Allowance for promotional expenses Allowance for employee bonus and sales incentives
39,029
38,788
Total temporary differences
136,269
Lampiran - 5/106 - Schedule
Allowance for impairment losses on loans Loans writen-off Allowance for impairment losses on non-earning asset
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Beban/(manfaat) (lanjutan)
18. TAXATION (continued) pajak
penghasilan
c. Income tax expense/(benefit) (continued)
2012
Perbedaan permanen: Beban-beban yang tidak dapat diperhitungkan untuk tujuan perpajakan
Permanent differences: 44,738
39,100
Non deductible expenses
Jumlah perbedaan permanen
44,738
39,100
Total permanent differences
220,036
131,306
Taxable income
55,009
32,827
Corporate income tax expense Less:
(33,989)
(1,504)
21,020
31,323
Penghasilan kena pajak Beban pajak penghasilan badan Dikurangi: Pajak penghasilan dibayar dimuka pasal 25 Utang pajak penghasilan badan
d.
2011
Prepaid income tax article 25 Corporate income tax payable
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Bank menyampaikan Surat Pemberitahuan (“SPT”) tahunannya.
The corporate tax calculation for the year ended 31 December 2012 was a preliminary estimate made for accounting purpose and is subject to revision when the Bank files its Annual Corporate Income Tax Return.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sesuai dengan SPT tahunannya.
The corporate tax calculation for the year ended 31 December 2011 comforms with the Bank’s annual tax returns.
Aset pajak tangguhan
d.
Deferred tax assets
2012 Dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian/ Credited to consolidated statement of income
1 Januari/ 1 January
Dikreditkan ke ekuitas konsolidasian/ Credited to consolidated equity
31 Desember/ 31 December
Aset/(kewajiban) pajak tangguhan:
Deferred tax assets/(liabilities):
Bank -
-
-
Penyusutan aset tetap Cadangan kerugian atas penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan aset non-produktif Cadangan imbalan kerja karyawan Cadangan bonus karyawan dan insentif penjualan Cadangan biaya promosi Kerugian/(keuntungan) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual
Jumlah aset pajak tangguhan - bersih
Bank only 17,667
5,365
-
23,032
(14,509) 2,589
(708) 1,416
-
(15,217) 4,005
9,273
2,078
-
11,351
3,308
1,607
-
4,915
1,690
-
(1,945)
20,018
9,758
(1,945)
20,018
Lampiran - 5/107 - Schedule
(255)
Depreciation of fixed assets Allowance for impairment losses on loan and non-earning assets Allowance for employee benefits Allowance for employee bonus and sales incentives Allowance for promotional expense Unrealised losses/ (gains) from changes in fair value of available for sale marketable securities
27,831 27,831
Total deferred tax assets - net
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
18. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan (lanjutan)
d.
Deferred tax assets (continued)
2011 Dikreditkan ke Dikreditkan ke laporan laba rugi ekuitas konsolidasian/ konsolidasian/ Credited to Credited to consolidated consolidated statement of equity income
1 Januari/ 1 January
31 Desember/ 31 December
Aset/(kewajiban) pajak tangguhan:
Deferred tax assets/(liabilities):
Bank - Penyusutan aset tetap - Cadangan kerugian atas penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan aset non-produktif - Cadangan imbalan kerja karyawan - Cadangan bonus karyawan dan insentif penjualan - Cadangan biaya promosi - Hapus buku pinjaman - Kerugian/(keuntungan) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual
Bank only 14,102
(12,240)
-
17,667
(2,269)
-
(14,509)
1,775
814
-
2,589
2,301
6,972
-
9,273
2,057 635
1,251 (635)
-
3,308 -
-
1,722
1,690
9,698
1,722
20,018
(32) 8,598
Jumlah aset pajak tangguhan - bersih
3,565
20,018
8,598
e. Administrasi
e.
Depreciation of -fixed assets Allowance for impairment losses on loan and non-earning assets Allowance for employee benefits Allowance for employee bonus and sales incentives Allowance for promotional expense Loan written-off Unrealised losses/ (gains) from changes in fair value of available for sale maketable securities
Total deferred tax assets - net
Administration
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Bank menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak, tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak.
Under the Taxation Laws in Indonesia, the Bank submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within a certain period. For the fiscal years of 2007 and before, this period is within 10 (ten) years of the time the tax become due, but no later than 2013, while for the fiscal years of 2008 and onwards, the period is within 5 (five) years of the time the tax become due.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Corrections to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal have been decided.
Lampiran - 5/108 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. SIMPANAN NASABAH Simpanan nasabah dari diungkapkan pada Catatan 32.
19. DEPOSITS FROM CUSTOMERS pihak
berelasi
Deposits from customers from related parties are disclosed in Note 32.
Informasi mengenai tingkat suku bunga, likuiditas dan nilai wajar simpanan nasabah masing masing diungkapkan pada Catatan 3.
Information in respect to interest rate, liquidity and fair value of deposits from customers are disclosed in Note 3.
a. Berdasarkan jenis dan mata uang
a. 2012
Rupiah - Deposito berjangka - Tabungan - Giro Mata uang asing - Deposito berjangka - Tabungan - Giro
2011
2,779,968 3,488,968 467,430
4,058,909 3,106,296 578,593
6,736,366
7,743,798
1,035,401 2,976,768 627,978
1,126,657 2,934,180 390,121
4,640,147
4,450,958
11,376,513
12,194,756
b. Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga
b.
2012 - Pihak ketiga - Pihak berelasi (lihat Catatan 32)
By type and currency
Rupiah Time deposits Savings Current accounts Foreign currencies Time deposits Savings Current accounts -
By related parties and third parties
2011
11,142,250
11,930,575
234,263
264,181
11,376,513
12,194,756
Simpanan nasabah yang diblokir sebagai agunan pinjaman yang diberikan sebesar Rp 263.649 pada tahun 2012 dan Rp 341.432 pada tahun 2011.
Third parties Related parties (refer to Note 32)
Deposits from customers held as loan collateral amounted to Rp 263,649 in 2012 and Rp 341,432 in 2011.
20. SIMPANAN DARI BANK LAIN
20. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Informasi mengenai mata uang, likuiditas dan nilai wajar diungkapkan, masing-masing pada Catatan 3.
Information in respect of currencies, liquidity and fair value are disclosed in Note 3, respectively.
a.
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang 2012 Rupiah - Call Money - Giro - Deposito berjangka - Tabungan
Mata Uang Asing - Call Money
By type and currency 2011
300,000 8,795 3,300 24
91,001 15,212 5,025 426
312,119
111,664
-
136,013
312,119
247,677
Lampiran - 5/109 - Schedule
Rupiah Call Money Current accounts Time deposit Savings -
Foreign currency Call Money -
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) b.
20. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)
Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga
b.
By related parties and third parties
Seluruh simpanan dari bank lain pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berasal dari pihak ketiga.
All deposits from other banks as at 31 December 2012 and 2011 are from third parties.
Simpanan dari bank lain yang diblokir sebagai agunan pinjaman yang diberikan sebesar Rp 3.300 pada tahun 2012 dan sebesar Rp 5.109 pada tahun 2011.
Deposits from other banks held as loan collateral amounted to Rp 3,300 in 2012 and Rp 5,109 in 2011.
21. MEDIUM TERM NOTES
21. MEDIUM TERM NOTES 2012
Nilai nominal Dikurangi: Beban emisi yang belum diamortisasi Bersih
350,000
2011 500,000
Nominal value Less:
(1,155) 348,845
(2,435) 497,565
Unamortised issuance cost Net
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar Medium Term Notes diungkapkan pada Catatan 2f.(iv) dan 3f.
Information with regards to the classification and fair value of Medium Term Notes was disclosed in Note 2f.(iv) and 3f.
Pada tanggal 29 November 2011, Bank menerbitkan dan mencatatkan Medium Term Notes dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000 di Bursa Efek Indonesia. Medium Term Notes ini terdiri dari 3 seri yaitu seri A, B, dan C yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 370 hari, 24 bulan dan 36 bulan dari tanggal penerbitan, dan memiliki suku bunga tetap masing - masing sebesar 8,50%, 8,75%, dan 9,00% setahun. Bunga dibayar setiap tiga bulan dengan pembayaran pertama dilakukan pada tanggal 29 Februari 2012 dan terakhir tanggal 29 November 2014. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat untuk Medium Term Notes ini.
On 29 November 2011, the Bank issued and registered Medium Term Notes with a nominal value of Rp 500,000 at the Indonesian Stock Exchange. These Medium Term Notes consist of 3 series, serie A, B, and C which will mature on 370 days, 24 months and 36 months from the issuance date, and bear a fixed interest rate per annum at 8.50%, 8.75%, and 9.00%, respectively. Interest is paid on a three monthly basis with the first payment on 29 February 2012 and the last payment on 29 November 2014. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk is the trustee for this Medium Term Notes.
Pada tanggal 9 Desember 2012, Medium Term Notes seri A telah jatuh tempo dan pembayaran sebesar Rp 150.000 telah dilakukan dengan tepat waktu.
On 9 December 2012, Medium Term Notes serie A had been matured and payment amounting Rp 150,000 had been settled on a timely manner.
Tidak terdapat pembatasan-pembatasan yang diwajibkan maupun aset yang dijaminkan dalam penerbitan Medium Term Notes ini.
There were no negative covenants or assets pledged in this Medium Term Notes issuance.
Lampiran - 5/110 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. LIABILITAS LAIN-LAIN Liabilitas lain-lain dari pihak diungkapkan pada Catatan 32.
22. OTHER LIABILITIES berelasi
Other liabilities from related party are disclosed in Note 32.
Informasi mengenai mata uang dan likuiditas liabilitas lain-lain masing-masing diungkapkan pada Catatan 3.
Information in respect of currency and liquidities of other liabilities are disclosed in Note 3.
2012 Beban yang masih harus dibayar Bonus karyawan dan insentif penjualan Utang dari transaksi penjualan efek-efek yang tersedia untuk dijual Pencadangan biaya reward point Liabilitas imbalan kerja karyawan Utang bunga Utang biaya jasa notaris Angsuran kredit diterima di muka Lainnya
2011
82,601 46,027
59,507 37,714
Accrued expenses Employee bonus and sales incentive
31,607
36,062
2,554 13,229 10,355 26,873 11,468 33,319
Payable from sale of available for sale marketable Provision for reward point Employee benefit liability Interest payable Notary fee payable Loan installments received in advance Others
255,333
195,019
19,658 16,017 11,272 10,918
1,171
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Employee benefits liability
Liabilitas atas imbalan kerja jangka panjang dan paska kerja lainnya sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 meliputi uang jasa, uang pisah dan kompensasi lainnya dihitung oleh aktuaria independen PT Towers Watson Purbajaga dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.
The liability for long term and post employment benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003 consists of service payments, severance payments and other compensation was calculated by an independent actuary PT Towers Watson Purbajaga using the Projected Unit Credit method.
Berikut ini adalah hal-hal penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaria PT Towers Watson Purbajaga tertanggal 11 Februari 2013 dan 2 Februari 2012 masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011:
The following are the key matters disclosed in the actuarial report of PT Towers Watson Purbajaga dated 11 February 2013 and 2 February 2012 for years 2012 and 2011, respectively:
a.
a.
Beban imbalan kerja karyawan 2012 Kontribusi terhadap DPLK Beban jasa kini Beban bunga Beban jasa tahun lalu Amortisasi atas kerugian aktuaria
Employee benefits expense
2011
23,157 4,377 1,019 1,082
19,602 3,579 1,057 -
602
351
30,237
24,589
Lampiran - 5/111 - Schedule
Contribution to DPLK Current service cost Interest cost Past service cost Amortisation of actuarial loss
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan) b.
22. OTHER LIABILITIES (continued)
Liabilitas imbalan kerja karyawan
b. 2012
Nilai kini liabilitas manfaat pasti Kerugian aktuaria yang belum diakui
c.
15,525
Present value of funded defined benefit obligation
(7,294)
(5,170)
Unrecognised actuarial loss
16,017
10,355
2012
Kewajiban yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasi
2011
23,311
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan selama tahun berjalan
Saldo awal tahun Beban imbalan karyawan bersih Pembayaran ke DPLK Manulife Manfaat yang dibayarkan selama tahun berjalan
Employee benefits liability
c.
Movements in the employee benefits liability during the years
2011
10,355 30,237 (23,157)
7,094 24,589 (19,602)
Beginning balance Net employee benefits expense Transfer to DPLK Manulife
(1,418)
(1,726)
Benefits paid during the year
16,017
10,355
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut: Umur pensiun normal Metode penilaian biaya Tingkat kematian
Tingkat suku bunga diskonto
Kenaikan gaji
Tingkat pengunduran diri
Liability recognised in consolidated statements of financial position
Key assumptions used in the actuarial calculations are as follows:
55 Tahun/55 Years of age
Normal retirement age
Projected-Unit-Credit
Valuation cost method
2012: Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI 2011)/ Indonesian Mortality Table 2011 (TMI 2011) 2011: Tabel Mortalita Indonesia 1999 (TMI 1999)/ Indonesian Mortality Table 1999 (TMI 1999)
Mortality rates
2012: 5,5% dan 2011: 7% per tahun/ 2012: 5.5% and 2011: 7% per annum
Discount rate
2012 dan 2011: 8% per tahun/ 2012 and 2011: 8% per annum
Salary increases
2012 dan 2011: 25% per tahun untuk umur 20 tahun dan berkurang sampai dengan 5% untuk umur 55 tahun. 2012 and 2011: 25% per annum at age 20 and decreasing linearly to 5% per annum at age 55.
Resignation rates
Lampiran - 5/112 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
23. NON-CONTROLLING INTEREST
Kepentingan non-pengendali atas kekayaan bersih Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:
The movement of the non-controlling interest’s share in the net assets of the Subsidiary is as follows:
2012
2011
Saldo awal Bagian kepentingan non-pengendali atas laba bersih Anak Perusahaan tahun berjalan
323
314
6
9
Beginning balance Net income of the Subsidiary attributable to non-controlling interest for the current year
Saldo akhir
329
323
Ending Balance
24. MODAL SAHAM
24. SHARE CAPITAL
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Commonwealth Bank of Australia PT Murni Galaxy PT Giga Galaxy PT Samudra Anugerah Megah PT Ramadewan Winoko PT Prima Rukun Langgeng PT Finkom Surya Putra
2012 dan/and 2011 Jumlah lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Number of issued and fuly paid in shares
Jumlah nominal/ Nominal value
98.38% 0.49% 0.49% 0.24% 0.16% 0.15% 0.09%
1,788,920 8,850 8,850 4,425 2,950 2,655 1,770
1,788,920 8,850 8,850 4,425 2,950 2,655 1,770
100.00%
1,818,420
1,818,420
Commonwealth Bank of Australia PT Murni Galaxy PT Giga Galaxy PT Samudra Anugerah Megah PT Ramadewan Winoko PT Prima Rukun Langgeng PT Finkom Surya Putra
Penerbitan saham baru
Issuance of new share
Berdasarkan keputusan pemegang saham tertanggal 24 Juni 2011, Commonwealth Bank of Australia setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 234.882, yaitu dari Rp 1.134.500 menjadi Rp 1.369.382 dan juga mengubah persentase kepemilikan pemegang saham. Keputusan ini telah dicatat dalam Akta Notaris No. 81 tertanggal 24 Juni 2011 oleh Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. mengenai Keputusan Pemegang Saham dalam rangka Peningkatan Modal Commonwealth Bank of Australia. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10-22103 tanggal 14 Juli 2011. Berdasarkan surat No. 13/88/DPB2/TPB2-2 tanggal 5 Desember 2011, peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia.
Based on the Shareholders' resolution dated 24 June 2011, Commonwealth Bank of Australia agreed to increase the issued and paid-up capital by Rp 234,882, i.e. from Rp 1,134,500 to Rp 1,369,382 and also changed the percentage of shareholders’ ownership. This decision was recorded under Notarial Deed No. 81 dated 24 June 2011 of Notary F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. regarding Commonwealth Bank of Australia Shareholders' Resolution on Capital Increase. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter number AHU-AH.01.10-22103 dated 14 July 2011. Based on letter No. 13/88/DPB2/TPB2-2 dated 5 December 2011, the increase in issued and paid-up capital has been recorded in Bank Indonesia’s administration.
Lampiran - 5/113 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. MODAL SAHAM (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24. SHARE CAPITAL (continued)
Penerbitan saham baru (lanjutan)
Issuance of new share (continued)
Berdasarkan keputusan pemegang saham tertanggal 19 Oktober 2011, Commonwealth Bank of Australia setuju untuk meningkatkan modal dasar sebesar Rp 2.500.000, yaitu dari Rp 1.500.000 menjadi Rp 4.000.000. Keputusan ini telah dicatat dalam Akta Notaris No. 2 tertanggal 1 November 2011 oleh Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. mengenai Keputusan Pemegang Saham dalam rangka Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-53979.AH.01.02 tanggal 4 November 2011. Berdasarkan surat No. 13/88/DPB2/TPB22 tanggal 5 Desember 2011, peningkatan modal dasar tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia.
Based on the Shareholders' resolution dated 19 October 2011, Commonwealth Bank of Australia agreed to increase the authorised capital by Rp 2,500,000, i.e. from Rp 1,500,000 to Rp 4,000,000. This decision was recorded under Notarial Deed No. 2 dated 1 November 2011 of Notary F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. regarding Shareholder’s Decision to Approve the Changes in Article of Association. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU53979.AH.01.02 dated 4 November 2011. Based on letter No. 13/88/DPB2/TPB2-2 dated 5 December 2011, the increase in authorised capital has been recorded in Bank Indonesia’s administration.
Berdasarkan keputusan pemegang saham tertanggal 25 November 2011, Commonwealth Bank of Australia setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 449.038, yaitu dari Rp 1.369.382 menjadi Rp 1.818.420 dan juga mengubah persentase kepemilikan pemegang saham. Keputusan ini telah dicatat dalam Akta Notaris No. 4 tertanggal 5 Desember 2011 oleh Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. mengenai Keputusan Pemegang Saham dalam rangka Peningkatan Modal oleh Commonwealth Bank of Australia. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia republik Indonesia melalu surat No. AHU-AH.01.1039928 tanggal 8 Desember 2011. Berdasarkan surat No. 13/101/DPB2/TPB2-2 tanggal 30 Desember 2011 peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia.
Based on the shareholders’ resolution dated 25 November 2011, Commonwealth Bank of Australia agreed to increase the issued and paid-up capital by Rp 449,038, i.e. from Rp 1,369,382 to Rp 1,818,420 and also changed the percentage of shareholders ownership. This decision was recorded under Notarial Deed No. 4 dated 5 December 2011 of Notary F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. regarding Shareholders’ Resolution on Capital Increase by Commonwealth Bank of Australia. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter number AHU-AH.01.1039928 dated 8 December 2011. Based on letter No. 13/101/DPB2/TPB2-2 dated 30 December 2011, the increase in issued and paid-up capital has been recorded in Bank Indonesia’s administration.
25. SALDO LABA YANG SUDAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo laba yang sudah ditentukan penggunaannya masing-masing sebesar Rp 14.911 dan Rp 17. Penyisihan saldo laba ini dibentuk sehubungan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 1/1995 yang telah digantikan dengan Undang-undang No. 40/2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membuat penyisihan sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan tersebut.
25. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS As at 31 December 2012 and 2011, appropriated retained earnings amounted to Rp 14,911 and Rp 17, respectively. This reserve was provided in relation with the Law of Republic Indonesia No.1/1995 which has been replaced with Law No. 40/2007 effective on 16 August 2007 regarding the limited liability company which requires companies to set up a general reserve amounting to at least 20% of the issued and paid up share capital. There is no timeline over which this amount should be provided.
Lampiran - 5/114 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PENDAPATAN BUNGA
26. INTEREST INCOME 2012
Pinjaman yang diberikan Efek-efek Penempatan pada bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Giro pada bank lain Lain-lain
1,169,672 45,752 31,838
950,663 86,969 21,342
28,108 4,643 205
8,258 3,647 2,197
1,280,218
1,073,076
Pendapatan bunga berdasarkan klasifikasi aset keuangan adalah sebagai berikut: 2012 Pinjaman yang diberikan dan piutang Tersedia untuk dijual
2011 Loans Marketable securities Placement with other banks Securities purchased under resale agreements Current accounts with other banks Others
Interest income based on the classification of financial assets is as follows: 2011
1,234,466 45,752
986,107 86,969
1,280,218
1,073,076
Loans and receivables Available for sale
Termasuk dalam pendapatan bunga dari pinjaman yang diberikan adalah pendapatan bunga atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai dari pinjaman yang mengalami penurunan nilai (unwinding of interests) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 7.742 dan Rp 8.178 dan pendapatan bunga dari provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit yang diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 29.972 dan Rp 18.323.
Included in the interest income from loans is interest income recognised on the non-impaired portion of the impaired loans (unwinding of interest) for the years ended 31 December 2012 and 2011 amounting to Rp 7,742 and Rp 8,178, respectively and interest income from fees and commission directly attributable to lending activities amortised using effective interest rate method for the years ended 31 December 2012 and 2011 amounting to Rp 29,972 and Rp 18,323, respectively.
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 32 for detailed balances and transactions with related parties.
Lampiran - 5/115 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN BUNGA
27. INTEREST EXPENSE 2012
Simpanan nasabah Medium Term Notes Premi asuransi Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) (lihat Catatan 36) Instrumen keuangan derivatif Simpanan dari bank lain
2011
355,251 45,055
342,808 3,920
27,562 12,534 8,570
20,104 9,551 23,538
448,972
399,921
Deposits from customers Medium Term Notes Insurance premium to Deposit Insurance Agency (refer to Note 36) Derivative financial instruments Deposits from other banks
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 32 for detailed balances and transactions with related parties.
28. BEBAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
28. ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL AND NON FINANCIAL ASSETS
2012 Aset Keuangan Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas: Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Investasi dalam saham
Aset Non Keuangan Pembentukan/(pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai atas: Agunan yang diambil alih Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Aset lain-lain
2011 Financial Assets
77,710 (50) 32
74,830 (57) -
77,692
74,773
Additional for allowance of impairment losses on: Loans Acceptance receivables Investment in shares
Non Financial Assets
(1,089)
14,138
1,321
(4,290) (660)
232
9,188
77,924
83,961
Lampiran - 5/116 - Schedule
Additional/(reversal) for allowance of impairment losses on: Foreclosed assets Estimated losses on commitment and contingencies Other assets
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. UMUM DAN ADMINISTRASI
29. GENERAL AND ADMINISTRATIVE 2012
Penyusutan aset tetap dan amortisasi perangkat lunak Sewa Promosi Kurir, keamanan dan kebersihan Informasi teknologi Jaringan perbankan, informasi dan komunikasi Perjalanan dan transportasi Beban jasa ATM interchange and switching Telepon, listrik dan air Perbaikan dan pemeliharaan Perlengkapan dan beban kantor Jasa profesional dan konsultasi Lain-lain
2011
97,358 75,345 55,221 44,033 43,256
81,359 64,334 48,389 38,441 50,998
42,940 39,064
38,936 35,257
20,469 19,044 17,215 14,318 13,472 21,227
16,438 20,981 19,794 12,480 13,689 17,591
502,962
458,687
30. GAJI DAN TUNJANGAN
Depreciation of fixed assets and and amortization of software Rent Promotion Courier, security and cleaning Information technology Banking network, information and communication Travel and transportation ATM interchange and switching fee Telephone, electricity and water Repairs and maintenances Office supplies and expenses Professional and consultancy fees Others
30. SALARIES AND ALLOWANCES 2012
Gaji Tunjangan dan fasilitas lainnya Beban imbalan karyawan Pendidikan dan pelatihan Lain-lain
328,353 102,483 32,183 20,121 6,080 489,220
Penggantian dari induk perusahaan*)
(14,992) 474,228
2011 286,984 79,151 24,589 14,428 4,103 409,255
Salaries Allowances and other facilities Employee benefit expenses Education and training Others
-
Reimbursement from parent*)
409,255
*) Gaji dan tunjangan tertentu yang dibayarkan oleh Bank untuk tahun 2012 akan diganti oleh perusahaan induk Bank. Jumlah kompensasi yang digantikan ini termasuk di dalam kompensasi manajemen kunci secara agregat dalam laporan keuangan konsolidasian perusahaan induk.
*)
Selected salaries and allowances incurred by the Bank during 2012 will be charged to the Bank’s parent company. The total compensation charged is included in the aggregate of key management personnel compensation disclosed in the consolidated financial statements of the parent company.
Termasuk dalam beban gaji dan tunjangan adalah gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Komisaris, Direksi, dan Manajemen kunci Bank adalah sebagai berikut:
Included in salaries and benefits expenses are salaries and other allowances for Commissioners, Directors, and Key management of Bank as follow:
Lampiran - 5/117 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. GAJI DAN TUNJANGAN (lanjutan)
30. SALARIES AND ALLOWANCES (continued) 2012
Dewan Komisaris - Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Direksi *) - Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Manajemen kunci *) - Gaji dan imbalan kerja jangka pendek
2011
642
Board of Commissioners Salary and short termemployee benefit
12,655
Board of Directors *) Salary and short termemployee benefit
40,826
32,924
Key management *) Salary and short termemployee benefit
60,409
46,221
1,502
18,081
*) Termasuk remunerasi untuk Direksi dan Personel Manajemen Kunci adalah gaji dan tunjangan sebesar Rp 14.992 yang akan diganti oleh perusahaan induk Bank, Commonwealth Bank of Australia, Sydney, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
*) Included remuneration for Board of Directors and Key Management Personnel are salaries and allowances with total amounted to Rp 14,992 that will be charged to the Bank’s parent company, Commonwealth Bank of Australia, Sydney, for the year ended 31 December 2012.
31. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Seperti di dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang dicatat sebagai transaksi rekening administratif.
As part of normal banking business, the Bank has commitments and contingencies that are recorded as administrative accounts.
Dibawah ini merupakan ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak setara dengan mata uang Rupiah:
The following is a summary of the Bank’s commitments and contingencies at the equivalent Rupiah contractual amounts:
a. Berdasarkan jenis
a. By type 2012
Kewajiban komitmen - Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang belum digunakan - Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan Kewajiban komitmen - bersih Tagihan kontinjensi - Standby letters of credit - Pendapatan bunga dalam penyelesaian
2011 Commitment payables
(1,103,128)
(1,494,951)
Committed unused loan facilities granted
(137,103)
(62,749)
Irrevocable letters of credit -
(1,240,231)
(1,557,700)
Commitment payables - net Contingent receivables Standby letters of credit Interest receivables of non performing loan
39,965
59,605
5,176
32
45,141
59,637
Kewajiban kontinjensi - Garansi yang diterbitkan
(264,190)
(121,450)
Contingent payables Guarantee issued -
Kewajiban kontinjensi - bersih
(219,049)
(61,813)
Contingent payables - net
Lampiran - 5/118 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
31. COMMITMENTS (continued)
b. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia
2011
(1,238,602) (1,629)
(1,557,684) (16)
(1,240,231)
(1,557,700)
(264,190)
(121,450)
Kewajiban kontinjensi - lancar
CONTINGENCIES
b. By Bank Indonesia’s collectibility
2012 Kewajiban komitmen - Lancar - Dalam perhatian khusus
AND
Commitment payables Current Special mention -
Contingent payables - current
Komitmen dan kontinjensi yang berhubungan dengan derivatif disajikan di Catatan 11.
The commitments and contingencies relating to derivative transaction are disclosed in Note 11.
Perubahan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian.
The movement in the estimated losses on commitments and contingencies is recorded in the consolidated statements of income.
32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Pihak berelasi/ Related parties
32. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
Commonwealth Bank of Australia, Sydney
Pemegang saham utama Bank/The Bank’s majority shareholder
Penempatan dana/Fund placements Transaksi derivatif/Derivative transactions Penggantian gaji dan tunjangan manajemen kunci/Reimbursement of key management’s salaries and allowances
Commonwealth Bank of Australia, Vietnam
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder
Biaya penggantian/Reimbursement expenses
Commonwealth Bank of Australia, Hongkong
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder
Penempatan dana/Fund placements
Commonwealth Bank of Australia, London
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder
Penempatan dana/Fund placements
PT First State Investment Indonesia
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder
Pendapatan atas penyaluran reksadana yang masih harus diterima/ Mutual fund distribution fee receivable
ASB Bank Ltd., New Zealand
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder
Penempatan dana/Fund placements
PT Commonwealth Life
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder
Pendapatan atas penyaluran reksadana yang masih harus diterima/ Mutual fund distribution fee receivable
Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif/Board of Commissioners, Board of Directors and Executive Officers
Karyawan kunci/Key managements
Pinjaman yang diberikan, pendapatan bunga yang masih harus diterima, simpanan nasabah, beban operasional, beban gaji dan tunjangan /Loans, accrued interest income, deposits from customers, operating expense, salaries and allowance expenses
Lampiran - 5/119 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TRANSAKSI (lanjutan)
DENGAN
PIHAK
BERELASI
32. RELATED (continued)
2012 Aset Giro pada bank lain Commonwealth Bank of Australia, Sydney ASB Bank Ltd., New Zealand Persentase terhadap jumlah aset Penempatan pada bank lain Commonwealth Bank of Australia, Hongkong Commonwealth Bank of Australia, London Persentase terhadap jumlah aset Efek-efek Commonwealth Bank of Australia, Sydney Persentase terhadap jumlah aset Tagihan derivatif Commonwealth Bank of Australia, Sydney Persentase terhadap jumlah aset Pinjaman yang diberikan Karyawan kunci Persentase terhadap jumlah aset Investasi dalam saham PT First State Investments Indonesia Persentase terhadap jumlah aset Aset lain-lain Commonwealth Bank of Australia, Sydney PT Commonwealth Life Commonwealth Bank of Australia, Vietnam Commonwealth Bank of Australia, Hongkong Commonwealth Bank of Australia, London Karyawan kunci Persentase terhadap jumlah aset
PARTIES
TRANSACTIONS
2011
56,417 3,903
92,027 15,953
60,320
107,980
0.42%
0.71%
140,099
-
50,036
72,540
190,135
72,540
1.32%
0.48%
50,081
101,354
0.35%
0.67%
-
129
0.00%
0.00%
8,074
15,825
0.06%
0.10%
64
64
0.00%
0.00%
16,693 61
4,454 95
1,431
747
77
-
3 8
-
18,273
5,296
0.13%
0.03%
Lampiran - 5/120 - Schedule
Assets Current accounts with other banks Commonwealth Bank of Australia, Sydney ASB Bank Ltd., New Zealand
Percentage of total assets Placements with other banks Commonwealth Bank of Australia, Hongkong Commonwealth Bank of Australia, London
Percentage of total assets Marketable securities Commonwealth Bank of Australia, Sydney Percentage of total assets Derivative receivables Commonwealth Bank of Australia, Sydney Percentage of total assets Loans Key managements Percentage of total assets Investments in shares PT First State Investments Indonesia Percentage of total assets Other assets Commonwealth Bank of Australia, Sydney PT Commonwealth Life Commonwealth Bank of Australia, Vietnam Commonwealth Bank of Australia, Hongkong Commonwealth Bank of Australia, London Key managements
Percentage of total assets
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TRANSAKSI (lanjutan)
DENGAN
PIHAK
BERELASI 2012
Aset (lanjutan) Pendapatan atas penyaluran reksa dana yang masih harus diterima PT Commonwealth Life PT First State Investments Indonesia Persentase terhadap jumlah aset Jumlah aset dengan pihak berelasi Persentase terhadap jumlah aset Liabilitas Simpanan nasabah Deposito berjangka Giro Tabungan Persentase terhadap jumlah liabilitas Liabilitas derivatif Commonwealth Bank of Australia, Sydney Persentase terhadap jumlah liabilitas Liabilitas lain-lain Beban yang masih harus dibayar Persentase terhadap jumlah liabilitas Jumlah liabilitas dengan pihak berelasi Persentase terhadap jumlah liabilitas
32. RELATED (continued)
PARTIES
TRANSACTIONS
2011 Assets (continued) Mutual fund distribution fee receivables PT Commonwealth Life PT First State Investments Indonesia
8,846
21,861
1,100
1,140
9,946
23,001
0.07%
0.15%
336,893
326,189
Total assets with related parties
2.34%
2.15%
Percentage of total assets
194,892 25,426 13,945
206,875 48,632 8,674
Liabilities Deposits from customers Time deposits Current accounts Savings
234,263
264,181
1.90%
2.00%
408
79
0.00%
0.00%
Percentage of total assets
Percentage of total liabilities Derivative payables Commonwealth Bank of Australia, Sydney Percentage of total liabilities Other liabilities Accrued expenses
7,874
8,108
0.06%
0.06%
242,545
272,368
Total liabilities to related parties
1.97%
2.06%
Percentage of total liabilities
Lampiran - 5/121 - Schedule
Percentage of total liabilities
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TRANSAKSI (lanjutan)
DENGAN
PIHAK
BERELASI 2012
32. RELATED (continued)
Beban bunga Persentase terhadap jumlah beban bunga Beban gaji dan tunjangan Persentase terhadap jumlah beban gaji dan tunjangan
Consolidated statement of income 3,920
1,983
0.32%
0.19%
9,074
204
2.02%
0.05%
60,409
46,221
12.74%
11.29%
33. KASUS HUKUM a.
Interest income Percentage of total operational income Interest expense Percentage of total interest expenses Salaries and allowance expense Percentage of total salaries and allowance expense
33. LEGAL CASE
Kasus hukum dengan PT Geria Wijaya Prestige (GWP)
a.
Terkait kasus PT Geria Wijaya Prestige yang berlangsung sejak 1998, pada tanggal 13 September 2011 Bank telah menjual piutang tersebut kepada pihak ketiga sehingga kasus hukum ini telah selesai. Bank telah membukukan keuntungan dari penjualan piutang tersebut sebesar USD 50,000 (jumlah penuh) sebagai pendapatan operasional lainnya dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun 2011. b.
TRANSACTIONS
2011
Laporan laba rugi konsolidasian Pendapatan bunga Persentase terhadap jumlah pendapatan operasional
PARTIES
Kasus hukum dengan Theresia Adiwidjaja (TA) Pada tanggal 24 Februari 2009, Bank (tergugat) mendaftarkan permohonan peninjauan kembali ke MARI sehubungan dengan putusan yang dikeluarkan oleh pengadilan Hubungan Industrial berkaitan dengan pembayaran terhadap mantan pegawai Theresia Adiwidjaja (TA/penggugat). Penggugat memenangkan gugatannya melalui putusan kasasi No. 328_K/Pdt.Sus/2008 tanggal 28 Juli 2008. Bank telah melakukan pembayaran melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 28 Oktober 2010 sehingga secara hukum kepegawaian TA dimaksud telah selesai.
Legal case against Prestige (GWP)
PT
Geria
Wijaya
Related to PT Geria Wijaya Prestige legal case started since the year 1998, on 13 September 2011 the Bank has sold the receivable to third party, therefore the case has been completed. The Bank has booked gain on sale of collateral amounting USD 50,000 (full amount) as other operating income in the year 2011 consolidated statement of income.
b.
Legal case against Theresia Adiwidja(TA) On 24 February 2009, the Bank registered a judicial review at the Supreme Court against the verdict handed down by the Industrial Relations District Court in relation to the settlement of monies due to a former employee. The plaintiff won the case at Supreme Courts through its decree No. 328_K/Pdt.Sus/2008 dated 28 July 2008. Bank had made payment through Central Jakarta District Court on 28 October 2010, therefore the employee legal case has been completed.
Lampiran - 5/122 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. KASUS HUKUM (lanjutan) b.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. LEGAL CASE (continued)
Kasus hukum dengan Theresia Adiwidjaja (TA) (lanjutan)
b.
Legal case against Theresia Adiwidja(TA) (continued)
Selain itu, pada tanggal 31 Mei 2010, Bank mengajukan gugatan eksekusi lelang terhadap jaminan atas pinjaman mantan pegawai tersebut yang dinyatakan macet dengan nilai sebesar Rp 2.572. Perkara ini dimenangkan oleh Bank berdasarkan Penetapan Eksekusi Lelang Hak Tanggungan No. 22/Eks.HT/2010/PN.Jkt.Sel tanggal 5 Oktober 2010.
In addition, on 31 May 2010, the Bank has filled for a public auction for the collateral of the ex-employee loan which has been declared as a bad debt amounting to Rp 2,572. The Bank won this case through the Court Determination of Auction Execution of Mortgage No. 22/Eks.HT/2010/PN.Jkt.Sel dated 5 October 2010.
TA mengajukan gugatan perlawanan atas eksekusi hak tanggungan yang dijadikan jaminan kepada Bank. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah menerbitkan keputusan bahwa gugatan perlawanan TA ditolak oleh hakim sesuai surat keputusan No. 463/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel tanggal 9 November 2010.
TA submitted lawsuit in opposition of execution of the mortgage as collateral to the Bank. South Jakarta District Court has issued a ruling that the claim was rejected by the resistance TA corresponding decree No. judge. 463/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel dated 9 November 2010.
Lelang telah diselenggarakan pada tanggal 12 Januari 2012, serta berhasil menjual jaminan tersebut.
Auctions held up on 12 January 2012, and succeed in selling those collateral.
Namun pada September 2012, TA menyatakan banding atas putusan tersebut. Bank memenangkan putusan banding terhadap eksekusi hak tanggungan yang diajukan oleh TA dengan Putusan Banding Pengadilan No. 78/PDT/2012/PT.DKI tanggal 7 Agustus 2012 dan diterima oleh Pengadilan Negeri pada tanggal 12 September 2012.
In September 2012, TA submitted an appeal to the decision. Bank won a ruling of appeal claim over those collateral which was filed by TA (pursuant to Verdict of Appeal Court No. 78/PDT/2012/PT.DKI dated 7 August 2012) and accepted by District Court on 12 September 2012.
Adapun saat ini jaminan tersebut dalam proses pengosongan.
Currently, those collateral evacuation process.
Lampiran - 5/123 - Schedule
is
still
in
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. SIGNIFIKAN MODAL
KOMITMEN
ATAS
BARANG
Pada tanggal 31 Desember 2012, Bank memiliki sejumlah komitmen yang signifikan atas barang modal terhadap pemasok dengan sisa saldo komitmen pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar USD 815.958 (nilai penuh).
35. NILAI TERCATAT INSTRUMEN KEUANGAN Berikut ini adalah nilai tercatat instrumen keuangan Bank dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012:
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 34. SIGNIFICANT CAPITAL COMMITMENT As at 31 December 2012, the Bank also had significant capital commitment with vendors with outstanding commitment as at 31 December 2012 amounting to USD 815,958 (full amount).
35. THE CARRYING AMOUNT OF FINANCIAL INSTRUMENTS The carrying amount of Bank and Subsidiary financial instruments as at 31 December 2012 is as follows: 2012
ASET KEUANGAN Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Nominal - bersih Piutang bunga
222,150 941,725 565,452 673,006 622
Jumlah tercatat Efek-efek Nominal - bersih Piutang bunga
673,628
Jumlah tercatat Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Nominal - bersih Piutang bunga Jumlah tercatat Tagihan derivatif Nominal - bersih Piutang bunga
FINANCIAL ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks Nominal - net Interest receivables
811,039 6,126
Carrying amount Marketable securities Nominal - net Interest receivables
817,165
Carrying amount
445,022 3,055 448,077 77,093 279
Carrying amount Derivative receivables Nominal - net Interest receivables
Jumlah tercatat Pinjaman yang diberikan Nominal - bersih Piutang bunga
9,898,961 60,962
Carrying amount Loans Nominal - net Interest receivables
Jumlah tercatat Tagihan akseptasi - bersih Aset lain-lain
9,959,923 2,832 95,079
Carrying amount Acceptance receivables - net Other assets
13,803,403
Total Financial Assets
Jumlah Aset Keuangan
77,372
Securities purchased under resale agreements Nominal-net Interest receivables
Lampiran - 5/124 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. NILAI TERCATAT INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. THE CARRYING AMOUNT OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2012
LIABILITAS KEUANGAN Simpanan nasabah Nominal - bersih Bunga yang masih harus dibayar
11,376,513 10,546
FINANCIAL LIABILITIES Deposits from customers Nominal - net Accrued interest
Jumlah tercatat Simpanan dari bank lain Nominal - bersih Bunga yang masih harus dibayar
11,387,059
Jumlah tercatat Liabilitas derivatif Nominal - bersih Bunga yang masih harus dibayar
312,377
Jumlah tercatat Liabilitas akseptasi Medium Term Notes Nominal - bersih Bunga yang masih harus dibayar
2,104 2,834 348,845 2,733
Carrying amount Acceptance payables Medium Term Notes Nominal - net Accrued interest
Jumlah tercatat Liabilitas lain-lain
351,578 57,718
Carrying amount Other liabilities
12,113,670
Total Financial Liabilities
312,119 258
1,636 468
Jumlah Liabilitas Keuangan
Carrying amount Deposits from other banks Nominal - net Accrued interest Carrying amount Derivative payables Nominal - net Accrued interest
36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
36. GOVERNMENT GUARANTEE ON THE OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Based on Law No. 24 dated 22 September 2004, effective on 22 September 2005, which was amended by the Government Regulation No. 3 dated 13 October 2008, the Indonesia Deposit Insurance Agency (LPS) was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, the amount of guarantee can be amended if the circumstances is comply with certain LPS specified criterias.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai “Besarnya Nilai Simpanan yang dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan”, maka pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 5,50% untuk simpanan dalam Rupiah dan 1,00% untuk simpanan dalam mata uang asing.
Based on Government Regulation No. 66 Year 2008 dated 13 October 2008 regarding “The Amount of Deposit Guaranteed by Indonesia Deposit Insurance Agency”, the amount of deposits covered by LPS are customer deposits up to Rp 2,000 per depositor per bank. Customer deposits are only covered if the rate of interest is equal to or below 5.50% for deposits denominated in Rupiah and 1.00% for deposits denominated in foreign currencies.
Lampiran - 5/125 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan)
36. GOVERNMENT GUARANTEE ON THE OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut dengan jumlah premi yang telah dibayarkan masing-masing sebesar Rp 27.562 dan Rp 20.104 (lihat Catatan 27).
As at 31 December 2012 and 2011, Bank was a participant of that guarantee program with insurance premium paid amounting Rp 27,562 and Rp 20,104, respectively (refer to Note 27).
37. STANDAR AKUNTANSI BARU
37. PROSPECTIVE PRONOUNCEMENT
ACCOUNTING
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menetapkan ISAK 21 mencakup Perjanjian Konstruksi Real Estate serta Pencabutan PSAK (PPSAK) 51 tentang Akuntansi Kuasi Reorganisasi, keduanya berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013.
Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accountants (DSAK-IAI) has released SFAS 21 covering Real Estate Construction Agreement and revoked of SFAS 51 about Accounting Quasi-Reorganisation, both effective from 1 January 2013.
Pada saat ini, tidak terdapat dampak dari penerapan perubahan standar tersebut.
At this time, there is no impact dari the application of those changed standards.
Selama tahun 2012, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menetapkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), Pencabutan PSAK (PPSAK) dan penyesuaian atas PSAK sebagai berikut:
During 2012, Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accountants (DSAK-iAI) has set Interpretation of SFAS, Revocation of SFAS and enhancement to the SFAS as follows:
-
ISAK 21 tentang Perjanjian Konstruksi Real Estat, Pencabutan PSAK (PPSAK) 51 tentang Akuntansi Kuasi Reorganisasi, dan Penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010). Penyesuaian ini terkait dengan pengungkapan atas aset keuangan, termasuk pencabutan atas beberapa ketentuan penyajian untuk: a. Nilai wajar atas agunan yang digunakan sebagai jaminan, dan b. Nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang.
-
The Interpretation of SFAS 21 about Real Estate Construction Agreement, The Revocation of SFAS 51 about Accounting Quasi-Reorganisation, and The enhancements to the SFAS 60 (Revised 2010). The enhancements mainly relate to the disclosure of financial assets, including withdrawal of requirements to disclose: a. Fair value of collateral held as security, and b. Carrying amount of financial assets that are neither past due nor impaired whose terms have been renegotiated.
ISAK, PPSAK dan penyesuaian atas PSAK tersebut diatas akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013.
The interpretation of SFAS, revocation of SFAS and enhancements to the SFAS will be effective as at 1 January 2013.
Pada saat ini, tidak terdapat dampak dari penerapan perubahan standar tersebut.
At this time, there is no impact dari the application of those changed standards.
Lampiran - 5/126 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. REKLASIFIKASI AKUN
38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Sejak tanggal 1 Januari 2012, Bank telah merekasifikasi penyajian perangkat lunak dari aset tetap dan aset lain-lain ke dalam aset tidak berwujud untuk menghasilkan presentasi yang lebih tepat sesuai sifat dari saldo yang dimaksud.
Effective since 1 January 2012, the Bank reclassified the presentation of software from fixed assets and other assets to intangible asset to provide proper presentation according to the nature of the balances.
Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam laporan keuangan 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2012.
For comparative purposes, certain accounts in 2011 financial statements have been reclassified to conform to the presentation in the 2012 financial statements. 2011
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
Reklasifikasi/ Reclassification
Consolidated statements of financial position
Laporan posisi keuangan konsolidasian Aset Aset tidak berwujud Aset tetap Aset lain-lain
53,677 323,599 480,879
44,527 (12,182) (32,345)
Assets Intangible assets Fixed assets Other assets
98,204 311,417 448,534
Consolidated statements of income
Laporan laba rugi konsolidasian Keuntungan transaksi mata uang asing Keuntungan dari perubahan nilai wajar instrument keuangan
103,322 323,101 -
(40,764) (29) 40,764
62,558 323,072 40,764
Other income Gain from changes in fair value of financial instruments
1 Januari/January 2011 Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
Reklasifikasi/ Reclassification
Consolidated statements of financial position
Laporan posisi keuangan konsolidasian Aset Aset tidak berwujud Aset tetap Aset lain-lain
53,677 323,101 497,290
39. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 15 Februari dan 20 Februari 2013, Commonwealth Bank Australia telah memberikan dana untuk tambahan modal disetor sebesar AUD 200.000.000 (jumlah penuh) dan pada saat yang sama, pemegang saham minoritas sepakat untuk meningkatkan kepemilikan mereka untuk mempertahankan minimum 1% dari jumlah modal disetor. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Bank masih dalam proses mendaftarkan kenaikan modal disetor ini kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan selanjutnya Bank akan mengajukan permintaan untuk dilakukan pencatatan dalam administrasi pengawasan Bank Indonesia.
6,180 (29) (6,151)
59,857 323,072 491,139
Assets Intangible assets Fixed assets Other assets
39. SUBSEQUENT EVENT On 15 February and 20 February 2013, the Commonwealth Bank Australia has contributed funds for a capital injection total amounting to AUD 200,000,000 (full amount) and at the same time, the minority shareholders agreed to increase their ownership to maintain a minimum of 1% local ownership of total capital. As at the date of these financial statements, the Bank is still in the process of registering this capital injection to the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia and the Bank will submit a request to register this into administrative monitoring of Bank Indonesia.
Lampiran - 5/127 - Schedule
PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
40. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
Informasi berikut pada halaman 6/1 sampai dengan 6/9 adalah informasi keuangan tambahan PT Bank Commonwealth, induk perusahaan saja yang menyajikan penyertaan Bank pada Anak Perusahaan dengan metode biaya.
The following supplementary financial information of PT Bank Commonwealth, parent company only, on pages 6/1 to 6/9 present the Bank’s investment in Subsidiary using the cost method.
Oleh karena perbedaan antara laporan keuangan induk perusahaan dengan laporan keuangan konsolidasian tidak material, maka catatan atas laporan keuangan induk perusahaan saja tidak disajikan dalam informasi keuangan tambahan ini.
On the basis that the differences between the parent company and consolidated financial statements are not material, notes to the financial statements for the parent company only have not been included in this supplementary financial information.
Lampiran - 5/128 - Schedule
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK COMMONWEALTH INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember/ December 2012
31 Desember/ December 2011
1 Januari/ January 2011
ASET
ASSETS
Kas
222,150
174,008
186,459
Giro pada Bank Indonesia
941,725
1,062,606
499,159
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 71.780 pada tahun 2012 (31 Desember 2011: Rp 73.447; 1 Januari 2011: Rp 53.041) Tagihan akseptasi, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2 pada tahun 2012 (31 Desember 2011: Rp 46; 1 Januari 2011: Rp 103) Aset tidak berwujud, setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 125.305 pada tahun 2012 (31 Desember 2011: Rp 113.187; 1 Januari 2011: Rp 111.332) Investasi dalam saham, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 64 pada tahun 2012 (31 Desember 2011: Rp 32; 1 Januari 2011: Rp 32) Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 348.117 pada tahun 2012 (31 Desember 2011: Rp 386.682; 1 Januari 2011: Rp 258.608) Aset pajak tangguhan, bersih Aset lain-lain
565,452
400,661
146,999
673,006 811,039
952,919 1,378,579
1,812,460 2,159,186
445,022 77,093
493,671 53,666
22,677
JUMLAH ASET
9,898,961
9,744,411
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Securities purchased under resale agreements Derivative receivables
Loans, net of allowance for impairment losses of Rp 71,780 in 2012 (31 December 2011: Rp 73,447; 5,818,964 1 January 2011: Rp 53,041)
2,832
4,603
10,232
129,648
53,677
59,857
Acceptance receivables, net of allowance for impairment losses of Rp 2 in 2012 (31 Desember 2011: Rp 46; 1 January 2011: Rp 103) Intangible assets, net of accumulated amortization of Rp 125,305 in 2012 (31 December 2011: Rp 113,187; 1 January 2011: Rp 111,332)
29,700
29,732
29,732
260,394 27,831 324,917
322,418 20,018 480,800
321,597 8,598 494,282
Investment in shares net of, allowance for impairment losses of Rp 64 in 2012 (31 December 2011: Rp 32; 1 January 2011: Rp 21) Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 348,117 in 2012 (31 December 2011: Rp 386,682; 1 January 2011: Rp 258,608) Deferred tax assets, net Other assets
14,409,770
15,171,769
11,570,202
TOTAL ASSETS
Lampiran - 6/1 - Schedule
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK COMMONWEALTH INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember/ December 2012
31 Desember/ December 2011
1 Januari/ January 2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Medium Term Notes Utang pajak: Utang pajak kini Utang pajak lainnya Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Liabilitas lain-lain JUMLAH LIABILITAS
LIABILITIES AND EQUITY
11,408,578 312,119 1,636 2,834 348,845
12,220,649 247,677 12,901 4,649 497,565
9,814,523 374,517 5,810 10,335 -
22,528 15,437
31,323 16,432
3,854 21,771
255,251
194,883
4,290 98,390
LIABILITIES Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Medium Term Notes Tax liabilities: Current tax liabilities Other tax liabilities Estimated lossed on commitments and contingencies Other liabilities
12,367,228
13,226,079
10,333,490
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Modal saham Modal saham - nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 4.000.000 saham pada 2012 (31 Desember 2011: 4.000.000 saham; 1 Januari 2011: 1.500.000 saham) Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.818.420 saham (31 Desember 2011: 1.818.420 saham; 1 Januari 2011: 1.134.500 saham) Tambahan modal disetor Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual, bersih setelah pajak Saldo laba - Sudah ditentukan penggunaannya - Belum ditentukan penggunannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Share capital
1,818,420
1,818,420
25,097
25,097
Share capital - par value per share of Rp 1,000,000 (full Rupiah amount) Authorised - 4,000,000 shares in 2012 (31 December 2011: 4,000,000 shares; 1 January 2011: 1,500,000 shares) Issued and fully paid shares1,818,420 shares (31 December 2011: 1,818,420 shares; 1 January 1,134,500 2011: 1,134,500 shares) 25,097
Additional paid up capital
765
(5,070)
161
14,911 183,349
17 107,226
17 76,937
Unrealised gain/(loss) on available for sale marketable securities, net after tax Retained earnings Appropriated Unappropriated -
2,042,542
1,945,690
1,236,712
TOTAL EQUITY
14,409,770
15,171,769
11,570,202
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lampiran - 6/2 - Schedule
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK COMMONWEALTH INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2012 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga bersih PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi selain dari pinjaman yang diberikan Keuntungan transaksi mata uang asing Keuntungan dari perubahan nilai wajar instrument keuangan Pendapatan lainnya
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non keuangan Umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Lainnya BEBAN OPERASIONAL - BERSIH PENDAPATAN OPERASIONAL - BERSIH
2011 OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest income Interest expense
1,280,012 (450,085)
1,072,711 (401,753)
829,927
670,958
Net interest income
314,933
232,192
OTHER OPERATING INCOME Non loan fees and commissions
38,657
62,558
21,655 14,614
40,764 13,230
389,859
348,744
1,219,786
1,019,702
Foreign exchange gains Gain from changes in fair value of financial instruments Other income
(77,924) (502,592) (474,146) (7,179)
(83,961) (457,910) (409,248) (6,885)
OTHER OPERATING EXPENSES Allowance for impairment losses on financial and non financial assets General and administrative Salaries and allowances Others
(1,061,841)
(958,004)
OPERATING EXPENSES - NET
157,945
61,698
OPERATING INCOME - NET
BEBAN BUKAN OPERASIONAL Kerugian penjualan aset tetap dan agunan yang diambil alih - bersih
(21,677)
(8,280)
NON OPERATING EXPENSES Loss on sale of fixed assets and foreclosed assets - net
BEBAN BUKAN OPERASIONAL
(21,677)
(8,280)
NON OPERATING EXPENSE
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
136,268
53,418
Beban pajak penghasilan
(45,251)
(23,129)
91,017
30,289
LABA BERSIH
Lampiran - 6/3 - Schedule
INCOME BEFORE TAX Income tax expense NET INCOME
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK COMMONWEALTH INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2012
LABA BERSIH
2011
91,017
30,289
NET INCOME
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN:
OTHER COMPREHENSIVE INCOME:
Keuntungan/(kerugian) atas perubahan nilai wajar dari efek-efek yang tersedia untuk dijual, bersih
(5,231)
Unrealised gains/(losses) from changes in fair value of available for sale marketable securities Other comprehensive income/(expense), after tax
5,835
Pendapatan/(beban) komprehensif lain, setelah pajak
5,835
(5,231)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
96,852
25,058
Lampiran - 6/4 - Schedule
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK COMMONWEALTH INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to equity holders of the parent Keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual, Saldo laba/Retained earnings setelah dikurangi pajak tangguhan/ Unrealised Sudah Belum Tambahan modal ditentukan ditentukan gain/(loss) on available for disetor/ Additional penggunaannya/ penggunannya/ Modal saham/ sale marketable securities, paid-up capital net of deferred tax Appropriated Unappropriated Share capital Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 Sudah ditentukan penggunaannya
1,818,420
25,097
-
-
(5,070) -
17 14,894
Jumlah ekuitas/ Total equity
107,226 (14,894)
Appropriated
-
5,835
Other comprehensive income - net of tax
91,017
91,017
Net income
2,042,542
Balance as at 31 December 2012
-
-
5,835
-
Laba bersih
-
-
-
-
1,818,420
25,097
765
14,911
183,349
Lampiran - 6/5 - Schedule
Balance as at 31 December 2011
-
Pendapatan komprehensif lain - setelah pajak
Saldo pada tanggal 31 Desember 2012
1,945,690
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK COMMONWEALTH INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to equity holders of the parent Keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual, Saldo laba/Retained earnings setelah dikurangi pajak tangguhan/ Unrealised Sudah Belum Tambahan modal ditentukan ditentukan gain/(loss) on available for disetor/ Additional penggunaannya/ penggunannya/ Modal saham/ sale marketable securities, Appropriated Unappropriated Share capital paid-up capital net of deferred tax Saldo pada tanggal 31 Desember 2010
Jumlah ekuitas/ Total equity
1,134,500
25,097
161
17
76,937
1,236,712
Balance as at 31 December 2010
683,920
-
-
-
-
683,920
Issuance of new shares
Pendapatan komprehensif lain - setelah pajak
-
-
-
-
Laba bersih
-
-
-
30,289
30,289
Net income
1,818,420
25,097
17
107,226
1,945,690
Balance as at 31 December 2011
Penerbitan saham baru
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
(5,231) -
(5,070)
Lampiran - 6/6 - Schedule
(5,231)
Other comprehensive income net of tax
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK COMMONWEALTH INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2012
2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Bunga, provisi dan komisi yang diterima Bunga, provisi dan komisi yang dibayar Pendapatan operasional lainnya yang diterima Beban operasional lainnya yang dibayar Bebannon operasional - bersih yang dibayar Arus kas dari aktivitas operasi sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
(465,686)
(380,219)
Interest, fees and commissions received Interest, fees and commissions paid
394,470 (986,043) (21,574)
286,186 (747,841) (11,512)
Other operating income received Other operating expenses paid Non-operating expenses net paid
1,297,739
218,906
1,051,287
197,901
Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi: (Kenaikan)/penurunan aset operasi: Pinjaman yang diberikan Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Aset lain-lain
Changes in operating assets and liabilities:
(493,671) 55,464
(Increase)/decrease in operating assets: Loans Securities purchased under resale agreements Other assets
(812,071) 57,232 64,442
2,406,126 16,101 (126,840)
Decrease/(increase) in operating liabilities: Deposits from customers Other liabilities Deposits from other banks
(63,904)
(5,358)
(640,746)
(1,946,158)
(224,877) 48,649 70,877
(3,995,881)
Penurunan/(kenaikan) liabilitas operasi: Simpanan nasabah Liabilitas lain-lain Simpanan dari bank lain Pembayaran pajak penghasilan selama periode berjalan Kas bersih digunakan untuk dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan efek-efek - tersedia untuk dijual Pembelian efek-efek - tersedia untuk dijual Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi
Cash flows from operating activities before changes in operating assets and liabilities
Income tax paid during the period Net cash used for operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
1,587,956
1,257,726
(907,190) (81,611) 3,730
(469,310) (96,500) 17,874
602,885
709,790
Lampiran - 6/7 - Schedule
Proceeds from sales of marketable securities - available for sale Acquisition of marketable securities - available for sale Acquisition of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets Net cash provided from investing activities
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK COMMONWEALTH INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2012
2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerbitan saham baru (Pembayaran)/penerimaan dari penerbitan medium term notes
-
683,920
(150,000)
497,565
Issuance of new shares (Settlement)/proceeds from medium term notes issuance
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
(150,000)
1,181,485
Net cash provided from financing activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(187,861)
(54,883)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
2,590,194
2,645,077
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2,402,333
2,590,194
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
Kas dan setara kas terdiri dari:
Cash and cash equivalents consists of:
Kas
222,150
174,008
Giro pada Bank Indonesia
941,725
1,062,606
Giro pada bank lain - bruto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bruto
565,452
400,661
673,006
952,919
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - gross Placements with Bank Indonesia and other banks - gross
2,402,333
2,590,194
Total cash and cash equivalents
Jumlah kas dan setara kas
Lampiran - 6/8 - Schedule
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK COMMONWEALTH INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY INFORMASI TAMBAHAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ADDITIONAL INFORMATION FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Penyertaan pada Anak Perusahaan pada Laporan Keuangan Induk Saja
Investment in Subsidiary at Parent Company’s Statement of Financial Position
Bank telah menerapkan PSAK 4 (Revisi 2009) yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2011, dimana atas laporan keuangan induk perusahaan saja tersebut, sebagai informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian, mencatat investasi pada entitas Anak Perusahaan menggunakan metode harga perolehan. Sebelumnya penyertaan di Anak Perusahaan disajikan dengan metode ekuitas.
Bank effectively implement the SFAS 4 (Revised 2009) on 1 January 2011, whereas the financial statements of the parent, as a supplementary information to the consolidated financial statements, book investment in Subsidiary using cost method. Investment in Subsidiary was previously presented using the equity method.
Reklasifikasi Akun
Reclassification of Accounts
Sejak tanggal 1 Januari 2012, Bank telah merekasifikasi penyajian perangkat lunak dari aset tetap dan aset lain-lain ke dalam aset tidak berwujud untuk menghasilkan presentasi yang lebih tepat sesuai sifat dari saldo yang dimaksud.
Effective since 1 January 2012, the Bank reclassified the presentation of software from fixed assets and other assets to intangible asset to provide proper presentation according to the nature of the balances.
Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam laporan keuangan 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2012.
For comparative purposes, certain accounts in 2011 financial statements have been reclassified to conform to the presentation in the 2012 financial statements. 2011
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
Reklasifikasi/ Reclassification
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
Statements of financial position
Laporan posisi keuangan Aset Aset tidak berwujud Aset tetap Aset lain-lain
53,677 323,599 480,879
44,527 (12,182) (32,345)
98,204 311,417 448,534
Laporan laba rugi Keuntungan transaksi mata uang asing Keuntungan dari perubahan nilai wajar instrument keuangan
Assets Intangible assets Fixed assets Other assets Statement of income
103,322 323,101 -
(40,764) (29) 40,764
62,558 323,072 40,764
Other income Gain from changes in fair value of financial instruments
1 Januari/January 2011 Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
Reklasifikasi/ Reclassification
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
Statements of financial position
Laporan posisi keuangan Aset Aset tidak berwujud Aset tetap Aset lain-lain
53,677 323,101 497,290
6,180 (29) (6,151)
Lampiran - 6/9 - Schedule
59,857 323,072 491,139
Assets Intangible assets Fixed assets Other assets
Halaman ini sengaja dikosongkan This Page is left blank intentionally
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Laporan Keuangan Commonwealth Bank of Australia (Induk Perusahaan) Financial Statement of Commonwealth Bank of Australia (Parent Company) Berikut ini adalah informasi keuangan yang diambil dari Laporan Keuangan Konsolidasian Commonwealth Bank of Australia pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (tidak di audit) dan 31 Desember 2011 (tidak diaudit), yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Commonwealth Bank of Australia pada tanggal 13 Februari 2013. Periode pembukuan Bank Commonwealth Australia dimulai dari 1 Juli sampai dengan 30 Juni yang mana berbeda dengan PT Bank Commonwealth yang dimulai dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Below is the financial information extracted from the Consolidated Financial Statements of Commonwealth Bank of Australia as at and for the six months period ended 31 December 2012 (unaudited) and 31 December 2011 (unaudited), which were completed and authorised to be issued by the Commonwealth Bank of Australia Directors on 13 February 2013. Accounting period of Commonwealth Bank of Australia is from 1 July to 30 June which is different with PT Bank Commonwealth which is from 1 January to 31 December.
COMMONWEALTH BANK OF AUSTRALIA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET AS AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (in AU$ Millions)
Assets
31 Dec 12 (Unaudited) $M
31 Dec 11 (Unaudited) $M
Cash and liquid Assets
18,837
19,220
Receivable due from other financial institutions
9,650
8,428
Assets at fair value through income statement:
304
Trading
17,736
16,512
Insurance
14,136
14,410
Other
1,211
1,227
Derivative assets
36,838
37,191
Available-for-sale Investments
58,792
59,971
Loans, bills discounted and other receivables
534,645
513,108
Bank acceptances of customers
8,155
10,732
Property, plant and equipment
2,598
2,448
Investment in associates
2,029
1,863
Intangible assets
10,366
10,026
Deferred tax assets
840
1,471
Other assets
5,488
5,345
721,321
701,952
Assets held for sale
18
34
Total assets
721,339
701,986
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
(continuation from previous page)
COMMONWEALTH BANK OF AUSTRALIA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET AS AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (in AU$ Millions)
Liabilities
31 Dec 12 (Unaudited) $M
31 Dec 11 (Unaudited) $M
Deposits and other public borrowings
448,410
431,827
Payables due to other financial institutions
23,479
17,424
Liabilities at fair value through income statement
7,195
9,986
Derivative liabilities
37,203
38,212
Bank acceptances
8,155
10,732
Current tax liabilities
1,287
1,428
Deferred tax liabilities
395
394
Other provisions
1,223
1,255
Insurance policy liabilities
13,032
12,881
Debt issues
119,284
119,307
Managed fund units on issue
710
1,028
Bills payable and other liabilities
7,840
8,204
668,213
652,678
9,827
10,433
Loan capital Total liabilities
678,040
663,111
Net assets
43,299
38,875
Shareholder's Equity Share capital: Ordinary share capital
26,126
24,651
Other equity instruments
939
939
Reserves
1,262
829
Retained profits
14,440
11,928
Shareholder's equity attributable
42,767
38,347
Non-controlling interests
532
528
Total Shareholders equity
43,299
38,875
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
305
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
COMMONWEALTH BANK OF AUSTRALIA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED INCOME STATEMENTS FOR THE SIX MONTHS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (in AU$ Millions) 31 Dec 12 (Unaudited) $M
31 Dec 11 (Unaudited) $M
Interest income
17,780
19,472
Interest expense
(10,928)
(12,842)
Net interest income
6,852
6,630
Other banking income
2,120
2,079
Net banking operating income
8,972
8,709
Funds management income
1,030
981
Investment revenue/(expense)
550
(135)
Claims and policyholder liability (expense)/revenue
(540)
111
Net funds management operating income
1,040
957
Premiums from insurance contracts
1,157
1,006
Investment revenue
281
218
Claims and policyholder liability expense from insurance contracts
(811)
(602)
Net insurance operating income
627
622
Total net operating income before impairment and operating expenses
10,639
10,288
Impairment expense
(680)
(545)
Operating expense
(4,792)
(4,682)
Net profit before income tax
5,167
5,061
Corporate tax expense
(1,414)
(1,388)
Policyholder tax expense
(84)
(40)
Net profit after income tax
3,669
3,633
Non-controlling interests
(8)
(9)
Net profit attributable to Equity holders of the Bank
3,661
3,624
31 Dec 12
31 Dec 11
(Unaudited)
(Unaudited) Cents per Share
Earnings per share:
306
Basic
228.6
230.8
Diluted
221.7
222.1
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 154 191 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Corporate Social Responsibilty Financial Statement Financial Statement
311 Corporate Data Data Perusahaan
COMMONWEALTH BANK OF AUSTRALIA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE SIX MONTHS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (in AU$ Millions) 31 Dec 12 (Unaudited) $M
31 Dec 11 (Unaudited) $M
3,669
3,633
Recognised in equity
(447)
710
Transferred to Income Statement
220
193
323
(410)
Net profit after income tax for the period Other comprehensive income/(expense): Items that may be reclassified subsequently to profit or loss: Gains and losses on cash flow hedging instrument:
Gains and losses on available-for-sale investments: Recognised in equity Transferred to Income Statement on disposal Foreign currency translation reserve
(36)
(53)
21
11
Income tax on items transferred directly to/from equity: Foreign currency translation reserve
(1)
(8)
Available-for-sale investments revaluation reserve
(86)
135
Cash flow hedge reserve Total of items that may be reclassified
68
(267)
62
311
Items that will not be reclassified to profit or loss: Actuarial gain and losses from defined benefit superannuation plans net of tax
235
(420)
Revaluation of properties
-
4
Income tax of revaluation of properties
-
-
Total of items that will not be reclassified
235
(416)
Other comprehensive income/(expense) net of income tax
297
(105)
Total comprehensive income for the period
3,966
3,528
Total comprehensive income for the period is attributable to: Equity holders of the Bank
3,958
3,519
Non-controlling interests
8
9
3,966
3,528
Total comprehensive income for the period
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
307
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
COMMONWEALTH BANK OF AUSTRALIA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE SIX MONTHS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Unaudited) (in AU$ Millions)
As at 31 December 2011
Ordinary share capital $M
Other Equity Instruments $M
Reserve $M
829
24,651
939
Net profit after income tax
-
-
-
Net other comprehensive income
-
-
640
Total comprehensive income for the period
-
-
640
Dividends paid on ordinary shares
-
-
-
Dividends paid on other equity instruments
-
-
-
531
-
-
-
-
41
(23)
-
-
16
-
61
Transactions with equity holders in their capacity as equity holders:
Dividend reinvestment plan (net of issue costs) Other equity movements Share based payments Purchase of treasury shares Sale and vesting of treasury shares Other changes
-
-
25,175
939
Net profit after income tax
-
-
-
Net other comprehensive income
-
-
62
Total comprehensive income for the period
-
-
62
Dividends paid on ordinary shares
-
-
-
Dividends paid on other equity instruments
-
-
-
929
-
-
-
-
(46)
(55)
-
-
77
-
-
-
-
(325)
26,126
939
As at 30 June 2012
1,571
Transactions with equity holders in their capacity as equity holders:
Dividend reinvestment plan (net of issue costs) Other equity movements Share based payments Purchase of treasury shares Sale and vesting of treasury shares Other changes As at 31 December 2012
308
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
1,262
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Retained profits $M
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
Shareholders equity attributable to equity holders of the bank $M
Noncontrolling interests $M
Total Shareholders equity $M
11,928
38,347
528
38,875
3,466
3,466
7
3,473
197
837
-
837
3,663
4,303
7
4,310
(2,166)
(2,166)
(2,166)
-
(15)
(15)
-
(15)
-
531
-
531
-
41
-
41
-
(23)
-
(23)
-
16
-
16
(54)
7
(4)
3
13,356
41,041
531
41,572
3,661
3,661
8
3,669
235
297
-
297
3,896
3,958
8
3,966
(3,137)
(3,137)
(3,137)
-
(14)
(14)
-
(14)
-
929
-
929
-
(46)
-
(46)
-
(55)
-
(55)
-
77
-
77
339 14,440
14
(7)
7
42,767
532
43,299
311 Corporate Data Data Perusahaan
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
309
4 Profil Perusahaan Company Profile
310
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
DATA PERUSAHAAN
70 Manajemen Resiko Risk Management
311 Corporate Data Data Perusahaan
CORPORATE DATA
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
311
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Daftar Produk dan Layanan List of Products and Services
312
Produk dan Layanan 2012
Products and Services 2012
Produk Simpanan
Savings Products
CommSave CommSave adalah rekening tabungan dalam mata uang Rupiah bagi nasabah perorangan.
CommSave CommSave is a Rupiah-denominated savings account for individual customers.
CommCash CommCash adalah rekening tabungan untuk nasabah perorangan dalam mata uang asing (USD, AUD, SGD, JPY, EUR, GBP, atau NZD)
CommCash CommCash is a savings account for individual customers in foreign currencies (USD, AUD, SGD, JPY, EUR, GBP, or NZD).
CommWealth CommWealth adalah rekening tabungan premium dalam mata uang Rupiah bagi nasabah perorangan yang menawarkan tingkat suku bunga lebih tinggi.
CommWealth CommWealth is a Rupiah-denominated premium saving account that offers a higher interest rate than other saving products
Tabungan Bunga Harian Tabungan Bunga Harian adalah rekening tabungan dalam mata uang Rupiah bagi nasabah perorangan, dengan Program Point Reward.
Tabungan Bunga Harian Tabungan Bunga Harian is a Rupiah-denominated savings account with Point Reward Program.
AusStudent AusStudent adalah rekening tabungan yang dirancang khusus untuk membantu orangtua yang puteraputerinya sedang menempuh studi di Australia.
AusStudent AusStudent is a savings account tailored to assist parents with children studying in Australia.
CommPro CommPro adalah rekening tabungan yang dirancang khusus bagi pemilik bisnis, profesional, atau ekspatriat yang sering melakukan transaksi perbankan dengan rekanan bisnis di Australia dan Selandia Baru.
CommPro CommPro is a savings account tailored to meet the needs of business owners, professionals or expatriates who carry out frequent banking transactions with business partners in Australia and New Zealand.
Rekening Giro Rekening Giro tersedia bagi nasabah perorangan maupun perusahaan, yang tersedia dalam mata uang IDR, SGD, AUD, NZD, USD, EUR, JPY dan GBP, untuk kenyamanan transaksi sehari-hari.
Current Accounts Current Accounts are available for individual and corporate customers in various currencies: IDR, SGD, AUD, NZD, USD, EUR, JPY and GBP, offering convenience for daily transactions.
Deposito Berjangka Deposito Berjangka tersedia bagi nasabah perorangan dan perusahaan atau institusi dengan berbagai pilihan mata uang (IDR, AUD, USD, SGD, EUR serta JPY) dan bisa dimanfaatkan sebagai jaminan kredit.
Time Deposits Time Deposit is available for individual and corporate or institutional customers in a currency (IDR, AUD, USD, SGD, EUR and JPY) and tenor options to suit your needs (1, 3, 6 and 12 months) and can be used as credit collateral.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Data Corporate Perusahaan Data Corporate Data Perusahaan Data
Produk Pinjaman
Loan Products
Pinjaman Konsumen Pinjaman Konsumen disediakan untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan pembiayaan konsumsi
Consumer Loans Consumer loans are provided to meet customer needs for consumer financing.
1. KPR (Kredit Pemilikan Rumah) KPR adalah fasilitas pinjaman yang dapat digunakan untuk membeli properti seperti rumah, apartemen, rumah toko, rumah kantor, dan tanah kosong yang kemudian digunakan sebagai agunan untuk pinjaman itu sendiri.
1. KPR CommLoan KPR CommLoan is a home loan facility with an attractive lending rate for individuals seeking to purchase residential property
2. KPR Multiguna Multiguna adalah fasilitas pinjaman dimana peminjam menggunakan pinjaman tersebut untuk tujuan konsumtif seperti biaya pernikahan, biaya sekolah, dll dengan properti sebagai agunan.
2. CommLoan Home Refinancing Kredit Multiguna is a credit facility for individual customers who want to use their property assets as loan collaterals.
3. KPM (Kredit Pemilikan Mobil) KPM adalah fasilitas pinjaman dimana peminjam dapat menggunakan pinjaman tersebut untuk membeli kendaraan bermotor baru atau bekas yang kemudian digunakan sebagai agunan.
3. KPM CommLoan KPM CommLoan enables individual customers to purchase a new car from the dealers or showrooms appointed by Commonwealth Bank Indonesia with flexible terms.
Kredit Usaha Commonwealth Bank Indonesia menyediakan kredit usaha untuk nasabah UKM dan Commercial Banking guna mendukung arus kas perusahaan, selain juga menyediakan modal kerja bagi pertumbuhan usaha melalui struktur kredit yang atraktif dan fleksibel.
Business Loan Products Commonwealth Bank Indonesia offers business loans for SME & Commercial Banking customers to support their cash flow, as well as to provide seed capital to grow their businesses through an attractive and flexible loan structure.
1. Overdraft Fasilitas overdraft pada umumnya tersedia sebagai bentuk pinjaman yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan arus kas usaha yang berfluktuasi.
1. Overdraft An Overdraft facility is generally provided as a form of flexible loan to fund a business’s fluctuating cash flow needs.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
313
4 Profil Perusahaan Company Profile
314
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
2. Demand Loan Koran Demand Loan merupakan kontrak antara nasabah (sebagai debitur) dan Bank di mana sejumlah dana, baik dalam rupiah maupun mata uang asing, dipinjamkan kepada debitur selama maksimal satu tahun. Pinjaman tersebut dapat digunakan sebagai modal kerja, investasi jangka pendek atau sebagai Bridging Loan. 3. Term Loan Term Loan merupakan kontrak antara nasabah (sebagai debitur) dengan Bank, di mana Bank meminjamkan dana, dalam rupiah atau mata uang asing, untuk investasi jangka panjang. Pinjaman dilunasi secara angsuran.
2. Demand Loan A Demand Loan is a contract between a customer (as borrower) with the bank where a sum of money, either in local or foreign currency, is lent to the borrower for a maximum of one year. The loan may be used for working capital, short-term investment or as a Bridging Loan.
Pinjaman Automotive Value Chain Pinjaman Automotive Value Chain ditawarkan bagi perusahaan Multi Finance untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan jangka pendek maupun jangka panjang mereka. Produk yang ditawarkan meliputi: 1. Joint Financing 2. Asset Buy at Par 3. Asset Buy at Discounted Rate
Automotive Value Chain Loans Automotive Value Chain loans are provided to Multi Finance Companies to meet the short term as well as long term financing needs. The products offered include: 1. Joint Financing 2. Asset Buy at Par 3. Asset Buy at Discounted Rate
Produk Investasi
Investment Products
Commonwealth Bank Indonesia menyediakan produkproduk investasi yang lengkap untuk membantu nasabah mengelola dan mengembangkan aset mereka.
Commonwealth Bank Indonesia provides a complete range of investment products to help our customers preserve and grow their wealth.
CommInvest
CommInvest
A. Reksa Dana Konvensional 1. Reksa Dana Pasar Uang Reksa Dana yang menempatkan 100% dananya pada instrument pasar uang, seperti deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), atau obligasi (surat utang yang diterbitkan dengan masa jatuh tempo kurang dari setahun sejak tanggal penerbitan.
A. Conventional Mutual Funds 1. Money Market Funds A mutual fund that invests 100% of its funds in money markets instruments, such as term deposits, SBI (Indonesian Treasury Bills), or short-term bonds (commercial papers issued by companies or government) which have maturity dates in less than one year.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
3. Term Loan A Term Loan is a contract between a customer (as borrower) with the bank, in which the bank provides funds, in local or foreign currency, for long-term investment. The loan is repaid in instalments.
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Data Corporate Perusahaan Data Corporate Data Perusahaan Data
Karakteristik: • Bertujuan untuk investasi jangka pendek yang memberikan hasil yang stabil serta menjaga modal / nilai awal investasi • Memiliki potensi keuntungan sedikit lebih tinggi dari deposito • Bersifat likuid atau mudah dicairkan • Tidak ada biaya pembelian dan penjualan • Risiko relatif lebih kecil dibandingkan jenis reksa dana lainnya
Characteristics: • Short-term investments that provide stable returns and preservation of principal / initial investment value. • Money Markets have slightly higher potential return than time deposits. • Money Markets are liquid investments and easily redeemed. • Free of subscription and redemption fee • The risk is relatively small compared to other types of Mutual Funds
2. Reksa Dana Penghasilan Tetap Reksa dana yang menempatkan minimum 80% dari dananya pada instrumen obligasi. Karakteristik • Cocok untuk tujuan investasi jangka menengah • Potensi hasil investasi yang diharapkan lebih tinggi dari deposito ataupun reksa dana pasar uang • Beberapa reksa dana memiliki mekanisme pembagian keuntungan berupa kas atau tambahan unit penyertaan yang dibagikan secara berkala
2. Fixed Income Funds A type of mutual fund that invests a minimum of 80% of its funds in bonds. Characteristics: • Suitable for medium-term investment objectives • Fixed Income funds are likely to pay higher returns than term deposits or money market investments. • Some fixed income funds have a profit sharing mechanism in the form of cash payment or unit addition, distributed to investors on a regular basis.
3. Reksa Dana Campuran Reksa dana yang menempatkan dananya pada instrumen pasar uang atau obligasi, atau saham dengan komposisi yang fleksibel. Karakteristik: • Cocok untuk tujuan investasi jangka menengah sampai panjang • Potensi hasil investasi yang diharapkan lebih tinggi dari reksa dana pendapatan tetap • Memiliki fleksibilitas dalam alokasi aset sehingga memiliki keuntungan dalam setiap kondisi pasar.
3. Balance Funds A type of mutual fund that invests in a flexible combination of money market, fixed income and equities. Characteristics: • Balanced Funds is suitable for medium to long-term investment objectives • Balanced Funds are likely to pay higher returns than fixed income investments. • Balanced Funds have the flexibility in asset allocation to produce advantages in any market condition.
4. Reksa Dana Saham Reksa Dana yang menempatkan minimum 80% dari dananya pada instrumen saham. Karakteristik: • Cocok untuk tujuan investasi jangka panjang • Potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling tinggi, sejalan pertumbuhan pasar saham.
4. Equity Funds A type of mutual fund that invests a minimum of 80% of its funds in stocks. Characteristics: • Suitable for longterm investment objectives. • It has the highest investment growth potential, in line with the growth of the stock market.
5. Reksa Dana Terproteksi Reksa dana yang menempatkan sebagian besar dananya pada instrumen obligasi sedemikian rupa dapat memberikan perlindungan atas nilai awal investasi pada saat jatuh temponya.
5. Protected Funds A type of mutual fund that invests primarily in bonds in such a way that it provides protection to the initial investment value at maturity.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
315
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
Karakteristik: • Perlindungan 100% pada nilai awal investasi, jika dicairkan sesuai dengan jangka waktu investasi yang ditentukan. • Memiliki potensi keuntungan sebesar tingkat bunga portofolio obligasi.
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Characteristics: • Protected Funds provides 100% protection to the initial investment value, if it is held for the contractual term. • It has a potential return equal to the interest yield of a bonds portfolio.
Produk Bancassurance
Bancassurance Products
Layanan Bancassurance dari Commonwealth Bank Indonesia menyediakan beragam produk asuransi yang tidak hanya memberikan perlindungan tetapi juga sekaligus investasi untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang nasabah. Berbagai tipe produk asuransi dan investasi yang tersedia antara lain:
Bancassurance services from Commonwealth Bank Indonesia provide a wide range of insurance products. These not only provide protection but also offer a form of investment to meet customers’ long term needs. The various types of insurance and investment products available include:
A. Tradisional
A. Traditional
CommCare CommCare merupakan produk asuransi Commonwealth Life yang menawarkan perlindungan finansial keluarga apabila tertanggung utama terdiagnosa penyakit kritis; juga menyediakan dana manfaat medical check up
CommCare CommCare is an insurance product that provides financial security for families in the event a main insured is diagnosed with critical illness, also provides medical checkups benefits.
Life Privilege Life Privilege merupakan produk asuransi dengan perlindungan asuransi jiwa selama 10tahun dan jaminan pengembalian premi 100% saat kontrak usai.
Life Privilege Life Privilege is an insurance product providing life insurance protection for 10 years and 100% return of premiums guaranteed at contract maturity.
B. Unit Link
316
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
B. Unit Link
CommLink CommLink merupakan produk asuransi unit-linked premi tunggal yang menggabungkan proteksi dengan peluang investasi di reksa dana pilihan.
CommLink CommLink is a unit-linked single-premium insurance product that combines protection and opportunity to invest in a preferred mutual funds.
CommLink Premier CommLink Premier merupakan produk asuransi unitlinked yang menggabungkan investasi dan asuransi jiwa dengan kemudahan pembayaran premi secara berkala.
CommLink Premier CommLink Premier is a unit-linked product that combines investment and life insurance with the easiness to pay premium regularly.
Select Invest Protector Produk asuransi unit-linked premi tunggal dengan solusi berinvestasi di pasar modal Indonesia dengan potensi pertumbuhan yang attraktif dan dilakukan dengan cara yang mudah, sekaligus merupakan solusi bagi pengelolaan risiko jiwa.
Select Invest Protector Select Invest Protector is a single premium unitlinked with investment solution in the Indonesian market with an attractive growth potential. It is also a solution for life risk management.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
Produk dan Layanan Treasury
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Data Corporate Perusahaan Data Corporate Data Perusahaan Data
Treasury Products and Services
Commonwealth Bank Indonesia menawarkan beragam produk Treasury yang lengkap dalam memenuhi kebutuhan nasabah untuk melakukan transaksi valuta asing, deposito, investasi pada Surat Utang Negara (SUN).
Commonwealth Bank Indonesia offers a complete range of Treasury products to meet customer’s needs to initiate foreign exchange transactions, deposits, government bonds (SUN).
Layanan Treasury yang ditawarkan oleh Commonwealth Bank Indonesia meliputi:
Treasury services offered by Commonwealth Bank Indonesia include:
1. Transaksi Valuta Asing • Today, Tomorrow, dan Spot Transaksi jual beli valuta asing yang dilakukan pada hari ini, menggunakan nilai tukar saat ini, dengan masa penyerahan (delivery period) tidak lebih dari dua hari kerja setelah tanggal transaksi.
1. Foreign Exchange Transactions • Today, Tomorrow, and Spot Sale and purchase of foreign exchange transactions conducted on the day using the exchange rate determined at that time, with a delivery period no later than two working days after the date of the transaction.
•
Forward Transaksi jual beli valuta asing yang dilakukan pada hari ini, menggunakan nilai tukar yang ditentukan saat ini juga, akan tetapi memiliki masa penyerahan (delivery period) di masa yang akan datang (melebihi dua hari kerja).
• Forward Sale and purchase of foreign exchange transactions conducted on the day, using the exchange rate determined at that time, which have delivery period longer than two working days.
2. Deposito • Deposito On-Call Deposito berjangka yang jangka waktunya kurang dari 1 bulan.
2. Deposit • On-Call Deposits Time deposits with tenors less than 1 month
• Currency Linked Deposit Merupakan produk deposito berjangka yang menyediakan fleksibilitas untuk menukar dari satu mata uang ke mata uang lain secara gratis selama jangka waktu deposito tersebut. Setelah konversi, deposito dengan mata uang baru akan memiliki tanggal jatuh tempot baru, sesuai jangka waktu deposito awal.
3. Surat Utang Negara Layanan yang ditawarkan oleh Commonwealth Bank Indonesia kepada nasabah dalam pembelian dan penjualan surat utang Negara (SUN) melalui pasar sekunder.
• Currency Linked Deposits (CLD) A time deposit product that provides flexibility of switching from one currency to another currency without fee during the life of the deposit. Upon the currency conversion, the new deposit would have new maturity date which has the same time period with the original deposit. Services offered by the Commonwealth Bank Indonesia to our customers to assist in purchasing SBI either through auctions or through the secondary market. 3. Government Bonds Trade Finance Services Services offered by the Commonwealth Bank Indonesia to customers in the purchase and sale of bonds (SUN) through the secondary market.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
317
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
Layanan Trade Finance Perdagangan internasional menawarkan peluang besar bagi perkembangan usaha nasabah, namun bertransaksi dengan mitra usaha dari luar negeri merupakan suatu tantangan tersendiri. Memahami keadaan ini, kami menawarkan layanan Trade Finance & Services untuk memenuhi kebutuhan nasabah tersebut.
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Trade Finance Services International trade offers customers a large opportunity to grow their business, even though doing business with an overseas trading partner can also have its own challenges. Understanding this situation, we offer Trade Finance & Services to meet the needs of such customers.
Produk-produk yang kami tawarkan mencakup: 1. Documentary Credit 2. Documentary Collection (D/C) 3. Post Import Financing 4. Pre Shipment Financing 5. Post Shipment Financing 6. Trade Advance 7. Standby Letter of Credit (SBLC)
These product offerings include: 1. Documentary Credit 2. Documentary Collection (D/C) 3. Post Import Financing 4. Pre Shipment Financing 5. Post Shipment Financing 6. Trade Advance 7. Standby Letter of Credit (SBLC)
Garansi Bank Jenis-jenis garansi bank: 1. Bid Bond 2. Performance Bond 3. Advance Payment Bond 4. Custom Bond 5. Shipping Guarantee
Bank Guarantees Types of Bank Guarantee 1. Bid Bond 2. Performance Bond 3. Advance Payment Bond 4. Custom Bond 5. Shipping Guarantee
Import Tax Payment
318
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
Import Tax Payment
Fasilitas
Facilities
Internet Banking Commonwealth Bank Indonesia menawarkan fasilitas Internet Banking untuk nasabah perorangan maupun perusahaan. Internet Banking memberikan akses yang aman dan nyaman kepada nasabah dari manapun, 24 jam sehari 7 hari seminggu. Nasabah dapat melakukan transaksi perbankan secara online, dengan kendali penuh atas tingkat otorisasi yang berlapis serta batas jumlah transaksi bagi nasabah perusahaan yang dapat ditentukan sendiri. Fasilitas ini diminati oleh nasabah peroangan maupun perusahaan, dengan jumlah yang terus bertambah.
Internet Banking Commonwealth Bank Indonesia offers our Internet Banking facility to both individual and corporate customers. Internet Banking provides customers with highly secure and convenient access to their accounts from anywhere, 24 hours a day, 7 days a week. Customers can carry out the complete range of banking transactions online, with authorization level controls and transaction amount limits for corporate banking customers set by the user. The facility has proved popular with individual and corporate customers, with the number of users increasing exponentially.
Mobile Banking Memperkenalkan fasilitas Mobile Banking Commonwealth Bank Indonesia sebagai Mobile Banking bagi nasabah perorangan yang pertama di Indonesia dengan fitur investasi. Mobile Banking memberikan keamanan dan kenyamanan bagi nasabah untuk mengakses akun mereka melalui smartphone (Blackberry dan Iphone), kapanpun di manapun. Nasabah dapat melakukan berbagai macam transaksi perbankan secara online.
Mobile Banking Introducing Commonwealth Bank Indonesia Mobile Banking facility as the first investment featured Mobile Banking in Indonesia for individual customers. Mobile Banking provides customers with highly secure and convenient access to their accounts from their smart phones (Blackberry and iPhone), anytime and anywhere. Customers can carry out the complete range of banking transactions online.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Data Corporate Perusahaan Data Corporate Data Perusahaan Data
Layanan Payroll pada tahun 2010 Commonwealth Bank Indonesia memperkenalkan layanan pemrosesan pembayaran gaji secara online bagi nasabah perusahaan melalui fasilitas. Corporate Internet Banking Commonwealth Bank Indonesia. Fasilitas yang dapat dilakukan sendiri oleh nasabah ini nyaman, aman, efisien dari segi biaya, dan sangat mudah digunakan. Nasabah hanya perlu mengunggah file spreadsheet dengan rincian lengkap data karyawan dan rekening mereka sebelum mengotorisasi transaksi pembayaran gaji.
Payroll Service In 2010, Commonwealth Bank Indonesia introduced online processing of payroll for business customers over the Bank’s Internet Banking facility. The selfservice facility is convenient, secure, cost-efficient and very easy to use. The customer only needs to upload a spreadsheet with the full details of employees and their account details before authorizing the transaction.
Kartu ATM Jaringan ATM Commonwealth Bank Indonesia terhubung dengan lebih dari 40.000 mesin ATM, termasuk di dalamnya jaringan PRIMA/BCA dan ATM Bersama, dan jaringan ATM Commonwealth Bank terbesar di Australia serta lebih dari 1 juta jaringan MasterCard (Cirrus dan Maestro) di seluruh dunia. Untuk transaksi seperti penarikan uang tunai, transfer antar-bank dan cek saldo melalui jaringan PRIMA/BCA dam ATM Bersama tidak dikenakan biaya.
ATM Card Commonwealth Bank Indonesia ATMs are part of a network of more than 40,000 machines that includes those of the PRIMA/BCA and ATM Bersama networks, the largest Commonwealth Bank Indonesia ATM network in Australia, and over 1 millions of MasterCard (Cirrus and Maestro) around the world. Transactions such as cash withdrawal, inter-bank transfer and account balance inquiry are all free of charge on PRIMA/ BCA and ATM Bersama networks.
Untuk kenyamanan nasabah, kartu ATM Commonwealth Bank Indonesia dapat dipergunakan untuk membayar tagihan dan membeli voucher isi ulang pulsa telepon atau BLITZ Megaplex Card di ATM Commonwealth Bank Indonesia.
For customer convenience, Commonwealth Bank Indonesia ATM cards can be used to pay bills and buy top up vouchers for pre-paid cell phone or cinema ticket
Karut ATM Commonwealth Bank Indonesia juga dapat digunakan untuk transaksi belanja di lebih dari 100.000 merchants berlogo Debit Prima/BCA dan Maestro di seluruh dunia.
Commonwealth Bank Indonesia ATM cards can also be used free of all transaction charges to make purchases at more than 100,000 merchants with either the Debit PRIMA/BCA or Maestro logos around the world.
SMS Alert SMS Alert merupakan layanan perbankan yang menginformasikan transaksi perbankan tertentu kepada nasabah melalui telepon genggam yang nomornya telah terdaftar dalam sistem.
SMS ALERT SMS Alert is a service that notifies customers of certain banking transactions via mobile phone.
Commonwealth Bank Indonesia akan mengirimkan pesan ke telepon genggam nasabah untuk setiap transaksi debit maupun kredit yang terjadi pada rekening nasabah, baik yang dilakukan melalui ATM, Internet Banking, Mobile Banking maupun melalui cabang dengan jumlah transaksi di atas Rp1 juta atau nilai setaranya. Dengan layanan SMS Alert, nasabah dapat memantau transaksi perbankan kapan dan di manapun.
Commonwealth Bank Indonesia sends the customer a real-time notification message about any transaction, exceeding Rp1 million or its equivalent in the customer’s account, made either through an ATM, Internet Banking, Mobile Banking and branch. Thanks to SMS Alert a customer can easily monitor banking transactions anywhere and at all times.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
319
4 Profil Perusahaan Company Profile
320
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Call Centre 5000 30 Commonwealth Bank menyediakan layanan Call Centre dengan jam pelayanan yang diperpanjang untuk membantu nasabah. Semua panggilan dijawab oleh operator terlatih. Selain informasi saldo rekening dan mutasi transaksi, nasabah juga dapat menanyakan informasi tentang produk, tingkat suku bunga, kurs valuta asing dan banyak lagi. Di samping itu, nasabah juga dapat mengaktifkan atau memblokir kartu ATM atau akses ke Internet Banking.
Call Centre 5000 30 Commonwealth Bank Indonesia provides a call centre for 24 hours a day, 7 days a week assistance to the Bank’s and prospective customers. All calls are answered by trained operators. In addition to account balance and transaction inquiries, customers can also seek product information, interest rate and exchange rate updates and much more. They can block their ATM card and Internet Banking access.
Safe Deposit Box Safe Deposit Box adalah fasilitas penyimpanan bagi nasabah untuk menyimpan barang maupun dokumen berharga dengan sistem keamanan yang telah dirancang secara khusus, yang memberikan perlindungan maksimum terhadap barang berharga dan dokumen dari bahaya kebakaran, pencurian dan resiko kehilangan dengan sistem kemanan khusus seperti penyediaan ruangan khusus, pengenalan sidik jari, nomor PIN dan Kunci pengaman ganda.
Safe Deposit Box With our distinctive and up to date security system, our customers can store their valuable documents and goods to safe deposit boxes that grant maximum protection against fire, theft, and other losses. This facility is well-equipped with a treasure room, fingerprints identifications, Personal Identification Number (PIN) combinations, and double safety locks.
Keunggulan Safe Deposit Box Commonwealth Bank Indonesia: • Dilengkapi 2 jenis kunci pengaman, dimana SDB dibuka dengan Master key dan Customer key secara bersamaan, dimana 2 buah kunci Master Key disimpan oleh Commonwealth Bank Indonesia dan 2 buah kunci lainnya (Customer Key) disimpan oleh nasabah.
Benefits of Safe Deposit Box at Commonwealth Bank Indonesia: • Equipped with two safe locks, where the customer’s safe deposit box is opened with a master key and a customer key simultaneously. Two master keys belong to Commonwealth Bank Indonesia, and 2 customer keys belong to the customer.
• Untuk nasabah perorangan maupun institusi, yang memiliki rekening di Commonwealth Bank Indonesia.
• Open to individuals and institutions that maintain accounts at Commonwealth Bank Indonesia.
• Jam layanan setiap hari kerja pk. 08.30 - 15.00 WIB dengan maksimum waktu kunjungan 15 menit (bersifat fleksibel).
• Hours of operation are business days from 08.30 – 15.00, with a 15-minute maximum allowable time per visit (flexible).
• Selain itu barang tidak wajib diasuransikan (sesuai kebutuhan nasabah) dan diperkenankan menunjuk maksimal 2 orang kuasa pengguna SDB.
• Stored items do not need to be insured. Up to two people other than the customer may be authorized to open a safe deposit box.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Data Corporate Perusahaan Data Corporate Data Perusahaan Data
Komposisi Kepemilikan Saham Shareholders’ Composition
A. PT Bank Commonwealth Bidang usaha: Perbankan
A. PT Bank Commonwealth Business Lines: Banking
Susunan Pemegang Saham:
Shareholder Composition:
No. 1
Nama Pemegang Saham
Jumlah Lembar Saham
%
Commonwealth Bank of Australia
1,788,920
98,38
2
PT Giga Galaxy
8,850
0,49
3
PT Murni Galaxy
8,850
0,49
4
PT Samudera Anugrah Megah
4,425
0,24
5
PT Ramadewan Winoko
2,950
0,16
6
PT Prima Rukun Langgeng
2,655
0,15
7
PT Fincom Surya Putra
1,770
0,09
Total Saham
1,818,420
100
B.1 Commonwealth Bank of Australia Bidang usaha: Perbankan & Keuangan
B.1 Commonwealth Bank of Australia Business Lines: Banking & Finance
Susunan Pemegang Saham:
Shareholder Composition:
No.
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
%
1
HSBC Costody Nominees (Australia) Limitied
224,434,908.00
14,10
2
JP Morgan Nominees Australia Limited
117,164,675.00
11,13
3
National Nominees Limited
135,819,906.00
8,53
4
Citicrop Nominees Pty Limited
66,627,637.00
4,19
5
Cogent Nominees Pty Limited
34,978,463.00
2,20
6
RBC Dexia Investor Services Australia Nominees Pty Limited
19,789,298.00
1,24
7
AMP Life Limited
13,795,362.00
0,87
8
Australia Foundation Invesment Company Limited
8,527,900.00
0,54
9
UBS Wealth Management Australia Nominees Pty Ltd
7,130,942.00
0,45
10
Bond Street Custodians Limited
5,308,173.00
0,33
11
Milton Corporation Limited
3,013,225.00
0,19
12
Queensland Invesment Corporation
2,998,879.00
0,19
13
Argo Invesment Limited
2,777,895.00
0,17
14
Navigator Australia Limited
2,647,807.00
0,17
15
Invia Custodian Pty Limited
2,486,397.00
0,16
16
Perpetual Trustee Co. Limited (Hunter)
2,387,645.00
0,15
17
Questor Financial Services Limited
2,200,705.00
0,14
18
UBS Nominees Pty Limited
2,144,941.00
0,13
19
Nulis Nominees (Australia) Limited
2,070,683.00
0,13
20
Pershing Australia Nominees Limited
2,000,616.00
0,13
Sub Total Saham yang dibayar penuh (Fully Paid Ordinary Shares)
781,306,057.00
45,13
Total Saham yang tercatat dan dapat diperjual belikan (Perpetual Exhangeable Repurchaseable Listed Shares)
873,331,560.99
54,87
Total Saham yang dikeluarkan (Shares on Issue)
1,591,637,617.99
100,00
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
321
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Kantor Pusat dan Daftar Cabang Head Office and List of Branches Head Office
BANDUNG
Wisma Metropolitan 2 Lt Dasar Wisma Metropolitan 2 Jl. Jend Sudirman Kav 29 - 31 Jakarta 12920 DKI Jakarta Telp: (021) 5296 2888, 5296 3190 - 94 Fax: (021) 5296 2293
Bandung (KC) Graha International Lt.2, Jl. Asia Afrika No.129, Bandung 40112 Jawa Barat Telp: (022) 422 1808 Fax: (022) 422 1802
BALI Denpasar (KC) Jl. Teuku Umar No. 28 Bali Telp: (0361) 237 077 Fax: (0361) 237 099 Gianyar Ubud (KCP) Jl. Raya Andong 22-24, Desa Peliatan Bali Telp: (0361) 972 009 (hunting) Fax: (0361) 978 877 Badung (KK) Kartika Plaza Jl. Kartika Plaza No. 120 A-B Kuta, Badung Bali Telp: (0361) 768 999 Fax: (0361) 766 695 Legian Melasti Jl. Raya Legian No. 5 & 6 Kuta, Badung Bali Telp: (0361) 754 200 Fax: (0361) 753 600 BALIKPAPAN Balikpapan (KC) Jl. Jendral Sudirman No.343 A-B, Balikpapan 76114 Kalimantan Timur Telp: (0542) 443 779 Fax: (0542) 746 250 BANDAR LAMPUNG Lampung (KC) Jl. R A Kartini No. 99 Blok GH Tanjung Karang Lampung Telp: (0721) 255 689 Fax: (0721) 256 029
322
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
Buah Batu (KK) Jl. Buah Batu No. 202 Bandung, Jawa Barat Telp: (022) 730 9699 Fax: (022) 730 5397 Jend. Sudirman Jl. Jendral Sudirman No.91 D Jawa Barat Telp: (022) 422 0455/0544 Fax: (022) 422 0456 Sumber Sari Jl. Soekarno Hatta No.130A Bandung 40222 Jawa Barat Telp: (022) 422 1823 Fax: (022) 600 4477 BATAM Batam (KC) Bumi Ayu Lestari, Blok D No. 31-32, Jl. Imam Bonjol, Nagoya - Batam Kepulauan Riau Telp: (0778) 428 856 Fax: (0778) 428 857 BEKASI Bekasi Barat KC) Komplek Ruko Bekasi Mas Blok C No. 6 Jl. Jend A Yani Bekasi 17144 Jawa Barat Telp: (021) 8895 0627 Fax: (021) 8896 4230 Cibubur Komplek Ruko Citra Gran R3/21 Jl. Alternatif Cibubur KM3 Jati karya - Jati Sampurna Bekasi 17435 Jawa Barat Telp: (021) 7919 4556 Fax: (021) 8430 5161
Cikarang Ruko The Capitol Business Park Blok 2L Jl. Niaga Raya, Kota Jababeka, Jawa Barat Telp: (021) 8983 5707 Fax: (021) 8983 5708 BOGOR Bogor (KC) Gedung Puri Bengawan Lt 2 Jl. Raya Pajajaran No.5-7 Bogor, Jawa Barat Telp: (0251) 839 2336 Fax: (0251) 839 2335 Cibinong (KK) Jl. Raya Bogor KM 43 unit BRT 06/ RW 09 Kel. Pabuaran, Cibinong Kab. Bogor, Jawa Barat Telp: (021) 8791 4895 Fax: (021) 8791 4896 CIREBON Cirebon (KC) Jl. Siliwangi No. 117 Cirebon, Jawa Barat Telp: (0231) 235 252 (Hunting) Fax: (0231) 235 445 DEPOK (KC) Depok Ruko ITC Depok No. 3A Jl. Margonda Raya No.56 Depok, Jawa Barat Telp: (021) 7721 7595 Fax: (021) 7721 7596
Glodok 2 Kompleks Glodok Plaza Blok F 43-44 Jl. Pinangsia Raya Jakarta DKI Jakarta Telp: (021) 659 8218 (Hunting) Fax: (021) 659 8221 Jatinegara Jl. Jatinegara Timur No.68-70, Jakarta DKI Jakarta Telp: (021) 852 0875 Fax: (021) 852 0859 Kelapa Gading 1 Jl. Raya Boulevard Timur Blok NC 1 / 61, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 DKI Jakarta Telp: (021) 451 8899 Fax: (021) 451 8898 Sunter Ruko Puri Mutiara Blok A Kavling No. 85-86, Jl. Sunter Agung, Jakarta DKI Jakarta Telp: (021) 6530 7895, (021) 6531 0789 Fax: (021) 65310788 Citra Garden (KK) Jl. Utan Jati Komp. Rukan Citra Niaga Blok A No. 39 Jakarta Barat DKI Jakarta Telp: (021) 2991 3533 Fax: (021) 5436 1095
JAKARTA
Puri Kembangan Jl. Puri indah Raya I No. 21, Jakarta Barat DKI Jakarta Phone: (021) 2991 3555 Fax: (021) 5835 5850
Wisma Metropolitan 2 (KC) Lt. Dasar Wisma Metropolitan 2 Jl. Jend Sudirman Kav 29 - 31 Jakarta 12920 DKI Jakarta Telp: (021) 5296 2888, 5296 3190 - 94 Fax: (021) 5296 2293
Cempaka Mas Jl. Letjen Suprapto, Graha Cempaka Mas Blok B No.5, Cempaka Putih, Jakarta DKI Jakarta Telp: (021) 6385 2099 Fax: (021) 420 1110
PEMBANTU CBD Pluit (KC) Kompleks Ruko CBD Pluit Blok S/8, Jl. Pluit Selatan Raya Penjaringan , Jakarta Utara DKI Jakarta Telp: (021) 6667 2791 Fax: (021) 6667 2792
Cikini Hotel Formula 1 - Cikini Jl. Cikini Raya No.75 Jakarta DKI Jakarta Telp: (021) 6385 3233 Fax: (021) 314 5773
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Cinere Kompleks Bona Indah Plaza Blok A2 No. D5 Jl. Karang Tengah Raya, Cinere, Jakarta Selatan 12440 DKI Jakarta Telp: (021) 794 2667 Fax: (021) 769 8003 Fatmawati Jl. RS Fatmawati No. 108 RT 001 RW 04 Gandaria Selatan, Cilandak Jakarta Selatan DKI Jakarta Telp: (021) 794 1722 Fax: (021) 769 3408 Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 90 A Jakarta Barat 11140 Telp: (021) 6385 2909 Fax: (021) 6385 297, (021) 6385 2856 Jembatan 5 Jl. KH. Moch. Mansyur No. 24-B Tanah Sereal, Tambora Jakarta Barat 11210 DKI Jakarta Telp: (021) 6385 2298 Fax : (021) 6385 1699 Kebon Jeruk Rukan Graha Mas Blok C No. 1 Jl. Raya Perjuangan, Jakarta Barat 11530 Telp: (021) 530 1515 Fax: (021) 530 0707 Kelapa Gading 2 Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC 7/39-40 Kelapa Gading, Jakarta 14250 DKI Jakarta Telp: (021) 452 8811 Fax: (021) 452 8812 Kelapa Gading 3 Jl. Boulevard Raya Blok LB-1/24 Kelapa Gading, Jakarta Utara. DKI Jakarta Telp: (021) 452 4001 Fax: (021) 4584 0323 Kemang Jl. Kemang Raya No. 6 Jakarta Selatan 12730 DKI Jakarta Telp: (021) 2997 9688 Fax: (021) 7179 4620
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
Mangga Besar Jl. Mangga Besar Raya No. 85 C - Jakarta DKI Jakarta Telp: (021) 2993 5333 Fax: (021) 624 0240 Mangga Dua Ruko Mal Mangga Dua Lantai Dasar No. 12 Jl. Mangga Dua Raya Jakarta Pusat 10730 Telp: (021) 6230 3722 Fax: (021) 6230 3723 Melawai Jl. Melawai Raya No. 110 B-C Kebayoran Baru, Jakarta 12160 DKI Jakarta Telp: (021) 2997 9677 Fax: (021) 722 9964 Muara Karang Jl. Pluit Karang Utara Raya Blok H 1 Selatan No. 80 A DKI Jakarta Telp: (021) 2993 5355 Fax: (021) 662 4908 Pantai Indah Kapuk Rukan Exclusive Mediterania Blok B No.19 Kel. Kapuk Muara, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara DKI Jakarta Telp: (021 ) 5694 8439 Fax: (021) 5694 6033 Pasar Baru Jl. H. Samanhudi No.18E Pasar Baru - Jakarta DKI Jakarta Telp: (021) 6386 3519 Fax: (021) 351 8028 Permata Hijau Grand ITC Permata Hijau Blok Saphire No. 9 Jakarta Selatan DKI Jakarta Telp: (021) 7918 4727 Fax: (021) 5366 4591 Pluit Megamal Pluit, Rukan MG No. 63 - 64, Jl. Pluit Permai 14440 Jakarta Utara Telp: (021) 2993 5388 Fax: (021) 6667 0333
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Data Corporate Perusahaan Data Corporate Data Perusahaan Data
Pondok Indah Pondok Indah, Plaza 5 Blok A No. 1, Jl. Margaguna Raya Jakarta Selatan 12310 DKI Jakarta Telp: (021) 7278 6999 Fax: (021) 7278 6777
Wisma Kodel Wisma Kodel, 1st floor. Jl. HR Rasuna Said Kav B-4 Jakarta 12910 DKI Jakarta Telp: (021) 2753 6522 Fax: (021) 527 7048
Pulo Gadung Jl. Pemuda No. 130 C Pulo Gadung, Jakarta Timur DKI Jakarta Telp: (021) 4788 5155 Fax: (021) 4788 5154
JAMBI
Puri Indah Ruko Puri Tirta Jl. Puri Kencana L6 No. 88 C-D DKI Jakarta Telp: (021) 5830 0222 Fax: (021) 5830 0099 Tanah Abang Jl. KH Fachrudin Komp. Ruko Tanah Abang Bukit Blok C7 DKI Jakarta Phone: (021) 3190 8005 Fax: (021) 3190 8035 Tanjung Duren Jl. Tanjung Duren Raya No. 42 DKI Jakarta Telp: (021) 5835 8272, (021) 5835 8271 Fax: (021) 5698 0442 Tebet Gedung Gajah unit ABC, lantai 1A Jl. Dr. Saharjo Raya No. 111 Tebet – Jakarta Selatan DKI Jakarta Telp: (021) 6385 1998 Fax: (021) 830 1951 Teluk Gong Jl. Teluk Gong Raya No.15 Ruko Duta Indah Square No. C 3, Jakarta Utara DKI Jakarta Telp: (021) 2993 5311 Fax: (021) 662 4512 ITC Roxy Jl. K.H Hasyim Ashari Blok D-3 No. 6, Kel. Cideng, Kec. Gambir, Jakarta Pusat DKI Jakarta Telp: (021) 6385 6292 Fax: (021) 6385 6291
Jambi (KC) Jl. Hayam Wuruk No.162 C-D, Jelutung - Jambi Telp: (0741) 755 3111 Fax: (0741) 755 4123 JOGJAKARTA Jogjakarta (KC) Jl. Teuku Cik Ditiro No. 15 DIY Jogjakarta Telp: (0274) 554 578 Fax: (0274) 554 540 KEDIRI Kediri (KC) Jl. Hasanuddin No. 1, Kediri Jawa Timur Telp: (0354) 696 789 Fax: (0354) 686 900 MAKASSAR Makassar (KC) Jl. Jenderal Sudirman No. 48 Sulawesi Selatan Telp: (0411) 363 0730 Fax: (0411) 330 457 MALANG Malang (KC) Jl. Basuki Rachmat No. 81 Malang Jawa Timur Telp: (0341) 361 600 Fax: (0341) 361 607 MANADO Manado (KC) Kompleks Ruko Megamas Blok F No. 24, Jl. Boulevard Manado Sulawesi Utara Telp: (0431) 888 1234 Fax: (0431) 888 1191
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
323
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
MEDAN Medan (KC) Wisma Commonwealth Jl. Palang Merah No. 110 Medan Sumatera Utara Telp: (061) 457 8588 Fax: (061) 457 8282 Asia (KK) Jl. Asia No. 184-F, Medan Sumatera Utara Telp: (061) 734 2575 Fax: (061) 734 2576 PADANG Padang (KC) Jl. Pemuda No. 37 A – B, Padang Sumatera Barat Phone: (0751) 890 400 Fax: (0751) 890 401 PALEMBANG Palembang (KC) Jl. Sudirman No. 153, Palembang Sumatera Selatan Telp: (0711) 314 999 Fax: (0711) 314 808 PASURUAN Pasuruan (KC) Jl. Wachid Hasyim No. 142 Pasuruan Jawa Timur Telp: (0343) 426 511 Fax: (0343) 426 988 PEKANBARU Pekanbaru (KC) Jl. Jend Sudirman No. 26 Tangkerang Pekanbaru 28282, Riau Telp: (0761) 34 455 Fax: (0761) 38 840
324
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
SURABAYA
MATARAM Mataram (KC) Jl. Pejanggik Cakranegara Mataram Komp. Ruko Sumber Selatan Nusa Tenggara Barat Telp: (0370) 645 800 Fax: (0370) 646 420
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
Moh Yamin Pekanbaru (KK) Jl. M Yamin No. 28 Riau Telp: (0761) 35 333 Fax: (0761) 34 333 PONTIANAK Pontianak (KC) Jl. Gajah Mada No. 152 Kalimantan Barat Telp: (0561) 763 828 Fax: (0561) 763 882 PURWOKERTO Purwokerto (KC) Ruko Nusantara, Jl. Sudirman No. 7 Purwokerto Jawa Tengah Telp: (0281) 631 650 Fax: (0281) 621 133 SAMARINDA
Surabaya (KC) Jl. Bubutan No. 127-135 Surabaya, Jawa Timur Telp: (031) 353 4123 Fax: (031) 353 2039 Kedungdoro (KCP) Jl. Kedungdoro No. 92 A Jawa Timur Phone: (031) 293 0872, (031) 600 2772 Fax: (031) 548 4385 Bukit Darmo/Surabaya Barat Jl. Bukit Darmo Golf Office Park 2 B II/5 Surabaya, Jawa Timur Telp: (031) 734 7935 Fax: (031) 734 0445 Darmo Jl. Raya Darmo No. 84 Surabaya, Jawa Timur Telp: (031) 293 0874 Fax: (031) 561 9275
Samarinda (KC) Jl. Pangeran Dipenogoro No. 61 - 62 Kalimantan Timur Telp: (0541) 206 206 Fax: (0541) 206 232
Jemursari Kompleks Ruko Jemur Raya A 1-2 Jl. Jemursari Surabaya Jawa Timur Telp: (031) 293 0870 Fax: (031) 849 7074
SEMARANG
Mall Galaxy Kompleks Mal Galaxy A19– 20 Jl. Dharmahusada Indah Timur No. 37 Surabaya Jawa Timur Telp: (031) 293 0879 Fax: (031) 593 7260
Semarang (KC) Jl. Gajah Mada No. 112A, Semarang Jawa Tengah Telp: (024) 354 1106 Fax: (024) 354 5832 (KK) Semarang Jl. Setiabudi No. 84C Semarang Jawa Tengah Telp: (024) 746 0680 Fax: (024) 746 0797 SOLO Solo (KC) Jl. Slamet Riyadi No.137 - 139, Solo Jawa Tengah Telp: (0271) 666 956 Fax : (0271) 666 923
Manyar Jl. Manyar Kertoarjo No. 15 Surabaya, Jawa Timur Telp: (031) 293 0875 hunting Fax: (031) 594 6679 Mayjen.Sungkono Jl. Mayjend Sungkono No. 121B, Surabaya Jawa Timur Telp: (031) 293 0876 Fax: 031 562 1511 Ngagel Komp. Manyar Megah Indah Plaza Blok A 1-2 Jl. Ngagel Jaya Selatan Surabaya Jawa Timur Telp: (031) 293 0877 Fax: (031) 504 3250
Pasar Atum Stand BB-1&2 Lt3 Psr Atum Mall, Sby Eks Jl. Coklat Surabaya Jawa Timur Telp: (031) 354 5858 Fax: (031) 354 5855 Plaza BRI Plaza BRI GF, Jl. Jendral Basuki Rahmat No. 122 Surabaya Jawa Timur Telp: (031) 293 0878, (031) 6000 2778 Fax: (031) 545 2707 HR. Muhamad (KK) Ruko Golden Palace Blok A 11&15, Jl. HR. Muhamad Jawa Timur Telp: (031) 734 6848 Fax: (031) 734 7880 TANGERANG Karawaci (KCP) Ruko Pinangsia Blok A-5 Lippo Karawaci Tangerang 15810 Telp. (021) 5576 1618 Fax. (021) 5576 1613 Bintaro (KK) Ruko Sentra Menteng Blok MN No. 46 Bintaro Sektor 7, Banten Phone: (021) 794 1907 Fax: (021) 745 7146 BSD Ruko ITC BSD Blok R32 -R33. Jl. Pahlawan Seribu. Desa Lengkong Wetan, kecamatan Serpong, Tangerang. Banten Telp: (021) 5316 2081 Fax: (021) 5316 2082 Tangerang Jl. Daan Mogot No. 32A-C Tangerang Banten Telp: (021) 5576 4105 Fax: (021 ) 552 1047
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Data Corporate Perusahaan Data Corporate Data Perusahaan Data
Pejabat Executive List of Executives
Liliawati Gunawan Executive Vice President, Chief of Global Market Liliawati menyelesaikan studi S1 Insinyur Sipil di Universitas Parahyangan, Bandung pada tahun 1989. Kemudian, beliau melanjutkan studinya di Oregon State University, Corvallis, Oregon, Amerika Serikat di mana beliau meraih MBA pada 1991 dalam bidang Banking and Finance. Sambil belajar beliau menyelesaikan sebuah studi tentang masalah-masalah yang menimpa institusi-institusi simpan pinjam di Amerika Serikat pada tahun 1980-an. Sesudah lulus, Liliawati bekerja di Standard Chartered Bank pada 1991 sebagai analis ALCO. Pada tahun 1993 beliau pindah ke treasury dealing sebagai Treasury Dealer. Di treasury dealing room ini, dari 1993 sampai 1997, Liliawati menjabat beberapa posisi, dari money market, fx sampai forward dan spot dealer. Pada tahun 1997, Liliawati bergabung di Commonwealth Bank sebagai Head of Treasury, posisi yang dijabatnya sampai akhir 2005; kemudian beliau menjabat sebagai Deputy CFO dari tahun 2005 sampai tahun 2010. Setelah itu menjabat sebagai Head of Wealth Management sampai dengan May 2012. Beliau lalu diangkat sebagai Executive Vice President, Chief of Global Market Commonwealth Bank.
Liliawati completed a Bachelor’s degree in Civil Engineering at Parahyangan University, Bandung in 1989. From there she continued her studies at Oregon State University, Corvallis, Oregon, USA where she completed her MBA degree in 1991, majoring in Banking and Finance, and while studying there completed a study into the widespread problems of Savings and Loans institutions in the USA during the 1980’s. Following her graduation, Liliawati worked at Standard Chartered Bank in 1993 as an analyst for ALCO. Then, in 1993 she moved into treasury dealing as Treasury Dealer. From 1993 to 1997 Liliawati held various positions in the treasury dealing room, from money market, fx, to forward and spot dealer. In 1997, Liliawati joined Commonwealth Bank as the Bank’s Head of Treasury, a position she held until the end of 2005; she was appointed as Deputy CFO in 2005 and served in that position until 2010. After that she was appointed as Head of Wealth Management until May 2012. She was then appointed as Executive Vice President, Chief of Global Market Commonwealth Bank until now.
Anwar Zaenudin Executive Vice President, Head of Retail Banking & Services Karir perbankannya dimulai pada tahun 1999, saat beliau menjabat sebagai Branch Manager di Bank Bali lalu pindah ke Bank Universal untuk menempati posisi yang sama.
His banking career began in 1999, when he served as Branch Manager in Bank Bali then moved to Bank Universal for the same position.
Anwar Zaenudin telah bekerja di Commonwealth Bank sejak tahun 2002. Beliau pertama kali bergabung sebagai Branch Manager dan kemudian mengembangkan karirnya dengan menduduki beberapa jabatan manajerial seperti Head of Business Acquisition pada tahun 2007, Head of Branch Banking pada tahun 2009, dan Acting of Retail Banking & Services untuk beberapa saat pada tahun 2010. Saat ini beliau menjabat sebagai Executive Vice President, Head of Retail Banking & Services.
Anwar Zaenudin has worked in Commonwealth Bank since 2002. He started out as a Branch Manager and advanced his career through various appointments in managerial levels such as Head of Business Acquisition in 2007, Head of Branch Banking in 2009, and Acting Chief of Retail Banking & Services for short period of time in 2010. He is currently holds position as Executive Vice President, Head of Retail Banking & Services.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
325
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Rian Eriana Kaslan Executive Vice President, Head of Marketing and Product Management Rian Eriana Kaslan memulai karirnya sebagai Sales Assistant di sebuah perusahaan manajemen investasi, Mellon Asset Management. Setahun kemudian beliau dipromosikan sebagai Marketing Communication Specialist and Client Service Manager setahun kemudian hingga tahun 2006.
Rian Eriana Kaslan started her career as Sales Assistant in an investment management company, Mellon Asset Management. A year later she was promoted as Marketing Communication Specialist and as Client Service Manager a year after until 2006.
Beliau bergabung dengan Commonwealth Bank dan menempati posisi Onshore Product Unit Head di Jakarta pada tahun 2006 dan diangkat sebagai Head of Wealth Management pada tahun 2008. Saat ini beliau menjabat sebagai Executive Vice President, Head of Marketing and Product Management.
She moved to Commonwealth Bank to fill the position of Onshore Product Unit Head in Jakarta in 2006 and promoted as Head of Wealth Management in 2008. She is currently holds position as Executive Vice President, Head of Marketing and Product Management.
Widjojo Senior Vice President, Head of Small Medium Enterprise
326
Widjojo bergabung dengan PT Bank Inter Pacific pada tahun 1995, pada mulanya bekerja sebagai Management Trainee, selanjutnya yang bersangkutan bergabung dengan PT Bank Ficonesia sebagai Account Officer Corporate Banking pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005.
Widjojo joined PT Bank Inter Pacific in 1995, initially working as Management Trainee, after that he joined PT Bank Ficonesia as Account Officer Corporate Banking in 2003 until 2005.
Di tahun yang sama, beliau pindah ke PT Bank Chinatrust Indonesia dengan posisi Assistant Manager, Relationship Manager Jakarta.
In the same year, he moved to PT Bank Chinatrust Indonesia as Assistant Manager, Relationship Manager in Jakarta.
Pada tahun 2006 beliau bergabung dengan PT Bank Commonwealth sebagai Team Leader SME/Commercial banking dan saat ini ia menjabat sebagai Senior Vice President, Head of Small Medium Enterprise.
In 2006 he joined PT Bank Commonwealth as Team Leader SME/Commercial banking and Currently he holds position as Senior Vice President, Head of Small Medium Enterprise.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Data Corporate Perusahaan Data Corporate Data Perusahaan Data
R. Indrajana Sofiandi Senior Vice President, Head of Regulatory Affairs R. Indrajana Sofiandi memulai karir perbankannya sejak tahun 1994 saat bergabung dengan Citibank cabang Bandung sebagai Corporate Banking Operations Staff sampai dengan tahun 2000 dan seterusnya menjadi Official Assistant Marketing. Pada tahun 2002 beliau pindah ke Citibank Jakarta sebagai Corporate Banking Documentation Assistant Manager sebelum pindah ke Standard Chartered Bank sebagai Credit Risk Documentation Manager pada tahun 2005 dan diangkat sebagai AML and Compliance Manager pada tahun 2006.
R. Indrajana Sofiandi began his banking career in 1994 when he joined Citibank at Bandung branch as Corporate Banking Operations Staff until 2000 followed by a position as Official Assistant Marketing. He was promoted in 2002 as Corporate Banking Documentation Assistant Manager at Jakarta branch, a position he held for 2.5 years before he moved to Standard Chartered Bank for position as Credit Risk Documentation Manager in 2005 and promoted as AML and Compliance Manager in 2006.
Beliau kemudian membangun karirnya di beberapa bank seperti HSBC Indonesia sebagai Vice President of AML and Compliance selama dua tahun, PT Bank Barclays Indonesia sebagai Vice President of Head of Training and Monitoring pada tahun 2009 dan Head of Compliance Regulatory Affairs pada tahun 2010. Pada pertengahan 2011, beliau menjabat sebagai Head of Regulatory Affairs di PT Megasari Makmur.
He continued to build his career in several banks such as HSBC Indonesia as Vice President of AML and Compliance for two years, PT Bank Bardays Indonesia as Vice President of Head of Training and Monitoring in 2009 and Head of Compliance Regulatory Affairs in 2010. In the middle of 2011, he had his first non-banking experience when he joined PT Megasari Makmur as Head of Regional.
Pada akhir tahun 2011, beliau memutuskan kembali ke dunia perbankan dengan bergabung di Commonwealth Bank sebagai Senior Vice President, Head of Compliance. Saat ini Beliau menempati jabatan Head of Regulatory Affairs.
At the end 2011, he decided to go back in banking by joining Commonwealth Bank as Senior Vice President, Head of Compliance. Currently he holds the position Head of Regulatory Affairs.
Joanna Deborah Rembeth Senior Vice President, Head of Consumer Loan Joanna Deborah Rembeth mengawali karirnya di bidang perbankan pada tahun 1992 sebagai OPP Trainee di Bank Bali, Jakarta. Ia kemudian memperdalam karirnya dengan pengalaman di berbagai posisi, antara lain sebagai Assistant Manager, Developer Relation Supervisor di Bank Bali; Assistant Vice President, Division Head, Distributions & Acquisition Mortgage di Permata Bank; dan Senior Manager, Consumer Banking di Bank Danamon. Sebelum kemudian bergabung dengan Commonwealth Bank, jabatan terakhirnya adalah Senior Manager, Product Management, Consumer Loan di Bank Mandiri.
Joanna Deborah Rembeth started her banking career in 1992 as OPP Trainee at Bank Bali, Jakarta. She further developed her career, having served in various positions such as Assistant Manager, Developer Relation Supervisor and Assistant Vice President, Division Head, Distributions & Acquisition Mortgage at Bank Permata, and Senior Manager, Consumer Banking at Bank Danamon. Prior to joining Commonwealth Bank, her last position was Senior Manager, Product Management, Consumer Loan at Bank Mandiri.
Ia bergabung dengan Commonwealth Bank pada bulan Mei 2004 sebagai Senior Vice President, Head of Consumer Loan. Pada bulan Januari 2007, ia dipromosikan sebagai Senior Vice President, Head of Consumer Loan dan sampai saat ini menjabat pada posisi tersebut.
She joined Commonwealth Bank on May 2004 as Senior Vice President, Head of Consumer Loan. On January 2007, she was promoted as Senior Vice President, Head of Consumer Loan until today.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
327
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Chairdiana Senior Vice President, Head of Operations Control Chairdiana memulai karirnya di BII/Commonwealth Bank sebagai Accounting Officer pada tahun 1997. Diangkat sebagai Operation Supervisor pada tahun 2002, Assistant Manager Service Processing Unit pada tahun 2003 dan akhirnya menduduki posisi Manager Service Processing Unit pada tahun 2004. Beliau sempat pindah ke Citibank Private Banking pada tahun 2005 menduduki posisi Manager Business Administration dan ABN Amro pada tahun 2005 sebagai Manager Wealth Management Operation.
Chairdiana began her career in BII/Commonwealth Bank as Accounting Officer in 1997. She was appointed as Operation Supervisor in 2002, Assistant Manager Service Processing Unit in 2003 and finally Manager Service Processing Unit in 2004. She then moved to Citibank Private Banking in 2005 for the position of Manager Business Administration and ABN Amro in 2005 as Manager Wealth Management Operation.
Beliau bergabung kembali dengan Commonwealth Bank pada tahun 2006 sebagai Internal Control Manager dan diangkat sebagai Head of Internal Control pada tahun 2008. Saat ini ia menjabat sebagai Senior Vice President, Head of Operations Control.
She moved back to Commonwealth Bank In 2006 as Internal Control Manager and promoted as Head of Internal Control in 2008. Currently he holds position as Senior Vice President, Head of Operations Control.
Andrew Doyle Chief of Financial Officer
328
Andrew Doyle menjabat sebagai Chief of Financial Officer sejak bulan Juni 2010 pada saat ia bergabung bersama Commonwealth Bank.
Andrew Doyle has served as Chief of Financial Officer since June 2010 when he joined Commonwealth Bank.
Ia mengawali karir di bidang keuangan pada tahun 1989 pada saat ia bergabung dengan Arthur Anderson, Sydney sebagai Auditor. Ia kemudian berkesempatan memupuk pengalaman kerja berskala dunia selama menjabat sebagai Associate Director, London & Sydney di PWC/IBM Consulting sejak Agustus 1994 sampai dengan Agustus 2003. Sebelum kemudian mendapat tugas di Commonwealth Bank, sejak Agustus 2003 sampai dengan Mei 2010 ia menjabat sebagai General Manager Finance di Commonwealth Bank of Australia, induk perusahaan Commonwealth Bank. Saat ini beliau menjabat sebagai Chief of Financial Officer.
He started his career in finance in 1989 when he joined Arthur Anderson, Sydney as Auditor. He also gained worldwide business experiences during his tenure as Associate Director, London & Sydney at PWC then IBM Consulting from August 1994 to August 2003. Prior to joining Commonwealth Bank, his last position was General Manager Finance at Commonwealth Bank of Australia, a position he held from August 2003 to May 2010. Currently he holds the position of Chief of Financial Officer.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Data Corporate Perusahaan Data Corporate Data Perusahaan Data
Johmar Gazo Chief Technology Officer Pada tahun 1995 Johmar Gazo memulai karir di bidang Teknologi Informasi di IBM (ISSC), Australia dimana ia bekerja sebagai Software Engineer. Dua tahun kemudian ia pindah bekerja di Andersen Consulting/Accenture dan menjabat sebagai Consultant Senior Manager. Ia memperoleh pengalaman di bidang IT perbankan pada tahun 2004 sampai dengan 2010 pada saat ia menjabat sebagai Executive Manager, dan kemudian sebagai General Manager – IT di Commonwealth Bank of Australia di Sydney.
In 1995 Johmar Gazo started his career in Information Technology at IBM (ISSC), Australia where he served as Software Engineer. Two years later he moved to Andersen Consulting/Accenture and served as Consultant Senior Manager. He gained experience on IT in banking industry when, from 2004 to 2010, he served as Executive Manager and then General Manager – IT at Commonwealth Bank of Australia in Sydney.
Pada bulan Oktober 2010, ia dipromosikan sebagai Chief Technology Officer di Commonwealth Bank hingga saat ini.
In October 2010, he was promoted to the position of Chief Technology Officer of Commonwealth Bank Indonesia where he has been serving until today.
Bagus Harimawan Senior Vice President, Head of HR Operations, Compensations Benefits and Employee Relations Bagus Harimawan mengawali karirnya pada tahun 1998 di sebuah perusahaan non-perbankan, PT Tanindo Subur Prima, sebagai General Administration Staff. Selanjutnya, ia membangun karir di bidang Sumber Daya Manusia setelah pada tahun 1999 ia pindah bekerja di PT Phillip Morris Indonesia sebagai Staf pada Departemen HR Compensation and Benefit. Dua tahun kemudian, ia melanjutkan karir sebagai HR Client Advisor pada Exxon Mobil Oil Indonesia, Inc. sampai dengan tahun 2006. Karir di sektor perbankan dimulainya pada tahun 2006, pada saat ia bergabung dengan Citibank N.A dan menjabat sebagai HR Outsourcing Management Head. Setelah itu, pada tahun 2007 ia pindah bekerja di HSBC Indonesia sebagai Vice President, HR Business Partner, dan pada tahun 2010 ia pindah bekerja di Standard Chartered Bank dengan posisi sebagai HR Business Partner for Consumer Banking.
Bagus Harimawan began his career in a non-banking company as General Administration Staff at PT Tanindo Subur Prima in 1998. Subsequently, he further developed his career in Human Resources when, in 1999, he moved to PT Phillip Morris Indonesia and worked in HR Compensation and Benefit Department. Two years later, he moved to served as HR Client Advisor at Exxon Mobil Oil Indonesia, Inc. until 2006. His banking career began in 2006, when he joined Citibank N.A and served as HR Outsourcing Management Head. From there, in 2007 he moved to HSBC Indonesia as Vice President, HR Business Partner and in 2010 moved again to Standard Chartered Bank with position as HR Business Partner for Consumer Banking.
Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada bulan November 2010 dan menjabat sebagai Senior Vice President, Head of HR Operations, Compensation & Benefit and Employee Relations sampai dengan saat ini.
He joined Commonwealth Bank in November 2010 and served as Senior Vice President, Head of HR Operations, Compensation & Benefit and Employee Relations until today.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
329
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Albert Suhandinata Executive Vice President, Head of Operation Albert Suhandinata memulai karir di sektor perbankan pada tahun 2003 sebagai Management Associate di Citibank NA, Jakarta dan selanjutnya meniti karir menjadi Head of Dispute Resolution and Reconcilement Unit, Head of Assets and Liability Operations dan memegang jabatan terakhir di Citibank NA sebagai Head of Branch Services Region 2 sampai dengan tahun 2009. Ia kemudian pindah bekerja di ANZ Panin sebagai Head of Operations, Jakarta sebelum kemudian pindah ke PT Bank Barclays Indonesia sebagai Head of Retail Operations, Jakarta pada pertengahan tahun 2009. Sebelum bergabung bersama Commonwealth Bank, posisi terakhir yang dijabatnya di Bank Barclays Indonesia adalah Head of Core Operations sampai dengan tahun 2011.
Albert Suhandinata started his banking career in 2003 as Management Associate at Citibank NA, Jakarta and climbed the corporate ladder to became Head of Dispute Resolution and Reconcilement Unit, Head of Assets and Liability Operations and last position at Citibank NA as Head of Branch Services Region 2 until 2009. He then moved to ANZ Panin as Head of Operations, Jakarta before moved again to PT Bank Barclays Indonesia as Head of Retail Operations, Jakarta in 2009. Prior to joining Commonwealth Bank, his last position at Bank Barclays Indonesia was Head of Core Operations until 2011.
Ia bergabung dengan Commonwealth Bank pada bulan Mei 2011 dan menjabat sebagai Executive Vice President, Head of Operation sampai dengan saat ini.
He joined Commonwealth Bank in May 2011 and has served as Executive Vice President, Head of Operation until today.
Widodo Suryadi Executive Vice President, Head of Wholesale Banking
330
Widodo Suryadi memulai karir di bidang keuangan pada tahun 1997 sebagai Senior Tax Consultant di Arthur Andersen (Prasetio Utomo Consultant). Pada tahun yang sama, ia berpindah karir ke sektor perbankan dengan bergabung bersama Citibank N.A, sebagai Executive Vice President, Team Leader. Enam tahun kemudian, pada tahun 2003 ia berpindah kerja di Bank Rabobank International Indonesia sebagai Vice President, Head of Relationship Management. Pada tahun 2007 ia berpindah kerja di Bank DBS Indonesia sebagai Vice President, Head of IBG 3 Origination sampai dengan bulan Maret 2011, sebelum ia kemudian bergabung bersama Commonwealth Bank.
Widodo Suryadi started his career in finance in 1997 as Senior Tax Consultant at Arthur Andersen (Prasetio Utomo Consultant). In that same year, he moved to banking industry by joining Citibank N.A, as Executive Vice President, Team Leader. After six years, he moved again in 2003 to serve in Bank Rabobank International Indonesia as Vice President, Head of Relationship Management. In 2007 he moved to Bank DBS Indonesia to serve as Vice President, Head of IBG 3 Origination until March 2011, prior to joining Commonwealth Bank.
Pada saat ia bergabung dengan Commonwealth Bank di bulan April 2011, pada awalnya ia menjabat sebagai Chief of Business & Commercial Banking, dan kemudian pada bulan September tahun yang sama, ia dipromosikan menjadi Executive Vice President, Head of Wholesale Banking sampai dengan saat ini.
He joined Commonwealth Bank in April 2011, first as Chief of Business & Commercial Banking and then was promoted in September of that same year to become Executive Vice President, Head of Wholesale Banking until today.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Data Corporate Perusahaan Data Corporate Data Perusahaan Data
Sariani Sadikun Executive Vice President, Head of Credit (Chief Risk Officer Ad Interim) Sariani Sadikun memulai karirnya di The Chase Manhattan Bank sebagai Management Trainee pada tahun 1989. Beliau lalu diangkat sebagai Assistant Manager dan Assistant Treasurer pada tahun 1990 selama tiga tahun sebelum diangkat sebagai Assistant Vice President, Corporate Banking pada tahun 1993. Beliau lalu pindah ke JP Morgan Chase pada tahun 1998 untuk posisi Vice President, Corporate Banking dan Senior Vice President – Head of Credit Risk di PT Rabobank International Indonesia pada tahun 2002 hingga 2011. Saat ini menjabat sebagai Head of Credit Commonwealth Bank.
Sariani Sadikun began her career in The Chase Manhattan Bank as Management Trainee in 1989. She was then appointed as Assistant Manager and Assistant Treasurer in 1990 for three years before she was promoted as Assistant Vice President, Corporate Banking in 1993. She moved to JPMorgan Chase in 1998 for a position of Vice president, Corporate Banking and Senior Vice President - Head of Credit Risk at PT Rabobank International Indonesia from 2002 to 2011. She is currently holds position as Head of Credit in Commonwealth Bank.
Reza HM. Soemadipradja Chief Audit Executive Karir Reza HM. Soemadipradja di bidang audit keuangan berawal pada tahun 1997 pada saat ia mulai bekerja di Kantor Akuntan Publik Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) dan menjabat sebagai Senior Auditor sampai dengan tahun 2001. Kemudian ia beralih ke sektor perbankan pada tahun 2001 dengan berpindah kerja ke Citibank N.A. dan selama hampir 10 tahun menjabat sebagai Senior Vice President, Kepala Satuan Kerja Audit Internal.
Reza HM. Soemadipradja’s career in financial audit started in 1997 when he joined Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) Accounting Firm and served as Senior Auditor until 2001. He entered banking industry when he joined Citibank N.A. and served for almost 10 years as Senior Vice President, Head of Internal Audit Taskforce Department.
Pada bulan Juli 2011, ia bergabung bersama Commonwealth Bank, awalnya sebagai Head of Internal Audit, dan kemudian pada bulan September tahun 2011 juga ia dipromosikan menjadi Chief Audit Executive dan menjabat sampai saat ini.
In July 2011, he joined Commonwealth Bank shortly as Head of Internal Audit, before he was promoted to Chief Audit Executive in September of that same year and currently holds that position.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
331
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Ari Shinta Rukmi Senior Vice President, Head of Learning & Talent Development Karir Ari Shinta Rukmi di sektor perbankan diawali pada tahun 1992 pada saat ia bekerja sebagai Assistant Manager di Citibank Card Center. Kemudian ia melanjutkan karirnya di BNI Card Center sebagai Senior Manager, Centralized CS Manager sejak tahun 1997 sampai dengan tahun 2001; dan kemudian berpindah kerja sebagai Assistant Vice President, Customer Relationship Management Head di Bank Danamon sampai dengan tahun 2005. Selanjutnya ia berkarir selama hampir enam tahun di HSBC Indonesia, awalnya sebagai Assistant Vice President, Retail Asset Branch Services dan kemudian dipromosikan sebagai Vice President, Inbound Contact Center sampai dengan bulan Maret 2011.
Ari Shinta Rukmi’s career in the banking industry started in 1992 as Assistant Manager at Citibank Card Center. She further developed her career at BNI Card Center as Senior Manager, Centralized CS Manager from 1997 to 2001 and moved to Bank Danamon as Assistant Vice President, Customer Relationship Management Head and stayed until 2005. She then spent almost 6 years at HSBC Indonesia, first as Assistant Vice President, Retail Asset Branch Services and later promoted as Vice President, Inbound Contact Center until March 2011.
Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada bulan April 2011 sebagai Senior Vice President, Head of Learning & Talent Development, hingga saat ini.
She joined Commonwealth Bank in April 2011 as Senior Vice President, Head of Learning & Talent Development, until today.
Dwi Kisniarti Senior Vice President, Head of Wealth Management Services
332
Dwi Kisniarti memulai karir di bidang perbankan pada tahun 1989 sebagai Customer Service di LippoBank Jakarta. Pada tahun 1990, ia bergabung bersama Citibank N.A, sebagai Investment Consultant. Enam belas tahun kemudian, pada tahun 2006 ia berpindah kerja di PT Bank Commonwealth sebagai Branch Manager. Pada tahun 2008 ia berpindah kerja di The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited sebagai Vice President, Jakarta Region 1 sampai dengan bulan April 2009, sebelum ia kemudian bergabung kembali bersama Commonwealth Bank.
Dwi Kisniarti started his career in banking industry in 1989 as Customer Service at LippoBank Jakarta. In 1990, she joined Citibank N.A, as Invesment Consultant. After sixteen years, she moved in 2006 to serve in PT Bank Commonwealth as Branch Manager. In 2008 she moved to The Hongkong and Shanghai Banking Corporation to serve as Vice President, Jakarta Region 1 until April 2009, prior to joining Commonwealth Bank.
Pada saat ia bergabung dengan Commonwealth Bank di bulan April 2009, pada awalnya ia menjabat sebagai Area Manager, dan kemudian pada tahun 2011 beliau dipromosikan sebagai Region Head. Di bulan Oktober tahun 2012 ia dipromosikan menjadi Senior Vice President, Head of Wealth Management Services sampai dengan saat ini.
She joined Commonwealth Bank in April 2009, first as Area Manager, and then was promoted in 2011 to become Region Head. In October 2012 she was promoted as Senior Vice President, Head of Wealth Management Services until today
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Data Corporate Perusahaan Data Corporate Data Perusahaan Data
R A Noerindah Senior Vice President, Head of Legal R A Noerindah memulai karirnya di Kantor Notaris Ny. Suhardjo Hadi, SH sebagai Assistant Notaris pada tahun 1987. Beliau lalu pindah sebagai ParaLegal pada tahun 1988 selama dua tahun di SatGas Hukum DPRD Klaten (Sugino Law Firm). Beliau lalu pindah ke PT Bank Danamon Indonesia pada tahun 1990 untuk posisi Head of Legal di Jogjakarta dan Coordinator Legal Lending Center di Jakarta tahun 1995. Setelah itu ia menempati posisi Legal Manager di PT Sinar Mas Multiartha,Tbk di tahun 1995, PT Sinar Mas Multifinance di tahun yang sama sampai dengan tahun 2000, dan PT Harumdana Sekuritas di tahun 2001 dengan jabatan yang sama. Saat ini menjabat sebagai Head of Legal Commonwealth Bank.
R A Noerindah began her career in Ny. Suhardjo Hadi, SH Notary Office as Notary Assistant in 1987. She was moved as Para Legal in 1988 for two years in DPRD Klaten Law Task Force (Sugino Law Firm). She moved to PT Bank Danamon Indonesia in 1990 for a position of Head of Legal in Jogjakarta and Coordinator Legal Lending Center in Jakarta in 1995. After that, she take the Legal Manager position at PT Sinar Mas Multiartha,Tbk in 1995, PT Sinar Mas Multifinance in the same year and PT Harumdana Sekuritas in 2001 with the same position. She is currently holds position as Head of Legal in Commonwealth Bank.
Reinard Yohanes Seno Setiaji Senior Vice President, Head of Compliance Monitoring and Training Karir Reinard Yohanes Seno Setiaji di bidang Perbankan berawal pada tahun 1998 pada saat ia mulai bekerja di PT Bank Rabobank Internasional Indonesia dengan posisi terakhir menjabat sebagai Head of Regulatory Affair, PT Bank OCBC Indonesia pada tahun 2010 sebagai Compliance Officer, dan terakhir Deutsche Bank Jakarta sebagai Senior Compliance Officer.
Reinard Yohanes Seno Setiaji’s career in Banking industry started in 1998 when he joined PT Bank Rabobank International Indonesia and served as Head of Regulatory Affair. In 2010, he worked at PT Bank OCBC Indonesia as Compliance Officer and Deutsche Bank Jakarta as Senior Compliance Officer.
Pada bulan Juli 2012, ia bergabung bersama Commonwealth Bank menjadi Head of Compliance Monitoring and Training.
In July 2012, he joined Commonwealth Bank as Head of Compliance Monitoring and Training
Paul Setiawan Hasjim Chief of Operations & Information Technology Paul Setiawan Hasjim menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Informatika & Komputer, Jakarta pada tahun 1986 dan memperoleh gelar MBA dari RMIT University, Business Faculty, School of Management, Melbourne, Australia pada tahun 2002.
Paul Setiawan Hasjim concluded his studies at Sekolah Tinggi Informatika & Komputer, Jakarta in 1986 and achieved Masters degree from RMIT University, Business Faculty, School of Management, Melbourne, Australia in 2002.
Ia memulai karir di sektor perbankan sejak tahun 1983 pada saat ia bergabung di Bank Niaga (sekarang PT Bank CIMB Niaga Tbk.) dan meniti tangga karir selama lebih dari 25 tahun hingga jabatan terakhir sebagai Operations & IT Director.
He started his banking career in 1983 when he joined Bank Niaga (now PT Bank CIMB Niaga Tbk.) and continued his career path for more than 25 years until his last position as Operations & IT Director at PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Pada bulan Desember 2012, ia bergabung bersama Commonwealth Bank Indonesia dan sampai saat ini menjabat sebagai Chief of Operations & Information Technology
In December 2012, he joined Commonwealth Bank Indonesia and until now serves as Chief of Operations & Information Technology.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
333
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Lina Susanto Widjaja Senior Manager, Branch Manager Lina Susanto Widjaja menjabat sebagai Accounting Staff di PT Bank Bali pada tahun 1993 dengan posisi terakhir adalah Koordinator UKI Kredit & Operasional di tahun 2002. ia lalu pindah ke Bank Permata dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 dengan jabatan terakhir Branch Operation and Support Officer.
Lina Susanto Widjaja was an Accounting Staff in PT Bank Bali in 1993 with the last position as UKI Credit & Operational Coordinator in 2002. She moves to Bank Permata in 2002 until 2005 with last position Branch Operation and Support Officer.
Pada tahun yang sama beliau lalu bergabung dengan Commonwealth Bank, dimana beliau membangun karirnya dari posisi Treasury Client Relationship, Relation Manager pada tahun 2008, Deputy Branch Manager pada tahun 2009, Branch Manager Cash Office pada tahun 2010 dan akhirnya Senior Manager, Branch Manager sejak tahun 2011 hingga sekarang.
In the same year, she joined Commonwealth Bank where she developed her career from Treasury Client Relationship, Relationship Manager in 2008, Deputy Branch Manager in 2009, Branch Manager Cash Office in 2010 and Senior Manager, Branch Manager in 2011 until today
Iwan Setiawan Oetomo Senior Manager, Branch Manager
Iwan Setiawan Oetomo memulai karirnya sebagai Marketing Officer di The Hongkong and Shanghai Banking Corporation pada tahun 2000 sampai dengan 2007 dengan posisi terakhir sebagai Sales Manager. Beliau lalu pindah ke Bank Danamon sebagai Investment Champion di Semarang pada tahun 2007 selama tiga tahun dan pindah ke Bank Mayapada sebagai Branch Manager selama setahun berikutnya. Pada tahun 2011, beliau bergabung dengan PT Bank Commonwealth.
Iwan Setiawan Oetomo started his career as Marketing Officer in The Hongkong and Shanghai Banking Corporation in 2000 until 2007 with last position as Sales Manager. He then moved to Bank Danamon as Investment Champion in 2007 for three years and moved to Bank Mayapada as Branch Manager for another year. In 2011, He joined PT Bank Commonwealth.
Saat ini beliau menjabat sebagai Senior Manager, Branch Manager Commonwealth Bank untuk cabang Semarang.
Currently he holds position as Senior Manager, Branch Manager of Commonwealth Bank at Semarang branch.
Lisan Assistant Vice President, Branch Manager
334
Lisan awalnya bekerja sebagai sekretaris di perusahaan bukan bank, PT Mekar Agung Tirtalestari dan PT KescoTeguh Prakarsa pada tahun 1993 dan 1995 sebelum akhirnya bekecimpung di industri perbankan sebagai Personal Finance Consultant di Standard Chartered Bank, cabang Medan. Beliau lalu diangkat sebagai Relationship Manager – Priority Banking pada tahun 2003. Lisan bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun 2005 sebagai Deputy Bank Manager, cabang Medan.
Lisan was a secretary for non-banking company, PT Mekar Agung Tirtalestari and PT Kesco Teguh Prakarsa in 1993 and 1995 before she started her career in banking industry as Personal Finance Consultant in Standard Chartered Bank, Medan branch. She was appointed as Relationship Manager Priority Banking in 2003. She joined Commonwealth Bank in 2005 as Deputy Bank Manager, Medan branch.
Saat ini ia menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager di cabang Medan.
Currently she is holds position as Assistant Vice President, Branch Manager at Medan branch.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Data Corporate Perusahaan Data Corporate Data Perusahaan Data
Hartono Assistant Vice President, Branch Manager Hartono membangun karir di sektor perbankan selama hampir 10 tahun di BCA. Ia mulai pada tahun 2002 sebagai Credit Analyst di Kantor Cabang Pekanbaru, dan kemudian meniti karir sebagai Account Officer, Senior Account Officer sampai dengan jabatan terakhir sebagai Branch Manager, Pekanbaru pada tahun 2011.
Hartono has built his banking career for almost 10 years in BCA. He started in 2002 as Credit Analyst in Pekanbaru Branch, and climbed the corporate ladder to Account Officer, to Senior Account Officer to Branch Manager until 2011.
Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada bulan Februari 2011 dan sampai saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager.
He joined Commonwealth Bank in February 2011 and has since served as Assistant Vice President, Branch Manager of Commonwealth Bank.
Rosi Sintiawati Assistant Vice President, Branch Manager Rosi Sintiawati memulai karir di sektor perbankan sebagai Kepala Cabang Pembantu di Bank Danamon pada tahun 1995 dan menjabat sampai dengan tahun 2000. Ia kemudian berpindah kerja sebagai Account Officer Kantor Cabang Samarinda di Bank Ekonomi Raharja pada tahun 2001 sampai dengan 2004. Pada tahun 2004 itu juga, ia berpindah kerja ke Bank Panin sebagai Business Banking Manager.
Rosi Sintiawati started her career in banking sector as Head of Sub-branch Office at Bank Danamon in 1995 and held that position until 2000. She then moved to Bank Ekonomi Rahardja as Account Officer at Samarinda Branch Office from 2001 until 2004. Also in 2004, she moved to Bank Panin as Business Banking Manager.
Pada bulan November 2007, ia bergabung bersama Commonwealth Bank dan sampai saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager.
In November 2007, she joined Commonwealth Bank Indonesia and up until now serves as Assistant Vice President, Branch Manager.
Joshua C. Thio Assistant Vice President, Branch Manager
Joshua C. Thio memulai karirnya sebagai staf akuntansi di PT Gunung Meranti pada tahun 1995 dan kemudian mulai membangun karir di sektor perbankan pada tahun 1996 pada saat ia bergabung di Bank Danamon sebagai Staf pada kantor Kepala Cabang Pembantu, Pasar Baru, Banjarmasin. Selanjutnya selama tujuh tahun di Bank Danamon, ia menjabat berbagai posisi, mulai dari Operations Head, Banjarmasin, kemudian menjadi Credit Reviewer, Banjarmasin dan Balikpapan, dan dipromosikan menjadi Senior Credit Officer, dengan jabatan terakhir di Bank Danamon sebagai Regional Consumer Credit Manager, Balikpapan. Pada tahun 2006 ia berpindah kerja ke Bank Agroniaga sebagai Kepala Cabang, Balikpapan. Setahun kemudian, ia berpindah lagi ke Bank Mega di mana ia menjabat sebagai Deputy Branch Manager Credit, Banjarmasin sampai dengan tahun 2009.
Joshua C. Thio commenced his career as an accounting staff in PT Gunung Meranti in 1995 and then began his banking career in 1996 when he moved to Bank Danamon as Staff to the Head of Sub-branch Pasar Baru, Banjarmasin. For the next seven years at Bank Danamon, he held several positions from Operations Head, Banjarmasin, to Credit Reviewer, Banjarmasin and Balikpapan, to Senior Credit Officer, with last position as Regional Consumer Credit Manager, Balikpapan. He then moved to Bank Agroniaga in 2006 and served as Branch Manager, Balikpapan. A year later, he moved again to Bank Mega where he served as Deputy Branch Manager Credit, Banjarmasin until 2009.
Ia bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun 2009 dan sampai saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager.
He joined Commonwealth Bank in 2009 and currently serves as Assistant Vice President, Branch Manager.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
335
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Suwarni Assistant Vice President, Branch Manager Suwarni mengawali karir di sektor perbankan pada tahun 1990 di Bank Bali sebagai staf pada unit loan processing, dan tidak lama kemudian ia dipromosikan sebagai Loan Processing Head, dan kemudian dipromosikan lagi sebagai Loan Administration Head, Samarinda. Ia diangkat sebagai Business Officer pada tahun 1998, dan setahun kemudian meningkat menjadi Customer Relation Officer. Pada tahun 2001, ia dipromosikan sebagai Business Manager dan kemudian sebagai Customer Relation Manager. Ia pindah bergabung bersama Bank Mega sebagai Kepala Cabang Pembantu, Palembang pada tahun 2003 dan pada tahun 2006 ia melanjutkan karirnya di Bank NISP sebagai Kepala Cabang, Palembang.
Suwarni’s banking career began in 1990 at Bank Bali when she started as staff in the loan processing unit and before long was promoted as Loan Processing Head, and then Loan Administration Head, Samarinda. She was appointed as Business Officer in 1998, and a year later as Customer Relation Officer. In 2001, she was promoted as Business Manager and then as Customer Relation Manager. She moved to Bank Mega as Head of Sub-branch, Palembang in 2003 and in 2006 she moved again to Bank NISP as Branch Manager, Palembang.
Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada tahun 2008 dan pada saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager.
She joined Commonwealth Bank in 2008 and currently serves as Assistant Vice President, Branch Manager
Sesilia Sri Sumiati Sumito Assistant Vice President, Branch Manager Sesilia Sri Sumiati Sumito berpengalaman 11 tahun sejak 1996 di Bank Danamon di mana beliau menduduki posisi dari RM. Beliau lalu pindah ke DBS Bank pada tahun 2007 selama satu tahun sebagai TRM. ia kemudian bergabung dengan Bank Mayapada dengan posisi Branch Manager.
Sesilia Sri Sumiati Sumito had 11-year experience from 1996 in Bank Danamon where she filled RM position. She was moved to DBS bank in 2007 for one year as TRM. She joined Bank Mayapada for Branch Manager position.
Bergabung dengan Commonwealth Bank pada bulan Juni tahun 2012 sebagai Assistant Vice President, Branch Manager Makassar hingga sekarang.
She joined Commonwealth Bank in June 2012 as Assistant Vice-President, Branch Manager Makassar until today
Vonny Kamdari Assistant Vice President, Branch Manager
336
Vonny Kamdari bekerja sebagai Staff The Hongkong and Shanghai Banking Corporation pada tahun 1997 sampai dengan 2008 dengan posisi Assistant Manager Branch Sales & Operations dan Senior Relationship Manager. Karirnya di Commonwealth Bank dimulai pada tahun 2008 saat pertama bergabung sebagai Branch Manager untuk cabang Surabaya Barat.
Vonny Kamdari worked as Staff The Hongkong and Shanghai Banking Corporation from 1997 until 2008 with position Assistant Manager Branch Sales & Operations dan Senior Relationship Manager. Her career in Commonwealth Bank started in 2008 when she first joined as Branch Manager at West Surabaya branch.
Pada bulan Agustus tahun 2012, beliau diangkat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager sejak tahun 2009.
In August 2012, she was appointed as Assistant Vice President, Branch Manager since 2009.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Data Corporate Perusahaan Data Corporate Data Perusahaan Data
Dharma Sentiko Senior Manager,, Branch Manager Dharma Sentiko memulai karir di sektor perbankan pada tahun 1990 sebagai Credit Analyst di BCA. Setahun kemudian, ia pindah bergabung bersama Bank Summa sebagai Account Officer. Pada tahun 1992 ia bergabung bersama Bank Internasional Indonesia di mana selama 18 tahun ia berkarya dan menjabat berbagai posisi dan memupuk berbagai pengalaman berharga selama menjabat sebagai Account Officer, Kepala Kantor Cabang Pembantu, Kepala Kantor Cabang, Area Credit Manager dan Area Business Manager sampai dengan tahun 2010.
Dharma Sentiko commenced his banking career in 1990 as Credit Analyst at BCA. A year later, he moved to Bank Summa as Account Officer. In 1992 he moved again and spent the next 18 years as banker at Bank Internasional Indonesia where he held several managerial positions and gained valuable experiences from his positions as Account Officer, Head of Sub-branch Office, Head of Branch Office, Area Credit Manager and Area Business Manager until 2010.
Pada tahun 2011, ia bergabung bersama Commonwealth Bank dan pada saat ini menjabat sebagai Senior Manager, Branch Manager.
In 2011, he joined Commonwealth Bank and currently serves as Senior Manager, Branch Manager.
Ratna Hartaty Chainur Vice President, Branch Manager Ratna Hartaty memulai karirnya sebagai Quality Assurance Engineer di PT Omedata Electronics, Bandung pada tahun 1997 dan bekerja dengan posisi yang sama di PT JIT Electronics, Cikarang pada tahun 1999. Beliau lalu pindah ke Balikpapan dan bekerja di PT Maskot Harapan Sugeng (ABN AMRO Bank) sebagai Greeter pada tahun 2001. Beliau kemudian diangkat sebagai Relationship Officer pada tahun 2001 dan Relationship Manager Coordinator di tahun yang sama hingga tahun 2005.
Ratna Hartaty began her career as Quality Assurance Engineer in PT Omedata Electronics, Bandung in 1997 and worked for the same position in 1999 in PT JIT Electronics, Cikarang. She moved to Balikpapan and joined PT Maskot Harapan Sugeng (ABN AMRO Bank) as Greeter in 2001. She was promoted as Relationship Officer in 2001 and Relationship Manager Coordinator for on the same year until 2005.
Beliau bergabung dengan Commonwealth Bank sejak tahun 2005 sebagai Deputy Branch Manager dan sekarang menjabat sebagai Vice President, Branch Manager di cabang Balikpapan.
She joined Commonwealth Bank since 2005 as Deputy Branch Manager and currently holds position as Vice President, Branch Manager at Balikpapan branch.
Liliana Kusuma Assistant Vice President, Branch Manager Karir perbankan Liliana Kusuma berawal pada tahun 1991, pada saat ia bergabung bersama Bank Bali dan menjabat di departemen Sumber Daya Manusia. Selanjutnya selama 11 tahun ke depan, ia menjabat berbagai posisi di Bank Bali dan mendapatkan pengalaman berharga dari posisi yang dijabatnya, mulai dari Account Officer, Team Leader Treasury Manager dan akhirnya, Kepala Cabang. Pada tahun 2002, ia pindah bergabung ke Permata Bank sebagai Kepala Perbankan Konsumer. Pada akhir tahun 2004, ia pindah lagi bergabung dengan Standard Chartered Bank dan menjabat sebagai Kepala Cabang, Solo dan kemudian sebagai Area Sales Support Manager sampai dengan tahun 2008. Selanjutnya, pada tahun 2008, ia berganti karir ke industri asuransi dengan bergabung bersama Equity Life Indonesia, dan menjabat sebagai Chief Financial Planner selama dua tahun sebelum bergabung bersama Commonwealth Bank.
Liliana Kusuma’s banking career began in 1991, when she joined Bank Bali and served in HR Department. For the next 11 years, she held several positions and gained valuable experiences from the various positions, from Account Officer, Team Leader Treasury Manager and subsequently, Branch Manager at Bank Bali. In 2002, she moved to Permata Bank as Head of Consumer Banking. In late 2004, she moved again to Standard Chartered Bank and served as Branch Manager, Solo and then as Area Sales Support Manager until 2008. From there, she moved to an insurance company, Equity Life Indonesia, and served as Chief Financial Planner for two years prior to joining Commonwealth Bank.
Pada bulan January 2010, ia memutuskan untuk kembali ke sektor perbankan dengan bergabung bersama Commonwealth Bank. Saat ini ia menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager di cabang Solo.
In 2010, she moved back to banking industry and joined Commonwealth Bank. Currently she serves as Assistant Vice President, Branch Manager at Solo branch.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
337
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Laiwarti Suhono Assistant Vice President, Branch Manager Laiwarti Suhono mengawali karir di sektor perbankan pada tahun 1997 saat ia bergabung dengan Bank Danamon sebagai Customer Relation Officer. Ia menempati beberapa posisi manajer di Bank Danamon sebelum ia pindah ke Adira Quantum Finance, anak perusahaan Bank Danamon, dan posisi terakhir menjabat sebagai Business Manager di cabang Pontianak sebelum bergabung dengan Commonwealth Bank.
Laiwarti Suhono started her banking career in 1997 at Bank Danamon where she served as Customer Relation Officer. She has held several managerial positions in Bank Danamon before she moved to Adira Quantum Finance, a subsidiary of Bank Danamon, with last position as Business Manager of Pontianak Branch before joining Commonwealth Bank.
Saat ini ia menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager di cabang Pontianak
Currently she holds position as Assistant Vice President, Branch Manager at Pontianak Branch.
Harjono Angkawijaya Assistant Vice President, Branch Manager Sebelum bergabung dengan Commonwealth Bank, Harjono Angkawijaya bekerja sebagai Marketing di Bank BCA, Denpasar pada tahun 1996. Beliau pindah ke Bank UOB Indonesia di tahun 2000 sebagai Account Officer. ia melanjutkan perjalanan karirnya ke Standard Chartered Bank di tahun 2005 sebagai Relationship Manager.
Prior to joining with Commonwealth Bank, Harjono Angkawijaya worked as Marketing in Bank BCA, Denpasar in 1996. He moved to Bank UOB Indonesia in 2000 as an Account Officer. He continues his career journey to Standard Chartered Bank in 2005 as Relationship Manager.
Beliau pindah ke Commonwealth Bank pada tahun 2008 hingga akhirnya diangkat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager hingga sekarang.
He moved to Commonwealth Bank in 2008 finally promoted as Assistant Vice President, Branch Manager until today.
Ie Sioe Assistant Vice President, Branch Manager
338
Ie Sioe memulai karir perbankannya pada tahun 1996 sebagai Marketing Officer di Bank Lippo, Solo dan lalu diangkat sebagai Head of Marketing pada tahun 1997. Beliau lalu pindah ke cabang Yogyakarta pada tahun 2004 sebagai Cash Office Head dan Sub Branch Manager pada tahun 2008 di Bank Panin, Yogyakarta. Bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun yang sama sebagai Deputy Branch Manager, cabang Yogyakarta.
Ie Sioe began her banking career in 1996 as Marketing Officer in Bank Lippo, Solo and then appointed as Head of Marketing in 1997. She then moved to Yogyakarta in 2004 as Cash Office Head and Sub Branch Manager in 2008 in Bank Panin, Yogyakarta. She joined Commonwealth Bank on the same year as Deputy Branch Manager, Yogyakarta branch.
Saat ini ia menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager.
Currently she holds position as Assistant Vice President, Branch Manager.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Data Corporate Perusahaan Data Corporate Data Perusahaan Data
Thedu Vice President, Branch Manager Thedu memulai karir di sektor perbankan pada tahun 2003 sebagai Deputy Sales Manager di Standard Chartered Bank. Pada tahun 2004, ia bergabung bersama Commonwealth Bank dan menjabat sebagai Relationship Manager selama kurun waktu dua tahun. Setelah itu, pada tahun 2006 ia pindah bekerja ke HSBC Indonesia untuk posisi yang sama yaitu Relationship Manager. Pada tahun 2007 ia pindah bergabung dengan DBS Bank dimana ia mulai dengan jabatan sebagai Head of Relationship Manager dan kemudian bertanggung jawab sebagai Treasures Priority Banking Manager sekaligus untuk Palembang, Pontianak dan Jakarta hingga awal 2010.
Thedu’s banking career began in 2003 as Deputy Sales Manger at Standard Chartered Bank. In 2004, he joined Commonwealth Bank Indonesia and served as Relationship Manager for the next two years. From there, in 2006 he moved to HSBC Indonesia for the same position, Relationship Manager. He moved again in 2007 to DBS Bank where he started as Head of Relationship Manager and then concurrently served as Treasures Priority Banking Manager (TPBM) for Palembang, Pontianak and Jakarta until early 2010.
Ia kembali bergabung bersama Commonwealth Bank pada tahun 2010 dan pada saat ini menjabat sebagai Vice President, Branch Manager.
He moved back to Commonwealth Bank in 2010 and currently serves as Vice President, Branch Manager
Lienda Senior Manager, Branch Manager Lienda memulai karir perbankannya sebagai Customer Service di Bank Umum Nasional pada tahun 1989, Jakarta dan dengan posisi yang sama di Bank Bali pada tahun 1991. Menduduki posisi Head of Customer Service di Bank PSP pada tahun 1995 dan kemudian pada tahun 1997 diangkat sebagai Account Officer. Pada tahun 2001, beliau pindah ke Citibank menduduki posisi sebagai Personal Banker.
Lienda started her banking career as Customer Service in Bank Umum Nasional in 1989, Jakarta and Bank Bali in 1991 for the same position. She was the Head of Customer Service in Bank PSP In 1995 and later in 1997 was promoted as Account Officer. In 2001, she moved to Citibank for a position of Personal Banker.
Beliau kemudian bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun 2003 sebagai Branch Development Manager sampai tahun 2006 dan saat ini menjabat sebagai Senior Manager, Branch Manager di cabang Bogor.
She joined Commonwealth Bank in 2003 as Branch Development Manager until 2006 and currently she holds position as Senior Manager, Branch Manager at Bogor branch.
Irena M. Chaidir Assistant Vice President, Branch Manager Irena M. Chaidir mengawali karir di bidang keuangan pada tahun 1987 di perusahaan perdagangan, CV Cahaya Murni. Pada tahun 1993, ia bergabung dengan Bank Panin dan menjabat sebagai Kepala Cabang Pembantu untuk jangka waktu yang relatif panjang sampai dengan tahun 2009.
Irena M. Chaidir started her career in finance in 1987 at a trading company, CV Cahaya Murni. In 1993, she moved to Bank Panin and began her long banking career as Head of Sub-branch until 2009.
Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada bulan September 2009 dan saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager di cabang Cirebon.
She joined Commonwealth Bank in September 2009 and currently serves as Assistant Vice President, Branch Manager at Cirebon branch.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
339
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Susana Tan Lie Na Manager, Branch Manager (Pejabat Sementara) Susana Tan Lie Na memulai karir di sektor perbankan sebagai Branch Manager di sebuah PT Bank Danamon, di Malang pada tahun 1993. Kemudian ia pindah bekerja ke PT Pendowo pada tahun 2000, sebagai Marketing Manager di Malang. Pada tahun 2001, ia bergabung sebagai Marketing di Malang pada PT Bank Maspion.
Susana Tan Lie Na started his banking career as Branch Manager at PT Bank Danamon, in Malang on 1993. From there, she moved to PT Pendowo in 2000 to serve as Marketing Manager, Malang. In 2001, she joined as Marketing PT Bank Maspion in Malang.
Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada bulan Agustus 2004 dan saat ini menjabat sebagai Manager, Branch Manager (Pejabat Sementara).
She joined Commonwealth Bank in August 2004 and currently serves as Manager, Branch Manager (Acting)
Mujianto Assistant Vice President, Branch Manager Mujianto memiliki pengalaman bekerja di Bank BII Maybank sebagai Account Officer sejak tahun 1995 hingga 2004. Beliau lalu menduduki posisi sebagai Credit Team Leader pada tahun 2004. Pada tahun 2005, menjabat sebagai Home Loan Sales Manager. Selanjutnya ia dipromosikan sebagai Branch Manager di Batam.
Mujianto had experience working in Bank BII Maybank as Account Officer from 1995 to 2004. He then moved for a position of Credit Team Leader in 2004. In 2005, he appointed as Home Loan Sales Manager. After that he was promoted as Branch Manager in Batam.
Beliau memulai karir di Commonwealth Bank dimana beliau menjabat sebagai Branch Manager untuk cabang Batam.
He started his career in Commonwealth Bank where heis positioned as Branch Manager for Batam branch.
Danny Peter Kowanto Assistant Vice President, Branch Manager
340
Danny Peter Kowanto mengawali karir di sektor perbankan pada 1993 sebagai Head of Regional Operation, Manado di Bank Danamon. Pada tahun 1997, ia dipromosikan sebagai Kepala Cabang, Tahuna, dan pada tahun 1998 dipromosikan kembali sebagai Branch Sales Manager, Manado. Ia pindah bergabung dengan ABN AMRO Bank NV pada tahun 1999 dan menjabat sebagai Branch Sales Manager. Pada tahun 2003 ia memutuskan untuk menjadi wiraswasta dan sampai dengan awal tahun 2010 ia menjalankan usahanya sendiri yaitu Fair Price Shop.
Danny Peter Kowanto banking career began in 1993 when he joined Bank Danamon as Head of Regional Operation, Manado. In 1997, he was promoted as Branch Manager, Tahuna, and in 1998 was again promoted as Branch Sales Manager, Manado. He moved to ABN AMRO Bank NV in 1999 and served as Branch Sales Manager. In 2003 he decided to try his own luck, and until early 2010, he worked as a proprietor of his own business, Fair Price Shop.
Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada bulan Februari 2010 dan saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager di cabang Manado.
In 2010, he moved back to the banking industry and joined Commonwealth Bank. Currently, he serves as Assistant Vice President, Branch Manager at Manado branch.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
64 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70 Manajemen Resiko Risk Management
149 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
154 Laporan Keuangan Financial Statement
311 Data Corporate Perusahaan Data Corporate Data Perusahaan Data
Suwandi Winarko Assistant Vice President, Branch Manager Suwandi Winarko memulai karir di sektor perbankan pada tahun 1990 dan sampai dengan awal tahun 2009 ia membangun karirnya di Bank Danamon, mulai dari posisi staf di bagian Transfer and Remittance Operation, Accounting, CSA, Appraisal, Customer Relation Officer, Team Leader Funding sampai menjabat sebagai Kepala Kantor Cabang Bima, Bali, Ampenan dan Nusa Tenggara Barat. Jabatan terakhirnya di Bank Danamon adalah sebagai Account Manager, Branch Corporate Officer untuk Nusa Tenggara Timur dan Barat.
Suwandi Winarko started his banking career in 1990 and until early 2009 continued to build his banking career at Bank Danamon, from a position of Staff at Transfer and Remittance Operation, Accounting, CSA, Appraisal, Customer Relation Officer, Team Leader Funding to Head of Branch Offices of Bima, Bali, Ampenan and West Nusa Tenggara. His last position in Bank Danamon was Account Manager, Branch Corporate Officer for West and East Nusa Tenggara.
Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada awal tahun 2010 dan saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager di cabang Mataram.
In early 2010, he joined Commonwealth Bank and currently serves as Assistant Vice President, Branch Manager at Mataram branch.
Agus Rianto Assistant Vice President, Branch Manager Sebelum memasuki industri perbankan, pada tahun 1993 Agus Rianto bekerja sebagai Dosen di Universitas Parahyangan, Bandung sebelum memasuki dunia perbankan. Karir di sektor perbankan dimulai pada tahun 1994 pada saat ia bergabung dengan Bank Haga dan menjabat sebagai Kepala Cabang sampai dengan akhir tahun 2007. Pada awal tahun 2008, ia pindah bekerja ke Rabobank International sebagai Kepala Cabang.
Before entering the banking industry, during 1993 Agus Rianto worked as lecturer at Universitas Parahyangan, Bandung. His career in banking started in 1994 when he joined Bank Haga and served as Branch Manager until end of 2007. In early 2008, he moved to Rabobank International as Branch Manager.
Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada bulan Agustus 2009 dan saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager.
He joined Commonwealth Bank in August 2009 and currently serves as Assistant Vice President, Branch Manager.
Sri Mardini Manager, Branch Manager Sri Mardini mengawali karir di sektor perbankan pada tahun 1995 pada saat ia bekerja di BII Maybank cabang Purwokerto sebagai Sekretaris.
Sri Mardini’s banking career began in 1995 when she joined BII Maybank, Purwokerto Branch as Secretary.
Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada tahun 2013 dan menjabat sebagai Manager, Branch Manager.
She joined Commonwealth Bank in 2013 and currently serves as Manager, Branch Manager.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
341
4 Profil Perusahaan Company Profile
14 Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
16 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
22 Laporan Presiden Direktur Message from the President Director
34 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Alexander Tan Senior Vice President, Branch Manager (Pejabat Sementara) Alexander memiliki pengalaman bekerja di Bank Bali sebagai Account Officer – lending sejak tahun 1997 hingga 2001. Beliau lalu pindah ke Medan menduduki posisi sebagai Branch Relationship Manager Standard Chartered Bank pada tahun 2001. Pada tahun 2005, beliau memulai karir di Commonwealth Bank dimana beliau menjabat sebagai Branch Manager cabang Medan dan Area Manager of Sumatra pada tahun 2009.
Alexander had experience working in Bank Bali as Account Officer - lending from 1997 to 2001. He then moved to Medan for a position of Branch Relationship Manager Standard Chartered Bank in 2001. In 2005, he started his career in Commonwealth Bank where he first positioned as Branch Manager in Medan and the Area manager of Sumatra in 2009.
Saat ini menjabat sebagai Pejabat Sementara untuk Branch Manager untuk cabang Padang.
Currently, he is working as Executive Official Interim for Branch Manager for Padang branch
Mourinna Tan Assistant Vice President, Branch Manager
342
Mourinna Tan memulai karir di sektor perbankan pada tahun 1990 di BCA sebagai Head of Accounting Section di Cabang Jambi. Pada tahun 1993, ia pindah ke Bank Danamon, dan sampai dengan akhir tahun 2010 memegang berbagai jabatan, antara lain sebagai Sekretaris di Kantor Cabang Jambi; Supervisor, Assistant Customer Relationship Officer; Marketing & Customer Relationship Staff; Supervisor , Team Leader Affluent; Relationship Manager, Jambi; Senior Manager, PBM; hingga jabatan terakhirnya di Bank Danamon sebagai Assistant Vice President, Branch Manager , Jambi.
Mourinna Tan started her banking career in 1990 at BCA as Head of Accounting Section at BCA, Jambi Branch. In 1993, she moved to Bank Danamon, and until end of 2010 held several positions, from Secretary in Jambi Branch Office; SPV, Assistant Customer Relationship Officer; Marketing & Customer Relationship Staff; SPV, Team Leader Affluent; Relationship Manager, Jambi; Senior Manager, PBM; to her last position in Bank Danamon as Assistant Vice President, Branch Manager, Jambi.
Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada tahun 2010 dan saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager .
She joined Commonwealth Bank in 2010 and has since served as Assistant Vice President, Branch Manager.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report
Wisma Metropolitan 2, Lantai 2 Jl. Jend Sudirman Kav.29-31 Jakarta 12920 - Indonesia P: (021) 5296 1222 F: (021) 5296 2293
CommBankID CommBank_ID