MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BLOG DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NUSANTARA (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI-A SMA NUSANTARA) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Disusun Oleh Lutfi NIM: 109015000046
JURUSAN PENDIDIKAN IPS FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
i
ii
iii
ABSTRAK Lutfi (109015000046). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Blog Dalam Mata Pelajaran Geografi Di SMA Nusantara. Skripsi, Program Studi Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Latar belakang penelitian ini adalah pembelajaran masih berpusat pada guru, lebih banyak guru hanya menggunakan metode ceramah, dan tidak menggunakan media pembelajaran. Siswa kurang antusias ketika pelajaran geografi, mereka sering mengantuk di dalam kelas. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa, maka cara yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan media blog. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media blog. Penelitian ini dilakukan di SMA Nusantara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach) dengan sampel berjumlah 34 siswa kelas XI SMA. Instrumen yang digunakan berupa RPP, lembat observasi, lembar wawancara dan tes hasil belajar geografi. Hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa mengalami perubahan yang signifikan dan rata-rata N-Gain pada siklus I 0,33 dan meningkat menjadi 0,52 pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut dapat dibuktikan bahwa penggunaan media blog efektif dalam meningkatkan hasil belajar geografi. Kata Kunci : Media Blog, Hasil Belajar
iv
ABSTRACT Lutfi ( 109015000046 ) . Improving Student Results By Using The Media Blog In Geography Lesson Nusantara High School . Thesis , Geography Program , Department of Education Social Sciences ( IPS ) , Tarbiyah and Teaching Science Faculty , State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta . The background of this research is still teacher centered learning , more teachers are using the lecture method only , and using instructional media . Students were less enthusiastic when geography lesson , they often sleepy in class . This leads to low student learning outcomes , the means used to overcome these problems is to use the media blog . This study aims to improve student learning outcomes using the blog medium . This research was conducted in Nusantara High School . The method used in this research is Classroom Action Research ( Classroom Action Reseach ) with sample amounts to 34 students of class XI SMA. Instrumen used in the form of lesson plans , lembat observation , questionnaire and test results to learn geography . The results showed that students' learning activities change significantly and the average N - gain in the first cycle increased to 0.33 and 0.52 in the second cycle . Based on these results it can be proven that the use of the blog medium is effective in improving learning outcomes geography . Keywords : Media Blog , Learning outcomes
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat, taufik, hidayah, nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian pendidikan ini dengan baik. Salawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya. Penelitian ini dilakukan guna memenuhi persyaratan kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidkan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan IPS Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penulisan penelitian pendidikan ini, penulis menyadari sepenuhnya masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki.Namun berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya penelitian pendidikan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun penelitian pendidikan ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis sampaikan kepada: 1. Ibu. Nurlena Rifa’I, M.A, Ph.D Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan IPS, beserta seluruh staf
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah. 3. Bapak. Moch. Noviadi Nugroho, M.Pd, sebagai pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan ilmu dan waktunya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian pendidikan ini. 4. Bapak. Drs. H. Syaripulloh, M.Si, sebagai dosen Penasihat Akademik yang banyak membantu serta membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan di Universitas ini. 5. Para dosen yang mengajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya yang mengajar di Jurusan Pendidikan IPS. Penulis mengucapkan banyak terima kasih. 6. Kepada seluruh staf perpustakaan umum dan fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta penulis mengucapkan banyak terima kasih. 7. Bapak. Syafiuddin, M.Pd selaku kepala SMA Nusantara beserta para stafnya, terutama Ibu Siti Hajar, S.Pd selaku guru geografi. Saya mengucapkan terima vi
kasih juga kepada seluruh dewan guru dan para siswa/siswi SMA Nusantara yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, tapi tidak mengurangi rasa terima kasih dan rasa hormat saya. 8. Kepada orang tua, serta adik-adikku tersayang, terima kasih atas segala doa, perhatian, motivasi dan kasih sayang. 9. Kepada sahabat-sahabat Wahyu Dwijayanto (Dj), Ajami Solihin (Jamong), Agus Suherman (Cikal), Al-Masih (Landolo), Akbar Fauzi (Kober), Halikin (Jorge), Iqbal Munajat (Ibel) , Abduh Abdurrohman, Fadli Yajid (pajid), Abdul Ajiz (Gagap),
Bianda. Yang telah memberikan motivasi, waktu, tenaga, dan
kesempatan untuk membantu menyelesaikan skripsi ini. 10. Kepada teman-teman seperjuangan di Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2009 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Wahyu Dwijayanto, Abduh Abdurrohman, Abdul Aziz, Akbar Fauzi, mahbub, Anjayudin, Halikin, dll. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.Apabila terdapat kekurangan dan kesalahan adalah sematamata keterbatasan ilmu yang penulis miliki.
Jakarta, 8 Januari 2014
Penulis Lutfi
vii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan.............................................................................................. i Halaman Pernyataan............................................................................................... ii Abstraksi................................................................................................................. iii Kata Pengatar.......................................................................................................... v Daftar Isi ................................................................................................................ vii Daftar Tabel............................................................................................................ ix Daftar Lampiran...................................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...........................................................................
1
B. Identifikasi Masalah.................................................................................
6
C. Pembatasan Masalah.................................................................................
6
D. Perumusan Masalah.................................................................................
6
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian........................................ 6 BAB II KAJIAN TEORI A. DESKRIPSI TEORI……............................................................................ 8
1. Hakikat Media pembelajaran............................................................
8
a. Pengertian Media Pembelajaran……………………..…...8 b. Fungsi Media Pendidikan……………………................10 c. Pemilihan Media Pengajaran……………………….........13 d. Macam macam Media Pembelajaran…………………......16 2. Hakekat Blog……………........................................................18 a. Pengertian Blog………………………………………......18 b. Kelebihan dan Kekurangan Blog……………………….....19 3. Hakekat Hasil Belajar....................................................... 20 a. Pengertian Belajar…………………………………....….. 20 b. Pengertian Hasil Belajar………………………………..... 22 c. Factor yang Mempengaruhi Hasil Belajar…………….......22 d. Prinsip-prinsip Belajar………………………………….....24 4. Pelajaran Geografi..............................................................25 a. Pengertian Pelajaran Geografi…………………………......25 b. Pengertian Geografi……………………………………......26 B. Penelitian yang Relevan..........................................................................
.28
C. Kerangka Berfikir....................................................................................
..29
viii
D. Hipotesis Tindakan........................................................................ 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat, Waktu dan Sumber Data Penelitian............................................31 B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian...................................................33 C. Subjek Atau Partisipan Yang Terlibat Dalam Penelitian……………… ......34 D. Peran dan Posisi Peneliti dan Penelitian................................................ 34 E. Tahapan Intervensi Tindakan.......................................................................35 F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan...............................................36 G. Instrumen Pengumpulan Data.....................................................................36 H. Teknik Pemeriksaan Keterpecayaan………………………………….............37 I. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis…………………..........41 J. Tindak Lanjut…………………………………………………………….......41
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian.......................................................................
......43
1. Penelitian Pendahuluan......................................................................
......43
2. Analisis Refleksi Awal dan Rencana Tindakan.................................
......45
3. Penelitian Siklus I……......................................................................
......46
4. Penelitian Siklus II……………………………….………………...........60 B. Pembahasan Hasil Temuan......................................................................
......66
C. Keterbatasan Peneliti...............................................................................
......67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan..............................................................................................
.......68
B. Saran........................................................................................................
.......68
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................70 LAMPIRAN – LAMPIRAN..............................................................................................72.
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Kalender Kegiatan Penelitian............................................... ...................31
Tabel 3.2
Rentang Nilai Indeks Kesukaran Soal................................................
Tabel 4.1
Nilai N-Gain Siklus I............................................................ ...................50 ix
38
Tabel 4.2
nilai N-Gain Siklus II……................................................... ................55
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16
RPP Siklus I…………...............................................................72 RPP Siklus II……......................................................................76 Materi Biosfer……………………………………………….............…81 Soal Uji Coba………...................................................................97 Kunci Jawaban Soal Uji Coba.......................................................104 preTest………………………………………………………................105 PostTest……..…………………....................................................108 Nilai Siswa…………………………………………………..............…111 Hasil Nilai N-Gain Siklus I…………………..............................................113 Hasil Nilai N-Gain Siklus II..........................................................115 Lembar Observasi........................................................................117 Lembar Observasi........................................................................119 Uji Validitas…………………………………….…………..................121 Reliabilitas Tes……………………………....…………..................…124 Tingkat Kesukaran……….…………………...………….................…126 Daya Pembeda………………………………..……………........................128
Lampiran 17 Rekap Analisis Butir….…………………………………….......................130 Lampiran 18 Foto Dokumentasi Kegiatan………………………………........................133 Lampiran 19 Surat Keterangan Penelitian Dari Sekolah……………….......................…135
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk Allah SWT, telah dikaruniai kemampuan-kemampuan dasar yang bersifat rohaniah dan jasmaniah, agar dengannya manusia mampu mempertahankan hidup serta memajukan kesejahteraannya. Kemampuan dasar manusia tersebut dalam sepanjang sejarah pertumbuhannya merupakan modal dasar untuk mengembangkan kehidupannya di segala bidang. Sarana utama yang dibutuhkan untuk pengembangan kehidupan manusia tidak lain adalah pendidikan. Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa atau negara sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara itu sendiri. Negara Indonesia termasuk salah satu negara berkembang yang giat-giatnya melaksanakan program pembangunan. Seiring dengan lajunya pembangunan, maka faktor pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting karena dalam pelaksanaannya membutuhkan tenaga-tenaga ahli yang cakap dan terampil tersebut, tiada lain harus melalui pendidikan. Oleh karena itu pendidikan merupakan salah satu alat untuk mencapai suksesnya pembangunan dan Pendidikan di Indonesia sendiri diharapkan mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berwawasan yang membentuk peradaban manusia yang bermartabat. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 Ayat tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.1 Undang – undang diatas jelas mengantarkan peserta didik menuju manusia yang memiliki potensial secara menyeluruh. Tentunya untuk mencapai itu semua atau terealisasinya pendidikan yang sesuai dengan harapan Undang-undang di atas melibatkan berbagai pihak, terutama guru. Sejatinya guru yang diharapkan adalah guru yang
1
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 (Bandung: Citra Umbara, 2006), hal. 71-72
1
2 mempunyai keahlian di bidangnya, dan bukan guru yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab profesional setiap guru.Pengembangan kualitas manusia ini menjadi suatu keharusan, terutama dalam memasuki era globalisasi dewasa ini, agar generasi muda kita tidak menjadi korban dari globalisasi itu sendiri. Pendidikan yang berorientasi pada kualitas ini menghadapi berbagai tantangan yang tidak dapat dikejar dengan cara-cara lama yang dipakai dalam sekolahsekolah kita. Ibarat mengejar mobil yang melaju dengan kecapatan tinggi di atas tol dengan delman. Berbicara pembangunan suatu negara, pastinya sangat ditentukan oleh tingkat kualitas pendidikan. Jika kualitas pendidikan rendah, maka sangat sulit suatu negara untuk membangun suatu peradaban. Karena pendidikan yang berkualitaslah yang membentuk manusia yang berkompetensi. Kompetensi
intelektual, kompetensi jasmaniah, dan
kompetensi rohaniah, sehingga dengan kompetensi yang dimiliki tersebut dapat membangun peradaban bagi bangsa dan negara yang didiaminya. Maka tidak heran jika setiap negara berlomba-lomba dalam meningkatkan kualitas pendidikannya. Dengan berbagai kebijakan dan undang-undang dibuat dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagai contoh, Negara Indonesia sendiri dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikannya dibuatnya Undang-Undang dijadikan titik pencapaian yang harus dihasilkan dalam proses pendidikan. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, Pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab”2 Undang-Undang yang tersebut di atas akan terwujud apabila peran guru sebagai tenaga pengajar dalam proses pembelajaran telah dilaksanakan secara maksimal. Guru harus mempunyai berbagai potensi dalam pelaksanaan pengajaran, penguasaan materi pelajaran, penggunaan metode, media dan tehnik pendekatan yang bervariasi dalam proses pengajaran, 2
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 4
3 karena hal tersebut merupakan hal yang sangat penting sekali agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu, kemampuan guru menguasai metode, media, maupun tehnik dalam pengajaran juga berfungsi sebagai meningkatkan motivasi maupun hasil belajar peserta didik, juga merangsang agar peserta didik lebih aktif dan kritis dalam proses pembelajaran. Guru masa depan adalah “guru yang memiliki kemampuan dan keterampilan dana bagaimana dapat menciptakan hasil pembelajaran secara optimal. Selanjutnya memiliki kepekaan dalam membaca tanda-tanda zaman, serta memiliki wawasan intelektual dan berpikiran maju, tidak pernah merasa puas dengan ilmu yang ada padanya”. 3 Pada hakekatnya pembelajaran adalah “proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan”. 4 Guru sebagai pengajar bertugas memberikan pengajaran di dalam kelas. Ia mengumpulkan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan. Guru sebagai pembimbing berkewajiban memberikan bantuan kepada murid agar mereka mampu menemukan masalahnya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, mengenal diri sindiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Selain itu guru juga dikatakan sebagai manejer dalam kelas di mana dia bertanggungjawab atas semua perencanaan, proses dan hasil belajar siswa. 5 Guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar memiliki tugas yang tidak mudah karena ia merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap pencapaian proses belajar mengajar. Oleh Karena itu, guru dituntut untuk memiliki sejumlah kemampuan, keterampilan di dalam bidangnya, serta memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas.Banyak sekali jenis kemampuan, keterampilan dan keahlian yang harus dimiliki guru yang profesional, karena guru merupakan fasilitator maupun motivator bagi siswa. Berbagai masalah yang muncul dari pengalaman mengajar mengharuskan para pendidik mencari solusinya. Di antara berbagai masalah tersebut adalah masalah media pembelajaran. Seorang guru dituntut untuk pintar dalam memilih media pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam proses pembelajaran dikelas, yang dapat mengaktifkan
3
Isjoni, Saatnya Pendidikan Kita Bangkit, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal. 77-78 E.Mulyasa. Kurikulum tingkat Satuan pendidikan; suatu panduan praktis, (Bandung, PT remaja Rosdakarya, 2003), h. 255 5 Oemar Hamalik .Proses Belajar mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h.20 4
4 kegiatan belajar siswa, serta agar siswa dapat memahami dan menguasai setiap konsep materi pelajaran. Diperoleh hasil hasil observasi pra penelitian bahwa kenyataannya terdapat kendalakendala yang dihadapi guru selama mengajar dan untuk itulah harus dicarikan pemecahan terhadap permaslahan tersebut. Diantara permasalahan yang ditemukan :Pertama, kondisi kelas yang kurang kondusif. Dari hasil pengamatan yang paling utama masalah yang diutarakan oleh guru adalah kondisi kelas yang kurang kondusif.Pada saat mengajar kebanyakan murid tidak memperhatikan guru yang sedang menerangkan, dan ini menyebabkan gurupun menjadi malas dalam mengajar. Metode yang dipakai ceramah diskusi yang dilakukan secara bergantian.Kedua, ketidak aktifan murid dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.Ini terlihat dalam observasi yang dilakukan, ketika guru mengajukan pertanyaan terkadang murid enggan menjawabnya.Dan bahkan murid tidak pernah mengawali untuk mengajukan pertanyaan atau merespon penjelasan materi pelajaran. Ketiga, Hasil belajar yang rendah. Dari hal yang tersebut di atas membuat nilai hasil evaluasi akhir belajar siswa rendah. Inti proses
pengajaran tidak lain adalah kegiatan
belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. “Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat tecapai jika anak didik berusaha secara aktif mencapainya. Keaktifan anak didik disini tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan. Bila hanya fisik anak yang aktif, tetapi pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak tercapai”.6 Seorang pengajar tidak dapat menjadikan kerja mental peserta didik karena mereka harus secara bersama-sama mengerti apa yang mereka dengar dan lihat kekesatuan makna. Ketidakmampuan guru dalam menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan penerapan metode maupun media pengajaran yang bervariatif sehingga tidak mampu menciptakan keaktifan anak didik pembelajaran, dan juga terciptanya kegiatan pembelajaran yang tidak menyenangkan bagi setiap anak didik. Guru masa depan adalah “guru yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan kemampuan para siswanya melalui pemahaman, keaktifan, pembelajaran sesuai dengan kemajuan zaman dengan mengembangkan keterampilan hidup agar siswa memiliki sikap kemandirian, perilaku adaptif, koperatif, kompetitif dalam menghadapi tantangan, tuntutan kehidupan seharihari”.7 6
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zaid, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hal. 38 7 Isjoni, Saatnya Penidikan Kita Bangkit, (Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2007) , hal. 81
5 Dengan latar belakang tersebut, penulis bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Blog dalam Mata Pelajaran Geografi di SMA Nusantara”.
B. Identifikasi Masalah Dari masalah yang telah dijelaskan di atas maka dapat diidentifikasi masalahnya, yaitu: 1. Kondisi kelas yang kurang kondusif dalam kegiatan pembelajaran. 2. Ketidak aktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 3. Hasil belajar siswa yang rendah.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan Identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi ruang lingkup masalah agar pemecahanya berfokus dan jelas.Masalah yang diteliti adalah mengenai peningkatan hasil belajar siswa kelas XI-A SMA Nusantara dengan penggunaan media Blog.
D. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian ilmiah. Perumusan masalah berguna untuk mengatasi kerancuan dalam pelaksanaan penelitian. Berdasarkan masalah yang dijadikan fokus penelitian, masalah pokok penelitian tersebut dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimanakah peningkatan hasil belajar dengan penggunaan Media Blog dalam pelajaran Geografi Siswa Kelas XI-A SMA Nusantara”
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunakan media blog pada Pelajaran Geografi kelas XI-A SMA Nusantara. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Adapun Manfaat Teoritis dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Memberikan informasi bagaimana cara mengatasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran Geografi, terutama dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi melalui Penggunaan Media Blog
6 2. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai blog. 3. Penelitian ini dapat memberikan informasi secara tertulis maupun sebagai referensi mengenai materi geografi. b. Manfaat Praktis Adapun Manfaat Praktis dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagi guru Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sebagai salah satu alternatif membuat pembelajaran agar dapat terciptanya suasana pembelajaran yang efektif. 2. Bagi siswa dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat memberikan hasil belajar yang baik dan siswa lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. 3. Bagi Sekolah Penelitian ini memberikan informasi bagaimana cara mengatasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran Geografi, terutama dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi melalui Penggunaan Media Blog 4. Bagi UIN/Jurusan Pendidikan IPS Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi Jurusan tentang kajian permasalahan pendidikan kontemporer dan kekinian.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam kaitan ini Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar media adalah manusia, materi, atau kejadiaan yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuaan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertiaan ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar-mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. 8Istilah media adalah sarana-prasarana yang memudahkan pengajaran seperti Teknologi, baik Teknologi Modern maupun Teknologi tradisional yang memegang peranan penting dalam proses belajar-mengajar. Dengan Mengutip pandangan E. De Corte, disini “media pengajaran” diartikan sebagai: “suatu sarana nonpersonal (bukan manusia) yang digunakan atau disediakan oleh tenaga pengajar, yang memegang peranan dalam proses belajar-mengajar, untuk mencapai tujuan instuksional”. Akhir-akhir ini, juga kerap terdengar istilah “teknologi pendidikan” atau teknologi pengajaran” dalam sumber-sumber literature yang membahas teknologi ini, ternyata istilah ini diartikan dengan lain-lain cara, yaitu : 1) Penggunaan aparatur elektro-mekanis dalam pengajaran, misalnya overhead projector, video tape recoder, slide proyektor. 2) Pengajaran melalui media elektronis –mekanis, misanya teaching machine menurut model Skinner, Komputer. 3) Model pengajaran teori pengajaran, dengan menerapkan data hasil penelitiaan dalam berbagai cabang ilmu psikologi dan mengembangkan apa yang disebut “ pendekatan system” (system approach).
8
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta : 1997 , hal.3.
7
8 4) Studi ilmiah mengenai penggunaan media dalam proses-belajar mengajar ( Educational Technology).9 Segala sesuatu alat yang digunakan dalam proses belajar pembajaran utuk menyalurkan ilmu pengetahuan yang dapat memotivasi anak agar dapat memcapai hasil yang baik secara optimal. Baik Papan Tulis, buku pelajaran, majalah, ensklopedi dan media audio visual seperti film sekalipun. Sering kali kata “media” bahkan sering dikaitkan dan digantikan dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti dikemukakan oleh Hamalik (1986) di mana ia melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu atau media komunikasi. Istilah “Media” bahkan sering dikaitkan atau digantikan dengan kata “Teknologi” yang berasal dari bahasa latin tekne, bahasa Inggris “art” dan “logos”bahasa Indonesia yaitu ilmu. Erat hubunganya dengan istilah “ Teknologi”, kita juga mengenal kata teknik. Teknik dalam bidang pengajaran lebih bersifat apa sesungguhnya terjadi di antara guru dan murid. Ia merupakan suatu strategi khusuanya. Dari uraian di atas tampak jelas bahwa tampak jelas bahwa “teknologi” bukanlah hanya pembuatan pesawat terbang model muktakhir dan sebagainya, tetapi melipat-lipat kertas jadi pesawat terbang mainanpun merupakan bentuk teknologi, karena itu merupakan keterampilan seni. Dari berbagai Definisi para ahli maka penulis menyimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan sarana dan prasana komunikasi yang dapat menyampaikan bahan pelajaran agar mendapatkan meningkatkan hasil belajar yang baik. Berdasarkan Uraian beberapa batasan tentang media di atas, berikut ini akan dikemukan ciri-ciri umum media pendidikan secara umum tentang media pendidikan sebagai berikut : 1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat,didengar, atau diaraba dengan panca indera. 2. Media Pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan siswa. 3. Media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
9
W.S. Winkel, PT Grasindo Jakarta,1991 Hal 187-188
9 4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar, baik di dalam maupun di luar kelas. 5. Media pendidikan dipergunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. 6. Sikap dan perbuatan, organisasi, strategi, dan manajamen yang berhubungan dengan penerapan suatau ilmu.10 Dari Berbagai definisi media pembelajaran merupakan alat komunikasi dengan perantara yang digunakan guru untuk proses pembelajaran yang tujuan adalah agar dapat memperkaya dan memperdalam proses belajar-mengajar di kelas, dengan menggunakan media interaksi antar guru, murid dan pembelajaran terjalin dengan baik. Media berfungsi sebagai alat pembangkit motivasi, memberikan orientas, memberikan ilustrasi, mengadakan evaluasi, pengajaran dapat berfungsi dalam keseluruhan proses belajar-mengajar, namun berperan sebagai komponen-komponen lain.
b. Fungsi Media Pendidikan Dalam suatu proses belajar mengajar, dan unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua Aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang harus dikuasai setelah pembelajaran berlangsung, dalam konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Sealain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat meningkatkan pemahaman.
10
Azhar`Arsyad, Media….hal 6-7.
10 Levie & lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media pembelajaran, khusus media visual yaitu : a) Fungsi atensi media merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkosentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau teks materi pelajaran. b) Fungsi efektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa misalnya informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. c) Fungsi Konitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk untuk memahami dan mengingat informasi pesan yang terkandung dalam gambar. d) Fungsi Kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitiaan bahwa media visual yang konteks
untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingat kembali. Dengan kata lain, dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. 11 Nana Sudjana, merumuskan fungsi media pengajaran menjadi enam Kategori, sebagai berikut : 1) Penggunaan Media dalam proses belajar-mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar siswa mengajar yang efektif. 2) Penggunaan media pengajaran merupakan merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi pembelajaran. 3) Media pengajaran pengajaran dalam pengajaran, penggunaannya integral dengan tujuan dari isi pelajaran. 4) Penggunaan Media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supanya lebih menarik perhatiaan siswa. 5) Penggunaan Media dalam pengajaran lebih diutmakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan oleh guru.
11
Azhar Arsyad, media ….Hal. 17.
11 6) Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajarmengajar.12 Secara Umum Media mempunyai fungsi sebagai berikut : (1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat Verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka). (2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya : a) Objek yang terlalu bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film atau model. b) Objek yang kecil dibantu dengan projector mikro,film bingkai.film, atau gambar. c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timeplease atau high speed photography. d) Kejadian atu peristiwa yang terjadi dimasalalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film. Video, film bingkai, foto mupun secara verbal. e) Objek yang terlalu komplek (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,diagaram, dan lain-lain, 3) Penggunaan media pendidiakan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk : a) Menimbulkan kegiatan belajar b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan. c) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menutup kemampuaan dan minatnya. 4) dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan siswa dan guru berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan pendidikan, yaitu dengan kemampuan dalam : a) Memberikan perangsang yang sama b) Mempersamakan pengalaman c) Menimbulkan persepsi yang sama. 12
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo: Bandung . 2004 h,28
12 c. Pemilihan Media Pengajaran Media pengajaran merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan belajarmengajar, karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai karekteristik yang berbeda-beda.Untuk itu perlu memilih dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat guna. Di bawah ini dikemukakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media yang tepat. 1. Jenis kemampuan yang akan dicapai Sesuai dengan tujuan pengajaran. Sebagaimana diketahui, bahwa tujuan pengajaran itu menjangkau daerah konigif, afektif, dan psikomotor. Bila akan memilih media pengajaran, perlu dipertimbangkan beberapa jauh media tersebut ampuh mengembangkan kemampuan atau perilaku yang terkandung dalam rumusan tujuan yang akan dicapai. 2. Kegunaan dari berbagai jenis media itu sendiri setiap jenis media mempunyai nilai kegunaan sendiri-diri. Hal ini harus dijadikan bahan Pertimbangan dalam memilih jenis media yang digunakan. 3. Kemampuaan guru menggunakan sesuatu jenis media, hal itu tidak akan memberikan mamfaat yang optimum, jika guru tidak mampu menggunakan dengan baik. Oleh karena itu, kesederhanaan pembuatan dan penggunaaan media sering menjadiakan faktor penentu bagi guru dalam memilih media. 4. Keluwesan atau fleksibilitas dalam penggunaannya. Dalam memilih media harus dipertimbangkan pula faktor keluwesan/ fleksibilitas, dalam
arti seberapa jauh media tersebut dapat digunakan dengan praktis dalam
berbagai situasi dan mudah dipindahkan dari suatu tempat-ketempat lain. 5. Kesesuaian waktu dan sarana pendukung dalam salah satu hambatan yang sering dialami dalam mengajar adalah kurang waktu yang tersedia, apalagi kalau kurikulum terlalu berat isinya. Salah satu faktor yang perlu pula yang dipertimbangkan dalam memilih media ialah seberapa jauh penggunaan media tersebut masih sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia bagi pengajaran yang bersangkutan. 6. Ketersediaan, acapkali media yang terbaik tidak tersedia sehingga guru memilih media yang lain kerena media tersebut sudah tersedia atau mudah menyediakannya. 7. Biaya, guru atau lembaga pendidikan biasanya mencari media yang murah atau ekonomis, sehingga media yang paling ampuh tapi mahal jarang digunakan.
13 Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perluh mendapatkan pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut : a. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. b. Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbedabeda. Faktor-faktor seperti kemampuaan inteligensia, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan untuk belajar. c. tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar. d. Organisasi Isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diargonisasikan ke dalam urutan-urutan yang bermakna. e. Persiapan yang sebelum belajar. siswa sebaiknya telah mengusai secara baik pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan persyarat untuk penggunaan media dengan sukses. f. Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. g. Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus menginternalkan informasi, tidak sekedar diberitahukan. h. Umpan balik. Hasil belajar dapat meningkat apabiala secara berkala siswa diinformasikan kemajuaan belajarnya. i. Penguatan (reinforcement). Apabila siswa berhasil belajar didorong untuk terus belajar. j. Latihan dan pengulangan. Sesuatu hal baru jarang sekali dapat dipelajari secara efektif hanya sekali jalan. Agar suatu pengetahuaan atau keterampilan harus sering diulang dan dilatih dalam berbagai konteks. k. Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru.
14 d. Macam-Macam Media Pembelajaran. Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasi bisa dilihat dari jenisnya, daya inputnya, dari bahan cara pembuatanya. Semua ini akan dijelaskan pada pembelajaran sebagai berikut : Dilihat dari jenisnya ada beberapa jenis media, sebagai berikut : a) Media Auditif Media auditif ini adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassatte recorder, piringan hitam, media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran. b) Media Visual Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilakan gambar diam seperti strip (film bingkai), slides (film bingkai) foto,peta, gambar atau lukisan, dan cetakan. Adapula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, atau film bingkai. c) Media Audiovisual Media visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi ke dalam : 1) Audiovisual Diam Audiovisual diam merupakan media yang menyampaikan suara dan gambar diam seperti bingkai suara (sound slides), (film bingkai suara), dan cetak suara. 2) Audiovisual Gerak Audiovisual gerak merupakan media yang menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan Video-cassette. Pembagian ini dari media ini adalah : a. Audiovisual murni, merupakan baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari sutu sumber seperti film,video-cassett, baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti film, Video-cassete. b. Audiovisual tidak murni, merupakan unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber berbeda, mislanya film bingkai suara unsur gambar yang bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder.
15 Berbagai cara dapat digunakan untuk mengidentifikasi, atau mengklafikasikan media, Rudy dan Breth (1971) misalnya mengklafikasikan media ke dalam tujuh kelompok media, yaitu: a)
Media audio visual bergerak, merupakan media yang paling lengkap yaitu menggunakan kemampuan audio visual dan bergerak.
b)
Media audio visual diam merupakan media kedua dari segi kelengkapan kemampuannya kareana ia memilki semua kemampuan yang ada pada golongan sebelum kecuali penampilan bergerak
c)
Media visual gerak, memiliki kemampuan menampilkan suara disertai gerak titik linear, jadi tidak dapat menampilkan gerakan nyata secara utuh.
d)
Media visual bergerak, memiliki kemampuan seperti golongan pertama kecuali penampilan suara.
e)
Media visual diam, mempunyai kemampuan menyampaikan informasi secara visual tetapi tidak dapat menampilkan suara maupun bergerak.
f)
Media audio, media yang hanya memanipulasikan kemampuan-kemampuan suara semata-mata.
g)
Media cetak, merupakan media yang hanya mampu menampilkan informasi berupa huruf angka dan informasi-informasi verbal tertentu. Dari ulasan di atas berbagai macam karakteristik media yang berbeda
menunjukan perbedaan manfaat dan kelemahan masing-masing, bentuk interaksi antara media merupakan komponen yang sangat penting untuk mengeksperesikan strategi penyampaian. Komponen ini sangat penting karena uraian strategi menyampaikan tidaklah lengkap tanpa memberikan gambaran tentang pengaruh yang ditimbulkan suatu media penting sekali untuk merangsang kegiatan belajar siswa sehingga hasil belajar tercapai dengan baik. Tersedianya suatu media penting karena sekali untuk merangsang kegiatan belajar siswa.
2.Hakekat Blog a. Pengertian Blog Blog adalah singkatan dari web log yang merupakan sebuah website yang isinya dapat di update secara reguler. Selain itu, blog juga memungkinkan pengunjung untuk berkomentar. Blog juga dapat dipakai untuk banyak kegiatan, seperti untuk dijadikan
16 buku atau catatan harian online, maupun untuk menulis artikel seperti halnya koran digital. Pada umumnya blog berbasis teks, walaupun ada juga blog yang berbasis foto, berbasis video, audio, dan sebagainya. Pengertian Blog Serta Fungsinya secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : 1. Blog Pribadi Blog pribadi merupakan jenis blog yang paling sering anda jumpai, yang berfungsi sebagai catatan atau buku harian online seseorang.Dan blog pribadi tersebut merupakan jenis blog yang pertama kali muncul.
17 2. Blog Usaha Blog usaha adalah blog yang berguna untuk melakukan komunikasi sebuah perusahaan dengan pelanggan atau konsumen, menawarkan jasa, atau informasi mengenai usaha yang sedang dijalankan. Blog usaha juga digunakan untuk keperluan penguatan merek, atau difungsikan untuk layanan kepada masyarakat sebagai sarana promosi. 13 b. Kelebihan dan Kekurangan Blog 1.
Kelebihan Blog:
a. Proses daftar mudah dan praktis b. Bila Anda memiliki akun Gmail, maka secara otomatis Anda sudah terdaftar di blogger.com c. Mendukung javascript dan flash (seperti widget dan adsense) d. Bisa digunakan dalam bahasa Indonesia (mensupport 41 bahasa) e. File CSS dan HTML bisa diedit dan dimodifikasi sesuka Anda (bila mengerti) f. Bisa memiliki banyak blog dengan satu akun. g. Navigasi admin sederhana dan mudah. h. Bisa digunakan untuk meraup rezeki (support dengan program affilasi). i.
Bisa gonta-ganti template (theme) sesuka hati dari hasil download template.
j.
Upload gambar di blogger.com secara otomatis langsung masuk ke akun picasa Anda.
k. Dapat membuat laman (halaman page) l.
Dapat memposting melalui E-mail dan MMS di Hp
m. Bisa upload gambar dan video n. Dapat membuat komunitas o. Terdapat daftar blog yang diikuti
2. Kekurangan Blog a. Tampilan dashbor sangat sederhana b. Template bawaan sangat sedikit c. Tidak ada tombol reply bawaan pada komentar (sehingga harus edit CSS atau HTML) d. Tidak ada tags (keyword) (Sehingga harus menambahkannya pada HTML atau CSS)
13
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/01/15/pengertian-blog-serta-fungsinya-519896.html. Di unduh pada tanggal 02-07-2013 pukul 12:30
18 e. Dibuka di Hp terkadang sulit 14 3. Hakekat Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Belajar secara sederhana dikatakan sebagai proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan yang terjadi harus secara relatif bersifat menetap (permanen) dan tidak hanya terjadi pada perilaku yang sat ini nampak (immediate behavior), tetapi perilaku yang mungkin terjadi di masa mendatang (potential behavior). Oleh karena itu, perubahan-perubahan terjadi karena pengalaman. 15 Perubahan yang terjadi karena pengalaman ini membedakan dengan perubahanperubahan lain yang disebabkan oleh kerusakan fisik, baik karena pengaruh obat-obatan berbahaya maupun kerena kecelakaan atau penyakit tertentu. “Menurut Ausabel, belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimensi. Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran disajikan pada siswa, melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi itu pada struktur-struktur kognitif yang telah ada.16 Belajar atau yang disebut juga dengan learning, adalah perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman. 17 Psikologi
Daya berpendapat, bahwa belajar adalah melatih daya-daya yang
dimiliki oleh manusia, dengan latihan tersebut akan terbentuk dan berkembang berbagai daya yang dapat berfungsi sebagaimana mestinya, seperti daya ingat, daya pikir, daya rasa, dan sebagainya. 18 “Skinner, seperti yang dikutip Barlow dalam buku Educational Psycology: the Teaching-Learning Process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.” 19
14
Artinya, ketika
http://www.fikrishare.com/2011/03/kelebihan-dan-kekurangan-blog.html. Di unduh pada tanggal 04-07-2013 pukul 09:30 15 Zikri Neni Iska, Perkembangan Peserta Didik Perspektif Psikologi, (Jakarta: KiziBrothers, 2011), h. 65. 16 Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar, (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 110. 17 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo: Bandung . 2004 h,28 18 Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 106. 19 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. 13, h. 88.
19 seseorang melakukan proses belajar maka akan mengalami perubahan tingkah laku yang menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik, maupun psikis. Surya menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 20 “Menurut Witherington menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan.” 21 Maksudnya adalah perubahan tingkah laku yang terjadi dalam diri individu banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam individu merupakan perubahan dalam arti belajar. Seperti aspek-aspek kematangan, pertumbuhan, dan perkembangan tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hanya melalui proses belajar seorang individu akan mengalami perubahan tingkah laku secara keseluruhan baik pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. b. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiiki seseorang.Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari prilakunya, baik prilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Di sekolah hasil belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata-mata pelajaran yang ditempuhnya. Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil belajar dalam mata pelajaran tersebut di sekolah dilambangkan dengan angka-angka atau huruf, seperti angka 0-10 pada pendidikan dasar dan menengah dan huruf A, B, C, D pada pendidikan tinggi. 22 Di sekolah, biasanya hasil belajar siswa dinyatakan dengan angka. Hasil belajar diukur melalui tes atau penilaian hasil belajar terhadap pengetahuan, kemampuan,
20
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 8. 21 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja, 2007), hal. 155. 22 Nana Syaodih S, Landasan Psikologi....., h. 102
20 kebiasaan, keterampilan, dan sikap siswa selama megikuti proses belajar dalam jangka waktu tertentu. c. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor raw input (yakni faktor murid/anak itu sendiri) di mana tiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam: a. Kondisi fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan capek,tidak dalam keadaan cacat jasmani, seperti kakinya atau tangannya (karena ini akan mengganggu kondisi fisiologis), dan sebagainya, akan sangat membantu dalam proses dan hasil belajar. Di samping kondisi yang umum tersebut, yang tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah kondisi panca indera, terutama indera penglihatan dan pendengaran. b. Kondisi Psikologis Di bawah ini faktor psikologis yang dianggap utama dalam mempengaruhi proses dan hasil belajar. 1) Minat 2) Kecerdasan 3) Bakat 4) Motivasi Faktor environmental input (yakni faktor lingkungan), baik itu lingkungan alami ataupun lingkungan social. Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik/alam dan lingkungan sosial. a. Lingkungan fisik/alami termasuk di dalamnya adalah seperti keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya. Belajar pada keadaan udara yang segar, akan lebih baik hasilnya dari pada belajar dalam keadaan udara yang panas dan pengap. b. Lingkungan sosial yang lain, seperti suara mesin pabrik, hiruk pikuk lalu lintas, gemuruhnya pasar, dan sebagainya juga berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Karena itulah disarankan agar lingkungan sekolah didirikan di tempat yang jauh dari keramaian pabrik, lalu lintas dan pasar. Faktor instrumental input, yang di dalamnya antara lain terdiri dari: Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancangkan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan
21 dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah dirancangkan. Faktor-faktornya yaitu: a. Kurikulum b. Program/bahan pengajaran c. Sarana dan fasilitas d. Guru (tenaga pengajar) 23
d. Prinsip-prinsip Belajar Prinsip-prinsip belajar juga akan mendapatkan dan menemukan metode-metode mengajar yang jitu serta memilih secara lebih intelegen antara metode mengajar yang baru sehingga secara tepat dapat dapat mengarahkan kepadanya. Dengan demikian, teori dan metode mengajar yang sahih (valid) hendaknya berhubungan dengan sifat-sifat proses belajar kelas dan dengan faktor-faktor kognitif dan faktor-faktor sosial-afektif yang mempengaruhinya, sehingga kegiatan subject-matter dikalangan anak didik dapat dipermudah karenanya. Sehubungan dengan prinsip-prinsip belajar dimaksud, Nasution, mengemukakan antara lain: 1. Agar seorang benar-benar belajar ia harus mempunyai suatu tujuan. 2. Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dan bukan karena dipaksakan oleh orang lain. 3. Orang itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesukaran dan berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang berharga baginya. 4. Belajar itu harus terbukti dari perubahan tingkahlakunya. 5. Selain tujuan pokok yang hendak dicapai, diperolehnya pula hasil-hasil sambilan atau sampingan. Misalnya ia tidak hanya bertambah terampil membuat soal-soal ilmu tetapi juga memperoleh minat yang lebih besar untuk bidang studi itu. 6. Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan. Learning by doing. The process of learning is doing, reacting, undergoing, experiencing. Prinsip ini sangat penting. 7. Seorang belajar sebagai keseluruhan, tidak dengan otaknya, atau secara intelektual saja tetapi juga secara sosial, emosional, etis, dan sebagainya. 8. Dalam hal belajar seorang memerlukan bantuan dan bimbingan dari orang lain.
23
H. Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), h. 103
22 9. Untuk belajar diperlukan “insight”. Apa yang dipelajari harus benar-benar dipahami. Belajar bukan menghafal fakta logis lepas secara verbalistis. 10. Di samping mengejar tujuan belajar yang sebenarnya, seorang sering mengejar tujuan-tujuan lain. Misalnya: Orang belajar main badminton, juga ingin menjadi juara, mencari keharuman dan nama baik sekolahnya dan sebagainya. 11. Belajar lebih berhasil, apabila usaha itu memberi sukses yang menyenangkan. 12. Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman. 13. Belajar hanya mungkin kalau ada kemauandan hasrat untuk belajar. 24
4. Pelajaran Geografi a. Pengertian Pelajaran Geografi Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Pemahaman seorang guru terhadap pengertian pembelajaran akan sangat mempengaruhi cara guru itu mengajar. Berikut ini adalah pengertian dan definisi pembelajaran menurut beberapa ahli: 1. Knowles, Pembelajaran adalah cara pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. 2. Slavin, Pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang disebabkan oleh pengalaman. 3. Woolfolk, Pembelajaran berlaku apabila sesuatu pengalaman secara relatifnya menghasilkan perubahan kekal dalam pengetahuan dan tingkah laku. 4. Crow, Pembelajaran adalah pemerolehan tabiat, pengetahuan dan sikap. 5. Rahil Mahyuddin, Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang melibatkan ketrampilan kognitif yaitu penguasaan ilmu dan perkembangan kemahiran intelek. 6. Achjar Chalil, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 7. Corey, Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus. 8. G.A.Kimble, Pembelajaran merupakan perubahan kekal secara relatif dalam 24
91-92.
Abd Abror Rachman, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1993), cet 4, h.
23 keupayaan kelakuan akibat latihan yang diperkukuh. 9. Munif Chatib, Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. 25 b. Pengertian Geografi Geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata geographica. Geographica merupakan rangkaian dari 2 suku kata yaitu geo dan graphein, geo berarti bumi, Graphein berarti tulisan, gambaran, uraian. Sehingga secara harfiah geografi adalah penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Pengertian geografi berkembang sehingga tidak lagi sebatas pengertian secara harfiah seperti yang disebutkan di atas. Banyak ahli geografi yang mengemukakan pendapatnya tentang pengertian geografi. Berikut ini disajikan pendapat dari beberapa ahli tentang pengertian geografi. 1.
Claudius Ptolomeaus, mengemukakan bahwa geografi adalah suatu penyajian dengan peta dari sebagian permukaan bumi yang menunjukan kenapmakan secara umum.
2.
Carl Ritther, geografi adalah suatu telaah mengenai bumi sebagai tempat hidup manusia.
3.
Huntington,
menekankan pada
iklim sebagai penentu kehidupan (faham
diterminisme iklim). Pendapatnya mengatakan bahwa penduduk pada zone iklim sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat, sedang di daerah yang iklimnya sangat keras (gurun, kutub) dan iklimnya terlalu menyenangkan (tropis) perkembangan sosial budayanya sangat lambat. 4.
Ferdinan Van Ricthffen, geografi adalah suatu studi tentang gejala-gejala dan sifatsifat permukaan bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala-gejala dan sifat-sifat itu.
5.
Ulmam, geografi adalah interaksi antar ruang
6.
R. Bintarto, geografi adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, srta mempelajari kekhususan corak
25
Djogjacamp, Diunduh tahun 2014 7:30 (http://carapedia.com/pengertian_definisi_pembelajaran_menurut_para_ahli_info507.html)
24 dalam kehidupan dan berusaha mencari fungsi dan unsur-unsur yang terdapat dalam ruang dan waktu.26
26
Dra. Roida Aruan, dkk. Kurikuluim 2004 Standar Kompetensi Geografi, (Jakarta:Gematama), hal.2-3
25 B. Penelitian yang relevan 1. Ahsan Fahrudin, 06205244111, Universitas Negeri Yogyakarta, Peningkatan Kemandirian Dan Prestasi Belajar Bahasa Jawa Melalui Blog Sebagai Media Pembelajaran Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Candimulyo Magelang. Hasil penelitian ini adalah blog sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar siswa bahasa Jawa pada siswa kelas XI IPA-1 SMA Negeri 1 Candimulyo Magelang. Hal ini ditandai dengan peningkatan hasill prosentase angket respon siswa indikator kemandirian belajar siswa yang berupa motivasi sebelum tindakan hingga setelah tindakan siklus I yaitu dari 39,5% menjadi 66%, kemudian menjadi 83,5% pada siklus II. Berupa kedisiplinan sebelum tindakan hingga setelah tindakan siklus I yaitu dari 40% menjadi 68,25%, kemudian menjadi 86,5% pada siklus II. Berupa inisiatif dan kreatif sebelum tindakan hingga setelah tindakan siklus I yaitu dari 47,75% menjadi 60,5%, kemudian menjadi 81,75% pada siklus II. Berupa tanggung jawab sebelum tindakan hingga setelah tindakan siklus I yaitu dari 46,25%
menjadi 71,5%, kemudian menjadi 82,25% pada siklus II.
Peningkatan prestasi belajar dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata pretest sebelum menggunakan media blog sebesar 58,4, pada siklus I
mengalami peningkatan
menjadi 66, kemudian pada siklus II mengalami peningkatan kembali menjadi 75,12. Selain itu, berdasarkan pengamatan selama penelitian berlangsung terdapat keberhasilan proses berupa peningkatan hasil indikator kemandirian belajar siswa yang berbentuk motivasi, kedisiplinan, inisiatif dan kreatif, serta tanggung jawab. 27 2. Imam
Baehaqi,
073711010,
Fakultas
Tarbiyah
IAIN
Walisongo,
Pemanfaatan Media Blog Pada Pembelajaran Kimia Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XA MA NU Nurul Huda Mangkang. Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu prasiklus, siklus I dan siklus II dimana setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penilaian keaktifan peserta didik dalam pengelolaan pembelajaran diperoleh dari pengamatan observer saat pembelajaran. Hasil belajar kognitif peserta didik diperoleh dari tes evaluasi pada tiap akhir siklus. Hal ini dapat diketahui dari nilai peningkatan nilai ketuntasan belajar siswa dari segi kognitif yaitu dari 61% pada siklus I menjadi
27
Ahsan Fahrudin, NIM 06205244111, Peningkatan Kemandirian Dan Prestasi Belajar Bahasa Jawa Melalui Blog Sebagai Media Pembelajaran Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Candimulyo Magelang , Program Studi Bahasa Jawa Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, 2012
26 83% pada siklus II dan dari segi afektif mengalami peningkatan dari 65,64% pada siklus I menjadi 77,14% pada siklus II. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan pemanfaatan pembelajaran melalui media blog, keaktifan dan hasil belajar peserta didik meningkat.28
C. Kerangka Berpikir Pendidikan merupakan hal yang utama dan penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup dalam segala bidang. Manusia dapat membina dan mengembangkan seluruh potensinya baik yang bersifat jasmani dan rohani secara efektif dan efisien. Dengan proses pendidikan mereka akan mampu mentransfer kebudayaannya, mengetahui baik dan buruk serta mampu membentuk kepribadiannya. Proses pendidikan dilalui dengan proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuah proses kegiatan yang melibatkan dua pihak yaitu guru sebagai pengajar dan siswa sebagai orang yang belajar. Pembelajaran memiliki tujuan yang harus dicapai oleh siswa sebagai subjek dan sekaligus objek. Seorang guru harus mampu menciptakan kondisi belajar yang efektif dan efisien sehingga tujuan tersebut dapat tercapai. Oleh sebab itu guru harus memahami komponen-komponen yang ada pada proses pembelajaran yang saling berhubungan secara timbal balik dan saling ketergantungan satu sama lain. Tanpa disadari guru turut memberikan kontribusi terhadap faktor tersebut. Fakta yang sering terjadi di kelas di antaranya adalah strategi pembelajaran yang diterapkan guru masih konvensional dan kurangnya penggunaan media yang dapat memperjelas isi materi yang dipelajari dan menarik perhatian serta minat siswa.oleh sebab itu, diperlukan guru yang kreatif dalam memilih pendekatan, strategi, metode, serta media yang tepat dengan kondisi siswa, sehingga pembelajaran menjadi berkualitas, efisien, dan bermanfaat bagi siswa. Agar siswa lebih mudah dan termotivasi mempelajari gempa bumi dan tsunami maka perlu diberikan suatu upaya kreatif yang dilakukan oleh guru terhadap siswa.
28
Imam Baehaqi, NIM: (073711010), Pemanfaatan Media Blog Pada Pembelajaran Kimia Materi
Hidrokarbon dan Minyak Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XA MA NU Nurul Huda Mangkang, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2012
27 Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah dengan memanfaatkan blog sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan membantu siswa memahami materi pelajaran. Dengan begitu siswa mengalami proses pembelajaran yang menyenangkan dan pada akhirnya hasil belajar mereka bisa optimal.
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berfikir, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran melalui Media Blogdapat meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat, Waktu dan Sumber data Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Nusantara kelas XI-A. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Alasan penulis memilih SMA Nusantara kelas XI-A sebagai tempat penelitian adalah: a. Sebagai tempat penulis menjalani Praktik Profesi Keguruan Terpadu sebagai pengajar bidang studi Geografi sehingga penulis cukup mengetahui kondisi sekolah tersebut. b. Keadaan siswa yang masih kurang daya belajarnya, rendahnya motifasi belajar, pemahaman, serta nilai hasil belajar siswa rendah dalam mata pelajaran Geografi siswa kelas XI-A SMA Nusantara sehingga membuat penulis tertarik melakukan penelitian lebih lanjut di SMA Nusantara kelas XIA. c. Berdasarkan pengamatan penulis mengenai kondisi sekolah, penulis merasa tertarik untuk memberikan kontribusi positif bagi sekolah dan bagi para siswa di SMA Nusantara kelas XI-A
2. Waktu Penelitian Proses penelitian dilakukan secara bertahap mulai dari perencanaan dan persiapan instrumen, uji coba instrumen penelitian yang dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013.
28
29 Tabel 3.1. Kalender Kegiatan Penelitian
No
Kegiatan
1.
Persiapan izin penelitian
2.
Mempersiapkan rencana penelitian di kelas
3.
Uji coba penelitian di kelas
4.
Mempersiapkan angket
5.
Penyebaran angket
6.
Pengumpulan Data
7.
Pengolahan Data
8.
Konsultasi Pembimbing
Agustus 1
2
3
September 4
1
2
3
Oktober 4
1
2
3
4
3. Sumber Data Penelitian. Dalam hal ini peneliti mendapatkan sumber untuk menjadi landasan serta bantuan untuk memudahkan penulis, yaitu dengan : a. Sumber Data Primer Sumber data primer yang diambil dari sumber pertama yaitu responden. Responden sebagai sumber data adalah para siswa kelas XI-A SMA Nusantara. Data Primer atau informasi utama diperoleh melalui Pre-Test dan Post Test, berupa sejumlah soal/pertanyaan tertulis, dan dengan menggunakan hasil observasi sebagai data utama dan juga didukung oleh hasil wawancara. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti. Data yang diperoleh berasal dari catatan-catatan, laporan hasil belajar siswa, atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian dari sekolah yang terkait dan dari beberapa kepustakaan.
B. Metode Penelitian Dan Desain Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Clasroom Action Reaseach). Pelaksanaan dan penggunaan media blog dalam pelajaran geografi.
30 Siswa terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. dengan demikian diharapkan hasil belajar siswa pada pelajaran Geografi meningkat. Peneliti
berusaha
mengumpulkan,
mengklasifikasi,
menganalisis
dan
menginterpretasikan data mengenai penerapan media Blog pada pembelajaran Geografi siswa kelas XI-A SMA Nusantara, dilanjutkan observasi dan wawancara. Setelah diperoleh deskripsi data, kemudian penulis mengelola dan menganalisis data berdasarkan hasil dari Pre Test dan Post Test Siklus I dan II. Penulis juga dibantu dengan melakukan diskusi tambahan dengan kepala sekolah dan beberapa orang guru. Pedoman yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah buku pedoman penulisan skripsi Tim Penyusun Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penelitian tindakan kelas terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam dua siklus. Siklus Ini dapat berhenti jika telah tercapai tujuan pembelajaran >70, hal ini sesuai dengan KKM yang berlaku pada SMA Nusantara. Empat kegiatan utama yang ada pada tiap siklus, yaitu : 1. Perencanaan (planning) Peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung. Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, dan soal pre test maupun pos test siklus 1 dan 2
31 2. Tindakan (acting) Pada tahap tindakan ini peneliti melaksanakan apa yang telah direncanakan pada tahap perencanaan. 3. Pengamatan (observation) Peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dengan lembar observasi. 4. Refleksi (Reflection) Pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis data yang telah diperoleh dari kegiatan belajar yang dlaksanakan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Hasil ini kemudian dianalisis dan akan digunakan untuk merencanakan tindakkan selanjutnya.
C. Subjek Atau Partisipan Yang Terlibat Dalam Penelitian Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-A SMA Nusantara. 34 Orang Siswa, yang merupakan objek dari penelitian ini. Alasan dipilihnya kelas XI-A SMA Nusantara sebagai Subyek karena karakteristik subyek cocok dengan judul penelitian. Karena pada kelas XI-A terdapat beberapa masalah seperti, siswa belum memahami materi ajar karena guru Geografi menggunakan media atau model pembelajaran konvensional dan dirasa siswa model pembelajaran tersebut membosankan, oleh karena itu peneliti melaksanakan penelitian dengan menggunakan media blog. Agar siswa merasakan suasana baru dalam proses pembelajaran. Sedangkan pihak yang terkait dalam penelitian tindakan kelas ini adalah guru Geografi. D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Pada penelitian tindakan kelas peneliti mempunyai peranan tersendiri yaitu sebagai perancang kegiatan, melaksankan kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan data serta melaporkan hasil penelitian, pada jalannya proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan media blog. Penelitian dibantu oleh guru kelas sebagai observer.
XI-A yang bertindak
32 E. Tahapan Intervensi Tindakan Start
Kegiatan Pendahuluan
Pengamatan Proses Belajar Mengajar
1.
Observasi Awal
Masalah yang ditemukan Kondisi kelas yang kurang
kondusif
dalamkegiatan pembelajaran. 2.
Ketidakaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
3. 1.
Siklus I
Start
Siklus II
Hasil belajar yang rendah.
Tahap perencanaan penelitian, membuat lembar materi, lembarobservasi, wawncara,RPP dan membuat soal pretest dan postest. 2. Tahap Pelaksanaan a. Peneliti melaksankan belajar mengajar dengan materi pelajaran Geografi. b. Proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media blog. c. Memberikan soal pretest dan postest pada setiap siklus. 3. Tahap Pengamatan a. Peneliti melakukan observasi dikelas selama proses belajar mengajar berlangsung. 4. Tahap Reflektif a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan. 1. b.Tahap perencanaanpelakanaan penelitian,tindakan membuatsesuai Memperbaiki lembar materi, lembar hasil belajar, untukobservasi, digunakan pada siklus wawncara,RPP dan membuat soal pretest dsn II. postest. 2. Tahap Pelaksanaan d. Peneliti melaksankan belajar mengajar dengan materi pelajaran Geografi. e. Proses pelaksanaan pembelajarn dengan media blog f. Memberikan soal pretest dan postest pada setiap siklus. 3. Tahap Pengamatan b. Peneliti melakukan observasi dikelas selama proses belajar mengajar berlangsung. 4. Tahap Reflektif c. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan. d. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil belajar, untuk digunakan pada siklus berikutnya.
33 F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat meningkatkan hasil belajar dengan media blog. Penelitian akan dihentikan jika hasil belajar seluruh siswa sudah tercapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu sebesar 70.
G. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: Lembar observasi, pedoman wawancara, test. Berikut Penjelasan instrument-instrumen tersebut : 1.
Lembar Observasi Observasi adalah “suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu”. 29 Lembar observasi yang digunakan terdiri dari tes perbuatan berupa penilaian. Observasi dilakukan untuk mengadakan pencatatan mengenai aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas.
2.
Pedoman Wawancara Wawancara adalah “salah satu bentuk evaluasi jenis non tes yang dilakukan melalui pecakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung”.30 Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalahmasalah yang dihadapi di kelas. Wawancara setelah tindakan dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan menggunakan media blog. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran dan siswa sebelum dan sesudah penelitian.
29
Drs.Zainal Arifin, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), ( Bandung : Remaja rosdakarya, 2009 ), hal. 153 30
Drs.Zainal Arifin, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur …........, hal. 15
34 3. Catatan Lapangan Catatan lapangan diperlukan untuk mengamati seluruh kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Berbagai hasil pengamatan tentang aspek pembelajaran dikelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa, dan aspek lainnya yang pelu dicatat. 4. Tes (pre test dan post test) Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan media blog untuk mencapai KKM yang ditentukan sekolah. Tes tertulis berupa pre test dan post test pada Siklus I dan Siklus II. Pre test yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana pengusaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan. Sedangkan post test yaitu tes yang diberikan pada setiap akhir program satuan pengajaran, tujuan post test adalah untuk mengetahui sampai dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran setelah mengalami suatu kegiatan pembelajaran. 31 Soal-soal pre test dibuat sama dengan soal-soal post test.Tes tersebut dalam bentuk tes objektif jenis pilihan ganda sebanyak 20 soal. Tes ini diberikan kepada siswa kelas XI-A SMA Nusantara sebelum dan sesudah aktifitas pembelajaran dengan menggunakan media blog. H. Teknik Pemeriksaan Keterpecayaan (Trusworthiness) Studi Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden, yaitu orang-orang di luar sampel (subjek) yang telah ditetapkan, dalam hal ini di luar subjek yang sudah ditetapkan yakni kelas XII-B. Tes uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan reliabilitasnya atau tidak. 1. Uji Validitas a. Uji Validitas Untuk Hasil Belajar Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam Bahasa Indonesia “valid disebut dengan istilah sahih”. “Sebuah item tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah”. 32
31
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h.28 32 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2006 ), hal.65
35 Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi. Dalam menghitung validitas instrumen tes hasil belajar siswa, peneliti menggunakan program anates dan jumlah butir soal yang valid sebanyak 20 soal dari 40 soal yang diuji coba di kelas XII-B. 2. Uji Reliabilitas33 Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil yang tetap. Untuk menghitung besarnya reliabilitas instrumen hasil belajar peneliti menggunakan anates ver 4.09 dan reliabilitas didapat sebesar 0,86 sehingga dapat disimpulkan instrument adalah reliable dan termasuk katagori tinggi.
Adapun criteria pengujian : r11 : 0,91 – 1,00 = Sangat Tinggi r11 : 0,71-0,90 = Tinggi r11 : 0,41-0,70 = Cukup r11 : 0,21-0,41 = Rendah r11 : < 0,21
= Sangat Rendah
2. Taraf Kesukaran 34 Untuk mengetahui apakah soal tes yang diberikan tergolong mudah, sedang, atau sukar digunakan rumus sebagai berikut : P=B JS Keterangan : P 33
: Tingkat kesukaran untuk setiap butir soal
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009 ), hal. 262 34 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan ( Edisi Revisi ), ( Jakarta : Bumi Aksara, 2006 ), hal. 208
36 B
: Jumlah siswa yang menjawab benar
JS : Jumlah siswa dari masing-masing kelompok yang
menjawab
soal Tetapi untuk mencari tingkat kesukaran menggunakan program anates untuk pilihan ganda versi 4.09 Adapun Kriteria tingkat kesukaran soal : Tabel 3.2. Rentang Nilai Indeks Kesukaran Soal Rentang Nilai
Klasifikasi
No. Soal
0,70 s/d 1,00
Soal mudah
7,9,12,13,28,12,13,28,30,35,37,38
0,30 s/d 0,70
Soal sedang
1,2,3,4,5,6,8,10,11,15,17,18,19,21
Indeks
,22,24,25,26,27,29,32,33,36,39,40 0,00 s/d 0,30
Soal sukar
14,16,20,23,31,34,
3. Daya Pembeda35 Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk mengetahui indeks diskriminasi digunakan rumus : B
D =JA − A
BB JB
= PA − PB
Keterangan : D
: Daya Pembeda
BA
: Banyak peserta kelompok atas yang menjawabenar
BB
: Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA
: Banyak peserta kelompok atas
JB
: Banyak peserta kelompok bawah
PA
: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB
: Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab
benar Adapun untuk menghitung daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan program anates versi 4.09 35
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009 ), hal. 263
37 Adapun criteria nya sebagai berikut : Harga Daya Beda
Keterangan
Jumlah Soal
0,00-0,20
Buruk
14 Soal
0,21-0,40
Cukup
8 Soal
0,41-0,70
Baik
17 Soal
0,71-1,00
Baik Sekali
1 Soal
4. Skor N-Gain Gain adalah selisih antara nilai post test dan pre test, N- gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru.
Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan rumus Meltzer.
𝑁 𝐺𝑎𝑖𝑛 ∶
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑜𝑠𝑡 𝑇𝑒𝑠𝑡 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒 𝑇𝑒𝑠𝑡 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒 𝑇𝑒𝑠𝑡
Dengan kategori : g tinggi : nilai ( g ) > 0.70 g sedang : 0.70 > ( g ) > 0.3 g rendah : nilai ( g ) < 0.3
I. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis Data yang diperoleh dari instrument penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus dan dengan menggunakan N-Gain untuk melihat selisih antara pre test dengan post test pada setiap siklus, untuk melihat perbedaan hasil belajar pada setiap siklus. Penelitian ini dianggap berhasil jika setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan hasil belajar diukur dengan ketentuan KKM mata pelajaran Geografi di SMA Nusantara. Gain adalah selisih antara nilai pre test dan post test, gain menunjukan peningkatan atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. Uji Normal Gain digunakan untuk mengindari bias pada penelitian dan menggunakan rumus Meltzer. N – gain =Skor Protest – Skor Pretest Skor Maksimal – Skor Pretest
Dengan kategorisasi perolehan:
38 g-tinggi
: nilai (
)>0,70
g-sedang
: nilai 0, 70-0,30
g-rendah
: nilai ()>0,30
Data yang diperoleh dari pengukuran normal gain ini dapat dijadikan acuan perhitungan non parametrik.
J. Tindak Lanjut Setelah penelitian tindakan kelas tersebut selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan tercapai yaitu tercapainya KKM untuk seluruh siswa, maka penelitian akan diakhiri atau dihentikan. Penelitian yang dilakukan memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang, sehingga sangat diharapkan penelitian ini tidak hanya dilakukan pada kelas yang diteliti saja. Peneliti berharap agar pembaca dan juga guru dapat melanjutkan penelitian ini dan juga menerapkan media-media pembelajaran yang dapat membuat siswa semakin aktif sehingga meningkatkan keberhasilan belajar dan tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian tindakan kelas ini di mulai dengan melakukan observasi awal di SMA Nusantara. Sebelum diadakan penelitian, penulis melakukan analisis kebutuhan terlebih dahulu. Dari analisis kebutuhan diperoleh gambaran mengenai situasi dan kondisi belajar tempat penelitian diadakan. Analisis kebutuhan kegiatan ini meliputi wawancara dengan guru mata pelajaran geografi, serta melakukan observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran geografi di kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, serta hasil belajar yang diperoleh selama proses pembelajaran geografi di SMA Nusantara kelas XI-A. Peneliti melakukan wawancara dengan guru geografi, Siti Hajar, SPd. pada tanggal 3 Agustus 2013. Pukul 10.45, bertempat di ruang guru. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran geografi di kelas XI-A, dan mengetahui hasil belajar geografi siswa. Berdasarkan wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa metode pembelajaran geografi yang selama ini digunakan adalah dengan metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, serta pembelajaran lebih menitikberatkan pada pengerjaan tugas LKS yang banyak. Guru menganggap gaya belajar masing-masing siswa berbeda-beda sehingga membuat guru sukar menemukan metode pembelajaran yang tepat yang disukai oleh siswa. Selain itu sikap siswa cenderung pasif dalam belajar geografi sehingga kurang adanya interaksi antara guru dan siswa, yang berujung pada hasil belajar geografi siswa yang rendah. Kemudian guru pun jarang menggunakan media serta alat-alat yang menunjang dalam proses pembelajaran geografi, salah satu kendalanya adalah dana, karena dana yang dikeluarkan tidak berasal dari sekolah langsung, namun berasal dari uang guru sendiri. Dari hasil wawancara ini, ditentukan kelas XI-A sebagai kelas yang cocok untuk diadakan penelitian, terkait dengan permasalahan hasil belajar siswa dalam pembelajaran geografi. Dalam pengamatan ini terlihat sikap siswa dari sebagian besar siswa di kelas kurang memiliki prestasi yang lebih dibandingkan dengan kelas lain. Hal ini terlihat dari hasil ulangan harian geografi siswa masih banyak yang dibawah KKM.
39
40 Dari hasil observasi sendiri dalam proses pembelajaran pada kenyataannya terdapat kendala-kendala yang dihadapi guru selama mengajar. di antara permasalahan yang ditemukan :
Pertama, kondisi kelas
yang kurang kondusif. Dari hasil pengamatan yang paling utama adalah kondisi kelas yang kurang kondusif, yang mengurangi daya konsentrasi siswa dalama belajar. Pada saat mengajar kebanyakan murid tidak memperhatikan guru yang sedang menerangkan, dikarenakan metode yang digunakan masih kovensional, yakni Metode dipakai ceramah serta pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersifat texst book, mengacu pada buku atau LKS. Kedua, ketidak aktifan murid dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Ini terlihat dalam observasi yang dilakukan, ketika guru mengajukan pertanyaan terkadang murid enggan menjawabnya. Dan bahkan murid tidak pernah mengawali untuk mengajukan pertanyaan atau merespon penjelasan materi pelajaran. Dan dapat dikatakan seperti mendikte kan kalimat-kalimat, serta pembelajaran tidak berpusat pada siswa yang dapat mengaktifkan siswa, sehingga siswa merasa jenuh pada saat proses pembelajaran, karena siswa tidak dapat menemukan sendiri materi pokok serta kata kunci (key word) yang penting. Dan pada saat proses pembelajaran berlangsung ada beberapa orang siswa yang terlihat malas untuk belajar, hal ini ditunjukkan dengan sikap dan perilaku yang ditampilkan oleh siswa yang bersangkutan, seperti tidur di dalam kelas, bersenda gurau dengan teman, serta menunjukkan sikap yang antipati terhadap pembelajaran geografi. Dari masalah yang tersebut di atas membuat nilai hasil evaluasi akhir belajar siswa rendah. Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar geografi masih tergolong rendah. Banyak siswa beranggapan bahwa mata pelajaran Geografi adalah mata pelajaran yang membosankan dan sulit dalam hal penghitungannya. Hal ini terbukti dengan hasil belajar yang diperoleh siswa tidak memuaskan.Atau dapat dikatakan hanya sebagian saja yang mencapai KKM yaitu sebesar 66. Pada saat proses pembelajaran berlangsung ada beberapa orang siswa yang terlihat malas untuk belajar, hal ini ditunjukkan dengan sikap dan perilaku yang ditampilkan oleh siswa yang bersangkutan, seperti tidur di dalam kelas, bersenda gurau dengan teman, serta menunjukkan sikap yang antipati terhadap pembelajaran geografi.
2. Analisis Refleksi Awal dan Rencana Tindakan a. Analisis Refleksi Awal Berdasarkan permasalahan yang disebutkan di atas, maka peneliti melakukan analisis untuk mencarikan pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa SMA Nusantara. Terutama
41 bagaimana siswa disekolah tersebut bisa lebih aktif dan memiliki sikap yang serius dalam proses pembelajaran Geografi, maupun peningkatan hasil belajar geografi. Untuk mencapai hasil belajar yang baik tentunya harus berusaha membuat sikap siswa yang lebih serius dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu penelitipun mencarikan model/media pembelajaran yang berusaha membuat siswa lebih aktif dan mempunyai sikap yang baik dalam kegiatan pembelajaran Geografi sehingga pencapaian pembelajaran Geografi yang diharapkan tercapai.
b. Rencana Tindakan Rencana tindakan penelitian dengan menggunakan media blog untuk meningkatkan hasil belajar Geografi meliputi: 1. Tindakan penelitian dilakasanakan dikelas XI-A dan dilaksanakan ada hari senin dan selasa. Hari senin dimulai pukul 7.00 – 8.30 WIB, sedangkan hari selasa dimulai pukul 1.00 – 2.30 WIB mulai pada tanggal 9 September 2013. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan kegiatan sekolah. 2. Sebelum kegiatan belajar mengajar, guru (peneliti) melakukan pengkodisian awal siswa agar siswa memahami materi yang disampaikan dan siswa dapat mengetahui tujuan pembelajaran. 3. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, peneliti yang bertindak sebagai pelaksana (guru) berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan proses belajar mengajar siswa agar tidak menyimpang dari prinsip-prinsip belajar yang sesuai dengan media pembelajaran blog. 4. Proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media blog yang meliputi tahapan belajar sebagai berikut: a) Choosing (memilih) Nilai yang dipilih disini adalah nilai-nilai yang terkandung dalam materi pelajaran geografi dan akan dipilih secara bebas sesuai dengan materi yang akan diajarkan, tentunyan nilai-nilai tersebut dipertimbangkan tanpa adanya paksaan. b) Prizing (menghargai) Adanya perasaan senang dan bangga dengan nilai yang menjadi pilihanya, sehingga nilai tersebut akan menjadi bagian integral dari dirinya. Menegaskan nilai yang menjadi bagian integral dalam dirinya di depan umum. Artinya, bila kita menganggap nilai itu suuatu pilihan, maka kita akan berani dengan penuh kesadaran untuk menunjukannya didepan orang lain.
42 c) Acting (betindak) Melakukan sesuatu atas dasar pilihan nilai, dan mengulangi perilaku sesuai dengan nilai pilihanya. Artinya, nilai yang menjadi pilihan itu harus tercermin dalam pilihan kehidupannya sehari-hari. 5. Mengamati aktifitas siswa dalam proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam pelaksanaan media blog dan kesadaran siswa akan nilai yang telah dklarifikasi. 3. Penelitian Siklus 1 a. Rencana Tindakan Siklus 1 Adapun kegiatan perencanaan Siklus 1 yaitu sebagai berikut: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok biosfer, pola persebaran flora dan fauna di permukaan bumi. 2) Menyiapkan sumber dan alat belajar. Dalam mendukung kelancaran proses pembelajaran, media pembelajaran yang dipersiapkan adalah gambar-gambar tentang biosfer dalam lembaran kertas dan materi tentang biosfer, infocus/proyektor dan internet. 3) Menyiapkan pedoman observasi untuk guru dan siswa berupa lembar obervasi dan catatan lapangan yang telah disusun sebelumnya.catatan lapangan ini digunakan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung serta untuk mengetahui sejauh mana siswa aktif dalam pembelajaran Geografi. 4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, instrumen tesnya dalam bentuk pilihan ganda untuk pre test dan post test siklus I, instrumen test pre test digunakan untuk mengukur pengetahuan awal siswa dan instrument post test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran berlangsung. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus pertama dilaksanakan dilaksanakan dikkelas XI-A pada hari senin tanggal 9 September 2013pada pukul 7.00 – 8.30 dengan membahas materi biosfer. Secara sistematis proses pembelajaran siklus I dapat digambarkan sebagai berikut: 1) Kegiatan pendahuluan Sebelum penelitian dimulai, terlebih dahulu siswa melaksanakan Pre Test untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang belum di ajarkan. Selanjutnya guru (peneliti) memasuki ruangan kelas dengan mengucap salam terlebih dahulu, guru menempatkan diri duduk dikursi yang disediakan, kemudian guru melakukan pembukaan dengan mulai mengbasen kehadiran siswa. Guru mejelaskan
43 tujuan pembelajaran dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. 2) Kegiatan Inti Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan awal dimulai Guru menerangkan materi tentang biosfer, pengertian biosfer, pola persebaran flora dan fauna di permukaan bumi. Dan tidak lupa pula menjelaskan mengenai gambaran media pembelajaran yang akan digunakan melalui internet atau media blog. Sebelum menjelaskan materi yang diajarkan guru memberikan pemahaman tentang penggunaan media blog, terutama bagaimana cara membuatnya dan mempergunakan blog. Dalam proses pembelajaran ini guru langsung menyampaikan materi dengan menggunakan blog di antaranya dengan menampilkan gambar-gambar dalam blog maupun materi yang sudah disediakan dalam blog yang berhubungan dengan materi pelajaran. Dalam proses pembelajaran dengan blog ini seinteraktif mungkin guru berusaha memberikan Tanya jawab kepada siswa untuk mengaktifkan kegiatan pembelajaran melalui blog. Dalam proses pembelajaran dengan blog guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang dipelajari melalui blog. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa masih enggan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, hanya beberapa siswa saja yang mau menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Selama proses pembelajaran gurupun melibatkan beberapa siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran menggunakan blog. Seperti, mencari gambar, dokumen. Dan tidak lupa melibatkan siswa untuk menjelaskan gambar, dan dokumen yang telah dicari melalui blog. Hal ini untuk membiasakan siswa supaya mengerti pembelajaran menggunakan blog.
3) Kegiatan Penutup Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan materi tentang “Biosfer” mengadakan refleksi dan evaluasi terhadap materi yang disampaikan melalui Post Test yang dilakukan oleh seluruh siswa tentang materi Soal Pre Test dan Post Test sama, sehingga memungkinkan siswa untuk memprediksi kebenaran jawabannya saat Post Test.
44 c. Tahap Observasi 1. Catatan-Catatan Di Lapangan SIKLUS I 1.
Sebelum pelajaran dimulai, siswa masih banyak yang berkeliaran di luar kelas
2.
Pada saat pelajaran dimulai, ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan
3.
Guru mengajak siswa untuk memulai pelajaran dan memberitahukan tentang materi pelajaran hari ini
4.
Pada saat guru menerangkan, ada siswa yang asyik sendiri, ada yang mengobrol dengan teman sebangkunya
5.
Ketika dibuat kelompok-kelompok, banyak siswa yang tidak antusias
6.
Pada saat diskusi kelompok berlangsung, ada beberapa siswa yang diam saja dan hanya melihat siswa lainnya
7.
Kondisi kelas pada saat diskusi kelompok agak ricuh dan kurang terkontrol
8.
Pada saat dilemparkan pertanyaan oleh guru, ada siswa yang kurang memperhatikan, ada yang masih mengobrol dan asyik sendiri, dan ada pula yang hanya melihat temannya saja
9.
Guru masih belum bisa mengontrol siswa, sehingga masih banyak siswa yang belum paham dan kurang memperhatikan
10. Media Blog yang diterapkan sepertinya belum memberikan dampak yang baik buat belajar siswa
SIKLUS I 1.
Siswa sudah berada di kelasnya dan di tempat duduknya masing-masing
2.
Guru memulai pelajaran, dan terlihat siswa lebih tertib dari sebelumnya
3.
Guru mengajak siswa untuk memulai pelajaran dan mengulang sedikit materi minggu lalu, kemudian memberitahukan tentang materi pelajaran hari ini
4.
Kondisi kelas pada saat guru menerangkan cenderung lebih rapih dan tidak ada siswa yang mengobrol sendiri
5.
Ketika mulai dibuat kelompok-kelompok, siswa karena sudah kali kedua melakukannya mulai terbiasa dengan diskusi kelompok, sehingga terlihat mereka menjadi lebih antusias
6.
Pada saat diskusi kelompok berlangsung, terlihat para siswa mulai aktif di dalam kelompoknya
45 7.
Pada saat ini, guru sudah bisa mengontrol kelas, sehingga kelas menjadi tenang walaupun sedang dilakukan diskusi kelompok
8.
Terlihat siswa bersemangat belajar, siswa yang tidak tahu mulai bertanya dengan teman kelompoknya yang lebih tahu
9.
Pada saat dilemparkan pertanyaan oleh guru, siswa terlihat lebih antusias dibandingkan dengan siklus I, siswa terlihat lebih siap dengan pertanyaan-pertanyaan guru
10. Di sini terlihat bahwa umumnya, semua kelompok telah melakukan pekerjaannya dengan baik, kerjasama yang dilakukan para siswa meningkat dibanding dengan siklus I, para siswa juga terlihat lebih bersemangat belajarnya 11. Media Blog yang diterapkan terlihat telah memberikan hasil yang cukup baik dalam meningkatkan kualitas belajar siswa kelas XI-A SMA Nusantara ini. Mereka terlihat lebih antusias untuk belajar dan berdiskusi.
Tabel Catatan Lapangan Siklus I Siklus I Kegiatan Memulai pelajaran
Dilakukan Media Blog dengan membuat kelompok-kelompok dan melakukan diskusi
Pada saat tanya jawab
Pengamatan Banyak siswa yang masih berkeliaran Masih banyak yang mengobrol Banyak siswa yang kurang memperhatikan Banyak siswa yang tidak antusias Ada pula yang kelihatan bingung sehingga diam saja Kelas menjadi ramai tidak terkontrol karena banyak siswa yang asyik mengobrol sendiri
Banyak siswa yang gugup dan bingung Ada pula yang biasa saja tidak tahu harus menjawab apa Kekompakan kelompok belum terlihat
46 Tabel Catatan Lapangan Siklus II Siklus II Kegiatan Memulai Pelajaran
Dilakukan Media Blog dengan membuat kelompok-kelompok dan melakukan diskusi
Pada saat Tanya jawab
Pengamatan Tidak ada siswa yang berkeliaran (karena pada siklus I, telah ditegur guru) Tidak ada siswa yang mengobrol sendiri Guru berusaha menjelaskan tentang materi pelajaran dan Media Blog Siswa terlihat lebih antusias dan lebih aktif dalam kelompok Guru dapat mengontrol kondisi kelas sehingga kelas tetap tenang Kerjasama kelompok mulai terlihat dengan siswa yang tidak mengerti bertanya dengan teman kelompoknya Siswa terlihat lebih siap dengan jawaban-jawaban mereka Mereka terlihat lebih bersemangat dan juga kekompakan mereka dalam kelompok sudah terlihat
2. Catatan Lapangan Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada saat siklus berlangsung dengan menggunakan media pembelajaran media blog diperoleh catatan lapangan sebagai berikut : Pada saat proses pembelajaran berlangsung, suasana kelas masih kurang kondusif. Dalam kegiatan pembelajaran terlihat ada beberapa orang murid yang terlihat tidak memperhatikan pelajaran, mengobrol dan bahkan ada murid yang tuduk menghadap kebelakang sambil mengobrol dengan temannya tanpa memperhatikan guru yang berbicara didepan kelas. Pada pertengahan kegiatan pembelajaranpun masih ada beberapa murid yang mengobrol tanpa menghiraukan guru yang berbicara dalam proses pembelajaran. Guru
47 menyadari bahwasannya guru lebih banyak mendominasi kegiatan pembelajaran, sehingga mengurangi keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Ini adalah yang tentunya harus diubah oleh seorang guru dalam proses pengajaran berikutnya. Pada kegiatan ahkir sendiri ketika guru memberikan tugas kepada murid untuk mengerjakan soal Post-Test ada beberapa murid yang mencoba melakukan pencotekan kepada teman disampingnnya, gurupun memberikan teguran kepada beberapa murid tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan saat penelitian Siklus I dapat diketahui bahwa tindakan yang diberikan dengan menerapkan media blog pada siklus I belum sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Hal ini disebabkan siswa bingung karena belum terbiasa dengan langkah-langkah media blog sehingga belum menciptakan suasana pembelajaran yang efektif. Tidak hanya itu gurupun menyadari
dalam kegitan
pembelajaran untuk penyampaian materi belum secara menyeluruh, ini diakibatkan karena keterlambatan murid mengerjakan soal Pre-Test sesuai dengan waktu yang direncanakan maupun cara penjelasan materi yang sepenuhnya dilakukan oleh guru.
2. Wawancara Setelah pelaksanaan tindakan Siklus I selesai, dilakukan wawancara, di luar kelas pada pukul 09.40.Wawancara dilakukan kepada 6 orang siswa, yang terdiri dari 3 orang perempuan dan 3 orang laki-laki. Pencatatan dilakukan oleh peneliti dengan mewawancarai masing-masing siswa yang dijadikan sebagai sampel wawancara. Berikut diperoleh data secara garis besar : a)
Siswa masih merasa biasa-biasa saja terhadap media pembelajaran yaitu media blog, tetapi siswa diantara siswa juga merasa senang dengan pembelajaran langsung dengan masalah yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung. Siswa juga berkomentar lebih banyak merasa senang karena ada gambar dan dokumen yang disampaikan secara langsung melalui blog.
b) Sebagian besar siswa senang penjelasan dengan hal yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan materi. Walaupun pada awalnya siswa sangat malas. c)
Siswa masih banyak yang menghiraukan pembelajaran dengan menggunakan media blog.
Berdasarkan wawancara dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa menyukai media blog. Dengan mendapatkan informasi tentang pelajaran geografi yang mereka dapat, dan siswa
48 mampu merubah hal yang dianggap sulit dan akhirnya mereka bersungguh-sungguh dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang diharapkan. 3. Hasil Wawancara Siswa A. Dengan Siswa yang mendapat nilai rendah Responden : Siswa A 1. 2. 3.
4. 5.
Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ? Jawab : tidak (masih berhubungan) Mengapa tidak menyenangkan ? Jawab : saya males ngapalinnya pak Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan tadi menyenangkan ? Jawab : sama saja sih pak (masih berhubungan) Mengapa sama saja? Jawab : kalau cepet-cepetan terus diwaktuin begitu malah ga bisa mikir pak Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ? Jawab : kayak kuis-kuis an aja pak
B. Dengan Siswa yang mendapat nilai sedang Responden : Siswa B 1. 2. 3.
4. 5.
Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ? Jawab : lumayan pak (masih berhubungan) Mengapa hanya lumayan mengapa tidak menyenangkan? Jawab : soalnya saya lebih suka pelajaran IPS atau olahraga Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan tadi menyenangkan ? Jawab : menyenangkan pak (masih berhubungan) Mengapa menurut kamu menyenangkan ? Jawab : soalnya belajarnya bisa rame-rame jadi kitanya seneng Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ? Jawab : metode yang kayak tadi aja pak
C. Dengan Siswa yang mendapat nilai tinggi Responden : Siswa C 1. 2. 3.
Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ? Jawab : menyenangkan pak (masih berhubungan) Mengapa menyenangkan? Jawab : soalnya saya suka pelajaran Geografi Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan tadi menyenangkan ? Jawab : menyenangkan sekali pak
49 4. 5.
(masih berhubungan) Mengapa menurut kamu menyenangkan sekali? Jawab : soalnya jadi semangat belajarnya Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ? Jawab : yang seperti tadi aja pak
D. Dengan Siswa yang mendapat nilai rendah Responden : Siswa D 1. 2. 3.
4.
5.
Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ? Jawab : ya biasa aja sih pak (masih berhubungan) Mengapa biasa saja? Jawab : habisnya banyak yang harus dihapalin Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan tadi menyenangkan ? Jawab : menyenangkan sih pak (masih berhubungan) Mengapa menyenangkan? Jawab : ya kalau belajar kelompok, jadi kalo kita ga tau bisa tanya sama Teman Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ? Jawab : yang seperti tadi juga boleh pak
E. Dengan Siswa yang mendapat nilai sedang Responden : Siswa E 1. Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ? Jawab : biasa pak 2. (masih berhubungan) Mengapa biasa saja? Jawab : soalnya saya lebih seneng yang ngitung daripada menghapal 3. Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan tadi menyenangkan ? Jawab : menyenangkan pak 4. (masih berhubungan) Mengapa menurut kamu menyenangkan ? Jawab : soalnya bisa belajar kelompok 5. Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ? Jawab : metode yang seperti tadi pak F.
Dengan Siswa yang mendapat nilai tinggi
Responden : Siswa F 1. 2. 3.
4.
Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ? Jawab : menyenangkan pak (masih berhubungan) Mengapa menyenangkan? Jawab : gampang bu buat dihapalnya Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan tadi menyenangkan ? Jawab : o iya banget pak (masih berhubungan) Mengapa menurut kamu menyenangkan ? Jawab : kita jadi semangat belajarnya, trus bisa berkelompok belajarnya
50 5.
Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ? Jawab : yang kayak tadi bagus tuh pak
G. Dengan Siswa yang mendapat nilai rendah Responden : Siswa G 1. 2. 3.
4. 5.
Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ? Jawab : ga pak pusing saya (masih berhubungan) Mengapa bisa pusing kan ga pake berhitung kayak matematika? Jawab : ngapalinnya itu pak yang kelabakan sayanya Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan tadi menyenangkan ? Jawab : enak sih pak (masih berhubungan) Mengapa enak ? Jawab : bisa bareng-bareng belajarnya Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ? Jawab : metode apa aja, sama aja pak
H. Dengan Siswa yang mendapat nilai sedang Responden : Siswa H 1. 2. 3.
4. 5.
I.
Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ? Jawab : lumayan pak (masih berhubungan) Mengapa lumayan ? Jawab : ga ngitung kayak matematika Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan tadi menyenangkan ? Jawab : iya seneng pak (masih berhubungan) Mengapa menurut kamu menyenangkan ? Jawab : bisa diskusi gitu deh, jadi semangat juga Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ? Jawab : yang kayak tadi lagi aja pak
Dengan Siswa yang mendapat nilai tinggi
Responden : Siswa I 1. 2. 3.
4.
Apa menurut kamu pelajaran Geografi menyenangkan ? Jawab : senang sih pak (masih berhubungan) Mengapa menyenangkan? Jawab : habis gampang Apakah menurut kamu belajar Geografi dengan Media Blog yang seperti kita lakukan tadi menyenangkan ? Jawab : iya pak (masih berhubungan) Mengapa menurut kamu menyenangkan ? Jawab : bisa lebih semangat belajarnya, banyak gambarnya, bisa kita download bahan pelajaran dari Blog Bapak dengan internet
51 5.
Jadi menurut kamu metode apa yang bagus diterapkan untuk belajar Geografi ? Jawab : yang kayak bapak tadi bilang
3. Hasil Belajar Berdasarkan hasil test (Pre Test dan Post Test) yang diperoleh pada siklus I, mengenai materi Biosfer dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang dalam satu kelas dengan menggunakan media pembelajaran media blog. Data nilai Pre Test , diperoleh dari hasil test sebelum siswa mempelajari materi tersebut dan belum diterapkannya media blog, serta nilai Post Test diperoleh dari hasil belajar siswa setelah diterapkannya media blog. Data nilai Pre Test dan PostTtest tersebut sebagai berikut : Tabel 4.1. Nilai N-Gain Siklus I
No
Nama
Pre Test
Post Test
N-Gain
Kategori
1
Abdul Azid
40
60
0,33
Sedang
2
Adam
50
70
0,60
Sedang
3
Ahmad Fauzi
60
70
0,25
Rendah
4
Ali Musa
60
60
0,20
Rendah
5
Amdainah
60
80
0,67
Sedang
6
Amirudin
60
60
0,20
Rendah
7
Aspiyah
40
50
0,16
Rendah
8
Ayu Soleha
80
60
0,20
Rendah
9
Daratul
60
80
0,67
Sedang
60
60
0,40
Sedang
Janah
10
Deni Nurohmah
11
Devi
60
70
0,25
Rendah
12
Dulmukti
60
70
0,25
Rendah
13
Ecih
60
60
0,40
Sedang
14
Fifi
60
60
0,20
Rendah
Nuroktaria
15
Fitriyah
50
60
0,20
Rendah
16
Fuad Hasan
60
70
0,60
Sedang
17
Heni
50
70
0,60
Sedang
52 Nurfaizah
18
Iis
70
80
0,33
Sedang
Herawati 19
Jamil
60
70
0,25
Rendah
20
Jana
70
80
0,33
Sedang
21
Kasan
40
50
0,16
Rendah
22
Kasiroh
60
70
0,25
Rendah
23
Kasni
60
70
0,25
Rendah
24
Kusen
50
70
0,60
Sedang
25
Kusnadi
40
60
0,40
Sedang
26
Mahfud A.R
60
70
0,60
Sedang
27
Markani
70
80
0,33
Sedang
28
Marniah
50
60
0,20
Rendah
29
Masitoh
60
70
0,25
Rendah
30
Masri
50
60
0,20
Rendah
31
Masyanto
60
90
0,50
Sedang
32
Srah A
60
60
0,20
Rendah
33
Sarmag
60
70
0,25
Rendah
34
Surtini
40
50
0,16
Rendah
Terkecil
40
50
Terbesar
80
90
1620
2270
48
67
Jumlah Rata-rata
Sedang 0,33
Sedang
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre Test, nilai terbesar adalah 80, dan nilai terkecil adalah 40 dengan jumlah 1620, dan rata-rata 48. Sedangkan Post Test, nilai terbesar adalah 9,0, dan nilai terkecil adalah 50 dengan jumlah 2270, dan rata-rata sebesar 67. Dengan begitu ketuntasan hasil belajar dapat di lihat dari hasil Post Test diatas nilai KKM yaitu 66 yang diperoleh pada siklus I adalah 67 yang menunjukkan, bahwa pembelajaran dengan media blog ini meningkat. Jika diukur dengan N-Gain, kemampuan siswa sebesar 0,33 kategori sedang. Namun penelitian ini harus dilanjutkan pada siklus II, karena belum mencapai ketuntasan hasil belajar (100% siswa mencapai nilai lebih dari 66) yang diharapkan oleh peneliti.
53 d. Tahap Refleksi Tahapan refleksi pada siklus I ini, bahwa kegiatan dengan pembelajaran menggunakan media blog siswa mampu dan aktif terhadap materi yang disampaikan oleh guru melalui media blog dan siswa mampu menangkap dengan cepat materi yang disampaikan melalui media blog karena media blog ini materi yang disampaikan langsung dengan penyajian gambar-gambar yang sudah disediakan langsung sebelumnya dalam blog. Pada media blog siklus I ini masih terdapat kekurangan, di antaranya : 1) Masih banyak siswa yang tidak mendengarkan dan memperhatikan ketika penyampaian materi karena siswa masih banyak bercanda serta mengobrol. Untuk selanjutnya guru harus lebih tegas terhadap siswa, memperhatikan dan mendengarkan ketika penyampaian materi. 2) Ketika belajar suasana kelas kurang kondusif karena siswa masih banyak yang menghiraukan penjelasan materi yang diajarkan. 3)
Ketika pembelajarn berlangsung siswa masih kurang dalam mengutarakan pendapatnya atau malu-malu, untuk selanjutnya guru harus memotivasi siswa agar berani untuk mengutarakan pendapatnya.
4) Alokasi waktu pembelajaran harus dapat di maksimalkan agar diakhir pembelajaran dapat menyimpulkan materi yang diberikan. Berdasarkan hasil belajar serta refleksi yang dilakukan untuk siklus II perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran, di antaranya : 1) Perlu ditingkatkan memotivasi siswa agar berani untuk bertanya baik ketika proses pembelajaran berlangsung. 2) Perlu menambahkan beberapa variasi materi yang ada di dalam blog, seperti memperbanyak gambar dan menambahkan video mengenai materi pelajaran. 3) Alokasi waktu pembelajaran harus dapat dimaksimalkan agar di akhir pembelajaran dapat menyimpulkan materi yang diberikan. e. Keputusan Siklus I Peneliti bersama guru mata pelajaran Geografi yang bertugas sebagai kolaborator dan observer menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I, tindakan yang diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian. Hasil penelitian siklus I dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Berdasarkan refleksi, siklus I ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa belum mencapai KKM yang ditentukan sebesar 66. Masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di
54 bawah KKM. Nilai rata-rata untuk Pre Test hanya sebesar 48, namun terjadi peningkatan saat Post Test, nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 67. Perlu dilakukan tindak lanjut untuk memperoleh hasil belajar siswa yang diharapkan. Oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan pada siklus II, dengan memperbaiki desain pembelajaran sebaik mungkin, serta guru (peneliti) harus lebih berinteraksi dan membimbing siswa lebih baik lagi dalam proses belajar. 4. Penelitian Siklus II a. Rencana Tindakan Siklus II Hasil analisis dan refleksi dari siklus 1 diharapkan merupakan perbaikan pada siklus Kegiatan pada siklus II, dilaksanakan pada hari selasa, 17 September 2013 membahas materi biosfer mengenai pola persebaran flora dan fauna di permukaan bumi. Perencanaan yang akan dilaksanakan pada siklus II berdasarkan refleksi pada siklus I. Adapun kegiatan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok biosfer, pola persebaran flora dan fauna di permukaan bumi. 2) Menyiapkan sumber dan alat belajar. Dalam mendukung kelancaran proses pembelajaran, media pembelajaran yang dipersiapkan adalah gambar-gambar tentang biosfer dalam lembaran kertas dan materi tentang biosfer, infocus/proyektor dan internet. 3) Menyiapkan pedoman observasi untuk guru dan siswa berupa lembar obervasi dan catatan lapangan yang telah disusun sebelumnya. Catatan lapangan ini digunakan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung serta untuk mengetahui sejauh mana siswa aktif dalam pembelajaran geografi. 4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, instrumen tesnya dalam bentuk pilihan ganda untuk pre test dan post test siklus I, instrumen test pre test digunakan untuk mengukur pengetahuan awal siswa dan instrument post test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran berlangsung. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus pertama dilaksanakan dilaksanakan dikelas XI-A pada hari senin tanggal 9 September 2013 pada pukul 7.00 – 8.30 dengan membahas materi Biosfer. Dalam proses pembelajaran siklus II dari kegiatan pendahuluan dan sampai kegiatan penutup prosesnya sama dengan siklus I. hanya saja hal-hal penambahan variasi materi dalam blog seperti video dan penambahan gambar-gambar yang berhubungan dengan materi. c. Tahap Observasi
55 1. Catatan Lapangan Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada saat siklus II berlangsung dengan menggunakan media blog, diperoleh catatan lapangan sebagai berikut: Pada saat proses pembelajaran berlangsung suasana kelas sudah kondusif, hal ini terjadi karena siswa sudah mulai terbiasa dan merasa nyaman dengan pembelajaran geografi di kelas dengan menggunakan media blog. 2. Wawancara Berdasarkan catatan lapangan pada Siklus II dapat diketahui bahwa tindakan yang diberikan dengan menggunakan media blog pada siklus II sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Suasana pembelajaran dengan menerapkan media pembelajaran menggunakan media blog siswa lebih optimal. Hal ini dikarenakan siswa sudah memahami langkah-langkah media pembelajaran menggunakan media blog secara utuh, sehingga dapat menciptakan suasanan pembelajaran yang efektif. Setelah pelaksanaan tindakan Siklus II selesai, dilakukan wawancara, di luar kelas pada pukul 01.30.sama pada halnya Siklus I wawancara dilakukan kepada 6 orang siswa, yang tergabung dalam satu kelompok dalam penelitian. Pencatatan dilakukan oleh peneliti dengan mewawancarai masing-masing siswa dalam satu kelompok yang dijadikan sebagai sampel wawancara. Berikut di peroleh data secara garis besar : a) Siswa sudah dapat dengan mudah menggunakan media pembelajaran media blog, tetapi meskipun awalnya masih membingungkan sedikit untuk beberapa orang siswa, tetapi siswa merasa senang karena ada media belajar baru yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya. b) Sebagian besar siswa senang dengan materi yang berkaitan dengan biosfer. c) Seluruh siswa sudah aktif dalam tanya jawab pada saat pembelajaran, semua siswa banyak yang bertanya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada 6 orang siswa sebagai sampel, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa mulai terbiasa dan menyukai media pembelajaran menggunakan media blog siswa termotivasi untuk memperhatikan penjelasan dari guru. 3. Hasil Belajar. test (Pre Test dan Post Test) yang diperoleh pada siklus II, dengan
Berdasarkan hasil membahas pola
persebaran flora dan fauna di permukaan bumi.dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang dalam satu kelas dengan menggunakan media blog. Data nilai Pre Test , diperoleh dari hasil test sebelum siswa mempelajari materi tersebut dan belum diterapkannya media blog, serta
56 nilai Post Test diperoleh dari hasil belajar siswa setelah diterapkannya media blog. Data nilai Pre Test dan PostTest tersebut sebagai berikut : Tabel 4.2. Nilai N-Gain Siklus II No
Nama
Pre Test
Post Test
N-Gain
Kategori
1
Abdul Azid
60
70
0,25
Rendah
2
Adam
70
100
1,00
Tinggi
3
Ahmad Fauzi
60
80
0,50
Sedang
4
Ali Musa
60
70
0,25
Rendah
5
Amdainah
70
80
0,33
Sedang
6
Amirudin
50
70
0,40
Sedang
7
Aspiyah
50
70
0,40
Sedang
8
Ayu Soleha
60
70
0,25
Rendah
9
Daratul Janah
70
80
0,33
Sedang
10
Deni
60
80
0,50
Sedang
Nurohmah
11
Devi
50
80
0,60
Sedang
12
Dulmukti
50
70
0,50
Sedang
13
Ecih
60
100
1,00
Tinggi
14
Fifi Nuroktaria
70
100
1,00
Tinggi
15
Fitriyah
50
100
1,00
Tinggi
16
Fuad Hasan
50
90
0,80
Tinggi
17
Heni
50
70
0,40
Sedang
Nurfaizah
18
Iis Herawati
50
90
0,80
Tinggi
19
Jamil
50
80
0,33
Sedang
20
Jana
70
100
1,00
Tinggi
21
Kasan
60
80
0,50
Sedang
22
Kasiroh
60
80
0,50
Sedang
23
Kasni
50
90
0,80
Tinggi
24
Kusen
50
100
1,00
Tinggi
25
Kusnadi
70
80
0,33
Sedang
26
Mahfud A.R
70
80
0,33
Sedang
27
Markani
70
90
0,66
Sedang
57 28
Marniah
50
70
0,40
Sedang
29
Masitoh
60
70
0,25
Rendah
30
Masri
40
70
0,40
Sedang
31
Masyanto
60
80
0,50
Sedang
32
Srah A
70
80
0,33
Sedang
33
Sarmag
70
80
0,33
Sedang
34
Surtini
70
80
0,33
Sedang
Terbesar
70
100
Terkecil
40
70
Jumlah
2010
2780
59
81
0,52
Sedang
Rata-rata
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre Test, nilai terbesar adalah 8,0, dan nilai terkecil adalah 4,0 dengan jumlah 2010, dan rata-rata 59. Sedangkan Post Test, nilai terbesar adalah 10,00, dan nilai terkecil adalah 70 dengan jumlah 2780, dan rata-rata sebesar 81. Dengan begitu ketuntasan hasil belajar dapat di lihat dari hasil Post Test diatas nilai KKM yaitu 66 yang diperoleh pada siklus II adalah 81 yang menunjukkan, bahwa Hasil belajar dalam pelajaran Geografi di kelas XI-A dengan menggunakan media blog meningkat secara signifikan. Jika dihitung menggunakan N-Gain kemampuan siswa sebesar 0,52 dengan kategori sedang. Yang semula nilai rata-rata post test sebesar 67 menjadi 81. d. Tahap Refleksi Berdasarkan pengamatan selama penelitian siklus II diperoleh keterangan bahwa pembelajaran Geografi di kelas XI-A sudah mulai efektif. Siswa mulai terbiasa menggunakan media pembelajaran yaitu media blog. Dalam proses pembelajaran, siswa nampak lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga menciptakan keadaan pembelajaran yang lebih efektif dibandingkan siklus I. Nilai rata-rata untuk Pre test pada siklus II adalah 59 lebih meningkat dibandingkan Pre Test Siklus I yang hanya sebesar 48. Setelah dilakukan Post test pada akhir siklus data yang diperoleh adalah nilai rata-rata hasil Post Test siklus II adalah 81 lebih meningkat dibandingkan Siklus I sebesar 67 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 70 tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebesar 66. Seluruh siswa sudah melebihi KKM atau dapat dikatakan keberhasilan mencapai 100%. Jika dihitung menggunakan rumusan N-Gain kemampuan siswa mengalami peningkatan sebesar 0,52 atau masuk ke
58 dalam kategori sedang. Hasil dari siklus II sudah mencapai 100% berarti tindakan sudah dapat dihentikan dan tidak perlu melanjutkan pada siklus selanjutnya. e. Keputusan Siklus
Berdasarkan hasil
refleksi siklus II diperoleh dari hasil belajar dan aktivitas belajar siswa juga respons siswa yang positif tentang media pembelajaran yang digunakan yaitu media blog, pembelajaran hal ini menunjukkan bahwa pemahaman dan kemampuan psikomotorik siswa dalam memahami materi membahas materi biosfer sudah mencapai kriteria yang diharapkan. Ini terbukti dengan nilai N-Gain pada Pre Test Siklus I sebesar 48 meningkat pada Post Test menjadi 67 dan nilai N-Gain pada Pre Test Siklus II sebesar 59 meningkat pada Post Test menjadi 81. Dengan nilai terendah pada Siklus I 50 (di bawah KKM) dan tertinggi 90, sedangkan pada siklus II, nilai terendah 70 (di atas KKM) dan tertinggi 100. Atau dapat dikatakan pada siklus II nilai yang dicapai siswa sudah melebihi KKM sebesar 66. Oleh karena itu tidak perlu dilanjutkan lagi ke tindakan pembelajaran siklus III.
B. PEMBAHASAN HASIL TEMUAN Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, situasi kelas XI_A SMA Nusantara tergolong dalam kelas yang ramai, dengan kriteria siswa yang berbeda-beda, ada yang pendiam dan ada yang aktif. Secara keseluruhan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I dengan menerapkan media blog dalam kegiatan pembelajaran, telah berpusat pada siswa atau dapat dikatakan siswa lebih aktif dibandingkan guru meskipun hal tersebuat tidak dilakukan semua oleh siswa. Dengan diterapkan media pembelajaran media blog ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ini dapat telihat pada nilai Pre Test dan Post Test pada siklus I dengan jumlah Pre Test sebesar 1620, dan rata-rata 48 meningkat pada Sedangkan Post Test dengan jumlah sebesa 2270, dan rata-rata sebesar 67. Dan memperoleh nilai N-Gain sebesar 0,33 dengan kategori sedang. Sedangkan pada Pre Test dan Post Test pada siklus II dengan jumlah Pre Test sebesar 2010 dengan rata-rata 59 meningkat pada jumlah Post Test sebesar 2780 dengan rata-rata 81. Dan memperoleh nilai N-Gain sebesar 0,52 dengan kategori sedang. Dari Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan dibandingkan sebelum diterapkannya media pembelajaran media blog, karena pada media pembelajaran ini, siswa dapat bertanya kepada guru jika tidak memahami, kemudian masingmasing siswa dapat belajar satu sama lain, atau dalam kata lain saling membutuhkan, memberikan motivasi, serta menciptakan situasi belajar yang terbuka, disamping itu juga media pembelajaran media blog mampu memberikan suatu perubahan yang lebih baik dari
59 diri siswa. Adapun aktivitas pembelajaran yang ditunjukkan oleh kegiatan siswa di kelas pada siklus I, dan II dapat dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari setiap pertemuan dari siklus I ke siklus II, dan siswa setiap siswa sudah dapat memahami media pembelajaran media blog ini. Pada akhir pelajaran pada siklus I, dan siklus II guru menarik kesimpulan secara bersamasama dengan siswa.
C. KETERBATASAN PENELITI Dalam penelitian ini, peneliti mengalami keterbatasan dalam penelitian seperti: 1) Keterbatasan peneliti dan mitra peneliti (guru mata pelajaran geografi) dalam melakukan observasi kegiatan pembelajaran secara terperinci, mengakibatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran kurang terkontrol dengan baik. 2) Kurangnya waktu karena kegiatan pembelajaran membutuhkan tahapan-tahapan yang biasanya membutuhkan waktu yang lama. Keterbatasan sarana dan prasarana sekolah yang mendukung keterlaksanaan penerapan media pembelajaran media blog.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pembelajaran Geografi dengan media blog ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat terlihat pada nilai Pre Test dan Post Test pada siklus I dengan jumlah Pre Test sebesar 1620, dan rata-rata 48 meningkat pada Sedangkan Post Test dengan jumlah sebesar 2270, dan rata-rata sebesar 67. Dan memperoleh nilai N-Gain sebesar 0,33 dengan kategori sedang. Sedangkan pada Pre Test dan Post Test pada siklus II dengan jumlah Pre Test sebesar 2010 dengan rata-rata 59 meningkat pada jumlah Post Test sebesar 2780 dengan rata-rata 81. Dan memperoleh nilai N-Gain sebesar 0,52 dengan kategori sedang. Dari Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan dibandingkan sebelum diterapkannya media pembelajaran media blog, karena pembelajaran Geografi dengan menggunakan media Blog
menciptakan
situasi
belajar
yang
terbuka,
meningkatkan
keantusiasan,
meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar, variasi sumber belajar, meningkatkan efektivitas belajar siswa pemahaman materi dan disamping itu juga media pembelajaran media blog mampu memberikan suatu perubahan yang lebih baik dari diri siswa.
B. Saran 1. Guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media Blog dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini khususnya dapat dilakukan dalam pembelajaran Geografi di di kelas XI-A SMA Nusantara. 2. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong para pembaca khususnya pendidik untuk melakukan penelitian sejenis pada mata pelajaran atau konsep pelajaran yang lain. 3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refleksi bagi para pendidik untuk dapat menemukan, menerapkan strategi, model dan media pembelajaran yang tepat untuk dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih aktif, interaktif, kreatif dan menyenangkan dalam pembelajaran di dalam kelas.
60
DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar, Media Pengajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta : 1997. Aruan, Roida, dkk. Kurikuluim 2004 Standar Kompetensi Geografi, (Jakarta:Gematama, 2004). Arifin, Zainal, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), ( Bandung : Remaja rosdakarya, 2009 ). Ahmadi, Abu Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005). Djogjacamp, Diunduh tahun 2014 7:30 (http://carapedia.com/pengertian_definisi_pembelajaran_menurut_para_ahli_info507.html). http://www.aingindra.com/cara-membuat-blog-gratis-dengan-mudah-dan-cepat.html. Di unduh pada tanggal 27-09-2013 pukul 14:30 http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/01/15/pengertian-blog-serta-fungsinya519896.html. Di unduh pada tanggal 02-07-2013 pukul 12:30 http://www.fikrishare.com/2011/03/kelebihan-dan-kekurangan-blog.html. Di unduh pada tanggal 04-07-2013 pukul 09:30 Hamalik, Oemar, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009). Hamalik, Oemar, Proses Belajar mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005). Isjoni, Saatnya Penidikan Kita Bangkit, (Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2007). Muhibbin, Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007). Mulyasa.E, Kurikulum tingkat Satuan pendidikan; suatu panduan praktis, (Bandung, PT remaja Rosdakarya, 2003). Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2006). Ranchman, Abd Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1993). Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar, (Jakarta: Erlangga, 1996). W.S. Winkel, PT Grasindo Jakarta,1991. Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja, 2007). Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo: Bandung . 2004.
61
62 Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zaid, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006). Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 (Bandung: Citra Umbara, 2006). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya, 2007). Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2006 ). Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan ( Edisi Revisi ), ( Jakarta : Bumi Aksara, 2006 ). Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009 ). Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009 ). Zikri Neni Iska, Perkembangan Peserta Didik Perspektif Psikologi, (Jakarta: Kizi Brothers, 2011)
63
LAMPIRAN-LAMPIRA
64
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah
: SMA Nusantara
Mata Pelajaran
: Geografi
Siklus
:
Kelas/Semester
: XI-A / 1
Standar Kompetensi
:
1.
Kompetensi Dasar
:
1. Mengidentifikasi pola persebaran flora dan
I
Memahami Biosfer.
fauna di permukaan bumi .
Alokasi Waktu
: 2x 40 menit
A. Indikator Pembelajaran.
1. Mengidentifikasi fenomena biosfer. 2. Mengidentifikasi pola persebaran flora di permukaan bumi. 3. Mengidentifikasi pola persebaran fauna di permukaan bumi..
C. Tujuan Pembelajaran 1. Mengidentifikasi fenomena biosfer. (Tanggung jawab, jujur) 2. Menjelaskan pola persebaran flora di permukaan bumi 3. Menjelaskan pola persebaran fauna di permukaaan bumi.
D. Materi Pembelajaran: Terlampir E. Metode Model Pembelajaran : Media Blog. Metode : Ceramah, dan tanya jawab
65
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan: (15 menit) Kegiatan yang dilakukan Nilai Karakter Memberi salam, memeriksa kebersihan siswa, dan Rasa hormat mengabsen siswa. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang akan digunakan pada materi
Perhatian
biosfer. Guru mengkondisikan siswa. Disiplin Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan
yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
Keberanian
materi yang akan dipelajari Guru menginformasikan
hal-hal yang akan
dipelajari dan hasil belajar siswa yang diharapkan Siswa mengerjakan soal pre test
Perhatian Ketekuanan, ketelitian
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan Perhatian
uraian kegiatan sesuai silabus
Kegiatan Inti 50 menit Eksplorasi Kegian yang dilakukan
Nilai Karakter
Melibatkan peserta didik untuk mengetahui tentang materi biosfer
Perhatian
Guru menerangkan materi tentang biosfer meliputi,pola persebaran flora dan fauna di
Perhatian, ketekunan
permukaan bumi. Memberikan
wacana
atau
contoh
analisis
kasus/gambar yang relevan dengan materi yang
Tanggung jawab
66 diajarkan. Guru memberikan tugas
Melatih
siswa
dalam
Tanggung jawab
penerapan
media
Keaktifan, kedisiplinan
pembelajaran. Elaborasi Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
Perhatian
pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa. Guru melakukan dialog atau diskusi dengan siswa
Perhataian, keatifan
untuk mengklarifikasi nilai yang terkandung materi biosfer. Siswa diberi kesempatan kepada untuk merespon
Perhatian,
atau tanggapan terhadap penjelasan guru maupun
keaktifan.
kebranian,
nilai yng diklrifikasi bersama siswa. Siswa 2 atau 4 orang maju kedepan untuk maju kedepan untuk
Keberanian
memberikan penjelasan dan
komentar terhadap tugas yang telah diberikan. Guru sebagai narasumber atau fasilitator
Disiplin
Kofirmasi Memberikan penghargaan kepada siswa yang telah maju memberikan penjelasan dan komentar terhadap tugas yang telah diberikan.
Perhatian
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum paham
Keberanian, keaktifan
Melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran
Perhatian, keberanian
Membangkitkan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi akatif
Kesungguhan
Kegiatan penutupan 15 menit
67 Bersama dengan peserta didik dan atau sendiri membuat kesimpulan pelajaran
Perhatian
Guru memberikan review dan umpan balik
Perhatian
terhadap materi yang dibahas oleh siswa Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa, agar siswa termotivasi.
Kesungguhan
Seluruh siswa melaksanakan Post Test
Tanggung jawab
Guru mengahiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada murid
Perhatian
G. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Buku geografi yang relevan. 2. Infocus, proyektor 3. Internet
H. Penilaian 1. Tekhnik Pada pembelajaran geografi pada materi biosfer ini menggunakan teknik tes tertulis. 2. Bentuk Bentuk instrumen dari penilaian ini berupa tes pilihan ganda (PG). 3. Soal ( Terlampir lengkap ). 4.
Proses Penilaian menggunakan test tertulis, dilakukan melalui pemberian tes awal (Pre Test) dan tes akhir (Post Test) dengan soal yang sama terkait dengan materi yang diajarkan.
serang, ............................... 2013 Mengetahui, Kepala SMA Nusantara
Guru Mata Pelajaran Geografi
( ........................................... )
( ........................................... )
NIP. ...............................
NIP. ...............................
68 Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) MTs
: SMA Nusantara
Mata Pelajaran
: Geografi
Siklus
:
Kelas/Semester
: XI-A / 1
Standar Kompetensi
:
1.
Kompetensi Dasar
:
1. Mengidentifikasi pola persebaran flora dan
I
Memahami Biosfer.
fauna di permukaan bumi .
Alokasi Waktu
: 2x 40 menit
A. Indikator Pembelajaran.
4. Mengidentifikasi fenomena biosfer. 5. Mengidentifikasi pola persebaran flora di permukaan bumi. 6. Mengidentifikasi pola persebaran fauna di permukaan bumi..
C. Tujuan Pembelajaran 4. Mengidentifikasi fenomena biosfer. (Tanggung jawab, jujur) 5. Menjelaskan pola persebaran flora di permukaan bumi 6. Menjelaskan pola persebaran fauna di permukaaan bumi.
D. Materi Pembelajaran: Terlampir E. Metode Model Pembelajaran : Media Blog. Metode : Ceramah, dan tanya jawab
69
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan: (15 menit) Kegiatan yang dilakukan Nilai Karakter Memberi salam, memeriksa kebersihan siswa, dan Rasa hormat mengabsen siswa. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang akan digunakan pada materi
Perhatian
biosfer. Guru mengkondisikan siswa. Disiplin Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan
yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
Keberanian
materi yang akan dipelajari Guru menginformasikan
hal-hal yang akan
dipelajari dan hasil belajar siswa yang diharapkan Siswa mengerjakan soal pre test
Perhatian Ketekuanan, ketelitian
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan Perhatian
uraian kegiatan sesuai silabus
Kegiatan Inti 50 menit Eksplorasi Kegian yang dilakukan
Nilai Karakter
Melibatkan peserta didik untuk mengetahui tentang materi biosfer
Perhatian
Guru menerangkan materi tentang biosfer meliputi,pola persebaran flora dan fauna di
Perhatian, ketekunan
permukaan bumi. Memberikan
wacana
atau
contoh
analisis
kasus/gambar yang relevan dengan materi yang
Tanggung jawab
70 diajarkan. Guru memberikan tugas
Melatih
siswa
dalam
Tanggung jawab
penerapan
media
Keaktifan, kedisiplinan
pembelajaran. Elaborasi Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
Perhatian
pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa. Guru melakukan dialog atau diskusi dengan siswa
Perhataian, keatifan
untuk mengklarifikasi nilai yang terkandung materi biosfer. Siswa diberi kesempatan kepada untuk merespon
Perhatian,
atau tanggapan terhadap penjelasan guru maupun
keaktifan.
kebranian,
nilai yng diklrifikasi bersama siswa. Siswa 2 atau 4 orang maju kedepan untuk maju kedepan untuk
Keberanian
memberikan penjelasan dan
komentar terhadap tugas yang telah diberikan. Guru sebagai narasumber atau fasilitator
Disiplin
Kofirmasi Memberikan penghargaan kepada siswa yang telah maju memberikan penjelasan dan komentar terhadap tugas yang telah diberikan.
Perhatian
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum paham
Keberanian, keaktifan
Melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran
Perhatian, keberanian
Membangkitkan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi akatif
Kesungguhan
71 Kegiatan penutupan 15 menit Bersama dengan peserta didik dan atau sendiri membuat kesimpulan pelajaran Melakukan penilaian dan/atau merefleksi terhadap kegiatan sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram Memberika umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Memberikan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial bagi siswa yang belum mencapai KKM dan memberikan program pengayaan bagi siswa yang telah mencapai KKM Menyanpaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
G. Sumber dan Media Pembelajaran 4. Buku geografi yang relevan. 5. Infocus, proyektor 6. Internet
H. Penilaian 5. Tekhnik Pada pembelajaran geografi pada materi biosfer ini menggunakan teknik tes tertulis. 6. Bentuk Bentuk instrumen dari penilaian ini berupa tes pilihan ganda (PG). 7. Soal ( Terlampir lengkap ). 8.
Penilaian Penilaian Proses a. Tes lisan, dilakukan melalui keaktifan siswa dalam Tanya jawab dan mengungkapkan pendapatnya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
72 b. Test tertulis, dilakukan melalui pemberian tes awal (Pre Test) dan tes akhir (Post Test) dengan soal yang sama terkait dengan materi yang diajarkan.
serang, ............................... 2013 Mengetahui, Kepala SMA Nusantara
Guru Mata Pelajaran Geografi
( ........................................... )
( ........................................... )
NIP. ...............................
NIP. ...............................
73 Lampiran 3 MATERI BIOSFER DAN GAMBAR
Biosfer (Persebaran Flora dan Fauna) Persebaran flora dan fauna di muka bumi dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu : A. Penyebab Persebaran 1. Tekanan Populasi, semakin banyak /bertambahnya populasi akan menyebabkan kebutuhan akan persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga menyebabkan migrasi. 2. Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam memperebutkan wilayah kekuasaan dan bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi ke daerah lain 3. Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan menjadi merasa tidak cocok untuk terus menempati daerah asal. B. Sarana Persebaran 1. Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan flora dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat-ringannya benih. 2. Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-hewan air menyebabkan perpindahan mudah terjadi. Benih tumbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat dengan menggunakan media aliran air sungai atau arus laut. 3. Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untuk berpindah tempat. 4. Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat menyebabkan perpindahan flora dan fauna. C. Hambatan (barier) Persebaran 1. Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat persebaran misalnya kondisi temperatur, kelembaban udara dan curah hujan.
74 2. Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena sangat memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewanhewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur. 3. Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan. 4. Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam. BIOMA GURUN Bioma Gurun merupakan bioma yang di dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan sangat jarang. Bioma ini paling luas terpust di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi.
Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Curah hujan sangat rendah, <250 mm/tahun dengan intensitas panas matahari sangat tinggi. 2. Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan.
75 3. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase 4. Tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang mempunyai daun yang kecil seperti duri dan berakar panjang.
Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan
Akar panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan spons.
Jenis tumbuhan yang hidup di daerah Gurun contohnya : Kaktus
Kurma
Hewan yang terdapat di daerah gurun antara lain : Unta
Gerbil
Hamster
BIOMA SABANA Sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon yang tumbuhnya menyebar, biasanya pohon palem dan akasia. Sabana merupakan salah satu sistem biotik terbesar di bumi yang menempati darah luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan Australia. Sabana pada umumnya terbentuk di daerah tropik sampai subtropik.
76
Sabana Ciri-ciri sabana antara lain : 1. Bersuhu panas sepanjang tahun 2. Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya sabana
Sabana berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah ke daerah yang intensitas hujannya makin rendah
Sabana akan berubah menjadi hutan basah apabila mengarah ke daerah yang intensitas hujannya makin tinggi.
Jenis hewan yang hidup di daerah sabana adalah herbifora dan karnifora misalnya : 1. Herbifora
Kuda
77
Zebra 2. Karnifora
Macan Tutul
Singa
Anjing Hutan BIOMA STEPA (Padang Rumput)
78 Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Bioma Stepa berbeda dengan Bioma Sabana. Perbedaan yang cukup antara Stepa dengan Sabana adalah :
Pada bioma Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh kumpulan pepohonan besar, sedangkan pada bioma Stepa merupakan padang rumput yang tidak di selingi oleh kumpulan-kumpulan pepohonan, kalaupun ada hanya sedikit saja pepohonan yang ada.
Bioma Stepa : Padang rumput tanpa diselingi kumpulan pepohonan Ciri -ciri bioma Stepa antara lain : 1. Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun 2. Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur. 3. Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m 4. Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia 5. Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina dan Australia. Beberapa flora yang hidup di daerah bioma Stepa contohnya adalah :
79
Pohon Akasia dan Semak Belukar Karena merupakan daerah padang rumput maka bioma ini bayak dihuni oleh beberapa herbifora dan karnifora, contohnya antara lain :
Rusa – Antelop – Kerbau
Kanguru – Harimau – Singa – Ular BIOMA HUTAN BASAH (Hutan Hujan Tropis) Hutan basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Madagaskar, Australia Bagian Utara, Indonesia dan Malaysia. Di hutan ini terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena mendapat sinar matahari dan curah hujan yang cukup.
80
Hutan Basah Ciri-ciri bioma hutan basah antara lain : 1. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun 2. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m. 3. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun 4. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu menembus dasar hutan. 5. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung) Jenis tumbuhan yang hidup di daeran hutan basah antara lain :
81
Karena pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan tanahnya relatif sering tergenang oleh air, maka hewan yang banyak hidup di daerah hutan basah ini adalah hewan-hewan pemanjat sejenis primata, seperti :
BIOMA TAIGA (Coniferus) Bioma Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-boma lain yang ada di bumi.
82
Bioma Taiga (Coniferus) Ciri-ciri bioma taiga : 1. Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat singkat 2. Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah 3. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan. Pohon-pohon utama yang tumbuh di daerah ini adalah jenis konifer, sehingga hutan yang ada di wilayah bioma taiga sering juga disebut dengan hutan konifer. Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer tersebut adalah alder, birch, dan juniper dan spruce.
Alder Juniper dan Spruce, pohon-pohon konifer yang tumbuh di bioma taiga
83 Pohon-pohon di hutan konifer mempunyai daun yang berbentuk seperti jarum dan mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. Kondisi tersebut menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah bioma Taiga, misalnya beruang, rubah dan serigala.
Beruang Rubah dan Serigala, hewan-hewan yang hidup di bioma Taiga BIOMA TUNDRA Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara dan selatan. Pada bioma ini tidak terdapat pepohonan yang dapat tumbuh, yang ada hanya tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut. Bioma ini terdapat di sekitar lingkar Artik, Greenland di wilayah kutub utara. Di wilayah kutub selatan terdapat di Antartika dan pulau-pulau kecil disekitar Antartika. Bioma tundra berdasarkan pembagian iklim terdapat di daerah beriklim es abadi (EF) dan iklim Tundra (ET).
Bioma Tundra Ciri-ciri bioma tundra :
84 1. Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es. 2. Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS. 3. Usia tumbuh tanaman sangat pendek, berkisar antara 30 – 120 hari (1 – 4 bulan) Jenis-jenis vegetasi yang dapat hidup di bioma tundra misalnya lumut kerak, rumput teki, tumbuhan terna, dan semak-semak pendek.
Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki, rumput kapas dan gundukan gambut (hillock tundra).
Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan bentula.
Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut, teki-tekian, ericeceae, dan beberapa tumbuhan yang berdaun agak lebar.
Di lereng-lereng batu terdapat kerak, lumut dan alga.
Searah jarum jam : Alga, kerak, rumput teki, rumput kapas, terna dan ericcaceae Karena memiliki iklim es abadi dan iklim tundra, maka wilayah bioma tundra selalu bersuhu dingin sehingga fauna yang terdapat di wilayah ini memiliki bulu dan lapisan lemak yang tebal untuk tetap membuat tubuhnya hangat. Contoh fauna di bioma tundra misalnya rus, rubah, kelinci salju, hewan-hewan pengerat, hantu elang, dan beruang kutub.
85
Burung Hantu – Burung Elang dan Beruang Kutub Jenis-jenis burung yang hidup di bioma tundra misalnya : itik, angsa, burung elang dan burung hantu. Mamalia darat berkaki empat yang berbulu tebal dan besar misalnya Muskox.
Muskox – mamalia darat berbulu lebat di bioma Tundra Selain beberapa jenis di atas, bioma tundra juga mempunyai fauna khas yang lain misalnya penguin. Fauna khas yang hidup di air misalnya paus Beluga (paus putih) dan paus Narwhal (paus bertanduk).
Narwhal-Penguin
Paus Beluga
HUTAN GUGUR (Deciduous) Bioma hutan gugur merupakan bioma yang terletak pada kisaran 30 – 40 derajat lintang LU/LS. Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang terdapatdi wilayah
86 Amerika Serikat bagian timur, ujung selatan benua Amerika, Kepulauan Inggris dan Australia.
Bioma Hutan Gugur Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut : 1. Curah hujan merata antara 750mm – 1.000 mm pertahun 2. Pohon-pohon memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada musim panas dan memiliki tajuk yang rapat. 3. Memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin. 4. Jarak antara pohon satu dengan pohon yang lainnya tidak terlalu rapat/renggang 5. Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit 6. Memiliki 4 musim, yaitu musim panas-gugur-dingin-semi Beberapa jenis tumbuhan utama yang hidup di daerah bioma hutan gugur misalnya pohon oak, basswood, dan terna berbunga.
Basswood – Oak pada waktu lebat – Oak pada waktu rontok Pohon-pohon utama yang terdapat di bioma hutan gugur rata-rata berukuran besar dan pendek. Sebagai perbandingan dapat dilihat pada pohon basswood Amerika di bawah ini .
87
Basswood Amerika Fauna yan terdapat di wilayah bioma hutan gugur misalnya Panda (hewan endemik wilayah China), serangga, burung, bajing, anjing, rusa, racoon (sejenis musang/luwak).
Panda (hewan endemik china) – anjing – racoon Pada setiap pergantian musim terdapat beberapa perubahan di bioma hutan gugur:
88 1. Saat musim panas pohon-pohon yang tinggi tumbuh dengan daun lebat dan membentuk tudung, tetapi cahaya matahari masih dapat menembus tudung tersebut hingga ke tanah karena daunnya tipis 2. Saat musim gugur menjelang musim dingin, pancaran energi matahari berkurang, suhu rendah dan air cukup dingin. Oleh karena itu daun-daun menjadi merah dan coklat, kemudian gugur karena tumbuhan sulit mendapatkan air. Daun dan buahbuahan yang gugur kelak kemudian menjadi tumpukan senyawa organik. 3. Saat musim dingin menjadi salju, tumbuhan menjadi gundul, beberapa jenis hewan mengalami/dalam keadaan hibernasi (tidur panjang pada waktu musim dingin). 4. Saat musim semi menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali, tumbuhan semak mulai tumbuh di permukaan tanah, hewan-hewan yang hibernasi mulai aktif kembali.
89 Lampiran 4 SMA NUSANTARA SOAL UJI COBA NAMA: Kelas: 1. Bagian atau lapisan kulit bumi terdiri dari air dan atmosfer yang di dalamnya terdapat kehidupan organsisme, manusia maupun flora fauna disebut… . a. Biosfer b. Antroposfer c. habitat d. ekosistem e. komunitas 2. Taman nasional gunung gede pangrango terdapat di provinsi... a. Jawa Timur b. Jawa tengah c. Jawa Barat d. Sumatera barat e. Kalimantan timur 3. Fauna maskot DKI jakarta adalah... a. Burung garuda b. Burut perkutut c. Burung Kasuari d. Elang Bondol e. Burung serindit 4. Setiap makhluk hidup memiliki tempat masing-masing di lapisan biosfer untuk tetap hidup sesuai dengan caranya. Tempat hidup itu disebut… . a. ekosistem b. Habitat c. Komunitas d. antroposfer e. lingkungan 5. Persebaran hutan hujan tropis di indonesia diantaranya paling banyak dipulau... a. Bali dan lombok b. Kalimantan dan Jawa c. Kalimantan dan Papua d. Sumatera dan jawa e. Jawa dan Sulawesi 6. Ilmu yang mempelajari persebaran flora dan fauna di permukaan bumi disebut… . a. Zoologi b. Biogeografi c. Botani d. Biologi e. ekologi
90 7. Salah satu jenis hewan yang hanya berkembang biak di kawasan Indonesia Tengah antara lain ... a. anoa dan komodo b. komodo dan badak bercula Satu c. anoa, komodo, dan tapir d. burung cendrawasih, tapir, dan kasuari e. kuskus, tapir, dan kakaktua 8. Komponen lingkungan biosfer berupa lapisan tanah dan batuana dalah… . a. Atmosfer b. Termosfer c. Litosfer d. Misosfer e. Hidrosfer 9. Menjaga kelestarian hutan sangat penting karena ... a. agar tampak teduh b. agar subur sepanjang tahun c. agar tidak panas d. agar lingkungan aman e. mengurangi bahaya erosi 10. Hutan mempunyai fungsi langsung dan tidak langsung. Fungsi tidak langsung yaitu fungsi orologis, artinya ... a. mangatur air tanah b. mencegah tanah longsor c. mencegah erosi d. menyegarkan udara e. membantu humus tanah 11. Faktor biotic yang memengaruhi kehidupan di bumi antara lain … . a.flora, fauna, manusia b.Angin, tekanan udara, suhu c.Relief, tanah, iklim d.Flora, fauna, tanah e.Iklim, fauna, manusia 12. Hambatan persebaran fauna berupa lautan yang luas merupakan hambatan... a. Iklim b. Hayati c. Biologis d. Edafik e. Geografis 13. Ciri daerah tundra adalah... a. Hutan heterogen b. Padang semak c. Padang lumut d. Hutan homogen e. Hutan gugur 14. Derah di sekeliling lingkaran Arktik dan pulau-pulau kecil dekat Antartika banyak dijumpai bioma… .
91 a.Tiaga b.Tundra c.Sabana d.Stepa e.Gurun 15. Sabana banyak dijumpai di wilayah Indonesia terutama wilayah… . a.Sulawesi b.Nusa tenggara c.Jawa d.Kalimantan e.Sumatera 16. Wilayah persebaran hewan pertama kali diperkenalkan oleh… a.Huxley b.Wallace c.Weber d.Sclater e.Koppen 17. Fauna yang hidup di Indonesia bagian barat antara lain … . a.Kakatua b.Kus-kus c.Cendrawasih d.Badak e.Anoa 18. Taman Nasional Baluran terdapat di Provinsi… . a.Jawa Barat b.Jawa Tengah c.Bali d.Jawa Timur e.Banten
19. Bison merupakan jenis hewan khas yang terdapat didaerah persebaran wilayah... a. Ethiophian b. Neotropical c. Neartik d. Paleartik e. Oriental
20. Kaktus termasuk salah satu contoh tanaman... a. Xerophyta b. Hidrophyta c. Mesophyta d. Tropopyta
92 e. Hygropyta 21. Hutan savana di indonesia dapat dijumpai di... a. Kalimantan b. NTT c. Bali d. Sumatera e. Sulawesi 22. Hutan yang terdiri dari bermacam-macam tumbuhan adalah... a. Heterogen b. Homogen c. Primer d. sekunder e. Produksi 23. Kayu cendana adalah jenis flora yang dijadikan maskot atau identitas daerah … . a.Sulawesi b.Nusa Tenggara c.Maluku d.Papua e.Kalimantan Barat 24. Di bawahini yang termasuk jenis fauna peralihan adalah … a.Komodo b.Beruang c.Tikus d.Badak e.Cendrawasih 25. Daerah Indonesia yang memiliki hutan musim adalah… . a.Sumatera b.Papua c.JawaTimur d.Kalimantan e.Bali 26. Kerusakan hutan baik hutan lindung maupun hutan produksi di Indonesia disebabkan oleh ... a. adanya sindikat penjualan kayu ke luar negeri b. untuk areal perkebunan c. kurangnya kerja sama antara pemerintah dengan rakyat d. berkurangnya tanah untuk pemukiman e. meningkatnya harga kayu olahan di pasar dunia 27. Di bawah ini macam-macam hewan Indonesia bagian tengah, kecuali… . a.Biawak Komodo b.Anoa c.Burung Kasuari d.Burung Maleo
93 e.Babi Rusa 28. Tumbuhan jati merupakan salah satu vegetasi khas dari... a. Hutan berdaun jarum b. Hutan hujan tropis c. Hutan musim d. Hutan berkayu keras e. Hutan rontok daerah sedang
29. Hutan dengan ciri pohonnya berdaun rindang, sehingga matahari tidak dapat menembus celah-celah daun sampai ketanah, disebut… . a.Hutan Tundra b.Hutan hujan ekuatorial c.Hutan musim d.Hutan gugur e.Hutan hujan tropis 30. Hewan berikut merupakan hewan asli indonesia, yaitu... a. Kanguru b. Komodo c. Gajah d. Badak e. Cendrawasih 31. Upaya yang paling tepat untuk memberi perlindungan terhadap satwa langka di Indonesia dapat dilakukan dengan cara .. a. Reboisasi b. melakukan pembatasan ekspor binatang-binatang langka yang dilindungi c. melarang setiap warga masyarakat untuk melakukan persilangan terhadap jenis-jenis satwa tertentu d. membuat peraturan perundangan yang melarang menangkapbinatang tertentu e. melakukan razia dan sweeping 32. Dibawah ini yang merupakan wilayah persebaran flora dan fauna termasuk landas kontunen Asia, adalah ... . a.Papua b.Jawa c.Nusa Tenggara d.Sulawesi e.Maluku 33. Wilayah persebaran flora dan fauna yang termasuk Indonesia bagian Tengan adalah ... . a.Sumatera b.Kalimantan c.Sulawesi d.Pulau-pulau kecil disekitar Pulau Jawa e.Pulau Papua 34. Eceng gondok termasuk salah satu contoh tanaman...
94 a. Xerophyta b. Hidrophyta c. Mesophyta d. Hygropyta e.Tropopyta 35. Dibawah ini ciri-ciri flora di wilayah Indonesia bagian tengah adalah ... . a. Rata-rata ketinggian pohonnya sekitar 60 meter b.Vegetasi berupa semak belukar c.Pohon-pohon berbatang rendah d. Pada musim kemarau daunnya gugur e.Pohon-pohon berdaun rindang 36. Faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan flora dan fauna adalah ... . a. alam b.Ratifikasi CITES c. Mengelola kawasan cagar alam dengan baikBencana d.Biodiversity e.Reboissasi 37. Padang rumput didaerah amerika utara disebut... a. Semak belukar b. Sabana c. Stepa d. Praire e. Tundra 38. Manfaat cagar dan suaka margasatwa kecuali ... a. Sumber daya alam b. untuk kemajuan ilmu pengatahuan c. melindungi hewan tertentu agar tidak punah d. sumber produksi e. Pariwisata 39. Flora yang menjadi maskot daerah Nusa Tenggara Timur dalah ... . a.cendana b.akasia c.kayu putih d.lontar gewang e.meranti
40. Punahnya populasi badak di Ujung Kulon akibat berikut, kecuali ... a. habitat sekarang tidak cocok b. makanan berkurang c. diburu manusia d. reproduksi menurun e. predator bertamba
105 Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Uji Coba 1. A 2. C 3. D 4. B 5. C 6. B 7. A 8. C 9. D 10. A 11. A 12. D 13. C 14. B 15. B 16. D 17. D 18. D 19. D 20. A 21. D 22. A 23. B 24. A 25. C 26. A 27. C 28. B 29. D 30. B 31. A 32. B 33. C 34. D 35. C 36. A 37. D 38. A 39. A 40. C
106 Lampiran 6 SMA NUSANTARA PRETTES Nama : Kelas : 2. Bagian atau lapisan kulit bumi terdiri dari air dan atmosfer yang di dalamnya terdapat kehidupan organsisme, manusia maupun flora fauna disebut… . f. Antroposfer g. biosfer h. habitat i. ekosistem j. komunitas 3. Setiap makhluk hidup memiliki tempat masing-masing di lapisan biosfer untuk tetap hidup sesuai dengan caranya. Tempat hidup itu disebut… . f. ekosistem g. komunitas h. habitat i. antroposfer j. lingkungan 4. Ilmu yang mempelajari persebaran flora dan fauna di permukaan bumi disebut… . a. Zoologi b. Botani c. Biogeografi d. Biologi e. ekologi 5. Komponen lingkungan biosfer berupa lapisan tanah dan batuana dalah… . a. Atmosfer b. Termosfer c. Mesosfer d. Hidrosfer e. litosfer 6. Faktor biotic yang memengaruhi kehidupan di bumi antara lain … . a. Tanah, fauna, flora b. Angin, tekanan udara, suhu c. Relief, tanah, iklim d. Flora, fauna, manusia e. Iklim, fauna, manusia 7. Derah di sekeliling lingkaran Arktik dan pulau-pulau kecil dekat Antartika banyak dijumpai bioma… . a. Tiaga b. Sabana c. Tundra d. Stepa e. Gurun 8. Sabana banyak dijumpai di wilayah Indonesia terutama wilayah… . a. Sulawesi b. Kalimantan c. Jawa d. Nusa Tenggara e. Sumatera
107 9. Wilayah persebaran hewan pertama kali diperkenalkan oleh… a. Huxley b. Wallace c. Sclater d. Weber e. Koppen 10. Fauna yang hidup di Indonesia bagian barat antara lain … . a. Kakatua b. Kus-kus c. Cendrawasih d. Anoa e. Badak 11. Taman Nasional Baluran terdapat di Provinsi… . a. Jawa Barat b. Jawa Tengah c. JawaTimur d. Bali e. Banten 12. Kayu cendana adalah jenis flora yang dijadikan maskot atau identitas daerah … . a. Sulawesi b. Nusa Tenggara c. Maluku d. Papua e. Kalimantan Barat 13. Di bawahini yang termasuk jenis fauna peralihan adalah … a. Beruang b. Komodo c. Tikus d. Badak e. Cendrawasih 14. Daerah Indonesia yang memiliki hutan musim adalah… . a. Sumatera b. Papua c. JawaTimur d. Kalimantan e. Bali 15. Di bawah ini macam-macam hewan Indonesia bagian tengah, kecuali… . a. Biawak Komodo b. Anoa c. Babi Rusa d. Burung Maleo e. Burung Kasuari 16. Hutan dengan ciri pohonnya berdaun rindang, sehingga matahari tidak dapat menembus celah-celah daun sampai ketanah, disebut… . a. Hutan hujan tropis b. Hutan hujan ekuatorial c. Hutan musim d. Hutan gugur e. Tundra
108 17. Dibawah ini yang merupakan wilayah persebaran flora dan fauna termasuk landas kontunen Asia, adalah ... . a. Papua b. Sulawesi c. Nusa Tenggara d. Jawa e. Maluku 18. Wilayah persebaran flora dan fauna yang termasuk Indonesia bagian Tengan adalah ... . a. Sumatera b. Kalimantan c. Sulawesi d. Pulau-pulau kecil disekitar Pulau Jawa e. Pulau Papua 19. Dibawah ini ciri-ciri flora di wilayah Indonesia bagian tengah adalah ... . a. Pada musim kemarau daunnya gugur b. Vegetasi berupa semak belukar c. Pohon-pohon berbatang rendah d. Rata-rata ketinggian pohonnya sekitar 60 meter e. Pohon-pohon berdaun rindang 20. Faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan flora dan fauna adalah ... . a. Mengelola kawasan cagar alam dengan baik b. Ratifikasi CITES c. Bencana alam d. Biodiversity e. Reboissasi 21. Flora yang menjadi maskot daerah Nusa Tenggara Timur dalah ... . a. cendana b. akasia c. kayu putih d. lontar gewang e. merant
108
Lampiran 7 SMA NUSANTARA POSTTEST Nama : Kelas : 22. Faktor biotic yang memengaruhi kehidupan di bumi antara lain … . a. Tanah, fauna, flora b. Angin, tekanan udara, suhu c. Relief, tanah, iklim d. Flora, fauna, manusia e. Iklim, fauna, manusia 23. Komponen lingkungan biosfer berupa lapisan tanah dan batuan adalah… . a. Atmosfer b. Termosfer c. Mesosfer d. Hidrosfer e. litosfer 24. Ilmu yang mempelajari persebaran flora dan fauna di permukaan bumi disebut… . a. Zoologi b. Botani c. Biogeografi d. Biologi e. ekologi 25. Setiap makhluk hidup memiliki tempat masing-masing di lapisan biosfer untuk tetap hidup sesuai dengan caranya. Tempat hidup itu disebut… . k. ekosistem l. komunitas m. habitat n. antroposfer o. lingkungan 26. Bagian atau lapisan kulit bumi terdiri dari air dan atmosfer yang di dalamnya terdapat kehidupan organsisme, manusia maupun flora fauna disebut… . k. Antroposfer l. biosfer m. habitat n. ekosistem o. komunitas 27. Taman Nasional Baluran terdapat di Provinsi… . a. Jawa Barat b. Jawa Tengah c. JawaTimur d. Bali e. Banten 28. Fauna yang hidup di Indonesia bagian barat antara lain … . a. Kakatua b. Kus-kus c. Cendrawasih d. Anoa e. Badak
109 29. Wilayah persebaran hewan pertama kali diperkenalkan oleh… a. Huxley b. Wallace c. Sclater d. Weber e. Koppen 30. Sabana banyak dijumpai di wilayah Indonesia terutama wilayah… . a. Sulawesi b. Kalimantan c. Jawa d. Nusa Tenggara e. Sumatera 31. Daerah di sekelilingl ingkaran Arktik dan pulau-pulau kecil dekat Antartika banyak dijumpai bioma… . a. Tiaga b. Sabana c. Tundra d. Stepa e. Gurun 32. Dibawah ini yang merupakan wilayah persebaran flora dan fauna termasuk landas kontunen Asia, adalah ... . a. Papua b. Sulawesi c. Nusa Tenggara d. Jawa e. Maluku 33. Wilayah persebaran flora dan fauna yang termasuk Indonesia bagian Tengan adalah ... . a. Sumatera b. Kalimantan c. Sulawesi d. Pulau-pulau kecil disekitar Pulau Jawa e. Pulau Papua 34. Dibawah ini ciri-ciri flora di wilayah Indonesia bagian tengah adalah ... . a. Pada musim kemarau daunnya gugur b. Vegetasi berupa semak belukar c. Pohon-pohon berbatang rendah d. Rata-rata ketinggian pohonnya sekitar 60 meter e. Pohon-pohon berdaun rindang 35. Faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan flora dan fauna adalah ... . a. Mengelola kawasan cagar alam dengan baik b. Ratifikasi CITES c. Bencana alam d. Biodiversity e. Reboissasi 36. Flora yang menjadi maskot daerah Nusa Tenggara Timur dalah ... . a. cendana b. akasia c. kayu putih d. lontar gewang e. meranti
110
37. Hutan dengan cirri pohonnya berdaun rindang, sehingga matahari tidak dapat menembus celah-celah daun sampai ketanah, disebut… . a. Hutan hujan tropis b. Hutan hujan ekuatorial c. Hutan musim d. Hutan gugur e. Tundra 38. Di bawah ini macam-macam hewan Indonesia bagian tengah, kecuali… . a. Biawak Komodo b. Anoa c. Babi Rusa d. Burung Maleo e. Burung Kasuari 39. Daerah Indonesia yang memiliki hutan musim adalah… . a. Sumatera b. Papua c. Jawa Timur d. Kalimantan e. Bali 40. Di bawah ini yang termasuk jenis fauna peralihan adalah … a. Beruang b. Komodo c. Tikus d. Badak e. Cendrawasih 41. Kayu cendana adalah jenis flora yang dijadikan maskot atau identitas daerah … . a. Sulawesi b. Nusa Tenggara c. Maluku d. Papua e. Kalimantan Barat
111
Lampiran 8 Nilai Siswa No
Nama
Nilai
1
Abdul Azid
70
2
Adam
100
3
Ahmad Fauzi
80
4
Ali Musa
70
5
Amdainah
80
6
Amirudin
70
7
Aspiyah
70
8
Ayu Soleha
70
9
Daratul Janah
80
10
Deni Nurohmah
80
11
Devi
80
12
Dulmukti
70
13
Ecih
100
14
Fifi Nuroktaria
100
15
Fitriyah
100
16
Fuad Hasan
90
17
Heni Nurfaizah
70
18
Iis Herawati
90
19
Jamil
80
20
Jana
100
21
Kasan
80
22
Kasiroh
80
23
Kasni
90
24
Kusen
100
25
Kusnadi
80
26
Mahfud A.R
80
27
Markani
90
28
Marniah
70
29
Masitoh
70
112 30
Masri
70
31
Masyanto
80
32
Srah A
80
33
Sarmag
80
34
Surtini
80
113 Lampiran 9 Hasil Nilai N-Gain Siklus I
No
Nama
Pre Test
Post Test
N-Gain
Kategori
1
Abdul Azid
40
60
0,33
Sedang
2
Adam
50
70
0,60
Sedang
3
Ahmad Fauzi
60
70
0,25
Rendah
4
Ali Musa
60
60
0,20
Rendah
5
Amdainah
60
80
0,67
Sedang
6
Amirudin
60
60
0,20
Rendah
7
Aspiyah
40
50
0,16
Rendah
8
Ayu Soleha
80
60
0,20
Rendah
9
Daratul
60
80
0,67
Sedang
60
60
0,40
Sedang
Janah
10
Deni Nurohmah
11
Devi
60
70
0,25
Rendah
12
Dulmukti
60
70
0,25
Rendah
13
Ecih
60
60
0,40
Sedang
14
Fifi
60
60
0,20
Rendah
Nuroktaria
15
Fitriyah
50
60
0,20
Rendah
16
Fuad Hasan
60
70
0,60
Sedang
17
Heni
50
70
0,60
Sedang
70
80
0,33
Sedang
Nurfaizah
18
Iis Herawati
19
Jamil
60
70
0,25
Rendah
20
Jana
70
80
0,33
Sedang
21
Kasan
40
50
0,16
Rendah
22
Kasiroh
60
70
0,25
Rendah
23
Kasni
60
70
0,25
Rendah
24
Kusen
50
70
0,60
Sedang
114 25
Kusnadi
40
60
0,40
Sedang
26
Mahfud A.R
60
70
0,60
Sedang
27
Markani
70
80
0,33
Sedang
28
Marniah
50
60
0,20
Rendah
29
Masitoh
60
70
0,25
Rendah
30
Masri
50
60
0,20
Rendah
31
Masyanto
60
90
0,50
Sedang
32
Srah A
60
60
0,20
Rendah
33
Sarmag
60
70
0,25
Rendah
34
Surtini
40
50
0,16
Rendah
Terkecil
40
50
Terbesar
80
90
1620
2270
48
67
Jumlah Rata-rata
Sedang 0,33
Sedang
115 Lampiran 10 Hasil Nilai N-Gain Siklus II No
Nama
Pre Test
Post Test
N-Gain
Kategori
1
Abdul Azid
60
70
0,25
Rendah
2
Adam
70
100
1,00
Tinggi
3
Ahmad Fauzi
60
80
0,50
Sedang
4
Ali Musa
60
70
0,25
Rendah
5
Amdainah
70
80
0,33
Sedang
6
Amirudin
50
70
0,40
Sedang
7
Aspiyah
50
70
0,40
Sedang
8
Ayu Soleha
60
70
0,25
Rendah
9
Daratul Janah
70
80
0,33
Sedang
10
Deni
60
80
0,50
Sedang
Nurohmah
11
Devi
50
80
0,60
Sedang
12
Dulmukti
50
70
0,50
Sedang
13
Ecih
60
100
1,00
Tinggi
14
Fifi Nuroktaria
70
100
1,00
Tinggi
15
Fitriyah
50
100
1,00
Tinggi
16
Fuad Hasan
50
90
0,80
Tinggi
17
Heni
50
70
0,40
Sedang
Nurfaizah
18
Iis Herawati
50
90
0,80
Tinggi
19
Jamil
50
80
0,33
Sedang
20
Jana
70
100
1,00
Tinggi
21
Kasan
60
80
0,50
Sedang
22
Kasiroh
60
80
0,50
Sedang
23
Kasni
50
90
0,80
Tinggi
24
Kusen
50
100
1,00
Tinggi
25
Kusnadi
70
80
0,33
Sedang
26
Mahfud A.R
70
80
0,33
Sedang
27
Markani
70
90
0,66
Sedang
28
Marniah
50
70
0,40
Sedang
116 29
Masitoh
60
70
0,25
Rendah
30
Masri
40
70
0,40
Sedang
31
Masyanto
60
80
0,50
Sedang
32
Srah A
70
80
0,33
Sedang
33
Sarmag
70
80
0,33
Sedang
34
Surtini
70
80
0,33
Sedang
Terbesar
70
100
Terkecil
40
70
Jumlah
2010
2780
59
81
0,52
Sedang
Rata-rata
117 Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Blog dalam Mata Pelajaran Geografi di SMA Nusantara”. Nama Sekolah : SMA Nusantara Nama Guru : Lutfi Hari/Tanggal : Selasa, Agustus 2013 Mata Pelajaran : Geografi Materi Pokok : Kelas /Semester : XI-A / 1 Siklus :I
Petunjuk Berikut ini diberikan satu aspek pengelolahan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan guru di dalam kelas. Berikan tanda (√) pada kolom yang sesuai menurut pilihan anda. Keterangan skala penelitian Tidak baik :1 Kurang baik : 2 Cukup baik : 3 Baik :4 No I
Kategori penilaian total Kurang baik : 21 40 Cukup : 41 60 Baik : 61 80
Aspek Yang Diamati
Nilai 1
2
3
Membuka Pelajaran 1. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan yang
terdahulu
2. Apersepsi 3. Menyiapkan tujuan pembelajaran
4. Memotivasi siswa II
4
Kegiatan Inti 5. Penguasaan materi
6. Menjelaskan materi pelajaran
7. Keterampilan menyajikan materi
8. Menekankan pada pemecahan masalah
9. Mengorganisasikan siswa dalam kelompokkelompok belajar
118 10. Menggunakan alat atau media
11. Memancing pendapat atau ide siswa
12. Menjawab pertanyaan atau menanggapi siswa
13. Kualitas interaksi pembelajaran
14. Kualitas pengelolaan kelas 15. Ilustrasi dan contoh-contoh
16. Kontrol emosi
17. Sikap guru terhadap pendapat siswa
18. Situasi kelas III
Menutup Kelas 19. Membimbing siswa merangkum pelajaran
20. Memberi kesimpulan
119 Lampiran 12
LEMBAR OBSERVASI “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Blog dalam Mata Pelajaran Geografi di SMA Nusantara”. Nama Sekolah : SMA Nusantara Nama Guru : Lutfi Hari/Tanggal : Selasa, September 2013 Mata Pelajaran : Geografi Materi Pokok : Kelas /Semester : XI-A / 1 Siklus : II Petunjuk Berikut ini diberikan satu aspek pengelolahan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan guru di dalam kelas. Berikan tanda (√) pada kolom yang sesuai menurut pilihan anda. Keterangan skala penelitian Tidak baik :1 Kurang baik : 2 Cukup baik : 3 Baik :4 No I
Kategori penilaian total Kurang baik : 21 40 Cukup : 41 60 Baik : 61 80
Aspek Yang Diamati
Nilai 1
2
3
Membuka Pelajaran 1. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan yang
terdahulu
II
4
2. Apersepsi
3. Menyiapkan tujuan pembelajaran
4. Memotivasi siswa
Kegiatan Inti
5. Penguasaan materi 6. Menjelaskan materi pelajaran
7. Keterampilan menyajikan materi
8. Menekankan pada pemecahan masalah 9. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-
kelompok belajar 10. Menggunakan alat atau media 11. Memancing pendapat atau ide siswa
120
12. Menjawab pertanyaan atau menanggapi siswa 13. Kualitas interaksi pembelajaran
14. Kualitas pengelolaan kelas
15. Ilustrasi dan contoh-contoh
16. Kontrol emosi
17. Sikap guru terhadap pendapat siswa
18. Situasi kelas III
Menutup Kelas
19. Membimbing siswa merangkum pelajaran 20. Memberi kesimpulan
121 Lampiran 13 UJI VALIDITAS Jumlah Subyek= 32 Butir Soal= 40 No Butir No Butir Korelasi keterangan Baru Asli 1 1 0.462 Valid 2 2 0.304 Tidak Valid 3 3 0.279 Tidak Valid 4 4 0.369 Valid 5 5 0.214 Tidak Valid 6 6 0.430 Valid 7 7 0.261 Tidak Valid 8 8 0.514 Valid 9 9 0.252 Tidak Valid 10 10 0.279 Tidak Valid 11 11 0.592 Valid 12 12 0.173 Tidak Valid 13 13 0.155 Tidak Valid 14 14 0.624 Valid 15 15 0.542 Valid 16 16 0.314 Valid 17 17 0.621 Valid 18 18 0.451 Valid 19 19 -0.046 Tidak Valid 20 20 -0.044 Tidak Valid 21 21 0.157 Tidak Valid 22 22 0.227 Tidak Valid 23 23 0.478 Valid 24 24 0.376 Valid 25 25 0.473 Valid 26 26 0.261 Tidak Valid 27 27 0.576 Valid 28 28 0.253 Tidak Valid 29 29 0.424 Valid 30 30 -0.018 Tidak Valid 31 31 0.255 Tidak Valid 32 32 0.525 Valid 33 33 0.379 Valid 34 34 -0.058 Tidak Valid 35 35 0.387 Valid 36 36 0.357 Valid 37 37 0.150 Tidak Valid 38 38 0.297 Tidak Valid 39 39 0.452 Valid 40 40 0.100 Tidak Valid Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut:
122 df (N-2) 10 15 20 25 30 40 50
P=0,05 0,576 0,482 0,423 0,381 0,349 0,304 0,273
P=0,01 0,708 0,606 0,549 0,496 0,449 0,393 0,354
df (N-2) 60 70 80 90 100 125 >150
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
P=0,05 0,250 0,233 0,217 0,205 0,195 0,174 0,159
P=0,01 0,325 0,302 0,283 0,267 0,254 0,228 0,208
123 Lampiran 14 RELIABILITAS TES Rata2= 20.47 Simpang Baku= 6.02 KorelasiXY= 0.75 Reliabilitas Tes= 0.86 No.Urut No. Kode/Nama Subyek Subyek 1 1 Andisan 2 2 Agus Supriyadi 3 3 Almaidah 4 4 Asmah 5 5 Dewanul Makmur 6 6 Irfan 7 7 Kalwani 8 8 Kamar 9 9 Kamsani 10 10 Khaerudin 11 11 Khodijah 12 12 Masayu 13 13 Muhamad Fatoni 14 14 Mustar 15 15 Nasrullah 16 16 Neneng Maesaroh 17 17 Nuryant 18 18 Rifki Rinaldi 19 19 Saikun 20 20 Saili 21 21 Sakar 22 22 Sami Umyati 23 23 Santi Febriani 24 24 Sapiyah 25 25 Sari 26 26 Sarim 27 27 Sarminah 28 28 Sarnijah 29 29 Sartani 30 30 Satrio Gunawan 31 31 Suneni 32 32 Sugeng
Skor Ganjil 14 12 19 9 9 19 10 10 10 7 10 6 11 6 9 9 17 10 13 9 18 11 13 7 9 12 8 7 11 9 11 9
Skor Genap 15 9 17 11 9 16 7 6 8 9 10 8 10 10 6 9 15 9 10 4 14 12 9 7 8 7 9 9 9 9 10 10
Skor Total 29 21 36 20 18 35 17 16 18 16 20 14 21 16 15 18 32 19 23 13 32 23 22 14 17 19 17 16 20 18 21 19
124
Lampiran 15 Jumlah Subyek Butir Soal No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
TINGKAT KESUKARAN = 32 = 40 No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) 1 12 37.50 2 18 56.25 3 20 62.50 4 15 46.88 5 26 81.25 6 14 43.75 7 29 90.63 8 13 40.63 9 27 84.38 10 20 62.50 11 12 37.50 12 28 87.50 13 24 75.00 14 8 25.00 15 11 34.38 16 5 15.63 17 14 43.75 18 12 37.50 19 11 34.38 20 3 9.38 21 65.63 21 22 16 50.00 23 9 28.13 24 11 34.38 25 19 59.38 26 18 56.25 27 11 34.38 28 24 75.00 29 10 31.25 30 28 87.50 31 9 28.13 32 13 40.63 33 10 31.25 34 8 25.00 35 24 75.00 36 18 56.25 37 27 84.38 38 25 78.13 39 18 56.25 40 14 43.75
Tafsiran Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sangat Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sangat Mudah Mudah Sukar Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sangat Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sangat Mudah Sukar Sedang Sedang Sukar Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang
125
Lampiran 16 DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek
= 32
Klp atas/bawah(n)
=9
Butir Soal
= 40
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas
Kel. Bawah
Beda Indeks DP
(%) 1
1
7
2
5
55.56
2
2
6
5
1
11.11
3
3
8
5
3
33.33
4
4
7
4
3
33.33
5
5
9
7
2
22.22
6
6
7
2
5
55.56
7
7
9
7
2
22.22
8
8
6
2
4
44.44
9
9
8
6
2
22.22
10
10
6
5
1
11.11
11
11
7
1
12
12
8
8
0
0.00
13
13
8
5
3
33.33
14
14
5
0
5
55.56
15
15
6
1
5
55.56
16
16
2
1
1
11.11
17
17
8
1
7
77.78
18
18
6
1
5
55.56
19
19
4
3
1
11.11
20
20
1
0
1
11.11
21
21
6
7
-1
22
22
6
5
1
11.11
23
23
4
1
3
33.33
24
24
5
1
4
44.44
6
66.67
-11.11
126 25
25
7
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas
2
5
Kel. Bawah
55.56 Beda
Indeks DP
(%) 26
26
7
3
4
44.44
27
27
7
2
5
55.56
28
28
7
6
1
11.11
29
29
5
1
4
44.44
30
30
8
8
0
0.00
31
31
4
3
1
11.11
32
32
7
1
6
66.67
33
33
5
1
4
44.44
34
34
2
3
-1
35
35
9
4
5
55.56
36
36
8
5
3
33.33
37
37
9
8
1
11.11
38
38
9
5
4
44.44
39
39
6
2
4
44.44
40
40
4
3
1
11.11
-11.11
127 Lampiran 17 Rekap Analisis Butir Rata2 = 20.47 Simpang Baku = 6.02 KorelasiXY = 0.75 Reliabilitas Tes = 0.86 Butir Soal = 40 Jumlah Subyek = 32 No Butir No Butir Daya Baru Asli Pembeda (%) 1 1 55.56 2 2 11.11 3 3 33.33 4 4 33.33 5 5 22.22 6 6 55.56 7 7 22.22 8 9 10 11 12
8 9 10 11 12
44.44 22.22 11.11 66.67 0.00
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
33.33 55.56 55.56 11.11 77.78 55.56 11.11 11.11 -11.11 11.11 33.33 44.44 55.56 44.44 55.56 11.11 44.44 0.00
31 32 33 34
31 32 33 34
11.11 66.67 44.44 -11.11
T.kesukaran
Korelasi
keterangan
Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sangat Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sangat Mudah Mudah Sukar Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sangat Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sangat Mudah Sukar Sedang Sedang Sukar
0.462 0.304 0.279 0.369 0.214 0.430 0.261
Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan -
0.514 0.252 0.279 0.592 0.173
Sangat Signifikan Sangat Signifikan -
0.155 0.624 0.542 0.314 0.621 0.451 -0.046 -0.044 0.157 0.0227 0.478 0.376 0.473 0.261 0.576 0.253 0.424 -0.018
Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan -
0.255 0.525 0.379 -0.058
Sangat Signifikan Signifikan -
128 35 36 37 38 39 40
35 36 37 38 39 40
55.56 33.33 11.11 44.44 44.44 11.11
Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang
0.387 0.357 0.150 0.297 0.452 0.100
Signifikan Signifikan Sangat Signifikan -
129 Lampiran 18
130
131
132
133
134
135