BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian. Latar belakang merupakan ide dasar dari Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang Bali di Denpasar ini.
1.1 Latar Belakang Perkembangan cabang olah raga renang di Bali pada masa sekarang ini telah mengalami peningkatan
yang
cukup
memuaskan.
Atlet-atlet
muda
bermunculan
seiring
dengan
banyaknya pertandingan pada cabang olah raga renang, yang diselenggarakan setiap tahunnya di Indonesia seperti : Kejurnas, Seleknas, Kejurda, Krapsi, PON, Eagle Cup, Porsenijar dan lainnya. Di Bali terdapat 311 atlet-atlet muda yang berbakat di bidang olah raga renang, menurut Bapak Wiarta selaku Komisi Teknik Olah Raga renang PENGPROV PRSI Bali, peningkatan dari atlet-atlet renang Bali yang berpotensi untuk mengembangkan prestasinya terus 1
meningkat dari tahun 2013 dengan jumlah atlet 250, tahun 2014 dengan jumlah atlet 297, dan pada tahun 2015 dengan jumlah atlet renang 311. Permasalahan yang terjadi saat ini pada cabang olah raga renang di Bali yaitu tidak adanya fasilitas latihan yang berstandar Nasional, pada umumnya para atlet-atlet renang Bali, latihan pada kolam renang umum atau rekreasi. Apabila permasalahan dengan fasilitas latihan cabang olah raga renang yang berstandar Nasional tidak segera dipecahkan, maka akan berdampak buruk bagi para atlet-atlet renang Bali, dan juga akan berdampak buruk pada Prov.Bali pada saat ajang kejuaraan Nasional (KEJURNAS) yang diselenggarakkan setiap satu tahun sekali, dan Pekan Olah Raga Nasional (PON) yang diselenggarakkan 4 tahun sekali. Dalam hal mendukung perkembangan atlet-atlet renang yang berprestasi, yang mulai banyak bermunculan di Bali, perlunya fasilitas latihan yang baik, nyaman, dan tentunya berstandar Nasional, agar atlet-atlet renang Bali dapat berprestasi di kancah Nasional maupun di kancah Internasional. Dari maka itu perlu dibangunnya suatu pusat latihan cabang olah raga renang Bali di Denpasar, yang dapat mewadahi atlet-atlet renang berprestasi yang ada di Bali. Denpasar merupakan kota di Bali dan sekaligus menjadi pusat pemerintahan Bali. Kota Denpasar memiliki atlet-atlet di cabang olah raga renang yang cukup banyak, dan juga peminat olah raga renang di Denpasar yang dapat menjadi bibit-bibit berprestasi Dapat dilihat dari jumlah club renang yang ada di kota Denpasar merupakan terbanyak di Prov.Bali yaitu berjumlah delapan club renang dengan jumlah total peserta dari keseluruahan klub renang di Denpasar berjumlah 155 dan jumlah pelatih sebanyak 21 orang. Dari pembahasan sebelumnya, maka akan di upayakan untuk mewujudkan permintaan atlet renang Bali yang berprestasi. Dengan direncanakan pusat pelatihan cabang olah raga renang Bali di Denpasar diharapkan atlet-atlet renang dapat meningkatkan prestasi Bali maupun Indonesia.
2
1.2 Rumusan Masalah 1. Apa spesifikasi khusus dari Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang Bali di Denpasar? 2. Apa tema dari Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang Bali di Denpasar ? 3. Apa konsep perancangan dari Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang Bali di Denpasar?
1.3 Tujuan 1. Mengupayakan atlet-atlet olah raga renang Bali dapat berprestasi pada kancah Nasional. 2. Mewadahi atlet-atlet olah raga renang yang berprestasi di Bali. 3. Meningkatkan prestasi para atlet-atlet olah raga renang di Bali.
1.4 Metode Penelitian Pada metode penelitian yang digunakan pada penyusunan pusat latihan cabang olah raga renang Bali di Denpasar ini, menggunakan pengelompokan tiga bagian yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, dan penyimpulan data.
1.4.1 Tahapan Pengumpulan Data Dalam pembahasan tahapan pengumpulan data, dikatagorikan atas dua jenis yaitu: data primer dan skunder, yang akan dijelaskan sebagai berikut : A. Data Primer, yaitu informasi data yang dikumpulkan dengan cara melakukan penelitian langsung pada sumber yang terkait, dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengumpul data, data primer ini dapat diperoleh dari : 1. Observasi Dalam observasi pengumpulan data dilakukan dengan cara tinjauan langsung ke Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Bali, KONI Denpasar. Hal ini untuk melihat secara sistematis dan hal-hal apa saja yang dapat menjadi data dasar perancangan, yang dapat menjadi suatu acuan sistem pengelolaan proyek pada fasilitas ini. 2. Wawancara Dalam pengumpulan data melalui wawancara dari suatu individu, kelompok, maupun pihak-pihak
terkait
sebagai informan
yang
berkompeten
dibidangnya,
berupa 3
pendapat, latar belakang proyek, nilai, motivasi, dan persepsi yang dilakukan secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait yang bisa dipercaya keakuratan datanya yang berhubungan dengan pengadaan proyek. Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada Sekertaris Umum Koni Denpasar dan pelatih renang Bali. 3. Studi Banding Dalam studi banding cara mengumpulkan data dengan pengamatan langsung ke lapangan,
dimana proyek
sejenis yang sudah dibangun dengan tujuan untuk
mengetahui masalah apa saja yang timbul dan pengamatan ke lokasi site untuk mendapatkan kawasan yang sesuai dengan peraturan pemerintah dan berpotensi untuk dibangunnya Pusat Pelatihan Cabang Olah Raga Renang Bali di Denpasar, yang di studi banding disini adalah Kolam renang yang saat ini dipergunakkan untuk latihan atlet-atlet renang Bali, seperti : kolam renang Segara Arum, Segara Madu, dan Taman Tirta, yang berlokasi di Kabupaten Badung dan kolam renang yang berlokasi di kota Denpasar seperti : kolam renang Tiara Dewata, dan kolam renang Mahajaya.
B. Data Sekunder, yaitu informasi data yang telah dikumpukan oleh pihak-pihak sehingga peneliti hanya memilah data yang berkaitan dengan judul, data sekunder diperoleh dari :
Studi Literatur Pengumpulan data yang melalui literatur-literatur atau buku-buku yang berkaitan dengan judul, untuk rumusan nmasalah yang dapat menunjang proses analisa seperti : a) Mengenai data-data Pusat Latihan Renang Bali di Denpasar b) Perilaku atlet-atlet renang, saat kegiatan latihan/kegitan lain c) Standar-standar ruang yang nyaman bagi para atlet-atlet renang sebagai pengguna fasilitas ini. d) Rencana Tata Ruang Wilayah Denpasar. e) Rencana Detail Tata Ruang Denpasar Utara.
1.4.2 Tahapan Pengolahan Data Dalam pembahasan Tahapan pengolahan data, digunakkan metode kompilasi data, analisa data dan sintesis, penjabaran pengolahan data sebagai berikut : 4
1. Kompilasi Data Dalam Tahapan pengolahan data, kompilasi data merupakan hasil yang diperoleh dari observasi, wawancara, studi banding, dan studi literature yang berkaitan dengan proyek yang akan dikerjakan, akan disusun sesuai dengan kegunaanya dalam menunjang analisa. 2. Analisis Data Analisis
Data merupakan nenahami suatu informasi dan permasalahan dalam
keterkaitan proyek yang akan dikerjakkan. Dalam analisa data memiliki tahapan pendekatan, yaitu : a) Kualitatif yaitu
mendeskripsikan
data
secara diagramatik,
seperti
menampilkan hasil analisi data melalui table. b) Kuantitatif yaitu dengan melakukan analisis data secara matematis, seperti menampilkan hasil analisis data melalui perhitungan jumlah atlet-atlet renang Bali yang
berlatih pada Pusat Latihan Cabang Olah
Raga Renang Bali di Denpasar. 3. Sintesis Tahap sintesis adalah dimana tahapan mentransformasikan informasi menjadi suatu alternatife solusi pemecahan masalah sehingga mendapatkan suatu kesimpulan dalam bentuk alternatife.
1.4.3 Tahapan Penyimpulan Data Dalam tahapan penyimpulan data menjelaskan dari semua permasalahan yang telah dibahas, pada tahapan ini dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Metode Induktif Pada metode induktif membahas penyimpulan data dari hal-hal yang sifatnya khusus ke hal-hal yang umum. 2. Metode Deduktif Pada metode deduktif membahas penyimpulan data dari hal-hal umum ke hal-hal yang bersifat khusus.
5