Menghadapi Persaingan Pasar Bebas, Mereka Tidak Boleh Dibiarkan Sendiri 06 | COVER STORY
Dari Mengurusi Pesawat, Malah Sukses Bergumul Tanah Liat 08 | SUCCESS STORY
Promosi Tak Kenal Lelah untuk Produk Unggulan UKM
Rainer Tobing: Menjaga Keaslian Kain Sutra Indonesia
30 | PRODUK BERDAYA SAING
32 | ENTERPREUNERSHIP
The 7th Anniversary of SMESCO Indonesia Edisi 2 -2014
Hal34
PENGANTAR
REDAKSI Salam para pembaca,
SMESCO Magz edisi kedua tahun 2014 kembali hadir dalam genggaman pembaca dengan tema “The 7th Anniversary of SMESCO Indonesia”. Selama tujuh tahun LLP-KUKM hadir membantu pelaku KUKM sebagai pelaksana layanan sarana pemasaran yang merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kami. Di usianya yang ke-7 tahun ini kami ingin terus memberikan yang terbaik bagi para pelaku KUKM di tanah air. Semangat kami untuk memberikan pendampingan, perluasan akses pasar kepada mereka tidak pernah padam. Kami berharap pada tahun 2015, ketika masuk era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), tentunya produk KUKM Indonesia siap bersaing dengan produk KUKM dari negeri tetangga. Indonesia dengan jumlah penduduknya yang sangat besar akan menjadi sasaran empuk produkproduk negeri tetangga. Sebagaimana diketahui berdasarkan The Global Competitiveness Report tahun 2013-2014 dari World Economic Forum, peringkat daya saing Indonesia di kawasan ASEAN berada di urutan kelima. Indonesia berada di bawah Singapura, Malaysia, Brunei dan Thailand. Laporan ini “menyoal kemampuan negara-negara untuk menyediakan kemakmuran tingkat tinggi bagi warga negaranya”. Hal ini tergantung dari seberapa produktif sebuah Negara menggunakan sumber daya yang tersedia. Dengan segenap kemampuan yang ada, kami terus berupaya membantu KUKM dalam hal perluasan akses pasar, perluasan jaringan dan distribusi, serta peningkatan kapasitas KUKM. Kami memberikan tempat display produk KUKM secara gratis di UKM Gallery. Kami juga mengajak para pelaku KUKM untuk mempromosikan produknya di pasar global. Di luaritu kami memberikan pelatihan dan pendampingan agar produk KUKM mampu bersaing dengan produk dari luarnegeri. Kami berharap masyarakat Indonesia turut membantu pelaku usaha KUKM salah satunya dengan membeli dan menggunakan produk mereka. Dengan demikian, pelaku KUKM bisa berkembang dan meningkatkan usahanya. Semoga Allah meridhoi niat dan upaya baik kita. Atajudin Nur
3
Cover Story, Success Story, and Local SME
Page92
30
hal
hal
CONTENTS 06Cover Story
English Contents
Produk Berdaya Saing
Menghadapi Persaingan Pasar Bebas, Mereka Tidak Boleh Dibiarkan Sendiri
Promosi Tak Kenal Lelah untuk Produk Unggulan UKM
hal
47
Benefit Berkat LLP-KUKM, Jualan Batik Harni Makin Mak Nyoos
hal
48
Make Over Sentuhan Manis MakeUp Minimalis
hal
49
Konsultasi Pemasaran
07
hal
70
Smesco Guest
Destinasi Wisata
NIGERIAN AMBASSADOR VISIT
Travel Note: Menghabiskan Weekend di Kota Tua
hal
72
UKM Daerah
80
72
74
Outlet Dinas KUMKM Sulsel Tampung Ratusan Jenis Produk UKM
Outlet Dinas KUMKM Sulsel Tampung Ratusan Jenis Produk UKM
Smesco Highlight 34
Gebyar SMESCO 2014
42
IFA Fest 2014
Enterpreunership
Success Story 32
Dari Mengurusi Pesawat, Malah Sukses Bergumul Tanah Liat Tujuh tahun lalu, Belmont Setiawan masih berkutat mengurusi mesin pesawat terbang. Sebagai lulusan dari jurusan teknik mesin, pekerjaan tersebut terasa pas untuk dia. Namun seiring berjalannya waktu dan keinginan untuk maju, pria yang sudah pelesiran ke berbagai negara ini berpikir untuk mandiri dan tidak bergantung dengan perusahaan tempatnya bekerja.
08
Rainer Tobing: Menjaga Keaslian Kain Sutra Indonesia
PAVILIUNPROVINSI 84 85 86 87
Provinsi Riau Provinsi Sulawesi Selatan Provinsi Maluku Provinsi NTB
UKMGALLERY 10
Fashion Gallery
60
Accessories Gallery
44
Galeri Tas
64
Handycraft
46
Galeri Sepatu
68
Produk
47
Galeri Scarf
76
Healthy Life
50
Household Gallery
EDITORIAL
Office
PELINDUNG
Menteri Koperasi dan UKM DR. Syarief Hasan,MM,MBA
Sekretaris Editor
PENANGGUNG JAWAB
Rianzi Gautama
Dirut LLP KUKM
Ahmad Zabadi, SH, MM
PENGARAH Direktur Bisnis dan Pemasaran LLP KUKM Bagus Rachman, SE, M.Ec Direktur Keuangan dan Umum LLP KUKM Sitti Darmawasita, ST, M.Si
PEMIMPIN REDAKSI Atajudin Nur
Managing Editor Alwin Septiari
REDAKSI Armel Arifin, Krismayu Novianti, Astika, Adil P Kamrul, Alfa, Dany, Ahmad Djumaidi, Evony Arty Jiwani, Dian A. Mandasari, Yunita, Garincha Wemay, Anita Yulistiana
CREATIVE DESIGN Aditya Nur Fahmi
Fotografer Buchori
SME Tower Main Building 5th floor Jl. Jendral Gatot Subroto Kav. 94 South Jakarta 12780 - Indonesia Phone: (62-21) 275 35400 (hunting) Fax: (62-21) 7919 4628, 7918 1989 Email:
[email protected]
Cover Model: Nadine & Widya Stylish: Krismayu Location: SME Tower
COVERSTORY
COVER STORY
INTERVIEW
Menghadapi Persaingan Pasar Bebas, Mereka Tidak Boleh Dibiarkan Sendiri
S
eiring makin dekatnya pelaksanaan pasar bebas ASEAN atau ASEAN Trade pada 2015 mendatang, kesiapan LLP-KUKM mencapai tahapan yang diperhitungkan. Kenapa, karena peran lembaga ini menjadi salah satu penentu apakah produk-produk lokal kita yang berbasis dari UKM dapat bersaing di tengah gempuran produk-produk lokal negara tetangga. Sejumlah upaya dan terobosan dilakukan LLP-KUKM agar produk lokal yang dibuat UKM negeri sesuai harapan. Dirut LLP-KUKM, Ahmad Zabadi menuturkan, pihaknya terus meningkatan kualitas SDM UKM dengan pelatihan dan pendampingan. Menurutnya, pelatihan dan pendampingan tidak bisa dilepaskan dari unit kecil tersebut untuk mendapatkan hasil yang maksimal. “Pendampingan yang intesif dan masif mampu memberikan kepercayaan diri pada UKM. Mereka butuh bimbingan untuk melihat bagaimana membuat produk tersebut sesuai harapan dan memenuhi standar dalam persaingan di pasar. Jadi strategi pendampingan ini penting sekali,” katanya. Dan lembaga yang bertanggungjawab untuk melakukan pendampingan itu adalah LLP-KUKM. Mengapa harus LLPKUKM atau SMESCO, karena lembaga ini memiliki orangorang yang berpengalaman dan tahu apa yang harus diperbuat untuk dan oleh UKM tersebut. “Kami memiliki orang-orang hebat yang akan membantu pengembangan UKM dengan produknya agar menjadi produk unggulan dan berkualitas,” katanya.
6
Menurut data, kurang lebih 70% pelaku usaha atau pekerja pada sektor ini berpendidikan antar SD sampai SMP. Tingkatan pendidikan yang rendah menjadi problema ketika UKM harus bersaingan dengan produk mancanegara yang notabene pelakunya berpendidikan lebih tinggi yang memiliki kreatifitas dan strategi yang mumpuni. Mereka-mereka itu tidak boleh dilepaskan atau dibiarkan. Jika kita melakukan pembiaran, dampaknya terasa langsung pada minat konsumen yang pada pasar ASEAN nanti menentukan pilihannya tanpa ada batasan. Produk yang baik dan berkualitas serta fleksibel terhadap perkembangan zaman, sudah pasti jadi pilihan. “Jangan mereka dilepaskan. Mereka harus didampingi agar mereka tahu seperti apa barang dengan kualitas ekspor dan sesuai zaman. Upaya ini bagian dari penguatan mereka juga,” tukas Ahmad Zabadi. Selain memberikan pendampingan intensif, sebuah layanan informasi yang akurat dan lengkap menjadi bagian tak terpisahkan untuk menggapai harapan. Sebuah produk yang bagus sekali pun jika tidak ada yang tahu akan percuma. Adanya layanan informasi yang terbuka dan menjangkau luas berperan besar mengenalkan produk tersebut ke seluruh calon pembeli. Namun, dengan catatan informasi tersebut tepat sasaran. Pasalnya jika tidak akan sia-sia pula. “Kami bertanggungjawab memberikan layanan informasi yang tepat dan akuran tersebut. Karenanya kami membutuhkan kerjasama dengan semua pihak agar informasi kami lengkap dengan menyampaikan data-data yang ada
COVERSTORY kepada kami untuk selanjutnya kami sampaikan. Tugas pelayanan itu menjadi tugas negara. UKM tidak perlu repot melakukan itu. Kami yang akan melakukan supaya distribusinya lancar,” jelas Ahmad Zabadi. Sebagai unit atau lembaga yang bertanggungjawab mendistribusikan informasi akan produk UKM, LLP -KUKM perlu mengajak banyak pihak untuk bekerjasama dalam upaya memperkuat usaha kecil menengah tadi serta promosinya. Membangun kerjasama dengan lembaga lain akan meyakinkan bahwa persoalan ini menjadi tanggungjawab bersama dengan pusat kendali ada di LLP -KUKM. Menurut data, jumlah UKM di Indonesia mencapai angka 56,5 juta. Artinya jumlah ini lebih besar dari Malaysia dan Singapura. Jumlah yang besar tersebut disadari membuat lamban peningkatan kualitas. Namun, harus ada percepatan. Perlu juga, seluruh pemerintah daerah untuk bersinergi dengan asosiasi dunia usaha agar siap menghadapi persaingan global tersebut. Salah satu yang perlu diketahui kalangan UKM terhadap LLP-KUKM ini adalah adanya akses untuk layanan konsultasi secara gratis. “Silahkan datang atau hubungi kami untuk mendapatkan layanan tersebut. Kami perlu tahu apa yang terjadi dan yang dihadapi mereka. Kendala apa dan bagaimana jalan keluarnya akan diberikan. Kami ingin memberikan pelayanan yang baik dan bisa membantu UKM-UKM tersebut. Ini dedikasi kami,” katanya. Target kedepan, Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pada 2017
adalah berupaya menjadi buyer agent produk unggulan untuk pasar lokal maupun internasional. Ahmad Zabadi, mengemukakan sebelum mencapai target itu, ada beberapa fase yang harus dilalui atau dicapai. Dalam waktu dekat misalnya, LLPKUKM bertekad menjadi pusat pengendalian mutu dan desain produk yang dihasilkan pelaku usaha sektor riil. Secara khususnya targetnya untuk berbagai komoditas unggulan yang dipasarkan untuk pasar nasional. Pada 2015 nanti pihaknya akan menjadi pusat pengembangan produk KUMKM berorientasi ekspor. Selanjutnya, pada 2016 meningkat menjadi pusat layanan promosi dan pemasaran KUMKM untuk level nasional hingga internasional. Pada akhirnya fungsi LLP akan menjadi buyer agent berbagai produk unggulan pada pasar lokal dan global. Inilah rencana besar lembaga layanan pemasaran yang berada di bawah naungan Kementerian Koperasi dan UKM itu. Untuk mencapai itu, ada beberapa strategi yang akan dilakukan LLP-KUKM. Seluruh produk akan ditingkatkan kualitasnya atas dorongan dari koperasi sebagai wadah UMKM. Setelah itu perkembangan didukung aliansi UMKM. Oleh karena itu layanan yang disediakan bisa mewujudkan infrastruktur pemberdayaan KUMKM di bidang pemasaran yang kompetitif. Sedangkan misi lembaga adalah memperluas akses pasar melalui peningkatan promosi dan jaringan pemasaran dengan juga mengoptimalisasi SME Tower sebagai gerbang utama promosi dan pemasaran produk KUMKM.***
“Jangan mereka dilepaskan. Mereka harus didampingi agar mereka tahu seperti apa barang dengan kualitas ekspor dan sesuai zaman. Upaya ini bagian dari penguatan mereka juga ” - Ahmad Zabadi, Direktur Utama LLP KUKM -
7
SUCCESSSTORY
Pernak Pernikku Pekerja kreatif di bengkel kerja Pernak Pernikku
Dari Mengurusi Pesawat, Malah Sukses Bergumul Tanah Liat
T
ujuh tahun lalu, Belmont Setiawan masih berkutat mengurusi mesin pesawat terbang. Sebagai lulusan dari jurusan teknik mesin, pekerjaan tersebut terasa pas untuk dia. Namun seiring berjalannya waktu dan keinginan untuk maju, pria yang sudah pelesiran ke berbagai negara ini berpikir untuk mandiri dan tidak bergantung dengan perusahaan tempatnya bekerja. Keputusan itu akhirnya terwujud. Pada akhir 2006, bersamasama dengan istrinya, Belmont mulai merintis usaha membuat pernak pernik dari tanah liat dibantu 12 orang karyawannya. “Awalnya kita membuat pesanan untuk souvenir. Masih sedikit, tapi lama-kelamaan pesanannya makin bertambah. Sejak saat itu, saya mulai mengembangkan usaha ini untuk terus maju,” kata Belmont pemilik Pernak-Pernikku ketika dihubungi Smesco Magz. Lambat laun, usaha membuat pernak pernik bertambah
8
besar dan pesanan pun makin membludak. Belmont pun memutuskan berhenti dari tempat dia bekerja saat itu. “Saya sudah tidak mampu membagi waktu karena pesanan yang datang makin bertambah. Saya memutuskan untuk berhenti bekerja dan membesarkan usaha ini,” ceritanya. Pria yang dikaruniai beberapa anak dari istrinya tercinta, Yuyun Belmont, termasuk pria yang gigih dan punya prinsip. Keputusannya berhenti bekerja dari perusahaan yang besar merupakan keputusan yang sulit. Dia harus keluar dari zona nyamannya. Tapi, katanya, lebih baik jadi kepala semut ketimbang jadi buntut. “Ini yang memotivasi saya untuk maju dan mandiri. Semua keputusan ada ditangan kita bukan orang lain,” paparnya. Membuat usaha yang memadukan unsur kreatifitas seni ini tidaklah mudah. Salah sedikit atau kualitasnya tidak mumpuni maka kita akan ditinggalkan pelanggan. Karena
SUCCESSSTORY itu, Belmont selalu mengedepankan soal kualitas dan kreasi. “Selama ini, sering kali ada pemikiran kita sudah merasa cukup dengan membuat saja dan mengindahkan unsur kreasi dan kualitasnya. Padahal, yang utama dari usaha seperti ini adalah kedua hal itu, ini yang akan membuat usaha kita lain dari yang lain,” kata Belmont, ditanya soal perbedaan produknya dengan produk yang lain. Saat ini pesanan yang datang ke Pernak Pernikku tidak sebatas souvenir saja, tapi sudah merambah untuk keperluan perlengkapan hotel, interior, spa, dan yang lain. Pesanan pun tidak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga dari beberapa negara seperti Perancis, Inggris, Maladewa dan Spanyol. “Produk kami sudah masuk ke sejumlah negara, meskipun jumlah tidak terlalu banyak. Hal ini sudah membuat kami senang” katanya. Dengan rata-rata omset hingga Rp. 250 juta perbulan, Belmont bersama istrinya dapat memperkerjakan 50 karyawan. Dirinya berkeyakinan usaha yang dibangunnya akan terus berkembang dengan keseriusan. “Saya tidak ada niat membuat usaha lain. Saya masih fokus untuk memajukan usaha ini,” katanya ditanya apakah ada keinginan membuka usaha lain lagi.
- Belmont Setiawan, pemilik pernak pernikku-
Resep apa yang membuat Belmont sukses bersama usahanya. Menurutnya, untuk mencapai kesuksesan adalah keseriusan dan yakin jika usaha yang dijalani akan berhasil. Kemudian, berusaha untuk lain artinya setiap produk yang dibuat memiliki keunikan yang membedakan dengan yang lain. Istilahnya, jenis boleh sama tapi kreasinya lain. Dan, kunci paling utama dalam berbisnis seperti adalah menjamin kualitas produk tetap terjaga, “Ini menyangkut kepercayaan dan jaminan buat konsumen kita. Ini akan menentukan pilihan mereka,” sahutnya menutup pembicaraan dengan SmescoMagz.***
9
FASHIONGALLERY
Blouse Batik UKM : Nila Kandi Lantai : 1 Model : Widya
10
FASHIONGALLERY
Blouse Bordir UKM : Tanda Mata Lantai : 1 Model : Nadine
11
FASHIONGALLERY
Batik Jakarta UKM : Madidi Lantai : 1 Model : Doni
12
FASHIONGALLERY
Batik Pekalongan UKM : Wiro Kuto Lantai : 1 Model : Ekki
13
FASHIONGALLERY
Long Dress Border UKM : Nita Seno Adji Lantai : 1 Model : Nadine
14
Batik Sutera Tenun Garut UKM : Shinning Silk Lantai : 1 Model : Ekki
Long Dress Sutra UKM : Shinning Silk Lantai : 1 Model : Widya
FASHIONGALLERY
Batik Pekalongan UKM : Batik Pesisir Failasuf Lantai : 1 Model : Doni
Dress Tenun Bali UKM : Rumah Soga Lantai : 1 Model : Widya
Batik Solo UKM : Shogan Lantai : 1 Model : Doni
15
FASHIONGALLERY
Batik Sulawesi Selatan UKM : Kriya Canting Sari Lantai : 1 Model : Doni
16
FASHIONGALLERY
Batik Tunik UKM : Kinanti Darmawan Lantai : 1 Model : Nadine
17
FASHIONGALLERY
Dress Tenun Bali UKM : Rumah Soga Lantai : 1 Model : Widya
18
FASHIONGALLERY
Batik Cirebon UKM : Jaya Abadi Lantai : 1 Model : Ekki
19
FASHIONGALLERY
Blouse Batik UKM : Lyn Lantai : 1 Model : Widya
Blouse Batik UKM : Lyn Lantai : 1 Model : Nadine
20
FASHIONGALLERY
Batik Cirebon UKM : Rajjas Batik Lantai : 1 Model : Doni
Batik Cirebon UKM : Rajjas Batik Lantai : 1 Model : Ekki
21
FASHIONGALLERY
Batik Jakarta UKM : Madidi Lantai : 1 Model : Doni
22
FASHIONGALLERY
Batik Jakarta UKM : Madidi Lantai : 1 Model : Ekki
Batik Pekalongan UKM : Wiro Kuto Lantai : 1 Model : Ekki
Batik Pekalongan UKM : Batik Pesisir Failasuf Lantai : 1 Model : Doni
23
FASHIONGALLERY
Batik Shogan Solo UKM : Labonita Lantai : 1 Model : Ekki
Batik Shogan Solo UKM : Kinathi Darmawan Lantai : 1 Model : Doni
Batik Tulis Cirebon UKM : Artisan Lantai : 1 Model : Doni
24
FASHIONGALLERY
Batik Kombinasi Pekalongan UKM : Wiro Kuto Lantai : 1 Model : Ekki
25
FASHIONGALLERY
Long Dress UKM : Nita Seno Adji Lantai : 1 Model : Widya
26
FASHIONGALLERY Blouse Renda UKM : Batik Harni Lantai : 1 Model : Nadine
Blouse Sifon UKM : Wiro Kuto Lantai : 1 Model : Widya
Blouse Sifon UKM : Wiro Kuto Lantai : 1 Model : Nadine
27
FASHIONGALLERY
Long Dress Sutra UKM : Shining Silk Lantai : 1 Model : Widya
28
FASHIONGALLERY Dress Tenun Bali UKM : Rumah Soga Lantai : 1 Model : Nadine
Long Dress Bordir UKM : Nita Seno Adji Lantai : 1 Model : Nadine
Dress Batik Tenun UKM : Nita Seno Adji Lantai : 1 Model : Widya
29
PRODUK
BERDAYA SAING
Promosi Tak Kenal Lelah untuk Produk Unggulan UKM
P
enduduk Indonesia yang berjumlah 260 juta lebih merupakan angka fantastis sekaligus potensi menggiurkan untuk target pasar. Bagaimana tidak, jumlah penduduk segitu banyaknya memberikan ruang kreatifitas bagi masyarakat untuk menciptakan produk bernilai dan bermanfaat. Hasilnya, ada lebih 56 juta unit UKM di tanah air.
Beberapa fungsi pelayanan dan promosi yang dilakukan LPPKUKM untuk produk-produk berdaya saing dapat ditemui dalam promosi yang ada di outlet LPP-KUKM seperti paviliun provinsi, promosi duta SMESCO, pameran-pameran di dalam dan luar, serta promo melalui media.
Jumlah UKM kita yang melebihi jumlah penduduk dari negara tetangga, menghasilkan jutaan produk yang beraneka ragam. Produk yang begitu banyak dari UKM menghasilkan banyak kategori kualitas, keunikan dan kekhususan. Produk yang memiliki kategori tersebut tentunya bernilai tinggi sekaligus berdaya jual tinggi terutama untuk pangsa pasar luar.
Untuk produk-produk berdaya saing dan punya nilai lebih akan dibungkus sesuai dengan cita rasa pasar luar. Produkproduk yang berpotensi harus bisa bersaing dengan cara menyesuaikan selera yang sedang trend di luar. “Kita harus menyesuaikannya. Ini penting karena menyangkut selera. LPP-KUKM akan memberikan informasi dan pelayanan apa yang harus dilakukan UKM agar bisa bersaing di pasar internasional,” kata Bagus.
Direktur Bisnis dan Pemasaran, Bagus Rachman mengatakan, produk-produk UKM yang berkualitas dan punya kekhususan berpeluang laris di pasaran, baik pasar dalam maupun luar negeri. LPP-KUKM memiliki sumber daya yang dapat membantu produk-produk tersebut agar laku dan terdistribusi.
LPP-KUKM akan melakukann promosi masif untuk produk unggulan dari UKM. Ini bagian dari tanggung jawab lembaga memberi pelayanan pada UKM yang memiliki produk unggulan. Karena itu, sahut Bagus, adanya layanan informasi dan promosi menjadi penting. Konsumen luar dan juga dalam negeri harus diberi informasi baik dan jelas tentang produk
30
COVERSTORY koperasi dan UKM yang berkualitas dan unggulan. “Karena itu, untuk memberi informasi tersebut kita harus tahu UKM punya barang apa. Lini produk atau itemnya sampai sejauh mana. Skala UKM kan lebih kecil dari pada usaha besar karena dilihat dari asset dan yang lainnya saja lebih kecil dari usaha besar karena mereka berangkat sendiri dan tidak bermodal besar,” jelasnya.
- Bagus RAchman, Direktur BISNIS dan Pemasaran LLP KUKM -
“Sangat penting bagi kita yang merasa orang Indonesia mendukung dan menggunakan produk dalam negeri ” - Bagus RAchman, Direktur BISNIS dan Pemasaran LLP KUKM -
Selain itu, untuk mendukung upaya promosi produkproduk unggulan UKM, LPP-KUKM harus memiliki data base lengkap semua koperasi dan UKM yang bergerak disektor riil. Artinya, mereka yang punya produk harus memberikan data apa produknya untuk kemudian dimasukan dalam database dengan pemilahan alias kategorisasi. Misalnya di galeri ada 40 jenis produk seperti fashion, spa, jewellery, handycraft, furniture dan lain-lain. Kemudian, perlu dibuat informasi yang mengedepankan karakteristik produk tersebut. Apakah produk tersebut habis terpakai atau tidak habis pakai atau durabel. Jika sudah tahu itu, langkah selanjutnya adalah kita harus tahu kategori pemakainya. Ini penting untuk menentukan harganya berapa. “Informasi awal inilah yang menjadi dasar bagi kita untuk melakukan promosi. Ini akan menjadi bahan kita buat informasi ke konsumen. Mereka akan tahu kalau kita punya barang yang sesuai harapan terhadap produk tradisional,” papar Bagus Rahman kepada Smesco Magz. Tidak sampai disitu, LPP-KUKM akan terus melakukan pendekatan kepada konsumen luar dan dalam negeri agar mau membeli dan pakai produk unggulan tersebut. Hal ini penting, informasi langsung akan meyakinkan mereka bahwa produk yang kita promokan memang bagus dan bermutu. “Hal ini berkaitan dengan kualitas produknya,” katanya. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah meyakinkan konsumen domestik agar menggunakan produknya sendiri alias buatan dalam negeri. Ini penting, setiap orang Indonesia harus mendukung dan mengunakan produk dalam negerinya. ***
31
ENTERPREUNERSHIP
: g n i b o T r e n Rai n a i l s a e K a g a j n Me a i s e n o d n I a r t Kain Su D
alam kasta perkainan, kain sutra termasuk kain kategori kelas atas alias nomor wahid. Sejak zaman dahulu, sebelum uang dikenal sebagai alat transaksi, kain sutra menjadi media tukar menukar barang baik secara pribadi, suku, ataupun bangsa. Nilainya pun terbilang tinggi hampir sama dengan nilai emas dan permata. Hingga sekarang, kain sutra masih tetap menjadi barang eksklusif. Ini terbukti dengan harga yang selangit.
Indonesia dengan yang lain adalah bahan dasarnya yang alami. Kealamian bahannya membuat kain sutra Indonesia bernilai jual tinggi. “Kami selalu mengutamakan kualitas. Karena itu, bahan baku kain sutra kami harus berbahan dasar alami dan berasal dari Indonesia. Ini yang membedakan kain kami dengan kain asal Tiongkok atau yang lainnya,” kata Rainer yang juga Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta bidang Industri, Energi dan Agribisnis kepada Smesco Magz.
Di Tanah Air, perkembangan kain sutra Rainer P. Tobing terbilang bagus. Meskipun belum dapat Usaha pembuatan kain sutra yang digagas menyalip kapasitas produksi sutra negeri Rainer menggabungkan semua sektor Tiongkok dan Brasil, kain sutra Indonesia termasuk yang mulai dari hulu hingga hilir. Dari petani tanaman murbei, diperhitungkan di kancah bisnis kain yang bahan dasarnya pembibitan ulatnya, penenun, hingga pengrajin menjadi satu dari kepompong ulat sutra ini. Salah satu yang membuat kain kesatuan yang tidak terpisahkan. Semuanya ditanam dan sutra Indonesia diperhitungkan adalah kualitasnya. Bahan diolah di Indonesia. dasar yang digunakan untuk kain masih alami bukan sintetis. Salah satu pengusaha kain sutra yang tergabung dalam unit usaha kecil menengah (UKM) Shining Silk, Rainer P. Tobing mengatakan, ciri khas yang membedakan produk sutra
32
“Karena itu, kain sutra kami 99,9% asli Indonesia, tidak ada bahan luar. Kami memiliki kebanggaan atas produk ini. Kami harus tunjukan bahwa produk kain sutra kami bisa menjadi kebanggaan Indonesia,” katanya penuh harap.
ENTERPREUNERSHIP
kain sutra kami 99,9% asli Indonesia. Tidak ada bahan luar. Kami memiliki kebanggaan atas produk ini. Kami harus tunjukan bahwa produk kain sutra kami bisa menjadi kebanggaan Indonesia - Rainer P. Tobing , pengusaha kain sutra SHINING SILK-
Menurut Rainer, Indonesia berpotensi menyaingi bahkan menyalip raksasa produsen terbesar kain sutra, Tiongkok. Hal itu bisa terwujud dengan upaya dan juga dukungan berbagai pihak antara lain adanya kebijakan berpihak dari Kementerian Kehutanan dan Pemda (Pemerintah Daerah) terkait penyediaan lahan untuk tanaman murbei sebagai pakan ulat sutra, penyedian telur ulat yang berkualitas supaya hasilnya mumpuni serta pelatihan berkelanjutan bagi UKM-UKM terkait.
Ulat Sutra penghasil benang sutra
“Indonesia yang hanya punya dua musim, cocok untuk budi daya ulat sutra karena dapat memberikan panen hingga delapan kali. Adapun di Tiongkok, dengan empat musimnya, hanya mampu panen paling banyak empat kali. Ini jelas menjadi keuntungan bagi kita untuk pengembangan produksi ulat atau kepompong sutera,” jelas Rainer. Saat ini, kapasitas produksi kain sutra dari UKM yang dipimpin Rainer Tobing mencapai 1000 meter/bulan. Produk pengembangan kain sutra dari usahanya dijadikan beberapa produk pakaian jadi berbahan 100% sutra. “Dalam sebulan kami dapat pemasukan kurang lebih 100 juta,” ungkapnya.
Gulungan benang sutra
Memasuki tahun pasar bebas ASEAN pada 2015 nanti, Rainer tidak terlalu khawatir dengan masuknya barang luar kepasar Indonesia. Menurut bapak empat anak ini, dengan kualitas produk yang terjamin dan keyakinan bahwa konsumen dalam negeri percaya dengan produk lokal, kain sutra Indonesia akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.***
33
SMESCOHIGHLIGHT
PEMBUKAAN
L
embaga Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ( L L P - U K M ) menggelar “Gebyar Smesco 2014”. Perhelatan akbar ini menampilkan kultur Indonesia dalam satu rangkaian acara yang mewadahi antara lain pesta kuliner asli Indonesia, fashion show kain daerah, temu bisnis pengusaha asli Indonesia dan Gerakan Kewirausahaan melalui Mahasiswa yang diadakan selama 3 hari berturut-turut, semua itu
34
dalam rangka pengembangan wawasan wirausaha dan strategi perluasan pasar. Hal ini dilakukan untuk mengapresiasi pelaku usaha kecil, sebagai gerakan untuk memperbaiki usaha-usaha kecil Indonesia diberbagai bidang dengan menggandeng berbagai pihak. “Kita juga mengadakan ‘SMESCO Goes to Campus’. Tujuannya untuk memperkenalkan dunia koperasi dan usaha kepada mahasiswa agar terbentuk wirausaha muda yang baru,” jelas Ahmad Zabadi selaku
Dirut LLP-KUKM, Sesmen Kemenkop bersama Rektor dan Perwakilan Universitas di Jakarta
MOU Smesco dengan perwakilan Universitas-Universitas dijakarta
SMESCOHIGHLIGHT
“Pembinaan perkembangan bisnis para UKM fashion, yang secara konsisten memberikan dukungan melalui berbagai program yang mereka sinergikan dengan LLPKUKM”
Dirut LLP-KUKM sedang menyampaikan Opening Speech
Direksi bersama 14 Perancang dalam acara Gebyar Smesco
direktur utama LLP-KUKM Indonesia, di SME Tower, Jakarta, Rabu, (5/2). Gebyar SMESCO dibuka pada tanggal 5 Maret 2014 oleh Bapak Agus Muharam Sesmen KemenKop. Acara pembukaan dihadiri oleh lebih kurang 1000 undangan dari berbagai kalangan, seperti kehadiran 6 Duta Besar Negara sahabat, dan lebih kurang 40 perwakilan Duta Besar, 7 perwakilan universitas, perwakilan dari berbagai instansi kementerian serta undangan dari kalangan sosialita dan konsumen loyal UKM Gallery – Paviliun Propinsi. Pada pembukaan ini juga LLP-KUKM menandatangani Nota Kesepakatan dengan 7 Universitas sebagai bentuk
Pemberian Plakat kepada para Desainer
kesepahaman bersama untuk menjadikan SMESCO sebagai Laboratorium Kewirausahaan bagi kalangan mahasiswa khususnya untuk membuka pemikiran baru menjadi enterpreuner muda Indonesia. Secara operasional dalam waktu dekat SMESCO Indonesia siap menjadi tempat penelitian dan pengembangan karakter muda Indonesia. Menurut Ahmad Zabadi, hal ini menjadi salah satu langkah untuk memompa jiwa wirausaha di anak-anak muda dan untuk semakin memajukan koperasi dan UKM di Indonesia. Sebagai pelengkap informasi, Acara ini menggabungkan konsep pameran dan seminar success story pelaku KUKM, sehingga nantinya
35
SMESCOHIGHLIGHT
“Pembinaan perkembangan bisnis para UKM fashion, yang secara konsisten memberikan dukungan melalui berbagai program yang mereka sinergikan dengan LLP-KUKM”
36
SMESCOHIGHLIGHT
FASHION SHOW kisah sukses pelaku usaha tersebut akan menyulut semangat entrepreneurships di kalangan mahasiswa. Kemudian dilanjutkan dengan Pagelaran koleksi terbaru dari UKM Gallery dengan tema “Pesona Kain Nusantara” yang didukung oleh 14 desainer yang terdiri 4 designer nasional antara lain Adji Notonegoro, Nita Seno Adji, Yessy Haryanda, Shully Darsono dan 10 pelaku usaha yang tergabung di UKM Gallery. Gebyar Smesco juga memotivasi masyarakat untuk tidak hanya mengenal namun juga menggunakan produk lokal. Event Kuliner Dapur Nusantara juga menjadi gelaran yang menarik sebagai pelengkap berbagai kegiatan yang dilaksanakan selama berlangsungnya Gebyar Smesco, selama beberapa kali LLP-KUKM menggelar festival kuliner nusantara, peminat kuliner tradisional tidak pernah menurun, selama berlangsungnya event, setidaknya terdapat ribuan pengunjung yang icip-icip beragam kuliner yang tersaji di Dapur Nusantara. Tentu saja, tujuannya untuk melestarikan kekayaan rasa turun temurun serta untuk meningkatkan kualitas produk yang ada. Memasuki hari kedua kegiatan, LLP-KUKM bekerja sama dengan Carrefour melaksanakan temu bisnis dengan para tenant UKM. Dengan temu bisnis ini, LLP-KUKM perlahan namun pasti, membantu membuka kunci pintu jalur pemasaran bagi pelaku UKM, bagi pelaku UKM yang produknya telah memenuhi standar keamanan pangan dan telah memiliki izin, melalui temu
Gebyar SMESCO memotivasi penggunaan kekayaan dan pengaruh lokal Sebuah produk tidak hanya baik dilihat secara kasat mata, namun juga memiliki background baik
37
SMESCOHIGHLIGHT bisnis ini, dapat memperluas jaring pemasarannya melalui Carrefour sebagai mitra retailer. Menurut Ahmad Zabadi, retail modern juga telah menjadi mitra erat LLP-KUKM dalam pengembangan pemasaran produk UKM khususnya di bidang makanan dan minuman seperti Seven Eleven dengan program UKM Corner dan Carrefour dengan program Pojok Rakyat sebagai channel distribusi bagi produk KUKM khususnya binaan SMESCO.
38
HIGHLIGHT
SMESCOHIGHLIGHT
39
SMESCOHIGHLIGHT
GEBYAR SMESCO 2014
SMESCO GOES TO CAMPUS Kegiatan bertajuk “SMESCO GOES TO CAMPUS” merupakan bagian rangkaian dari acara tahunan Gebyar SMESCO yang diselenggarakan pada tanggal 5 Maret 2014 di Gedung SME Tower, Jl. Gatot Subroto, Jakarta Selatan.Acara ini dihadiri oleh tujuh Perguruan Tinggi yang mendapat kesempatan untuk memanfaatkan Laboratorium Kewirausahaan SMESCO untuk para mahasiswanya yang berminat untuk menjadi Wirausahawan muda. Duta Smesco selaku MC dalam acara Smesco Goes To Campus
Event yang diselenggarakan dalam format talkshow ini diikuti oleh tujuh Perguruan Tinggi antara lain adalah, Universitas Bakrie, Universitas BINUS, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Sampoerna School of Business, Universitas Jayabaya, dan Universitas Mercu Buana. Hadir sebagai narasumber Bapak Ahmad Zabadi (Direktur LLP – KUKM), Bapak Adler Haymans Manurung (Dekan Sampoerna School of Business), dan Bapak Anto Suroto (pengusaha sukses UKM).
Peserta dari Universitas Trisakti dalam acara Smesco Goes to Campus
40
SMESCOHIGHLIGHT
Dirut LLP-KUKM beserta narasumber memberikan penjelasan
Direktur Bisnis dan Pemasaran LLP-KUKM, Gubernur Jabar bersama narasumber Lainnya di Kampus UI
Stand Smesco dalam Acara di Universitas Indonesia
Direktur Bisnis dan Pemasaran LLP-KUKM menyerahkan Plakat dalam Acara di Universitas Indonesia
Sebagian besar mahasiswa dan mahasisiwi mengikuti acara talkshow dengan antusias. Yang menjadi pertanyaan dari sebagian besar mahasiswa yang hadir adalah mengenai peranan SMESCO dalam mengembangkan UKM yang ada di daerah dan keuntungan yang didapat oleh UKM di daerah jika bekerjasama dengan SMESCO. “Peranan SMESCO dalam hal ini adalah untuk memfasilitasi produk UKM yang totally made in Indonesia untuk dipamerkan di SMESCO dan untuk dipasarkan di pasar lokal maupun pasar internasional. Dari keuntungan hasil penjualan produk UKM ini, masyarakat daerah tersebut akan mendapatkan uang bagi hasil keuntungan.” Ungkap Ahmad Zabadi. Acara ditutup dengan penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara LLP – KUKM dengan tujuh perwakilan dari Perguruan Tinggi yang mendapat kesempatan untuk memanfaatkan Laboratorium Kewirausahaan di Gedung SMESCO sebagai sarana untuk memamerkan produk hasil wirausaha mahasiswa. Suasana talkshow Smesco Goes to Campus
41
SMESCOHIGHLIGHT
IFA FEST2014
Indonesian Fashionista & Arts Fest
Pameran Produk 100 UKM Ramaikan IFA Fest 2014
Direktur Utama LLP-KUKM, Ahmad Zabadi membuka IFA FEST 2014
S
ejumlah 100 pelaku usaha kecil dan menengah meramaikan Indonesian Fashionista and Art Festival (IFA Fest) 2014 yang memamerkan berbagai produk unggulan di Exhibition Hall Gedung SME Tower Jakarta Selatan. Acara yang dimulai Kamis (20/3/2014) Maret dan berakhir pada Minggu (23/03) hasil kerja sama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) dengan PT. Pelangi Global Perkasa yang sebagai event organizer (EO). Direktur Utama LLP-KUKM, Ahmad Zabadi
42
Direktur Utama LLP-KUKM, Ahmad Zabadi berfoto bersama para Duta SMESCO
SMESCOHIGHLIGHT
“ DIHARAPKAN IFA FEST bisa menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap produk unggulan Indonesia dengan cara memiliki dan menggunakan produk dalam negeri.” - Direktur Utama LLP-KUKM, Ahmad Zabadi -
Dirut LLP-KUKM bersama Dewas mengunjungi peserta IFA FEST 2014
mengemukakan IFA Fest 2014 merupakan rangkaian ulang tahun ke-7 LLP-LUKM serta menjadi bagian dari agenda kedua bulanan lembaga pemasaran di bawah naungan Kementerian Koperasi dan UKM itu. ”Ada beberapa event penting yang kami selenggarakan bersama dengan HUT ke-7 LLP-KUKM yang jatuh 20 Maret 2014. Acara pertama dialaksanakan pada 5-7 Maret 2014, yakni Gebyar Smesco 2014,” kata Ahmad Zabadi. Pada IFA Fest 2014, LLP mengadakan rangkaian kegiatan, pameran produk-produk unggulan KUKM yang melibatkan 100 UKM serta 100 stan di ruang Exhibition Hall Gedung SME Tower.
Sesmen Kemenkop Bapak Agus Muharam dalam Pembukaan IFA FEST 2014
Peserta terdiri dari UKM binaan dari Dinas Provinsi Koperasi dan UKM serta Dinas Kabupaten/Kota. Untuk menyukseskan acara itu, LLP juga bermitra dengan Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM. Kegiatan pendukung lainnya juga masih melibatkan UKM kuliner melalui agenda Dapur Nusantara yang dikemas dengan konsep Karnaval. Acara dilaksanakan pada area outdoor Exhibition Hall. Selain sajian kuliner, ada seniman yang akan berkreasi melalui seni grafiti.
Dirut LLP-KUKM bersama Sesmen Kemenkop mengunjungi peserta IFA FEST 2014
“Melalui kegiatan rutin tahunan itu, Zabadi berharap bisa menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap produk unggulan Indonesia dengan cara memiliki dan menggunakan produk dalam negeri.”
43
GALERITAS
UKM Lantai
: Breeta :1
UKM Lantai
Rp. 545.000,-
UKM Lantai
Rp. 580.000,-
UKM Lantai
: Breeta :1
: Breeta :1
Rp. 960.000,-
Rp. 650.000,-
UKM Lantai
: Breeta :1
Rp. 960.000,-
44
: Breeta :1
GALERITAS
UKM Lantai
: Breeta :1
Rp.580.000,UKM Lantai
: Breeta :1
Rp. 960.000,-
UKM Lantai
: Angsa Dua :1
Rp. 2.880.000,UKM Lantai
: Angsa Dua :1
Rp. 2.880.000,-
45
GALERISEPATU
UKM Lantai
: U-See :2
Rp. 250.000,-
UKM Lantai
: U-See :2
Rp. 450.000,-
UKM Lantai
: U-See :2
Rp. 500.000,-
46
BENEFIT
Berkat LLP-KUKM, Jualan Batik Harni Makin Mak Nyoos
U
saha jualan batik yang dijalankan kakak beradik Rina dan Ike ini tergolong awet. Sejak diwariskan oleh neneknya kepada orangtuanya lalu ke mereka, usaha jualan batik asli Pekalongan ini seperti mata air yang tak kunjung habis. Saat ini, di bawah bendera Batik Harni De Art, usaha jualan batiknya mulai merambah pelosok tanah air. Pada tahun 1995, batik Harni sudah masuk ke pasar Departemen Store (Pasaraya). Keputusan untuk masuk ke Departemen Store ini karena mereka yakin batik yang ditawarkan merupakan batik berkualitas dan memang diperuntukan bagi konsumen menengah ke atas. “Batik yang kami jual merupakan hasil dari pengrajin binaan di wilayah Pekalongan. Kami sangat perhatian dengan mutu batiknya. Karena itu, pangsa pasar kami adalah kalangan menengah ke atas,” kata Yunike Harniryani atau biasa dipanggil Rina. Ketika datang tawaran dari LLP-KUKM untuk bergabung, Batik Harni De Art tidak menolak tawaran tersebut. Mereka sepakat menitipkan sebagian batiknya masuk dalam outlet yang dimiliki LLP-KUKM di Smesco.
Menurut mereka, LLP-KUKM dapat mendongrak omset jualan batiknya. Hal ini disebabkan outlet LLP-KUKM cukup strategis yang didukung oleh promosi yang mumpuni. “Hasilnya cukup bagus ketika kami mulai bergabung di Smesco. Rata-rata hampir 30 juta perbulan pemasukan dari jualan batik yang dikelola LLP-KUKM. Apabila ada kegiatan besar dan tamu luar yang datang ke sana, hasil penjualan kami juga meningkat,” kata Rina. Menurut Rina, LLP-KUKM berperan penting mengenalkan batik dari Pekalongan ke pasar nasional dan juga mancanegara. Adanya kegiatan atau pameran yang dihadiri tamu-tamu luar akan memberi kontribusi positif terhadap keberadaan batik dari daerah di pesisir utara Jawa Tengah tersebut. “LLP-KUKM harus terus menerus melakukan promosi, baik ke dalam dan juga luar negeri. Promosi seperti itu sangat efektif dan terasa sekali manfaatnya terhadap penjualan produk kami,” paparnya kepada Smesco Magz.***
47
MAKEOVER
Tips Make Up: Yang Muda Yang Ceria
M
ake up merupakan alat kecantikan yang selalu di bawa wanita ke mana saja. Dengan memakai make up, seorang wanita akan terlihat lebih cantik, anggun dan menawan. Bagi seorang wanita make up adalah salah satu kebutuhan alami, yang dapat merubah penampilan dan dapat menambah rasa percaya diri dalam hal penampilan. Karena make up dapat merubah seseorang dari biasa menjadi luar biasa. Sebenarnya cara memakai make up sangat mudah, baik itu cara make up natural ataupun cara make up minimalis. Semuanya tergantung bagaimana cara kita mengaplikasikan make up tersebut dengan benar dan pas.
Cara Make Up 1. Pastikan terlebih dahulu untuk membersihkan kulit wajah sebelum memakai make up. Setelah itu pakailah pelembab yang ringan dan cocok dengan warna dan jenis kulit anda. 2. Pakailah foundation yang sesuai dengan warna kulit. Anda juga bisa mencoba dengan mencampurkan 2 atau 3 warna untuk menyamarkan dengan warna kulit yang anda miliki agar telihat lebih natural dan alami. 3. Pakailah kuas untuk memakai bedak padat atau bedak tabur, agar bedak dapat menutup wajah anda dengan sempurna. 4. Setelah selesai memakai bedak dan foundation, saatnya untuk memakai eye shadow dengan warna lembut dan natural. Bagi yang memiliki kulit putih
48
sebaiknya memakai warna-warna terang, agar kulit anda tidak terlihat pucat seperti warna biru, hijau dan ungu. Gunakan eye brow atau pensil alis agar terlihat lebih hidup. Anda dapat memakainya dengan menekan pelan-pelan dari bagian ujung dalam alis hingga ke bagian luar dari batas alis. 5. Eyeliner dapat membantu untuk memperindah kelopak alis anda. Maka aplikasikan eyeliner berwarna coklat atau abu-abu agar terlihat natural, atau anda juga dapat mengaplikasikan eyeliner berwarna hitam agar mata terlihat lebih besar dan indah. 6. Jepitlah bulu mata terlebih dahulu sebelum memakai maskara. Setelah itu aplikasikan maskara dengan 1 sapuan saja agar terkesan natural, kemudian sisir bulu mata anda agar tidak terlihat tebal dan mengumpal. 7. Pakailah lipstik dengan warna natural atau 1 tingkat diatas warna bibir anda. Untuk kulit putih dan kuning langsat dapat mengaplikasikan lipstik dengan warna cerah, seperti pink dan oranye. Sedangkan bagi yang memiliki kulit sedikit gelap cocok sekali memakai lipstik berwarna
coklat bersemu oranye. 8. Langkah terakhir untuk make up natural adalah dengan memakai blush on dengan warna natural, seperti warna merah muda, oranye dan peach. Aplikasikan blush on agar terlihat seperti gambaran ekspresi anda. Arahkan blush on mulai dari tulang pipi hingga bagian telinga agar telihat lebih segar dan fresh. Demikian artikel kali ini mengenai cara memakai make up natural. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba mengaplikasikan make up natural di rumah. Pancarkan cantikmu melalui make up natural yang cantik dan menawan.
KONSULTASIPEMASARAN Martina Iradiwati, Balikpapan
Dian Yustina, Malang
Salam Redaksi Smesco Magazine,
Salam SMESCO Magazine,
Saya Ira dari Balikpapan, saya ingin tahu bagaimana mengatasi keterbatasan anggaran UKM lokal di daerah-daerah untuk memasarkan produknya?
Saya Dian dari Malang, saya baru memulai bisnis kecil dengan menjual produk kecantikan. Saya masih awam dengan strategi marketing. Nah, yang ingin saya tanyakan bagaimana cara meningkatkan penjualan produk saya?
P
emasaran UKM dan perusahaan besar sangat jauh berbeda. Kesalahan terbesar dari pelaku UKM adalah mencontoh strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan besar yang bermodal sangat besar untuk diterapkan di perusahaan kecil. UKM biasanya tidak mempunyai budget untuk pemasaran kalaupun ada biasanya sangat terbatas. Oleh karena itu dituntut kreatifitas yang lebih yaitu dengan mencari cara memasarkan produk atau jasa yang tidak memerlukan biaya atau yang berbiaya rendah. Dengan terbatasnya anggaran marketing yang dimiliki usaha kecil, bukan berarti menjadikan usaha kecil kalah dengan usaha skala besar. Untuk itu kita harus lebih kreatif dengan anggaran biaya yang minim untuk menghasilkan strategi pemasaran yang tepat. Berikut beberapa cara untuk mengoptimalkan pemasaran dengan anggaran terbatas: 1. Bekerjasama dengan pengusaha atau rekan Anda untuk pemasangan iklan. 2. Mencoba mengirimkan penawaran produk kepada pelanggan serta memberikan potongan harga untuk paket pembelian tertentu. 3. Perkenalkan produk dan usaha Anda melalui media gratis, hal ini akan membantu pencarian para konsumen tentang produk yang Anda tawarkan. Misalnya saja publikasi melalui internet, media sosial seperti facebook, path, twitter, dan sebagainya. 4. Libatkan lingkungan yang ada disekitar usaha Anda, dalam salah satu kegiatan yang usaha Anda laksanakan. Ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara publikasi gratis kepada masyarakat sekitar.
Terimakasih Dian dari Malang atas pertanyaannya. Tak bisa dipungkiri lagi bahwa keberadaan strategi pemasaran menjadi salah satu kunci kesuksesan sebuah usaha. Jika Anda pemula maka harus terlebih dahulu memperkenalkan produk Anda kepada masyarakat seluas-luasnya untuk pengembangan pasar. Yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pasar ini , antara lain: 1. Menentukan harga jual ke konsumen Harga yang murah memiliki menjadi daya tarik dan berperan sangat penting dalam meningkatkan penjualan, Usahakan harga jual yang Anda tawarkan tidak melampaui harga eceran tertinggi (HET) produk kecantikan sejenis di daerah tersebut. 2. Menentukan segmentasi pasar Tentukan target pasar yang ingin dibidik. Dalam hal produk kecantikan ini Anda bisa memecah beberapa konsumen menjadi kelompok-kelompok kecil. Misalnya dengan segmentasi pasar sesuai dengan umur konsumen, gaya hidup wanita, kebutuhan, dan lain sebagainya. 3. Menentukan jalur distribusi produk Hal ini sangatlah penting, agar produk yang dihasilkan bisa sampai ke tangan konsumen. Anda dapat mengenalkan produk melalui pameran-pameran, memasarkannya langsung melalui toko online maupun offline dengan cara konsinyasi (titip jual), atau bisa juga kerjasama dengan agen/reseller 4. Memanfaatkan media iklan Gunakan media untuk memperkenalkan produk anda seperti majalah, koran, brosur, poster, atau bisa juga memasang iklan yang murah bahkan gratis melalui social media yang sedang booming seperti facebook.
49
HOUSEHOLDGALLERY
Meja Tamu UKM Lantai
: Farida Art :2
PRICE | Rp. 39.900.000,-
1 Set Meja Telepon UKM Lantai
: Farida Art :2
PRICE | Rp. 2.790.000
50
HOUSEHOLDGALLERY
Meja Makan UKM Lantai
: Farida Art :2
PRICE | Rp 54.900.000,-
HOUSEHOLD Bangku Lesung UKM Lantai
: Ude Bagus :2
PRICE | Rp. 3.990.000
51
HOUSEHOLD
HOUSEHOLDGALLERY
Jam Lesung UKM Lantai
: Ude Agus :2
PRICE | Rp. 3.500.000
52
HOUSEHOLDGALLERY
Sketsel Cermin UKM Lantai
: Cipta Graha :2
PRICE | Rp. 5.880.000
Meja Makan UKM Lantai
: Farida Art :2
PRICE | Rp 54.900.000
53
HOUSEHOLDGALLERY
Funny Console Long UKM Lantai
: Cipta Graha :2
PRICE | Rp. 4.368.000,-
Bangku Zaenuri UKM Lantai
: Cipta Graha :2
PRICE | Rp. 5.880.000,-
54
HOUSEHOLDGALLERY
Lampu Susun Small
Lampu Susun Big
UKM Lantai
UKM Lantai
: Cipta Graha :2
: Cipta Graha :2
PRICE | Rp. 1.260.000
PRICE | Rp. 1.260.000
Boneka Lap Tangan Tutup Gelas (1 set) UKM Lantai
: Tiga Abang :2
UKM Lantai
: Perca Indah :2
PRICE | Rp. 70.000
PRICE | Rp. 230.000
55
HOUSEHOLDGALLERY
Bed Sheet UKM Lantai
: Soulmate Bed Sheet :2
PRICE | Rp. 475.000
Taplak Meja UKM Lantai
: Tiga Abang :2
PRICE | Rp. 450.000
56
HOUSEHOLDGALLERY
Pillow Case UKM Lantai
: Soulmate Bed Set :2
PRICE | Rp 40.000
Pillow Case UKM Lantai
: Soulmate Bed Set :2
PRICE | Rp 40.000
Pillow Case UKM Lantai
: Soulmate Bed Set :2
PRICE | Rp 40.000
57
HOUSEHOLDGALLERY
Taplak Meja UKM Lantai
: Betari :2
PRICE | Rp. 495.000,-
Sarung Batik UKM Lantai
: Noti-Noti Living :2
PRICE | Rp. 65.000,-
58
HOUSEHOLDGALLERY
Bedsheet 1 Set Motif Batik UKM Lantai
: Soulmate Bed Sheet :2
PRICE | Rp. 500.000,-
Peta Indonesia UKM Lantai
: Batik Soga :2
PRICE | Rp. 390.000,-
HOUSEHOLD 59
ACCESSORIESGALLERY
Bom Brooch Batu Oval Brooch Mutiara UKM Lantai
UKM Lantai
: Suarti :1
: Suarti :1
PRICE | Rp. 64.000
PRICE | Rp. 80.000
Cincin Silver Cincin Mutiara Silver
Cincin Kerang Bunga
UKM Lantai
UKM Lantai
: Suarti :1
PRICE | Rp. 1.185.000
: Suarti :1
PRICE | Rp. 430.000
Woman Accessories 60
UKM Lantai
: Suarti :1
PRICE | Rp. 1.073.000
ACCESSORIESGALLERY
Brooch Permata Oval Brooch Permata Sedang UKM Lantai
UKM Lantai
: Suarti :1
: Suarti :1
PRICE | Rp. 80.000
PRICE | Rp. 64.000
Brooch Susun 2 UKM Lantai
: Suarti :1
PRICE | Rp. 120.000
Liontin Kulit Kerang Bulat UKM Lantai
: Suarti :1
PRICE | Rp. 868.000
Liontin Tulang Sapi
Liontin Kulit Kerang
UKM
: Suarti
UKM Lantai
Lantai
:1
PRICE | Rp. 360.000
PRICE | Rp. 1.534.000
: Suarti :1
61
ACCESSORIESGALLERY
Gelang Silver UKM Lantai
: Suarti :1
PRICE | Rp.4.251.000
Kalung Rantai Tanduk UKM Lantai
: CV Leginayba :1
PRICE | Rp. 299.000
Kalung Batu Kalung Mutiara UKM Lantai
: Lombok NTB Pearl :1
PRICE | Rp. 3.625.000
62
UKM Lantai
: The Beads :1
PRICE | Rp. 450.000
ACCESSORIESGALLERY
Woman
Accessories Gelang Gaharu UKM Lantai
: Suarti :1
PRICE | Rp. 175.000
Anting Mutiara UKM Lantai
: Suarti :1
PRICE | Rp. 1.003.000
Gelang Gaharu UKM Lantai
: Suarti :1
PRICE | Rp. 525.000
Gelang Gaharu UKM Lantai
: Suarti :1
PRICE | Rp. 700.000 Anting Batu Biru UKM Lantai
: Suarti :1
PRICE | Rp. 760.000
63
HANDYCRAFT
Kijang 04.043 UKM Lantai
: Jalak Bali :2
PRICE | Rp 360.000,-
UKM Lantai
: Farida Art :2
PRICE | Rp 141.000,-
64
Handycraft
Kodok
HANDYCRAFT
Tari Oncer UKM Lantai
: Jalak Bali :2
PRICE | Rp1.440.000,-
Hiasan Meja UKM Lantai
: UD Farida :2
PRICE | Rp 390.000,-
65
HANDYCRAFT
Ornamen Angel UKM Lantai
Tempat Lilin Model Ikan UKM Lantai
: UD Farida :2
PRICE | Rp. 110.000,-
66
: Batu Carving :2
PRICE | Rp 2.500.000
HANDYCRAFT
Harley Davidson UKM Lantai
: Agus Handycraft :2
PRICE | Rp 252.000
Standing Frame Kaligrafi UKM Lantai
: Asta Kriya :2
PRICE | Rp 650.000
Bebek UKM Lantai
: Selayak Bali :2
PRICE | Rp 315.000
67
PRODUK
Visual Ethnic Mask Wood Daun Besi UKM Lantai
: Selayak Bali :2
PRICE | Rp 260.000
Kapal Pesiar UKM Lantai
: Agus Handycraft :2
PRICE | Rp 2.590.000
68
UKM Lantai
: Si Bejo.com :2
PRICE | Rp 181.000
PRODUK
Hiasan Meja UKM Lantai
: Farida Art :2
PRICE | Rp 559.000
Standing Frame Keris UKM Lantai
: Asta Kriya :2
PRICE | Rp 550.000
Panel Daun
Hiasan Kaligrafi
UKM Lantai
UKM Lantai
: Selayak Bali :2
PRICE | Rp 475.000
: Farida Art :2
PRICE | Rp 1.399.000
69
DESTINASIWISATA TRAVEL
NOTE
Menghabiskan Weekend di Kota Tua
Cahaya emas matahari yang hampir tenggalam memandikan puluhan kapal kayu yang ditertambat rapi di dermaga. Sebuah pemandangan eksotis. Para pekerja yang sibuk mengangkut barang menjadi sebuah siluet hitam. Tubuh ramping mereka dengan sebilah kayu diatas pundak dan berjalan di atas jembatan yang juga hanya sebilah kayu, begitu menggairahkan mata. Siluet tubuh mereka begitu anggun.
P
asti Anda mengira pemandangan ini terpampang di Wilayah Timur Indonesia. Bukan. Suguhan alam eksotis ini ada di Jakarta. Ya di Jakarta, tepatnya di Pelabuhan Sunda Kelapa atau yang lebih dikenal sebagai Pasar Ikan yang terletak di kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara. Pelabuhan bersejarah ini merupakan cikal-bakal kota Jakarta yang hari jadinya ditetapkan pada abad ke 16 atau tetapnya pada tanggal 12 Juli 1527. Dengan menumpang Bus TransJakarta, saya menuju Stasiun Kota atau juga dikenal dengan Stasiun Beos. Destinasi pertama saya adalah Gedung Bulat di jalan Gatot Subroto. Sebuah gedung unik yang menarik perhatian saya. Saya menyempatkan diri masuk ke dalam gedung yang ternyata adalah pusat pemasaran produk-produk Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) se-Indonesia atau dikenal dengan Gedung SMESCO. Mata saya dibuat takjub dengan produk UKM yang ditawarkan di dalamnya. Sebuah karya anak bangsa yang terbaik dari seluruh provinsi tersedia di tempat ini. Saya yakin karya spektakuler bangsa Indonesia dapat bersaing dengan karya asing yang menyerbu pasar dalam negeri. Setelah melihat-lihat saya pun akhirnya membeli sebuah gelang kerajinan tangan dari Papua dengan harga yang terjangkau.
70
Gedung SMESCO
Selepas dari gedung SMESCO saya melanjutkan perjalanan. Sesampainya di Stasiun Beos, saya disuguhkan sebuah bangunan bergaya art deco tepat di depan Stasiun Beos. Bangunan ini dulu bernama Nederlandsche Handel Maatschppij yang sekarang menjadi Museum Bank Mandiri. Begitu masuk ke dalam, kita dipaksa membayangkan bagaimana proses transaksi perbankan masa lalu. Terdapat loket-loket bergaya klasik yang cukup menawan.
Setelah puas, saya beralih persis ke sebelah Museum Bank Mandiri. Sebuah gedung kokoh bercat putih bersih, Museum Bank Indonesia. Berasa seperti di kota-kota yang ada di Eropa. Di ruang pameran, dalam bingkai-bingkai kaca dipertontonkan bentuk-bentuk uang yang pernah ada di Indonesia. Mulai dari yang paling sederhana—potongan kain, sampai uang kertas yang ada saat ini. Sebuah koleksi yang mengagumkan. Di dalam gedung ini juga terdapat teater kecil yang diperuntukkan untuk pertunjukan seni dan pemutaran film. Perpaduan yang pas antara corak masa lalu dengan modern. Hampir di setiap ruangannya terdapat layar televisi berisi informasi tentang museum ini. Setelah berkeliling, saya ditantang bermain menangkap koin virtual. Tahukah Anda,
DESTINASIWISATA
Museum Wayang
Museum Bank Mandiri
ternyata di Jakarta ada sekitar 30 museum. Jakarta adalah kota metropolitan dengan museum terbanyak di dunia. Setelah lelah bermain koin virtual saya beringsut ke arah utara kawasan Kota Tua. Sepanjang jalan saya disuguhkan bangunan-banguanan neo-classic, putih dengan ukiran dan pilar-pilar indah menjadi pemandangan dominan. Sampailah saya di Museum Fatahillah. Sebuah bangunan anggun yang sepertinya menjadi pusat bangunan-bangunan tua yang mengililinginya. Bangunan berlantai tiga yang berdiri angkuh, menantang orang yang melihatnya untuk masuk. Dulu Museum Fatahillah adalah sebuah balai kota atau Stadhuis. Dibangun oleh Gubernur Jenderal Coen pada 1620 sampai 1707. Selain sebagai kantor, gedung ini dulunya juga merangkap ruang pengadilan dan penjara bawah tanah. Di dalamnya saya melihat koleksi-koleksi mabel tua yang unik, batu prasasti, koleksi gerabah, hasil penggalian arkeologi sampai koleksi hasil cipta, rasa dan karsa orang-orang Betawi. Dengan atap plafon yang cukup tinggi, di dalam gedung cukup adem. Saat melintasi jendala yang tinggi dan besar, terlihat banyak turis berwajah Asia dan Eropa asik berfoto ria. Selepas pandang dari Museum Fatahillah, berdiri Museum Wayang, di mana semua koleksi wayang dari seluruh Indonesia dan dunia terpampang. Sementara di seberangnya, berdiri kokoh Museum Seni Rupa dan Keramik yang di dalamnya terdapat berbagai lukisan maestro-maestro Indonesia sepanjang masa. Setelah menyaksikan koleksi berbagai wayang dari seluruh
Pelabuhan Sunda Kelapa
Indonesia dan beberapa boneka dari luar negeri, serta melihat sapuan kuas para pelukis, saya mengitari Kota Tua. Ada satu gedung yang menarik perhatian saya. Sebuah gedung berbata merah yang sangat kontras dengan gedung disekitarnya. Gedung dengan corak Tiongkok ini menabalkan perpaduan yang cukup menarik dengan bangunan bergaya Eropa disekitarnya. Akhirnya, saya tiba di sebuah jembatan. Jembatan ini semacam penghubung dua daerah yang terbelah sebuah sungai. Jembatan yang dibangun pada 1628 ini dulunya untuk menghubungkan sisi Timur dan Barat kota. Dulu, jika ada kapal yang akan menuju kota, para penjaga jembatan ini akan segera menarik tali pengungkit, sehingga kapal bisa lewat. Jembatan ini dulunya dilengkapi semacam pengungkit untuk menaikkan sisi bawah jembatan. Matahari yang mulai condong ke Barat, menyadarkan kalau sudah hampir seharian saya berjalan di kawasan Kota Tua. Saya pun memutuskan menuju Pelabuhan Sunda Kelapa dengan menumpang angkutan umum. Saat saya tiba matahari sudah semakin condong. Mata saya disambut kapalkapal Phinisi. Dengan dibalut cat warna-warni, kapal-kapal ini warnanya semakin meriah saat kemilau matahari senja menyapu badan kapal. Ujung kapal yang meruncing, berjejer rapi di tepi dermaga, seperti barisan busur anak panah yang ingin melesat ke angkasa. Tali-tali layar kapal yang vertikal menjadi penghalau yang indah sorotan cahaya senja, menjadi sebuah spektrum saat sinarnya tiba di buih-buih air laut. Sungguh memanjakan mata. Ternyata Jakarta bukan sekedar Mall.
71
UKMDAERAH
Outlet Dinas KUMKM Sulsel Tampung Ratusan Jenis Produk UKM
A.M Yamin Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulawesi Selatan
Produk unggulan dari UKM Sulsel adalah makanan, minuman ringan, dan kosmetik. Produk-produk itu memanfaatkan kekayaan alam khas yang ada di Sulsel untuk bahan bakunya
J
ika para pembaca berkunjung ke Sulawesi Selatan, jangan lupa mampir ke Tana Toraja atau sekedar berwisata kuliner makan makanan khasnya seperti sop konro atau palu basa. Setelah puas, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Sulsel produksi unit kecil menengah di outlet Dinas Koperasi dan UKM Sulsel di Makassar. Produknya cukup beragam, mulai dari camilan sampai kosmetik semu tersedia untuk dibawa pulang. Terdapat 860.000 unit usaha kecil menengah tersebar di Sulawesi Selatan. Jumlah yang fantastis yang diprediksi dari tahun ke tahun terus meningkat
72
seiring makin mengeliatnya usaha pariwisata dan juga perekonomian di Sulsel. Sebagai besar UKM tersebut menghasilkan produk makanan, minuman, kerajinan tangan dan kosmetik.
Demikian juga dengan produk makanan dan minumannya. Sayangnya, dari sebagian besar UKM baru sampai pada tahap pembudidayaan. Sedangkan untuk pengolahan belum banyak,” ungkap Yamin.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel, A.M Yamin mengatakan, kebanyakan produk unggulan dari UKM Sulsel adalah makanan, minuman ringan, dan kosmetik. Produk-produk itu memanfaatkan kekayaan alam khas yang ada di Sulsel untuk bahan bakunya.
Untuk memberi kemudahan pada UKM dalam memasarkan produk hasil usahanya, Dinas KUMKM Sulsel membuat tempat penampungan hasil usaha seperti outlet khusus UKM. Sampai saat ini, outlet yang ada di kota Makassar itu menampung lebih dari seratusan jenis produk dari UKM. “Sudah setahun outlet kami berdiri. Kami akan bangun lagi outlet sejenis,” katanya.
“Produk kosmetik memanfaatkan hasil budidaya rumput laut petani di Sulsel.
UKMDAERAH Terkait peningkatan mutu dan kualitas produk UKM, Dinas KUMKM Sulsel terus mengupayakan dengan beberapa cara antara lain melalui pendampingan dan konsultasi. Setiap 3 bulan sekali, Dinas KUMKM mengadakan kegiatan konsultasi dan pendampingan. “Kami undang semua pemilik usahanya. Kita berikan motivasi dan strategi agar produk mereka makin baik dan bisa bersaing. Kami juga mengundang lembaga lain seperti MUI untuk label halalnya. Mereka sangat antusias dan senang dengan kegiatan seperti itu. Hal itu memotivasi mereka untuk terus berkembang,” papar Yamin kepada Smesco Magz. Sayangnya, masih banyak dikalangan pengusaha UKM yang menganggap usaha mereka hanya sebagai sampingan. Padahal, jika dikembangkan dengan benar usaha tersebut menjadi besar. “Mereka cukup puas dengan yang ada. Mainsetnya harus dirubah agar mereka menyadari hal itu,” paparnya. Untuk memudahkan unit UKM mendapatkan pendampingan dan konsultasi, Yamin mengusulkan perlu ada di setiap kabupaten unit pendampingan dan konsultasi guna melayani kebutuhan para usaha UKM.
Gerakan Kewirausahaan Nasional Beberapa waktu lalu, Dinas Koperasi dan UKM Sulsel menggelar kegiatan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) 2014 bagi kalangan mahasiswa di Baruga AP Pettarani Universitas Hasanuddin (Unhas). Kegiatan yang bertopik Pemasyarakatan Pemahaman Koperasi melalui GKN ini dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Makassar. Mahasiswa seperti dari Unhas (tuan rumah), UNM, UIN Alauddin, UMI, Polinas LP3I, P3TV PNUP, STIE Tri Darma serta organisasi perhimpunan pengusaha muda mahasiswa. Pada kesempatan itu, A.M Yamin, menyampaikan gerakan tersebut sebagai upaya untuk membangkitkan semangat dan motivasi kewirausahaan kepada masyarakat khususnya kalangan mahasiswa. “Kami berharap dengan adanya program ini dapat meningkatkan semangat dan jiwa wirausaha mahasiswa yang kreatif dan inovatif. Sehingga,mereka tidak akan terpikir untuk hanya menjadi karyawan atau pegawai. Selain itu, mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha koperasi dan UMKM yang dilakukan oleh para pelaku wirausaha muda,” katanya kepada Smesco Magz.***
73
UKMDAERAH
Lempok Durian Riau, Dari Lokal Menuju Nasional
P
rovinsi Riau dikenal dengan nama lain Negeri Lancang Kuning memiliki kekayaan alam tak terbantahkan. Dengan luas wilayah 107.932,71 Km yang membentang dari lereng Bukit Barisan hingga Selat Malaka, Riau dikenal sebagai salah satu daerah penghasil minyak terbesar di tanah air. Berkah wilayah yang luas membuat Riau sebagai prioritas untuk pengembangan hasil bumi khususnya sektor perkebunan dan pertanian. Dari sektor ini, banyak bermunculan usaha-usaha kecil menengah yang bahan dasar produknya berasal dari dua tempat tersebut. Dari data yang ada di Dinas UKM Provinsi, terdapat 54.000 unit usaha kecil menengah di Riau. “Perkembangan unit usaha kecil menengah di wilayah Riau cukup stabil antara 5 sampai 6 persen pertahunnya. Saat ini, jumlahnya mencapai lima puluh empat ribu yang tersebar di pedesaan dan kota. Jumlah ini akan terus meningkat seiring peluang usaha yang masih terbuka,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Riau, Indra Bangsawan. Produk yang paling seksi dikembangkan oleh UKM di Riau saat ini adalah lempok duren atau dodol durian. Meskipun di daerah lain di Sumatera banyak yang menghasilkan produk ini, lempok durian Riau memiliki keunikan sendiri. “Usaha lempok durian yang dikembangkan unit usaha kecil menengah di sini makin tinggi. Ini karena pengembangan usaha dari UKM lebih mengedepankan pada produk makanan,” kata Indra saat dihubungi Smesco Magz.
74
Indra Bangsawan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Riau
Kabupaten Bengkalis menjadi daerah di Riau yang banyak unit usaha kecil menengahnya memproduksi lempok durian. Produk dodol ini tidak hanya untuk dipasarkan di wilayah Riau sebagai buah tangan bagi pengujung yang datang ke Riau, tapi juga sudah masuk ke wilayah Indonesia lainnya. “Produk lempok durian Riau sudah di pasar di sejumlah daerah. Bahkan, di salah satu outlet di bandara Soekarno Hatta Cengkareng, produk lempok durian Riau sudah tersedia,” kata Indra yang sudah tujuh tahun menjadi Kadis KUKM Provinsi Riau tersebut. Untuk terus memajukan unit-unit usaha tersebut, Kadis KUMK Riau ini mengutamakan tiga strategi yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pembicayaan dan pemasaran. “Kita sudah analisis permasalahan yang mereka hadapi. Kami menyimpulkan ada tiga hal yang krusial. Pertama peningkatan SDM dengan mengadakan paket pelatihan dan pendampingan. Kemudian, soal pembiayan kita akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar agar mereka mau mengalokasikan biaya CSR untuk unit kecil menengah ini. Ketiga soal pemasaran, kita bekerjasama dengan tokotoko besar yang ada di Riau supaya mau menerima produk UKM dan menyediakan counter khususnya,” jelas Indra.
Bangun Klinik UKM Dinas Koperasi dan UKM Riau menargetkan memiliki lima pusat pengembangan untuk pelaku usaha kecil menengah
UKMDAERAH (UKM) yang disebut “Klinik UKM”. Saat ini, baru ada dua Klinik UKM, yakni di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar. Targetnya Riau akan membangun lima klinik UKM,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Riau kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa. Dana pembangunan Klinik UKM merupakan program nasional yang dialokasikan lewat APBN melalui Kementerian Koperasi dan UKM. Klinik UKM diharapkan bermanfaat bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ingin berkonsultasi berbagai permasalahan terkait dunia usaha, termasuk memediasi untuk mendapatkan pinjaman modal lunak dari perbankan. Pada umumnya Klinik UKM memberikan delapan jasa layanan bagi para pelaku UMKM secara gratis yakni layanan konsultasi usaha, layanan informasi usaha, layanan pendampingan usaha, layanan pelatihan, layanan akses pembiayaan/permodalan, layanan akses pemasaran produk UMKM, layanan pusat informasi/pustaka kewirausahaan, dan layanan klinik Koperasi dan UMKM keliling. Dengan layanan itu, Klinik UKM memberikan bimbingan kepada pelaku UKM mulai dari hulu hingga ke hilir, dari sisi produksi melalui berbagai pelatihan dan bimbingan, sisi akses permodalan serta sisi pemasaran. Untuk menunjang layanan yang komprehensif ini, Klinik UKM didukung oleh para konsultan. Penguatan pelaku UKM juga dilakukan melalui pemberian informasi usaha agar pelaku UKM mengetahui usaha yang tepat sesuai dengan peluang dan kapasitas masing-masing. Para pelaku UKM juga dibantu dalam membuat studi kelayakan sebuah usaha, mencari lokasi yang tepat, membuat rencana usaha dan proposal permodalan, sehingga pelaku UKM tidak bingung lagi dalam memulai usahanya.***
75
HEALTHYLIFE Pearl Skin Moisturizer UKM Lantai
: CV. Fortuner Enterprise :2
PRICE | Rp 36.000
Flosh Essential Oil UKM Lantai
UKM Lantai
: Jalak Bali :2
: Flosh :2
PRICE | Rp 16.000,-
PRICE | Rp 82.500,-
Massage Oil Bali Soap UKM Lantai
: Jalak Bali :2
SPA PRODUCT
PRICE | Rp 85.000,-
76
Bali Soap Exotic Island UKM Lantai
: Jalak Bali :2
PRICE | Rp 43.500,-
Face and Body Mask UKM Lantai
: Rempah Putri :2
PRICE | Rp 10.000,-
HEALTHYLIFE
Sabun Sereh Susu
Glycerin Handmade
UKM Lantai
UKM Lantai
: Tulip Emas :2
PRICE | Rp 12.000,-
: CV. Fortuner Enterprise :2
PRICE | Rp 25.000,-
Garam Spa Lulur Cream UKM Lantai
: Tulip Emas :2
PRICE | Rp 20.000,-
UKM Lantai
: Griya Wangi Spa :2
Pouch Price| Rp 28.000,Souvenir Price| Rp 18.000,-
Lulur Cream UKM Lantai
: Tulip Emas :2
PRICE | Rp 20.000,-
77
HEALTHYLIFE
Dupa Box UKM Lantai
: Jalak Bali :2
PRICE | Rp 56.000,-
Pot Pourri UKM Lantai
: Griya Wangi Spa :2
PRICE | Rp 18.000,-
78
HEALTHYLIFE
HERBAL PRODUCT
Paket Asam Urat Herbacure Naturenal & Herbacure Naturic UKM Lantai
: PT. Therapy :2
PRICE | Rp 170.000,-
Paket Ginjal dan Empedu Herbacure Naturenal & Herbacure Naturic UKM Lantai
: PT. Therapy :2
Paket Amandel (Dewasa) Herbacure Proligads & Herbacure Pro Rama UKM Lantai
: PT. Therapy :2
PRICE | Rp 120.000,-
Paket Diabetes Herbacure Proligads & Herbacure Sambiloto UKM Lantai
: PT. Therapy :2
PRICE | Rp 170.000,-
PRICE | Rp 145.000,-
79
SMESCOGUEST
NIGERIAN AMBASSADOR VISIT
HPI VISIT
80
SMESCOGUEST
UKM VISIT
PUTRI INDONESIA VISIT
UNIVERSITAS YARSI VISIT
81
PICK UPPOINT
82
PICK UPPOINT
83
PAVILIUNPROVINSI
Paviliun Provinsi Riau
Songket motif Pucuk Rebung Price Lantai
: Rp. 1.000.000,: 11
Kursi Goyang Rotan Price Lantai
Kipas Tekat
Teh Herbal Dumai
Price Lantai
Price Lantai
Grilus Kapsul Jangkrik Price Lantai
84
: Rp.100.000,: 11
: Rp.20.000,: 11
: Rp.5.500,: 11
Kue Bangkit Price Lantai
: Rp.26.000,: 11
: Rp.1.000.000,: 11
PAVILIUNPROVINSI
Paviliun Provinsi Sulawesi Selatan
Kopi Toraja Arabica Price Lantai
Kain Sengkang Price Lantai
: Rp.50.000,:3
: Rp.99.000,:3
Baki Toraja Price Lantai
: Rp.165.000,:3
Minyak Tawon Tutup Putih Price :
Figura Kupu-kupu
Kain Toraja
Rp.357.500,-
Price Lantai
Price Lantai
Lantai
: Rp.138.000,:3
: Rp.550.000,:3
:3
85
PAVILIUNPROVINSI
Paviliun Provinsi Maluku
Minyak Kayu Putih
Jus Pala Morella Price Lantai
Price Lantai
: @ Rp.8.000,: 12
: @ Rp.45.000,: 12
Makron Coklat
Bagea Kenari
Price : Rp.25.000,Lantai : 12
Price : Rp.25.000,Lantai : 12
Rim (Sabuk) Price Lantai
Anting-Anting
Anting-Anting
Price Lantai
Price Lantai
86
: @Rp.35.000,: 12
: @Rp.35.000,: 12
: Rp.275.000,: 12
PAVILIUNPROVINSI
Paviliun Provinsi NTB
Panel Pohon Cat Price Lantai
Kerajinan Keta
Minyak Thaiba
Price : Rp.66.000,Lantai : 11
Price Lantai
: Rp.75.000,: 11
Songket Lombok
Kalung Mutiara + Gelang
Price Lantai
Price Lantai
: Rp.660.000,: 11
: Rp.495.000,: 11
: Rp.385.000,: 11
Mangkok Baskom Price Lantai
: Rp. 121.000,: 11
87
COVERSTORY
COVER STORY
INTERVIEW
Facing the Free Trade Competition, They Cannot be Left Out
T
he closer it gets to the beginning of the ASEAN Free Trade in the coming 2015, the more LLP-KUKM (Marketing Service Institution for Cooperatives and Micro-Small-Medium-Sized Enterprises) readiness reaches the stage which is taken into account. This is owing to the fact that role of this institution has become one of the key factors for our SME-based local products to compete with the aggression of our neighboring countries local products. A number of attempts and breakthroughs have been made by LLP-KUKM to guarantee the local MSME products commensurate the public expectation and national standard. The Managing Director of LLP-KUKM, Ahmad Zabadi informed that his institution will continuously improve the qualities of MSME human resources by providing trainings and mentoring. He believed that such efforts should not be separated from those business units to produce the finest results. “Intensive and massive counseling boosts the MSMEs confidence. They need mentoring to see how to create products which are in line with consumer’s needs or expectations, as well as with the standards in a tight market competition. Thus, this counseling strategy is of the utmost importance,” Ahmad emphasized. The institution responsible for the counseling or mentoring is LLP-KUKM. They consist of experienced and knowledgeable people who know exactly what to do for the SMEs and what the enterprises are capable of doing. “We are supported by excellent people who can help to develop SMEs growth
88
by making their products superior and highly qualified,” he added. According to the data, approximately 70% of business people or workers in this sector are elementary school or junior high school graduates. The low level of education became a problem when SMEs have to compete with international products created by higher-educated people whose creativities and strategies are outstanding. It is very essential to stay on the side of those SMEs people because it will immediately affect ASEAN market consumer’s interests who will have unlimited options. Good, up-to-date, and quality products will definitely be their preference. “We can’t let them go yet. They still have to be supported to know what kind of products are of export quality and of the latest trend. These attempts are part of strengthening them as well,” said Ahmad Zabadi. Apart from intensive counseling, an accurate and complete information service has become an inseparable part to achieve their goals. Even the finest products can be unsuccessful if no one knows about them. The availability of an open and widely-ranging information service plays a big role in introducing those products to all potential customers. Of course, the information should be right on target. Otherwise, it will be ineffective. “We are the ones responsible for that accurate information service. As a result, we need cooperation from all parties to ensure the information we have is complete by submitting
COVERSTORY the existing data to us, so that we can deliver the information later. SMEs don’t need to bother to do it because the service task is a state duty. We will facilitate them to make the distribution smooth,” he explained. LLP-KUKM feels the need to involve as many parties as possible in its effort to strengthen the MSMEs and to promote their products. Building cooperation with other institutions aids in convincing people that this matter is a shared responsibility managed by LPP-KUKM. The records show that that the total number of MSMEs in Indonesia has reached 56,5 million. This means there are more of them here than in Malaysia and Singapore. The big figures are noticed to be a slowdown in quality improvement. Accordingly, an acceleration is necessary. Also, all local governments in this country need to synergize with business associations to be fully prepared to compete in the global market. One thing that the people of MSMEs need to know about LPP-KUKM is that all the consultation services are provided for free. Ahmad assured, “Please come or contact us to access those services. We’d like to know what has happened to them and what they are facing. Whatever their difficulties and how to overcome them, we’re willing to give the best service to help those SMEs. It is our dedication.” LLP-KUKM’s future goal for 2017 is to become a buyer agent of superior products for local and international market under the auspices of the Ministry of Cooperatives and Small-Medium-Sized Enterprises. Ahmad Zabadi expressed that in the attempts at reaching the target, there are several stages to get through. For instance, LLP-KUKM is determined that, in the near future, it will become the design and quality-control center of products produced by people in the real sector. The main target is to nationally market as many top-quality commodities as possible. In 2015, the institution the institution will become the center of development for export-oriented CMSME. A year after, they hope to step up the level and to grow to be a marketing and promotion center for the products on a national and international scale.
“We’d like to know what has happened to them and what they are facing. Whatever their difficulties and how to overcome them, we’re willing to give the best service to help those SMEs. It is our dedication.” - Ahmad Zabadi, The ManAging Director of LLP KUKM -
As part of achieving their biggest goal, some strategies will be carried out. Among them is improving product quality with encouragement from cooperatives which accommodate the MSMEs and supported by the MSMEs alliance. Therefore, the provided services will able to realize infrastructure of CMSME empowerment in the competitive marketing world. Regarding the institution mission, they aspire to broaden their market access by optimizing SME Tower as the main gate of the intensifications of promotional activities and marketing networks for CMSME products.***
89
ENTERPREUNERSHIP
I
n the grades of fabric, silk is categorized as the top one, in other words, most superior one. Long ago, before money is used as transactional tool, silk fabric was used to exchange goods between individuals, and among tribes or even nations. It was worth as valuable as gold and gems. Now, it may not have the same value as it used to, but it is still as exclusive as before. The recent price of it is the evidence. Here, in our homeland, Indonesia, the business development of silk fabric is quite impressive. Though it hasn’t overtaken the silk production capacity in China and Brazil, Indonesian silk fabric is taken into account in this silkworm cocoon-based industry for its superb quality. The base material used for Indonesian silk fabric is the natural silk itself, not a synthetic one. One silk fabric businessman, who joins the (Small-Medium-sized Enterprises) SMEs Shining Silk, is Rainer P. Tobing. He said that the natural base material is the signature of Indonesian silk products which, in the long run, has given the products high selling power. “We always emphasize on quality. Therefore, our raw materials must be natural, and must come from Indonesia.
90
Rainer Tobing: Preserving the Authenticity of Indonesian Silk Fabric This is what makes us different from other countries producing silk fabric,” Rainer, who is also the Vice President for DKI Jakarta’s Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN DKI Jakarta) in Industry, Energy, and Agribusiness, explained to Smesco Magz about the matter. The production of silk fabric which was initiated by him combines all sectors from top to bottom. From the mulberry farmers, the silkworm breeders, the weavers, to the craftspeople, they become an inseparable force. These people only deal with the cultivation of Indonesia-originated resources. “Hence, not only our silk fabric is natural, but it is also 99.9% Indonesia. We use no materials from overseas countries. We are proud of this product, and we want to show everyone that this silk fabric will become Indonesian pride.” Rainer also believed that Indonesia has the potentials to compete, if not overtake, the silk fabric giant, China. It is possible to realize with the support and efforts from anyone, especially from the Ministry of Forestry and the local government. Policies from the two institutions give ways to providing areas for mulberry cultivation, which is
essential for silkworm food supply. The provision of quality silkworm eggs and continuous trainings for the related SMEs ensure excellent end products. “Indonesia’s climatic condition with only two seasons is suitable for the cultivation of silkworms which results in up to eight-time harvest seasons. By contrast, in China, with its four seasons, four-time harvest seasons are the maximum ones. This, of course, becomes an advantage for us to grow more of the silkworms or silk cocoons,” added Rainer. At present, the silk fabric production capacity of the SMEs under his leadership has reached 1000m/month. Products of silk fabric development from his business are in the form of clothes, made of 100% silk. “Our monthly turnover is as high as Rp.100 million,” he said. Regarding the ASEAN free trade market in 2015, Rainer does not worry much about the aggressions of imported products to Indonesia. The father of four is certain that with quality-guaranteed products, and faith that domestic consumers trust local products more, Indonesian silk fabric will be the host in its own country.***
SUCCESSSTORY
Once Dealing with Airplanes, Becoming Successful in Grappling with Clay Instead Pernak Pernikku Creative worker at Pernak Pernikku workshop
S
even years ago, Belmont used to be in charge of airplane engines. As a mechanical engineering graduate, the job seemed to fit him. However, as time went by, along with his will to move forward, the man, who had traveled to many countries, thought of becoming independent and self-employed. A decision was finally made. At the end of 2006, together with his wife, Bellmont started to pave his way for a clay art and craft business. He had 12 employees working for him at the time. “We only filled a few orders for souvenirs at first, but eventually the number of orders kept increasing. Since then, I worked hard to develop this business to be more advanced,” the owner of Pernak-Pernikku told Smesco Magz. In time, his clay art and craft business grew bigger and bigger as there were more and more order had to be met. Belmont then resolved to resign from his main work. He explained, “I
was unable to manage my time well anymore because of the growing number of orders. I decided to quit my initial job and develop this business.” The man, who is blessed with some children from his beloved wife, Yuyun Belmont, is a man of determination and of principles. Still, his decision to resign from a well-established company was not an easy one to make. He had to leave his comfort zone. Nevertheless, in his book, it is better to be the head of an ant than a tail of an elephant. “This was what motivated me to move forward and become independent. That we can make all the decisions ourselves, and not by others,” he emphasized. Setting up business that combines the element of creativity and of art is not a piece of cake. A small mistake or a slight flaw in quality may make the customers leave. Due to this, Belmont always puts quality and creation first. “What
91
SUCCESSSTORY
- Belmont Setiawan, The Owner Of pernak pernikku -
commonly happens is that a product is simply produced without considering the quality and the creation (design), whereas the most important things in this type of creative industry are those two. This is what can make our business different,” Belmont remarked when asked about what makes his products special, compared with other ones of similar kinds. At the moment, orders placed with Pernak-Pernikku are not limited to souvenirs only, but there have been needs for hotel fixtures, interior, spa, and many others. There are not only local orders, but also international ones, such as from France, Britain, Maldives, and Spain. “Our products have gone international. Even though not very many, we’re still very pleased about it,” he said it humbly. With average turnover up to Rp. 250 million a month, Bellmont and his wife now hire 50 employees. He’s faithful that the business he has built will keep growing as long as they focus on it. “I have no intention to set up in another business. I’m still focused on developing this one,” the entrepreneur declared. According to him, his key to achieve his goal is being serious and sure that all the efforts he makes will succeed. In addition, he feels it important for the products to be unique. There are many products of the same kinds he produces in the market, but his creation must be different. On top of everything, making sure the quality of the products is maintained is a definite necessity. “This last point relates to our consumers trust, and becomes a guarantee for them. it will determine their choice” he stated, ending his conversation with Smesco Magz***
92
COMPETITIVEPRODUCTS COVERSTORY
- Bagus RAchman, Director of Business and MArketing -
I
Relentless Promotion for SMEs Top-notch Products
ndonesia’s population, which is amounted to 260 million of people, shows a fantastic as well as potential figure for a lucrative market target. Obviously, such a large population creates a lot of space for the people to be creative in inventing valuable and useful products. The outcome is over 56 million Small and Medium Enterprise (SME) units all over the country. The extraordinary number of SMEs, which exceeds the population of our neighboring countries, results in a wide range of millions of products. The various SME products are of different quality categories, uniqueness, and characteristics. Such products are definitely highly-valued and have high selling power, particularly for international market. Director of Business and Marketing, Bagus Rachman, said that qualified and unique SME products have a chance to be bestsellers in the market, be it in the local one or the overseas one. LLP-KUKM (Marketing Service Institution for Cooperatives and Small-Medium-Sized Enterprises) owns the resources that can help those products sold out and welldistributed. Several roles of services and promotion done by LLP-KUKM for the competitive products can be seen in LLP-KUKM outlet. For example, The Province Pavillions, SMESCO Ambassador Promotion, on-site and off-site exhibitions, and media-based promotions. Better-valued and more-competitive products are packaged according to the foreign market trends. Products with potentials have to be able to compete and adjust to the trend abroad. “We have to be able to customize the products. This is necessary because it’s about consumers’ taste. LLP-KUKM will give the needed information and services to SMEs to be able to compete in international market,” Bagus said. LLP-KUKM will massively promote the SMEs superior products. It is part of the institution’s duty. Because of this, Bagus added, the availability of promotion and information service become important. Foreign and local consumers
must be provided with correct and clear information about the cooperatives’ and SMEs quality and top-notch products. “That’s why, to provide such information, we have to know what products the cooperatives and SMEs have; how many product lines or items they have. SMEs are on a smaller scale than well-established companies based on assets and other things because they start on their own feet with only a little budget,” he explained. Furthermore, to support promotional effort of SME products, LLP-KUKM must have a comprehensive data base which includes all the cooperatives and SMEs operating in real sector. In other words, those who have the products should submit the data about the products they sell to be put into categories in the database later on. For instance, there are now 40 kinds of products such as fashion and spa items, jewelry, handycrafts, furniture, and many others. Next, there needs to be information that shows the characteristics of the products. Whether they are fast-movingconsumer goods or durable ones, for example. Another important information is the market segmentation. This is particularly necessary for setting the price. “Early information like this becomes our foundation to promote the products. This will be the information given to the customers. They will know that we have the expected and traditional products they want or need,” Bagus told Smesco Magz. It doesn’t stop there. LLP-KUKM will continue to approach the domestic and foreign customers to buy and use the excellent products. Direct information encourages and assures them that the products we promote are indeed very good and qualified. He said, “all this relates to the quality of the products.” Last, but definitely not least is convincing local consumers to use domestic-made products. It is very important for our country’s well being that all Indonesians support and use local products.***
93
LOCALSME
Outlet Department of CMSME South Sulawesi Accommodate Hundreds of SME Products
I
f you visit South Sulawesi, don’t forget to stop by Tana Toraja or to have culinary trips to enjoy their local dishes, such as sop konro (a kind of beef rib soup) or palu basa (a kind of soup with chunks of beef or giblets sprinkled with fried shredded coconut). Once you feel you’ve had enough, why don’t you swing by the outlet department of CMSMEs? A variety of products from snacks to cosmetics will charm you instantly, tempting to be taken home whether as gifts for people back home, or for you to keep.
are still a few,” Yamin revealed.
There are 860.000 units of SMEs spreading across South Sulawesi. A fantastic figure predicted to keep multiplying in line with the ever-increasing tourism business and economic growth in the province. Most of those SMEs produce food, drinks, cosmetics, arts and crafts. Head of department CMSME South Sulawesi, A.M Yamin said that those are their flagship products which benefit from the province’s typical natural resources, used as the products raw materials.
Relating to product quality improvement, the office continues to strive for it by, for example, providing counseling and consultation services every three months. “We invite all the business owners. We motivate them and show them useful strategies to help their products improve and able to compete. We also invite other eminent institutions, such as MUI (Indonesian Ulema Council) for their halal certificate. The business people are very enthusiastic and excited about such activities. They feel very encouraged to keep growing,” he told Smesco Magz.
“Our cosmetic products use the produce of seaweed cultivation by local farmers. Similarly, the food and drink products do too. Unfortunately, the majority of SMEs is still on cultivation level, whereas those in the processing industry
94
To ease the SMEs troubles in marketing their end products, department of CMSME South Sulawesi has built storage, in the form of a special SME outlet, for those products. At present, the outlet, located in Makassar City, accomodate over a hundred types of SME products. Yamin added, “It’s been a year since we opened this outlet for public. We will definitely build more of this.”
Regrettably though, many of the entrepreneurs consider their business as a mere side job. While in fact, if they develop it
LOCALSME
well, it will grow a lot more. “They are easily satisfied with their present results. This mindset needs to be changed in order for them to realize how wrong they are to have such attitude,” Yamin deplored. He recommended that the counseling and consultation services he mentioned earlier need to be available in every regency to cater for the needs of SME enthusiasts and owners.
National Entrepreneurship Movement (GKN)
“We hope the National Entrepreneurship Movement (GKN) program will boost the emergence and growth of cooperatives and micro-small-mediumsized enterprises owned by young entrepreneurs.” - A.M Yamin, Head of department CMSME South Sulawesi -
A short time ago, Department of CMSME South Sulawesi organized the 2014 National Entrepreneurship Movement for students at Hasanudin University (UnHas), in Baruga AP Pettarani. Raising the topic of Socialization and Comprehension of Cooperatives through GKN, this event was attended by hundreds of university students from UnHas itself, and many others, such as, UNM, UIN Alauddin, UMI, Polinas LP3i, P3TV PNUP, STIE Tri Darma, along with participants from Young Student Entrepreneurs Association. In the occasion, A.M Yamin conveyed to them that the movement was an effort to raise their spirits and to encourage entrepreneurship especially among students. “We hope that the program can turn them to be (more) creative and innovative, so that they are not stuck with the idea of becoming an employee only. In addition, the program is expected to boost the emergence and growth of cooperatives and micro-small-medium-sized enterprises owned by young entrepreneurs,” he gave his final comment to Smesco Magz.***
95
LOCALSME
Riau’s Lempok Durian, from Local Market to National One
T
he Riau Province, also known as the State of Lancang Kuning (yellow vessels), has an abundant of natural resources. Stretching as large as 107.932,71 kilometers from the slope of The Bukit Barisan Mountains to The Malaka Strait, Riau is known as one of the biggest oil producer areas in the archipelago. The blessing of such a vast area sets Riau as a priority of natural resources development, especially in plantation and farming. Many small-medium enterprises (SMEs) have been established owing to the raw materials produced from the two sectors. The Province Office of SMEs recorded 54.000 units of SMEs existing in Riau. “The growth of SME units in Riau area is relatively stable between 5 and 6 per cent a year. At present, the number has reached 54.000 spreading from villages to towns. This number will keep increasing along with the availability of business opportunities,” said the Head of Department Cooperatives and SMEs Riau, Indra Bangsawan. The most attractive product being developed by SMEs in Riau nowadays is Lempok Durian, also called as Dodol Durian (sweet toffee-like confection made of durians). Despite being produced in many other regions in Sumatera, Riau’s lempok durian has its speciality.
96
LOCALSME
“Business of lempok durian grown by the SMEs here is rising. This is due to the fact that the business development of SMEs in Riau tends to prioritize food products,” Indra explained while contacted by Smesco Magz. The Regent of Bengkalis in Riau has become an area with the most SME units to produce lempok durian. Besides being marketed in Riau, commonly bought by travelers as gifts, this confection has also been sold in other regions of Indonesia. “Riau’s lempok durians Riau have been in the market of several areas. In fact, in one of the outlets in Soekarno-Hatta Airport, Cengkareng, they are already available,” declared Indra, who has held his position in the office for seven years. To continue empowering those business units, the Chief gives priorities to the three strategies, which are quality improvement of human resources, financing, and marketing. “We have analyzed the challenges they face, and we’ve come to a conclusion that there are three crucial things to do. Firstly, providing training packages and counseling in order to improve the human resources qualities. Next, cooperating with well-established companies so that they will be willing to allocate their CSR (corporate social responsibility) budget on these SME units. Lastly, about marketing, we must work together with big shops in Riau to make sure they will accept SMEs products and provide a special counter for the products,” explained Indra.
Building SME Clinic Department of Cooperatives and SMEs Riau province has set a target for building five development centers, named SME Clinic, for SME business people. “We’ve only got two SME Clinics, which are in Pekanbaru City and Kampar
Regency, but our target is to build five of them,” said Indra. The budget for the clinic development comes from a national program allocated through The State Budget via The Ministry of Cooperatives and Small-Medium-sized Enterprises. The SME Clinics are hoped to be beneficial for people in micro, small, and medium sized businesses who wish to consult about the challenges and problems related to the business world, including getting mediation in applying for soft loan from banks. Generally, the clinics provide eight free services. Those are business consultation service, business information service, business mentoring and counseling service, training services, financing/capitalization access service, micro, small, and medium sized-enterprise (MSME) product marketing service, information center/library of entrepreneurships service, and –lastly, mobile cooperatives and MSME clinic services. With the services provided, SME Clinics are able to guide the people in the business from the top to the bottom of the industry. In production side, the clinics give training and counseling, while in financing and marketing, the access. To support these comprehensive services, SME Clinics are assisted by professional consultant.
Empowerment of SME people is also done by giving business information to help them decide which type of trades is suitable with the opportunities and each person’s capacity. These people are also helped to create a business feasibility study, to choose the perfect location, to make a business plan and a proposal for capitalization. This way, they will not be perplexed in starting their business.***
97
BENEFIT
Thanks to LLP-KUKM, Batik Harni’s Sales is Rising
H
anded down from their grandparents and their parents, the batik business run by two sisters, Rina and Ike, continues to thrive till this day. Under the Batik Harni de Art brand, which was originated in Pekalongan, their business is penetrating many parts of Indonesia currently. In 1995, Batik Harni joined the clothing retailers in Pasaraya Department Store. The decision to join such an established store was made because they were sure that the batik they offered was quality one and was segmented for customers with middle to high income. “The batik we sell is made of trained craftspeople in Pekalongan area. We pay special attention to our batik quality. That’s why our market share is mostly middle to upper social class,” said Yunike Harniryani, also called Rina. When LLP-KUKM (Marketing Service Institution for Cooperatives and Small-Medium-Sized Enterprises) offered them to join, Harni de Art Batik did not turn it down. They
98
agreed to entrust some of their products in the outlet run by LLP-KUKM in Smesco Tower. They were convinced because the outlet is in a strategic location and is aided by profound promotion, and therefore, would help to boost their sales. “The outcome has been wonderful since we joined Smesco. We’ve had an average revenue of Rp. 30 million a month from our batik sales there. When there are big events or many foreign visitors, our earnings increase too,” stated Rina. Rina is certain that LLP-KUKM plays a big role in introducing Pekalongan batik to national and international markets. Any events or exhibitions held in Smesco, especially ones visited by foreign visitors, will positively contribute the existence and growth of batik coming from the northern coast of Central Java like Batik Harni. “LLP-KUKM needs to constantly promote the products entrusted to them, both to domestic and overseas market. The promotion they’ve done is highly effective and very beneficial to our sales,” she added to Smesco Magz.***