1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk mewujudkan hal tersebut, kualitas dari produk-produk tersebut merupakan elemen penting yang harus di perhatikan. Banyak perusahaan manufaktur mengabaikan kualitas untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek yang dicapai dengan tingkat produksi yang tinggi. Kualitas merupakan segala sesuatu yang memuaskan pelanggan atau pembeli dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan melakukan pengendalian kualitas (Quality Control) secara baik dan benar, maka akan dihasilkan produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen. Disamping itu perusahaan dapat terus bersaing serta mempertahankan kelangsungan hidup dan menjaga profitabilitas perusahaan tersebut. Salah satu cara agar perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk adalah dengan menerapkan metodologi
Six Sigma (DMAIC). Metode Six
Sigma
digunakan dalam mengurangi atau mengendalikan cacat pada suatu produk. Melaksanakan Six Sigma tidak hanya mengeliminasi hampir semua cacat, rework dan
scrap, tetapi juga mempertahankan efisiensi produksi dengan menggunakan
sumber daya manusia dan modal yang tersedia.
2
PT.Astra Honda Motor (AHM) merupakan salah satu perusahaan yang begerak di bidang otomotif dan merupakan pabrikasi sepeda motor terbesar di Indonesia. PT. AHM memiliki 3 buah plant produksi, yaitu Plant 1 di Sunter Jakarta, Plant 2 di Pegangsaan Jakarta, dan Plant 3 di Cikarang Bekasi. Tingginya tingkat persaingan di bidang manufaktur khususnya otomotif roda dua yang memaksa setiap perusahaan untuk berlomba-lomba meningkatkan kualitas produknya, sehingga mengharuskan PT AHM mau tidak mau untuk meningkatkan kualitas produknya lebih baik lagi dari para pesaing-pesaingnya. Hal ini disebabkan karena konsumen selalu mencari produk dengan kualitas yang terbaik, sehingga peranan kualitas sangatlah menjadi penting dalam suatu perusahaan. Untuk itu, di perlukan suatu usaha yang lebih untuk memperbaiki dan mempertahankan kualitas dari produk yang dihasilkan agar dapat meningkatkan kemampuan bersaing dengan perusahaan sejenis. PT. AHM memiliki 3 bagian produksi dalam satu plant produksi, diantaranya adalah Produksi 1 untuk bagian perakitan (assembling) yaitu seksi Assy Unit, Assy Wheel, dan Assy Engine, Produksi 2 untuk bagian frame component yaitu Press, Welding, Painting Steel, Plastic Injection, dan Painting Plastic, serta Produksi 3 untuk bagian Engine component yaitu Die Casting, LPDC (Low Pressure Die Casting), dan Machining. Beberapa seksi atau proses produksi diantaranya proses Die Casting, Plastic Injection, Welding, Painting, Assy Unit, Assy Wheel, Machining. dimana disetiap seksi tersebut sedang menerapkan six sigma
3
Khususnya di seksi Die Casting yang memiliki 20 mesin die casting. Proses yang dilakukan di area die casting ini adalah mencetak bahan baku berupa material alumunium yang dilebur ke dalam bentuk cair dengan cara injeksi menggunakan High Pressure. Produknya adalah antara lain: Crank Case R, Crank Case L, dan Cylinder Comp. Die casting merupakan suatu proses awal dari pembuatan sepeda motor untuk selanjutnya dikirim ke next proses yaitu proses machining.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada PT. AHM dapat diketahui masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan adalah adanya sejumlah cacat atau reject Sleeve retak area moved pada part Cylinder Comp type KPH. Reject tersebut timbul disebabkan karena adanya variasi pada produk awal maupun yang terjadi dalam proses. Untuk mengetahui dan menganalisa penyebab variasi-variasi yang terjadi perusahaan perlu menerapkan progam peningkatan kualitas secara terus-menerus, Dengan diterapkan progam meningkatkan kualitas tersebut diharapkan proses akan menuju tingkat kesempurnaan (kegagalan nol) serta peningkatan kapabilitas sigma (sigma level) sehingga sasaran perusahaan untuk dapat terus memenuhi dan memuaskan keinginan pelanggan dapat tercapai.
4
Adapun permasalahan yang akan diteliti penulis adalah sebagai berikut : •
Apa jenis cacat yang sering terjadi pada produk yang diteliti oleh penulis.
•
Apa faktor – faktor yang menjadi penyebab cacat dari produk yang diteliti.
•
Bagaimana mencegah terjadinya kecacatan tersebut.
1.3 Ruang Lingkup Agar pembahasan dalam laporan skripsi yang dibuat dapat lebih terfokus dan tidak menyimpang ke bidang masalah lainnya, maka penulis membuat ruang lingkup sebagai berikut : a. Pengamatan pembuatan produk Cylinder Comp type KPH serta pengumpulan data dilakukan di pabrik PT. Astra Honda Motor. b. Pembahasan hanya dilakukan mengenai analisis cacat part Cylinder
Comp
type KPH. c. Data yang digunakan untuk penulisan skripsi ini diambil dari data reject pada proses produksi Cylinder Comp type KPH bulan November 2008 sampai dengan bulan Februari 2009. d. Metode analisa yang dilakukan dalam masalah ini dengan menggunakan metode six sigma DMAIC.
5
1.4 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan penelitian dari tugas akhir ini adalah : ¾ Menghitung kapabilitas sigma value yang meliputi tingkat kegagalan, Defect Per Opportunities (DPO), Defect Per Million Opportunities (DPMO), berdasarkan banyaknya cacat yang terjadi. ¾ Mengindentifikasi dan menganalisa penyebab terjadinya reject atau cacat pada proses die casting. ¾ Menganalisa cacat yang paling dominan dan mencari kemungkinan penyebab timbulnya defect pada produk Cylinder Comp type KPH. Sedangkan manfaat dari kegiatan ini adalah : ¾ Mengetahui produk apa yang memiliki tingkat cacat yang paling tinggi atau sering muncul. ¾ Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai metode yang efektif untuk mengurangi cacat (reject) pada suatu produk. ¾ Memberikan wawasan bagi penulis untuk mengidentifikasikan secara langsung bagaimana mengatasi produk yang mempunyai kemungkinan reject atau cacat tinggi.
6
1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1 Sejarah Perusahaan PT AHM merupakan perusahaan manufacturing sepeda motor pertama dan terbesar di Indonesia. Dengan jumlah karyawan sekitar 12.992 orang (Desember 2007) orang, saat ini mampu memproduksi 3 juta unit per-tahunnya. Pada awal pendirian nama yang digunakan adalah PT Federal Motor, didirikan tepatnya pada tanggal 11 Juni 1971. Pada saat itu kepemilikan saham mayoritas dimiliki oleh PT Astra Internasional Tbk. Baru pada tanggal 31 Oktober 2000 setelah terjadi merger dengan beberapa anak perusahaan, serta adanya perubahan komposisi kepemilikan saham (50% PT Astra Internasional Tbk dan 50% Honda Motor Co., Ltd) nama perusahaan berubah menjadi PT AHM, yang resmi digunakan sejak awal 2001. Pada saat awal terbentuknya perusahaan, keseluruhan komponen masih didatangkan dari Jepang dalam bentuk terurai atau CKD (Completely Knock Down). Baru mulai tahun 1974 seiring dengan ketentuan pemerintah untuk melakukan program lokalisasi komponen, secara bertahap komponen mulai dibuat di dalam negeri. Jumlah produksi mengalami peningkatan secara bertahap, mulai dari total produksi yang sekitar 1500 unit selama tahun 1971, meningkat menjadi 30 ribu unit pada tahun berikutnya, sampai 30 tahun kemudian (tahun 2002) dimana produksi mampu mencapai 150 ribu unit per-bulannya. Begitu pula dengan jenis komponen yang diproduksi secara lokal, dimana kandungannya selalu meningkat dari tahun ke tahun, saat ini kandungan lokal untuk tipe bebek sudah mencapai 92%. Ini berarti
7
hanya tinggal 8% komponen lagi yang perlu diimpor dari luar, dimana jumlah inipun hanya yang berkaitan dengan bagian engine saja. Di luar itu seluruhnya sudah diproduksi di dalam negeri. Jumlah akumulasi produksi PT AHM saat ini mencapai lebih dari 20 juta unit sejak didirikan pada tahun 1971. Jumlah tersebut dicapai pada tanggal 22 November 2007. Jenis sepeda motor yang diproduksi saat ini adalah: 1. Honda Tiger Revo
(200 cc).
2. Honda Mega Pro
(160 cc).
3. Honda City Sport 1
(125 cc).
4. Honda Supra X 125 D
(125 cc).
5. Honda Supra X 125 R
(125 cc).
6. Honda Supra X 125 PGM-FI
(125 cc).
7. Honda Blade
(110 cc).
8. Honda Revo
(110 cc).
9. Honda Vario
(110 cc).
10. Honda Beat
(110 cc).
8
1.5.2 Visi dan Misi Perusahaan PT. AHM, merupakan perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan, dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan. Perusahaan ini memiliki: 1. Visi yaitu, kami senantiasa berusaha untuk mencapai yang terbaik dalam industri sepeda motor di Indonesia, untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas, dalam menyediakan alat transportasi yang berkualitas tinggi, sesuai kebutuhan konsumen, dengan harga yang terjangkau, serta didukung oleh fasilitas manufaktur terpadu, teknologi mutakhir, jaringan pemeliharaan, suku cadang dan manajemen kelas dunia. 2. Misi yaitu, kami bertekad untuk menyediakan sepeda motor berkualitas tinggi dan handal sebagai sarana transportasi bagi masyarakat yang sesuai kebutuhan konsumen, pada tingkat harga yang terjangkau.
1.5.3 Lokasi Produksi Lokasi PT. AHM yaitu sebagai berikut: 1. Kantor Pusat dan Plant Sunter (Pabrik I), Jl. Laksda Yos Sudarso, Sunter I Jakarta 14350. 2. Plant Pegangsaan (Pabrik II), Jl. Raya Pegangsaan Dua KM2, Kelapa Gading 14250. 3. Plant Cikarang (Pabrik III), Jl. Raya Kalimantan Blok AA-1, Kawasan Industri MM2100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
9
4. Dies and Mould Division, Jl. Pulo Ayang Raya Blok FF No.2, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur. 5. AHM Parts Centre Jl. Tipar Inspeksi Cakung Drain, Cakung Barat 13910. 6. AHM Training Centre, Jl. Agung Timur IX Blok O1 Kav.25, Sunter II, Jakarta Utara.
1.5.4. Lingkup Kegiatan dan Fasilitas Kegiatan utamanya adalah:
• pembuatan cetakan dies & mould • pembuatan komponen pressing sepeda motor • pengelasan rangka sepeda motor • pengecatan & pelapisan plating komponen sepeda motor • injeksi untuk komponen plastik sepeda motor • machining komponen engine sepeda motor • perakitan engine sepeda motor • perakitan unit sepeda motor • pemasaran unit & komponen sepeda motor • supervisi & pengembangan jaringan service
10
Fasilitas manufaktur yang tersedia meliputi: Painting
:
perawatan awal, pengecatan plastik dan metal
Plating
:
pelapisan plating pada permukaan komponen
Pressing
:
pembuatan komponen metal dengan cara pressing
Welding
:
pengelasan titik, pengelasan TIG, pengelasan MIG
Plastic Injection
:
mesin cetak injeksi komponen plastik
Die Casting
:
pencetakan komponen aluminium
Die & mould Repair
:
perbaikan dies & mould
Die & mould making
:
perancangan dan pembuatan mould dan dies
Workshop
:
pembuatan
&
pemeliharaan
perlengkapan
produksi Assembling
:
perakitan engine dan unit sepeda motor
Packing
:
fasilitas untuk pengemasan unit sepeda motor
Warehouse
:
penyimpanan komponen dan unit sepeda motor
11
1.5.5. Struktur Organisasi Berikut adalah struktur organisasi di PT AHM, mulai dari Plant 1 Division sampai dengan beberapa seksi. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian pada bagian Die Casting Section.
QUALITY CONTROL OPERATION - PLANT 1 QCO-1.1 QCO-1.2 QCO-1.3 QCO-1.1.A QCO-1.1.B
QCO.1.2.A QCO-1.2.B
QCO-1.3.A QCO-1.3.B
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. AHM