Ke Daftar Isi Prosldlna
Portanwan
dan Prosontasilimlah
FungslonaJ Toknls Non ponoDtl1e
Dosombor 2006
ISSN:1410·5381
INTERKOMP ARASI DOSIS SERAP AIR ANTARA DOSIMETER FARMER DAN DOSIMETER PTW UNIDOS UNTUK SUMBER RADIASI TERAPI 60Co MENGGUNAKAN PROTOKOL IAEA TRS No. 398 Sri Inang Sunaryati PTKMR - BAT AN
ABSTRAK INTERKOMP ARASI DOSIS SERAP AIR ANT ARA DOSIMETER FARMER DAN DOSIMETER PTW UNIDOS UNTUK SUMBER RADIASI TERAPI 60Co MENGGUNAKAN PROTOKOL IAEA TRS No. 398 . Telah dilakukan interkomparasi terhadap hasil pengukuran dosis serap air menggunakan dosimeter Farmer tipe NE 2570A dan dosimeter PTW Unidos untuk sumber radiasi terapi 60Co. Pengukuran dilakukan di dalam fantom air pada kedalaman 5 em dengan jarak sumber radiasi ke permukaan fantom air, SSD = 80 em dan luas lapangan, FS = 10 em x 10 em. Untuk perhitungan dosis serap air digunakan protokol IAEA yang terdapat dalam TRS No.398 dan evaluasi hasil interkomparasi yang dinyatakan dengan bilangan En digunakan ISO/ IEC Guide 43-1. Hasil interkomparasi dikatakan memuaskan apabila nilai En :s 1. Hasil pengukuran dosis serap untuk dosimeter Farmer dan dosimeter PTW Unidos adalah 107,82 cGy dan 105,55 cGy dengan nilai En = 0,72
ABSTRACT THE ABSORBED DOSE TO WATER INTERCOMPARISON BETWEEN FARMER AND PTW UNIDOS DOSEMETERS FOR 60Co BEAM BASED ON IAEA DOSIMETRY PROTOCOL TRS NO. 398. Intercomparison to the measurement of the absorbed dose to water using Farmer with the type of 2570 A and PTW Unidos dosemeters for 60Co therapy radiation source had been carried out. . Measurement was carried out inside a water phantom at the depth of 5 em with the source to the phantom surface distance of 80 em and the field size of 10 cm x 10 cm. The calculation of absorbed dose to water was based on the IAEA protocol, Technical Reports Series No. 398 and the evaluation of the intereomparison result stated by En value was based on the ISO/IEC Guide 43-1. The intercomparison result would be satisfied if En value was :s 1. The result of absorbed dose measurement for Farmer and PTW Unidos dosemeters were 107.82 cGy and 105.55 cGy respectively with
En value was 0.72
PENDAHULUAN. Dosimeter
Farmer tipe NE 2570 A no. seri 531 dengan detektor volume 0,6 cc
adalah dosimeter standar yang digunakan untuk mengukur dosis serap dari sumber radiasi terapi 60Co. Dosimeter
ini memiliki faktor kalibrasi dalam be saran dosis serap air (ND,w)
sebesar 58,5 cGy/nC dengan ketertelusuran (traceability) ke laboratorium kalibrasi standar primer BIPM, Peraneis(I).
Dosimeter PTW Unidos dengan detektor volume 0,6 ce adalah
60
Prosldlno Purtamuan dan ProsontaslllmJah
dosimeter milik
FWlosJonalTmuds Non PBlllllltL18Do_or
RS Pesahabatan
yang juga
. sumber radiasi terapi 60Co. Dosimeter
ISSH :t4ID • 5381
2OD6
digunakan untuk mengukur dosis serap dari
ini juga memiliki ketertelusuran
ke laboratorium
standar primer PTB dengan faktor kalibrasi dalam besaran dosis serap air, (ND,w) sebesar 5,28 x 10 7 Gy/C(2). Untuk mengetahui kesesuaian hasiI pengukuran dosis serap ke dua dosimeter yang memiliki ketertelusuran Interkomparasi
sarna tersebut maka dilakukan
diIakukan menggunakan
terapi milik RS Persahabatan.
interkomparasi
an tar keduanya.
sumber radiasi dari pesawat teleterapi 60Co Cirus
Pengukuran dosis serap dilakukan
TRS No. 398 (3). Kriteria hasiJ interkomparasi
sesuai dengan protokol
ini dinyatakan
dengan nilai
En yang
merupakan hasiI penentuan nilai statistik kedua hasiI pengukuran
menggunakan
ISO/ lEC
Guide 43-1(4). Pada makalah ini akan dijelaskan hasH pengukuran dosis scrap dari sumber radisi terapi 60Co yang diukur dengan dosimeter Farmer maupun dosimeter PTW Unidos . Selain itu akan dijelaskan pengukuran
juga
hasH interkomparasinya
dosis serap menggunakan
yang merupakan
perbedaan
hasH
kedua dosimeter tersebut di atas yang dinyatakan
dengan nilai En.
TATA KERJA I. Perala tan 1.1 Sumber Radiasi 60Co Sebagai sumber radiasi digunakan pesawat teleterapi 60Co Cirrus. 1.2 Dosimeter Farmer Dosimeter Farmer tipe NE 2570 A dengan detektor 0,6 ee tipe NE 2581 dikalibrasi dalam besaran
faktor kalibrasi
dosis serap air
untuk pesawat
teleterapi
60Co Picker
V4M/60di Fasilitas Kalibrasi Tingkat Nasional - BATAN(5). Sistem dosimeter ini dapat dilihat pada Gambar 1. Kalibrasi diIakukan em x 30 em x 30 em pada kedalaman
di dalam fantom air IAEA yang berukuran 30 5 em dengan jarak antara sumber radiasi ke
permukaan fantom 80 em dan luas lapangan radiasi 10 em x 10 em. Kondisi ruangan saat kalibrasi
yakni temperatur,
thermometer,
barometer
tekanan udara dan kelembaban
dan hygrometer
adalah 27°C,
kalibrasi, ND,w,yang diperoleh adalah 0,585 Gy/nC ± 2,2 %
61
yang diukur menggunakan
1005 mbar dan 63%. Faktor
Prosldlno Per_an
dan Prosantasl Umlah FIJ/losional ToknIs Non PonaDtl18 De_er
2006
ISSN :1410 - 5381
Gambar 1. Dosimeter Farmer tipe 2570 A dengan detektor 0,6 ee tipe 2581
1.3 Dosimeter PTW Unidos Dosimeter PTW Unidos dengan detektor volume 0,6 ee tipe M30013 dikalibrasi di laboratorium
PTB, Jerman di dalam fantom padat PMMA pada kedalaman 5 em dengan
jarak antara sumber radiasi ke permukaan fantom 80 em dan luas lapangan radiasi 10 em(5). Sistem dosimeter yakni temperatur,
tekanan
10 em x
Unidos ini dapat dilihat pada Gambar 2. Kondisi ruangan udara dan kelembaban
adalah 20°C, 10 13mBar dan 50%.
Faktor kalibrasi , ND,w, yang diperoleh adalah 5,28 x 10 7 Gy/C ± 2,2 %.
Gambar 2. Dosimeter PTW Unidos dengan detektor tipe M300 13 nom or seri 0821
62
Prosllllna
Pertomuan
daD ProsoDtasllimIah
FunasloDaJ TBknls Non PBllBDtL 18 Desner
ISSN :1410 - 5381
2006
II. Pengukuran Dosis serap Sebelum kestabilannya.
digunakan Selanjutnya
untuk detektor
pengukuran yang terangkai
disinari di dalam fantom air pad a kedalaman permukaan
sistem
dosimeter
dengan
Farmer
sistem dosimeter
5 em dengan jarak
dicek Farmer
sumber radiasi ke
fantom air 80 em dan luas lapangan radiasi 10 em x 10 em. Penyinaran
pendahuilian
selama 5 men it dilakukan
agar sistem dosimeter
meneapai
keseimbangan
elektronik. Selanjlltnya penyinaran dilakukan kembali dengan waktu penyinaran sampai diperoleh
5 data. Tekanan udara,
1 men it
temperatur serta kelembaban ruangan diamati.
Selanjutnya hal yang sama dilakukan untuk sistem dosimeter PTW Unidos.
Untuk menghitung c!osis serap air pada kedalaman 5 em, Ds , digunakan persamaan berikut (6) : Ds = Ms . ND,w.
Kkpt. Ps . Ppol
( 1)
dengan : Ds
: Dosis serap di air pada kedalaman 5 em (eGy/Menit)
Ms
: baeaan sistem dosimeter pada kedalaman 5 em (nC/menit)
ND,w
:
Kpt
: faktor koreksi tekanan udara dan suhu udara normal
Pion
: faktor koreksi rekombinasi ion
Ppol
: faktor koreksi polaritas tegangan
faktor kalibrasi dosis serap air (mGy/nC)
Selanjutnya dosis maksimllm, Dmaks, dihitung menggunakan persam~an Dmaks= 100/(PDDs)
X
berikut:
Ds
(2)
PDD = prosentase dosis pada kedalaman 5 em
III. Pengukuran Faktor Koreksi III.! Faktor koreksi temperatur dan tekanan udara. Karena detektor ionisasi terbuka terhadap
lingkungan
di sekitarnya
maka masa
udara di dalam volume rongga detektor ionisasi selama pengukuran mungkin berbeda dari kondisi saat detektor menggunakan
dikalibrasi
sehingga
perlu
dilakukan
koreksi baeaan dosimeter
persamaan berikut :
Po (273,15 + T) K pt
-
------------------------
••••••••••••••••••.•••••••••••••••.••••••••••••••••••••••••
P(273,15+To)
63
(3)
ProsldbJo Purtanwan
dengan
dan Prosentasl
Umlah FWloslonai TeknIs Non PenelItL 18 Desembur 2006
P dan T adalah tekanan
udara dan temperatur
ISSN :1410 • 5381
rongga
detektor
pengukuran sedangkan Po dan To adalah nilai aeuan ( 1013,15 mbar dan
pada saat
200e).
111.2Faktor koreksi polaritas. Untuk memperoleh
faktor koreksi polaritas detektor yang terangkai dengan sistem
dosimeter Farmer disinari di dalam fantom air pad a kedalaman5
em dengan jarak sumber
radiasi ke permukaan
fantom air 80 em dan luas lapangan radiasi
Penyinaran
pada posisi polaritas positif
dilakukan
sampai diperoleh
dengan eara yang sarna dilakukan
Faktor koreksi polaritas I M+ I +1 M·I P 1= ---------------------
negatif sedangkan
1 menit
penyinaran
terhadap
dosimeter
dihitung menggunakan persamaan berikut :
..••••••...••••.•••••.••.
2M
dengan M+ dan M.
dengan waktu penyinaran
3 data. Dengan eara yang sarna penyinaran dilakukan untuk polaritas
negatif. Selanjutnya PTW Unidos.
po
10 em x 10 em.
(4)
:•••••••..••••••••••
adalah baeaan dosimeter yang diperoleh pada tegangan positif dan M adalah baeaan dosimeter menggunakan
tegangan ketika detektor
dikalibrasi ( positif atau negatif).
111.3Faktor koreksi rekombinasi ion. Untuk menentukan
rekombinasi ion maka dilakukan pengukuran menggunakan
2
(dua) buah tegangan . Detektor yang terangkai dengan sistem dosimeter Farmer disinari di dalam fantom air pada kedalaman 5 em dengan jarak sumber radiasi ke permukaan fantom air 80 em dan luas lapangan radiasi 10 em x 10 em. Penyinaran
dilakukan pada posisi
tegangan normal VI dengan waktu penyinaran 1 men it . Selanjutnya penyinaran dilakukan kembali sampai diperoleh
3 data. Setelah itu dengan eara yang sarna dilakukan penyinaran
untuk tegangan
. Baeaan
V2 = V1/4
dengan baeaan M2 untuk tegangan
M1
untuk tegangan VI yang diperoleh dibandingkan
V2 .
Selanjlltnya dengan eara yang sarna dilakukan
penyinaran terhadap dosimeter PTW Unidos. Berdasarkan
nilai
perbandingan
rekombinasi ion dengan menggunakan
M1
dan
M2
persamaan berikut:
64
dapat
dihitllng
faktor
koreksi
ProsJdlnu Portanwan iii
dan ProsontasI
-----------------
Pion= -------------
IV. Evaluasi
ISSN :1410 - 5381
Umlah FWlllsIonaI Toknls Non PonaDtL 18 DosornlJar 2006
... --------
--
.. -
-----------
............................................................
(5)
Hasil Interkomparasi
Evaluasi hasil interkomparasi
ini dinyatakan dengan bilangan En yang dinyatakan
dengan perumusan: perbedaan En
= ---------------------------------------------
(6)
V(U95Dosimeter Farmer)2 + (U95Dosimeter P1W Unidosi dengan : Farmer- (Dw) Dosimeter PTW Unidos I perbedaan = I (Dw) Dosimeter U95
= nilai ketidakpastian untuk tingkat kepercayaan 95%.
Hasil dikatakan memuaskan apabila nilai En
=s;
1, dan tidak memuaskan apabila nilai
En
>1.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengukuran
dan perhitungan
dosis serap maksimum
dosimeter Farmer tipe NE 2570 A dengan detektor volume dikalibrasi dalam be saran faktor kalibrasi dosis serap air Picker V4M/60 di Fasilitas Kalibrasi Tingkat Nasional-
menggunakan
sistem
0,6 cc tipe NE 2581 yang
untuk pesawat teleterapi 60Co
BAT AN disajikan pad a Tabel 1.
Sedangkan hasil pengukuran dan perhitungan dosis serap maksimum menggunakan sistem Dosimeter PTW Unidos dengan detektor volume 0,6 cc tipe M30013 yang dikalibrasi di laboratorium PTB, Jerman dapat dilihat pada Tabel 2. Tabell.
Hasil perhitungan
dosis serap, Dmaksmenggunakan sistem dosimeter Farmer
mOv/riG: 107,82
dosis serap, Dmaksmenggunakan sistem dosimeter PTWDmaks
(cGy/menit) 105,55
65
ProsldlnO PW'temuan dan PresentaslllmJah
Funoslonal Jeknls Non PeneDtL 18 DesembW' 2006
Dari Tabel 1. dan Tabel 2. serta dengan menggunakan
t)SN :14ID • 5381
persamaan (6) diperoleh
nilai En sebesar 0,72. Jika dilihat dari besarnya nilai dosis serap maksimum yang diperoleh dengan kcdua dosimeter ini berbeda sekitar 2,27 cGy/menit. Akan tetapi bila dilihat dari nilai En maka nilai ini masih :::;1. Ini berarti hasil pengukuran menggunakan
kedua
sistem dosimeter
tidak memberikan
dosis serap dengan
perbedaan
yang signifikan.
Dengan demikian faktor kalibrasi kedua dosimeter terse but masih dapat digunakan untuk mengukur dosis serap pesawat teleterapi 60Co meskipun kedua sistem dosimeter dikalibrasi di laboratorium yang berbeda.
KESIMPULAN Dari hasil pengukuran dosis serap di atas diperoleh besarnya dosis serap maksimum yang diukur menggunakan
sistem dosimeter Farmer
dan dosimeter PTW berturut-turut
adalah 107,82 cGy/menit dan 105,55 cGy/menit. Dari hasil perhitungan En diperoleh nilai En = 0,72 yang berarti nilai En ini masih :::;1. Berdasarkan hasil pengukuran di atas dapat disimpulkan
bahwa faktor kalibrasi dari kedua sistem dosimeter masih dapat digunakan
meskipun dikalibrasi di laboratorium yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA 1. Sertifikat Kalibrasi Alat Ukur Radiasi No. 02/InternallPI 0302/RBN/2004 2. Calibration Certificate No. 044103, PTW Freiburg" 2004 3. IAEA, Absorbed Dose Determination in External Beam Radiotherapy; An International Code of Practice
for Dosimetry
Base on Standards
of Absorbed
Dose to Water,
Technical Report Series No 398, IAEA, Vienna, 2000. 4. International
Organization
Comparisons, 5. Instruction
for Standardization,
Proficiency Testing by Interlaboratory
GUIDE 43-1, ISO, Geneve, ]997
Manual
for 0,6 cc Ionization
Chamber type 2581, Nuclear
Enterprises
Limited, Bath Road Beenham Berkshire, England 1984 6. Instruction Manual for Ionization Chamber type 30013, PTW-Freiburg, 79115 Freiburg-Germany.
66
Lorracher Str-7
Prosldlnu
Par_an
daD Prosontasl
Umiah FWiDSloDaI Teknls Non PonoDtL 18 Dosombor 2006
ISSN :14ID . 5381
Tanya - Jawab :
1. Penanya
: Muji Wiyol1o (PTKMR - BATAN)
Pertanyaan Dalam kcsimpulan metode tersebut.
hasil kalibrasi dari PTKMR kurang baik dibanding dengan kedua Apa penyebabnya
? dan konsekuensi
sebagai
laboratorium
acuan
nasional kalau hasilnya kurang baik?
Jawaban
: Sri Inang S. (PTKMR - BATAN)
Dalam kesimpulan
disebutkan bahwa hasil pengukuran
nilai En
kedua alat ukur mendapatkan
< 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor kalibrasi dari kedua sistem alat
ukur cukup baik dan dapat digunakan untuk pengukuran dosis serap radiasi.
67
Ke Daftar Isi