HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA PESTISIDA BAGI KESEHATAN DENGAN PENGELOLAAN PESTISIDA PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN BELANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Freikel Yermi Lesar*,Woodford B. S. Joseph*,A. J. M. Rattu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Penggunaan pestisida semakin lama semakin tinggi terutama dinegara-negara berkembang termasuk Indonesia. Kebiasaan petani dalam menggunakan pestisida kadang-kadang menyalahi aturan, selain dosis yang digunakan melebihi takaran, petani juga sering mencampur beberapa jenis pestisida, dengan alasan untuk meningkatkan daya racunnya pada hama tanaman, Penggunaan pestisida secara tidak bijaksana dapat menimbulkan berbagai dampak negatif baik bagi manusia maupun lingkungan akibatnya dampak yang di timbulkan adalah keracunan, baik akut maupun kronis, Keracunan akut dapat menimbulkan gejala sakit kepala, pusing, mual, muntah dan sebagainya. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang bahaya pestisida bagi kesehatan dengan pengelolaan pestisida pada kelompok tani di kecamatan belang Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan rancangan studi potong lintang, Penelitian dilakukan di Wilayah Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara pada bulan September 2016 di 6 desa dan diambil dari 15 kelompok tani yaitu 302 orang. Penelitian ini menggunakan kuisioner tentang tingkat pendidikan, pengetahuan tentang bahaya pestisida bagi kesehatan dan pengelolaan pestisida. Untuk menganalisis hubungan variabel menggunakan uji Chi-square. Dari hasil penelitian Didapatkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengelolaan pestisida dengan nilai p = 0.002 (α<0.05). Dan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pengelolaan pestisida dengan nilai p = 0.007 (α<0,05). Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Tentang Bahaya Pestisida, Pengelolaan Pestisida ABSTRACT The use of pesticides more and more high especially in developing countries including indonesia . Habits of the farmers when they use pesticides sometimes breaking the rule, besides doses used to exceed measure, farmers were often mixing some kind of pesticides with reason to increase the poison in plant pest. The use of pesticides in unwise can have a negative impact for human and environment. The impact are poisoning, acute and chronic. Acute poisoning could cause symptoms headache , dizzy , nausea , vomiting and forth. The aims of this research is to know the relationship between level of education and knowledge about the dangers of pesticides for health with the management of pesticide on groups of farmers in Belang distric of Minahasa southeast regency. This research is analytic survey with cross sectional study design, held on belang distric of minahasa southeast regency september 2016 in 6 village and taken from 15 groups of farmer,and there are 302 respondent. Variable this research measured uses a questionnaire with interview method. Analysis variable uses Chi Square test with α = 0.05 CI : 95%. The result of this research showed probability the relationship between the education level with the management of pesticides are p = 0.002. Probability the relationship between knowledge with the management of pesticides are p = 0.007. Can be conclude that there is a relationship between level of education and knowledge about the dangers of pesticides for health with the management of pesticide on groups of farmer in Belang distric of Minahasa southeast regency. Keywords : Level of Education, Knowledge about the danger of pesticides, Management of pesticides
PENDAHULUAN
mengalami keracunan pestisida yang
Menurut World Health Organitation
menyebabkan kematian antara 10.000-
(WHO) di seluruh dunia diperkirakan
40.000 orang. Di Indonesia diperkirakan
pertahunnya terjadi 400.000-2 juta orang
terjadi 300.000 kasus keracunan setiap
1
tahunnya, walaupun hanya sebagian
melakukan
kecil yang bersifat fatal. Keracunan
hubungan antara tingkat pendidikan dan
yang sangat tragis terjadi di Irak pada
pengetahuan tentang bahaya pestisida
petani melarat yang telah diperlakukan
bagi
dengan fungsida P-toluen sulfonanilida
pestisida
dan tercemarnya perairan oleh fungsida
Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa
tersebut
Tenggara.
diperkirakan
5.000-50.000
penelitian
kesehatan
mengenai
dengan pengelolaan
pada
kelompok
tani
di
orang telah meninggal dunia lebih dari 100.000 orang atau bahkan mungkin
METODE PENELITIAN
sampai 500.000 orang menjadi cacat
Penelitian ini menggunakan penelitian
seumur hidup (Khamdani, 2009). Petani
survey
yang ada
di Kecamatan Belang
penelitian
studi
berjumlah 302 orang yang terdiri dari 15
Penelitian
dilakukan
kelompok tani dengan jumlah penduduk
Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa
16.794 jiwa, 4.900 kepala keluarga.
Tenggara. Waktu penelitian dilakukan
Daerah tersebut merupakan salah satu
Pada bulan September 2016. Populasi
daerah
yang
dalam penelitian ini adalah petani yang
menggunakan pestisida untuk menjaga
ada di 6 desa dengan total petani yaitu
padi dari serangan hama. Berdasarkan
302 orang. Sampel menggunakan teknik
data yang di ambil pada saat observasi
pengambilan
di kecamatan belang banyak petani
Random Sampling. Instrumen Penelitian
ketika melaksanakan dan menggunakan
:
pestisida tidak memakai masker, sarung
Komputer. Data Primer berupa data
tangan,
yang diperoleh berdasarkan wawancara
penghasil
padi
dalam
penyemprotan.
melakukan
Dan
penggunaan
dan
analitik
Kuesioner,
dengan
rancangan
potong di
lintang. Wilayah
Proposional
Alat
menggunakan
menulis,
kuesioner.
sekunder
belang
batas
tempat penelitian dan jumlah responden
(Berlebihan). Berdasarkan data yang di
dari Badan Penyuluhan pertanian dan
ambil di Badan Penyuluhan Pertanian
peternakan. Analisis Univariat untuk
dan Peternakan di Kecamatan Belang
menjelaskan
petani
di
setiap variable penelitian yaitu tingkat
kecamatan belang terjadi pusing-pusing,
pendidikan dan pengetahuan tentang
muntah ketika menghirup aroma/bau
bahaya
pestisida secara rutin di lahan. Dari
dilakukan dengan uji statistic Chi-square
yang
pada
ambang
khususnya
berada
penelitian di atas maka peneliti perlu
2
atau
pestisida.
gambaran
Data
pestisida khusus diwilayah kecamatan sudah
berupa
tulis
Simple
umum
mendeskripsikan
Analisis
bivariat
nilai Confidence interval (CI) atau
tingkat kepercayaan 95% dan α = 0,05
HASIL DAN PEMBAHASAN
berbukit-bukit,
Keadaan Kecamatan Belang merupakan
bergunung-gunung dengan ketinggian
daerah yang terletak di bagian tenggara
tempat dari 0 sampai 700m dari
Kecamatan
permikaan laut.
Belang
dengan
jumlah
penduduk 16.794 jiwa, dengan luas
bergelombang
dan
Kecamatan Belang terletak di
2
wilayah 92, 18 Km . Kecamatan Belang
pesisir tenggara Kabupaten Minahasa
dengan jumlah 20 desa. Topografi
Tenggara yang termasuk daerah dataran
Kecamatan Belang terdiri dari daratan,
rendah, sedang sampai berbukit-bukit.
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Analisis Univariat Karakteristik Tingkat Pendidikan : Rendah (SD, SMP) Tinggi (SMA) Pengetahua: Kurang Baik Pengelolaan Pestisida : Kurang Baik
Frekuensi (n) 54
Presentasi (%) 71,1
22
28,9
29 47
38,2 61,8
35 41
46,1 53,9
Dapat diketahui bahwa sebagian besar
yang tidak baik pengetahuan pestisida
petani berada pada pendidikan Rendah
yaitu 29 orang (38,2%). Dapat diketahui
yaitu 54 orang (71,1%), sedangkan
bahwa responden yang kurang mengerti
pendidikan
orang
cara pengelolaan pestisida yaitu 35
(28,9%). Responden yang memiliki
orang (46,1%), dan yang mengerti cara
pengetahuan baik mengenai bahaya
pengelolaan pestisida yang baik yaitu 41
pestisida yaitu 47 orang (61,8%), dan
orang (53,9%).
tinggi
yaitu
22
Tabel 2. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Pengelolaan Pestisida Tingkat Pendidikan Tinggi Rendah Total
n 18 23 41
Pengelolaan Pestisida Baik Kurang Bik % n % 23,7 4 5,3 30,3 31 40,8 53,0 35 46,1
p*
Total n 22 54 76
% 28,9 71,1 100
0,002
Berdasarkan Tabel di atas, dapat dilihat
pengelolaan pestisida baik dan terdapat
bahwa terdapat
orang
4 orang (5,3%) memiliki pendidikan
dengan
tinggi dengan pengelolaan pestisida
memiliki
18 (23,7%)
Pendidikan
tinggi
3
kurang. Kemudian sebanyak 23 orang
pengelolaan, namun dari segi perilaku
(30,3%) memiliki pendidikan rendah
petani ketika melakukan penyemprotan
dengan pengelolaan pestisida baik dan
pada sebelum dan saat penyemprotan
sebanyak 31 orang (40,8%) memiliki
tidak memakai APD karena sudah
pendidikan rendah dengan pengelolaan
terbiasa
pestisida kurang. Salah satu factor yang
Berdasarkan hasil penelitian dengan
berpengaruh terhadap pendidikan yaitu
menggunakan uji statistic chi square
pengetahuan dimana jika pendidikan
nilai person chi square yaitu p= 0,002
responden
dengan α<0,05
yang
rata-rata
rendah
dan
ingin
serba
cepat
yang menunjukkan
menyebabkan kemampuan responden
bahwa terdapat hubungan antara tingkat
untuk memahami informasi tentang
pendidikan
pestisida
pestisida
menjadi
berdampak
pada
berkurang
pada
pengelolaan
kelompok
tani
di
tingkat
Kecamatan Belang Kabupten Minahasa
tentang
Tenggara. Penelitian ini sejalan dengan
pestisida. Kenyataan dilapangan petani
penelitian sebelumnya yang dilakukan
yang
Desnizar (2016) mengenai factor-faktor
pengetahuan
ada
rendahnya
dan
dengan
responden
di
Kecamatan
Belang
pegetahuan tentang pestisida sudah baik,
yang
karena
neurotolesik
ada
sosialisasi
dari
Dinas
berhubungan
dengan
gejala
pestisida
petani
Pertanian dan Peternakan (BP3K) dan
penyemprotan hama dengan tingkat
dari Dinas Kesehatan. Petani juga ketika
keracunan
malakukan
rejongadirejo kabupaten temanggung.
pengeloaan
pestisida
pestiida
di
desa
tegal
sebagian besar sudah memahami cara
Tabel 3. Hubungan Antara
Pengetahuan Tentang Bahaya Pestisida Bagi Kesehatan
Dengan Pengelolaan Pestisida Pengelolaan Pestisida Pengetahuan
Baik N 31 10
Baik Kurang Total
41
p* Total
Kurang Baik % 40,8 13,2 53,9
n 16 19 35
%
76
% 61,8 38,2 100
dengan
pengelolaan
21,1 25,0 46,1
n 47 29
0,007
Berdasarkan Tabel di atas, dapat dilihat
baik
bahwa terdapat
orang
kurang. Kemudian sebanyak 10 orang
dengan
(13,2%) memiliki pengetahuan kurang
pengelolaan pestisida baik dan terdapat
dengan pengelolaan pestisida baik dan
16 orang (21,1%) memiliki pengetahuan
sebanyak 19 orang (25,0%) memiliki
memiliki
31 (40,8%)
pengetahuan
baik
4
pestisida
pengetahuan kurang dengan pengelolaan pestisida
kurang.
2. Ada hubungan antara pengetahuan
Berdasarkan hasil
tentang
penelitian dengan menggunakan uji
kesehatan
statistic chi square yang menunjukkan
pestisida.
bahwa
terdapat
pengetahuan
hubungan
dengan
bahaya
pestisida
dengan
bagi
pengelolaan
antara
pengelolaan
SARAN
pestisida yaitu p=0,007 dengan α<0,05
Petani perlu mengikuti pendidikan paket
yang artinya memiliki hubungan yang
C yang setara dengan SMA karena dari
signifikan.
hasil
Ada
juga
penelitian
penelitian
didapatkan
tingkat
sebelumnya oleh Sukmawati (2004)
pendidikan petani di Kecamatan Belang
yang menyatakan bahwa pengelolaan
tergolong masih rendah.
pestisida mempunyai hubungan dengan tingkat keracunan pestisida. Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
ini juga sejalan dengan penelitian yang
Desnizar, I. 2016. Faktor-Faktor Yang
dilakukan oleh Utami (2016) mengenai
Berhubungan Dengan Gejala
hubungan
Neurotolesik
pengetahuan,
sikap
dan
Pada
Petani
tindakan penggunaan pestisida dengan
Penyemprotam
tingkat keracunan pestisida pada petani
Sayuran Dengan Pestisida Di
di desa kembang kuning kecamatan
Kenagarian Alahan Panjang.
gepogo
(Online)
bahwa
menggunakan
hasil
analisis
uji
spearman
(http://www.scholar.unand.ac.id
menunjukkan bahwa terdapat hubungan tindakan
dengan
tingkat
Tanaman
diakses 16 Oktober 2016).
keracunan
Khamdani, F. 2009. Hubungan Antara
pestisida pada petani p=0,001. Peneliian
Pengetahuan
ini tidak sejalan dengan penelitian dari
Dengan
Patras (2013) yang menunjukkan tidak
Pelindung
ada
pengelolaan
Semprot Pada Petani Di Desa
pestisida dengan kadar kolinesterase
Angkatan Kidul Pati Tahun
darah.
2009.
hubungan
antara
Dan
Sikap
Pemakaian Diri
Alat
Pestisida
(Online).(http://lib.unnes.ac.id di akses 16 Agutus 2016).
KESIMPULAN 1. Ada
hubungan
pendidikan
antara
dengan
tingkat
Patras, H. 2013. Hubungan Antara Masa
pengelolaan
Kerja, Pengelolaan Pestisida
pestisida.
Dan
Lama
Penyemprotan
Dengan Kadar Kolinesterase
5
Darah Pada Petani Sayur Di
Temanggung.
Kelurahan Rurukan Kecamatan
(http://www.eprints.undip.ac.id
Tomohon Timur Kota Tomohon.
diakses 16 Oktober 2016).
Jurnal.
Fakultas
Masyarakat
Kesehatan
Universitas
.Utami. 2016. Hubungan Pengetahuan,
Sam
Sikap,
Ratulangi Manado. Sukmawati.
2004.
Karakteristik
Dan
Tindakan
Penggunaan Hubungan
Dan
(Online).
Pestisida
Praktek
dengan
Tingkat
Keracunan
Pengolahan Pestisida Petani
Pestisida Pada Petani Di Desa
Penyemprotan Hama Dengan
Kembang Kuning Kecamatan
Tingkat Keracunan Pestisida Di
Gepogo.
Desa
Kecamatan
(http://www.eprints.ums.ac.id
Kabupaten
diakses16
Tegalrejo
Ngadirejo
6
(Online).
Oktober
2016.