TUGAS MATA KULIAH NUTRISI TANAMAN
CRITICAL REVIEW “KERACUNAN Al”
Oleh : Dewi Ma’rufah
H0106006
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008
Makalah pertama Pertumbuhan Akar Kedelai pada Cekaman Aluminium, Kekeringan dan Cekaman Ganda Aluminium dan Kekeringan
Chairani hanum , wahyu q. Mugnisjah , sudirman yahya , Didi sopandy , komarudin idris , dan asmarlaili sahar
Pada makalah pertama ini penulis mencoba untuk menganalisis perakaran kedelai pada kondisi cekaman alumunium dan kekeringan serta cekaman ganda dari keduanya. Penulis mengemukakan bahwa kebutuhan akan kacang kedelai semakin meningkat padahal usaha untuk meningkatkan produksi kedelai sering terkendali oleh faktor pembatas berupa lingkungan termasuk cekaman alumunium dan kekeringan. Gejala pertama yang tampak dari keracunan Al adalah sistem perakaran tanaman yang tidak berkembang diikuti gangguan penyerapan hara. Apabila Al memasuki sel dan bergabung bersama dinding sel maka kan menghambat pembelahan sel. Keracunan Al akan menghambat perakaran tanaman maka variabel tanaman yang diukur adalah panjang akar. Hasil dari penelitian dari penulis menunjukkan bahwa pada indeks kejenuhan Al 75% terjadi penurunan pertumbuhan akar semua varietas kedelai akibat terbentuknya ikatan antara Al dengan membran plasma akar dan dinding sel akar serta dapat menggantikan kedudukan Ca pada lamella tengah yang kesemuanya dapat menyebabkan penghambatan sel dan fungsi akar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa varietas wilis mempunyai kemampuan untuk menahan cekaman Al karena pada indeks kejenuhan AL sebesar 25% dan 50% terjadi peningkatan bobot kering akar kedelai. Kemampuan varietas wilis untuk tidak terganggu pada cekaman Al diduga disebakan oleh kemampuan perakaran varietas ini untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Makalah kedua SELEKSI BEBERAPA KOMBINASI PERSILANGAN PADI UNTUK KETAHANAN TERHADAP KERACUNAN ALUMINIUM
Bambang Sutaryo, Aziz Purwantoro, Nasrullah
Kebutuhan akan pangan terutama semakin meningkat, oleh karena itu usaha untuk meningkatkan produksi selalu dilakukan. Salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan produksi adalah dengan ekstensifikasi melalui pembukaan lahan baru untuk pertanian. Pembukaan lahan baru ini sering terkendala oleh adanya lahan pasang surut yang memiliki sifat kimia banyak mengandung unsur Al. padahal tanaman padi sangat rentan terhadap keracunan Al. tingginya Al di dalam tanah mengakibatkan terganggunya sistem perakaran pada tanaman. Atas dasar itulah penulis melakukan penelitian yang bertujuan untuk mencari varietas padi hibrida F1 (filial 1) yang tahan terhadap keracunan Al. untuk menguji tingkat ketahanan berbagai turunan padi hibrida ini dilakukan pengamatan terhadap hasil gabah, jumlah gabah isi per malai, jumlah malai per rumpun, bobot 1000 butir, panjang malai, dan sifat perakaran. Metode penelitian yang digunakan adalah melakukan penanaman padi hibrida F1 hasil persilangan antara 6 galur A CMS sebagai tetua betina dan 5 tetua jantan padi rawa dengan menggunakan rancangan Augmented. Hasil dari penelitian ini ditemukan beberapa turunan pertama dari varietas tanaman
padi
memiliki
sifat
tahan
terhadap
keracunan
Al
seperti
IR68888A/kapuas, IR58025A/mendawak, dan IR68885A/kapuas. CRITICAL REVIEW Kedua jurnal ini menuju pada satu tujuan yang sama yaitu analisis tingkat ketahanan suatu tanaman
terhadap cekaman/keracunan Al. tetapi keduanya
memilih metode yang berbeda untuk mendapatkan hasilnya. Pada jurnal pertama penulis mengemukakan bahwa keracunan Al pada tanaman biasanya berpengaruh
pada sistem perakaran tanaman yang terhambat perkembangannya akibat adanya pengikatan Al oleh dinding sel sehingga terhambat pembelahannya oleh karena itu variabel pengamatan dari penelitian ini berada pada satu fokus tentang perakaran. Hal ini tampak pada pemilihan variabel pengamatan yang terdiri dari berat kering akar pad berbagai perlakuan. Sedangkan pada jurnal kedua penulis mengemukakan bahwa keracunan Al merupakan salah satu kekurangan tanaman yang bisa diperbaiki. Oleh karena itu dilakukan persilangan pada keturunan 1 padi hibrida. Untuk menentukan varietas yang memiliki sifat tahan terhadap keracunan Al dipilihlah variabel pengamatan yang cukup banyak ( hasil gabah, jumlah gabah isi per malai, jumlah malai per rumpun, bobot 1000 butir, panjang malai, dan sifat perakaran). Dengan membandingkan seluruh variabel pengamatan tersebut lalu diketahui padi hibrida F1 yang mana yang mempunyai sifat tahan terhadap cekaman Al. Fokus dari jurnal yang berbeda membuat kedua jurnal ini mempunyai kedalaman pembahasan tentang cekaman Al yang berbeda. Jurnal pertama menggunakan konsentrasi alumunium yang berbeda terhadap varietas yang berbeda. Karena pada prinsipnya jurnal pertama ini mengupas pengaruh Al terhadap sistem perakaran tanaman kedelai. Pengaruh cekaman Al yang dibahas lebih dalam jika dibandingkan dengan jurnal yang kedua. Oleh karena itu jurnal yang pertama ini sangat relevan untuk dijadikan sumber puataka karena kedalaman pembahasannya tentang cekaman Al terhadap perakaran. Sedangkan jurnal kedua kurang begitu mendalam membahas cekaman Al karena variabel pengamatan yang terlalu banyak. Akan tetapi jurnal kedua ini juga sangat relevan bagi studi pemuliaan tanaman karena informasi/data mengenai cekaman Al terhadap tanaman cukup lengkap sehingga memudahkan bagi para pemulia untuk melakukan studi lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Sutaryo, B., Aziz P., Nasrullah. 2005. Seleksi Beberapa Kombinasi Persilangan Padi Untuk Ketahanan Terhadap Keracunan Aluminium. Ilmu Pertanian Vol. 12 No.1 : 20-31. Hanum C., Wahyu Q., Mugnisjah ., Sudirman.,Didi S, Komarudin I, Asmarlaili S. 2007. Pertumbuhan Akar Kedelai pada Cekaman Aluminium, Kekeringan dan Cekaman Ganda Aluminium dan Kekeringan. Jurnal Agritrop, 26 (1) : 13 – 18.