OVERVIEW KLB KERACUNAN PANGAN Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan adalah suatu kejadian dimana terdapat dua orang atau lebih yang menderita sakit dengan gejala yang sama atau hampir sama setelah mengkonsumsi pangan dan berdasarkan analisis epidemiologi, pangan tersebut terbukti sebagai sumber penularan. Kejadian Luar Biasa (KLB) merupakan masalah kesehatan nasional yang harus ditangani dengan serius. WHO menyebutkan bahwa setiap satu kasus yang berkaitan dengan KLB keracunan pangan di suatu negara berkembang, maka paling tidak terdapat 99 kasus lain yang tidak dilaporkan. Tidak hanya di negara berkembang, di negara maju, termasuk Amerika Serikat yang dipandang memiliki tingkat kesehatan yang lebih tinggi, diperkirakan satu dari tiga orang penduduk di negara maju mengalami KLB keracunan pangan setiap tahunnya (Jenie dan Rahayu, 2002). Bahkan di Eropa, keracunan pangan merupakan penyebab kematian kedua terbesar setelah Infeksi Saluran Pernapasan Atas atau ISPA (Sharp dan Reilly, 2000). Terbatasnya data KLB keracunan pangan ini, antara lain disebabkan oleh ketidakjelasan mekanisme penyelidikan dan pelaporan KLB keracunan pangan; kesalahan penanganan sampel; lemahnya koordinasi antar lembaga yang menangani KLB; keterbatasan sumberdaya; keterbatasan kapasitas SDM dan fasilitas laboratorium; serta keterbatasan dalam akses ke laboratorium rujukan. Badan POM RI melalui Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan telah membuat program untuk mengatasi masalah tersebut di atas, antara lain : •
Penyusunan
Draft
Mekanisme
dan
Protap
Penyelidikan
dan
Penanggulangan KLB Keracunan Pangan: Mekanisme, 17 protap, 31 formulir, referensi, dan daftar istilah medis keracunan pangan (dalam tahap evaluasi dengan Ditjen PP&PL untuk dijadikan Peraturan Menteri Kesehatan/Permenkes) 1 Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Badan POM RI
•
Perkiraan kerugian ekonomi akibat KLB keracunan pangan
•
Pelatihan SDM untuk surveilan KLB keracunan pangan (sejak 2004)
•
Program Kewaspadaan dan Penanggulangan Keamanan Pangan
•
Pemetaan kemampuan laboratorium Badan POM RI dalam pengujian agent penyebab KLB keracunan pangan
•
Pengembangan jejaring laboratorium rujukan untuk penyakit akibat pangan di Indonesia.
•
Pertemuan/
komunikasi
dengan
lembaga/
instansi
terkait
untuk
memperkuat koordinasi dan keterpaduan dalam surveilan KLB keracunan pangan (aktivitas rutin) Kewenangan Instansi dalam Investigasi KLB Keracunan Pangan tercantum pada
PP 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi
Pangan, Pasal 25-28 tentang KLB Keracunan Pangan. Untuk menjalankan amanat PP 28 Tahun 2004 tersebut, Badan POM RI bekerjasama dengan Departemen Kesehatan telah menyusun rancangan peraturan terkait KLB Keracunan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan dari PP No. 28 tahun 2008. Saat ini sudah disusun Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan yang berjudul Prosedur Tetap Tindakan Pertolongan Kepada Korban, Pengambilan Contoh Spesimen dan Pengujian Spesimen Serta Pelaporan Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan dan rancangan Peraturan Kepala Badan POM RI yang berjudul Tata Cara Pengambilan Contoh Pangan, Pengujian Laboratorium dan Pelaporan Penyebab Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan. Rancangan tersebut diharapkan dapat disahkan menjadi peraturan pada tahun 2009. Tata laksana mekanisme penyelidikan dan penanggulangan KLB Keracunan Pangan diuraikan berdasarkan tiga tingkatan administrasi pemerintahan, yaitu
mulai tingkat Pemerintahan Kabupaten/Kota, tingkat
Pemerintahan Provinsi dan tingkat Pemerintahan Pusat. Di ketiga tingkatan pemerintahan tersebut sangat memerlukan informasi yang akurat dalam 2 Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Badan POM RI
menetapkan dan mengambil keputusan/kebijakan yang berkaitan dengan penanggulangan masalah keracunan pangan. Pada era otonomi daerah saat ini, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota merupakan
leader terhadap
penyelidikan dan penanggulangan KLB Keracunan Pangan di daerahnya. Penyelidikan KLB Keracunan Pangan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis terhadap KLB Keracunan Pangan untuk mengungkap penyebab, sumber dan cara pencemaran serta distribusi KLB Keracunan Pangan menurut variabel tempat, orang dan waktu. Menurut WHO, langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelidikan KLB keracunan pangan : •
Mengidentifikasi terjadinya KLB Keracunan Pangan
•
Memverifikasi diagnosis;
•
Menemukan dan menghitung kasus;
•
Menentukan populasi yang terkena risiko;
•
menghasilkan gambaran epidemiologi;
•
Membangun hipotesis;
•
Mengevaluasi hipotesis;
•
Melakukan studi epidemiologi, lingkungan dan laboratorium;
•
Melakukan tindakan penanggulangan dan pencegahan
•
Mengkomunikasikan temuan. Setelah diketahui penyebab KLB Keracunan Pangan, langkah
selanjutnya
adalah
penanggulangan
KLB
Keracunan
Pangan
yang
merupakan serangkaian kegiatan untuk menanggulangi KLB Keracunan Pangan yang dilakukan berdasarkan hasil kajian tim penyelidikan KLB Keracunan Pangan atas faktor-faktor yang berkontribusi dalam KLB Keracunan Pangan Keracunan Pangan.
Penanggulangan KLB Keracunan
Pangan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : •
Menetapkan masalah dengan mengkaji faktor-faktor yang berkontribusi
•
Menetapkan tindakan penanggulangan yang akan dilakukan
•
Menentukan target group dari tindak lanjut 3
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Badan POM RI
•
Mengidentifikasi instansi yang bertanggung jawab untuk melakukan penanggulangan
•
Monitoring dan review
•
Mengevaluasi penanggulangan secara menyeluruh Penyelidikan
dan
penanggulangan
KLB
Keracunan
Pangan
dilaksanakan oleh Tim. Keanggotaan bervariasi tergantung kondisi daerah Anggota tim hendaknya: •
Praktisi kesehatan masyarakat atau epidemiologis;
•
Praktisi keamanan dan pengendalian pangan;
•
Spesialis laboratorium (mikrobiologis, toksikologis atau yang dibutuhkan;
•
Administrasi dan logistik.
•
Ahli pangan (kimia, mikrobiolog pangan, teknologi pangan)
•
Paramedis (dokter)
•
Veterinarian
•
Virologis
•
Ahli-ahli yang lain
•
Kalangan pers
•
Perwakilan otoritas setempat (pimpinan, dll)
•
Direktur rumah sakit, anggota dari tim rumah sakit.
4 Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Badan POM RI
DRAFT
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Gambar 1. Mekanisme penyelidikan dan penanggulangan KLB Keracunan Pangan secara terpadu Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Badan POM RI
5
6 Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Badan POM RI