MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUB SEKTOR TEKNOLOGI MEKANIK
MENERAPKAN PROSEDURPROSEDUR MUTU LOG.OO.01.003.01
BUKU INFORMASI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
DAFTAR ISI Daftar isi ………………………………………………………………
Halaman 1
BAB I. PENGANTAR ....................................................................
2
1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ..... ….
2
1.2 Penjelasan Modul
……………………………………..
2
1.2.1. Desain modul ....................................................
2
1.2.2. Isi modul ............................................................
2
1.2.3. Pelaksanaan modul ...........................................
3
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) ……………….
4
1.4 Pengertian-pengertian ………………………………….
4
BAB.II . STANDAR KOMPETENSI …………………………………
6
2.1 Peta paket pelatihan .....................................................
6
2.2 Pengertian tentang Unit Kompetensi Standar ..............
6
2.3 Unit Kompetensi Yang dipelajari ………………………
7
BAB III. STRATEGI DAN METODE PELATIHAN .........................
12
3.1. Strategi pelatihan ......................................................
12
3.2. Metode pelatihan ......................................................
13
BAB.IV : MATERI UNIT KOMPETENSI .. …………………………
14
4.1. Definisi mutu atau kualitas ...........................................
14
4.2. Prinsip-prinsip management mutu …………………
16
4.3. Penerapan management mutu …………………………
20
4.4. Kepemimpinan mutu dan peningkatan kualitas………
21
4.5. Elemen –elemen mutu atau kualitas ………………….
22
4.6. Sistem mutu atau kualitas ...........……………………..
23
4.7. Filosofi Just In Time ( J I T) ................................. …..
24
4.8. Spesifikasi dan instruksi kerja ....................................
24
4.9. Pemeriksaan dan pengujian .......................................
25
4.10. Pencegahan dan penemuan cacat ...........................
27
BAB V. SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI …………………………….
28
5.1. Sumber daya manusia …………………………….
28
5.2. Sumber-sumber kepustakaan …………………….
29
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 1 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
BAB I PENGANTAR
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi •
Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi? Pelatihan
berbasis
Kompetensi
adalah
pelatihan
yang
memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar kompetensi dijelaskan oleh kriteria Unjuk kerja. •
Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja? Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.
1.2. Penjelasan Modul
1.2.1. Disain Modul Modul ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih. Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan
menambahkan
unsur-unsur/sumber-sumber
yang
diperlukan dengan bantuan dari pelatih. 1.2.2. Isi Modul a. Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan. b. Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 2 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kegiatan-kegiatan
yang
akan
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
membantu
peserta pelatihan
untuk
mempelajari dan memahami informasi. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
•
keterampilan peserta pelatihan. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
•
melaksanakan praktik kerja. c. Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : •
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.
•
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.
•
Sumber-sumber
yang
digunakan
oleh
peserta
pelatihan
untuk
mencapai keterampilan. •
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
•
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
•
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3. Pelaksanaan Modul Pada pelatihan klasikal, pelatih akan : • Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. • Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. •
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penye lenggaraan pelatihan.
• Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja. Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan : • Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. • Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja • Memberikan jawaban pada Buku Kerja. Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 3 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
• Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja. • Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih. 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini ( RCC ) Jika seorang peserta menyatakan mampu/cakap dalam menyelesaikan tugastugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan kemampuannya kepada pelatih. 1.4. Pengertian-Pengertian Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. Standarisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 4 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti. Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. Sertifikasi Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 5 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1.
Peta Paket Pelatihan Modul yang sedang anda pelajari ini adalah untuk mencapai satu unit kompetensi, yang termasuk dalam satu paket pelatihan, yang terdiri atas unit-unit kompetensi berikut: 2.1.1. Melakukan Komunikasi Kerja Timbal-balik (LOG.OO.01.001.01) 2.1.2. Menerapkan Prinsip-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja (LOG.OO.01.002.01) 2.1.3. Menerapkan Prosedur-prosedur Mutu (LOG.OO.01.003.01) 2.1.4. Merencanakan Tugas Rutin (LOG.OO.01.004.01) 2.1.5. Melakukan
Pekerjaan
yang
Membutuhkan
Kerjasama
Tim
(LOG.OO.02.003.01) 2.1.6. Menulis Laporan (LOG.OO.02.009.01) 2.1.7. Penggunaan
peralatan
pembandingan
dan/atau
alat
ukur
dasar
(LOG.OO12.001.01) 2.1.8.
Menggunakan Perkakas Tangan (LOG.OO18.001.01)
2.1.9.
Membaca gambar teknik (LOG.OO09.002.01)
2.1.10. Melakukan
Pemeliharaan
Mesin
dan
Peralatan
Operasional
(LOG.OO07.001.01) 2.1.11. Melakukan
Pembentukan/Perencanaan/Penetapan
Operasi
yang
Cermat/Presisi (LOG.OO07.002.01) 2.1.12. Mengoperasikan dengan Mesin Umum (LOG.OO07.005.01) 2.1.13. Melakukan Pekerjaan Dengan mesin bubut (LOG.OO07.006.01) 2.1.14. Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais (LOG.OO07.007.01) 2.2.
Pengertian Unit Standar Kompetensi Apakah Standar Kompetensi? Setiap Standar Kompetensi menentukan : a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi. c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 6 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini? Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menulis/membuat laporan”. Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan? Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu. Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali. 2.3.
Unit Kompetensi yang Dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan untuk dapat : • mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. • memeriksa kemajuan peserta pelatihan. • menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
KODE UNIT
: LOG.OO01.003.01
JUDUL UNIT
: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu
DESKRIPSI
: Unit ini menggambarkan bagaimana memenuhi persyaratan
UNIT
konsumen, mutu atau kualitas produk serta penerapan prosedur mutu
atau
kualitas
dalam
memenuhi
spesifikasi
yang
dipersyaratkan. Bidang
:
Kelompok Dasar
Bobot Unit :
0
Unit Prasyarat :
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 7 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
ELEMEN KOMPETENSI 01 Bertanggung jawab
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Konsep
penyediaan
produk
atau
jasa
untuk
terhadap mutu atau
memenuhi persyaratan konsumen (internal dan
kualitas diri
eksternal) dimengerti dan diterapkan. 1.2 Bertanggung jawab terhadap mutu atau kualitas sendiri sebagai konsep praktis misalnya “tepat waktu.”
02 Menerapkan prosedur standar mutu atau
2.1 Prosedur sistem mutu atau kualitas diikuti. 2.2 Kesesuaian terhadap spesifikasi dijamin.
kualitas pekerjaan sendiri di tempat kerja
BATASAN VARIABEL Kompetensi ini diterapkan untuk posisi pekerjaan individual. PANDUAN PENILAIAN 1.
Isi Penilaian Unit ini dapat dinilai di tempat kerja, diluar kerja atau menggunakan kombinasi penilaian di tempat maupun diluar kerja. Aspek dari unit ini harus dinilai dalam suatu situasi kerja. Prosedur mutu atau kualitas harus diterapkan pada pekerjaan seseorang dan berdasarkan pada prosedur, produksi, perlengkapan, material dan dokumentasi yang relevan terhadap bidang pekerjaan. Kompetensi yang tercakup dalam unit ini akan didemonstrasikan oleh individu sendiri atau sebagai bagian dari sebuah tim. Penilaian harus dilakukan dalam suatu lingkungan yang diketahui oleh individu yang dinilai.
2.
Kondisi Penilaian Kandidat akan mengakses pada semua tool, perlengkapan, material dan dokumentasi yang dibutuhkan. Kandidat akan diperbolehkan untuk mengacu pada dokumentasi berikut: 2.1 Prosedur di tempat kerja yang relevan. 2.2 Spesifikasi produk dan pabrikasi yang relevan. 2.3 Kode, standar, petunjuk dan material referensi yang relevan.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 8 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
2.4 Kandidat akan dibutuhkan untuk: 2.4.1
Secara lisan atau dengan metode komunikasi lainnya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penilai.
2.4.2 Melaksanakan tugas-tugas yang diuraikan oleh pedoman ini, dalam kerangka waktu yang dibuat antara
supervisor /instruktur calon
dengan penilai, sebelum melakukan penilaian ini. 2.4.3 Mengenali rekan yang dapat didekati untuk mengumpulkan bukti kompetensi. 2.4.4 Bukti nilai kemampuan yang ada untuk pelatihan diluar kerja berhubungan dengan unit ini. Penilai akan puas jika kandidat secara kompeten dan konsisten dapat melaksanakan semua tugas yang dibutuhkan dan mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang semua kriteria yang dibutuhkan dalam unit ini. 3.
Aspek Kritis Unit ini dapat dinilai berhubungan dengan unit inti atau spesialisasi lainnya dan tidak dipisahkan. Penilaian ini harus berhubungan dengan kinerja kegiatan normal di
tempat
kerja
dimana
kompetensinya
yang
tercakup
dalam
unit
ini
didemonstrasikan bersamaan dengan kompetensi inti atau spesialisasi lainnya. Prosedur mutu atau kualitas dalam unit inti atau spesialisasi lainnya yang ada dalam unit ini diterapkan terhadap tugas-tugas individu di tempat kerja untuk dinilai. 4.
Catatan khusus Selama penilaian individu akan: 4.1 mendemonstrasikan praktek-praktek kerja yang aman setiap waktu. 4.2 memberikan informasi tentang proses-proses, tugas-tugas yang sedang dikerjakan untuk menjamin lingkungan kerja yang aman dan efisien. 4.3 bertanggung jawab terhadap mutu atau kualitas kerja mereka. 4.4 merencanakan tugas di semua situasi dan mengulas persyaratan tugas dengan tepat; melaksanakan semua tugas sesuai dengan prosedur standar operasi. 4.5 melaksanakan semua tugas sesuai dengan spesifikasinya.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 9 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
4.6 menggunakan teknik-teknik rekayasa (engineering), praktek-praktek, prosesproses dan prosedur yang diterima, di tempat kerja. 5.
Pedoman penilaian 5.1
Kegiatan-kegiatan di tempat kerja dilakukan dalam kerangka waktu yang tepat dan sehingga kegiatan tersebut memenuhi spesifikasi mutu atau kualitas konsumen internal dan eksternal.
5.2
Konsep konsumen internal dan eksternal dapat dijelaskan. Konsumen internal dapat dikenali dan persyaratan mereka diuraikan. Efek dari tidak terpenuhinya kebutuhan mereka dapat dijelaskan. Konsumen eksternal dapat dikenali dan persyaratan mereka diuraikan. Efek dari tidak terpenuhinya kebutuhan mereka dapat dijelaskan.
5.3
Semua kegiatan di tempat kerja yang dilakukan oleh individu dilaksanakan sesuai standar mutu atau kualitas yang dibutuhkan oleh perusahaan. Jika kegiatan –kegiatan di tempat kerja tidak memenuhi persyaratan mutu atau kualitas (tepat waktu, dihasilkan dalam kerangka waktu dan sebagainya), langkah-langkah yang tepat diambil untuk memperbaiki situasi.
5.4
Syarat-syarat mutu atau kualitas untuk pekerjaan milik seseorang dapat dijelaskan. Alasan-alasan untuk menjamin bahwa pekerjaan mereka memenuhi syarat-syarat mutu atau kualitas dapat diberikan. Efek pada perusahaan jika para pekerja tidak bertanggung jawab terhadap mutu atau kualitas mereka sendiri dapat dijelaskan.
5.5
Prosedur mutu atau kualitas diikuti di semua tugas yang dilakukan.
5.6
Prosedur sistem mutu atau kualitas dapat diuraikan. Prosedur sistem mutu atau kualitas yang menerapkan pekerjaan mereka dapat dijelaskan.
5.7
Semua kegiatan di tempat kerja dilakukan sehingga produk- produk dan proses sesuai dengan spesifikasi. Semua pekerjaan diperiksa untuk melihat bahwa pekerjaan tersebut memenuhi spesifikasi. Jika produk dan proses tidak memenuhi spesifikasi, tindakan yang tepat diambil.
5.8.
Spesifikasi terhadap produk dan proses dapat dikenali. Metode pemeriksaan
spesifikasi-spesifikasi
dapat
diberikan.
Alasan
pentingnya
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 10 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
5.8
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
memenuhi spesifikasi dapat diberikan. Tindakan-tindakan yang tepat yang diambil jika spesifikasi tidak terpenuhi, dapat dicatat (misalnya, tindakan untuk memperbaiki masalah-masalah rutin, laporan terhadap orang yang tepat, dan lain-lainnya).
KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT
1.
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi.
2
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.
2
3.
Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas.
1
4.
Bekerja dengan orang lain dan kelompok.
1
5.
Menggunakan ide-ide dan teknik matematika.
-
6.
Memecahkan masalah.
2
7.
Menggunakan teknologi.
1
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 11 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1.
Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem Berbasis Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Persiapan/perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda. Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar. b. Merevisi
dan
meninjau
materi
belajar
agar
dapat
menggabungkan
pengetahuan Anda. Pengamatan terhadap tugas praktik a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan. Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik. c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 12 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda. 3.2.
Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan. Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk me Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja. Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 13 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI 4.1. Definisi Mutu atau kualitas Kata “mutu atau kualitas “ selalu datang dalam pemikiran seseorang bilamana terjadi proses pembelian atau pemasaran suatu produk atau jasa. Kata ini tampaknya mempunyai arti yang bersifat umum, tetapi ketika ditanya “ apa mutu atau kualitas itu “ pengertian tentang ini akan bervariasi dengan posisi seseorang (apakah dia sebagai pembeli atau penjual) dan pengertian orang tersebut mengenai produk atau jasa. Berikut ini beberapa definisi tentang mutu atau kualitas dalam batasan yang luas dan perspektif yang berbeda. Secara umum arti mutu atau kualitas adalah : memenuhi permintaan, kepercayaan, pengiriman tepat waktu, aman, memuaskan pelanggan, dapat diandalkan dll. Banyak ahli yang telah mencoba memberikan definisi tentang mutu atau kualitas, namun belum ada suatu rumusan yang dapat diterima secara bulat.
Beberapa
pengertian mutu atau kualitas yang banyak dijadikan acuan dalam manajemen mutu atau kualitas di antaranya : - Dari sudut pandang konsumen ( oleh J.M Juran ) : “ mutu atau kualitas adalah sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan atau cocok terhadap pemakaian “ - Dari sudut pandang produsen ( P.B Crosby ) : “ mutu atau kualitas adalah memenuhi persyaratan (conformance to requirement) , sesuai dengan keinginan pelanggan “ - Menurut ISO, mutu atau kualitas adalah totalitas karakteristik suatu produk yang
menunjang
kemampuannya
untuk
memuaskan
kebutuhan
yang
dispesifikasikan ataui ditetapkan Standar Australia 1057 dengan sederhana mendefinisikan mutu atau kualitas sebagai : “ sesuai dengan tujuan “ Dari beberapa definisi di atas jelas bahwa mutu ditentukan oleh pelanggan. Artinya, suatu produk dikatakan bermutu jika produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan memuaskan pelanggan. Dengan kata lain dapat dikatakan, mutu adalah kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 14 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Definisi ini mengambil catatan bahwa dalam faktaya kesempurnaan adalah tidak mungkin di dunia ini. Suatu mutu atau kualitas mungkin tidak sempurna tetapi akan selalu sesuai / cocok
dengan
tujuan
pembuatan.
Sebagai
contoh
anda
dapat
membayangkan bahwa goresan pada sisi dalam panel pintu mobil, secara mutu atau kualitas akan diterima karena cacat tersebut tidak mengubah kemampuan pelayanan dari pintu, dan pelanggan tidak melihatnya. Tetapi goresan yang sama terjadi pada sisi luar panel pintu mobil, secara mutu atau kualitas tidak akan diterima. Mutu atau kualitas mempunyai aspek yang lain di samping penampilan (appearance). Salah satunya adalah kehandalan (reliability), yang mempunyai arti dapat melakukan pekerjaan untuk waktu yang lama tanpa memerlukan perbaikan. Siapa yang memutuskan suatu mutu atau kualitas ? Jawaban ini adalah, orang yang menggunakan produk atau jasa. Pengertiannya bahwa kita tidak akan menerima barang dengan mutu atau kualitas yang jelek, kita akan meninggalkannya. Jika kita tidak puas dengan mekanik yang memperbaiki mobil kita, berikutnya kita akan mencari mekanik yang lainya. Jika kita tidak suka cara pelayanan pada kita di toko pakaian kita akan mencari lainnya. Jadi pelanggan adalah orang yang menentukan suatu mutu atau kualitas dari suatu produk atau jasa, di mana pelanggan dapat digolongkan kedalam dua jenis pelanggan yaitu : - Luar /External : Pelanggan ini adalah bukan anggota perusahaan yang memproduksi jasa atau produk. Mereka adalah orang yang membeli produk atau jasa. - Dalam / Internal : Pelanggan ini ada di dalam perusahaan dan sebagai penerima produk berikutnya. Mereka mungkin dalam departemen berikutnya, atau mungkin operasi berikutnya beberapa meter setelah anda. Sebagai contoh, dalam suatu bagian dari suatu perusahaan mungkin memotong plat logam pada ukuran yang benar. Bagian kedua mungkin membengkokan plat logam pada bentuk yang benar. Pada bagian ketiga mungkin memasang panel bersamaan. Bagian kedua adalah pelanggan bagian pertama, dan penyedia bagian ketiga. Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 15 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
4.2. Prinsip-prinsip Manajemen Mutu Ada 8 prinsip pokok yang dapat digunakan sebagai pedoman ketika berfikir tentang pengawasan mutu atau kualitas. Ingat MKT adalah tentang penyelesaian masalah, bukan tentang mencari kambing hitamnya. Delapan prinsip pokok tersebut adalah : 1. Dalam sistem akan timbul variasi. 2. Mutu atau kualitas yang baik bukan biaya, ini akan terbayar dalam jangka panjang. 3. Orang bekerja dalam system. 4. Setiap orang melayani pelanggan. 5. Usaha perbaikan harus direncanakan. 6. Perbaikan harus menjadi cara hidup. 7. Manajemen berdasarkan fakta dan data. 8. Pengawasan dilakukan selama proses. Sekarang kita bahas satu persatu : Prinsip 1 : “ Dalam sistem akan timbul variasi” Variasi adalah biasa dalam kehidupan. Sebagai contoh, dapatkah anda menulis huruf “A” dalam cara yang sama dua kali? Jika anda coba, anda akan mendapatkan ada suatu perbedaan yang kecil. Setiap kali kita melakukan sesuatu, adalah berbeda dengan waktu sebelumnya. Perbedaan mungkin kecil atau besar. Variasi ini membuat hidup menarik bagi kita, tetapi dalam industri ini menjadikan masalah. Satu komponen mungkin terlalu besar untuk dipasang dengan yang lainnya dengan cara yang telah dirancang. Sebagai hasil, mungkin harus dikerjakan ulang (re-worked) dalam beberapa cara, hal ini akan menambah biaya. Meminimumkan variasi adalah tujuan MKT. Dengan menurunkan variasi dalam produk atau jasa, perusahaan menghemat waktu dan uang dalam memperbaiki masalah, unggul dalam kompetisi yang lebih baik dan lebih memuaskan tenaga kerja. Pekerja tidak hanya ingin “ mengerjakan barang-barang yang benar “ tetapi kita ingin “ mengerjakan dengan benar barang-barang“. MKT membantu kita, perusahaan dan pekerja untuk mencapainya.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 16 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Prinsip 2 : “ Mutu atau kualitas yang baik bukan biaya“ Banyak orang percaya bahwa mutu atau kualitas yang baik adalah mahal. Mereka melihat pada harga di toko dan berasumsi bahwa barang yang termahal adalah mutu atau kualitas yang terbaik. Tetapi definisi dari mutu atau kualitas mengatakan “ sesuai dengan tujuan”, meskipun harga tersebut lebih murah namun memenuhi kesesuain dengan tujuan, maka dikatakan bermutu atau berkualitas. Sebenarnya, tiap barang yang kita beli mencakup biaya produksi dan biaya perusahaan. Ini berarti bahwa tiap kali dalam proses produksi diperlukan re-work, atau adanya scrap. Biaya dari re-work dan scrap akan sangat merugikan bagi perusahaan. Manajemen Mutu atau kualitas Total ( MKT) memberikan pada perusahaan suatu alat yang digunakan untuk memproduksi barang-barang pertama kali dengan benar, tanpa re-work atau scrap. Ini menuju pada kulitas barang atau jasa pada harga yang termurah. Pinsip 3 : “ Manusia bekerja dalam system “ Ketika anda bangun pagi, apakah anda melakukan sesuatu yang berbeda dengan kemarin pagi? Kebanyakan adalah bahwa anda mengikuti pola/ kebiasaan seperti kemaren, lusa atau hari sebelum lusa. Kita semua penganut kebiasaan. Ketika sesuatu mengubah kebiasaan normal maka kita cenderung untuk merasa berbeda dan malah frustasi. Jadi ini adalah alami bagi kita untuk mengikuti “system”. Manusia tampaknya berfungsi lebih baik kerja dalam suatu system. Di tempat kerja, kita mempunyai system untuk diikuti . Sistem ini dirancang oleh atasan kita. Ketika kita pertama kali bergabung dengan perusahaan kita akan dilatih (training) untuk melakukan suatu pekerjaan. Jika pekerjaan kita berubah maka perusahaan akan melatih ulang untuk memperkenalkan system yang baru. Prinsip 4 : “ Setiap orang melayani pelanggan“ Kita tahu bahwa pelanggan / konsumen adalah orang yang memakai hasil kerja kita dan memberikan nilai suatu mutu atau kualitas.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 17 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Jika suatu pelanggan tidak puas, dia akan membeli ketempat lain. (Anda mungkin berfikir bagaimana ini diterapkan pada produk yang monopoli, seperti hanya ada satu pemasok listrik?). Sekarang kita juga tahu bahwa pelanggan /internal juga penting. Pelanggan internal adalah orang atau operasi berikut yang menerima prdoduk suatu proses. Perusahaan yang telah memperkenalkan MKT mempunyai apa yang mereka sebut “perjanjian persediaan”. Ini merupakan perjanjian kontrak antara supplier internal dengan pelanggan internal yang spesifik , apa yang supplier berikan pada pelanggan, kapan pengiriman, jumlah yang dikirim, dan mutu atau kualitas. Perjanjian ini mempunyai arti bagi perusahaan untuk dapat membuat kepastian / yakin permintaan pelanggan terpenuhi meliputi / termasuk proses berikutnya dalam perusahaan yang sama. Jika tiap proses dalam perusahaan melihat pada langkah berikutnya sebagai pelanggan, dengan jelas bahwa semua mutu atau kualitas perusaahaan akan meningkat. Prinsip 5 : “ Usaha perbaikan harus direncanakan ” Kita membutuhkan komitmen jangka pendek hari demi hari jika kita ingin dapat memimpin dalam segala sesuatu. Sebagai contoh, jika anda ingin mendapat hasil ujian yang baik, anda menyusun rencana belajar dan mengikutinya untuk beberapa bulan sebelum ujian. Jika anda tidak giat, anda mungkin hanya belajar satu atau dua malam sebelumnya. ( Tetapi anda jangan berharap akan mendapatkan sesuatu yang baik) Prinsip yang sama juga berlaku dalam MKT. Manager membutuhkan pemikiran tentang masalah dan perbaikannya waktu demi waktu dan menyusun suatu rencana untuk menyelesaikannya. Dengan cara ini suatu masalah akan menjadi suatu kesempatan dalam perbaikan. Perusahaan yang tidak mengembangkan rencana
untuk
menyelesaikan
masalah
yang
sering
terjadi,
dan
hanya
menggunakan perbaikan sementara, pada saat yang sama akan menghadapi masalah yang sama. Hanya dengan berfikir agar proses dengan mudah berjalan lagi, tanpa tertuju pada jangka panjang, akan membuat frustasi dan menjengkelkan pekerja yang secara langsung dipengaruhi masalah tersebut.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 18 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Prinsip 6 : “Perbaikan harus menjadi cara hidup “ Apa yang akan terjadi jika seorang petinju menghentikan latihan? Mungkin mereka telah berada pada tingkat yang diraih. Mereka akan terjebak kedalam kebiasan lama yang jelek. Ini juga berlaku dalam MKT. Jika manajemen mundur dari komitmen mereka pada MKT, perusahaan akan mundur pada kebiasaan jelek dan kehilangan keuntungan karena MKT. Mengapa dalam MKT langkah kecil perbaikan harus menjadi sebagaian cara hidup. Hal ini untuk menjaga perusahaan pada tingkat kompetisi. Prinsip 7 : “ Manajemen dengan fakta dan data” Dalam industri, orang mempunyai kebiasaan mengapa ada masalah dalam prosesnya. Ketika mereka diperlukan untuk membuat keputusan dalam mengubah proses, mereka mengeluarkan suatu kebiasaan mereka dalam bertindak. Tetapi mereka membuat keputusan didasarkan pada dugaan, pendapat dan perasaan MKT menyatakan: “ Jika sesuatu tidak bisa diukur, maka hal itu tidak dapat diawasi. Dan jika sesuatu tidak dapat diawasi maka hal ini tidak dapat diperbaiki” Hal
ini
diperlukan
perhatikan
bahwa
pembuat
keputusan,
benar-benar
menggunakan data dan fakta sesungguhnya. Dugaan tidak cukup baik. Bagaimana dapat kita mengukur kemajuan jika kita tidak mempunyai fakta untuk mengukurnya. Kita dapat memastikan bahwa kita dapat memperbaiki mutu atau kualitas hanya jika kita mempunyai fakta dan data yang mendukung pikiran kita. Prinsip 8 : “ Pengawasan dilakukan selama proses” Waktu sebelum MKT, orang dalam departemen yang terpisah bertanggungjawab pada mutu atau kualitas. Mereka adalah pemeriksa dari departemen pengawasan mutu atau kualitas. Mereka seperti polisi, yang bekerja menemukan mutu atau kualitas yang jelek dan mencegahnya untuk melepas kepasaran. Mereka tidak popular, karena mereka telah menyita barang-barang yang mereka putuskan mempunyai mutu atau kualitas rendah.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 19 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Ada dua kesalahan dengan cara ini dalam pemeriksaan barang-barang. Mengambil tanggung jawab mutu atau kualitas jauh dari pekerja yang membuat barang tersebut. Apakah pekerja merasa risau terhadap mutu atau kualitas prosesnya ketika mereka tahu barang-barang akan diperiksa oleh orang lain? Ini tidak sesuai dengan kebijakan MKT dalam perancangan mutu atau kualitas pada barang atau jasa. Bagaiman suatu pemborosan terjadi pada produk yang cacat atau mutu atau kualitas yang rendah ketika sudah selesai dikerjakan. Pikirkan bahan baku sebelum melewati masing-masing proses. Penghilangan barang –barang cacat pada tahap awal hanya satu keuntungan dalam proses pemeriksaan. Lainya apakah pengukuran yang diambil untuk mengecheck apakah produk memuaskan dapat digunakan untuk menyesuaikan proses, sehingga mengurangi produk jelek yang akan dihasilka dalam waktu mendatang. Dengan mengawasi proses, dari pada keluaran, mutu atau kualitas akan meningkat. 4.3.
Penerapan management mutu Pada industri ataupun institusi yang menerapkan sistem management mutu, maka seluruh karyawannya, baik dari tingkat paling atas sampai kepada tingkat yang paling bawah, harus menampilkan perilaku sebagai berikut: •
Selalu mengerjakan apa yang tertulis (peraturan, prosedur, instruksi kerja) , dan menulis apa yang telah dikerjakan
•
Bertindak tepat dan benar pada awal pekerjaan dan setiap saat
•
Mengutamakan kepentingan pelanggan, artinya selalu berupaya untuk berbuat yang terbaik untuk kepentingan pelanggan
•
Efisien dalam penggunaan sumber daya, baik waktu, material, energi maupun uang
•
Menghargai tugas, tanggung jawab dan wewenag orang lain (menghargai kesejawatan)
•
Memiliki tanggung jawab (sense of responsibility) terhadap pelaksanaan tugas
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 20 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
•
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Memilika semangat untuk melayani (sense of service), artinya ada perasaan bahagia apabila dapat melayani orang dengan baik
•
Memiliki kepekaan terhadap mutu (sense of quality), artinya selalu berusaha maksimal untuk melaksanakan pekerjaan dengan mutu terbaik
•
Memiliki
dorongan
kuat
untuk
melakukan
peningkatan
(sense
of
improvement) •
Memilika\i semangat kerja sama (team work) dalam melakukan kegiatan dan memecahkan masalah
•
Memiliki disiplin diri yang kuat (self discipline) tidak tergantung pada kedisiplinan orang lain
•
Memiliki prakarsa (self initiative) , artinya melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya tanpa menunggu perintah
4.4.
•
Memiliki apresiasi dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab
•
Menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika
Kepemimpinan mutu dan peningkatan kualitas Tujuan dari kepemimpinan kualitas di dalam proses manufaktur adalah untuk meningkatkan kinerja orang – mesin (man-machine performance), meningkat kan level mutu atau kualitas yang yang dicapai saat ini, meningkatkan produktifitas dan sekali gus menumbuhkan kebanggaan kerja karyawan. Kepemimpinan kualitas tidak mencari siapa yang membuat kesalahan, akan tetapi mengidentifikasi dan mengeliminasi sebab-sebab kegagalan Kepemimpinan kualitas membantu karyawan untuk mengerjakan pekerjaan nya dengan lebih baik, dengan meningkatkan efektifitas (targetnya) dan efisiensinya (biaya) pada setiap kegiatan Sedang peningkatan berkelanjutan (KAIZEN) dikenal sebagai suatu metode di dalam proses manufaktur untuk
mencapai sukses (keberhasilan), dengan
melibatkan setiap orang Semangat (spirit) dari KAIZEN adalah Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini Tiada hari tanpa peningkatan (kualitas)
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 21 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Menghargai pencapaian (kinerja) sekecil apapun Peningkatan tidak memerlukan biaya yang besar Untuk mengimplementasikan KAIZEN, digunakan 5W –1H What (apa) Who (siapa) When (kapan) Where (di mana) Why (mengapa) , dan How (bagaimana) 4.5. Elemen-elemen Mutu atau kualitas Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa ukuran mutu atau kualitas suatu produk atau jasa adalah sejauh mana produk atau jasa tersebut dapat memenuhi atau memuaskan kebutuhan pelanggan. Dengan demikian jelas bahwa mutu atau kualitas harus dipandang dari sisi pelanggan, bukan produsen. Adapun elemenelemen yang memenuhi unsur kepuasan pelanggan dalam kaitannya dengan mutu atau kualitas produk yang baik adalah : 1. Kinerja (Performnace) : adalah karakteristik utama produk atau jasa. 2.
Ciri khas (Feature) : adalah kekhasan dari produk atau jasa tersebut.
3. Kehandalan (Reliability) : adalah diukur dari waktu terjadinya kerusakan pertama dengan rata-rata waktu terjadinya kerusakan berikutnya. 4. Kesesuaian (Comformance) : adalah kesesuaian desain produk dan karakteristik operasinya dengan standar yang telah ditentukan 5.
Ketahanan (Durability) : adalah daya tahan umur produk yang diukur dari seberapa lama produk tersebut dapat dimanfaatkan sampai harus diganti.
6. Daya
guna
(serviceability)
:
adalah
kemampuan
produk
dalam
hal
pemakaiannya. 7. Estetika (Aesthetic) : adalah yang berhubungan dengan keindahan yang melekat pada produk. Mutu atau kualitas yang dirasakan ( Perceived Quality ) : adalah berkaitan dengan reputasi.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 22 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
4.6. Sistem Mutu atau kualitas Waktu anda makan telur untuk makan pagi, coba pikirkan: Bagaimana mudah untuk menelusuri kebelakang “ jalur produksi “ telur, dengan cara mengidentifikasi ayam betina mana yang bertelor. Itu merupakan contoh sederhana kenapa system mutu atau kualitas dibuat! Atau, mungkin suatu perusahaan memasang panel pintu mobil, diketahui beberapa panel rusak. Hal ini dapat diperoleh laporan mengenai suppliernya, data pengiriman, dan informasi penting lainya yang berhubungan dengan panel. Informasi ini akan berarti bagi perusahaan untuk dapat mengetahui tentang suppliernya. Untuk memahami mengapa perusahaan banyak menjaga informasi masalah, coba pikirkan apa yang terjadi jika perusahaan berproduksi dengan goresan. Kertas kerja dibuat untuk menjaga penulusuran tentang bahan baku disimpan dirak mana, diterbitkan oleh bagian apa , bentuk pesanan dan tagihan. Ini semua akan membuat system menjadi teratur, agar perusahaan dapat berada dalam bisnis. Tidak harus dibawah pemasokan atau melebihi permintaan. Harus diyakinkan barang yang jelek tidak dikirim ke pelanggan. Selanjutnya, harus mempunyai spesifikasi pada kerja dan instruksi kerja yang menunjukkan bagaimana melakukan pekerjaan yang terbaik pada waktu membuat instruksi kerja. Semua informasi ini diperlukan untuk memberikan jaminan pada perusahaan dan pelanggan, bahwa barang dapat diproduksi dalam jumlah yang diperlukan, pada waktu yang ditentukan dan mutu atau kualitas yang baik. Bersamaan, semua kertas kerja diperlukan untuk membeli bahan baku, membuat barang-barang dan menjual barang-barang itu pada pelanggan merupakan “system mutu atau kualitas” perusahaan. Standar Australia AS 1057 mendefinisikan system mutu atau kualitas sebagai berikut: Struktur organisasi, tanggungjawab, prosedur, aktifitas, kapabilitas dan sumber daya yang kesemuanya bertujuan untuk meyakinkan bahwa produk, proses atau jasa akan dinyatakan memuaskan ” Definisi ini mengatakan bahwa system mutu atau kualitas bekerja denga semua jenis dokumentasi seperti : laporan pemeriksaan dan hasil, laporan perbaikan peralatan, laporan penjualan, laporan pembelian, spesifikasi dan instruksi kerja. Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 23 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Bagian lain system mutu atau kualitas adalah tentang menurunkan perbedaan dalam proses normal, membuat perbaikan dan membantu dalam perbaikan. Dalam “ manajemen dengan fakta dan data”. Anda akan belajar lebih mendalam pada bagian berikut tentang bagaimana kesesuaian dengan system mutu atau kualitas. 4.7.
Filosofi Just In Time (J I T) Just In Time ( J I T ) adalah suatu filosofi dalam proses manufaktur yang mempunyai tujuan : •
Hanya memproduksi barang-barang yang diperlukan saja
•
Pada kualitas yang dipersyaratkan
•
Dalam jumlah yang diperlukan
•
Pada waktu yang tepat
J I T membuat hal-hal yang kompleks menjadi sederhana di dalam management manufaktur Sasaran dari J I T adalah zero defect, zero set up time, zero inventories, zero part handling, zero breakdown, zero lead time dan lot size of one Sasaran ini nampaknya adalah mustahil, akan tetapi bahwa ini adalah suatu pendekatan filosofis, yang telah mengantarkan mereka menjadi lebih professional dalam memaksimalkan usaha ke arah hasil yang terbaik 4.8.
Spesifikasi dan Instruksi Kerja Setiap saat anda berurusan dengan spesifikasi atau instruksi kerja, anda akan berurusan dengan system mutu atau kualitas. Spesifikasi dibuat oleh seseorang dalam perusahaan sesuai dengan permintaan pelanggan tentang apa yang dia inginkan dalam produk. Spesifikasi juga menentukan kondisi minimum yang harus dipenuhi oleh produk atau jasa agar memenuhi “ kesesuaian dengan tujuan”. Perusahaan harus menyusun bagaimana mengawasi proses manufaktur agar hasil keluarannya / produk memenuhi apa yang pelanggan inginkan. Instruksi kerja (biasa disebut prosedur operasi standar /SOP), menunjukkan bagaimana melakukan pekerjaan yang terbaik pada saat menyusun instruksi. SOP tidak dapat diubah. Ini dapat diubah jika diperoleh cara kerja yang lebih baik.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 24 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
4.9. Pemeriksaan dan Pengujian Jika spesifikasi menyebutkan pada kita mutu atau kualitas seperti apa yang diinginkan pelanggan pada produk, kemudian pada suatu saat selama pembuatan produk dibutuhkan pemeriksaan untuk meyakinkan bahwa produk yang dibuat telah memenuhi mutu atau kualitas yang diinginkan. Pemeriksaan dapat dilakukan setelah produk selesai dibuat. Tetapi untuk memastikan produk yang sudah selesai dibuat memuaskan, biasanya penting untuk memeriksa bahan baku sebelum memasuki proses selanjutnya, dan produknya sendiri selama proses pembuatan. Sebelum kita mempunyai Manajemen Mutu atau kualitas Total (MKT), produk yang selesai dibuat diperiksa oleh yang biasa disebut “quality control inspector ”. Orang ini memeriksa apakah produk tersebut memenuhi spesifikasi. Penemuan produk yang cacat, setelah selesai dibuat disebut penemuan cacat (defect detection ) dan dapat ditunjukan dalam gambar berikut :
Bahan Baku Masuk
Proses 1
Proses 2
Inspeksi Produk
OK
Re-work Scrap
Setiap kali suatu produk dikerjakan, selalu ada biaya. Jika biaya dari gaji operator dan bahan baku dan peralatan yang digunakan tidak terpenuhi oleh biaya produk akhir, maka perusahaan akan rugi. Pemeriksaan produk akan menambah biaya tanpa ada nilai tambah. Karena itu perusahaan tidak mendapat nilai tambah dari pemeriksaan jenis ini. Seperti yang dapat anda lihat sekarang, inspeksi jenis ini menemukan cacat pada bagian akhir. Dengan pengenalan MKT, jenis pemeriksaan lama telah berlalu. Sekarang kita tahu bahwa pemeriksaan terbaik dikerjakan oleh operator yang mengawasi proses. Dimana operator tersebut dapat menemukan bahan cacat (tidak sesuai) sesegera mungkin setelah diproduksi. Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 25 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Pemeriksaan dalam proses ini menuju pada penemuan awal pada produk yang gagal, yang berarti proses dapat disesuaikan agar tidak banyak dihasilkan barang yang cacat. Ini adalah Pemeriksaan Pencegahan Cacat ( defect prevention inspection) Bagaimanapun, ada alasan baik, produk yang telah selesai dibuat diperlukan pemeriksaan, khususnya jika banyak komponen dirakit secara bersama untuk membuat peralatan yang rumit / komplek. Bilamana operator melakukan pemeriksaan dan dapat mengubah proses kita namakan apa yang disebut feedback loop. Seperti gambar berikut : Feedback loop
Dari proses sebelumnya
Bahan Baku Masuk
Penyesuaian Proses
Pemeriksaan dan pengukuran
Proses
Bahan Keluar
Spesifikasi Produk
Proses selanjutnya
Di sini operator bertanggungjawab terhadap mutu atau kualitas apa saja yang meninggalkan prosesnya. Operator mengambil contoh produk yang dibuat dan membandingkan dengan spesifikasi. Jika tidak memenuhi spesifikasi, operator tidak memakainya dalam proses produksi. Operator harus mendeteksi bahan yang cacat sebelum masuk proses berikutnya. Laporan pemeriksaan ini dijaga, agar selanjutnya mereka dapat menganalisis dalam meningkatkan proses produksinya. Juga dalam pemeriksaan bahan baku, dan barang–barang dari supllier. Perusahaan tidak ingin bekerja dalam bagian sub standar.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 26 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Bagaimanapun, jika barang-barang telah diperiksa pada bagian akhir dari proses sebelumnya, kemudian tidak dibutuhkan lagi pemeriksaan
ketika
masuk proses terakhir. Hal ini akan membuang-buang waktu dan uang. 4.10. Pencegahan dan Penemuan Cacat Contoh dalam suatu perusahaan yang tidak menggunakan prinsip MKT. Mereka mempunyai tukang las yang mengelas kerangka secara bersama-sama (tanpa pemeriksaan) kemudian kerangka dicat oleh bagian lain dari perusahaan. Sebagai pemeriksaan hasil akhir, pengecatan kerangka diperiksa. Jika hasil akhir tidak halus kerangka di rejek. Sekali rejek, kerangka dikembalikan pada bagian sebelumnya di mana cat dilepas, kerangka dibersihkan, dan dicat ulang. Di sini kita telah menemukan cacat dengan memeriksa produk akhir. Dalam keadaan seperti ini, semua nilai telah diberikan pada produk. Re-work tidak membuat produk lebih baik. Apakah anda melihat bahwa waktu, uang dan usaha telah terbuang? Kemudian perusahaan menemukan prinsip-prinsip MKT. Dengan mengumpulkan data untuk mengetahui pada bagian mana dari proses produksi yang merupakan sumber utama cacat permukaan akhir. Segera didapatkan bahwa hasil akhir produk yang cacat adalah disekitar daerah pengelasan. Hal ini dapat diatasi dengan mudah dengan melepas terak las dengan menggunakan sikat baja disekitar daerah las sebelum kerangka dipindahkan ke bagian pengecatan. Jadi prosedur operasi standar (SOP) dibuat agar pengelas membersihkan lasan sebelum kerangka masuk ke bagian pengecatan. SOP ini mencegah pengiriman kerangka cacat ke bagian pengecatan. Dengan pendekatan MKT ini, cacat ditemukan ketika kerangka masih dapat diperbaiki dengan mudah sebelum kerangka dicat. Sekarang pengelas juga tahu/ sadar bahwa dia bertanggung jawab pada mutu atau kualitas permukaan las, sehingga dia akan bekerja agar dapat mencegah percikan las dipermukaan kerangka.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 27 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 5.1.
Sumber Daya Manusia Pelatih Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar. b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda. d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda. e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. Penilai Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan : a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda. b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda. c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda. Teman kerja / sesama peserta pelatihan Teman kerja Anda/sesame peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 28 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
5.2.
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi ) Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini. Sumber-sumber tersebut dapat meliputi : 1. Buku referensi (text book) 2. Lembar kerja Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi. Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumbersumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada. Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :
1. Quality concept, learning and assessment package, Batam International Development Project 2. P B E System, bahan presentasi Polman, 2003 3. Buku Panduan ISO 9001 – 2000, PUSLATKER I J M BANDUNG, 2003
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 29 dari 29
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUB SEKTOR TEKNOLOGI MEKANIK
MENERAPKAN PROSEDURPROSEDUR MUTU LOG.OO.01.003.01
BUKU KERJA
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
DAFTAR ISI Halaman Daftar isi
1
BAB I. UNIT STANDAR KOMPETENSI ...……………………….
2
BAB.II . STRATEGI DAN METODA BELAJAR …………………
6
2.1. Strategi belajar yang disarankan ……………………..
6
2.2. Metode belajar …………………………………………
7
BAB III. TAHAPAN BELAJAR ……………………………………..
8
BAB IV. AKTIVITAS BELAJAR ……………………………………
9
4.1. Tugas-tgas teori …………………………………….
9
4.3. Tugas praktik ………………………………………
9
BAB V. DAFTAR CHECK UNJUK KERJA ………………………
11
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Kerja Versi: 08-05-2006
Halaman: 1 dari 11
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
BAB I UNIT KOMPETENSI STANDAR KODE UNIT
: LOG.OO01.003.01
JUDUL UNIT
: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu
DESKRIPSI
: Unit ini menggambarkan bagaimana memenuhi persyaratan
UNIT
konsumen, mutu atau kualitas produk serta penerapan prosedur mutu
atau
kualitas
dalam
memenuhi
spesifikasi
yang
dipersyaratkan. Bidang
:
Kelompok Dasar
Unit Prasyarat : ELEMEN KOMPETENSI 01 Bertanggung jawab
Bobot Unit :
0
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Konsep
penyediaan
produk
atau
jasa
untuk
terhadap mutu atau
memenuhi persyaratan konsumen (internal dan
kualitas diri
eksternal) dimengerti dan diterapkan. 1.2 Bertanggung jawab terhadap mutu atau kualitas sendiri sebagai konsep praktis misalnya “tepat waktu.”
02 Menerapkan prosedur standar mutu atau
2.1 Prosedur sistem mutu atau kualitas diikuti. 2.2 Kesesuaian terhadap spesifikasi dijamin.
kualitas pekerjaan sendiri di tempat kerja
BATASAN VARIABEL Kompetensi ini diterapkan untuk posisi pekerjaan individual. PANDUAN PENILAIAN 1.
Isi Penilaian Unit ini dapat dinilai di tempat kerja, diluar kerja atau menggunakan kombinasi penilaian di tempat maupun diluar kerja. Aspek dari unit ini harus dinilai dalam suatu situasi kerja. Prosedur mutu atau kualitas harus diterapkan pada pekerjaan seseorang dan berdasarkan pada prosedur, produksi, perlengkapan, material dan dokumentasi yang relevan terhadap bidang
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Kerja Versi: 08-05-2006
Halaman: 2 dari 11
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
pekerjaan. Kompetensi yang tercakup dalam unit ini akan didemonstrasikan oleh individu sendiri atau sebagai bagian dari sebuah tim. Penilaian harus dilakukan dalam suatu lingkungan yang diketahui oleh individu yang dinilai. 2.
Kondisi Penilaian Kandidat akan mengakses pada semua tool, perlengkapan, material dan dokumentasi yang dibutuhkan. Kandidat akan diperbolehkan untuk mengacu pada dokumentasi berikut: 2.1 Prosedur di tempat kerja yang relevan. 2.2 Spesifikasi produk dan pabrikasi yang relevan. 2.3 Kode, standar, petunjuk dan material referensi yang relevan. 2.4 Kandidat akan dibutuhkan untuk: 2.4.1
Secara lisan atau dengan metode komunikasi lainnya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penilai.
2.4.2 Melaksanakan tugas-tugas yang diuraikan oleh pedoman ini, dalam kerangka waktu yang dibuat antara
supervisor /instruktur calon
dengan penilai, sebelum melakukan penilaian ini. 2.4.3 Mengenali rekan yang dapat didekati untuk mengumpulkan bukti kompetensi. 2.4.4 Bukti nilai kemampuan yang ada untuk pelatihan diluar kerja berhubungan dengan unit ini. Penilai akan puas jika kandidat secara kompeten dan konsisten dapat melaksanakan semua tugas yang dibutuhkan dan mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang semua kriteria yang dibutuhkan dalam unit ini. 3.
Aspek Kritis Unit ini dapat dinilai berhubungan dengan unit inti atau spesialisasi lainnya dan tidak dipisahkan. Penilaian ini harus berhubungan dengan kinerja kegiatan normal di
tempat
kerja
dimana
kompetensinya
yang
tercakup
dalam
unit
ini
didemonstrasikan bersamaan dengan kompetensi inti atau spesialisasi lainnya. Prosedur mutu atau kualitas dalam unit inti atau spesialisasi lainnya yang ada dalam unit ini diterapkan terhadap tugas-tugas individu di tempat kerja untuk dinilai. Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Kerja Versi: 08-05-2006
Halaman: 3 dari 11
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
4.
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Catatan khusus Selama penilaian individu akan: 4.1 mendemonstrasikan praktek-praktek kerja yang aman setiap waktu. 4.2 memberikan informasi tentang proses-proses, tugas-tugas yang sedang dikerjakan untuk menjamin lingkungan kerja yang aman dan efisien. 4.3 bertanggung jawab terhadap mutu atau kualitas kerja mereka. 4.4 merencanakan tugas di semua situasi dan mengulas persyaratan tugas dengan tepat; melaksanakan semua tugas sesuai dengan prosedur standar operasi. 4.5 melaksanakan semua tugas sesuai dengan spesifikasinya. 4.6 menggunakan teknik-teknik rekayasa (engineering), praktek-praktek, prosesproses dan prosedur yang diterima, di tempat kerja.
5.
Pedoman penilaian 5.1
Kegiatan-kegiatan di tempat kerja dilakukan dalam kerangka waktu yang tepat dan sehingga kegiatan tersebut memenuhi spesifikasi mutu atau kualitas konsumen internal dan eksternal.
5.2
Konsep konsumen internal dan eksternal dapat dijelaskan. Konsumen internal dapat dikenali dan persyaratan mereka diuraikan. Efek dari tidak terpenuhinya kebutuhan mereka dapat dijelaskan. Konsumen eksternal dapat dikenali dan persyaratan mereka diuraikan. Efek dari tidak terpenuhinya kebutuhan mereka dapat dijelaskan.
5.3
Semua kegiatan di tempat kerja yang dilakukan oleh individu dilaksanakan sesuai standar mutu atau kualitas yang dibutuhkan oleh perusahaan. Jika kegiatan –kegiatan di tempat kerja tidak memenuhi persyaratan mutu atau kualitas (tepat waktu, dihasilkan dalam kerangka waktu dan sebagainya), langkah-langkah yang tepat diambil untuk memperbaiki situasi.
5.4
Syarat-syarat mutu atau kualitas untuk pekerjaan milik seseorang dapat dijelaskan. Alasan-alasan untuk menjamin bahwa pekerjaan mereka memenuhi syarat-syarat mutu atau kualitas dapat diberikan. Efek pada perusahaan jika para pekerja tidak bertanggung jawab terhadap mutu atau kualitas mereka sendiri dapat dijelaskan.
5.5
Prosedur mutu atau kualitas diikuti di semua tugas yang dilakukan.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Kerja Versi: 08-05-2006
Halaman: 4 dari 11
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
5.6
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Prosedur sistem mutu atau kualitas dapat diuraikan. Prosedur sistem mutu atau kualitas yang menerapkan pekerjaan mereka dapat dijelaskan.
5.7
Semua kegiatan di tempat kerja dilakukan sehingga produk- produk dan proses sesuai dengan spesifikasi. Semua pekerjaan diperiksa untuk melihat bahwa pekerjaan tersebut memenuhi spesifikasi. Jika produk dan proses tidak memenuhi spesifikasi, tindakan yang tepat diambil.
5.8
Spesifikasi
terhadap
produk
dan
proses
dapat
dikenali.
Metode
pemeriksaan spesifikasi-spesifikasi dapat diberikan. Alasan pentingnya memenuhi spesifikasi dapat diberikan. Tindakan-tindakan yang tepat yang diambil jika spesifikasi tidak terpenuhi, dapat dicatat (misalnya, tindakan untuk memperbaiki masalah-masalah rutin, laporan terhadap orang yang tepat, dan lain-lainnya). KOMPETENSI KUNCI NO
KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT
1.
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi.
2
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.
2
3.
Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas.
1
4.
Bekerja dengan orang lain dan kelompok.
1
5.
Menggunakan ide-ide dan teknik matematika.
-
6.
Memecahkan masalah.
2
7.
Menggunakan teknologi.
1
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Kerja Versi: 08-05-2006
Halaman: 5 dari 11
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
BAB II STRATEGI DAN METODA BELAJAR 2.1. Strategi belajar yang disarankan 2.1.1. Persiapan/perencanaan Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan anda. 21.2. Permulaan dari proses pembelajaran a.
Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.
b.
Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda.
2.1.3. Pengamatan terhadap tugas praktik a.
Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.
2.1.4. Implementasi a.
Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b.
Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c.
Mempraktikkan keterampilan baru yang telah anda peroleh.
2.1.5. Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Kerja Versi: 08-05-2006
Halaman: 6 dari 11
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
2.2. Metoda Belajar 2.2.1. Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individu, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. 2.2.2. Belajar berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antara peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja. 2.2.3. Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Kerja Versi: 08-05-2006
Halaman: 7 dari 11
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
BAB III. TAHAPAN BELAJAR Kriteria unjuk kerja
Indikator kinerja
1.1 Konsep penyediaan Dapat menyediakan produk atau jasa produk/jasa yang
Tahapan belajar
Sumber
Pengertian mutu
Buku
Pengertian
info
memenuhi persyaratan konsu konsumen men (internal dan
pelanggan
Menerap
eksternal) dimenger
mutu
untuk
memenuhi
persyaratan
kan Elemen-elemen
prosedur mutu
ti dan diterapkan. 1.2 Bertanggung jawab terhadap mutu atau
Dapat menerapkan
Prisnsip-prinsip
konsep kualitas
management mutu
kualitas sendiri
sda
Kepemimpinan mutu
sebagai konsep Just In Time
praktis misalnya “tepat waktu.” 2.1 Prosedur sistem
Dapat mengikuti
Penerapan
prosedur system mutu
management mutu
Dapat menjamin
Semangat KAIZEN
dap spesifikasi
kesesuaian terhadap
(KAIZEN spirit)
dijamin
spesifikasi
mutu atau kualitas
sda
diikuti. 2.2 Kesesuaian terha
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Kerja Versi: 08-05-2006
sda
Halaman: 8 dari 11
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
BAB IV AKTIVITAS BELAJAR 4.1. Tugas-tugas Teori Kerjakanlah soal-soal di bawah ini ! 1. Berilah definisi mutu atau kualitas: Secara umum Dari sudut pandang konsumen Dari sudut pandang produsen Menurut I S O 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pelanggan internal dan pelanggan eksternal ! 3. Sebutkan 8 prinsip management kualitas ! 4. Sebutkan tujuan dari kepemimpinan kualitas ! 5. Jelaskan apa yangh dimaksud dengan peningkatan berkelanjutan (KAIZEN) 6. Sebutkan 4 semangat (spirit) dari KAIZEN 7. Untuk mengimplementasikan KAIZEN digunakan metoda apa ? sebutkan 6 hal. ! 8. Sebutkan 7 elemen kualitas jika ditinjau dari unsur kepuasan pelanggan ! 9. Sebutkan 4 hal yang menjadi tujuan dalam filosofi J I T 10. Sebutkan perilaku apa saja yang harus ditampilkan oleh karyawan dalam penerapan system management mutu (minimal 7 hal) !
4.2.
Tugas Praktik Tugas 1 Arnold seorang operator, bertugas membuat suku cadang mesin untuk mesin loom. Hasil pekerjaan Arnold sangat menentukan kelancaran perakitan mesin loom di departemen lain. Target pekerjaan Arnold tidak mencapai target yang seharusnya ia selesaikan, sehingga departemen assembly (perakitan) mengalami hambatan dalam menyelesaikan perakitan mesin loom.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Kerja Versi: 08-05-2006
Halaman: 9 dari 11
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Dari kasus diatas: •
Identifikasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan Arnold sehubungan dengan pekerjaannya!
•
Konsep apa yang belum Arnold terapkan sehingga terjadi hal seperti itu?
•
Jelaskan dampak dari kasus tersebut terhadap pihak-pihak lain selain departemen assembly!
•
Jelaskan prosedur kerja yang seharusnya Arnold lakukan agar tidak terjadi peristiwa serupa!
Tugas 2 Bejo bertugas sebagai seorang operator bubut di “PT OGAH KRISIS” karena dikejar target dan order menumpuk maka ia mempercepat tempo pekerjaannya. Akibatnya banyak produk yang tidak memenuhi spesifikasi dan dikembalikan oleh pelanggan. Bejo menanggapinya dengan emosi dan berusaha mencari kambing hitam untuk menutupi kesalahannya. Dari kasus diatas: •
Identifikasi pekerjaan yang dilakukan oleh Bejo!
•
Pedoman seperti apa yang dibutuhkan oleh Bejo agar pekerjaannya dapat memenuhi spesifikasi?
•
Bagaimana seharusnya Bejo menanggapi keluhan seperti itu?
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Kerja Versi: 08-05-2006
Halaman: 10 dari 11
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
BAB V DAFTAR CHECK UNJUK KERJA
DAFTAR CHECK UNJUK KERJA Kriteria Unjuk Kerja
Kompeten
Belum kompeten
Tanggal
1.1 Konsep penyediaan produk atau jasa untuk memenuhi persyaratan konsu men (internal dan eksternal) dimenger ti dan diterapkan. 1.2 Bertanggung jawab terhadap mutu atau kualitas sendiri sebagai konsep praktis misalnya “tepat waktu.” 2.1 Prosedur sistem mutu atau kualitas diikuti. 2.2 Kesesuaian terha dap spesifikasi dijamin
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Kerja Versi: 08-05-2006
Halaman: 11 dari 11
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUB SEKTOR TEKNOLOGI MEKANIK
MENERAPKAN PROSEDURPROSEDUR MUTU LOG.OO.01.003.01
BUKU PENILAIAN
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
DAFTAR ISI Halaman Daftar isi
1
BAB I. KONSEP PENILAIAN
2
1.1 Bagaimana instruktur akan menilai…………….. ….
2
1.2 Metoda penilaian ……………….. …………………..
3
1.2.1. Test tertulis ....................................................
3
1.2.2. Test unjuk kerja (praktik) .................................
3
BAB.II . PELAKSANAAN PENILAIAN .........................................
4
2.1 Kunci jawaban tugas-tugas teori ……………………...
4
2.2 Daftar check unjuk kerja
7
……………………………
BAB III. LEMBAR PENILAIAN ……………………………………
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Penilaian Versi: 08-05-2006
8.
Halaman: 1 dari 8
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1. Bagaimana instruktur akan menilai Dalam sistem pelatihan berbasis kompetensi, Penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk-kerja tugas-tugas peserta pelatihan dan sikap peserta pelatihan terhadap pekerjaan. Peserta pelatihan akan dinilai untuk menentukan apakah peserta pelatihan telah mencapai kompetensi sesuai dengan standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjukkerja. Pada Pelatihan Berbasis Kompetensi, pendekatan yang banyak digunakan untuk penilaian adalah ‘Penilaian berdasarkan kriteria/Criterion-Referenced assessment’. Pendekatan ini mengukur unjuk kerja peserta pelatihan terhadap sejumlah standar. Standar yang digunakan dijelaskan dalam Kriteria Unjuk-kerja. Penilaian dapat dilaksanakan dengan tujuan sebagai bantuan dan dukungan belajar – tipe penilaian ini adalah formatif dan merupakan proses yang sedang berjalan. Penilaian dapat juga dilaksanakan untuk menentukan apakah peserta pelatihan telah mencapai hasil program belajar (contohnya pencapaian kompetensi dalam Unit) – tipe penilaian ini adalah sumatif – merupakan penilaian akhir. Penilaian dapat dilaksanakan di industri (di tempat kerja) atau di lembaga pelatihan (di luar tempat kerja). Jika memungkinkan, sebaiknya penilaian dilaksanakan di tempat kerja sehingga Penilai dapat mengamati Anda melakukan kegiatan normal di tempat kerja.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Penilaian Versi: 08-05-2006
Halaman: 2 dari 8
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
1.2.
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Metoda Penilaian
1.2.1. Tes tertulis Tes tertulis akan menilai pengetahuan Anda dan pemahaman konsep dan prinsip yang merupakan dasar unjuk-kerja tugas-tugas Anda. Tes tertulis biasanya berupa seri Pertanyaan Pilihan Ganda atau beberapa bentuk tes tertulis objektif lainnya, yaitu tes dimana setiap pertanyaan memiliki satu jawaban benar.
1.2.2. Tes unjuk-kerja Tes Unjuk-kerja akan menilai kompetensi Anda dalam menampilkan tugas-tugas Elemen terhadap standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk-kerja. Oleh sebab itu, Anda akan menerapkan pengetahuan dan pemahaman Anda terhadap unjuk-kerja tugas-tugas.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Penilaian Versi: 08-05-2006
Halaman: 3 dari 8
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN 2.1. KUNCI SOAL-SOAL TEORI 1. Secara umum arti mutu atau kualitas adalah : memenuhi permintaan, kepercayaan, pengiriman tepat waktu, aman, memuaskan pelanggan, dapat diandalkan dll. Dari sudut pandang konsumen : “ mutu atau kualitas adalah sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan atau cocok terhadap pemakaian “ Dari sudut pandang produsen : “ mutu atau kualitas adalah memenuhi persyaratan (conformance to requirement) , sesuai dengan keinginan pelanggan “ Menurut I S O, mutu atau kualitas adalah totalitas karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan ataui ditetapkan 2. Pelanggan eksternal adalah bukan anggota perusahaan yang memproduksi jasa atau produk. Mereka adalah orang yang membeli produk atau jasa. Pelanggan internal adalah pelanggan di dalam perusahaan dan sebagai penerima produk berikutnya. Mereka mungkin dalam departemen berikutnya, atau mungkin operasi berikutnya . 3. Delapan prinsip management kualitas : Dalam sistem akan timbul variasi. Mutu atau kualitas yang baik bukan biaya, ini akan terbayar dalam jangka panjang. Orang bekerja dalam system. Setiap orang melayani pelanggan. Usaha perbaikan harus direncanakan. Perbaikan harus menjadi cara hidup. Manajemen berdasarkan fakta dan data. Pengawasan dilakukan selama proses.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Penilaian Versi: 08-05-2006
Halaman: 4 dari 8
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
Tujuan dari kepemimpinan kualitas di dalam adalah untuk meningkatkan kinerja orang – mesin (man-machine performance), meningkatkan level mutu atau kualitas yang yang dicapai saat ini, meningkatkan produktifitas dan sekali gus menumbuhkan kebanggaan kerja karyawan. Peningkatan berkelanjutan (KAIZEN) dikenal sebagai suatu metode di dalam proses manufaktur untuk mencapai sukses (keberhasilan), dengan melibatkan setiap orang Semangat (spirit) dari KAIZEN adalah Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini Tiada hari tanpa peningkatan (kualitas) Menghargai pencapaian (kinerja) sekecil apapun Peningkatan tidak memerlukan biaya yang besar Untuk mengimplementasikan KAIZEN, digunakan 5W –1H What (apa) Who (siapa) When (kapan) Where (di mana) Why (mengapa) , dan How (bagaimana) Tujuh unsur kualitas jika ditinjau dari unsure pelanggan adalah Kinerja (Performnace) : adalah karakteristik utama produk atau jasa. Ciri khas (Feature) : adalah kekhasan dari produk atau jasa tersebut. Kehandalan (Reliability) : adalah diukur dari waktu terjadinya kerusakan pertama dengan rata-rata waktu terjadinya kerusakan berikutnya. Kesesuaian (Comformance) : adalah kesesuaian desain produk dan karakteristik operasinya dengan standar yang telah ditentukan Ketahanan (Durability) : adalah daya tahan umur produk yang diukur dari seberapa lama produk tersebut dapat dimanfaatkan sampai harus diganti. Daya guna (serviceability) : adalah kemampuan produk dalam hal pemakaiannya. Estetika (Aesthetic) : adalah yang berhubungan dengan keindahan yang melekat pada produk.
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Penilaian Versi: 08-05-2006
Halaman: 5 dari 8
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
9. Filosofi J I T •
Hanya memproduksi barang-barang yang diperlukan saja
•
Pada kualitas yang dipersyaratkan
•
Dalam jumlah yang diperlukan
•
Pada waktu yang tepat
10. Perilaku yang harus ditampilkan dalam penerapan sistem management mutu •
Selalu mengerjakan apa yang tertulis (peraturan, prosedur, instruksi kerja) , dan menulis apa yang telah dikerjakan
•
Bertindak tepat dan benar pada awal pekerjaan dan setiap saat
•
Mengutamakan kepentingan pelanggan, artinya selalu berupaya untuk berbuat yang terbaik untuk kepentingan pelanggan
•
Efisien dalam penggunaan sumber daya, baik waktu, material, energi maupun uang
•
Menghargai tugas, tanggung jawab dan wewenag orang lain (menghargai kesejawatan)
•
Memiliki tanggung jawab (sense of responsibility) terhadap pelaksanaan tugas
•
Memilika semangat untuk melayani (sense of service), artinya ada perasaan bahagia apabila dapat melayani orang dengan baik
•
Memiliki kepekaan terhadap mutu (sense of quality), artinya selalu berusaha maksimal untuk melaksanakan pekerjaan dengan mutu terbaik
•
Memiliki dorongan kuat untuk melakukan peningkatan (sense of improvement)
•
Memilika\i semangat kerja sama (team work) dalam melakukan kegiatan dan memecahkan masalah
•
Memiliki disiplin diri yang kuat (self discipline) tidak tergantung pada kedisiplinan orang lain
•
Memiliki prakarsa (self initiative) , artinya melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya tanpa menunggu perintah
•
Memiliki apresiasi dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab
•
Menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Penilaian Versi: 08-05-2006
Halaman: 6 dari 8
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
2.2. Daftar check unjuk kerja Kriteria Unjuk Kerja
Kompeten
Belum kompeten
Tanggal
1.1 Konsep penyediaan produk atau jasa untuk memenuhi persyaratan konsu men (internal dan eksternal) dimenger ti dan diterapkan. 1.2 Bertanggung jawab terhadap mutu atau kualitas sendiri sebagai konsep praktis misalnya “tepat waktu.” 2.1 Prosedur sistem mutu atau kualitas diikuti. 2.2 Kesesuaian terha dap spesifikasi dijamin
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Penilaian Versi: 08-05-2006
Halaman: 7 dari 8
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode Modul LOG.OO.01.003.01
BAB III. LEMBAR PENILAIAN
Tanggal: ……………………….. Peserta Pelatihan telah dinilai (beri lingkaran pada jawaban Anda)
KOMPETEN
BELUM KOMPETEN
Nama Kandidat
Nama assessor
………………………………………… Tanda Tangan
……………………………………… Tanda Tangan
…………………………………………
……………………………………….
Komentar/Saran (Penilai akan membuat komentar tambahan yang akan menjelaskan tentang penilaian yang diberikan) ………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………..
Judul Modul: Menerapkan Prosedur-Prosedur Mutu Buku Penilaian Versi: 08-05-2006
Halaman: 8 dari 8