PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP)
MEMUPUK TANAMAN JAGUNG
Disusun Oleh : Yoni Hudawan, S.Pt
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) KETINDAN – JAWA TIMUR 2016
MEMUPUK TANAMAN JAGUNG A. LATAR BELAKANG Pemupukan adalah penambahan satu atau beberapa hara tanaman yang tersedia atau dapat tersedia ke dalam tanah/tanaman untuk dan atau mempertahankan kesuburan tanah yang ada yang ditujukan untuk mencapai hasil/produksi yang tinggi. Pemupukan merupakan hal yang sangat penting pada pertumbuhan jagung. Setiap lahan membutuhkan pupuk yang berbeda, sehingga perlu dilakukan pengujian dan penghitungan kebutuhan pupuk. Pengujian kebutuhan pupuk dapat dihitung dengan menggunakan beberapa cara yaitu:
1. Menggunakan informasi dari KATAM 2. Menggunakan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK) 3. Menggunakan Bagan Warna Daun (BWD) Dengan menggunakan prinsip 5 tepat (jenis, dosis, waktu, cara, dan sasaran)
dalam
mempertahankan
pemupukan kesuburan
jagung tanah
diharapkan
sehingga
dapat
petani
dapat
meningkatkan
produksinya. B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Setelah mengikuti pelatihan ini peserta: 1. Terampil dalam menentukan dosis pemupukan sesuai dengan kebutuhan tanaman jagung spesifik lokasi. 2. Terampil dalam menyiapkan pupuk dengan tepat 3. Terampil dalam melakukan pemupukan dengan tepat B. METODE Metode yang digunakan pada mata latihan ini adalah menggunakan metode ceramah, diskusi, simulasi, dan praktek.
C. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan pada mata latihan ini adalah: 1. PUTK 2. Bagan Warna Daun (BWD) 3. Timbangan 4. Ember 5. Tugal 6. Pupuk (Urea, SP-36, KCL)
D. WAKTU Waktu : 3 JP (@ 45 menit)
E. TEMPAT Lapangan/ usaha agribisnis.
F. LANGKAH KEGIATAN No Tahapan 1 Menentukan dosis pupuk spesifik lokasi
Uraian kegiatan A. Menentukan dosis pupuk menggunakan informasi KATAM 1. Menyiapkan HP (semua jenis HP) tidak dibatasi merk tertentu.
Alat bantu
2. Melakukan SMS ke Nomor : 082123456500 dengan cara INFO_PUPUK_JAGUNG TUNGGAL_PHONSKA _NAMA KECAMATAN (Bojongpicung). 3. Membaca balasan dari SMS yang anda kirim. 4. Mendapatkan balasan sms sebagai berikut : “Rekomendasi pupuk kedelai di kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur : Tunggal (perlu diberikan Urea : 50 Kg/Ha, SP 36 : 50 Kg/Ha, KCl 50 Kg/Ha” B. Menentukan dosis pupuk menggunakan PUTK 1. Mengambil Contoh tanah kurang lebih sebanyak ½ sendok stainless dimasukan ke dalam tabung reaksi.
1
2. Menambahkan pengekstrak dan diaduk hingga tanah dan larutan menyatu homogen dengan pengaduk kaca.
2
3. Menambahkan pengekstrak sesuai dengan urutannya. 4. Menunggu sekitar + 10 menit hingga timbul warna. Warna yang muncul pada larutan jernih dibaca/ dipadankan dengan bagan warna yang disediakan. 5. Mengkelompokkan Status hara P, dan K tanah menjadi 3 kelas status yaitu Rendah, Sedang, dan Tinggi, C-organik dibuat 2 kelas, yaitu < 3 % rendah dan > 3 % sedang.
3
4
5
6. Rekomendasi pemupukan P, K, Corganik dan kebutuhan kapur ditentukan sesuai dengan bacaan status hara hasil pengujian.
C. Menentukan dosis pupuk menggunakan BWD 1. Memilih sampel sebanyak 10 tanaman (lebih banyak lebih baik).
2. Memilih daun muda yang sudah terbuka sempurna (daun ketiga dari atas).
3. Meletakkan daun di atas BWD, bagian daun yang dipantau di sekitar 1/3 dari ujung daun.
6
1
2
3
4. Membandingkan warna daun dengan warna BWD, skala yang paling sesuai dengan warna daun kemudian dicatat. 2
Mempersiapa n pupuk
Menyiapkan pupuk: 1. Pupuk Urea 2. Pupuk SP-36 3. Pupuk KCL
1 2 3
3
Melaksanakan pemupukan
Memupuk dilakukan dengan cara: 1. Menimbang pupuk sesuai dengan rekomendasi KATAM/pengujian PUTK/BWD. 2. Melakukan pemupukan dasar dilakukan bersaamaan dengan tanaman atau 3-5 hari setelah tanam dengan cara di tugal dengan jarak antara 7-10 cm dari lubang tanam. 3. Memupuk susulan tanaman jagung (pemupukan ke dua) umur tanaman 30 – 35 HST dengan cara ditaburkan di sekitar tanaman jagung pada jarak kurang lebih 10 cm dari tanaman.
G. EVALUASI
No
Kegiatan
1
Menentukan dosis pupuk menggunakan informasi KATAM Menentukan dosis pupuk menggunakan PUTK Menentukan dosis pupuk menggunakan BWD Menyiapkan pupuk Melaksanakan pemupukan
2 3 4 5
Keterangan: Score 9 - 10 Score 7 – 8 Score 5 – 6 Score 3 – 4 Score 1 – 2
: Sangat Terampil : Terampil : Cukup Terampil : Kurang Terampil : Tidak Terampil
1
2
3
4
Score 5 6 7
8
9
10
H. INFORMASI 1. Pemupukan tanaman jagung berdasarkan 5 T ( tepat jenis, dosis, cara, waktu, tempat) dan hati – hati menggunakan pupuk
N seperti urea
karena berlebihan penggunaan pupuk N bukan meningkatkan produksi tanaman kedelai tetapi buah kempes, biji tidak berkembang sebagai mana mestinya, karena tanaman kedelai
mempunyai bintil akar yang
dapat mengikat N dari udara. 2. Untuk menentukan dosis pupuk dapat menggunakan rekomendasi dari KATAM. Selain itu juga dapat mengukur dosis pupuk menggunakan PUTK untuk kandungan P dan K, sementara kandungan N menggunakan BWD. Pemupukan spesifik lokasi meningkatkan hasil dan menghemat penggunaan pupuk. Pupuk N diberikan 2 kali, 7-10 dan 30-35 HST, dan N susulan berdasarkan BWD untuk mendeteksi kecupukan N bagi tanaman, dilakukan pada umur 40-45 HST. Pupuk P dan K dilakukan berdasarkan status hara tanah atau mengacu kepada PUTK. Skala pada BWD untuk dosis pupuk pada tanaman jagung dapat dilihat pada tabel berikut:
Skala <4.0 4.0 5.0
Takaran Pupuk Urea (kg/ha) Hibrida Komposit 150 50 100 25 50 0
3. Tanaman jagung termasuk komoditas pangan yang sangat respon dengan pemupukan. Gejala defisiensi tanaman akan suatu unsur dapat kelihatan pada organ vegetatif (daun) dan organ produksi (tongkol). Berikut diperlihatkan defisiensi hara tertentu pada tanaman jagung:
Kekurangan N (Nitrogen)
Gejala kekurangan nitrogen (N): Daun berwarna kuning pada ujung daun dan melebar menuju tulang daun. Warna kuning membentuk huruf V. Gepajala nampak pada daun bagian bawah
Gejala lain tanaman kekurangan nitrogen (N) yaitu tongkol kecil dan ujung tongkol tidak berbiji.
Gejala kekurangan posphor (P) : pinggir daun berwarna ungu kemerahan mulai dari ujung ke pangkal daun. Gejala nampak pada daun bagian bawa.
Gejala lain tanaman kekurangan posfor (P), kesuburan polen menurun sehingga mengganggu
persarian dan pembentukan biji, pembentukan biji tidak sempurna, tongkol kecil dan sering bengkok Kekuragan Kalium (K)
Gejala Kekurangan Kalium (K): Daun berwarna kuning, bagian pinggir biasanya berwarna coklat seperti terbakar, tulang daun tetap hijau. Gejala warna kuning membentuk huruf V terbalik. Gejala nampak pada daun bagian bawah.
Kekurangan S Gejala Kekurangan SUlfur (S) :
Gejala lain tanaman kekurangan kalium (K) yaitu ujung tongkol tidak berbiji penuh, bijinya jarang dan tidak sempurna
Gejala kekurangan Sulfur (S): Pangkal daun berwarna kuning dan bergaris-gasir. Gejala nampak pada daun yang terletak dekat pucuk