BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilksanakan di kawasan pesisir desa pasokan Kecamatan Walea Besar Sulawesi Tengah yakni pantai patulutan, hungun dan jompi. Ketiga lokasi ini memiliki karakteristik topografi yang berbeda. Penelitian ini dilakukan selama enam bulan, yakni juli 2013 Sampai dengan penyusunan laporan akhir penelitian januari 2014. 3.2 Metode Dan Teknik Pengambilan Data 3.2.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian yang telah ditetapkan untuk mendapatkan informasi tentang Struktur Komunitas Teripang (Holothuroidea) di Kawasan Pesisir Desa Pasokan, Kecamatan Walea Besar Sulawesi Tengah. Penelitian ini dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan, yaitu : tahap pertama pengumpulan data dan informasi mengenai objek penelitian, berupa studi pustaka. Tahapan kedua adalah tahapan penanganan dan identifikasi sampel, dan tahapan ketiga adalah pengelolaan data berdasarkan metode analisa yang telah ditetapkan.
3.2.2 Teknik pengambilan data Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik line transek, dengan prosedur kerja sebagai berikut : 1.
Pada setiap stasiun dibuat “belt transek” atau garis transek kearah laut sepanjang 50 meter dan lebarnnya 20 meter dengan menggunakan tali raffia dan pada sudutnnya diberi pelampung dari plastic, alasan penentuan panjang dan lebar transek dikarenakan kondisi bibir pantai dan palung yang menjadi tempat kajian ini berdekatan.
2.
Pada garis transek tersebut ditentukan plot/kuadrant dengan luas 10x10m2 diletakan berurutan, sehingga jumlah plot kuadrant pada setiap stasiun adalah 10 plot.
3.
Pengamatan dilakukan pada malam hari dengan menggunakan perahu, lampu petromaks, metode pengamatan dilakukan dengan metode survei yang berada dipantai sampai kearah laut kemudian dicatat jenis dan jumlah teripang yang ditemukan, alasan pengambilan sampel pada malam hari karena hewan yang menjadi objek kajian penelitian, dalam hal ini teripang termauk hewan nocturnal.
4.
Tiap jenis sampel tersebut diidentifikasi dengan mencocokan pada gambar dan menggunakan kunci identifikasi.
Berikut ini adalah Lay Out yang digunakan dalam pengambilan sampel dilapangan.
pelampung mpung
pelampung 10x10m2
2
10 x 10 m
10 x 10 m2
2
10 x 10 m
10 x 10 m2
10x10m2
10x10m2
10 x 10 m2
2
10x10m2
10 x 10 m
Arah tubir 50 M
pelampung
pelampung
Garis pantai
20 m
Gambar 1. Skema transek dan penempatan plot 1.2.3
Teknik Analisis Data Adapun data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara Deskriptif
Kuantitatif dengan beberapa karakteristik struktur komunitas yaitu, Indeks Dominansi (ID), Indeks Keanekaragaman (H), Indeks Kelimpahan (K), sebagaimana yang di jelaskan Soetjipta (1993), bahwa ciri komunitas yang biasannya diukur dan dikaji yaitu keanekaragaman, dominansi, dan kelimpahan.
Indeks Keanekargaman dihitung dengan menggunakan rumus Indeks Keanekaragan dari Shannon-Wiener (Fachrul, 2006) S
H
Pi ln Pi i=1
Keterangan : pi = jumlah individu masing-masing jenis (i=1,2,3, ....) s = jumlah jenis H = Penduga Keragaman Populasi Tabel 1. Nilai Tolak ukur indeks keanekaragaman
Nilai Indeks Keanekaragaman H < 1,0
Kriteria Keanekaragaman kecil, produktivitas sangat rendah sebagai indikasi adanya tekanan yang berat dan ekosistem tidak stabil.
1,0 < H < 3,322
Keanekaragaman sedang, produktivitas cukup, kondisi ekosistem cukup seimbang, tekanan ekologis sedang.
H > 3,322
Keanekaragaman tinggi, stabilitas ekosistem mantap, produktivitas tinggi, tahan terhadap tekanan ekologis.
Indek Dominasi dihitung dengan Indek Dominasi dari Simpson (Fachrul, 2006). S
D i 1
( ni ( ni 1)) ( N ( N 1)
Dengan : ni
= Jumlah individu dari speies ke-i
N
= Jumlah keseluruan dari individu
Setelah diperoleh Indeks dominansi dikelompokkan dalam kriteria D =0 = Tidak terdapat spesies yang mendominasi spesies lainnya atau struktur komunitas dalam keadaan stabil. D = 1= Terdapat spesies yang mendominasi spesies lainnya atau struktur komunitas labil Indeks Kelimpahan dihitung dengan rumus berikut :
JI = HI/HIMax Keterangan : JI = kemelimpahan atau kehadiran HI= indeks diversitas Shannon- Winner HImax= Lon s,dimana, s = jumlah family yang ditemukan (Vodopich,2010).
3.3 Alat dan bahan 3.3.1 Alat Adapun alat yang di gunakan dalam penelitian di perairan Pasokan Kecamatan Walea Besar Kabupaten Tojo Una-una Sulawesi Tengah adalah sebagai berikut : 1. GPS (Global Positioning Sistem) yang digunakan untuk menentukan lokasi kajian. 2. Kamera yang digunakan untuk mengambil gambar teripang sebagai data untuk dokumentasi. 3. Rol meter digunakan untuk mengukur panjang transek. 4. Thermometer digunakan untuk mengukur suhu air. 5. pH meter digunakan untuk mengukur pH air. 6. Salinometer digunakan untuk mengukur salinitas air. 7. Tali rafiah digunakan untuk membuat line transek dan plot, 8. Lampu petromaks sebagai penerangan, 9. Wadah atau tempat yang digunakan untuk menyimpan spesimen yang akan diidentifikasi. 10. Senter di gunakan pada saat pengambilan spesimen 3.3.2 Bahan Adapun bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian di Pesisir Pantai pasokan
Kecamatan Walea Besar Sulawesi Tengah adalah Aquades, digunakan
untuk pencucian teripang. Alcohol 70% 100 ml digunakan untuk mengawetkan.