BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama kurang lebih enam bulan sejak bulan September tahun 2016 sampai bulan Februari tahun 2017, tempat penelitian dilakukan di Jakarta dengan menggunakan data yang diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan situs resmi dari perusahaan bidang keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. B. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian kasual yaitu penelitian yang dilakukan guna mengetahui pengaruh variabel bebas (variable independen) terhadap variabel terikat (variable dependen). Hal ini sependapat dengan Sugiyono (2012:37) bahwa penelitian kasual adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui
hubungan
yang
bersifat
sebab
akibat.
Sedangkan
berdasarkan datanya, penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang datanya berbentuk angka-angka. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh Ukuran KAP yang diproksikan oleh Kualitas Audit, Leverage dan Ukuran Perusahaan yang terdapat pada laporan tahunan perusahaan bidang keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.
39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Variabel Independen 1.1 Kualitas Audit Kualitas audit yang diukur dengan ukuran KAP (KAP The big-4 dan KAP non The big-4) dan spesialisasi industri auditor: a. Ukuran KAP Pengukuran variabel ukuran KAP menggunakan variabel dummy, nilai 1 jika perusahaan diaudit oleh KAP The big-4, dan 0 jika lainya (Gerayli et al. 2011). b. Spesialisasi Industri Auditor Dimulai dengan meneliti mula-mula auditor the Big-8, auditor dengan spesialisasi industri umumnya didefinisikan sebagai auditor yang melakukan audit lebih dari 10 persen dari pendapatan perusahaan dalam satu industri (Craswell, dkk. 1995). Setelah konsolidasi dari the Big-8 menjadi Big-6, maka pengukuran spesialisasi menjadi 15 persen sebagai ambang batas (Krishan 2003) hingga 20 persen (Dunn et al. 2000). Berdasarkan penelitian sebelumnya, Auditor dikatakan spesialis jika auditor tersebut mengaudit 15% dari total perusahaan yang ada dalam industri tersebut, sesuai dengan penelitian Cras-well et al. (1995). Pengklasifikasian ini didasarkan pada presentase jumlah perusahaan yang diaudit oleh auditor dalam suatu industri (Andreas, 2012). Pengukuran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
variabel ini menggunakan variabel dummy, nilai 1 jika perusahaan diaudit oleh spesialisasi industri auditor, dan 0 jika lainnya. 1.2 Leverage Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang. Rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to total asset atau debt ratio. Leverage dapat dirumuskan sebagai berikut (Irham Fahmi, 2014 : 75): Leverage =
Total Liabilities Total Assets
1.3 Ukuran Perusahaan Total aset dipilih sebagai proksi dari variabel ukuran perusahaan. Ini dikarenakan total aset lebih stabil dan representatif dalam menunjukkan ukuran perusahaan dibanding kapitalisasi pasar dan penjualan yang sangat dipengaruhi oleh demand and supply (sudarmadji dan Sularto, 2007 dalam Arry Eksandy, 2013). Ukuran Perusahaan = LN Total Asset 2.
Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Manajemen Laba. Manajemen laba yang dilakukan manajer akan dapat mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan
tersebut.
Manajemen
menggunakan discretionary accruals
laba
pada
sebagai proksi,
penelitian
ini
dihitung dengan
menggunakan Modified Jones Model karena model ini dianggap dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
menangkap diskreasi oportunistik manager dalam laporan keuangan (Jones 1991; Dechow et al. 1996; Bowen et al. 2008) dan mengindikasikan luasnya pelaporan laba secara akurat yang mencerminkan kinerja operasi perusahaan pada tahun berjalan. Terdapat empat langkah untuk mencari nilai discretionary accrual: 1) Menghitung nilai total akrual :
TACi,t
= Total akrual perusahaan i pada tahun t
NIi,t
= Laba bersih setelah pajak perusajaan i pada tahun t
CFOi,t
= Arus kas operasi perusahaan i pada tahun t
2) Menghitung nilai koefisien dari regresi total akrual dengan menggunakan persamaan :
TACi,t
= Total akrual perusahaan i pada tahun t
TAi,t-1
= Total aset perusahaan i pada akhir tahun t-1
∆REVi,t
= Perubahan total pendapatan i pada tahun t
∆REVi,t
= Perubahan total pendapatan perusahaan i pada tahun t
PPEi,t
= Property, Plant, and Equipment perusahaan pada tahun t
ℇi,t
= Error item
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Persamaan di atas digunakan untuk menghitung nilai koefisien β1, β2 dan β3 dengan menggunakan teknik regresi. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi nilai discretionary accruals dan nondicretionary accruals pada langkah selanjutnya. 3) Menghitung Nondiscretionary Accruals Hasil koefisien β1, β2 dan β3 kemudian dimasukkan kedalam persamaan berikut untuk menemukan nilai Nondiscretionary Accruals (NDAC).
NDACi,t
= Nondiscretionary accruals perusahaan i pada tahun t
TAC,t-1
= Total aset perusahaan i pada akhir tahun t-1
∆REVi,t
= Perubahan total pendapatan perusahaan i pada tahun t
∆RECi,t
= Perubahan piutang bersih perusahaan i pada tahun t
PPEi,t
= Property, Plant, and Equipment perusahaan i pada tahun t
4) Menentukan Discretionary Accruals Setelah mendapatkan nilai nondiscretionary accruals (NDAC) dari persamaan di atas, selanjutnya nilai NDAC digunakan menghitung discretionary accruals dengan menggunakan persamaan berikut :
DACi.t
= Discretionary Accruals perusahan i pada tahun t
TACi,t
= Total akrual perusahaan i pada tahun t
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
TAi,t-1
= Total aset perusahaan i pada akhir tahun t-1
NDACi,t
= Nondiscretionary accruals perusahaan i pada tahun t
Nilai DAC yang diperoleh akan menunjukkan pola manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Jika nilai DAC positif, maka perusahaan memiliki kecenderungan untuk melakukan income increasing. Sebaliknya, jika perusahaan diketahui memiliki nilai negatif maka cenderung melakukan income decreasing. 3. Skala Pengukuran
No 1
Variabel Kualitas Audit
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Formula Variabel variabel
dummy,
nilai
Skala 1
jika Rasio
perusahaan diaudit oleh KAP The big-4, dan 0 jika lainya 2
Leverage
Total Liabilities
Rasio
Total Asset 3
Ukuran Perusahaan
4
Manajemen Laba
LN (Total Asset)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Rasio Rasio
45
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan bidang perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2013-2015. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menganalisis pengaruh Kualitas Audit, Leverage dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba. Jumlah populasi perusahaan bidang perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini adalah 43 perusahaan. Hal ini didasarkan pada beberapa
alasan
yang
menyangkut
ketersediaan
data,
perbedaan
karakteristik dan sensitifitas terhadap kejadian. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang telah diaudit berarti laporan keuangannya telah terpublikasi, sehingga ketersediaan dan kemudahan memperoleh data dapat terpenuhi dan perusahaan yang lebih banyak mempunyai pengaruh/dampak terhadap masyarakat sekitar sebagai akibat dari aktivitas yang dilakukan perusahaan. 2. Sampel Penelitian Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode
pengambilan sampel purposive sampling yaitu teknik
pengambilan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. Kriteriakriteria tersebut adalah :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
a. Merupakan perusahaan bidang perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. b. Menerbitkan laporan tahunan lengkap periode 2013-2015 c. Menerbitkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian seperti laporan mengenai pengungkapan Kualitas Audit Sampel yang tersedia sebanyak 43 perusahaan bidang perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta memiliki laporan keuangan dan laporan keberlanjutan selama tahun 2013-2015. Tabel 3.2 Seleksi Sampel Jumlah Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Jumlah 43
Indonesia Perusahaan Perbankan yang baru terdaftar (listing) pada periode
(12)
2013-2015 Perusahaan Perbankan yang mengalami kerugian dalam tahun
(15)
berjalan 2013-2015 Perusahaan Perbankan yang mengalami penurunan laba dalam
(5)
tahun berjalan 2013-2015 Jumlah Perusahaan yang memenuhi kriteria sampel
11
Jumlah tahun pengamatan 2013-2015
3
Jumlah sampel
33
Sumber: olah data
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
No 1 2
Tabel 3.3 Daftar Sampel Perusahaan Bidang Keuangan Kode Nama Perusahaan AGRO Bank Agroniaga BACA Bank Capital Indonesia
3 4 5 6
BBCA BBRI BEKS BKSW
Bank Bank Bank Bank
Central Asia Rakyat Indonesia (Persero) Pembangunan Daerah Banten QNB Kesawan
7 8 9
BMRI MAYA MEGA
Bank Mandiri (Persero) Bank Mayapada Internasional Bank Mega
10 NISP Bank OCBC NISP 11 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Sumber : www.idx.co.id E. Teknik Pengumpulan Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sumber data sekunder. Menurut Supranto (2016) data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi. Data sekunder dapat berupa buktibukti atau catatan historis yang disimpan sebagai arsip perusahaan baik yang dipublikasi maupun yang tidak dipublikasi. Data sekunder yang terdapat dalam penelitian ini mencangkup data laporan keuangan. Kedua data tersebut didapat dari web (www.idx.com) atau dari situs perusahaan yang bersangkutan dengan cara di download. Selain
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
data sekunder, pengumpulan data lainnya diperoleh melalui riset kepustakaan dengan membaca, mempelajari, memahami dan menganalisis literature yang bersumber dari buku-buku, artikel, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. F. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda untuk menguji dan mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mempermudah proses pengujian dan analisis digunakan software SPSS (Statistical Package for Social Science) yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian data baik parametrik
maupun
non-parametrik.
Dalam
menganalisis
data
penelitian
digunakan perhitungan statistik sebagai berikut : 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik
deskriptif merupakan salah satu pengujian yang bertujuan
menggambarkan data yang digunakan dalam proses pengujian. Komponen yang digambarkan meliputi : nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, serta kemencengan distribusi (sweakness). Mean adalah nilai rata-rata dari setiap variabel penelitian yang digunakan dalam suatu penelitian. Minimum adalah nilai paling rendah dari setiap variabel dalam suatu penelitian. Maksimum adalah nilai paling tinggi dari setiap variabel dalam suatu penelitian. Standar deviasi digunakan untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
mengetahui besarnya variasi dari data-data yang digunakan terhadap nilai rata-rata untuk setiap variabel dalam suatu penelitian. 2. Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian regresi linear berganda, set data yang telah diperoleh diharuskan untuk memenuhi Uji Asumsi Klasik terlebih dahulu, untuk menghilangkan bisa dari data-data yang digunakan dalam suatu penelitian. Uji asumsi klasik ini terdiri dari empat uji yang akan dilakukan. Keempat uji tersebut antara lain adalah sebagai berikut : a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual (error) memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak. 1) Analisis Grafik Terdapat dua cara dalam melihat normalitas melalui analisis grafik yaitu grafik histogram dan grafik normal plot. Pada grafik histogram, nilai residual (error) yang terdistribusi secara normal akan mengikuti bentuk kurva lonceng. Sedangkan pada grafik normal plot, nilai residual (error) yang terdistribusi secara normal akan membentuk plot yang berhimpit dengan garis diagonal. 2) Analisis Statistik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Pengujian asumsi normalitas juga dapat dilakukan melalui analisis statistik dengan melihat nilai Kolmogrov-Smirnov (KS). Data yang memiliki nilai residual (error) yang terdistribusi secara normal akan menunjukkan nilai signifikan > 0.05. b.
Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas
regresi ditemukan
adanya
bertujuan
untuk
korelasi antar
menguji apakah model
variabel bebas (independen)
(Ghozali, 2013). Data yang ideal adalah data yang tidak menyalahi asumsi multikolonieritas, yaitu tidak ada korelasi antar variabel independen dalam data yang diteliti. Untuk menguji asumsi multikolonieritas dapat dilakukan dalam beberapa cara yaitu : Melalui nilai R² yang dihasilkan oleh suatu model regresi
• sangat
tinggi,
tetapi secara
individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. •
Menganalisis
matrik
korelasi
variabel-variabel independen.
Jika diantara variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. •
Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF), nilai tolerance < 0.10 atau nilai VIF > 10.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
c. Uji Autokorelasi Uji
Autokorelasi
bertujuan
untuk
menguji
apakah
terdapat
hubungan (korelasi) antar nilai residual (error) (Ghozali, 2013). Data yang ideal merupakan data yang tidak menyalahi asumsi autokorelasi, yaitu tidak terdapat hubungan (korelasi) antar nilai residual (error) dalam data yang diteliti. Untuk menguji autokorelasi dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin-Watson (DW). Kriteria yang harus dipenuhi untuk membuktikan bahwa tidak terjadi autokorelasi adalah du < DW < (4-du). d.
Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas adalah uji asumsi klasik yang digunakan untuk
mendeteksi terjadinya ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Suatu model regresi dikatakan baik apabila tidak terjadi heteroskedastisitas di dalamnya, atau disebut juga homoskedastisitas. Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan analisis grafik scatterplot dan uji gletjser. Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Apabila terjadi sebaliknya dimana titik-titik tersebut membentul pola tertentu, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan varian antar nilai residual (error) (Ghozali, 2013). Data yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
ideal adalah yang tidak menyalahi asumsi heteroskedastisitas, yaitu tidak terdapat kesamaan varian antar nilai residual (error). Untuk menguji asumsi heteroskedastisitas menggunakan grafik scatterplot dan uji gletjser. Data yang tidak
menyalahi
asumsi
heteroskedastisitas
akan
membentuk
grafik
scatterplot yang menyebar. Apabila grafik scatterplot membentuk sebuah pola atau mengumpul menunjukkan bahwa terdapat kesamaan varian antar nilai residual (error). Hal ini dikenal dengan homoskedastisitas, dan tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam asumsi heterroskedastisitas. Dalam Uji Gletjser data yang memenuhi asumsi heteroskedastisitas akan menunjukkan probabilitas signifikansi masing-masing variabel independen di atas 0.05, begitu pula sebaliknya. 3. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Linier Berganda merupakan analisis statistik yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen (variabel bebas) terhadap variabel dependen (variabel terikat) (Ghozali, 2013). Penelitian ini menguji pengaruh kualitas audit, leverage dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba : Y1 = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e Keterangan : Y1 A β1 , β2 , β3 X1 X2 X3 e
: Manajemen Laba : Konstanta : Koefisien Regresi : Kualitas Audit : Leverage : Ukuran Perusahaan (SIZE) : eror
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
4. Uji Hipotesis Dalam membuktikan kebenaran uji hipotesis yang diajukan digunakan uji statistik terhadap output yang dihasilkan dari persamaan regresi, uji statistik ini meliputi : a. Uji koefisien determinasi (Adjusted R Square) Pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen, (Ghozali, 2013). Besaran nilai koefisien determinasi (R2) yang berada antara nol dan satu dapat menentukan kekuatan pengaruh variabel bebas terhadap variasi variabel terikat. Hasil nilai adjusted R-square dari regresi bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai perusahaan yang dipengaruhi oleh variabelvariabel bebasnya. Jika koefisien determinasi (R2) = 0 artinya anatara variabel independen dengan variabel dependen tidak ada hubungan, begitu juga sebaliknya untuk koefisien determinasi (R2) = 1 maka terdapat hubungan yang sempurna antara kedua variabel tersebut. Digunakan adjusted R2 sebagai koefisien determinasi apabila regresi variabel bebas lebih dari dua. b. Uji signifikansi simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian ini akan dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikainsi 0.05 (5%).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
Penolakan
atau
penerimaan
hipotesis
berdasarkan
kriteria sebagai
berikut: • Jika nilai signifikansi dari atau sama dengan 0.05 maka semua variabel independen (kualitas audit, leverage, dan ukuran perusahaan) secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen (manajemen laba). • Jika nilai signifikansi lebih dari 0.05 maka semua variabel independen (kualitas audit, leverage, dan ukuran perusahaan) secara bersamaan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (manajemen laba). c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t dapat menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen. Penolakan atau penerimaan hipotesis berdasarkan kriteria sebgai berikut : • Jika nilai signifikansi kurang dari sama dengan 0,05, maka secara particial vaiabel independen (kualitas audit, leverage, dan ukuran perusahaan) secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen (manajemen laba). • Jika nilai signifikansi lebih dari sama dengan 0.05, maka secara partial variabel independen (kualitas audit, leverage, dan ukuran perusahaan) secara
bersamaan
tidak
berpengaruh
terhadap
(manajemen laba).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
variabel dependen