Membangun Organisasi Rakyat
Mukhotib MD Jl. Raya Sandon No. 52 Secang, Magelang - 56195 Telp : (0293) 5516304, 0815.685.0367 E-mail :
[email protected] Website : www.mukhotibmd.uni.cc
Strategi Pengorganisasian Rakyat Integrasi
Riset Aksi
Menggalang Pertemuanpertemuan
Membangun Pemahaman Bersama
Memastikan Persoalan yang Akan Ditangani
Menguji Tindakan
Saatnya Bertindak
Evaluasi
Organisasi yang Kuat
Refleksi
Langkah 1 : Integrasi Seorang organizer harus bisa berintegrasi atau menyatu dengan komunitasnya. Peleburan ini, merupakan langkah utama dalam pengorganisasian, agar organizer bisa mengetahui budaya, ekonomi, pemimpin, sejarah, irama dan gaya kehidupan komunitasnya. Integrasi bisa dilakukan dengan berkunjung ke warga komunitas, terlibat dalam perbincangan informasi, mengikuti kegiatan komunitas. Dalam proses integrasi, seorang organizer harus : 1. Mulai menghargai warga komunitas dan melihat aspek yang bisa menggerakkan mereka untuk berjuang. 2. Mulai melihat melalui analisa sosial, dan menyatukan berbagai level situasi menjadi membumi. 3. Bisa menyatu dengan komunitasnya.
Langkah 2 : Riset Aksi
Riset Aksi adalah sebuah cara, bagaimana seorang organizer menemukan berbagai permasalahan secara bersama-sama dengan komunitas, merumuskannya dan lalu mencari jalan keluarnya. Dengan riset aksi ini, organizer bisa mendapatkan informasi dengan cara belajar langsung dari rakyat bagaimana mereka merasakan sebuah permasalahan, komplikasi dan maknanya. Melihat catatan-catatan yang membicarakan permasalahan komunitas
Langkah 3 : Memastikan Persoalan 1. Harus bisa mempengaruhi banyak orang 2. Komunitas harus terlibat dalam persoalan yang ditetapkan dan proses penetapannya 3. Haruslah sesuatu yang bisa dimenangkan, rakyat memang memiliki peluang untuk mencapai tujuan 4. Persoalan harus menarik minat kelompok lain untuk bergabung 5. Persoalan yang dipilih harus bisa berkembang ke persoalan yang lebih besar
Langkah 4 : Pemahaman Bersama 1. Mulailah proses dengan persoalan yang paling dekat dengan komunitas 2. Paparkan akar masalahnya, dan mengapa komunitas sulit memecahkan persoalan 3. Yakinkan komunitas persoalan itu merupakan problem bersama, dan hanya bisa dipecahkan secara bersamasama 4. Gunakan perspektif hak-hak, moralitas sosial, kehormatan, jangan gunakan agama dan budaya, meski bisanya lebih cepat menggerakkan, tetapi bisa menghancurkan kebersamaan
Langkah 5 : Menggalang Pertemuan 1. Pertemuan komunitas akan sangat dipengaruhi oleh proses pemahaman bersama 2. Pertemuan akan meyakinkan komunitas, masing-masing tidaklah sendirian, mereka ternyata bisa bersama 3. Proses pertemuan harus memberi ruang bagi setiap orang untuk berpendapat dan mengambil keputusan 4. Tentukan agenda-agenda dengan jelas, dan siapa yang akan melakukan apa 5. Rumuskan secara bersama-sama, pihak-pihak mana yang akan menghambat perjuangan komunitas dan pihak mana yang akan mendukung
Langkah 6 : Menguji Tindakan 1. Libatkan setiap warga komunitas dalam proses ini 2. Berikanlah beberapa kelompok untuk melakukan simulasi mengenai tindakan yang sudah ditentukan 3. Bermain peran jauh lebih efektif ketimbang dengan bentuk persiapan yang lainnya. 4. Evaluasi proses dan perbaikilah rencana-rencana
Langkah 7: Saatnya Bertindak 1. Wujudkan seluruh rencana yang sudah teruji, sesuai dengan bentuk masing-masing 2. Dorong setiap warga untuk terus terlibat sesuai dengan peran yang sudah disepakati sejak awal 3. Proses ini rawan dengan dominasi—intelektual maupun status sosial, waspadai dan selalu merancang antisipasi
Langkah 8: Evaluasi 1. Tanyakan soal-soal kematangan persiapan, seberapa besar mendapat dukungan, bagaimana dengan sumberdaya manusia dan dananya, apakah tepat kita menilai kekuatan kita sendiri? 2. Apa yang bisa kita pelajari? Apakah kita bisa membaca tentang bagaimana sistem yang ada sedang bekerja? Apakah kekuatan rakyat memang ada? Apakah dampak yang didapatkan dari gerakan yang dilakukan? Apakah tidak sekedar rutinitas? Apakah gerakan memberikan motibasi untuk komunitas bergerak kembali?
Langkah 9: Refleksi 1. Lihatlah nilai-nilai positif yang sedang diupayakan dalam organisasi 2. Mempertanyakan soal pengorbanan, pemberdayaan masyarakat, partisipasi, relasi kuasa, kepemimpinan dan politik, struktur-struktur yang timpang, makna kemerdekaan dan demokrasi. 3. Lakukanlah analisa sosial kembali, berdasarkan pengalaman komunitas itu sendiri dalam melakukan gerakan. Ingat, didasarkan pada pengalaman rakyat, bukan teori-teori. Gunakan strategi bertanya dalam kerangka pendidikan yang membebaskan.
Langkah 10: Organisasi yang Kuat 1. Merupakan dari, oleh dan untuk rakyat 2. Memiliki aturan jelas yang mendukung komunitas untuk berpartisipasi, dalam keseluruhan aspek organisasi 3. Memiliki strategi yang efektif 4. Pemimpin baru selalu muncul 5. Selalu membangun aliansi dengan penuh pertimbangan 6. Dana harus bisa digalang dari warga komunitas 7. Mampu menciptakan dampak melampaui keprihatinan dan lingkungan yang ada.