MEMAHAMI KONSEP BALANCED SCORECARD Anna Probowati STIE Rajawali Purworejo Abstract Balanced scorecard is one of strategic planning method in strategic management system which is used as a tool for managing strategic implementation, to measure performance entirely, to communicate vission, strategic, and goal among the stakeholders in organization. In emphasizing for “balanced”, balanced scorecard uses four perspective to determine the strategic goals: financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, and learning and growth perspective. Keywords: balanced scorecard, strategic management system, four perspective
dan mempercepat proses sosialisasi
PENDAHULUAN Balanced scorecard adalah
kepada seluruh karyawan. Balanced
metode yang dikembangkan oleh
scorecard
Kaplan dan Norton (2000: 7) untuk
aktivitas tersendiri
mengukur setiap aktivitas yang
dengan penentuan sasaran tetapi
dilakukan oleh suatu perusahaan
kemudian
dalam rangka merealisasikan tujuan
sistem
perusahaan
Balanced
Balanced scorecard bahkan dikem-
scorecard mempunyai prinsip dasar
bangkan lebih lanjut sebagai sarana
bahwa organisasi publik maupun
untuk berkomunikasi dari berbagai
swasta, organisasi profit maupun
unit
non profit, perlu memiliki strategi
Balanced scorecard juga dikem-
yang sederhana, tepat, lengkap, dan
bangkan sebagai alat bagi organisasi
dibuat dalam bahasa yang mudah
untuk berfokus pada strategi.
dipahami. diperlukan
tersebut.
Kesederhanaan untuk
ini
mempermudah
Anna 32 Probowati: Memahami Konsep Balanced Scorecard
semula
merupakan yang terkait
diintegrasikan manajemen
dalam
suatu
dengan strategis.
organisasi.
PEMBAHASAN
sahaan. Balanced scorecard yang
Sistem Manajemen Strategis
dikembangkan oleh Kaplan dan
Sistem manajemen strategis
Norton memberikan solusi terhadap
adalah proses merumuskan dan
tuntutan ini. Peran balanced score-
mengimplementasikan strategi un-
card dalam sistem manajemen stra-
tuk mewujudkan visi secara terus
tegis adalah memperluas perspektif
menerus dan terstruktur sehingga
dalam setiap tahap sistem mana-
tercapai
jemen strategis, membuat fokus
tujuan
Manajemen
perusahaan.
strategis
biasanya
manajemen
menjadi
seimbang,
dihubungkan dengan pendekatan
mengaitkan berbagai sasaran secara
manajemen
koheren, dan mengukur kinerja
secara
menyeluruh
seperti planning, implementing, dan
secara kuantitatif.
controlling dari sebuah strategi bisnis.
Pada
sistem
card dalam konteks perusahaan
bercirikan
swasta ditujukan untuk mengha-
mengandalkan anggaran tahunan,
silkan proses yang produktif dan
berjangka panjang, dan berfokus
cost effective, menghasilkan finan-
pada
Sistem
cial return yang berlipat ganda dan
tetap
berjangka panjang, mengembang-
perusahaan
kan sumber daya manusia yang
dituntut untuk berkembang secara
produktif dan berkomitmen, mewu-
terencana dan terukur, sehingga
judkan produk dan jasa yang mam-
memerlukan
perjalanan
pu menghasilkan value terbaik bagi
menghadapi masa depan yang tidak
customer atau pelanggan. Balanced
pasti, memerlukan langkah-langkah
scorecard diyakini dapat mengubah
strategis, dan perlu mengarahkan
strategi menjadi tindakan, menjadi-
kemampuan dan komitmen SDM
kan strategi sebagai pusat organisa-
untuk mewujudkan tujuan peru-
si, mendorong terjadinya komuni-
manajemen
kinerja
manajemen diperlukan
mulanya
Penggunaan balanced score-
strategis
keuangan. strategis karena
peta
Anna Probowati: Memahami Konsep Balanced Scorecard
33
kasi yang lebih baik antar karyawan
besar dan ketika organisasi berubah
dan manajemen, meningkatkan mu-
haluan
tu
perubahan.
pengambilan
keputusan
dan
atau
mendorong Balanced
proses
scorecard
memberikan informasi peringatan
juga diterapkan dalam situasi-situasi
dini, serta mengubah budaya kerja.
yang rutin antara lain pada saat
Ada
mengubah
menyusun rencana alokasi anggar-
dengan
an, menyusun manajemen kinerja,
potensi
budaya
untuk
kerja
balanced
karena
scorecard
perusahaan
melakukan
sosialisasi
terhadap
lebih transparan, informasi dapat
kebijakan baru, memperoleh umpan
diakses dengan mudah, pembe-
balik, dan meningkatkan kapasitas
lajaran
staf.
umpan
organisasi balik
terjadwal,
dipercepat,
menjadi
dan
tepat
obyektif, untuk
Pengertian Balanced Scorecard Balanced scorecard didefi-
organisasi dan individu. Kelebihan sistem manajemen strategis berbasis balanced scorecard
dibandingkan
konsep
manajemen yang lain adalah bahwa balanced scorecard menunjukkan indikator outcome dan output yang jelas, indikator internal dan eksternal, indikator keuangan dan non keuangan, dan indikator sebab dan akibat. Balanced scorecard paling
nisikan sebagai suatu alat manajemen kinerja (performance management tool) yang dapat membantu organisasi untuk menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non finansial yang kesemuanya terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat (Luis, 2005: 16). Dari definisi tersebut jelas
tepat disusun pada saat-saat tertentu misalnya ketika ada merger atau akuisisi, ada tekanan dari pemegang saham, akan melaksanakan strategi
bahwa balanced scorecard sangat berperan sebagai penerjemah atau pengubah
Anna 34 Probowati: Memahami Konsep Balanced Scorecard
(converter)
visi
dan
strategi organisasi menjadi aksi.
capaian berbagai tujuan seperti
Karena itu balanced scorecard tidak
kualitas, kepuasan pelanggan,
berhenti pada saat strategi selesai
inovasi,
dibangun tetapi terus memonitor
karyawan.
proses eksekusinya. Kata
balanced
dalam
dan
pemberdayaan
Indikator kinerja masa lampau, masa kini, dan masa depan
balanced scorecard merujuk pada
Perlu disadari bahwa laporan
konsep keseimbangan antara ber-
keuangan adalah indikator yang
bagai
waktu
menilai kinerja organisasi di
(pendek dan panjang), lingkup per-
masa lampau. Laporan keuang-
hatian (intern dan ekstern). Kata
an itu tidak bisa dijadikan pa-
scorecard mengacu pada rencana
tokan tunggal untuk menen-
kinerja
tukan strategi di masa men-
perspektif,
organisasi
jangka
dan
bagian-
bagiannya serta ukurannya secara
datang.
kuantitatif.
Indikator internal dan eksternal
Dengan demikian, menurut
Keseimbangan dari faktor-faktor
Luis (2005: 19) balanced scorecard
internal dan eksternal berkaitan
adalah
dengan hubungan sebab akibat.
alat
manajemen
untuk
menjaga keseimbangan antara:
Indikator
finansial
dan
Disini faktor internal merupakan non
penyebab (input) dan outputnya
finansial
berdampak pada faktor ekster-
Kenyataan yang banyak terjadi
nal.
di
lapangan
bahwa
pada
Indikator yang bersifat Lagging
umumnya organisasi terutama
(bauran
perusahaan swasta berorientasi
(pemicu kinerja)
pada profit, tetapi bagaimana-
Lagging indicators mencermin-
pun juga perlu adanya keseim-
kan tujuan umum dari berbagai
bangan antara profit dan pen-
strategi
Anna Probowati: Memahami Konsep Balanced Scorecard
hasil)
yang
dan
Leading
dimiliki
oleh
35
kebanyakan organisasi, sedang-
indikator-indikator
kan leading indicators men-
merupakan solusi yang paling pas
cerminkan
dari
keunikan
strategi
bisnis.
berbagai
tersebut
dan
perspektif karena
balanced scorecard adalah alat
Dari
keempat
indikator
untuk menghidupkan dan melaksa-
tersebut diatas dapat ditarik suatu
nakan suatu strategi yang dimiliki
kesimpulan
oleh organisasi profit maupun non
bahwa
tujuan
dan
ukuran dalam balanced scorecard
profit.
lebih dari sekedar ukuran kinerja finansial
dan
keseimbangan
non
finansial;
dinyatakan
antara
Balanced scorecard secara singkat adalah suatu sistem manajemen
untuk
mengelola
imple-
semua ukuran hasil yang telah
mentasi strategi, mengukur kinerja
dicapai perusahaan di masa lalu
secara utuh, mengkomunikasikan
dengan
semua
pendorong
ukuran
faktor
visi, strategi, dan sasaran kepada
masa
depan
stakeholders.
kinerja
perusahaan; adanya keseimbangan
Balanced scorecard mem-
antara hubungan kausalitas yang
beri manfaat bagi organisasi dalam
dapat
beberapa cara:
diuji
secara
rinci;
serta
keseimbangan antara semua bauran
menjelaskan visi organisasi,
hasil yang objektif dan mudah
menyelaraskan organisasi untuk
diukur dengan faktor pemicu kinerja yang subjektif dan berdasarkan
mencapai visi tersebut,
pertimbangan sendiri.
perencanaan
strategis dan alokasi sumber
Keunggulan balanced scorecard dibanding dengan konsep pe-
mengintegrasikan
daya, dan
meningkatkan efektivitas mana-
rencanaan strategi lainnya ialah
jemen
bahwa balanced scorecard dapat
informasi
menjaga keseimbangannya di antara
mengarahkan perubahan.
Anna 36 Probowati: Memahami Konsep Balanced Scorecard
dengan yang
menyediakan tepat
untuk
Selanjutnya
dalam
menerapkan
balanced scorecard, Kaplan dan
Empat Perspektif Dalam Balanced Scorecard Balanced scorecard terdiri
Norton (2000: 11) mensyaratkan
atas empat perspektif (Luis, 2005:
lima prinsip utama yaitu: 1. menerjemahkan sistem manajemen strategi berbasis balanced scorecard ke dalam terminologi operasional
sehingga
semua
orang dapat memahami, 2. menghubungkan dan menyelaraskan organisasi dengan strategi tersebut untuk memberikan arah dari eksekutif kepada staf
3. membuat strategi yang merupakan pekerjaan bagi semua orang melalui kontribusi setiap dalam
disini adalah fokus pandangan kita, yang dititikberatkan pada keempat hal
tersebut.
implementasi
Terkait
dengan
penyusunan balanced scorecard, keempat perspektif itu merupakan peta wilayah dimana kita harus meletakkan strategi-strategi yang relevan di tiap-tiap bagian. Strategistrategi
garis depan,
orang
23-37). Yang dimaksud perspektif
yang
relevan
tersebut
dinamakan dengan Sasaran Strategis yang
sesungguhnya
merupakan
strategi itu sendiri. 1. Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)
strategis,
Dalam menyusun strategi
4. membuat strategi suatu proses
ini, kita harus menggunakan kaca-
terus menerus bagi semua orang
mata pelanggan yang menikmati
melalui kontribusi setiap orang
produk atau jasa pelayanan kita.
dalam implementasi strategis,
Tujuannya adalah untuk mengetahui
dan
bagaimana pelanggan menilai pro-
5. melaksanakan agenda perubah-
duk atau jasa, dan organisasi kita.
an oleh eksekutif guna memo-
Hal-hal yang dinilai antara lain ada-
bilisasi perubahan.
lah atribut produk atau jasa, hubungan dengan pelanggan, tingkat
Anna Probowati: Memahami Konsep Balanced Scorecard
37
kepuasan pelanggan, citra dan repu-
adalah
Sanex.
Sanex
tidak
tasi organisasi.
berupaya untuk menjadi manu-
Dengan adanya perspektif
faktur pertama yang menemu-
ini kita dapat melihat output dari
kan fitur-fitur baru bagi ponsel,
produk/jasa kita di mata masya-
tetapi berupaya menghasilkan
rakat. Bila outputnya negatif, dapat
ponsel yang terjangkau harga-
segera kita lakukan perbaikan agar
nya. Hal ini dilakukan dengan
kinerja organisasi dapat segera me-
mengefisienkan proses operasio-
ningkat. Dan bila outputnya positif,
nal dalam manufakturnya.
kinerja finansialnya pun akan ter-
3. Customer
motivasi untuk lebih baik lagi. Untuk
memberikan
intimacy
produk-produk
adalah
yang
dibuat
nilai
spesial dan tidak masal (non
yang baik kepada pelanggan, ada
mass product) dan disesuaikan
tiga pendekatan (value proposition)
dengan keinginan pelanggannya.
yang berkaitan dengan produk kita.
Karena sifatnya spesial atau
Pendekatan tersebut adalah:
khusus,
1. Product
heran
bila
adalah
pasarnya sangat spesifik dan
produk-produk unggulan yang
produknya bernilai tinggi. Di
selalu
hal
dunia ponsel, produk dalam
ponsel,
kategori ini adalah Vertu yang
melakukan
menawarkan servis concierge
product leadership adalah Nokia
button di ponselnya yang mem-
yang terus meluncurkan produk-
berikan
produk dengan inovasi terbaru.
assistance bagi pelanggannya
inovasi.
leadership
tidak
terdepan Di
manufaktur
dalam
industri yang
pelayanan
personal
2. Operational excellence adalah
dalam perjalanannya ke manca-
produk-produk yang dirancang
negara. Tentunya Vertu berhar-
untuk
ga mahal.
seekonomis
mungkin.
Contohnya di industri ponsel
Anna 38 Probowati: Memahami Konsep Balanced Scorecard
2. Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process Perspective) Yang
dimaksud
dengan
proses bisnis internal adalah serangkaian aktivitas yang ada dalam
siap pakai. Dalam perspektif ini disusun strategi yang memungkinkan proses produksi itu dapat berjalan lancar, efisien, efektif, dan optimal. Setelah selesai dibuat, pro-
bisnis kita secara internal yang kerap disebut dengan rantai nilai (value chain). Dalam perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, pada umumnya rantai nilai terdiri dari pengembangan produk baru,
produksi,
penjualan
dan
marketing, distribusi (product delivery), layanan purna jual (after sales service), serta keamanan dan kesehatan lingkungan (environment
Pada proses pengembangan produk baru, organisasi berupaya untuk menciptakan produk-produk baru yang memiliki nilai jual. produk
gori pelanggan disini meliputi calon pelanggan baru yang diharapkan akan membeli dan menikmati produk kita, maupun pelanggan yang telah memakai produk kita yang diharapkan akan membeli produk kita kembali di masa datang. Setelah mendapatkan pelanggan yang berminat
membeli
produk kita,
organisasi dapat berfokus pada pro-
safety and health).
Setelah
duk itu dijual ke pelanggan. Kate-
selesai
ses delivery yaitu proses dimana produk yang dipesan diselesaikan dan didistribusikan kepada pelanggan. Selanjutnya setelah produk
di-
kembangkan, organisasi akan memasuki tahapan berikutnya yaitu proses operasional penghasilan produk. Dalam tahapan ini, bakal produk mengalami proses produksi sampai menjadi produk jadi atau
sampai di tangan pelanggan dan mereka gunakan, kita sediakan juga sarana yang dapat membantu pelanggan bila kelak produk yang kita hasilkan ternyata bermasalah atau rusak. Jasa pelayanan yang diberi-
Anna Probowati: Memahami Konsep Balanced Scorecard
39
kan pada periode dimana produk
value chain produksi dan distribusi.
kita dipakai oleh pelanggan disebut
Organisasi yang memilih product
dengan after sales service.
leadership akan menekankan aspek
Terakhir
agar
value chain new product develop-
organisasi tidak hanya berorientasi
ment. Sedangkan organisasi yang
pada penjualan dan profit semata,
memilih strategi customer intimacy
tetapi juga menunjukkan tanggung
perlu memperhatikan value chain
jawab terhadap lingkungan sekitar.
selling and marketing, serta after
Karena
sales service.
itu
dianjurkan
tahapan
selanjutnya
adalah tahapan yang mencakup proses kebijakan dan lingkungan.
3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective)
Strategi kita harus selaras juga dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan bertujuan untuk memelihara lingkungan. Dengan cara itu kita berupaya untuk menjadi warga negara yang baik yang melakukan kegiatan
usaha
dengan
mem-
perhatikan kelestarian lingkungan. Dalam penentuan Sasaran Strategis, kita perlu memastikan bahwa sasaran strategis tersebut sesuai atau menunjang strategi yang kita tentukan dalam Perspektif Pe-
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ini berfokus pada sumber daya khususnya sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi. Perspektif ini berurusan dengan pengembangan sumber daya manusia, agar masing-masing menjadi karyawan yang kompeten yang akhirnya akan menghasilkan kinerja yang prima bagi organisasi. Karena itu sasaran strategis harus merefleksikan strategi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan.
langgan kita. Organisasi yang telah memilih strategi operation excellence perlu menekankan sasaran strategis yang berkaitan dengan
Ada tiga kategori utama yang dianalisis dan diukur dalam perspektif ini, yaitu:
Anna 40 Probowati: Memahami Konsep Balanced Scorecard
Kompetensi karyawan
Daya dukung teknologi
memang bertujuan untuk mengaku-
Budaya, motivasi, dan penghar-
mulasi laba. Dalam organisasi yang
gaan
mencari laba, faktor keuangan men-
Ketiga
hal
tersebut
merupakan
jadi indikator yang sangat penting.
faktor pendorong kepuasan karya-
Tak berbeda dengan konsep
wan dalam bekerja. Itu jelas penting
untuk membangun strategi keuang-
karena karyawan yang terpuaskan
an lainnya, dalam balanced score-
akan dapat meningkat produktivitas
card menggariskan upaya apa yang
dan
mereka.
harus dilakukan untuk dapat ber-
Beberapa contoh sasaran strategis
hasil secara keuangan dan bagai-
dalam perspektif pembelajaran dan
mana kinerja kita secara keuangan
pertumbuhan yang ada di beberapa
di mata pemegang saham. Keuang-
jenis industri seperti di perusahaan
an organisasi dapat dilihat dari dua
perdagangan
sudut pandang yaitu jangka pendek
tingkat
retensi
(trading
company),
bank, agen penelitian (research agency),
dan
perusahaan
dan jangka panjang.
retail
Dalam pendekatan keuangan
(retailer).
yang bertujuan jangka pendek, stra-
4. Perspektif Keuangan (Financial Perspective)
tegi yang digunakan adalah strategi peningkatan produktivitas meliputi
Tidak bisa dipungkiri bahwa keuangan merupakan hal penting bagi setiap organisasi, terlepas apakah organisasi itu diharapkan untuk menghasilkan laba atau tidak (nir-
upaya-upaya yang dapat dilakukan agar produktivitas dapat optimal. Strategi produktivitas ini dapat dicapai dengan perbaikan struktur biaya dan pemaksimalan utilisasi aset.
laba). Keuangan adalah penting karena diperlukan keuangan yang baik untuk mengelola suatu organisasi,
apalagi
organisasi
yang
Contoh kegiatan yang dilakukan untuk dapat memperbaiki struktur biaya adalah pengurangan belanja
Anna Probowati: Memahami Konsep Balanced Scorecard
tunai
dan
minimalisasi
41
jumlah produk yang cacat. Pening-
berikan. Misalnya hal itu dapat kita
katan utilisasi aset dapat dilakukan
lakukan dengan memperbaiki sistem
dengan cara mengelola kapasitas
pelayanan purna jual, membuat
aset yang ada dan melakukan inves-
produk
tasi untuk menghilangkan sumbatan
(user friendly), atau memperpanjang
(bottleneck) pada proses produksi.
waktu garansi produk.
Dalam pendekatan keuangan yang
bertujuan
jangka
yang mudah digunakan
Penulis mengambil kesim-
panjang
pulan untuk empat perspektif dalam
dilakukan strategi khusus yang dise-
balanced scorecard sebagai berikut:
but strategi pertumbuhan. Strategi
1. Perspektif pelanggan menggu-
ini meliputi dua hal utama yaitu pe-
nakan ukuran berapa nilai yang
ningkatan pendapatan dan pening-
diberikan
katan nilai bagi pelanggan. Untuk
dilihat
peningkatan pendapatan, organisasi
waktu,
akan mencari berbagai peluang dan
kualitas, pelayanan, dan biaya.
melakukan berbagai kegiatan seperti
kepada
dari
segi
ketepatan
kepuasan
terhadap
2. Perspektif proses bisnis internal
meningkatkan sumber atau mencari
berfokus
sumber baru, dengan tujuan untuk
seberapa
dapat
suatu perusahaan
meningkatkan
pelanggan
pendapatan.
untuk baik
mengetahui proses
bisnis
sudah ber-
Sumber-sumber tersebut dapat beru-
jalan dan terpenuhinya harapan
pa inovasi produk baru, segmen
pelanggan.
pasar baru, atau rekanan bisnis yang
3. Perspektif
pembelajaran
baru. Sementara itu peningkatan
pertumbuhan
nilai bagi pelanggan dapat dilaku-
melalui peningkatan dan inovasi
kan dengan cara meningkatkan
yang
berbagai keuntungan atau manfaat
produk-produk
yang akan didapatkan oleh pelang-
dengan perbaikan SDM sebagai
gan dari produk atau jasa yang kita
sumber daya utama.
Anna 42 Probowati: Memahami Konsep Balanced Scorecard
dapat
dan
berkelanjutan yang
diukur
terhadap dimiliki
4. Perspektif
finansial
akan
3. Penyusunan Program
menunjukkan apakah perenca-
Proses
penyusunan
program
naan dan pelaksanaan strategi
adalah
menjabarkan
inisiatif
memberikan
yang
menjadi beberapa program yang
keuntungan
akan dilaksanakan beberapa ta-
mendasar
perbaikan bagi
perusahaan.
hun yang akan datang, memperkirakan investasi yang diper-
Penggunaan Balanced Scorecard
lukan untuk setiap program,
Balanced scorecard diguna-
menghitung perkiraan peneri-
kan dalam hampir keseluruhan pro-
maan yang dapat diperoleh dan
ses penyusunan rencana. Tahapan
menghitung perkiraan laba atau
penyusunan rencana pada dasarnya meliputi enam kegiatan sebagai
hasil yang akan diperoleh. 4. Penyusunan Anggaran
berikut:
Penyusunan anggaran bertujuan
1. Perumusan Strategi Tahap
ini
ditujukan
untuk menentukan kegiatan tauntuk
hun berikutnya dan sumber daya
menghasilkan misi, visi, keya-
yang diperlukan. Anggaran di-
kinan dan nilai dasar, dan tujuan
susun berdasarkan inisiatif yang
institusi. Proses perumusan stra-
telah
tegi dilakukan secara bertahap,
scorecard
yaitu analisis eksternal, analisis
dengan
perumusan strategi itu sendiri.
meliputi
mendukung
suatu
mengkaitkan
strategi
jangka panjang ke penganggaran
2. Perencanaan Strategis ini
Balanced
sistem manajemen yang lengkap
internal, penentuan jati diri, dan
Tahap
dirumuskan.
tahunan. proses
5. Implementasi
penentuan sasaran, tolok ukur, target, serta inisiatif yang diuraikan dengan jelas dan realistis.
Anna Probowati: Memahami Konsep Balanced Scorecard
Tahap ini melaksanakan kegiatan sesuai rencana yang telah ditetapkan dan dapat dicapai.
43
6. Pemantauan dan Pengendalian
nisasi agar dapat mencapai visi dan
Tahap ini membandingkan ki-
misinya secara efektif. Balanced
nerja dengan target. Prinsip
scorecard
umum dalam pemantauan ada-
bagaimana tujuan organisasi dirinci
lah mengukur kinerja, mem-
ke dalam sasaran-sasaran dalam
bandingkan kinerja, melakukan
berbagai perspektif secara lengkap,
tinjauan ulang, memberi peng-
dengan ukuran-ukuran yang jelas.
hargaan dan mengidentifikasi
Balanced
hasil yang dicapai, mempelajari
mekanisme untuk membuat organi-
pengalaman, menyesuaikan dan
sasi yang berfokus pada strategi,
menyegarkan
dan
karena penerapan balanced score-
melakukan perbaikan. Peman-
card memungkinkan semua unit da-
tauan
lam organisasi memberikan kontri-
harus
pengendalian.
strategi,
diikuti
dengan
Jenis-jenis
memberikan
scorecard
prosedur
merupakan
pe-
busi secara terukur pada pelaksa-
ngendalian antara lain: pengen-
naan strategi organisasi. Perumusan
dalian asumsi dasar, pengenda-
balanced scorecard bukan suatu pe-
lian implementasi, pengawasan
kerjaan sekali jadi melainkan tugas
strategis, dan pengendalian ber-
yang terus menerus, dengan setiap
dasarkan sinyal-sinyal khusus.
saat ada proses penyempurnaan dan yang terpenting adalah balanced
PENUTUP Balanced scorecard adalah
scorecard
dimanfaatkan
untuk
mencapai visi dan misi organisasi.
sebuah cara pandang baru bagaimana suatu organisasi dapat lebih
REFERENSI
baik lagi untuk dikelola. Balanced
Gaspersz, Vincent, 2003, Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi, Balanced Scorecard Dengan Six Sigma Untuk Organisasi Bisnis Dan
scorecard merupakan bagian dari sistem manajemen strategis yang perlu dirumuskan oleh setiap orga-
Anna 44 Probowati: Memahami Konsep Balanced Scorecard
Pemerintah, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kaplan & Norton, 1996, Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Jakarta: Erlangga. Mulyadi, 2001, Balanced Scorecard, Jakarta: Salemba Empat. Niven, Paul R., 2005, Balanced Scorecard Diagnostics, Mempertahankan Kinerja Maksimal, Jakarta: Elex Media Komputindo.
Suwardi Luis & Prima A. Biromo, 2005, Step by Step in Cascading Balanced Scorecard to Functional Scorecards, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Widjaja, Amin, 2002, Memahami Balanced Scorecard, Jakarta: Grasindo. Yuwono, Sony, 2002, Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Anna Probowati: Memahami Konsep Balanced Scorecard
45