PENGARUH MEDIA BONEKA TOKOH TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI WATAK TOKOH DRAMA SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
ARTIKEL E - JOURNAL
MELTA ZUWARNI NIM 120388201134
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
ABSTRAK Melta Zuwarni, 2016. Pengaruh Media Boneka Tokoh Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Watak Tokoh Drama Siswa Kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Singkep Barat Kabupaten Lingga Tahun Pelajaran 2015/2016, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji. Dosen Pembimbing I Dr. H. Abdul Malik, M.Pd. dan Dosen Pembimbing II Titik Dwi Ramthi Hakim, M.Pd.
Kata Kunci : Pengaruh Media Boneka Tokoh, Watak Tokoh Drama
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan siswa yang berbeda-beda dalam proses pembelajaran. Dengan kemampuan yang berbeda-beda dimiliki siswa perlu ada media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar agar siswa lebih semangat dan konsentrasi terhadap pembelajaran khususnya pelajaran drama. Salah satu upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengidentifikasi watak tokoh drama adalah dengan cara menggunakan media pembelajaran seperti media boneka tokoh. Media tokoh adalah benda tiruan dari bentuk manusia dan atau binatang.Sebagai media pendidikan, boneka dapat dimainkan dalam bentuk sandiwara boneka. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan bonekaa tokoh siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Singkep Barat Kabupaten Lingga Tahun Pelajaran 2015/2016.Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling random cluster. Teknik ini pemilihan sampel dari populasi menjadi beberapa kelompok atau unit kecil seperti kelas, yaitu kelas dipilih kelas XI IPS 1 dan Kelas XI IPS 2 dengan tidak ada perbedaan dan memiliki kemampuan yang sama. Teknik penelitian menggunakan teknik eksperimen yaitu kelas XI IPS 1 kelas kontrol tidak mendapat perlakuan dan kelas XI IPS 2 mendapat perlakuan dengan menggunakan media boneka tokoh.Instrumen yang digunakan berupa tes tulis secara uraian. Tes diberikan untuk mengidentifikasi watak tokoh drama dengan sesuai cara menggambarkan karakter tokoh. Pengolahan dan analisis data pada taraf kepercayaan 0,05 menunjukkan ada perberdaan hasil belajar menggunakan media boneka tokoh lebih baik dengan nilai rata-ratanya 76, dan tidak menggunakan media dalam mengidentifikasi watak tokoh drama dengan nilai rata-rata 68. Dengan nilai rata-rata yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa menggunkan media boneka tokoh dalam mengidentifikasi watak tokoh dram lebih baik siswa Kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Singkep Barat Kabupaten Lingga Tahun Pelajaran 2015/2016.
ABSTRACT
Melta Zuwarni, 2016. The Influence of character puppet as a media in the characteristic of drama character identifying ability on the students grade XI IPS at Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Singkep Barat Kabupaten Lingga years 2015/2016., Indonesian Language Education and Literature Departement, Teacher Training and Education Faculty, Maritim Raja Ali Haji University, Advisor I : Dr. H. Abdul Malik, M.Pd., Advisor II : Titik Dwi Ramthi Hakim, M.Pd.
Keywords : Influence of character puppet as a media, characteristic of drama character.
This research is based upon the differences in studens’ ability at the learning process that is why the teaching media is needed in the learning process so that the students will be more concentrate in learning, especially in drama. One of the ways to identify the characteristic in the drama character is with a puppet as a media. Character media is a puppet in the form of humans or animals, as an education media, the puppet can be played through a puppet theatre. The purpose of this research is to know the students’ study result. Using the character puppet on the students grade XI IPS at Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Singkep Barat Kabupaten Lingga Years 2015/2016. The sampling taken by Random Cluster Sampling technique, with this technique, sample is chosen from a population in which become some groups or small unit like classes. The chosen classes are XI IPS 1 and XI IPS 2, without any differences or having the same ability. The technique is using the experimental technique that is the controlled class, which was XI IPS 1, doesn’t get any treatment and the XI IPS 2 got the treatment with puppet media. The instrument is a written text. The text is given to identify the characteristic of the drama character by describing the character’s characteristic. A test is given for identify the drama character’s characteristic based upon how to describe the character. The processing and data analysis were at the trust stage 0,05, is showing that with and without character media are different. With character media, the score is about 76, without the character media is 68. Form that result, it can be concluded that using a character media in identifiying the drama character characteristic is good for the student grade XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Singkep Barat Kabupaten Lingga years 2015/2016.
1.
Pendahuluan
Dengan beragam kemampuan siswa miliki, seorang guru harus mampu mengatasi bahkan membuat siswa lebih bersemangat dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan media disetiap pembelajaran khususnya pada Bahasa Indonesia bisa berpengaruh terhadap kemampuan dan keaktifan pada siswa. Media dalam pembelajaran merupakan unsur yang terpenting yang dapat membantu dalam proses pembelajaran. Media juga merupakan alat bantu yang berguna dalam kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada umumnya sering membuat siswa merasa bosan bahkan mengantuk.Hal ini membuat seorang guru harus bisa nengatasinya.Seperti pada pelajaran drama, merupakan karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah laku yang dipentaskan dalam beberapa babak.Drama juga merupakan cerita atau tiruan perilaku manusia yang dipentaskan, (Hasanuddin, 1996:2).Media boneka merupakan salah satu alternatife yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran khususnya pada pelajaran drama. Dengan menggunakan media dalam pembelajaran, akan membuat siswa lebih menarik dalam proses pembelajaran dan akan mendapatkan hasil yang baik sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan guru. 2.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan penelitian Posttest-Only control Design.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Kelas A B
Skema Desain Penelitian Treatment X
Post-test O2 O4
Penelitian ini peneliti mengambil populasi siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Singkep Barat Kabupaten Lingga tahun pelajaran 2015/2016, dengan jumlah siswa sebanyak 47 siswa.Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling random cluster. berdasarkan teknik sampling random cluster, maka peneliti mengambil kelas XI IPS2 sebagai kelas eksprimen dengan jumlah 24 siswa dan kelas XI IPS1 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 23 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes.Tes dilakukan dengan memberikan tugas menentukan watak tokoh drama. Pada penelitian ini untuk mengukur kemampuan siswa dalam menentukan watak tokoh dengan tes menentukan watak tokoh dengan tanpa menggunakan media pada kelas kontrol dan tes menentukan watak tokoh dengan menggunakan media pada kelas eksperimen. Tes digunakan untuk mengumpulkan data dan gambaran tentang hasil belajar siswa.Pada penelitian ini peneliti menggunakan tes uraian.Teknik analisis data yang dilakukan peneliti pada
penelitian ini yaitu memberikan nilai pada siswa, setelah memberi nilai, peneliti mengukur dengan menentukan klasifikasi penilaian dengan menggunakan skala penilaian.Setelah mendapat tingkat keberhasilan hasil tes siswa, peneliti menghitung nilai rata-rata dari seluruh hasil tes yang telah dilakukan.Kemudian untuk memastikan bahwa perbedaan skor betul-betul signifikan perlu dilakukan uji signifikansi. Uji signifikansi perbedaan antara dua mean disebut uji t (t test). Peneliti menguji kebenaran kedua hipotesis tersebut di atas dengan membandingkan besarnya t hasil perhitungan (to) dan t yang tercantum pada Tabel Nilai “t” , dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedomnya atau derajat kebebasannya, dengan rumus: df atau db = (N1 + N2) – 2 Dengan diperolehnya df itu, maka dapat dicari harga tt pada taraf signifikansi 5 % atau 1 %. Jika tosama besar atau lebih besar daripada tt maka Ho ditolak, berarti ada perbedaan mean yang signifikan di antara kedua variabel yang kita selidiki. Jika to lebih kecil daripada tt maka Ho diterima, berarti tidak terdapat perbedaan mean yang signifikan antara variabel I dan Variabel II (Sudijono, 2011:316). 3.
Hasil dan Pembahasan Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan rancangan Posttest-Only Control Design, terdapat kelompok kontrol kelas XI IPS 1 dan kelompok eksperimen kelas XI IPS 2. Pada kelompok kontrol tidak menggunakan media dalam mengidentifikasi watak tokoh drama. Pada kelompok kontrol kelas XI IPS 1 mendapat nilai ratarata 68 dan pada kelompok eksperimen kelas XI IPS 2 mendapat nilai rata-rata 76. Dari data nilai kelompok kontrol kelas XI IPS 1 Sekolah Menengah Atas Negeri 1 juSingkep Barat Kabupaten Lingga yang berjumlah 23 orang, siswa yang mendapat nilai sangat tinggi 2 orang, siswa yang mendapat nilai tinggi 15 orang, dan siswa yang mendapat nilai sedang 6 orang. Dari data nilai kelompok eksperimen kelas XI IPS 2 Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Singkep Barat Kabupaten Lingga yang berjumlah 24 orang, siswa yang mendapat nilai sangat tinggi 10 orang, siswa yang mendapat nilai tinggi 14 orang. Dari nilai rata-rata yang telah didapatkan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen didapatkan nilai Uji t sebesar 9,19. Jika tosama besar atau lebih besar daripada tt maka Ho ditolak, berarti ada perbedaan mean yang signifikan di antara kedua variabel yang kita selidiki. Dapat disimpulkan bahwa 9,19> 2,704 Ho ditolak thitung > ttabel, berartiHo diterima thitung < ttabel. Dengan hasil uji t yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kedua variabel yang diselidiki. Pada hasil posttest kelas kontrol nilai terendah siswa yaitu 52 dan nilai tertinggi siswa yaitu 84, sedangkan pada hasil posttest kelas eksperimen nilai terendah siswa 63 dan nilai tertinggi siswa yaitu 88. Berdasarkan hasil belajar siswa yang didapat pada kelas kontrol yang mencapai KKM 75 yaitu sebanyak 6 orang dan pada kelas eksperimen mencapai KKM yaitu 12 orang.Dari hasil tersebut dapat membuktikan bahwa ada pengaruh terhadap kemampuan mengidentifikasi watak tokoh drama dengan menggunakan boneka tokoh.
4.
Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pertamamedia boneka tokoh dalam mengidentifikasi watak tokoh drama dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan media dengan tanpa media. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan posttest–only control design hanya tes akhir yang diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Posttest kelompok kontrol mengidentifikasi watak tokoh drama dengan tidak diberi perlakuan media boneka tokoh memperoleh nilai rata-rata 68 kategori tinggi. Kedua pada kelompok eksperimen, diberikan perlakuan media boneka tokoh.Mengidentifikasi watak tokoh drama dengan menggunakan media boneka tokoh kelompok eksperimen memperoleh nilai rata-rata 76 kategori tinggi. Perbedaan nilai rata-rata pada posttest kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata 68 dan nilai rata-rata kelompok eksperimen adalah 76, maka peelakuan media boneka tokoh lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa kelompok kontol yang tidak menggunakan media boneka tokoh dalam mengidentifikasi watak tokoh drama. Ketiga adanya perbandingan hasil belajar siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Singkep Barat kabupaten Lingga dalam mengidentifikasi watak tokoh drama sebelum diberi perlakuan pada kelas kontrol dan sesudah diberi perlakukan pada kelas eksperimen. Hal ini dapat dilihat dari perolehan uji t bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari media boneka tokoh yang digunakan dalam mengidentifikasi watak tokoh drama siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Singkep Barat Kabupaten Lingga. Saran Berdasarkan kesimpulan peneliti dari hasil penelitian dan pembahasan untuk mencapai hasil belajar dengan menggunakan posstest tanpa media dan menggunakan media boneka tokoh sesuai dengan yang diharapkan, maka disarankan: 1. Media boneka tokoh dapat digunakan sebagai alternatif baru dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan membangkit semangat siswa agar lebih aktif dan konsentrasi dalam kegiatan pembelajaran serta mengasah kemampuan dalam mengidentifikasi watak tokoh drama pada pembelajaran drama. 2. Bagi guru Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Singkep Barat Kabupaaten Lingga, sebaiknya menggunakan media boneka tokoh untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa khususnya pelajaran drama. Guru dapat memberikan media pembelajaran disetiap pembelajaran, agar mendapatkan hasil pembelajaran sesuai yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Arifin, Zaenal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suhaimi, dkk, 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Budianta, Melani, dkk, 2008. Membaca Sastra.Jakarta: Indonesia Tera. Dalman. 2013. Keteranpilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers. Daryanto. 2010. Media Pembelajaran,. Yogyakarta: Gava Media. Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Endraswara, Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama.Yogyakarta: CAPS. Kosasih, E. 2012.Dasar-dasar Keterampilan bersastra. Bandung: Yrama Widya. Mariyani, Serly. 2014. “Kemahiran menulis naskah drama satu babak dengan menggunakan media boneka siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013/2014.” Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang (Tidak diterbitkan). Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Novianti, Andrianis Dwi. 2014. “Peningkatan Kemampuan Menulis Naskah Drama menggunakan Model Pembelajaran Circuit Learning dengan Media Gambar Situasi Khayal pada Siswa kelas XI IPA 3 SMAN 1 Jogonalan Klaten.” Skripsi Sarjana Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.
Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. Suprapto.2013. MetodologiPenelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Pemgetahuan Sosial.Yogyakarta : CAPS. Widyahening, Evy Tri. 2012. Kajian Drama: Teori & Implementasi. Surakarta: Cakrawala Media. Winingsih, Rini, 2011. Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Boneka (stick wayang Orang) pada Siswa Kelas VIII B SMP N 2 Sentolo.”Skripsi Sarjana Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. WS.Hasannudin. 1996. Drama Karya dalam Dua Dimensi. Bandung : Angkasa Bandung.